manajemen risiko suku bunga

13

Upload: desy-diyastuti

Post on 18-Jul-2015

1.061 views

Category:

Education


20 download

TRANSCRIPT

8

7

6

5

4

3

21

MANAJEMEN RISIKO SUKU BUNGA

01

02

03

Pengertian & Sumber

Akibat & Sebab

Teori Penentuan

04 Fungsi & Struktur

05 Risiko Suku Bunga Tinggi

06 Kesimpulan

PENGERTIAN RISIKO SUKU BUNGA Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat perubahan suku bunga yang

terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh pada perusahaan

Terdapat 2 (dua) perspective paling umum untuk melakukan asesmen terhadap

risiko suku bunga bank yaitu :

• the earning perspective, yang difokuskan pada dampak perubahan suku bunga

pada pendapatan bank yang akan diterima dalam jangka pendek,

• the economic value perspective, yang difokuskan pada nilai cash flow suatu

bank

SUMBER RISIKO SUKU BUNGASebagai ‘finacial intermediaries ‘ bank menghadapi risiko suku bunga dengan berbagai cara.

Pembahasan yang utama dan paling sering, bentuk risiko suku bunga timbul dari perbedaan

waktu dari jatuh tempo (maturity) dan repricing (penetapan ulang suku bunga) terhadap suku

bunga mengambang (floating rate) dari assets, liabilities dan posisi Off Balance Sheet(OBS ).

Sementara repricing terhadap ketidak sesuaian jatuh tempo (mismatch) merupakan fundamen

dari bisnis bank, dapat meng-expose pendapatan dan underlying nilai ekonomi (economic value)

terhadap fluktuasi yang tidak diperkirakan sebagai perbedaan suku bunga

AKIBAT RISIKO SUKU BUNGA

Faktor penyebab perubahan sukubunga domestik

Ada 3 faktor yang mempengaruhi suku bunga domestik suatu negara :

1) Kondisi ekonomi global.

2) Stabilitas ekonomi dalam negeri.

3) Stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri.

Teori Penentuan Suku BungaDalam bagian ini, akan dibahas dua teori penentuan suku bunga yang paling berpengaruh, yaitu: Teori Fisher,

yang mendasari loanable funds theory, dan liquidity preference theory dari Keynes

Loanable Funds Theory : Teori Fisher adalah teori yang bersifat umum dan jelas mengabaikan masalah-masalah

praktis tertentu, seperti kekuasaan pemerintah (bersama-sama dengan lembaga-lembaga depositori) untuk

menciptakan uang dan permintaan pemerintah (yang seringkali besar) terhadap dana pinjaman, yang biasanya kebal

terhadap tingkat suku bunga.

Liquidity Preference Theory : Liquidity preference theory (teori hasrat liquiditas), yang awalnya dikembangkan

oleh J.M. Keynes menganalisa suku bunga ekuilibrium melalui ineteraksi penawaran uang dengan permintaan

agregat publik untuk memegang uang.

Fungsi Tingkat BungaTingkat bunga mempunyai beberapa fungsi atau peranan penting dalam perekonomian, yaitu:

a. Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan

perekonomian.

b. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit

kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.

c. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara.

d. Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap

jumlah tabungan dan investasi.

Struktur Suku Bunga• Determinan Struktur Suku bunga

Tingkat bunga yang telah diuraikan diatas dapat diartikan sebagai rata-rata dari berbagai macam jenis

suku bunga, yaitu meliputi jangka pendek, jangka panjang, dll. Struktur tingkat bunga dalam sistem keuangan

terutama ditentukan oleh determinan sebagai berikut:

- Jangka waktu dari klaim keuangan

- Karakteristik perpajakan dari klaim keuangan

- Derajat risiko tunggakan dari klaim keuangan

- Kemudahan pemasaran dari klaim keuangan dan faktor-faktor lainnya.

• Teori Kurva Hasil

Cara yang paling sering digunakan untuk melukiskan hubungan antara suku bunga dan jangka waktu

dari klaim keuangan adalah kurva hasil. Akan tetapi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bentuk kurva

hasil sampai saat ini belum ditemukan suatu kesimpulan yang pasti, yang tentunya didukung dengan data empiris.

Berkaitan dengan hal itu maka dikembangkan tiga teori, yaitu; teori harapan, teori premium likuiditas, dan teori

pasar tersegmen.

• Struktur Tingkat Bunga di Indonesia

Sturktur tingkat bunga di Indonesia yang paling umum didasarkan atas jangka waktu. Tingkat bunga

perbankan untuk deposito berjangka dibedakan atas 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, baik untuk mata

uang lokal maupun valuta asing. Deposito berjangka sebagai sumber dana, akhir-akhir ini hanya bersifat jangka

pendek saja, yaitu maksimum 1 tahun. Beberapa tahun yang lalu masih banyak dijumpai deposito yang berjangka

waktu 2 tahun, tapi sekarang tidak lagi dijumpai.

Risiko Suku Bunga Tinggi1. Naik Biaya KPR

2. Naiknya Beban Bunga Perusahaan

3. Turunnya Pasar Saham dan Obligasi

4. Naiknya Kredit Macet

5. Naiknya Beban APBN

6. Tertahannya Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi

KESIMPULANRisiko suku bunga merupakan exposur kondisi keuangan suatu bank terhadap pegerakan

suku bunga yang merugikan. Menerima risiko tersebut merupakan bagian yang normal dari bisnis

bank, dan dapat merupakan bagian yang penting dalam menciptakan keuntungan dan peningkatan

nilai saham. Perubahan dalam suku bunga berakibat berubahnya pendapatan bunga bersih dan

tingkat pendapatan dan biaya operasional suatu bank yang sensitif terhadap perubahan suku

bunga . Perubahan tingkat suku bunga juga berakibat pada underlying value instrument assets,

liability dan Off Balance Sheet (OBF) karena present value dari future cash flow (bahkan cash

flow –nya sendiri) berubah karena suku bunga berubah. Sesuai dengan itu maka agar proses

manajemen suku bunga efektif, perlu dijaga supaya suku bunga tetap berada pada prudent level

untuk keamanan dan kesehatan (soundness)bank.

KESIMPULANFaktor penyebab perubahan suku bunga domesti

Ada 3 faktor yang mempengaruhi suku bunga domestik suatu negara :

1) Kondisi ekonomi global.

2) Stabilitas ekonomi dalam negeri.

3) Stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri.

Resiko perubahan suku bunga dan permintaan uang :

a) Jika suku bunga , maka publik akan membelanjakan dananya untuk membeli aset yang

menguntungkan.

b) Jika suku bunga turun, publik akan mengambil dananya di bank dan diinvestasikan untuk

usaha

c) Jika suku bunga naik maka publik cenderung menyimpan uangnya di bank karena aman.

d) Dari segi pemerintah menaikkan suku bunga kredit adalah sebagai antisipasi kredit macet.