abstrak - universitas indonesia library

20
PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA DEPOK Ratna Puspita Sari, Adang Program Studi Ekstensi Ilmu Administrasi Fiskal Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik [email protected] Abstrak Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Depok. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan eksisting statistik, dan menggunakan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: penagihan pajak dengan surat paksa berpengaruh signifikan sebesar 65,6% terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Depok. Kata Kunci: Penagihan Pajak, Surat Paksa,Kepatuhan Wajib Pajak Abstract This final assignment discusses the Effect Of The Tax Collection Action with A Forced Letter To Taxpayers Compliance In Tax Service Office Primary Of Depok. The aim of the research is to determine how much the effect of the tax collection action with a forced letter to taxpayers compliance In Tax Service Office Primary Of Depok the method of this research was quantitative with existing statistic and using descriptive interpretative. The results of this study are: tax collection with a forced letter has a strong influence of 65,6% on the taxpayers compliance in Tax Service Office Primary Of Depok. Keyword: Tax Collection, Force Letter, Taxpayers Compliance Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Upload: others

Post on 04-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abstrak - Universitas Indonesia Library

PENGARUH PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA TERHADAP

KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA DEPOK

Ratna Puspita Sari, Adang

Program Studi Ekstensi Ilmu Administrasi Fiskal Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

[email protected]

Abstrak

Skripsi ini membahas tentang Pengaruh Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Depok. Tujuannya adalah untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa terhadap

kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Depok. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan eksisting statistik, dan menggunakan

desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah: penagihan pajak dengan surat paksa

berpengaruh signifikan sebesar 65,6% terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP

Pratama Depok.

Kata Kunci: Penagihan Pajak, Surat Paksa,Kepatuhan Wajib Pajak

Abstract

This final assignment discusses the Effect Of The Tax Collection Action with A

Forced Letter To Taxpayers Compliance In Tax Service Office Primary Of Depok.

The aim of the research is to determine how much the effect of the tax collection

action with a forced letter to taxpayers compliance In Tax Service Office Primary Of

Depok the method of this research was quantitative with existing statistic and using

descriptive interpretative. The results of this study are: tax collection with a forced

letter has a strong influence of 65,6% on the taxpayers compliance in Tax Service

Office Primary Of Depok.

Keyword: Tax Collection, Force Letter, Taxpayers Compliance

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 2: Abstrak - Universitas Indonesia Library

1. PENDAHULUAN

Kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak merupakan posisi strategis

dalam peningkatan penerimaan pajak, dengan demikian pengkajian terhadap faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak sangat perlu menciptakan

perhatian kepatuhan Wajib Pajak itu sendiri salah satunya dinilai dengan ketaatannya

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dari segi formal dan material. Hanya saja,

apabila wajib pajak ternyata tidak membayar pajak, terhadapnya tentu perlu

dilakukan tindakan tegas untuk dapat memaksa wajib pajak tersebut melunasi utang

pajaknya, hal ini diwujudkan dalam bentuk penagihan pajak. Oleh karena itu,

tindakan penagihan pajak merupakan hal yang sangat penting guna menunjang

keberhasilan pemungutan pajak. Dalam prakteknya sering kali dijumpai adanya

tunggakan pajak dari pihak-pihak yang tidak mempunyai kesadaran untuk membayar

pajak yang mengakibatkan tidak dilunasinya utang pajak sebagaimana mestinya.

Adanya tunggakan pajak yang terus meningkat juga dialami oleh Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Depok, hal ini dapat dilihat dari jumlah sisa

tunggakan Pajak sampai dengan tahun 2011 secara keseluruhan di Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Depok mencapai Rp. 77.160.034.606 yang berasal dari 10.739 wajib

pajak dan 38.598 produk hukum antara lain Surat Tagihan Pajak (STP), Surat

Ketetapan Pajak (SKP), dll. (Seksi Penagihan KPP Depok).

Besarnya tunggakan pajak tersebut, menjadikan pertimbangan penulis untuk

meneliti KPP Pratama Depok, karena pada hakikatnya tunggakan pajak muncul

akibat adanya wajib pajak yang tidak melakukan pemenuhan kewajiban pembayaran

pajak yang terutang sebagaimana mestinya, atau dikarenakan penambahan jumlah

Wajib Pajak, dimana penambahan jumlah wajib pajak juga dapat mengakibatkan

penambahan jumlah tunggakan pajak, karena terjadi peningkatan jumlah Wajib Pajak

cenderung meningkatkan jumlah wajib pajak yang tidak melakukan pemenuhan

kewajiban perpajakannya.

Hal ini tentu saja sangat merugikan bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu,

pemerintah memberlakukan Undang-Undang No. 19 Tahun 1997 tentang Penagihan

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 3: Abstrak - Universitas Indonesia Library

Pajak dengan Surat Paksa dan sejak 1 Januari 2001 penagihan pajak dilaksanakan

dengan Undang-Undang No. 19 tahun 2000. Undang-undang penagihan pajak

diharapkan dapat memberikan penekanan yang lebih pada aspek keadilannya berupa

keseimbangan kepentingan antara masyarakat Wajib Pajak dan kepentingan negara.

Keseimbangan kepentingan itu berupa pelaksanaan hak dan kewajiban oleh kedua

belah pihak yang tidak berat sebelah atau tidak memihak, adil dan selaras dalam

wujud tata aturan yang jelas dan sederhana serta memberikan kepastian hukum

(Purnawan, 2004:35).

Penagihan pajak adalah serangkaian tindakan agar penanggung pajak

melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau

memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus, memberitahukan

Surat Paksa (SP), mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan, melaksanakan

penyanderaan, menjual barang yang telah disita (Kurniawan dan Pamungkas, 2006:1)

Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dilakukan apabila sebelumnya Wajib

Pajak telah menerima Surat Teguran terlebih dahulu, dimana setelah jangka waktu

yang ditentukan Wajib Pajak belum juga membayarkan tunggakan pajaknya maka

akan diterbitkan Surat Paksa oleh pihak KPP Pratama Depok. Berdasarkan data yang

diperoleh dari seksi penagihan KPP Pratama Depok terjadi peningkatan jumlah Surat

Paksa yang diberikan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.

Tabel 1.1

Jumlah Surat Paksa yang Diterbitkan dan Dibayar

KPP Pratama Depok

Periode tahun 2009 s/d 2011

Tahun Bulan Surat Paksa

Diterbitkan

Surat

Paksa

Dilunasi

Sisa %

2009 Januari 0 0 0

18%

Februari 28 5 23

Maret 43 9 35

April 41 7 34

Mei 0 0 0

Juni 24 4 20

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 4: Abstrak - Universitas Indonesia Library

Juli 57 10 47

Agustus 0 0 0

September 33 6 27

Oktober 22 4 18

November 0 0 0

Desember 0 0 0

Jumlah 248 45 203

2010 Januari 0 0 0

19%

Februari 18 3 15

Maret 36 7 29

April 10 2 8

Mei 0 0 0

Juni 18 3 15

Juli 0 0 0

Agustus 39 8 31

September 0 0 0

Oktober 33 6 27

November 0 0 0

Desember 0 0 0

Jumlah 154 29 125

2011 Januari 33 8 25

21%

Februari 0 0 0

Maret 102 21 81

April 125 26 99

Mei 0 0 0

Juni 119 25 94

Juli 45 10 35

Agustus 102 21 81

September 27 6 21

Oktober 6 1 5

November 27 6 21

Desember 0 0 0

Jumlah 586 124 462

Sumber: Seksi Penagihan KPP Depok

Berdasarkan tabel 1.1 di atas, terjadi peningkatan penerbitan surat paksa

selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2011, pada tahun 2009 jumlah Surat Paksa

yang diterbitkan ke Wajib Pajak 248 lembar, tahun 2010 sebanyak 154 lembar, dan

pada tahun 2011 sebanyak 586 lembar. Pelunasan atas Surat Paksa pada tahun 2009

sebanyak 45 lembar, pada tahun 2010 sebanyak 29, dan pada tahun 2011 sebanyak

124 surat paksa.

Penagihan pajak dengan surat paksa merupakan upaya pemerintah untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong rakyat agar bertanggung jawab

dan ikut berperan dalam pembangunan ekonomi. Pelaksanaan penagihan pajak yang

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 5: Abstrak - Universitas Indonesia Library

tegas, konsisten dan konsekuen diharapkan akan dapat membawa pengaruh positif

terhadap pemenuhan kewajiban Wajib Pajak dalam membayarkan hutang pajaknya

yang juga diharapkan memberikan dampak positif terhadap tingkat kepatuhan wajib

pajak karena dipenuhi atau tidaknya kewajiban wajib pajak merupakan salah satu

indikator kepatuhan wajib pajak.

1.1 Rumusan Masalah

Pada hakikatnya tunggakan pajak merupakan utang pajak yang belum

dibayarkan oleh Wajib Pajak kepada negara, baik merupakan sisa tagihan yang

belum dilunasi maupun yang belum dibayarkan secara keseluruhan. Perkembangan

jumlah tunggakan pembayaran pajak dari waktu ke waktu menunjukkan jumlah yang

semakin besar, adanya tunggakan pajak sebagai akibat tidak dilunasinya utang Pajak

sehingga memerlukan tindakan penagihan yang mempunyai kekuatan hukum yang

memaksa, merupakan pertimbangan khusus tentang keluarnya Undang-Undang

Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Selain itu meningkatnya tunggakan pajak

tersebut menunjukkan betapa masih kurangnya tingkat kepatuhan masyarakat wajib

pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa terhadap

kepatuhan Wajib Pajak di KPP Pratama Depok?

2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan penagihan pajak dengan

surat paksa di KPP Pratama Depok?

3. Upaya apa yang dilakukan pemungut pajak untuk mengatasi hambatan yang

ada di KPP Pratama Depok?

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penulisan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

penulisan skripsi ini mempunyai tujuan untuk:

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 6: Abstrak - Universitas Indonesia Library

1. Menganalisis pengaruh yang ditimbulkan dari penagihan pajak dengan surat

paksa terhadap kepatuhan wajib pajak.

2. Menganalisis kendala-kendala yang dihadapi dalam rangka pelaksanaan

penagihan pajak dengan surat paksa di KPP Pratama Depok.

3. Menganalisis upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan

tersebut pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa di KPP Pratama

Depok

2. TINJAUAN TEORITIS

Peneliti melakukan tinjauan pustaka terhadap dua penelitian terdahulu.

Penelitian pertama yang juga membahas tentang penagihan pajak dengan surat paksa

pernah dilakukan oleh Nova Eliza Yuliana yang merupakan skripsi pada tahun 2001

tentang “Mekanisme Pelaksanaan Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa Sebagai

Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Penanaman

Modal Asing III Jakarta”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah menggambarkan dan

menguraikan mengenai mekanisme pelaksanaan penagihan pajak yang dilaksanakan

oleh Kantor Pelayanan Pajak PMA III terhadap wajib pajak, serta menggambarkan

dan menganalisis kesiapan dan tindakan yang dilakukan oleh oleh Kantor Pelayanan

Pajak PMA III untuk menunjang peningkatan dan kelancaran penerimaan pajak.

Metode penelitian yang digunakan peneliti yaitu metode kualitatif melalui observasi

langsung dan wawancara. Hasil yang didapat dari penelitian tersebut antara lain

terdapat beberapa masalah dalam melaksanakan penagihan pajak dengan surat paksa

di KPP PMA III, baik itu dari sisi administrasi, maupun dari sisi wajib pajak, serta

masalah dari sisi sarana., namun ada beberapa faktor yang mendukung tercapainya

target penerimaan pajak di KPP PMA III antara lain pengawasan administrasi berkas

Wajib Pajak dengan cara mengawasi pelaporan SPT Masa/SPT Tahunan secara

kontinu, melakukan pemeriksaan SPT Tahunan terhadap SPT Lebih Bayar sesuai

jadwal waktu yang ditentukan.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yogy Ruspita Netty berupa Tugas Karya

Akhir pada tahun 2001 yang berjudul “Pencairan Tunggakan Pajak Melalui Tindakan

Penagihan Dengan Surat Paksa Di Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 7: Abstrak - Universitas Indonesia Library

III”. Metode penelitian yang dilakukan Yogy sama dengan metode yang dilakukan

Nova. Adapun hasil penelitian yogy antara lain mekanisme pencairan atas tunggakan

pajak yang dilakukan oleh fiskus di KPP PMA III melalui tindakan penagihan dengan

surat paksa telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pencairan tunggakan pajak

yang dilakukan oleh KPP PMA III telah berhasil melampaui target yang ditentukan,

yaitu 30% dari tunggakan awal triwulan, target pelaksanaan penagihan pajak pada

tahun 2000 hampir tercapai seluruhmya. Pelaksanaan surat paksa yang ditargetkan

sebanyak 12 lembar/bulan/jurusita telah terealisasikan sebanyak 46

lembar/bulan/jurusita.

3. METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti merupakan jenis

pendekatan penelitian kuantitatif. Peneliti memilih pendekatan penelitian kuantitatif

dengan existing statistic karena dalam kegiatan penelitian ini penulis melakukan

pegumpulan data dan pengujian teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian

dengan angka (numerical) dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik

yaitu menggunakan Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows 20.0.

untuk menguji hipotesis dan mengetahui ada atau tidaknya signifikansi hubungan

antara variabel penagihan pajak dengan surat paksa terhadap kepatuhan wajib pajak

di KPP Pratama Depok. Selain itu juga peneliti melakukan melakukan wawancara

mendalam dengan pihak-pihak terkait.

Berdasarkan jenis penelitiannya, peneliti menggunakan jenis penelitian

deskriptif karena peneliti akan menggambarkan seberapa besar pengaruh yang

ditimbulkan penagihan pajak dengan surat paksa terhadap kepatuhan wajib pajak di

KPP Depok, selain itu peneliti juga menggambarkan kendala-kendala yang dihadapi

dalam pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa di KPP Depok (Tahun 2009-

2011) dan apa saja upaya-upaya yang dilakukan dalam rangka mengatasi kendala

penagihan pajak dengan surat paksa tersebut.

Dalam penelitian ini, Variabel bebasnya adalah surat paksa. Variabel ini

diukur dari jumlah surat paksa yang diterbitkan oleh KPP Pratama Depok kepada

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 8: Abstrak - Universitas Indonesia Library

Wajib Pajak Orang pribadi. Sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

kepatuhan wajib pajak. Variabel kepatuhan pajak ini diukur salah satunya dengan

melihat ada tidaknya tunggakan pajak, ada atau tidaknya surat paksa yang diterima

oleh wajib pajak orang pribadi

Populasi penelitian ini adalah Wajib Pajak baik Badan dan Orang Pribadi yang

pernah menerima surat paksa di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Depok.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive

sampling dengan menggunakan pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan

(judgment sampling). Sampel yang diambil oleh peneliti adalah Wajib Pajak badan

(tahun 2009-2011) yang pada tahun 2009 pernah menerima Surat Paksa dari Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Depok. Karena keterbatasan yang diberikan oleh

pihak KPP Depok, jumlah sampel yang dapat diteliti oleh peneliti yaitu hanya

sebanyak 24 Wajib Pajak Orang Pribadi yang sama selama 3 tahun, dimana

identitasnya dirahasiakan. Sampel data yang di pergunakan diperoleh dari laporan

seksi penagihan di KPP Depok.

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu antara lain

studi kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) dengan

menggunakan teknik analisis data kuantitatif. Antara lain analisis regresi sederhana

dan analisis korelasi sederhana

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Untuk menjawab seberapa besar pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa

terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Depok, maka perlu dilakukan

analisis data, analisis data dalam penelitian ini data dasar yang digunakan yaitu

dengan jumlah surat paksa yang pernah diterima Waib Pajak Badan, jumlah

tunggakan pajak dalam surat paksa tersebut serta pelunasan yang dilakukan oleh

wajib pajak yang bersangkutan selama tahun 2009-2011 di wilayah KPP Depok

selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Analisis data tersebut dilakukan

dengan menggunakan perhitungan yang dibantu dengan program komputer yaitu

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 9: Abstrak - Universitas Indonesia Library

dengan menggunakan bantuan program IBM SPSS 20.0 for windows. Berdasarkan

perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :

A. Statistik Deskriptif

Tabel 5.4

Hasil Uji Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Surat Paksa 24 1 24 4.79 5.657

Kepatuhan Wajib Pajak 24 .00 100.00 66.1905 43.06899

Valid N (listwise) 24

Sumber: Data Sekunder yang Diolah

Berdasarkan tabel 5.4 hasil uji statistik di atas menunjukkan bahwa jumlah

sampel yang diambil peneliti adalah 24 sampel, yakni 24 Wajib Pajak Badan.

Selain itu di dalam tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata tingkat kepatuhan

sebelum terbit surat paksa dari tahun 2009-2011 yaitu sebesar 66,1% dengan

tingkat minimum 0% dan maksimum 100%. Rata-rata jumlah Surat Paksa yang

diterbitkan adalah 4,79 dengan jumlah Surat Paksa minimal yaitu 1 dan

maksimal 24 lembar serta standar deviasi sebesar 5.657. Hasil deskriptif statistik

ini merupakan uji statistik awal dalam penelitian ini yang selanjutnya akan

dilakukan uji statistik secara lebih dalam untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh dan apabila ada, berapa besar pengaruh penagihan pajak dengan surat

paksa terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Depok.

B. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi merupakan metode statistik yang digunakan untuk

mengetahui besarnya kekuatan hubungan antara penagihan pajak dengan surat

paksa terhadap kepatuhan wajib pajak. Pengujian ada atau tidaknya hubungan

antara penagihan pajak dengan surat paksa terhadap kepatuhan wajib pajak

dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment

yang hasil nilai korelasi (r) dapat berkisar antara -1 hingga 1, dimana nilai

korelasi -1 berarti bahwa hubungan antara penagihan pajak dengan surat paksa

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 10: Abstrak - Universitas Indonesia Library

terhadap kepatuhan wajib pajak adalah negatif sempurna, nilai korelasi 0 berarti

tidak ada hubungan antara dua variabel tersebut, sedangkan bila nilai korelasi 1,

maka terdapat hubungan positif sempurna antara penagiham pajak dengan surat

paksa terhadap kepatuhan wajib pajak.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan peneliti menggunakan IBM SPSS

20.0 for windows maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 5.5

Hasil Uji Korelasi Sederhana

Correlations

Surat Paksa Kepatuhan Wajib Pajak

Surat Paksa

Pearson Correlation 1 .810**

Sig. (2-tailed) .000

N 24 24

Kepatuhan Wajib Pajak

Pearson Correlation .810** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 24 24

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 5.6 hasil uji korelasi sederhana diatas dapat dilihat

bahwa korelasi antara Penagihan pajak dengan surat paksa (X) sebesar 0,810

dimana 0,810 < 1 yang artinya penagihan pajak dengan surat paksa memiliki

hubungan korelasi yang cukup kuat.

C. Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier adalah suatu metode analisis yang bertujuan untuk

memperkirakan perubahan respons pada variabel terikat (X) terhadap variabel

bebas (Y). Berikut bentuk model regresi sederhana dari penelitian ini

berdasarkan table Coefficients adalah :

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 11: Abstrak - Universitas Indonesia Library

Tabel 5.6

Hasil Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.199 .686 -.290 .774

Surat Paksa .607 .094 .810 6.478 .000

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Berdasarkan tabel coefficients 5.6 di atas, koefisien regresi variabel

penagihan pajak dengan surat paksa (X) sebesar 0,607. Artinya jika penagihan

pajak dengan surat paksa mengalami penurunan sebanyak 1 lembar, maka

kepatuhan wajib pajak akan meningkat sebesar 60,7%. Koefisien regresi variabel

penagihan pajak dengan surat paksa ini bernilai positif yang memiliki arti terjadi

pengaruh yang positif antara penagihan pajak dengan surat paksa terhadap

kepatuhan wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Depok.

5.2.2. Pengujian Hipotesis

a. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis. Uji t dengan uji 2 sisi (two tailed

test) dan dengan tingkat signifikansi 5%. Apabila thitung > ttabel memiliki tingkat

signifikansi lebih kecil daripada 0,05 maka tu penagihan pajak dengan surat paksa

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.

Tabel 5.7

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -.199 .686 -.290 .774

Surat Paksa .607 .094 .810 6.478 .000

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 12: Abstrak - Universitas Indonesia Library

Berdasarkan tabel uji t diatas, dapat dilihat bahwa thitung > ttabel (6,478 >

3,060) dan memiliki tingkat signifikansi 0,000 dimana tingkat signifikansi ini

lebih kecil daripada 0,05 oleh karena itu hal ini membuktikan bahwa variabel X

yaitu penagihan pajak dengan surat paksa memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Y yaitu kepatuhan wajib pajak.

b. Analisis pengambilan keputusan

Analisis pengambilan keputusan dari hasil penelitian pengaruh penagihan

pajak terhadap kepatuhan wajib pajak ini akan menggunakan tabel ANOVA

untuk melihat signifikansi yang dihasilkan dari uji statistik apakah lebih besar

dari signifikansi yang ditetapkan (0,05) untuk H1 diterima atau lebih kecil dari

signifikansi yang ditetapkan (0,05) untuk H0 diterima.

Tabel 5.8

Analisis Pengambilan Keputusan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 270.939 1 270.939 41.971 .000b

Residual 142.020 22 6.455

Total 412.958 23

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

b. Predictors: (Constant), Surat Paksa

Pengambilan keputusan:

Jika F hitung < F tabel atau probabilitas >= 0,05 maka H1 diterima

Jika F hitung > F tabel atau probabilitas < 0,05 maka H1 ditolak

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai F hitung yaitu 41,971

sedangkan nilai F tabel dapat diperoleh dengan menggunakan tabel F dengan

derajat bebas (df) residual (sisa) yaitu 22 sebagai df penyebut dan df Regression

(perlakuan) yaitu 1 sebagai df pembilang dengan taraf signifikansi 0,05 sehingga

diperoleh nilai F tabel yaitu 61,882. Karena F hitung (41,971) < F tabel (61,882)

maka H1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh antara penagihan pajak dengan

surat paksa terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Depok.

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 13: Abstrak - Universitas Indonesia Library

5.2.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

peranan variabel bebas (independen) yaitu penagihan pajak dengan surat paksa secara

bersama-sama menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel terikat (dependen)

yaitu kepatuhan wajib pajak. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut:

Tabel 5.9

Tabel R Squere

Berdasarkan hasil uji statistika dalam tabel 5.9 R Squere diatas, dapat dilihat

bahwa R Squere menunjukkan nilai sebesar 0.656 atau 65,6%. Besarnya angka

tersebut menunjukkan 65,6% variasi kepatuhan wajib pajak dipengaruhi oleh variasi

dari variabel independent yaitu Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, sedangkan

34,4% sisanya adalah faktor-faktor lain diluar penelitian yang juga dapat

mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, antara lain:

1. Pengetahuan Perpajakan yang Dimiliki Oleh Wajib Pajak.

2. Tingkat Pendidikan Wajib Pajak

3. Kualitas Pelayanan

4. Persepsi Wajib Pajak Terhadap Sanksi Perpajakan.

Analisis yang dilakukan peneliti diatas bertujuan untuk menguji hipotesis

yang telah dipaparkan sebelumnya oleh peneliti. Hipotesis tersebut yaitu:

H0: Tidak ada pengaruh antara Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak

H1: Ada pengaruh antara Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .810a .656 .640 2.54076

a. Predictors: (Constant), Surat Paksa

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 14: Abstrak - Universitas Indonesia Library

Berdasarkan pengolahan dan analisa data serta uji hipotesis yang telah

dilakukan dengan menggunakan sistem statistika pada komputer yaitu SPSS 20.0 for

windows, didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

antara Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (X) Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

(Y) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Depok pada tahun 2009-2011. Hal ini

ditunjukkan dari besarnya nilai yang dihasilkan oleh koefisien determinasi yaitu

sebesar 0.656 atau 65,6% Nilai tersebut menunjukkan bahwa 65,6% variasi

kepatuhan wajib pajak dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel independent yaitu

penagihan pajak dengan surat paksa sedangkan nilai sebesar 34,4% dijelaskan oleh

faktor-faktor lain diluar penelitian. Antara lain berupa pemahaman terhadap sistem

Self Assesment, kualitas pelayanan, tingkat penghasilan dimana penghasilan wajib

pajak sebagai objek pajak sangat terkait dengan besarnya utang pajak, persepsi wajib

pajak terhadap sanksi perpajakan, kualitas pelayanan, dll

Dari hasil di atas dapat dilihat bahwa wajib pajak dalam melaksanakan

kewajiban pajak sebelum dilakukan penagihan pajak dengan surat paksa kurang

memiliki rasa tanggung jawab terhadap kewajibannya. Hal itu dapat dilihat dari wajib

pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya yang harus dibayar ke Kantor

Pelayanan Pajak tidak tepat waktu dari waktu yang telah ditetapkan, dikarenakan

karena wajib pajak belum melakukan pembayaran atau karena sebab lain seperti

merasa enggan untuk membayar pajak atau karena kondisi keuangan yang tidak

mendukung, kurangnya pemahaman (perubahan Undang-undang Perpajakan), dan

kurangnya kesadaran wajib pajak dalam hal membayar pajak sehingga dilakukan

tindak penagihan pajak aktif. Karena pada saat dilakukan tindakan penagihan aktif,

wajib pajak dihadapi sanksi-sanksi yang akan dikenakan kepada wajib pajak apabila

tidak segera melunasi tunggakan pajaknya, contohnya apabila setelah dilakukan

Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Wajib Pajak tidak segera membayar dalam

2x24 jam, maka kepada wajib pajak akan diterbitkan Surat Perintah Melakukan

Penyitaan (SPMP) yang bisa menyebabkan disitanya harta wajib pajak ataupun

diblokirnya rekening pajak wajib pajak yang bersangkutan, hal inilah yang

menciptakan efek takut dan jera kepada setiap wajib pajak untuk tidak lalai dalam

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 15: Abstrak - Universitas Indonesia Library

melakukan pemenuhan kewajiban perpajakannya. Hasil penelitian ini selaras dengan

teori yang dikemukakan oleh Silvani dalam Designig a Tax Administration Reform

Strategy : Experiences and Guidelines, yang menurutnya untuk menciptakan

kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajibannya, diperlukan suatu sistem

sanksi dan hukuman yang jelas. Dimana sanksi yang diterapkan tersebut haruslah

memiliki efek jera sehingga wajib pajak yang telah terkena sanksi tersebut tidak

mengulangi perbuatannya dikemudian hari. Selain itu sesuai pula dengan teori yang

diungkapkan oleh Faisal, yang menyatakan bahwa di samping bertujuan untuk

mencairkan tunggakan pajak, tindakan penagihan pajak dengan surat paksa juga

merupakan wujud law enforcement untuk meningkatkan kepatuhan yang

menimbulkan aspek psikologis bagi wajib pajak.

Kendala- Kendala dalam pelaksanaan penagihan pajak dengan surat paksa

1. Kendala Internal

Dalam lingkungan kerja KPP Depok, salah satu masalah yang dihadapi yaitu

masalah Sumber Daya Manusia yaitu terbatasnya Jumlah Jurusita yakni hanya

terdapat 3 orang jurusita yang bertugas melakukan tindakan penagihan dalam satu

wilayah kota Depok yang terbilang tidak kecil, hal ini menyebabkan pelaksanaan

penagihan terutama penagihan pajak dengan surat paksa tidak maksimal.

2. Kendala Eksternal

1. Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas/bangkrut.

2. Wajib pajak tidak mau membayar hutang pajaknya walaupun sebenarnya dari

segi kemampuan, wajib pajak tersebut mampu untuk membayarnya

3. Kerjasama penanggung pajak dan pihak ke tiga

4. Pengetahuan Wajib Pajak tentang perpajakan dan kewajiban perpajakannya

Analisis Upaya Dalam Mengatasi Kendala Penagihan Pajak Dengan Surat

Paksa

Setelah diuraikan kendala yang menghambat penagihan pajak dengan surat

paksa, maka dalam subbab ini akan diuraikan tentang upaya-upaya dalam mengatasi

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 16: Abstrak - Universitas Indonesia Library

kendala penagihan pajak dengan surat paksa, karena tanpa adanya upaya yang

dilakukan oleh pihak KPP maka penagihan pajak dengan surat paksa akan

terhambat. Berikut adalah upaya dalam mengatasi kendala penagihan pajak dengan

surat paksa, antara lain:

1. Menambah serta meningkatkan kualitas serta kuantitas SDM terutama

Jurusita pajak.

2. Melakukan peninjauan akan informasi alamat Wajib Pajak.

3. Menjalin kerjasama yang lebih baik dengan instansi pemerintah terkait atau

pihak ketiga.

4. Meningkatkan penyuluhan kepada Wajib Pajak.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan pengujian dan analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya

maka diperoleh kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh penagihan pajak dengan surat paksa (X) terhadap kepatuhan wajib

pajak (Y) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Depok pada tahun 2009-2011

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak yaitu

sebesar 65,6%, dan hubungan korelasi antara penagihan pajak dengan surat

paksa terhadap kepatuhan wajib pajak cukup kuat.

2. Kendala yang dihadapi dalam penagihan pajak dengan surat paksa berasal dari

lingkungan internal dan eksternal antara lain Sumber Daya Manusia yaitu

terbatasnya Jumlah Jurusita, Likuiditas, Penghindaran, Kerjasama,

Pengetahuan Wajib Pajak

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala penagihan pajak

dengan surat paksa di KPP Depok antara lain menambah serta meningkatkan

kualitas serta kuantitas SDM terutama Jurusita pajak, melakukan peninjauan

akan informasi alamat Wajib Pajak, menjalin kerjasama yang lebih baik

dengan instansi pemerintah terkait atau pihak ketiga, meningkatkan

penyuluhan kepada Wajib Pajak.

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 17: Abstrak - Universitas Indonesia Library

6. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis mencoba

memberikan saran sebagai berikut:

1. Penagihan pajak dengan surat paksa perlu ditingkatkan salah satunya dengan

dengan meningkatkan kualitas dan juga kuantitas Sumber Daya Manusia dalam

hal ini yaitu jurusita pajak. Perlu dipertimbangkan beban kerja jurusita dan

sumber daya lainnya apakah bebannya terlalu banyak untuk ruang lingkup

wilayah KPP Pratama Depok yang dapat dibilang luas dengan jumlah wajib pajak

terdaftar sebanyak 310.051 orang, namun dengan jumlah jurusita yang hanya 3

(tiga) orang saja, ataukan keterampilannya yang kurang memenuhi kebutuhan,

meningkatkan kualitas dapat ditempuh dengan cara seleksi awal secara cermat

serta pelatihan khusus untuk jurusita dengan mempertimbangkan beban kerja

jurusita itu sendiri sehingga nantinya kegiatan penagihan pajak dapat

dilaksanakan dengan semaksimal mungkin.

2. Upaya peningkatan kepatuhan terutama dalam membayar kewajiban pajaknya

hendaknya terus ditingkatkan melalui penyuluhan dan sosialisasi secara terus

menerus dan terintegrasi mengenai pentingnya pembayaran pajak bagi

pembangunan nasional terhadap wajib pajak/ penanggung pajak atau masyarakat

yang suatu saat berpotensi menjadi wajib pajak salah satu bentuk sosialisasinya

yaitu dengan mengadakan seminar seminar perpajakan di kantor-kantor dan

melakukan konseling secara langsung dengan wajib pajak. Sosialisasi kepada

wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban sehingga langkah utama mendorong

wajib pajak menuju masyarakat yang sadar dan peduli pajak.

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 18: Abstrak - Universitas Indonesia Library

7. KEPUSTAKAAN

Buku:

Adriani, P.J.A., 2005, Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Jakarta, PT. Gramedia

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta:

Rineka Cipta

Brotodiharjo, Santoso. (1993). Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: PT.

ERESCO

Devano, Sony dan Siti Kurnia Rahayu. (2006). Perpajakan: Konsep, Teori, dan Isu.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Faisal, Gatot S.M. (2009). How To Be a Smart Taxpayer. Jakarta: Grasindo

Fred N. Kerlinger. (1995). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Diterjemahkan oleh

Landung R. Simatupang. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Gunadi, (2004). Reformasi Administrasi Perpajakan Dalam Rangka Kontribusi

Menuju „Good Governance‟, Pidato Pengukuhan Guru Besar Luar Biasa

Dalam Bidang Perpajakan pada FISIP UI, Jakarta.

______, (2004). Bunga Rampai Pemeriksaan, Penyidikan dan Penagihan Pajak, PT.

Multi Utama Indojasa, Jakarta,

______, (2009). Akuntansi Pajak: Edisi Revisi 2009. Jakarta: PT Grasindo.

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok – Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Infrensif). Jakarta :

Bumi Aksara.

Iswahyudi, Tedy (2005). Seputar Penagihan dan Pembayaran Utang Pajak. Jurnal

Perpajakan Indonesia

Kurniawan, Panca, dan Bagus Pamungkas. (2006) Penagihan Pajak di Indonesia.

Malang: Bayumedia

Kuncoro, Mudrajad. (2001). Metode Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan

Ekonomi Edisi 1. Yogyakarta : AMP YPKN

Mardiasmo, (2011). Perpajakan. Edisi Revisi, Yogyakarta: Andi Publisher

Nasucha, Chaizi. (2004). Reformasi Administrasi Publik Teori dan Praktik. Jakarta:

PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 19: Abstrak - Universitas Indonesia Library

Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nurmantu, Safri, (2003) Pengantar Perpajakan, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

________, Safri. (2003). Pengantar Perpajakan, edisi 2, Jakarta: Granit

Prasetya, Adinur dkk. (2006). The Indonesian Tax Brief. Jakarta: Koperasi Pegawai

Kantor. Pusat Direktorat Jenderal Pajak

Purnawan, Amin, (2004), Pelaksanaan Tindakan Penagihan Pajak Kaitannya

Dengan Kepatuhan Wajib Pajak Dan Aspek Keadilannya, Jurnal Hukum, Vol

14 No. 1 Hal 33-51, Jakarta

Resmi, Siti. (2003), Sistem pemungutan pajak dalam buku “Perpajakan Teori dan

Kasus” : Jakarta

Rosdiana, Haula dan Rasin Tarigan. (2005). Perpajakan teori dan aplikasi, Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada.

Rusdji, Muhammad. (2005). PSPP Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Indeks.

Jakarta

Sarwono, Jonathan. (2006). Analisis Data Penelitian. Yogyakarta : Andi Offset

Sidik, Machfud, (2000) Tax Reform Indonesia dalam Perspektif Ekonomi Global dan

Pengaruhnya terhadap Dunia Bisnis, Kuliah Umum Perpajakan FISIP UI,

Silvani, Carlos A. (1992). Improving Tax Compliance, in Improving Tax

Administration In Developing Countries, eds. Richard. M Bird and Milka

Casanegra de Jantscher International Monetary Fund, Washington DC.

______, Carlos. (1997). Designing a Tax Administration Reform Strategy:

Experiences and Guideline. Washington D.C: International Monetary Fund

Soemitro, Rochmat dan Dewi Kania Sugiharti, (2004). Asas dan Dasar Perpajakan 1,

Edisi Revisi, Refika Aditama, Bandung.

________, Rochmat, (1998). Asas dan Dasar Perpajakan 2, Edisi Revisi, Refika

Aditama, Bandung.

Suryabrata, Sumadi. 1990. Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Suandy, early. 2005. Hukum Pajak. Salemba Empat. Jakarta.

______, Erly, 2006. Perpajakan, Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta . Bandung.

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.

Page 20: Abstrak - Universitas Indonesia Library

Tjahjono, Achmad dan Muhammad Fakhri Husein., 1999. Perpajakan, Edisi kedua

Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Waluyo. 2005. Perpajakan Indonesia. Edisi Kelima. Jakarta.

Zain, Mohammad, 2003, Manajemen Perpajakan, Salemba Empat, Jakarta.

Karya Ilmiah

Wijoyanti, Mayang. Pengaruh Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Mampang Prapatan. Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional.

Jakarta: 2010

Peraturan Perundang-undangan

Republik Indonesia, Undang-undang no.19 tahun 2000 Tentang Penagihan Pajak

Dengan Surat Paksa.

Lain-lain

Tunggakan Pajak Dorong KPK Surati SBY. 14 November 2011

http://waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=223579:

tunggakan-pajak-dorong-kpk-surati sby&catid=59:kriminal-a-

hukum&Itemid=91)

Masih Ada Rp 80 triliun Pajak yang belum diterima negara. 21 Juli 2011

http://www.ortax.org/ortax/?mod=berita&page=show&id=11230,

Wajib Pajak Patuh, http://www.pajak.net/info/wajib_pajak_patuh.htm, 9 April 2012

Pengaruh penagihan..., Ratna Puspita Sari, FISIP UI, 2013.