abstrak pengaruh informasi rasio keuangan dalam

28

Click here to load reader

Upload: hadan

Post on 27-Jan-2017

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

ABSTRAK

PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG

TERDAFTAR DI BEI

Oleh

Priono

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris: (1) pengaruh rasio likuiditas terhadap pertumbuhan laba, (2) pengaruh rasio solvabilitas terhadap pertumbuhan laba, (3) pengaruh rasio aktivitas terhadap pertumbuhan laba, (4) pengaruh rasio profitabilitas terhadap pertumbuhan laba, (5) pengaruh rasio arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008-2012. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Adapun sampel yang digunakan adalah 200 data sampel perusahaan. Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk analisis data.

Hasil dari penelitian membuktikan bahwa: (1) rasio likuiditas berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba, (2) rasio solvabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba, (3) rasio aktivitas tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, (4) rasio profitabilitas berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba, (5) rasio arus kas operasi tidak berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.

Kata Kunci: Pertumbuhan Laba, Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Arus Kas Operasi.

Page 2: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

Nama : Priono

NPM : 0611031083

Hp : 085769625435

E-mail : [email protected]

Pembimbing I : Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt.

Pembimbing II : Retno Yuni Nur S, S.E., M.Sc., Akt.

Page 3: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

PENDAHULUAN

Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi

sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan. Para

pelaku bisnis dan pemerintah dalam mengambil keputusan ekonomi membutuhkan

informasi tentang kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan,

perusahaan dapat memperoleh informasi tentang kinerja perusahaan, aliran kas

perusahaan dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu,

analisis laporan keuangan sangat diperlukan untuk memahami informasi laporan

keuangan (Meythi, 2005).

Financial Accounting Standards Board (FASB) (1978), Statement of Financial

Accounting Concepts No. 1, menyatakan bahwa fokus utama laporan keuangan adalah

laba, jadi informasi laporan keuangan seharusnya mempunyai kemampuan untuk

memprediksi laba di masa depan. Laba sebagai suatu pengukuran kinerja perusahaan

merefleksikan terjadinya proses peningkatan atau penurunan modal dari berbagai

sumber transaksi (Takarini dan Ekawati, 2003).

Hanafi dan Halim (2005) menyebutkan bahwa pertumbuhan laba dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu besarnya perusahaan, umur perusahaan, tingkat leverage, tingkat

penjualan, perubahan laba masa lalu. Dalam menganalisis dan menilai kondisi keuangan

perusahaan serta prospek pertumbuhan labanya, ada beberapa teknik analisis yang dapat

digunakan. Salah satu alternatif untuk mengetahui apakah informasi keuangan yang

dihasilkan dapat bermanfaat untuk memprediksi pertumbuhan laba, termasuk kondisi

keuangan di masa depan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Analisis

rasio keuangan adalah salah satu cara pemrosesan dan penginterprestasikan informasi

akuntansi yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan

hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan

keuangan (Yusuf, 2011).

Page 4: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

Menurut Cahyaningrum (2012) rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Pengaruh rasio

likuiditas terhadap laba ini merupakan kualitas aset yang berkaitan dengan kelangsungan

usaha perusahaan. Pengelolahan aset diarahkan kepada pengelolahan aset produktif

dengan maksud untuk memperoleh laba. Kemampuan memperoleh laba dan likuiditas

akan menentukan kredibilitas suatu perusahaan dan akhirnya akan memperoleh

pertumbuhan laba yang akan dicapai.

Rasio solvabilitas ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang bila

pada suatu saat perusahaan dilikuidasi. Rasio solvabilitas perusahaan merupakan

komposisi utang dan ekuitas. Sehingga rasio solvabilitas berasosiasi dengan laba.

Perusahaan akan memilih sumber dana yang paling rendah biayanya diantara berbagai

alternatif sumber dana yang tersedia (Mustarsyidah, 2009). Rasio aktivitas merupakan

rasio yang dimaksud untuk mengukur seberapa efektivitas perusahaan dalam

mengerjakan sumber dananya. Pengaruh perubahan rasio aktivitas terhadap

pertumbuhan laba di masa yang akan datang yaitu rasio ini mengukur seberapa efisien

sebuah perusahaan memakai asetnya untuk menghasilkan penjualan dalam memperoleh

laba (Riyanto, 2001).

Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan, total asset maupun modal sendiri. Selain itu rasio

profitabilitas juga dapat dinyatakan sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas manajemen dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan sebagai

variabel penentu dalam estimasi laba di masa mendatang (Cahyaningrum, 2012). Arus

kas operasi berpengaruh terhadap laba yang mengisyaratkan bahwa semakin tinggi

komponen arus kas maka akan meningkatkan pertumbuhan laba yang dimiliki oleh

perusahaan. Rasio arus kas menjadi alternatif lain dalam memprediksi pertumbuhan laba

selain menggunakan rasio keuangan pada umumnya. Sehingga sejauh mana signifikan

rasio arus kas dalam memprediksi pertumbuhan laba masa mendatang.

Page 5: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas,

profitabilitas, arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI ?”

LANDASAN TEORI

Salah satu cara untuk mengurangi asimetri informasi adalah dengan memberikan sinyal

pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan

dapat mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang

(Wolk, 2000). Lusiana ( 2008) berpendapat bahwa:

“Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan

memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi

mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan

pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa

perusahaan tersebut lebih baik dari pada perusahaan lain.”

Menurut Scott (2000) dalam Kiryanto dan Supriyanto (2006) terdapat dua macam

asimetri informasi, yaitu:

1. Adverse selection

Adverse selection yaitu bahwa para manajer serta orang-orang lainnya memiliki

lebih banyak pengetahuan tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan

dengan investor pihak luar. Informasi mengenai fakta yang mungkin dapat

mempengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham tidak

disampaikan oleh manajer kepada pemegang saham.

2. Moral hazard

Moral hazard yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh manajer tidak seluruhnya

diketahui oleh pemegang saham maupun kreditor. Sehingga manajer dapat

melakukan tindakan yang melanggar kontrak dan secara etika atau norma tidak

layak untuk dilakukan di luar sepengetahuan pemegang saham.

Page 6: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

Pengembangan Hipotesis

Hubungan Rasio Likuiditas (WCTA) terhadap Pertumbuhan Laba

Working Capital to Total Asset (WCTA) merupakan salah satu alat ukur rasio likuiditas.

Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aset lancar

perusahaan, sehingga mampu membayar utang jangka pendeknya tepat pada waktu yang

dibutuhkan (Cahyaningrum, 2012). WCTA yang semakin tinggi menunjukkan modal

operasional perusahaan besar dibandingkan dengan jumlah asetnya (total assets). Modal

kerja yang besar akan memperlancar kegiatan operasi perusahaan sehingga perusahaan

mampu membayar hutangnya, dengan demikian pendapatan yang diperoleh meningkat.

Semakin besar WCTA akan meningkatkan laba yang selanjutnya akan mempengaruhi

peningkatan pertumbuhan laba. Hal ini dikarenakan efisiensi dari selisih antara aset

lancar (current assets) dan hutang lancar (current liabilities).

H1: Rasio likuiditas (WCTA) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.

Hubungan Rasio Solvabilitas (CLI) terhadap Pertumbuhan Laba

Current Liability Inventory (CLI) termasuk salah satu alat ukur rasio solvabilitas. Rasio

solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

panjangnya (Hapsari, 2007). Semakin tinggi CLI berarti hutang lancar perusahaan

(current liabilities) untuk membiayai persediaan di gudang makin besar, sehingga beban

hutang perusahaan menjadi makin besar. Hal ini menimbulkan resiko yang cukup besar

bagi perusahaan ketika perusahaan tidak mampu membayar kewajiban tersebut pada saat

jatuh tempo, perusahaan juga akan dihadapkan pada beban bunga yang besar, sehingga

akan mengganggu kontinuitas operasi perusahaan dan laba yang diperoleh perusahaan

menjadi berkurang. Ini membuktikan bahwa perusahaan tidak mampu mendayagunakan

hutangnya untuk menambah ekspansi usaha guna memperoleh keuntungan.

H2: Rasio solvabilitas (CLI) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba.

Hubungan Rasio Aktivitas (TAT) terhadap Pertumbuhan Laba

Total Assets Turnover (TAT) merupakan salah satu alat ukur rasio aktivitas. TAT

menunjukkan efisiensi penggunaan seluruh aset (total assets) perusahaan untuk

menunjang penjualan (sales) (Hapsari, 2007). Semakin besar TAT menunjukkan

Page 7: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

perusahaan efisien dalam menggunakan seluruh aset perusahaan untuk menghasilkan

penjualan bersihnya. Semakin cepat perputaran aset suatu perusahaan untuk menunjang

kegiatan penjualan bersihnya, maka pendapatan yang diperoleh meningkat sehingga laba

yang di dapat besar (Hapsari, 2007).

H3: Rasio aktivitas (TAT) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.

Pengaruh Rasio Profitabilitas (ROA) Terhadap Pertumbuhan Laba

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu alat ukur rasio profitabilitas. ROA

menunjukkan sejauh mana tingkat perputaran laba setelah pajak (laba sebelum

pembagian hak minoritas) terhadap keseluruhan aset yang dimiliki oleh suatu

perusahaan. Semakin besar tingkat ROA ini, maka dapat diasumsikan bahwa perusahaan

mampu menghasilkan laba yang signifikan, sehingga dapat menunjukkan bahwa

perusahaan mampu mengakomodasi tingkat pengembalian atas divestasi dalam

komponen asetnya. Menurut Munawir (2004), rasio ini menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Dikatakan bahwa

rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan

menggunakan asetnya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan

dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba bersih yang diperoleh dalam

suatu periode dengan jumlah aset perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan oleh

pendapatan yang stabil dan pengolahan aset yang secara efektif dan efisien akan

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk tumbuh. Dengan adanya kemampuan

tersebut, maka perusahaan dapat terus tumbuh dengan laba yang mampu ditingkatkan.

H4: Rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba.

Rasio Arus Kas Operasi (CFFOCL) terhadap pertumbuhan laba

Cash Flow From Operating to Current Liability (CFFOCL) merupakan salah satu alat

ukur rasio arus kas operasi. CFFOCL menunjukan kemampuan arus kas bersih dari

aktifitas operasi dalam membiayai kewjiban jangka pendeknya, dihitung dengan arus kas

bersih dari aktifitas operasi dibagi hutang lancar (Rodoni & Muslim,2009). Penggunaan

arus kas operasi dalam kegiatan operasional perusahaan, khususnya penjualan akan

berpengaruh terhadap laba. Selain itu, hutang lancar akan mengurangi beban pajak

perusahaan. Arus kas operasi berpengaruh terhadap pertumbuhan laba yang

Page 8: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

mengisyaratkan bahwa semakin tinggi komponen arus kas operasi maka akan

meningkatkan laba yang dimiliki oleh perusahaan. Maka sejauh mana pengaruh rasio

arus kas operasi dalam memprediksi pertumbuhan laba masa mendatang.

H5: Rasio arus kas operasi (CFFOCL) berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan laba.

METODE PENELITIAN

Operasional variabel Penelitian

Variabel Dependen (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba

dihitung dengan cara mengurangkan laba periode sekarang dengan laba periode

sebelumnya kemudian dibagi dengan laba pada periode sebelumnya.

Variabel Independen (X)

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri atas:

a. Rasio Likuiditas

WCTA merupakan salah satu rasio likuiditas. WCTA menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menggunakan aset lancar perusahaan, sehingga mampu membayar

utang jangka pendeknya tepat pada waktu yang dibutuhkan (Machfoedz, 1999).

(Aset lancar – Hutang lancar)WCTA =

Total aset

b. Rasio Solvabilitas

CLI termasuk salah satu rasio solvabilitas. CLI menunjukan kemampuan perusahaan

untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Hapsari, 2007).

CLI dapat dirumuskan sebagai berikut (Cahyaningrum, 2012).

Hutang lancarCLI =

Sediaan

Page 9: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

c. Rasio Aktivitas

TAT termasuk salah satu rasio aktivitas. TAT menunjukkan kemampuan dana yang

tertanam dalam keseluruhan aset berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan

modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue.

TAT memperlihatkan proporsi antara penjualan bersih dengan seluruh kekayaan yang

dimiliki. TAT dapat dirumuskan sebagai berikut (Hapsari, 2007):

Penjualan bersihTAT =

Total aset

d. Rasio Profitabilitas

ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas. ROA diperoleh dari perbandingan laba

bersih setelah pajak (laba sebelum hak minoritas) terhadap total aset.

Laba bersih setelah pajakROA =

Total aset

e. Rasio Arus Kas Operasi

CFFOCL merupakan arus kas operasi yang menunjukan kemampuan arus kas bersih

dari aktifitas operasi dalam membiayai kewjiban jangka pendeknya, dihitung dengan

arus kas bersih dari aktifitas operasi dibagi hutang lancar. (Rodoni & Muslim, 2009)

Arus kas dari operasiCFFOCL = Hutang lancar

Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI sejak tahun 2008 sampai dengan 2012. Pemilihan sampel

ditentukan secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang

representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Kriteria untuk dipilih menjadi sampel adalah:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan konsisten ada selama periode

penelitian (tahun 2008 sampai dengan 2012).

Page 10: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

2 . Perusahaan manufaktur yang tidak keluar (delisting) dari BEI selama periode

penelitian (tahun 2008 sampai dengan 2012).

3. Perusahaan memiliki data lengkap mengenai informasi yang meliputi aset lancar,

jumlah aset, hutang lancar, sediaan, penjualan bersih, arus kas dari operasi,

penjualan bersih, laba.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan akhir tahun pembukuan pada

tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012. Sumber data dapat diperoleh

dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

Pengujian Hipotesis

Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi berganda untuk

melihat pengaruh varabel independen terhadap variabel dependen.

Persamaan regresi yang digunakan adalah:

ΔYt = β0 + β1 WCTAt + β2 CLIt + β3 TATt + β4 ROAt + β5 CFFOCLt + e

Yang dalam hal ini:

ΔYt = Pertumbuhan laba pada tahun t

WCTAt = Working Capital to Total Assets pada tahun t

CLIt = Current Liability Inventory pada tahun t

TATt = Total Assets Turnover pada tahun t

ROAt = Return On Assets pada tahun t

CFFOCLt = Cash Flow From Operating to Current Liability pada tahun t

β0 = Konstanta

e = Error

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan

menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak.

Page 11: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) .986 .232 4.257 .000

WCTA -.187 .084 -.194 -2.220 .028 .626 1.598

CLI .145 .150 .079 .970 .333 .724 1.381

TAT -.071 .174 -.030 -.405 .686 .889 1.125

ROACFFOCL

.353-.083

.105

.062.315

-.1153.373

-1.354.001.177

.546

.6631.8331.509

Pengujian Hipotesis

Pengaruh rasio likuiditas (WCTA) terhadap Pertumbuhan Laba (Y)

Dari hasil olah data diperoleh bahwa likuiditas yang diwakili Working Capital to Total

Asset berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan atau dengan kata lain hipotesis

pertama (H1) yang menyatakan bahwa secara statistik rasio likuiditas berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan laba diterima. Secara statistik membuktikan bahwa rasio

likuiditas (WCTA) berpengaruh negatif dalam memprediksi pertumbuhan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ini menunjukkan bahwa semakin rendah

nilai rasio likuiditas (WCTA) perusahaan maka pertumbuhan laba perusahaan semakin

tinggi.

Menurut Yusuf (2011), signifikannya WCTA menunjukkan bahwa perusahaan cukup

likuid untuk pelunasan kewajiban jangka pendeknya di masa depan, namun perusahaan

masih memerlukan recovery terhadap kinerja yang diderita dan perlu ekspansi di masa

depan maka likuiditas jangka pendek cukup mampu untuk meningkatkan pertumbuhan

laba. Hasil penelitian ini juga didukung oleh data yang digunakan, data yang digunakan

menunjukkan bahwa WCTA perusahaan manufaktur cenderung mengalami peningkatan.

Hal ini sesuai dengan pertumbuhan laba perusahaan manufaktur yang mengalami

penurunan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Windi (2010) dan Yusuf (2011)

juga menunjukkan hasil yang sama bahwa WCTA berpengaruh terhadap pertumbuhan

Page 12: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

laba. Dengan meningkatnya WCTA maka pertumbuhan laba perusahaan juga

meningkat, ini menunjukkan bahwa adanya kelebihan modal kerja yang disebabkan

rendahnya perputaran persediaan, piutang, atau adanya saldo kas yang terlalu besar.

Pengaruh Rasio Solvabilitas (CLI) terhadap Pertumbuhan Laba (Y)

Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa solvabilitas yang diwakili oleh

Current Liability Inventory (CLI) berpengaruh positif secara tidak signifikan terhadap

pertumbuhan laba atau dengan kata lain hipotesis kedua (H2) yang secara statistik

solvabilitas (CLI) berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan laba ditolak. Secara

statistik, variabel rasio solvabilitas (CLI) berpengaruh positif secara tidak signifikan

dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini tidak dapat membuktikan

bahwa rasio solvabilitas (CLI) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai rasio

solvabilitas (CLI) perusahaan belum tentu pertumbuhan laba perusahaan semakin tinggi.

Hal ini mununjukkan Current Liability Inventory bahwa keadaan Current Liability

Inventory yang tinggi menunjukkan bahwa efisien dan efektif perusahaan dalam

mengelola persediaannya, hal ini juga menunjukkan hutang lancar perusahaan yang

tinggi sehingga laba yang diperoleh akan semakin besar.

Menurut Cahyaningrum (2012), Current Liability Inventory dalam perusahaan

menunjukkan kinerja perusahaan dalam aktivitas operasionalnya. Penjualan persediaan

yang semakin cepat menuntut perusahaan menyediakan persediaan lebih banyak

sehingga biaya pengadaan dan biaya penanganan persediaan ini akan meningkat. Hal

inilah yang selanjutnya akan berdampak menurunkan laba perusahaan. Hasil ini sama

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2007) yang menyatakan bahwa

variabel CLI tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan

manufaktur.

Pengaruh Rasio Aktivitas (TAT) terhadap Pertumbuhan Laba (Y)

Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa aktivitas yang diwakili oleh Total

Assets Turnover berpengaruh negatif secara tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba

atau dengan kata lain hipotesis ketiga (H3) yang secara statistik aktivitas berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan laba ditolak. Hasil penelitian ini tidak dapat membuktikan

Page 13: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

bahwa rasio aktivitas (TAT) berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ini menunjukkan bahwa semakin rendah

nilai rasio aktivitas (TAT) perusahaan belum tentu pertumbuhan laba perusahaan

semakin tinggi.

Dari segi teori, hasil ini tidak mendukung teori Total Assets Turnover yang menyatakan

bahwa keadaan Total Assets Turnover yang tinggi menunjukkan bahwa efisien dan

efektif perusahaan dalam mengelola asetnya, hal ini juga menunjukkan volume

penjualan perusahaan yang tinggi sehingga laba yang diperoleh akan semakin besar.

Menurut Taruh (2011), Total Assets Turnover dalam perusahaan menunjukkan kinerja

perusahaan dalam aktivitas operasionalnya. Semakin besar Total Assets Turnover berarti

tingkat penjualan akan cepat untuk berubah menjadi uang kas. Penjualan yang semakin

cepat menuntut perusahaan menyediakan asetnya akan meningkat untuk menunjang

kegiatan penjualan. Hal inilah yang selanjutnya akan berdampak menurunkan laba

perusahaan. Hasil temuan ini sesuai hasil penelitian dari Panuto dan Dewanti (2010)

yang menyatakan bahwa TAT berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Pengaruh Rasio Profitabilitas (ROA) terhadap Pertumbuhan Laba (Y)

Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang diwakili oleh

Return on Assets berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba atau dengan kata lain

hipotesis keempat (H4) yang secara statistik profitabilitas berpengaruh positif secara

signifikan terhadap pertumbuhan laba diterima. Hasil penelitian ini dapat membuktikan

bahwa rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

nilai rasio profitabilitas (ROA) perusahaan maka pertumbuhan laba perusahaan semakin

tinggi. Hasil in mendukung Return on Assets yang menyatakan bahwa keadaan Return

on Assets yang tinggi menunjukkan bahwa efisien dan efektif perusahaan dalam

mengelola asetnya, hal ini juga menunjukkan bahwa aset perusahaan yang tinggi

memungkinkan laba yang diperoleh akan semakin besar. Menurut Hapsari (2007),

Return on Assets dalam perusahaan menunjukkan kinerja perusahaan dalam aktivitas

operasionalnya. Semakin besar Return on Assets berarti akan memberikan isu positif

kepada investor karena perusahaan mampu menciptakan profit berdasarkan tingkat aset

Page 14: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

tertentu. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba tersebut akan mengurangi

risiko sistematis yang ada dalam perusahaan . Namun penggunaan pendapatan yang

tidak stabil dan pengolahan aset yang secara tidak efektif dan efisien dapat

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba, sehingga laba yang

dihasilkan kurang maksimal. Hal inilah yang selanjutnya akan berdampak menurunkan

laba perusahaan. Hasil temuan ini sesuai hasil penelitian dari Wibowo (2011) yang

menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.

Pengaruh Rasio Arus Kas Operasi (CFFOCL) terhadap Pertumbuhan Laba (Y)

Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa arus kas operasi yang diwakili oleh

Cash Flow From Operating to Current Liability (CFFOCL) berpengaruh positif

terhadap pertumbuhan laba atau dengan kata lain hipotesis kedua (H5) yang secara

statistik arus kas operasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba ditolak. Hasil

penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa rasio arus kas operasi (CFFOCL)

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI. Ini menunjukkan bahwa semakin rendah nilai rasio arus kas operasi

(CFFOCL) perusahaan belum tentu pertumbuhan laba perusahaan semakin tinggi.

Hasil ini menyatakan bahwa Cash Flow From to Current Liability yang tinggi

menunjukkan bahwa efisien dan efektif perusahaan dalam mengelola perputaran kas

operasi, hal ini juga menunjukkan hutang lancar perusahaan yang tinggi sehingga laba

yang diperoleh akan semakin kecil.

Menurut Cahyaningrum (2012), Cash Flow From Operating to Current Liability

Menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dengan

menggunakan kas dari aktivitas operasi serta digunakan untuk menilai tingkat likuid

suatu perusahaan. Namun penggunaan kas dari aktivitas operasi yang terlalu tinggi

dalam memenuhi kewajiban, akan menyebabkan berkurangnya kas, sehingga akan

mengganggu aktivitas operasional perusahaan. Hal inilah yang selanjutnya akan

berdampak menurunkan laba perusahaan. Hasil ini sama dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Hapsari (2007) yang menyatakan bahwa variabel CFFOCL tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur.

Page 15: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini menguji pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio

profitabilitas, rasio arus kas operasi terhadap pertumbuhan laba. Penelitian dilakukan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2008-2012 dengan

menggunakan alat analisis regresi berganda. Berikut adalah simpulan yang dapat diambil

dari penelitian ini:

1. Secara statistik, variabel rasio likuiditas (WCTA) berpengaruh negatif secara

signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini dapat

membuktikan bahwa rasio likuiditas (WCTA) berpengaruh dalam memprediksi

pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ini

menunjukkan bahwa semakin rendah nilai rasio likuiditas (WCTA) perusahaan

maka pertumbuhan laba perusahaan semakin tinggi.

2. Secara statistik, variabel rasio solvabilitas (CLI) berpengaruh positif secara tidak

signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini tidak dapat

membuktikan bahwa rasio solvabilitas (CLI) berpengaruh terhadap pertumbuhan

laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi nilai rasio solvabilitas (CLI) perusahaan belum tentu pertumbuhan

laba perusahaan semakin tinggi.

3. Secara statistik,variabel aktivitas (TAT) berpengaruh negatif secara tidak signifikan

dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini tidak dapat

membuktikan bahwa rasio aktivitas (TAT) berpengaruh negatif terhadap

pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ini

menunjukkan bahwa semakin rendah nilai rasio aktivitas (TAT) perusahaan belum

tentu pertumbuhan laba perusahaan semakin tinggi.

4. Secara statistik, variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh positif secara signifikan

dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini dapat membuktikan

bahwa rasio profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap pertumbuhan laba pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Ini menunjukkan bahwa semakin

tinggi nilai rasio profitabilitas (ROA) perusahaan maka pertumbuhan laba

perusahaan semakin tinggi.

Page 16: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

5. Secara statistik, variabel rasio arus kas operasi (CFFOCL) berpengaruh negatif

secara tidak signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Hasil penelitian ini

tidak dapat membuktikan bahwa rasio arus kas operasi (CFFOCL) berpengaruh

positif terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI. Ini menunjukkan bahwa semakin rendah nilai rasio arus kas operasi

(CFFOCL) perusahaan belum tentu pertumbuhan laba perusahaan semakin tinggi.

Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut:

1. Sampel penelitian yang digunakan hanya perusahaan-perusahaan manufaktur yang

menerbitkan laporan tahunannya secara berturut-turut dari tahun 2008-2012.

2. Rasio-rasio keuangan terbagi dalam banyak proksi, beberapa di antaranya yaitu

Cash Ratio, Inventory to Net Working Capital, Profit Margin, Fixed Asset

Turnover, Earning Per Share, dll. Namun dalam penelitian ini rasio keuangan

hanya diproksikan dalam lima variabel saja, yaitu Working Capital to Total Assets,

Current Liability Inventory, Total Assets Turnover, Return On Assets, dan Cash

Flow From Operating to Current Liability.

Saran

Berdasarkan hasil simpulan dan keterbatasan di atas, maka penulis menyarankan sebagai

berikut:

1. Untuk penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan variabel-variabel lain yang

mempengaruhi pertumbuhan laba. Hal ini mengingat nilai R2 dalam penelitian ini

memiliki persentase yang cenderung kecil.

2. Penelitian selanjutnya, selain menggunakan sampel perusahaan manufaktur juga

dapat menggunakan sampel perusahaan dari sektor lainnya seperti perbankan

karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan manufaktur.

Page 17: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi : Teori, Kasus, dan Solusi. Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar: Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia.

Cahyaningrum, Ndaru Hesti. 2012. Analisis Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Pertumbuhan Laba. Universitas Diponegoro. Semarang.

Dennis, Michael. 2006. Key Financial Rastios for The Credit Department. Business Credit. New York. Vol.108, Iss. 10, pg. 62, 1 pgs.

Dewanti, Ery Aristya. 2010. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba pada PT. Dipo Valasindo. Universitas Pembangunan Nasional”Veteran” . Surabaya.

Ediningsih, Sri Isworo. 2004. Rasio Keuangan dan Prediksi Pertumbuhan Laba: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEJ. Wahana. Vol. 7, No. 1.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Hapsari, Epri Ayu. 2007. Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba (Studi kasus: Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dimBursa Efek Jakarta Periode 2001 Sampai Dengan 2005). Universitas Diponegoro. Semarang.

Juliana, Roma Uly dan Sulardi. 2003. Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis & Manajemen. Vol. 3, No. 2.

Kasmir. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud. 1999. Financial Ratio Analysis and The Prediction of Earnings Changes In Indonesia. Kelola. No. 7, Vol. III.

Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Penerbit PT Grasindo. Jakarta.

Page 18: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

Meriewaty, Dian dan Setyani, Astuti Yuli. 2005. Analisis Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Kinerja Pada Perusahaan di Industri Food and Beverages Yang Terdaftar di BEJ. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Hal 277-287.

Meythi. 2005. Rasio Keuangan Yang Paling Baik Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba: Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. XI, No. 2, September.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Mustarsyidah, Anni. 2009. Pengaruh Perubahan Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba di masa yang akan datang pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta ISLAMIC INDEX . Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta.

Prafittriana, Mela Catu. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba perusahaan Otomotif yang Go Public di Indonesia. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.

Riyanto, Bambang (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Yogyakarta.Sekaran, Umara. 2004. Research Methods For Bussiness, Skill Building

Approach. Second Edition.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Suwarno, Agus Endro. 2004. Manfaat Informasi Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi Keuangan.

Takarini, Nurjanti dan Ekawati, Erni. 2003. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal Indonesia. Ventura. Desember, Vol. 6, No. 3, Hal. 253-270.

Tim Penyusun. 2006. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Usman, Bahtiar. 2003. Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Bank-Bank di Indonesia. Media Riset Bisnis & Manajemen. Vol. 3, No. 1.

Page 19: ABSTRAK PENGARUH INFORMASI RASIO KEUANGAN DALAM

Wahyuni. 2012. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba. Universitas Hasanuddin. Makasar.