abstrak kinerja keuangan dan efisiensi proses … · rumah sakit umum daerah (rsud) sebagai badan...

22
ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES INTERNAL SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (STUDI KASUS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG) Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Klungkung sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, PPK-BLUD sebagai instansi pemerintah yang melaksanakan pelayanan publik dituntut untuk meningkatkan kinerjanya sesuai dengan prinsip new public management. Laporan dan beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa PPK-BLUD belum dapat meningkatkan kinerja pada instansi yang menerapkannya. Penelitian ini menguji apakah terdapat perbedaan kinerja pada RSUD Kabupaten Klungkung sebelum dan sesudah menjadi PPK-BLUD. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa kinerja keuangan dan kinerja efisiensi proses internal,yang diproksikan dengan kinerja pendapatan, beban, curent ratio, cash ratio, quick ratio, Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length of Stay (AloS), Turn Over Interval (TOI) dan Bed Turn Over (BTO). Pengujian statistik menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorof- Smirnov, jika data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan paired sample t- test pada masing-masing variabel. Hasil pengujian seluruh proksi dengan menggunakan Uji paired sample t- test menunjukan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan dan efisiensi proses internal antara sebelum dan sesudah diterapkannya PPK-BLUD. Hal tersebut disebabkan oleh manajemen RSUD yang belum melaksanakan secara optimal peraturan yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, yaitu pada pasal 57 dan 59 tentang penghitungan pola tarif dan pemberlakuan pola tarif, pasal 61 tentang optimalisasi pemanfaatan kekayaan rumah sakit, pasal 67 tetang fleksibilitas penggunaan anggaran, pasal 115 tentang sistem informasi keuangan dan pasal 117 tentang penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan. Kata kunci : kinerja keuangan, kinerja efisiensi proses internal, PPK-BLUD

Upload: duongque

Post on 09-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

ABSTRAK

KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES INTERNAL SEBELUMDAN SESUDAH PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (STUDI KASUS PADA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG)

Penelitian ini dilakukan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Kabupaten Klungkung sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)yang telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumDaerah (PPK-BLUD). Berlakunya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61Tahun 2007, PPK-BLUD sebagai instansi pemerintah yang melaksanakanpelayanan publik dituntut untuk meningkatkan kinerjanya sesuai dengan prinsipnew public management. Laporan dan beberapa penelitian sebelumnyamenunjukkan bahwa PPK-BLUD belum dapat meningkatkan kinerja pada instansiyang menerapkannya. Penelitian ini menguji apakah terdapat perbedaan kinerjapada RSUD Kabupaten Klungkung sebelum dan sesudah menjadi PPK-BLUD.

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa kinerja keuangan dankinerja efisiensi proses internal,yang diproksikan dengan kinerja pendapatan,beban, curent ratio, cash ratio, quick ratio, Bed Occupancy Ratio (BOR), AverageLength of Stay (AloS), Turn Over Interval (TOI) dan Bed Turn Over (BTO).Pengujian statistik menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorof-Smirnov, jika data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan paired sample t-test pada masing-masing variabel.

Hasil pengujian seluruh proksi dengan menggunakan Uji paired sample t-test menunjukan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan dan efisiensi prosesinternal antara sebelum dan sesudah diterapkannya PPK-BLUD. Hal tersebutdisebabkan oleh manajemen RSUD yang belum melaksanakan secara optimalperaturan yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumDaerah, yaitu pada pasal 57 dan 59 tentang penghitungan pola tarif danpemberlakuan pola tarif, pasal 61 tentang optimalisasi pemanfaatan kekayaanrumah sakit, pasal 67 tetang fleksibilitas penggunaan anggaran, pasal 115 tentangsistem informasi keuangan dan pasal 117 tentang penyelenggaraan akuntansi danpelaporan keuangan.

Kata kunci : kinerja keuangan, kinerja efisiensi proses internal, PPK-BLUD

Page 2: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

ABSTRACT

FINANCIAL PERFORMANCE AND EFFICIENCY OF INTERNALPROCESSES PERFORMANCE BEFORE AND AFTER THE

IMPLEMENTATION OF PPK-BLUD (CASE STUDY ON RSUD KAB.KLUNGKUNG)

This research was conducted at the Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)Kabupaten Klungkung as one of the Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) thathave implemented Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah(PPK-BLUD). According to the regulation of Peraturan Menteri Dalam NegeriNumber 61st on 2007, PPK-BLUD intended for government agencies thatperform public services will further improve their performance in accordance withthe principles of new public management. RSUD Kab. Klungkung reports andseveral previous studies have shown that the PPK-BLUD can not improve yet theperformance of the agencies that implement it.This study examined thedifferences in performance of RSUD Kabupaten Klungkung before and afterbecoming PPK-BLUDs

This study uses secondary data such as financial performance andperformance efficiency of internal processes, proxied by the performance ofrevenues, expenses, curent ratio, cash ratio, quick ratio, Bed Occupancy Ratio(BOR), Average Length of Stay (ALOS), Turn Over Interval ( TOI) and Bed TurnOver (BTO). Statistical testing using non-parametric statistical test ofKolmogorov-Smirnov, if the data is normally distributed then followed by pairedsample t-test on each variable.

The Results of testing the entire proxy using the Test paired sample t-testshowed there was no difference of financial performance and the efficiency ofinternal processes before and after the implementation of the CO-BLUDs. Thiswas caused by RSUD Kabupaten Klungkung management that has not beenoptimally implement the regulations set out in the Permendagri No. 61 st on 2007on Technical Guidelines for Financial Management Public Service Board, namelyin Article 57 and 59 of calculating the tariff scheme and the implementation tariffscheme, Article 61 of optimizing the utilization of hospital wealth, neighborflexibility of use article 67 of the budget, Article 115 of the financial informationsystems and the implementation of Article 117 of the accounting and financialreporting.

Key words : financial performance, efficiency of internal processesperformance, PPK-BLUD

Page 3: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES INTERNAL SEBELUMDAN SESUDAH PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (STUDI KASUS PADA RSUD KAB. KLUNGKUNG)

RINGKASAN

Pengukuran kinerja adalah suatu bentuk pelaksanaan akuntabilitas RSUDdari penerapan konsep new public management dalam rangka reformasi birokrasidi Indonesia. Pengukuran kinerja menyediakan hasil-hasil kegiatan yang dapatmenggambarkan apa yang sebenarnya telah dilakukan dan dicapai oleh rumahsakit daerah sehingga dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan untukpengembangan rumah sakit. Salah satu upaya memenuhi tuntutan dari penerapannew public management tersebut dikeluarkanlah beberapa peraturan perundanganyang salah satunya adalah .Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumDaerah (PPK-BLUD). PPK-BLUD dibentuk bertujuan: Pertama, untuk membantumemperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja dimaksudkan untuk dapatmembantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Halini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektorpublik dalam pemberian pelayanan publik. Kedua, ukuran kinerja sektor publikdigunakan untuk pengalokasian sumber daya dan pembuatan keputusan. Ketiga,ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk mewujudkanpertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan. RSUDKab. Klungkung sebagai organisasi nirlaba milik pemerintah yang telahditetapkan menjadi PPK-BLUD dari tahun 2012 sampai saat ini secara kasat matamasih belum terlihat peningkatan kinerja setelah diberikan status sebagaiPPK_BLUD.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat perbedaan kinerjakeuangan dan kinerja efisiensi proses internal antara sebelum dan sesudah PPK-BLUD pada RSUD Kab. Klungkung. Data yang digunakan adalah sata sekunderberupa data kinerja keuangan dan kinerja efisiensi proses internal. Tahun 2009sampai dengan tahun 2011 merupakan data sebelum PPK-BLUD dan tahun 2013sampai dengan tahun 2015 merupakan data sesudah PPK-BLUD. Data didapatkandari laporan keuangan tahunan dan laporan kinerja tahunan RSUD Kab.Klungkung yang kemudian diolah kembali. Variabel-variabel yang dipakai dalampenelitian ini yaitu pada kinerja keuangan adalah kinerja pendapatan, beban,current ratio, cash ratio dan quick ratio. Kinerja efisiensi proses internal variabelyang diteliti adalah BOR, AloS, BTO dan TOI. Penelitian ini menggunakananalisis paired sample t-test dimana sebelum dilakukan analisis paired sample t-test dilakukan pengujian normalitas untuk mengetahui apakah data sekunder yangdigunakan berdistribusi normal dengan menggunakan uji statistik non-parametrikKolmogorof-Smirnov (K-S). Jika data berdistribusi normal maka dilakukan ujipaired sample t-test dengan membandingkan antara thitung dan ttabel .

Page 4: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

Berdasarkan uji KS seluruh variabel yang diteliti berdistribusi normalsehingga dapat dilakukan uji paired sample t-test. Hasil uji paired sample t-testmenunjukkan seluruh variabel yang diteliti tidak dapat menolak H0 yang artinyatidak terdapat perbedaan kinerja keuangan dan kinerja efisiensi proses internalsebelum dan sesudah penerapan PPK-BLUD pada RSUD Kab. Klungkung. Halini lebih disebabkan oleh kurang optimalnya manajemen RSUD Kab. Klungkungdalam mentaati peraturan dan aturan dalam penerapan PPK-BLUD.

Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya oleh Angit Maharani(2013) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan kinerja pendapatanyang signifikan sebelum dan sesudah penerapan Pola Pengelolaan KeuanganBadan Layanan Umum di Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Hasil ini jugakonsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Airief Wahyudi (2015) yangmenyatakan bahwa Kinerja keuangan sesudah menjadi BLU pada PusatPengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) dan Pusat PengelolaanKomplek Kemayoran (PPKK) adalah cenderung statis.

Page 5: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM......................................................................................................i

PRASYARAT GELAR.................................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI..............................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS TESIS.................................................v

UCAPAN TERIMAKASIH..........................................................................................vi

ABSTRAK....................................................................................................................viii

ABSTRACT.................................................................................................................ix

RINGKASAN...............................................................................................................x

DAFTAR ISI ................................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR....................................................................................................xiv

DAFTAR TABEL.........................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1......................................................................................... Latar Belakang..................................................................................................................................................................................................................................

1.2.................................................................................... Rumusan Masalah

Page 6: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

..................................................................................................................

..............................................................................................................101.3...................................................................................... Tujuan Penelitian

..................................................................................................................

..............................................................................................................111.3.1. Tujuan Umum..............................................................................

.................................................................................................111.3.2. Tujuan Khusus.............................................................................

.................................................................................................111.4. Manfaat Penelitian...............................................................................

...........................................................................................................121.4.1. Manfaat Teoritis......................................................................

............................................................................................121.4.2. Manfaat Praktis.......................................................................

............................................................................................121.4.3. Manfaat Regulasi....................................................................

............................................................................................12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................13

2.1. Teori Kepatuhan.........................................................................................................................................................................................13

2.2. Pengertian Regulasi....................................................................................................................................................................................16

2.3. Pengertian New Public Management..........................................................................................................................................................17

2.4. Pengertian PPK-BLUD...............................................................................................................................................................................19

2.5. Tujuan dan Azas dibentuknya Badan Layanan Umum Daerah..................................................................................................................21

2.6. Karakteristik Badan Layanan Umum Daerah.............................................................................................................................................22

2.7. Persyaratan Badan Layanan Umum Daerah...............................................................................................................................................24

2.8. Akuntansi,Pelaporan dan Pertanggungjawaban Keuangan BLUD............................................................................................................26

2.9. Perbandingan Satuan Kerja Non BLUD dengan Satuan Kerja BLUD.........................................................................................................................................................................................................27

2.10. Jenis Status BLUD......................................................................................................................................................................................29

2.11. Pengertian Kinerja .....................................................................................................................................................................................29

Page 7: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

2.12. Aspek-aspek Pengukuran Kinerja..............................................................................................................................................................31

2.13. Sistem Penilaian Kinerja Rumah Sakit.......................................................................................................................................................32

2.14. Kinerja Keuangan.......................................................................................................................................................................................33

2.15. Perspektif Kinerja Bisnis yang Diukur Dalam Balanced Scorecard....................................................................................................................................................................................................342.15.1. Perspektif Finansial...............................................................

............................................................................................352.15.2. Perspektif Kepuasan Pelanggan............................................

............................................................................................392.15.3. Perspektif Efisiensi Proses Internal.......................................

............................................................................................402.15.4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan...........................

............................................................................................42

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS .............................43

3.1. Kerangka Berpikir................................................................................................................................................................................................43

3.2. Konsep..................................................................................................................................................................................................................44

3.3. Hipotesis...............................................................................................................................................................................................................45

BAB IV METODE PENELITIAN...............................................................................49

4.1. Rancangan Penelitian...........................................................................................................................................................................................49

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................................................................................................................50

4.3. RuangLingkup Penelitian.....................................................................................................................................................................................51

4.4. Penentuan Sumber Data dan Bahan Penelitian....................................................................................................................................................51

4.5. Variabel Penelitian...............................................................................................................................................................................................53

4.6. Instrumen Penelitian.............................................................................................................................................................................................56

Page 8: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

4.7. Analisis Data.........................................................................................................................................................................................................56

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................................59

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...........................................................................97

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................100

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................................105

Page 9: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Kerangka Berpikir...............................................................................44

Gambar 3.2. Kerangka Konsep................................................................................45

Gambar 4.1. Rancangan Penelitian..........................................................................50

Gambar 5.1. Struktur Organisasi RSUD Kab. Klungkung Sebelum BLUD ..........69

Gambar 5.2. Struktur Organisasi RSUD Kab. Klungkung Setelah BLUD ............70

Page 10: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Kinerja RSUD Kab. Klungkung 2009 s/d 2014........................................8

Tabel 2.1. Perbandingan Satuan Kerja Non BLUD dengan Satuan Kerja BLUD.....28

Tabel 3.1. Penelitian Empiris sebelumya...................................................................46

Tabel 5.1. Sejarah singkat BLUD RSUD Kab. Klungkung.......................................61

Tabel 5.2. Visi dan Misi RSUD Kab. Klungkung......................................................63

Tabel 5.3. Target Pencapaian Tujuan dan Sasaran RSUD Kab. Klungkung..............65

Tabel 5.4. Perbandingan Swadana dan PPK-BLUD di RSUD Kab. Klungkung.......72

Tabel 5.5. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel Pendapatan...74

Tabel 5.6. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel Beban...........75

Tabel 5.7. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel Current Ratio76

Tabel 5.8. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel Quick Ratio. .76

Tabel 5.9. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel Cash Ratio....77

Tabel 5.10. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel BedOccupancy Ratio (BOR)...........................................................................................................................................................................................78

Page 11: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

Tabel 5.11. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel AverageLength of Stay (ALOS)............................................................................................................................................................................................78

Tabel 5.12. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel Turn OverInterval (TOI)............................................................................................................................................................................................................79

Tabel 5.13. uji statistik non-parametrik Kolmogorof-SmirnovVariabel Bed TurnOver (BTO)..............................................................................................................................................................................................................80

Tabel 5.14. Perbedaan Variabel Pendapatan Sebelum dan Sesudah BLUD...............81

Tabel 5.15. Perbedaan Variabel Beban Sebelum dan Sesudah BLUD.......................81

Tabel 5.16. Perbedaan Variabel Current Ratio Sebelum dan Sesudah BLUD...........82

Tabel 5.17. Perbedaan Variabel Quick Ratio Sebelum dan Sesudah BLUD..............83

Tabel 5.18. Perbedaan Variabel Cash Ratio Sebelum dan Sesudah BLUD...............84

Tabel 5.19. Perbedaan Variabel BOR Sebelum dan Sesudah BLUD.........................85

Tabel 5.20. Perbedaan Variabel ALOS Sebelum dan Sesudah BLUD.......................86

Tabel 5.21. Perbedaan Variabel TOI Sebelum dan Sesudah BLUD...........................87

Tabel 5.22. Perbedaan Variabel BTO Sebelum dan Sesudah BLUD.........................88

Tabel 5.23. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)RSUD Kab. Klungkung......91

Page 12: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangOtonomi daerah tidak saja berpengaruh terhadap perubahan pengelolaan

keuangan daerah, tetapi juga telah merambah pada pengolaan keuangan Rumah

Sakit Umum Daerah (RSUD). Beberapa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)

yang telah mapan, sedikit demi sedikit berusaha melepaskan diri dari

ketergantungannya kepada stake holdernya yaitu pemerintah daerah. Keluarnya

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, disambut baik oleh beberapa

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tersebut, sebagai langkah awal untuk

menjadi RSUD yang mandiri. Pemerintah memberlakukan beberapa organisasi

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

melakukan pembangunan sistem informasi akuntansi baru untuk meningkatkan

kinerja mereka sebagai bentuk akuntabilitasnya pada masyarakat.Pengukuran kinerja adalah suatu bentuk pelaksanaan akuntabilitas RSUD

dari penerapan konsep new public management dalam rangka reformasi birokrasi

di Indonesia. Pengukuran kinerja menyediakan hasil-hasil kegiatan yang dapat

menggambarkan apa yang sebenarnya telah dilakukan dan dicapai oleh rumah

sakit daerah sehingga dapat mengidentifikasi peluang dan tantangan untuk

pengembangan rumah sakit (Shaw C, 2003).Reformasi birokrasi yang ada di Indonesia pada dasarnya adalah sebuah

upaya tanpa akhir dan berkelanjutan hal ini dikarenakan, yang pertama adalah

Page 13: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

birokrasi merupakan sebuah tubuh dalam kapasitasnya sebagai pelayan publik.

Publik sendiri merupakan customer yang memiliki tipikalitas berbeda pada setiap

jaman, baik dalam kondisi sosial-politik, kebutuhan, maupun cara berkomunikasi.

Kedua, teknologi yang selalu mengalami perkembangan dan mengubah pola

kebiasaan masyarakat.Hoque dkk. (1995) menyatakan bahwa reformasi birokrasi terdapat enam

kekuatan utama yang mendorong perubahan di sektor publik yaitu: 1) Perubahan sikap terhadap peran pemerintah dalam perekonomian.2) Proses dalam reformasi mikro ekonomi3) Perubahan masyarakat dan ekspektasi bisnis4) Keterbatasan sumber daya5) Dampak dari teknologi6) Tuntutan akan akuntabilitas yang lebih baik.

Tuntutan akan akuntabilitas yang lebih baik menggiring reformasi birokrasi

pada penerapan new public management yaitu menuju pengukuran kinerja yang

lebih baik, oleh karena itu dimulailah sebuah era yang dinamakan dengan new

public management. Prinsip dari new public management (hood,1994) adalah: 1) Lebih berfokus pada manajemen, bukan kebijakan.2) Adanya standar yang jelas dan dilakukannya pengukuran terhadap kinerja

yang dicapainya.3) Penekanan yang lebih besar pada pengendalian atas hasil (output), bukan

pada prosedur.4) Pergeseran ke arah adanya tingkat persaingan yang lebih besar didalam sektor

pelayanan publik.5) Penekanan pada pengembangan pola-pola manajemen sebagaimana yang

dipraktikkan pada sektor swasta untuk mendukung perbaikan kinerja

pelayanan publik.6) Adanya pergeseran ke arah pemecahan ke dalam berbagai unit organisasi

yang lebih kecil dalam sektor pelayanan publik.7) Penekanan yang lebih besar pada disiplin dan parsimony dalam penggunaan

sumber daya.

Page 14: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

New public management sebagai salah satu pendekatan dominan dalam

manajemen sektor publik, menggunakan serangkaian strategi guna meningkatkan

kinerja lembaga-lembaga sektor publik yang pada akhirnya akan meningkatkan

kompetensi dari lembaga-lembaga sektor publik tersebut (Fatemi dan Behmanesh,

2012). New public management menuntut pemerintah untuk menciptakan sistem

pengendalian manajemen pada sektor publik agar dapat mencapai efisiensi serta

mampu bersaing dalam era globalisasi dengan menggunakan informasi akuntansi.Salah satu upaya memenuhi tuntutan dari penerapan new public

management tersebut dikeluarkanlah beberapa peraturan perundangan yang

diantaranya adalah: 1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara dimana salah satunya mengatur tentang pembentukan

badan layanan umum seperti yang tercantum pada pasal 1 ayat (23) yang

berbunyi “Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan pemerintah

yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa

penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari

keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip

efisiensi dan produktivitas”. 2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum pada Pasal 1 ayat (2)

menyatakan bahwa “Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum,

yang selanjutnya disebut PPK-BLU, adalah pola pengelolaan keuangan yang

memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-

praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan

Page 15: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

bangsa, sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah ini, sebagai

pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan negara pada umumnya”. 3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.Penyebab munculnya Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (PPK-BLUD) ini karena adanya pandangan bahwa Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) sebagai penyedia layanan masyarakat selama ini tidak

diberikan keleluasaan dalam melakukan pengelolaan keuangan. Seluruh

pendapatan SKPD harus disetorkan terlebih dahulu ke kas daerah sebagai

Pendapatan Asli Daerah (PAD) baru kemudian SKPD mengajukan rencana

anggaran untuk dapat mencairkan dana tersebut. Terdapat asumsi yang

mengatakan bahwa ada banyak potensi pendapatan yang seharusnya dapat

langsung digunakan untuk pengelolaan SKPD terkait namun tidak dapat

dimaksimalkan. Fleksibilitas yang dimiliki Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yaitu

pendapatan dan belanja, pengelolaan kas, pengelolaan piutang dan utang,

investasi, pengadaan barang dan jasa, akuntansi, remunerasi, surplus/defisit, dan

pengelolaan kepegawaian berupa pengangkatan pegawai baik PNS maupun Non

PNS (Waluyo, 2011). Reformasi keuangan negara mengamanatkan pergeseran

sistem penganggaran tradisional menjadi pengganggaran berbasis kinerja agar

penggunaan dana pemerintah menjadi berorientasi pada output. Perubahan ini

sangat penting karena kebutuhan dana yang makin tinggi tetapi sumber daya

pemerintah terbatas. Penganggaran ini dilaksanakan oleh pemerintahan modern di berbagai

negara. Mewirausahakan pemerintah (government entrepreneur) adalah

Page 16: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

paradigma untuk mendorong peningkatan pelayanan oleh pemerintah yang

merupakan juga salah satu elemen dalam new pubic management. Sandiwara (2014) menyatakan bahwa dalam penelitiannya pada Rumah

Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang (RSAA) memberikan kesimpulan

bahwa tidak ditemukan perbedaan yang berarti tentang perubahan sistem

keuangan RSSA setelah dijadikan BLUD hal ini dikarenakan terlalu banyaknya

kegiatan yang berbeda setiap tahunnya sehingga rumah sakit kurang terfokus pada

hasil kinerja yang telah ditetapkan.RSUD Kabupaten Klungkung merupakan salah satu rumah sakit pemerintah

daerah yang sudah menggunakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum Daerah sesuai dengan Keputusan Bupati Klungkung Nomor 253 Tahun

2011, tentang Penetapan RSUD Kabupaten Klungkung Sebagai Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum Daerah per 01 Januari 2012. Perubahan status menjadi Badan Layanan

Umum Daerah membuat RSUD Kab. Klungkung lebih fleksibel dalam mengelola

dana. Penetapan ini mengakibatkan terjadi perubahan mengenai sistem akuntansi

yang ada pada RSUD Kab. Klungkung pada saat sebelum dan sesudah

diberlakukanya Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

Perubahan sistem akuntansi ini mencakup perubahan dari traditional budgeting

menjadi performance based budgeting dan dari cash basis menjadi accrual basis.Pengukuran Performane based budgeting dilakukan dengan menggunakan

balance scorecard (BSc), manajer dapat mengukur kinerja perusahaan dengan

lebih komprehensif sehingga manajemen dapat meningkatkan kinerjanya dimasa

yang akan datang, sedangkan pengukuran kinerja tradisional hanya memfokuskan

dalam kinerja keuangan dan kinerja jangka pendek (waskito, 2014).

Page 17: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

Penerapan akuntansi, BLUD dapat mengembangkan kebijakan, sistem, dan

prosedur pengelolaan keuangan sendiri, sepanjang tidak bertentangan dengan

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)

dimana penerapan cash basis mulai diarahkan kepada penerapan accrual basis

(Waluyo, 2011).Penilaian kinerja terhadap lembaga atau organisasi tidak hanya berlaku pada

lembaga atau organisasi yang berorientasi profit saja, melainkan juga perlu

dilakukan pada lembaga atau organisasi non komersial. Kinerja keuangan

merupakan faktor penting untuk menilai keseluruhan kinerja organisasi atau dapat

diartikan sebagai kondisi organisasi. Menganalisis kinerja keuangan suatu

organisasi diperlukan ukuran-ukuran tertentu. Salah satunya cara analisis tersebut

sesuai dengan metode BSc adalah dengan melihat rasio keuangan dan

membandingkan dengan periode sebelumnya sehingga dapat diketahui bagaimana

kinerja dan perkembangan keuangan suatu organisasi.Pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi tiga maksud.

Pertama, untuk membantu memperbaiki kinerja pemerintah. Ukuran kinerja

dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran

program unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan

efektivitas organisasi sektor publik dalam pemberian pelayanan publik. Kedua,

ukuran kinerja sektor publik digunakan untuk pengalokasian sumber daya dan

pembuatan keputusan. Ketiga, ukuran kinerja sektor publik dimaksudkan untuk

mewujudkan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi

kelembagaan. Mardiasmo (2004:121) berpendapat bahwa dengan mengadakan analisa

rasio historis dari perusahaan yang bersangkutan selama beberapa periode,

penganalisa dapat membuat penilaian atau pendapat yang lebih realistis. Oleh

Page 18: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

karena itu, analisis perkembangan kinerja keuangan dalam penelitian ini akan

dilihat dari rasio keuangan dari tahun ke tahun atau sering disebut dengan Time

Series Analysis. Penilaian kinerja pada RSUD Kab. Klungkung telah dilakukan dengan

ditetapkan target kinerja sesuai dengan visi dan misi yang dicanangkan dalam

rencana strategis rumah sakit setelah BLUD. Kinerja RSUD Kab. Klungkung

setelah menjadi BLUD bila dibandingkan dengan kinerja sebelum ditetapkan

menjadi BLUD, dapat dilihat pada Tabel 1.1. berikut:

Tabel 1.1.Kinerja RSUD Kab. Klungkung 2009 s/d 2014

URAIANSEBELUM BLUD SETELAH BLUD

2009 2010 2011 2013 2014 2015Rasio kinerja pendapatan (%) 103,34 105,61 135,12 122,34 127,89 116,17Rasio kinerja beban (%) 91,36 135,09 94,36 85,94 85,54 86,61Current ratio (%) 998,25 662,96 887,48 545,47 787,40 794,95Quick ratio (%) 283,53 228,25 127,90 93,18 172,86 143,36Cash ratio (%) 652,37 409,56 639,68 330,75 513,79 484,56Bed occupancy ratio (%) 59,24 60,44 54,89 65,51 59,34 60,09Average length of stay (hari) 3,57 3,80 4,02 4,42 4,24 3,93Turn over interval (hari) 2,65 2,67 3,46 2,39 2,93 2,57Bed turn over (kali) 42,04 49,40 47,56 52,57 50,70 56,72

Sumber : RSUD Kab. Klungkung (data diolah)Data pada tahun 2012 tidak ditampilkan mengingat bahwa tahun 2012

merupakan masa transisi perubahan dari sebelum hingga menjadi BLUD dalam

menerapkan PPK-BLUD. Pertimbangannya adalah bahwa pada masa transisi

manajemen rumah sakit masih melakukan adaptasi dan penyesuaian berupa

penyusunan aturan-aturan yang diperlukan dalam operasional rumah sakit BLUD.

Aturan tersebut antara lain adalah kebijakan akuntansi, peraturan pengadaan

barang dan jasa serta pola tarif rumah sakit.Rasio kinerja pendapatan sebelum BLUD terkecil pada tahun 2009, dengan

jumlah pendapatan sebesar Rp 9.300.968.892,73 dari target yang di canangkan

Page 19: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

sebesar Rp. 9.000.000.000,00 dan yang terbesar adalah tahun 2011 dengan

pendapatan sebesar Rp 16.214.122.096,27 dengan target sebesar Rp

12.000.000.000,-. Setelah menjadi BLUD kinerja pendapatan sebaliknya menjadi

turun dengan terkecil pada tahun 2015 dengan jumlah pendapatan sebesar Rp

40.661.454.372,32 dibandingkan dengan target sebesar Rp 35.000.000.000,- dan

rasio kinerja pendapatan yang terbesar adalah pada tahun 2014 yaitu dengan rasio

sebesar 127,89% dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 37.550.573.795,94

dibandingkan target yang hanya sebesar 29.361.017.749,94. Pada rasio kinerja

beban seperti pada tabel diatas setelah menjadi BLUD terlihat juga lebih semakin

menurun. Dimana sebeum BLUD rasio masih diatas 90% namun pada tahun

kedua setelah menjadi BLUD terlihat rasio beban menurun dibawah 90%.Kinerja pelayanan juga belum menunjukkan hasil yang kurang memuaskan

bila dilihat data diatas pada variabel Average length of stay yang menunjukkan

tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila

diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan

yang lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari. Kinerja

ALOS pada BLUD RSUD Kab. Klungkung masih dibawah standar yaitu masih

berkisar antara 3-4 hari. Juga pada variabel Bed occupancy ratio terlihat

pencapaian kinerjanya masih statis dan tidak terlihat progress peningkatan pada

BOR yang seharusnya sesuai standar dari adalah sebesar 60-85%. Hal tersebut

akan memberikan pertanyaan apakah mutu pelayanan yang diberikan sudah

maksimal? dan apakah kinerja pelayanan yang diberikan juga telah maksimal?

Dan bagaimana tingkat efisiensi pelayanan yang dilakukan?Data diatas jika dilihat secara kasat mata belum terlihat perbedaan kinerja

pada saat sebelum dan setelah ditetapkan RSUD Kab. Klungkung menjadi BLUD.

Page 20: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

Fleksibilitas yang diberikan dalam pengelolaan keuangan yang dimulai dari

perencanaan strategi bisnis sampai pengelolaan keuangan berupa pengelolaan

pendapatan jasa layanan yang dapat dikelola sesuai dengan pola-pola bisnis yang

sehat yang dilakukan oleh PPK-BLUD RSUD Kab Klungkung masih belum

maksimal dijalankan. Audit kinerja yang dilakukan oleh BPKP Perwakilan Bali

pada tahun 2013 juga menunjukkan nilai skor kinerja 60 masih jauh dari target

kinerja yang dicanangkan yaitu dengan skor 75. Data diatas menunjukkan

bagaimana kinerja finansial dan kinerja proses internal belum maksimal terealisasi

sehingga menimbulkan persepsi bahwa penetapan BLUD belum dapat

meningkatkan kinerja entitas dan penerapan new public management belum dapat

meningkatkan kinerja dan akuntabilitas entitas sektor publik masih harus

ditingkatkan. Apakah wacana government enterpreneurship dalam pembentukan

PPK-BLUD masih hanya sebatas wacana dan belum dapat diterapkan secara

maksimal dalam meningkatkan kinerja pelayanannya kepada masyarakat? Hal ini

merupakan pertanyaan yang menggelitik untuk dapat dijawab.Peraturan perundangan seperti tersebut diatas yang telah diregulasikan, baik

dari pemerintah pusat maupun daerah sebenarnya ingin membuat kinerja SKPD

meningkat setelah diberikan status sebagai BLUD. Kepatuhan pada aturan

perundangan merupakan kunci dalam peningkatan kinerja BLUD. Sejauh mana

kepatuhan akan perundangan di RSUD Kab, Klungkung dalam pelaksanaan PPK-

BLUD menjadi pertanyaan yang menggelitik untuk diteliti. Perbandingan kinerja

diatas menjadi dasar dalam melakukan penelitian ini dengan melakukan uji beda

terhadap kinerja BLUD pada saat sebelum menjadi BLUD dan setelah menjadi

BLUD.

1.2. Rumusan Masalah

Page 21: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

Dari data pada Tabel 1.1. dimana menunjukkan data kinerja yang statis dan

belum menunjukkan progres peningkatan kinerja pada BLUD RSUD Kab.

Klungkung pada masa sebelum dan sesudah ditetapkan menjadi rumah sakit PPK

BLUD maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: apakah terdapat

perbedaan antara kinerja keuangan dan kinerja efisiensi proses internal pada PPK-

BLUD RSUD Kab. Klungkung sebelum dan sesudah penerapan Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

1.3. Tujuan Penelitian1.3.1.Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan dan kinerja efisiensi proses

internal sebelum dan sesudah diterapkannya Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah pada PPK-BLUD RSUD Kab. Klungkung.1.3.2. Tujuan Khusus1) Untuk mengetahui gambaran konsep Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah pada PPK-BLUD RSUD Kab. Klungkung.2) Untuk mengetahui dan menganalisis implementasi Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada PPK-BLUD RSUD Kab.

Klungkung.3) Untuk mengetahui gambaran kinerja keuangan dan kinerja efisiensi

proses internal sebelum diterapkannya Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah pada PPK-BLUD RSUD Kab.

Klungkung.4) Untuk mengetahui gambaran kinerja keuangan dan kinerja efisiensi

proses internal sesudah diterapkannya Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah pada PPK-BLUD RSUD Kab. Klungkung.5) Mengidentifikasi dan menjelaskan kepatuhan dalam menjalankan

regulasi serta kendala yang dihadapi oleh RSUD Kab. Klungkung di

Page 22: ABSTRAK KINERJA KEUANGAN DAN EFISIENSI PROSES … · Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) hingga mendorong Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) untuk

dalam implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah pada PPK-BLUD RSUD Kab. Klungkung.

1.4. Manfaat Penelitian1.4.1. Manfaat Teoritis1) Menambah khazanah keilmuan tentang analisis kinerja sektor publik

tentang penerapan good governance dan government enterpreneur pada

new public management pada umumnya dan PPK-BLUD pada

khususnya.2) Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya.1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat

memperluas wawasan dan sekaligus memperoleh pengetahuan empirik mengenai

penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah dan bagi

pihak-pihak yang berkepentingan dapat diterima sebagai kontribusi untuk

meningkatkan kinerja melalui penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah1.4.3. Manfaat Regulasi

Manfaat regulasi dari hasil penelitian ini adalah agar dapat dijadikan

bahan acuan evaluasi pengembangan regulasi yang sudah ada sehingga regulasi

dapat mampu sebagai alat kontrol pemerintah dalam peningkatan kinerja.