abstrak fix

1
ABSTRAK Kota Bengkulu merupakan kawasan yang memiliki potensi kawasan yang rawan bencana gempa dengan intensitas gempa cukup tinggi, karena terletak pada pertemuan lempeng tektonik Samudera Hindia dan Lempeng Tektonik Asia. Pada tahun 2007 terjadi gempa yang cukup besar di Kota Bengkulu dengan skala yaitu 7,9 skala Richter dan tercatat sebanyak 61 kali jumlah gempa yang terjadi selama tahun 2007. Tingginya resiko bencana gempa bumi di Kota Bengkulu membutuhkan upaya untuk menguranginya melalui mitigasi bencana. Untuk mengurangi resiko tersebut terlebih dahulu perlu diidentifikasi wilayah-wilayah yang beresiko tinggi terhadap bencana gempa bumi serta bagaimana merumuskan implikasi resiko bencana tersebut terhadap tindakan mitigasi bencana agar dapat mengurangi resiko. Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya dimana ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi tingkat resiko bencana gempa bumi yaitu faktor bahaya, kerentanan dan ketahanan. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu perhitungan nilai faktor dengan model standarisasi Davidson serta metode superimpose. Selain itu untuk memperoleh nilai perbandingan antara beberapa faktor yang ditinjau dari segi pentingnya faktor tersebut terhadap faktor lainnya dalam menentukan bobot terhadap resiko bencana gempa bumi maka digunakan pembobotan dengan menggunakan metode proses hierarki analitik (Analytical Hierarchy Process/AHP) Berdasarkan hasil analisis, diketahui terdapat 4 kecamatan yang Kota Bengkulu yang memiliki tingkat resiko bencana gempa bumi yang tinggi yaitu Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Kampung Melayu, dan Kecamatan Gading Cempaka. Upaya mengurangi resiko bencana gempa bumi dilakukan dengan mengurangi nilai indikator-indikator kerentanan dan meningkatkan nilai indikator-indikator ketahanan di wilayah Kota Bengkulu.

Upload: triyulisna

Post on 26-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abstrak Fix

ABSTRAK

Kota Bengkulu merupakan kawasan yang memiliki potensi kawasan yang rawan bencana gempa dengan intensitas gempa cukup tinggi, karena terletak pada pertemuan lempeng tektonik Samudera Hindia dan Lempeng Tektonik Asia. Pada tahun 2007 terjadi gempa yang cukup besar di Kota Bengkulu dengan skala yaitu 7,9 skala Richter dan tercatat sebanyak 61 kali jumlah gempa yang terjadi selama tahun 2007. Tingginya resiko bencana gempa bumi di Kota Bengkulu membutuhkan upaya untuk menguranginya melalui mitigasi bencana.

Untuk mengurangi resiko tersebut terlebih dahulu perlu diidentifikasi wilayah-wilayah yang beresiko tinggi terhadap bencana gempa bumi serta bagaimana merumuskan implikasi resiko bencana tersebut terhadap tindakan mitigasi bencana agar dapat mengurangi resiko. Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya dimana ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi tingkat resiko bencana gempa bumi yaitu faktor bahaya, kerentanan dan ketahanan.

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu perhitungan nilai faktor dengan model standarisasi Davidson serta metode superimpose. Selain itu untuk memperoleh nilai perbandingan antara beberapa faktor yang ditinjau dari segi pentingnya faktor tersebut terhadap faktor lainnya dalam menentukan bobot terhadap resiko bencana gempa bumi maka digunakan pembobotan dengan menggunakan metode proses hierarki analitik (Analytical Hierarchy Process/AHP)

Berdasarkan hasil analisis, diketahui terdapat 4 kecamatan yang Kota Bengkulu yang memiliki tingkat resiko bencana gempa bumi yang tinggi yaitu Kecamatan Teluk Segara, Kecamatan Ratu Samban, Kecamatan Kampung Melayu, dan Kecamatan Gading Cempaka.

Upaya mengurangi resiko bencana gempa bumi dilakukan dengan mengurangi nilai indikator-indikator kerentanan dan meningkatkan nilai indikator-indikator ketahanan di wilayah Kota Bengkulu.