abstrak-80496

2
Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership) Pengembangan Perusahaan Air Minum Milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Suatu Tinjauan Strategi dan Kebijaksanaan Publik Serta Kemungkinan Menuju Privatisasi) Amy Y.S. Rahayu Deskripsi Dokumen: http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/detail.jsp?id=80496&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------ Abstrak PAM JAYA, sebagai Perusahaan Air Minum Milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, saat ini dinilai belum mampu mencapai sasaran pada kedua misinya. Berbagai faktor internal dan ekternal, seperti struktur organisasi, sumber daya manusia (SDM) dan kepuasan pelanggan, diduga kuat mempengaruhi kinerja PAM JAYA saat ini (sumber : 70 Tahun PAM JAYA). Menyadari betapa besar peranan faktor- faktor tersebut pada perkembangan PAM JAYA, maka pendekatan dan solusi yang dipandang mampu mengangkat potensi dan mengurangi kelemahan PAM JAYA adalah pendekatan manajemen strategi yang didukung dengan kebijaksanaan publik yang relevan. Berdasarkan pada asumsi demikian, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengidentifikasi faktor-faktor struktur organisasi, SDM, dan pelanggan sebagai faktor-faktor SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ; 2). Memformulasikan strategi PAM JAYA berdasarkan temuan-temuan SWOT serta membandingkannya dengan strategi PAM JAYA saat ini; 3). Mengevaluasi kebijaksanaan publik yang diduga turut mempengaruhi implementasi strategi yang diformulasikan tersebut; serta 4). Mengetengahkan pendekatan privatisasi sebagai solusi terhadap masalah kebijaksanaan publik yang sulit untuk dipecahkan. Rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, sebelumnya telah diawali oleh studi literatur terhadap teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian ini. Selanjutnya ditetapkan lima teori utama sebagai logika berpikir pada tahap- tahap penelitian ini, yaitu : 1). Pada tahap analisis SWOT, teori manajemen strategi (Pierce-Robinson, 1991) menjadi kerangka berpikir yang utarna sebelum memformulasikan strategi atas dasar faktor-faktor SWOT. Sedangkan untuk mengukur faktor-faktor SWOT itu sendiri, beberapa teori dipergunakan disini, antara lain teori karakteristik struktur organisasi (Lubis-Huseini, 1987, Robbins, 1990) untuk mengukur derajat formalisasi, sentralisasi dan kompieksitas struktur organisasi PAM JAYA. Kemudian teori atau konsep SERVICE QUALITY/SERVQUAL (Valerie-Parasuraman, 1990) yang secara berturut-turut dipergunakan dalam pengukuran faktor kualitas SDM PAM JAYA, serta faktor kepuasan pelanggan; 2). Pada tahap kedua, yaitu analisis kebijaksanaan publik, kerangka teori yang relevan adalah hirarkhi kebijaksanaan publik (Bromley, 1989). Selain itu beberapa teori pendukung melengkapi analisis tentang kebijaksanaan publik di PAM JAYA; 3). Tahap terakhir adalah tahap preskripsi dengan pendekatan privatisasi. Tentu saja teori-teori privatisasi, utamanya oleh Donahue (1991), Keith Hartley (1191) serta Savas (1987) akan mewarnai analisis pada tahap ini. Hasil identifikasi faktor-faktor SWOT, menunjukkan bahwa struktur organisasi PAM JAYA berada pada derajat formalisasi dan kompleksitas rendah, namun sentralisasi tinggi. Di lain pihak kualitas SDM yang diukur melalui kualitas pelayanan, mengalami kesenjangan pada kualitas pelayanan tingkat manajerial (gap 1 dan gap 2) yaitu kurang riset pemasaran, lemah pada komitmen pelayanan dan persepsi manajemen terhadap kemampuan perusahaan, dukungan pendidikan formal yang rendah, distribusi pegawai yang tidak merata, serta penghitungan ratio pelayanan yang tidak tepat. Sebaliknya pads kualitas

Upload: agoengpsy

Post on 21-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

air minum

TRANSCRIPT

  • Perpustakaan Universitas Indonesia >> UI - Tesis (Membership)

    Pengembangan Perusahaan Air Minum Milik Pemerintah DaerahKhusus Ibukota Jakarta (Suatu Tinjauan Strategi dan KebijaksanaanPublik Serta Kemungkinan Menuju Privatisasi)

    Amy Y.S. Rahayu

    Deskripsi Dokumen: http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/detail.jsp?id=80496&lokasi=lokal ------------------------------------------------------------------------------------------

    Abstrak

    PAM JAYA, sebagai Perusahaan Air Minum Milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, saat inidinilai belum mampu mencapai sasaran pada kedua misinya. Berbagai faktor internal dan ekternal, sepertistruktur organisasi, sumber daya manusia (SDM) dan kepuasan pelanggan, diduga kuat mempengaruhikinerja PAM JAYA saat ini (sumber : 70 Tahun PAM JAYA). Menyadari betapa besar peranan faktor-faktor tersebut pada perkembangan PAM JAYA, maka pendekatan dan solusi yang dipandang mampumengangkat potensi dan mengurangi kelemahan PAM JAYA adalah pendekatan manajemen strategi yangdidukung dengan kebijaksanaan publik yang relevan. Berdasarkan pada asumsi demikian, maka penelitianini bertujuan untuk : 1). mengidentifikasi faktor-faktor struktur organisasi, SDM, dan pelanggan sebagaifaktor-faktor SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats) ; 2). Memformulasikan strategiPAM JAYA berdasarkan temuan-temuan SWOT serta membandingkannya dengan strategi PAM JAYA saatini; 3). Mengevaluasi kebijaksanaan publik yang diduga turut mempengaruhi implementasi strategi yangdiformulasikan tersebut; serta 4). Mengetengahkan pendekatan privatisasi sebagai solusi terhadap masalahkebijaksanaan publik yang sulit untuk dipecahkan. Rencana yang ditetapkan untuk mencapai tujuanpenelitian tersebut, sebelumnya telah diawali oleh studi literatur terhadap teori-teori yang relevan denganpermasalahan penelitian ini. Selanjutnya ditetapkan lima teori utama sebagai logika berpikir pada tahap-tahap penelitian ini, yaitu : 1). Pada tahap analisis SWOT, teori manajemen strategi (Pierce-Robinson, 1991)menjadi kerangka berpikir yang utarna sebelum memformulasikan strategi atas dasar faktor-faktor SWOT.Sedangkan untuk mengukur faktor-faktor SWOT itu sendiri, beberapa teori dipergunakan disini, antara lainteori karakteristik struktur organisasi (Lubis-Huseini, 1987, Robbins, 1990) untuk mengukur derajatformalisasi, sentralisasi dan kompieksitas struktur organisasi PAM JAYA. Kemudian teori atau konsepSERVICE QUALITY/SERVQUAL (Valerie-Parasuraman, 1990) yang secara berturut-turut dipergunakandalam pengukuran faktor kualitas SDM PAM JAYA, serta faktor kepuasan pelanggan; 2). Pada tahap kedua,yaitu analisis kebijaksanaan publik, kerangka teori yang relevan adalah hirarkhi kebijaksanaan publik(Bromley, 1989). Selain itu beberapa teori pendukung melengkapi analisis tentang kebijaksanaan publik diPAM JAYA; 3). Tahap terakhir adalah tahap preskripsi dengan pendekatan privatisasi. Tentu saja teori-teoriprivatisasi, utamanya oleh Donahue (1991), Keith Hartley (1191) serta Savas (1987) akan mewarnai analisispada tahap ini. Hasil identifikasi faktor-faktor SWOT, menunjukkan bahwa struktur organisasi PAMJAYA berada pada derajat formalisasi dan kompleksitas rendah, namun sentralisasi tinggi. Di lain pihakkualitas SDM yang diukur melalui kualitas pelayanan, mengalami kesenjangan pada kualitas pelayanantingkat manajerial (gap 1 dan gap 2) yaitu kurang riset pemasaran, lemah pada komitmen pelayanan danpersepsi manajemen terhadap kemampuan perusahaan, dukungan pendidikan formal yang rendah, distribusipegawai yang tidak merata, serta penghitungan ratio pelayanan yang tidak tepat. Sebaliknya pads kualitas

  • pelayanan di tingkat Cabang/Rayon justru tidak mengalami kesenjangan yang berarti. Hal ini dibuktikanpula dengan temuan pada tingkat kepuasaan pelanggan tentang aspek pelayanan administratif dan aspektarip. Sedang pada aspek pelayanan kualitas air, kepuasan pelanggan nampak kurang. Berdasarkan temuanfaktor-faktor SWOT tersebut, kemudian diformulasikan empat model strategi berikut kekuatan dankelemahan pada masing-masing model. Pada dasamya implementasi strategi akan memerlukan dukungankebijaksanaan baik pada level operasional, organisasional maupun pada level policy (Bromley, 1989). Olehkarena itu analisis terhadap hirarkhi kebijaksanaan publik pada ketiga level itu pun dilakukan. Kenyataanmembuktikan bahwa keterikatan kebijaksanaankebijaksanaan operasional PAM JAYA dengankebijaksanaan-kebijaksanaan pada level diatasnya, sangat tinggi dan rigid. Bahkan terdapat beberapakebijaksanaan yang sudah tidak relevan untuk kondisi masa kini. Melihat kenyataan ini maka diperkirakanbahwa implementasi strategi operasional akan banyak menemui hambatan pada segi dukungankebijaksanaan publik di level organisasional dan policy level. Apabila demilaan halnya, maka sulit bagiPAM JAYA untuk dapat mengembangkan dirinya sebagai suatu perusahaan yang juga dibebani misikomersial. Mengacu pada kondisi temuan tersebut, maka diajukan beberapa model kombinasi privatisasi(Savas, 1987), dengan tema pembagian fungsi dalam perusahaan. Kombinasi public - privat - publicmerupakan tawaran yang sangat patut untuk dipertimbangkan oleh PAM JAYA Dengan fungsi kepemilikanmasih berada ditangan Pemda, sedang fungsi manajemen day-to-day ditangan swasta (bisa sebagian ataukeseluruhan) dan operasional ditangan Pemda, maka diharapkan misi sosial PAM JAYA tidak akan hilang,di lain pihak misi komersial mendapatkan perhatian.