abstrak upload

24
ABSTRAK BULKIS VERA ANITA, 2016, NIM. 826223456, Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 2 di SDN Ciracas 01 Jakarta Timur. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 2 di SDN Ciracas 01 Jakarta Timur. Bentuk penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terbagi dalam dua siklus. Setiap siklus teridiri dari empat tahapan yaitu : 1) rencana perbaikan, 2) pelaksanaan perbaikan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II SDN Ciracas 01 dengan jumlah 32 peserta didik. Pada evaluasi awal hasil belajar siswa sangat tidak memuaskan yaitu terdapat 53 % siswa yang nilainya masih dibawah KKM (71). Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan dalam tindakan perbaikan pembelajaran sangat memuaskan. Pada siklus 1 hasil evaluasi belajar siswa meningkat dimana 78% siswa telah mencapai KKM. Terakhir pada siklus II 100% siswa telah mencapai KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran IPS dengan metode mind mapping dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik kelas II SDN Ciracas 01 Jakarta Timur. Kata kunci : Metode mind mapping, pemebelajaran IPS, dan hasil belajar. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika kita lihat dari segi peserta didik, mereka memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. 1

Upload: bulkis-vera

Post on 14-Jan-2017

37 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Abstrak upload

ABSTRAK

BULKIS VERA ANITA, 2016, NIM. 826223456, Penerapan Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 2 di SDN Ciracas 01 Jakarta Timur.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 2 di SDN Ciracas 01 Jakarta Timur. Bentuk penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini terbagi dalam dua siklus. Setiap siklus teridiri dari empat tahapan yaitu : 1) rencana perbaikan, 2) pelaksanaan perbaikan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas II SDN Ciracas 01 dengan jumlah 32 peserta didik. Pada evaluasi awal hasil belajar siswa sangat tidak memuaskan yaitu terdapat 53 % siswa yang nilainya masih dibawah KKM (71). Berdasarkan hasil evaluasi dan pembahasan dalam tindakan perbaikan pembelajaran sangat memuaskan. Pada siklus 1 hasil evaluasi belajar siswa meningkat dimana 78% siswa telah mencapai KKM. Terakhir pada siklus II 100% siswa telah mencapai KKM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran IPS dengan metode mind mapping dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik kelas II SDN Ciracas 01 Jakarta Timur.

Kata kunci : Metode mind mapping, pemebelajaran IPS, dan hasil belajar.

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Jika kita lihat dari segi peserta didik, mereka memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Adapun gaya belajar peserta didik antara lain; 1) visual yaitu menitik

beratkan pada ketajaman penglihatan; 2) auditori yaitu mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan

mengingatnya; dan 3) kinestetik yaitu mengharuskan individu

yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi

tertentu agar ia bisa mengingatnya. Sehingga kita tidak bisa mengatakan ketidaksuksesan hasil belajar anak hanya dari faktor peserta didik semata. Bisa saja metode pembelajaran guru yang kurang variatif membuat peserta

1

Page 2: Abstrak upload

didik tertentu lambat dan hingga tidak bisa menerima pengjaran dari guru dengan baik.

Ketercapaian hasil belajar siswa salah satunya dapat dilihat dari

hasil evaluasi siswa. Standar penentuan lulus dan tidak lulusnya dapat

dilihat berdasarkan Ketentuan Kelulusan Minimal (KKM) yang ditetapkan

oleh sekolah masing-masing. Dalam hal ini SDN Ciracas 01 menetapakan

KKM untuk pelajaran IPS; 71. Sehingga siswa yang mendapatkan nilai

kurang dari 71 dianggap tidak lulus.

Identifikasi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran IPS di

SDN Ciracas 01 sebagai berikut:

1) Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi

2) Peserta didik pasif sehingga pembelajaran terpusat pada guru

3) Dampaknya prestasi belajar peserta didik belum memuaskan bahkan

masih banyak peserta didik yang nilainya dibawah KKM (71).

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka analisis masalah

dari penelitian ini adalah:

1) Apakah dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dapat

menghilangkan image buruk siswa terhadap pembelajaran IPS yang

terkesan membosankan?

2) Apakah adanya kemungkinan keberhasilan dalam pembelajaran

dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru?

3) Apakah metode mind mapping dapat membantu guru untuk

menigkatkan hasil belajar peserta didik?

Berdasarkan permasalahan diatas, salah satu alternatif dan prioritas pemecahan masalah yang dapat diterapkan yaitu dengan menggunakan metode mind mapping, dimana peserta didik diarahkan agar aktif dan kreatif. Materi dapat diperoleh dari berbagai sudut pandang sehingga pengetahuan siswa lebih luas, mudah

2

Page 3: Abstrak upload

dipahami dan diingat. Sehingga akhirnya dapat membantu peserta didik agar memperoleh hasil yang lebih baik.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan permasalahan yang sudah dipaparkan di atas maka

dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah melalui metode mind mapping dapat meningkatkan

partisipasi dan pemahaman materi pembelajaran IPS di kelas 2 SDN

Ciracas 01?

2. Bagaimanakah peranan metode mind mapping dalam pembelajaran

IPS dikelas 2 SDN Ciracas 01?

C. Tujuan PerbaikanBerdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peranan metode mind mapping dalam

pembelajaran IPS pada peserta didik kelas 2 SDN Ciracas 01.

2. Untuk meningkatkan partisipasi dan pemahaman materi

pembelajaran IPS melalui metode mind mapping pada peserta didik

kelas 2 SDN Ciracas 01.

D. Manfaat PerbaikanMelalui penelitian ini diharapkan dapat menemukan fakta-fakta

tentang kontribusi metode mind mapping terhadap peningkatan prestasi

belajar IPS, sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat seluas-luasnya

bagi berbagai pihak baik secara teoritis maupun praktis, secara rinci

manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

3

Page 4: Abstrak upload

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan dan

memperluas kontribusi metode mind mapping terhadap peningkatan

prestasi belajar IPS peserta didik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik: Untuk mendapatkan pengalaman belajar yang

mendalam dengan menggali, mengidentifikasi, menemukan

konsep dan memproduksi materi pelajaran melalui metode mind

mapping yang lebih jauh diharapkan dapat membantu

meningkatkan prestasi belajar IPS.

b. Bagi guru: Untuk mempraktikkan berbagai metode inovasi dalam

belajar seperti mind mapping, sehingga dapat mengatasi masalah-

masalah yang dijumpai dalam proses belajar mengajar, serta

dapat memberikan pengalaman belajar pada peserta didik dengan

kegiatan pembelajaran yang aktif, interaktif, kreatif,efektif dan

menyenangkan.

c. Bagi Sekolah: Dapat memotivasi guru untuk melakukan kegiatan

pengembangan profesi, yang hasilnya dapat digunakan untuk

perbaikan proses belajar mengajar dan dapat dijadikan dasar

dalam pengambilan kebijakan sekolah, yang pada akhirnya

bermanfaat pada peningkatan mutu sekolah.

II. KAJIAN PUSTAKAMind Maping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang

Psikolog dari Inggris. Mind map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti

teknik, sekolah, artikel serta menghadapi ujian. Mind maping dapat diartikan

sebagai proses memetakan pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep

permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk korelasi

konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di

atas kertas dengan animasi yang disukai dan gampang dimengerti oleh

pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan gambaran

langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak. Mind maping

4

Page 5: Abstrak upload

adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap

berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara

berpikir divergen dan berpikir kreatif. Mind mapping yang sering kita sebut

dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat hebat

yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke

dalam otak dan mengambil informasi itu ketika dibutuhkan (Tony Buzan ,

2008:4).

Bidang studi IPS yang masuk ke Indonesia adalah berasal dari

Amerika Serikat, yang di negara asalnya disebut Social Studies. Pertama kali

Social Studies dimasukkan dalam kurikulum sekolah adalah di Rugby

(Inggris) pada tahun 1827, atau sekitar setengah abad setelah Revolusi Industri

(abad 18), yang ditandai dengan perubahan penggunaan tenaga manusia

menjadi tenaga mesin.

Latar belakang dimasukkannya bidang studi IPS ke dalam kurikulum

sekolah di Indonesia sangat berbeda dengan di Inggris dan Amerika Serikat.

Pertumbuhan IPS di Indonesia tidak terlepas dari situasi kacau, termasuk

dalam bidang pendidikan, sebagai akibat pemberontakan G30S/PKI, yang

akhirnya dapat ditumpas oleh Pemerintahan Orde Baru. Setelah keadaan

tenang pemerintah melancarkan Rencana Pembangunan Lima Tahun

(Repelita). Pada masa Repelita I (1969-1974) Tim Peneliti Nasional di bidang

pendidikan menemukan lima masalah nasional dalam bidang pendidikan.

Rasionalisasi mempelajari IPS untuk jenjang pendidikan dasar dan

menengah adalah agar siswa dapat: 1) mensistematisasikan bahan, informasi,

dan atau kemampuan yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya

menjadi lebih bermakna; 2) lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah

sosial secara rasional dan bertanggung jawab: 3) mempertinggi rasa toleransi

dan persaudaraan di lingkungan sendiri dan antar manusia.

5

Page 6: Abstrak upload

Menurut Preston (dalam Oemar Hamalik. 1992 : 42-44), anak

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Anak merespon (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek

dari dunia sekitarnya.Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap

kejadian-kejadian-peristiwa, benda-benda yang ada disekitarnya. Mereka

memiliki minat yang laus dan tersebar di sekitar lingkungnnya.

2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk

menyelidiki dan menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.

3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu,

mereka ingin aktif, belajar, dan berbuat

4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau

terperinci yang seringkali kurang penting/bermakna

Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam

pengalaman-pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS

sehingga dapat memahami orang-orang di sekitarnya. Misalnya pula dapat

dikembangkan dengan merumuskan hipotesis dan memecahkan masalah.

III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARANA. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian dan Pihak yang Membantu

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Sekolah Dasar

kelas dua. Jumlah peserta didik dalam penelitian ini adalah 32 peserta

didik yang terdiri dari 17 peserta didik laki-laki dan 15 peserta didik

perempuan.

Penelitian ini dilakukan di SDN Ciracas 01 Jakarta Timur

tepatnya pada siswa kelas II Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016.

Sekolah ini beralamatkan di Jalan Raya Bogor Km 25 Rt. 05 Rw. 01

Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun

ajaran 2015/2016 tepatnya dari bulan Februari 2016 s/d Maret 2016.

6

Page 7: Abstrak upload

Penelitian ini dapat terlaksanan dengan baik tentunya dengan

bantuan dari berbagai pihak antara lain: kepala sekolah, teman sejawat

dan pilak lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

yang dilaksanakan dikelas peneliti untuk meningkatkan hasil belajar

siswa. Penelitian tindakan kelas adalah kajian yang sistematik dari upaya

yang mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.

(Ebbut,2008:12). Penelitian Tindakan (Action research) merupakan

suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan

orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki peningkatan

mutu proses pembelajaran di kelasnya. (Kunandar, 2009:21)

Kemmis & Taggrat dalam Kasbolah (1998:13) menyatakan

bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk penelitian

yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat

sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya. Proses penelitian

ini menggunakan model siklus ( spiral ). Modelnya mengacu pada PTK

Kemmis S dan Mc. Taggart, dengan melalui beberapa siklus. Siklus ini

tergantung pada tingkat keberhasilan belajar siswa, apabila sampai

siklus II ternyata hasilnya bagus (signifikan) maka tidak perlu melalui

siklus ke III namun bila ternyata hasil pada siklus ke II hasil belajarnya

masih rendah maka di perlukan siklus III, IV dan seterusnya sampai

mendapatkan hasil yang bagus (signifikan), yang terpenting adalah hasil

yang dicapai lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Dengan kata lain

semakin bagus hasil yang dipakai semakin berkualitas pula

pembelajarannya.

Prosedur penelitian pada setiap putaran meliputi perencanaan,

pemberian tindakan, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dilakukan

7

Page 8: Abstrak upload

selama 2 siklus. Kehadiran Supervisor 1 dan 2 dalam setiap siklus sangat

penting. Semua kegiatan tercatat dalam Jurnal Pembimbingan

Supervisor 1 dan 2.

Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui beberapa

cara, yaitu:

1) Evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar siswa.

2) Observasi untuk pengambilan data proses adalah pengumpulan data

melalui pengamatan yang akan diteliti, kemudian dibuat catatan.

Jenis observasi yang digunakan adalah observasi langsung.

3) Dokumentasi adalah foto-foto yang diambil saat pelaksanaan

penelitian dilaksanakan.

4) Catatan lapangan yaitu catatan peneliti selama pelaksanaan

penelitian berupa kekurangan atau yang perlu diperbaiki.

5) Dokumen

C. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini melalui : pengumpulan data,

paparan data dan peyimpulan hasil analisis. Untuk menghitung

prosentase hasil belajar siswa peneliti menggunakan patokan. “ Jumlah

skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali dengan 100”.

Jumlah Skor PerolehanNA = X 100

Skor Maksimal

Data kuantitatif dianalisis dengan statistik deskriptif untuk

menentukan prosentase, dan nilai rata-rata. Penyajian hasil analisis

dibuat dalam bentuk tabel distribusi atau grafik. Semua data yang

terkumpul merupakan hasil belajar dari peserta didik kelas II (dua) SDN

Ciracas 01 dari akhir siklus 1 dan siklus 2.

8

Page 9: Abstrak upload

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Fokus penelitian ini adalah bagaimana peranan metode mind mapping

untuk meningkatkan pemahaman materi pembelajaran IPS khususnya di

kelas 2 SD. Hasil ulangan harian sebelumnya (pra siklus) yang dilakukan

setelah proses pembelajaran ternyata tidak sesuai harapan apabila

dibandingkan dengan nilai batas minimal (KKM yaitu 71), sehingga perlu

diadakan tindakan kelas.

Berdasarkan data hasil belajar masih terdapat siswa yang nilainya

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Persentase ketuntasan hasil

belajar siswa tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini:

Table 4.2

Persentase Hasil Pretest Siswa

Pelaksanaan tindakan siklus I membutuhkan waktu 3 kali

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit untuk setiap pertemuan.

Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Februari

2016 sampai hari Kamis, 25 Februari 2016. Dilanjutkan dengan siklus II

yang dimulai dari Selasa 1 Maret 2016 hingga Rabu 2 Maret 2016 atau 2

kali pertemuan.

Setelah proses pembelajaran siklus I pertemuan 4 selesai, peneliti

bersama dengan observer melakukan refleksi untuk mencocokkan data

yang diperoleh di lapangan. Dari hasil catatan peneliti dan catatan observer

9

No. Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase

1 Tuntas 15 46,88 %

2 Tidak Tuntas 17 53,12 %

Page 10: Abstrak upload

dan tes hasil belajar siswa ternyata belum mencapai ketentuan. Adapun

hasil tes belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4Hasil Evaluasi Siklus 1 Siswa

No. Nama Siswa Siklus I Keterangan

1 Abdillah Rakaidar 80 Tuntas

2 Achwada 50 Tidak Tuntas

3 Ari Aulia Ramadhani 100 Tuntas

4 Awlia Siti Asyirani 88 Tuntas

5 Chelsi Olivia M S 72 Tuntas

6 Defina 68 Tidak Tuntas

7 Dita Ramdhan 93 Tuntas

8 Elizabhet Margareth 50 Tidak Tuntas

9 Jasmine Natalie P M 88 Tuntas

10 Kenny Aulia M 90 Tuntas

11 Lando Andreas N L 68 Tidak Tuntas

12 M. Hafiz Husain S 88 Tuntas

13 M. Naufal Rozan 68 Tidak Tuntas

14 M. Rasyah Aditya 93 Tuntas

15 Mustofa Hadi 93 Tuntas

16 Nadya Mutiara Sani 100 Tuntas

17 Nur Cahyani 88 TuntasNo. Nama Siswa Siklus I Keterangan

18 Pandu Nugraha 87 Tuntas

19 Praga Permana L 83 Tuntas

20 Rafif Akmal R 80 Tuntas

21 Rahmat Fathi Razzaq 100 Tuntas

10

Page 11: Abstrak upload

22 Raisya Syarani 100 Tuntas

23 Ramadhan Excel P P 60 Tidak Tuntas

24 Raras Fitriyana 80 Tuntas

25 Rehan Fauzi Anwar 93 Tuntas

26 Rifqi Yudha Fadillah 100 Tuntas

27 Risma Nurmala Sari 45 Tidak Tuntas

28 Shello Agustaf B 80 Tuntas

29 Syahrul Ramadhan 70 Tidak Tuntas

30 Tazkiya Aqilla Putri 70 Tidak Tuntas

31 Yuri Pebiyanti 50 Tidak Tuntas

32 Maulana Ahfadz S 90 Tuntas

Setelah proses pembelajaran siklus II pertemuan 2 selesai,

peneliti bersama dengan observer melakukan refleksi untuk

mencocokkan data yang diperoleh di lapangan. Dari hasil catatan

peneliti dan catatan observer dan tes hasil belajar siswa ternyata

belum mencapai ketentuan. Adapun hasil tes belajar siswa pada

siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6Hasil Evaluasi Siklus II Siswa

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Abdillah Rakaidar 80 Tuntas

2 Achwada 72 Tuntas

3 Ari Aulia Ramadhani 98 Tuntas

4 Awlia Siti Asyirani 88 Tuntas

5 Chelsi Olivia M S 75 Tuntas

6 Defina 75 Tuntas

7 Dita Ramdhan 93 Tuntas

8 Elizabhet Margareth 72 Tuntas

11

Page 12: Abstrak upload

9 Jasmine Natalie P M 88 Tuntas

10 Kenny Aulia M 92 Tuntas

11 Lando Andreas N L 73 Tuntas

12 M. Hafiz Husain S 88 Tuntas

13 M. Naufal Rozan 80 Tuntas

14 M. Rasyah Aditya 93 Tuntas

15 Mustofa Hadi 93 Tuntas

16 Nadya Mutiara Sani 100 Tuntas

17 Nur Cahyani 88 Tuntas

18 Pandu Nugraha 76 Tuntas

19 Praga Permana L 83 Tuntas

20 Rafif Akmal R 82 Tuntas

21 Rahmat Fathi Razzaq 100 Tuntas

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

22 Raisya Syarani 100 Tuntas

23 Ramadhan Excel P P 75 Tuntas

24 Raras Fitriyana 75 Tuntas

25 Rehan Fauzi Anwar 93 Tuntas

26 Rifqi Yudha Fadillah 100 Tuntas

27 Risma Nurmala Sari 72 Tuntas

28 Shello Agustaf B 80 Tuntas

29 Syahrul Ramadhan 76 Tuntas

30 Tazkiya Aqilla Putri 75 Tuntas

31 Yuri Pebiyanti 72 Tuntas

32 Maulana Ahfadz S 90 Tuntas

Setelah melakukan tindakan dan evaluasi hasil belajar selama 2

siklus, dengan bantuan dan bimbingan dari supervisor 2 atau observer peneliti

memperoleh data hasil belajar siswa dari setiap tahapan sebagai berikut:

Tabel 4.7

12

Page 13: Abstrak upload

Hasil Evaluasi Siswa Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No. Nama Siswa Pretest Siklus I Siklus II

1 Abdillah Rakaidar 67 80 80

2 Achwada 40 50 72

3 Ari Aulia Ramadhani 73 100 98

4 Awlia Siti Asyirani 38 88 88

5 Chelsi Olivia M S 68 72 75

6 Defina 53 68 75

7 Dita Ramdhan 97 93 93

8 Elizabhet Margareth 40 50 72

9 Jasmine Natalie P M 83 88 88

10 Kenny Aulia M 90 90 92

No. Nama Siswa Pretest Siklus I Siklus II

11 Lando Andreas N L 60 68 73

12 M. Hafiz Husain S 77 88 88

13 M. Naufal Rozan 57 68 80

14 M. Rasyah Aditya 70 93 93

15 Mustofa Hadi 80 93 93

16 Nadya Mutiara Sani 93 100 100

17 Nur Cahyani 70 88 88

18 Pandu Nugraha 73 73 76

19 Praga Permana L 67 83 83

20 Rafif Akmal R 53 80 82

21 Rahmat Fathi R 93 100 100

22 Raisya Syarani 93 100 100

23 Ramadhan Excel P P 55 60 75

24 Raras Fitriyana 65 65 75

25 Rehan Fauzi Anwar 77 93 93

26 Rifqi Yudha Fadillah 93 100 100

13

Page 14: Abstrak upload

27 Risma Nurmala Sari 68 45 72

28 Shello Agustaf B 80 80 80

29 Syahrul Ramadhan 60 70 76

30 Tazkiya Aqilla Putri 68 50 75

31 Yuri Pebiyanti 40 50 72

32 Maulana Ahfadz S 70 90 90

Berdasarkan analisis data pada siklus II terdapat peningkatan yang

maksimal. Hal tersebut tentu didukung dengan kegiatan belajar yang

kondusif. Seluruh siswa telah membawa perlengkapan masing-masing.

Sehingga perhatian mereka ke pembelajaran lebih maksimal. Hal inipun

sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dimana 100% hasil

evaluasi siswa mencapai nilai KKM.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

dengan menggunakan metode mind mapping sebagai metode belajar ternyata

dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS di kelas 2 SDN Ciracas

01 Pagi Jakarta Timur. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti proses

pembelajaran karena metode mind mapping adalah metode yang tepat

digunakan dalam proses pembelajaran IPS sehingga menjadi lebih menarik

dan mudah diingat.

Berdasarkan hasil penelitian perolehan hasil belajar siswa selama

proses pembelajaran berlangsung, terdapat peningkatan yang sangat

signifikan. Pada siklus I dari 17 siswa atau 53,12% yang nilainya dibawah

KKM berkurang menjadi 7 siswa atau 21,88% yang nilainya dibawah KKM.

Selanjutnya, pada proses pembelajaran siklus II dari 7 siswa atau 21,88% yang

nilainya dibawah KKM berkurang dan semua siswa atau 100% nilainya

mencapai diatas KKM.

14

Page 15: Abstrak upload

Peningkatan hasil belajar tersebut menjadi pembuktian bahwa metode

mind mapping sangat cocok sehingga dapat dijadikan salah satu metode

pembelajaran IPS. Berdasarkan hasil yang diperoleh setiap siklus dari

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil pelajaran IPS

kelas 2 SDN Ciracas 01 dengan menggunakan metode mind mapping.

B. Saran Tindak Lanjut

Perolehan hasil belajar yang signifikan menunjukkan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) sangat penting diterapkan dan dilanjutkan agar dapat

diperoleh peningkatan hasil belajar setiap mata pelajaran di setiap institusi

pendidikan. Untuk itu peneliti mengajukan bebarapa saran antar lain:

1. Para pendidik (guru) IPS diharapkan selalu menambah pengetahuan

tentang pentingnya metode pembelajaran yang efektif dan teknik

pembelajaran yang menarik agar siswa tertarik dan menyukai pelajaran

IPS.

2. Bagi guru bidang studi dan guru kelas harus benar-benar menuntaskan

pencapaian hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa akan meningkat

signifikan tentunya dengan motivasi dan metode pembelajaran yang

bervariasi dari guru.

DAFTAR PUSTAKA

Buzan, Tony. (2011) Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Buzan, Tony.(2008) Buku Pintar Mind Map. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hamalik, Oemar. (2003) Pengembangan Mutu Pendidikan, Jakarta: Balai Pustaka.

Hamalik, Oemar. (1992) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

15

Page 16: Abstrak upload

Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Suharsimi Arikunto. (2002) Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

_____________Tips mudah membuat mind map http://bacakilat.com/tips-mudah-membuat-mind-map/ 12 maret 2014

____________Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003; Sistem Pendidikan Nasional

Sumantri, Mulyani. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.

16