abstrak

2
 v ABSTRAK PERKIRAAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TUNGKAI ATAS ATAU FEMUR UNTUK IDENTIFIKASI FORENSIK Oleh JENDRIELLA Tinggi badan merupakan parameter yang signifikan untuk mengidentifikasi seseorang yang identitasnya tidak diketahui. Perkiraan tinggi badan dapat dilakukan dengan menggunakan pengukuran tulang panjang di tubuh manusia disebabkan tulang panjang memiliki hubungan linier dan positif terhadap tinggi badan.  Salah satu tulang panjang di tubuh manusia adalah tulang femur, tulang femur merupakan tulang terpanjang yang menunjukkan tinggi badan seseorang. Formula regresi yang menghubungkan antara tinggi badan dengan panjang tulang femur telah banyak dilaporkan. Antara lain formula Karl Pearson pada tahun 1899, Trotter-Glesser pada tahun 1958, Antropologi ragawi UGM pada tahun 1971, dan formula Amri Amir pada tahun 1989. Namun, untuk mendapatkan hasil perhitungan tinggi badan yang lebih akurat, pemeriksa harus menggunakan formula yang berasal dari populasi yang bersangkutan, karena perhitungan tinggi badan dengan formula-formula tersebut dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, generasi, umur, serta letak geografi, sehingga untuk mendapatkan rumus dengan ketepatan baik haruslah digunakan rumus yang berasal dari setiap kelompok dalam suatu populasi dan suatu generasi serta jenis kelamin tersendiri.  Variasi penentuan tinggi badan berdasarkan tulang banyak dilakukan namun, yang paling dapat dipercaya merupakan metode regresi linear. Penelitian ini dilakukan pada 315 responden (162 laki-laki dan 153 perempuan) di Fakultas Kedokteran Universitas Riau dan Fakultas Tekhnik Universitas Riau, dengan kelompok suku Melayu sebesar 23,50% dan suku Non-Melayu sebesar 76,50%. Dilakukan pengukuran tinggi badan dan panjang tungkai atas atau femur untuk menemukan formula regresi hubungan tinggi badan dengan panjang femur. Metode penelitian ini adalah cross sectional dan uji statistik Pearson Correlation diperoleh korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kuat yaitu r = 0.67 pada femur kiri dan r = 0.63 pada femur kanan. Kata Kunci : Identifikasi, Femur, Tinggi Badan, Formula Regresi

Upload: jendriella-laaee

Post on 17-Jul-2015

50 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 abstrak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-55a92d8277222 1/2

 

v

ABSTRAK

PERKIRAAN TINGGI BADAN BERDASARKAN PANJANG TUNGKAI ATAS ATAU FEMUR

UNTUK IDENTIFIKASI FORENSIK

Oleh

JENDRIELLA

Tinggi badan merupakan parameter yang signifikan untuk mengidentifikasi seseorang

yang identitasnya tidak diketahui. Perkiraan tinggi badan dapat dilakukan dengan menggunakan

pengukuran tulang panjang di tubuh manusia disebabkan tulang panjang memiliki hubungan

linier dan positif terhadap tinggi badan.  Salah satu tulang panjang di tubuh manusia adalah tulang

femur, tulang femur merupakan tulang terpanjang yang menunjukkan tinggi badan seseorang.

Formula regresi yang menghubungkan antara tinggi badan dengan panjang tulang femur telah

banyak dilaporkan. Antara lain formula Karl Pearson pada tahun 1899, Trotter-Glesser pada

tahun 1958, Antropologi ragawi UGM pada tahun 1971, dan formula Amri Amir pada tahun

1989. Namun, untuk mendapatkan hasil perhitungan tinggi badan yang lebih akurat, pemeriksa

harus menggunakan formula yang berasal dari populasi yang bersangkutan, karena perhitungan

tinggi badan dengan formula-formula tersebut dipengaruhi oleh jenis kelamin, ras, generasi,

umur, serta letak geografi, sehingga untuk mendapatkan rumus dengan ketepatan baik haruslah

digunakan rumus yang berasal dari setiap kelompok dalam suatu populasi dan suatu generasi

serta jenis kelamin tersendiri. 

Variasi penentuan tinggi badan berdasarkan tulang banyak 

dilakukan namun, yang paling dapat dipercaya merupakan metode regresi linear. Penelitian ini

dilakukan pada 315 responden (162 laki-laki dan 153 perempuan) di Fakultas Kedokteran

Universitas Riau dan Fakultas Tekhnik Universitas Riau, dengan kelompok suku Melayu sebesar

23,50% dan suku Non-Melayu sebesar 76,50%. Dilakukan pengukuran tinggi badan dan panjang

tungkai atas atau femur untuk menemukan formula regresi hubungan tinggi badan dengan

panjang femur. Metode penelitian ini adalah cross sectional dan uji statistik Pearson Correlation 

diperoleh korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kuat yaitu r = 0.67 pada femur kiri dan

r = 0.63 pada femur kanan.

Kata Kunci : Identifikasi, Femur, Tinggi Badan, Formula Regresi

5/14/2018 abstrak - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/abstrak-55a92d8277222 2/2