abs trak

4
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Skripsi, Januari 2012 Dawam Fikri, NIM: 107104001634 Hubungan antara intensitas kehadiran dalam pengajian dan senam terhadap tingkat depresi pada lanjut usia 61 halaman, 7 tabel, 2 gambar, 7 lampiran. ABSTRAK Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang paling banyak terjadi pada lanjut usia. Depresi adalah kondisi yang disebabkan oleh defisiensi neurotransmiter (noradrenalin, serotonin, dopamin) pada sinaps neuron di sistem saraf pusat, terutama pada sistem limbik. Pengajian dan senam lansia merupakan salah satu upaya prevensi primer dalam pencegahan depresi Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat apakah ada hubungan antara intensitas mengikuti pengajian dan senam terhadap tingkat depresi lanjut usia. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober 2011, dengan jumlah sampel sebanyak 48 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan tekhnik purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisoner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. vi

Upload: rafita-octavia

Post on 21-Jul-2016

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: Abs Trak

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSkripsi, Januari 2012Dawam Fikri, NIM: 107104001634

Hubungan antara intensitas kehadiran dalam pengajian dan senam terhadap tingkat depresi pada lanjut usia

61 halaman, 7 tabel, 2 gambar, 7 lampiran.

ABSTRAK

Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang paling banyak terjadi pada

lanjut usia. Depresi adalah kondisi yang disebabkan oleh defisiensi

neurotransmiter (noradrenalin, serotonin, dopamin) pada sinaps neuron di sistem

saraf pusat, terutama pada sistem limbik. Pengajian dan senam lansia merupakan

salah satu upaya prevensi primer dalam pencegahan depresi

Tujuan penelitian ini adalah ingin melihat apakah ada hubungan antara

intensitas mengikuti pengajian dan senam terhadap tingkat depresi lanjut usia.

Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan desain cross sectional.

Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober 2011, dengan jumlah sampel

sebanyak 48 responden. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan

tekhnik purposif. Pengumpulan data dilakukan dengan kuisoner. Analisis yang

digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.

Dari hasil analisis univariat diperoleh rata-rata usia responden adalah 69,5

tahun. Jenis kelamin laki-laki 50% dan perempuan 50%. Tingkat pendidikan

sebagian besar (35,4%) adalah sekolah dasar. Tingkat depresi kategori normal

sebanyak 45,8%, ringan 33,3%, sedang 12,5%, dan berat 8,3%. Lanjut usia yang

rajin menghadiri kegiatan mengaji sebanyak 41 orang (85,4%) dan yang rajin

senam sebanyak 42 orang (87,5%). Hasil analisis bivariat diperoleh ada hubungan

antara intensitas kehadiran dalam pengajian terhadap tingkat depresi (p

value=0,003) dan ada hubungan antara intensitas kehadiran dalam senam

terhadap tingkat depresi (p value=0,001). Saran untuk PSTW adalah untuk terus

memotivasi lansia dalam mengikuti berbagai kegiatan di PSTW terutama

pengajian atau kegiatan keagamaan dan senam.

Kata kunci: intensitas, pengajian, senam, lanjut usia, dan depresi.

vi

Page 2: Abs Trak

STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTAFACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCENURSING STUDY PROGRAMUndergraduate Thesis, January 2012Dawam Fikri, NIM: 107104001634

Corelations between the frequency of attendance in religious learning and calisthenics on the depression level of elderly people.61 pages, 7 tables, 2 pictures, 7 appendixs

ABSTRACK

Depression is a psychiatric disorder that most occured in elderly patients.

Almost 80% of people who has serious depression can be treated succesfully

being healthy. Depression is a condition that can be caused by relative deficiency

of one or several aminergik neurotransmitters (noradrenaline, serotonin,

dopamine) in the synapse of neurons in the central nervous system, especially in

the limbic system.

The purpose of this study is to know if there are corelations between the

intensity of follow religious learning and calisthenics on the level of elderly

depression. This study uses a quantitative approach. The research was conducted

in October 2011, with the samples as many as 48 respondents. Sampling

technique using a purposive technique. The data was collected kuisoner. The

analysis used are univariate and bivariate analysis.

The results of univariate analysis is obtained from the average age of

respondents is 69.5 years. Male 50% and 50% female. The most of education

level (35.4%) is elementary schools. Normal levels of depression as much as

45.8% category, 33.3% mild, moderate 12.5%, and 8.3% by weight. Older people

who diligently attended religious learning as many as 41 people (85.4%) and

diligently in calisthenics as many as 42 people (87.5%). The results of bivariate

analysis obtained there is corelation between the frequency of attendance in

religious learning with the depression level (p value = 0.003) and there is

corelation between frequency of attendance calisthenics with the depression level

(p value = 0.001).

Keywords; frequency, religious learning, calisthenics, elderly, and

depression.vii