abs trak

3
FAKTOR RESIKO KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA POSYANDU KAYU MANIS UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK BARAT TAHUN 2015 Intisari Latar Belakang: Gizi kurang merupakan penyebab utama kematian lebih dari setengah bayi berumur dibawah lima tahun dan angka kejadian gizi kurang Indonesia adalah 13,7%. Kalimantan Barat sendiri termasuk dalam 4 provinsi kategori kritis untuk gizi kurang dan di Posyandu Kayu Manis UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat angka kejadian gizi kurang cukup tinggi yaitu sekitar 10% serta sebagai data penunjang untuk pelaksanaan program CFC (Community Feeding Center). Tujuan: Penelitian ini bertujuan mendapatkan faktor resiko kejadian gizi kurang pada balita di Posyandu Kayu Manis UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat pada tahun 2015. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan di wilayah kerja Posyandu Kayu Manis UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat pada tanggal 8-9 Agustus 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling sebanyak 69 sampel, data diambil dengan membagikan kuesioner dan melakukan wawancara terhadap ibu balita serta melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan terhadap balitanya. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS 20. Hasil: Tercatat 18 kasus gizi kurang dari 69 sampel yang diambil (26%). Pola makan, pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh ibu dan riwayat infeksi merupakan faktor resiko yang memiliki hubungan dengan kejadian gizi kurang pada balita. Status ekonomi dan pekerjaan ibu merupakan faktor yang

Upload: ferry-hartono

Post on 12-Apr-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

abcde

TRANSCRIPT

Page 1: Abs Trak

FAKTOR RESIKO KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA

DI WILAYAH KERJA POSYANDU KAYU MANIS UPTD

PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK BARAT TAHUN

2015

Intisari

Latar Belakang: Gizi kurang merupakan penyebab utama kematian lebih dari setengah bayi berumur dibawah lima tahun dan angka kejadian gizi kurang Indonesia adalah 13,7%. Kalimantan Barat sendiri termasuk dalam 4 provinsi kategori kritis untuk gizi kurang dan di Posyandu Kayu Manis UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat angka kejadian gizi kurang cukup tinggi yaitu sekitar 10% serta sebagai data penunjang untuk pelaksanaan program CFC (Community Feeding Center). Tujuan: Penelitian ini bertujuan mendapatkan faktor resiko kejadian gizi kurang pada balita di Posyandu Kayu Manis UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat pada tahun 2015. Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan di wilayah kerja Posyandu Kayu Manis UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat pada tanggal 8-9 Agustus 2015. Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling sebanyak 69 sampel, data diambil dengan membagikan kuesioner dan melakukan wawancara terhadap ibu balita serta melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan terhadap balitanya. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan SPSS 20. Hasil: Tercatat 18 kasus gizi kurang dari 69 sampel yang diambil (26%). Pola makan, pengetahuan ibu tentang gizi, pola asuh ibu dan riwayat infeksi merupakan faktor resiko yang memiliki hubungan dengan kejadian gizi kurang pada balita. Status ekonomi dan pekerjaan ibu merupakan faktor yang tidak memiliki hubungan bermakna dengan kejadian gizi kurang pada balita Kesimpulan: Pola makan, pengtahuan ibu tentang gizi, pola asuh ibu dan riwayat infeksi merupakan faktor yang meningkatkan resiko kejadian gizi kurang pada balita di Posyandu Kayu Manis UPTD Kecamatan Pontianak Barat tahun 2015.

Kata kunci: gizi kurang, faktor resiko, balita

Page 2: Abs Trak

RISK FACTORS OF UNDER-NUTRITION IN TODDLERS AT

POSYANDU KAYU MANIS UPTD PUSKESMAS

KECAMATAN PONTIANAK BARAT RESIDENCE

IN YEAR 2015

Abstract

Background: Under-nutrition is the main cause of more than half the death of toddler and the prevalence of under-nutrition in indonesia is 13,7%. West Borneo itself is one of the four critical province for under-nutrition and in Posyandu Kayu Manis UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat, the prevalence of undernutrition is quite high as 10% also for supporting data of Community Feeding Center (CFC) implementation. Objective: The objective of this research was for finding risk factors of under-nutrition on toddler at Posyandu Kayu manis UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat in year 2015. Method: This research was an analytic observational study with cross sectional approach. Data were collected at Posyandu Kayu Manis Residence UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat on 8-9 Agustus 2015. Sample were taken with simple random sampling for 69 sample, data were collected by giving the questionnaire and doing interview to the mother and also did some measurement of length/height and weight to toddler. Data were analysed by univariate and bivariate using SPSS 20. Result: There are 18 cases of under-nutrition from 69 sample taken (26%). Food intake, mother’s knowledge about nutrition, mother’s parenting and history of infection were the risk factors that have significant association with under-nutrition in toddler. Family income and mother’s occupation were the factor that have no significant association with under-nutrition in toddler. Conclusion: Food intake, mother’s knowledge about nutrition, mother’s parenting and history of infection were factors that could increased the risk of under-nutrition in toddler at Posyandu Kayu Manis UPTD Kecamatan Pontianak Barat in year 2015.

Keyword: under-nutrition, risk factors, toddler