abcdfg.doc

12
Pendekatan Struktur Bangunan Pendekatan sistem struktur yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: * Struktur harus mampu memenuhi tuntutan keamanan fisik bangunan, yaitu kekakuan, kekuatan dan kestabilan * Struktur yang dapat mendukung fungsi bangunan, seperti mewadahi aktivitas dalam bangunan, menjamin kelancaran sirkulasi dan mendukung sistem kerja peralatan dan perlengkapan bangunan. * Harus memperhatikan kondisi sekitar, seperti kondisi tanah, dan kondisi lingkungan. * Struktur yang mampu mendukung tampilan bangunan yang diinginkan. Sedangkan dalam pemilihan jenis material harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti fleksibilitas jenis material. Kondisi iklim/cuaca setempat yang berpengaruh pada keawetan dan kenyamanan. Kemudahan pelaksanaan, mendukung estetika dan citra/image bangunan. Pendekatan Utilitas Bangunan Perlengkapan bangunan mutlak digunakan untuk mendukung banguan dalam mewadahi fungsinya secara optimal.

Upload: anurhamidati

Post on 24-Jul-2015

60 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: abcdfg.doc

Pendekatan Struktur Bangunan

Pendekatan sistem struktur yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan-persyaratan

sebagai berikut:

* Struktur harus mampu memenuhi tuntutan keamanan fisik bangunan, yaitu kekakuan,

kekuatan dan kestabilan

* Struktur yang dapat mendukung fungsi bangunan, seperti mewadahi aktivitas dalam

bangunan, menjamin kelancaran sirkulasi

dan mendukung sistem kerja peralatan dan perlengkapan bangunan.

* Harus memperhatikan kondisi sekitar, seperti kondisi tanah, dan kondisi lingkungan.

* Struktur yang mampu mendukung tampilan bangunan yang diinginkan.

Sedangkan dalam pemilihan jenis material harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti

fleksibilitas jenis material. Kondisi iklim/cuaca

setempat yang berpengaruh pada keawetan dan kenyamanan. Kemudahan pelaksanaan,

mendukung estetika dan citra/image bangunan.

Pendekatan Utilitas Bangunan

Perlengkapan bangunan mutlak digunakan untuk mendukung banguan dalam

mewadahi fungsinya secara optimal.

Berbagai jenis perlengkapan banguan nyang digunakna pada Taman Budaya Raden Saleh

Semarang adalah :

A. Jaringan/Instalasi Listrik

Sumber utama daya listrik berasal dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sumber

daya listrik cadangan berasal dari generator yang

dilengkapi dengan automatic switch system untuk mengatasi kondisi darurat. Sumber listrik

ini akan melayani beban penerangan,

sound system, pompa-pompa, AC dan peralatan MEE.

Page 2: abcdfg.doc

B. Jaringan Pengkondisian Udara

sistem pengkondisian udara yang dapat digunakan adalah sistem pengkondisian alami dan

buatan. Pengkondisian udara alami,

yaitu penghawaan yang terjadi secara alami melalui sistem cross ventilation dengan

menerapkan alat-alat mekanis seperti exhaust fan

dan intake fan. Pada ruang-ruang yang menuntut tingkat kelembaban dan suhu tertentu yang

stabil dipergunakan pengkondisian

udara buatan, dengan menggunakan AC.

Jenis AC yang dipergunakan dalam bangunan AC Central dengan sistem water

cooling untuk melayani ruang-ruang berkapasitas

besar seperti ruang pertunjukan/teater dan ruang pameran. Sedang AC dengan sistem window

unit untuk melayani ruang-ruang

berkapasitas kecil yang tingkat kenyamanan masing-masing ruang dapat diatur secara

terpisah sesuai dengan yang diinginkan.

C. Jaringan Pengamanan Bangunan

* Pengaman bangunan terhadap bahaya kebakaran

Dengan sistem tata ruang yang memudahkan dalam perlindungan terhadap kebakaran,

optimalisasi sistem perlindungan terhadap

pencegahan kebakaran, sistem perlindungan bahaya kebakaran yang terintegrasi terhadap

sistem lain sehingga memudahkan dalam

antisipasi, pencegahan dan pemadaman kebakaran. Sistem ini meliputi:

*Sistem Deteksi Awal Kebakaran

Yaitu sistem yang bekerja sebagai pendeteksi awal bila ada gejala kebakaran. Sistem ini

berupa pendeteksi awal seperti

Page 3: abcdfg.doc

keberadaan asap maupun panas api, dimana akan diteruskan ke alarm kebakaran sebagai

tanda bahaya.

*Sistem Pemadam Api

Yaitu sistem yang bekerja untuk memadamkan api untuk mencegah kebakaran yang lebih

besar. Beberapa alat yang dipakai dalam sistem ini

adalah: Sprinkler, Hydrant Box, Hydrant pillar, dan fire Extinguisher.

Beberapa elemen dalam sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran serta

prinsip dasar penggunaannya atara lain:

1. Pencegahan aktif Kebakaran

a. Fire Hydrant

Jarak maksimum 30 m dan luas pelayanan 800 m2 ditempatkan pada koridor dan tempat-

tempat yang mudah dicapai.

b. Portable Fire Extinguisher

Jarak maksimum 25 m dengan luas pelayanan 200 m2, ditempatkan di daerah atau pada

ruangan yang kecil.

c. Pylar Hydrant

Jarak 6-9 m dengan luads pelayanan 25 m2, ditempatkan untuk penanggulangan kebakaran

pada tingkat awal yang bekerja

secara otomatis karena pengaruh suhu, digunakan kepala sprinkler warna jingga atau merah.

d. Heat Detector dan Smoke Detector

Luas pelayanan 75 m2, dihubungkan dengan alarm untuk mendeteksi kemungkinan adanya

kebakaran.

2. Pencegahan Pasif Kebakaran

a. Tangga Darurat Kebakaran

Page 4: abcdfg.doc

Bersifat kedap asap dan dilengkapi dengan penerangan darurat, serta dilengkapi dengan pintu

kebakaran tahan api, dengan jarak

maksimum 25 m, lebar tangga dan bordes minimal 1,2o m antrade 28 cm dan optrade 20 cm.

Sebagai jalur penyelamatan, tangga

kebakaran harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:

*Langsung berhubungan dengan lantai dasar atau tempat yang mudah dan aman untuk

menyelamatkan diri.

* Konstruksi tahan api minimun 2 jam

Pintu dapat menutup sendiri, tanpa harus ditutup kembali setelah dibuka untuk dilalui.

*Pencapaian mudah (jarak tangga maksimum 30 m)

*Bebas asap, yaitu dengan memasukkan udara segar dari atas bangunan atau yang lainnya.

Aliran udara segar tersebut akan dapat menahan '

masuknya asap lewat pintu.

*Koridor

Lebar minimum 1,8 m dan jarak koridor ke pintu kebakaran maksimum 25 m didalamnya

dilengkapi dengan penerangan darurat dengan

sumber daya listrik darurat.

*Pintu Keluar

Lebar minimum 90 cm dan membuka kearah keluar.

3. Sumber Daya Listrik Darurat

Terdiri dari genset dan batere, yang bekerja saat terjadi evakuasi untuk penerangan darurat.

* Pengamanan Bangunan terhadap Bahaya Petir

Ada dua jenis penangkal petir yaitu sistem faraday dan sistem franklin.

Sistem franklin digunakan untuk bentuk massa bangunan memanjang menggunakan sistem

penangkal petir faraday.

Page 5: abcdfg.doc

Sistem ini berupa tiang-tiang kecil setinggi +_ 30 cm, dengan jarak 3,5 m yang saling

dihubungkan dengan seutas kawat dan disalurkan ke tanah.

* Pengamanan terhadap tindak kriminal untuk ruang-ruang tertentu seperti ruang pameran

menggunakan pengawasan Closed Circuit Television (CCTV)

dengan penempatan kamera pada ruang-ruang tertentu.

Jaringan Air Bersih

Sumber air bersih diperoleh dari dalam tanah dan dari Perusahaan Air Minum (PAM).

Sistem pendistribusian menggunakan dua cara, yaitu : Up Feed System (pendistribusian ke

atas) dan Down Feed System (pendistribusian ke bawah)

1. Up Feed System

Pada sistem ini, air bersih langsung dipompa keatas pada ruang-ruang yang

membutuhkan. Apabila tekanan air memenuhi syarat, air yang ditampung pada

ground reservoir dapat langsung didistribusikan ke tiap-tiap lantai bangunan dengan

banyuan pompa. Keuntungannya tidak membutuhkan tangki penyimpanan diatas

bangunan. Namun, kerugiannya aliran air bersih tidak dapat mengalir bila aliran

listrik padam, dibutuhkan beberapa pompa tekan otomatis kekuatan tinggi dan

umumnya pada daerah teratas kekuatan air menjadi relatif lebih kecil, terutama untuk

bangunan bertingkat tinggi.

2. Down Feed System

Sistem ini berkerja dengan memompakan air bersih keatas, ditampung dalam water

reservoir, baru kemudian disalurkan keruang-ruang yang membutuhkan. Apabila

tekanan air tidak memenuhi syarat, maka air yang ditampung di ground reservoir

dipompa naik untuk ditampung pada water reservoir. Dari sana baru dialirkan ke tiap-

tiap lantai melalui sistem gravitasi. Keuntungannya, sistem ini masih lebih dapat

menjamin kelangsungan aliran air bersih walaupun aliran listrik padam dan umumnya

kekuatan air disetiap lantai relatif sama (tidak tergantung pada ketinggian bangunan).

Namun sistem ini membutuhkan ruangan untuk tangki diatas bangunan sehingga

menambah beban yang dipikul oleh bangunan. Distribusi air bersih dengan sistem

Page 6: abcdfg.doc

down feed distribution lebih efisien dan hemat dimana energi listrik untuk memompa

ke roof tank lebih terpantau serta distribusi air kebawah dengan sistem gravitasi.

Jaringan Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor yang dihasilkan oleh bangunan dilakukan dengan beberapa

cara, yaitu :

Air kotor yang mengandung kotoran padat yang berasal dari kloset dan

bahan-bahan kimia ditampung untuk di treatment sebelum dibuang ke saluran

kota

Air kotor yang berupa cairan yang berasal dari kamar mandi, urinoir, westafel

langsung disalurkan ke saluran kota dengan saluran tertutup.

Air hujan langsung disalurkan ke saluran kota dengan sistem terbuka.

Jarinagan Pembuangan Sampah

Sampah yang berasal dari bangunan dan lingkungannya dikumpulkan pada tempat

pembuangan sementara sebelum diangkut oleh dinas kebersihan ketempat pembuangan air.

Jaringan Komunikasi

Sistem komunikasi pada bangunan dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Komunikasi internal, komunikasi yang terjadi antara suatu tempat ke tempat lain

dalam banhuanan dengan peralatan komunikasi yang digunakan adalah :

Interkom, HT untuk penggunaan individual 2 arah.

Speaker / sound system dan car call untuk komunikasi satu arah

Lokal area network (LAN) yaitu sistem komunikasi data berkecepatan

tinggi berupa pertukaran informasi antar komputer antar ruangan dalam

bangunan.

2. Komunikasi eksternal, komunikasi dari dan keluar bangunan, berupa :

Telepon, untuk pembicaraan individual 2 arah.

Page 7: abcdfg.doc

Faksimile, komunikasi melalui jaringan telepon dengan catatan tertulis

langsung.

Private automatic brand exchange system (PABX), sebagai pengendali

hubunagan/komunikasi keluar masuk.

Jaringan Transportasi Vertikal

Merupakan sarana transportasi yang menghubungkan lantai yang satu dengan lantai diatasnya

yang terdiri dari :

Tangga, merupakan sarana transportasi vertikal yang dapat digunakan pada setiap saat

dan tidak memerlukan waktu tunggu.

Ramp, digunakan untuk pengguna bangunan khususnya para penyandang cacat dan

kemudahan pemindahan peralatan.

Page 8: abcdfg.doc

Akses

- TBRS : strategis dekat dengan pusat kota, mudah dicapai pengunjung, dilewati

angkutan kota.

- Gedung wanita : menghadap jalan sriwijaya, akses mudah langsung menuju

bangunan

- Gedung PKK, menghadap jalan sriwijaya, akses masuk melalui gerbag gedung

wanita

- Perpustakaan daerah Jawa Tengah, menghadap jalan sriwijaya, akses melalui

gerbang samping bersama TBRS

- Wonderia, menghadap jalan sriwijaya, akses mudah langsung menuju bangunan

Tata letak

- TBRS : tata letaknya berada terlalu dalam sehingga tidak menarik pengunjung

- Gedung wanita : terletak dijalan siwijaya, pada sisi kanan TBS, mudah terlihat

dan diakses.

- Gedung PKK : berada diantara gedung wanita dan perpustakaan daeah Jawa

Tengah

- Perpustakaan daerah Jawa Tengah : terletak didepan TBRS, akses masuk

melalui gerbang yang sama dengan TBRS

- Wonderia : terletak disebelah kiri TBRS, terpisah dari TBRS dengan

penggunaan pagar yang tinggi.

Kondisi Bangunan

- TBRS : kurang terawat, kotor sehingga tidak menarik pengunjung tetapi sering

digunakan untuk pertunjukan.

Page 9: abcdfg.doc

- Gedung wanita : kondisi bangunan terawat dan masih layak digunakan. Mash

menjalankan fungsinya dengan baik.

- Gedung PKK : kondisi bangunan terawat dan masih layak digunakan. Mash

menjalankan fungsinya dengan baik.

- Perpustakaan daerah Jawa Tengah : kondisi bangunan terawat dan masih

layak digunakan. Mash menjalankan fungsinya dengan baik.

- Wonderia : kondisi bangunan terawat dan masih layak digunakan. Mash

menjalankan fungsinya dengan baik.