aannggggaarraann rruummaahh ttaannggggaa aa sssoossiiia...

14
A An n g g g g a a r r a a n n R R u u m ma a h h T T a a n n g g g g a a A As s o o s s i i a a s s i i B B a a d d a a n n U Us s a a h h a a M Mi i l l i i k k D D e e s s a a S S e e - - I I n n d d o o n n e e s s i i a a ( ( B B U U M MD D E E S S I I N N D DO O ) )

Upload: truongdan

Post on 15-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AAAnnnggggggaaarrraaannn RRRuuummmaaahhh TTTaaannnggggggaaa

AAAsssooosssiiiaaasssiii BBBaaadddaaannn UUUsssaaahhhaaa MMMiiillliiikkk

DDDeeesssaaa SSSeee---IIInnndddooonnneeesssiiiaaa

(((BBBUUUMMMDDDEEESSSIIINNNDDDOOO)))

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ASOSIASI BADAN USAHA MILIK DESA SE INDONESIA

Pasal 1 Kedudukan Organisasi

1. Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia

2. Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi berkedudukan di Ibukota Propinsi

3. Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota

Pasal 2 Lambang dan Bendera

1. Lambang Asosiasi berbentuk bendera merah putih dengan padi kapas ditengahnya, serta

bertuliskan BUMDESINDO dibawahnya.

2. Bendera Asosiasi berlatar belakang putih dengan lambing Asosiasi di tengahnya sebagaimana

Pasal 2 ayat 1 Anggaran Rumah Tangga

3. Ketentuan lain mengenai Lambang dan Bendera Asosiasi ditetapkan oleh Dewan Pimpinan

Nasional.

Pasal 3 Usaha

1. Mendorong tumbuhnya inisiatif dan inovasi produk lokal, sehingga memiliki daya saing yang

tinggi baik pada tingkat nasional, regional maupun global.

2. Meningkatkan kompetensi dan daya saing usaha pedesaan secara mandiri dan profesional.

3. Melindungi dan memberdayakan seluruh badan usaha milik desa seluruh Indonesia terutama

anggota.

4. Mewujudkan sinergi dan jejaring antar BUMDES dan usaha lain dalam meningkatkan

hubungan yang saling menguntungkan.

5. Mempromosikan usaha-usaha pedesaan ke berbagai lembaga nasional dan internasional.

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 2

Pasal 4 Keanggotaan

1. Keanggotaan Asosiasi terdiri dari :

a. Anggota Biasa (AB)

b. Anggota Luar Biasa (ALB)

2. Untuk menjadi Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa diatur lebih lanjut dalam Anggaran

Rumah Tangga.

Pasal 5 Pengesahan Anggota

1. Pengesahan keanggotaan dilakukan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Asosiasi.

2. Pengesahan keanggotaan diwujudkan berupa Sertifikat keanggotaan dan berlaku 10 tahun

dan dapat diperpanjang.

Pasal 6 Hak Anggota

1. Anggota Biasa mempunyai :

a. Hak suara, adalah hak mengambil keputusan dalam Munas/Munaslub;

b. Hak bicara, adalah hak mengajukan usul, saran, pendapat dan pernyataan dalam

Munas/Munaslub dan perangkat lainnya pada Asosiasi;

c. Hak dipilin, adalah hak untuk ikut pemilihan dalam forum Munas/Munaslub;

d. Hak pelayanan, adalah hak untuk mendapatkan informasi, bimbingan, bantuan dan

perlindungan Asosiasi dalam menjalankan usahanya;

2. Anggota Biasa mempunyai hak untuk duduk di kepengurusan Asosiasi dengan mewakili satu

orang pengurus BUMDES dan mendapat kuasa dari BUMDES yang bersangkutan.

3. Anggota Luar Biasa mempunyai :

a. Hak suara, adalah hak mengambil keputusan dalam Munas/Munaslub;

b. Hak bicara, adalah hak mengajukan usul, saran, pendapat dan mengajukan pertanyaan

dalam Munas/Munaslub dan perangkat lainya pada Asosiasi; dan

c. Hak pelayanan, adalah hak untuk mendapatkan informasi, bimbingan, bantuan dan

perlindungan Asosiasi dalam menjalankan usahanya.

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 3

Pasal 7 Kewajiban Anggota

Setiap anggota Asosiasi berkewajiban :

1. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik organisasi, serta menaati dan melaksanakan

sepenuhnya semua keputusan Munas/Munaslub dan ketentuan-ketentuan Asosiasi lainnya.

2. Membayar uang pangkal dan iuran anggota.

Pasal 8 Pemberhentian anggota

1. Pemberhentian keanggotaan dilakukan apabila :

a. Izin keanggotaan yang bersangkutan berakhir dan tidak mengajukan perpanjangan;

b. Izin usaha anggota yang bersangkutan dicabut secara tetap oleh pemerintah;

c. Anggota yang bersangkutan tidak mematuhi keputusan Munas/Munaslub dan ketentuan-

ketentuan Asosiasi lainnya;

d. Anggota yang bersangkutan mengajukan permohonan berhenti.

2. Pemberhentian keanggotaan dilakukan oleh Dewan Pengurus Nasonal Asosiasi.

3. Bagi anggota yang keberatan diberhentikan sesuai Pasal 15 ayat 1 huruf c, dapat mengajukan

keberatan kepada Dewan Pertimbangan Asosiasi.

Pasal 9 Organisasi

Jenjang organisasi terdiri dari :

1. Organisasi di tingkat nasional adalah DPN BUMDESINDO

2. Organisasi di tingkat propinsi adalah DPW BUMDESINDO diikuti dengan propinsi yang

bersangkutan.

3. Organisasi di tingkat kabupaten/kota adalah DPD BUMDESINDO diikuti dengan

kabupaten/kota yang bersangkutan.

4.

Pasal 10 Kelengkapan Organisasi

Kepengurusan organisasi terdiri dari :

1. Kepengurusan tingkat nasional terdiri dari Dewan Pembina dan Dewan Pimpinan Nasional.

2. Kepengurusan tingkat propinsi terdiri dari Dewan Penasehat dan Dewan Pimpinan Wilayah.

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 4

3. Kepengurusan tingkat Kabupaten/kota terdiri dari Dewan Penasehat dan Dewan Pimpinan

Daerah.

4. Bilamana diperlukan Asosiasi diperbolehkan mengangkat Dewan Pertimbangan.

Pasal 11 Dewan Pembina

1. Dewan Pembina adalah perangkat organisasi yang terdiri Dewan Pendiri anggota yang dipilih

dan diangkat dalam Munas/Munaslub melalui pemilihan sebagaimana diatur dalam Anggatan

Rumah Tangga (ART).

2. Dewan Pembina dimpimpin sekurang-kurangnya oleh seorang ketua dan seorang sekretaris

yang dipilih diantara anggota Dewan Pembina.

3. Yang dapat dipilih menjadi pimpinan Dewan Pembina adalah mantan Ketua Umum dan

mantan Sekretaris Jenderal.

4. Yang dapat dipilih menjadi anggota Dewan Pembina adalah mantan pengurus DPN dan tokoh

pengusaha nasional yang berjasa bagi organisasi.

5. Dalam menjalankan tugasnya Dewan Pembina bertanggung jawab kepada Munas/Munaslub.

6. Tugas dan wewenang Dewan Pembina :

a. Memantau pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan-

keputusan Munas/Munaslub dan kinerja Dewan Pimpinan Nasional;

b. Menilai dan mengusulkan penyempurnaan serta penelitian lebih lanjut atas laporan kerja,

keuangan dan pembendaharaan yang diajukan Dewan Pimpinan Nasional;

c. Menyampaikan pertimbangan dan saran kepada Dewan Pimpinan Nasional baik diminta

atau tidak diminta mengenai hal-hal yang menyangkut ruang lingkup usaha anggota dan

pelaksanaan program serta tugas-tugas organisasi;

d. Menyampaikan pertimbangan dan saran sebagai bahan untuk menyusun rancangan

program serta tugas-tugas organisasi;

e. Menyelenggarakan rapat gabungan Dewan Pertimbangan dan Dewan Pimpinan Nasional

untuk membahas dan mengambil keputusan tentang langkah dan/atau tindakan yang

perlu demi menjaga kinerja dan nama baik serta kehormatan Asosiasi.

7. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud Pasal 20 ayat 7, Dewan

Pembina dapat membentuk komisi-komisi dari dan diantara anggota Dewan Pembina yang

menjadi mitra Dewan Pimpinan Nasional.

8. Dewan Pertimbangan bekerja secara kolektif yang tata caranya ditetapkan oleh dan dalam

rapat pleno Dewan Pembina.

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 5

9. Dewan Pembina menyelenggarakan rapat pleno tahunan sebelum diselenggarakan Rapat

Kerja dan rapat Konsultasi Nasional, Munas/Munaslub untuk menyusun saran-saran dan

masukan yang akan diajukan pada Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional, Munas/Munaslub.

10. Rapat Komisi Dewan PPembina serta rapat-rapat lain selain Rapat Pleno Tahunan

diselenggarakan sewaktu-waktu diperlukan.

11. Rapat Pleno dan rapat-rapat Dewan Pembina dinyatakan mencapai quorum dan sah jika

dihadiri lebih dari seperdua jumlah anggota dan keputusan sah bisa mngikat jika disepakati

oleh suara terbanyak dari anggota yang hadir.

Pasal 12 Dewan Pimpinan Nasional

1. Pengurus tingkat nasional adalah Dewan Pimpinan Nasional (DPN).

2. Dewan Pimpinan Nasional adalah pimpinan tertinggi organisasi tingkat nasional yang dipilih

oleh Munas/Munaslub.

3. Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional dicalonkan oleh Pendiri dan Dewan Pembina.

4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Nasional diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga.

Pasal 13 Dewan Pimpinan Wilayah

1. Pengurus tingkat propinsi adalah Dewan Pimpinan Wilayah (DPW)

2. Dewan Pimpinan Wilayah adalah pimpinan tertinggi organisasi tingkat propinsi yang dipilih

oleh Musyawarah Wilayah (Muswil)

3. Ketua Dewan Pimpinan Wilayah dicalonkan oleh anggota tingkat propinsi dan peserta Muswil

yang mempunyai hak suara.

4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Wilayah diatur dalam Anggaran

Rumah Tangga.

Pasal 14 Dewan Pimpinan Daerah

1. Kepengurusan tingkat kabupaten/kota adalah Dewan Pimpinan Daerah (DPD).

2. Dewan Pimpinan Daerah adalah pimpinan tertinggi organisasi ditingkat kabupaten/kota yang

dipilih oleh Musyawarah Daerah (Musda).

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 6

3. Ketua Dewan Pimpinan Daerah dicalonkan oleh Anggota Biasa tingkat kabupaten/kota dan

peserta Musda kabupaten/kota yang mempunyai hak suara.

4. Susunan, fungsi, tugas dan wewenang Dewan Pimpinan Daerah diatur dalam Anggaran Rumah

Tangga.

Pasal 15 Dewan Pengawas

1. Pada tingkat propinsi dan kabupaten/kota bila dianggap perlu dibentuk Dewan Pengawas

Wilayah dan Daerah oleh Dewan Pimpinan Nasional.

2. Ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab Dewan Pengawas diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 16 Masa Bakti Kepengurusan

1. Masa bakti kepengurusan disetiap jenjang organisasi adalah 5 (lima) tahun.

2. Tata cara pergantian antar waktu kepengurusan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 17 Musyawarah Nasional

1. Musyawarah Nasional disingkat Munas, adalah perangkat Asoisiasi yang merupakan

pengambilan keputusan tertinggi dan mempunyai kekuasaan tertinggi.

2. Munas diselenggarakan 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun oleh Dewan Pengurus Pusat dan

pelaksanaannya paling cepat 2 (dua) bulan dan paling lambat 2 (dua) bulan sesudah masa

jabatan kepengurusan Asosiasi berakhir.

3. Dewan Pengurus Pusat memberitahukan saecara tertulis rencana penyelenggaraan Munas

selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum pelaksanaannya kepada seluruh peserta yang

berhak hadir sebagai peserta.

4. Munas dihadiri oleh peserta dan peninjau.

5. Peserta Munas terdiri atas :

a. Anggota Bias (AB); dan

b. Aanggota Luar Biasa (ALB).

6. Ketentuan mengenai Peninjau Munas diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

7. Hak pesertaq Munas :

a. Setiap Anggota Biasa (AB) mempunyai hak suara, hak bicara, dan hak dipilih; dan

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 7

b. Anggota Luar Biasa (ALB) mempunyai hak suara dan hak bicara.

8. Kewajiban peserta Munas adalah mentaati dan melaksanakan semua ketentuan Anggaran

Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan tata tertib dan ketentuan-ketentuan lain mengenai

penyelenggaraan Munas.

9. Munas mempunyai wewenang :

a. Memberikan penilaian ndan keputusan terhadap pertanggung jawaban Ketua Umum

Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Pengawas atas pelaksanaan kegiatan Asosiasi

dalam periode masa baktinya;

b. Menetapkan dan mensahkan penyempurnaan atau perubahan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga;

c. Menetapkan Garis Besar Kebijakan dan Program Kerja Asosiasi;

d. Menetapkan kriteria dan tata cara pemilihan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan

Ketua Dewan Pengawas; dan

e. Memilih dan mengangkat Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan

Pengawas;

10. Proses pemilihan Ketuaq Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pengawas sebagai berikut

:

a. Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Ketua Dewan Pengawas dipilih secara langsung

dari dan oleh Anggota Biasa (AB) yang mempunyai mandat suara dari Munas; dan

b. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat terpilih sekaligus menjadi Ketua Formatur dan Ketua

Dewan Pengawas terpilih menjasi Anggota Formatur.

11. Tata cara pemilihan Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas dilakukan sebagai berikut :

a. Komposisi dan personil Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas disusun oleh

Formatur;

b. Formatur terdiri dari 5 (lima) orang yang mempunyai mandate penuh, yaitu Ketua Umum

Dewan Pengurus Pusat Terpilih, Ketua Dewan Pengawas terpilih dan 3 orang anggota

Formatur yang dipilih secara langsung dari dan oleh anggota biasa yang mempunyai

mandat suara di dalam Munas; dan

c. Tenggang waktu penyusunan dan penetapan personil Dewan Pengurus Pusat dan Dewan

Pengawas ditetapkan selama 1 (satu) bulan setelah berakhirnya pelaksanaan Munas.

12. Munas dinyatakan mencapai quorum dan sah jika dihadiri oleh lebih dari satu per dua dari

jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota Luar Biasa (ALB), dan keputusan yang diambil

baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui pemungutan suara terbanyak dinyatakan

sah dan mengikat organisasi dan anggota.

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 8

13. Jika tidak mencapai quorum, maka :

a. Munas ditunda paling lama 30 menit;

b. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud Pasal 17 ayat 13 huruf (a) belum juga

dicapai quorum tetapi dihadiri oleh sekurang-kurangnya satu per tiga dari jumlah

Aanggota Biasa (AB) dan/atau Aanggota Luar Biasa (ALB), maka Munas tetap

dilangsungkan, dan semua keputusan yang diambil adalah sah dan mengikat organisasi

dan jika disepakati secara musyawarah atau oleh suara terbanyak dari peserta yang punya

hak suara yang hadir dalam Munas.

c. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud ayat Pasal 17 ayat 13 huruf (b) yang hadir

kurang dari satu per tiga dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan Aanggota Luar Biasa (ALB),

maka Munas ditunda paling lama 3 (tiga) bulan, dan Dewan Pengurus Pusat segera

menjadwalkan kembali penyelenggaraan Munas dan mengirim pemberitahuan dan

undangan kembali untuk menghadiri Munas kepada peserta Munas dan penin jau Munas.

d. Jika sesudah penundaan sebagaimana dimaksud Pasal 17 ayat 13 huruf (c) belum juga

dicapai quorum, maka Munas tetap dilangsungkan, dan semua keputusan yang diambil

adalah sah dan mengikat Asosiasi jika disepakati secara musyawarah atau oleh suara

terbanyak dari peserta yang punya hak suara yang hadir dalam Munas.

Pasal 18 Musyawaran Nasional Luar Biasa

1. Musyawarah Nasional Luar Biasa disingkan Munaslub, adalah Munas yang diselenggarakan

diluar jadwal berkala Munas untuk meminta :

a. Pertanggung jawaban Ketua Dewan Pengurus Pusat mengenai pelanggaran-pelanggaran

prinsip atas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau penyelewengan-

penyelewengan keuangan dan perbendaharaan organisasi oleh Ketua Umum dan/atau

tidak berfungsinya Dewan Pengurus Pusat, sehingga ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan-keputusan Munas tidak terlaksana

sebagai mana mestinya; dan

b. Pembubaran asosiasi.

2. Munaslub sebagaimana Pasal 18 ayat 1 huruf (a) diselenggarakan berdasarkan permintaan

lebih dari satu dua pertiga jumlah Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB).

3. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 huruf (b) diselenggarakan berdasarkan

permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota

Luar Biasa (ALB).

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 9

4. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 huruf (a) diselenggarakan sesudah melalui

tahap-tahap sebagai berikut :

a. Berdasarkan keputusan Dewan Pengawas dengan Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota

Luar Biasa (ALB) memberikan peringatan tertulis terlebih dahulu kepada Dewan Pengurus

Pusat atas hal-hal sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 sekaligus memberikan batas

waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari untuk memperbaikinya;

b. Jika setelah batas waktu sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 4 huruf (a) peringatan

tersebut tidak diindahkan oleh Dewan Pengurus Pusat, maka Dewan Pengawas

memberikan peringatan tertulis kedua dengan memberikan batas waktu paling lama 30

(tiga puluh) hari untuk memperbaikinya;

c. Jika setelah batas waktu sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 4 huruf (b) Dewan Pengurus

Pusat juga tidak mengindahkannya, maka Dewan Pengawas berdasarkan kep[utusan rapat

Dewan Pengawas dan anggota terlebih dahulu, baik sendiri-sendiri maupun bersama-

sama, dapat mengajukan permintaan untuk mengadakan Munaslub;

d. Setiap Dewan Pengawas serta Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) yang

meminta diadakannya Munaslub dapat menarik kembali permintaanya jika yang

bersangkutan berpendapat telah terjadi kesalahan dalam penilaian Dewan Pengurus

Pusat; dan

e. Dewan Pengawas dan Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) yang menarik

kembali permintaan diadakannya1 Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 4 huruf

(d) tidak dibenarkan mengulangi permintaan atau ikut meminta diadakannya Munaslub

untuk alas an yang sama.

5. Penyelenggaraan Munaslub diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

6. Keputusan-keputusan Munaslub mengikat Asosiasi.

7. Peserta Munaslub terdiri atas :

a. Anggota Biasa (AB);

b. Anggota Luar Biasa (ALB);

c. Dewan Pengawas; dan

d. Dewan Pengurus Pusat.

8. Pada Munaslub tidak ada peninjau.

9. Hak peserta Munaslub :

a. Setiap Anggota Biasa (AB) sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 7 huruf (a) mempunyai

hak suara, hak bicara dan hak pilih;

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 10

b. Setiap Anggota Luar Biasa (ALB) sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 7 huruf (b)

mempunyai hak suara, dan hak bicara;

c. Dewan Pengawas mempunyai hak bicara; dan

d. Dewan Pengurus Pusat mempunyai hak bicara.

10. Kewajiban peserta Munaslub :

a. Anggota Biasa (AB) dan Anggota Luar Biasa (ALB) menaati dan melaksanakan semua

ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta tata tertib dan ketentuan-

ketentuan lain mengenai penyelenggaraan Munaslub;

b. Ketua Dewan Pengurus Pusat menyampaikan pertanggung jawaban atas penyelenggaraan

kepengurusan Asosiasi dan penjelasan tentang pelanggaran-pelanggaran prinsip atas

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau penyelewengan-penyelewengan

keuangan dan perbendaharaan organisasi oleh Ketua Dewan Pengurus Pusat dan/atau

tidak berfungsinya Dewan Pengurus Pusat, sehingga ketentuan-kietentuan Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan/atau keputusan-keputusan Munas tidak

terlaksana sebagaimana mestinya; dan

c. Dewan Pengawas melakukan penilaian atas penyampaian dan penjelasan Ketua Dewan

Pengurus Pusat sesuai Pasal 18 ayat 10 huruf (b).

11. Munaslub mempunyai wewenang :

a. Menilai, menerima dan mensahkan atau menolak pertanggung jawaban dan/atau kinerja

Ketua Dewan Pengurus Pusat;

b. Memberhentikan Ketua Dewan Pengurus Pusat, jika pertanggung jawaban dan/atau

kinerja Dewan Pengurus Pusat sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 11 huruf (a) ditolak

atau tidak diterima;

c. Melaksanakan pemilihan dan pengangkatan Ketua Dewan Pengurus Pusat yang baru

melalui sistem pemilihan dengan cara sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 8 dalam hal

terjadi seperti tersebut pada Pasal 18 ayat 11 huruf (b) tersebut di atas;

d. Membubarkan Asosiasi.

12. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 huruf (a) dinyatakan mencapai quorum dan

sah jika dihadiri oleh lebih dari satu perdua dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota

Luar Biasa (ALB). Keputusan yang diambil baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui

pemungutan suara terbanyak dinyatakan sah dan mengikat organisasi dan anggota.

13. Munaslub sebagaimana dimaksud Pasal 18 ayat 1 huruf (b) dinyatakan mencapai quorum dan

sah jika dihadiri oleh lebih dari dua pertiga dari jumlah Anggota Biasa (AB) dan/atau Anggota

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 11

Luar Biasa (ALB). Keputusan yang diambil baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui

pemungutan suara terbanyak dinyatakan sah dan mengikat organisasi dan anggota.

14. Jika tidak tercapai quorum, maka Munaslub ditunda paling lama 2 (dua) jam. Apabila sesudah

penundaan tersebut Pasal 18 ayat 11 belum juga tercapai quorum, maka Munaslub

dinyatakan batal dan permintaan untuk mengadakan Munaslub dinyatakan gugur.

Pasal 19 Masa Jabatan

1. Masa jabatan Dewan Pengurus Pusat, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan

Pengurus Daerah ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.

2. Masa jabatan kepengurusan baru hasil Munaslub adalah masa jabatan tersisa dari masa

jabatan kepengurusan yang digantikannya.

Pasal 20 Pergantian Antar Waktu Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dan Dewan Pengawas

1. Dalam hal Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Berhalangan tetap atau berhenti sebelum

habis masa jabatanya, maka salah satu Wakil Ketua Umum ditetapkan oleh Dewan Pengawas

untuk melaksanakan tugas-tugas Ketua Umum sampai habis masa jabatanya.

2. Dalam hal Ketua Dewan Pengawas berhalangan tetap atau berhenti sebelum habis masa

jabatannya, maka salah seorang anggota yang dipilih diantara para anggota langsung

melaksanakan tugas-tugas Ketua Dewan Pengawas sampai habis masa jabatannya.

Pasal 21 Pergantian Antar Waktu Dewan Pengurus Pusat

1. Dalam hal yang dianggap perlu dan/atau karena sesuatu sebab anggota Dewan Pengurus

Pusat Berhenti sebelum habis masa jabatannya, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat dapat

melakukan penyempurnaan susunan anggota Dewan Pengurus Pusat.

2. Penyempurnaan susunan anggota Dewan Pengurus Pusat tersebut dilakukan dan ditetapkan

dalam Rapat Pleno Terbatas yang dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 3 (tiga) bulan sejak

pemberhentian anggota Dewan Pengurus Pusat.

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 12

Pasal 22 Sumber Keuangan

Sumber keuangan untuk membiayai kegiatan Asosiasi diperoleh dari :

1. Uang pangkal anggota;

2. Uang iuran anggota;

3. Sumbangan;

4. Bantuan pihak lain yang tidak mengikat; dan

5. Pendapatan lain yang sah.

Pasal 23 Pengelolaan dan Penggunaan Keuangan

1. Seluruh keuangan organisasi yang bersumber sebagaimana diatur dalam pasal 29 ayat 1

dikelola secara transparan, kehati-hatian, efektif dan efisien serta bertanggung jawab.

2. Dewan Pengurus Pusat setiap tahun menyuswun Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB)

untuk mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas dalam Rapat Kerja Nasional.

3. Dewan Pengurus Pusat setiap tahun membuat RKAB dan laporan keuangan termasuk neraca

keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik dan dilaporkan dalam Rapat Kerja Nasional.

4. Penunjukan Akuntan Publik diusulkan oleh Dewan Pengurus Pusat dan disetujui oleh Dewan

Pengawas.

5. Pertanggung jawaban keuangan selama periode kepengurusan yang telah diaudit oleh

Akuntan Publik disampaikan dalam forum Musyawarah Nasional.

6. Pengaturan lebih lanjut tentang pengelolaan dan penggunaan keuangan, diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 24 Pengelolaan Asset Asosiasi

1. Asset Assosiasi adalah harta kekayaan Asosiasi yang diperoleh dengan menggunakan dana

Asosiasi dan/atau sumbangan anggota Asosiasi.

2. Jenis aqsset Asosiasi terdiri dari :

a. Asset bergerak; dan

b. Asset tidak bergerak.

3. Asset Asosiasi dikelola secara transparan, kehati-hatian, efektif dan efisien serta bertanggung

jawab.

Anggaran Rumah Tangga - BUMDESINDO

Hal - 13

4. Pertanggung jawaban pengelolaan asset selama periode kepengurusan disampaikan dalam

forum Musyawarah Nasional bersama dengan laporan pertanggung jawaban keuangan.

5. Pengaturan lebih lanjut tentang pengelolaan dan penggunaan keuangan, diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga.

Jakarta, 31 Desember 2015

Asosiasi Badan Usaha Milik Desa Se Indonesia

Ketrua Umum

Pupun Purwana

Sekretaris Jenderal

Efrizal Syarief