materi komisi musda kota solok 2 (repaired)

101
KETETAPAN MUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA / KNPI SUMATERA BARAT Nomor : 08/TAP/MUSPROV-XI/PEMUDA/KNPI-SB/III/2007 T E N T A N G POKOK-POKOK PIKIRAN, REKOMENDASI DAN PERNYATAAN POLITIK KNPI SUMATERA BARAT, PERIODE 2007 - 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2007 MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi yang salah satu tugasnya adalah menetapkan program kerja daerah KNPI Sumatera Barat. 2. Bahwa DPD KNPI Provinsi Sumatera Barat periode 2007 – 2010 perlu melaksanakan program yang akan menjadi kesinambungan pokok-pokok pikiran, rekomendasi dan pernyataan politik KNPI dimasa yang akan datang.

Upload: del-viero

Post on 14-Aug-2015

215 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

KETETAPAN MUSYAWARAH PROVINSI XIPEMUDA / KNPI SUMATERA BARAT

Nomor : 08/TAP/MUSPROV-XI/PEMUDA/KNPI-SB/III/2007

T E N T A N G

POKOK-POKOK PIKIRAN, REKOMENDASI DAN PERNYATAAN POLITIK

KNPI SUMATERA BARAT, PERIODE 2007 - 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI

PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2007

MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi organisasi yang salah satu tugasnya adalah menetapkan program kerja daerah KNPI Sumatera Barat.

2. Bahwa DPD KNPI Provinsi Sumatera Barat periode 2007 – 2010 perlu melaksanakan program yang akan menjadi kesinambungan pokok-pokok pikiran, rekomendasi dan pernyataan politik KNPI dimasa yang akan datang.

3. Bahwa oleh karena perlu ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat tentang program kerja daerah KNPI Sumatera Barat.

MENGINGAT : 1. Ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda /KNPI Nomor :

Page 2: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

02/TAP/MUSPROV-XI/Pemuda/KNPI-SB/III/2007 tentang jadwal Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat.

2. Ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Nomor : 03/TAP/MUSPROV-XI/Pemuda/KNPI-SB/III/2007 tentang tata tertib Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat.

3. Ketetapan Kongres XI Pemuda/KNPI Nomor : 06/TAP/KGR-XI/KNPI/2005 tentang pengesyahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI.

MEMPERHATIKAN

: 1. Permusyawaratan dalam Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat yang membahas tentang pokok-pokok pikiran, rekomendasi dan pernyataan politik Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat.

2. Putusan Sidang Komisi C yang membahas tentang pokok-pokok pikiran, rekomendasi dan pernyataan politik KNPI Sumatera Barat.

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN : KETETAPAN MUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI SUMATERA BARAT, TENTANG POKOK-POKOK PIKIRAN, REKOMENDASI DAN PERNYATAAN POLITIK KNPI SUMATERA BARAT.

Pasal 1

Menetapkan program kerja daerah KNPI Sumatera Barat sebagaiman terlampir untuk menjadi acuan bagi DPD KNPI Provinsi Sumatera Barat periode 2007 – 2010 dalam menjalankan organisasi kedepan.

Pasal 2

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : P a d a n g.

Page 3: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Pada tanggal : 30 Maret 2007.

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARAMUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI

SUMATERA BARAT TAHUN 2007

…………………….. ………………………….. ……………………..

…………………….. ……………………..

KETETAPAN MUSYAWARAH PROVINSI XIPEMUDA / KNPI SUMATERA BARAT

Nomor : 12/TAP/MUSPROV-XI/PEMUDA/KNPI-SB/III/2007

T E N T A N G

PENETAPAN TIM FORMATUR MUSPROP XI PEMUDA/KNPIPROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI

PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2007

MENIMBANG : 1. Bahwa demi kesinambungan gagasan KNPI dan pemantapan organisasi di masa mendatang diperlukan personalia Ketua yang benar-benar memahami, menghayati dan mampu mengamalkan Deklarasi Pemuda Indonesia tanggal 23 Juli 1973 dan pemufakatan pemuda Indonesia tanggal 14 Agustus 1987.

2. Bahwa demi mencapai hasil guna dan daya guna serta mengemban tugas dan misi KNPI perlu dipilih Ketua DPD KNPI Propinsi Sumatera Barat yang mampu memimpin, memiliki integritas pribadi, berbakat, mampu menjalin kerja sama dengan memiliki etos kerja.

Page 4: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

3. Bahwa untuk itu perlu di tetapkan tentang Tim Formatur Musyawarah Provinsi XI pemuda/KNPI Propinsi Sumatera Barat

MENGINGAT : 1. Ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda /KNPI Nomor : 02/TAP/MUSPROV-XI/Pemuda/KNPI-SB/III/2007 tentang jadwal Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat.

2. Ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Nomor : 03/TAP/MUSPROV-XI/Pemuda/KNPI-SB/III/2007 tentang tata tertib Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat.

3. Ketetapan Kongres XI Pemuda/KNPI Nomor : 06/TAP/KGR-XI/KNPI/2005 tentang pengesyahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI.

4. Ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat Nomor : 06/TAP/MUSPROV–XI/Pemuda/KNPI-SB/III/2007 tentang Pokok-Pokok Keorganisasi KNPI.

MEMPERHATIKAN

: Hasil Pemilihan Tim Formatur Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat.

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN : Ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat, Tentang Tim Formatur Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat tahun 2007.

Pasal 1

Menetapkan Susunan Tim Formatur Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat, dengan susunan sebagai berikut :

1. Ketua Formatur :………………………………………………………………………

Page 5: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

2. A n g g o t a : 1. ………………………………………………………………….

2……………………………………………………………………

3……………………………………………………………………

4……………………………………………………………………

5……………………………………………………………………

6……………………………………………………………………

Pasal 2

Tim Formatur ditugaskan untuk menyusun dan melengkapi struktur Pengurus Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi Sumatera Barat Periode 2007 - 2010.

Pasal 3

Susunan lengkap Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi Sumatera Barat masa bakti 2007 – 2010 diumumkan selambat-lambatnya 1 (satu) Minggu setelah Musprov XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat (berdasarkan pasal 5 ; 1 Tata Tertib Pemilihan Formatur).

Pasal 4

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : P a d a n g.Pada tanggal : 30 Maret 2007.

Page 6: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARAMUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI

SUMATERA BARAT TAHUN 2007

…………………….. ………………………….. ……………………..

…………………….. ……………………..

KETETAPAN MUSYAWARAH PROVINSI XIPEMUDA / KNPI SUMATERA BARAT

Nomor : 13/TAP/MUSPROV-XI/PEMUDA/KNPI-SB/III/2007

T E N T A N G

PENUTUPAN SIDANG MUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI

PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2007

MENIMBANG : 1. Bahwa Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI

Page 7: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Tahun 2007 telah berlangsung dan telah menuntaskan seluruh agenda Musyawarah Provinsi.

2. Untuk mengakhiri seluruh proses persidangan maka perlu untuk membuat ketetapan tentang Penutupan Musyawarah Provinsi.

MENGINGAT : 1. Ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda /KNPI Nomor : 02/TAP/MUSPROV-XI/Pemuda/KNPI-SB/III/2007 tentang jadwal Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat.

2. Ketetapan Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Nomor : 03/TAP/MUSPROV-XI/Pemuda/KNPI-SB/III/2007 tentang tata tertib Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat.

3. Ketetapan Kongres XI Pemuda/KNPI Nomor : 06/TAP/KGR-XI/KNPI/2005 tentang pengesyahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI.

MEMPERHATIKAN

: 1. Hasil verivikasi Steering Comittee Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat tahun 2007.

2. Saran dan usul yang berkembang Musyawarah Provinsi XI Pemuda/KNPI Sumatera Barat tahun 2007.

M E M U T U S K A N

MENETAPKAN : PENUTUPAN MUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI SUMATERA BARAT TAHUN 2007.

Pasal 1

Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Page 8: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Ditetapkan di : P a d a n g.Pada tanggal : 30 Maret 2007.

PRESIDIUM SIDANG SEMENTARAMUSYAWARAH PROVINSI XI PEMUDA/KNPI

SUMATERA BARAT TAHUN 2007

…………………….. ………………………….. ……………………..

…………………….. ……………………..

ANGGARAN DASARKomite Nasional Pemuda Indonesia

(KNPI)

Pembukaan

Bahwasanya dalam sejarah perjuangan Bangsa Indonesia, generasi muda yang memiliki dinamika, militansi dan idealisme, menonjol peranan dan kepeloporannya dalam mencetuskan ide-ide pembaharuan, seperti dibuktikan pada tahun 1908 dengan Kebangkitan Nasional, tahun 1928 lahirnya Sumpah Pemuda, tahun 1945 dengan usaha merebut serta

Page 9: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia, tahun 1966 munculnya Orde Baru, dan tahun 1973 terbentuknya Deklarasi Pemuda yang melahirkan KNPI, serta tahun 1999 dengan semangat kejuangannya yang kritis, dinamis dan rasional untuk menegakkan Demokrasi, Keadilan dan Supremasi Hukum yang berakumulasi secara sinergik telah melahirkan era reformasi.

Bahwasanya kaum muda sebagai sumber insani dan ahli waris serta penerus cita-cita bangsa, perlu mempersiapkan dan membina diri menjadi kader-kader bangsa, agar dapat menjadi generasi penerus yang berpandangan rasional, berbudi pekerti luhur, dan memiliki keterampilan serta bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik.

Bahwasanya generasi muda Indonesia sebagai bagian dari Bangsa Indonesia, memiliki tanggung jawab nasional untuk menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran kaum muda sebagai suatu bangsa yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, serta berpedoman pada Haluan Negara, ikut serta mengisi kemerdekaan dengan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mempercepat pembangunan nasional demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Bahwasanya untuk melanjutkan dan melaksanakan cita-cita bangsa serta mempersiapkan tunas-tunas bangsa dengan panggilan sejarah dan mewujudkan tanggung jawabnya, maka organisasi kemasyarakatan pemuda dan seluruh potensi pemuda Indonesia berhimpun dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia, dengan semangat kebersamaan untuk menumbuhkan, menggerakkan serta menyalurkan dinamika, militansi dan idealisme pemuda Indonesia demi tercapainya masa depan yang lebih baik.

Sadar akan sepenuhnya akan panggilan sejarah, fungsi dan tanggung jawab kaum muda, maka dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami generasi muda dengan ini menetapkan ANGGARAN DASAR KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA sebagai berikut:

Bab INama, Waktu dan Kedudukan

Pasal 1

1. Organisasi ini bernama Komite Nasional Pemuda Indonesia disingkat KNPI.2. KNPI didirikan pada tanggal 23 Juli 1973 di Jakarta untuk jangka waktu

yang tidak ditentukan.3. Pusat organisasi KNPI berkedudukan di pusat ibukota negara Republik

Indonesia.

Bab II

Page 10: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Azas dan Tujuan

Pasal 2

KNPI berazaskan Pancasila dan UUD 1945

Pasal 3

KNPI memiliki tujuan sebagai berikut:1. Terwujudnya persatuan dan kesatuan pemuda, dalam rangka memelihara

Persatuan dan Kesatuan Nasional demi tegaknya Negara Kesatuan RI.2. Terberdayakannya potensi pemuda dalam segala aspek kehidupan

bangsa, guna terciptanya Ketahanan Nasional yang mampu menjamin kesinambungan perjuangan dan pembangunan Nasional.

3. Berperan aktifnya seluruh proses pembangunan nasional dalam rangka mempercepat proses tercapainya tujuan nasional, yakni terwujudnya masyarakat Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Bab IIIKedaulatan

Pasal 4

Kedaulatan KNPI berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Kongres

Bab IVStatus, Sifat dan Fungsi

Pasal 5Status

Status KNPI adalah wadah berhimpun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda

Pasal 6Sifat

KNPI bersifat terbuka dan independen

Pasal 7Fungsi

1. KNPI berfungsi sebagai wadah perjuangan pemuda dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.

2. KNPI berfungsi sebagai forum komunikasi dan penyalur aspirasi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dalam meningkatkan derajat, taraf hidup, status dan kesejahteraan sosial.

Page 11: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

3. Sebagai perekat kemajemukan pemuda, dalam rangka meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan nasional guna mempercepat usaha pencapaian tujuan nasional.

4. Sebagai laboratorium kader bangsa yang independen dan berwawasan kebangsaan.

BabVUsaha

Pasal 8

Berdasarkan status, sifat dan fungsinya sebagaimana tersebut dalam pasal 3, 5, 6 dan 7 maka KNPI melaksanakan usaha dan strategi sebagai berikut:1. Memantapkan konsolidasi organisasi dalam rangka meningkatkan dan

mengembangkan peran KNPI sebagai forum komunikasi pemuda, dengan melaksanakan usaha artikulasi dan agregasi terhadap berbagai kepentingan dan aspirasi pemuda dan atau kelembagaannya melalui pokok-pokok program komunikasi, kaderisasi dan partisipasi.

2. Memantapkan pelaksanaan pendidikan kaderisasi secara bertahap, berjenjang dan terintegrasi dan tersinkronisasi, guna terwujudnya insan yang beriman, bertaqwa dan bermoral serta memiliki wawasan kebangsaan, semangat persatuan dan cinta tanah air.

3. Meningkatkan. dan mengembangkan kemantapan mental, patriotisme, moralitas yang tinggi dan kepribadian bangsa di kalangan pemuda dan masyarakat.

4. Memelihara dan mempertahankan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui usaha pengembangan kualitas sumber daya pemudanya, kualitas partisipasinya dalam pembangunan, serta menggalang komunikasi antara pemuda maupun komponen dan potensi nasional lainnya.

5. Menggalang, mengembangkan dan memantapkan kemampuan sosial ekonomi pemuda guna terciptanya pertumbuhan dan pengembangan ekonomi nasional yang cepat dan mantap demi men ingkatkan kesejahteraan masyarakat.

6. Meningkatkan dan memberdayakan kualitas sumber daya pemuda di bidang HAM, Demokrasi, Hukum, Pendidikan, Lingkungan Hidup, Kependudukan dan Kebudayaan Bangsa.

7. Meningkatkan dan mengembang kepedulian dan peran pemuda tentang sistem pertahanan keamanan rakyat semesta melalui Wamil dan Mitra Kamtibmas, serta menggalang kerjasama dengan segenap komponen bangsa dalam memperkokoh ketahanan Nasional.

8. Berpartisipasi dan proaktif dalam mengikuti segala dinamika dan perkembangan kepemudaan yang terjadi di tingkat nasional, regional dan tingkat Internasional, serta menggalang kerjasama persahabatan dalam menciptakan perdamaian yang dinamis dengan pemuda dunia lainnya.

Bab VIAtribut

Page 12: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Pasal 9

KNPI memiliki Lambang, lagu dan atribut-atribut lainnya yang diatur dalam ART KNPI

Bab VIIKeanggotaan

Pasal 10

1. Pada hakekatnya seluruh pemuda Indonesia adalah Anggota KNPI2. Anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang

mengakui eksistensi KNPI sebagai wadah perekat persatuan dan kesatuan pemuda Indonesia

3. Hak dan kewajiban anggota diatur dalam ART KNPI.

Bab VIIIOrganisasi dan kedudukan

Pasal 11

1. Organisasi KNPI terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia dan Dewan Pengurus

2. Majlis Pemuda Indonesia merupakan forum koordinasi dan konsultasi Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang berhimpun di KNPI guna memberikan masukan-masukan dan saran-saran yang konstruktif dan strategis untuk kemajuan KNPI

3. Majelis Pemuda Indonesia hanya memiliki sifat koordinasi dari pusat sampai ke daerah

4. Dewan Pengurus mempunyai hubungan hirarkhi dan vertikal dan pusat sampai kecamatan.

Pasal 12

Kedudukan KNPI diatur sebagai berikut:1. KNPI Pusat terdiri dari Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Dewan

Pengurus Pusat (DPP KNPI), berkedudukan di Ibukota Negara2. KNPI Daerah Provinsi terdiri dan MPI di daerah Tingkat Provinsi dan Dewan

Pengurus Daerah Tingkat Provinsi (DPD Tingkat Provinsi KNPI), berkedudukan di Ibukota Provinsi Daerah Tingkat Provinsi

3. KNPI Daerah Kabupaten/Kota terdiri dan MPI di daerah Tingkat Kabupaten/ Kota dan Dewan Pengurus Daerah Tingkat Kabupaten/Kota (DPD Tingkat Kabupaten/Kota KNPI), berkedudukan di Ibukota Daerah Tingkat Kabupaten/Kota

4. KNPI Kecamatan disebut Pengurus Kecamatan (PK KNPI) berkedudukan di Kota Kecamatan.

Page 13: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

BAB IXPERMUSYAWARATAN

Pasal 13

Jenis-Jenis Permusyawaratan(1) Jenis-jenis Permusyawaratan:

a. Kongresb. Kongres Luar Biasac. Musyawarah Pimpinan Paripurnad. Rapat Kerja Nasionale. Musyawarah Provinsif. Musyawarah Provinsi Luar Biasag. Rapat Kerja Provinsih. Musyawarah Kabupaten/Kotai. Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasaj. Rapat Kerja Kabupaten/Kotak. Musyawarah Kecamatanl. Rapat Kerja Kecamatan

(2) Selain jenis-jenis permusyawaratan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Dewan Pengurus sesuai tingkatan dapat mengadakan Rapat-Rapat yaitu;a. Rapat Pleno Dewan Pengurusb. Rapat Harian Dewan Pengurusc. Rapat Koordinasi Dewan Pengurusd. Rapat Komisi Dewan Penguruse. Rapat Majelis Pemuda Indonesiaf. Rapat Konsultasi MPI dengan Dewan Pengurusg. Rapat Koordinasi Nasional DPP dan DPD

Pasal 14K o n g r e s

(1) Kongres merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Komite Nasional Pemuda Indonesia, diadakan 3 (tiga) tahun sekali

(2) Kongres berwenang:a. Menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;b. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Pusat dan

Majelis Pemuda Indonesia;c. Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi dan kebijakan-

kebijakan organisasi lainnya;d. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Pusat dan Pimpinan Majelis

Pemuda Indonesia;(3) Kongres diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat;(4) Jadwal Acara ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat;

Pasal 15Kongres Luar Biasa

Page 14: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(1) Kongres Luar Biasa dapat diadakan apabila terjadi pelanggaran terhadap konstitusi oleh Pimpinan Dewan Pengurus Pusat.

(2) Kongres Luar Biasa diadakan atas permintaan secara tertulis dan:a. Lebih setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan PemudaTingkat

Pusat yang berhimpun, danb. Lebih setengah jumlah Dewan Pengurus Provinsi

(3) Segala ketentuan tentang Kongres berlaku bagi Kongres Luar Biasa

Pasal 16Musyawarah Pimpinan Paripurna

(1) Musyawarah Pimpinan Paripurna merupakan forum yang kedudukannya setingkat dibawah Kongres.

(2) Musyawarah Pimpinan Paripurna berwenang:a. Mengambil keputusan-keputusan strategis organisasi selain

kebijakan organisasi yang telah ditetapkan pada Kongres atau Kongres Luar Biasa

b. Menetapkan peserta kongres dan draft materi kongres(3) Musyawarah Pimpinan Paripurna diadakan sedikitnya sekali diantara 2

(dua) Kongres

Pasal 17Musyawarah Provinsi

(1) Musyawarah Provinsi adalah musyawarah yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi KNPI ditingkat Provinsi, diadakan 3 (tiga) tahun sekali

(2) Musyawarah Provinsi berwenang:a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus Provinsi dan

Majelis Pemuda Indonesia Provinsib. Menetapkan Program Kerja Provinsi dalam rangka penjabaran dan

pelaksanaan program kerja nasionalc. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Provinsi, Pimpinan Majelis

Pemuda Indonesia Provinsi, jika dianggap perlu dapat membentuk Dewan Penasehat Provinsi

(3) Musyawarah Provinsi diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Provinsi;

Pasal 18

Musyawarah Propinsi Luar Biasa(1) Musyawarah Propinsi Luar Biasa dapat diadakan apabila terjadi

pelanggaran terhadap konstitusi oleh Pimpinan Dewan Pengurus Propinsi.(2) Musyawarah Propinsi Luar Biasa diadakan atas permintaan secara tertulis

dari:a. Lebih setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat

Propinsi yang berhimpun, danb. Lebih setengah jumlah Dewan Pengurus Kabupaten/kota

(3) Segala ketentuan tentang Musyawarah Propinsi berlaku bagi Musyawarah Propinsi Luar Biasa.

Page 15: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Pasal 19Musyawarah Kabupaten/Kota

(1) Musyawarah Kabupaten/Kota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi KNPI ditingkat Kabupaten/Kota, diadakan 3 (tiga) tahun sekali

(2) Musyawarah Kabupaten/Kota berwenang:a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus

Kabupaten/Kota dan Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kotab. Menetapkan Program Kerja Kabupaten/Kota dalam rangka penjabaran

dan pelaksanaan Program Kerja Propinsi/Nasionalc. Memilih dan menetapkan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota, Pimpinan

Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota, jika dianggap perlu dapat membentuk Dewan Penasehat Kabupaten/Kota.

(3) Musyawarah Kabupaten/Kota diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

Pasal 20Musyawarah Kabupaten/kota Luar Biasa

(1) Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa dapat diadakan apabila terjadi pelanggaran terhadap konstitusi oleh Pimpinan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.

(2) Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa diadakan atas permintaan secara tertulis dari:a. Lebih setengah jumlah Organisasi Kemasyarakatan PemudaTingkat

Kabupaten/kota yang berhimpun, danb. Lebih setengah jumlah Dewan Pengurus Kecamatan

(3) Segala ketentuan tentang Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa berlaku bagi Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa.

Pasal 21Musyawarah Kecamatan

(1) Musyawarah Kecamatan adalah musyawarah yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi KNPI ditingkat Kecamatan, diadakan 3 (tiga) tahun sekali

(2) Musyawarah Kecamatan berwenang:a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Kecamatanb. Menetapkan Program Kecamatan dalam rangka penjabaran dan

pelaksanaan Program Kerja Nasionalc. Memilih dan menetapkan Pengurus Kecamatan

(3) Musyawarah Kecamatan diselenggarakan oleh Pengurus Kecamatan

Pasal 22Rapat Kerja Nasional

(1) Rapat Kerja Nasional diadakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan

Page 16: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

pelaksanaan keputusan-keputusan Kongres dan masalah lainnya yang dianggap mendesak

(2) Rapat Kerja Nasional diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali diantara 2 (dua) KongresJ

(3) adwal Acara Rapat Kerja Nasional ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 23Rapat Kerja Provinsi

(1) Rapat Kerja Provinsi diadakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Provinsi dan masalah lainnya yang dianggap mendesak

(2) Rapat Kerja Provinsi diadakan sedikitnya 2 (dua) kali diantara 2 (dua) Musyawarah Provinsi

(3) Jadwal Acara Rapat Kerja Provinsi ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi

Pasal 24Rapat Kerja Kabupaten/Kota

(1) Rapat Kerja Kabupaten/Kota diadakan untuk memusya-warahkan dan mengambil keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Kabupaten/Kota dan masalah lainnya yang dianggap mendesak

(2) Rapat Kerja Kabupaten/Kota diadakan sedikitnya 2 (dua) kali diantara 2 (dua) Musyawarah Kabupaten/Kota

(3) Jadwal Acara Rapat Kerja Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

Pasal 25Rapat Kerja Kecamatan

(1) Rapat Kerja Kecamatan diadakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan-keputusan Musyawarah Kecamatan dan masalah lainnya yang dianggap mendesak

(2) Rapat Kerja Kecamatan diadakan sedikitnya sekali diantara 2 (dua) Musyawarah Kecamatan

(3) Jadwal Acara Rapat Kerja Kecamatan ditetapkan oleh Pengurus Kecamatan.

BAB XKEPENGURUSAN

Pasal 26Susunan Kepengurusan

Kepengurusan Organisasi KNPI disusun dari atas kebawah, sebagai berikut:

Page 17: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(1) Di tingkat Nasional oleh Dewan Pengurus Pusat yang berkedudukan di Ibukota Negara.

(2) Di tingkat Provinsi oleh Dewan Pengurus Provinsi yang berkedudukan di Ibukota Provinsi

(3) Di tingkat Kabupaten/Kota oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota yang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota

(4) Di tingkat Kecamatan oleh Pengurus Kecamatan yang berkedudukan Kota Kecamatan.

Pasal 27Dewan Pengurus Pusat

1. Dewan Pengurus Pusat dipilih oleh Kongres untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun

2. Dewan Pengurus Pusat terdiri dan Pengurus Harian dan Komisi-komis3. Pengurus Harian terdiri dan seorang Ketua Umum, beberapa orang Ketua

seorang Sekretaris Jenderal, beberapa orang Wakil Sekretaris Jenderal seorang Bendahara Umum, beberapa orang Wakil Bendahara Umum.

4. Anggota Pleno terdiri dan Pengurus Harian, komisi-komisi Pimpina Lembaga-Lembaga dan atau Badan-Badan Khusus.

5. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengurus Pusat dibantu oleh beberapa Lembaga-Lenabaga dan atau Badan-Badan Khusus.

6. Jumlah Pengurus DPP KNPI terdiri dan 50% unsur keterwakilan 1 orang 1 OKP secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan, 20% unsur potensi pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi.

Pasal 28Dewan Pengurus Provinsi

(1) Dewan Pengurus Propinsi dipilih oleh Musyawarah Propinsi untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun

(2) Dewan Pengurus Provinsi terdiri dan Pengurus Harian dan Komisi-Komisi(3) Dewan Pengurus Provinsi terdiri dan seorang Ketua, beberapa orang Wakil

Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara.

(4) Anggota Pleno terdiri dari Pengurus Harian, Komisi, Pimpinan Lembaga- Lembaga dan atau Badan-Badan Khusus

(5) Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengurus Provinsi dibantu oleh beberapa Lembaga-Lembaga dan atau Badan-Badan Khusus

(6) Jumlah Pengurus DPD Propinsi terdiri dan 50% unsur keterwakilan orang 1 OKP secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan, 20% unsur potensi pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi, dan atau Jumlah anggota Komisi disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan daerah Provinsi yang bersangkutan.

Pasal 29Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

(1) Dewan Pengurus Kabupaten/Kota dipilih oleh Musyawarah Kabupaten/Kota untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun

Page 18: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(2) Dewan Pengurus Kabupaten/Kota terdiri dan seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, beberapa orang Wakil Bendahara dan beberapa pengurus lainnya

(3) Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Pengurus Kabupaten/kota dibantu oleh beberapa komisi/Badan-Badan Khusus

(4) Jumlah Pengurus DPD Kabupaten/kota terdiri dan 50% unsur keterwakilan I orang 1 OKP secara eksponensial, 20% unsur kesinambungan, 20% unsur potensi pemuda lainnya dan 10 % unsur kebutuhan organisasi, dan atau Jumlah anggota Komisi disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan daerah Kabupaten/kota yang bersangkutan.

Pasal 30Pengurus Kecamatan

(1) Pengurus Kecamatan dipilih oleh Musyawarah Kecamatan untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun

(2) Pengurus Kecamatan terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara, dan beberapa orang wakil bendahara dan beberapa pengurus lainnya

(3) Dalam melaksanakan tugasnya Pengurus Kecamatan dibantu oleh beberapa komisi

(4) Jumlah anggota pengurus disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan daerah Kecamatan yang bersangkutan.

BAB XIMAJELIS PEMUDA INDONESIA, DAN BADAN KHUSUS

Pasal 31Majelis Pemuda Indonesia

(1) Majelis Pemuda Indonesia merupakan lembaga yang bekerja secara kolektif dan bertugas menyelenggarakan pengawasan dan penilaian terhadap kinerja Dewan Pengurus sesuai dengan tingkatannya masing-masing

(2) Anggota Majelis Pemuda Indonesia mencakup, mantan anggota Dewan Pengurus ditingkatan yang sama atau lebih tinggi, utusan OKP pada tingkatan yang sama

(3) Pengawasan dan penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, di selenggarakan secara tertulis, obyektif, rasional dan disampaikan langsung kepada Dewan Pengurus dibawahnya dan atau disampaikan melalui forum permusyawaratan sebagaimana pasal (13) ayat (1)Anggaran Dasar ini

(4) Dalam hal Dewan Pengurus Pusat tidak dapat menyelenggarakan Kongres selama 6 (enam) bulan setelah habis masa jabatannya, maka Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia dapat menyelenggarakan Kongres setelah mendapat persetujuan dan anggota Majelis Pemuda Indonesia

Page 19: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(5) Dalam hal Dewan Pengurus Provinsi tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Daerah/Daerah selama 6 (enam) bulan setelah habis masa jabatannya dan Dewan Pengurus diatasnya pada masa itu tidak berinisiatif menyelenggarakan Musyawarah Daerah/daerah, maka Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia di masing-masing tingkatan dapat menyelenggarakan Musyawarah Daerah/Daerah setelah mendapat persetujuan dan Dewan Pengurus Pusat

(6) Majelis Pemuda Indonesia dapat dibentuk diseluruh tingkatan organisasi kecuali ditingkat Kecamatan, yaitu:a. Majelis Pemuda Indonesia Pusat di tingkat Nasionalb. Majelis Pemuda Indonesia Daerah di tingkat Provinsic. Majelis Pemuda Indonesia Daerah di tingkat Kabupaten/Kota

(7) Majelis Pemuda Indonesia terdiri dan seorang Ketua, seorang Sekretaris beberapa orang Wakil Ketua, dan beberapa orang anggota

(8) Ketua Majelis Pemuda Indonesia pada semua tingkatan adalah ketua umum/ketua KNPI demisioner yang ditetapkan oleh formatur kongres musprop/muskab-kota, dan apabila ketua umum/ketua KNPI demisioner tidak bersedia menjadi ketua MPI maka formatur akan memilih salah satu dan ketualwakil-wakil ketua demisioner

(9) Ketua Majelis Indonesia Daerah Provinsi/ Kabupaten/Kota adalah Ketua KNPI Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Demisioner

Pasal 32Badan-Badan Khusus

Untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam bidang khusus serta dalam rangka mencapai tujuan organisasi, Dewan Pengurus dalam semua tingkatan dapat membentuk Lembaga-Lembaga, Pusat-Pusat Studi, Yayasan, Badan Usaha Milik Organisasi dan Badan-badan Lainnya yaig tidak bertentangan dengan tujuan dan usaha-usaha organisasi.

BAB XIIKEUANGAN

Pasal 33Sumber Dana

Keuangan untuk membiayai kegiatan Organisasi diperoleh dari:(1) Iuran anggota Dewan Pengurus yang ditetapkan oleh masing-masing

tingkatan Dewan Pengurus(2) Sumbangan anggota(3) Bantuan pihak-pihak lain yang tidak mengikat(4) Usaha-usaha lainnya yang sah, dengan melalui badan-badan khusus yang

dibentuk untuk itu mengacu pasal 31 Anggaran Dasar ini

Pasal 34Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Page 20: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(1) Dewan Pengurus setiap tingkatan bertanggungjawab atas penggunaan dana dan pengelolaan harta kekayaan organisasi sesuai dengan sistem keuangan dan akuntansi Indonesia

(2) Bendahara secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan laporan keuangan kepada Rapat Pleno Dewan Pengurus

(3) Laporan Pertanggungjawaban bidang keuangan harus disusun berdasarkan hasil audit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia

(4) Khusus dalam penyelenggaraan Kongres dan Musyawarah Provinsi/ Kabupaten/Kota/Kecamatan, semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus dipertanggungjawabkan kepada Dewan Pengurus KNPI masa bakti berikutnya, melalui panitia verifikasi yang dibentuk untuk kepentingan itu, sesuai tingkatan organisasi

BAB XIIIPERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 35

(1) Musyawarah dan rapat-rapat tersebut dalam pasal 13 Anggaran Dasar ini sah jika dihadiri oleh lebih 1/2 (setengah) jumlah peserta

(2) Pengambilan Keputusan pada dasarnya diusahakan sejauh mungkin melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, dan apabila hal ini tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak

(3) Khusus mengenai perubahan Anggaran Dasar:(4) Untuk mengadakan perubahan Anggaran Dasar, Kongres harus dihadiri

sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dan jumlah utusan(5) Untuk hal ini keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya

2/3 (dua pertiga) dan jumlah utusan yang hadir

BAB XIVPEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 36

(1) Pembubaran Organisasi hanya dapat dilakukan di dalam suatu Kongres Luar Biasa yang khusus diadakan untuk maksud itu, dengan ketentuan quorum seperti yang diatur dalam ayat 3 (tiga) pasal 37 Anggaran Dasar ini

(2) Kekayaan Organisasi setelah organisasi dibubarkan ditentukan lebih lanjut oleh Kongres tersebut dalam ayat 1 (satu) pasal ini

BAB XVATURAN KHUSUS

Pasal 37

Page 21: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

(2) Hal-hal yang akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1) tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar.

BAB XVIP E N U T U P

Pasal 38

(1) Anggaran Dasar ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dari Anggaran Dasar yang ditetapkan dalam Kongres Pemuda/KNPI X pada tanggal 18 Desember 2002 Di Bekasi

(2) Anggaran Dasar mi berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Caringin, BogorPada tanggal : 20 Desember 2005

PRESIDIUM SIDANGKONGRES XI PEMUDA/KNPI TAHUN 2005

ttd. ttd.GALUMBANG SITINJAK SARMAN SIMANJORANG

(Wakil MPI) (Wakil DPP KNPI)ttd.

DAVID PAJUNG(Wakil OKP/HPPI)

ttd. ttd.EVA YULIANA GUNAWAN SATARY

(KNPI Prov. Jateng) (KNPI Prov. Kep. Riau)

ANGGARAN RUMAH TANGGAKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

KNPI

Page 22: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

BAB IKEANGGOTAAN

Pasal 1Syarat-Syarat Keanggotaan

(1) Yang menjadi anggota KNPI adalah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang telah terdaftar secara sah sesuai dengan persyaratan.

(2) Persyaratan Umum OKP untuk menjadi anggota KNPI adalah:a. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda

Indonesia, AD/ART, Pokok-pokok Program Kerja Nasional Organisasi (PPPKNO), dan Peraturan Organisasi KNPI lainnya

b. Memiliki AD/ART organisasic. Memiliki komitmen terhadap wawasan kebangsaan dan integrasi

bangsad. OKP yang akan menjadi anggota KNPI ditetapkan di dalam

Musyawarah Pimpinan Paripurna.(3) Persyaratan khusus OKP untuk menjadi anggota KNPI adalah:

a. OKP tingkat Nasional memiliki kepengurusan lebih dan ½ (separuh) jumlah propinsi yang masing-masing dilegitimasikan dalam bentuk Surat Keputusan oleh instansi diatasnya sesuai dengan ketentuan organisasi bersangkutan dan tidak melampaui masa jabatannya

b. OKP tingkat Provinsi memiliki kepengurusan lebih dari ½ (separuh) jumlah Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi bersangkutan yang masing-masing dilegitimasikan dalam bentuk Surat Keputusan oleh instansi diatasnya sesuai dengan ketentuan organisasi bersangkutan dan tidak melampaui masa jabatannya

c. OKP tingkat Kabupaten/Kota telah berada di daerah yang bersangkutan lebih dari 1 (satu) tahun yang telah dilegitimasikan dalam bentuk Surat Keputusan oleh instansi diatasnya sesuai dengan ketentuan organisasi yang bersangkutan.

d. OKP yang dalam AD/ART yang benar-benar mencantumkan orientasi kemasyarakatan.

Pasal 2Penerimaan Anggota

1) Penerimaan anggota dilakukan setelah memenuhi persyaratan keanggotaan yang diatur dalam pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini

2) Pengesahan anggota dilakukan dengan jalan:a. Bagi calon anggota di Tingkat Pusat, disahkan oleh Dewan Pengurus

Pusatb. Bagi calon anggota di Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota, disahkan oleh

Dewan Pengurus Provinsi/Kota/Kabupatenc. Bagi calon anggota di Tingkat Kecamatan, disahkan oleh Pengurus

Kecamatan3) OKP yang mengikuti Kongres/Musprop/Muskab untuk pertama kalinya

dinyatakan sebagai peninjau dan akan menjadi peserta penuh pada Kongres/Musprop/Muskab berikutnya.

Page 23: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Pasal 3Hak dan Kewajiban Anggota

(1) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda sebagai Anggota mempunyai hak:a. Memperoleh perlakuan yang sama dengan anggota lainnyab. Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul atau saranc. Mengusulkan anggotanya atau diusulkan atau dipilih menjadi anggota

Dewan Pengurusd. Mengutus anggotanya untuk mengikuti pendidikan kader, penataran,

pembinaan dan bimbingan dan KNPIe. Memperoleh perlindungan hukum dan pembelaan hukum dalam hal

yang bersangkutan menjalankan tugas KNPI(2) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda sebagai anggota mempunyai kewaj

iban:a. Tunduk dan taat terhadap Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan

Pemuda Indonesia, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI serta seluruh perangkat Peraturan Organisasi lainnya

b. Menjunjung tinggi nama baik serta misi organisasic. Mendukung dan mensukseskan seluruh pelaksanaan program

organisasi KNPI

Pasal 4Pemberhentian Anggota

(1) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda berhenti sebagai anggota KNPI karena:a. Atas permintaan sendirib. Diberhentikan karena tidak dapat melaksanakan kewajiban sebagai

anggota(2) Diberhentikan karena tidak lagi memenuhi syarat-syarat keanggotaan

sebagaimana dimaksud pasal 1 Anggaran Rumah Tangga

BAB IIKEPENGURUSAN

Wewenang dan Kriteria

Pasal 5Dewan Pengurus Pusat

(1) Kewenangan Dewan Pengurus Pusat adalah:a. Menentukan kebijakan secara umum sesuai dengan Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan-Keputusan Kongres, Keputusan Musyawarah Pimpinan Paripurna, Keputusan Rapat Kerja Nasional, dan ketentuan-ketentuan lainnya

b. Membentuk dan mengkoordinir Lembaga-Lembaga dan atau Badan-Badan Khusus.

Page 24: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

c. Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Daerah Provinsi, dan Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia Provinsi sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah Provinsi

d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang diambil oleh Dewan Pengurus Provinsi dan Keputusan Musyawarah Provinsi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku

e. Menyelenggarakan Musyawarah Luar Biasa dalam hal Dewan Pengurus Pusat menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi ditingkat Provinsi

f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Kongres lainnya.

(2) Untuk dapat dipilih menjadi anggota Dewan Pengurus Pusat, maka calon anggota harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut:a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda

Tingkat Nasional dan atau Dewan Pengurus Pusat dengan melampirkan daftar riwayat hidup.

b. Daftar Riwayat Hidup yang bersangkutan dikirimkan kepada Dewan Pengurus Pusat selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan Kongres

c. Calon anggota yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: berusia tidak lebih dari 40 (empat puluh) tahun; berdomisili di sekitar Jabotabek, pernah menjadi pimpinan OKP tingkat nasional atau pimpinan Dewan Pengurus Provinsi KNPI; berakhlak mulia; memiliki prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi; tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan hukum negara

d. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI, Program Kerja Nasional dan peraturan organisasi KNPI lainnya serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI

e. Diupayakan agar seluruh OKP terwakili di kepengurusan.

(3) Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat, maka selain memenuhi pasal S ayat (2) tersebut, calon Ketua Umum harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara pesertab. Mendapatkan rekomendasi dan Dewan Pengurus Pusat atau Dewan

Pengurus Provinsi atau Organisasi Kemasyarakatan Pemuda tingkat nasional yang berhimpun dalam KNPI.

c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Rencana Strategi pelaksanaan Visi dan Misi KNPI kepada seluruh peserta Kongres.

Pasal 6Dewan Pengurus Propinsi

(1) Kewenangan Dewan Pengurus Provinsi adalah:a. Melaksanakan kebijakan organisasi di daerahnya dan memberikan

petunjuk kepada Dewan Pengurus Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dalam melaksanakan program sesuai dengan Anggaran Dasar dan

Page 25: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh Dewan Pengurus Pusat

b. Membentuk dan mengkoordinir Lembaga-Lembaga dan atau Badan-Badan Khusus ditingkat Daerah

c. Mengesahkan susunan personalia Dewan Pengurus Kabupaten/Kota dan Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah Kabupaten/Kota

d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang diambil oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota dan Keputusan Musyawarah Kabupaten/Kota yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku

e. Menyelenggarakan Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa dalan hal Dewan Pengurus Provinsi menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi ditingkat Kabupaten/Kota

f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Musyawarah lainnya.

(2) Untuk dapat dipilih menjadi anggota Dewan Pengurus Daurah Provinsi maka calon anggota harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut:a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan

Dewan Pengurus Provinsi dengan melampirkan Daftar Riwayat Hidup.b. Daftar Riwayat Hidup yang bersangkutan dan dikirimkan kepada

Dewan Pengurus Provinsi selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah Provinsi.

c. Calon anggota yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: berusia maksimal 40 (empat puluh) tahun; pernah menjadi pengurus OKP tingkat Provinsi atau Pimpinan Dewan Pengurus Daerah KNPI; berakhlak mulia; memiliki prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi; tidak pernah berbuat hal hal yang bertentangan dengan hukum negara.

d. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI, Program Kerja Daerah dan peraturan organisasi KNPI lainnya serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI.

e. Diupayakan agar seluruh OKP terwakili di kepengurusan.

(3) Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah, maka selain memenuhi pasal 6 ayat (2) tersebut, calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara Peserta.b. Mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pengurus Daerah Provinsi atau

Dewan Pengurus Daerah Kabupaten/Kota atau Organisasi Kemasyarakatan Pemuda tingkat Provinsi yang berhimpun dalam KNPI.

c. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Rencana Strategi pelaksanaan Visi dan Misi KNPI kepada seluruh peserta Musyawarah Provinsi.

Page 26: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Pasal 7Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

(1) Kewenangan Dewan Pengurus Daerah adalah:a. Melaksanakan kebijakan organisasi di daerahnya dan memberikan

petunjuk kepada Dewan Pengurus Kota/Kabupaten/Pengurus Kecamatan dalam melaksanakan program sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh Dewan Pengurus Provinsi.

b. Membentuk dan mengkoordinir Lembaga-Badan-Badan Khusus ditingkat Kabupaten/Kota.

c. Mengesahkan susunan personalia Pengurus Kecamatan.d. Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang diambil oleh

Pengurus Kecamatan dan Keputusan Musyawarah Kecamatan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan lainnya yang berlaku.

e. Menyelenggarakan Musyawarah Kecamatan Luar Biasa dalam hal Dewan Pengurus Kabupaten/Kota menilai bahwa telah terjadi kemacetan kepemimpinan organisasi ditingkat Kecamatan.

f. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Musyawarah Kabupaten/Kota lainnya.

(2) Untuk dapat dipilih menjadi anggota Dewan Pengurus Kabupaten/Kota, maka calon anggota harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut:a. Diusulkan secara tertulis oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan

Dewan Pengurus Kabupaten/Kota dengan melampirkan daftar riwayat hidup yang bersangkutan dan dikirimkan kepada Dewan Pengurus Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum pelaksanaan Musyawarah Kabupaten/Kota.

b. Calon anggota yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: berusia tidak lebih dari 40 (empat puluh) tahun; pernah menjadi pimpinan OKP tingkat Kabupaten/Kota; berakhlak mulia; memiliki prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi; tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan hukum negara.

c. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI, Program Kerja Kabupaten/Kota dan peraturan organisasi KNPI lainnya serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI.

d. Diupayakan agar seluruh OKP terwakili di kepengurusan.

(3) Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Kabupaten/Kota, maka selain memenuhi pasal 7 ayat (2) tersebut, calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara peserta.b. Mendapatkan rekomendasi dan Dewan Pengurus Kabupaten/Kota atau

Pengurus Kecamatan atau Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Kota/Kabupaten yang berhimpun dalam KNPI.

Page 27: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

c. Pernah menjadi Ketua OKP Kabupaten/Kota atau Ketua Pengurus Kecamatan atau Pengurus Dewan Pengurus Daerah KNPI.

d. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup dan Rencana Strategi pelaksanaan Visi dan Misi KNPI kepada seluruh peserta Musyawarah Kabupaten/Kota.

Pasal 8Pengurus Kecamatan

(1) Kewenangan Pengurus Kecamatan adalah:a. Melaksanakan kebijakan organisasi di kecamatannya sesuai dengan

anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.

b. Mengkoordinir pemuda-pemuda desa untuk mengembangkan minat, bakat dan potensi lainnya dalam kegiatan yang berlangsung ditingkat desa dan kecamatan.

c. Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan Musyawarah Kecamatan lainnya.

(2) Untuk dapat dipilih menjadi Pengurus Kecamatan, maka calon anggota harus memenuhi prosedur dan kriteria sebagai berikut:a. Diusulkan secara tertulis oleh Peserta Musyawarah Kecamatan dengan

melampirkan daftar riwayat hidup yang bersangkutan dan dikirimkan kepada Pengurus Kecamatan.

b. Calon anggota yang diusulkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: berusia maksimal 40 (Empat Puluh Tahun) tahun; pernah menjadi pimpinan OKP Kecamatan ; berakhlak mulia; memiliki prestasi, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi; tidak pernah berbuat hal-hal yang bertentangan dengan hukum negara.

c. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Permufakatan Pemuda Indonesia, AD/ART KNPI, Program Kerja Kecamatan dan peraturan organisasi KNPI lainnya serta mempunyai waktu yang cukup dan bersedia berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI.

(3) Untuk dapat dipilih menjadi Ketua Pengurus Kecamatan, maka selain memenuhi pasal 8 ayat (2) tersebut, calon Ketua harus memenuhi syarat sebagai berikut:a. Didukung sekurang-kurangnya 20 % suara Peserta Musyawarah.b. Mendapatkan rekomendasi dan Pengurus Kecamatan atau Organisasi

Kemasyarakatan Pemuda tingkat Kecamatanc. Menyampaikan Daftar Riwayat Hidup kepada seluruh peserta

Musyawarah Kecamatan.

BAB III PERMUSYAWARATAN

Pasal 9K o n g r e s

Page 28: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(1) Kongres dihadiri oleh Peserta dari Peninjau(2) Peserta Kongres adalah:

a. Dewan Pengurus Pusatb. Dewan Pengurus Provinsic. Majelis Pemuda Indonesiad. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat Nasional

(3) Peserta Kongres yang terdiri dari: DPP KNPI, DPD KNPI Provinsi, Mejelis Pemuda Indonesia dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat Nasional memiliki hak bicara dan hak suara, secara kolektif peserta memiliki hak 1 (satu) suara

(4) Rancangan Materi Kongres disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat(5) Sidang-sidang Kongres dihantarkan oleh Dewan Pengurus Pusat(6) Setelah Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Pusat diterima

oleh Kongres, maka Dewan Pengurus Pusat dinyatakan demisioner(7) Peninjau Kongres terdiri dari:

a. Dewan Pengurus Kabupaten/Kotab. Undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusatc. Peninjau Kongres hanya memiliki hak bicara, tidak memiliki hak suara.

Pasal 10Kongres Luar Biasa

Kongres Luar Biasa dihadiri oleh Peserta dan Peninjau yang sama seperti Peserta Kongres tersebut dalam Bab III Pasal 9 ART ini.

Pasal 11Musyawarah Pimpinan Paripurna

(1) Peserta Musyawarah Pimpinan Paripurna terdiri dari:a. Dewan Pengurus Pusatb. Dewan Pengurus Propinsic. Majelis Pemuda Indonesiad. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat Nasional

(2) Peserta Musyawarah Pimpinan Paripurna memiliki hak bicara dan masing-masing secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara

(3) Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat dan hanya memiliki hak bicara

(4) Rancangan materi Musyawarah Pimpinan Paripurna disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat

(5) Sidang-sidang Musyawarah Pimpinan Paripurna dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 12Musyawarah Provinsi

(1) Musyawarah Provinsi dihadiri oleh Peserta dan Peninjau.(2) Peserta Musyawarah Provinsi adalah:

a. Dewan Pengurus Pusatb. Dewan Pengurus Provinsic. Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

Page 29: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

d. Majelis Pemuda Indonesia Provinsie. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Provinsi

(3) Peserta Musyawarah Provinsi yang terdiri dari: DPP KNPI, DPD KNPI Provinsi, DPD KNPI Kabupaten/Kota, Majelis Pemuda Indonesia Provinsi dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Provinsi memiliki hak bicara dan hak suara, secara kolektif peserta memiliki hak 1 (satu) suara

(4) Setelah Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Provinsi diterima oleh Musyawarah Provinsi, maka Dewan Pengurus Provinsi dinyatakan demisioner

(5) Sidang-sidang Musyawarah Provinsi dihantarkan oleh Dewan Pengurus Provinsi

(6) Setelah Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Provinsi diterima oleh Musyawarah Provinsi, maka Dewan Pengurus Provinsi dinyatakan demisioner

(7) Peninjau Musyarah Provinsi adalah:Undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi.

(8) Peninjau Musyawarah Provinsi hanya memiliki hak bicara, tidak memiliki hak suara.

Pasal 13Musyawarah Kabupaten/Kota

(1) Musyawarah Kabupaten/Kota dihadiri oleh Peserta dan Peninjau(2) Peserta Musyawarah Kabupaten/Kota adalah:

a. Dewan Pengurus Provinsib. Dewan Pengurus Kabupaten/Kotac. Dewan Pengurus Kecamatand. Majelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kotae. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Kabupaten/Kota

(3) Peserta Musyawarah Kabupaten/Kota yang terdiri dari: DPD KNPI Provinsi, DPD KNPI Kabupaten/Kota, DPD KNPI Kecamatan, Mejelis Pemuda Indonesia Kabupaten/Kota dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Kabupaten/Kota memiliki hak bicara dan hak suara, secara kolektif peserta memiliki hak 1 (satu) suara

(4) Rancangan Materi Musyawarah Kabupaten/Kota disiapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

(5) Sidang-sidang Musyawarah Kabupaten/Kota dihantarkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

(6) Setelah Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pengurus Kabupaten/kota diterima oleh Musyawarah Kabupaten/Kota, maka Dewan Pengurus Kabupaten/Kota dinyatakan demisioner

(7) Peninjau Musyawarah Kabupaten/Kota adalah:Undangan yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

(8) Peninjau Musyawarah Kabupaten/Kota hanya memiliki hak bicara, tidak memiliki hak suara.

Pasal 14Musyawarah Kecamatan

(1) Musyawarah Kecamatan dihadiri oleh Peserta dan Peninjau

Page 30: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(2) Peserta Musyawarah Kecamatan adalah:a. Dewan Pengurus Kabupaten/kotab. Pengurus Kecamatanc. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Kecamatan

(3) Peserta Musyawarah Kecamatan yang terdiri dari : DPD KNPI Kabupaten/ Kota dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Kecamatan memiliki hak bicara dan hak suara, secara kolektif peserta memiliki hak 1 (satu) suara

(4) Rancangan Materi Musyawarah Kecamatan disiapkan oleh Pengurus Kecamatan

(5) Sidang-sidang Musyawarah Kecamatan dihantarkan oleh Pengurus Kecamatan

(6) Setelah Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus Kecamatan diterima oleh Musyawarah Kecamatan, maka Pengurus Kecamatan dinyatakan demisioner

(7) Peninjau Musyawarah Kecamatan adalah:Undangan yang ditetapkan oleh Pengurus Kecamatan Peninjau Musyawarah Kecamatan hanya memiliki hak bicara, tidak memiliki hak suara.

Pasal 15Rapat Kerja Nasional

(1) Peserta Rapat Kerja Nasional terdiri dari:a. Dewan PengurusPusatb. Dewan Pengurus Provinsic. Majelis Pemuda Indonesiad. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Nasional

(2) Peserta Rapat Kerja Nasional memiliki hak bicara dan masing-masing secara kolektif mempunyai hak I (satu) suara

(3) Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat dan hanya memiliki hak bicara

(4) Rancangan materi Rapat Kerja Nasional disiapkan oleh Dewan Pengurus Pusat

(5) Sidang-sidang Rapat Kerja Nasional dipimpin oleh Dewan Pengurus Pusat.

Pasal 16Rapat Kerja Provinsi

(1) Peserta Rapat Kerja Provinsi terdiri dari:a. Dewan Pengurus Pusatb. Dewan Pengurus Provinsic. Dewan Pengurus Kabupaten/Kotad. Majelis Pemuda Indonesia Provinsie. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Provinsi

(2) Peserta Rapat Kerja Provinsi memiliki hak bicara dan masing-masing secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara

(3) Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi dan hanya memiliki hak bicara

(4) Rancangan materi Rapat Kerja Daerah Provinsi disiapkan oleh Dewan Pengurus Provinsi

Page 31: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(5) Sidang-sidang Rapat Kerja Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Provinsi.

Pasal 17Rapat Kerja Kabupaten/Kota

(1) Peserta Rapat Kerja Kabupaten/Kota terdiri dan:a. Dewan Pengurus Provinsib. Dewan Pengurus Kabupaten/Kotac. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Kabupaten/Kotad. Majelis Pemuda Indonesia Kota/Kabupatene. Pengurus Kecamatan

(2) Peserta Rapat Kerja Kabupaten/Kota memiliki hak bicara dan masing-masing secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara

(3) Peninjau ditetapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota dan hanya memiliki hak bicara

(4) Rancangan materi Rapat Kerja Kabupaten/Kota disiapkan oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota

(5) Sidang-sidang Rapat Kerja Provinsi dipimpin oleh Dewan Pengurus Kabupaten/Kota.

Pasal 18Rapat Kerja Kecamatan

(1) Peserta Rapat Kerja Kecamatan dan:a. Dewan Pengurus Kabupaten/Kotab. Pengurus Kecamatanc. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Kecamatan

(2) Peserta Rapat Kerja Kecamatan memiliki hak bicara dan masing-masing secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara

(3) Peninjau ditetapkan oleh Pengurus Kecamatan dan hanya memiliki hak bicara

(4) Rancangan materi Rapat Kerja Pengurus Kecamatan disiapkan oleh Pengurus Kecamatan

(5) Sidang-sidang Rapat Kerja Kecamatan dipimpin oleh Pengurus Kecamatan.

BAB IVRAPAT – RAPAT

Pasal 19Rapat Pleno Dewan Pengurus

(1) Rapat Pleno Dewan Pengurus adalah institusi pengambilan keputusan tertinggi dalam Dewan Pengurus pada masing-masing tingkatannya

(2) Rapat Pleno Dewan Pengurus diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Pengurus ditambah Pimpinan/Anggota Komisi dan Pimpinan Badan Khusus menurut tingkatannya

Page 32: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(3) Fungsi dan wewenang Rapat Pleno adalah:a. Mengambil kebijakan dan keputusan yang mendasar bagi organisasi

dalam bentuk Peraturan Organisasi maupun kebijakan-kebijakan tertulis lainnya

b. Membahas, mengevaluasi, dan mengkoordinir pelaksanaan-pelaksanaan hasil Kongres/Musyawarah Mengevaluasi perkembangan daerah dan dampaknya bagi perkembangan organisasi.

Pasal 20Rapat Harian Dewan Pengurus

(1) Rapat Harian Dewan Pengurus adalah rapat yang diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Harian menurut tingkatannya

(2) Fungsi dan wewenang Rapat Harian:a. Mengambil keputusan-keputusan mendesak organisasi yang berkaitan

dengan kebijakan organisasib. Mengambil keputusan tentang perkembangan organisasi sehari-hari

baik intern maupun ekstern.

Pasal 21Rapat Koordinasi

(1) Rapat Koordinasi adalah rapat yang diadakan sewaktu-waktu jika dianggap perlu yang dihadiri oleh seluruh atau sebagian anggota Pengurus Harian dengan Pimpinan/Anggota Komisi dan atau Badan-Badan Khusus menurut tingkatannya

(2) Rapat Koordinasi diselenggarakan untuk membahas, mengkoordinir, dan mengambil kebijakan teknis pelaksanaan program Komisi dan atau Badan Khusus.

Pasal 22Rapat Komisi

(1) Rapat Departemen/Komisi dan Badan Khusus adalah rapat yang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh Pimpinan/Anggota masing-masing Departemen/Komisi dan Badan-Badan Khusus menurut tingkatannya

(2) Rapat Departemen/Komisi atau Badan Khusus diselenggarakan untuk merencanakan, membahas, dan mengkoordinir pelaksanaan program Departemen/Komisi dan atau Badan Khusus.

Pasal 23Rapat Majelis Pemuda Indonesia

(1) Rapat Majelis Pemuda Indonesia adalah rapat yang diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan yang dihadiri oleh seluruh Anggota Majelis Pemuda Indonesia menurut tingkatannya

(2) Rapat Majelis Pemuda Indonesia diselenggarakan untuk membahas, mengevaluasi, dan merumuskan penilaian terhadap kinerja Dewan

Page 33: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Pengurus KNPI sesuai tingkatan serta mengambil kebijakan sesuai dengan fungsi dan tugasnya.

BAB VPENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 24Hak Suara dan Hak Bicara

(1) Peserta utusan pada Kongres, Kongres Luar Biasa, Musyawarah Provinsi, Musyawarah Kabupaten/ Kota, Musyawarah Kecamatan mempunyai hak suara dan hak bicara

(2) Peserta Peninjau dan Undangan lainnya tidak mempunyai hak suara.

Pasal 25Kuorum dan Persyaratan

1. Kongres dan Kongres Luar Biasa dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dan 2/3 (dua pertiga ) jumlah utusan peserta

2. Musyawarah Provinsi/Musyawarah Kabupaten/Kota/Musyawarah Kecamatan dan Rapat-rapat tersebut dalam pasal ART ini sah jika dihadiri oleh lebih dan ½ (setengah) jumlah utusan

3. Apabila ketentuan dalam ayat (1), (2) dan (3) pasal ini tidak dapat terpenuhi, maka penyelenggaraan Kongres, Kongres Luar Biasa, Musyawarah Daerah Provinsi, Musyawarah Daerah Kabupaten Kota, Musyawarah Kecamatan dan Rapat-rapat tersebut di atas ditangguhkan selama 2 jam, dan jika dalam tenggang waktu tersebut kuorum tidak terpenuhi, maka atas persetujuan seluruh peserta yang hadir, Kongres/ Musyawarah/Rapat tersebut dinyatakan sah.

Pasal 26Pengambilan Keputusan

1. Tiap keputusan-keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat

2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak.

Pasal 27Majelis Pemuda Indonesia

(1) Anggota Majelis Pemuda Indonesia mencakup mantan pengurus KNPI, Ketua Umum OKP (ex-officio) pada tingkatan yang sama.

(2) Pengawasan dan penilaian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, di selenggarakan secara tertulis, obyektif, rasional dan disampaikan langsung kepada Dewan Pengurus dibawahnya dan atau disampaikan melalui forum permusyawaratan sebagaimana pasal (13) ayat (1) Anggaran Dasar ini.

Page 34: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(3) Dalam hal Dewan Pengurus Pusat tidak dapat menyelenggarakan Kongres selama 6 (enam) bulan setelah habis masa jabatannya, maka Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia dapat menyelenggarakan Kongres setelah mendapat persetujuan dan anggota Majelis Pemuda Indonesia.

(4) Dalam hal Dewan Pengurus Propinsi/Kabupaten/Kota tidak dapat menyelenggarakan Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota selama 6 (enam) bulan setelah habis masa jabatannya dan Dewan Pengurus diatasnya pada masa itu tidak berinisiatif menyelenggarakan Musyawarah Propinsi/ Kabupaten/Kota, maka Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia di masing-masing tingkatan dapat menyelenggarakan Musyawarah Provinsi/Kabupaten/ Kota setelah mendapat persetujuan dari Dewan Pengurus Pusat.

(5) Majelis Pemuda Indonesia dapat dibentuk diseluruh tingkatan organisasi, kecuali ditingkat Kecamatan, yaitu:a. Majelis Pemuda Indonesia Pusat ditingkat Nasionalb. Majelis Pemuda Indonesia Daerah ditingkat Provinsic. Majelis Pemuda Indonesia Daerah ditingkat Kabupaten/Kota

(6) Majelis Pemuda Indonesia terdiri dari seorang Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Ketua, dan beberapa orang anggota.

BAB VIRANGKAP DAN MASA JABATAN, PENDELEGASIAN

WEWENANGDAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU

Pasal 28Rangkap Dan Masa Jabatan

(1) Anggota Dewan Pengurus dan Majelis Pemuda Indonesia tidak boleh merangkap jabatan pada jenjang Dewan Pengurus dan Majelis Pemuda Indonesia yang berbeda, baik yang lebih rendah maupun lebih tinggi tingkatannya

(2) Ketentuan lebih lanjut ayat 1 (satu) pasal ini akan diatur dalam Penjelasan Anggaran Rumah Tangga dan atau PO KNPI selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah selesainya kongres.

Pasal 30Pergantian Antar Waktu

1. Apabila Ketua Umum berhalangan tetap dan atau karena sesuatu sebab tidak dapat menjalankan dan atau menyelesaikan kewajibannya sampai masa jabatan kepengurusan berakbir, maka jabatan Ketua Umum digantikan oleh. salah seorang Ketua/Wakil Ketua yang ditetapkan oleh

Page 35: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

dan dalam Rapat Harian Dewan Pengurus yang diagendakan untuk keperluan itu.

2. Apabila karena sesuatu sebab terjadi lowongan dalam keanggotaan Dewan Pengurus dan atau dianggap tidak aktif dan atau dianggap melanggar konstitusi, dan atau mendapat sanksi hukum pidana, maka pergantian untuk mengisi lowongan tersebut dilakukan dan ditetapkan dalam Rapat Harian Dewan Pengurus dengan mempertimbangkan secara sungguh-sungguh unsur keterwakilannya dalam kepengurusan.

3. Tindakan yang dilakukan Dewan Pengurus sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini harus diberitahukan kepada Dewan Pengurus yang tingkat organisasinya setingkat lebih tinggi untuk disahkan dan dikukuhkan, kecuali untuk Dewan Pengurus Pusat maka pensahan dan pengukuhan di lakukan oleh Dewan Pengurus Pusat setelah mengadakan konsultasi dengan Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia.Pergantian antar waktu untuk Pimpinan dan Anggota Dewan Penasehat dan Majelis Pemuda Indonesia diselenggarakan menurut kebutuhan yang mendesak dengan mengacu pada ayat (1) dan (2) pasal ini.

BAB VIIBADAN-BADAN KHUSUS

Pasal 31Status

Badan Khusus KNPI adalah Badan pembantu Dewan Pengurus yang dibentuk menurut kebutuhan oleh Dewan Pengurus menurut tingkatannya dan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Tugas dan KewajibanPasal 32

(1) Badan-Badan Khusus KNPI bertugas melaksanakan program dan kewajiban-kewajiban KNPI sesuai dengan fungsi dan peran bidang masing-masing

(2) Pelaksana Badan Khusus KNPI mempunyai tugas untuk meningkatkan keahlian khusus bagi pengurus KNPI dan anggota OrganisaSi Kemasyarakatan Pemuda melalui pendidikan, penelitian dan pelatihan kerja praktis

(3) Pelaksana Badan-Badan Khusus bertanggung jawab kepada Dewan Pengurus masing-masing tingkatan dan setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan laporan tertulis yang menyangkut pelaksanaan kegiatan dan laporan keuangan

Page 36: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(4) Badan khusus baru dapat dibentuk setelah memiliki pedoman dasar yang ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat

(5) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur tersendiri dalam Pedoman Dasar Badan Khusus masing-masing.

BAB VIIIKEUANGAN

Pasal 33Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

(1) Dewan Pengurus setiap tingkatan bertanggung jawab atas penggunaan dana dan pengelolaan harta kekayaan organisasi sesuai dengan sistem keuangan dan akuntansi Indonesia.

(2) Bendahara secara rutin setiap 6 (enam) bulan sekali memberikan laporan keuangan kepada Rapat Pleno Dewan Pengurus.

(3) Laporan Pertanggung jawaban bidang keuangan harus disusun berdasarkan hasil audit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Pimpinan Majelis Pemuda Indonesia.

(4) Khusus dalam penyelenggaraan Kongres dan Musyawarah Propinsi Kabupaten/Kota/Kecamatan , semua pemasukan dan pengeluaran keuangan harus dipertanggungjawabkan kepada Dewan Pengurus KNPI masa bakti berikutnya, melalui Panitia Verifikasi yang dibentuk untuk kepentingan itu, sesuai tingkatan organisasi.

Bab IXAtribut

Pasal 34

1. Lambang KNPI adalah seperti yang terdapat dalam Lampiran Anggaran Dasar ini, yang selanjutnya diatur dalam Peraturan Organisasi

2. Lambang seperti tersebut pada ayat (1) dipergunakan untuk pembuatan bendera, jaket, vandel, dan identitas KNPI

3. Bentuk, warna, penjelasan tata cara penggunaan dan pengaturan lebih lanjut jenis atribut seperti tersebut pada ayat (2) pasal ini, diatur dalam lampiran Anggaran Dasar ini

4. Jenis Lagu Meliputi Mars Pemuda Indonesia dan Hymne Pemuda Indonesia seperti terdapat dalam lampiran Anggaran Dasar ini

Page 37: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

BAB XTATA CARA PEMILIHAN

Pasal 35

Tata cara Pemilihan Ketua Umum/Ketua dan Dewan Pengurus KNPI diatur dalam keputusan tata cara pemilihan.

BABXIIPERATURAN PERALIHAN

Pasal 36

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur kemudian dalam Pedoman Organisasi (PO).

BAB XIIIP E N U T U P

Pasal 37

1. Anggaran Rumah Tangga ini merupakan perubahan dan penyempurnaan dan Anggaran Rumah Tangga yang ditetapkan dalam Kongres Pemuda KNPI X pada tanggal 18 Desember 2002 di Bekasi.

2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Caringin, BogorPada tanggal : 20 Desember 2005

PRESIDIUM SIDANGKONGRES XI PEMUDA/KNPI TAHUN 2005

ttd. ttd.GALUMBANG SITINJAK ARMAN SIMANJORANG

(Wakil MPI) (Wakil DPP KNPI)

ttd.DAVID PAJUNG

(Wakil OKP/HPPI)

Page 38: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

ttd. ttd.EVA YULIANA GUNAWAN SATARY

(KNPI Prov. Jateng) (KNPI Prov. Kep. Riau)

DEPERATURAN ORGANISASIKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Nomor : 01/PO/KNPI/IV/2006

Tentang

DISIPLIN ORGANISASIKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa dalam suatu organisasi yang sehat para pengurus dan anggota diharapkan dapat bersama-sama berusaha mempertahankan serta meningkatkan kinerja organisasi sehingga bermanfaat bagi kemajuan organisasi dalam perannya di tengah-tengah masyarakat;

2. Bahwa untuk tercapainya maksud tersebut di atas sangat ditentukan oleh suasana kondusif di dalam organisasi agar dapat melaksanakan program kerjanya;

3. Bahwa oleh karena itu dipandang perlu untuk ditetapkan Peraturan Organisasi yang mengatur tentang Disiplin Organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI;2. Pokok-pokok Program Kerja Nasional Organisasi (PPKNO)

KNPI;

Page 39: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Memperhatikan : 1. Keputusan DPP KNPI Nomor : KEP.07/DPP-KNPI/IV/ 2006 tentang Tata Kerja DPP KNPI Periode 2005-2008;

2. Keputusan Rapat Pleno DPP KNPI ke-II tanggal 11 April 2006.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA TENTANG DISIPLIN ORGANISASI KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN

Pasal 1

1. Bahwa sesungguhnya dalam suatu organisasi yang sehat para pengurus dan anggta sama-sama berusaha untuk mempertahankan serta meningkatkan kinerja organisasi sehingga bermanfaat bagi kiprah dan kemajuan organisasi di tengah-tengah masyarakat pada umumnya dan di kalangan anggota pada khususnya.

2. Bahwa untuk tercapainya maksud tersebut diatas sangat ditentukan kepada suasana kondusif di dalam organisasi agar organisasi beserta perangkat- perangkat yang dimiliki dapat melaksanakan program kerja sebagaimana yang diamanahkan oleh Kongres/Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/ Kecamatan.

3. Oleh karena itu perlu diatur sebuah peraturan organisasi yang mengatur Disiplin Organisasi KNPI. Peraturan Organisasi ini bertujuan memberikan panduan kepada pengurus dan anggota di setiap tingkatan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang menyangkut pelanggaran dan menyebabkan jatuhnya sanksi organisasi.

BAB IIPENGERTIAN DISIPLIN ORGANISASI

Pasal 2

(1) Disiplin adalah setiap perilaku positif yang berdasarkan kepada ketaatan, kepatuhan serta tunduk kepada Peraturan, norma dan prinsip-prinsip tertentu. Disiplin berarti juga kemampuan untuk mengendalikan diri dengan tenang dan tetap taat walaupun dalam situasi yang sangat menekan sekalipun.

(2) Dalam kaitan dengan Disiplin Organisasi KNPI peraturan yang dimaksud adalah konstitusi organisasi yang meliputi AD/ART, Peraturan Organisasi dan seterusnya, perundang-undangan dan Peraturan Pemerintah yang berlaku serta etika dan norma-norma kesusilaan yang umum.

Pasal 3Tindakan Disiplin

Page 40: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Tindakan disiplin adalah setiap upaya yang dilakukan organisasi terhadap anggotanya dalam rangka menjaga dan mempertahankan semangat kinerja dan nama baik organisasi. Pada dasarnya setiap tindakan disiplin dengan memperhatikan sifat dan kadar pelanggaran yang dilakukan.

BAB IIIPELANGGARAN DAN SANKSI

Pasal 4

(1) Pelanggaran adalah setiap perbuatan yang dilakukan baik secara perorangan maupun bersama-sama dengan sengaja melanggar AD/ART, Peraturan Organisasi, ketentuan organisasi lainnya; perundang-undangan dan peraturan pemerintah yang berlaku serta etika, norma-norma susila umum lainnya yang berakibat menghambat kinerja organisasi KNPI dan atau mencemarkan nama baik organisasi KNPI.

(2) Sanksi adalah setiap tindakan positif yang diambil oleh organisasi dalam rangka meningkatkan kinerja anggota dan organisasi dan hal-hal yang berhubungan dengan kemajuan dan nama baik organisasi KNPI.

(3) Sanksi didasarkan kepada :a. Jenis pelanggaran.b. Frekuensi (seringnya/pengulangan) pelanggaran.c. Besar kecilnya pelanggaran.d. Unsur kesengajaan.

Pasal 5Jenis Pelanggaran

(1) Pelanggaran terhadap Konstitusi Organisasi.Meliputi antara lain :a. AD/ART KNPI.b. Peraturan Organisasi.c. Ketentuan-ketentuan Organisasi lainnya.

(2) Pelanggaran terhadap perundang-undangan serta peraturan pemerintah yang berlaku, melakukan tindakan-tindakan hukum di bidang kriminal yang berakibat jatuhnya vonis pidana oleh pengadilan dan sudah mendapatkan kekuatan hukum tetap.

(3) Pelanggaran terhadap Etika Organisasi.a. Melanggar azas keatutan.b. Mengatasnamakan organisasi untuk kepentingan pribadi tanpa

persetujuan terlebih dahulu.c. Merusak citra serta nama baik organisasi.

(4) Pelanggaran Moral.a. Melakukan perbuatan tercela

Page 41: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

b. Melakukan perbuatan yang melanggar nilai-nilai kesusilaan yang berakibat merugikan nama baik organisasi yang terbukti secara hukum.

Pasal 6Jenis-jenis Sanksi

Jenis-jenis sanksi :(1) Teguran atau peringatan.(2) Penonaktifan (skorsing)(3) Pemecatan(4) Teguran atau peringatan dilakukan : K

a. Kepada anggota dilakukan oleh Dewan Pengurus sesuai dengan tingkatan kepengurusan organisasi

b. Teguran atau peringatan tersebut di atas dilakukan secara lisan maupun tertulis.

(5) Sanksi pada ayat (2) dan ayat (3) diatas dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat dengan memperhatikan usul Dewan pengurus Propinsi setelah diberikan kesempatan untuk membela diri selanjutnya segera diambil keputusan dalam bentuk :a. Membatalkan penonaktifan.b. Menetapkan penonaktifan untuk jangka waktu tertentu.c. Memecat.

Pasal 7Rehabilitasi

Rehabilitasi dalam rangka pemulihan nama baik organisasi/institusi dan perorangan dapat dilakukan oleh Dewan Pengurus Pusat berdasarkan usul dan pertimbangan Dewan Pengurus Propinsi/Kabupaten/Kota.

BAB IVTATA CARA PEMBERIAN SANKSI

Pasal 8

Tata cara pemberian sanksi diatur dengan memberikan klasifikasi tingkat pelanggaran sebagai berikut :(1) Pelanggaran Ringan(2) Pelanggaran Sedang(3) Pelanggaran Berat.

Pasal 9Jangka Waktu Penetapan Sanksi

Jangka waktu penetapan sanksi :(1) Lisan : 1 (satu) minggu

Page 42: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(2) Tertulis 1 : 1 (satu) bulan(3) Tertulis 2 : 2 (dua) minggu(4) Tertulis 3 : 2 (dua) minggu

Pasal 10Wewenang Penetapan Sanksi

Wewenang penetapan sanksi :Rapat Bidang Organisasi : Pelanggaran Ringan -- LisanRapat Harian : Pelanggaran Sedang -- TertulisRapat Pleno : Pelanggaran Berat -- Pemecatan

Pasal 11Hak Jawab

Hak jawab untuk pembelaan diberikan kepada organisasi/institusi maupun perorangan sesuai dengan penetapan sanksi.

BAB VPENUTUP

Pasal 12

(1) Peraturan Disiplin Organisasi ini dibuat dengan mengacu kepada :a. Perundang-undangan serta peraturan pemerintah yang berlaku.b. AD/ART KNPI dan peraturan Organisasi serta ketentuan organisasi

lainnya.c. Sistem Nilai serta norma etika yang berlaku secara umum.

(2) Peraturan Organisasi ini akan ditinjau kembali apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

(3) Peraturan Organisasi tentang Disiplin Organisasi ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 11 April 2006

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

Page 43: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

ttd. ttd.

HASANUDDIN YUSUF MUNAWAR FUAD

Page 44: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

PERATURAN ORGANISASIKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Nomor : 02/PO/KNPI/IV/2006

Tentang

PENGGANTIAN ANTAR WAKTU DAN PENETAPAN JABATANLOWONG DEWAN PENGURUS KNPI

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka menjamin kelancaran mekanisme Kerja Organisasi Komite Nasional pemuda Indonesia dipandang perlu untuk senantiasa memelihara keutuhan organisasi serta berfungsinya masing-masing pengurus pada semua tingkatan organisasi;

2. Bahwa untuk itu perlu dihindari ketida lancaran mekanisme kerja organisasi yang disebabkan oleh jabatan lowong atau ketidak aktifan pengurus dalam kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia di semua tingkatan;

3. Bahwa oleh karena itu dipandang perlu untuk ditetapkan Peraturan Organisasi yang mengatur tentang penggantian antar waktu atau penetapan jabatan lowong Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI;2. Pokok-pokok Program Kerja Nasional Organisasi (PPKNO)

KNPI;

Memperhatikan : 1. Peraturan Organisasi KNPI Nomor : 02/PO/KNPI/III/ 2003 tentang Penggantian Antar Waktu dan Pengisian Jabatan Lowong Dewan Pengurus KNPI;

2. Peraturan Organisasi KNPI Nomor : 01/PO/KNPI/IV/ 2006 tentang Disiplin organisasi KNPI;

3.Keputusan DPP KNPI Nomor : KEP.07/DPP-KNPI/IV/ 2006 tentang Pedoman Tata Kerja DPP KNPI Periode 2005-2008;

4. Keputusan Rapat Pleno DPP KNPI ke-II tanggal 11 April 2006.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA TENTANG PENGGANTIAN ANTAR WAKTU DAN PENETAPAN JABATAN LOWONG

Page 45: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Suatu jabatan dinyatakan lowong apabila salah satu atau beberapa Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia yang oleh sebab-sebab tertentu dinyatakan tidak efektif/berhalangan tetap.

2. Yang dimaksud dengan sebab-sebab Pengurus yang dinyatakan tidak dapat aktif/berhalangan tetap adalah:a. meninggal dunia, ataub. Pengurus yang bersangkutan mengundurkan diri dari kepengurusan

Komite Nasional Pemuda Indonesia dengan menyatakan secara lisan dan atau tertulis, atau ditarik oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda yang merekomendasikan.

c. Tidak menghadiri Rapat Pleno Dewan Pengurus KNPI pada tingkatannya sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, atau

d. Pengurus yang oleh karena satu dan lain hal dipandang mencemarkan nama baik organisasi sehingga diberhentikan dari jabatan kepengurusan.

e. Melakukan tindakan pidana kriminal dan sudah mendapat ketetapan tetap sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

3. Yang dimaksud dengan penetapan jabatan lowong yaitu penetapan seseorang atau beberapa orang dalam jabatan tertentu pada kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia yang dinyatakan lowong.

4. Yang dimaksud penggantian antar waktu adalah penggantian seseorang atau beberapa orang Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia dalam suatu periode kepengurusan yang sedang berjalan.

5. Yang dimaksud Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia pada semua tingkatan adalah Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia, Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Propinsi. Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota dan Pengurus KNPI Kecamatan.

BAB IIPROSEDUR DAN MEKANISME PENGGANTIAN ANTAR WAKTU DAN

PENETAPAN JABATAN LOWONG

Pasal 2

1. Jabatan lowong, pengisian jabatan lowong dan penggantian antar waktu perlu ditetapkan melalui keputusan organisasi menurut tingkatannya.

2. Khusus jabatan lowong yang disebabkan oleh sanksi pemberhentian dari jabatan kepengurusan harus dibicarakan dan diputuskan melalui Rapat Pleno Dewan Pengurus KNPI sesuai tingkatan.

Page 46: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

3. Jabatan dinyatakan lowong setelah Dewan pengurus KNPI di semua tingkatan, jika fungsionaris terkena ketentuan pada pasal 1, ayat 2 Peraturan Organisasi ini.

Pasal 3

Penetapan jabatan Lowong dan penggantian Antar Waktu ditetapkan :1. Untuk Tingkat Pusat melalui Dewan Pengurus Pusat.2. Untuk Daerah Tingkat Propinsi melalui Keputusan Dewan Pengurus

Daerah Tingkat Propinsi3. Untuk Daerah Tingkat Kabupaten/Kota melalui Keputusan Dewan

Pengurus Tingkat Kabupaten/Kota.4. Untuk Pengurus Kecamatan melalui Keputusan Pengurus kecamatan.

Pasal 4

1. Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat sesuai dengan mekanisme kerja yang berlaku dengan mempertimbangkan saran majelis Pemuda Indonesia KNPI.

2. Hasil Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu harus segera diumumkan kepada Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia seluruh Indonesia dan Majelis Pemuda Indonesia oleh Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia.

Pasal 5

1. Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu untuk Dewan Pengurus Tingkat Propinsi setelah berkonsultasi dengan majelis Pemuda Daerah Tingkat Propinsi yang bersangkutan.

2. Hasil Pengisian jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu tersebut harus segera dilaporkan kepada Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pengesahan.

3. Setiap pengisian jabatan lowong atau penggantian antar waktu yang sudah disahkan agar diberitahukan kepada Dewan Pengurus Daerah Tingkat Kabupaten/Kota, dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda diwilayahnya dan Majelis Pemuda Daerah Tingkat Kabupaten/Kota oleh Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota.

Pasal 6

1. Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Dewan pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota setelah berkonsultasi dengan Majelis Pemuda Tingkat Kabupaten/Kota.

2. Hasil Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu tersebut harus segera dilaporkan kepada Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional

Page 47: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Pemuda Indonesia Tingkat Propinsi untuk selanjutnya mendapatkan pengesahan.

3. Pengesahan jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Kabupaten/ Kota oleh Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Propinsi dan tembusannya disampaikan kepada Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia.

4. Setiap Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu yang sudah disahkan agar diberitahukan kepada Pengurus Kecamatan, Majelis Pemuda Indonesia Daerah Tingkat Kabupaten/Kota dan seluruh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda di wilayahnya oleh Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota.

Pasal 7

1. Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu untuk Pengurus KNPI Kecamatan ditetapkan melalui Keputusan Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia setelah berkonsultasi dengan tokoh- tokoh Pemuda di Tingkat setempat.

2. Hasil Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu Pengurus Kecamatan tersebut harus segera dilaporkan kepada Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota untuk selanjutnya mendapatkan pengesahan.

3. Pengesahan jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu Pengurus Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia oleh Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Kabupaten/Kota dan tembusannya disampaikan kepada Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia Tingkat Propinsi.

4. Setiap Pengisian Jabatan Lowong atau Penggantian Antar Waktu yang sudah disahkan agar diberitahukan kepada seluruh organisasi pemuda di wilayahnya.

BAB IIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 8

Peraturan Organisasi ini akan ditinjau kembali apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Pasal 9

Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 11 April 2006

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Page 48: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

ttd. ttd.

HASANUDDIN YUSUF MUNAWAR FUADPERATURAN ORGANISASI

KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIANomor : 03/PO/KNPI/IV/2006

TENTANG

MUSYAWARAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTA/KECAMATANKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa kesinambungan dan pengembangan peran organisasi secara efektif dan efisien, sangat ditentukan oleh penataan segenap perangkat organisasi di setiap tingkatan;

2. Bahwa Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan merupakan perangkat institusi tertinggi organisasi yang menentukan kadar perkembangan organisasi pada tingkatan tersebut, oleh karena itu pelaksanaan Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan perlu penyesuaian dalam rangka menunjang dan mewujudkan hasil-hasil Kongres XI Pemuda/KNPI tahun 2005;

3. Bahwa penataan musyawarah Propinsi/Kabupaten/ Kota/ Kecamatan sebagai bagian dari penataan organisasi harus dilakukan secara nasional dengan memperhatikan kepentingan perwujudan sifat dan fungsi KNPI;

4.Bahwa untuk itu diperlukan Peraturan Organisasi KNPI tentang pelaksanaan Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/ Kecamatan, sebagai keputusan organisasi yang memberi arah dan pedoman penyelenggaraan Musyawarah Propinsi/ Kabupaten/Kota/Kecamatan KNPI di seluruh Indonesia.

Mengingat : Anggaran Dasar KNPI Bab IX Pasal 17, 18, 19, 20, 21 dan Anggaran Rumah Tangga KNPI Bab III Pasal 12, 13, 14.

Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno ke-II DPP KNPI tanggal 11 April 2006.

Page 49: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA TENTANG PELAKSANAAN MUSYAWARAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTA/ KECAMATAN KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 2

Tugas dan wewenang Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan adalah :1. Menyusun Program Daerah/Kecamatan dalam rangka Pelaksanaan

Program Umum KNPI.2. Menetapkan Anggota Majelis Pemuda Indonesia.3. Menetapkan Anggota Penasehat apabila dipandang perlu.4. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban DPD Tingkat

Propinsi atau Tingkat Kabupaten/Kota/Kecamatan.5. Memilih dan mengangkat anggota Dewan Pengurus Daerah/Pengurus

Kecamatan.

BAB IIIPENYELENGGARAAN

MUSYAWARAH PROPINSI/KABUPATEN/KOTA/KECAMATAN

Pasal 3

(1) Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Daerah KNPI.

(2) Musyawarah Kecamatan diselenggarakan oleh Pengurus Kecamatan.

Pasal 4

Penyelenggara Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan bertanggung jawab :(1) Atas ketertiban dan kelancaran penyelenggaraan Musyawarah Propinsi/

Kabupaten/Kota/Kecamatan(2) Atas berlangsungnya Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan

dalam suasana kebersamaan, dengan hikmah kebijaksanaan, demi permusyawaratan dan pemufakatan.

BAB IVPESERTA DAN PENINJAU

Pasal 5

Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan dihadiri oleh peserta dan peninjau.(1) Peserta Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan terdiri dari :

Page 50: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

a. Musyawarah Propinsi dihadiri oleh :1) DPP KNPI2) MPI Tingkap Propinsi3) DPD Tingkat Propinsi4) DPD Tingkat Kabupaten/Kota5) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan Institusi Kepemudaan

lainnya di Tingkat Propinsib. Musyawarah Kabupaten/Kota dihadiri oleh :

1) DPD Tingkat Propinsi2) MPI Tingkat Kabupaten/Kota3) DPD Tingkat Kabupaten/Kota4) Pengurus Kecamatan KNPI5) Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan Institusi Kepemudaan

lainnya di Tingkat Kabupaten/Kotac. Musyawarah Kecamatan dihadiri oleh :

a. DPD Tingkat Kabupaten/Kotab. Pengurus Kecamatan c. Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan Institusi Kepemudaan

lainnya di Tingkat Kecamatan(2) Jumlah Peserta Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota ditentukan oleh DPD

KNPI dan Pengurus Kecamatan serta dikoordinasikan dengan tingkat organisasinya.

(3) Peninjauan Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan ditetapkan oleh DPD KNPI/Pengurus Kecamatan.

HAK SUARA DAN BICARA

Pasal 6Peserta berhak :(1) Atas satu hak suara yang dapat dipergunakan dalam pengambilan

keputusan.(2) Mengajukan pertanyaan, usul dan/atau pendapat, baik lisan maupun

tertulis atas seizin pimpinan sidang.(3) Setiap utusan mempunyai hak kesempatan dan kebebasan yang sama

untuk mengeluarkan pendapat/kritik dan saran yang bersifat membangun.

Pasal 7

Peninjau berhak :(1) Mengajukan pertanyaan, usul dan/atau pendapat baik lisan maupun

tertulis, atas seizin Pimpinan Sidang.(2) Setiap peninjau mempunyai hak, kesempatan dan kebebasan yang sama

untuk mengeluarkan pendapat/kritik dan saran yang bersifat membangun.

BAB VWAKTU DAN TEMPAT

Pasal 8

Page 51: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(1) Pelaksanaan Musyawarah Propinsi, Kabupaten/Kota dan Musyawarah Kecamatan sesuai periodesasi kepengurusan.

(2) Untuk DPD Tingkat Propinsi yang selama periode kepengurusannya masih terdapat DPD Tingkat Kabupaten/Kota yang telah habis masa kepengurusannya, namun sampai saat ini belum melaksanakan Musyawarah Kabupaten/Kota, maka DPD Tingkat Propinsi harus sesegera mungkin menuntaskan Musyawarah Kabupaten/Kota tersebut terlebih dahulu.

(3) Apabila pada ayat (1) dan (2) tidak juga terlaksana, maka Majelis Pemuda Indonesia dapat mengambil alih setelah mendapat persetujuan DPD KNPI, sedangkan pada tingkat Musyawarah Kecamatan diserahkan kepada DPD tingkat Kabupaten/Kota.

(4) Untuk DPD Tingkat Propinsi pelaksanaan Musyawarah Propinsi dijadwalkan oleh DPP, untuk DPD Tingkat Kota/Kabupaten mendapat persetujuan DPP KNPI, sedangkan pada tingkat musyawarah Kecamatan dijadwalkan oleh DPD Tingkat Kabupaten/Kota.

Pasal 9

Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan dilaksanakan di Ibukota Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan dan atau disesuaikan dengan kemampuan daerah/kecamatan yang bersangkutan.

BAB VIMUSYAWARAH

Pasal 10

Sidang-sidang Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan terdiri :(1) Sidang Pleno(2) Sidang Komisi(3) Sidang Komisi Khusus dan/atau Sub Komisi bila dianggap perlu.

Pasal 11

(1) Tugas dan Wewenang sidang Pleno :a. Mendengarkan pengarahan dan ceramah sesuai dengan ketentuan

Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan.b. Mendengar Laporan Pertanggung Jawaban DPD KNPI/Pengurus

Kecamatan.c. Memberikan penilaian atas Laporan Pertanggung Jawaban DPD KNPI/

Pengurus Kecamatan yang disampaikan melalui Pandangan Umum.d. Mengesahkan Laporan Pertanggung Jawaban DPD KNPI/Pengurus

Kecamatan.e. Menetapkan Program Umum KNPI Daerah/Kecamatan yang

berpedoman kepada Pokok-pokok Program Kerja Nasional Organisasi KNPI hasil Kongres Pemuda/KNPI dan Program Kerja Hasil RAKERNAS.

f. Membentuk Komisi-komisi menurut kebutuhan.g. Mendengarkan Laporan Komisi untuk mendapatkan penilaian dan

pengesahan Sidang Pleno.

Page 52: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

h. Memilih Ketua DPD/Ketua Pengurus Kecamatan.i. Memilih formatur.j. Mengesahkan majelis Pemuda Indonesia tingkat Propinsi, tingkat

Kabupaten/Kota dan Dewan Pengurus Daerah KNPI untuk masa bhakti berikutnya.

(2) Tugas dan wewenang Sidang Komisi :a. Memusyawarahkan dan mengambil Keputusan mengenai hal-hal yang

menjadi lingkup tugasnya.b. Melaporkan hasil-hasil Sidang Komisi kepada Sidang Pleno

Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan setelah ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Sidang Komisi yang bersangkutan.

Pasal 12

(1) Setiap Peserta harus menjadi anggota salah satu Komisi Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan.

(2) Setiap Peninjau berhak menjadi salah satu anggota Komisi Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan.

(3) Jumlah anggota masing-masing Komisi disusun secara proporsional.

Pasal 13Pimpinan Sidang:(1) Pimpinan Sidang Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan dipilih

dari dan oleh Peserta Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan.(2) Setiap Sidang dipimpin oleh Pimpinan Sidang berjumlah 5 orang, masing-

masing 1 (satu) orang dari unsur Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)/Institusi Kepemudaan lainnya.

(3) Pimpinan Sidang Pleno terdiri dari Seorang Ketua dan seorang Wakil Ketua, seorang Sekretaris dan 2 orang anggota.

(4) Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi.(5) Pimpinan Sidang merangkum seluruh pembicaraan, mendudukkan

persoalan, meluruskan pembicaraan serta berusaha mempertemukan pendapat sesuai acara persidangan.

BAB VIIQUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 14

(1) Sidang Pleno Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah Peserta, sesuai pengaturan dalam Pasal 5 ayat 3 Peraturan Organisasi ini dan ART KNPI Pasal 25.

(2) Dalam hal memilih formatur, Sidang Pleno Musyawarah Propinsi/Kabupaten/ Kota/Kecamatan sekurang-kurangnya dihadiri oleh lebih dari ½ jumlah utusan.

Pasal 15

Page 53: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(1) Setiap Sidang Pleno memerlukan quoprum seperti tersebut dalam Pasal 14 ayat 1 Peraturan Organisasi ini.

(2) Apabila hal dimaksud dalam ayat 1 pasal ini tidak tercapai maka Sidang ditunda paling lama 2 kali dalam 30 menit.

(3) Apabila setelah 2 kali penundaan masih juga (ayat 1 dan ayat 2 pasal ini) belum tercapai, maka Sidang dianggap memenuhi quorum dan dapat mengambil keputusan.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 16

Pengambilan Keputusan pada azasnya diusahakan sejauh mungkin secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila hal ini tidak mungkin maka Keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dalam suasana dan semangat kebersamaan untuk menunjang kebersamaan Pemuda Indonesia, sesuai dengan ART KNPI Pasal 26.

Pasal 17

Keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak, bila adanya pendirian-pendirian argumentasi bertentangan, yang tidak dapat didekatkan lagi, atau karena desakan waktu dalam pengambilan keputusan.

Pasal 18

(1) Apabila diambil Keputusan berdasarkan suara terbanyak hasilnya sama, maka pemungutan suara diulang.

(2) Penyampaian suara dilakukan oleh utusan untuk menyatakan sikap setuju, menolak atau abstain secara lisan, tertulis atau mengacungkan tangan.

(3) Pengambilan Keputusan berdasarkan suara terbanyak dilakukan dengan mengadakan perhitungan secara langsung.

BAB VIIIDEWAN PENGURUS DAERAH KNPI

Pasal 19

Dewan Pengurus Daerah Tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan terdiri dari :a. Ketuab. Wakil-wakil ketuac. Sekretarisd. Wakil-wakil Sekretarise. Bendaharaf. Wakil-wakil Bendaharag. Ketua-ketua Komisih. Wakil-wakil Ketua Komisii. Anggota Komisi

Page 54: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Jumlah anggota pengurus disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan daerah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan.

Pasal 20

Komisi dipilih dan ditetapkan melalui Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/ Kecamatan sebagai berikut :1. Bidang/Komisi Keorganisasian2. Bidang/Komisi Keagamaan3. Bidang/Komisi Politik4. Bidang/Komisi Hukum dan HAM5. Bidang/Komisi Kesehatan6. Bidang/Komisi Luar Negeri7. Bidang/Komisi Ekonomi dan KUMKM8. Bidang/Komisi Pertahanan dan Keamanan9. Bidang/Komisi Perindustrian10.Bidang/Komisi pertanian dan Perkebunan11.Bidang/Komisi Otonomi Daerah12.Bidang/Komisi Pariwisata13.Bidang/Komisi Komunikasi dan Informatika14.Bidang/Komisi Tenaga Kerja dan Transmigrasi15.Bidang/Komisi Infrastruktur Perumahan pemukiman16.Bidang/Komisi Kelautan dan Perikanan17.Bidang/Komisi Budaya dan Multikultural18.Bidang/Komisi Riset dan Pengembangan Teknologi19.Bidang/Komisi Lingkungan Hidup20.Bidang/Komisi Pendidikan21.Bidang/Komisi Pemberdayaan perempuan22.Bidang/Komisi Investasi dan Perbankan23.Bidang/Komisi Kesejahteraan Sosial24.Bidang/Komisi Pelatihan dan Pengembangan SDM25.Bidang/Komisi Kerjasama Antar Lembaga26.Bidang/Komisi Transportasi27.Bidang/Komisi Energi dan Sumber Daya Mineral28.Bidang/Komisi Olahraga29.Bidang/Komisi Perdagangan30.Bidang/Komisi Pembangunan Pedesaan

BAB IXTATA CARA PEMILIHAN KETUA DAN FORMATUR

Pasal 21

Pemilihan Ketua dan Formatur dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :a. Mekanisme pemilihan calon-calon Ketua ditetapkan dalam sidang pleno.b. Syarat-syarat calon Ketua sesuai dengan ART bab II Pasal 5, 6, 7 dan 8.c. Bakal Calon Ketua dipilih dan ditetapkan oleh Peserta di dalam sidang

pleno.

Page 55: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

d. Ketua dipilih dari calon-calon ketua yang telah memenuhi persyaratan dan disahkan oleh peserta didalam sidang pleno.

e. Sebelum pemilihan Ketua dilaksanakan, maka para calon Ketua diberikan kesempatan untuk menyampaikan konsep kepemimpinannya dengan mengacu kepada Program Kerja KNPI hasil Musyawarah Propinsi/ Kabupaten/Kota/Kecamatan

Pasal 22

(1) Formatur dipilih dari dan oleh Peserta di dalam Sidang Pleno(2) Formatur Musyawarah Propinsi sebanyak 7 (tujuh) orang yang dipilih dari

peserta dalam Musyawarah Propinsi yang terdiri dari :a) Unsur DPP KNPI 1 (satu) orangb) Ketua MPI Tingkat Propinsi 1 (satu) orangc) Ketua DPD Tingkat Propinsi terpilih 1 (satu) orangd) Ketua DPD Tingkat Propinsi demisioner 1 (satu) orange) Unsur DPD Tingkat Kabupaten/Kota 1 (satu) orangf) Unsur Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat Propinsi/Institusi

Kepemudaan lainnya 2 (dua) orang(3) Formatur Musyawarah Kabupaten/Kota sebanyak 7 (tujuh) orang yang

dipilih dari peserta dalam Musyawarah Kabupaten/Kota yang terdiri dari :a. Unsur DPP Tingkat Propinsi 1 (satu) orangb. Ketua MPI Tingkat Kabupaten/Kota 1 (satu) orangc. Ketua DPD Tingkat Kabupaten/Kota demisioner 1 (satu) orangd. Ketua terpilih DPD Tingkat Kabupaten/Kota 1 (satu) orange. Unsur Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Tingkat Kabupaten/Kota/

Institusi Kepemudaan lainnya 2 (dua) orangf. Unsur KNPI Kecamatan 1 (satu) orang

(4) Formatur Musyawarah Kecamatan sebanyak 5 (lima) orang yang dipilih dari peserta dalam Musyawarah Kecamatan terdiri dari :a) Ketua Terpilihb) Ketua Demisioner pengurus Kecamatanc) Unsur DPD Tingkat Kabupaten/kotad) Unsur OKP/Institusi kepemudaan lainnya 2 (dua) orang.

(5) Komposisi formatur terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota, seorang Sekretaris merangkap Anggota dan Anggota-anggota.

(6) Ketua Tim Formatur untuk Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan adalah Ketua Terpilih

(7) Formatur mempunyai mandat penuh untuk menyusun kepengurusan dengan memperhatikan usulan nama-nama resmi yang direkomendasikan oleh OKP/Institusi kepemudaan yang telah ditetapkan sebagai peserta maupun peninjau Musda.

(8) Nama-nama calon pengurus yang direkomendasikan wajib melampirkan daftar riwayat hidup (ART Bab II Pasal 6, 7 dan 8).

Page 56: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(9) Rekomendasi calon pengurus selambat-lambatnya disampaikan pada saat pendaftaran peserta Musyawarah Propinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan.

Pasal 23

Yang dapat menjadi Calon Ketua adalah :1. Sedang/pernah aktif menjadi Pengurus KNPI.2. Sedang/pernah menjadi Pengurus organisasi Kemasyarakatan Pemuda

tingkat Propinsi atau Tingkat Kabupaten/Kota/Kecamatan.3. Berusia tidak lebih dari 40 tahun.4. Berprestasi, berdedikasi, loyal terhadap organisasi/negara, bermoral, tak

tercela dan bebas narkoba serta bersedia bertanggungjawab untuk melaksanakan amanat organisasi hingga akhir masa jabatan.

Pasal 24

Yang dapat menjadi Dewan Pengurus KNPI :1. Menerima Deklarasi Pemuda Indonesia, Pemufakatan Pemuda Indonesia,

AD/SRT, Pokok-pokok Organisasi dan Program Kerja Nasional (POPKN), Peraturan Organisasi lainnya serta mempunyai waktu dan bersedia untuk berpartisipasi aktif dalam kepengurusan KNPI.

2. Diusulkan secara resmi oleh Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan/atau Dewan Pengurus KNPI.

3. Berprestasi, berdedikasi, loyal terhadap Organisasi/Negara, bermoral, tak tercela dan bebas Narkoba serta bersedia bertanggungjawab untuk melaksanakan amanat organisasi hingga akhir masa jabatan.

BAB XPELANTIKAN PENGURUS

Pasal 25

Hal-hal yang berkaitan dengan pelantikan Pengurus Tingkat Propinsi atau tingkat Kabupaten/Kota akan diatur tersendiri dalam Petunjuk Pelaksanaan.

BAB IXORIENTASI PENGURUS

Pasal 26

Setelah pengurus tingkat Propinsi atau tingkat Kabupaten/Kota terpilih langsung dilanjutkan dengan orientasi penyamaan visi dan persepsi fungsionaris/pengurus baru KNPI Tingkat Propinsi/Kabupaten/Kota.

Pasal 27

Page 57: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Hal-hal yang menyangkut pelaksanaan orientasi Penyamaan visi dan persepsi fungsionaris/pengurus baru KNPI tingkat Propinsi atau tingkat Kabupaten/Kota akan diatur tersendiri dalam Petunjuk pelaksanaan.

BAB XIIPERATURAN PERALIHANKETENTUAN PENUTUP

Pasal 28

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Peraturan Organisasi ini akan ditetapkan oleh Dewan Pengurus Pusat KNPI.

Pasal 29

Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 11 April 2006

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

ttd. ttd.

HASANUDDIN YUSUF MUNAWAR FUAD

Page 58: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

PERATURAN ORGANISASIKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Nomor : 04/PO/KNPI/IV/2006

TENTANG

PEDOMAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATANKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa administrasi kesekretariatan merupakan kegiatan penting dalam penyelenggaraan kegiatan operasional suatu organisasi untuk kelancaran pelaksanaan program kerja organisasi yang bersangkutan;

2. Bahwa untuk itu dipandang perlu disusun aturan-aturan, petunjuk maupun ketentuan yang berkenaan dan berkaitan dengan segala perilaku keadministrasian kesekretariatan;

3. Bahwa oleh karena itu, perlu dikeluarkan Peraturan Organisasi KNPI yang mengatur pedoman administrasi kesekretariatan.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI;2. Pokok Organisasi dan Program Kerja Nasional (PPKNO)

KNPI.

Memperhatikan : - Keputusan Rapat Pleno II DPP KNPI, tanggal 11 April 2006.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA.

BAB I PENDAHULUAN

Pasal 1

Administrasi kesekretariatan merupakan segenap proses penyelenggaraan setiap usaha kerjasama antar manusia yang dilakukan secara tertulis untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, agar supaya diselenggarakan secara tertib, teratur, bertanggungjawab, efisien dan efektif maka diselenggarakan aturan-aturan, petunjuk maupun ketentuan yang

Page 59: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

berkenaan dan berkaitan dengan segala perilaku keadministrasian dan kesekretariatan.

Oleh karena itu, Organisasi Komite Nasional Pemuda Indonesia memandang perlu untukmembuat suatu Pedoman Administrasi Kesekretariatan untuk memudahkan gerak langkah organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

Administrasi Kesekretariatan KNPI merupakan segenap proses penyelenggaraan aktivitas yang berfungsi sebagai tempat dan pusat aktivitas organisasi serta mekanisme kerja-kerja kepengurusan organisasi.

Pedoman Administrasi dan Kesekretariatan KNPI disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULANBAB II LETAK BANGUNAN SEKRETARIATBAB III PENGELOLA KANTOR / ADMINISTRASI KESEKRETARIATANBAB IV KETATAUSAHAANBAB V KETATA ARSIPANBAB VI INVENTARISASI DAN DOKUMENTASIBAB VII PERPUSTAKAAN ORGANISASIBAB VIII KEPROTOKOLANBAB IX PENUTUP

BAB IILETAK / BANGUNAN SEKRETARIAT

Pasal 2

Letak atau sekretariat atau Kantor KNPI sebagai tempat untuk menyelenggarakan segala aktivitas dan pengelolaan administrasi organisasi hendaknya dipilih dengan pertimbangan ideal dan strategis sebagai berikut :

1. Terletak di Pusat Kota2. Mudah dijangkau oleh kendaraan umum.3. Di pinggir jalan.4. Di lingkungan yang bersih, aman dan nyaman.

Pasal 3

Sedangkan Fasilitas Bangunan/Gedung Sekretarian KNPI hendaknya dilengkapi fasilitas sebagai berikut :1. Ruang Tata Usaha2. Ruang Perpustakaan3. Ruang Persidangan4. Musholla5. Ruang dapur6. Ruang kamar mandi/wcdalam mengatur ruangan hendaknya

dipertimbangkan faktor-faktor kenyamanan, kesehatan, keindahan dan keserasian sehingga bagi pemakai dan pengunjung kantor tersebut

Page 60: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

merasa nyaman, betah, meningkatkan semangat dan kemauan bagi yang berada di dalamnya.

BAB IIIPENGELOLA KANTOR/ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN

Pasal 4

Pengelola Kantor dan Administrasi Kesekretariatan KNPI sepenuhnya menjadi kewajiban dan kewenangan pada team kesekretariatan. Yaitu Sekretaris Jenderal/Sekretaris Umum/Sekretaris sebagai koordinator dan penanggung jawab dibantu dengan wakil-wakil Sekretaris Jenderal/Wakil-wakil Sekretaris Umum/Wakil-wakil Sekretaris.

Sedangkan fasilitas penunjang administrasi kesekretariatan yaitu : kertas dan alat-alat tulis, dapur beserta isinya, atau segala fasilitas yang sifatnya consumable menjadi tugas dan tanggungjawab team kebendaharaan.

BAB IVKETATAUSAHAAN

Pasal 5JENIS-JENIS SURAT

1. Surat Resmi/Biasa/Rutin2. Surat Mandat/Surat Tugas/Surat Kuasa/Surat Keterangan3. Surat Ketetapan/Surat Keputusan

Pasal 6BENTUK DAN ISI SURAT

1. Kertas Surat a. Warna putih bersihb. Ukuran folio (F4)

2. Nomor Surat Terdiri dari 5 (lima) bagian yaitu :Nomor Urut/Kode Jenis Surat/Pembuat/Bulan/Tahun.

Keterangan

a. Nomor Urut1. Nomor surat untuk surat-surat resmi/biasa/mandat/tugas/kuasa/

keterangan.2. Nomor surat untuk surat-surat keputusan dan surat-surat

ketetapan.Nomor surat baik untuk a.1 maupun untuk a.2 atas dimulai dengan nomor 001 sampai dengan tak terbatas dan diperbaharui kembali dengan nomor 001 setiap periode pergantian kepengurusan.

b. Kode Jenis Surat

Page 61: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu :1. A = Untuk Jenis Surat Resmi/Biasa/Rutin/Mandat/

Tugas/Kuasa/Keterangan Internal Organisasi2. B = Untuk Jenis Surat Resmi/Biasa/Rutin/Mandat/

Tugas/Kuasa/Keterangan Ekasternal Organisasi 3. TAP = Untuk Jenis Surat Ketetapan4. KPTS = Untuk Jenis Surat Keputusan.

c. Pembuat / Pengirim1. Sek = Untuk Sekretaris Jenderal/Sekretaris2. KGR = Untuk forum Kongres3. Mus = Untuk Forum Musyawarah Daerah4. Rak = Untuk Forum Rapat-rapat kerja.

d. BulanI = Januari VII = JuliII = Februari VIII = AgustusIII = Maret IX = SeptemberIV = April X = OktoberV = Mei XI = NopemberVI = Juno XII = Desember

e. Tahun Masehi : 2005, 2006, 2007 … dst.

3. Lampiran Surat .

4. Pokok Surat (Perihal/Hal) Ringkas tapi jelas, pendek tapi padat dan diterka maksud atau isi surat.Contoh :Hal : PERMOHONAN PENCERAMAH

5. Alamat Surat Alamat Surat terletak dibawah perihal, segaris lurus dibawah isi nomor surat, lampiran dan perihal dengan jarak satu setengah spasi.Jika alamat surat ditujukan kepada Lembaga atau instansi maka penyebutannya bukan pada lembaga/instansi bersangkutan tetapi kepada Pengurus atau impinan lembaga/Instansi tersebut. Jika surat tersebut ditujukan pada salah satu unit/bagian yang ada pada lembaga/instansi tersebut maka setelah penyebutan Pimpinan/Pengurus Lembaga/instansi yang bersangkutan, hendaknya dilengkapi dengan “up” yang berarti “untuk perhatian”.

6. Kata Permulaan Surat Kata permulaan ini berfungsi sebagai pembuka surat, dengan alinea baru dan berjarak 2 spasi.

7. Isi Surat Sistematika isi surat adalah sebagai berikut :1. Pendahuluan2. Uraian persoalan/isi/pokok surat

Page 62: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

3. PenutupPendahuluan dan penutup sebaiknya tidak lebih dari dua alinea. Sedangkan isi/uraian persoalan dibuat ringkas, padat, jelas, sopan, wajar dan tidak bertele-tele. Antara Pendahuluan, isi dan Penutup diberi jarak 2 spasi.

8. Penutup Surat Dalam pembuatan surat-surat resmi/rutin/biasa yang dibuka dengan “Dengan Hormat” maka dalam menutup surat digunakan kalimat “Hormat kami”.

9. Tanggal Surat Tanggal surat terletak di kanan bawah surat sebelah kalimat penutup dengan jarak 2 spasi. Tanggal surat diawali dengan lokasi dikeluarkannya surat, kemudian disambung tanggal/bulan/tahun.

10.Penanda Tanganan Surat Untuk surat-surat resmi yang ditujukan pada eksternal organisasi harus ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal, dalam keadaan tertentu (Ketua Umum dan Seretaris Jenderal tidak berada di tempat), maka Ketua dan atau Wakil Sekjen yang dimandatkan dapat menandatangani surat dimaksud. Sedangkan untuk Internal Organisasi dapat ditandatangani oleh Ketua dan Wakil Sekretaris Jenderal Bidang yang bersangkutan, dengan sepengetahuan Ketua Umum atau antara Ketua Umum dengan Wakil sekretaris jenderal, atau antara Ketua dengan Sekretaris Jenderal.

BAB VKETATA ARSIPAN

Pasal 7BUKU AGENDA

Untuk memudahkan pengelolaan sistem administrasi dan kesekretariatan, yaitu pengelolaan surat menyurat, surat masuk maupun keluar, pengarsipan dan dokumentasi agar teratur dan sistematis, maka sistem pengagendaan surat menyurat perlu diatur tersendiri.

1. Surat Masuk Unsur-unsur yang terpenting untuk dicatat dalam surat masuk adalah sebagai berikut :1. Nomor Surat 5. Tanggal Surat2. Nomor kode arsip 6. Isi Surat3. Nomor Surat 7. Asal Surat4. Tanggal diterima 8. Keterangan

2. Surat Keluar (1) Surat keluar harus melalui sirkulasi sebagai berikut :

a. Konsep surat harus terlebih dahulu dikonfirmasikan kepada pimpinan yang bersangkutan agar tidak tejadi kekeliruan atau

Page 63: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

perbedaan-perbedaan antara muatan, isi dan redaksi surat tersebut.

b. Konsep surat yang telah mendapat konfirmasi dan persetujuan baru kemudian diberi nomor verbal.

(2) Buku verbal untuk surat keluar memuat antara lain :a. Nomor urut surat d. Tanggal suratb. Nomor kode arsip e. Isi suratc. Nomor surat f. Tujuan surat

3. Surat Keputusan/Ketetapan Buku Agenda Surat keputusan/Ketetapan memuat antara lain :a. Nomor Urut d. Tanggal Suratb. Nomor Kode Arsip e. Isi Suratc. Nomor Surat f. Keterangan

4. Buku Ekspedisi Buku Ekspedisi memuat antara lain :a. Tanggal Pengiriman d. Lampiranb. Tujuan Surat e. Keteranganc. Tanggal/Nomor Surat

Pasal 8ADMINISTRASI KEARSIPAN

1. Arsip adalah kumpulan warkat/surat-surat yang disimpan secara sistimatis karena mempunyai suatu kemanfaatan apabila dibutuhkan dapat secara tepat ditemukan kembali. Jadi intinya arsip berarti pengumpulan dan penyimpanan warkat/surat-surat. Tata kearsipan yang sempurna apabila semua surat dan dokumen-dokumen lain tersimpan pada suatu tempat tertentu dan teratur rapi sehingga apabila diperlukan kembali mudah ditemui, walaupun surat-surat tersebut telah tersimpan lama. Pengarsipan yang baik dan sangat berguna, terutama membantu kelancaran dan ketertiban organisasi serta dapat digunakan sebagai pengembangan pengetahuan umumnya.

2. Surat-surat organisasi harus disimpan di sekretariat kantor dan dilarang keras disimpan di luar kantor.

Pasal 9KODE MAP / ARSIP KNPI

1. Kode Arsip Surat Masuka. Surat Masuk Internal = MAb. Surat Masuk Eksternal = MB

2. Kode Arsip Surat Keluara. Surat Keluar Internal = KAb. Surat keluar Eksternal = KB

Page 64: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

3. Kode Arsip Surat Ketetapan/Keputusana. Surat Ketetapan = TAPb. Surat Keputusan = KPTS

4. Kode Map Dokumentasia. Kebijakan Org/Statemen = DKOb. Makalah/Tulisan = DMT

BAB VIINVENTARISASI DAN DOKUMENTASI

Pasal 10INVENTARISASI ORGANISASI

Tujuan dibuatnya daftar inventarisasi organisasi adalah :1. Menunjukkan kekayaan organisasi2. Menghindarkan adanya prmborosan3. Sebagai alat kontrol dan inventaris (mengetahui kerusakan, perubahan,

penggantian dan menambah jika terjadi kekurangan)Pasal 11

Inventarisasi Organisasi adalah segala sesuatu yang menjadi milik organisasi berupa kekayaan organisasi yang pada pokoknya dapat kita bagimenjadi dua bagian, yaitu :

Inventarisasi yang permanen (tahan lama)Contohnya Gedung/Sekretariat kantor, alat-alat kantor, komputer, meja, alat dapur dan sebagainya.

Penyimpanan inventaris organisasi harus dilakukan dengan baik oleh orang-orang yang berkompeten dan bertanggung jawab sesuai dengan job description kesekretariatan. Penyimpanan harus dilaksanakan serta ditempatkan di sekretariat, tidak diperkenankan dibawa atau disimpan di rumah fungsionaris.

Pasal 12DOKUMENTASI ORGANISASI

1. Dokumentasi Organisasi adalah segala sesuatu yang menyangkut kegiatan pencarian pengumpulan, penyimpanan dan pengawetan dokumen-dokumen organisasi Dokumentasi organisasi tersebut merupakan suatu tanda bukti yang sah menurut hukum dan peristiwa-peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian disimpan. Pada hakekatnya semua arsip organisasi adalah dokumen.

2. Bentuk-bentuk dokumen organisasi antara lain :a. Gambar-gambar dan foto-fotob. Tulisan-tulisan dan surat-surat pentingc. Benda-benda berharga dan bernilaid. Foto copy atau salinan surat

Page 65: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

e. Surat Kabar, Majalah dan lain sebagainya.

3. Dokumentasi yang dipakai untuk menyusun laporan tahunan/akhir organisasi dan sebagai bukti yang sah serta sangat penting untuk menyusun sejarah perjuangan organisasi, oleh karena itu pemeliharaan dan penyimpanan dokumen seperti hal lainnya barang-barang inventaris dan arsip hendaknya disusun dengan rapih dan teratur dalam map-map/rak-rak dan tempat-tempat tertentu dengan pengelompokkan sesuai dengan kebutuhan.

BAB VIIPERPUSTAKAAN ORGANISASI

Pasal 13

1. KNPI sebagai Organisasi yang merupakan wadah berhimpun organisasi kepemudaan yang bergabung di dalamnya senantiasa berkecimpung dlam pembangunan nasional dan berpartisipasi aktif melalui pendidikan, pengembangan generasi muda dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan, maka perpustakaan organisasi menjadi sangat penting dan strategis.

2. Perpustakaan yang ideal bagi KNPI adalah meliputi buku-buku yang diperlukan bagi anggotanya. Oleh karena itu minimal yang harus dimiliki mencakup buku-buku yang diperlukan dalam kelengkapan kurikulum pelatihan KNPI, yang meliputi antara lain :a. Wawasan Ideologib. Wawasan Pembangunan Nasionalc. Wawasan Nusantara & Ketahanan Nasionald. Wawasan Kepemimpinan dan manajemene. Wawasan Ekonomi, Bisnis dan Kewira Usahaanf. Wawasan Sosial Budayag. Dan sebagainya.

3. Dalam upaya menertibkan dan mengembangkan perpustakaan organisasi, maka perlu diatur dalam administrasi perpustakaan dan diserahkan pengelolaannya kepada pengurus yang bertanggung jawab dan memahami selukbeluk perpustakaan.

4. Dalam jangka panjang perpustakaan ini merupakan cikal bakal pembentukan Pusat Data & Informasi Pemuda Indonesia dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemuda.

BAB VIIKEPROTOKOLERAN

Pasal 14

1. Tugas suatu kesekretariatan tidak saja terbatas pada pengelolaan atau pengaturan surat-menyurat organisasi, administrasi dan kearsipan dan

Page 66: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

penyelenggaraan dokumentasi serta perpustakaan organisasi, tetapi juga meliputi penataan suatu acara dan pelaksanaannya, yang disebut sebagai protokoler.

2. Keprotokoleran KNPI merupakan segala aktivitas yang berhubungan dengan penyelenggaraan suatu prosedur kelancaran (acara/upacara) dan memegang peranan penting bagi sukses dan sempurnanya suatu acara/upacara.

3. Agar sasaran suatu kegiatan upacara dapat tercapai secara optimal, diperlukan penanggungjawab dan pembagian tugas dalam penyelenggaraannya. Apabila penyelenggaraan suatu aktifitas tanpa adanya Panitia Penyelenggara, maka pengelolaan penataan dan penyelenggaraannya langsung berada di bawah team Serikat jenderal/Sekretariat.

4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan suatu acara/upacara Tempat/Gedung (lay out, dekorasi dan pengaturan kursi) Posisi

tamu/undangan dan pengurus. Jenis dan pengantar acara. Susunan acara, terutama mengenai urutan pemberi sambutan, secara

struktura pejabat/pengurus terbawah mendahului pejabat/pengurus diatasnya, sedangkan dalam sapaan sambutan berlaku sebaliknya.

BAB IXPENUTUP

Pasal 15

1. Dengan adanya Pedoman Administrasi Kesekretariatan ini menjadi sangat penting dan strategis dalam menunjang dan menjadikan organisasi KNPI menjadi organisasi yang modern, karena dengan adanya pedoman tersebut segala hal yang berkaitan dengan kesekretariatan menjadi seragam dan teratur secara rapi sehingga segala sesuatu pekerjaan yang berhubungan dengan organisasi akan efisien dan efektif serta bermutu.

2. Untuk melaksanakan administrasi yang baik dan profesional sangat bergantung pada profefsionalitas para pelaksananya, yaitu team Sekretaris Jenderal/Sekretaris dengan dukungan dan pengertian semua fungsionaris.

Pasal 16

1. Apabila di dalam peraturan organisasi ini terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan seperlunya.

2. Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 11 April 2006

DEWAN PENGURUS PUSAT

Page 67: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,ttd. ttd.

HASANUDDIN YUSUF MUNAWAR FUADPERATURAN ORGANISASI

KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIANomor : 05/PO/KNPI/IV/2006

TENTANG

PEDOMAN ADMINISTRASI & MANAJEMEN KEUANGANKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa masalah utama dalam pengelolaan organisasi KNPI adalah memberdayakan sumber-sumber pemasukan dana sehingga diharapkan dapat menjaga kelangsungan hidup organisasi;

2. Bahwa pengorganisasian dana baik pencarian, pemakaian, pelaporan maupun pencatatan menjadi sangat penting agar dana-dana yang masuk dapat dikelola dengan efektif dan efisien;

3. Bahwa oleh karena itu dipandang perlu dikeluarkan Peraturan Organisasi KNPI yang mengatur pedoman administrasi dan manajemen kebendaharaan.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI;2. Pokok Organisasi dan Program Kerja Nasional Organisasi

(PPKNO) KNPI;

Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno DPP KNPI ke II tanggal 11 April 2006

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA TENTANG PEDOMAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KEUANGAN.

BAB I PENDAHULUAN

Pasal 1

Page 68: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Masalah utama dalam pengelolaan organisas-organisasi non profit adalah sumber-sumber pemasukan dana. Oleh karena itu, pengorganisasian dana baik pencarian pemakaian, pelaporan maupun pencatatan menjadi sangat penting agar dana-dana yang masuk dapat dikelola dengan efektif dan efisien. Bagi KNPI, merupakan keharusan untuk merumuskan pedoman administrasi dan manajemen. Kebendaharaan, karena persoalan keuangan sungguh sangat sensitive dan tidak mudah. Pedoman tersebut disusun dengan sasaran sebagai berikut :1. Agar lebih mandiri, tidak tergentung pada sumbangan yang bersifat

konvensional.2. Tertib administrasi, sebagai sarana menjadi organisasi yang modern.3. Bahan untuk memudahkan membuat laporan dan pertanggung jawaban.4. Mendapatkan dana dengan cara yang efektif.

BAB IISUMBER DANA

Pasal 2Sumbangan

Merupakan sumbangan dari dalam dan luar Organisasi yang halal dan tidak mengikat antara lain :a. Pengurus/Anggotab. Alumnic. Pemerintahd. Perusahaan Swasta / Pengusahae. Simpatisan

Pasal 3Usaha-usaha Organisasi

1. KNPI berpendapat bahwa dalam rangka menunjang program kerja organisasi diperlukan pembiayaan, bahwa untuk itu diperlukan pembentukan yayasan yang mempunyai bidang-bidang dan unit-unit usaha tertentu yang berorientasi kepada profit.

2. Melalui pembentukan Yayasan tersebut KNPI bertekad menjadikan bidang Ekonomi khususnya Wirausaha sebagai salah satu sasaran program dari pengembangan organisasi, oleh karena itu pembentukan dan pengelolaan unit-unit usaha dan atau pembentukan dan pengelolaan Lembaga, seperti Lembaga Perekonomian diarahkan agar dapat meningkatkan kesejahteraan anggota dan juga dapat menunjang biaya organisasi.

3. Ketentuan tentang Usaha-usaha organisasi baik melalui unit-unit usaha maupun lembaga diatur tersendiri berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan masing-masing pengelola dengan Pimpinan Organisasi pembentukan unit-unit usaha atau lembaga. Hendaknya ketentuan tersebut paling tidak, mengatur antara lain :a. Ketentuan Umum yang menyangkut perjanjian kerja atau

memorandum ol understanding (MOU) atau Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Page 69: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

b. Mekanisme kerja dan pengambilan keputusan.c. Dan sebagainya.

BAB IISISTEM PENGANGGARAN

Pasal 4Pengertian

Sistem penganggaran merupakan perencanaan keuangan untuk pelaksanaan program organisasi dalam bentuk angka-angka uang yang terdiri dari anggaran penerimaan dan pengeluaran dana dalam satu periode kepengurusan, yang menggambarkan sumber dan penggunaan dana (cash flow).

Pasal 5Maksud dan Tujuan

Dengan adanya sistem Penganggaran diharapkan dapat menentukan skala prioritas dengan tujuan tercapainya efektifitas, efisien, kontrol dan sinkronisasi antar pelaksana setiap aktivitas organisasi.

Pasal 6Fungsi

Fungsi Penganggaran KNPI tidak terlepas dari prinsip-prinsip fungsi manajemen secara umum, yaitu :a. Perencanaanb. Pengorganisasianc. Pelaksanaand. Pencatatane. Pelaporanf. Pengawasan/pengontrolan

Pasal 7Syarat-syarat

a. Kronologis pengeluaran dan pemasukanb. Sistematisc. Mudah dimengertid. Jelas angka-angka dalam pos-pose. Jumlah total seluruh pengeluaran dan pemasukan.

Pasal 8Tahap-tahap Penyusunan Anggaran

a. Pengajuan kegiatan masing-masing bidang melalui Wakil-wakil Bendahara di bidangnya masing-masing

b. Identifikasi kegiatan/aktifitas masing-masing bidang.c. Penjadwalan

Page 70: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

d. Perhitungan perkiraan biaya setiap kegiatane. Penjumlahan biaya kegiatan.

Pasal 9Mekanisme Persetujuan

a. Pengajuan Anggaran Bidang :Masing-masing Bidang mengajukan Anggaran berdasarkan program kerja yang telah disetujui melalui RAKERNAS atau setarafnya di masing-masing bidang melalui Wakil-wakil Bendahara di bidangnya masing-masing untuk rekomendasi tim kebendaharaan dan dibahas serta disetujui pada Rapat Pimpinan.

b. Pengajuan Anggaran Aktivitas :Disusun oleh Team Khusus kepanitiaan bersama-sama dengan ketua bidang yang bersangkutan melalui wakil-wakil bendahara untuk di check oleh Bendahara Umum dan dibahas/disetujui pada Rapat Pimpinan.

Pasal 10Tahap Pelaksanaan

a. Pengajuan Anggaran setiap aktivitas harus mendapat persetujuan Bendahara Umum sebagai policy maker dan Ketua Umum sebagai decision maker baik yang dilaksanakan oleh bidang maupun kepanitiaan.

b. Setiap pengeluaran harus sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dan disertai bukti pembayaran.

c. Apabila terjadi penyimpangan dari anggaran yang telah ditetapkan, maka harus dibawa ke forum Rapat Pimpinan.

d. Penyusunan Laporan Akhir sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan program.

e. Laporan akhir pertanggung jawaban kegiatan selambat-lambatnya 1 minggu setelah pelaksanaan kegiatan.

f. Apabila melibatkan pihak ke tiga, maka laporan kegiatan selambat-lambatnya diterima 1 (satu) bulan setelah pelaksanaan kegiatan.

BAB IVSISTEM ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN KEUANGAN

Pasal 11Tujuan

Agar pendayagunaan dana dapat dilakukan secara efisien dan efektif.

Pasal 12Pengelolaan

Prinsip-prinsip yang berlaku dalam hal pengelolaan keuangan meliputi :a) Perencanaan

Perencanaan keuangan yang aktualisasikan berupa Anggaran pendapatan dan anggaran pengeluaran untuk satu jangka waktu tertentu yang menggambarkan sumber penggunaan.

Page 71: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

b) Pengorganisasian (Pengelolaan)Agar lebih memudahkan kontrol pengelolaan keuangan, maka pengorganisasiannya sebagai berikut (1) Tugas yang mencari dan mengumpulkan dana dan sumber-sumber

yang telah ditentukan diserahkan kepada Wakil-wakil Bendahara dibawah tanggung jawab Tim Kebendaharaan.

(2) Penyimpangan dan pengeluaran dana yang dikumpulkan harus terlebih dahulu disetujui oleh Ketua Umum dan Bendahara Umum. Dana yang sudah diperoleh dilaporkan kepada Bendahara Umum dan Ketua Umum.

(3) Wewenang untuk mengusahakan dana dipegang oleh Tim Kebendaharaan.

(4) Tugas untuk mencatat keluar masuk dana dan penyusunan laporan diserahkan kepada Wakil Bendahara bidang pembukuan dan penyusunan laporan keuangan.

c) PelaksanaanYang dimaksud dengan pelaksanaan disini adalah pelaksanaan pengaturan keuangan meliputi :(1) Pengumpulan dana

Yang berkewajiban dan bertanggung jawab mengumpulkan dana adalah Tim Kebendaharaan dengan tugas meliputi :a. Menarik sumbangan sesuai dengan ketentuan organisasib. Menarik dan mengumpulkan dana dari donaturc. Menyerahkan hasil pengumpulan dana kepada Wakil Bendahara

(yang khusus membidangi penyimpangan) setelah disetujui Ketua Umum dan bendahara Umum.

d. Pada saat penyerahan dana kepada Wakil Bendahara bagian pembukuan harus disertai bukti kwitansi yang ditanda tangani oleh penyumbang, penerima dan Bendahara Umum

e. Wakil Bendahara bagian pembukuan memberikan bukti penerimaan dana kepada si penerima dana

(2) Pengeluara Danaa. Pengeluaran dana untuk bidang harus sesuai dengan Anggaran

Belanja yang telah ditetapkan sebelumnyab. Pengeluaran harus diajukan berdasarkan bukti-bukti yang telah

disetujui sebelumnya.c. Pengeluaran dana harus disetujui oleh Ketua Umum dan bendahara

Umumd. Penandatanganan cek oleh Bendahara Umum bersama Ketua

Umum dan/atau Sekretaris jenderal.

(3) Penyimpanana. Yang bertanggung jawab atas penyimpanan dana adalah Wakil

Bendahara Bidang Pembukuanb. Dana harus disampaikan di BANK yang telah ditentukanc. Untuk keperluan rutin dapat diadakan kas kecil yang dipegang oleh

Wakil bendahara (bidang penyimpanan dan pengeluaran).

Page 72: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(4) Prosedur Pengeluaran Danaa. Permintaan untuk pengeluaran dana diajukan kepada Ketua Umum

dan Bendahara Umum oleh bagian atau bidang yang memerlukan dana melalui Wakil-wakil Bendahara di bidang masing-masing

b. Bendahara Umum bersama Tim Kebendaharaan menilai permohonan tersebut untuk disetujui/ditolak atau minta dirobah

c. Atas dasar surat permohonan yang telah disetujui, Wakil Bendahara Umum mengeluarkan dan menyerahkan kepada pemohon

d. Bendahara Umum mencetak dalam bukti-bukti pengeluaran uang, kemudian tanda bukti pengeluaran tersebut diserahkan kepada Wakil bendahara.

(5) Pengontrolan/PengawasanPengontrolan/pengawasan keuangan organisasimeliputi :Pengontrolan yang bersifat preventif, adalah pengontrolan yang berjalan atau dilakukan bersamaan dengan tahap-tahap proses penerimaan dan pengeluaran yang dimulai dari :a. Permohonan untuk pengeluaranb. Jumlah yang telah dianggarkan

Pengontrolan yang bersifat refresif adalah pengontrolan berupa pemeriksaan kewajaran laporan keuangan setelah dicocokkan dalam buku mutasi dan bukti pendukung lainnya.

BAB VPENYUSUNAN LAPORAN

Pasal 5

Laporan keuangan pada umumnya adalah neraca dan daftar perhitungan ahsil usaha (R/L). Neraca menggambarkan posisi harga kewajiban dan kekayaan pada saat tertentu. Sedangkan daftar perhitungan hasil usaha menggambarkan hasil kegiatan dan pengeluaran-pengeluaran dana organisasi untuk jangka waktu tertentu yang berakhir pada tanggal neraca.

BAB VIPENUTUP

Pasal 6

1. Pedoman Kebendaharaan ini disusun agar dapat berguna sebagai pegangan atau petunjuk pelaksanaan bagi organisasi dalam upaya pendayagunaan sumber dana yang ada, secara efisien dan efektif serta dapat dipertanggung jawabkan.

2. apabila di dalam peraturan organisasi ini terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan seperlunya.

3. Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta

Page 73: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

Pada tanggal : 11 April 2006

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

ttd. ttd.

HASANUDDIN YUSUF MUNAWAR FUAD

Page 74: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

DEPERATURAN ORGANISASIKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Nomor : 06/PO/KNPI/IV/2006

TENTANG

PEMBENTUKAN DEWAN PENGURUS DAERAHKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA PEMEKARAN DAERAH/WILAYAH

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan penetapan suatu wilayah/daerah yang dimekarkan, maka perlu dipersiapkan pembentukan kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota yang mengalami pemekaran tersebut;

2. Bahwa untuk mempersiapkan pembentukan kepengurusan Dewan Pengurus Daerah KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota pemekaran daerah/wilayah dipandang perlu diatur dalam Peraturan Organisasi KNPI;

3. Bahwa oleh karena itu dipandang perlu untuk ditetapkan Peraturan Organisasi yang mengatur tentang Pembentukan Dewan pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi/Kabupaten/Kota Pemekaran Daerah/Wilayah.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI;2. Pokok Organisasi dan Program Kerja Nasional Organisasi

(PPKNO) KNPI;3.Peraturan Organisasi KNPI Nomor : /PO/KNPI/III/2006

tentang Musyawarah Provinsi/Kabupaten/Kota KNPI;

Memperhatikan : 1. Sasaran dan pendapat dalam Rapat-rapat Bidang Koordinasi Organisasi DPP KNPI;

2. Keputusan Rapat Pleno II DPP KNPI tanggal 11 April 2006.

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI PEMBENTUKAN DEWAN PENGURUS DAERAH KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA/PENGURUS KECAMATAN PEMEKARAN DAERAH/WILAYAH

Pasal 1DASAR PERTIMBANGAN PEMBENTUKAN

DPP KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota/Pengurus KNPI Kecamatan pemekaran daerah/wilayah dibentuk dengan pertimbangan antara lain sebagai berikut:

Page 75: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

1) Bahwa dalam rangka menyesuaikan dengan penetapan suatu wilayah/daerah yang dimekarkan;

2) Potensi aktivitas generasi muda secara kuantitatif maupun kualitatif di suatu wilayah/daerah yang dimekarkan;

3) Kegiatan pembinaan dan pengembangan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda dan Potensi Generasi Muda pada Provinsi/Kabupaten/Kota/Kecamatan yang bersangkutan.

Pasal 2MEKANISME PEMBENTUKAN DPP KNPI

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA/PENGURUS KNPI KECAMATANPEMEKARAN WILAYAH/DAERAH

1) Mekanisme Pembentukan DPP KNPI Provinsi hasil pemekaran:a. Membentuk kepengurusan caretaker DPD KNPI Provinsi hasil

pemekaran wilayah daerah yang diprakarsai oleh DPD KNPI Provinsi induk bersama DPD KNPI Kabupaten/Kota yang wilayah/daerahnya dimekarkan dengan melibatkan potensi kepemudaan yang ada di wilayah/daerah yang bersangkutan serta DPP KNPI.

b. Kepengurusan caretaker DPD KNPI Provinsi hasil pemekaran wilayah/daerah dilampiri dengan berita acara pembentukan kepengurusan caretaker dilaporkan dan dikirimkan kepada DPP KNPI untuk mendapatkan pengesahan

c. Kepengurusan caretaker DPD KNPI Provinsi hasil pemekaran wilayah/daerah mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Daerah I Provinsi hasil pemekaran selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah penetapan Surat Keputusan kepengurusan caretaker.

d. Ketentuan mengenai penyelenggaraan Musyawarah Daerah DPD KNPI Provinsi hasil pemekaran sebagaimana telah diatur dalam AD/ART KNPI dan Peraturan Organisasi KNPI

2) Mekanisme Pembentukan DPD KNPI Kabupaten/Kota hasil pemekaran : a. Membentuk kepengurusan caretaker DPD KNPI Kabupaten/Kota hasil

pemekaran wilayah daerah yang diprakarsai oleh DPD KNPI Kabupaten/Kota atau pengurus Kecamatan yang wilayah/daerahnya dimekarkan dengan melibatkan potensi kepemudaan yang ada di wilayah/daerah yang bersangkutan serta DPP KNPI Provinsi.

b. Kepengurusan caretaker DPD KNPI Kabupaten/Kota hasil pemekaran wilayah/daerah dilampiri dengan berita acara pembentukan kepengurusan caretaker dilaporkan dan dikirimkan kepada DPP KNPI Provinsi untuk mendapatkan pengesahan

c. Kepengurusan caretaker DPD KNPI Kabupaten/Kota hasil pemekaran wilayah/daerah mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Daerah I Provinsi hasil pemekaran selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah penetapan Surat Keputusan kepengurusan caretaker.

d. Ketentuan mengenai penyelenggaraan Musyawarah Daerah DPD KNPI Kabupaten/Kota hasil pemekaran sebagaimana telah diatur dalam AD/ART KNPI dan Peraturan Organisasi KNPI

3) Mekanisme Pembentukan Pengurus Kecamatan hasil pemekaran :

Page 76: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

a. Membentuk kepengurusan caretaker DPD KNPI Kecamatan hasil pemekaran wilayah daerah yang diprakarsai oleh DPD KNPI Kabupaten/Kota induk atau Pengurus Kecamatan yang wilayah/daerahnya dimekarkan dengan melibatkan potensi kepemudaan yang ada di wilayah/daerah yang bersangkutan serta DPP KNPI Kabupaten/Kota.

b. Kepengurusan caretaker DPD KNPI Kecamatan hasil pemekaran wilayah/daerah dilampiri dengan berita acara pembentukan kepengurusan caretaker dilaporkan dan dikirimkan kepada DPP KNPI Kabupaten/Kota untuk mendapatkan pengesahan

c. Kepengurusan caretaker DPD KNPI Kecamatan hasil pemekaran wilayah/daerah mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Kecamatan hasil pemekaran selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah penetapan Surat Keputusan kepengurusan caretaker.

d. Ketentuan mengenai penyelenggaraan Musyawarah KNPI Kecamatan hasil pemekaran sebagaimana telah diatur dalam AD/ART KNPI dan Peraturan Organisasi KNPI

Pasal 3PELANTIKAN PENGURUS DPD KNPI PROVINSI/KABUPATEN/KOTA/PENGURUS KECAMATAN

PEMEKARAN WILAYAH/DAERAH

1) Pelantikan Pengurus DPD KNPI Provinsi hasil pemekaran wilayah/daerah dilaksanakan dalam acar apenutupan Musprov I KNPI Provinsi hasil pemekaran oleh DPP KNPI.

2) Pelantikan Pengurus DPD KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota/Pengurus Kecamatan hasil pemekaran wilayah/daerah dilaksanakan dalam acara penutupan Musyawarah Kabupaten/Kota/Musyawarah KNPI Kecamatan hasil pemekaran oleh DPD KNPI Provinsi.

Pasal 4SUSUNAN DAN WEWENANG PENGURUS

1) Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Pengurus DPD KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota pemekaran wilayah/daerah adalah sama dengan Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Pengurus DPD KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaimana diatur dalam AD/ART KNPI dan peraturan Organisasi KNPI.

2) Poses penetapan Majelis Pemuda Indonesia (MPI) dan Pengurus DPD KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota pemekaran wilayah/daerah, serta wewenang dan kewajibannya adalah sesuai dengan yang diatur dalam AD/ART tentang Kepengurusan DPD KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota maupun yang telah diatur dalam Peraturan Organisasi KNPI.

Pasal 5MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT

Jenis dan fungsi Musyawarah dan Rapat-rapat DPD KNPI Provinsi/Kabupaten/ Kota Pengurus KNPI Kecamatan pemekaran wilayah/daearh adalah sama

Page 77: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

dengan jenis dan fungsi Musyawarah dan Rapat-rapat DPD KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota/Pengurus KNPI Kecamatan sebagaimana telah diatur dalam AD/ART KNPI.

Pasal 6ATRIBUT

Atribut DPD KNPI Provinsi/Kabupaten/Kota/Pengurus Kecamatan pemekaran wilayah/daerah disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI.

Pasal 7

Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan Organisasi ini akan ditetapkan kemudian oleh DPP KNPI.

Pasal 8

Peraturan Organisasi ini akan ditinjau kembali apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Pasal 9

Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 11 April 2006

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

ttd. ttd.

HASANUDDIN YUSUF MUNAWAR FUAD

DEPERATURAN ORGANISASI

Page 78: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIANomor : 07/PO/KNPI/IV/2006

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN KHUSUSKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Menimbang : 1. Bahwa Kongres XI Pemuda/KNPI Tahun 2005 sebagai pemegang kekuasaan tertinggi organisasi telah menetapkan kebijaksanaan organisasi yang terarah pada peningkatan peran dan fungsi organisasi KNPI dalam pembinaan dan pengembangan pemuda;

2. Bahwa diperlukan peningkatan kesatuan dan keterpaduan gerak langkah seluruh jajaran organisasi KNPI dalam rangka pelaksanaan program KNPI menuju perwujudan cita-citanya;

3. Bahwa keberadaan Badan Khusus merupakan alat kelengkapan organisasi yang menjalankan kegiatan dalam bidang tertentu sesuai dengan kebijaksanaan dasar yang ditetapkan;

4. Bahwa dalam rangka pelaksananaan hasil-hasil keputusan Kongres XI Pemuda/KNPI maka perlu ditetapkan Peraturan organisasi tentang pembentukan Badan Khusus Komite Nasional Pemuda indonesia.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KNPI;2. Pokok Organisasi dan Program Kerja Nasional Organisasi

(PPKNO) KNPI;

Memperhatikan : Keputusan Rapat Pleno DPP KNPI ke-II tanggal 11 April 2006

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI KOMITE NASIONAL INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KHUSUS KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

1. Badan Khusus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) merupakan suatu Badan dari Organisasi KNPI sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Bab XI Pasal 31 dan Anggaran Rumah tangga Bab VII Pasal 31 dan Pasal 32.

Page 79: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

2. Untuk melaksanakan tugas dan kwajibannya dalam bidang khusus dalam rangka mencapai tujuan organisasi, Dewan Pengurus dalam semua tingkatan dapat memebntuk Lembaga-lembaga, Pusat-pusat Studi, Yayasan, Badan Usaha Milik Organisasi dan Badan-badan lainnya yang tidak bertentangan dengan tujuan dan usaha-usaha organisasi. (Bab XI Pasal 32).

Pasal 2

1) Badan Khusus KNPI dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan organisasi.2) Badan Khusus berada di Pusat dan apabila diperlukan dapat dibentuk di

tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Pasal 3

Masa kerja Badan Khusus mengikuti Periodesasi Kepengurusan KNPI di semua tingkatan.

BAB IISTATUS DAN FUNGSI

Pasal 4

Status Badan Khusus adalah semi otonom yangs ecara Organisatoris merupakan bagian dari KNPI, yang bertanggung jawab kepada Pengurus KNPI sesuai tingkatannya.

Pasal 5

Fungsi Badan Khusus adalah menyelenggarakan kegiatan dalam bidang-bidang Profesi minat dan kebutuhan dalam rangka memperluas jangkauan partisipasi dan komunikasi Pemuda.

BAB IIITUJUAN BADAN KHUSUS

Pasal 6

Badan Khusus KNPI bertujuan :1. Mengkoordinasikan bidang kegiatan Organisasi dengan melibatkan

seluruh potensi yang dimiliki KNPI untuk dapatdidharma baktikan dan bermanfaat bagi seluruh Pemuda khususnya, maupun untuk kepentingan bangsa, negara dan maysarakat pada umumnya.

2. Mengembangkan pola berpikir dan orientasi perjuangan pemuda ke arah tanggung jawab dan pengabdian terhadap pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara.

3. mengembangkan dan meningkatkan potensi dan kwalitas pemuda dalam kegiatan badan khusus secara profesional sebagai bagian dan upaya pelaksanaan pembangunan.

Page 80: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

4. Memotivasi pemuda Indonesia pada khususnya dan generasi muda Indonesia pada umumnya dalam rangka mengembangkan inisiatif dan kreativitasnya sesuai minat bakat dan keahlian yang dimilikinya.

BAB IVORGANISASI DAN PENGELOLAAN

Pasal 7

Pembentukan Badan Khusus disahkan dengan Surat keputusan Pengurus KNPI sesuai tingkatannya.

Pasal 8

1) Hubungan Badan Khusus dengan kepengurusan KNPI merupakan hubungan lini yang secara berkala menyampaikan laporannya berkenaan dengan kegiatan yang dilakukan oleh badan khusus tersebut.

2) Badan Khusus ditingkat Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai hubungan konsultatif dan koordinatif.

3) Segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas Badan Khusus senantiasa harus berpedoman pada AD/ART KNPI serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9

1) Personalia Pengurus Badan Khusus adalah Pengurus KNPI atau Pengurus OKP yang berhimpun dalam KNPI atau perorangan yang mengakui eksistensi dan keberadaan KNPI.

2) Kelengkapan struktur dan personalia pengurus Badan Khusus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi Pusat Daerah sesuatu dengan tingkatannya, dengan ketentuan sebagai berikut :a. Di Tingkat Pusat, sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang ketua,

1 (satu) orang Wakil Ketua, 1 (satu) orang sekretaris serta apabila diperlukan penambahan pengurus dapat diakomodir sebanyak-banyaknya 28 orang.

b. Di Tingkat Provinsi, sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua, 1 (satu) orang sekretaris serta apabila diperlukan penambahan pengurus dapat diakomodir sebanyak-banyaknya 17 orang.

c. Di Tingkat kabupaten/Kota, sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua, 1 (satu) orang sekretaris serta apabila diperlukan penambahan pengurus dapat diakomodir sebanyak-banyaknya 10 orang.

3) Kelengkapan Organisasi badan khusus dibentuk sesuai kebutuhan dan harus sepengetahuan pengurus KNPI sesuai tingkatannya.

4) Badan khusus bertanggung jawab kepada Pengurus KNPI sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 10

Page 81: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

(1) Pengurus KNPI sesuai dengan tingkatannya sewaktu-waktu dapat membubarkan badan khusus, manakala berdasarkan pertimbangan organisasi sudah tidak diperlukan lagi meskipun masa kerjanya belum berakhir.

(2) Pengurus KNPI sesuai dengan tingkatannya sewaktu-waktu dapat mengangkat dan memebrhentikan personalia pengelola badan khusus.

BAB VPENUTUP

Pasal 11

(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam peraturan Organisasi ini akan diatur kemudian dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan

(2) Apabila di dalam peraturan organisasi ini terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan perbaikan seperlunya.

(3) Peraturan organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : JakartaPada tanggal : 11 April 2006

DEWAN PENGURUS PUSATKOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA

Ketua Umum, Sekretaris Jenderal,

ttd. ttd.

HASANUDDIN YUSUF MUNAWAR FUAD

Page 82: Materi KOMISI Musda Kota Solok 2 (Repaired)

LEMBAGA DAERAH

AD/ART

PERATURAN ORGANISASI

JUKLAK

LEM/YAS/BK PUSAT

DPDKAB/KOTA

LEM/YAS/BK PUSAT

POPEMBENTUKAN

LEM/YAS/BK

DIKLATLITBANG

LEM/YAS/BK PUSAT

EKONOMILP LP LP

DPPKNPI

DPDPROPINSI