a. kehamilan - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/1945/5/novitasari bab ii.pdf · berat...
TRANSCRIPT
9
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Menurut Hutahaean (2013) proses kehamilan diawali dengan
proses konsepsi (pembuahan). Konsepsi ini sering juga disebut fertilisasi.
Fertilisasi adalah penyatuan sperma laki-laki dengan ovum perempuan
dituba fallopi. Proses pembuahan tidak lepas dari sistem reproduksi pria
dan wanita. Reproduksi atau seksualitas adalah suatau karakter yang
menjadi bagian dari manusia dan dipengaruhi oleh faktor biologis dan
psikologis individu.
Menurut kusmiyati, dkk (2010) kehamilan normal biasanya
berlangsung kira-kira 9 bulan kalender, atau 40 minggu atau 280 hari
dihitung dari hari pertama haid terakhir.
2. Menurut Manuaba (2010; h. 75) Peristiwa terjadinya kehamilan di
antaranya yaitu:
a. Ovulasi
Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh
system hormonal yang kompleks.Selama masa subur yang berlangsung
20 sampai 35 tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti
proses pematangan dan terjadi ovulasi. Dengan pengaruh FSH, folikel
primer mengalami perubahan menjadi folikel de graf yang menuju ke
permukaan ovarium disertai pembentukan cairan folikel.
Selama pertumbuhan menjadi folikel de graaf, ovarium mengeluarkan
hormone estrogen yang dapat mempengaruhi gerak dari tuba yang
9
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
10
makin mendekati ovarium, gerak sel rambut lumen tuba makin tinggi,
sehingga peristaltic tuba makin aktif, yang mengalir menuju uterus.
Dengan pengaruh LH yang semakin besar dan fluktuasi yang
mendadak, karena terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi.
Ovum yang dilepaskan akan ditangkap oleh fimbriae.
b. Fertilisasi dan konsepsi
Pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum
dibuahi oleh sperma yang akan membentuk zigot.
c. Nidasi dan implantasi
Proses penanaman blastula endometrium dinamakan implantasi
atau nidasi yang berlangsung pada hari ke 6 sampai 7 setelah konsepsi,
(Manuaba, 2010. H ;)
d. Bembentukan plasenta
Setelah nidasi terjadi, mulailah deferensiasi sel blastula. Lapisan
desidua yang meliputi hasil konsepsi kearah kavum uteri disebut
desidua kapsularis; yang terletak antara hasil konsepsi dan dinding
uterus disebut desidua basalis. Di dalam lapisan tersebut plasenta akan
dibentuk. Desidua yang meliputi dinding uterus yang lain adalah desidua
parietalis. Hasil konsepsi sendiri diselubungi oleh jonjot – jonjot yang
dinamakan villi koriales (Hanum, 2011.h; 75)
e. Pembentukan kantong amnion
Segera setelah membaran chorion dihampiri amnion, telah
tumbuh untuk membungkus seluruh janin bersama umbilicus, yang
kemudian di tempatkan dalam cairan yang memenuhi kantong amnion.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
11
3. Perubahan Anatomi dan adaptasi fisiologis pada kehamilan
Menurut ai yeyeh, dkk (2009) perubahan-perubahan akibat kehamilan
pasti dialami oleh wanita yang hamil, terutama pada perubahan system
genetalia mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat
menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Dalam hal
ini hormon esterogen dan progesteron mempunyai peranan penting.
a. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawa
pengaruh esterogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada
kehamilan 8 minggu uterus membesar, sebesar telur bebek,pada
kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada kehamilan 16 minggu
sebesar kepal bayi, dan semakin esar sesuai dengan usia kehamilan
dan ketika usia kehamilan sudah aterm dan pertumbuhan janin normal,
pada kehamilan 28 minggu tinggi fundus uteri 25 cm, pada 32 minggu
27 cm, pada kehamilan 36 minngu 30 cm. pada kehamilan 40 minggu
TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah prosessus xyfoideus.
Berat menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan, ukurannya untuk
pertumbuhan janin rahim menjadi besar, trimester I yang aktif tumbuh
oleh pengaruh hormone estrogen, bentuk yang awalnya seperti buah
alpokat pada bulan pertama, bentunya bulat pada kehamilan 4 bulan,
akhir hamil bentuknya seperti bujur telur. Minggu pertama istmus rahim
bertambah panjang dan hipertropi sehingga terasa lebih lunak (tanda
hegar) dan pada kehamilan 5 bulan rahim teraba berisi cairan ketuban
dinding rahim tipis karena itu bagian-bagian anak dapat diraba melalui
dinding perut dan rahim.Posisi rahim dalam kehamilan: awal kehamilan
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
12
Ante atau Retrofleksi, akhir bulan kedua uterus teraba satu sampai dua
jari diatas simpisis pubis keluar dari rongga panggul. Akhir 36 minngu 3
jari dibawah procesus xypidieus, utrus yang hamil sering berkontraksi
tanpa rasa nyeri juga kalau diesntuh pada waktu pemeriksaan palpasi
konsistensi lunak kembali, kontraksi ini disebut kontraksi baxton hics
merupakan tanda kehamilan munkin dan untuk menentuka anak dalam
kandungan atau tidak, kontraksi sampai akhir kehamilan mejadi his.
b. Serviks uteri
Serviks yang terdiri terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit
mengandung jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai sfingter
pada multipara dengan porsio yang bundar, porsio tersebut mengalami
cedera lecet dan robekan, sehingga post partum tampak adanya porsio
yang terbelah-belah dan menganga. Perubahan ditentukan sebulan
setelah konsepsi perubahan kekenyalan, tanda Goodel serviks menjadi
lunak warna menjadi biru, membesar pembuluh darah meningkat, lendir
menutupi oesteum uteri serviks menjadi lebih menkilap.
Glandula servikalis mensekresikan lebih banyak mucus dan plak bahan
mucus yang akan menutupi kanalis servikalis. Fungsi utama dari plak
mucus adalah untuk menutup kanalis servikalis dan untuk memperkecil
risiko infeksi genital yang akan meluas keatas. Menjelang akhir
kehamilan kadar hormone relaksin memberikan pengaruh perlukaan
kandungan kolagen pada serviks.Dalam persiapan persalinan, estrogen
dan hormone plasenta relaksin membuat serviks lebih lunak. Sumbat
mucus yang disebut operculum terbentuk dari sekressi kelenjar serviks
pada kehamilan minggu ke 8. Sumbat mucus tetap berada dalam
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
13
serviks sampai persalinan dimulai, dan pada saat itu dilatasi serviks
menyebabkan sumbat tersebut terlepas. Terlihat mucus serviks
merupakan slah satu tanda dini persalinan.
c. Segmen bawah rahim
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis
servikalis setinggi ostium interna bersama-sama istmus uteri. Segmen
bawah lebih ti[is dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta
berdilatasi selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga
memungkinkan segmen tersebut menampung presenting part janin.
Serviks sebagian bawah baru menipis dan menegang setelah persalinan
terjadi.
d. Vagina dan vulva
Vagina dan serviks akibat hormone estrogen mengalami
perubahan juga. Adanya hipervaskularisasi sampai minggu ke-8
mengakibatkan vagina dan vulva tampak leih merah, agak kebiruan
disebut tanda Chadwick. Pada wal kehamilan vagina dan serviks
memiliki warna merah yang hmapir biru, warna kebiruan ini disebabkan
oleh dilatasi vena yang terjadi akibat kerja hormone
progesterone.Hormone kehamilan mempersiapkan vagina supaya
distensi selama persalinan dengan memproduksi mukos vagina yng
tebal,jaringan ikat longgar, hipertropi otot polos dan pemanjangan
vagina. Deskuamasi sel-sel vagina kaya glikogen terjadi akibat stimulasi
estrogen. Sel-sel yang tinggal ini membentuk bs vagina yang kental dan
berwarna keputihan disebut leukore. Selama masa hamil pH sekresi
vagina mejdi lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi 6,5.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
14
Penigkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi
vagina, khususnya jamur. Diet yang mengandung gula dalam jumlah
besa dapat membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk infeksi jamur.
4. Perubahan psikologis dalam kehamilan
Menurut kusmiyati, dkk 2010 perubahan psikologis pada masa kehamilan,
yaitu:
a. Trimester I
Pada trimester pertama sering dikatakan sebagai masa
penentuan. Penentuan untuk membuktikan bahwa wanita dalam
keadaan hamil. Pada saat inilah tugas psikologi pertama sebagai calon
ibu untuk dapat menerima kenyataan akan kehamilannya. Selain itu
karena meningkatnya hormon estrogen dan progesteron pada tubuh ibu
hamil yang akan mempengaruhi perubahan pada fisik sehingga banyak
ibu hamil yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan,
kesedihan dan ketidaknyamanan trimester pertama berupa mual, lelah,
perubahan selera, serta emosional.
Bertambahnya berat badan adalah bagian yang signifikan pada wanita
selama trimester pertama. Bertambahnya berat badan dijadikan bukti
awal perkembangan bayi meskipun sebenarnya bukanlah kejadian
secara fisik.
b. Trimester II
Trimester II umumnya wanita sudah merasa baikdan terbebas dari
ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon lebih tinggi. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
15
dapat menggunakan energi dan pikiranya secara lebih konstruktif. Pada
trimester ini ibu sudah merasakan gerakan janinnya, ibu juga tidak
cemas lagi. Janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan adanya
gerakan dan denyut jantung.
c. Trimester III
Trimester III sering disebut sebagai periode penantian. Pada
periode ini wanita menantikan kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, ibu menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya.
Trimester III adalah waktu untuk mempersiapkan kelahiran dan
kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya perhatian pada
kehadiran bayi. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang akan timbul waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali
karena perubahan body image yaitu merasa dirinya aneh dan jeleg. Ibu
memerlukan dukungan suami, keluarga, dan bidan.
5. Tanda gejala kehamilan
a. Tanda tidak pasti kehamilan menurut Varney:
1) Amenorrhea
2) Mual dan Muntah
3) Mastodinia
4) Quickening
5) Keluhan Kencing
6) Konstipasi
7) Perubahan Berat Badan
8) Perubahan Temperatur Basal
9) Perubahan Warna Kulit
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
16
10) Perubahan Payudara
11) Perubahan uterus
12) Tanda Piskacek’s
13) Perubahan-perubahan pada Serviks
a) Tanda hegar
b) Tanda goodell’s
c) Tanda Chadwick
d) Tanda Mc Donald
e) Terjadi pembesaran abdomen
f) Kontraksi uterus
g) Pemeriksaan test biologis kehamilan
b. Tanda pasti kehamilan
Menurut Kusmiati (2010) tanda pasti hamil adalah
1) Denyut jantung janin
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18.
Dengan stetoskop ultrasonic (doppler) dapat didengar sekitar 12
minggu. Melakuka auskultasi pada janin bisa mengidentifikasi bunyi-
bunyi yang lain seperti bising usus, bising talipusat, bising uterus, dan
nadi ibu.
2) Palpasi
Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi
jelas setelah 22 minggu. Gerakan janin bisa dirasakan dengan jelas
setelah 24 minggu.
3) Pemeriksaan penunjang dengan USG
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
17
6. Pembesaran uterus pada tinggi fundus uteri
a. Tidak hamil / normal sebesar telur ayam
b. 8 minggu : telur bebek
c. 12 minggu : telur angsa
d. 16 minggu : pertengahan simfisis ke pusat
e. 20 minggu : pinggir bawah pusat
f. 24 minggu : pinggir atas pusat
g. 28 minggu : sepertiga pusat ke xyphoid
h. 32 minggu : pertengahan pusat ke xyphoid
i. 36-42 minggu : 3 jari dibawah xyphoid
7. Tahapan dalam kehamilanmenurut Varney:
a. Trimester pertama adalah periode kehamilan dari mulai terjadinya
konsepsi sampai dengan usia kehamilan (antenatal) belum mencapai
14 minggu (0-3 bulan). Antenatal atau masa kehamilan merupakan
keadaan yang fisiolois yang dapat diikuti proses patologis yang
mengancam keadaan ibu dan janin. Uterus akan membesar pada
bulan-bulan pertama dan pada minggu ke-8plasenta sudah mulai
terbentuk dibawa pengaruh esterogen dan progesteron yang
kadarnya meningkat.
b. Trimester kedua adalah periode kehamilan dari usia 14 mingu sampai
dengan kuranag dari 29 minggu (4-7 bulan).Pada usia kurang dari 16
minggu plasenta sudah mulai terbentuk lengkap. Ukuan rata-rata
bergaris tengah 185 mm dan ketebalan 23 mm dengan volume 497
ml dan berat 508 gram, untuk ukuran bervariasi. Fungi dari plasenta
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
18
adalah sebagai perfusi dan transfer nutrisi, respirasi, imunologi dan
ekskresi (Hutahaean, 2013; h.34).
c. Trimester tiga adalah periode kehamilan tiga bulan terakhir atau pada
sepertiga masa kehamilan terakhir. Trimester tiga merupakan periode
kehamilan dari bulan ketujuh sampai sepuluh bulan (29-40 minngu).
TFU pada 32 minggu 27 cm, kehamilan 36 minngu 30 cm. pada
kehamilan 40 minggu TFU turun kembali dan terletak 3 jari dibawah
prosessus xyfoideus.
8. Komplikasi dalam kehamilan (Kusmiyati et al.2009 hal;154)
a. Hiperemesis gravidarum
b. Mola hidatidosa
c. Kehamilan ektopik terganggu
d. Plasenta previa
e. Solusio plasenta
f. Pandangan kabur
g. Keluar cairan yang berbau anyir
h. Bengkak pada muka dan tangan
i. Gerakan janin kurang.
j. Perdarahan pada kehamilan muda
1) Salah satunya adalah abortus. Abortus adalah berakhirnya suatu
kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) sebelum kehamilan tersebut
berusia 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram atau buah
kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan (Khumaira,
2012).
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
19
2) Etiologi dari abortus
a) Faktor genetik
b) Kelainan kongenital
c) Infeksi
3) Faktor predisposisi
a) Faktor dari luar
b) Faktor ibu
(1) Penyakit
(2) Umur
c) Pola kebutuhan sehari
(1) Nutrisi
(2) Aktifitas
(3) Pekerjaan
d) Macam-macam abortus
(1) Spontan antara lain:
(a) Iminens
(b) Insipiens
(c) Inkomplit
(d) Komplit
(e) Missed obortion
(f) Abortus habitualis
(2) Provokatus ada dua, yaitu abortus kriminalis dan medisinalis
(Prawiriharjo S, 2008; h. 136)
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
20
B. Persalinan
1. Definisi
Menurut Sulistyawati dan Nugraheny (2010) persalinan adalah
proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
Menurut Sumarah, dkk (2010) persalinan dan kelahiran normal adalah
proses pengeluaran yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42
minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin.
Dasar asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman
selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
komplikasi terutama perdarahan persalinan, hipotermia, asfiksia bayi baru
lahir. (JNPK- KR 2008)
2. Macam-macam persalinan
a. Persalinan spontan
Persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui jalan
lahir ibu tersebut.
b. Persalinan buatan
Persalinan dibantu dengan tenaga dari luara seperti ekstrasi
vakum, forceps, bahkan dilakukan operasi sectio caesaria.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
21
c. Persalinan anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian Pitocin atau
prostaglandin.
3. Etiologi persalinan
Menurut Sulistyawati dan Nugraheni (2010; h.05) etiologi persalinan, yaitu :
a. Teori penurunan hormone
Saat 1-2 minggu sebelum proses melahirkan dimulai, terjadi
penurunan kadar estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja
sebagai penenang otot-otot polos rahim, jika kadar progesterone turun
akan menyebabkan tegangnya pembuluh darah dan menimbulkan his.
b. Teori plasenta menjadi tua
Matangnya usia kehamilan, villi chorialis dalam plasenta
mengalami beberapa perubahan, hal ini menyebabkan turunya kadar
estrogen dan progesterone yang mengakibatkan tegangnya pembuluh
darah sehingga menimbulkan kontraksi uterus.
c. Teori distensi rahim.
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas
tertentu. Setelah melewati itu, terjadilah kontraksi sehingga persalinan
dapat mulai. Dalam kehamilan gameli, sering terjadi kontraksi karena
uterus teregang oleh ukuran janin ganda, sehingga terkadang kehamilan
gameli mengalami persalinan lebih dini.
d. Toeri oksitosin
1) Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis posterior
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
22
2) Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat merubah
sensiivitas otot rahim, sehingga terjadi Braxton hicks.
3) Menurunya konsentrasi progesterone karena matangnya usia
kehamilan menebabkan oksitosin meningkatkan aktivitasnya dalam
merangsang otot rahim untuk berkontraksi, dan terjadilah persalinan.
4. Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis
1) Glandula suprarenalis merupakan pemicu terjadinya persalinan.
2) Teori ini menunjukkan, pada kehamilan dengan bayi anensefalus sering
terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuknya hipotalamus.
5. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua sebagai salah satu penyebab
terjadinya permulaan persalinan, dan kadar prostaglandin yang tinggi baik
didalam air ketuban maupun darah perifer pada ibu hamil sebelum
melahirkan atau selama proses persalinan.
6. Faktor – faktor yang mempengaruhi persalinan menurut Sarwono:
a. Powers (tenaga)
Merupakan kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang teridiri
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power
merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh
adanya kontraksi dan retraksi otot – otot rahim.
b. Passages
Merupakan jalan lahir yang terbagi atas: Bagian tulang yang
keras: tulang – tulang panggul dan Bagian tulang yang lunak: otot – otot,
jaringan – jaringan dan ligament – ligament.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
23
c. Passenger
Merupakan factor janin, yang meliputi sikap janin, letak janin,
presentasi janin, bagian terbawah janin dan posisi janin.
7. Tahapan persalinan
a. Kala I (pembukaan)
Dikatakan kala I jika pembukaan serviks dan kontraksi terjadi
teratur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.Kala I adalah kala
pembukaan yang berlangsung antara pembukaan 1-10 cm atau lengkap.
Proses ini dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten (8 jam) dimana serviks
membuka sampai 3 cm dan fase aktif (7 jam) dimana serviks membuka
dari 3-10 cm. Kontraksi lebih kuat dan sering terjadi selam fase aktif.
Lamanya kala I untuk primigravida berlangsung 12 jam sedangkan pada
multigravida sekitar 8 jam. Berdasarkan Kurve Friedman, diperhitungkan
pembukaan pada primigravida 1 cm per jam dan pembukaan multigravida
2 cm per jam,sehingga waktu pembukaan lengkap dapat diperkirakan.
b. Kala II (pengeluaran)
Kala II adalah kala pengeluaran bayi, dimulai dari pembukaan
lengkap sampai bayi lahir. Uterus dengan kekuatan his yang bertambah
dan kekuatan ibu meneran akan mendorong bayi hingga lahir. Proses ini
berlangsung 2 jam pada primigarvida dan pada multigravida 1 jam.
Diagnosis persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan
dalam untuk memasikan pembukaan lengkap dan penurunan kepala.
Gejala kala II antara lain :
1) His semakin kuat dengan interval 2-3 menit, dengan durasi 40-45
detik.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
24
2) Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti keinginan
meneran karena tertekannya fleksus frankenhoser.
3) Lama nya kala II untuk primgravida 50 menit dan multigravida 30
menit.
c. Kala III (pelepasan plasenta atau kala uri)
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran
plasenta.Setelah kala II yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit,
kontraksi uterus berhenti sekitar 5-10 menit. Permulaan proses
pemisahan diri dari dinding uterus. Menurut Duncan, yaitu pelepasan
dimulai dari bagian pinggir (marginal) disertai dengan adanya tanda darah
yang keluar dari vagina apabila plasenta mulai terlepas. Sedangkan
menurut Schultz, yaitu plasenta mulai terlepas dari bagian tengah
(sentral) dengan tanda adanya pemanjangan tali pusat yang terlihat di
vagina.Terjadi kombinasi dari keduanya. Tanda-tanda pelepasan plasenta
adalah :
1) Uterus menjadi berbentuk bundar.
2) Uterus terdorong keatas, karena plasenta dilepas ke segmen bawah
rahim.
3) Tali pusat bertambah panjang
4) Adanya semburan darah
Teknik pengecekan pelepasan plasenta, adalah:Selain mengamati
tanda-tanda klinis diatas,bidan dapat juga melakukan perasat untuk
mengecek pelepasan plasenta, tiga perasat yang dapat dilakukan
sebagai berikut :
a) Perasat kustner
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
25
Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali
pusat, sementara tangan kiri menekan atas simfisis.Bila tali pusat
masuk kembali kedalam vagina berarti plasenta belum lepas, bila
plasenta tetap atau tidak masuk kedalam vagina berarti plasenta
sudah lepas.
b) Perasat strassman
Perasat ini dilakukan dengan mengetok-ngetok fundus
uteri dengan tangan kiri dan tangan kanan meregangkan tali pusat
sambil merasakan apakah ada getaran yang ditimbulkan dari
gerakan tangan kiri.Jika terasa ada getaran berarti plasenta belum
lepas dari dinding uterus, jika tidak ada getaran berarti plasenta
sudah lepas.
c) Perasat klien
Untuk melakukan perasat ini, meminta pasien untuk
meneran jika tali pusat tampak turun atau bertambah panjang
berarti plasenta telah lepas, tetapi jika belum turun atau tidak
bertambah panjang maka belum lepas.
Manajamemen aktif kala III adalah untuk membuat kontraksi uterus
lebih efektif.Syaratnya janin tunggal, keuntungan dari manajemen
aktif kala III adalah untuk mengurangi terjadinya perdarahan post
partum, dan menurunkan kejadian retensio plasenta.Manajemen
aktif kala III terdiri dari :
(1) pemberian oksitosin, di lakukan pada 1/3 paha bagian luar. Bila
15 menit plasenta tidak lahir maka berikan oksitosin ke dua,
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
26
evaluasi kandung kemih apakah penuh. Jika penuh lakukan
kateterisasi.
(2) penegangan tali pusat terkendali, klem dipindahkan 5-10 cm
dari vulva. Melihat tanda-tanda pelepasan plasenta, saat ada
kontraksi uterus tangan diatas perut melakukan dorsokranial
dengan sedikit tekanan. Cegah agar tidak terjadi inversio uteri.
(3) masase fundus uteri, tangan diletakkan diatas fundus uteri.
Gerakan tangan dengan pelan, sedikit ditekan,emutar searah
jarum jam selama 15 detik. Evaluasi kontraksi uterus setiap 15
menit selama 1 jam pertama dan 30 menit pada jam ke-2.
Kesalahan tindakan manajemen aktif kala III yaitu : terjdinya
inversio uteri atau uterus tertarik keluar dan berbalik, tali pusat
terputus, dan syok (Sumarah, dkk 2009; h. 149).
d. Kala IV (observasi)
Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta selama 1-2 jam. Pada kala
IV dilakukan observasi terhadap perdarahan pascapersalinan, paling
sering terjadi pada 2 jam pertama. Observasi yang dilakukan adalah :
1) Tingkat kesadaran pasien.
2) Pemeriksaan tanda-tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu,
pernafasan.
3) Terjadinya perdarahan. Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya
tidak melebihi 400-500 cc (JNPK- KR 2008).
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
27
8. Tanda-tanda inpartu
a. Terjadinya his persalinan.
b. Pengeluaran lendir dan darah (blody show).
c. Pengeluaran cairan
d. Pada pemeriksaan dalam : servik mendatar dan pembukaan telah ada.
9. Mekanisme persalinan
Terdapat tiga faktor yang penting dalam persalinan yaitu :
kekuatan yang ada pada ibu seperti kekuatan his dan mengejan, keadaan
jalan lahir, dan janinnya sendiri.
Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam
keadaan sinklitismus, adalah bila arah sumbu kepala janin agak lurus
dengan bidang pintu atas panggul.Dapat pula kepala masuk dalam
keadaan asinklitismus, yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan
bidang pintu atas panggul. Akibat sumbu kepala janin yang tidak simetris,
dengan sumbu lebih mendekati suboksiput,maka jaringan dibawahnya
terhadap kepala yang akan menurun mengakibatkan kepala mengadakan
fleksi didalam rongga panggul. Kepala yang sedang turun menemui
diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas kebawah depan, maka
kepala mengadakan rotasi atau putaran paksi dalam, dengan suboksiput
sebagai hipomoklion, kepala melakukan gerakan defleksi untuk dilahirkan.
Dengan kekuatan his bregma, dahi, muka, dan akhirnya dagu terlahir.
Setelah kepala lahir maka kepala segera mengadakan rotasi yang disebut
putar paksi luar untuk menyesuaikan punggung bayi (sarwono, 2009;
h.310).
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
28
10. Komplikasi pada persalinan
a. Luka jalan lahir
Perdarahan dalam keadaan dimana plasenta telah lahir lengkap dan
kontraksi Rahim baik. Perlukaan jalan lahir terdiri dari:
1) Robekan perineum
2) Robekan serviks
3) Rupture uteri
b. Infeksi
Infeksi adalah infeksi yang terjadi dalam persalinan infeksi dapat juga
terjadi sebelum persalinan berupa korioamnionitis.
C. Masa nifas
1. Pengertian
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah plasenta
lahir sampai dengan 6 minggu atau 42 hari. Yang diharapkan pada periode
6 minggu setelah melahirkan adalah semua system dalam tubuh akan pulih
drai berbagai pengaruh kehamilan dan kembali pada keadaansebelum
hamil (Sukarni dan Margareth, 2013; h. 315).
2. Perubahan sistem reproduksi
a. Involusi uteru
Pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus kembli
kekondisi sebelum hamil dengan bobot hanya 60 gram, atau suatu
proses kembalinya uterus pada keadaan sebelum hamil.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
29
b. Involusi tempat plasenta
Setelah persalinan, tempat plasenta merupakan tempat dengan
permukaan kasar, tidak rat dan kira-kira sebesar telapak tangan.
Dengan cepat akan mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya sebesar 3-
4 cm dan pada akhir nifas 1-2 cm.
c. Perubahan ligament
Ligament-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang
meregang sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir, berangsur-
angsur menciut kembali seperti sediakala.
d. Perubahan pada serviks
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan
yang terdapat pada serviks yang akan menganga seperti corong.
e. Perubahan pada vulva, vagina, dan perineum
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan sangat
besar selama proses melahirkan bayi, setelah 3 minggu akan kembali
seperti sebelum hamil.
f. Lochea
1) Lochea rubra
Muncul pada hari pertama sampai hari ketiga, berwarna merah.
2) Lochea sanguinolenta
Muncul pada hari ketiga sampai ketujuh, berwarna merah
kekuningan.
3) Lochea serosa
Muncul pada hari kelima sampai kesembilan postpartum, berwarna
kekuningan.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
30
4) Lochea alba
Muncul pada hari kesepuluh, berwarna putih kekuningan.
3. Tujuan asuhan kebidanan masa nifas:
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah
komplikasi yang terjadi pada ibu dan bayi.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada
bayinya.
d. Memberikan pelayanan keluarga berencana (Sarwono, 2009; h. 123).
4. Menurut mansjoer (2002), nifas dibagi dalam 3 periode:
a. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam, dianggap telah bersih
dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat
genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
c. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa
berminggu-minggu atau berbulan atau tahunan.
5. Kunjungan masa nifas
Dalam masa nifas ada 4 kali kunjungan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.yaitu sebagai berikut:
1) 6-8 jam setelah persalinan
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
31
a) Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
b) Mendeteksi dan merawat penyebab lalin perdarahan, rujuk bila
perdarahan berlanjut.
c) Memberikan konseling pada ibu atau pada keluarga bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
d) Pemeberian ASI awal
e) Melakukan hubungan sehat antara ibu dan bayi
f) Menjaga agar bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermi.
2) 6 hari setelah persalinan
a) Memastikan involusi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi,
fundus di bawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak
ada bau.
b) Menilai adanya tanda – tanda demam, infeksi dan perdarahan
abnormal.
c) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istirahat.
d) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak adanya tanda –
tanda penyulit.
e) Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi dan
tali pusat, serta menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
sehari –hari.
3) 2 minggu setelah persalinan
Memastikan Rahim sudah kembali normal dengan mengukur dan
meraba bagian rahim.
4) 6 minggu setelah persalinan
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
32
a) Menanyakan pada ibu tentang penyulit – penyulit yang dialami ibu
maupun bayi.
b) Memberikan konseling KB secara dini.
6. Adaptasi psikologi masa nifas
Fase – Fase dalam masa nifas pasca persalinan
a. Taking in
b. Taking hold
c. Letting go
7. Kebutuhan masa nifas
a. Informasi dan konseling tentang :
1) Perawatan bayi dan pemberian ASI.
2) Apa yang terjadi termasuk gejala adanya masalah yang mungkin
timbul.
3) Kontrasepsi
b. Dukungan dari petugas kesehatan, kondisi emosional dan psikologis
suami serta keluarga.
c. Pelayanan kesehatan untuk kecurigaan dan munculnya tanda terjadi
komplikasi.
8. Komplikasai masa nifas
a. Perdarahan hebat yang tiba-tiba meningkat dari vulva atau vagina
b. Pengeluaran dari vagina yang berbau busuk
c. Rasa nyeri dibagian bawah abdomen
d. Sakit kepala terus menerus, nyeri epigastrium
e. Pembengkakan tangan
f. Demam, muntah, sakit ketika BAB
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
33
g. Payudara tampak merah, panas dan nyeri
h. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
i. Rasa nyeri, warna merah dan bengkak serta lembek pada kaki
j. Merasa sangan letih dan sesak nafas
k. Infeksi masa nifas
D. Bayi baru lahir
1. Definisi bayi baru lahir
Menurut Ai yeyeh dan Yulianti (2010) definisi bayi baru lahir
adalahBayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37 minggu sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-
4000 gram, nilai Apgar >7 dan tanpa cacat bawaan.
Neonatus adalah bayi yang baru lahir mengalami proses kelahiran
dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan
ekstra uterine.
2. Penanganan bayi baru lahir
Tujuan utama perawatan bayi baru lahir menurut Sarwono (2009) adalah :
a. Membersihkan jalan nafas
b. Memotong dan merawat tali pusat
c. Mempertahankan suhu tubuh bayi
d. Pencegahan infeksi
3. Adaptasi fisiologis bayi baru lahir terhadap dunia luar
Setelah tali pusat dipotong maka bayi melakukan segala kegiatannya
dilakukan sendiri untuk mempertahankan kehidupannya. Yang paling
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
34
utama adalah menjaga kesehatan bayi dan menjaga agar bayi tetap
hangat, pernafasan secara spontan, dan bayi bisamenyusui sendiri pada
ibunya (Sumarah, dkk2009; h.173).
4. Inisiasi Menyusui Dini
Prinsip pemberian ASI adalah dimulai sedini mungkin dan secara
eksklusif. Segera setelah bayi lahir dan tali pusat diikat, meletakkan bayi
tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi bersentuhan langsung kekulit ibu.
Kontak kulit ini berlangsung 1 jam atau lebih, bahkan sampai bayi dapat
menyusu sendiri jika sebelumnya belum berhasil. Bayi diberi topi dan
diselimuti. Keuntungan IMD ini dapat merangsang oksitosin dan prolaktin
pada ibu sedangkan pada bayi memberikan kekebalan pasif karena
kolostrum adalah imunisasi pertama bayi (JNPK-KR, 2008; h. 127-128)
5. Perlindungan termoregulasi
Menurut Sumarah (2010) termoregulasi adalah suatu mekanisme
pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi
sempurna,mekanisme kehilangan panas bayi antara lain:
a. Konduksi adalah kontak langsung dengan permukaan dingin.
b. Konveksi adalah terpapar dengan benda sekitar.
c. Evaporasi adalah penguapan cairan ketuban.
d. Radiasi adalah berdekatan dengan benda yang suhunya lebih rendah.
6. Mencegah kehilangan panas
a. Keringkan bayi segera setelah bayi lahir dengan menggunakan handuk
bersih.
b. Menyelimuti badan bayi dengan kain yang hangat dan bersih.
c. Mentelimuti bagian kepala bayi dengan kain atau memakaikan topi.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
35
d. Menganjurkan pada ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
7. Tanda-tanda kegawatan pada bayi baru lahir
Semua bayi baru lahir harus dinilai tanda-tanda kelainan yang
menunjukkan suatau penyakit, antara lain : sesak nafas, malas minum,
kurang aktif, panas atau suhu badan bayi rendah, berat badan rendah.
Tanda-tanda bayi sakit berat, apabila terdapat salah satu tanda seperti:
sulit minum, perut kembung, merintih, perdarahan, kejang.
8. Penilaian bayi baru lahir
Segera setelah bayi lahir letakkan bayi diatas kain bersih dan kering
yang disiapkan diatas perut ibu, keringkan dan hangatkan dan melakukan
penilaian sekilas apakah menagis kuat dan apakah bergerak aktif atau
tidak (Sumarah, dkk 2009; h. 177).
Table 2.1 Nilai Apgar Skor
Skor 0 1 2
Appearance color
Pulse
Grimace
Activity
Respiration
Pucat
Tidak ada
Tida ada
Lumpuh
Tidak ada
Badan merah,
ekstremitas biru
<100 x / menit
Sedikit gerakan mimik
Ekstremitas dalam fleksi
sedikit
Lemah, tdak teratur
Seluruh
tubuhkemerah-
merahan
>100 x / menit
Menangis, batuk
Gerakan aktif
Menangis kuat
Sumber : Sumarah, 2009
9. Pemantuan 2 jam setelah bayi lahir
Melihat kemampuan bayi menghisap dengan kuat, bayi tampak aktif
atau lunglai, dan warna kulit bayi kemerahan atu biru. Seorang bidan
sebelum meninggal kan pasien terutama bayi harus melihat apakah
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
36
terdapat gangguan pernafasan, hipotermi, infeksi dan cacat bawaan
(Prawiroharjo S, 2008: h. 136).
10. Penatalaksanaan Bayi Baru Lahir
a. Asuhan bayi baru lahir pada 0-6 jam
1) Asuhan bayi baru lahir normal, dilaksanakan segera setelah lahir,
dan diletakkan didekat ibu serta dalam ruangan yang sama.
2) Asuhan bayi baru lahir dengan komplikasi dilaksanakan satu
ruangan dengan ibu nya atau diruang khusus.
3) Pada saat proses persalinan, ibu dapat didampingi suami
(Direktorat Kesehatan Khusus, 2010; h. 20)
b. Asuhan pada bayi usia 2-6 hari
Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir diantaranya:
1) Menilai pertumbuhan
Cara yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk
memantau dan menilai pertumbuhan adalah kenaikan berat badan
2) Pemberian minum dan cairan
a) Pemberian minum
b) Pemberian ASI Ekslusif (Sudarti, 2010; h. 32).
b. Asuhan bayi baru lahir 6-28 hari
1) Pemeriksaan neonatus pada periode ini dapat dilaksanakan di
pelayanan kesehatan atau melalui kunjungan rumah untuk tenaga
kesehatan.
2) Pemeriksaan neonatus dilakukan didekat ibu, bayi didampingin ibu
atau keluarga pada saat diperiksa atau diberikan pelayanan
kesehatan (Direktorat Kesehatan Khusus, 2010; h. 20).
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
37
b. Pelayanan kesehatan neonatus sedikitnya 3 kali
1) KN I pada 6 - 48 jam
2) KN II pada 3 - 7 hari
3) KN III pada 8 - 28 hari
c. Asuhan pada bayi 6 minggu pertama
Asuhan yang diberikan pada bayi berusia 6 minggu pertama yaitu
dengan cara mempertahankan suhu normal bayi. Mempertahankan
suhu bayi agar tetap normal yaitu dengan cara Kangaroo Mother Care
(KMC) atau yang disebut perawatan bayi lekat. KMC adalah kontak
kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus menerus dan
dikombinasikan dengan pemberian ASI ekslusif. Tujuannya adalah
agar bayi tetap hangat. Kunjungan bayi ini diberikan pendidikan
kesehatan tentang imunisasi (Sudarti, 2010; h. 32).
E. Masa Antara
a. Pengertian
Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah atau menunda suatu
kehamilan, dan keluaraga berencana merupakan satu pelayanan preventif
untuk wanita.
a. Metode sederhana
1) Kondom
2) Pantang berkala
3) Lendir serviks
4) Kalender
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
38
b. Metode amenorhea laktasi
Adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI, bila terdapat
keadaan-keadaan berikut:
1) Menyusui secara penuh tanpa susu formula dan makan pendamping,
lebih efektif diberikan 8 kali sehari.
2) Belum mendapatkan haid.
3) Umur bayi kurang dari 6 bulan
c. Pil progestin (mini pil)
Metode ini cocok untuk digunakan oleh ibu menyusui yang ingin
memakai pil KB karena sangat efektif pada masa laktasi.Efek samping
utama adalah mual-mual, dan gangguan perdarahan.
d. Suntik progestin
Metode ini sangataman, efektif dapat dipakai semua
perempuandalam usia reproduksi, kembalinya kesuburan lebih lambat
rata-rata 4 bulan sertacocok untuk masa laktasi karena tidak menekan
produksi ASI. Jadwal kunjungan berikutnya diperhitungkan dalam
pedoman Depoprovera (interval 12 minggu), Norigest (interval 8
minggu), dan cyclofem (interval 4 minggu).
e. Kontrasepsi implant
Kontrasepsi ini dapat digunakan oleh semua perempuan dalam
penggunaan selama 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk jadema, efek
samping dengan metode ini adalah hipermenorhea. Untuk kunjungan
ulang 1 minggu setelah pemasanagan atau jika ada keluhan.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
39
f. Alat kontrasepsi dalam rahim
Jenisnya yaitu CuT-380A, yang dipasang di luar hamil dan saat
selesai menstruasi.Metode ini memiliki evektifitas tinggi, tidak banyak
menimbulkan komplikasi, dan kembalinya kesuburan cepat setelah
pencabutan. Untuk kunjungan ulang setelah pemasangan dua minggu
setelah pemasangan
g. Kontrasepsi mantap wanita dan pria
Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan metode yang
paling efektif, murah dan aman, hanya dilakukan pembedahan sedikit
(Manuaba, 2010; h. 614).
F. Landasan Hukum
1. Kewenangan bidan
a. Wewenang bidan yang diatur dalam permenkes berdasarkan
permenkes No. 1464/ MENKES/ PER/ X/ 2010 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan:
Pada pasal 9 seorang bidan dalam menjalankan prakteknya memiliki
wewenang untuk memberikan pelayanan pada kesehatan ibu, anak dan
keluarga berencana. Sedangkan pada pasal 10 menjelaskan tentang
memberikan pelayanan kesehatan ibu meliputi masa pra hamil,
kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa menyusui, dan masa
antara, dua kehamilan, yang didalamnya memberikan konseling tentang
masa pra hamil, pelayanan antenatal pada hamil normal, persalinan
normal, nifas normal, pelayanan ibu menyusui dan konseling antara
kehamilan dan pasal 11 tentang memberikan pelayanan kesehatan
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
40
pada bayi baru lahir tentang melakukan asuhan bayi baru lahir normal,
dan untuk memberikan penyuluhan serta konseling tentang keluarga
berencana diatur dalam pasal 12.
b. Wewenang bidan yang diatur dalam kepmenkes berdasarkan
kepmenkes No. 900/ MENKES/ SK/ VII/ 2002 tentang registrasi dan
praktek bidan:
Pada pasal 14 dan 15 dalam memberikan pelayanan konseling hampir
sama yang diatur didalam permenkes 1464/2010, hanya pada pasal 16
seorang bidan memiliki wewenang dalam memberikan pertolongan
kehamilan abnormal, pertolongan persalinan abnormal, pelayanan ibu
nifas abnormal, dan memberikan pelayanan kepada anak.
G. Tinjauan Teori Asuhan Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah suatu pendekatan yang dugunakan oleh
seorang bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara
sistematis dimulai dari langkah pengkajian dan analisa data, diagnosa
kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi (PP IBI, 2006; h. 135).
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
tanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan/ masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa
persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana (PP IBI, 2006; h.
136).
Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan manajemen
kebidanan yaitu 7 langkah Varney meliputi : pengkajian, interpretasi data,
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
41
diagnosa potensial, identifikasi akan tindakan segera atau kolaborasi dan
konsultasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
1. Pengkajian
Yaitu suatu pengumpulan data tentang status kesehatan klien atau pasien
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Data yang diperoleh
dicatat dan dianalisis (PP IBI, 2006; h.136).
a. Data Subjektif
Yaitu data yang didapatkan dari pasien atau orang lain yang menjadi
saksi dalam kasus ini (Sayuti, 2009; h.54).
1) Biodata yang menyangkut identitas pasien
a) Nama
Nama jelas atau nama lengkap, jika tidak memakai nama
panggilan sehari-hari agar tidak keliru.
b) Umur
Dicacat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko tinggi,
seperti kurang dari 20 tahun atau alat reproduksi belum matang,
sedangkan umur lebih dari 35 tahun sangat rentan terjadinya
pedarahan masa nifas.
c) Agama
Untuk mengetahui dalam membimbing dan mengarahkan dalam
berdo’a.
d) Suku bangsa
Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
42
e) Pendidikan
Mempengaruhi terhadap tindakan kebidanan dan untuk menilai
seberapa jauh tingkat intelektualnya, sehingga dalam memberikan
kionseling sesuai dengan pendidikannya.
f) Pekerjaan
Untuk mengetahui tingkat sosial ekonomi, karena mempengaruhi
gizi pasien
g) Alamat
Mungkin memiliki nama yang sama dengan alamat yang berbeda.
2) Keluhan utama
Keluhan apa yang dirasakan pada ibu saat datang untuk periksa.
3) Riwayat menstruasi
Perlu dikaji untuk mengetahui tentang usia saat menarche, frekuensi,
lamanya, sifat darah yang keluar, dismenorhe, HPHT dan HPL
(Varney, 2006; h.33) Umur kehamilan dapat diketahui berdasarkan
HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) dan HPL digunakan untuk
mengetahui perkiraan persalinan (Varney, 2006; h.790).
4) Riwayat perkawinan
Yang dikaji antara nya tentang nikah berapa kali, syah atau tidak,
karena jika melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan
dengan psikologisnya, dan akan berlanjut sampai masa nifas.
5) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Ditanyakan untuk mengetahui jumlah kehamilan yang lalu dan
apakah ada riwayat seksio cesarea, riwayat curetase, dan riwayat
manual plasenta.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
43
6) Riwayat kehamilan sekarang
Dilakukan untuk mengetahui dan mengawasi perkembangan
kehamilan dengan pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan
fisik, pemeriksaan obstetri.
7) Riwayat persalinan dahulu dan sekarang
Dikaji untuk mengetahui cara persalinan, penolong persalinan, lama
persalinan, penyulit yng menyertai dan lamanya dalam pada kala II.
8) Riwayat perkawinan
Untuk mengetahui status perkawinan ibu, usia perkawinan kurang
dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun yang akan terjadi penurunan
desidua.
9) Riwayat kb
Perlu dikaji karena kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi
penetapan tanggal perkiraan kelahiran EDD (Estimated date of
delivery). (Wheleer, 2010; h.37).
b. Data Objektif
Yaitu data yang dapat diperiksa oleh medik dengan menggunakan
pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (Sayuti, 2009; h.55).
2. Interpretasi Data
Diagnosa kebidanan yang dirumuskan berdasarkan analisis data yang telah
dikumpulkan (PP IBI, 2006; h.136).
3. Diagnosa Potensial
Mengantisipasi masalah atau diagnosis yang akan tejadi lainnya, yang dapat
menjadi tujuan yang diharapkan, karena telah ada masalah atau diagnosis
yang teridentifikasi (Varney, 2007; h. 26)
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
44
4. Identifikasi akan tindakan segera atau kolaborasi dan konsultasi
Kolaborasi adalah bidan dan dokter bersama-sama mengatur perawatan
kesehatan wanita atau bayi baru lahir yang mangalami komplikasi medis,
ginekologis, atau obstetrik.
Konsultasi adalah nasehat atau pendapat seorang dokter atau anggota lain
tim perawatan kesehatan dicari sementara bidan memegang tanggung
jawab utama perawatan kesehatan wanita (Varney, 2007; h.25).
5. Perencanaan
Suatu rencana asuhan kebidadan yang dibuat berdasarkan diagnosa
kebidanan (IPI IBI, 2006;h.137).
6. Pelaksanaan
Tindakan kebidanan dilaksanakan berdasatkan rencana dan perkembangan
keadaan klien : tindakan kebidanan dilanjutkan dengan evaluasi keadaan
klien atau pasien (IPI IBI, 2006;h.137).
7. Evaluasi
Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan terus menerus seiring dengan
tindakan kebidanan yang dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang telah
dirumuskan (IPI IBI, 2006;h.138).
8. Metode SOAPIE
Metode SOAPIE terdiri dari S adalah Subjektif, O adalah data Objektif, A
adalah Analyisis/Assesment dan P adalah planning I adalah Implementsi E
adalah Evaluasi. Merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis
dan singkat. Prinsip dari metode SOAPIE ini merupakan proses pemikiran
penatalaksanaan manajemen kebidanan
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014
45
a. S (Subjektif)
Apa yang dikatakan oleh ibu pasiendiperoleh melalui anamnesis
b. O (Objektif)
Apa yang dilihat dan dirasakan bidan sewaktu melakukan pemirksaan.
c. A (Assesment)
Kesimpulan apa yang dibuat dari data-data subjektif atau objektif tersebut.
d. P (planning)
Rencana dari tindakan yang akan dilakukan (Muslihatun, dkk, 2009; h.
12).
e. Implementasi
Bidan bekerja dengan dokter dan pasien untuk melaksanakan rencana
asuhan yang menyeluruh dan kolaboratif
f. Evaluasi
Mengevaluasi tindakan asuhan secara menyeluruh sesuai dengan yang
dibutuhkan pasien. Apabila tindakan yang telah dilakukan dianggap tidak
efektif, maka dilakukan penyesuaian rencana asuhan selanjutnya.
Asuhan Komprehensif Ibu..., Novitasari, Kebidanan DIII UMP, 2014