uns.ac.id · web viewmenggunakan pedestrian lewat manapun tanpa harus mencari pedestrian yang...

8
MASIH KURANGNYA AKSESIBILITAS PEDESTRIAN KAMPUS UNS TERHADAP DIFABEL Apakah pedestrian kampus UNS sudah dengan baik mendukung keterbatasan kaum difabel?, Apakah pedestrian kampus UNS sudah memenuhi harapan dari difabel??, pertanyaan ini tepat, mengingat bahwa UNS mencanangkan dirinya sebagai kampus Inklusi. Tetapi, seperti yang dilansir Solopos oleh Septhia Ryanthie pada 14/12/2015, kampus UNS dinilai belum ramah difabel, dibuktikan pada saat peringatan Hari Difabilitas Internasional 2015 dengan melakukan uji coba pedestrian kampus UNS, yang ternyata aksesibilitas pedestrian kampus masih kurang baik.

Upload: duongkhuong

Post on 09-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: uns.ac.id · Web viewmenggunakan pedestrian lewat manapun tanpa harus mencari pedestrian yang ukurannya lebih lebar Setelah adanya pedestrian yang ukurannya berbeda, selanjutnya adalah

MASIH KURANGNYA AKSESIBILITAS PEDESTRIAN KAMPUS UNS

TERHADAP DIFABEL

Apakah pedestrian kampus UNS sudah dengan baik mendukung keterbatasan kaum

difabel?, Apakah pedestrian kampus UNS sudah memenuhi harapan dari difabel??,

pertanyaan ini tepat, mengingat bahwa UNS mencanangkan dirinya sebagai kampus Inklusi.

Tetapi, seperti yang dilansir Solopos oleh Septhia Ryanthie pada 14/12/2015, kampus UNS

dinilai belum ramah difabel, dibuktikan pada saat peringatan Hari Difabilitas Internasional

2015 dengan melakukan uji coba pedestrian kampus UNS, yang ternyata aksesibilitas

pedestrian kampus masih kurang baik.

Menurut Wikipedia, Aksesibilitas adalah derajat kemudahan, dicapai oleh orang,

terhadap suatu objek, pelayanan ataupun lingkungan. Kemudahan akses tersebut

diimplementasikan pada bangunan gedung, lingkungan, dan fasilitas umum lainnya. Dari

pengertian tersebut, dapat diketahui apabila aksesibilitas itu penting dan dengan adanya

aksesibilitas tersebut, pengguna pedestrian memiliki kemudahan saat menggunakan

pedestrian. Pedestrian kampus UNS belum memberi kemudahan bagi orang normal saat

menggunakan pedestrian, apalagi orang-orang yang memiliki keterbatasan (difabel),

meskipun dia memiliki mobilitas yang baik. Kurangnya aksesibilitas pedestrian terhadap

difabel tersebut disebabkan karena beberapa hal yang akan penulis bahas selanjutnya.

Apa itu difabel ???. Menurut UU No. 4 Tahun 1997 tentang penyandang cacat, difabel

adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental yang dapat mengganggu

atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan aktivitas secara

selayaknya. Karena itu, mereka membutuhkan pelayanan dan fasilitas yang lebih daripada

Page 2: uns.ac.id · Web viewmenggunakan pedestrian lewat manapun tanpa harus mencari pedestrian yang ukurannya lebih lebar Setelah adanya pedestrian yang ukurannya berbeda, selanjutnya adalah

orang normal. difabel yang paling mengalami kesulitan akan masih kurang dan nyaman nya

aksesibilitas pedestrian yaitu Tunadaksa. Tunadaksa adalah suatu keadaan rusak atau

terganggu, sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam

fungsinya yang normal (White House Conference, 1931). Seorang Tunadaksa yang

merasakan kurangnya aksesibilitas pedestrian kebanyakan adalah Tunadaksa yang memakai

kursi roda, bukan tongkat.

Beberapa kesulitan yang dialami oleh seorang Tunadaksa saat melewati pedestrian

yaitu seperti adanya pohon ditengah-tengah pedestrian, adanya jalan di pedestrian yang

berlubang (tidak rata) dan rusak, pedestrian yang lebarnya berbeda dengan pedestrian di

tempat lain, pedestrian yang memiliki belokan tajam dan naik turun, adanya bidang miring

atau ramp yang kurang lebar serta adanya pedestrian yang tidak memiliki ramp. Berikut

sebab mengapa hal-hal tersebut menjadi hambatan bagi seorang Tunadaksa ketika

menggunakan pedestrian kampus UNS.

Pertama, apabila ada pohon besar berada ditengah-tengah pedestrian, orang normal

yang melewati pedestrian pasti juga mengalami kesulitan, apalagi difabel. Pohon memang

berfungsi sebagai penyejuk dan penghasil oksigen untuk pejalan kaki yang melewati

pedestrian, tapi jika penempatan pohon tersebut tidak mengganggu fungsi dari pedestrian.

Masih baik jika yang menggunakan pedestrian adalah difabel yang memakai tongkat, tapi

coba bayangkan, jika ada difabel tunadaksa yang lumpuh total, yang dapat digerakkan hanya

leher dan kepalanya, dia memakai kursi roda, dan saat dia menggunakan pedestrian kampus

UNS, tiba-tiba ada pohon besar didepannya, yang membuatnya mengalami kesulitan untuk

melaluinya. Jadi, apakah mungkin dia menepi pada tepi pedestrian yang sempit??. Salah satu

cara yang dapat digunakan untuk mengangani masalah ini adalah dengan menebang pohon

tersebut, dan menggantinya dengan menanami tanaman perdu (semak-semak) disamping

pedestrian.

Page 3: uns.ac.id · Web viewmenggunakan pedestrian lewat manapun tanpa harus mencari pedestrian yang ukurannya lebih lebar Setelah adanya pedestrian yang ukurannya berbeda, selanjutnya adalah

Kedua, jalan pedestrian yang berlubang dan rusak. Kenapa ini jadi masalah?

Bukankah seorang Tunadaksa masih dapat melewatinya ??, ya memang seorang Tunadaksa

masih dapat melewati pedestrian yang jalannya berlubang atau rusak, tapi ini akan membuat

mereka kurang nyaman ketika melewati pedestrian tersebut, selain itu pedestrian seperti

gambar dibawah ini juga kurang sedap untuk dipandang. Oleh karena nya, diperlukan adanya

perbaikan jalan pedestrian tersebut dengan memeratakan atau menambal jalan

Hal berikutnya yaitu pedestrian yang ukurannya berbeda-beda disatu tempat dengan

tempat yang lain, ditunjukkan seperti pada gambar dibawah ini

Gambar pedestrian sebelah kiri merupakan pedestrian yang berada di depan Lazis

UNS, sedangkan gambar pedestrian sebelah kanan, berada di depan Gedung F FKIP. Dari

gambar diatas, terlihat jika ukuran pedestrian pada gambar sebelah kanan lebih luas

dibanding dengan pedestrian pada gambar kiri. Ada baiknya apabila pedestrian tersebut

memiliki ukuran yang sama antara satu tempat dengan tempat yang lain, kerena dengan

begitu jika seorang Tunadaksa ingin pergi kesuatu tempat, mereka dapat mengakses atau

Page 4: uns.ac.id · Web viewmenggunakan pedestrian lewat manapun tanpa harus mencari pedestrian yang ukurannya lebih lebar Setelah adanya pedestrian yang ukurannya berbeda, selanjutnya adalah

menggunakan pedestrian lewat manapun tanpa harus mencari pedestrian yang ukurannya

lebih lebar

Setelah adanya pedestrian yang ukurannya berbeda, selanjutnya adalah pedestrian

yang memiliki belokan tajam dan naik turun, sangat jelas bahwa hal ini menjadi hambatan

untuk seorang Tunadaksa, mereka akan kewalahan ketika melewati pedestrian ini, bahkan

pedestrian seperti ini dapat menyebabkan hal yang fatal terjadi, seperti terjatuh dari kursi

roda. Pedestrian seperti pada gambar, memang sulit untuk ditangani, karena bentuk dari

pedestrian tersebut mengikuti kontur tanah yang ada di kampus UNS.

Kelima, adalah ukuran bidang miring atau ramp yang kurang lebar. Ukuran ramp

yang kurang lebar ini disebabkan karena disamping ramp tersebut, terdapat sebuah tangga

yang fungsinya lebih sedikit dan jarang digunakan daripada ramp dan jarang dilewati oleh

orang normal juga meski interval antar tangga tersebut tidak terlalu besar, jadi kenapa tidak

jika tangga tersebut dihilangkan dan dibangun ramp saja.

Page 5: uns.ac.id · Web viewmenggunakan pedestrian lewat manapun tanpa harus mencari pedestrian yang ukurannya lebih lebar Setelah adanya pedestrian yang ukurannya berbeda, selanjutnya adalah

Setelah beberapa hal diatas, yang terakhir adalah adanya pedestrian yang tidak

memiliki ramp. Berbeda dari sebelumnya, pedestrian yang terletak didepan Stadion kampus

UNS ini malah tidak memiliki ramp, meskipun bentuknya kecil. Hal ini jelas akan

menyulitkan seorang Tunadaksa ketika akan melewati pedestrian seperti ini. Kalaupun tidak

diberi ramp, tapi setidaknya, pedestrian tersebut tidak memiliki tepi yang terlalu tinggi,

dengan begitu, mereka memiliki akses ketika akan melewatinya

Kampus UNS memang sudah memiliki pedestrian yang baik tetapi pedestrian saat ini

masih kurang dapat dikatakan sebagai pedestrian yang ramah terhadap difabel, maka dari itu,

perlu untuk diperbaiki. Memang di kampus UNS tidak banyak mahasiswa yang memiliki

keterbatasan seperti seorang Tunadaksa atau banyak yang menggunakan fungsi dari

pedestrian, tapi dengan ini, penulis sangat mengharapkan jika kampus UNS yang

mencanangkan dirinya sebagai kampus Inklusi itu benar-benar ada wujudnya, tidak hanya

sebuah kata ataupun sebuah predikat, untuk itu penulis juga mengharapkan perhatian yang

lebih dari para pengurus kampus UNS dan komitmennya untuk memperhatikan hal-hal yang

telah penulis sampaikan diatas, dengan membenahi dan menyempurnakan fasilitas pedestrian

tersebut, sehingga mereka, para difabel, dapat terfasilitasi dengan baik dan aksesibilitas dapat

tercapai, meskipun untuk mencapai semua itu dibutuhkan sebuah pertimbangan serta proses

yang tidak singkat.

Hal-hal yang disampaikan diatas merupakan suatu hal yang memerlukan perhatian

lebih dari kita semua, tidak hanya dari para pengurus kampus UNS, agar seorang d ifabel

Tunadaksa dapat memiliki aksesibilitas yang baik ketika menggunakan pedestrian kampus

UNS, selain itu, kenyamanan mereka saat menggunakan pedestrian juga perlu diperhatikan

karena itu penting dan mereka juga mempunyai hak yang sama untuk menggunakan fasilitas

seperti orang normal pada umumnya.

Page 6: uns.ac.id · Web viewmenggunakan pedestrian lewat manapun tanpa harus mencari pedestrian yang ukurannya lebih lebar Setelah adanya pedestrian yang ukurannya berbeda, selanjutnya adalah