9f3af distribusi spasial dan temporal biomassa fitoplankton (klorofil a) dan keterkaitannya dengan...

116
 DISTRIBUS I SPASIAL DAN TEMPORAL BIOMASSA FITOPLANKTON (Klorofil-a) DAN KETERKAITANNYA DENGAN KESUBURAN PERAIRAN ESTUARI SUNGAI BRANTAS, JAWA TIMUR RIDWAN ARIFIN SKRIPSI DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Upload: dedisumarno

Post on 06-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 1/116

 

DISTRIBUSI SPASIAL DAN TEMPORAL

BIOMASSA FITOPLANKTON (Klorofil-a)

DAN KETERKAITANNYA DENGAN KESUBURAN

PERAIRAN ESTUARI SUNGAI BRANTAS, JAWA TIMUR

RIDWAN ARIFIN

SKRIPSI

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 2/116

 

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

DISTRIBUSI SPASIAL DAN TEMPORAL BIOMASSA

FITOPLANKTON (Klorofil-a) DAN KETERKAITANNYA

DENGAN KESUBURAN PERAIRAN ESTUARI SUNGAI

BRANTAS, JAWA TIMUR

adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan belum diajukan dalam

 bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data daninformasi yang berasal atau dikutip dari karya yang telah diterbitkan maupu tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2009

Ridwan Arifin

C24104047

Page 3: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 3/116

 

Ridwan Arifin, C24104047. Distribusi Spasial dan Temporal Biomassa

Fitoplankton (Klorofil-a) dan Keterkaitannya dengan Kesuburan Perairan

Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur. (Dibimbing oleh Ario Damar dan Enan

Mulyana Adiwilaga).

RINGKASAN

Penelitian ini dilakukan di perairan estuari Sungai Brantas, yaitu estuari

Sungai Porong, kabupaten Sidoarjo dan estuari Sungai Wonokromo, kota

Surabaya, Propinsi Jawa Timur pada Bulan Maret 2007 sampai Maret 2008.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika spasial dan temporal biomassa fitoplankton (klorofil-a) di Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur serta

mengetahui keterkaitan antara kandungan klorofil-a dengan kelimpahanfitoplankton untuk melihat tingkat kesuburan perairan estuari Sungai Brantas,

Jawa Timur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi

ilmiah tentang dinamika biomassa fitoplankton (klorofil-a) di sebuah estuari tropis

khususnya dinamika spasial dan temporal dalam hal ini estuari Sungai Porong dan

Wonokromo, bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan perairan yang terkait

dengan kesuburan perairan di Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur.

Kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas (Sungai Porong

dan Wonokromo) selama penelitian berkisar antara 0,445-24,503 µg/l denganrata-rata kandungan klorofil-a 5,311 µg/l. Berdasarkan nilai konsentrasi rata-rata

klorofil-a yang diperoleh selama penelitian, perairan estuari Sungai Brantas

tergolong kedalam perairan yang bersifat mesotrofik   (nutrien sedang), meskipunmasih ditemukan kandungan klorofil-a yang tinggi seperti pada St 6 Bulan Maret

2007 sebesar 24,503 µg/l (tergolong eutrofik ), sedangkan menuju laut lepas

tergolong perairan oligotrofik. 

Perubahan kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas tidak

selalu diikuti dengan perubahan kelimpahan fitoplankton secara linear. Stasiun

dengan kandungan klorofil-a yang tinggi tidak selalu memiliki kelimpahan

fitoplankton yang tinggi pula, walaupun kandungan nutrien tinggi seperti pada St9 Bulan Maret 2008 dan St 11 Bulan Agustus 2007. Namun sebaliknya pada St 5

Bulan Maret 2007 memiliki kelimpahan fitoplankton yang tinggi tetapi

kandungan klorofil-a di stasiun tersebut rendah.

Analisis pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan parameter biologidalam hal ini klorofil-a pada taraf kesamaan 80% menunjukkan kecenderungan

 bahwa kualitas air relatif sama. Pengelompokkan stasiun bervariasi berdasarkan

 parameter klorofil-a. Dari analisis komponen utama pada ketiga waktu

 pengamatan diperoleh bahwa parameter yang memiliki korelasi positif dengan

kandungan klorofil-a adalah kelimpahan fitoplankton, nitrat, nitrit dan orthofosfat.

 Namun nilai korelasinya relatif kecil, dapat dikatakan bahwa parameter-parametertersebut tidak memberikan hubungan yang berbeda nyata (tidak mempengaruhi)

terhadap kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas, Jawa Timur. 

Page 4: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 4/116

 

DISTRIBUSI SPASIAL DAN TEMPORAL

BIOMASSA FITOPLANKTON (Klorofil-a)

DAN KETERKAITANNYA DENGAN KESUBURAN

PERAIRAN ESTUARI SUNGAI BRANTAS, JAWA TIMUR

RIDWAN ARIFIN

C24104047

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 

DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 5: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 5/116

 

SKRIPSI

Judul : Distribusi Spasial dan Temporal Biomassa Fitoplankton(klorofil-a) dan Keterkaitannya dengan Kesuburan

Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur.

 Nama Mahasiswa : Ridwan Arifin

 NRP : C24104047

Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Mnyetujui:

Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Ario Damar, M.Si Dr. Ir. Enan M. Adiwilaga

 NIP : 131 878 933 NIP : 130 892 613

Mengetahui,

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Prof. Dr. Indra Jaya, M.Sc

 NIP : 131 578 799

Tanggal Lulus : 30 Desember 2008

Page 6: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 6/116

 

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tugas

akhir ini berjudul “Distribusi Spasial dan Temporal Biomassa Fitoplankton

(Klorofil-a) dan Keterkaitannya dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai

Brantas, Jawa Timur” merupakan  salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana pada program studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan

dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1.  Dr. Ir. Ario Damar, M.Si selaku ketua komosi pembimbing dan Dr. Ir. Enan

M. Adiwilaga selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu guna memberikan pengarahan, bimbingan, serta koreksi selama

 penyusunan tugas akhir ini.

2.  Dr. Ir. Yunizar Ernawati, MS selaku ketua komisi Pendidikan S1, Yon Vitner

S.Pi. M.Si selaku wakil komisi pendidikan dan Dr. Ir. Yusli Wardiatno, M.Sc

selaku dosen penguji tamu yang telah banyak memberikan masukan, arahan,

dan perbaikan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

3.  Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL-IPB), Grant Research

IFS Sweden No. A/3865-I,2005 atas kesempatan yang diberikan sehingga

 penulis dapat bergabung dalam penelitian ini.

4.  Dr. Ir. Niken Tunjung Murti Pratiwi, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik yang telah banyak memberikan arahan serta masukan selama

 penulis menjalankan perkuliahan.5.  Dr. Ir. Hefni Effendi, M.Phill selaku kepala Laboratorium Produktivitas dan

Lingkungan Perairan (Lab. Proling) yang telah memberikan kesempatan,

masukan, dukungan, nasehat kepada penulis selama melakukan penelitian di

laboratorium serta tidak lupa kepada Ibu Siti, Ibu Ana, Pak Yayat, Pak Toni,

Kak Yoyo dan Kak Defid yang telah banyak membantu selama penelitian.

6.  Keluarga tercinta, Ayahanda H. Djati, Mpok Asliyah, Bang Buloh, Mpok

 Nunung, Mpok Ida, Bang Oman, Bang Aris, Iyan, Olik, Ani, Esih, dan

Page 7: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 7/116

 

keponakan tersayang Udjo, Ade, Yan-yan, dan Alma yang telah memberikan

doa, semangat, dukungan, serta kasih sayang sehingga penulis mampu

menyelesaikan studi perkuliahan.

7.  Merry S.E selaku kepala TU MSP atas kerjasama, nasehat, dukungan, dan

doa. Mbak Widarti atas dukungan dan bantuan, para Dosen yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat, serta seluruh staff TU MSP yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, atas bantuannya sehingga penulis mampu

menyelesaikan perkuliahan dan penelitian.

8.   ESTUARY BRANTAS EXPEDITION   TEAM   (Pacool kisud, Dewul, Rendy,

Mas Ayub PKSPL, dan Pak Khaerul) atas kerjasama dan kekompakannya

dalam menyelesaikan dan mendukung kegiatan penelitian ini.

9.  Ar-rozaqer‘s (Habib dan Wai, +Shely) atas dukungan dan kerjasamanya, DR

C4 (Wai, Pacool kisud, Rifi, Irwan, dan Supri) atas spasial yang telah

diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan perkuliahan.

10.  Teman-teman MSP 40, 42, 43, 44, dan khususnya yang paling tercinta

angkatan 41 (Mui, Weni, Ipit, Lia, Gita, L, Inna, Bon2, Nafta, Okoy, Sumo,

Aloy, Aay, Neng Widi dan teman2 yang tidak bisa disebutkan satu per satu),

Trio Kwek2 (Bapao dan Ri2n) atas kebersamaan, kekeluargaan, kerjasama,

solidaritas, dan kenangan yang tak pernah terlupakan.

Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini masih memiliki banyak

kekurangan, dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu saran

dan bantuan dari berbagai pihak sangat penulis harapakan sehingga hasil

 penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Bogor, Januari 2009

Penulis

Page 8: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 8/116

 

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL  ............................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... iv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... vii

I. PENDAHULUAN  .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................ ................................ ..... 2

C. Tujuan ......................................................................................... 3

D. Manfaat ....................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA  ............................................................... 4

A.  Gambaran Umum Estuari Sungai Brantas ................................ ... 4

B.  Fitoplankton ................................................................................ 4

C.  Biomassa Fitoplankton ................................ ................................ 6

D.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fitoplankton ........................ 11

1. Faktor fisika ............................................................................. 11

a. Kecerahan, kekeruhan, dan padatan tersuspensi (TSS) ........ 11

 b. Suhu ................................ ................................ ................... 12

c. Salinitas ............................................................................... 12

2. Faktor kimia................................................................................. 13a. Oksigen Terlarut ( Dissolved Oksigen-DO) ........................... 13

 b. pH ................................ ................................ ....................... 14c. Unsur hara ................................ ................................ ........... 14

1. Nitrogen .......................................................................... 15

2. Fosfor .............................................................................. 17

3. Silika ............................................................................... 19

III. METODE PENELITIAN  ........................................................... 20

A.  Lokasi dan Waktu Penelitian ................................ ....................... 20

B.  Alat dan Bahan ................................ ................................ ........... 21C.  Metode Kerja .............................................................................. 22

1. Penentuan stasiun pengambilan contoh ................................ ... 22

2. Pengumpulan data ................................................................. 233. Pengukuran parameter biologi (Klorofil-a) ............................. 24

D. Analisa Data ................................................................................ 26

1. Kontur permukaan klorofil-a ................................ .................. 26

2. Pengelompokan stasiun ................................ .......................... 26

3. Analisis komponen utama(Principal Componen Analysis, PCA) 26

4. Regresi linier sederhana........................................................... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 28 

A. Sebaran horizontal konsentrasi nilai klorofil-a .............................. 28

1. Estuari Sungai Porong ................................ ............................. 28

2. Estuari Sungai Wonokromo ................................ .................... 35

i

Page 9: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 9/116

 

B. Hubungan antara klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton ........ 42

1. Estuari Sungai Porong ................................ ............................. 422. Estuari Sungai Wonokromo ................................ .................... 45

C. Analisis tingkat kesamaan antar stasiun berdasarkan

konsentrasi nilai klorofil-a ................................ ............................ 491. Estuari Sungai Porong ................................ ............................. 49

2. Estuari Sungai Wonokromo ................................ .................... 52

D. Analisis Hubungan Antara Parameter Fisika, Kimia, dan

Biologi Perairan ............................................................................ 54

1. Estuari Sungai Porong ................................ ............................. 54

2. Estuari Sungai Wonokromo ................................ .................... 60

E. Pembahasan Umum ...................................................................... 661. Perbandingan konsentrasi klorofil-a antar waktu pengamatan .. 66

2. Status trofik perairan estuari Sungai Brantas berdasarkan nilaikonsentrasi klorofil-a .............................................................. 67

V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 69 

A. Kesimpulan .................................................................................. 69

B. Saran ............................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA  ........................................................................ 71

LAMPIRAN ....................................................................................... 75

RIWAYAT HIDUP ............................................................................ 100

ii

Page 10: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 10/116

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Divisi tumbuhan laut beserta kandungan pigmen

fotosintesisnya (Basmi, 1995) ................................ ............... 7

Tabel 2. Keberadaan berbagai jenis klorofil pada beberapa kelompok

algae laut (Dring, 1990) ........................................................ 8

Tabel 3. Daftar alat yang digunakan dalam penelitian......................... 22

Tabel 4. Daftar bahan yang digunakan dalam penelitian ..................... 22

Tabel 5. Metode dan alat yang digunakan dalam pengukuran

 parameter biologi, fisika, dan kimia perairan ........................ 24

Tabel 6. Keragaman data analisis komponen utama pada BulanMaret 2007 di muara Sungai Porong ................................ ........ 54

Tabel 7. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan

Agustus 2007 di muara Sungai Porong ................................ ..... 57

Tabel 8. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan

Maret 2008 di muara Sungai Porong ................................ ..... 59

Tabel 9. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan

Maret 2007 di muara Sungai Wonokromo ................................ 61

Tabel 10. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan

Agustus 2007 di muara Sungai Wonokromo ............................ 62

Tabel 11. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan

Maret 2008 di muara Sungai Wonokromo ............................... 64

iii

Page 11: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 11/116

 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram alir rumusan masalah ............................................. 3

Gambar 2. Siklus materi di ekosistem perairan

(McNaughton dan Wolf, 1990) in Fitrian, 2002 ................... 5

Gambar 3. Tingkat penyerapan cahaya pada klorofil-a (Steer, 2002) ..... 9

Gambar 4. Tingkat penyerapan cahaya pada pigmen fotosintesis

(Purves, 1998) ................................ ................................ ..... 9

Gambar 5. Struktur molekul klorofil-a dan klorofil-b (Curtis, 1978) ...... 10

Gambar 6. Siklus Fosfor (Nybakken, 1982)........................................... 18

Gambar 7. Peta lokasi pengambilan contoh estuaria Sungai Porong(A: Maret 2007 dan B: Agustus 2007 dan Maret 2008) ........ 20

Gambar 8. Peta lokasi pengambilan contoh estuaria Sungai Wonokromo

(A: Maret 2007 dan B: Agustus 2007 dan Maret 2008) ........ 21

Gambar 9. Konsentrasi nilai klorofil-a (µg/l) di permukaan perairan

estuari Sungai Porong (Maret 2007) ................................ ..... 28

Gambar 10. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal

di permukaan perairan estuari Sungai Porong (Maret 2007) 29

Gambar 11. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari SungaiPorong pada pengamatan (Maret 2007) ................................ 29

Gambar 12. Konsentrasi nilai klorofil-a (µg/l) di permukaan perairan

estuari Sungai Porong (Agustus 2007 dan Maret 2008) ........ 30

Gambar 13. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal

di permukaan perairan estuari Sungai Porong (Agustus 2007) 31

Gambar 14. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari Sungai

Porong pada pengamatan (Agustus 2007) ............................ 32

Gambar 15. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal

di permukaan perairan estuari Sungai Porong (Maret 2008) . 33

Gambar 16. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari Sungai

Porong pada pengamatan (Maret 2008) ................................ 34

Gambar 17. Konsentrasi nilai klorofil-a (µg/l) di permukaan perairan

estuari Sungai Wonokromo (Maret 2007) ............................ 35

Gambar 18. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal

di permukaan perairan estuari Sungai Wonokromo

(Maret 2007) ................................ ................................ ........ 36

Gambar 19. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari

Sungai Wonokromo (Maret 2007)................................ ........ 37

iv

Page 12: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 12/116

 

Gambar 20. Konsentrasi nilai klorofil-a (µg/l) di permukaan perairan

estuari Sungai Wonokromo (Agustus 2007, dan Maret 2008) 38

Gambar 21. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal

di permukaan perairan estuari Sungai Wonokromo(Agustus 2007) ................................ ................................ ..... 39

Gambar 22. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari

Sungai Wonokromo (Agustus 2007) ................................ .... 39

Gambar 23. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal

di permukaan perairan estuari Sungai Wonokromo

(Maret 2008) ................................ ................................ ........ 40

Gambar 24. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari

Sungai Wonokromo (Maret 2008) ................................ ........ 41

Gambar 25. Grafik pola kandungan klorofil-a dengan kelimpahanfitoplankton di Muara Sungai Porong (A: Maret 2007,B: Agustus 2007, dan C: Maret 2008) .................................. 43

Gambar 26. Grafik hubungan regresi klorofil-a dengan kelimpahan

fitoplankton di muara Sungai Porong (A: Maret 2007,

B: Agustus 2007, dan C: Maret 2008) .................................. 44

Gambar 27. Grafik pola kandungan klorofil-a dengan kelimpahan

fitoplankton di Muara Sungai Wonokromo (A: Maret 2007,

B: Agustus 2007, dan C: Maret 2008) .................................. 46

Gambar 28. Grafik hubungan regresi klorofil-a dengan kelimpahan

fitoplankton di muara Sungai Wonokromo (A: Maret 2007,

B: Agustus 2007, dan C: Maret 2008) .................................. 48

Gambar 29. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaankonsentrasi klorofil-a di muara Sungai Porong (Maret 2007) 49

Gambar 30. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaankonsentrasi klorofil-a di muara Sungai Porong

(Agustus 2007) .................................................................... 50

Gambar 31. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di muara Sungai Porong (Maret 2008) 51

Gambar 32. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di muara Sungai Wonokromo

(Maret 2007) ................................ ................................ ........ 52

Gambar 33. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di muara Sungai Wonokromo

(Agustus 2007) ................................ ................................ ..... 53

Gambar 34. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di muara Sungai Wonokromo

(Maret 2008) ................................ ................................ ........ 53

v

Page 13: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 13/116

 

Gambar 35. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan

 biologi pada Bulan Maret 2007 di muara Sungai Porong ...... 55

Gambar 36. Analisis komponen utama untuk stasiun pada Bulan Maret

2007 di muara Sungai Porong................................ ............... 56

Gambar 37. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan

 biologi pada Bulan Agustus 2007 di muara Sungai Porong ... 57

Gambar 38. Analisis komponen utama untuk stasiun pada Bulan Agustus

2007 di muara Sungai Porong................................ ............... 58

Gambar 39. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan

 biologi pada Bulan Maret 2008 di muara Sungai Porong ...... 59

Gambar 40. Analisis komponen utama untuk Stasiun pada Bulan Maret

2008 di muara Sungai Porong................................ ............... 60

Gambar 41. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan biologi pada Bulan Maret 2007 di muara Sungai Wonokromo 61

Gambar 42. Analisis komponen utama untuk Stasiun pada Bulan Maret

2007 di muara Sungai Wonokromo ................................ ...... 62

Gambar 43. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan

 biologi pada Bulan Agustus 2007 di muara Sungai Wonokromo 63

Gambar 44. Analisis komponen utama untuk Stasiun pada bulan Agustus

2007 di muara Sungai Wonokromo ................................ ...... 63

Gambar 45. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan

 biologi pada Bulan Maret 2008 di muara Sungai Wonokromo 65

Gambar 46. Analisis komponen utama untuk Stasiun pada bulan Maret

2008 di muara Sungai Wonokromo ................................ ...... 65

vi

Page 14: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 14/116

 

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Koordinat stasiun pengambilan sampel .......................... 75

Lampiran 2. Jumlah air yang disaring di setiap stasiun pada

 pengambilan sampel tanggal 31 Maret 2007,

28 Agustus 2007, dan 07 Maret 2008 ............................. 77

Lampiran 3. Data parameter biologi, fisika dan kimia perairan Estuari

Sungai Brantas pada pengambilan sampel

Bulan Maret 2007 ................................ .......................... 78

Lampiran 4. Data parameter biologi, fisika dan kimia perairan EstuariSungai Brantas pada pengambilan sampel

Bulan Agustus 2007 ................................ ....................... 79

Lampiran 5. Data parameter biologi, fisika dan kimia perairan Estuari

Sungai Brantas pada pengambilan sampel

Bulan Maret 2008 ................................ .......................... 80

Lampiran 6. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2007

di Muara Sungai Porong ................................................ 81

Lampiran 7. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Agustus

2007 di Muara Sungai Porong ................................ ........ 82

Lampiran 8. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2008

di Muara Sungai Porong ................................................ 85

Lampiran 9. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2007

di Muara Sungai Wonokromo ................................ ........ 86

Lampiran 10. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Agustus

2007 di Muara Sungai Wonokromo ............................... 87

Lampiran 11. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2008

di Muara Sungai Wonokromo ................................ ......... 88

Lampiran 12. Analisis kelompok berdasarkan kesamaan konsentrasi

klorofil-a pada Bulan Maret 2007 ................................ ... 90Lampiran 13. Analisis kelompok berdasarkan kesamaan konsentrasi

klorofil-a pada Bulan Agustus 2007 ................................ 91

Lampiran 14. Analisis kelompok berdasarkan kesamaan konsentrasi

klorofil-a pada Bulan Maret 2008 ................................ ... 92

Lampiran 15. Hasil analisis komponen utama data Bulan Maret 2007 .. 93

Lampiran 16. Hasil analisis komponen utama data Bulan Agustus 2007 94

Lampiran 17. Hasil analisis komponen utama data Bulan Maret 2008 .. 95

Lampiran 18. Korelasi antar parameter pada Bulan Maret 2007 ........... 96

vii

Page 15: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 15/116

 

Lampiran 19. Korelasi antar parameter pada Bulan Agustus 2007 ........ 97

Lampiran 20. Korelasi antar parameter pada Bulan Maret 2008 ........... 98

Lampiran 21. Kriteria status trofik perairan menurut Parslow et al,. 2008 99

viii

Page 16: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 16/116

 

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Estuari merupakan bagian ekosistem di wilayah pesisir yang berupa pantai

“coastal body of water”  semi tertutup (semi-enclosed ), mempunyai hubungan

langsung (terbuka) dengan laut. Di estuari terjadi percampuran antara air laut dan

air tawar yang masuk ke daerah ini melalui drainase dari daratan, biasanya melalui

sungai (Clark, 1977). 

Salah satu organisme yang hidup di ekosistem perairan estuari adalah

fitoplankton. Fitoplankton di dalam ekosistem perairan berperan sebagai

 pengubah zat-zat anorganik menjadi zat-zat organik melalui proses fotosintesis,

yang kemudian dapat menentukan produktivitas perairan. Proses fotosintesis

memerlukan klorofil, sehingga kandungan klorofil diperairan dapat digunakan

sebagai indeks potensial fotosintesisnya.

Kandungan pigmen fotosintesis (terutama klorofil-a) dalam air sampel

menggambarkan biomassa fitoplankton dalam suatu perairan. Klorofil-a

merupakan pigmen yang selalu ditemukan dalam fitoplankton serta semua

organisme autotrof dan merupakan pigmen yang terlibat langsung (pigmen aktif)dalam proses fotosintesis. Jumlah klorofil-a pada setiap individu fitoplankton

tergantung pada jenis fitoplankton, oleh karena itu komposisi jenis fitoplankton

sangat berpengaruh terhadap kandungan klorofil-a di perairan.

Proses fotosintesis memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi

yang merupakan faktor abiotik utama atau faktor fisika yang sangat menentukan

laju produktivitas primer. Faktor kimia, dalam hal ini unsur hara yang terdiri dari

nitrogen, fosfor, dan silikat, diperlukan sebagai zat anorganik yang akan diubah

 bersama-sama karbondioksida dan air menjadi zat organik melalui proses

fotosintesis dan berperan sebagai bahan untuk pertumbuhan dan perkembangan

fitoplankton.

Umumnya sebaran konsentrasi klorofil-a tinggi di perairan pantai sebagai

akibat tingginya nutrien yang berasal dari daratan melalui limpasan air sungai, dan

sebaliknya cenderung lebih rendah di perairan lepas pantai. Meskipun pada

 beberapa tempat di laut masih ditemukan konsentrasi klorofil-a yang cukup tinggi.

Page 17: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 17/116

 

Keadaan tersebut disebabkan oleh adanya proses sirkulasi massa air yang

memungkinkan terangkutnya sejumlah nutrien dari tempat lain.

Penelitian mengenai distribusi spasial dan temporal biomassa fitoplankton

(klorofil-a) perlu dilakukan di estuari Sungai Brantas. Hal ini untuk mengetahui

 pengaruh tempat (wilayah sungai, peralihan, dan laut) serta pengaruh waktu

(musim hujan dan kemarau) terhadap kandungan klorofil-a fitoplankton di suatu

 perairan serta keterkaitannya dengan kesuburan perairan dalm hal ini estuari

Sungai Brantas (Sungai Porong dan Wonokromo).

B. Perumusan Masalah

Estuari Sungai Brantas termasuk pada ekosistem pesisir yang banyak

dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia. Peningkatan aktifitas manusia

terutama di daerah hulu (up land ) seperti hasil limbah domestik, kegiatan

 pertanian, dan industri serta di daerah hilir (down land ) seperti industri

manufakturing dan kegiatan pertambakkan merupakan sumber penyebab

terjadinya eutrofikasi di perairan estuari. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan

 penduduk tersebut dialirkan langsung ke sungai, dan terbawa sampai ke estuari.

Hal tersebut menjadi masalah dengan semakin menurunnya kualitas perairan

estuari Sungai Brantas sejalan dengan makin meningkatnya berbagai kegiatan

 penduduk di sepanjang DAS Brantas. Penurunan kualitas perairan estuari Sungai

Brantas ini selain diakibatkan oleh adanya bahan-bahan organik berupa limbah

dari penduduk sepanjang DAS juga dikarenakan oleh pencemaran alami seperti

terjadinya erosi dan limbah pertanian serta aliran masuk lainnya yang turut

mempengaruhi kualitas perairan di estuari Sungai Brantas.

Penelitian mengenai biomassa fitoplankton (klorofil-a) perlu dilakukanuntuk melihat sejauh mana keadaan kualitas perairan estuari Sungai Brantas.

Biomassa fitoplankton itu sendiri dapat dijadikan indikator tinggi rendahnya

 produktivitas suatu perairan (Alkatiri dan Sardjana, 1998 in Roshisati 2002).

Semakin besar kepadatan fitoplankton semakin tinggi pula biomassanya, dan

dapat menjadi indikasi perairan yang bersangkutan masih bagus kualitasnya.

Secara sederhana, rumusan masalah dapat digambarkan dalam diagram alir

seperti yang tertera pada Gambar 1.

2

Page 18: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 18/116

 

Gambar 1. Diagram alir rumusan masalah

C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk :

1.  Mengetahui dinamika spasial dan temporal biomassa fitoplankton

(klorofil-a) di Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur.

2.  Mengetahui keterkaitan antara kandungan klorofil-a dengan kelimpahan

fitoplankton untuk melihat tingkat kesuburan perairan di Estuari Sungai

Brantas, Jawa Timur. 

D. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi ilmiah

tentang dinamika biomassa fitoplankton (klorofil-a) di sebuah estuari tropis

khususnya dinamika spasial dan temporal dalam hal ini estuari Sungai Porong dan

Wonokromo, bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan perairan yang terkait

dengan kesuburan perairan di Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur. 

Status Kesuburan Perairan

Parameter Fisika

 Suhu

 Kekeruhan

 Kecerahan

Fitoplankton

Sungai

Aktivitas Manusia

 Rumah Tangga

 Pertanian

 Industri

 dll

Parameter Kimia

 pH

 Nutrien

(N, P, Si)

 Salinitas

Klorofil-a

Estuari

3

Page 19: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 19/116

 

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Estuari Sungai Brantas

Sungai Brantas merupakan sungai terpanjang di Jawa Timur, dengan

 panjang ± 320 km dan daerah tangkapan hujan seluas ± 12.000 km2. Daerah aliran

Sungai Brantas hulu yang dimulai dari sumber Brantas hingga sebelum masuk

Bendungan Sutami mempunyai daerah tangkap hujan seluas 2.050 km2. Estuari

Sungai Brantas merupakan bagian daerah hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS)

Brantas yang terbesar dan terpanjang di Jawa Timur. Daerah pengaliran seluas

11.800 km2 atau seperempat luas seluruh propinsi Jawa Timur mencakup 5 kota,

11 kabupaten, dan 33 kecamatan (Tim Survei Ekologi Fakultas Perikanan IPB,

1979). Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas merupakan salah satu DAS terpadat

 penduduknya serta pusat aktifitas industri manufakturing terutama di daerah hilir.

Sungai Brantas bersumber pada lereng Gunung Arjuna dan Anjasmara yang

 bermuara di selat Madura. Jumlah penduduk di wilayah ini ± 14 juta jiwa (40 %

dari penduduk Jawa Timur), dimana sebagian besar bergantung pada sumberdaya

air, yang merupakan sumber utama bagi kebutuhan air baku untuk konsumsi

domestik, irigasi, industri, rekreasi, pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain

(Anonymous, 1996 in Handayani et al., 2001).

B. Fitoplankton

Fitoplankton adalah tumbuhan mikroskopis yang hidupnya melayang-

layang dalam air, pergerakannya pasif tergantung pada gerakan air (Odum, 1971).

Fitoplankton dapat berbentuk satu sel, koloni, atau bentuk filamen.

Fitoplankton merupakan organisme autotrof yang dapat menghasilkanmakanannya sendiri melalui proses fotosintesis. Fotosintesis yaitu proses

 perubahan senyawa anorganik menjadi senyawa organik dengan bantuan sinar

matahari, atau sejumlah karbon yang difiksasi oleh organisme autotrof melalui

sintesis zat-zat organik dari senyawa anorganik seperti CO2 dah H2O. Sintesa ini

menggunakan energi dari radiasi cahaya matahari atau sebagian kecil melalui

reaksi kimia (Thurman, 1991 in Naimah, 1999).

Page 20: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 20/116

 

Proses fotosintesis adalah proses kimiai yang cukup rumit tetapi secara

ringkas proses ini dapat dinyatakan sebagai berikut (Weyl, 1970)

cahaya matahari

6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 klorofil + enzim

Proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton merupakan salah satu

sumber oksigen di perairan. Fitoplankton sebagai penghasil oksigen serta bahan

organik mempunyai peranan yang penting dalam rantai makanan di suatu

ekosistem perairan. Seluruh kehidupan di laut secara langsung ataupun tidak

langsung tergantung pada hasil fotosintesis fitoplankton. Hal ini dapat dilihat pada

skema pada Gambar 2.

Gambar 2. Siklus materi di ekosistem perairan (McNaughton dan Wolf, 1990) in

Fitrian, 2002.

Menurut Reynolds (1990), komposisi dan kelimpahn fitoplankton terus

menerus berubah pada berbagai tingkatan sebagai respon terhadap perubahan

kondisi lingkungan baik secara fisik, kimia maupun biologi. Ourlake.Org (2001)

menyebutkan bahwa distribusi dan konsentrasi dari fitoplankton merupakan hal

yang sangat penting dalam ilmu ekologi dan kualitas air, terutama terhadap

blooming fitoplankton serta hubungannya dengan gangguan pada kondisi di

Produsen primer

Konsumenn

Dasar Perairan

Detritus

Dekomposer

Nurtien anorganik

Permukaan PerairanSinar Matahari

CO2 O2 

O2 

5

Page 21: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 21/116

 

 permukaan perairan yang terjadi sebagai respon dari adanya input antropogenik

dalam hal nutrien penting bagi tanaman (terutama fosfor). Konsentrasi

fitoplankton umumnya digunakan sebagai indikator dari produksi tanaman

mikroskopis ini (seperti produksi primer atau tingkat tropik).

C. Biomassa Fitoplankton 

Biomassa fitoplankton didefinisikan sebagai bobot atau berat dari

fitoplankton per unit volume atau luas area air. Unit ukur yang digunakan dalam

 pengukuran standing stok adalah µg/l, mg/m2, kg/hektar, dan lain-lain, dimana

 berat harus jelas apakah berat kering, basah atau karbon (Parsons et al., 1984).

Biomassa fitoplankton dapat diukur dengan menggunakan beberapa metode,

diantaranya metode POC (Particulate Organic Matter ), metode ATP (Adenosine

Triphosphate), metode klorofil-a dan pigmen-pigmen fotosintesis lainnya, serta

metode Optical density.

Penentuan biomassa fitoplankton dengan metode klorofil-a mempunyai

 beberapa keuntungan (Ourlake.Org, 2001), yaitu: (1) pengukuran relatif sederhana

dan langsung; (2) menggabungkan semua tipe dan umur sel; (3) menunjukkan

tingkat kelangsungan hidup dari sel; dan (4) dapat dihubungkan secara kuantitatif

dengan karakteristik optik yang penting dari perairan. Meskipun demikian,

konsentrasi klorofil-a merupakan penentu biomassa fitoplankton yang kurang

sempurna karena kandungan selular dari pigmen ini tergantung pada komposisi

komunitas fitoplankton dan kondisi lingkungan. Untuk mendapatkan data yang

lebih akurat perlu dilakukan pengukuran biovolume dan struktur komunitas

fitoplankton serta analisis kualitas air.

Curtis (1978) menyatakan bahwa klorofil-a adalah suatu molekul berukuran besar dengan atom Mg sebagai pusatnya yang terkait dalam cincin

 porphyrin. Pada cincin  porphyrin  tersebut menempel suatu rantai hidrokarbon

yang panjang dan sulit larut yang berfungsi sebagai jangkar molekul tersebut ke

membran dalam kloroplas. Sementara menurut Kusnawijaya (1983) in Prasanto

(1997), klorofil-a adalah suatu senyawa yang memiliki struktur seperti butir darah

merah hemin dengan perbedaan pada intinya, butir darah merah memiliki inti Fe

sedangkan klorofil-a memiliki Mg sebagai atom pusatnya. Klorofil-a terdiri dari

6

Page 22: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 22/116

 

empat cincin pirol yang dihubungkan oleh ikatan metin. Pada cincin pirol IV

terdapat gugus propionate yang berada diantara dua atom hidrogen yang labil

dimana disana tergabung molekul alkohol fitol yang sifatnya sebagai donor

elektron pada proses fotosintesis. Rumus kimia klorofil-a adalah C55H72O5 N4Mg

(Weyl, 1970).

Kusnawijaya (1983) in Prasanto (1997) menyatakan bahwa dikenal

 beberapa macam klorofil, yaitu klorofil-a, klorofil-b, klorofil-c, dan klorofil-d.

Klorofil-a terdapat pada semua jenis alga, klorofil-b terdapat pada Cyanophyceae,

Diatomae, Phaeophyceae, dan Rhodophyceae. Sedangkan klorofil-c hanya

ditemukan pada organisme Phaeophyceae, dan klorofil-d pada Rhodophyceae

(Prasanto, 1997). Pada Tabel 1. dapat dilihat divisi-divisi tumbuhan laut beserta

kandungan pigmen fotosintesisnya menurut Basmi (1995).

Tabel 1. Divisi tumbuhan laut beserta kandungan pigmen fotosintesisnya (Basmi,

1995)

 No Divisi (Nama Umum) Karakteristik Pigmen Fotosintetik

1

Chrysophyta (Algae Coklat-

Emas, Coccolithofora, Diatom,

Silikoflagellata)

Planktonik/bentikKlorofil-a, Klorofil-c, Santofil,

Karoten2 Xanthophyta Bentik Klorofil-a, Santofil, Karoten

3 Pyrrophyta (dinoflagellata) PlanktonikKlorofil-a, Klorofil-c, Santofil,

Karoten

4 Euglenophyta (Euglenoida) Planktonik/bentikKlorofil-a, Klorofil-b, Santofil,

Karoten

5 Chlorophyta (alga hijau) Umumnya bentik Klorofil-a, Klorofil-b, Karoten

6 Cyanophyta (alga hijau biru) Umumnya bentik Klorofil-a, Karoten, Fikobilin

7 Phaeophyta (alga coklat) Umumnya bentikKlorofil-a, Klorofil-c, Santofil,

Karoten

8 Rhodophyta (alga merah) Bentik Klorofil-a, Karoten, Fikobilin

Sementara itu menurut Dring (1990), klorofil terdiri dari lima jenis, yaitu

klorofil-a, klorofil-b, klorofil-c1, klorofil c2, dan klorofil-c3, yang dapat ditemukan

 pada berbagai kelompok algae laut. Keberadaan klorofil-klorofil tersebut pada

 beberapa kelompok algae laut dapat dilihat pada Tabel 2.

7

Page 23: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 23/116

 

Tabel 2. Keberadaan berbagai jenis klorofil pada beberapa kelompok algae laut

(Dring, 1990)

KlorofilChlorophytes Chromophytes Algae

Merah

Prokariota

Vol Prs Ulv Sph Phe Cry Prm Bac Eus Rap Pyr Crp Cyn Pcl

a + + + + + + + + + + + + + + +

 b + + + + (+)a  +

c1  (+) b  + (+) (+) (+) (+)a 

c2  + +c  + + + + +

c3  (+) (+) (+)

Keterangan :+ fungsi pemanfaatan cahaya didemonstrasikan, terdapat pada sebagian besar anggota kelompok(+) pigmen hanya terdapat pada beberapa anggota kelompok

a dianggap disebabkan kerena adanya proses endosimbiosis alga hijau (Watanabe et al., 1987)

atau chrysophytes (Jeffrey & Wright, 1987) b Wilhelm (1987, 1988)

c klorofil c2 mungkin absent pada chrysophytes air tawar (Andersen & Mulkey, 1983)Chlorophytes: Vol=Volvocacales + alga hijau utama lainnya, Prs=Prasinophytes, Ulv=Ulvales,

Sph=Siphonales

Chromophytes: Phe=Phaeophyta, Cry=Chrysophyceae, Prm=Primnesiophyceae,

 Bac=Bacillariophyceae,  Eus=Eustigmatophyceae,  Rap=Raphydophyceae,Pyr =Pyrrophyta, Crp=Cryptophyta

Alga merah: RhodophytaProkariota: Cyn=Cyanophyta (Cyanobacteria), Pcl=Prochloron

Dari berbagai jenis pigmen fotosintesis yang disajikan dalam Tabel 1 dan

2, dapat dilihat bahwa klorofil-a merupakan satu-satunya pigmen fotosintesis yang

ditemukan pada semua organisme autotrof dalam proses yang melibatkan O2 

(Cullen 1982 in  Geider dan Osborne, 1992). Dring (1990) menyatakan bahwa

klorofil-a merupakan satu-satunya pigmen yang dapat mendistribusikan energi

cahaya yang mereka serap kepada proses fotosintesis, sementara pigmen-pigmen

lainnya hanya mentransfer energi cahaya yang diserapnya ke klorofil-a. Oleh

karena itu, secara umum dipercayai bahwa klorofil-a merupakan pigmen yang

terlibat secara langsung dalam proses transformasi energi cahaya menjadi energi

kimia (Curtis, 1978).

Aminot dan Rey (2000) menyebutkan bahwa klorofil-a menyerap sinar

tampak pada panjang gelombang kurang dari 460 nm (biru) dan 630-670 nm

(merah). Tingkat penyerapan cahaya pada klorofil-a dapat dilihat pada Gambar 3,

serta perbandingan tingkat penyerapan antara klorofil-a dengan pigmen-pigmen

fotosintesis lainnya pada Gambar 4.

8

Page 24: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 24/116

 

Gambar 3. Tingkat penyerapan cahaya pada klorofil-a (Steer, 2002)

Gambar 4. Tingkat penyerapan cahaya pada pigmen fotosintesis (Purves, 1998)

Klorofil-a merupakan pigmen yang paling umum terdapat pada

fitoplankton sehingga konsentrasi fitoplankton sering dinyatakan dalam

konsentrasi klorofil-a (Parsons et al., 1984). Konsentrasi klorofil-a di perairan

dapat mewakili biomassa dari algae atau fitoplankton. Jumlah klorofil-a pada

setiap individu fitoplankton tergantung pada jenis fitoplankton, oleh karena itu

komposisi jenis fitoplankton sangat berpengaruh terhadap klorofil-a di perairan

(Effendi dan Susilo, 1998). Struktur molekul klorofil-a, dan b, dapat dilihat pada

Gambar 5.

9

Page 25: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 25/116

 

Gambar 5. Struktur molekul klorofil-a dan klorofil-b (Curtis, 1978)

Menurut Arinardi (1996), tinggi rendahnya konsentrasi klorofil-a

fitoplankton dapat digunakan sebagai petunjuk kelimpahan sel fitoplankton dan

 juga potensi organik di suatu perairan. Klorofil-a digunakan sebagai indikator dari

kelimpahan fitoplankton, sementara kelimpahan fitoplankton berhubungan dengan

siklus alami dari ketersediaan nutrien dan dengan input nitrat dan fosfat

(omp.gso.uri.edu, 2002). Kandungan klorofil-a fitoplankton di suatu perairan

dapat digunakan sebagai ukuran biomassa fitoplankton dan dijadikan petunjuk

dalam melihat kesuburan perairan. Kualitas perairan yang baik merupakan tempat

hidup dan berkembang yang baik bagi fitoplankton, karena kandungan klorofil-a

fitoplankton itu sendiri dapat dijadikan indikator tinggi rendahnya produktivitas

suatu perairan (Ardiwijaya, 2002).

 Nilai rata-rata konsentrasi klorofil-a fitoplankton untuk seluruh perairan

Indonesia adalah sebesar 0,19 mg/m3. Nilai rata-rata selama musim timur adalah

sebesar 0,24 mg/m3, sedikit lebih besar daripada kandungan klorofil-a pada

musim barat yaitu 0,16 mg/m3 (Nontji, 1974 in Arinardi, 1996).

10

Page 26: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 26/116

 

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fitoplankton

Suatu ekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang saling

 berinteraksi. Faktor abiotik mencakup parameter fisika dan kimia perairan yang

akan menentukan kelimpahan fitoplankton sebagai komponen biotik di suatu

 perairan. Variasi lokal dari fitoplankton pada suatu perairan dapat disebabkan oleh

 beberapa faktor lingkungan yaitu angin, arus, aktivitas pemangsaan, dan

ketersediaan makanan. Stirling (1985) in Racmawati (1999) menyatakan bahwa

konsentrasi klorofil-a mempunyai korelasi yang erat dengan fosfor, suhu,

nitrogen, dan nilai kecerahan dengan menggunakan secchi disc. 

1. Faktor fisikaa. Kecerahan, kekeruhan, dan padatan tersuspensi (TSS)

Kecerahan, kekeruhan, dan padatan tersuspensi adalah karakteristik

kualitas air yang sangat berkaitan satu sama lain. Nilai pembacaan secchi disc 

akan rendah apabila perairan keruh atau kandungan TSS-nya tinggi, sebaliknya

akan tinggi bila kekeruhan atau kandungan TSS-nya rendah.

Kecerahan penting karena erat kaitannya dengan proses fotosintesis yang

terjadi di perairan secara alami. Kecerahan menunjukan sampai sejauh mana

cahaya dengan intensitas tertentu dapat menembus kedalaman perairan. Dari total

sinar matahari yang jatuh ke atmosfer dan bumi, hanya kurang dari 1% yang

ditangkap oleh klorofil (di darat dan air), yang dipakai untuk fotosintesis (Basmi,

1995).

Kekeruhan seringkali berperan penting sebagai faktor pembatas di suatu

 perairan (Odum, 1971). Adanya kekeruhan dan padatan tersuspensi dapat

menghalangi penetrasi cahaya kedalam badan air sehingga proses fotosintesis

akan terganggu (Odum, 1971). Secara vertikal, distribusi fitoplankton terbesar

 berada pada beberapa meter dibawah permukaan air dimana banyak intensitas

cahaya matahari optimal untuk pertumbuhan fitoplankton. Beberapa fitoplankton

akan mati atau terhambat pertumbuhannya jika penyinarannya kurang atau

 berlebihan.

Widigdo (2001) menyebutkan bahwa dalam satu seri pengamatan,

 perubahan atau naik turunnya nilai TSS tidaklah selalu diikuti oleh naik turunnya

nilai kekeruhan secara linear. Hal ini dapat dijelaskan karena bahan-bahan yang

11

Page 27: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 27/116

 

menyebabkan kekeruhan perairan dapat terdiri atas berbagai bahan yang sifat dan

 beratnya berbeda sehingga tidak terlalu tergambarkan dalam bobot residu TSS

yang sebanding. Hal ini juga berhubungan dengan prinsip pengukuran yang

 berbeda antara kekeruhan dengan TSS. Kekeruhan didasarkan atas seberapa besar

cahaya yang tersisa setelah diserap oleh bahan-bahan yang terkandung dalam air

(baik yang tersuspensi maupun yang terlarut), sedangkan TSS didasarkan atas

 bobot residu (setelah air diuapkan) dari bahan-bahan yang terkandung dalam air

sebagai suspensi. Walaupun demikian, pada dasarnya masing-masing parameter

ini dapat saling mewakili satu sama lainnya.

b. Suhu

Suhu mempengaruhi pertumbuhan fitoplankton secara langsung maupun

tidak langsung. Secara langsung, reaksi enzimatik yang berperan dalam proses

fotosintesis dikendalikan oleh suhu. Tingkat percepatan proses-proses dalam sel

akan meningkat sejalan dengan meningkatnya suhu sampai mencapai batas

tertentu antara selang 25 - 40o C (Reynolds, 1990) dan peningkatan suhu sebesar

10o

C (misalnya dari 10o

C ke 20o

C) akan meningkatkan laju fotosintesis

maksimal (Pmax) menjadi dua kali lipat (Steeman-Nielsen, 1975 in  Nontji, 1984).

Secara tidak langsung, suhu menentukan struktur hidrologis perairan dalam hal

kerapatan air (water density). Semakin dalam perairan, suhu akan semakin rendah

dan kerapatan air meningkat sehingga menyebabkan laju penenggelaman

fitoplankton berkurang (Raymont, 1981).

c. Salinitas

Salinitas secara umum dapat disebut sebagai jumlah kandungan garam darisuatu perairan yang dinyatakan dalam permil (‰). Dalam Widigdo (2001)

disebutkan bahwa pada umumnya salinitas disebabkan oleh tujuh ion utama yaitu

natrium (Na), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), klorit (Cl), sulfat

(SO4), dan bikarbonat (HCO3).

Salinitas penting di perairan untuk mempertahankan tekanan osmosis

antara tubuh organisme dan perairan. Variasi salinitas dapat menentukan

kelimpahan dan distribusi fitoplankton. Salinitas merupakan salah satu parameter

12

Page 28: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 28/116

 

yang menentukan jenis-jenis fitoplankton yang terdapat dalam suatu perairan,

tergantung dari sifat fitoplankton tersebut apakah eurihalin  atau stenohalin.

Secara umum, salinitas permukaan perairan laut di Indonesia rata-rata berkisar

antara 32-34 ‰ (Dahuri et al,. 1996).

2. Faktor Kimia

a. Oksigen Terlarut ( Dissolved Oksigen-DO)

Oksigen terlarut atau dikenal juga dengan istilah DO (dissolved oxygen)

menggambarkan kandungan oksigen terlarut yang terdapat dalam suatu perairan.

Sumber masukan oksigen terlarut di perairan dapat berasal dari difusi udara dan

fotosintesis.

Kadar oksigen yang terlarut di perairan alami bervariasi, tergantung pada

suhu, salinitas, turbulensi, air dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen terlarut juga

 berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman, tergantung pada percampuran

(mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi

dan limbah (effluent ) yang masuk ke badan air. Dekomposisi bahan organik dan

oksidasi bahan anorganik dapat mengurangi kadar oksigen terlarut hingga

mencapai 0 (nol) atau anaerob (Effendi, 2003).

Widigdo (2001) menyatakan bahwa kapasitas air dalam menampung

oksigen ditentukan antara lain oleh suhu dan salinitas. Semakin tinggi suhu maka

 jumlah oksigen yang dipertahankanuntuk tetap terlarut dalam air semakin

 berkurang. Demikian juga dengan salinitas, semakin tinggi salinitas air berarti

semakin banyak garam-garam terlarut yang menghalangiruang yang tersisa untuk

oksigen terlarut sehingga jumlahnya akan lebih rendah. Selanjutnya dikatakan

 bahwa di perairanpayau atau laut tingkat kesuburan dikatakan baik apabila kadaroksigen pada siang haridapat mencapai 7-10 ppm. Untuk perairan yang kurang

subur (miskin), kadar oksigen pada siang hari umumnya kurang dari 5 ppm. Kadar

oksigen tersebutakan menurun pada malam hariakibat adanya proses respirasi dari

 biota air hingga mencapai tingkat minimum pada pagi hari menjelang fajar.

13

Page 29: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 29/116

 

b. pH

Organisme air memiliki kemampuan yang berbeda dalam mentolelir pH

 perairan. Pada umumnya kematian organisme perairan disebabkan oleh nilai pH

yang rendah dibandingkan yang disebabkan oleh nilai pH tinggi. Nilai pH

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain aktivitas biologi, aktivitas

fotosintesis, suhu, kandungan oksigen, kation dan anion, dan batas toleransi

organisme akuatik terhadap derajat keasaman bervariasi tergantung pada suhu air,

oksigen terlarut serta stadia organisme tersebut (Pescod, 1973).

 Nilai pH dapat menunjukan kualitas perairan sebagai lingkungan hidup,

walaupun kualitas perairan itu tergantung pula dari berbagai faktor lainnya. Air

yang basa dapat mendorong proses pembongkaran bahan organik yang ada dalam

air menjadi mineral-mineral yang dapat diasimilasi oleh tumbuhan-tumbuhan dan

fitoplankton, sehingga pH ikut berperan dalam menentukkan produktivitas

 perairan (Soeseno, 1974 in Syam, 2002). pH perairan yang cocok untuk

 pertumbuhan organisme air berkisar antara 6 - 9 (Odum, 1971).

c. Unsur hara

Unsur hara merupakan faktor penting dalam proses pertumbuhan dan

reproduksi fitoplankton. Nutrien dibutuhkan oleh fitoplankton dalam jumlah

 banyak ada pula yang sedikit. Nitrogen dan fosfor merupakan nutrien yang paling

 berpengaruh terhadap produksi fitoplankton (Valiela, 1984 in Roshisati, 2002).

Kedua unsur tersebut menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan dan

 perkembangan fitoplankton. Hal ini dikarenakan kedua unsur tersebut dibutuhkan

dalam jumlah banyak, tetapi keberadaannya sedikit di perairan. Odum (1971)

membagi nutrien yang dibutuhkan oleh tumbuhan menjadi makro dan mikronutrien. Fitoplankton dalam pertumbuhannya memerlukan unsur hara makro (C,

H, O, N, S, P, Mg, Ca, Na, Cl) dan unsur mikro (Fe, Mn, Cu, Zn, Si, Mo, V dan

Co) (Reynolds, 1990). Unsur N dan P sebagai faktor pembatas pertumbuhan

fitoplankton di perairan alami, bila dalam jumlah yang berlebih maka keduanya

 bisa menjadi penentu terjadinya pertumbuhan fitoplankton yang sangat pesat

(blooming) (Henderson-Seller dan Markland, 1987).

14

Page 30: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 30/116

 

1.  Nitrogen 

 Nitrogen merupakan salah satu unsur penting bagi pertumbuhan

fitoplankton dan merupakan unsur utama pembentuk protein. Umumnya nitrogen

dalam perairan berada dalam bentuk gas N2, karena air permukaan secara terus

menerus berhubungan dengan atmosfer yang mengandung 80% N2 dari total gas

(Novonty dan Olem, 1994). Nitrogen bebas dalam air segera mengalami

 perubahan menjadi ammonia, ammonium, nitrit, dan nitrat (Wardoyo, 1981).

Fitoplankton pada umumnya mensintesa protein mereka dari nitrat dan

ammonium. Beberapa kelas fitoplankton, seperti Dinophyceae, dapat memenuhi

kebutuhannya akan nitrogen dengan memanfaatkan senyawa-senyawa nitrogen

organik yang larut dalam air laut, seperti asam-asam amino. Terdapat pula

fitoplankton yang dapat memanfaatkan asam-asam amino hasil deaminasi bakteri

senyawa-senyawa nitrogen organik terlarut (Libes, 1992 in Roshisati, 2002).

Keberadaan fitoplankton juga ditentukan oleh rasio atom dari C, N dan P.

Rasio rerata C : N : P dalam fitoplankton laut adalah 106 : 16 : 1. Rasio ini disebut

 juga dengan  Redfield Richard Ratio. Dasar rasio rerata molekul bahan organik

fitoplankton ditujunkan dari formula empirik C106  (H2O)106 (NH3)16  PO4 yang

diperoleh dari proses fotosintesis berikut (Millero dan Sohn, 1992):

106CO2 + 122H2O + 16HNO3 + H3PO4 ↔ (H2O)106 + (NH3)16 + H3PO4 + 138O2

Senyawa nitrogen di dalam perairan dapat berupa nitrogen organik dan

anorganik. Nitrogen anorganik di dalam perairan terdiri dari amonia (NH3),

amonium (NH4+), nitrit (NO2

-), nitrat (NO3

-), dan molekul nitrogen (N2) dalam

 bentuk gas. Nitrogen organik berupa : asam amino, protein, dan urea (Effendi,

2003). Nitrogen harus mengalami fiksasi terlebih dahulu menjadi NH3, NH4+, dan

 NO3-  kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan, meskipun beberapa organisme

akuatik dapat memanfaatkan nitrogen dalam bentuk gas, akan tetapi sumber

utama nitrogen di perairan bukanlah dalam bentuk gas (Effendi, 2003).

 Nitrat adalah bentuk nitrogen utama di perairan alami, dan merupakan

nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae yang sifatnya mudah larut

dan stabil. Nitrat dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di

 perairan (Effendi, 2003). Nitrat juga merupakan produk akhir dari proses oksidasi

15

Page 31: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 31/116

 

 biokimia perairan. Konsentrasi nitrat di suatu perairan dikontrol dalam proses

nitrifikasi, Proses oksidasi senyawa ammonia dalam kondisi aerob  oleh bakteri

autotrof disebut nitrifikasi. Dalam keadaan terdapat oksigen, unsur ammonia akan

diubah oleh bakteri  Nitrosomonas  menjadi nitrit dan oleh bakteri  Nitrobacter  

menjadi nitrat (Novonty dan Olem, 1994). Proses reaksi nitrifikasi adalah sebagai

 berikut (Ruttner, 1965) :

2NH3 + 3O2           as Nitrosomon

  2NO2- + 2H2O

2NO2- + O2          

r  Nitrobacte  2NO3

-

Selain proses nitrifikasi, nitrat juga berasal dari limbah rumah tangga

(domestik), limbah pertanian yang berupa sisa pemupukan, limbah peternakan

yang merupakan sisa pakan, sisa pakan budidaya tambak, dan pengikatan nitrogen

 bebas dari udara oleh mikroorganisme serta aliran tanah yang masuk ke laut

(Wardoyo, 1981). Secara termodinamika, nitrat merupakan senyawa nitrogen

yang paling stabil. Di beberapa perairan, nitrat digambarkan sebagai senyawa

mikro nutrien pengontrol produktifitas primer di perairan permukaan daerah

eufotik.

 Nitrit (NO2-

) merupakan bentuk peralihan antara ammonia dan nitrat

(nitrifikasi) dan antara nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi), dimana pada saat

konsentrasi oksigen berkurang di kolom air maka proses denitrifikasi mengambil

alih proses nitrifikasi (Novonty dan Olem, 1994). Menurut Novonty dan Olem

(1994) konsentrasi nitrit yang terakumulasi pada saat nitrifikasi sangat sedikit,

dikarenakan pada saat reaksi terakhir, perubahan NO2-  menjadi NO3

-  lebih cepat

dibandingkan perubahan NH4+  menjadi NO2

-. Dari ketiga bentuk tersebut nitrit

 berada dalam keadaan labil, artinya nitrit merupakan bentuk sementara dalam proses oksidasi antara ammonia dan nitrat (Devlin, 1969). Nitrit biasanya

ditemukan dalam jumlah sangat sedikit di perairan alami, kadarnya lebih kecil

daripada kadar nitrat karena sifatnya tidak stabil (Novonty dan Olem, 1994).

Keberadaan nitrit menggambarkan berlangsungnya proses biologis dari

 perombakan bahan organik dengan kadar oksigen terlarut sangat rendah. Senyawa

nitrit (NO2-) yang terdapat di dalam air laut merupakan hasil reduksi senyawa

nitrat (NO3-) atau oksidasi amonia (NH4

+) oleh mikroorganisme. Distribusi

16

Page 32: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 32/116

 

vertikal senyawa nitrit semakin tinggi sejalan dengan pertambahan kedalaman laut

dan semakin rendahnya oksigen. Sedangkan distribusi horizontal kadar nitrit

semakin menuju ke arah pantai dan muara sungai kadarnya semakin tinggi.

Ammonia (NH3) merupakan hasil pertama penguraian protein oleh

mikroba (ammonifikasi), ekskresi organisme, reduksi nitrit oleh bakteri, dan

 pemupukan (jika ada) serta jumlahnya relatif rendah di perairan. Zat-zat organik

yang bernitrogen secara berangsur-angsur akan terurai menjadi ammonia dan

selanjutnya menjadi nitrit kemudian dalam kondisi aerob menjadi nitrat (Effendi,

2003). Ammonia di perairan merupakan petunjuk adanya penguraian bahan

organik, terutama protein. Ammonia-N yang terukur merupakan ammonia-N total

(NH3, NH4+). Ammonia dalam bentuk tidak terioniasasi (pH>7) relatif lebih

 beracun terhadap ikan daripada dalam bentuk ammonium (NH4+). Daya racun

amonia meningkat sebanding dengan meningkatnya pH dan kandungan CO2 

 bebas. Bila pH turun (≤ 7), daya racun ammonia menurun pula (Pescod, 1973).

Demikian pula dengan penurunan DO, daya racun ammonia akan meningkat.

Sylvester (1958) in Wardoyo (1981) menyatakan bahwa kadar ammonia sebesar

1,0 mg/l akan menghambat daya serap hemoglobin terhadap O2, ikan mati, atau

mati lemas. Biasanya konsentrasi ammonia di laut adalah 0,1-5 µg/l (Parsons et

al., 1984).

2. Fosfor

Fosfor di estuari terdapat dalam bentuk anorganik terlarut (orthofosfat),

organik terlarut dan partikel fosfat (Kennish, 1990 in Ardiwijaya, 2002).

Tomasick et al. (1997) in Ardiwijaya (2002) mengatakan bahwa fitoplankton

secara normal dapat mengasimilasi secara langsung fosfor anorganik terlarut dankadang-kadang menggunakan fosfor organik terlarut. Fosfor berperan dalam

mentransfer energi dalam sel fitoplankton dari ADP menjadi ATP.

Moyle (1946) in Ardiwijaya, 2002 menyebutkan bahwa perairan dengan

konsentrasi fosfat rendah (0,00-0,02 mg/l) akan didominasi oleh fitoplankton dari

kelas Bacillariophyceae (Diatom), pada konsentrasi fosfat sedang (0,02-0,005

mg/l) akan didominasi oleh kelas Chlorophyceae, sedangkan pada konsentrasi

fosfat tinggi (>0,10 mg/l) akan didominasi oleh kelas Chlorophyceae.

17

Page 33: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 33/116

 

Udara

Air

Batuan fosfat

Bakteri

Fosfat terlarut

Sedimen laut dalam 

Sedimen laut dangkal

Tunbuhan

Binatang

Fosfor sering dianggap sebagai faktor pembatas, hal ini didasarkan atas

kenyataan bahwa fosfor sangat diperlukan dalam proses transfer energi. Fosfor

yang terdapat dalam jumlah sedikit akan menyebabkan defisiensi unsur hara yang

dapat menekan pertumbuhan fitoplankton, akhirnya mengurangi produktivitas

dalam suatu perairan (Sumawidjaya, 1983 in Ardiwijaya, 2002).

Gambar 6. Siklus Fosfor (Nybakken, 1982)

Berdasarkan siklus fosfor di laut (Gambar 6), Millero dan Sohn (1992)

menggambarkan bahwa keberadaan berbagai bentuk fosfat di laut dikendalikan

oleh proses biologi dan fisika. Pemanfaatan fosfat oleh fitoplankton terjadi selama

 proses fotosintesis. Ketika fitoplankton mati, fosfor organik dengan cepat berubah

menjadi fosfat. Proses dekomposisi fitoplankton yang mati juga berperan dengan

 bantuan bakteri untuk menghasilkan fosfor anorganik. Bentuk polifosfat di daerah

 pantai dan sungai banyak yang berasal dari deterjen dan jika mengalami degradasi

akan menghasilkan orthofosfat.

18

Page 34: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 34/116

 

3. Silika

Silikon dalam air laut dihasilkan dari proses geokimia dan biologi. Silikon

terlarut di laut terdapat dalam bentuk asam silisik (H4SiO4), juga ion-ion silikat

dan suspensi silikat oksida (SiO2). Silikon bebas juga terdapat pada diatom-

diatom maupun organik lain serta sebagai mineral-mineral di dalam tanah liat.

Silikon ditemui dalam laut baik sebagai senyawa silikon yang larut dalam air laut

maupun sebagai zarah-zarah yang mengandung silikon. Konsentrasi silikon dalam

air laut sekitar 4000 µg Si/l. Silikon diketahui sangat penting untuk pembentuk

struktur pada silicoflagellata, diatom, radiolaria, dan sponge (Riley dan Skirrow,

1975 in Ardiwijaya, 2002). Air laut banyak sekali mengandung berbagai zat hara

yang mengandung silikon, banyak diantaranya merupakan hasil pelapukan batuan

di daratan yang diangkut oleh sungai atau angin ke laut. Pada perairan pesisir

kadar silikon terlarut biasanya lebih besar daripada dalam laut terbuka sebagai

akibat dari runoff  dari daratan (Millero dan Sohn, 1992).

19

Page 35: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 35/116

 

III. METODE PENELITIAN

A.  Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di perairan estuari sungai Brantas, yaitu muara

Sungai Porong (Gambar 7), kabupaten Sidoarjo dan muara Sungai Wonokromo

(Gambar 8), kota Surabaya Jawa Timur pada Bulan Maret 2007 sampai Maret

2008. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak tiga kali untuk mencakup dua

musim yaitu pada tanggal 31 Maret 2007 (musim hujan), 28 Agustus 2007

(musim kemarau), dan 06 Maret 2008 (musim hujan). Analisis sampel dilakukan

di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan (Lab Proling),

Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, FPIK IPB.

Gambar 7. Peta lokasi pengambilan contoh estuari Sungai Porong (A: Maret 2007

dan B: Agustus 2007 dan Maret 2008).

Page 36: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 36/116

 

Gambar 8. Peta lokasi pengambilan contoh estuari Sungai Wonokromo (A: Maret

2007 dan B: Agustus 2007 dan Maret 2008).

B.  Alat dan Bahan

Alat dan bahan dalam penelitian merupakan sarana pendukung yang

digunakan dalam pengambilan maupun penanganan sampel. Alat ini dibagi atas

dua kelompok yaitu alat yang digunakan di lapangan (pengambilan sampel) dan

alat yang digunakan di laboratorium (analisis sampel). Alat dan bahan yang

digunakan dalam penelitian disajikan pada Tabel 3 dan 4.

21

Page 37: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 37/116

 

Tabel 3. Daftar alat yang digunakan dalam penelitian

No Alat Kegunaan

A. Alat yang digunakan di lapangan

1 Jerigen Plastik (botol sampel) 5 liter Menyimpan sampel air2 Refraktometer ATAGO  Mengukur salinitas

3 Kertas pH Mengukur pH air

4 Thermometer Hg (Air Raksa) Mengukur suhu air

5 Ember volume 10 liter Mengambil dan menampung air

6 Gayung Air volume 1 liter Mengambil air

7 Secchi disc diameter 30cm Mengukur kecerahan

B. Alat yang digunakan di laboratorium

8 Sentrifuge Hettich Universal  Mengendapkan kertas saring

9

Spectrofotometer (UV-160A, UV Visible

 Recording Spectrophothometer -

SHIMADZU)

Mengukur biomassa klorofil-a

10 Spatula Menghancurkan kertas saring

11 Pompa Vakum WEICH 1.5 Menyaring air sampel

12 Lemari Pendingin Suhu -20 oC Menyimpan sampel klorofil-a

13Peralatan Analisis (tabung reaksi, pipet

dll)

Membantu proses analisis

klorofil-a

Tabel 4. Daftar bahan yang digunakan dalam penelitian

No Bahan Kegunaan

A.  Bahan Utama

1 Sampel Air Bahan untuk analisis klorofil-a

B. Bahan Pendukung

2Penyaring Whatman GF/C 47 mm

Pore : 1,2 µm Menyaring air sampel

3 Aquades Mencuci alat

4 Kertas Alumunium foil Membungkus sampel klorofil

5 Plastik Membungkus sampel

6 Aseton 90 % Melarutkan kertas saring (klorofil-a)

C.  Metode Kerja

1. Penentuan stasiun pengambilan contoh

Posisi stasiun pada pengambilan sampel pertama (Maret 2007) ditentukan

 berdasarkan perbedaan gradien salinitas, sehingga diharapkan dapat mewakili

daerah dengan salinitas air yang berbeda. Pengambilan sampel dilakukan pada 13

stasiun. Stasiun 1 sampai 6 terdapat di estuari Sungai Porong dan stasiun 7 sampai

22

Page 38: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 38/116

 

13 terdapat di estuari Sungai Wonokromo. Pengambilan sampel kedua (Agustus

2007) dan ketiga (Maret 2008) ditentukan berdasarkan keterwakilan spasial

wilayah estuari, yaitu mencakup wilayah sungai (stasiun 9 dan 10), wilayah

 peralihan (stasiun 1, 2, 11, 12 dan 16), dan wilayah laut (stasiun 3, 4, 5, 6, 7, 8,

13, 14 dan 15). Pengambilan sampel dilakukan pada 16 stasiun. Stasiun 1 sampai

9 terdapat di estuari Sungai Porong dan stasiun 10 sampai 16 terdapat di estuari

Sungai Wonokromo. Posisi stasiun berdasarkan GPS (Global Positioning System)

disajikan pada Lampiran 1, Gambar 7 dan 8.

2. Pengumpulan data

Pengambilan data lapangan berupa data parameter biologi, fisika dan

kimia perairan pada masing-masing stasiun pengamatan yang telah ditentukan.

Data penelitian ini diperoleh melalui dua cara, yakni pengambilan sampel air di

lapangan dan analisis di laboratorium. Sampel yang diambil di lapangan berupa

air laut permukaan dengan kedalaman ± 30 cm sebanyak 5 liter yang selanjutnya

dimasukkan kedalam jerigen. Sampel-sampel tersebut selanjutnya dianalisis di

laboratorium Produktifitas dan Lingkungan Perairan untuk mengetahui

konsentrasi klorofil-a, kelimpahan fitoplankton, dan konsentrasi nutrien (nitrat,

nitrit, amonium, silikat, dan fosfor). Selain itu di lapangan juga dilakukan

 pengukuran beberapa parameter fisika-kimia berupa pengukuran suhu, salinitas,

 pH dan kedalaman secchi disk (kecerahan).

Pengumpulan data selanjutnya dilakukan di laboratorium berupa filtrasi

contoh air untuk penentuan klorofil-a dan nutrien. Data pendukung atau data

sekunder yang digunakan berupa kelimpahan fitoplankton diperoleh dari

 penelitian Wulandari (2008) (Program studi Manajemen Sumberdaya Perairan,IPB), data nutrien yang meliputi N-amonia, N-nitrit, N-nitrat, P-ortofosfat dan

silikat diperoleh dari penelitian Sormin (2008) (Program studi Manajemen

Sumberdaya Perairan, IPB). Metode dan alat yang digunakan dalam pengukuran

 parameter biologi, fisika, dan kimia perairan disajikan pada Tabel 5.

23

Page 39: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 39/116

 

Tabel 5. Metode dan alat yang digunakan dalam pengukuran parameter biologi,

fisika, dan kimia perairan.

Parameter Satuan Alat dan Metode Keterangan

A. Biologi

Klorofil-a µg/l Spektrofotometrik /ekstrak

aseton (Lorenzen, 1967)Lab

Kelimpahan Fitoplankton* Ind/l Pencacahan Lab

B. Fisika 

Kecerahan  CmSecchi disc/Visual (APHA,

2005) In situ

Suhu0C

Termometer (Hg) / pemuaian(APHA, 2005)

 In situ

C. Kimia 

Salinitas ‰ Refraktometer (APHA, 2005)  In situ

 pH pH stick / Visual (APHA, 2005)

 Nitrat(NO2-N)** µmol/l Spektrofotometer/perhitungan,

Brucine (Grasshoff et al., 1983)Lab

 Nitrit (NO2-N)** µmol/l 

Spektrofotometer/perhitungan,

Sulfanilamide (Grasshoff et al.,1983)

Lab

Amonia (NH3-N)** µmol/l Spektrofotometer/perhitungan,

Phenol (Grasshoff et al., 1983)Lab

Orthofosfat (PO42-P)** µmol/l 

Spektrofotometer/perhitungan,

Ascorbic Acid (Grasshoff et al.,

1983)

Lab

Silika (SO2-Si)** µmol/l 

Spektrofotometer/perhitungan,

Silicomolybdic (Grasshoff et

al., 1983)

Lab

Sumber: (*) Wulandari (2008), (**) Sormin (2008)

3. Pengukuran parameter biologi (Klorofil-a)

Pengukuran klorofil-a diambil dengan cara : air sampel permukaan

 perairan diambil dengan gayung air kapasitas 1 liter pada kedalaman 0,2 - 0.5

meter dari permukaan. Air tersebut kemudian dimasukkan kedalam jerigen plastik

sampai didapatkan 5 liter air. Air sampel kemudian dibawa kelaboratorium untuk

dianalisis. Selanjutnya air sampel tersebut disaring dengan bantuan pompa hisap

(vacuum pump). Untuk stasiun-stasiun yang sangat pekat, jumlah air yang disaring

disesuaikan dengan daya saring kertas saring sehingga volume air contoh yang di

saring tidak sama pada setiap stasiun. Penyaring yang digunakan adalah penyaring

Whatman GF/C diameter 47 mm. Setelah disaring, penyaring Whatman  diambil,

24

Page 40: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 40/116

 

kemudian dibungkus kertas alumunium foil, dengan maksud agar klorofil-a yang

tersaring tidak dapat melakukan aktivitas fotosintesa, ini disebabkan karena

klorofil merupakan molekul yang sensitif terhadap cahaya (Aminot dan Rey,

2000). Setelah dibungkus, kemudian disimpan dalam lemari pendingin dengan

menggunakan suhu kurang lebih -20oC agar sel-sel fitoplankton yang telah

disaring awet dan untuk mempermudah pelepasan klorofil-a dari sel-sel

fitoplanktonnya.

Pada saat akan dilakukan analisis, sampel diambil dan dianalisis dengan

metode Spektrofotometri dari Lorenzen (1967). Kertas sampel yang digunakan

untuk menyaring air sampel tadi dilarutkan dalam aseton 90% lalu digerus dengan

menggunakan spatula untuk melarutkan klorofil agar fitoplankton pecah dan

klorofil lepas dan dapat ditangkap oleh aseton. Larutan kemudian diendapkan

menggunakan sentrifuge merk  Hettich Universal  dengan kecepatan 2000 rpm

selama 20 menit agar kertas saring mengendap dan terpisah dari larutan klorofil.

Perhitungan konsentrasi klorofil dilakukan dengan mengukur absorbansi

larutan sampel dengan spektrofotometer (UV-160A, UV Visible Recording

Spectrofotometer SHIMADZU) dengan panjang gelombang 663 nm dan 750 nm

(Lorenzen, 1967). Hasil pengukuran absorbansi sampel kemudian dihitung dengan

menggunakan rumus Lorenzen sebagai berikut :

Keterangan : X : Volume yang difilter (l)

I : Panjang kuvet (cm)S : Volume Aseton (l)

 ba : Sebelum penambahan asam (HCL)

aa : Setelah penambahan asam (HCL)

11.0 : Koefisien absorbansi klorofil-a

2.43 : Faktor untuk menghitung reduksi dalam absorbansi

Klorofil-a (µg/l)= 11.0*2.43((E 663ba-E 750ba)-(E 663aa-E 750aa))*(1/Xxl)xS

25

Page 41: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 41/116

 

D. Analisis Data

1. Kontur permukaan klorofil-a

Hasil dari pengukuran konsentrasi klorofil-a akan diplotkan kedalam peta

lokasi pengambilan sampel dengan menggunakan program surfer 8, yaitu dengan

menggunakan interpolasi terhadap nilai klorofil-a yang terdapat pada masing-

masing stasiun. Hasil interpolasi kemudian disajikan dalam bentuk kontur secara

horizontal kemudian ditumpuk (overlay) dengan peta estuari Sungai Brantas.

2. Pengelompokan stasiun

Stasiun-stasiun pengamatan dikelompokkan berdasarkan kesamaan

 parameter biologi perairan (klorofil-a) atau yang mempunyai kemiripan

karakteristik kemudian dilakukan analisa mengenai faktor-faktor penyebab

terjadinya kemiripan tersebut. Untuk mengelompokkan stasiun pengamatan ini

digunakan analisis kelompok (Cluster Analysis)  dengan metode jarak Euclidean

dan single linkage menggunakan program komputer MINITAB 14 for Windows.

Pengelompokan stasiun berdasarkan kesamaan nilai klorofil-a menggunakan

rumus sebagai berikut (Bengen, 2000) :

Keterangan : d(x,y) : Jarak antara pengamatan stasiun x dan y

Xi : Nilai parameter i pada stasiun ke-XYi : Nilai parameter i pada stasiun ke-Y

3. Analisis komponen utama ( Principal Componen Analysis, PCA).

Untuk menentukan variasi parameter fisika, kimia, dan biologi perairan

dengan kandungan klorofil-a digunakan suatu pendekatan analisis statistika

multivariabel yang didasarkan pada Analisis Komponen Utama (Principal

Componen Analysis, PCA).

Analisis Komponen Utama merupakan suatu pendekatan analisis statistik

multivariable yang dapat digunakan untuk mengintrepetasi hasil pengukuran

 parameter-parameter terkait. Melalui analisis komponen utama ini dapat diketahui

variabel atau parameter fisika-kimia yang mencirikan pada setiap stasiun

d (x,y) =     )( Yi Xi 2 

26

Page 42: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 42/116

 

 pengamatan. PCA pada dasarnya merupakan tehnik statistika mulitivariabel yang

terkait dengan struktur internal dari suatu matriks.

PCA adalah metode untuk memecah atau membagi suatu metrik

 persamaan menjadi axis-axis (sumbu) faktorial. Axis-axis faktorial yang diperoleh

mempresentasikan kombinasi linear dari variable-variable asal (Bengen, 2000).

Setiap sumbu berkorespondensi dengan akar ciri dari matrik. Akar ciri membantu

mengkuantifikasi bagian informasi yang dijelaskan oleh setiap sumbu. Dari akar

ciri dapat ditentukan jumlah sumbu yang dievaluasi. Akar ciri dari matrik

 persamaan diubah menjadi turunan kelas dimana sumbu (komponen) PCA yang

 berkoresponden ditampilkan secara lebih besar berturut-turut untuk memperkecil

 jumlah variasi dalam matrik.

4. Regresi linear sederhana

Analisis korelasi adalah mencoba mengukur kekuatan hubungan antara

dua peubah, yaitu x dan y melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien

korelasi, dilambangkan dengan r. Nilai r mengukur sejauh mana titik-titik

menggerombol sekitar sebuah garis lurus. Bila nilai r mendekati +1 atau -1,

hubungan antara kedua peubah itu kuat dan dapat dikatakan terdapat korelasi yang

tinggi antara keduanya. Akan tetapi bila nilai r mendekati 0, hubungan linear x

dan y sangat lemah atau mungkin tidak ada sama sekali. Berikut ini adalah rumus

 persamaan regresi (Walpole, 1995):

Keterangan :

y = peubah tak bebas [klorofil-a(µg/l)] x = peubah bebas [kelimpahan fitoplankton (sel/l)]

a = intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak

 b = kemiringan atau gradien

y = a + bx

27

Page 43: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 43/116

 

IV. HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Sebaran horizontal konsentrasi nilai klorofil-a

1. Estuari Sungai Porong

Hasil pengukuran konsentrasi nilai klorofil-a di permukaan perairan

estuari Sungai Porong menunjukkan nilai yang bervariasi baik antar stasiun

(spasial) maupun antar waktu pengamatan (temporal). Pada Bulan Maret 2007

 pengambilan sampel dilakukan berdasarkan perubahan gradien salinitas, sehingga

diharapkan dapat mewakili wilayah dengan salinitas air yang berbeda. Hasil

konsentrasi nilai klorofil-a pada Bulan Maret 2007 disajikan pada Gambar 9 dan

Lampiran 3.

Gambar 9. Konsentrasi nilai klorofil-a (µg/l) di permukaan perairan estuari

Sungai Porong (Maret 2007).

Konsentrasi nilai klorofil-a pada pengambilan sampel pertama Bulan

Maret 2007 di perairan estuari Sungai Porong (Gambar 9) menunjukkan nilai

klorofil-a berkisar antara 0,445-24,503 µg/l, dengan kandungan klorofil-a

tertinggi pada stasiun 6 sebesar 24,503 µg/l. Tingginya kandungan klorofil-a pada

stasiun 6 diduga disebabkan oleh letak stasiun 6 berada dekat dengan daratan

(stasiun muara sungai), sehingga segala aktivitas (proses) yang berasal dari

daratan menumpuk di daerah ini. Hal ini juga didukung dengan hasil sebaran

klorofil-a secara horizontal pada Gambar 10, sedangkan hasil sebaran salinitas

dapat dilihat pada Gambar 11.

0

5

10

15

20

25

30

1 2 3 4 5 6

       K       l     o     r     o       f       i       l   -   a    (   µ   g    /    l    )

Stasiun

Maret 2007

Page 44: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 44/116

 

Gambar 10. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal di permukaan

 perairan estuari Sungai Porong (Maret 2007).

Gambar 11. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari Sungai Porong

(Maret 2007).

Pada Gambar 10 dapat dilihat jelas terjadinya pemusatan konsentrasi nilai

klorofil-a pada satu tempat yaitu stasiun 6. Pada stasiun 6 sebaran salinitas

(Gambar 11) sebesar 9 ‰, sedangkan salinitas tertinggi terdapat pada stasiun 1

sebesar 28 ‰. Besarnya kandungan nutrien pada stasiun 6 diduga dapat

mempengaruhi tingginya nilai konsentrasi klorofil-a pada stasiun 6. Banyaknya

 bahan organik ke perairan akan terdegradasi menjadi unsur-unsur hara yang

dimanfaatkan lebih lanjut oleh fitoplankton untuk proses pertumbuhan

St 1

St 2St 3

St 4St 5

St 6

07°30'00"S

112°50'30"T   51'00" 51'30" 52'00" 52'30" 53'00" 53'30"   54'00"   54'30" 55'00"

30'30"

31'00"

31'30"

32'00"

32'30"

4,3448,687

8,01911,456

0,44524,503

Kali Porong

SELAT MADURA

0

1

4

7

8

10

11

15

16

19

23

24

25

St 1

St 2St 3

St 4

St 5St 6

4

5

6

7

9

10

12

15

18

21

24

25

26

27

28

07°30'00"S

112°50'30"T   51'00" 51'30" 52'00" 52'30" 53'00" 53'30"   54'00"   54'30" 55'00"

30'30"

31'00"

31'30"

32'00"

32'30"

282115

10

6,29

Kali Porong

SELAT MADURA

29

Page 45: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 45/116

 

 populasinya. Selain adanya masukan dari daratan, daerah mulut muara ini

umumnya relatif dangkal, yang memungkinkan terjadinya pengadukan massa air

di seluruh lapisan perairan sehingga menyebabkan peningkatan kadar nutrien di

lapisan permukaan perairan estuari Sungai Porong. Keadaan demikian

memungkinkan untuk fitoplankton tumbuh lebih cepat dan subur.

Besarnya kandungan nilai klorofil-a diikuti dengan besarnya nutrien

namun tidak diikuti dengan tingginya kelimpahan fitoplankton pada stasiun 6. Hal

ini diduga disebabkan oleh adanya perbedaan biovolume pada setiap jenis

fitoplankton. Kelimpahan fitoplankton di stasiun 6 pada Bulan Maret 2007

mencapai 42.744 sel/l, didominasi oleh kelas Bacillariophyceae dengan komposisi

92,36 % kemudian kelas Dinophyceae dan kelas Chlorophyceae dengan masing-

masing 5,23 % dan 2,29 % (Lampiran 6). Hal lain dapat dilihat (Lampiran 3)

stasiun 6 untuk kandungan nutrien seperti nitrat sebesar 0,5831 mg/l, dan silikat

sebesar 1,7587 mg/l serta nitrit, orthofosfat dan ammonia yang tinggi

dibandingkan dengan stasiun yang lain yakni masing-masing sebesar 0,5193 mg/l;

0,4535 mg/l; dan 0,3865 mg/l. Berikut ini adalah hasil konsentrasi nilai klorofil-a

 pada Bulan Agustus 2007 dan Maret 2008.

Gambar 12. Konsentrasi nilai klorofil-a (µg/l) di permukaan perairan estuari

Sungai Porong (Agustus 2007 dan Maret 2008).

Pengambilan sampel Pada Bulan Agustus 2007 dan Maret 2008 dilakukan

 berdasarkan keterwakilan spasial wilayah estuari, yaitu mencakup wilayah sungai,

0

1

2

3

4

5

6

7

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9

       K       l     o     r     o       f       i       l   -   a    (   µ   g    /    l    )

Stasiun

Agustus 2007

Maret 2008

30

Page 46: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 46/116

 

 peralihan, dan wilayah laut. Hasil pengukuran nilai klorofil-a pada Bulan Agustus

2007 dan Maret 2008 disajikan pada Gambar 12, Lampiran 4, dan Lampiran 5.

Konsentrasi klorofil-a pada pengambilan sampel kedua Bulan Agustus

2007 di estuari Sungai Porong (Gambar 12) berkisar antara 2,673-7,351 µg/l,

dengan kandungan klorofil-a tertinggi pada stasiun 1 sebesar 7,351µg/l. Tingginya

kandungan klorofil-a pada stasiun 1 diduga karena letak stasiun 1 berada di mulut

muara Sungai Porong serta dekat dengan daratan. Hal ini juga didukung dengan

hasil sebara klorofil-a secara horizontal pada Gambar 13, sedangkan hasil sebaran

salinitas dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 13. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal di permukaan

 perairan estuari Sungai Porong (Agustus 2007).

Gambar 13 memperlihatkan sebaran konsentrasi nilai klorofil-a secara horizontal

 pada Bulan Agustus 2007 di estuari Sungai Porong. Bulan Agustus 2007 dapat dilihat

adanya satu pemusatan konsentrasi nilai klorofil-a yaitu pada stasiun 1. Stasiun 1

terletak di depan mulut muara Sungai Porong, sehingga segala aktivitas (proses)

yang berasal dari daratan menumpuk di daerah ini.

Bulan Agustus 2007 besarnya konsentrasi nilai klorofil-a pada stasiun 1

tidak diikuti dengan semakin besarnya kelimpahan fitoplankton pada stasiun

tersebut. Hal ini diduga disebabkan oleh faktor bias perhitungan kandungan

klorofil-a. Biasnya konsentrasi nilai klorofil-a ini diduga disebabkan oleh detritus

DESA KEDUNGPANDAN

KECAMATAN JABON

KABUPATEN SIDOARJO

SELAT MADURA

St 1

St 2St 3

St 4

St 5

St 6

St 7

St 8

St 9

112°50'30"T35'00"

33'30"

34'00"

34'30"

51'00"   51'30"   52'00"   54'00"2.6

3

3.2

3.4

3.8

4.2

5

5.6

6.2

6.6

7

7.2

7.4

53'30"53'00"52'30"

07°33'00"S

7,351

6,9573,341

4,271

6,683

3,564

3,637

4,226

2,673

31

Page 47: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 47/116

 

atau serasah akibat run off   yang berasal dari daratan. Untuk kelimpahan total

fitoplankton stasiun 1 pada Bulan Agustus 2007 sebesar 16.864 sel/l, didominasi

oleh kelas Bacillariophyceae dengan komposisi sebesar 98,54 %, kemudian kelas

Dinophyceae dan Chrysophyceae dengan komposisi masing-masing 1,36 % dan

0,05 % (Lampiran 7). Gambar 14 menunjukkan sebaran salinitas pada stasiun 1

sebesar 17,6 ‰, sedangkan semakin menuju laut salinitas semakin tinggi. Hal ini

dapat dibuktikan pada stasiun laut (stasiun 5) salinitas sebesar 31,2 ‰.

Gambar 14. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari Sungai Porong(Agustus 2007). 

Mendominasinya fitoplankton kelas Bacillariophyceae pada pengamatan

kedua Bulan Agustus 2007 disebabkan karena kemampuan fitoplankton jenis

Bacillariophyceae untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan dan

memanfaatkan unsur hara secara optimal untuk pertumbuhan populasinya. Wetzel

(1975) menyebutkan bahwa kelas Bacillariophyceae merupakan kelas

fitoplankton yang memiliki laju pertumbuhan cepat, toleransi yang tinggi serta

mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan mampu memanfaatkan

unsur hara lebih baik dibandingkan dengan kelas-kelas lain. Untuk kandungan

nutrien pada stasiun 1 cukup tinggi yakni nitrat 0,393 mg/l; nitrit 0,069 mg/l;

ammonia 0,288 mg/l; dan silikat 0,758 mg/l (Lampiran 4).

DESA KEDUNGPANDAN

KECAMATAN JABON

KABUPATEN SIDOARJO

SELAT MADURA

St 1

St 2St 3

St 4

St 5

St 6

St 7

St 8

St 9

112°50'30"T35'00"

33'30"

34'00"

34'30"

51'00"   51'30"   52'00"   54'00"53'30"53'00"52'30"

07°33'00"S

17,6

26,128,2

30,1

31,2

26,1

24

21

12

11

12

13

14

16

17

18

19

20

21

24

26

28

30

31

32

32

Page 48: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 48/116

 

Banyaknya beban masukan khususnya bahan organik ke perairan (sisa

makanan), buangan limbah domestik, limbah pertanian, limbah pertambakan, dan

limbah industri akan mengakibatkan penumpukkan bahan orgnik di estuari Sungai

Porong. Bahan organik tersebut selanjutnya akan terdegradasi menjadi unsur hara

yang dimanfaatkan lebih lanjut oleh fitoplankton dalam proses pertumbuhan

 populasinya.

Konsentrasi klorofil-a pada pengambilan sampel ketiga Bulan Maret 2008

di estuari Sungai Porong berkisar antara 0,535– 3,208 µg/l (Gambar 12), dengan

kandungan klorofil-a tertinggi pada stasiun 9 sebesar 3,208 µg/l. Stasiun 9

merupakan stasiun yang terletak di Sungai Porong (mewakili kondisi perairan

tawar Sungai Brantas). Hasil sebara klorofil-a secara horizontal pada Bulan Maret

2008 di estuari Sungai Porong dapat dilihat pada Gambar 15, sedangkan hasil

sebaran salinitas pada Gambar 16.

Gambar 15. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal di permukaan perairan estuari Sungai Porong (Maret 2008).

Gambar 15 memperlihatkan sebaran konsentrasi nilai klorofil-a secara

horizontal pada Bulan Maret 2008 di estuari Sungai Porong. Bulan Maret 2008

dapat dilihat juga adanya pemusatan konsentrasi klorofil-a yakni pada stasiun 9.

Stasiun 9 terletak di sungai dan merupakan satu-satunya stasiun yang mewakili

DESA KEDUNGPANDAN

KECAMATAN JABON

KABUPATEN SIDOARJO

SELAT MADURA

St 1St 2 St 3

St 4

St 5

St 6

St 7

St 8

St 9

112°50'30"T35'00"

33'30"

34'00"

34'30"

51'00"   51'30"   52'00"   54'00"53'30"53'00"52'30"

07°33'00"S

1,337

1,4682,673

1,337

0,535

0,891

1,782

1,337

3,208

0.5

0.6

0.8

1.2

1.3

1.4

1.7

2

2.6

2.7

3

3.2

3.3

33

Page 49: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 49/116

 

kondisi perairan tawar Sungai Porong. Besarnya kandungan nutrien pada stasiun 9

diduga dapat mempengaruhi tingginya nilai konsentrasi klorofil-a pada stasiun 9.

Kandungan nutrien pada stasiun 9 lebih tinggi dibanding stasiun yang lain yakni

nitrat sebesar 1,183 mg/l; nitrit 0,113 mg/l; orthofosfat 0,028 dan silikat 10,879

mg/l (Lampiran 5). Gambar 16 menunjukkan sebaran salinitas pada stasiun 9

sebesar 0 ‰ (wilayah sungai), sedangkan salinitas tertinggi terdapat pada stasiun

3 sebesar 31 ‰.

Gambar 16. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari Sungai Porong

(Maret 2008).

Bulan Maret 2008 besarnya konsentrasi nilai klorofil-a pada stasiun 9

tidak diikuti dengan semakin besarnya kelimpahan fitoplankton pada stasiun

tersebut. Hal ini diduga disebabkan oleh faktor bias perhitungan konsentrasi

klorofil-a. Biasnya konsentrasi nilai klorofil-a ini diduga disebabkan oleh detritus

atau serasah akibat run off  yang berasal dari daratan yang terbawa aliran air sungai

sampai ke estuari. Kelimpahan total fitoplankton stasiun 9 pada Bulan Maret 2008

sebesar 370 sel/l, didominasi oleh fitoplankton kelas Bacillariophyceae dengan

komposisi sebesar 95,45 %, kemudian kelas Chlorophyceae dan Dinophyceae

dengan komposisi masing-masing 2,61 % dan 2,22 % (Lampiran 8).

DESA KEDUNGPANDAN

KECAMATAN JABON

KABUPATEN SIDOARJO

SELAT MADURA

St 1

St 2St 3

St 4

St 5

St 6

St 7

St 8

St 9

112°50'30"T35'00"

33'30"

34'00"

34'30"

51'00"   51'30"   52'00"   54'00"53'30"53'00"52'30"

07°33'00"S

0

1831

6

19

2

2

1

0

0

1

2

6

12

18

19

20

24

26

28

30

32

34

Page 50: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 50/116

 

Dari Gambar 12 dapat terlihat bahwa di perairan estuari Sungai Porong

konsentrasi nilai klorofil-a pada Bulan Agustus 2007 cenderung lebih tinggi

dibandingkan konsentrasi nilai klorofil-a pada Bulan Maret 2008. Hal ini

disebabkan karena Bulan Agustus 2007 merupakan musim kemarau, masukan dari

darat khususnya bahan organik lebih sedikit sehingga kekeruhan di perairan

estuari juga rendah, intensitas cahaya yang masuk ke perairan cukup tinggi

sehingga kecerahannya juga cukup tinggi. Hal ini memungkinkan fitoplankton

untuk melakukan fotosintesis dengan baik, sehingga pembentukan unsur hara dari

 bahan anorganik juga berjalan dengan baik dan pembentukan klorofil-a menjadi

lebih banyak. Sedangkan pada Bulan Maret 2008 merupakan musim hujan,

masukan air dari darat lebih banyak menyebabkan kekeruhan di daerah estuari

meningkat, sehingga intensitas cahaya yang masuk ke perairan lebih sedikit. Hal

ini dapat menghalangi fitoplankton untuk melakukan proses fotosintesis.

2. Estuari Sungai Wonokromo

Hasil pengukuran konsentrasi nilai klorofil-a di permukaan perairan

estuari Sungai Wonokromo juga menunjukkan nilai yang bervariasi baik antar

stasiun (spasial) maupun antar waktu pengamatan (temporal). Bulan Maret 2007

 pengambilan sampel juga dilakukan berdasarkan perubahan gradien salinitas.

Hasil konsentrasi nilai klorofil-a pada Bulan Maret 2007 disajikan pada Gambar

17 dan Lampiran 3.

Gambar 17. Konsentrasi nilai klorofil-a (µg/l) di permukaan perairan estuari

Sungai Wonokromo (Maret 2007).

0

2

4

6

8

1012

14

16

18

7 8 9 10 11 12 13

       K       l     o     r     o       f       i       l   -   a

    (   µ   g

    /    l    )

Stasiun

Maret 2007

35

Page 51: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 51/116

 

Konsentrasi nilai klorofil-a pada pengambilan sampel pertama Bulan

Maret 2007 di perairan estuari Sungai Wonokromo menunjukkan nilai klorofil-a

 berkisar antara 0,891-16,802 µg/l (Gambar 17), dengan kandungan klorofil-a

tertinggi pada stasiun 9 sebesar 16,802 µg/l. Tingginya nilai klorofil-a pada

stasiun 9 diduga disebabkan karena memiliki kecerahan dan kelimpahan

fitoplankton yang tinggi dibanding dengan stasiun lainnya, masing-masing

sebesar 0,5 m dan 11.8248 sel/l (Lampiran 3). Hal ini juga didukung dengan hasil

sebaran klorofil-a secara horizontal pada Gambar 18, sedangkan hasil sebaran

salinitas secara horizontal pada Bulan Maret 2007 di estuari Sungai Wonokromo

dapat dilihat pada Gambar 19.

Gambar 18. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal di permukaan

 perairan estuari Sungai Wonokromo (Maret 2007).

Pada Gambar 18 dapat dilihat jelas terjadinya pemusatan konsentrasi nilaiklorofil-a pada satu tempat yaitu pada stasiun 9. Besarnya nilai kecerahan (0,5 m)

 pada stasiun 9 diduga dapat mempengaruhi tingginya nilai konsentrasi klorofil-a.

Hal ini memungkinkan fitoplankton dapat berfotosintesis dengan baik. Selain

adanya masukan dari daratan daerah ini umumnya relatif dangkal (1,4 m),

sehingga memungkinkan terjadinya pengadukan massa air di seluruh lapisan

 perairan estuari yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kandungan

kadar nutrien di lapisan permukaan perairan estuari Sungai Wonokromo. Keadaan

St 10St 11

St 12

St 7

St 13

St 8St 9

SELAT MADURA

  S  u  n  g 

  a   i    W  o  n

  o   k  r  o  m  o

07°17'00"S

17'30"

18'00"

18'30"

19'00"   0

1

2

3

4

5

6

8

9

12

14

15

0,891

2,138

3,819

16,802

1,3371,069

11,36

51'30" 52'00"51'00"50'30" 52'30" 53'00"112°50'00" T

36

Page 52: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 52/116

 

demikian memungkinkan untuk fitoplankton tumbuh lebih cepat dan subur.

Sebaran salinitas pada stasiun 9 sebesar 22,1 ‰, sedangkan salinitas tertinggi

terdapat pada stasiun 7 sebesar 34,4 ‰. Salinitas semakin kearah laut semakin

 besar (Gambar 19).

Gambar 19. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari Sungai

Wonokromo (Maret 2007).

Besarnya kandungan nilai klorofil-a pada stasiun 9 diikuti dengan

tingginya kelimpahan fitoplankton pada stasiun 9. Hal ini diduga disebabkan oleh

adanya proses fotosintesis yang optimal yang dilakukan oleh fitoplankton,

sehingga menyebabkan tingginya konsentrasi klorofil-a. Kelimpahan fitoplankton

 pada stasiun 9 mencapai 11.8248 sel/l, didominasi oleh fitoplankton kelas

Bacillariophyceae dengan komposisi 79,75 %, kemudian kelas Dinophyceae dan

kelas Cyanophyceae dengan komposisi masing-masing 20,02 % dan 0,14 %

(Lampiran 9). Hal lain dapat dilihat pada stasiun 9 untuk kandungan nutrien

cukup bervariasi seperti nitrat sebesar 0,8259 mg/l; nitrit 0,01 mg/l; orthofosfat

0,053 mg/l; ammonia 0,0978 mg/l dan silikat 4,9156 mg/l (Lampiran 3). Berikut

ini adalah hasil konsentrasi nilai klorofil-a pada Bulan Agustus 2007 dan Maret

2008 di estuari Sungai Wonokromo.

St 10St 11

St 12

St 7

St 13

St 8St 9

SELAT MADURA

  S  u  n  g 

  a   i    W

  o  n  o   k

  r  o  m  o

07°17'00"S

17'30"

18'00"

18'30"

19'00"

0,6

1,03

34,4

22,1

13,15,23

11,36

51'30" 52'00"51'00"50'30" 52'30" 53'00"112°50'00" T0

1

2

4

5

10

14

22

26

28

30

32

34

35

36

37

Page 53: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 53/116

 

Pengambilan sampel Pada Bulan Agustus 2007 dan Maret 2008 dilakukan

 berdasarkan keterwakilan spasial wilayah estuari, yaitu mencakup wilayah sungai,

 peralihan, dan wilayah laut. Hasil pengukuran nilai klorofil-a pada Bulan Agustus

2007 dan Maret 2008 disajikan pada Gambar 20, Lampiran 4, dan Lampiran 5.

Gambar 20. Konsentrasi nilai klorofil-a (µg/l) di permukaan perairan estuari

Sungai Wonokromo (Agustus 2007, dan Maret 2008).

Pengambilan sampel kedua Bulan Agustus 2007 di perairan estuari Sungai

Wonokromo nilai klorofil-a berkisar antara 1,909-11,360 µg/l (Gambar 20),

dengan kandungan klorofil-a tertinggi pada stasiun 11 sebesar 11,360 µg/l

(Lampiran 4). Tingginya kandungan klorofil-a pada stasiun 11 diduga karena

letak stasiun 11 berada di mulut muara Sungai Wonokromo. Hal ini didukung

dengan hasil sebaran klorofil-a secara horizontal pada Gambar 21, sedangkan

hasil sebaran salinitas secara horizontal pada Bulan Agustus 2007 di estuari

Sungai Wonokromo dapat dilihat pada Gambar 22.

Pada Gambar 21 dapat dilihat jelas terjadinya pemusatan konsentrasi nilai

klorofil-a pada satu tempat yaitu pada stasiun 11. Hal ini diduga disebabkan oleh

letak lokasi stasiun 11 berada di mulut muara sungai. Gambar 22 menunjukkan

sebaran salinitas pada stasiun 11 sebesar 29‰, sedangkan semakin menuju laut

salinitas semakin tinggi. Hal ini dapat dibuktikan pada stasiun laut lepas nilai

salinitas sebesar 31‰ (stasiun 14 dan 15).

0

24

6

8

10

12

14

16

18

10 11 12 13 14 15 16

       K

       l     o     r     o       f       i       l   -   a    (   µ   g    /    l    )

Stasiun

Agustus 2007

Maret 2008

38

Page 54: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 54/116

 

Gambar 21. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara hor izontal di permukaan

 perairan estuari Sungai Wonokromo (Agustus 2007).

Gambar 22. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari Sungai

Wonokromo (Agustus 2007).

Bulan Agustus 2007 besarnya kandungan nilai klorofil-a tidak diikuti

dengan tingginya kelimpahan fitoplankton pada stasiun 11. Hal ini diduga

disebabkan oleh adanya perbedaan biovolume pada setiap jenis fitoplankton.

Kelimpahan fitoplankton pada stasiun 11 pada Bulan Agustus 2007 mencapai

26.761 sel/l, didominasi oleh fitoplankton kelas Bacillariophyceae dengan

komposisi 98,50 % kemudian kelas Chrysophyceae dan kelas Dinophyceae

dengan komposisi masing-masing 0,96 % dan 0,38 % (Lampiran 10). Berdasarkan

hasil pengamatan pada Bulan Agustus 2007 di perairan estuari Sungai

St10

St11

St12

St16

St13

St15 St14

SELAT MADURA

   S  u  n  g 

  a   i    W

  o  n  o   k

  r  o  m  o

1.5

2

2.5

3

4

4.5

5.5

6.5

7.5

8.5

10

11

11.5

1,909

11,360

6,159

4,342

2,454,108

6,246

2.5

17'30"

18'00"

18'30"

19'00"51'30" 52'00"51'00"50'30" 52'30"   53'00"112°50'00" T

07°17'00"S

St10

St11

St12

St16

St13

St15 St14

SELAT MADURA

   S  u  n  g 

  a   i     W

  o  n  o   k

  r  o  m  o

18

29

30

31

3131

30

17'30"

18'00"

18'30"

19'00"51'30" 52'00"51'00"50'30" 52'30"   53'00"112°50'00" T

07°17'00"S

19.5

22.5

24

26

28

29

30

30.5

31

31.5

39

Page 55: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 55/116

 

Wonokromo stasiun 11 memiliki kandungan nutrien yang cukup bervariasi yakni

nitrat sebesar 0,321 mg/l; nitrit <0.001 mg/l; orthofosfat <0,005 mg/l; ammonia

0,107 mg/l; dan silikat 0,355 mg/l (Lampiran 4).

Pengambilan sampel ketiga Bulan Maret 2008 konsentrasi klorofil-a di

 perairan estuari Sungai Wonokromo berkisar antara 1,701-17,107 µg/l (Gambar

20), dengan kandungan klorofil-a tertinggi pada stasiun 11 sebesar 17,107 µg/l.

Bulan Maret 2008 diduga mempunyai karakteristik musim yang hampir sama

dengan karakteristik Bulan Maret 2007. Bulan Maret 2008 merupakan akhir

musim penghujan dan awal musim kemarau. Tingginya kandungan klorofil-a pada

stasiun 11 diduga karena letak stasiun 11 berada di mulut muara estuari Sungai

Wonokromo. Banyaknya beban masukan khususnya bahan organik ke perairan

akan terdegradasi menjadi unsur-unsur hara yang dimanfaatkan lebih lanjut oleh

fitoplankton untuk proses pertumbuhan populasinya. Hal ini juga didukung

dengan hasil sebaran klorofil-a secara horizontal pada Gambar 23 sedangkan hasil

sebaran salinitas dapat dilihat pada Gambar 24.

Gambar 23. Sebaran konsentrasi klorofil-a (µg/l) secara horizontal di permukaan

 perairan estuari Sungai Wonokromo (Maret 2008).

Gambar 23 memperlihatkan sebaran konsentrasi nilai klorofil-a secara

horizontal pada Bulan Maret 2008 di perairan estuari Sungai Wonokromo. Bulan

Maret 2008 di perairan estuari Sungai Wonokromo dapat dilihat juga adanya satu

St10

St11

St12

St16

St13

St15 St14

SELAT MADURA

  S  u  n  g 

  a   i    W

  o  n  o   k

  r  o  m  o

1,782

17,107

16,632

3,487

1,7012,037

7,776

17'30"

18'00"

18'30"

19'00"51'30" 52'00"51'00"50'30" 52'30"   53'00"112°50'00" T

07°17'00"S

0

1

2

3

4

6

8

12

16

17

18

40

Page 56: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 56/116

 

 pemusatan konsentrasi nilai klorofil-a yakni pada stasiun 11. Hal ini diduga

disebabkan oleh letak lokasi stasiun 11 berada di mulut muara Sungai

Wonokromo, sehingga semua unsur hara yang berasal dari daratan akan

menumpuk di daerah ini. Gambar 24 menunjukkan sebaran salinitas pada stasiun

11 sebesar 29‰, sedangkan salinitas tertinggi terdapat pada stasiun 12 dan 13

sebesar 30‰ (Lampiran 5).

Gambar 24. Sebaran salinitas (‰) di permukaan perairan estuari SungaiWonokromo (Maret 2008).

Bulan Maret 2008 besarnya kandungan nilai klorofil-a juga tidak diikuti

dengan semakin besarnya kelimpahan fitoplankton pada stasiun 11. Hal ini diduga

disebabkan oleh adanya perbedaan biovolume pada setiap jenis fitoplankton,

faktor lain diduga disebabkan oleh bias perhitungan kandungan klorofil-a.

Biasnya konsentrasi nilai klorofil-a ini diduga disebabkan oleh detritus atau

serasah akibat run off   yang berasal dari daratan. Kelimpahan total fitoplankton

stasiun 11 pada Bulan Maret 2008 sebesar 253.397 sel/l. Didominasi oleh

fitoplankton kelas Bacillariophyceae dengan komposisi sebesar 99,77 %,

kemudian kelas Dinophyceae dan Chlorophyceae dengan komposisi masing-

masing 0,174 % dan 0,042 % (Lampiran 11). Bulan Maret 2008 di estuari Sungai

Wonokromo stasiun 11 juga memiliki kandungan nutrien yang cukup bervariasi

St10

St11

St12

St16

St13

St15 St14

SELAT MADURA

  S  u  n  g 

  a   i    W

  o  n  o   k

  r  o  m  o

5

29

30

30

2726

28

17'30"

18'00"

18'30"

19'00"51'30" 52'00"51'00"50'30" 52'30"   53'00"112°50'00" T

07°17'00"S

4

5

6

7

9

13

17

21

24

26

27

28

29

30

31

41

Page 57: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 57/116

 

yakni nitrat sebesar 0,194 mg/l; nitrit <0.001 mg/l; orthofosfat 0,009 mg/l;

ammonia 0,312 mg/l; dan silikat 0,392 mg/l (Lampiran 5).

Dari Gambar 20 dapat terlihat bahwa konseantrasi nilai klorofil-a di

 perairan estuari Sungai Wonokromo pada Bulan Agustus 2007 cenderung lebih

redah dibandingkan dengan konsaentrasi nilai klorofil-a pada Bulan Maret 2008.

Hal ini disebabkan karena pada Bulan Agustus 2007 memiliki kelimpahan

fitoplankton yang lebih rendah dibandingkan dengan Bulan Maret 2008.

Beban masukan yang banyak ke perairan khususnya bahan organik akan

terdegradasi menjadi unsur-unsur hara untuk dimanfaatkan lebih lanjut oleh

fitoplankton dalam proses pertumbuhan populasinya. Selain adanya masukan dari

daratan, daerah mulut muara estuari Sungai Brantas ini umumnya relatif dangkal,

sehingga memungkinkan terjadinya pengadukan massa air di seluruh lapisan

 perairan estuari yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar nutrien di

lapisan permukaan perairan estuari Sungai Brantas (perairan estuari Sungai

Porong dan Wonokromo).

B. Hubungan antara klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton

Fitoplankton sebagai indikator biologis bukan saja menentukan tingkat

kesuburan perairan, tetapi juga fase pencemaran yang terjadi dalam perairan.

Faktor yang paling mempengaruhi kehidupan dan produktivitas fitoplankton

adalah cahaya, ketersediaan unsur hara, dan turbulensi (Basmi, 1995). 

1. Estuari Sungai Porong

Kelimpahan fitoplankton berdasarkan kelas di perairan estuari Sungai

Porong yang didapatkan selama penelitian (Wulandari, 2008) menunjukkan

kelimpahan kelas Bacillariophyceae yang mendominasi pada setiap bulannya.Kelimpahan fitoplankton di perairan estuari Sungai Porong pada Bulan Maret

2007 berkisar antara 42.744-335.034 sel/l dengan kelimpahan tertinggi ditemukan

 pada stasiun 1 dan kelimpahan terendah ditemukan pada stasiun 6 (Lampiran 6).

Pada Bulan Agustus 2007 berkisar antara 8.812-35.243 sel/l dengan kelimpahan

tertinggi pada stasiun 2 dan kelimpahan terendah pada stasiun 3 (Lampiran 7).

Sedangkan pada Bulan Maret 2008 berkisar antara 193-7.250 sel/l dengan

kelimpahan tertinggi pada stasiun 2 dan kelimpahan terendah pada stasiun 7

42

Page 58: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 58/116

 

(Lampiran 8). Berikut ini adalah Gambar grafik pola kandungan klorofil-a dengan

kelimpahan fitoplankton di estuari Sungai Porong pada Bulan Maret 2007,

Agustus 2007, dan Maret 2008 (Gambar 25).

Gambar 25. Grafik pola kandungan klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton

di estuari Sungai Porong (A: Maret 2007, B: Agustus 2007, dan C:Maret 2008).

Perubahan (kenaikan atau penurunan) kelimpahan fitoplankton tidak selalu

diikuti dengan perubahan kandungan klorofil-a secara linear (Gambar 25). Stasiun

dengan kandungan klorofil-a tertinggi tidak selalu akan memiliki kelimpahan

fitoplankton yang tertinggi pula. Di estuari Sungai Porong hal tersebut terjadi

0

5

10

15

20

25

30

0

100

200

300

400

1 2 3 4 5 6

0

2

4

6

8

0

10

20

30

40

1 2 3 4 5 6 7 8 9

0

1

2

3

4

0

2

4

6

8

1 2 3 4 5 6 7 8 9Stasiun

Kelimpahan Fitoplankton Klorofil-a

43

Page 59: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 59/116

 

 pada stasiun 6 Bulan Maret 2007, stasiun 1 Bulan Agustus 2007, dan stasiun 9

Bulan Maret 2008, dimana kandungan klorofil-a di stasiun tersebut tertinggi yaitu

24,503 µg/l (Maret 2007), 7,351 µg/l (Agustus 2007), dan 3,208 µg/l (Maret

2008) (Lampiran 3, 4, dan 5), namun kelimpahan fitoplanktonnya bukan yang

tertinggi, yaitu 85.176 sel/l (Maret 2007), 16.864 sel/l (Agustus 2007), dan 370

sel/l (Maret 2008) (Lampiran 6, 7, dan 8). Gambar grafik hubungan regresi

klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton di estuari Sungai Porong pada Bulan

Maret 2007, Agustus 2007 dan Maret 2008 dapat dilihat pada Gambar 26.

Gambar 26. Grafik hubungan regresi klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton di

estuari Sungai Porong (A: Maret 2007, B: Agustus 2007, dan C:

Maret 2008).

y = 6E-05x + 3.655

R² = 0,118

r= 0,344

0

2

4

6

8

0 10 20 30 40

y = 8E-05x + 1.485

R² = 0.064

r= 0,253

0

0.5

1

1.52

2.5

3

3.5

0 2 4 6 8

Kelimpahan Fitoplankton x 103 (sel/l)

y = -6E-05x + 19.29R² = 0,534

r= 0,731

0

5

10

15

20

25

30

0 100 200 300 400

44

Page 60: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 60/116

 

Hubungan antara klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton secara linear

di estuari Sungai Porong pada Bulan Maret 2007, Agustus 2007, dan Maret 2008

menunjukkan hubungan dengan tingkat keeratan yang rendah yakni dengan nilai

korelasi masing-masing sebesar 0,731; 0,344; dan 0,253 (Gambar 26). Kecilnya

nilai korelasi tersebut diduga disebabkan adanya perbedaan biovolume pada setiap

 jenis fitoplankton. Kandungan klorofil-a dalam fitoplankton tergantung ukuran

dari fitoplankton. Walaupun fitoplankton melimpah tetapi ukurannya kecil maka

klorofil-a yang terkandung dalam sel fitoplankton tersebut akan sedikit.

Secara linier hubungan antara klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton

mempunyai persamaan regresi sebagai berikut, pada Bulan Maret 2007 memiliki

 persamaan regresi Y = -6 X 10-5 x + 19,29 dimana setiap kenaikan satu satuan

fitoplankton akan menurunkan kandungan klorofil-a sebesar 6 X 10 -5  satuan.

Keadaan ini diduga disebabkan oleh adanya bias perhitungan kelimpahan

fitoplankton yang diduga berasal dari detritus dan serasah yang ikut

teridentifikasi. Hal lain juga disebabkan oleh sel klorofil yang tedapat pada

fitoplankton sudah tidak aktif atau sudah rusak. Pada Bulan Agustus 2007

memiliki persamaan regresi Y = 6 X 10-5

x + 3,655 dimana setiap kenaikan satu

satuan fitoplankton akan meningkatkan kandungan klorofil-a sebesar 6 X 10-5

 

satuan, dan pada Bulan Maret 2008 memiliki persamaan regresi Y = 8 X 10 -5 x +

1,485 (Gambar 26).

2. Estuari Sungai Wonokromo

Kelimpahan fitoplankton di perairan estuari Sungai Wonokromo pada Bulan

Maret 2007 berkisar antara 40.872-11.8248 sel/l dengan kelimpahan tertinggi pada

stasiun 9 dan kelimpahan terendah pada stasiun 8 (Lampiran 9). Pada Bulan Agustus2007 berkisar antara 4.338-468.323 sel/l dengan kelimpahan tertinggi pada stasiun

16 dan kelimpahan terendah pada stasiun 14 (Lampiran 10). Sedangkan pada Bulan

Maret 2008 berkisar antara 5.8047-1.074.117 sel/l dengan kelimpahan tertinggi pada

stasiun 12 dan kelimpahan terendah pada stasiun 14 (Lampiran 11). Sebagai

 perbandingan, kelimpahan fitoplankton di Teluk Semangka yang diteliti oleh Damar

(2003) berkisar antara 200000-1229642 sel/l (tergolong eutrofik atau subur).

Mendominasinya kelimpahan kelas Bacillariophyceae di setiap stasiunnya

45

Page 61: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 61/116

 

disebabkan karena kelas Bacillariophyceae mampu menyesuaikan diri dengan

kondisi lingkungan sekitarnya. Menurut Arinardi et al,. (1997) kelas

Bacillariophyceae lebih mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang ada,

 bersifat kosmopolitan serta mempunyai toleransi dan daya adaptasi yang tinggi.

Berikut ini adalah Gambar grafik pola kandungan klorofil-a dengan kelimpahan

fitoplankton di estuari Sungai Wonokromo pada Bulan Maret 2007, Agustus 2007,

dan Maret 2008 (Gambar 27).

Gambar 27. Grafik pola kandungan klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton di

estuari Sungai Wonokromo (A: Maret 2007, B: Agustus 2007, dan

C: Maret 2008).

0

5

10

15

20

0

2

4

6

8

10

12

14

7 8 9 10 11 12 13

0

2

4

6

8

10

12

0

10

20

30

40

50

10 11 12 13 14 15 16

0

5

10

15

20

0

20

4060

80

100

120

10 11 12 13 14 15 16Stasiun

Kelimpahan Fitoplankton Klorofil-a

46

Page 62: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 62/116

 

Pada Gambar 27 dapat dilihat bahwa tingginya konsentrasi nilai klorofil-a

di perairan estuari Sungai Wonokromo pada stasiun 9 Bulan Maret 2007 diikuti

dengan semakin besarnya kelimpahan fitoplankton pada stasiun 9. Namun pada

stasiun 11 Bulan Agustus 2007 dan Maret 2008 tingginya konsentrasi nilai

klorofil-a tidak diikuti dengan semakin besarnya kelimpahan fitoplankton pada

stasiun 11. Kelimpahan fitoplankton pada stasiun 11 rendah yaitu 26.761 sel/l

(Agustus 2007) dan 253.397 sel/l (Maret 2008) (Lampiran 9 dan 10), tetapi

konsentrasi nilai klorofil-a pada stasiun tersebut tinggi yaitu 11,36 µg/l (Agustus

2007) dan 17,107 µg/l (Maret 2008) (Lampiran 4 dan 5). 

Keadaan demikian diduga disebabkan oleh adanya bias perhitungan

kandungan klorofil-a yang diduga berasal dari detritus, daun-daun dan serasah

dari limbah pertanian yang terbawa dari sungai menuju estuari. Hal lain diduga

disebabkan oleh adanya perbedaan biovolume pada setiap jenis fitoplankton.

Kandungan klorofil-a dalam fitoplankton tergantung ukuran dari fitoplankton itu

sendiri, dimana setiap jenis fitoplankton mempunyai biovolume yang berbeda.

Walaupun fitoplankton melimpah tetapi ukurannya kecil maka klorofil-a yang

terkandung dalam sel-sel fitoplankton tersebut akan sedikit.

Hubungan antara klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton secara linear

di estuari Sungai Wonokromo pada Bulan Maret 2007, Agustus 2007, dan Maret

2008 menunjukkan hubungan dengan tingkat keeratan yang rendah yakni dengan

nilai korelasi masing-masing sebesar 0,414; 0,184; dan 0,341 (Gambar 28).

Kecilnya nilai korelasi tersebut diduga disebabkan adanya perbedaan biovolume

 pada setiap jenis fitoplankton. Kandungan klorofil-a dalam fitoplankton

tergantung ukuran dari fitoplankton itu sendiri. Walaupun fitoplankton melimpah

tetapi ukurannya kecil maka klorofil-a yang terkandung dalam sel-sel fitoplanktontersebut akan sedikit.

Berikut ini adalah Gambar grafik hubungan regresi linier antara klorofil-a

dengan kelimpahan fitoplankton di perairan estuari Sungai Wonokromo pada

Bulan Maret 2007, Agustus 2007 dan Maret 2008 (Gambar 28).

47

Page 63: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 63/116

 

Gambar 28. Grafik hubungan regresi klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton di

estuari Sungai Wonokromo (A: Maret 2007, B: Agustus 2007, dan

C: Maret 2008).

Secara linier hubungan antara klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton

mempunyai persamaan regresi sebagai berikut, pada Bulan Maret 2007 memiliki persamaan regresi Y = 1 X 10-4 x - 1,877 dimana setiap kenaikan satu satuan

fitoplankton akan meningkatkan kandungan klorofil-a sebesar 1 X 10 -4  satuan,

 pada Bulan Agustus 2007 memiliki persamaan regresi Y = 3 X 10-6 x + 4,94

dimana setiap kenaikan satu satuan fitoplankton akan meningkatkan kandungan

klorofil-a sebesar 3 X 10-6

  satuan, dan pada Bulan Maret 2008 memiliki

 persamaan regresi Y = 9 X 10-6 x + 2,785 dimana setiap kenaikan satu satuan

fitoplankton akan meningkatkan klorofil-a sebesar 9 X 10-6 satuan (Gambar 28).

y = 1E-04x - 1.877

R² = 0.171

r= 0,414

0

5

10

15

20

0 5 10 15

y = 3E-06x + 4.94

R² = 0,034

r= 0,18402

4

6

8

10

12

0 10 20 30 40 50

y = 9E-06x + 2.785

R² = 0,186

r= 0,431

0

5

10

15

20

0 50 100 150Kelimpahan Fitoplankton x 104 (sel/l)

48

Page 64: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 64/116

 

C. Analisis tingkat kesamaan antar stasiun berdasarkan konsentrasi nilai

klorofil-a.

Stasiun-stasiun pengamatan dikelompokkan berdasarkan kesamaan

 parameter biologi (klorofil-a). Untuk melihat pengelompokkan stasiun digunakananalisis kelompok (Cluster Analysis) dengan metode jarak Euclidean dan single

linkage menggunakan software Minitab 14.

1. Estuari Sungai Porong

Berikut ini adalah Gambar dendrogram pengelompokkan stasiun

 berdasarkan kesamaan konsentrasi nilai klorofil-a di perairan estuari Sungai

Porong pada Bulan Maret 2007.

stasiun

   T  a  r  a   f   k  e  s  a  m  a  a  n   (   %   )

654321

45.18

63.45

81.73

100.00

 Gambar 29. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di estuari Sungai Porong (Maret 2007).

Pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan nilai klorofil-a pada taraf

80% di estuari Sungai Porong pada Bulan Maret 2007 menunjukkan tiga

kelompok yaitu kelompok yang terdiri dari kelompok I yang terdiri dari stasiun 1,

2, 3,dan 4, kelompok II yakni stasiun 5, serta kelompok III yakni stasiun 6. Pada

kelompok I yang terdiri dari empat stasiun memiliki konsentrasi nilai klorofil-a

 berkisar antara 4,344-11,456 µg/l. Pada kelompok II (stasiun 5) membentuk

kelompok sendiri disebabkan karena memiliki konsentrasi nilai klorofil-a yang

terendah diantara stasiun lainnya sebesar 0,445 µg/l. Sedangkan Kelompok III

(stasiun 6) memiliki konsentrasi nilai klorofil-a yang tertinggi sebesar 24,503 µg/l.

80 %

49

Page 65: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 65/116

 

Untuk stasiun 2 dan 3 hubungan sangat erat karena di kedua stasiun mempunyai

nilai konsentrasi klorofil-a yang hampir sama (Gambar 29 dan Lampiran 12).

Berikut ini adalah Gambar dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan

kesamaan konsentrasi nilai klorofil-a di perairan estuari Sungai Porong pada

Bulan Agustus 2007.

s t a s i u n

   T  a  r  a   f   k  e  s  a  m  a  a  n   (   %   )

598764321

67.49

78.33

89.16

100.00

 Gambar 30. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di estuari Sungai Porong (Agustus 2007).

Pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan nilai klorofil-a pada taraf

80% di estuari Sungai Porong Bulan Agustus 2007 menunjukkan empat kelompok

(Gambar 30). Kelompok I yang terdiri dari stasiun 1 dan 2, kelompok II yakni

stasiun 3 dan 4, kelompok III yang terdiri dari stasiun 6, 7, 8 dan 9, serta

kelompok IV yakni stasiun 5. Pada kelompok I memiliki nilai klorofil-a yang

lebih tinggi dibanding dengan stasiun lainnya berkisar antara 6,957-7,351 µg/l.

Kelompok II memiliki nilai klorofil-a yang lebih rendah daripada kelompok I berkisar antara 3,341-4,271 µg/l. Pada kelompok III membentuk satu kelompok

 besar disebabkan karena memiliki konsentrasi nilai klorofil-a yang hampir merata

 pada tiap stasiun berkisar antara 2,673-4,226 µg/l. Sedangkan Kelompok IV

(stasiun 5) membentuk kelompok sendiri karena memiliki konsentrasi nilai

klorofil-a yang relatif tinggi yakni sebesar 6,683 µg/l. 

80 %

50

Page 66: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 66/116

 

Berikut ini adalah Gambar dendrogram pengelompokkan stasiun

 berdasarkan kesamaan konsentrasi nilai klorofil-a di perairan estuari Sungai

Porong pada Bulan Maret 2008 (Gambar 31).

s t a s i u n

   T  a  r  a   f   k  e  s  a  m  a  a  n   (   %   )

987654321

74.18

82.79

91.39

100.00

 Gambar 31. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di estuari Sungai Porong (Maret 2008).

Pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan nilai klorofil-a pada taraf

80% di perairan estuari Sungai Porong Bulan Maret 2008 menunjukkan tiga

kelompok (Gambar 31) yaitu kelompok yang terdiri dari kelompok I yang terdiri

dari stasiun 1, 2 dan 3, kelompok II terdiri dari stasiun 4, 5, 6, 7 dan 8, serta

kelompok III yakni hanya stasiun 9. Pada kelompok I memiliki konsentrasi nilai

klorofil-a yang relatif besar berkisar antara 1,337-2,673 µg/l. Kelompok II

memiliki nilai klorofil-a yang lebih kecil daripada kelompok I berkisar antara

1,337-1,782 µg/l. Sedangkan Kelompok III (stasiun 9) membentuk kelompok

sendiri yang terpisah dari stasiun-stasiun lainnya karena memiliki konsentrasi

nilai klorofil-a yang paling tinggi yakni sebesar 3,208 µg/l. Selain itu stasiun 9

 juga merupakan satu-satunya stasiun yang terletak di Sungai Porong (mewakili

kondisi perairan tawar estuari Sungai Brantas).

80 %

51

Page 67: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 67/116

 

2. Estuari Sungai Wonokromo

Berikut ini adalah Gambar dendrogram pengelompokkan stasiun

 berdasarkan kesamaan konsentrasi nilai klorofil-a di periran estuari Sungai

Wonokromo pada Bulan Maret 2007.

s t a s i u n

   T  a  r  a   f   k  e  s  a  m  a  a  n   (   %   )

98131211107

53.63

69.09

84.54

100.00

 Gambar 32. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di estuari Sungai Wonokromo (Maret 2007).

Pengambilan sampel pertama Bulan Maret 2007 pengelompokkan stasiun

 berdasarkan kesamaan nilai klorofil-a pada taraf 80% di perairan estuari Sungai

Wonokromo menunjukkan empat kelompok (Gambar 32) yang terdiri dari

kelompok I yakni hanya stasiun 7, kelompok II yang terdiri dari stasiun 10, 11, 12

dan 13, kelompok III yakni stasiun 8, dan kelompok IV yakni stasiun 9. Pada

kelompok I yakni stasiun 7 membentuk kelompok sendiri karena memiliki nilai

klorofil-a yang tidak terlalu yakni sebesar 3,819 µg/l. Pada Kelompok II

membentuk satu kelompok besar disebabkan karena memiliki nilai klorofil-a yang

hampir merata yakni berkisar antara 0,891-2,138 µg/l. Pada kelompok III yakni

stasiun 8 memiliki konsentrasi nilai klorofil-a yang relatif tinggi sebesar 11,360

µg/l. Sedangkan pada kelompok IV membentuk satu kelompok sendiri karena

memiliki nilai klorofil-a yang tertinggi dibanding stasiun lain yakni sebesar

16,802 µg/l.

Berikut ini adalah Gambar dendrogram pengelompokkan stasiun

 berdasarkan kesamaan nilai klorofil-a pada Bulan Agustus 2007 di perairan

estuari Sungai Wonokromo (Gambar 33).

80 %

52

Page 68: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 68/116

 

s t a s i u n

   T  a  r  a   f   k  e  s  a  m  a  a  n

11161514131210

44.27

62.85

81.42

100.00

 Gambar 33. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di estuari Sungai Wonokromo (Agustus 2007).

Pengambilan sampel kedua Bulan Agustus 2007 pengelompokkan

stasiunberdasarkan kesamaan nilai klorofil-a pada taraf 80% (Gambar 33) masing-

masing stasiun mengelompok sendiri-sendiri disebabkan karena memiliki

konsentrasi nilai klorofil-a yang bervariasi. Pada Kelompok I (stasiun 10)

memiliki nilai klorofil-a yang paling kecil yakni 1,909 µg/l. Sedangkan pada

kelompok VII (stasiun 11) memiliki nilai klorofil-a paling tinggi yakni 11,360

µg/l, hal ini diduga karena letak stasiun 11 berada di mulut muara Sungai

Wonokromo. Berikut ini adalah Gambar dendrogram pengelompokkan stasiun

 berdasarkan kesamaan nilai klorofil-a pada Bulan Maret 2008 di estuari Sungai

Wonokromo (Gambar 34).

s t a s i u n

   T  a  r  a   f   k  e  s  a  m  a  a  n   (   %   )

12111615141310

38.09

58.72

79.36

100.00

 Gambar 34. Dendrogram pengelompokkan stasiun berdasarkan kesamaan

konsentrasi klorofil-a di estuari Sungai Wonokromo (Maret 2008).

80 %

80 %

53

Page 69: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 69/116

 

Pengambilan sampel ketiga Bulan Maret 2008 pengelompokkan stasiun

 berdasarkan kesamaan nilai klorofil-a pada taraf 80% menunjukkan empat

kelompok (Gambar 34). Kelompok I yakni hanya stasiun 10, kelompok II yang

terdiri dari stasiun 13, 14 dan 15, kelompok III yakni stasiun 16, dan kelompok IV

yang terdiri dari stasiun 11 dan 12. Pada kelompok I yakni stasiun 10 memiliki

konsentrasi nilai klorofil-a yang relatif kecil sebesar 1,782 µg/l. Pada Kelompok II

membentuk satu kelompok besar disebabkan karena memiliki nilai klorofil-a yang

hampir merata berkisar antara 1,701-3,487 µg/l. Pada kelompok III yakni stasiun

16 memiliki konsentrasi nilai klorofil-a yang relatif tinggi sebesar 7,776 µg/l.

Sedangkan pada kelompok IV membentuk satu kelompok besar karena memiliki

nilai klorofil-a tertinggi dibanding stasiun lain berkisar antara 16,632-17,107 µg/l,

hal ini diduga karena letak stasiun 11 dan 12 berada di mulut muara Sungai

Wonokromo.

D. Analisis Hubungan Antara Parameter Fisika, Kimia, dan Biologi Perairan

1. Estuari Sungai Porong

Hasil ekstraksi anilisis komponen utama pada Tabel 6 menunjukkan

kontribusi dari masing-masing sumbu utama pada Bulan Maret 2007 di perairan

estuari Sungai Porong, dimana didapatkan 2 sumbu. Sumbu 1 memberikan

kontribusi sebesar 63,60% dalam menjelaskan keragaman data yang diamati dan

sumbu 2 menjelaskan 19,47% data. Total keragaman data yang dijelaskan oleh

kedua sumbu utama yang diperoleh adalah 83,07%. Kolom akar ciri menunjukkan

 besarnya keragaman data pada set iap sumbu utama yaitu 7,63 pada sumbu 1 dan

2,34 pada sumbu 2.

Tabel 6. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan Maret 2007 di

estuari Sungai Porong

Ekstraksi: Analisis Komponen Utama 

Sumbu (faktor)  Akar ciri  Total % keragaman  Akar ciri kumulatif   % kumulatif  

1  7.63  63.60  7.63  63.60 2  2.34  19.47  9.97  83.07 

54

Page 70: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 70/116

 

Gambar 35 memperlihatkan plot dari parameter-parameter yang diuji pada

Bulan Maret 2007 di estuari Sungai Porong. Terlihat bahwa parameter yang

memiliki kolrelasi positif dengan klorofil-a adalah suhu, nitrit, ammonia, dan

orthofosfat. Dengan koefisien korelasi masing-masing 0,4232; 0,3646; 0,7166;

dan 0,9025 (Lampiran 15 dan 18). Parameter suhu dan nirit tidak terlalu

 berpengaruh terhadap kandungan klorofil-a, karena memiliki koefisien korelasi

yang kecil. Sementara itu parameter kelimpahan fitoplankton, kecerahan, pH,

salinitas, kedalaman serta silikat terletak sangat jauh dari klorofil-a, hal tersebut

menandakan adanya korelasi negatif antara klorofil-a dengan prameter tersebut.

Pengelompokkan stasiun pada Gambar 36 menunjukkan bahwa stasiun 6

terletak jauh terpisah, yang menunjukkan adanya perbedaan karakteristik dengan

stasiun lain berdasarkan parameter yang diuji. Sementara itu stasiun 1 dan 2

mengelompok dengan keragaman data yang berbeda dilihat dari perbedaan

 jaraknya dari pusat sumbu, data stasiun 1 lebih beragam daripada stasiun 2.

Stasiun 4 dan 5 mengelompok, yang menunjukkan adanya kesamaan karakteristik,

dan stasiun 3 terletak agak terpisah.

Klorofil-a

 Fitoplankton

 Kecerahan

 Suhu

 pH

 Salinitas

 Kedalaman

 Nitrat

 Nitrit

 Ammonia

 Fosfat

 Silikat

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Factor 1 : 63.60%

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

   F  a  c   t  o  r   2  :   1   9 .   4

   7   %

 Gambar 35. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan biologi pada

Bulan Maret 2007 di estuari Sungai Porong.

55

Page 71: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 71/116

 

st 1

st 2

st 3

st 4st 5

st 6

-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

Factor 1: 63.60%

-3.5

-3.0

-2.5

-2.0

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

   F  a  c   t  o  r   2  :   1   9 .   4

   7   %

 

Gambar 36. Analisis komponen utama untuk stasiun pada Bulan Maret 2007 diestuari Sungai Porong.

Dengan membandingkan Gambar 35 dan 36, dapat dikatakan bahwa

satsiun 4 dan 6 Pada Bulan Maret 2007 di perairan estuari Sungai Porong

cenderung memiliki nilai klorofil-a, orthofosfat, ammonia, serta suhu yang tinggi,

yaitu masing-masing berkisar antara 11,456-24,503 µg/l; 0,0832-0,4535 mg/l;

0,2535-0,3865 mg/l; dan 32,1-33,6 °C. Sementara nilai kelimpahan fitoplankton,

silikat, kecerahan, pH, serta salinitas relatif rendah yaitu masing-masing berkisar

antara 85176-154154 sel/l; 1,6998-1,7587 mg/l; 0,1-0,8 m; 8,2; dan 9-10 ‰

(Lampiran 3). Sedangkan pada stasiun lainnya (stasiun 1, 2, dan 3) terjadi

sebaliknya, nilai klorofil-a, nitrit, orthofosfat, ammonia, serta suhu yang rendah.

Masing-masing parameter tersebut pada nilai antara 4,344-8,687 µg/l; 0-0,0039

mg/l; 0-0,2886 mg/l; 0-0,0039 mg/l; 0,0361-0,2355 mg/l; dan 30,2-31,3 °C

(Lampiran 3).

Pada Bulan Agustus 2007 di perairan estuari Sungai Porong total

keragaman yang dijelaskan dari hasil analisis komponen utama adalah sebesar

70,18%, yaitu 45, 79% oleh sumbu 1 dan 24,39% oleh sumbu 2. Besarnya

keragaman data pada setiap sumbu utama adalah 5,50 untuk sumbu 1 dan 2,93

untuk sumbu 2. Hasil ekstraksi analisis komponen utama pada Bulan Agustus

2007 di estuari Sungai Porong dapat dilihat pada Tabel 7.

56

Page 72: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 72/116

 

Tabel 7. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan Agustus 2007 di

estuari Sungai Porong

Ekstraksi: Analisis Komponen Utama 

Sumbu (faktor)  Akar ciri  Total % keragaman  Akar ciri kumulatif   % kumulatif  1  5.50  45.79  5.50  45.79 2  2.93  24.39  8.42  70.18 

Pada Bulan Agustus 2007 di estuari Sungai Porong didapatkan bahwa

 parameter yang berkorelasi positif dengan klorofil-a adalah kelimpahan

fitoplankton, salinitas, nirtat, nitrit, dan fosfat, namun nilai korelasinya kecil

masing-masing 0,344; 0.195; 0,189; 0,003; dan 0,413. Dapat dikatakan parameter-

 parameter tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil-a,

sedangkan parameter kecerahan, suhu, pH, kedalaman, ammonia dan silikat

 berkorelasi negatif dengan klorofil-a (Gambar 37) (Lampiran 16 dan 19).

Hasil analisis komponen utama untuk stasiun menunjukkan bahwa stasiun

9 terletak terpisah jauh dari stasiun-stasiun lainnya, stasiun 1 dan 2 berkorelasi

erat dengan keragaman data yang berbeda, dan stasiun-stasiun lainnya

mengelompok, yang menunjukkan adanya kesamaan karakteristik (Gambar 38).

Klorofil-a

 Fitoplankton

 Kecerahan

 Suhu

 pH

 Salinitas

 Kedalaman

 Nitrat Nitrit

 Ammonia

 Fosfat

 Silikat

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Factor 1 : 45.79%

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

   F  a  c   t  o

  r   2  :   2   4 .   3

   9   %

 Gambar 37. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan biologi pada

Bulan Agustus 2007 di estuari Sungai Porong.

57

Page 73: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 73/116

 

st 1

st 2

st 3

st 4

st 5

st 6

st 7

st 8

st 9

-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6

Factor 1: 45.79%

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

   F  a  c   t  o  r   2  :   2   4 .   3

   9   %

 

Gambar 38. Analisis komponen utama untuk stasiun pada Bulan Agustus 2007 diestuari Sungai Porong.

Dengan membandingkan Gambar 37 dan 38, dapat dikatakan bahwa

stasiun 1 dan 2 pada Bulan Agustus 2007 di estuari Sungai Porong dicirikan

dengan nilai klorofil-a, kelimpahan fitoplankton, dan nitrat yang cenderung tinggi

yaitu masing-masing berkisar antara 6,957-7,351 µg/l; 16864-35243 sel/l; dan

0,338-0,393 mg/l (Lampiran 4). Nilai kecerahan, kedalaman dan pH stasiun-

stasiun tersebut juga relatif rendah, yaitu berkisar 0,6 m; 1,3-1,5 m dan 7,2-78

Untuk stasiun-stasiun lainnya terjadi kebalikannya dengan kisaran nilai klorofil-a

2,673-6,683 µg/l; dan nitrat <0,001-0,359 mg/l. Sedangkan nilai parameter

kecerahan, kedalaman, dan pH relatif tinggi yaitu berkisar antara 0,7-2,1 m; 1,6-

4,2 m; dan 7,6-8,0 (Lampiran 4).

Bulan Maret 2008 di perairan estuari Sungai Porong total keragaman yang

dijelaskan dari hasil analisis komponen utama adalah sebesar 75,31 %, yaitu

59,09% oleh sumbu 1 dan 16,22% oleh sumbu 2. Besarnya keragaman data pada

setiap sumbu utama adalah 7,09 untuk sumbu 1 dan 1,95 untuk sumbu 2. Hasil

ekstraksi analisis komponen utama pada Bulan Maret 2008 di estuari Sungai

Porong dapat dilihat pada Tabel 8.

58

Page 74: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 74/116

 

Tabel 8. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan Maret 2008 di

estuari Sungai Porong.

Ekstraksi: Analisis Komponen Utama 

Sumbu (faktor)  Akar ciri  Total % keragaman  Akar ciri kumulatif   % kumulatif  1  7.09  59.09  7.09  59.09 2  1.95  16.22  9.04  75.31 

Pada Bulan Bulan Maret 2008 di estuari Sungai Porong didapatkan bahwa

 parameter yang berkorelasi positif dengan klorofil-a adalah kelimpahan

fitoplankton, kedalaman, nitrat, nitrit dan orthofosfat, namun nilai korelasinya

relatif kecil yaitu 0,253; 0,560; 0,274; 0,472; dan 0,165, dapat dikatakan

 parameter-parameter tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan

klorofil-a, sedangkan parameter kecerahan, suhu, pH, salinitas, ammonia dan

silikat berkorelasi negatif dengan klorofil-a (Gambar 39, Lampiran 17 dan 20).

Klorofil-a

 Fitoplankton

 Kecerahan

 Suhu

 pHSalinitas

 Kedalaman

 Nitrat

 Nitrit

 AmmoniaFosfat Silikat

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Factor 1 : 59.09%

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

   F  a  c   t  o  r   2  :   1   6 .   2

   2   %

 

Gambar 39. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan biologi padaBulan Maret 2008 di estuari Sungai Porong.

Hasil analisis komponen utama untuk stasiun menunjukkan bahwa stasiun

9 terletak terpisah jauh dari stasiun-stasiun lainnya. Stasiun 7 dan 8 berkorelasi

erat dengan keragaman data yang berbeda, dan stasiun-stasiun lainnya

mengelompok, yang menunjukkan adanya kesamaan karakteristik, dengan stasiun

2 dan 3 terletak agak terpisah (Gambar 40).

59

Page 75: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 75/116

 

Gambar 40. Analisis komponen utama untuk Stasiun pada Bulan Maret 2008 di

estuari Sungai Porong.

Dengan membandingkan Gambar 39 dan 40, dapat dikatakan bahwa

stasiun 9 pada Bulan Maret 2008 di estuari Sungai Porong dicirikan dengan nilai

klorofil-a, nitrat, nitrit, orthofosfat, silikat, dan kedalaman yang cenderung tinggi

yaitu masing-masing memiliki nilai 3,208 µg/l; 1,183 mg/l; 0,113 mg/l; 0,028

mg/l; 10,879 mg/l; dan 4,5 m (Lampiran 5). Sementara nilai ammonia, kecerahan,

 pH dan salinitas stasiun 9 relatif rendah, masing-masing memiliki nilai 0,118

mg/l; 0,2 m; 7; dan 0 ‰  (Lampiran 5). Untuk stasiun-stasiun lain terjadi

kebalikannya dengan kisaran nilai klorofil-a 0,535-2,673 µg/l; nitrat 0,490-1,077

mg/l; nitrit 0,021-0,079 mgl/l; orthofosfat 0,000-0,028 mg/l; silikat 5,267-10,234

mg/l; dan kedalaman 1,4-2,1 m. Sedangkan nilai parameter ammonia, kecerahan,

 pH, dan salinitas relatif tinggi yaitu masing-masing berkisar antara 0,207-0,432

mg/l; 0,3-0,6 m; 7-8; dan 0-31 ‰  (Lampiran 5).

2. Estuari Sungai Wonokromo

Pada Bulan Maret 2007 di estuari Sungai Wonokromo total keragaman

yang dijelaskan dari hasil analisis komponen utama adalah sebesar 72,74%, yaitu

49,33% oleh sumbu 1 dan 23,41% oleh sumbu 2. Besarnya keragaman data pada

setiap sumbu utama adalah 5,92 untuk sumbu 1 dan 2,81 untuk sumbu 2. Hasil

ekstraksi analisis komponen utama pada Bulan Maret 2007 di perairan estuari

Sungai Wonokromo dapat dilihat pada Tabel 9.

st 1

st 2

st 3

st 4

st 5

st 6st 7

st 8

st 9

-8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8

Factor 1: 59.09%

-4.0

-3.5

-3.0

-2.5

-2.0

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

   F  a  c   t  o  r   2  :   1   6 .   2

   2   %

60

Page 76: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 76/116

 

Tabel 9. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan Maret 2007 di

estuari Sungai Wonokromo.

Ekstraksi: Analisis Komponen Utama 

Sumbu (faktor)  Akar ciri  Total % keragaman  Akar ciri kumulatif   % kumulatif  1  5.92  49.33  5.92  49.33 2  2.81  23.41  8.73  72.74 

Pada Bulan Maret 2007 di perairan estuari Sungai Wonokromo didapatkan

 bahwa parameter yang berkorelasi positif dengan klorofil-a adalah kelimpahan

fitoplankton, kecerahan, suhu, pH, salinitas, dan silikat. Dengan koefisien korelasi

masing-masing sebesar 0,414; 0,884; 0,553; 0,530; 0,574; dan 0,862. Dapat

dikatakan bahwa parameter kecerahan dan silikat berpengaruh nyata terhadap

kandungan klorofil-a (Lampiran 18). Sedangkan parameter kedalaman, nitrat,

nitrit, ammonia dan orthofosfat berkorelasi negatif dengan klorofil-a (Gambar 41,

Lampiran 15 dan 18).

Klorofil-a

 Fitoplankton

 Keceraha

 Suhu

 pH

 Salinitas

 Kedalaman

 Nitrat

 Nitrit

 Ammonia

 Fosfat

 Silikat

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Factor 1 : 49.33%

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

   F  a  c   t  o  r   2  :   2   3 .   4

   1   %

 Gambar 41. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan biologi pada

Bulan Maret 2007 di estuari Sungai Wonokromo.

Hasil analisis komponen utama untuk stasiun menunjukkan bahwa stasiun

7 dan 13 terletak terpisah jauh dari stasiun-stasiun lainnya. Stasiun 8 dan 9

 berkorelasi erat dengan keragaman data yang berbeda, dan stasiun-stasiun lainnya

mengelompok, yang menunjukkan adanya kesamaan karakteristik (Gambar 42).

61

Page 77: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 77/116

 

st 7

st 8st 9

st 10st 11

st 12

st 13

-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Factor 1: 49.33%

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

5

   F  a  c   t  o  r   2  :   2   3 .   4

   1   %

 Gambar 42. Analisis komponen utama untuk Stasiun pada Bulan Maret 2007 di

estuari Sungai Wonokromo.

Dengan membandingkan Gambar 41 dan 42, dapat dikatakan bahwa

satsiun 8 dan 9 pada Bulan Maret 2007 di perairan estuari Sungai Wonokromo

cenderung memiliki nilai klorofil-a, kelimpahan fitoplankton, kecerahan, serta

silikat yang tinggi, yaitu masing-masing berkisar antara 11,360-16,802 µg/l;

40872-118248 sel/l; 0,5 m dan 4,9156-6,2541 mg/l. Sementara nilai nitrit,orthofosfat dan ammonia relatif rendah yaitu berkisar antara 0,0044-0,01 mg/l;

0,0315-0,530 mg/l; dan 0,0978-0,3138 mg/l (Lampiran 3).

Pada Bulan Agustus 2007 di perairan estuari Sungai Wonokromo total

keragaman yang dijelaskan dari hasil analisis komponen utama adalah sebesar

78,23%, yaitu 61,88% oleh sumbu 1 dan 16,35% oleh sumbu 2. Besarnya

keragaman data pada setiap sumbu utama adalah 7,43 untuk sumbu 1 dan 1,96

untuk sumbu 2. Hasil ekstraksi analisis komponen utama pada Bulan Agustus

2007 di estuari Sungai Wonokromo dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan Agustus 2007 di

estuari Sungai Wonokromo.

Ekstraksi: Analisis Komponen Utama 

Sumbu (faktor)  Akar ciri  Total % keragaman  Akar ciri kumulatif   % kumulatif  

1  7.43  61.88  74.3  61.88 2  1.96  16.35  9.39  78.23 

62

Page 78: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 78/116

 

Pada Bulan Agustus 2007 di estuari Sungai Wonokromo didapatkan

 bahwa parameter yang berkorelasi positif dengan klorofil-a adalah kelimpahan

fitoplankton, pH, salinitas, kedalaman, dan nirtat, namun nilai korelasinya relatif

kecil yaitu 0,187; 0,225; 0,322; 0,095; dan 0,399. Dapat dikatakan bahwa

 parameter-parameter tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan

klorofil-a, sedangkan parameter kecerahan, suhu, nitrit, ammonia, orthofosfat dan

silikat berkorelasi negatif dengan klorofil-a (Gambar 43, Lampiran 16 dan 19).

Klorofil-a

 Fitoplankton

 Kecerahan

 Suhu

 pH

 Salinitas

 Kedalaman

 Nitrat

 Nitrit  mmonia

 FosfatSilikat

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Factor 1 : 61.88%

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

   F  a  c   t  o  r   2  :   1   6 .   3

   5   %

 Gambar 43. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan biologi pada

Bulan Agustus 2007 di estuari Sungai Wonokromo.

st 10

st 11

st 12

st 13

st 14

st 15

st 16

-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Factor 1: 61.88%

-3.5

-3.0

-2.5

-2.0

-1.5

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

3.0

   F  a  c   t  o  r   2  :   1   6 .   3

   5   %

 Gambar 44. Analisis komponen utama untuk Stasiun pada bulan Agustus 2007 di

estuari Sungai Wonokromo.

63

Page 79: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 79/116

 

Hasil analisis komponen utama untuk stasiun menunjukkan bahwa stasiun

10 terletak terpisah jauh dari stasiun-stasiun lainnya, dan stasiun-stasiun lainnya

mengelompok, yang menunjukkan adanya kesamaan karakteristik, dengan stasiun

11 terletak agak terpisah (Gambar 44).

Dengan membandingkan Gambar 43 dan 44, dapat dikatakan bahwa

stasiun 11, 12, dan 16 pada Bulan Agustus 2007 di perairan estuari Sungai

Wonokromo dicirikan dengan nilai klorofil-a, kelimpahan fitoplankton, dan nitrat

yang cenderung tinggi yaitu masing-masing berkisar antara 6,159-11,36 µg/l;

26761-40161 sel/l; dan 0,321-0,452 mg/l. Sementara nilai nitrit, dan orthofosfat

yang relatif rendah, masing-masing berkisar <0,001 mg/l; dan <0,005 mg/l. Untuk

stasiun-stasiun lain memiliki kisaran nilai klorofil-a 1,909-4,342 µg/l; nitrat

<0,001-0,342 mg/l; nitrit <0,001-0,305 mgl/l; orthofosfat <0,005-0,132 mg/l; dan

silikat 0,184-3,239 mg/l (Lampiran 4).

Pada Bulan Maret 2008 di perairan estuari Sungai Wonokromo total

keragaman yang dijelaskan dari hasil analisis komponen utama adalah sebesar

73,65%, yaitu 52,12% oleh sumbu 1 dan 21,53% oleh sumbu 2. Besarnya

keragaman data pada setiap sumbu utama adalah 6,25 untuk sumbu 1 dan 2,58

untuk sumbu 2. Hasil ekstraksi analisis komponen utama pada Bulan Maret 2008

di perairan estuari Sungai Wonokromo dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Keragaman data analisis komponen utama pada Bulan Maret 2008 di

estuari Sungai Wonokromo.

Pada Bulan Maret 2008 di perairan estuari Sungai Wonokromo didapatkan

 bahwa parameter yang berkorelasi positif dengan klorofil-a adalah kelimpahan

fitoplankton, suhu, pH, dan salinitas, namun nilai korelasinya relatif kecil yaitu

0,431; 0,028; 0,399; dan 0,437. Dapat dikatakan bahwa parameter-parameter

tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil-a, sedangkan

Ekstraksi: Analisis Komponen Utama 

Sumbu (faktor)  Akar ciri  Total % keragaman  Akar ciri kumulatif   % kumulatif  

1  6.25  52.12  6.25  52.12 

2  2.58  21.53  8.84  73.65 

64

Page 80: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 80/116

 

 parameter kecerahan, kedalaman, nitrat, nitrit, ammonia, orthofosfat dan silikat

 berkorelasi negatif dengan klorofil-a (Gambar 45, Lampiran 17 dan 20).

Hasil analisis komponen utama untuk stasiun menunjukkan bahwa stasiun

10 juga terletak terpisah jauh dari stasiun-stasiun lainnya. Stasiun 11 dan 12

mengelompok dengan keragaman data yang berbeda dilihat dari perbedaan

 jaraknya dari pusat sumbu, stasiun 12 lebih beragam daripada stasiun 11. Stasiun-

stasiun lainnya mengelompok, yang menunjukkan adanya kesamaan karakteristik,

dengan stasiun 14 terletak agak terpisah (Gambar 46 dan Lampiran 17).

Klorofil-a

 Fitoplankton

 Kecerahan

 Suhu

 pHSalinitas

 Kedalaman

 Nitrat

 Nitrit

 Ammonia

 Fosfat Silikat

-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

Factor 1 : 52.12%

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

   F  a  c   t  o  r   2  :   2   1 .   5

   4   %

 Gambar 45. Analisis komponen utama parameter fisika, kimia, dan biologi pada

Bulan Maret 2008 di estuari Sungai Wonokromo.

st 10

st 11

st 12

st 13

st 14

st 15

st 16

-9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Factor 1: 52.12%

-4

-3

-2

-1

0

1

2

3

4

   F  a  c   t  o  r   2  :   2   1 .   5

   4   %

 Gambar 46. Analisis komponen utama untuk Stasiun pada bulan Maret 2008 di

estuari Sungai Wonokromo.

65

Page 81: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 81/116

 

Dengan membandingkan Gambar 45 dan 46, dapat dikatakan bahwa

stasiun 11 dan 12 pada Bulan Maret 2008 di muara Porong dicirikan dengan nilai

klorofil-a, kelimpahan fitoplankton, pH, dan salinitas yang cenderung tinggi yaitu

masing-masing berkisar antara 16,632-17,107 µg/l; 253.397-1.074.117 sel/l; 8,0-

8,1; dan 29-30 ‰ (Lampiran 5).

Sementara nilai nitrit, dan silikat relatif rendah, masing-masing berkisar

antara <0,001 mg/l dan 0,368-0,092 mg/l (Lampiran 5). Untuk stasiun-stasiun lain

terjadi kebalikannya dengan kisaran nilai klorofil-a 1,701-7,776 µg/l; pH 7,8-8,0;

dan salinitas 5-30 ‰. Sedangkan nilai parameter nitrit dan silikat relatif tinggi

yaitu masing-masing berkisar antara 0,000-0,149 (Lampiran 5).

E. Pembahasan Umum

1. Perbandingan konsentrasi klorofil-a antar waktu pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap konsentrasi nilai klorofil-a seperti

 pada Gambar 9, 12, 13, dan 14 diperoleh informasi bahwa pada Bulan Maret 2007

kondisi perairan estuari Sungai Brantas mempunyai produktivitas perairan yang

cukup tinggi daripada Bulan Agustus 2007 dan Maret 2008, dimana nilai

konsentrasi klorofil-a Bulan Maret 2007 berkisar antara 0,445-24,503 µg/l

(Lampiran 3). Kondisi tersebut diduga akibat adanya pengaruh faktor lokasi

geografik, interaksi faktor unsur-unsur hara, cahaya dan hidrografi yang dapat

mempengaruhi perubahan daur produktivitas fitoplankton (Nybakken, 1982).

Untuk Bulan Agustus 2007 nilai klorofil-a lebih rendah dibandingkan

Bulan Maret 2007 tetapi lebih tinggi dibandingkan dengan Bulan Maret 2008

 berkisar antara 1,909-11,36 µg/l (Lampiran 4). Hal ini diduga karena faktor

musim, pada Bulan Agustus 2007 merupakan musim kemarau, prosesdekomposisi bahan organik berjalan lebih cepat, masa tinggal air di sungai lebih

lama serta unsur-unsur hara dimanfaatkan secara optimum oleh fitoplankton untuk

tumbuh dan berkembangbiak.

Bulan Maret 2008 konsentrasi nilai klorofil-a berkisar antara 0,535-17,107

µg/l (Lampiran 5). Pada Bulan ini kondisi perairan estuari Sungai Brantas

diperkirakan mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan dengan kondisi

 perairan estuari Sungai Brantas pada Bulan Maret 2007, hal ini dapat dilihat dari

66

Page 82: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 82/116

 

karakteristik musim pada Bulan Maret 2008 dengan Bulan Maret 2007 termasuk

kedalam musim peralihan dari musim penghujan menuju musim kemarau.

Ditinjau dari karakteristik waktu dan musim tersebut diduga pada musim kemarau

Bulan Maret 2008 estuari Sungai Brantas mempunyai tingkat produktivitas yang

cukup tinggi dan diduga memiliki kisaran produktivitas perairan kurang lebih

mendekati produktivitas perairan Bulan Maret 2007.

Sebaran konsentrasi nilai klorofil-a di estuari Sungai Brantas mempunyai

 pola atau karakteristik yang tinggi di estuari dan menurun menuju laut lepas

dengan kata lain konsentrasi nilai klorofil-a tinggi di daerah sekitar muara Sungai

Brantas dan konsentrasi nilai klorofil-a mulai menurun menuju laut lepas, akan

tetapi di laut lepas kadang kala masih ditemui konsentrasi klorofil-a yang tinggi

yakni ketika terjadinya up welling. Menurut Nybakken (1982) berdasarkan letak

geografik, interaksi faktor unsur hara, cahaya dan hidrografi mengakibatkan

 perubahan pada daur produktivitas fitoplankton. Di daerah perairan trofik terjadi

 perbedaan antara perairan pantai pesisir dan perairan lepas pantai, dimana

 produktivitas perairan pesisir sepuluh kali lebih besar dari pada produktivitas

 perairan lepas pantai. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan unsur hara

dalam perairan dibandingkan dengan perairan lepas pantai.

2. Status trofik perairan estuari Sungai Brantas berdasarkan nilai

konsentrasi klorofil-a.

Kandungan klorofil-a di perairan estuari selama penelitian berkisar antara

0,445-24,503 µg/l dengan rata-rata kandungan klorofil-a 5,311 µg/l. berdasarkan

nilai konsentrasi rata-rata klorofil-a yang diperoleh selama penelitian, perairan

estuari Sungai Brantas tergolong kedalam perairan yang bersifat mesotrofik

(nutrien sedang) meskipun masih ditemukan kandungan klorofil-a yang tinggi

seperti St 6 pada Bulan Maret 2007 sebesar 24,503 µg/l (tergolong eutrofik ),

sedangkan menuju laut lepas tergolong perairan oligotrofik.  Hasil penelitian

Katmoyo (2008) kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas berkisar

antara 1,069-24,057 µg/l dengan rata-rata kandungan klorofil-a 5,09 µg/l

(tergolong kedalam perairan yang bersifat mesotrofik ).  Penggolongan atau

klasifikasi tersebut berdasarkan status trofik perairan menurut Parslow et al,. 2008

Page 83: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 83/116

 

(Lampiran 23) yakni kandungan klorofil-a pada kisaran 0-2 µg/l tergolong

oligotrofik , 2-5 µg/l tergolong meso-oligotrofik , 5-20 µg/l tergolong mesotrofik ,

dan 20-50 µg/l tergolong eutrofik  serta >50 µg/l tergolong hiper-eutrofik. Selain

itu kelimpahan fitoplankton juga digunakan sebagai sumber informasi pendukung

dalam pengklasifikasian status trofik perairan. Penggolongan berdasarkan

 perbandingan antara kelimpahan fitoplankton di Teluk Semangka yang diteliti

oleh Damar (2003). Kelimpahan fitoplankton di Teluk Semangka berkisar antara

200000-1229642 sel/l (tergolong eutrofik atau subur), sedangkan menurut Daniel

(2007) kelimpahan fitoplankton di perairan estuari Sungai Brantas berkisar antara

10000-1500000 sel/l (tergolong mesotrofik-eutrofik ).

68

Page 84: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 84/116

 

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas (Sungai Porong

dan Wonokromo) selama penelitian berkisar antara 0,445-24,503 µg/l dengan

rata-rata kandungan klorofil-a 5,311 µg/l. Nilai rata-rata konsentrasi klorofil-a di

 perairan estuari Sungai Brantas tergolong kedalam perairan yang bersifat

mesotrofik   (nutrien sedang), meskipun masih ditemukan kandungan klorofil-a

yang tinggi seperti St 6 pada Bulan Maret 2007 sebesar 24,503 µg/l (tergolong

eutrofik ), sedangkan menuju laut lepas tergolong perairan oligotrofik. 

Perubahan kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai Brantas tidak

selalu diikuti denagan perubahan kelimpahan fitoplankton secara linear, serta

stasiun dengan kandungan klorofil-a yang tinggi tidak selalu memiliki kelimpahan

fitoplankton yang tinggi pula walaupun ditunjang dengan kandungan nutrien yang

tinggi seperti pada St 9 Bulan Maret 2008 dan St 11 Bulan Agustus 2007,

sebaliknya pada St 5 Bulan Maret 2007 memiliki kelimpahan fitoplankton yang

tinggi tetapi kandungan klorofil-a di stasiun tersebut rendah.

Analisis pengelompokkan stasiun berdasarkan parameter biologi dalam hal

ini klorofil-a pada taraf kesamaan 80% menunjukkan kecenderungan bahwa

kualitas air relatif sama, tertapi terdapat pengelompokkan stasiun yang bervariasi

 berdasarkan parameter klorofil-a. Dari analisis komponen utama pada ketiga

waktu pengamatan diperoleh bahwa parameter yang memiliki korelasi positif

dengan kandungan klorofil-a adalah kelimpahan fitoplankton, nitrat, nitrit dan

orthofosfat. Namun nilai korelasinya relatif kecil, dapat dikatakan bahwa

 parameter-parameter tersebut tidak memberikan hubungan yang berbeda nyata(tidak mempengaruhi) terhadap kandungan klorofil-a di perairan estuari Sungai

Brantas (Sungai Porong dan Wonokromo).

B. Saran

Untuk dapat menggambarkan karakteristik perairan estuari yang dinamis,

 pengamatan perlu dilakukan secara kontinyu pada stasiun yang sama dengan

selang waktu pengamatan yang tidak terlalu lama. Sebaiknya dilakukan penelitian

Page 85: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 85/116

 

mengenai parameter oseanografi lainnya seperti kecepatan arus, oksigen terlarut,

intensitas cahaya dan pasang surut yang ikut mempengaruhi penyebaran klorofil-a

dan fitoplankton di perairan estuari. Sampel juga perlu diambil di beberapa

kedalaman untuk mengetahui kedalaman optimal bagi pertumbuhan biomassa

fitoplankton di perairan estuari Sungai Brantas (Sungai Porong dan Wonokromo).

70

Page 86: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 86/116

 

DAFTAR PUSTAKA

Aminot, A. dan F. Rey. 2000. Techniques in marine environmental sciences:

standard procedure for the determination of chlorophyll a by spectrostropicmethods. (ICES) International Council for Exploration of the Sea. Denmark.

APHA (American Public Health Association). 2005. Standart Method for the

Examination of Water and Wastewater. APHA, AWWA and WPCP. 20 th ed.

Washington D.C. 1527p.

Ardiwijaya, R.R. 2002. Distribusi horizontal klorofil-a dan hubungannya dengankandungan unsur hara serta kelimpahan fitoplankton di Teluk Semangka,

Lampung. Skripsi (tidak dipublikasikan). Program Studi MSP. FPIK. IPB.

Bogor.

Arinardi, O.H. 1996. Kisaran kelimpahan dan komposisi plankton predominan di perairan kawasan tengah Indonesia. LIPI. Bogor.

Arinardi, O.H., Sutomo, A.B., Yusuf, S.A., Trimaningsih, Asnaryanti, E., Riyono,

S.H. 1997. Kisaran Kelimpahan dan Komposisi Plankton Predominan diPerairan Kawasan Timur Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan

Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Basmi, J. 1995. Planktonologi : produksi primer. Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan. Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan). Bogor. 14 hal.

Bengen, D. G. 2000. Tehnik pengambilan contoh dan analisa data biofisiksumberdaya pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan-IPB.

Bogor.

Clark, J. R. 1977. Coastal ecosystem management. A technical manual for the

concervation of coastal zone resources. John Wiley and Sons. New York.

Curtis, H. 1978. Biology. Edisi kedua. Worth Publisher, Inc. New York

Dahuri, R.,J. Rais, S.P. Ginting dan M.J., Sitepu. 1996. Pengelolaan SumberdayaWilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta,Indonesia.

Damar, A. 2003. Effect of Enrichment on Nutrient Dynamic, Phytoplankton

Dynamic and Productivity in Indonesian Tropical Water : a Comparison

Between Jakarta Bay, Lampung Bay, and Semangka Bay. Berichte aus dem

Forschungs-und Tecnologiezentrum Weskute der Universitat Kiel. Busun.

Daniel. 2007. Struktur komunitas fitoplankton di estuari Sungai Brantas, Jawa

Timur. Skripsi (Tidak dipublikasikan). Program Studi MSP, FPIK. IPB.

Bogor.

Page 87: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 87/116

 

Devlin, R.M. 1969. Plant physiology. Second Edition. Van Nostrand Reinhold

Company. New York.

Dring, M.J. 1990. Light harvesting and pigments composition in marine

 phytoplankton and makroalgae. In Light and life in the sea. P. J. Herring, A.K. Campbell, M. Witfield, and L Maddock, (eds.). Cambridge UniversityPress. New York.

Effendi, H. 2003. Telaah kualitas air bagi pengelolaan sumberdaya dan

lingkungan perairan. Penerbit Kanisus. Yogyakarta.

Effendie, H., dan S. B. Susilo. 1998. Korelasi kadar klorofil dan kelimpahan

fitoplankton pada lapisan eufotik di perairan pesisir sekitar PLTN KrakatauSteel, Cilegon, Jawa Barat. Jurnal IlmuPertanian Indonesia. 7(2):56-60

Fitrian, V. 2002. Sebaran Klorofil-a di Permukaan Perairan Teluk Lampung PadaBulan September dan November 2001. Skripsi (tidak dipublikasikan).

Program Studi MSP, FPIK. IPB. Bogor.

Geider, H. J., dan Bruce A. Osborne. 1992. Algal photosynthesis. Routledge,Chapman and Hall, Inc. New York. Hal 107-121.

Grasshoff, K, M. Erhardt, dan K. Kremling. 1983. Methods of seawater analysis.

Weinheim Chemie.

Handayani, ST, B Suhato dan Marsoedi. 2001. Penentuan Status Kualitas Perairan

Sungai Brantas Hulu dengan Biomonitoring Makrozoobentos: Tinjauan dari

Pencemaran Bahan Organik. BIOSAIN, VOL. 1 NO. 1, April 2001.

Henderson-Seller, B dan H.R. Markland. 1987. Decaying lake : the origin and

control of eutrophication. John Wiley dan Sons. Chicester. 244 hal.

Katmoyo, R. A. 2008. Sebaran Horizontal Biomassa Fitoplankton (Klorofil-a) di

Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur. Skripsi (Tidak

dipublikasikan). Program Studi MSP, FPIK. IPB. Bogor.

Lorenzen, C. J. 1967. Determination of chlorophyll and phaeo-pigments:spectrophotometric equations. Limnol. Oceanogr. 12: 343-346

Millero, F. S. Dan M. L. Sohn. 1992. Chemical oceanography. CRS Press.

London.

 Naimah, I. 1999. Hubungan antara kondisi oseanografi dengan kandungan

klorofil-a di perairan Laut Banda. Skripsi (tidak dipublikasikan). PS-IKL

FPIK-IPB. Bogor.

72

Page 88: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 88/116

 

 Nontji, A. 1984. Biomasa dan produktifitas fitoplankton di Perairan Teluk Jakarta

serta implikasinya dengan faktor-faktor lingkungan. Disertasi (tidakdipublikasikan). Institut Pertanian Bogor.

 Novonty, V., dan Olem, H. 1994. Water quality, prevention, identification, andmanagement of diffuse pollution. Van Nostrans Reinhold. New York.

 Nybakken, J. W. 1982. Biologi laut, suatu pendekatan ekologis. Alih Bahasa H.

M. Eidman, Koesoebiono, D. G. Bengen, M. Hutomo, S. Sukarjo. PT.

Gramedia. Jakarta.

Odum, E.P. 1971. Fundamentals of ecology. Edisi ketiga. W.B. Saunders

Company. Philadelphia. 574 hal.

Omp.gso.uri.edu. 2002. Estuarine sciences: chlorophyll a.

http://omp.gso.edu/doee/science/physical/chloro.htm. (17 Februari 2008)

Ourlake.Org. 2001. Parameter descriptions: chlorophyll.

http://www.ourlake.org/html/chlorophyll.html. (4 Maret 2008)

Parslow, J., J. Hunter., A. Davidson. 2008. Estuarine Eutrophication Models.

Final Report Project E6 National River Health Program. Water Services

Association of Australian Melbourne Australia. CSIRO Marine Research.

Hobarth, Tasmania.

Parsons, T. R., M. Takeshi, dan B. Hagrave. 1984. Biological oceanographic

 proscsses. Third edition. Oxford. Pergamon press. Great Britain.

Pescod, M. B. 1973. Investigation of rational effluent and stream standard for

tropical countries. Enviromental Engineering Division. Asian Institute

Technology Bangkok. Bangkok. 145 p.

Prasanto. 1997. Penyusunan algoritma penduga sebaran konsentrasi klorofil-a di

 perairan Subang di Indramayu dengan menggunakan citra Landsat-TM.

Skripsi (tidak dipublikasikan). PS IKL FPIK IPB. Bogor.

Purves, W. K. 1998. Life: The Science of Biology. 4th

 Edition. In M. J. Farabee,Phoyosynthesis,www.cmc.maricopa.edu/faculty/farabee/BIOBK/BioBookP

S.html. W. H. Freeman & Company. New York. (9 Februari 2008)

Rachmawati, R. 1999. Struktur komunitas fitoplankton dan kaitannya dengan

unsur hara N dan P di daerah inlet Waduk Ir. H. Juanda, Jawa Barat. Skripsi.(tidak dipublikasikan). PS-MSP FPIK IPB. Bogor.

Raymont, J. E. G. 1981. Plankton dan produktivitas bahari. Diterjemahkan oleh :

Koesoebiono. Institute Pertanian Bogor. Bogor.

73

Page 89: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 89/116

 

Reynolds, C.S. 1990. The ecology of fresh water phytoplankton. Cambridge

University Press. Cambrige. 384 hal.

Roshisati, I. 2002. Distribusi spasial biomassa fitoplankton (klorofil-a) di perairan

Teluk Lampung pada bulan Mei, Juli, dan September 2001. Skripsi (tidakdiplublikasikan). Program Studi MSP. FPIK. IPB. Bogor. 71 hal.

Ruttner, F. 1965. Fundamental of limnology. University of Toronto Press.

Canada. Reynolds, C. S. 1990. The ecology of freshwater phytoplankton.

Cambridge University Press. Cambridge.

Sormin, R. E. 2008. Kajian terhadap dinamika kandungan nutrien secara spasial

dan temporal pada perairan estuaria Sungai Porong dan Wonokromo, JawaTimur. Skripsi (tidak diplublikasikan). Program Studi MSP. FPIK. IPB.

Bogor (Dalam Proses).

Steer, J. 2002. Stucture and reactions of chlorophyll.

http://www.ch.ic.ac.uk/local/projests/steer/structure and reaction of

chloro.htm (12 Januari 2008)

Syam, A.R. 2002. Produktivitas primer fitoplankton dan perbandingan beberapa

karakteristik biofisikimia perairan Teluk Jakarta dan Teluk Lampung.

Program Pascasarjana. IPB. Bogor. 128 hal.

Tim Survey Ekologi Fakultas Perikanan IPB. 1979. Survey Ekologi Perikanan

DAS : Aspek Perikanan Perairan Umum. Departemen Pekerjaan Umum.Direktorat Jenderal Perikanan.

Walpole, R. E. 1995. Pengantar Statistika. Alih bahasa : Ir. Bambang Sumantri.

Edisi ke-3. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wardoyo, S. T. H. 1981. Kriteria kualitas air untuk keperluan pertanian dan

 perikanan : 15-38. Training Analisa Dampak Lingkungan. PPLH-UNDP,

PUSDI-PSL. IPB. Bogor.

Wetzel, F. G. 1975. Lymnology. W. B. Saunders Company. Philadelphia. Toronto.

London.

Weyl, P. K. 1970. Oceanography an introduction to marine environtment. John

Wiley and Sons Inc. new York.

Widigdo, B. 2001. Manajemen Sumberdaya Perairan. Bahan Kuliah. FPIK IPB.

Bogor.

Wulandari, D. 2008. Keterkaitan antara komunitas fitoplankton dengan parameter

fisika kimia di Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur. Skripsi (tidak

diplublikasikan). Program Studi MSP. FPIK. IPB. Bogor (Dalam Proses).

74

Page 90: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 90/116

 

LAMPIRAN

Page 91: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 91/116

 

Lampiran 1. Koordinat stasiun pengambilan sampel

1.  Koordinat stasiun pengambilan sampel tanggal 31 Maret 2007 berdasarkan

garis bujur dan garis lintang.

Stasiun Bujur Lintang1 112.9037 7.5263

2 112.9046 7.5274

3 112.9052 7.5294

4 112.9066 7.5319

5 112.905 7.5347

6 112.8843 7.5349

7 112.8523 7.2989

8 112.8504 7.2991

9 112.8508 7.2978

10 112.8505 7.2977

11 112.8501 7.2981

12 112.8453 7.3046

13 112.8384 7.3102

2.  Koordinat stasiun pengambilan sampel tanggal 31 Maret 2007 berdasarkan

letak geografis.

Stasiun Letak geografis

1 07°31’34.8” LS dan 112°54’13.4” BT

2 07°31’38.7” LS dan 112°54’16.5” BT

3 07°31’46.0” LS dan 112°54’18.6” BT4 07°31’54.7” LS dan 112°54’23.7” BT

5 07°32’04.9” LS dan 112°54’18.0” BT

6 07°32’05.7” LS dan 112°53’03.4” BT

7 07°17’56.0” LS dan 112°51’08.3” BT

8 07°17’56.8” LS dan 112°51’01.3” BT

9 07°17’52.2” LS dan 112°51’02.7” BT

10 07°17’51.6” LS dan 112°51’01.8” BT

11 07°17’53.0” LS dan 112°51’00.4” BT

12 07°18’16.4” LS dan 112°50’42.9” BT

13 07°18’36.8” LS dan 112°50’18.1” BT

Keterangan :

 Pengambilan sampel tanggal 31 Maret 2007 berdasarkan perbedaan

gradien salinitas hanya 13 stasiun.

 Stasiun 1 sampai 6 teletak di estuari sungai Porong dan stasiun 7 sampai

13 terletak di estuari sungai Wonokromo.

75

Page 92: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 92/116

 

Lampiran 1 (lanjutan). Koordinat stasiun pengambilan sampel

3.  Koordinat stasiun pengambilan sampel tanggal 28 Agustus 2007 dan 07 Maret

2008 berdasarkan garis bujur dan garis lintang.

Stasiun Bujur Lintang1 112,8727 -7,565278

2 112,8776 -7,563028

3 112,8843 -7,563250

4 112,8905 -7,56800

5 112,8937 -7,573556

6 112,8932 -7,575111

7 112,8883 -7,571889

8 112,8834 -7,568278

9 112,8498 -7,556833

10 112,8442 -7,304639

11 112,8578 -7,298139

12 112,8630 -7,296250

13 112,8715 -7290722

14 112,8792 -7,296861

15 112,8764 -7,296722

16 112,8635 -7,299361

4.  Koordinat stasiun pengambilan sampel tanggal 28 Agustus 2007 dan 07 Maret

2008 berdasarkan letak geografis.

Stasiun Letak geografis1 07°33’55,0” LS dan 112°52’21,8” BT

2 07°33’46,9” LS dan 112°52’39,3” BT

3 07°33’47,7” LS dan 112°53’03,5” BT

4 07°34’04,8” LS dan 112°53’25,7” BT

5 07°34’24,8” LS dan 112°53’37,2” BT

6 07°34’30,4” LS dan 112°53’35,5” BT

7 07°34’18,8” LS dan 112°53’17,9” BT

8 07°34’05,8” LS dan 112°53’00,1” BT

9 07°33’24,6” LS dan 112°50’59,2” BT

10 07°18’16,7” LS dan 112°50’39,0” BT11 07°17’53,3” LS dan 112°51’27,9” BT

12 07°17’46,5” LS dan 112°51’46,9” BT

13 07°17’26,6” LS dan 112°52’17,3” BT

14 07°17’48,7” LS dan 112°52’45,2” BT

15 07°17’48,2” LS dan 112°52’34,9” BT

16 07°17’57,7” LS dan 112°51’48,7” BT

Keterangan :

 Stasiun 1-9 teletak di estuari sungai Porong dan stasiun 10-16 terletak di

estuari sungai Wonokromo.

76

Page 93: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 93/116

 

Lampiran 2. Jumlah air yang disaring di setiap stasiun pada pengambilan sampel

tanggal 31 Maret 2007, 28 Agustus 2007, dan 07 Maret 2008.

Satsiun Jumlah air yang disaring (ml)

31 Maret 2007 28 Agustus 2007 07 Maret 20081 800 400 400

2 800 730 1275

3 800 400 600

4 700 751 400

5 600 800 500

6 120 750 300

7 350 441 300

8 400 759 400

9 350 400 250

10 400 560 300

11 250 400 250

12 250 651 900

13 300 1108 1150

14 - 1200 1100

15 - 1041 1050

16 - 1241 1100

Keterangan :

  Stasiun 1-6 teletak di estuari sungai Porong dan stasiun 7-13 terletak di

estuari sungai Wonokromo. ( Pengambilan sampel tanggal 31 Maret 2007)  Stasiun 1-9 teletak di estuari sungai Porong dan stasiun 10-16 terletak di

estuari sungai Wonokromo. (pengambilan sampel tanggal 28 Agustus2007 dan 07 Maret 2008)

77

Page 94: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 94/116

 

Lampiran 3. Data parameter biologi, fisika dan kimia perairan Estuari Sungai Brantas pada pengambilan sampel Bulan Maret 2007.

StasiunKlorofil-a

(µg/l) 

Fitoplankton

(sel/l)

 Nitrat

(mg/l)

 Nitrit

(mg/l)

Orthofosfat

(mg/l)

Ammnoia

(mg/l)

Silikat

(mg/l)

Kecerahan

(m)

Kedalaman

(m)

Suhu

(°C) pH

Salinitas

(‰)

Porong

1 4,344 335034 0,0549 0 0 0,0361 3,8801 1,1 16.6 31,3 8,45 28

2 8,687 160900 1,7183 0,1502 0 0,0756 2,2848 0,98 16.25 30,2 8,50 21

3 8,019 161517 5,7385 0,2886 0,0039 0,2355 2,5121 0,8 14.85 31,6 8,50 15

4 11,456 86634 8,3871 0,2215 0,0832 0,2535 1,6998 0,8 16.05 33,6 8,20 105 0,445 183768 8,0088 0,4983 0,0303 0,2032 2,6595 0,3 11.9 31,3 8,20 6,2

6 24,503 42744 0,5831 0,5193 0,4535 0,3865 1,7587 0,1 0.7 32,1 8,20 9

Wonokromo

7 3.819 92664 4.1153 0.0000 0.1135 0.1555 3.6023 0.3 1.3 30 7.96 34.4

8 11.360 40872 1.0074 0.0044 0.0315 0.3138 6.2541 0.5 1.3 30.7 7.84 29.2

9 16.802 118248 0.8259 0.0100 0.0530 0.0978 4.9156 0.5 1.4 31 7.81 22.1

10 1.337 79574 0.3026 0.2206 0.0703 0.8376 1.5861 0.3 1.3 30.8 7.70 13.1

11 1.069 67865 0.6657 0.3623 0.0789 0.9619 1.9313 0.3 1.3 30.7 7.60 5.23

12 2.138 71721 1.7337 0.3916 0.0660 0.7030 2.4953 0.2 1.5 29.8 7.28 1.03

13 0.891 46981 2.4919 0.0891 0.0660 0.3834 1.3967 0.1 3.5 29.2 7.28 0.6

Keterangan :

  Stasiun 13 merupakan stasiun yang terletak di sungai

78

Page 95: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 95/116

 

Lampiran 4. Data parameter biologi, fisika dan kimia perairan Estuari Sungai Brantas pada pengambilan sampel Bulan Agustus

2007.

StasiunKlorofil-a

(µg/l) 

Fitoplankton

(sel/l)

 Nitrat

(mg/l)

 Nitrit

(mg/l)

Orthofosfat

(mg/l)

Ammnoia

(mg/l)

Silikat

(mg/l)

Kecerahan

(m)

Kedalaman

(m)

Suhu

(°C) pH

Salinitas

(‰)

Porong

1 7.351 16864 0,393 0.069 -0.032 0.288 0.758 0,6 1,3 31 7,2 17,6

2 6.957 35243 0.338 -0.005 -0.031 0.263 0.371 0,6 1,5 30 7,8 26,1

3 3.341 8812 0.283 -0.009 -0.032 0.090 0.265 0,7 1,6 32 8,0 28,24 4.271 21366 -0.034 -0.004 -0.038 0.020 0.320 0,9 2,1 30 8,0 30,1

5 6.683 9584 0.359 -0.015 -0.034 0.112 0.335 1,2 2,6 31 8,0 31,2

6 3.564 13069 0.266 -0.016 -0.037 0.118 0.298 1,3 2,3 31 8,0 26,1

7 3.637 14427 0.321 0.010 -0.037 0.023 0.361 1,3 2,2 31 7,9 24

8 4.226 33540 0.321 0.003 -0.035 0.069 0.371 0,9 1,7 31 7,8 21

9 2.673 9812 0.431 0.077 -0.032 2.622 4.064 2,1 4,2 31 7,6 12

Wonokromo

10 1.909 11439 0.342 0.305 0.132 0.980 3.239 0,2 1,3 30 7,0 18

11 11.36 26761 0.321 -0.009 -0.018 0.107 0.355 0,6 1,9 30 7,5 29

12 6.159 40161 0.452 -0.019 -0.032 -0.012 0.190 0,8 2,1 31 7,3 30

13 4.342 12116 0.313 -0.018 -0.035 -0.037 0.191 1,2 2,1 31 8,0 31

14 2.45 4338 -0.004 -0.018 -0.027 0.002 0.184 1,4 2,1 31 7,5 31

15 4.108 12526 0.042 -0.019 -0.035 -0.024 0.190 0,9 3,2 31 7,5 31

16 6.246 468323 0.334 -0.019 -0.035 0.001 0.278 0,8 3,1 31 8,0 30

79

Page 96: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 96/116

 

Lampiran 5. Data parameter biologi, fisika dan kimia perairan Estuari Sungai Brantas pada pengambilan sampel Bulan Maret 2008.

StasiunKlorofil-

a (µg/l) 

Fitoplankton

(sel/l)

 Nitrat

(mg/l)

 Nitrit

(mg/l)

Orthofosfat

(mg/l)

Ammnoia

(mg/l)

Silikat

(mg/l)

Kecerahan

(m)

Kedalaman

(m)

Suhu

(°C) pH

Salinitas

(‰)

Porong

1 1.337 423 0.959 0.079 0.028 0.230 10.234 0,3 1,6 29 7 0

2 1.468 7250 0.634 0.029 0.000 0.286 5.267 0,6 1,6 31,5 8 18

3 2.673 5955 0.604 0.027 0.002 0.428 5.319 0,5 1,4 29,5 8 314 1.337 232 0.727 0.026 0.004 0.207 8.273 0,5 1,5 30,7 7,5 6

5 0.535 479 0.659 0.027 0.009 0.324 8.421 0,4 2,1 30 7,9 19

6 0.891 352 1.077 0.066 0.020 0.228 9.528 0,4 1,9 31 7 2

7 1.782 193 0.731 0.048 0.020 0.432 7.367 0,4 1,5 31 7 2

8 1.337 423 0.490 0.021 0.017 0.236 7.280 0,3 1,4 30 7 1

9 3.208 370 1.183 0.113 0.028 0.118 10.879 0,2 4,5 29,5 7 0

Wonokromo

10 1.782 368887 0.697 0.149 0.034 0.446 2.608 0,5 2.7 28 7,8 5

11 17.107 253397 0.194 -0.008 0.009 0.312 0.392 0,3 1.9 29 8 29

12 16.632 1074117 0.194 -0.005 -0.011 0.289 0.368 1,1 2.9 29 8,1 30

13 3.487 395360 0.178 0.012 -0.001 0.279 0.766 1,4 3.4 29 8,1 30

14 1.701 58047 0.380 0.024 0.009 0.422 1.083 1,8 6.7 29 8 27

15 2.037 633906 0.237 0.000 0.006 0.361 0.555 1,9 4.6 30 8 26

16 7.776 632865 0.389 0.016 -0.029 0.770 0.408 0,9 3.4 30 8 28

80

Page 97: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 97/116

 

Lampiran 6. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2007 di

Estuari Sungai Porong.

 jenisStasiun

1 2 3 4 5 6Bacillariophyceae 

 Amphora 0 6 0 3 0 0

 Astelampra 0 22 0 0 0 0

 Bacteriastrum 9 0 0 0 0 0

Chaetoceros 282503 155759 138514 61353 159120 37440

Cocconeis 35 0 0 0 0 0

Coscinodiscus 805 79 0 3 312 312

Cyclotella 0 0 41 21 0 0

 Desmidium 0 6 0 0 0 0

Fragillaria 18 0 19 0 0 0 Hemiaulus 9 0 0 0 0 0

 Hemidiscus 9 0 0 0 0 0

 Leptocylindrus 9 0 0 0 0 0

 Melosira 0 0 34 0 936 0

 Navicula 0 0 8 0 0 0

 Nitzschia 44 0 4 0 0 0

Pleurosigma 9 0 0 0 0 0

 Rhizosolenia 44 0 11 3 0 0

Skeletonema 17561 675 14633 6125 14352 2496

Streptotheca 0 0 0 6 0 0

Surirella 114 39 4 0 0 624Synedra sp.  0 0 0 0 312 936

Tabellaria 9 0 0 0 0 624

Thalassionema 236 28 0 0 0 0

Thalassiosira 123 0 0 6 0 0

Thalassiothrix 44 0 15 0 0 0

TOTAL 301581 156614 153283 67520 175032 42432

Dinophyceae 

Ceratium 26 28 0 3 0 0

 Dinophysis 131 45 8 0 0 0

Gonyaulax 35 0 0 0 0 0Prorocentrum 4323 2345 428 268 0 0

 Noctiluca 0 0 0 3 0 0

Peridinium 28306 1637 6844 4728 1248 312

TOTAL 32821 4055 7280 5002 1248 312

81

Page 98: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 98/116

 

Lampiran 6 (lanjutan). Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2007

di Estuari Sungai Porong.

 jenisStasiun

1 2 3 4 5 6Chlorophyceae 

 Actinastrum 0 0 0 3 0 0

Gloeocystis 0 0 0 27 0 0

Oocystis 26 0 0 0 0 0

Pediastrum 9 0 0 6 4368 0

 Richterella 0 0 0 3 0 0

Scenedesmus 0 45 758 13718 1872 0

Staurastrum sp 0 0 0 0 1248 0

Tetraedron 9 0 0 6 0 0

Ulothrix 114 6 0 24 0 0TOTAL 158 51 758 13787 7488 0

Cyanophyceae 

 Anabaena 0 146 101 15 0 0

Coelosphaerium 158 0 0 0 0 0

 Mycrocystis 123 0 0 0 0 0

Oscillatoria 105 34 8 304 0 0

Pelagothrix 88 0 83 0 0 0

Spirulina 0 0 4 6 0 0

TOTAL 474 180 196 325 0 0

TOTAL 335034 160900 161517 86634 183768 42744

82

Page 99: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 99/116

 

Lampiran 7. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Agustus 2007 di

Estuari Sungai Porong.

JenisStasiun

1 2 3 4 5 6 7 8 9Bacillariophyceae

 Amphora 2 0 0 0 0 0 0 0 0

 Bacteriastrum 57 92 89 299 179 248 306 55 2

 Biddulphia 12042 29579 0 4135 2662 1338 5237 31158 802

Chaetoceros 2576 1646 4891 10752 3453 5588 4068 1122 4331

Cocconeis 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Coscinodiscus 75 22 62 185 192 94 73 21 11

Cyclotella 141 10 252 272 322 221 73 19 2812

 Diploneis 2 0 1 2 0 0 0 0 1

 Eucampia 0 0 16 19 2 53 15 9 0

Fragillaria 35 8 4 2 0 0 0 0 0

 Hemiaulus 3 0 3 0 0 0 0 0 0

 Hemidiscus 10 1 1 5 6 2 14 4 0

 Leptocylindrus 0 0 0 0 0 0 0 0 2

 Melosira 9 0 9 8 2 0 0 0 0

 Navicula 0 3336 31 29 29 9 20 58 23

 Nitzschia 3 1 18 18 19 11 5 10 19

Planktoniella 0 0 0 1 0 0 2 0 0

Pleurosigma 10 3 6 16 3 2 2 1 23

 Rhizosolenia 786 176 978 2200 805 2565 1155 445 46

Skeletonema 20 0 17 130 6 13 0 8 396Surirella 0 0 0 1 1 0 0 0 0

Thalasionema 5 12 0 0 0 0 0 5 0

Thalasiothrix 978 291 1961 2301 1608 2599 3282 536 348

Thalassiosira 0 15 281 319 172 250 45 41 20

Triceratium 0 0 0 0 0 1 0 0 0

TOTAL 16755 35192 8620 20694 9461 12994 14297 33492 8836

Dinophyceae

Ceratium 82 0 0 8 2 2 0 21 22

 Dynophysis 12 0 156 597 74 55 112 18 1

Peridinium 2 0 1 12 1 0 0 1 947Prorocentrum 0 0 16 33 17 9 7 5 5

TOTAL 96 0 173 650 94 66 119 45 975

Chlorophyceae

 Ankistrodesmus 1 0 0 0 0 0 0 0 0

Pediastrum 2 0 0 1 1 0 0 1 0

Scenedesmus 6 18 0 0 0 0 0 0 0

TOTAL 9 18 0 1 1 0 0 1 0

8383

Page 100: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 100/116

 

Lampiran 7 (Lanjutan). Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Agustus

2007 di Estuari Sungai Porong.

JenisStasiun

1 2 3 4 5 6 7 8 9Cyanophyceae

 Anabaena 0 0 15 0 0 0 0 0 0

Oscillatoria 2 27 1 0 0 0 0 0 1

Spirulina 2 0 0 0 1 1 1 1 0

TOTAL 4 27 16 0 1 1 1 1 1

Chrysophyceae

 Dictyocha 0 6 3 21 21 3 7 1 0

 Mesocena 0 0 0 0 6 5 3 0 0

TOTAL 0 6 3 21 27 8 10 1 0

TOTAL 16864 35244 8812 21366 9583 13068 14427 33541 9813

84

Page 101: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 101/116

 

Lampiran 8. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2008 di

Estuari Sungai Porong.

JenisStasiun

1 2 3 4 5 6 7 8 9Bacillariophyceae

 Asterionella 19 0 5 0 5 0 0 0 0

 Biddulphia 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Chaetoceros 0 4986 3668 30 75 136 13 8 0

Coscinodiscus 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Cyclotella 5 0 2 6 5 2 1 0 0

 Eucampia 0 0 0 0 0 0 0 3 0

Fragillaria 0 0 0 1 1 0 0 0 3

 Navicula 2 0 1 1 1 2 1 7 0

 Nitzschia 215 2 46 52 162 155 135 249 194Pleurosigma 1 0 0 0 1 0 0 0 0

 Rhizosolenia 2 0 1 0 1 0 1 0 0

Skeletonema 0 2262 2191 0 78 0 10 59 0

Surirella 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Thalassionema 0 0 8 0 0 0 0 0 0

Thalasiossira 0 0 3 0 0 0 0 0 0

Thallasiothrix 2 0 0 2 0 0 0 0 0

TOTAL 246 7250 5921 92 329 295 161 327 198

Dinophyceae

Ceratium 132 0 2 1 4 4 4 18 155

Peridinium 5 0 0 4 1 2 2 9 0Prorocentrum 0 0 0 0 0 0 0 1 0

TOTAL 137 0 2 5 5 6 6 28 155

Chlorophyceae 

 Actinastrum 25 0 0 72 51 24 0 19 0

Closterium 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Pediastrum 6 0 4 8 12 8 9 13 0

Scenedesmus 0 0 11 33 45 10 8 12 0

Selenastrum 0 0 8 6 18 0 0 0 0

Tetraedon 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Tetraspora 0 0 1 0 0 0 0 0 1TOTAL 31 0 25 119 126 42 17 45 1

Cyanophyceae 

 Anabaena 0 0 0 8 0 0 0 0 0

Oscillatoria 7 0 1 6 10 5 6 11 13

Spirulina 2 0 1 2 9 4 3 11 3

TOTAL 9 0 2 16 19 9 9 22 16

Chrysophyceae 

 Mesocena 0 0 0 0 0 0 0 1 0

TOTAL 0 0 0 0 0 0 0 1 0

TOTAL 423 7250 5949 232 479 352 193 422 370

85

Page 102: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 102/116

 

Lampiran 9. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2007 di

Estuari Sungai Wonokromo.

 jenisStasiun

7 8 9 10 11 12 13Bacillariophyceae

 Bacteriastrum 0 0 0 0 12 0 28

Chaetoceros 35568 12792 22464 42674 30862 42748 22654

Coscinodiscus 2808 2184 5304 3452 2528 2846 1244

Cyclotella 0 0 0 854 652 462 238

 Hemiaulus 0 0 0 0 6 0 0

 Leptocylindrus 2808 0 7800 0 0 254 0

 Melosira 0 0 0 0 24 42 0

 Navicula 0 624 312 564 486 614 246

 Nitzschia 6240 4992 19656 5246 2724 2146 1684

Pleurosigma 0 0 624 586 126 106 322

 Rhizosolenia 936 1248 2184 748 12 64 246

Skeletonema 12480 13104 51168 9658 4732 11624 5162

Surirella 312 0 0 462 364 384 0

Synedra sp.  0 936 0 0 0 0 0

Thalassionema 624 0 0 780 864 450 502

Thalassiosira 0 0 0 28 20 14 42

Thalassiothrix 1248 0 624 246 464 210 486

TOTAL 63024 35880 110136 65298 43876 61964 32854Dinophyceae

Ceratium 3432 936 1248 4572 7648 3468 7846

 Dinophysis 7488 624 2496 2367 1265 1282 0

Prorocentrum 0 0 312 452 0 124 842

 Noctiluca 0 0 0 34 0 22 24

Peridinium 18720 3432 4056 6450 14562 4785 5183

TOTAL 29640 4992 8112 13875 23475 9681 13895

Chlorophyceae

 Actinastrum 0 0 0 25 8 0 4

Pediastrum 0 0 0 114 78 0 28

Scenedesmus 0 0 0 106 128 0 14

Tetraedron 0 0 0 0 2 0 0

TOTAL 0 0 0 245 216 0 46

Cyanophyceae

 Anabaena 0 0 0 104 129 54 82

Oscillatoria 0 0 0 24 47 10 76

Spirulina 0 0 0 28 122 12 28

TOTAL 0 0 0 156 298 76 186

TOTAL 92664 40872 118248 79574 67865 71721 46981

86

Page 103: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 103/116

 

Lampiran 10 . Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Agustus 2007 di

Estuari Sungai Wonokromo.

 jenisStasiun

10 11 12 13 14 15 16Bacillariophyceae

 Bacteriastrum 4 0 0 0 0 0 0

 Biddulphia 0 12 47 23 7 3 21

Chaetoceros 9350 21917 27407 6193 1218 6352 348000

Coscinodiscus 42 138 135 158 155 115 27

Cyclotella 221 100 177 197 285 302 82

 Hemiaulus 4 17 23 0 0 0 0

 Navicula 38 73 18 115 85 205 107

 Nitzschia 242 288 302 175 140 280 238

Ornithoceros 0 2 0 0 0 0 0

Planktoniella 0 0 5 8 32 30 3

Pleurosigma 113 143 110 60 80 95 102

 Rhizosolenia 0 8 10 7 7 2 2

Skeletonema 1296 2435 9135 2065 406 2117 116000

Surirella 0 10 33 78 57 93 38

Thalasionema 42 978 1085 882 82 648 1433

Thalasiothrix 0 132 370 192 85 327 1167

TOTAL 11352 26253 38857 10153 2639 10569 467220

Dinophyceae

Ceratium 0 113 107 182 238 138 110

 Dynophysis 0 37 18 43 40 27 22 Noctiluca 0 0 2 0 0 0 0

Peridinium 0 198 120 90 73 50 55

Prorocentrum 4 13 48 147 150 142 20

TOTAL 4 361 295 462 501 357 207

Chlorophyceae

Pediastrum 0 10 0 0 0 0 0

TOTAL 0 10 0 0 0 0 0

Cyanophyceae

 Anabaena 0 0 102 173 107 257 27

Oscillatoria 4 0 0 50 25 42 28Spirulina 79 0 0 0 0 0 3

TOTAL 83 0 102 223 132 299 58

Chrysophyceae

 Dictyocha 0 80 462 663 498 623 433

 Mesocena 0 57 445 615 568 678 405

TOTAL 0 137 907 1278 1066 1301 838

TOTAL 11439 26761 40161 12116 4338 12526 468323

87

Page 104: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 104/116

 

Lampiran 11. Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret 2008 di

Estuari Sungai Wonokromo.

 jenisStasiun

10 11 12 13 14 15 16Bacillariophyceae

 Asterionella 10 0 0 0 0 0 0

 Bacteriastrum 0 2 22 0 10 0 22

 Biddulphia 3 0 65 33 20 7 45

Chaetoceros 268767 189400 776750 293633 41600 472150 467100

Coscinodiscus 13 7 58 47 47 30 133

Cyclotella 52 18 178 82 97 62 172

 Eucampia 0 35 13 23 0 5

 Hemiaulus 0 3 38 0 10 0 83

 Melosira 0 0 97 35 7 0 9

 Navicula 145 43 45 82 37 23 108

 Nitzschia 222 197 2773 1217 877 1227 2198

Planktoniella 0 0 2 0 0 0 0

Pleurosigma 27 45 123 35 13 26 195

 Rhizosolenia 3 5 97 38 22 45 95

Skeletonema 98567 63133 288050 97900 13867 157383 155700

Surirella 33 2 23 0 3 0 12

Thalasionema 323 447 4563 1670 768 762 3245

Thalasiothrix 15 5 292 83 80 33 350Thalassiosira 0 12 252 78 57 3 267

Triceratium 0 0 0 0 2 0 0

TOTAL 368180 253319 1073463 394946 57540 631751 629739

Dinophyceae

Ceratium 23 3 85 120 273 1292 1608

 Dynophysis 0 0 43 97 30 82 290

 Noctiluca 27 0 3 2 0 3 0

Peridinium 15 0 137 92 120 513 493

Prorocentrum 3 0 25 0 13 222 332

TOTAL 68 3 293 311 436 2112 2723

Chlorophyceae

 Actinastrum 33 0 0 0 0 0 0

Closterium 0 63 183 40 18 43 380

Cosmarium 0 0 7 13 10 0 0

Pediastrum 324 0 0 43 27 0 0

Scenedesmus 243 0 0 0 13 0 0

TOTAL 600 63 190 96 68 43 380

88

Page 105: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 105/116

 

Lampiran 11 (Lanjutan). Jenis dan kelimpahan fitoplankton pada Bulan Maret

2008 di Estuari Sungai Wonokromo.

 jenisStasiun

10 11 12 13 14 15 16Cyanophyceae

 Anabaena 0 0 142 0 0 0 0

Oscillatoria 0 10 22 0 0 0 17

Spirulina 38 0 5 7 0 0 0

TOTAL 38 10 169 7 0 0 17

Chrysophyceae

 Dictyocha 1 2 0 0 3 0 3

 Mesocena 0 0 2 0 0 0 3

TOTAL 1 2 2 0 3 0 6

TOTAL 368887 253397 1074117 395360 58047 633906 632865

89

Page 106: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 106/116

 

Lampiran 12. Analisis kelompok berdasarkan kesamaan konsentrasi klorofil-a pada Bulan Maret 2007.

Estuari Sungai Porong

TahapJumlah

kelompok

Tingkat

kesamaanJarak

Penggabungan

kelompok

Kelompok

 baru

Jumlah obs. pada

kelompok baru

1 5 93,6646 1,5255 2 3 2 2

2 4 88,7289 2,7140 1 2 1 33 3 85,1341 3,5795 1 4 1 4

4 2 76,8016 5,5859 1 5 1 5

5 1 45,1824 13,1994 1 6 1 6

Estuari Sungai Wonokromo

TahapJumlah

kelompokTingkat

kesamaanJarak

Penggabungankelompok

Kelompok baru

Jumlah obs. padakelompok baru

1 6 93.6896 1.03529 4 5 4 2

2 5 91.0776 1.46382 4 6 4 3

3 4 90.2570 1.59844 4 7 4 4

4 3 76.2672 3.89363 1 4 1 5

5 2 66.2740 5.53312 2 3 2 26 1 53.6330 7.60702 1 2 1 7

90

Page 107: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 107/116

 

Lampiran 13. Analisis kelompok berdasarkan kesamaan konsentrasi klorofil-a pada Bulan Agustus 2007.

Estuari Sungai Porong

TahapJumlah

kelompok

Tingkat

kesamaanJarak

Penggabungan

kelompok

Kelompok

 baru

Jumlah obs. pada

kelompok baru

1 8 89,1807 1,00266 6 7 6 22 7 88,4021 1,07482 1 2 1 2

3 6 87,4768 1,16057 6 8 6 3

4 5 85,2642 1,36561 3 4 3 2

5 4 80,0686 1,84711 6 9 6 4

6 3 77,1101 2,12128 3 6 3 6

7 2 71,8249 2,61108 3 5 3 7

8 1 67,4935 3,01249 1 3 1 9

Estuari Sungai Wonokromo

TahapJumlah

kelompok

Tingkat

kesamaan JarakPenggabungan

kelompok

Kelompok

 baru

Jumlah obs. pada

kelompok baru

1 6 79,6268 1,93622 5 6 5 2

2 5 78,8121 2,01364 4 5 4 3

3 4 78,1770 2,07400 3 4 3 4

4 3 75,1645 2,36031 3 7 3 5

5 2 59,3574 3,86258 1 3 1 6

6 1 44,2719 5,29626 1 2 1 7

91

Page 108: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 108/116

 

Lampiran 14. Analisis kelompok berdasarkan kesamaan konsentrasi klorofil-a pada Bulan Maret 2008.

Estuari Sungai Porong

TahapJumlah

kelompok

Tingkat

kesamaanJarak

Penggabungan

kelompok

Kelompok

 baru

Jumlah obs. pada

kelompok baru

1 8 87,7245 1,00854 1 2 1 22 7 87,0802 1,06148 5 6 5 2

3 6 86,1960 1,13412 7 8 7 2

4 5 84,3976 1,28188 4 5 4 3

5 4 82,9496 1,40084 4 7 4 5

6 3 80,9406 1,56589 1 3 1 3

7 2 79,6881 1,66880 1 4 1 8

8 1 74,1784 2,12147 1 9 1 9

Estuari Sungai Wonokromo

TahapJumlah

kelompokTingkat

kesamaanJarak

Penggabungankelompok

Kelompok baru

Jumlah obs. padakelompok baru

1 6 93,2787 1,05494 5 6 5 2

2 5 92,9465 1,10708 2 3 2 2

3 4 86,9586 2,04690 4 5 4 3

4 3 78,0148 3,45066 1 4 1 4

5 2 66,6521 5,23407 1 7 1 5

6 1 38,0872 9,71744 1 2 1 7

92

Page 109: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 109/116

 

Lampiran 15. Hasil analisis komponen utama data Bulan Maret 2007

Estuari Sungai Porong Estuari Sungai Wonokromo Faktor koordinat dari variabel, berdasarkan korelasi Faktor koordinat dari variabel, berdasarkan korelasi

Faktor koordinat dari stasiun, berdasarkan korelasi Faktor koordinat dari stasiun, berdasarkan korelasi

Faktor 1 Faktor 2

Klorofil-a -0.696228 -0.577433

Fitoplankton 0.893099 -0.052310

Kecerahan 0.880672 0.092128

Suhu -0.697762 0.445618

pH 0.783644 -0.250603

Salinitas 0.873377 -0.433478

Kedalaman 0.809486 0.525794

Nitrat -0.261417 0.960693

Nitrit -0.862905 0.073924

Ammonia -0.960849 -0.020724

Fosfat -0.814054 -0.556375

Silikat 0.810240 -0.165454

Faktor 1 Faktor 2

Klorofil-a 0.878688 -0.063186

Fitoplankton 0.435186 0.021784

Kecerahan 0.960334 -0.261707

Suhu 0.677599 -0.667372

pH 0.859726 0.092001

Salinitas 0.871090 0.326198

Kedalaman -0.565403 0.482705

Nitrat -0.098050 0.936920

Nitrit -0.690180 -0.594841

Ammonia -0.637877 -0.686985

Fosfat -0.267451 0.487663

Silikat 0.891680 0.036772

Faktor 1 Faktor 2

St.1 3.84038 -1.10367

St.2 1.90578 -0.59017St.3 0.53208 0.51236

St.4 -1.33546 1.76952

St.5 -0.81324 1.51536

St.6 -4.12955 -2.10340

Faktor 1 Faktor 2

St.7 1.24050 2.74244

St.8 2.71348 -0.48556St.9 3.22581 -0.32606

St.10 -0.53675 -1.49142

St.11 -1.45396 -1.70134

St.12 -2.17818 -0.60913

St.13 -3.01089 1.87108

93

Page 110: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 110/116

 

Lampiran 16. Hasil analisis komponen utama data Bulan Agustus 2007

Estuari Sungai Porong Estuari Sungai Wonokromo 

Faktor koordinat dari variabel, berdasarkan korelasi Faktor koordinat dari variabel, berdasarkan korelasi

Faktor koordinat dari stasiun, berdasarkan korelasi Faktor koordinat dari stasiun, berdasarkan korelasi

Faktor 1 Faktor 2

Klorofil-a 0.321581 0.775527

Fitoplankton 0.385560 0.476065

Kecerahan -0.756436 -0.576029

Suhu -0.240705 -0.152863pH 0.523152 -0.753402

Salinitas 0.860409 -0.309275

Kedalaman -0.769463 -0.532814

Nitrat -0.597724 0.445872

Nitrit -0.832202 0.381726

Ammonia -0.946880 -0.089439

Fosfat -0.374593 0.659593

Silikat -0.959207 -0.095254

Faktor 1 Faktor 2

Klorofil-a 0.261062 0.819141

Fitoplankton 0.281647 0.524616

Kecerahan 0.801275 -0.488785

Suhu 0.789659 -0.342721pH 0.759165 0.230635

Salinitas 0.985277 -0.012247

Kedalaman 0.738875 0.045839

Nitrat -0.311984 0.756577

Nitrit -0.971206 -0.111912

Ammonia -0.984059 -0.055258

Fosfat -0.982262 -0.099178

Silikat -0.972198 -0.081612

Faktor 1 Faktor 2

St.1 -0.88994 3.30275

St.2 1.37283 2.21746

St.3 0.86118 -0.57910St.4 2.20093 -1.53929

St.5 0.73196 -0.45772

St.6 0.67596 -1.61321

St.7 0.19051 -1.01934

St.8 0.70256 0.54668

St.9 -5.84600 -0.85823

Faktor 1 Faktor 2

St.10 -5.96513 -0.40191

St.11 -0.33453 1.80755

St.12 0.45329 0.57465St.13 1.43313 -0.29770

St.14 1.26596 -2.09292

St.15 1.43029 -1.11069

St.16 1.71698 1.52102

94

Page 111: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 111/116

 

Lampiran 17. Hasil analisis komponen utama data Bulan Maret 2008

Estuari Sungai Porong Estuari Sungai Wonokromo 

Faktor koordinat dari variabel, berdasarkan korelasi Faktor koordinat dari variabel, berdasarkan korelasi

Faktor koordinat dari stasiun, berdasarkan korelasi Faktor koordinat dari stasiun, berdasarkan korelasi

Faktor 1 Faktor 2

Klorofil-a -0.259925 -0.782067

Fitoplankton 0.706049 -0.540392

Kecerahan 0.925878 -0.078713

Suhu 0.405987 0.314676pH 0.854611 -0.404720

Salinitas 0.854611 -0.404720

Kedalaman -0.661324 -0.604161

Nitrat -0.815404 -0.265298

Nitrit -0.880176 -0.374259

Ammonia 0.667857 0.100693

Fosfat -0.940479 0.140150

Silikat -0.913334 0.071803

Faktor 1 Faktor 2

Klorofil-a 0.482910 -0.802929

Fitoplankton 0.425265 -0.371053

Kecerahan 0.351881 0.850705

Suhu 0.728721 0.355009pH 0.924273 0.014715

Salinitas 0.967503 0.073225

Kedalaman 0.059741 0.934457

Nitrat -0.914866 0.102831

Nitrit -0.973130 -0.031950

Ammonia -0.117271 0.240324

Fosfat -0.793983 -0.000728

Silikat -0.981298 0.063377

Faktor 1 Faktor 2

St.1 -2.54596 0.45875

St.2 3.45373 -0.91852

St.3 3.22705 -1.83580St.4 0.82797 0.64411

St.5 1.64659 0.33773

St.6 -1.60603 1.05374

St.7 -0.12309 1.16918

St.8 -0.20401 1.51149

St.9 -4.67624 -2.42069

Faktor 1 Faktor 2

St.10 -5.41857 -0.71076

St.11 0.71220 -2.08414

St.12 2.05805 -1.57366St.13 0.97322 0.29407

St.14 -0.45166 2.42234

St.15 1.00448 1.48234

St.16 1.12228 0.16982

95

Page 112: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 112/116

 

Lampiran 18. Korelasi antar parameter pada Bulan Maret 2007

Estuari Sungai Porong

Variabel Klorofil-a Fitoplankton Kecerahan Suhu pH Salinitas Kedalaman Nitrat Nitrit Ammonia Fosfat Silikat

Klorofil-a 1.0000

Fitoplankton -0.7308 1.0000

Kecerahan -0.4685 0.6282 1.0000

Suhu 0.4232 -0.6964 -0.3632 1.0000

 pH -0.3167 0.5484 0.7505 -0.6844 1.0000Salinitas -0.2690 0.7563 0.8261 -0.6839 0.7975 1.0000

Kedalaman -0.7602 0.5949 0.8791 -0.2349 0.5556 0.5282 1.0000

 Nitrat -0.3828 -0.2739 -0.1549 0.6000 -0.4147 -0.6521 0.2836 1.0000

 Nitrit 0.3646 -0.6686 -0.9666 0.3794 -0.6726 -0.8949 -0.7713 0.3206 1.0000

Ammonia 0.7166 -0.8516 -0.8159 0.7289 -0.6655 -0.8129 -0.7837 0.2517 0.8127 1.0000

Fosfat 0.9025 -0.6655 -0.7514 0.3837 -0.5718 -0.4501 -0.9486 -0.3286 0.6137 0.7929 1.0000

Silikat -0.6427 0.9811 0.5045 -0.7042 0.5042 0.7186 0.4402 -0.3515 -0.5662 -0.7499 -0.5335 1.0000

Estuari Sungai Wonokromo

Variabel Klorofil-a Fitoplankton Kecerahan Suhu pH Salinitas Kedalaman Nitrat Nitrit Ammonia Fosfat Silikat

Klorofil-a 1.0000

Fitoplankton 0.4137 1.0000

Kecerahan 0.8843 0.3462 1.0000

Suhu 0.5531 0.4135 0.7993 1.0000

 pH 0.5296 0.4203 0.7671 0.6502 1.0000

Salinitas 0.5743 0.3101 0.7382 0.4197 0.9350 1.0000

Kedalaman -0.3038 -0.4275 -0.6300 -0.7698 -0.6391 -0.5059 1.0000

 Nitrat -0.2299 0.0303 -0.3524 -0.6837 0.0673 0.2897 0.2962 1.0000

 Nitrit -0.6156 -0.1468 -0.5251 -0.0670 -0.6158 -0.7589 -0.1310 -0.3618 1.0000

Ammonia -0.6779 -0.3014 -0.4528 0.0952 -0.4450 -0.6588 -0.1435 -0.5109 0.8963 1.0000

Fosfat -0.5342 0.3526 -0.4607 -0.3033 0.1446 0.0983 -0.0609 0.6617 0.1053 0.0554 1.0000

Silikat 0.8624 0.1071 0.8834 0.4561 0.6334 0.7554 -0.4274 -0.0374 -0.6284 -0.6532 -0.4748 1.0000

96

Page 113: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 113/116

 

Lampiran 19. Korelasi antar parameter pada Bulan Agustus 2007

Estuari Sungai Porong

Variabel Klorofil-a Fitoplankton Kecerahan Suhu pH Salinitas Kedalaman Nitrat Nitrit Ammonia Fosfat Silikat

Klorofil-a 1.0000

Fitoplankton 0.3444 1.0000

Kecerahan -0.5929 -0.4911 1.0000

Suhu -0.3711 -0.6140 0.1163 1.0000

 pH -0.3950 -0.0875 0.0622 0.0087 1.0000Salinitas 0.1948 0.0121 -0.4635 -0.1327 0.7655 1.0000

Kedalaman -0.5073 -0.4822 0.9650 0.0398 0.0556 -0.4205 1.0000

 Nitrat 0.1886 -0.1448 0.2681 0.4281 -0.5048 -0.5836 0.2179 1.0000

 Nitrit 0.0031 -0.1835 0.3715 0.0703 -0.8693 -0.9021 0.3906 0.4730 1.0000

Ammonia -0.3572 -0.2790 0.7666 0.0516 -0.3728 -0.7558 0.8358 0.4275 0.7250 1.0000

Fosfat 0.4127 0.0544 -0.1513 0.2002 -0.4781 -0.3411 -0.0331 0.6884 0.3732 0.3717 1.0000

Silikat -0.3704 -0.2964 0.7765 0.0620 -0.4050 -0.7826 0.8374 0.4124 0.7636 0.9957 0.3248 1.0000

Estuari Sungai Wonokromo

Variabel Klorofil-a Fitoplankton Kecerahan Suhu pH Salinitas Kedalaman Nitrat Nitrit Ammonia Fosfat Silikat

Klorofil-a 1.0000

Fitoplankton 0.1865 1.0000

Kecerahan -0.1839 -0.0704 1.0000

Suhu -0.3038 0.2527 0.7738 1.0000

 pH 0.2250 0.5476 0.5770 0.5559 1.0000

Salinitas 0.3217 0.1422 0.8063 0.7339 0.6797 1.0000

Kedalaman 0.0952 0.5473 0.3692 0.6671 0.5869 0.6543 1.0000

 Nitrat 0.3987 0.2495 -0.5515 -0.2994 -0.0411 -0.3126 -0.3510 1.0000

 Nitrit -0.4391 -0.1896 -0.7345 -0.6677 -0.6690 -0.9905 -0.6387 0.2253 1.0000

Ammonia -0.3613 -0.1850 -0.7685 -0.7331 -0.6854 -0.9964 -0.6612 0.2390 0.9950 1.0000

Fosfat -0.3998 -0.2140 -0.7407 -0.7105 -0.6943 -0.9929 -0.6733 0.2190 0.9972 0.9987 1.0000

Silikat -0.4153 -0.1635 -0.7514 -0.6816 -0.6594 -0.9937 -0.6313 0.2395 0.9994 0.9967 0.9971 1.0000

97

Page 114: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 114/116

 

Lampiran 20. Korelasi antar parameter pada Bulan Maret 2008

Estuari Sungai Porong

Variabel Klorofil-a Fitoplankton Kecerahan Suhu pH Salinitas Kedalaman Nitrat Nitrit Ammonia Fosfat Silikat

Klorofil-a 1.0000

Fitoplankton 0.2537 1.0000

Kecerahan -0.3236 0.6240 1.0000

Suhu -0.3579 0.2221 0.3915 1.0000

 pH -0.0672 0.7483 0.9139 0.1631 1.0000Salinitas -0.0672 0.7483 0.9139 0.1631 1.0000 1.0000

Kedalaman 0.5600 -0.2419 -0.5182 -0.2969 -0.2612 -0.2612 1.0000

 Nitrat 0.2736 -0.3955 -0.5867 -0.1971 -0.5372 -0.5372 0.6956 1.0000

 Nitrit 0.4725 -0.3578 -0.7379 -0.3765 -0.5987 -0.5987 0.7799 0.9294 1.0000

Ammonia -0.0588 0.3904 0.6062 0.1750 0.4343 0.4343 -0.5907 -0.5823 -0.5490 1.0000

Fosfat 0.1647 -0.6884 -0.9126 -0.4273 -0.8922 -0.8922 0.4882 0.6969 0.8128 -0.4471 1.0000

Silikat -0.0011 -0.7814 -0.7223 -0.4099 -0.6847 -0.6847 0.6101 0.8235 0.7897 -0.6931 0.8219 1.0000

Estuari Sungai Wonokromo

Variabel Klorofil-a Fitoplankton Kecerahan Suhu pH Salinitas Kedalaman Nitrat Nitrit Ammonia Fosfat Silikat

Klorofil-a 1.0000

Fitoplankton 0.4312 1.0000

Kecerahan -0.5455 0.0150 1.0000

Suhu 0.0284 0.3011 0.4616 1.0000

 pH 0.3986 0.3709 0.4079 0.4830 1.0000

Salinitas 0.4365 0.2059 0.3618 0.6481 0.9317 1.0000

Kedalaman -0.6145 -0.3549 0.8361 0.2522 0.0953 0.1575 1.0000

 Nitrat -0.4919 -0.2823 -0.3015 -0.5111 -0.9123 -0.9122 0.0448 1.0000

 Nitrit -0.4826 -0.2570 -0.3512 -0.7007 -0.8802 -0.9743 -0.1133 0.9375 1.0000

Ammonia -0.2163 -0.0262 -0.1146 0.3824 -0.3156 -0.1391 0.1372 0.4721 0.1932 1.0000

Fosfat -0.3617 -0.5131 -0.1604 -0.7370 -0.6846 -0.7339 0.0040 0.5125 0.6729 -0.4358 1.0000

Silikat -0.5491 -0.3687 -0.2386 -0.7603 -0.8472 -0.9509 0.0070 0.8895 0.9769 0.0477 0.7846 1.0000

98

Page 115: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 115/116

 

Lampiran 21. Kriteria status trofik perairan menurut Parslow et al,. 2008

 No Tipe Perairan Kandungan Klorofil-a (mg/m3)

1 Oligotrofik 0-2

2 Meso-Oligotrofik 2-5

3 Mesotrofik 5-20

4 Eutrofik 20-505 Hipereutrofik >50

99

Page 116: 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Perairan Estuari Sungai Brantas, Jawa Timur

8/17/2019 9f3af Distribusi Spasial Dan Temporal Biomassa Fitoplankton (Klorofil a) Dan Keterkaitannya Dengan Kesuburan Pe…

http://slidepdf.com/reader/full/9f3af-distribusi-spasial-dan-temporal-biomassa-fitoplankton-klorofil-a-dan 116/116

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Jakarta pada tanggal 11 Mei

1985, merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara dari pasangan Ayahanda H. Djati dan Ibunda (Alm) Hj. Rochmah.

Pendidikan formal pertama diawali di TK Dwijaya Bintaro

 pada tahun 1991-1992 kemudian dilanjutkan di SD Negeri 02

Bintaro pada tahun 1992-1998. Bersamaan dengan

 berakhirnya pendidikan dasar, penulis melanjutkan studi di

SLTP Negeri 178 Jakarta pada tahun 1998-2001 kemudian

melanjutkan studi di SMA Negeri 29 Jakarta pada tahun 2001-2004. Tahun 2004

 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI dan terdaftar

sebagai mahasiswa Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas

Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif mengikuti beberapa organisasi

kampus yaitu Departemen Minat dan Bakat, Himpunan Mahasiswa Manajemen

Sumberdaya Perairan (HIMASPER), IPB periode 2006-2007, Forum Silaturahmi

Alumni SMA 29 (FORSA), IPB, dan beberapa organisasi lain. Selain itu penulis

 juga aktif dalam beberapa kepanitiaan yaitu Koordinator bidang LogTrans Studi

Lapang Ekologi Laut Tropik di Tanjung Lesung tahun 2005, Koordinator bidang

humas Studi Lapang Sumberdaya Hayati Ikan di Muara Angke tahun 2006, Ketua

Panitia Studi Lapang Tanaman Air Terapan di Kebun Raya Bogor dan Cikampak

tahun 2006. Ketua Panitia Studi Lapang Produktivitas Perairan di Kebun Raya

Bogor dan Hulu Sungai Ciapus tahun 2006, dan Ketua Panitia Studi Lapang

Manajemen Sumberdaya Perairan di Tambak Pandu Karawang dan Waduk

Jatiluhur tahun 2007.

Selain pada bidang akademis penulis pernah menjabat sebagai asisten luar

 biasa Avertebrata Air yahun 2005-2006 dan asisten luar biasa Oseanografi Umum

h 2007 2008 P l li l k li h k i k j