ekosistem estuari

44
Ekosistem dapat dikenal dalam ekologi. Ekologi berasal dari kata oikos artinya rumah dan secara luas berarti rumah tangga alam dan dari kata logos yang definisinya adalah ilmu. Jadi ekologi adalah salah satu cabang biologi yang mempelajari segala sesuatu tentang rumah tangga alam atau ilmu yang mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya. Kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya disebut ekosistem. Halaman rumah, akuarium, kebun dan kolam merupakan ekosistem kecil sedangkan gurun dan hutan merupakan ekosistem besar. Ekosistem besar terdiri atas beberaa ekosistem kecil dan setiap ekosistem kecil terdiri atas beberapa ekosistem yang lebih kecil lagi. Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1994847- pengertian-ekosistem/#ixzz25g9Zajc3 Ekosistem Estuari

Upload: nurul-hafazah

Post on 03-Aug-2015

853 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKOSISTEM ESTUARI

Ekosistem dapat dikenal dalam ekologi. Ekologi berasal dari kata oikos

artinya rumah dan secara luas berarti rumah tangga alam dan dari kata logos yang

definisinya adalah ilmu. Jadi ekologi adalah salah satu cabang biologi yang

mempelajari segala sesuatu tentang rumah tangga alam atau ilmu yang

mempelajari hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya.

Kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya disebut ekosistem.

Halaman rumah, akuarium, kebun dan kolam merupakan ekosistem kecil

sedangkan gurun dan hutan merupakan ekosistem besar. Ekosistem besar terdiri

atas beberaa ekosistem kecil dan setiap ekosistem kecil terdiri atas beberapa

ekosistem yang lebih kecil lagi.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/1994847-pengertian-ekosistem/

#ixzz25g9Zajc3

Ekosistem Estuari

Estuaria adalah wilayah pesisir semi tertutup yang mempunyai hubungan

bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari daratan. Sebagian

besar estuaria didominasi oleh substrat berlumpur yang merupakan endapan yang

dibawa oleh air tawar dan air laut. Contoh dari estuaria adalah muara sungai, teluk

dan rawa pasang-surut. Tags: Estuarine Ecology by ekoefendi

Estuari berasal dari kata aetus yang artinya pasang-surut. Estuari

didefinisikan sebagai badan air di wilayah pantai yang setengah tertutup, yang

berhubungan dengan laut bebas. Oleh karena itu ekosistem ini sangat dipengaruhi

Page 2: EKOSISTEM ESTUARI

oleh pasang surut dan air laut bercampur dengan air darat yang menyebabkan

salinitasnya lebih rendah daripada air laut. Muara sungai, rawa pasang-surut, teluk

di pantai dan badan air di belakang pantai pasir temasuk estuari.

Biota yang hidup di ekosistem estuari umumnya adalah percampuran antara yang

hidup endemik, artinya yang hanya hidup di estuari, dengan mereka yang berasal

dari laut dan beberapa yang berasal dari perairan tawar, khususnya yang

mempunyai kemampuan osmoregulasi yang tinggi. Bagi kehidupan banyak biota

akuatik komersial, ekosistem estuari merupakan daerah pemijahan dan asuhan.

Kepiting (Scylia serrata), tiram (Crassostrea cucullata) dan banyak ikan komersial

merupakan hewan estuari. Udang niaga yang memijah di laut lepas membesarkan

larvanya di ekosistem ini dengan memanfaatkannya sebagai sumber makanan.

Daerah muara sungai yang terlindung dan kaya akan sumberdaya hayati

menjadi tumpuan hidup para nelayan, sehingga tidak dapat dihindari terjadinya

pemukiman di pinggiran muara sungai. Tidak hanya itu, karena muara sungai ini

juga menjadi penghubung daratan dan lautan yang sangat praktis, maka manusia

menggunakannya sebagai media perhubungan. Daerah yang terlindung juga

menjadi tempat berlabuh dan berlindung kapal, terutama di saat-saat laut berombak

besar. Perkembangan industri pantai menambah padatnya wilayah estuari ini oleh

kegiatan manusia karena daratan estuari merupakan akses yang bagus buat

kegiatan industri itu, khususnya tersedianya air yang melimpah, baik itu untuk

pendingin generator maupun untuk pencucian alat-alat tertentu dan tidak dapat

dihindari nafsu untuk membuang limbah ke lingkungan akuatik.

Mengingat banyaknya perikanan komersial yang tergantung pada ekosistem

estuari ini maka perlindungan ekosistem ini merupakan salah satu persyaratan

ekonomik yang utama agar perkembangan ekonomi di wilayah ini dapat dijaga

Page 3: EKOSISTEM ESTUARI

kelanjutannya. Banyaknya jenis pemanfaatan wilayah di ekosistem estuari ini

menyebabkan sering terjadinya bertentangan kepentingan dan kerusakan ekosistem

yang berharga ini.

Habitat adalah tempat Hewan tinggal dan berkembang biak. Pada dasarnya,

habitat adalah lingkungan—paling tidak lingkungan fisiknya—di sekeliling

populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies tersebut.

Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada

di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau

komunitas.

Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat yang sama hidup berbagai

kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama) maka habitat tersebut

disebut sebagai biotop. Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang

tinggal di suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.

ESTUARI

Estuari berasal dari kata aetusyang artinya pasang-surut. Estuari

didefinisikan sebagai badan air di wilayah pantai yang setengah tertutup,

yang berhubungan dengan laut bebas.Oleh karena itu ekosistem ini sangat

dipengaruhi oleh pasang surut dan air laut bercampur dengan air darat yang

menyebabkan salinitasnya lebih rendah daripada air laut. Muara sungai,rawa

pasang-surut, teluk di pantai dan badan air di belakang pantai pasir temasuk

estuari.Biota yang hidup di ekosistem estuari umumnya adalah percampuran antara

yang hidupendemik, artinya yang hanya hidup di estuari, dengan mereka

yang berasal dari laut dan  b e b e r a p a y a n g b e r a s a l d a r i p e r a i r a n

Page 4: EKOSISTEM ESTUARI

t a w a r , k h u s u s n y a y a n g m e m p u n y a i k e m a m p u a n osmoregulasi yang

tinggi. Bagi kehidupan banyak biota akuatik komersial, ekosistem

estuarimerupakan daerah pemijahan dan asuhan. Kepiting (Scylia serrata),

tiram(Crassostreacucullata) dan banyak ikan komersial merupakan hewan estuari.

Udang niaga yang memijahdi laut lepas membesarkan larvanya d i

ekos is tem in i dengan memanfaatkannya sebagai sumber

makanan.D a e r a h m u a r a s u n g a i y a n g t e r l i n d u n g d a n k a y a a k a n

s u m b e r d a y a h a y a t i m e n j a d i tumpuan hidup para ne layan,

sehingga t idak dapat d ih indar i te r jadinya pemukiman di  pinggiran

muara sungai. Tidak hanya itu, karena muara sungai ini juga menjadi

penghubungdara tan dan lautan yang sangat prakt i s , maka manusia

menggunakannya sebagai media  perhubungan. Daerah yang terlindung

juga menjadi tempat berlabuh dan berlindung kapal, terutama di saat-saat

laut berombak besar. Perkembangan industri pantai menambah padatnyawilayah

estuari ini oleh kegiatan manusia karena daratan estuari merupakan akses yang

bagus buat kegiatan industri itu, khususnya tersedianya air yang melimpah, baik itu

untuk pendingingenerator maupun untuk pencucian alat-alat tertentu dan

tidak dapat dihindari nafsu untuk membuang limbah ke lingkungan

akuatik.Mengingat banyaknya perikanan komersial yang tergantung pada

ekosistem estuari inimaka perlindungan ekosistem ini merupakan salah

satu persyaratan ekonomik yang utamaagar perkembangan ekonomi di

wilayah ini dapat dijaga kelanjutannya. Banyaknya jenis pemanfaatan

wilayah di ekosistem estuari ini menyebabkan sering terjadinya

bertentangankepent ingan dan kerusakan ekosis tem yang berharga

in i . Oleh karena i tu , perencanaan terpadu wilayah estuari ini perlu

dilakukan dengan seksama untuk menjaga ekosistem ini agar tidak rusak.

Page 5: EKOSISTEM ESTUARI

Estuari adalah suatu daerah dimana air tawar dari sungai dan air asin dari laut

bertemu dansebagai perairan semi tertutup yang mempunyai hubungan bebas

dengan laut. Di estuari pasut(pasang surut ) sangat dominan pengaruhnya

dibandingkan dengan arus yg ditimbulkan olehangin dan gelombang. Sehingga

perilaku estuari sangat tergantung pada aksi pasut dan aliransungai, dimana

keduanya merupakan perubahan yang bebas.Menurut Dyer, K.R (1973) estuari

dapat dibagi dalam dua jenis, yaitu estuari positif danestuari negatif. Estuari positif

adalah suatu estuari dimana air tawar yang masuk dari sungaidan hujan lebih

banyak dibandingkan dengan penguapan, sehingga salinitas permukaan

lebihrendah daripada laut terbuka. Estuari negatif adalah kebalikannya, yaitu

dimana penguapanlebih besar daripada aliran sungai dan hujan, karena itu akan

terjadi keadaan hypersaline(asin berlebih).

 

Interaksi air tawar dan air asin menentukan sirkulasi air dan proses

pencampuran yangdibangkitkan oleh perbedaan densitas antara dua jenis air.

Densitas air laut tergantung padasalinitas dan temperatur, tapi di estuari range

salinitas sangat besar sedangkan rangetemperatur kecil. Karena itu temperatur

mempunyai pengaruh yang relatif kecil terhadap densitas Klamath river estuary

Page 6: EKOSISTEM ESTUARI

TERUMBU KARANG

Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik

besertaekosistem yang menyertainya yang secara aktif

membentuk sedimentasi kalsium karbonat akibat aktivitas  biologi (biogenik) yang

berlangsung di bawah permukaanlaut. Bagi ahligeologi,  terumbu karang

merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium karbonat) di dalamlaut,

atau disebut singkat dengan

terumbu. Bagi ahli biologi terumbu karang merupakansuatu ekosistem yang

dibentuk dan didominasi oleh komunitaskoral.Dalam peristilahan 'terumbu karang',

"karang" yang dimaksud adalahkoral,sekelompok hewandariordo Scleractiniayang

menghasilkankapur   sebagai pembentuk utama terumbu. Terumbu adalah batuan

sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karangmati yang

menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat

Page 7: EKOSISTEM ESTUARI

berasaldari karang maupun darialga. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu

yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Di Indonesia semua

terumbu berasal dari kapur yangsebagian besar dihasilkan koral. Kerangka karang

mengalami erosi dan terakumulasimenempel di dasar terumbu.Dalam banyak

publikasi internasional 'terumbu karang' sering juga disebut secara singkatdengan

'terumbu' saja karena keduanya sama artinya, misalnya 'ikan terumbu karang'

disebutsebagai 'ikan terumbu'. Di Indonesia, sebagian penulis menggunakan istilah

'ikan karang'yang salah kaprah. Jenis-jenis koral meliputi Acropora spp, Porites

spp.,Favia spp. dan lain-lain. Jenis-jenis terumbu atau terumbu karang meliputi

atoll, terumbu penghalang, danterumbu tepi. Di dalam terumbu karang, koral

adalah insinyur ekosistemnya. Sebagai hewan yangmenghasilkan kapur untuk

kerangka tubuhnya,karang merupakan komponen yang terpentingdari ekosistem

tersebut. Baik buruknya kondisi suatu ekossistem terumbu karang dilihat

darikomunitas karangnya. Kehadiran karang di terumbu akan diikuti oleh

kahadiran ratusan biotalainnya (ikan, invertebrata, algae), sebaliknya hilangnya

karang akan diikuti oleh perginyaratusan biota penghuni terumbu karang.

Disamping menghasilkan sedimen kapur pembentuk terumbu, karang juga

meningkatkan kompleksitas dan produktivitas ekosistem. Karangkadangkala

disebut juga sebagai karang batu (karang yang keras seperti batu) atau

karangterumbu (karang yang menghasilkan kapur pembentuk terumbu). Hal ini

untuk membedakannya dengan karang lunak. Jika istilah karang digunakan secara

sendiri maka itumengacu pada karang batu atau karang terumbu, bukan karang

lunak. Karang mendapatkanmakanan sebagian besar (>70%)dari algae

zooxanthellae yang terdapat di dalam tubuhnyasedangkan sisanya ia dapat

memakan plankton atau bahkan sedimen.Terumbu karang merupakan salah satu

komponen utama sumber daya  pesisir   danlaututama, disampinghutan

mangrovedan  padang lamun . Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada

Page 8: EKOSISTEM ESTUARI

didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki

bangsaIndonesiayangtak ternilai harganya. Diperkirakan luas terumbu karang yang

terdapat di perairan Indonesiaadalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari

perairan Kawasan Barat Indonesiasampai Kawasan Timur Indonesia (Walters,

1994 dalam Suharsono, 1998).Indonesia merupakan tempat bagi sekitar 1/8 dari

terumbu karang Dunia (Cesar 1997) danmerupakan negara yang kaya akan

keanekaragamanbiotaperairan dibanding dengan negara-negaraAsia

Tenggaralainnya.

 

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan

beragam, baik secaraekologi maupun ekonomi. Menurut Cesar (1997) estimasi

jenis manfaat yang terkandungdalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi

dua yaitu manfaat langsung dan manfaattidak langsung.Manfaat dari terumbu

karang yang langsung dapat dimanfaatkan olehmanusiaadalah pemanfaatan sumber

dayaikan, batu karang,  pariwisata , penelitian dan pemanfaatan biota  perairan

lainnya yang terkandung di dalamnya. Sedangkan yang termasuk

dalam pemanfaatan tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang sebagai

penahanabrasi  pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.

Biologi Karang

Pada ekosistem terumbu karang, karang batu mempunyai arsitektur yang

mengagumkan yangmenyediakan banyak habitat bagi ribuan penghuni ekosistem

terumbu karang yang lainnya,misalnya ikan, algae, dan invertebrata. Koloni karang

dibentuk oleh ribuan hewan kecil yangdisebutPolip. Dalam bentuk sederhananya,

karang terdiri dari satu polip saja yangmempunyai bentuk tubuh seperti tabung

dengan mulut yang terletak di bagian atas dandikelilingi olehTentakel. Namun

pada kebanyakanSpesies,satu individu polip karang akan  berkembang menjadi

banyak individu yang disebut koloni (Sorokin, 1993). Berdasarkankepada

Page 9: EKOSISTEM ESTUARI

kemampuan memproduksi kapur maka karang dibedakan menjadi dua

kelompok yaitu karang hermatipik dan karang ahermatipik. Karang hermatifik

adalah karang yang dapatmembentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan

terumbu dan penyebarannya hanyaditemukan didaerahTropis.Karang ahermatipik

tidak menghasilkan terumbu dan inimerupakan kelompok yang tersebar luas

diseluruh dunia. Perbedaan utama karangHermatipik dan karang ahermatipik

adalah adanya Simbiosismutualisme antara karang hermatipik dengan

zooxanthellae, yaitu sejenis algaeUniselular   (Dinoflagellata unisular),seperti

Gymnodinium microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip

binatangkarang dan melaksanakanFotosintesis.Hasil samping dari aktivitas ini

adalah endapankalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri

ini akhirnya digunakanuntuk menentukan jenis atau spesies binatang karang.

Karang hermatipik mempunyai sifatyang unik yaitu perpaduan antara sifat hewan

dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannyaselalu bersifatFototropik   positif.

Umumnya jenis karang ini hidup di perairan pantai /lautyang cukup dangkal

dimana penetrasi cahaya matahari masih sampai ke dasar perairantersebut.

Disamping itu untuk hidup binatang karang membutuhkan suhu air yang

hangat berkisar antara 25-32°C (Nybakken, 1982). Menurut Veron (1995) terumbu

karangmerupakan endapan massif (deposit) padatKalsium(CaCo3) yang dihasilkan

oleh karangdengan sedikit tambahan dari alga berkapur (Calcareous algae) dan

organisme -organismelain yang mensekresikan kalsium karbonat (CaCo3). Dalam

proses pembentukan terumbukarang maka karang batu (Scleractina ) merupakan

penyusun yang paling penting atau hewankarang pembangun terumbu (reef -

building corals). Karang batu termasuk ke dalam KelasAnthozoayaitu

anggotaFilum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium polip. Kelas Anthozoa

tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia)

danOctocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-

Page 10: EKOSISTEM ESTUARI

usul,MorfologidanFisiologi. Hewan karang sebagai pembangun utama terumbu

adalah organisme laut yang efisien karena mamputumbuh subur dalam lingkungan

sedikit nutrien (oligotrofik). Menurut Sumich (1992) danBurke et al. (2002)

sebagian besar spesies karang melakukan simbiosis dengan alga simbiotik yaitu

zooxanthellae yang hidup di dalam jaringannya. Dalam simbiosis,

zooxanthellaemenghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui fotosintesis yang

akan dimanfaatkanoleh karang, sedangkan karang menghasilkan komponen

inorganik berupa nitrat, fosfat dan

 

karbon dioksida untuk keperluan hidup zooxanthellae. Selanjutnya Sumich

(1992)menjelaskan bahwa adanya proses fotosintesa oleh alga menyebabkan

bertambahnya produksi kalsium karbonat dengan menghilangkan karbon dioksida

dan merangsang reaksikimia sebagai berikut: Ca (HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O +

CO2 Fotosintesa oleh algaeyang bersimbiose membuat karang pembentuk terumbu

menghasilkan deposist cangkangyang terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10

kali lebih cepat daripada karang yang tidak membentuk terumbu (ahermatipik) dan

tidak bersimbiose dengan zooxanthellae. Veron(1995) dan Wallace (1998)

mengemukakan bahwa ekosistem terumbu karang adalah unik karena umumnya

hanya terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahanlingkungan

hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi,Eutrofikasidan memerlukankualitas

perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan

akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah

menyebabkan pemutihankarang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian

massal mencapai 90-95%. Suharsono(1999) mencatat selama peristiwa pemutihan

tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3°C di atas

suhu normal.

Page 11: EKOSISTEM ESTUARI

Indo-Pasifik 

Regional Indo-Pasifik terbentang mulai dariIndonesiasampai

kePolinesiadanAustralialalu ke bagian barat ialahSamudera

Pasifik   sampaiAfrikaTimur. Regional ini merupakan  bentangan terumbu karang

yang terbesar dan terkaya dalam hal jumlah spesies karang, ikan,dan

moluska.Berdasarkan bentuk dan hubungan perbatasan tumbuhnya terumbu karang

dengan daratan(land masses) terdapat tiga klasifikasi terumbu karang atau yang

sampai sekarang masihsecara luas dipergunakan.

Terumbu atau Reef 

Endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang

utamanyadihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain yang mensekresi

kapur, seperti alga berkapur danMollusca. Konstruksi batu kapur biogenis yang

menjadi struktur dasar suatuekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu

adalah punggungan laut yangterbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang

masuh hidup)di laut dangkal.

Karang atau Coral

Disebut juga karang batu (stony coral), yaitu hewan dariOrdo Scleractinia, yang

mampu mensekresi CaCO3. Karang adalah hewan klonal yang tersusun atas

puluhan atau jutaanindividu yang disebut polip. Contoh makhluk klonal yang akrab

dengan kita adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas. Karang terdiri

atas banyak polip seperti bambu terdiriatas banyak ruas tersebut.

Karang terumbu

Pembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang

hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang menghasilkan kapur. Karang

terumbu berbeda darikarang lunak yang tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan

batu karang (rock) yangmerupakan batu cadas atau batuan vulkanik.

Page 12: EKOSISTEM ESTUARI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Estuari adalah jenis perairan yang memiliki variasi yang tinggi ditinjau dari

faktor fisik, kimia, biologi, ekologi dan jenis habitat yang terbentuk di dalamnya.

Oleh karena itu interaksi antara komponen fisik, kimia dan biologi yang

membentuk suatu ekosistem sangat kompleks. Hal ini disebabkan karena dinamika

dari estuari sangat besar, baik dalam skala waktu yang pendek karena adanya

pasang surut maupun dalam skala waktu yang panjang karena adanya pergantian

musim.

            Pada ekosistem estuari ini terbentuk habitat-habitat yang memiliki ciri khas

tersendiri dengan organisme-organisme penyusunnya yang spesifik seperti Habitat

Rawa Asin. Oleh karena itu ekosistem estuary sangat erat kaitannya dengan habitat

rawa asin. Hal ini disebabkan karena organisme tersebut harus mampu untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Respon dari tingkah laku organisme

tersebut dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya juga beragam dan

memiliki ciri khas tersendiri. Pada batas ambang toleransi organisme terhadap

lingkungan membatasi keberadaannya di suatu organisme. Organisme yang

mampu bertahap pada kondisi fisik dan kimia perairan dapat tetap hidup dan

tinggal nyaman di habitatnya, tetapi bagi organisme yang tidak mampu bertahan

Page 13: EKOSISTEM ESTUARI

pada ambang toleransinya akan menjadi organisme pengunjung transisi, dimana

pada saat sesuai dengan batas ambangnya organisme ini akan masuk ke habitat di

estuari, tetapi jika tidak maka organisme ini akan meninggalkan daerah estuari ini.

            Seperti halnya pada setiap ekosistem, pada ekosistem estuari ini juga

dibentuk oleh komponen biotic dan abiotik yang saling berinteraksi satu sama lain.

Keanekaragaman komponen biotic dan abiotik yang terdapat didalamnya

menyebabkan terjadinya interaksi yang cukup kompleks dan menarik untuk diteliti.

Namun ekosistem estuary ini ternyata tidak cukup dikenal oleh masyarakat pada

umumnya dan jarang sekali dibahas atau disosialisasikan, padahal ekosistem

estuary ini memiliki keanekaragaman yang cukup tinggi.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah mengenai Ekosistem Estuari ini adalah

sebagai berikut :

-    Untuk mengetahui dan  memahami komposisi organisme laut di daerah estuary

-    Untuk mengetahui keadaan ekosistem estuary, khususnya keadaan rawa asin

-    Untuk mengetahui komponen – komponen biotic dan abiotik dalam daerah

muara ( estuary ) beserta interaksi/ hubungan timbal balik yang terbentuk

didalamnya.

-    Untuk mengetahui keanekaragaman organisme dan adaptasi organisme

( makhluk hidup ) yang terdapat dalam daerah estuary terhadap lingkungannya.

-    Untuk mengetahui pemanfaatan organisme – organisme penyusun ekosistem

estuary tersebut terhadap bidang perikanan.

Page 14: EKOSISTEM ESTUARI

-    Memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai ekosistem estuary.

 

II. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekosistem Estuaria

Ekosistem estuary merupakan bagian dari ekosistem air laut yang terdapat dalam

zona litoral ( kelompok ekosistem pantai ). Estuaria merupakan tempat pertemuan

air tawar dan air asin. Estuaria adalah suatu perairan semi tertutup yang terdapat di

hilir sungai dan masih berhubungan dengan laut, sehingga memungkinkan

terjadinya percampuran air laut dan air tawar dari sungai atau drainase yang

berasal dari muara sungai, teluk, rawa pasang surut.[1]

Ekosistem estuaria terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan laut.

Tempat ini berperan sebagai daerah peralihan antara kedua ekosistem akuatik.

Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering

dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air

berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga

dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut airnya. Nutrien dari sungai

memperkaya daerah estuari.

Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam,

ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing,

kerang, kepiting, dan ikan. Bahkan ada beberapa invertebrata laut dan ikan laut

yang menjadikan estuari sebagai tempat kawin atau bermigrasi untuk menuju

habitat air tawar. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata

semi air, yaitu unggas air.

Page 15: EKOSISTEM ESTUARI

Bentuk estuaria bervariasi dan sangat bergantung pada besar kecilnya air sungai,

kisaran pasang surut, dan bentuk garis pantai. Kebanyakan estuaria didominasi

subtrat lumpur yang berasal dari endapan yang dibawa oleh air tawar maupun air

laut. Karena partikel yang mengendap kebanyakan bersifat organik, subtrat dasar

estuaria biasanya kaya akan bahan organik. Bahan organic ini menjadi cadangan

makanan utama bagi organisme estuaria.

Dengan kondisi lingkungan fisik yang bervariasi dan merupakan daerah peralihan

antara darat dan laut, estuari mempunyai pola pencampuran air laut dan air tawar

yang tersendiri. Menurut (Kasim, 2005)[2], pola pencampuran sangat dipengaruhi

oleh sirkulasi air, topografi , kedalaman dan pola pasang surut karena dorongan

dan volume air akan sangat berbeda khususnya yang bersumber dari air sungai.

Berikut pola pencampuran antara air laut dengan air tawar: 

1. Pola dengan dominasi air laut (Salt wedge estuary) yang ditandai dengan

desakan dari air laut pada lapisan bawah permukaan air saat terjadi

pertemuan antara air sungai dan air laut. Salinitas air dari estuaria ini sangat

berbeda antara lapisan atas air dengan salinitas yang lebih rendah dibanding

lapisan bawah yang lebih tinggi.

2. Pola percampuran merata antara air laut dan air sungai (well mixed estuary).

Pola ini ditandai dengan pencampuran yang merata antara air laut dan air

tawar sehingga tidak terbentuk stratifikasi secara vertikal, tetapi

stratifikasinya dapat secara horizontal yang derajat salinitasnya akan

meningkat pada daerah dekat laut.

3. Pola dominasi air laut dan pola percampuran merata atau pola percampuran

tidak merata (Partially mixed estuary). Pola ini akan sangat labil atau sangat

tergantung pada desakan air sungai dan air laut. Pada pola ini terjadi

Page 16: EKOSISTEM ESTUARI

percampuran air laut yang tidak merata sehingga hampir tidak terbentuk

stratifikasi salinitas baik itu secara horizontal maupun secara vertikal.

4. Pada beberapa daerah estuaria yang mempunyai topografi unik, kadang

terjadi pola tersendiri yang lebih unik. Pola ini cenderung ada jika pada

daerah muara sungai tersebut mempunyai topografi dengan bentukan yang

menonjol membetuk semacam lekukan pada dasar estuaria. Tonjolan

permukaan yang mencuat ini dapat menstagnankan lapisan air pada dasar

perairan sehingga, terjadi stratifikasi salinitas secara vertikal. Pola ini

menghambat turbulensi dasar yang hingga salinitas dasar perairan cenderung

tetap dengan salinitas yang lebih tinggi.

2.2 Klasifikasi Estuaria

            Berdasarkan stratifikasinya, estuaria diklasifikasikan menjadi tiga jenis[3],

yaitu :

1. Estuaria berstratifikasi nyata atau baji garam

Dicirikan oleh adanya batas yang jelas antara air tawar dan air laut, didapatkan

dilokasi dimana aliran air tawar lebih dominan dibanding penyusupan air laut.

1. Estuaria bercampur sempurna atau estuaria homogen vertical

Pengaruh pasang surut sangat dominant dan kuat sehingga air bercampur sempurna

dan tidak membentuk stratifikasi.

1. Estuaria berstratifikasi sebagian (moderat)

Aliran air tawar seimbang dengan masuknya air laut bersama arus pasang.

Page 17: EKOSISTEM ESTUARI

Berdasarkan  salinitas ( kadar garamnya ), estuaria dibedakan menjadi tiga jenis,

yaitu :

1. Oligohalin yang berkadar garam rendah ( 0,5% – 3 % )

2. Mesohalin yang berkadar garam sedang ( 3% – 17 %)

1. Polihalin yang berkadar garam tinggi, yaitu diatas 17 %

2.3 Karakteristik Estuaria

            Karakteristik ( ciri – ciri ) ekosistem estuaria adalah sebagai berikut :

1. Keterlindungan

Estuaria merupakan perairan semi tertutup sehingga biota akan terlindung dari

gelombang laut yang memungkinkan tumbuh mengakar di dasar estuaria dan

memungkinkan larva kerang-kerangan menetap di dasar perairan.

 

 

 

1. Kedalaman

Kedalaman estuaria relatif dangkal sehingga memungkinkan cahaya matahari

mencapai dasar perairan dan tumbuhan akuatik dapat berkembang di seluruh dasar

perairan, karena dangkal memungkinkan penggelontoran (flushing) dengan lebih

baik dan cepat serta menangkal masuknya predator dari laut terbuka (tidak suka

perairan dangkal).

Page 18: EKOSISTEM ESTUARI

1. Salinitas air

Air tawar menurunkan salinitas estuaria dan mendukung biota yang padat.

1. Sirkulasi air

Perpaduan antara air tawar dari daratan, pasang surut dan salinitas menciptakan

suatu sistem gerakan dan transport air yang bermanfaat bagi biota yang hidup

tersuspensi dalam air, yaitu plankton.

1. Pasang

Energi pasang yang terjadi di estuaria merupakan tenaga penggerak yang penting,

antara lain mengangkut zat hara dan plangton serta mengencerkan dan

meggelontorkan limbah.

1. Penyimpanan dan pendauran zat hara

Kemampuan menyimpan energi daun pohon mangrove,lamun serta alga

mengkonversi zat hara dan menyimpanya sebagai bahan organik untuk nantinya

dimanfaatkan oleh organisme hewani.

2.4 Tipe-tipe Estuaria

Pembagian tipe-tipe estuari dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu, kekuatan

gelombang, pasang surut dan keberadaan sungai. Kuat lemahnya ketiga faktor ini

tergantung dari bentuk geomorfologinya[4].

Secara umum tipe-tipe estuari dapat dibagi menjadi tujuh tipe, yaitu:

Page 19: EKOSISTEM ESTUARI

1. Embayments and drown river valleys (Teluk dengan sungai dari lembah

bukit)

2. Wave-dominated estuaries (Estuari dengan dominasi gelombang)

3. Wave-dominated deltas (Delta dengan dominasi gelombang)

4. Coastal lagoons and strandplains (Lagun dengan hamparan tanah datar)

5. Tide-dominated estuaries (Estuari dengan dominasi pasang surut)

6. Tide-dominated deltas (Delta dengan dominasi pasang surut)

7. Tidal creeks (Daerah pasang surut dengan banyak anak sungai)

2.5 Produktivitas Hayati Estuaria

Ekosistem estuaria merupakan ekosistem yang produktif. Produktivitas hayatinya

setaraf dengan prokduktivitas hayati hutan hujan tropik dan ekosistem terumbu

karang[5]. Produktivitas hayati estuaria lebih tinggi dibandingkan dengan

produktivitas hayati perairan laut dan perairan tawar. Hal ini disebabkan oleh

factor – factor berikut :

1. Estuaria berperan sebagai penjebak zat hara.

Jebakan ini bersifat fisik dan biologis. Ekosistem estuaria mampu menyuburkan

diri sendiri melalui :

Dipertahankanya dan cepat didaur ulangnya zat-zat hara oleh hewan-hewan

yang hidup di dasar esutaria seperti bermacam kerang dan cacing.

Produksi detritus, yaitu partikel- partikel serasah daun tumbuhan akuatik

makro (makrofiton akuatik) seperti lamun yang kemudian dimakan oleh

bermacam ikan dan udang pemakan detritus.

Pemanfaatan zat hara yang terpendam jauh dalam dasar lewat aktivitas

mikroba (organisme renik seperti bakteri ), lewat akar tumbuhan yang masuk

Page 20: EKOSISTEM ESTUARI

jauh kedalam dasar estuary atau lewat aktivitas hewan penggali liang di

dasar estuaria seperti bermacam cacing.

1. Di daerah tropik estuaria memperoleh manfaat besar dan kenyataanya bahwa

tetumbuhan terdiri dari bermacam tipe yang komposisinya sedemikian rupa

sehingga proses fotosintesis terjadi sepanjang tahun. Estuaria sering

memiliki tiga tipe tumbuhan, yaitu tumbuhan makro (makrofiton) yang

hidup di dasar estuary atau hidup melekat pada daun lamun dan mikrofiton

yang hidup melayang-layang tersuspensi dalam air (fitoplankton). Proses

fotosintesis yang berlansung sepanjang tahun ini menjamin bahwa tersedia

makanan sepanjang tahun bagi hewan akuatik pemakan tumbuhan. Dalam

hal ini mereka lebih baik, dinamakan hewan akuatik pemakan detritus,

karena yang dimakan bukan daun segar melainkan partikel-partikel serasah

makrofiton yang dinamakan detritus.

1. Aksi pasang surut (tide) menciptakan suatu ekosistem akuatik yang

permukaan airnya berfluktuasi. Pasang umumnya makin besar

amplitudo pasang surut, makin tinggi pula potensi produksi estuaria,

asalkan arus pasang tidak tidak mengakibatkan pengikisan berat dari

tepi estuaria. Selain itu gerak bolak-balik air berupa arus pasang yang

mengarah kedaratan dan arus surut yang mengarah kelaut bebas, dapat

mengangkut bahan makanan, zat hara, fitoplanton, dan zooplankton.

2. 6 Peran Ekologis Estuaria

Secara singkat peran ekologi estuaria yang penting adalah sebagai berikut:

Page 21: EKOSISTEM ESTUARI

1. Merupakan sumber zat hara dan bahan organik bagi bagian estuari yang jauh

dari garis pantai maupun yang berdekatan denganya lewat sirkulasi pasang

surut (tidal circulation).

2. Menyediakan habitat bagi sejumlah spesies ikan yang ekonomis penting

sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makan (feeding ground).

3. Memenuhi kebutuhan bermacam spesies ikan dan udang yang hidup dilepas

pantai, tetapi bermigrasi keperairan dangkal dan berlindung untuk

memproduksi dan/atau sebagai tempat tumbuh besar (nursery ground) anak

mereka.

4. Sebagai potensi produksi makanan laut di estuaria yang sedikit banyak

didiamkan dalam keadaan alami. Kijing yang bernilai komersial (Rangia

euneata) memproduksi 2900 kg daging per ha dan 13.900 kg cangkang per

ha pada perairan tertentu di texas.

5. Perairan estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat

pemukiman,

6. Tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan

7.  Jalur transportasi, pelabuhan dan kawasan industry

Ada tiga komponen fauna di estuaria yaitu komponen lautan,air tawar dan air

payau.Binatang laut stenohalin merupakan tipe yang tidak mampu mentolerir

perubahan salinitas. Komponen ini terbatas pada mulut estuaria. Binatang laut

eurihalin membentuk subkelompok kedua. Spesies ini mampu menembus hulu

estuaria. Komponen air payau terdiri atas polikaeta Nereis diversicolor,berbagai

tiram(crassostrea), kerang(Macoma balthica), siput kecil (hydrobia) dan udang

(palaemonetes). Komponen terakhir berasal dari air tawar. Organisme ini tidak

dapat mentolerir salinitas di atas 5‰ dan terbatas hulu estuaria.

Page 22: EKOSISTEM ESTUARI

Spesies yang tinggal di estuaria untuk sementara seperti larva, beberapa spesies

udang dan ikan yang setelah dewasa berimigrasi ke laut.Spesies ikan yang

menggunakan estuaria sebagai jalur imigrasi dari laut ke sungai dan sebaliknya

seperti sidat dan ikan salmon.

Jumlah spesies yang mendiami estuaria sebagaimana yang dikemukakan Barnes

(1974)[6],pada umumnya jauh lebih sedikit daripada yang mendiami habitat air

tawar atau air asin di sekitarnya. Hal ini karena ketidakmampuan organisme air

tawar mentolerir kenaikan salinitas dan organisme air laut mentolerir penurunan

salinitas estuaria.

2.7.2        Tumbuhan

Hampir semua bagian esturaria terendam terdiri dari subtrat lumpur dan tidak

cocok untuk melekatnya makroalga. Selain karena subtract,pengaruh sinar cahaya

yang minim menyebabkan terbentuknya dua lapisan. Lapisan bawah  tanpa

tumbuhan hidup dan lapisan atas mempunyai tumbuhan yang terbatas. Di daerah

hilir estuaria terdapat padang rumput laut(Zostera dan Cymodeca).

Selain itu terdapat padang lamun. Lamun didefinisikan sebagai satu-satunya

tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang mampu beradaptasi secara penuh di

perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air dan

memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Beberapa ahli juga mendefinisikan lamun

(Seagrass) sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh,

berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas.

 

Gambar 1. Morfologi lamun

Page 23: EKOSISTEM ESTUARI

Algae mikro yang hidup sebagai plankton nabati atau hidup melekat pada daun

lamun.

2.7.3 Plankton

Plankton estuaria miskin dalam jumlah spesies. Dengan demikian,yang ditemukan

hanya jenis diatom dan diflagellata.Jenis diatom yang dominan adalah

Skeletonema,Asterionella dan Melosira.Sedangkan diflagellta yang melimpah

adalah Gymnodinium,Gonyaulax dan Ceratium.Banyaknya zooplankton yang

berkembang membuktikan bahwa terjadi keterbatasan produktivitas fitoplankton.  

 III. KESIMPULAN

Estuaria merupakan tempat pertemuan air tawar dan air asin.Tempat ini berperan

sebagai daerah peralihan antara kedua ekosistem akuatik. Estuari (muara)

merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh

lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah

secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi

oleh siklus harian dengan pasang surut aimya. Nutrien dari sungai memperkaya

estuari.

Ekosistem estuaria disusun oleh komponen biotic dan abiotik yang saling

melakukan interaksi. Biota yang menyusun estuaria diantaranya adalah berbagai

macam hewan dan tumbuhan.

 Hewan yang mendiami estuaria dapat berbentuk spesies endemik (seluruh

hidupnya tinggal di estuaria) seperti berbagai macam kerang dan kepiting serta

berbagai macam ikan, spesies yang tinggal di estuaria untuk sementara seperti

larva, beberapa spesies udang dan ikan yang setelah dewasa berimigrasi ke laut

Page 24: EKOSISTEM ESTUARI

serta spesies ikan yang menggunakan estuaria sebagai jalur imigrasi dari laut ke

sungai dan sebaliknya seperti sidat dan ikan salmon.

Secara umum, tumbuhan yang hidup di ekosistem estuaria adalah Tumbuhan

Lamun (sea grass) dan Algae mikro yang hidup sebagai plankton nabati atau hidup

melekat pada daun lamun.

Organism – organism yang hidup di estuaria melakukan berbagai adaptasi untuk

mempertahankan hidupnya, seperti adaptasi morfologi yang berkaitan dengan

bentuk dan ukuran tubuh, adaptasi fisiologi yang berkaitan dengan pengaturan

osmosis dalam tubuh dan adaptasi tingkah laku ( behavioral ) yang berkaitan

dengan hubungan interaksi organisme.

Ekosistem estuaria memiliki beberapa peranan terhadap alam dan organisme

lainnya. Ekosistem estuaria mempunyai peranan yang cukup besar terhadap

keanekaragaman ekosistem di dunia ini. Oleh karena itu, ekosistem estuaria perlu

dijaga kelestariannya, karena dalam ekosistem estuaria terdapat berbagai

organisme yang turut menyusun keanekaragaman hayati.

 

DAFTAR PUSTAKA

Kasim, Ma’Ruf. 2005. Estuary : Lingkungan unik yang sangat penting.

http://maruf.wordpress.com/2005/12/27/estuary-lingkungan-unik-yang-sangat-

penting/

Kasim, Ma’Ruf. 2005. Pola Percampuran Estuary.

http://maruf.wordpress.com/2005/12/22/pola-percampuran-estuary/

NIWA Science. 2007. New Zealand Estuaries.

Page 25: EKOSISTEM ESTUARI

http://www.niwa.cri.nz/edu/students/estuaries.

Nybakken, James W. 1988. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta:PT.

Gramedia.

Page 26: EKOSISTEM ESTUARI

Estuary adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan

percampuran antara air laut dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air

tawar lainnya (saluran air tawar dan genangan air tawar). Lingkungan estuari

merupakan peralihan antara darat dan laut yang sangat di pengaruhi oleh pasang

surut, seperti halnya pantai, namun umumnya terlindung dari pengaruh gelombang

laut.  Lingkungan estuary umumnya merupakan pantai tertutup atau semi terbuka

ataupun terlindung oleh pulau-pulau kecil, terumbu karang dan bahkan gundukan

pasir dan tanah liat. Kita mungkin sering melihat hamparan daratan yang luas pada

daerah dekat muara sungai saat surut. Itu adalah salah satu dari sekian banyak tipe

estuary yang ada di .  Tidak terlalu sulit untuk memilah atau menetukan batas

lingkungan estuary dalam suatu kawasan tertentu.  Hanya dengan melihat sumber

air tawar yang ada di sekitar pantai dan juga dengan mengukur salinitas perairan

tersebut. Karena perairan estuary mempunyai Salinitas yang lebih rendah dari

lautan dan lebih tinggi dari air tawar. Kisarannya antara 5 – 25 ppm. 

Lingkungan estuary merupakan kawasan yang sangat penting bagi berjuta hewan

dan tumbuhan.  Pada daerah-daerah tropis seperti di , lingkungan estuary umumnya

di tumbuhi dengan tumbuhan khas yang di sebut Mangrove.  Tumbuhan ini mampu

beradaptasi dengan genangan air laut yang kisaran salinitasnya cukup lebar. Pada

Page 27: EKOSISTEM ESTUARI

habitat mangrove ini lah kita akan menemukan berjuta hewan yang hidupnya

sangat tergantung dari kawasan lingkungan ini. (saya akan mencoba mengurai

Ekosistem mangrove pada artikel yang lain).

Sebagai lingkungan perairan yang mempunyai kisaran salinitas yang cukup lebar,

estuary menyimpan berjuta keunikan yang khas.  Hewan-hewan yang hidup pada

lingkungan perairan ini adalah hewan yang mampu beradaptasi dengan kisaran

salinitas tersebut.  Dan yang paling penting adalah lingkungan perairan estuary

merupakan lingkungan yang sangat kaya akan nutrient yang menjadi unsure

terpenting bagi pertumbuhan phytoplankton.  Inilah sebenarnya kunci dari

keunikan lingkungan estuary.  Sebagai kawasan yang sangat kaya akan unsur hara

(nutrient) estuary di kenal dengan sebutan daerah pembesaran (nursery ground)

bagi berjuta ikan, invertebrate (Crustacean, Bivalve, Echinodermata, annelida dan

masih banyak lagi kelompok infauna).  Tidak jarang ratusan jenis ikan-ikan

ekonomis penting seperti siganus, baronang, sunu dan masih banyak lagi

menjadikan daerah estuari sebagai daerah pemijahan dan pembesaran.   

Page 28: EKOSISTEM ESTUARI

Pada kawasan-kawasan subtripic sampai daerah dingin,  fungsi estuary bukan

hanya sebagai daerah pembesaran bagi berjuta hewan penting, bahkan menjadi titik

daerah ruaya bagi jutaan jenis burung pantai. Kawasan estuary di gunakan sebagai

daerah istrahat bagi perjalanan panjang jutaan burung dalam ruayanya mencari

daerah yang ideal untuk perkembanganya.  Disamping itu juga di gunakan oleh

sebagian besar mamalia dan hewan-hewan lainnya untuk mencari makan.

Keistimewaan lingkungan perairan estuary lainnya adalah sebagai penyaring dari

berjuta bahan buangan cair yang bersumber dari daratan.  Sebagai kawasan yang

sangat dekat dengan daerah hunian penduduk,  daerah estuary umumnya di jadikan

daerah buangan bagi limbah-limbah cair (kita tidak membahas limbah padat di sini

yang benar-benar merusak sebagian besar lingkunagn estuary).  Limbah cair ini

mengandung banyak unsure diantaranya nutrient dan bahan-bahan kimia lainnya. 

Dalam kisaran yang dapat di tolelir, Kawasan estuary umumnya bertindak sebagai

penyaring dari limbah cair ini, mengendapkan partikel-partikel beracun dan

Page 29: EKOSISTEM ESTUARI

menyisakan badan air yang lebih bersih.  Inipun dengan kondisi dimana terjadi

suplai yang terus-menerus dari air sungai dan laut yang cenderung lebih bersih dan

mentralkan sebagaian besar bahan polutan yang masuk ke daerah estuary tersebut. 

Disamping itu semua, Hal yang sangat berhubungan dengan masyarakat dan

kegiatan ekonomi masyarakat, lingkungan kawasan perairan estuary kebanyakan di

jadikan sebagai lahan budidaya bagi ratusan kenis ikan, bivalve (oyster dan clam),

crustacean (kepiting) dan invertebrate lainnya.

all photo direct link from the source