9 teknik reklamasi
DESCRIPTION
weegqwergeqrwgqwergdfsdgarghrshgqerwhgqerhqhqerhqerhTRANSCRIPT
-
REKLAMASI A D I P R A B O W O
Jurusan Teknik Geologi
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
-
REKLAMASI
Mengembangkan lahan bekas tambang yang tidak berguna menjadi lahan yang mempunyai
manfaat tertentu.
Tujuan :
1. pemulihan lahan bekas tambang untuk
memperbaiki lahan yang terganggu ekologinya
2. mempersiapkan lahan bekas tambang yang
sudah diperbaiki ekologinya untuk pemanfaatan
selanjutnya
-
Pekerjaan persiapan lahan yang harus dilakukan adalah menata lahan bekas pertambangan yang
tidak teratur menjadi lahan yang tertata dan
diarahkan sesuai dengan penggunaan lahan serta
menjadikan lahan siap tanam untuk revegetasi
Kegiatan penyiapan lahan :
1. penataan lahan
2. penentuan metode penimbunan kembali tanah
hasil pengupasan lapisan penutup
-
Pengendalian erosi merupakan hal yang mutlak diperhatikan dalam kegiatan penataan lahan
sebagai penyiapan lahan untuk revegetasi.
Hal ini dikarenakan erosi dapat menghanyutkan lapisan tanah hasil penimbunan kembali.
Tanah hasil pengupasan (overburden) terdiri dari tanah pucuk (top soil) dan tanah di bawahnya (sub
soil) dalam upaya reklamasi dipisahkan dalam
penimbunannya.
-
KEGIATAN UTAMA REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG
Penentuan lokasi penimbunan baik untuk top soil maupun sub soil
Pemuatan dan pengangkutan serta penimbunan lapisan tanah penutup dan tanah pucuk
Penyiapan lahan untuk penanaman vegetasi :
1. cara perataan tanah
2. cara tumpukan dan guludan
3. cara lubang tanaman
-
REKLAMASI UMUM
Setiap lokasi pertambangan mempunyai sifat-sifat yang mempengaruhi pelaksanaan reklamasi.
Yang harus diperhatikan dalam perencanaan reklamasi :
1. mempersiapkan macam-macam reklamasi serta
pelaksanaannya
2. luas areal yang direklamasi harus sama dengan luas
areal penambangan
3. memindahkan dan menempatkan top soil pada
tempat tertentu dan mengatur sedemikian rupa untuk
keperluan revegetasi
4. menata permukaan tanah sesuai dengan tujuan
penggunaannya
-
PELAKSANAAN REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BERDASARKAN :
1. Rencana penggunaan lahan setelah penambangan
2. Teknik-teknik reklamasi :
- pembuatan teras
- saluran pembuangan air
- bangunan pengendali lereng
- check dam
- pola tanam
- sistem penanaman (monokultur, multiple cropping)
- jenis tanaman yang disesuaikan kondisi setempat
- cover crop (tanaman penutup)
-
PENGAMANAN AREA BEKAS TAMBANG
1. Pemindahan/pembersihan seluruh peralatan dan
prasarana yang tidak digunakan di lahan yang
akan direklamasi
2. Perencanaan secara tepat lokasi pembuangan
sampah/limbah beracun dan berbahaya (B3)
dengan perlakuan khusus agar tidak mencemari
lingkungan
3. pembangunan/penguburan potongan beton
4. Penutupan lubang bukan tambang secara aman
dan permanen
-
5. Mengamankan kemantapan lereng dan gerakan
tanah
6. Mengatur saluran penyaliran agar bisa mengalir
secara alamiah dan sedapat mungkin mengurangi
proses erosi
7. Sedapat mungkin memperbaiki bentang alam agar
estetika lingkungan menjadi lebih baik
8. Mengamankan lahan bekas tambang untuk
mencegah kecelakaan (menutup jalan masuk ke
lahan bekas tambang yang akan dan sedang
direhabilitasi, menutup lubang bekas galian yang tidak
bisa ditimbun balik, menutup lubang masuk tambang
bawah tanah yang sudah tidak berguna)
PENGAMANAN AREA BEKAS TAMBANG
-
PENGATURAN BENTUKLAHAN
Pengaturan bentuk lahan disesuaikan dengan kondisi topografi dan hidrologi setempat
1. Pengaturan Bentuk Lereng
a. Mengatur bentuk lereng dimaksud untuk
mengurangi kecepatan run off, erosi, sedimentasi
serta longsor
b. Lereng jangan terlalu terjal dan di bentuk
berteras-teras
-
2. Pengaturan Saluran Pembuangan Air (SPA)
a. Dimaksudkan untuk mengatur air agar mengalir
pada tempat tertentu dan dapat mengurangi
kerusakan lahan
b. Jumlah/kerapatan dan bentuk SPA tergantung
dari bentuklahan (topografi) dan luas areal yang
direklamasi
-
MACAM DAN BENTUK SPA
Penampang
Persegi empat
-
PENGATURAN/PENEMPATAN LOW GRADE
Low Grade : bahan tambang yg mempunyai nilai
ekonomis rendah
Maksud pengaturan dan penempatan low grade : agar bahan tambang tersebut tidak tererosi/hilang
apabila ditimbun dalam waktu yang lama karena
belum dapat dimanfaatkan
-
PENGOLAHAN TOP SOIL
Untuk mengatur dan memisahkan tanah pucuk dengan lapisan tanah lain.
Hal ini penting karena tanah merupakan media tumbuh tanaman dan merupakan salah satu faktor
penting keberhasilan pertumbuhan tanaman pada
kegiatan reklamasi
-
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGELOLAAN TOP SOIL :
a. Pengamatan profil tanah, identifikasi perlapisan tanah
sampai endapan bahan galian
b. Pengupasan tanah dan ditempatkan pada tempat
tertentu sesuai tingkat lapisannya. Timbunan top soil
tidak melebihi dari 2 meter
c. Pembentukan tanah sesuai dengan susunan lapisan
tanah semula
d. Ketebalan timbunan top soil yang mengandung racun
dianjurkan lebih tebal dari yang tidak
beracun/dilakukan perlakuan khusus (mengisolasi dan
memisahkan)
e. Pengupasan top soil jangan dilakukan dalam keadaan
basah, untuk menghindari pemadatan dan rusaknya
struktur tanah
-
YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PENGELOLAAN TOP SOIL :
f. Bila lapisan top soil tipis (terbatas/sedikit), perlu
dipertimbangkan :
1. Penutupan daerah prioritas (daerah yang sangat
peka terhadap erosi, perlu penanganan
konservasi tanah dan pertumbuhan tanaman
dengan segera)
2. Penempatan top soil pada jalur penanaman
3. Percampuran top soil dengan tanah lain (sub soil)
4. Dilakukan penanaman langsung dengan
tanaman penutup yang cepat tumbuh dan
menutup tanah permukaan
-
Yang perlu dihindari dalam penggunaan top soil :
a. Sangat berpasir (>70% pasir/kerikil)
b. Sangat berlempung (>60% lempung)
c. Mempunyai pH < 5 / > 8
d. Mengandung klorida 3%
e. Mempunyai EC 400 milisiemens/meter