reklamasi pantai dubai

24
REKLAMASI PANTAI di dubai Nur Aisyah al-Anbiya 1006660913 Fieneshia Sevita 1006773830 Ario Bintang K 1106139033 Made Yama W 0806459482

Upload: nur-aisyah-al-anbiya-ica

Post on 04-Aug-2015

1.486 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Reklamasi Pantai Dubai

REKLAMASI PANTAI di dubai

Nur Aisyah al-Anbiya 1006660913

Fieneshia Sevita 1006773830

Ario Bintang K 1106139033

Made Yama W 0806459482

Okita Miraningrum 1006660954

Page 2: Reklamasi Pantai Dubai

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan berbagai rahmat dan karunia-Nya

sehingga Tugas Permasalahan Lingkungan Dalam Isu Global Mengenai Laporan Reklamasi

Pantai ini dapat diselesaikan dengan baik.

Tugas pembuatan Laporan Reklamasi Pantai ini disusun agar dapat memberi informasi

mengenai kondisi pantai di Dunia dan penyusun lebih menspesifikasi lagi reklamasi yang

terjadi di Dubai. Selain itu Penyusun juga menyertakan upaya-upaya yang telah dan akan

dilakukan oleh beberapa negara untuk mengatasi permasalahan keterbatasan lahan mereka

secara inovatif dan kreatif. Setalah itu penyusun meninjau dampak upaya tersebut agar

pembangunan yang dilakukan tetap berwawasan sustainable development.

Dalam penyusunan pembuatan Laporan Reklamasi Pantai penyusun berusaha semaksimal

mungkin agar dapat dimengerti maksud dan tujuannya, tetapi penyusun menyadari masih

banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik sangat kami

harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga hasil dan tugas pembuatan Laporan Reklamasi Pantai ini dapat bermanfaat dan

dimanfaatkan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Depok, 5 November 2012

Penyusun

I. Definisi Reklamasi Pantai

Page 3: Reklamasi Pantai Dubai

Menurut pengertiannya secara bahasa, reklamasi berasal dari kosa kata dalam

Bahasa Inggris, to reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara spesifik

dalam Kamus Bahasa Inggris-Indonesia terbitan PT. Gramedia disebutkan

arti reclaim sebagai menjadikan tanah (from the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti

kata reclamation diterjemahkan sebagai pekerjaan memperoleh tanah.

Sedangkan pengertiannya secara ilmiah dalam ranah ilmu teknik pantai, reklamasi

adalah suatu pekerjaan/usaha memanfaatkan kawasan atau lahan yang relatif tidak berguna

atau masih kosong dan berair menjadi lahan berguna dengan cara dikeringkan. Misalnya di

kawasan pantai, daerah rawa-rawa, di lepas pantai/di laut, di tengah sungai yang lebar,

ataupun di danau.

Sesuai dengan definisinya, tujuan utama reklamasi adalah menjadikan kawasan

berair yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru

tersebut, biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan

pertokoan, pertanian, serta objek wisata.

Dalam teori perencanaan kota, reklamasi pantai merupakan salah satu langkah

pemekaran kota. Reklamasi diamalkan oleh negara atau kota-kota besar yang laju

pertumbuhan dan kebutuhan lahannya meningkat demikian pesat tetapi mengalami kendala

dengan semakin menyempitnya lahan daratan (keterbatasan lahan). Dengan kondisi

tersebut, pemekaran kota ke arah daratan sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga

diperlukan daratan baru. Alternatif lainnya adalah pemekaran ke arah vertikal dengan

membangun gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah susun.

II. Reklamasi Pantai di Dunia

Reklamasi pantai umumnya dilakukan oleh negara-negara tertentu dengan tujuan

tertentu diantaranya untuk menambah lahan kosong di negaranya, sebagai tempat wisata, dan

berbagai alasan lainya sesuai dengan kebutuhan negara tersebut.

Adapun negara-negara didunia yang telah melakukan reklamasi pantai dinegaranya

yaitu sebagai berikut:

1) Reklamasi di Cao Fe Dian, Tian Jin – Cina

Cao Fe Dian merupakan satu kawasan di pantai timur Beijing yang akan

Page 4: Reklamasi Pantai Dubai

mengalami pertumbuan yang cukup pesat. Lokasi reklamasi tersebut berada pada

pesisir timur negara Cina atau tepatnya berada di pantai barat Laut Kuning. Dalam

perkembangannya, Laut Kuning menjadi kawasan perairan yang berkembang akibat

meningkatnya aktivitas transportasi guna penunjang perekonomian sehingga menjadi

salah satu tempat dimana terjadinya perkembangan perekonomian dunia.

Dengan alasan tersebut, Cina melakukan langkah strategis dengan melakukan

reklamasi di kawasan Cao Fe Dian. Sehingga diharapkan kawasan tersebut mampu

bersaing dengan perkembangan yang terjadi di Asia-Pasifik. Selain itu pula, kawasan

tersebut merupakan relokasi untuk berbagai kawasan-kawasan yang telah ada di Cina

yang dianggap menganggu masyarakat dan dengan tujuan agar pengaturan ruang

menjadi lebih efisien. Dikawasan tersebut juga dibangun kawasan industri, berikat,

pelabuhan, dan Free Trade Zone (FTZ), sehingga diharapkan relokasi tersebut

memberikan nilai ekonomis.

Kegiatan Pengisian Pasir di Area yang Akan di Reklamasi

2) Reklamasi di Song Do – Korea Selatan

Song Do merupakan kota yang terletak di pantai barat semenanjung Korea atau

berada di tepi sebelah timur Laut Kuning. Song Do hampir berhadapan langsung

dengan kawasan reklamasi yang dilakukan Negara Cina, Cao Fe Dian, pada kota Tian

Jin. Kawasan ini merupakan tempat yang strategis sebab merupakan jalur sibuk dan

zona pertumbuhan yang sedang berkembang tidak hanya untuk Korea dan sekitarnya,

melainkan untuk kawasan Asia-Pasifik.

Lokasi reklamasi Song Do ini memiliki luas sekitar 38.000 hektar, dan dibagi

Page 5: Reklamasi Pantai Dubai

kedalam 3 zona yaitu Song Do yang berfungsi sebagai kawasan resort, perkantoran,

perkantoran, perhotelan, dan permukiman. Secara keseluruhan luas Song Do

mencapai 24.000 hektar. Zona selanjutnya yaitu Bandar Udara Internasional Incheon

dengan luas 4.000 hektar, dan Zona ketiga yaitu kawasan industri serta Free Trade

Zone (IDFTZ) seluas 10.000 hektar.

Peta Rencana Reklamasi di Korea Selatan

3) Reklamasi di Kansai – Jepang

Kawasan reklamasi di Jepang terletak di Kansai, Kyoto. Reklamasi dikawasan

ini terletak jauh dari daratan utama dengan dihubungkan jalan panjang antara Kansai

dan Kyoto sebagai akses masuk ketempat tersebut. Tempat reklamasi tersebut telah

beraktifitas layaknya daratan pada umumnya, pada tempat tersebut dimanfaatkan

sebagai perluasan pelabuhan laut dan perluasan Bandara Internasional Kansai.

Page 6: Reklamasi Pantai Dubai

Foto Satelit Kansai International Airport

Kawasan Kansai ini memiliki Luas kira-kira 10 Kilometer persegi (panjang 4

Km dan lebar 2,5 km). Kawasan bandara dibangun pada hasil reklamasi ini dengan

tujuan untuk memenuhi tuntuan warga jepang atas terganggunya warga akibat

kebisingan suara pesawat udara sebab Bandara Internasional Kansai ini memiliki

kesibukan yang tinggi. Kawasan ini juga memiliki potensi gempa dan serangan badai,

namun para ahli telah meminimalisasi dampak tersebut dengan melakukan rekayasa

teknologi.

Jalan Penghubung Kansai Internasional Airport Dengan Kota Kyoto

Page 7: Reklamasi Pantai Dubai

4) Reklamasi Pantai di Utara Jakarta – Indonesia

Proyek reklamasi dan revitalisasi di Utara Jakarta dilakukan oleh Pemda Jakarta

dengan tujuan untuk membangun kawasan tersebut menjadi kawasan aktifitas bisnis

dan perekonomian serta menjadikan kawasan tersebut menjadi kawasan elit. Dengan

dilakukannya reklamasi pantai tersebut diharapkan predikat jakarta berubah menjadi

Water Front City. Pemerintah berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk

sekita 2,7% pertahun dan berupaya mengatasi kesulitan penyediaan ruang serta

merubah kesan kumuh pada Utara Jakarta menjadi kesan formal bernuansa elit.

Selain undang-undang dan pedoman yang ada, reklamasi pantai tersebut juga

mendapatkan dukungan legal yaitu Peraturan Presiden (Perpres) No. 54 Tahun 2008

tentang Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Puncak, dan Cianjur

(Jabodetabekpunjur) yang didalamnya memperbolehkan mengadakan kegiatan

reklamasi dengan peryaratan yang ketat. Perpres tersebut menyebutkan bahwa

persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya sebagai berikut:

a) Bukan merupakan lahan rawa,

b) Merupakan zona perairan pantai yang memiliki potensi reklamasi,

c) Koefisien terbangun paling tinggi 45%,

d) Jarak dari titik surut terendah sekurang-kurangnya 200-300 meter, dan

sampai dengan garis yang menghubungkan titik-titik terluar yang

menunjukkan kedalaman laun 8 meter,

e) Rencana reklamasi telah melalui proses kajian mendalam dan

komprehensif setelah mendapat rekomendasi dari ketua badan yang

tugas dan fungsinya mengkoordinasikan penataan ruang nasional

(BKPRN).

Page 8: Reklamasi Pantai Dubai

III. Reklamasi Pantai di Dubai

Dubai, Uni Emirat Arab, adalah kota yang sudah

terkenal di dunia dengan reklamasi pantainya yang

dilakukan secara besar-besaran. Letak geografisnya

berada di 25ᵒ15’00” LU dan 55ᵒ18’00” BT. Hasil

reklamasi pantainya paling terkenal di dunia adalah

Palm Island, yaitu sebuah pulau buatan yang dibuat

menyerupai bentuk pohon Palem jika dilihat dari

udara.

III.a Info Negara

Dubai, dengan populasi nyaris satu juta orang, meghasilkan beberapa arsitektur

bangunan terbaik di dunia. Sebut saja Burj Al Arab, hotel tertinggi di dunia dan untuk menara

di Emirat, merupakan tempat tinggal tertinggi di dunia. Sebelum adanya megaproyek Palm

Island, garis pantai mulanya hanya sepanjang 70 km saja. Diperkirakan pantai di Dubai

bertambah sepanjang 520 km akibat adanya reklamasi besar-besaran ini. Penambahan garis

pantai akibat pembangunan megaproyek ini akan menjadikan Dubai sangat mencolok di peta

dunia, di tambah dengan keunikan bentuk dari Palm Island. Dubai menjadi kota yang

berkembang dengan cepat selama 10 tahun terakhir, yaitu dengan adanya Burj Dubai,

pembangunan bandara yang super megah hingga berbagai proyek reklamasi pantainya.

Rendahnya suku bunga dan pasar saham menyebabkan investasi di Palm Island

menjadi sangat menarik. Pemerintah Dubai juga menyediakan pasar real estate, yang akan

Page 9: Reklamasi Pantai Dubai

menarik imigran kaya raya ke kota dengan harga properti di bawah nilai pasar pada

umumnya.

Pembeli apartemen dan vila di Dubai Palm Island mulai menempati tempat tinggalnya

pada akhir tahun 2005. Butuh waktu empat tahun untuk menyelesaikan properti di pulau-

pulau tersebut. Perusahaan yang menangani pembangunan Palm Island adalah Dubai Palm

Developers.

III.b Kondisi Eksisting Dubai

Pada pertengahan tahun 1990, putra mahkota Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid

Al Maktoum mencetuskan ide untuk pembangunan kawasan wisata menghadap pantai dan

laut yang indah sehingga tercetuslah proyek reklamasi pantai dengan pembangunan pulau

buatan berbentuk pohon Palem yang menjorok ke tengah lautan sehingga dapat memandang

laut Arabian dari segala sisi. Pulau yang dibangun pertama kali adalah Palm Island Jumeirah

pada tahun 2000 dengan mereklamasi pasir sebanyak 91 juta meter kubik dan lima juta meter

kubik batuan. Setiap gugusan pulau akan berbentuk pohon palem dengan ditutup bula sabit di

atasnya dan akan memiliki jumlah tempat tinggal, hiburan, dan wisata yang besar. Palm

Island terletak di Teluk Persian, sebuah teluk yang berada di antara Iran dan Uni Emirat

Arab.

III.c.Kondisi Dubai Saat Ini

Palm Island memiliki 3 gugusan

pulau yakni Palm Island Jumeirah, Palm

Island Jebel Ali dan Palm Island Deira. Palm

Jumeirah merupakan pulau pertama yang

dibangun yang terdiri dari sebuah penyangga

Palm Island Jumeirah

Page 10: Reklamasi Pantai Dubai

utama di bawah pertengahan dan sebuah mahkota dengan 17 cabang keluar dari pusatnya.

Terdapat juga pulau berbentuk bulan sabit di sekitar konstruksi itu yang berperan sebagai

pemecah ombak lautan sekitarnya. Fase 1 konstruksi menghasilkan 1400 vila dan 2500

apartemen dalam 20 bangunan yang dibuat di sisi timur pulau. Hal ini merupakan permulaan

dari usaha untuk mengundang lebih banyak orang dalam pembangunan 32 hotel selanjutnya.

Palm Islands dan The World adalah gugusan kepulauan buatan yang terletak di Teluk

Persia, Timur Laut Uni Emirat Arab, Dubai. Palm Islands terdiri dari 3 gugusan pulau buatan

yang berbentuk seperti pohon palem, yaitu: Palm Jebel Ali, Palm Jumeirah, dan Palm Deira.

Selain Palms Islands, Dubai juga memiliki gugusan kepulauan buatan lain yang diberi nama

The World. Semua gugusan pulau buatan ini dibuat dengan reklamasi pantai.

Gambar 1. Peta Gugusan Kepulauan Buatan Palm Islands dan The World (sumber:

Wikipedia)

Kepulauan ini dibuat sebagai tujuan pariwisata bagi wisatawan luar negeri. Kepulauan

ini dilengkapi dengan penginapan mewah dan berbagai sarana hiburan bagi wisatawan. Palm

Jebel Ali dan Palm Jumeirah terbuat dari 100 juta meter kubik batu dan pasir, sedangkan

Palm Deira terbuat dari 100 milliar kubik batu dan pasir. Pembangunan Palm Jumeirah

dimulai pada bulan Juni tahun 2001. Tak lama kemudian pembangunan Palm Jebel Ali

dimulai. Palm Deira mulai dibangun pada bulan Oktober 2004. Pembangunan direncanakan

berjalan selama 10 sampai 15 tahun.

Page 11: Reklamasi Pantai Dubai

Palm Islands dibuat dengan reklamasi pantai menggunakan pasir yang dikeruk dari

dasar Teluk Persia oleh kontraktor Belgia, Jan De Nul, dan kontraktor Belanda, Van Oord.

Pasir yang sudah dikeruk disebar dengan menggunakan pompa berkekuatan tinggi dari atas

kapal keruk. Pemecah gelombang besar dibangun pada bagian tepian terluar dari kepulauan

Palm. Pemecah gelombang pada kepulauan Palm Jumeirah saja terdiri dari lebih dari 7 juta

ton batuan. Tiap batu ditempatkan menggunakan crane. Grup Jan de Nul mulai mengerjakan

Palm Jebel Ali pada tahun 2002 dan menyelesaikannya pada akhir tahun 2006. Cakupan

proyek reklamasi Palm Jebel Ali termasuk pembuatan tanjung sepanjang 4 kilometer, yang

dilindungi oleh pemecah gelombang berbentuk lingkaran, selebar 200 meter dan sepanjang

17 kilometer. Terdapat 210 juta meter kubik batu, pasir, dan batu kapur yang digunakan

dalam proses reklamasi, dan terdapat sekitar 10 juta meter kubik batu yang digunakan dalam

pembangunan lereng pelindung.

Palm Jebel Ali merupakan pulau ke dua

yang dibangun pada bulan Oktober 2002 dan

pembangunan tahap pertamanya selesai pada

tahun 2008. Proyek ini direncanakan selesai pada

tahun 2020 dan mengakomodir kebutuhan untuk

1,7 juta orang. Pulau ini 50% lebih besar

dibanding Palm Jumeirah dan termasuk di

dalamnya enam marina, taman bermain, dan

rumah mewah yang akan dibangun di atas laut.

Palm Deira direncanakan menjadi pulau terbesar yang menyusun jajaran Palm Island

ini, dan akan selesai pada tahun 2015. Mega proyek ini dimulai pada Oktober 2000 dan

dibangun untuk tempat tinggal lebih dari 1 juta orang, delapan kali lebih besar dari Palm

Jumeirah dan lima kali lebih besar dari Palm Jebel Ali. Awalnya Palm Deira direncanakan

akan dibangun dengan ukuran 14 km kali 8.5 km, namun karena adanya masalah pada

kedalaman laut di beberapa tempat dimensi tersebut diperkecil menjadi 12.5 km kali 7.5 km.

Palm Jumeirah menerima penduduk pertamanya pada musim panas tahun 2007,

sedangkan Palm Jebel Ali saat ini secara struktural telah selesai. Palm Deira, pulau terbesar di

antara ketiga gugusan Palm Island, masih dalam tahap reklamasi pantai.

Tahapan pelaksanaan pembangunan Palm Island terdiri dari :

Palm Jebel Ali

Page 12: Reklamasi Pantai Dubai

1. Membuat pondasi

2. Reklamasi

3. Dredging

4. GPS

5. Problem solving

Pembangunan pondasi merupakan tahap di mana pemasangan pemecah ombak (break

water/BW) dilakukan di sisi pulau yang akan dibangun. Tujuannya adalah untuk melindungi

area yang akan direklamasi dari ombak besar maupun angin akibat badai. Lapisan penyusun

BW adalah pasir, water permeability sheet berupa batuan kecil dan dua lapisan batuan besar

yang beberapa di antaranya memiliki berat hingga 6 ton. BW dipilih menggunakan batuan

biasa dibanding batuan beton karena dianggap lebih artifisial sehingga dapat menyerupai

karang. Batuan tersebut nantinya dapat berfungsi sebagai karang laut untuk pertumbuhan

biota laut seperti rumput laut sehingga ekosistem ikan laut serta hewan laut lainnya dapat

berkembang dengan baik. Pada BW, dibangun semacam pintu atau daerah terbuka pada dua

sisinya untuk mencegah air supaya tidak tersendat. Jika BW sudah selesai dibuat, maka

pembangunan bagian dalam pulau mulai dilaksanakan.

Dalam pembangunan BW ini, yang paling penting untuk diperhatikan adalah

kekuatan BW khususnya pada bagian yang menghadapi lautan lepas harus kuat menahan

ombak. Ukuran dan desain BW perlu diperhatikan apakah sudah mencukup untuk keperluan

tersebut. Kemiringan dari BW juga harus diperhatikan, ditambah dengan apakah perlu

pembangunan counter weight atau beberapa BW dengan tinggi yang berbeda. Untuk

keperluan ini maka harus ada data yang berisi prediksi tinggi gelombang pada area yang akan

dibangun dan iklim kawasan tersebut dalam jangka waktu beberapa tahun.

Teluk Persian tempat Palm Island dibuat mengandung potensi bencana alam yang

besar. Secara garis besar, bencana dibagi menjadi 2 macam yakni geologi dan atmosferik.

Bencana geologi termasuk di dalamnya gempa bumi, tsunami/gelombang tinggi, erosi akibat

aliran air deras. Sedangkan bencana atmosferik contohnya adalah siklon tropis. Terlepas dari

dua klasifikasi bencana tersebut, masih banyak potensi bencana yang harus menjadi perhatian

serius seperti pendangkalan air tanah, erosi pantai, hilangnya biodiversity dan hutan

mangrove. Efek global warming yang merupakan gabungan dari kedua bencana tersebut

dapat menyebabkan rentetan bencana lainnya seperti erosi dan banjir.

Page 13: Reklamasi Pantai Dubai

Pelaksanaan pembangunan di tengah lautan menyebabkan perlunya susatu sistem

komunikasi dan navigasi yang canggih. Pada megaproyek Palm Island, sistem ini dilakukan

dengan bantuan DGPS (Digital Global Positioning System) yang digunakan untuk mengecek

ketepatan peletakan pasir sebagai material reklamasi. Pelaksanaan di lapangan dilakukan

dengan bantuan pekerja/manusia yang bertugas membawa alat GPS tersebut pada

daratan/pulau hasil reklamasi. Alat GPS kemudian berhubungan langsung dengan satelit di

angkasa untuk kemudian mengirimkan data secara langsung ke daratan. Pekerja yang

membawa alat GPS harus berjalan menyusuri pinggir pantai area reklamasi. Alat GPS akan

bekerja dan menghasilkan data untuk menyimpulkan apakah daratan yang sudah dibangun

sudah tepat dan sesuai dengan perkiraan desain.

III.d Dampak Lingkungan Pembangunan The World dan Palm Islands, Dubai

Pembangunan Palm Islands dan The World memiliki dampak lingkungan yang sangat

jelas. Aspek lingkungan hidup yang terkena dampak terbesar adalah keanekaragaman hayati

di ekosistem kelautan Teluk Persia. Proses pembangunan ini memberikan dampak pada

kehidupan satwa liar di sekitar proyek, erosi pantai, perpindahan sedimentasi, dan pola

ombak. Sedimen teraduk akibat aktivitas proyek menyebabkan fauna lau lokal terganggu dan

mengurangi intensitas cahaya matahari yang biasa diserap oleh tumbuhan laut.

Megaproyek milik Dubai ini menjadi sasaran kritikan favorit bagi ahli-ahli lingkungan.

Greenpeace mengkritisi pembangunan Palm Islands yang tidak ramah lingkungan dan tidak

berkesinambungan. Dan para ahli lingkungan juga melontarkan kritik pedas di

mongabay.com, sebuah situs web yang berisi artikel mengenai hutan hujan tropis. Mereka

menyatakan,

"significant changes in the maritime environment [of Dubai] are leaving a visual scar [. . .]

As a result of the dredging and redepositing of sand for the construction of the islands, the

typically crystalline waters of the gulf of Dubai have become severely clouded with silt.

Construction activity is damaging the marine habitat, burying coral reefs, oyster beds and

subterranean fields of sea grass, threatening local marine species as well as other species

dependent on them for food. Oyster beds have been covered in as much as two inches of

sediment, while above the water, beaches are eroding with the disruption of natural currents"

("Dubai's artificial islands have high environmental cost").

Page 14: Reklamasi Pantai Dubai

II.c.5 USUALAN

Adapun selain kegiatan diatas yang telah dijelaskan sebelumnya. Kelompok kami

memrpunyai rancangan rencana Kegiatan reklamsi pantai yang dinamai “Dot Beach”.

Detail kegiatan:

1. Perencanaan

Dalam proses perencanaan, dilakukan pengukuran beberapa hal yang berkaitan

dengan pembangunan reklamasi, antara lain:

a. Angin

Data angin digunakan untuk melakukan perhitungan proses hindcasting

gelombang.

b. Fetch

Fetch adalah daerah pembentukan gelombang yang diasumsikan memiliki

kecepatan dan arah angin yang relatif konstan. Adanya kenyataan bahwa angin

bertiup dalam arah yang bervariasi atau sembarang, maka panjang fetch diukur

dari titik pengamatan dengan interval 50. Panjang fetch dihitung untuk 8 arah

mata angin.

c. Pasang surut\

Data pasang surut diperoleh dari data pengukuran selama 15 hari berturut –

turut dengan interval waktu 1 jam. Data pasang surut diperlukan untuk

menentukan elevasi muka air rencana, dimensi dan ketinggian mercu

bangunan pantai.

d. Analisa Arus laut

Pengukuran arus menggunakan currentmeter yang dilakukan untuk

mendapatkan kecepatan dan arah arus tiap jam. Pengukuran arus dilakukan

pada 2 kondisi, yaitu pada kondisi pasang tertinggi (pasang purnama) dan

surut terendah (pasang perbani) secara simultan. Lama pengukuran masing-

masing selama 24 jam dengan interval waktu 60 menit, yaitu dari saat surut

sampai saat surut berikutnya atau dari saat pasang ke saat pasang berikutnya

atau disebut 1 siklus pasang surut.

e. Batimetri perairan

Page 15: Reklamasi Pantai Dubai

Survei batimetri atau pemeruman (sounding) dimaksudkan untuk mengetahui

kondisi rupa bumi dasar perairan. Kawasan yang disurvei batimetri meliputi

wilayah perairan dari garis pantai ke arah laut sejauh lebih dari 9,5 km. Survei

dilakukan dengan alat echosounder yang dilengkapi dengan GPS, sehingga

survei dapat dilakukan dengan mudah walau lokasi yang disurvei meliputi

cukup jauh dari garis pantai. Hasil dari survei batimetri ini diolah dan

digabung dengan hasil survei topografi sehingga diperoleh peta darat-laut

kawasan yang dikaji.

f. Sedimen

Pengambilan contoh sedimen layang dilakukan pada kedalaman yang sama

dengan pengukuran arus. Sedimen layang akan diambil 3 sampel di

masingmasing titik dimana metoda ini disebut dengan composite sample yang

berarti bahwa pengambilan sample dilakukan pada kedalaman air yang

berbeda dan kemudian digabung menjadi 1 sampel. Peralatan pengambilan

contoh sedimen layang menggunakan satu unit botol yang dilengkapi katup-

katup pemberat.

g. Peramalan gelombang

Data gelombang di Indonesia pada umumnya sulit didapatkan. Apabila ada

data gelombang biasanya hanya menyangkut beberapa bulan atau paling lama

satu tahun, sehingga belum memadai bilamana data tersebut digunakan untuk

analisis gelombang ekstrim. Untuk mengatasi keterbatasan data gelombang

tersebut di atas biasanya perencana melakukan peramalan gelombang lewat

data angin, karena data angin relatif tersedia dan mudah didapatkan. Data bisa

dikumpulkan dari data yang tersedia di bandar udara terdekat atau lewat

Badan Meterologi dan Geofisika ( BMG ).

2. Pelaksanaan

a. Pelelangan

Proses pelangan dimana pemrakarsa pengutarakan ide kepada beberapa

kontraktor untuk merealisasikan ide yang telah disusun

b. Nota Kesepakatan

Hal ini dibuat etelah dicapai kesepakatan antar pemrakarsa dan pengembang.

Di dalam Nota kesepahaman dicantumkan kewajiban pihak yang ditunjuk

sebelum dilanjutkan kepada perjanjian pengembangan, untuk:

a). Menyiapkan proposal yang antara lain berisikan:

Page 16: Reklamasi Pantai Dubai

- perencanaan reklamasi;

- perencanaan penggunaan tanah hasil reklamasi;

- perencanaan makro infrastruktur;

- perencanaan fasilitas umum/fasilitas sosial;

- perencanaan pentahapan;

- perencanaan AMDAL Proyek.

- perencanaan usaha dan keuangan serta studi kelayakan

3. Perizinan

Setelah perjanjian pengembangan ditandatangani, maka mitra pengembang membuat

perencanaan inci setiap tahap pelaksanaan reklamasi dan melengkapi persyaratan-

persyaratan teknis yaitu:

a) Amdal Proyek;

b) Perencanaan penggunaan tanah hasil reklamasi;

c) Perencanaan pengambilan material reklamasi;

d) Perencanaan infrastruktur/prasarana dasar.

4. Pelaksanaan Reklamasi dan Prasarana Dasar

Setelah mendapatkan izin Pelaksanaan Reklamasi, Mitra Pengembang menunjuk

kontraktor pelaksana dan pelaksana prasarana dasar serta suplier pengambilan

material urug.

5. Pengawasan

Dilakukan pengawasan rutin dan pengendalian teknis atas pelaksanaan reklamasi dan

pembangunan prasarana dasar di lapangan serta masalah yang dihadapi saat

pembangunan

6. Pembangunan dan pengelolaan hasil reklamasi

Setelah reklamasi terbuat, dilakukan serah terima antara pengembang dengan

pemrakarsa sesuai perjanjian yang dibuat.

Waktu yang diperlukan: 5-10 tahun

Biaya: Rp 18-20 triliun

Luas kawasan yang akan terkena dampak: 2828,57 km2

Dampak terhadap lingkungan:

Page 17: Reklamasi Pantai Dubai

Positif:

terdapat tambahan daratan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan

daerah yang menjadi daerah reklamasi akan terlindungi dari erosi karena sudah

dilakukan pengamanan terhadap gempuran ombak

daerah dengan ketinggian lebih rendah dari permukaan laut dapat aman dari banjir

karena adanya tembok penahan air laut di sepanjang pantai

dapat dijadikan area rekreasi

Negatif:

peninggian muka air laut karena perubahan fungsi beberapa bagian laut

pencemaran laut akibat reklamasi

Daftar Pustaka:

World Wildlife Fund (WWF), pada tahun 2007 juga menyatakan Dubai lima kali lebih

unsustainable (tidak berkesinambungan) dari negara-negara lain (Samarai, 2007).

Sumber: Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan ,. Dr. Ir. Ruchyat

Deni Djakapermana M.Eng (Pengamat Penataan Ruang dan Pengembangan)