pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

61
KAWASAN REKLAMASI PANTAI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.40/PRT/M/2007 PEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Upload: penataan-ruang

Post on 18-Nov-2014

14.729 views

Category:

Technology


16 download

DESCRIPTION

Peraturan Menteri (Permen) Pekerjaan Umum No. 40/PRT/M/2007 tentang Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

TRANSCRIPT

Page 1: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

KAWASAN REKLAMASI PANTAIPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.40/PRT/M/2007

PEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Page 2: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGJL.PATIMURA NO.20 KEB.BARU, JAKARTA SELATAN

PEDOMAN PENATAAN RUANGKAWASAN REKLAMASI PANTAIPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.40/PRT/M/2007

Page 3: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

KAWASAN REKLAMASI PANTAIPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.40/PRT/M/2007

PEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG

Page 4: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

Cetakan ke 2,Tahun 2008Departemen Pekerjaan Umum

Page 5: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

Cetakan ke 2,Tahun 2008Departemen Pekerjaan Umum

i

MENTERI PEKERJAAN UMUMREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUMNOMOR : 40 /PRT/M/2007

TENTANGPEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG

KAWASAN REKLAMASI PANTAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang diperlukan adanyaPedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan ReklamasiPantai;

b. bahwa Pedoman Perencanaan Tata Ruang KawasanReklamasi Pantai diperlukan agar perencanaan tata ruangdi kawasan reklamasi pantai dapat dilaksanakan sesuaidengan kaidah penataan ruang;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan MenteriPekerjaan Umum;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung;

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang PenataanRuang;

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang PengelolaanKawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;

i

MENTERI PEKERJAAN UMUMREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUMNOMOR : 40 /PRT/M/2007

TENTANGPEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG

KAWASAN REKLAMASI PANTAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang diperlukan adanyaPedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan ReklamasiPantai;

b. bahwa Pedoman Perencanaan Tata Ruang KawasanReklamasi Pantai diperlukan agar perencanaan tata ruangdi kawasan reklamasi pantai dapat dilaksanakan sesuaidengan kaidah penataan ruang;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan MenteriPekerjaan Umum;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang BangunanGedung;

2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang PenataanRuang;

3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang PengelolaanKawasan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil;

Page 6: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

ii

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata KerjaKementerian Negara RI;

6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang UnitOrganisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara RI;

7. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentangPembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 286/PRT/M/2005tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen PekerjaanUmum;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANGPEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG KAWASANREKLAMASI PANTAI.

Pasal 1Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:1. Reklamasi pantai adalah kegiatan di tepi pantai yang dilakukan oleh orang

dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudutlingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan,atau drainase.

2. Kawasan reklamasi pantai adalah kawasan hasil perluasan daerah pesisirpantai melalui rekayasa teknis untuk pengembangan kawasan baru.

3. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.

Pasal 2(1) Pengaturan Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai

dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi pemerintah daerah dalamperencanaan tata ruang pada kawasan yang sudah dilakukan reklamasi.

(2) Pengaturan Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai

iii

bertujuan untuk mewujudkan rencana tata ruang di kawasan reklamasi pantaiagar sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

Pasal 3(1) Ruang lingkup Peraturan Menteri ini mengatur mengenai:

a. ketentuan umum, yang meliputi persyaratan, tipologi, aspek sosial, aspekbudaya dan aspek ekonomi kawasan, aspek pergerakan, aksesibilitasdan transportasi, serta aspek kemudahan ruang publik;

b. ketentuan teknis, yang meliputi struktur ruang kawasan, pola ruangkawasan, pengelolaan lingkungan, prasarana dan sarana, fasilitas umumdan sosial serta kriteria struktur ruang, pola ruang, dan amplop ruang.

(2) Pengaturan tentang ketentuan teknis perencanaan tata ruang di kawasanreklamasi pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimuat secara lengkapdalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri ini.

Pasal 4Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Peraturan Menteri ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentinganuntuk diketahui dan dilaksanakan.

Page 7: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

ii

4. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata KerjaKementerian Negara RI;

6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang UnitOrganisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara RI;

7. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 tentangPembentukan Kabinet Indonesia Bersatu;

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 286/PRT/M/2005tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen PekerjaanUmum;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM TENTANGPEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG KAWASANREKLAMASI PANTAI.

Pasal 1Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:1. Reklamasi pantai adalah kegiatan di tepi pantai yang dilakukan oleh orang

dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudutlingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan,atau drainase.

2. Kawasan reklamasi pantai adalah kawasan hasil perluasan daerah pesisirpantai melalui rekayasa teknis untuk pengembangan kawasan baru.

3. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.

Pasal 2(1) Pengaturan Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai

dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi pemerintah daerah dalamperencanaan tata ruang pada kawasan yang sudah dilakukan reklamasi.

(2) Pengaturan Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai

iii

bertujuan untuk mewujudkan rencana tata ruang di kawasan reklamasi pantaiagar sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

Pasal 3(1) Ruang lingkup Peraturan Menteri ini mengatur mengenai:

a. ketentuan umum, yang meliputi persyaratan, tipologi, aspek sosial, aspekbudaya dan aspek ekonomi kawasan, aspek pergerakan, aksesibilitasdan transportasi, serta aspek kemudahan ruang publik;

b. ketentuan teknis, yang meliputi struktur ruang kawasan, pola ruangkawasan, pengelolaan lingkungan, prasarana dan sarana, fasilitas umumdan sosial serta kriteria struktur ruang, pola ruang, dan amplop ruang.

(2) Pengaturan tentang ketentuan teknis perencanaan tata ruang di kawasanreklamasi pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimuat secara lengkapdalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri ini.

Pasal 4Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.Peraturan Menteri ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentinganuntuk diketahui dan dilaksanakan.

Page 8: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

iv

Lampiran : Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor : 40 /PRT/M/2007Tanggal : 12 Desember 2007Tentang : PEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG KAWASAN

REKLAMASI PANTAI

v

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................. vPrakata ................................................................................................... ixPendahuluan .......................................................................................... xi1 Ruang lingkup ................................................................................. 12 Acuan normatif ................................................................................ 13 Istilah dan definisi ............................................................................ 2

3.1 Ruang .................................................................................... 23.2 Tata ruang ............................................................................. 23.3 Struktur ruang ........................................................................ 23.4 Pola ruang ............................................................................. 23.5 Penataan ruang ..................................................................... 23.6 Perencanaan tata ruang ........................................................ 23.7 Pemanfaatan ruang ............................................................... 33.8 Pengendalian pemanfaatan ruang ........................................ 33.9 Rencana tata ruang ............................................................... 33.10 Kawasan lindung ................................................................... 33.11 Kawasan budi daya ............................................................... 33.12 Kawasan perkotaan ............................................................... 33.13 Kawasan pesisir .................................................................... 43.14 Kawasan reklamasi pantai .................................................... 43.15 Ruang terbuka privat ............................................................. 43.16 Ruang terbuka publik ............................................................ 43.17 Garis sempadan bangunan (GSB) ........................................ 43.18 Garis sempadan pantai (GSP) .............................................. 43.19 Garis sempadan sungai (GSS) ............................................. 53.20 Koefisien dasar bangunan (KDB) .......................................... 53.21 Koefisien lantai bangunan (KLB) ........................................... 53.22 Koefisien dasar hijau (KDH) .................................................. 53.23 Kemudahan publik ................................................................. 53.24 Reklamasi pantai ................................................................... 53.25 Sempadan pantai .................................................................. 63.26 Garis pantai ........................................................................... 63.27 Panorama pantai ................................................................... 63.28 Elemen-elemen pantai .......................................................... 6

Page 9: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

iv

Lampiran : Peraturan Menteri Pekerjaan UmumNomor : 40 /PRT/M/2007Tanggal : 12 Desember 2007Tentang : PEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG KAWASAN

REKLAMASI PANTAI

v

Daftar isi

Daftar isi ................................................................................................. vPrakata ................................................................................................... ixPendahuluan .......................................................................................... xi1 Ruang lingkup ................................................................................. 12 Acuan normatif ................................................................................ 13 Istilah dan definisi ............................................................................ 2

3.1 Ruang .................................................................................... 23.2 Tata ruang ............................................................................. 23.3 Struktur ruang ........................................................................ 23.4 Pola ruang ............................................................................. 23.5 Penataan ruang ..................................................................... 23.6 Perencanaan tata ruang ........................................................ 23.7 Pemanfaatan ruang ............................................................... 33.8 Pengendalian pemanfaatan ruang ........................................ 33.9 Rencana tata ruang ............................................................... 33.10 Kawasan lindung ................................................................... 33.11 Kawasan budi daya ............................................................... 33.12 Kawasan perkotaan ............................................................... 33.13 Kawasan pesisir .................................................................... 43.14 Kawasan reklamasi pantai .................................................... 43.15 Ruang terbuka privat ............................................................. 43.16 Ruang terbuka publik ............................................................ 43.17 Garis sempadan bangunan (GSB) ........................................ 43.18 Garis sempadan pantai (GSP) .............................................. 43.19 Garis sempadan sungai (GSS) ............................................. 53.20 Koefisien dasar bangunan (KDB) .......................................... 53.21 Koefisien lantai bangunan (KLB) ........................................... 53.22 Koefisien dasar hijau (KDH) .................................................. 53.23 Kemudahan publik ................................................................. 53.24 Reklamasi pantai ................................................................... 53.25 Sempadan pantai .................................................................. 63.26 Garis pantai ........................................................................... 63.27 Panorama pantai ................................................................... 63.28 Elemen-elemen pantai .......................................................... 6

Page 10: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

vi

3.29 Pasang surut ......................................................................... 63.30 Abrasi .................................................................................... 63.31 Lepas pantai .......................................................................... 73.32 Backshore ............................................................................. 73.33 Dune .................................................................................... 7

4 Ketentuan .................................................................................... 74.1 Ketentuan umum ................................................................... 7

4.1.1 Persyaratan ................................................................. 74.1.2 Tipologi ........................................................................ 84.1.3 Aspek sosial, budaya, dan ekonomi kawasan ............ 114.1.4 Aspek pergerakan, aksesibilitas, dan transportasi ...... 114.1.5 Aspek kemudahan publik dan ruang publik ................ 12

4.2 Ketentuan teknis.................................................................... 134.2.1 Struktur ruang kawasan .............................................. 134.2.2 Pola ruang kawasan.................................................... 144.2.3 Pengelolaan lingkungan .............................................. 144.2.4 Prasarana dan sarana................................................. 154.2.5 Fasilitas umum dan sosial ........................................... 154.2.6 Kriteria struktur ruang, pola ruang, dan

amplop ruang di kawasan reklamasi pantai ................ 16

5 Tata cara pelaksanaan .................................................................... 35

Lampiran A Contoh deliniasi ruang kawasan reklamasipantai (informatif) ........................................................ 38

Lampiran B Tipikal potongan melintang pantai (informatif) ............ 39Lampiran C Tipologi kawasan reklamasi pantai berdasarkan

kondisi fisik (informatif) ............................................... 40

Bibliografi .................................................................................... 41

vii

Daftar gambar

Gambar 1 Kemudahan publik dan ruang publik .......................... 13

Daftar tabel

Tabel 1 Kriteria struktur ruang dan pola ruang dikawasan reklamasi pantai. ......................................... 17

Tabel 2 Kriteria amplop ruang di kawasan reklamasipantai .......................................................................... 26

Page 11: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

vi

3.29 Pasang surut ......................................................................... 63.30 Abrasi .................................................................................... 63.31 Lepas pantai .......................................................................... 73.32 Backshore ............................................................................. 73.33 Dune .................................................................................... 7

4 Ketentuan .................................................................................... 74.1 Ketentuan umum ................................................................... 7

4.1.1 Persyaratan ................................................................. 74.1.2 Tipologi ........................................................................ 84.1.3 Aspek sosial, budaya, dan ekonomi kawasan ............ 114.1.4 Aspek pergerakan, aksesibilitas, dan transportasi ...... 114.1.5 Aspek kemudahan publik dan ruang publik ................ 12

4.2 Ketentuan teknis.................................................................... 134.2.1 Struktur ruang kawasan .............................................. 134.2.2 Pola ruang kawasan.................................................... 144.2.3 Pengelolaan lingkungan .............................................. 144.2.4 Prasarana dan sarana................................................. 154.2.5 Fasilitas umum dan sosial ........................................... 154.2.6 Kriteria struktur ruang, pola ruang, dan

amplop ruang di kawasan reklamasi pantai ................ 16

5 Tata cara pelaksanaan .................................................................... 35

Lampiran A Contoh deliniasi ruang kawasan reklamasipantai (informatif) ........................................................ 38

Lampiran B Tipikal potongan melintang pantai (informatif) ............ 39Lampiran C Tipologi kawasan reklamasi pantai berdasarkan

kondisi fisik (informatif) ............................................... 40

Bibliografi .................................................................................... 41

vii

Daftar gambar

Gambar 1 Kemudahan publik dan ruang publik .......................... 13

Daftar tabel

Tabel 1 Kriteria struktur ruang dan pola ruang dikawasan reklamasi pantai. ......................................... 17

Tabel 2 Kriteria amplop ruang di kawasan reklamasipantai .......................................................................... 26

Page 12: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

ix

Prakata

Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai dipersiapkan olehPanitia Teknik Standardisasi Bidang Bahan Konstruksi Bangunan dan RekayasaSipil melalui Gugus Kerja Bidang Penataan Ruang Permukiman pada Sub PanitiaTeknik Standardisasi Bidang Permukiman. Pedoman ini diprakarsai oleh DirektoratPenataan Ruang Nasional, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, DepartemenPekerjaan Umum.

Penulisan ini mengikuti Pedoman Badan Standarisasi Nasional (BSN) No. 8 Tahun2000 melalui proses pembahasan dan mekanisme yang berlaku sesuai denganBSN No. 9 Tahun 2000. Dalam proses pembahasannya telah melibatkannarasumber, pakar dari Perguruan Tinggi, Asosiasi Profesi, Direktorat Teknis dilingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Departemen/Instansi terkait lainnya,serta Pemerintah Daerah.

Pedoman ini akan melengkapi ketentuan, acuan, dan pedoman yang telah adauntuk meningkatkan kualitas penataan ruang di kawasan reklamasi pantai,sehingga Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dapat melaksanakanperencanaan tata ruang di kawasan reklamasi pantai.

viii

Page 13: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

ix

Prakata

Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai dipersiapkan olehPanitia Teknik Standardisasi Bidang Bahan Konstruksi Bangunan dan RekayasaSipil melalui Gugus Kerja Bidang Penataan Ruang Permukiman pada Sub PanitiaTeknik Standardisasi Bidang Permukiman. Pedoman ini diprakarsai oleh DirektoratPenataan Ruang Nasional, Direktorat Jenderal Penataan Ruang, DepartemenPekerjaan Umum.

Penulisan ini mengikuti Pedoman Badan Standarisasi Nasional (BSN) No. 8 Tahun2000 melalui proses pembahasan dan mekanisme yang berlaku sesuai denganBSN No. 9 Tahun 2000. Dalam proses pembahasannya telah melibatkannarasumber, pakar dari Perguruan Tinggi, Asosiasi Profesi, Direktorat Teknis dilingkungan Departemen Pekerjaan Umum, Departemen/Instansi terkait lainnya,serta Pemerintah Daerah.

Pedoman ini akan melengkapi ketentuan, acuan, dan pedoman yang telah adauntuk meningkatkan kualitas penataan ruang di kawasan reklamasi pantai,sehingga Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota dapat melaksanakanperencanaan tata ruang di kawasan reklamasi pantai.

Page 14: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

xi

Pendahuluan

Kawasan kota di tepi pantai cenderung mengalami perubahan yang cukup pesat,sehingga menimbulkan berbagai masalah seperti meningkatnya kebutuhan lahanuntuk perumahan, industri, perdagangan dan jasa, pelabuhan, pergudangan,wisata bahari, maupun sarana dan prasarana, sehingga perlu dilakukan perluasanmelalui reklamasi pantai.

Kawasan reklamasi pantai merupakan kawasan hasil perluasan daerah pesisirpantai melalui rekayasa teknis untuk pengembangan kawasan baru. Kawasanreklamasi pantai termasuk dalam kategori kawasan yang terletak di tepi pantai,dimana pertumbuhan dan perkembangannya baik secara sosial, ekonomi, danfisik sangat dipengaruhi oleh badan air laut.

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan kota-kota di tepi pantai akan berimbaspada daerah sekitarnya termasuk kawasan reklamasi pantai sebagai perluasankota tersebut. Hal ini tentu saja akan menimbulkan berbagai persoalan komplekssehingga diperlukan pengaturan terhadap kawasan reklamasi pantai dimaksud.Dalam rangka menata pembangunan kawasan reklamasi pantai diperlukan suatupedoman teknis yang operasional bagi pemerintah, masyarakat, dan swastadalam penyelenggaraan penataan ruang di kawasan reklamasi pantai.

Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai ini disusun dalamrangka melengkapi norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang penataan ruangyang sudah ada. Pedoman ini digunakan dalam penyusunan RDTR kawasanreklamasi pantai yang merupakan bagian dari RTRW Kabupaten/Kota.

Pedoman ini mencakup ketentuan umum dan ketentuan teknis perencanaantata ruang kawasan reklamasi pantai. Pedoman ini hanya berlaku untuk kawasanreklamasi secara umum, sedangkan kawasan reklamasi yang bersifat khususseperti kawasan reklamasi yang rawan bencana tsunami akan diberlakukanketentuan khusus yang tidak ditampung dalam pedoman ini.

x

Page 15: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

xi

Pendahuluan

Kawasan kota di tepi pantai cenderung mengalami perubahan yang cukup pesat,sehingga menimbulkan berbagai masalah seperti meningkatnya kebutuhan lahanuntuk perumahan, industri, perdagangan dan jasa, pelabuhan, pergudangan,wisata bahari, maupun sarana dan prasarana, sehingga perlu dilakukan perluasanmelalui reklamasi pantai.

Kawasan reklamasi pantai merupakan kawasan hasil perluasan daerah pesisirpantai melalui rekayasa teknis untuk pengembangan kawasan baru. Kawasanreklamasi pantai termasuk dalam kategori kawasan yang terletak di tepi pantai,dimana pertumbuhan dan perkembangannya baik secara sosial, ekonomi, danfisik sangat dipengaruhi oleh badan air laut.

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan kota-kota di tepi pantai akan berimbaspada daerah sekitarnya termasuk kawasan reklamasi pantai sebagai perluasankota tersebut. Hal ini tentu saja akan menimbulkan berbagai persoalan komplekssehingga diperlukan pengaturan terhadap kawasan reklamasi pantai dimaksud.Dalam rangka menata pembangunan kawasan reklamasi pantai diperlukan suatupedoman teknis yang operasional bagi pemerintah, masyarakat, dan swastadalam penyelenggaraan penataan ruang di kawasan reklamasi pantai.

Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai ini disusun dalamrangka melengkapi norma, standar, prosedur, dan kriteria bidang penataan ruangyang sudah ada. Pedoman ini digunakan dalam penyusunan RDTR kawasanreklamasi pantai yang merupakan bagian dari RTRW Kabupaten/Kota.

Pedoman ini mencakup ketentuan umum dan ketentuan teknis perencanaantata ruang kawasan reklamasi pantai. Pedoman ini hanya berlaku untuk kawasanreklamasi secara umum, sedangkan kawasan reklamasi yang bersifat khususseperti kawasan reklamasi yang rawan bencana tsunami akan diberlakukanketentuan khusus yang tidak ditampung dalam pedoman ini.

Page 16: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

xii

Pedoman ini bermanfaat bagi :

1. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota: sebagai acuan dalam penyusunanrencana detil tata ruang pada kawasan reklamasi pantai;

2. Stakeholder lain: sebagai acuan dalam menentukan kriteria lokasi danpersyaratan kegiatan pemanfaatan ruang di kawasan reklamasi pantai.

1 dari 43

Perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

1 Ruang lingkup

Pedoman ini mencakup ketentuan umum dan ketentuan teknis perencanaantata ruang kawasan reklamasi pantai. Ketentuan umum meliputi persyaratan;tipologi; aspek sosial, budaya dan ekonomi kawasan; aspek pergerakan,aksesibilitas, dan transportasi; serta aspek kemudahan publik dan ruang publik.Ketentuan teknis meliputi struktur ruang kawasan, pola ruang kawasan,pengelolaan lingkungan, prasarana dan sarana, fasilitas umum dan sosial, sertakriteria struktur ruang, pola ruang, dan amplop ruang. Pedoman ini diperuntukkanbagi perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai di perkotaan, khususnyakawasan yang sudah direklamasi.

Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi Pemerintah Daerahdalam perencanaan tata ruang pada kawasan yang sudah dilakukan reklamasi.Tujuannya adalah untuk mewujudkan rencana tata ruang di kawasan reklamasipantai agar sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

2 Acuan normatif

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisirdan Pulau-Pulau Kecil.

SNI 03-6981-2004, Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan SederhanaTidak Bersusun Di Daerah Perkotaan.

Page 17: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

xii

Pedoman ini bermanfaat bagi :

1. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota: sebagai acuan dalam penyusunanrencana detil tata ruang pada kawasan reklamasi pantai;

2. Stakeholder lain: sebagai acuan dalam menentukan kriteria lokasi danpersyaratan kegiatan pemanfaatan ruang di kawasan reklamasi pantai.

1 dari 43

Perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

1 Ruang lingkup

Pedoman ini mencakup ketentuan umum dan ketentuan teknis perencanaantata ruang kawasan reklamasi pantai. Ketentuan umum meliputi persyaratan;tipologi; aspek sosial, budaya dan ekonomi kawasan; aspek pergerakan,aksesibilitas, dan transportasi; serta aspek kemudahan publik dan ruang publik.Ketentuan teknis meliputi struktur ruang kawasan, pola ruang kawasan,pengelolaan lingkungan, prasarana dan sarana, fasilitas umum dan sosial, sertakriteria struktur ruang, pola ruang, dan amplop ruang. Pedoman ini diperuntukkanbagi perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai di perkotaan, khususnyakawasan yang sudah direklamasi.

Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi Pemerintah Daerahdalam perencanaan tata ruang pada kawasan yang sudah dilakukan reklamasi.Tujuannya adalah untuk mewujudkan rencana tata ruang di kawasan reklamasipantai agar sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

2 Acuan normatif

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisirdan Pulau-Pulau Kecil.

SNI 03-6981-2004, Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan SederhanaTidak Bersusun Di Daerah Perkotaan.

Page 18: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

2 dari 43

3 Istilah dan definisi

3.1ruangwadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruangdi dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluklain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya

3.2tata ruangwujud struktur ruang dan pola ruang

3.3struktur ruangsusunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan saranayang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yangsecara hierarkis memiliki hubungan fungsional

3.4pola ruangdistribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruanguntuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya

3.5penataan ruangsuatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, danpengendalian pemanfaatan ruang

3.6perencanaan tata ruangsuatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputipenyusunan dan penetapan rencana tata ruang

3 dari 43

3.7pemanfaatan ruangupaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencanatata ruang, melalui penyusunan dan pelaksanaan program besertapembiayaannya

3.8pengendalian pemanfaatan ruangupaya untuk mewujudkan tertib tata ruang

3.9rencana tata ruanghasil perencanaan tata ruang

3.10kawasan lindungwilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkunganhidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

3.11kawasan budi dayawilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasarkondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumberdaya buatan

3.12kawasan perkotaanwilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunanfungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusipelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

Page 19: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

2 dari 43

3 Istilah dan definisi

3.1ruangwadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruangdi dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluklain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya

3.2tata ruangwujud struktur ruang dan pola ruang

3.3struktur ruangsusunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan saranayang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yangsecara hierarkis memiliki hubungan fungsional

3.4pola ruangdistribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruanguntuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya

3.5penataan ruangsuatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, danpengendalian pemanfaatan ruang

3.6perencanaan tata ruangsuatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputipenyusunan dan penetapan rencana tata ruang

3 dari 43

3.7pemanfaatan ruangupaya untuk mewujudkan struktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencanatata ruang, melalui penyusunan dan pelaksanaan program besertapembiayaannya

3.8pengendalian pemanfaatan ruangupaya untuk mewujudkan tertib tata ruang

3.9rencana tata ruanghasil perencanaan tata ruang

3.10kawasan lindungwilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkunganhidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan

3.11kawasan budi dayawilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasarkondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumberdaya buatan

3.12kawasan perkotaanwilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan susunanfungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusipelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi

Page 20: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

4 dari 43

3.13kawasan pesisirdaerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi olehperubahan di darat dan laut

3.14kawasan reklamasi pantaikawasan hasil perluasan daerah pesisir pantai melalui rekayasa teknis untukpengembangan kawasan baru

3.15ruang terbuka privatruang terbuka yang terdapat pada lahan milik perorangan atau pengembang

3.16ruang terbuka publikruang terbuka yang terdapat pada lahan milik publik baik berupa taman, lapanganolah raga, atau ruang terbuka lainnya yang dapat diakses dan dimanfaatkanoleh publik tanpa batasan ruang, waktu, dan biaya

3.17garis sempadan bangunan (GSB)batas persil yang tidak boleh didirikan bangunan dan diukur dari dinding terluarbangunan terhadap batas tepi rencana jalan, batas rencana sungai, batas tepirencana pantai, rencana saluran infrastruktur, batas jaringan listrik tegangantinggi, batas tepi rel KA, garis sempadan mata air, garis sempadan aproad land-ing, dan garis sempadan telekomunikasi

3.18garis sempadan pantai (GSP)jarak bebas atau batas wilayah pantai yang tidak boleh dimanfaatkan untuk lahanbudi daya atau untuk didirikan bangunan. GSP diukur dari titik pasang tertinggi

5 dari 43

3.19garis sempadan sungai ( GSS )jarak bebas atau batas wilayah sungai yang tidak boleh dimanfaatkan untuklahan budi daya atau untuk didirikan bangunan. GSS diukur dari garis bibirsungai

3.20koefisien dasar bangunan ( KDB )luas lantai dasar dibagi luas lahan kawasan

3.21koefisien lantai bangunan ( KLB )luas bangunan kotor dibagi luas lahan kawasan

3.22koefisien dasar hijau ( KDH )pengaturan penyediaan ruang terbuka baik ruang terbuka publik dan hijau dikawasan reklamasi pantai

3.23kemudahan publikaksesibilitas dan kemudahan dalam menikmati fasilitas publik berupa panorama,ruang terbuka publik (laut, pantai, dan hijau)

3.24reklamasi pantaikegiatan di tepi pantai yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkanmanfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomidengan cara pengurugan, pengeringan lahan, atau drainase

Page 21: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

4 dari 43

3.13kawasan pesisirdaerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi olehperubahan di darat dan laut

3.14kawasan reklamasi pantaikawasan hasil perluasan daerah pesisir pantai melalui rekayasa teknis untukpengembangan kawasan baru

3.15ruang terbuka privatruang terbuka yang terdapat pada lahan milik perorangan atau pengembang

3.16ruang terbuka publikruang terbuka yang terdapat pada lahan milik publik baik berupa taman, lapanganolah raga, atau ruang terbuka lainnya yang dapat diakses dan dimanfaatkanoleh publik tanpa batasan ruang, waktu, dan biaya

3.17garis sempadan bangunan (GSB)batas persil yang tidak boleh didirikan bangunan dan diukur dari dinding terluarbangunan terhadap batas tepi rencana jalan, batas rencana sungai, batas tepirencana pantai, rencana saluran infrastruktur, batas jaringan listrik tegangantinggi, batas tepi rel KA, garis sempadan mata air, garis sempadan aproad land-ing, dan garis sempadan telekomunikasi

3.18garis sempadan pantai (GSP)jarak bebas atau batas wilayah pantai yang tidak boleh dimanfaatkan untuk lahanbudi daya atau untuk didirikan bangunan. GSP diukur dari titik pasang tertinggi

5 dari 43

3.19garis sempadan sungai ( GSS )jarak bebas atau batas wilayah sungai yang tidak boleh dimanfaatkan untuklahan budi daya atau untuk didirikan bangunan. GSS diukur dari garis bibirsungai

3.20koefisien dasar bangunan ( KDB )luas lantai dasar dibagi luas lahan kawasan

3.21koefisien lantai bangunan ( KLB )luas bangunan kotor dibagi luas lahan kawasan

3.22koefisien dasar hijau ( KDH )pengaturan penyediaan ruang terbuka baik ruang terbuka publik dan hijau dikawasan reklamasi pantai

3.23kemudahan publikaksesibilitas dan kemudahan dalam menikmati fasilitas publik berupa panorama,ruang terbuka publik (laut, pantai, dan hijau)

3.24reklamasi pantaikegiatan di tepi pantai yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkanmanfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomidengan cara pengurugan, pengeringan lahan, atau drainase

Page 22: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

6 dari 43

3.25sempadan pantaidaratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisifisik pantai, minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat

3.26garis pantaibatas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasangtertinggi

3.27panorama pantaipotensi elemen-elemen natural pantai berupa pemandangan yang dapatdirepresentasikan kembali melalui kreativitas proses penggalian, perancangandan pengemasan potensi alam/pantai/laut menjadi variabel-variabel yangberpengaruh dalam proses rencana tata ruang kawasan secara signifikan

3.28elemen-elemen pantaipotensi alam/pantai yang perlu dikembangkan sekaligus dikonservasi, contoh :pasir, hutan, flora dan fauna air, bakau, tebing/bibir pantai, kontur, keteduhan,matahari, langit, dan panorama

3.29pasang surutgelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi antara laut, matahari, danbulan

3.30abrasipengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkanberkurangnya areal daratan

7 dari 43

3.31lepas pantaibagian pantai yang terletak di luar daerah gelombang pecah (breaker zone)

3.32backshorebagian pantai yang berada di lokasi paling tinggi, di atas rerata muka air

3.33dunebukit pasir yang berada di sepanjang garis pantai yang dapat berfungsi sebagaiproteksi natural terhadap pengaruh angin dan abrasi

4. Ketentuan

4.1 Ketentuan umum

4.1.1 Persyaratan

Pada dasarnya kegiatan reklamasi pantai tidak dianjurkan namun dapat dilakukandengan memperhatikan ketentuan berikut:

a) Merupakan kebutuhan pengembangan kawasan budi daya yang telah adadi sisi daratan;

b) Merupakan bagian wilayah dari kawasan perkotaan yang cukup padat danmembutuhkan pengembangan wilayah daratan untuk mengakomodasikankebutuhan yang ada;

c) Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari kawasanlindung atau taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa;

d) Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan bataswilayah dengan daerah/negara lain.

Page 23: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

6 dari 43

3.25sempadan pantaidaratan sepanjang tepian yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisifisik pantai, minimal 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat

3.26garis pantaibatas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasangtertinggi

3.27panorama pantaipotensi elemen-elemen natural pantai berupa pemandangan yang dapatdirepresentasikan kembali melalui kreativitas proses penggalian, perancangandan pengemasan potensi alam/pantai/laut menjadi variabel-variabel yangberpengaruh dalam proses rencana tata ruang kawasan secara signifikan

3.28elemen-elemen pantaipotensi alam/pantai yang perlu dikembangkan sekaligus dikonservasi, contoh :pasir, hutan, flora dan fauna air, bakau, tebing/bibir pantai, kontur, keteduhan,matahari, langit, dan panorama

3.29pasang surutgelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi antara laut, matahari, danbulan

3.30abrasipengikisan pantai oleh hantaman gelombang laut yang menyebabkanberkurangnya areal daratan

7 dari 43

3.31lepas pantaibagian pantai yang terletak di luar daerah gelombang pecah (breaker zone)

3.32backshorebagian pantai yang berada di lokasi paling tinggi, di atas rerata muka air

3.33dunebukit pasir yang berada di sepanjang garis pantai yang dapat berfungsi sebagaiproteksi natural terhadap pengaruh angin dan abrasi

4. Ketentuan

4.1 Ketentuan umum

4.1.1 Persyaratan

Pada dasarnya kegiatan reklamasi pantai tidak dianjurkan namun dapat dilakukandengan memperhatikan ketentuan berikut:

a) Merupakan kebutuhan pengembangan kawasan budi daya yang telah adadi sisi daratan;

b) Merupakan bagian wilayah dari kawasan perkotaan yang cukup padat danmembutuhkan pengembangan wilayah daratan untuk mengakomodasikankebutuhan yang ada;

c) Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari kawasanlindung atau taman nasional, cagar alam, dan suaka margasatwa;

d) Bukan merupakan kawasan yang berbatasan atau dijadikan acuan bataswilayah dengan daerah/negara lain.

Page 24: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

8 dari 43

Terhadap kawasan reklamasi pantai yang sudah memenuhi ketentuan di atas,terutama yang memiliki skala besar atau yang mengalami perubahan bentangalam secara signifikan perlu disusun rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan.Penyusunan RDTR kawasan reklamasi pantai ini dapat dilakukan bila sudahmemenuhi persyaratan administratif berikut:

a) Memiliki RTRW yang sudah ditetapkan dengan Perda yang mendeliniasikawasan reklamasi pantai;

b) Lokasi reklamasi sudah ditetapkan dengan SK Bupati/Walikota, baik yangakan direklamasi maupun yang sudah direklamasi;

c) Sudah ada studi kelayakan tentang pengembangan kawasan reklamasipantai atau kajian/kelayakan properti (studi investasi);

d) Sudah ada studi AMDAL kawasan maupun regional.

Rencana detil tata ruang kawasan reklamasi pantai meliputi rencana strukturruang dan pola ruang. Struktur ruang di kawasan reklamasi pantai antara lainmeliputi jaringan jalan, jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan listrik,jaringan telepon. Pola ruang di kawasan reklamasi pantai secara umum meliputikawasan lindung dan kawasan budi daya. Kawasan lindung yang dimaksuddalam pedoman ini adalah ruang terbuka hijau. Kawasan budi daya meliputikawasan peruntukan permukiman, kawasan perdagangan dan jasa, kawasanperuntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan pendidikan,kawasan pelabuhan laut/penyeberangan, kawasan bandar udara, dan kawasancampuran.

4.1.2 Tipologi

Kawasan reklamasi pantai secara umum dapat dibagi dalam beberapa tipologisebagai berikut:

a) Tipologi Reklamasi Pantai Berdasarkan Fungsi

Kawasan reklamasi pantai berdasarkan fungsi dikelompokkan atas:

1) Kawasan peruntukan permukiman;

9 dari 43

2) Kawasan perdagangan dan jasa;

3) Kawasan peruntukan industri;

4) Kawasan peruntukan pariwisata;

5) Kawasan pendidikan;

6) Kawasan pelabuhan laut / penyeberangan;

7) Kawasan bandar udara;

8) Kawasan mixed-use (campuran);

9) Kawasan ruang terbuka hijau.

b) Tipologi Kawasan Reklamasi Pantai Berdasarkan Luas

Kawasan reklamasi pantai berdasarkan luas dikelompokkan menjadi:

1) Reklamasi besar

Kawasan reklamasi dengan luasan > 500 Ha.

2) Reklamasi kecil

Kawasan reklamasi dengan luasan < 500 Ha.

c) Tipologi Kawasan Reklamasi Berdasarkan Bentuk Fisik

1) Menyambung dengan daratan

Kawasan reklamasi ini berupa kawasan daratan lama yang berhubunganlangsung dengan daratan baru. Penerapan tipologi ini sebaiknya tidakdilakukan pada kawasan dengan karakteristik khusus seperti:

a) Kawasan permukiman nelayan;

b) Kawasan hutan bakau;

c) Kawasan hutan pantai;

d) Kawasan perikanan tangkap;

Page 25: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

8 dari 43

Terhadap kawasan reklamasi pantai yang sudah memenuhi ketentuan di atas,terutama yang memiliki skala besar atau yang mengalami perubahan bentangalam secara signifikan perlu disusun rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan.Penyusunan RDTR kawasan reklamasi pantai ini dapat dilakukan bila sudahmemenuhi persyaratan administratif berikut:

a) Memiliki RTRW yang sudah ditetapkan dengan Perda yang mendeliniasikawasan reklamasi pantai;

b) Lokasi reklamasi sudah ditetapkan dengan SK Bupati/Walikota, baik yangakan direklamasi maupun yang sudah direklamasi;

c) Sudah ada studi kelayakan tentang pengembangan kawasan reklamasipantai atau kajian/kelayakan properti (studi investasi);

d) Sudah ada studi AMDAL kawasan maupun regional.

Rencana detil tata ruang kawasan reklamasi pantai meliputi rencana strukturruang dan pola ruang. Struktur ruang di kawasan reklamasi pantai antara lainmeliputi jaringan jalan, jaringan air bersih, jaringan drainase, jaringan listrik,jaringan telepon. Pola ruang di kawasan reklamasi pantai secara umum meliputikawasan lindung dan kawasan budi daya. Kawasan lindung yang dimaksuddalam pedoman ini adalah ruang terbuka hijau. Kawasan budi daya meliputikawasan peruntukan permukiman, kawasan perdagangan dan jasa, kawasanperuntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan pendidikan,kawasan pelabuhan laut/penyeberangan, kawasan bandar udara, dan kawasancampuran.

4.1.2 Tipologi

Kawasan reklamasi pantai secara umum dapat dibagi dalam beberapa tipologisebagai berikut:

a) Tipologi Reklamasi Pantai Berdasarkan Fungsi

Kawasan reklamasi pantai berdasarkan fungsi dikelompokkan atas:

1) Kawasan peruntukan permukiman;

9 dari 43

2) Kawasan perdagangan dan jasa;

3) Kawasan peruntukan industri;

4) Kawasan peruntukan pariwisata;

5) Kawasan pendidikan;

6) Kawasan pelabuhan laut / penyeberangan;

7) Kawasan bandar udara;

8) Kawasan mixed-use (campuran);

9) Kawasan ruang terbuka hijau.

b) Tipologi Kawasan Reklamasi Pantai Berdasarkan Luas

Kawasan reklamasi pantai berdasarkan luas dikelompokkan menjadi:

1) Reklamasi besar

Kawasan reklamasi dengan luasan > 500 Ha.

2) Reklamasi kecil

Kawasan reklamasi dengan luasan < 500 Ha.

c) Tipologi Kawasan Reklamasi Berdasarkan Bentuk Fisik

1) Menyambung dengan daratan

Kawasan reklamasi ini berupa kawasan daratan lama yang berhubunganlangsung dengan daratan baru. Penerapan tipologi ini sebaiknya tidakdilakukan pada kawasan dengan karakteristik khusus seperti:

a) Kawasan permukiman nelayan;

b) Kawasan hutan bakau;

c) Kawasan hutan pantai;

d) Kawasan perikanan tangkap;

Page 26: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

10 dari 43

e) Kawasan terumbu karang, padang lamun, biota laut yang dilindungi;

f) Kawasan larangan (rawan bencana);

g) Kawasan taman laut.

2) Terpisah dari daratan

Kawasan reklamasi ini sebaiknya diterapkan pada kawasan-kawasanyang memiliki karakteristik khusus seperti yang telah disebutkan di atas.Tipologi ini memisahkan daratan lama yang berupa kawasan yangmemiliki karakteristik khusus dengan kawasan daratan baru dengantujuan:

a) Menjaga keseimbangan tata air yang ada;

b) Menjaga kelestarian kawasan lindung (hutan bakau, pantai, hutanpantai);

c) Mencegah terjadinya dampak/konflik sosial;

d) Menjaga dan menjauhkan kerusakan kawasan potensial (biota laut,perikanan, minyak);

e) Menghindari kawasan rawan bencana.

3) Gabungan 2 bentuk fisik (terpisah dan menyambung dengan daratan)

Tipologi reklamasi yang merupakan gabungan dua tipologi reklamasiyaitu gabungan dari tipologi c.1 dan c.2.

Tipologi kawasan reklamasi pantai berdasarkan bentuk fisik ditunjukkan padalampiran C.

11 dari 43

4.1.3 Aspek sosial, budaya, dan ekonomi kawasan

Tata ruang kawasan reklamasi pantai harus memperhatikan aspek sosial,ekonomi, dan budaya di kawasan reklamasi, sebagai berikut:

a) Reklamasi pantai memberi dampak peralihan pada pola kegiatan sosial,budaya dan ekonomi maupun habitat ruang perairan masyarakat sebelumdireklamasi. Perubahan terjadi harus menyesuaikan:

1) Peralihan fungsi kawasan dan pola ruang kawasan;

2) Selanjutnya, perubahan di atas berimplikasi pada perubahanketersediaan jenis lapangan kerja baru dan bentuk keragaman/diversifikasi usaha baru yang ditawarkan.

b) Aspek sosial, budaya, wisata, dan ekonomi yang diakumulasi dalam jaringansosial, budaya, pariwisata, dan ekonomi kawasan reklamasi pantaimemanfaatkan ruang perairan/pantai.

4.1.4 Aspek pergerakan, aksesibilitas dan transportasi

Perencanaan pergerakan, aksesibilitas dan transportasi kawasan reklamasipantai harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Pola pergerakan kendaraan di ruas-ruas jalan harus terintegrasi terhadapkerangka utama/coastal road yang melintasi pantai/perairan agar publik dapatmenikmati panorama dan kenyamanan pantai;

b) Tata ruang kawasan reklamasi pantai harus menyediakan kanal-kanal danatau ruang perairan lain untuk aksesibilitas dan integrasi antara pusatkawasan dan sub-sub wilayah kota;

c) Harus mudah diakses dan terintegrasi dengan sistem kota dari prasaranadan sarana di perairan, darat dan udara;

d) Pola pergerakan dan transportasi darat dan perairan harus memiliki variasiintegrasi dan variasi transportasi berdasarkan konsep “ride and park sys-tem” di beberapa tematik kawasan;

Page 27: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

10 dari 43

e) Kawasan terumbu karang, padang lamun, biota laut yang dilindungi;

f) Kawasan larangan (rawan bencana);

g) Kawasan taman laut.

2) Terpisah dari daratan

Kawasan reklamasi ini sebaiknya diterapkan pada kawasan-kawasanyang memiliki karakteristik khusus seperti yang telah disebutkan di atas.Tipologi ini memisahkan daratan lama yang berupa kawasan yangmemiliki karakteristik khusus dengan kawasan daratan baru dengantujuan:

a) Menjaga keseimbangan tata air yang ada;

b) Menjaga kelestarian kawasan lindung (hutan bakau, pantai, hutanpantai);

c) Mencegah terjadinya dampak/konflik sosial;

d) Menjaga dan menjauhkan kerusakan kawasan potensial (biota laut,perikanan, minyak);

e) Menghindari kawasan rawan bencana.

3) Gabungan 2 bentuk fisik (terpisah dan menyambung dengan daratan)

Tipologi reklamasi yang merupakan gabungan dua tipologi reklamasiyaitu gabungan dari tipologi c.1 dan c.2.

Tipologi kawasan reklamasi pantai berdasarkan bentuk fisik ditunjukkan padalampiran C.

11 dari 43

4.1.3 Aspek sosial, budaya, dan ekonomi kawasan

Tata ruang kawasan reklamasi pantai harus memperhatikan aspek sosial,ekonomi, dan budaya di kawasan reklamasi, sebagai berikut:

a) Reklamasi pantai memberi dampak peralihan pada pola kegiatan sosial,budaya dan ekonomi maupun habitat ruang perairan masyarakat sebelumdireklamasi. Perubahan terjadi harus menyesuaikan:

1) Peralihan fungsi kawasan dan pola ruang kawasan;

2) Selanjutnya, perubahan di atas berimplikasi pada perubahanketersediaan jenis lapangan kerja baru dan bentuk keragaman/diversifikasi usaha baru yang ditawarkan.

b) Aspek sosial, budaya, wisata, dan ekonomi yang diakumulasi dalam jaringansosial, budaya, pariwisata, dan ekonomi kawasan reklamasi pantaimemanfaatkan ruang perairan/pantai.

4.1.4 Aspek pergerakan, aksesibilitas dan transportasi

Perencanaan pergerakan, aksesibilitas dan transportasi kawasan reklamasipantai harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Pola pergerakan kendaraan di ruas-ruas jalan harus terintegrasi terhadapkerangka utama/coastal road yang melintasi pantai/perairan agar publik dapatmenikmati panorama dan kenyamanan pantai;

b) Tata ruang kawasan reklamasi pantai harus menyediakan kanal-kanal danatau ruang perairan lain untuk aksesibilitas dan integrasi antara pusatkawasan dan sub-sub wilayah kota;

c) Harus mudah diakses dan terintegrasi dengan sistem kota dari prasaranadan sarana di perairan, darat dan udara;

d) Pola pergerakan dan transportasi darat dan perairan harus memiliki variasiintegrasi dan variasi transportasi berdasarkan konsep “ride and park sys-tem” di beberapa tematik kawasan;

Page 28: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

12 dari 43

e) Perencanaan manajemen sistem transportasi dan kelengkapan saranapenunjang transportasi.

4.1.5 Aspek kemudahan publik dan ruang publik

Untuk menjamin terwujudnya kemudahan publik di kawasan reklamasi pantai,perencanaan tata ruang kawasan ini harus memperhatikan:

a) Tata letak bangunan yang figuratif dan garis ketinggian bangunan yangberhirarki untuk menjaga kemudahan publik dalam menikmati panoramaruang pantai;

b) Keberadaan ruang publik yang dapat diakses, dimanfaatkan, dan dinikmatisecara mudah dan bebas oleh publik tanpa batasan ruang, waktu, dan biaya;

c) Potensi elemen-elemen pantai untuk direpresentasikan kembali melaluikreativitas proses penggalian, perancangan, dan pengemasan potensi alam/laut/pantai/perairan yang signifikan agar tercipta kemudahan dankenyamanan publik;

d) Potensi alam/pantai yang perlu dikembangkan sekaligus dikonservasi,misalnya pasir, hutan, flora dan fauna air, bakau, tebing/bibir pantai, kontur,peneduh, langit, dan pemandangan/panorama;

e) Perwujudan kenyamanan pada elemen pantai dalam bentuk antara lain:

1) keheningan suasana;2) keindahan panorama pantai;3) kealamiahan desa;4) kejernihan riak dan gelombang air pantai;5) kehijauan bukit & lembah;6) kerimbunan hutan pantai;7) kebersihan pasir;8) kebiruan langit;9) keteduhan di sekitar pantai.

Kemudahan publik dan ruang publik pada kawasan reklamasi pantai ditunjukkanpada Gambar 1.

13 dari 43

4.2 Ketentuan teknis

Perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai meliputi penetapan strukturruang kawasan, pola ruang kawasan, pengelolaan lingkungan, prasarana dansarana, serta fasilitas umum dan sosial.

4.2.1 Struktur ruang kawasan

Perencanaan struktur ruang kawasan reklamasi pantai disusun denganmemperhatikan:

a) Sumbu-sumbu tata ruang kawasan yang memanfaatkan elemen pantai/perairan sebagai garis poros/as kawasan secara visual maupun konseptual;

Gambar 1 Kemudahan publik dan ruang publik

Kemudahan publik terjaga

Kemudahan publik hilang akibat bangunan depan menghalangi kemudahan bangunan di belakangnya yang jauh lebih rendah dalam menikmati ruang publik/pantai

Page 29: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

12 dari 43

e) Perencanaan manajemen sistem transportasi dan kelengkapan saranapenunjang transportasi.

4.1.5 Aspek kemudahan publik dan ruang publik

Untuk menjamin terwujudnya kemudahan publik di kawasan reklamasi pantai,perencanaan tata ruang kawasan ini harus memperhatikan:

a) Tata letak bangunan yang figuratif dan garis ketinggian bangunan yangberhirarki untuk menjaga kemudahan publik dalam menikmati panoramaruang pantai;

b) Keberadaan ruang publik yang dapat diakses, dimanfaatkan, dan dinikmatisecara mudah dan bebas oleh publik tanpa batasan ruang, waktu, dan biaya;

c) Potensi elemen-elemen pantai untuk direpresentasikan kembali melaluikreativitas proses penggalian, perancangan, dan pengemasan potensi alam/laut/pantai/perairan yang signifikan agar tercipta kemudahan dankenyamanan publik;

d) Potensi alam/pantai yang perlu dikembangkan sekaligus dikonservasi,misalnya pasir, hutan, flora dan fauna air, bakau, tebing/bibir pantai, kontur,peneduh, langit, dan pemandangan/panorama;

e) Perwujudan kenyamanan pada elemen pantai dalam bentuk antara lain:

1) keheningan suasana;2) keindahan panorama pantai;3) kealamiahan desa;4) kejernihan riak dan gelombang air pantai;5) kehijauan bukit & lembah;6) kerimbunan hutan pantai;7) kebersihan pasir;8) kebiruan langit;9) keteduhan di sekitar pantai.

Kemudahan publik dan ruang publik pada kawasan reklamasi pantai ditunjukkanpada Gambar 1.

13 dari 43

4.2 Ketentuan teknis

Perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai meliputi penetapan strukturruang kawasan, pola ruang kawasan, pengelolaan lingkungan, prasarana dansarana, serta fasilitas umum dan sosial.

4.2.1 Struktur ruang kawasan

Perencanaan struktur ruang kawasan reklamasi pantai disusun denganmemperhatikan:

a) Sumbu-sumbu tata ruang kawasan yang memanfaatkan elemen pantai/perairan sebagai garis poros/as kawasan secara visual maupun konseptual;

Gambar 1 Kemudahan publik dan ruang publik

Kemudahan publik terjaga

Kemudahan publik hilang akibat bangunan depan menghalangi kemudahan bangunan di belakangnya yang jauh lebih rendah dalam menikmati ruang publik/pantai

Page 30: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

14 dari 43

b) Struktur ruang kawasan yang melewati di daerah paling tepi dari sekitarbatas bibir pantai dengan daratan harus dipertahankan menjadi wilayah publikyang dapat dinikmati oleh masyarakat umum dengan mudah dimana wilayahGaris Sempadan Pantai (GSP) dapat dimanfaatkan seperlunya untuk ruang-ruang terbuka;

c) Pola struktur ruang kawasan yang melewati ruang perairan/pantai dibuatsealamiah mungkin (linier lurus atau linier lengkung) denganmempertahankan morfologi dan elemen-elemen ruang pantai yang ada.

4.2.2 Pola ruang kawasan

Pola ruang kawasan reklamasi pantai disusun dengan memperhatikan:

a) Keseimbangan antara rencana pemanfaatan lahan untuk fungsi budi dayadan lahan untuk fungsi lindung dengan memperhatikan kelestarian lingkunganhidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan;

b) Keseimbangan komposisi lahan pemanfaatan ruang antara ruang di daratandengan perairan/tata biru/pantai;

c) Peruntukan kawasan reklamasi pantai harus dimanfaatkan secara efektif,menghargai signifikasi ruang perairan, ada kesinergisan pola ruang kawasanbudi daya dengan lingkungan alami di sekitarnya;

d) Pola ruang di sepanjang garis pantai yang merupakan wilayah GarisSempadan Pantai (GSP) harus diarahkan menjadi ruang publik (jalan tepianpantai atau ruang terbuka) yang dapat diakses dan dinikmati publik;

e) Pola ruang kawasan diarahkan untuk mengakumulasi beberapa fungsikawasan yang menghargai, menyatu dan memanfaatkan potensi pantai.

4.2.3 Pengelolaan lingkungan

Pengelolaan lingkungan dalam perencanaan tata ruang kawasan reklamasi harusmempertimbangkan aspek lingkungan terutama dalam hal penggunaan energi,sumber daya alam, pembukaan lahan, penanganan limbah. Hal ini bertujuanuntuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

15 dari 43

4.2.4 Prasarana dan sarana

Jaringan dan sistem infrastruktur/prasarana sarana dasar (PSD) dirancangmengikuti pola struktur ruang kawasan reklamasi. Rencana Induk Sistem (RIS)kawasan reklamasi pantai tersebut harus terintegrasi dengan sistem kota.

a) Penyediaan jaringan jalan, jembatan, dan transportasiPrasarana dan sarana jalan dan transportasi meliputi jaringan jalan danjembatan, terminal, dan pelabuhan/dermaga yang dibutuhkan untukmenunjang aktivitas kawasan. Termasuk dalam perencanaan tersebut adalahpenyediaan sarana angkutan umum untuk penumpang dan barang. Carapengaturan jalan dan transportasi yang harus diperhatikan:

1) Kebutuhan transportasi dan pola pergerakan lalu lintas;

2) Jenis moda dan intensitas yang diperlukan;

3) Tingkat pelayanan dan fasilitas pelengkap yang dibutuhkan.

b) Penyediaan sistem drainase kawasan meliputi: saluran air hujan, salurankolektor, bangunan pengendali banjir, polder, dan stasiun pompa;

c) Penyediaan jaringan prasarana pengairan (jaringan air bersih, pemadamkebakaran, air kotor, dan air baku untuk keperluan kawasan);

d) Penyediaan jaringan prasarana energi untuk menunjang kebutuhan tenagalistrik kawasan;

e) Penyediaan jaringan prasarana telekomunikasi untuk meningkatkankemudahan aktivitas kawasan;

f) Penyediaan jaringan persampahan.

4.2.5 Fasilitas umum dan sosial

Fasilitas umum dan sosial di kawasan reklamasi pantai meliputi pendidikan,kesehatan, perbelanjaan dan niaga, pemerintahan dan pelayanan umum,peribadatan, rekreasi, kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka, sertafasilitas penunjang kegiatan umum dan sosial lainnya.

Page 31: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

14 dari 43

b) Struktur ruang kawasan yang melewati di daerah paling tepi dari sekitarbatas bibir pantai dengan daratan harus dipertahankan menjadi wilayah publikyang dapat dinikmati oleh masyarakat umum dengan mudah dimana wilayahGaris Sempadan Pantai (GSP) dapat dimanfaatkan seperlunya untuk ruang-ruang terbuka;

c) Pola struktur ruang kawasan yang melewati ruang perairan/pantai dibuatsealamiah mungkin (linier lurus atau linier lengkung) denganmempertahankan morfologi dan elemen-elemen ruang pantai yang ada.

4.2.2 Pola ruang kawasan

Pola ruang kawasan reklamasi pantai disusun dengan memperhatikan:

a) Keseimbangan antara rencana pemanfaatan lahan untuk fungsi budi dayadan lahan untuk fungsi lindung dengan memperhatikan kelestarian lingkunganhidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan;

b) Keseimbangan komposisi lahan pemanfaatan ruang antara ruang di daratandengan perairan/tata biru/pantai;

c) Peruntukan kawasan reklamasi pantai harus dimanfaatkan secara efektif,menghargai signifikasi ruang perairan, ada kesinergisan pola ruang kawasanbudi daya dengan lingkungan alami di sekitarnya;

d) Pola ruang di sepanjang garis pantai yang merupakan wilayah GarisSempadan Pantai (GSP) harus diarahkan menjadi ruang publik (jalan tepianpantai atau ruang terbuka) yang dapat diakses dan dinikmati publik;

e) Pola ruang kawasan diarahkan untuk mengakumulasi beberapa fungsikawasan yang menghargai, menyatu dan memanfaatkan potensi pantai.

4.2.3 Pengelolaan lingkungan

Pengelolaan lingkungan dalam perencanaan tata ruang kawasan reklamasi harusmempertimbangkan aspek lingkungan terutama dalam hal penggunaan energi,sumber daya alam, pembukaan lahan, penanganan limbah. Hal ini bertujuanuntuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

15 dari 43

4.2.4 Prasarana dan sarana

Jaringan dan sistem infrastruktur/prasarana sarana dasar (PSD) dirancangmengikuti pola struktur ruang kawasan reklamasi. Rencana Induk Sistem (RIS)kawasan reklamasi pantai tersebut harus terintegrasi dengan sistem kota.

a) Penyediaan jaringan jalan, jembatan, dan transportasiPrasarana dan sarana jalan dan transportasi meliputi jaringan jalan danjembatan, terminal, dan pelabuhan/dermaga yang dibutuhkan untukmenunjang aktivitas kawasan. Termasuk dalam perencanaan tersebut adalahpenyediaan sarana angkutan umum untuk penumpang dan barang. Carapengaturan jalan dan transportasi yang harus diperhatikan:

1) Kebutuhan transportasi dan pola pergerakan lalu lintas;

2) Jenis moda dan intensitas yang diperlukan;

3) Tingkat pelayanan dan fasilitas pelengkap yang dibutuhkan.

b) Penyediaan sistem drainase kawasan meliputi: saluran air hujan, salurankolektor, bangunan pengendali banjir, polder, dan stasiun pompa;

c) Penyediaan jaringan prasarana pengairan (jaringan air bersih, pemadamkebakaran, air kotor, dan air baku untuk keperluan kawasan);

d) Penyediaan jaringan prasarana energi untuk menunjang kebutuhan tenagalistrik kawasan;

e) Penyediaan jaringan prasarana telekomunikasi untuk meningkatkankemudahan aktivitas kawasan;

f) Penyediaan jaringan persampahan.

4.2.5 Fasilitas umum dan sosial

Fasilitas umum dan sosial di kawasan reklamasi pantai meliputi pendidikan,kesehatan, perbelanjaan dan niaga, pemerintahan dan pelayanan umum,peribadatan, rekreasi, kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka, sertafasilitas penunjang kegiatan umum dan sosial lainnya.

Page 32: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

16 dari 43

Besaran/standar penyediaan fasilitas umum dan sosial tersebut mengacu padaSNI 03-6981-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahansederhana tidak bersusun di daerah perkotaan.

4.2.6 Kriteria struktur ruang, pola ruang, dan amplop ruang di kawasanreklamasi pantai

Secara umum jenis kawasan lindung yang dapat dikembangkan pada kawasanreklamasi pantai adalah ruang terbuka hijau. Sedangkan kawasan budi dayayang dapat dikembangkan pada kawasan reklamasi pantai meliputi:

a) Kawasan peruntukan permukiman;

b) Kawasan perdagangan dan jasa;

c) Kawasan peruntukan industri;

d) Kawasan peruntukan pariwisata;

e) Kawasan pendidikan;

f) Kawasan pelabuhan laut/penyeberangan;

g) Kawasan bandar udara;

h) Kawasan campuran.

Kriteria struktur ruang dan pola ruang ditunjukkan pada Tabel 1, sedangkankriteria amplop ruang ditunjukkan pada Tabel 2.

17 dari 43

Tabe

l 1

Krit

eria

str

uktu

r rua

ng d

an p

ola

ruan

g di

kaw

asan

rekl

amas

i pan

tai

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

I.

Kaw

asan

Lin

dung

a. S

empa

dan

Pant

ai

1.

Pra

sara

na :

jarin

gan

jala

n, a

ir be

rsih

, dra

inas

e, s

anita

si,

pem

adam

keb

akar

an;

2.

Util

itas

: jar

inga

n lis

trik,

tele

pon

dan

gas;

3.

S

aran

a : p

usat

info

rmas

i, ke

seha

tan,

per

ibad

atan

, kea

man

an

lingk

unga

n, p

erab

ot ja

lan,

dan

pen

anda

an;

4.

Did

ukun

g de

ngan

aks

es k

e pu

sat p

elay

anan

, ke

pusa

t pe

rum

ahan

dan

per

muk

iman

, per

daga

ngan

dan

jasa

, nia

ga

(pas

ar ra

kyat

/art

& c

raft

shop

), da

erah

tuju

an w

isat

a, m

ixed

-us

e ar

ea, k

eam

anan

kaw

asan

, dan

pel

ayan

an k

eseh

atan

; 5.

P

enga

tura

n tra

nspo

rtasi

: a.

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

kel

engk

apan

pra

sara

na tr

ansp

orta

si

dan

kela

yaka

n si

stem

tran

spor

tasi

dar

at d

an p

erai

ran;

b.

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

, sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o, je

tty;

c. P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

jala

n ya

ng m

emad

ai

term

inal

, hal

te, p

edes

trian

. 6.

H

arus

men

yedi

akan

ruan

g da

n m

enga

tur p

arki

r den

gan

sist

em:

a. K

anto

ng p

arki

r; b.

On

stre

et p

arki

ng;

c. In

ner c

ourt

yard

par

king

; d.

Bac

k ya

rd p

arki

ng.

1. R

uang

terb

uka

hija

u be

rupa

hut

an

baka

u =

90%

-10

0%;

2. F

asum

dan

fa

sos/

pend

ukun

g =

10%

;3.

Rua

ng te

rbuk

a pu

blik

dap

at

dise

diak

an

pem

erin

tah

mau

pun

swas

ta/p

enge

mba

ng

deng

an

pros

enta

se

pem

anfa

atan

ruan

g =

20%

- 30

% d

ari

kaw

asan

pe

renc

anaa

n.

Page 33: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

16 dari 43

Besaran/standar penyediaan fasilitas umum dan sosial tersebut mengacu padaSNI 03-6981-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahansederhana tidak bersusun di daerah perkotaan.

4.2.6 Kriteria struktur ruang, pola ruang, dan amplop ruang di kawasanreklamasi pantai

Secara umum jenis kawasan lindung yang dapat dikembangkan pada kawasanreklamasi pantai adalah ruang terbuka hijau. Sedangkan kawasan budi dayayang dapat dikembangkan pada kawasan reklamasi pantai meliputi:

a) Kawasan peruntukan permukiman;

b) Kawasan perdagangan dan jasa;

c) Kawasan peruntukan industri;

d) Kawasan peruntukan pariwisata;

e) Kawasan pendidikan;

f) Kawasan pelabuhan laut/penyeberangan;

g) Kawasan bandar udara;

h) Kawasan campuran.

Kriteria struktur ruang dan pola ruang ditunjukkan pada Tabel 1, sedangkankriteria amplop ruang ditunjukkan pada Tabel 2.

17 dari 43

Tabe

l 1

Krit

eria

str

uktu

r rua

ng d

an p

ola

ruan

g di

kaw

asan

rekl

amas

i pan

tai

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

I.

Kaw

asan

Lin

dung

a. S

empa

dan

Pant

ai

1.

Pra

sara

na :

jarin

gan

jala

n, a

ir be

rsih

, dra

inas

e, s

anita

si,

pem

adam

keb

akar

an;

2.

Util

itas

: jar

inga

n lis

trik,

tele

pon

dan

gas;

3.

S

aran

a : p

usat

info

rmas

i, ke

seha

tan,

per

ibad

atan

, kea

man

an

lingk

unga

n, p

erab

ot ja

lan,

dan

pen

anda

an;

4.

Did

ukun

g de

ngan

aks

es k

e pu

sat p

elay

anan

, ke

pusa

t pe

rum

ahan

dan

per

muk

iman

, per

daga

ngan

dan

jasa

, nia

ga

(pas

ar ra

kyat

/art

& c

raft

shop

), da

erah

tuju

an w

isat

a, m

ixed

-us

e ar

ea, k

eam

anan

kaw

asan

, dan

pel

ayan

an k

eseh

atan

; 5.

P

enga

tura

n tra

nspo

rtasi

: a.

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

kel

engk

apan

pra

sara

na tr

ansp

orta

si

dan

kela

yaka

n si

stem

tran

spor

tasi

dar

at d

an p

erai

ran;

b.

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

, sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o, je

tty;

c. P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

jala

n ya

ng m

emad

ai

term

inal

, hal

te, p

edes

trian

. 6.

H

arus

men

yedi

akan

ruan

g da

n m

enga

tur p

arki

r den

gan

sist

em:

a. K

anto

ng p

arki

r; b.

On

stre

et p

arki

ng;

c. In

ner c

ourt

yard

par

king

; d.

Bac

k ya

rd p

arki

ng.

1. R

uang

terb

uka

hija

u be

rupa

hut

an

baka

u =

90%

-10

0%;

2. F

asum

dan

fa

sos/

pend

ukun

g =

10%

;3.

Rua

ng te

rbuk

a pu

blik

dap

at

dise

diak

an

pem

erin

tah

mau

pun

swas

ta/p

enge

mba

ng

deng

an

pros

enta

se

pem

anfa

atan

ruan

g =

20%

- 30

% d

ari

kaw

asan

pe

renc

anaa

n.

Page 34: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

18 dari 43

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

II.

Kaw

asan

Bud

i Day

a a.

Kaw

asan

P

erun

tuka

n P

erm

ukim

an

1. P

rasa

rana

: ja

ringa

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pe

mad

am k

ebak

aran

; 2.

Util

itas

: jar

inga

n lis

trik,

jarin

gan

info

rmas

i dan

gas

; 3.

Sar

ana

: pas

ar ra

kyat

, pen

didi

kan,

kes

ehat

an, p

erib

adat

an,

pem

erin

taha

n, ja

sa, n

iaga

dan

kea

man

an;

4. P

enga

tura

n ak

ses

ke p

usat

pel

ayan

an n

iaga

, jas

a in

form

asi,

kegi

atan

bud

i day

a (p

rodu

ksi)

serta

loka

si tu

juan

indu

stri

wis

ata

alam

(bila

ada

) bes

erta

pra

sara

na d

an s

aran

anya

; 5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a) D

iduk

ung

peny

edia

an p

rasa

rana

tran

spor

tasi

di w

ilaya

h pe

raira

n da

n da

rata

n;

(b) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

air

skal

a lin

gkun

gan

untu

k ka

nal,

sung

ai, c

reek

s, d

an a

tau

lago

on y

ang

mem

adai

; (c

) Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si ja

lan

yang

m

emad

ai.

6. D

iduk

ung

vie

w d

an a

men

itas

yang

men

arik

mel

aui

pere

ncan

aan:

(a

) K

awas

an te

pi a

ir/pa

ntai

: di

man

a ko

nfig

uras

i seb

agia

n ba

ngun

an d

iorie

ntas

ikan

ke

ruan

g pe

raira

n se

hing

ga

seba

gian

ling

kung

an p

erm

ukim

an d

an p

erum

ahan

sec

ara

eksk

lusi

f mem

iliki

vie

w d

an a

men

itas

pant

ai s

ekal

igus

m

enja

di b

agia

n w

ajah

dep

an d

ari l

ingk

unga

n pe

rum

ahan

pa

ntai

/sea

fron

t hou

sing

(are

a);

(b)

Wat

ersc

ape;

(c

) La

ndsc

ape;

(d)

Pel

esta

rian

pote

nsi l

ingk

unga

n pa

ntai

.

1) P

erum

ahan

dan

pe

rmuk

iman

=

40

% -

60%

; 2)

Fas

um d

an fa

sos

= 10

%;

3)S

ite d

evel

opm

ent

(infra

stru

ktur

, ru

ang

terb

uka

hija

u/ta

man

/

lans

ekap

, rua

ng

terb

uka

publ

ik,

ruan

g te

rbuk

a bi

ru/w

ater

scap

e,ja

lan

& p

arki

r um

um) =

30%

- 50

%.

19 dari 43Je

nis

Kaw

asan

K

riter

ia S

truk

tur R

uang

K

riter

ia P

ola

Rua

ng

b.K

awas

an

Per

daga

ngan

&

Jas

a

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n, d

an g

as;

3. S

aran

a: p

asar

raky

at, p

erto

koan

, mal

l, su

perm

arke

t/sw

alay

an,

kese

hata

n, p

erib

adat

an, k

eam

anan

, ban

k;

4. D

iduk

ung

deng

an a

kses

ke

pusa

t pel

ayan

an n

iaga

, jas

a in

form

asi,

dan

kegi

atan

bud

i day

a (p

rodu

ksi),

loka

si tu

juan

indu

stri

wis

ata

alam

(b

ila a

da) b

eser

ta p

rasa

rana

dan

sar

anan

ya s

erta

kaw

asan

pe

rum

ahan

dan

per

muk

iman

; 5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a)

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

pra

sara

na tr

ansp

orta

si d

i wila

yah

pera

iran

dan

dara

tan;

(b

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

air

skal

a lin

gkun

gan

untu

k ka

nal,

sung

ai, c

reek

s da

n at

au la

goon

yan

g m

emad

ai s

eper

ti de

rmag

a lin

gkun

gan/

kole

ktif,

pel

anta

r, bo

at, k

ano,

jetty

;(c

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

jala

n ya

ng m

emad

ai

sepe

rti te

rmin

al, h

alte

, ped

estri

an.

6. H

arus

men

yedi

akan

ruan

g da

n m

enga

tur p

arki

r den

gan

sist

em:

(

a)

Kan

tong

par

kir;

(b)

On

stre

et p

arki

ng;

(c)

Par

king

stru

ctur

e;(d

)In

ner c

ourt

yard

par

king

;

(e)

B

ack

yard

par

king

.7.

Har

us m

enye

diak

an d

an m

enga

tur l

oadi

ng-u

nloa

ding

are

a;8.

Did

ukun

g vi

ew d

an a

men

itas

yang

men

arik

den

gan

mel

alui

pe

renc

anaa

n:

(a)

Kaw

asan

tepi

air/

pant

ai: d

iman

a ko

nfig

uras

i seb

agia

n ba

ngun

an

dior

ient

asik

an k

e ru

ang

pera

iran

sehi

ngga

seb

agia

n ka

was

an

perd

agan

gan

dan

jasa

sec

ara

eksk

lusi

f mem

iliki v

iew

dan

am

enita

s pa

ntai

sek

alig

us m

enja

di b

agia

n w

ajah

dep

an d

ari

lingk

unga

n pe

rdag

anga

n da

n ja

sa

(b)

Wat

ersc

ape;

(c)

Land

scap

e/G

arde

n C

ity;

(d)

Pel

esta

rian

pote

nsi l

ingk

unga

n pa

ntai

1) P

erda

gang

an

dan

jasa

=

80%

;2)

Fas

um d

an

faso

s =

10%

; 3)

Site

de

velo

pmen

t(in

frast

rukt

ur,

ruan

g te

rbuk

a hi

jau/

tam

an/

lans

ekap

, ru

ang

terb

uka

publ

ik, r

uang

te

rbuk

a bi

ru/

wat

ersc

ape,

jala

n &

par

kir

umum

) = 1

0%.

Page 35: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

18 dari 43

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

II.

Kaw

asan

Bud

i Day

a a.

Kaw

asan

P

erun

tuka

n P

erm

ukim

an

1. P

rasa

rana

: ja

ringa

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pe

mad

am k

ebak

aran

; 2.

Util

itas

: jar

inga

n lis

trik,

jarin

gan

info

rmas

i dan

gas

; 3.

Sar

ana

: pas

ar ra

kyat

, pen

didi

kan,

kes

ehat

an, p

erib

adat

an,

pem

erin

taha

n, ja

sa, n

iaga

dan

kea

man

an;

4. P

enga

tura

n ak

ses

ke p

usat

pel

ayan

an n

iaga

, jas

a in

form

asi,

kegi

atan

bud

i day

a (p

rodu

ksi)

serta

loka

si tu

juan

indu

stri

wis

ata

alam

(bila

ada

) bes

erta

pra

sara

na d

an s

aran

anya

; 5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a) D

iduk

ung

peny

edia

an p

rasa

rana

tran

spor

tasi

di w

ilaya

h pe

raira

n da

n da

rata

n;

(b) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

air

skal

a lin

gkun

gan

untu

k ka

nal,

sung

ai, c

reek

s, d

an a

tau

lago

on y

ang

mem

adai

; (c

) Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si ja

lan

yang

m

emad

ai.

6. D

iduk

ung

vie

w d

an a

men

itas

yang

men

arik

mel

aui

pere

ncan

aan:

(a

) K

awas

an te

pi a

ir/pa

ntai

: di

man

a ko

nfig

uras

i seb

agia

n ba

ngun

an d

iorie

ntas

ikan

ke

ruan

g pe

raira

n se

hing

ga

seba

gian

ling

kung

an p

erm

ukim

an d

an p

erum

ahan

sec

ara

eksk

lusi

f mem

iliki

vie

w d

an a

men

itas

pant

ai s

ekal

igus

m

enja

di b

agia

n w

ajah

dep

an d

ari l

ingk

unga

n pe

rum

ahan

pa

ntai

/sea

fron

t hou

sing

(are

a);

(b)

Wat

ersc

ape;

(c

) La

ndsc

ape;

(d)

Pel

esta

rian

pote

nsi l

ingk

unga

n pa

ntai

.

1) P

erum

ahan

dan

pe

rmuk

iman

=

40

% -

60%

; 2)

Fas

um d

an fa

sos

= 10

%;

3)S

ite d

evel

opm

ent

(infra

stru

ktur

, ru

ang

terb

uka

hija

u/ta

man

/

lans

ekap

, rua

ng

terb

uka

publ

ik,

ruan

g te

rbuk

a bi

ru/w

ater

scap

e,ja

lan

& p

arki

r um

um) =

30%

- 50

%.

19 dari 43

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

b.

Kaw

asan

P

erda

gang

an

& J

asa

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n, d

an g

as;

3. S

aran

a: p

asar

raky

at, p

erto

koan

, mal

l, su

perm

arke

t/sw

alay

an,

kese

hata

n, p

erib

adat

an, k

eam

anan

, ban

k;

4. D

iduk

ung

deng

an a

kses

ke

pusa

t pel

ayan

an n

iaga

, jas

a in

form

asi,

dan

kegi

atan

bud

i day

a (p

rodu

ksi),

loka

si tu

juan

indu

stri

wis

ata

alam

(b

ila a

da) b

eser

ta p

rasa

rana

dan

sar

anan

ya s

erta

kaw

asan

pe

rum

ahan

dan

per

muk

iman

; 5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a)

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

pra

sara

na tr

ansp

orta

si d

i wila

yah

pera

iran

dan

dara

tan;

(b

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

air

skal

a lin

gkun

gan

untu

k ka

nal,

sung

ai, c

reek

s da

n at

au la

goon

yan

g m

emad

ai s

eper

ti de

rmag

a lin

gkun

gan/

kole

ktif,

pel

anta

r, bo

at, k

ano,

jetty

;(c

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

jala

n ya

ng m

emad

ai

sepe

rti te

rmin

al, h

alte

, ped

estri

an.

6. H

arus

men

yedi

akan

ruan

g da

n m

enga

tur p

arki

r den

gan

sist

em:

(

a)

Kan

tong

par

kir;

(b)

On

stre

et p

arki

ng;

(c)

Par

king

stru

ctur

e;(d

)In

ner c

ourt

yard

par

king

;

(e)

B

ack

yard

par

king

.7.

Har

us m

enye

diak

an d

an m

enga

tur l

oadi

ng-u

nloa

ding

are

a;8.

Did

ukun

g vi

ew d

an a

men

itas

yang

men

arik

den

gan

mel

alui

pe

renc

anaa

n:

(a)

Kaw

asan

tepi

air/

pant

ai: d

iman

a ko

nfig

uras

i seb

agia

n ba

ngun

an

dior

ient

asik

an k

e ru

ang

pera

iran

sehi

ngga

seb

agia

n ka

was

an

perd

agan

gan

dan

jasa

sec

ara

eksk

lusi

f mem

iliki v

iew

dan

am

enita

s pa

ntai

sek

alig

us m

enja

di b

agia

n w

ajah

dep

an d

ari

lingk

unga

n pe

rdag

anga

n da

n ja

sa

(b)

Wat

ersc

ape;

(c)

Land

scap

e/G

arde

n C

ity;

(d)

Pel

esta

rian

pote

nsi l

ingk

unga

n pa

ntai

1) P

erda

gang

an

dan

jasa

=

80%

;2)

Fas

um d

an

faso

s =

10%

; 3)

Site

de

velo

pmen

t(in

frast

rukt

ur,

ruan

g te

rbuk

a hi

jau/

tam

an/

lans

ekap

, ru

ang

terb

uka

publ

ik, r

uang

te

rbuk

a bi

ru/

wat

ersc

ape,

jala

n &

par

kir

umum

) = 1

0%.

Page 36: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

20 dari 43

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

c. K

awas

an

Per

untu

kan

Indu

stri

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n, in

form

asi,

dan

gas;

3.

Sar

ana:

kes

ehat

an, p

erib

adat

an, n

iaga

, kea

man

an, t

empa

t bon

gkar

m

uat,

perg

udan

gan,

term

inal

pet

i kem

as;

4. D

iduk

ung

deng

an a

kses

ke

pusa

t pel

ayan

an n

iaga

dan

pel

ayan

an

pela

buha

n;

5. P

enga

tura

n tra

nspo

rtasi

: (a

) D

iduk

ung

peny

edia

an p

rasa

rana

tran

spor

tasi

di w

ilaya

h pe

raira

n da

n da

rata

n;

(b)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o, je

tty;

(c)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si ja

lan

yang

mem

adai

se

perti

term

inal

, hal

te, p

edes

trian

. 6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r sis

tem

load

ing-

unlo

adin

g;7.

Har

us m

enye

diak

an d

an m

enga

tur p

arki

r den

gan

sist

em:

(

a)

Kan

tong

par

kir;

(

b)

Inne

r cou

rt ya

rd p

arki

ng;

(

c)

Bac

k ya

rd p

arki

ng.

8. D

iduk

ung

am

enita

s ya

ng n

yam

an u

ntuk

men

ingk

atka

n ki

nerja

dan

m

enja

ga k

ualit

as li

ngku

ngan

mel

aui

pere

ncan

aan:

(a

)W

ater

scap

e;

(b)

Land

scap

e/G

reen

Bel

t/Buf

fer Z

one

untu

k m

ered

uksi

pol

usi

indu

stri

terh

adap

ling

kung

an s

ekita

r; (c

) P

eles

taria

n po

tens

i lin

gkun

gan

pant

ai.

1) In

dust

ri =

40%

- 60

%;

2) F

asum

dan

fa

sos

= 10

%;

3)S

itede

velo

pmen

t(in

frast

rukt

ur,

ruan

g te

rbuk

a hi

jau/

tam

an/l

l

anse

kap,

ru

ang

terb

uka

publ

ik, r

uang

te

rbuk

a bi

ru/

wat

ersc

ape,

jala

n &

par

kir

umum

) = 3

0%

- 50%

.

21 dari 43

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

d. K

awas

an

Per

untu

kan

Par

iwis

ata

1. P

rasa

rana

: ja

ringa

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas

: jar

inga

n lis

trik,

tele

pon

dan

gas;

3.

Sar

ana

: pas

ar ra

kyat

trad

isio

nal/s

eni/a

rt &

craf

t sho

p, k

eseh

atan

, pe

ribad

atan

, kea

man

an, n

iaga

, jas

a in

form

asi,

kegi

atan

bud

i day

a (p

rodu

ksi),

kea

man

an d

an p

elay

anan

kes

ehat

an, m

useu

m;

4. D

iduk

ung

deng

an a

kses

ke

pusa

t pel

ayan

an k

e pu

sat p

elay

anan

ni

aga

(pas

ar ra

kyat

/art

& c

raft

shop

), da

erah

tuju

an w

isat

a, ja

sa d

an

pusa

t inf

orm

asi w

isat

a, k

egia

tan

budi

day

a (p

rodu

ksi),

loka

si tu

juan

in

dust

ri w

isat

a al

am (b

ila a

da),

mix

ed-u

se a

rea,

kea

man

an k

awas

an

dan

pela

yana

n ke

seha

tan;

5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a)

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

kel

engk

apan

pra

sara

na tr

ansp

orta

si d

an

kela

yaka

n si

stem

tran

spor

tasi

dar

at, p

erai

ran

dan

udar

a;

(b)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o, je

tty;

(c)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si ja

lan

yang

mem

adai

se

perti

term

inal

, hal

te, p

edes

trian

. 6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r par

kir d

enga

n si

stem

: (a

) K

anto

ng p

arki

r; (b

) I

nner

cou

rt ya

rd p

arki

ng;

(c)

Bac

k ya

rd p

arki

ng.

1) B

angu

nan

penu

njan

g pa

riwis

ata

= 40

%;

2) F

asum

dan

fa

sos

= 1

0%;

3) S

ite

deve

lopm

ent

(infra

stru

ktur

, ru

ang

terb

uka

hija

u/ta

man

/lan

seka

p, ru

ang

terb

uka

publ

ik,

ruan

g te

rbuk

a bi

ru/

wat

ersc

ape,

jala

n &

par

kir

umum

) = 5

0%.

Page 37: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

20 dari 43

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

c. K

awas

an

Per

untu

kan

Indu

stri

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n, in

form

asi,

dan

gas;

3.

Sar

ana:

kes

ehat

an, p

erib

adat

an, n

iaga

, kea

man

an, t

empa

t bon

gkar

m

uat,

perg

udan

gan,

term

inal

pet

i kem

as;

4. D

iduk

ung

deng

an a

kses

ke

pusa

t pel

ayan

an n

iaga

dan

pel

ayan

an

pela

buha

n;

5. P

enga

tura

n tra

nspo

rtasi

: (a

) D

iduk

ung

peny

edia

an p

rasa

rana

tran

spor

tasi

di w

ilaya

h pe

raira

n da

n da

rata

n;

(b)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o, je

tty;

(c)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si ja

lan

yang

mem

adai

se

perti

term

inal

, hal

te, p

edes

trian

. 6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r sis

tem

load

ing-

unlo

adin

g;7.

Har

us m

enye

diak

an d

an m

enga

tur p

arki

r den

gan

sist

em:

(

a)

Kan

tong

par

kir;

(

b)

Inne

r cou

rt ya

rd p

arki

ng;

(

c)

Bac

k ya

rd p

arki

ng.

8. D

iduk

ung

am

enita

s ya

ng n

yam

an u

ntuk

men

ingk

atka

n ki

nerja

dan

m

enja

ga k

ualit

as li

ngku

ngan

mel

aui

pere

ncan

aan:

(a

)W

ater

scap

e;

(b)

Land

scap

e/G

reen

Bel

t/Buf

fer Z

one

untu

k m

ered

uksi

pol

usi

indu

stri

terh

adap

ling

kung

an s

ekita

r; (c

) P

eles

taria

n po

tens

i lin

gkun

gan

pant

ai.

1) In

dust

ri =

40%

- 60

%;

2) F

asum

dan

fa

sos

= 10

%;

3)S

itede

velo

pmen

t(in

frast

rukt

ur,

ruan

g te

rbuk

a hi

jau/

tam

an/l

l

anse

kap,

ru

ang

terb

uka

publ

ik, r

uang

te

rbuk

a bi

ru/

wat

ersc

ape,

jala

n &

par

kir

umum

) = 3

0%

- 50%

.

21 dari 43

Jeni

s K

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

d. K

awas

an

Per

untu

kan

Par

iwis

ata

1. P

rasa

rana

: ja

ringa

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas

: jar

inga

n lis

trik,

tele

pon

dan

gas;

3.

Sar

ana

: pas

ar ra

kyat

trad

isio

nal/s

eni/a

rt &

craf

t sho

p, k

eseh

atan

, pe

ribad

atan

, kea

man

an, n

iaga

, jas

a in

form

asi,

kegi

atan

bud

i day

a (p

rodu

ksi),

kea

man

an d

an p

elay

anan

kes

ehat

an, m

useu

m;

4. D

iduk

ung

deng

an a

kses

ke

pusa

t pel

ayan

an k

e pu

sat p

elay

anan

ni

aga

(pas

ar ra

kyat

/art

& c

raft

shop

), da

erah

tuju

an w

isat

a, ja

sa d

an

pusa

t inf

orm

asi w

isat

a, k

egia

tan

budi

day

a (p

rodu

ksi),

loka

si tu

juan

in

dust

ri w

isat

a al

am (b

ila a

da),

mix

ed-u

se a

rea,

kea

man

an k

awas

an

dan

pela

yana

n ke

seha

tan;

5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a)

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

kel

engk

apan

pra

sara

na tr

ansp

orta

si d

an

kela

yaka

n si

stem

tran

spor

tasi

dar

at, p

erai

ran

dan

udar

a;

(b)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o, je

tty;

(c)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si ja

lan

yang

mem

adai

se

perti

term

inal

, hal

te, p

edes

trian

. 6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r par

kir d

enga

n si

stem

: (a

) K

anto

ng p

arki

r; (b

) I

nner

cou

rt ya

rd p

arki

ng;

(c)

Bac

k ya

rd p

arki

ng.

1) B

angu

nan

penu

njan

g pa

riwis

ata

= 40

%;

2) F

asum

dan

fa

sos

= 1

0%;

3) S

ite

deve

lopm

ent

(infra

stru

ktur

, ru

ang

terb

uka

hija

u/ta

man

/lan

seka

p, ru

ang

terb

uka

publ

ik,

ruan

g te

rbuk

a bi

ru/

wat

ersc

ape,

jala

n &

par

kir

umum

) = 5

0%.

Page 38: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

22 dari 43

Jeni

sK

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

e .K

awas

an

Pen

didi

kan

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n da

n ga

s;

3. S

aran

a: ru

ang

terb

uka

(tam

an, p

laza

dan

ola

h ra

ga),

perp

usta

kaan

, pe

rtoko

an, k

eseh

atan

, per

ibad

atan

, kea

man

an, f

asilit

as u

mum

dan

fa

silit

as s

osia

l; 4.

Did

ukun

g de

ngan

aks

es k

e pu

sat k

awas

an p

erum

ahan

dan

pe

rmuk

iman

, pel

ayan

an n

iaga

, per

dang

an d

an ja

sa s

erta

pus

at

kebu

daya

an;

5. P

enga

tura

n tra

nspo

rtasi

: (a

) D

iduk

ung

peny

edia

an p

rasa

rana

tran

spor

tasi

di w

ilaya

h pe

raira

n da

n da

rata

n;

(b)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o, je

tty;

(c)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si ja

lan

yang

mem

adai

sep

erti

term

inal

, hal

te, p

edes

trian

. 6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r par

kir d

enga

n si

stem

: (a

) K

anto

ng p

arki

r; (b

)O

n st

reet

par

king

;(c

) In

ner c

ourt

yard

par

king

;(d

)B

ack

yard

par

king

.7.

Did

ukun

g vi

ew d

an a

men

itas

yang

men

arik

den

gan

mel

alui

pe

renc

anaa

n:

(a)

Kaw

asan

tepi

air/

pant

ai :

dim

ana

konf

igur

asi s

ebag

ian

bang

unan

di

orie

ntas

ikan

ke

ruan

g

(b)

pera

iran

sehi

ngga

seb

agia

n ka

was

an p

endi

dika

n s

ecar

a ek

sklu

sif

mem

iliki v

iew

dan

am

enita

s pa

ntai

sek

alig

us m

enja

di b

agia

n w

ajah

de

pan

dari

lingk

unga

n pe

rdag

anga

n da

n ja

sa;

(c)

Wat

ersc

ape;

(d)

Land

scap

e/G

arde

n C

ity;

(e)

Pel

esta

rian

pote

nsi l

ingk

unga

n pa

ntai

.

1) P

endi

dika

n =

40

% -

60%

; 2)

Fas

um d

an

faso

s =

10%

; 3)

Site

de

velo

pmen

t(in

frast

rukt

ur,

ruan

g te

rbuk

a hi

jau/

tam

an/la

nse

kap,

ruan

g te

rbuk

a pu

blik

, ru

ang

terb

uka

biru

/w

ater

scap

e,ja

lan

& p

arki

r um

um) =

30%

- 5

0%.

23 dari 43

Jeni

sK

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

f. K

awas

an

Pel

abuh

an

Laut

/ pe

nyeb

e-ra

ngan

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n da

n ga

s;

3. S

aran

a: te

mpa

t bon

gkar

mua

t, gu

dang

, ter

min

al p

enum

pang

, ter

min

al

bara

ng d

an p

eti k

emas

, kes

ehat

an, k

aran

tina,

bea

cuk

ai, p

erib

adat

an,

keam

anan

dan

jasa

info

rmas

i; 4.

Did

ukun

g de

ngan

aks

es m

enuj

u pu

sat p

elay

anan

dis

tribu

si b

aran

g da

n pe

num

pang

; 5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

loka

l/nas

iona

l/int

erna

sion

al u

ntuk

laut

, pan

tai,

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga,

pel

anta

r, ka

pal,

boat

, kan

o, p

onto

on, k

apal

tarik

, fer

ry d

an k

elot

ok b

oat,

kano

; (b

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

jala

n ya

ng m

emad

ai s

eper

ti te

rmin

al, h

alte

, ped

estri

an.

6. H

arus

men

yedi

akan

ruan

g da

n m

enga

tur p

arki

r den

gan

sist

em:

(a) K

anto

ng p

arki

r; (b

)Inn

er c

ourt

yard

par

king

;(c

) Bac

k ya

rd p

arki

ng.

7. D

iduk

ung

amen

itas

yang

nya

man

unt

uk m

enin

gkat

kan

kine

rja

pela

yana

n ja

sa tr

ansp

orta

si d

an m

enja

ga k

ualit

as li

ngku

ngan

mel

aui

pere

ncan

aan:

(a

) D

iman

a ko

nfig

uras

i seb

agia

n ba

ngun

an d

iorie

ntas

ikan

ke

ruan

g pe

raira

n se

hing

ga s

ebag

ian

kaw

asan

pel

abuh

an/p

enye

bera

ngan

se

cara

eks

klus

if m

emili

ki v

iew

dan

am

enita

s pa

ntai

sek

alig

us

men

jadi

bag

ian

waj

ah d

epan

dar

i lin

gkun

gan

pela

buha

n/pe

nyeb

eran

gan;

(b

) P

eles

taria

n po

tens

i lin

gkun

gan

pant

ai.

1) B

angu

nan

penu

njan

g ka

was

an

pela

buha

n ud

ara

= m

aksi

mal

40%

; 2)

Site

de

velo

pmen

t(d

erm

aga,

pe

lant

ar,

infra

stru

ktur

, ru

ang

terb

uka

hija

u/ta

man

/lan

seka

p, ru

ang

terb

uka

publ

ik,

ruan

g te

rbuk

a bi

ru/w

ater

-sc

ape,

jala

n &

pa

rkir

umum

) =

min

imal

60%

; 3)

Pen

ataa

n di

upay

akan

be

rdek

atan

de

ngan

ka

was

an

indu

stri

dan

pusa

t dis

tribu

si

bara

ng s

ecar

a ef

isie

n.

Page 39: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

22 dari 43

Jeni

sK

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

e .K

awas

an

Pen

didi

kan

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n da

n ga

s;

3. S

aran

a: ru

ang

terb

uka

(tam

an, p

laza

dan

ola

h ra

ga),

perp

usta

kaan

, pe

rtoko

an, k

eseh

atan

, per

ibad

atan

, kea

man

an, f

asilit

as u

mum

dan

fa

silit

as s

osia

l; 4.

Did

ukun

g de

ngan

aks

es k

e pu

sat k

awas

an p

erum

ahan

dan

pe

rmuk

iman

, pel

ayan

an n

iaga

, per

dang

an d

an ja

sa s

erta

pus

at

kebu

daya

an;

5. P

enga

tura

n tra

nspo

rtasi

: (a

) D

iduk

ung

peny

edia

an p

rasa

rana

tran

spor

tasi

di w

ilaya

h pe

raira

n da

n da

rata

n;

(b)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o, je

tty;

(c)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si ja

lan

yang

mem

adai

sep

erti

term

inal

, hal

te, p

edes

trian

. 6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r par

kir d

enga

n si

stem

: (a

) K

anto

ng p

arki

r; (b

)O

n st

reet

par

king

;(c

) In

ner c

ourt

yard

par

king

;(d

)B

ack

yard

par

king

.7.

Did

ukun

g vi

ew d

an a

men

itas

yang

men

arik

den

gan

mel

alui

pe

renc

anaa

n:

(a)

Kaw

asan

tepi

air/

pant

ai :

dim

ana

konf

igur

asi s

ebag

ian

bang

unan

di

orie

ntas

ikan

ke

ruan

g

(b)

pera

iran

sehi

ngga

seb

agia

n ka

was

an p

endi

dika

n s

ecar

a ek

sklu

sif

mem

iliki v

iew

dan

am

enita

s pa

ntai

sek

alig

us m

enja

di b

agia

n w

ajah

de

pan

dari

lingk

unga

n pe

rdag

anga

n da

n ja

sa;

(c)

Wat

ersc

ape;

(d)

Land

scap

e/G

arde

n C

ity;

(e)

Pel

esta

rian

pote

nsi l

ingk

unga

n pa

ntai

.

1) P

endi

dika

n =

40

% -

60%

; 2)

Fas

um d

an

faso

s =

10%

; 3)

Site

de

velo

pmen

t(in

frast

rukt

ur,

ruan

g te

rbuk

a hi

jau/

tam

an/la

nse

kap,

ruan

g te

rbuk

a pu

blik

, ru

ang

terb

uka

biru

/w

ater

scap

e,ja

lan

& p

arki

r um

um) =

30%

- 5

0%.

23 dari 43

Jeni

sK

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

f. K

awas

an

Pel

abuh

an

Laut

/ pe

nyeb

e-ra

ngan

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n da

n ga

s;

3. S

aran

a: te

mpa

t bon

gkar

mua

t, gu

dang

, ter

min

al p

enum

pang

, ter

min

al

bara

ng d

an p

eti k

emas

, kes

ehat

an, k

aran

tina,

bea

cuk

ai, p

erib

adat

an,

keam

anan

dan

jasa

info

rmas

i; 4.

Did

ukun

g de

ngan

aks

es m

enuj

u pu

sat p

elay

anan

dis

tribu

si b

aran

g da

n pe

num

pang

; 5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

loka

l/nas

iona

l/int

erna

sion

al u

ntuk

laut

, pan

tai,

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga,

pel

anta

r, ka

pal,

boat

, kan

o, p

onto

on, k

apal

tarik

, fer

ry d

an k

elot

ok b

oat,

kano

; (b

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

jala

n ya

ng m

emad

ai s

eper

ti te

rmin

al, h

alte

, ped

estri

an.

6. H

arus

men

yedi

akan

ruan

g da

n m

enga

tur p

arki

r den

gan

sist

em:

(a) K

anto

ng p

arki

r; (b

)Inn

er c

ourt

yard

par

king

;(c

) Bac

k ya

rd p

arki

ng.

7. D

iduk

ung

amen

itas

yang

nya

man

unt

uk m

enin

gkat

kan

kine

rja

pela

yana

n ja

sa tr

ansp

orta

si d

an m

enja

ga k

ualit

as li

ngku

ngan

mel

aui

pere

ncan

aan:

(a

) D

iman

a ko

nfig

uras

i seb

agia

n ba

ngun

an d

iorie

ntas

ikan

ke

ruan

g pe

raira

n se

hing

ga s

ebag

ian

kaw

asan

pel

abuh

an/p

enye

bera

ngan

se

cara

eks

klus

if m

emili

ki v

iew

dan

am

enita

s pa

ntai

sek

alig

us

men

jadi

bag

ian

waj

ah d

epan

dar

i lin

gkun

gan

pela

buha

n/pe

nyeb

eran

gan;

(b

) P

eles

taria

n po

tens

i lin

gkun

gan

pant

ai.

1) B

angu

nan

penu

njan

g ka

was

an

pela

buha

n ud

ara

= m

aksi

mal

40%

; 2)

Site

de

velo

pmen

t(d

erm

aga,

pe

lant

ar,

infra

stru

ktur

, ru

ang

terb

uka

hija

u/ta

man

/lan

seka

p, ru

ang

terb

uka

publ

ik,

ruan

g te

rbuk

a bi

ru/w

ater

-sc

ape,

jala

n &

pa

rkir

umum

) =

min

imal

60%

; 3)

Pen

ataa

n di

upay

akan

be

rdek

atan

de

ngan

ka

was

an

indu

stri

dan

pusa

t dis

tribu

si

bara

ng s

ecar

a ef

isie

n.

Page 40: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

24 dari 43

Jeni

sK

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

g.K

awas

an

Ban

dar

Uda

ra

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n da

n ga

s;

3. S

aran

a: k

eseh

atan

, per

ibad

atan

, kea

man

an, t

empa

t bon

gkar

mua

t, ka

rant

ina,

bea

cuk

ai, j

asa

tele

kom

unik

asi d

an in

form

asi;

4. D

iduk

ung

deng

an a

kses

men

uju

pusa

t pel

ayan

an d

istri

busi

bar

ang

dan

penu

mpa

ng;

5. P

enga

tura

n tra

nspo

rtasi

: (a

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

uda

ra y

ang

didu

kung

ol

eh k

edud

ukan

ban

dar u

dara

mem

puny

ai ja

ngka

uan

pela

yana

n tid

ak s

aja

dala

m li

ngku

p pr

opin

si it

u se

ndiri

, tet

api

juga

men

capa

i wila

yah

nasi

onal

bah

kan

inte

rnas

iona

l;(b

) B

anda

r uda

ra m

empu

nyai

kem

ampu

an o

pera

sion

al ti

nggi

yan

g di

duku

ng d

enga

n pa

njan

g la

ndas

an p

acu

(run

way

) sep

anja

ng

lebi

h da

ri 1.

800

met

er y

ang

dapa

t did

arat

i pes

awat

ber

bada

n be

sar;

(c)

Did

ukun

g fa

silit

as p

enun

jang

ban

dara

uda

ra s

eper

ti: g

udan

g,

perk

anto

ran,

kar

go, p

enan

da tr

ansp

orta

si, m

oda;

(d)

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

kel

engk

apan

tran

spor

tasi

jala

n ya

ng

mem

adai

. 6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r par

kir d

enga

n si

stem

: (a

) Kan

tong

par

kir;

(b) I

nner

cou

rt ya

rd p

arki

ng;

(c) B

ack

yard

par

king

. 7.

Did

ukun

g a

men

itas

yang

nya

man

unt

uk m

enin

gkat

kan

kine

rja

pela

yana

n ja

sa tr

ansp

orta

si d

an m

enja

ga k

ualit

as li

ngku

ngan

m

elal

ui p

eren

cana

an:

(a)

Dim

ana

konf

igur

asi s

ebag

ian

bang

unan

dio

rient

asik

an k

e ru

ang

pera

iran

sehi

ngga

seb

agia

n ka

was

an b

anda

r uda

ra

seca

ra e

kskl

usif

mem

iliki

vie

w d

an a

men

itas

pant

ai (b

ila d

i tep

i pa

ntai

) sek

alig

us m

enja

di b

agia

n w

ajah

dep

an d

ari l

ingk

unga

n ba

ndar

uda

ra;

(b)

Pel

esta

rian

pote

nsi l

ingk

unga

n pa

ntai

(bila

di s

ekita

r tep

i pa

ntai

).

1) B

angu

nan

penu

njan

g ka

was

an

band

ar u

dara

=

mak

sim

al 4

0%;

2)S

ite d

evel

opm

ent

(land

asan

pac

u,

infra

stru

ktur

, rua

ng

terb

uka

hija

u/ta

man

/ la

nsek

ap, r

uang

te

rbuk

a pu

blik

, ru

ang

terb

uka

biru

/wat

ersc

ape

(bila

di t

epi p

anta

i),

jala

n &

par

kir

umum

) = m

inim

al

60%

;3)

Pem

anfa

atan

se

bagi

an ru

ang

kaw

asan

ban

dar

udar

a di

arah

kan

untu

k la

han

penu

njan

g se

perti

ka

was

an c

argo

, pe

rgud

anga

n,

perh

otel

an d

an

perk

anto

ran

yang

m

enun

jang

fung

si

band

ar u

dara

; 4)

Pen

gem

bang

an

diup

ayak

an

berd

ekat

an d

enga

n ka

was

an in

dust

ri da

n pu

sat d

istri

busi

ba

rang

.

25 dari 43

Cata

tan

: Ket

entu

an y

ang

terc

antu

m d

alam

tabe

l ini

mer

upak

an p

ersy

arat

an m

inim

al y

ang

dapa

t dis

esua

ikan

den

gan

pera

tura

n se

tem

pat

yang

ber

laku

.

Jeni

sK

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

h. K

awas

an

Mix

ed -

Use

1.

Pra

sara

na: j

arin

gan

jala

n, a

ir be

rsih

, dra

inas

e, s

anita

si, p

emad

am

keba

kara

n;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n da

n ga

s;

3.

Sar

ana:

pas

ar ra

kyat

, kes

ehat

an, p

erib

adat

an, k

eam

anan

, fas

ilita

s um

um d

an fa

silit

as s

osia

l; 4.

D

iduk

ung

deng

an a

kses

ke

pusa

t pel

ayan

an n

iaga

, per

dang

an d

an

jasa

, keg

iata

n bu

di d

aya

(pro

duks

i), lo

kasi

tuju

an in

dust

ri w

isat

a al

am

(bila

ada

) bes

erta

pra

sara

na d

an s

aran

anya

, kaw

asan

per

umah

an d

an

perm

ukim

an s

erta

pel

abuh

an u

dara

dan

laut

/pen

yebe

rang

an;

5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a)

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

pra

sara

na tr

ansp

orta

si d

i wila

yah

pera

iran

dan

dara

tan;

(b)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o;(c

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

jala

n ya

ng m

emad

ai s

eper

ti te

rmin

al, h

alte

, ped

estri

an.

6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r par

kir d

enga

n si

stem

: (a

) Kan

tong

par

kir;

(b)O

n st

reet

par

king

;(c

) Par

king

stru

ctur

e;(d

)Inn

er c

ourt

yard

par

king

;(e

)Bac

k ya

rd p

arki

ng.

7. H

arus

men

yedi

akan

dan

men

gatu

r loa

ding

-unl

oadi

ng a

rea;

8.

Did

ukun

g vi

ew d

an a

men

itas

yang

men

arik

den

gan

mel

alui

pe

renc

anaa

n:

(a)

Kaw

asan

tepi

air/

pant

ai :

dim

ana

konf

igur

asi s

ebag

ian

bang

unan

di

orie

ntas

ikan

ke

ruan

g pe

raira

n se

hing

ga s

ebag

ian

kaw

asan

m

ixed

-use

sec

ara

eksk

lusi

f mem

iliki

vie

w d

an a

men

itas

pant

ai

seka

ligus

men

jadi

bag

ian

waj

ah d

epan

dar

i lin

gkun

gan

perd

agan

gan

dan

jasa

; (b

)W

ater

scap

e;(c

) La

ndsc

ape/

Gar

den

City

;(d

) P

eles

taria

n po

tens

i lin

gkun

gan

pant

ai.

1)M

ixed

-use

=

80%

;2)

Fas

um d

an

faso

s =

10%

; 3)

Site

de

velo

pmen

t(in

frast

rukt

ur,

ruan

g te

rbuk

a hi

jau/

tam

an/

lans

ekap

, ru

ang

terb

uka

publ

ik, r

uang

te

rbuk

a bi

ru/w

ater

sc

ape,

jala

n &

pa

rkir

umum

) =

10%

.

Page 41: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

24 dari 43

Jeni

sK

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

g.K

awas

an

Ban

dar

Uda

ra

1. P

rasa

rana

: jar

inga

n ja

lan,

air

bers

ih, d

rain

ase,

san

itasi

, pem

adam

ke

baka

ran;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n da

n ga

s;

3. S

aran

a: k

eseh

atan

, per

ibad

atan

, kea

man

an, t

empa

t bon

gkar

mua

t, ka

rant

ina,

bea

cuk

ai, j

asa

tele

kom

unik

asi d

an in

form

asi;

4. D

iduk

ung

deng

an a

kses

men

uju

pusa

t pel

ayan

an d

istri

busi

bar

ang

dan

penu

mpa

ng;

5. P

enga

tura

n tra

nspo

rtasi

: (a

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

uda

ra y

ang

didu

kung

ol

eh k

edud

ukan

ban

dar u

dara

mem

puny

ai ja

ngka

uan

pela

yana

n tid

ak s

aja

dala

m li

ngku

p pr

opin

si it

u se

ndiri

, tet

api

juga

men

capa

i wila

yah

nasi

onal

bah

kan

inte

rnas

iona

l;(b

) B

anda

r uda

ra m

empu

nyai

kem

ampu

an o

pera

sion

al ti

nggi

yan

g di

duku

ng d

enga

n pa

njan

g la

ndas

an p

acu

(run

way

) sep

anja

ng

lebi

h da

ri 1.

800

met

er y

ang

dapa

t did

arat

i pes

awat

ber

bada

n be

sar;

(c)

Did

ukun

g fa

silit

as p

enun

jang

ban

dara

uda

ra s

eper

ti: g

udan

g,

perk

anto

ran,

kar

go, p

enan

da tr

ansp

orta

si, m

oda;

(d)

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

kel

engk

apan

tran

spor

tasi

jala

n ya

ng

mem

adai

. 6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r par

kir d

enga

n si

stem

: (a

) Kan

tong

par

kir;

(b) I

nner

cou

rt ya

rd p

arki

ng;

(c) B

ack

yard

par

king

. 7.

Did

ukun

g a

men

itas

yang

nya

man

unt

uk m

enin

gkat

kan

kine

rja

pela

yana

n ja

sa tr

ansp

orta

si d

an m

enja

ga k

ualit

as li

ngku

ngan

m

elal

ui p

eren

cana

an:

(a)

Dim

ana

konf

igur

asi s

ebag

ian

bang

unan

dio

rient

asik

an k

e ru

ang

pera

iran

sehi

ngga

seb

agia

n ka

was

an b

anda

r uda

ra

seca

ra e

kskl

usif

mem

iliki

vie

w d

an a

men

itas

pant

ai (b

ila d

i tep

i pa

ntai

) sek

alig

us m

enja

di b

agia

n w

ajah

dep

an d

ari l

ingk

unga

n ba

ndar

uda

ra;

(b)

Pel

esta

rian

pote

nsi l

ingk

unga

n pa

ntai

(bila

di s

ekita

r tep

i pa

ntai

).

1) B

angu

nan

penu

njan

g ka

was

an

band

ar u

dara

=

mak

sim

al 4

0%;

2)S

ite d

evel

opm

ent

(land

asan

pac

u,

infra

stru

ktur

, rua

ng

terb

uka

hija

u/ta

man

/ la

nsek

ap, r

uang

te

rbuk

a pu

blik

, ru

ang

terb

uka

biru

/wat

ersc

ape

(bila

di t

epi p

anta

i),

jala

n &

par

kir

umum

) = m

inim

al

60%

;3)

Pem

anfa

atan

se

bagi

an ru

ang

kaw

asan

ban

dar

udar

a di

arah

kan

untu

k la

han

penu

njan

g se

perti

ka

was

an c

argo

, pe

rgud

anga

n,

perh

otel

an d

an

perk

anto

ran

yang

m

enun

jang

fung

si

band

ar u

dara

; 4)

Pen

gem

bang

an

diup

ayak

an

berd

ekat

an d

enga

n ka

was

an in

dust

ri da

n pu

sat d

istri

busi

ba

rang

.

25 dari 43

Cata

tan

: Ket

entu

an y

ang

terc

antu

m d

alam

tabe

l ini

mer

upak

an p

ersy

arat

an m

inim

al y

ang

dapa

t dis

esua

ikan

den

gan

pera

tura

n se

tem

pat

yang

ber

laku

.

Jeni

sK

awas

an

Krit

eria

Str

uktu

r Rua

ng

Krit

eria

Pol

a R

uang

h. K

awas

an

Mix

ed -

Use

1.

Pra

sara

na: j

arin

gan

jala

n, a

ir be

rsih

, dra

inas

e, s

anita

si, p

emad

am

keba

kara

n;

2.

Util

itas:

jarin

gan

listri

k, te

lepo

n da

n ga

s;

3.

Sar

ana:

pas

ar ra

kyat

, kes

ehat

an, p

erib

adat

an, k

eam

anan

, fas

ilita

s um

um d

an fa

silit

as s

osia

l; 4.

D

iduk

ung

deng

an a

kses

ke

pusa

t pel

ayan

an n

iaga

, per

dang

an d

an

jasa

, keg

iata

n bu

di d

aya

(pro

duks

i), lo

kasi

tuju

an in

dust

ri w

isat

a al

am

(bila

ada

) bes

erta

pra

sara

na d

an s

aran

anya

, kaw

asan

per

umah

an d

an

perm

ukim

an s

erta

pel

abuh

an u

dara

dan

laut

/pen

yebe

rang

an;

5.

Pen

gatu

ran

trans

porta

si:

(a)

Did

ukun

g pe

nyed

iaan

pra

sara

na tr

ansp

orta

si d

i wila

yah

pera

iran

dan

dara

tan;

(b)

Pen

yedi

aan

kele

ngka

pan

trans

porta

si a

ir sk

ala

lingk

unga

n un

tuk

kana

l, su

ngai

, cre

eks

dan

atau

lago

on y

ang

mem

adai

sep

erti

derm

aga

lingk

unga

n/ko

lekt

if, p

elan

tar,

boat

, kan

o;(c

) P

enye

diaa

n ke

leng

kapa

n tra

nspo

rtasi

jala

n ya

ng m

emad

ai s

eper

ti te

rmin

al, h

alte

, ped

estri

an.

6.

Har

us m

enye

diak

an ru

ang

dan

men

gatu

r par

kir d

enga

n si

stem

: (a

) Kan

tong

par

kir;

(b)O

n st

reet

par

king

;(c

) Par

king

stru

ctur

e;(d

)Inn

er c

ourt

yard

par

king

;(e

)Bac

k ya

rd p

arki

ng.

7. H

arus

men

yedi

akan

dan

men

gatu

r loa

ding

-unl

oadi

ng a

rea;

8.

Did

ukun

g vi

ew d

an a

men

itas

yang

men

arik

den

gan

mel

alui

pe

renc

anaa

n:

(a)

Kaw

asan

tepi

air/

pant

ai :

dim

ana

konf

igur

asi s

ebag

ian

bang

unan

di

orie

ntas

ikan

ke

ruan

g pe

raira

n se

hing

ga s

ebag

ian

kaw

asan

m

ixed

-use

sec

ara

eksk

lusi

f mem

iliki

vie

w d

an a

men

itas

pant

ai

seka

ligus

men

jadi

bag

ian

waj

ah d

epan

dar

i lin

gkun

gan

perd

agan

gan

dan

jasa

; (b

)W

ater

scap

e;(c

) La

ndsc

ape/

Gar

den

City

;(d

) P

eles

taria

n po

tens

i lin

gkun

gan

pant

ai.

1)M

ixed

-use

=

80%

;2)

Fas

um d

an

faso

s =

10%

; 3)

Site

de

velo

pmen

t(in

frast

rukt

ur,

ruan

g te

rbuk

a hi

jau/

tam

an/

lans

ekap

, ru

ang

terb

uka

publ

ik, r

uang

te

rbuk

a bi

ru/w

ater

sc

ape,

jala

n &

pa

rkir

umum

) =

10%

.

Page 42: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

26 dari 43

Tabe

l 2

K

riter

ia a

mpl

op ru

ang

di k

awas

an re

klam

asi p

anta

i

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

I.

Kaw

asan

Lin

dung

a.

S

empa

dan

P

anta

i K

DB

pend

ukun

g =

m

aks

10%

KLB

pen

duku

ng =

0,

1 at

au

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

1

lant

ai

90%

- 10

0%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

(b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

pend

ukun

g ru

ang

terb

uka

publ

ik =

min

imal

5

met

er

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

tia

p un

it ba

ngun

an

perd

agan

gan

dan

jasa

=

min

imal

5 m

eter

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

nre

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k ru

ang

publ

ik, w

isat

a pa

ntai

dan

ata

u gr

een

belt

area

.

27 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

II.

Kaw

asan

Bud

i Day

aa.

K

awas

an

Per

untu

kan

P

erm

ukim

an

40%

- 60

%

KLB

pe

rmuk

iman

la

nded

hou

seda

rat &

laut

=

mak

s 2

atau

ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 4

lant

ai

KLB

ap

arte

men

/ to

wn

hous

e =

mak

s 10

ata

u ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 12

la

ntai

40%

- 60

%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

. (b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

tiap

unit

ban

guna

n de

ret,

kope

l & ru

mah

tung

gal =

m

inim

al 2

met

er,

seda

ngka

n ap

arte

men

/tow

n ho

use

= m

inim

al 1

/10

tingg

i ba

ngun

an.

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

tia

p un

it ba

ngun

an d

eret

, ko

pel &

rum

ah tu

ngga

l =

min

imal

2 m

ter,

seda

ngka

n ap

arte

men

/tow

n ho

use

= m

inim

al 1

/10

tingg

i ba

ngun

an.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k gr

een

belt

area

dan

ata

u co

asta

l roa

d ar

ea.

Page 43: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

26 dari 43

Tabe

l 2

K

riter

ia a

mpl

op ru

ang

di k

awas

an re

klam

asi p

anta

i

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

I.

Kaw

asan

Lin

dung

a.

S

empa

dan

P

anta

i K

DB

pend

ukun

g =

m

aks

10%

KLB

pen

duku

ng =

0,

1 at

au

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

1

lant

ai

90%

- 10

0%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

(b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

pend

ukun

g ru

ang

terb

uka

publ

ik =

min

imal

5

met

er

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

tia

p un

it ba

ngun

an

perd

agan

gan

dan

jasa

=

min

imal

5 m

eter

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

nre

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k ru

ang

publ

ik, w

isat

a pa

ntai

dan

ata

u gr

een

belt

area

.

27 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

II.

Kaw

asan

Bud

i Day

aa.

K

awas

an

Per

untu

kan

P

erm

ukim

an

40%

- 60

%

KLB

pe

rmuk

iman

la

nded

hou

seda

rat &

laut

=

mak

s 2

atau

ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 4

lant

ai

KLB

ap

arte

men

/ to

wn

hous

e =

mak

s 10

ata

u ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 12

la

ntai

40%

- 60

%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

. (b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

tiap

unit

ban

guna

n de

ret,

kope

l & ru

mah

tung

gal =

m

inim

al 2

met

er,

seda

ngka

n ap

arte

men

/tow

n ho

use

= m

inim

al 1

/10

tingg

i ba

ngun

an.

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

tia

p un

it ba

ngun

an d

eret

, ko

pel &

rum

ah tu

ngga

l =

min

imal

2 m

ter,

seda

ngka

n ap

arte

men

/tow

n ho

use

= m

inim

al 1

/10

tingg

i ba

ngun

an.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k gr

een

belt

area

dan

ata

u co

asta

l roa

d ar

ea.

Page 44: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

28 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

b.

Kaw

asan

P

erda

gang

an

& J

asa

(a)

di d

arat

=

mak

s 80

%

(b)

di la

ut =

m

aks

50%

KLB

di d

arat

=

mak

s 5

atau

ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 6

lant

ai

KLB

di l

aut =

m

aks

2 at

au

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

2 la

ntai

(a) d

i dar

at =

m

in 2

0%

(b) d

i lau

t =

min

50%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

ata

u =

0 (p

emilik

ban

guna

n di

beri

kom

pens

asi

pem

bang

unan

diiji

nkan

de

ngan

KLB

mak

sim

um

dan

diha

rusk

an

mem

bang

un s

emi

base

men

t unt

uk p

arki

r).

(b)

GS

B sa

mpi

ng b

angu

nan

tia

p un

it b

angu

nan

perd

agan

gan

dan

jasa

=

min

imal

4 m

eter

(unt

uk

men

jaga

jara

k da

n m

embe

ri ru

ang

gera

k pe

nyel

amat

an d

iri

apab

ila te

rjadi

ke

baka

ran)

. (c

) G

SB

bela

kang

ban

guna

n

tiap

unit

bang

unan

pe

rdag

anga

n d

an ja

sa =

m

inim

al =

0 a

tau

m

inim

al 1

/10

tingg

i ba

ngun

an.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/e

ngin

eerin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

be

sar b

isa

dim

anfa

atka

n un

tuk

gree

n be

lt ar

ea d

an a

tau

coas

tal r

oad

area

.

29 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

c.

Kaw

asan

P

erun

tuka

n

Indu

stri

40%

- 60

%

KLB

= m

aks

1 at

au k

etin

ggia

n ba

ngun

an =

2

lant

ai

40%

- 60

%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

di

man

faat

kan

untu

k zo

na

gree

n be

lt un

tuk

mer

eduk

si p

olus

i (b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

min

imal

1 k

ali t

ingg

i ba

ngun

an

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

m

inim

al 1

kal

i tin

ggi

bang

unan

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k bu

ffer z

one

area

ant

ara

daer

ah in

dust

ri de

ngan

lingk

unga

n se

kita

r dan

ata

u gr

een

belt

area

.

Page 45: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

28 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

b.

Kaw

asan

P

erda

gang

an

& J

asa

(a)

di d

arat

=

mak

s 80

%

(b)

di la

ut =

m

aks

50%

KLB

di d

arat

=

mak

s 5

atau

ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 6

lant

ai

KLB

di l

aut =

m

aks

2 at

au

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

2 la

ntai

(a) d

i dar

at =

m

in 2

0%

(b) d

i lau

t =

min

50%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

ata

u =

0 (p

emilik

ban

guna

n di

beri

kom

pens

asi

pem

bang

unan

diiji

nkan

de

ngan

KLB

mak

sim

um

dan

diha

rusk

an

mem

bang

un s

emi

base

men

t unt

uk p

arki

r).

(b)

GS

B sa

mpi

ng b

angu

nan

tia

p un

it b

angu

nan

perd

agan

gan

dan

jasa

=

min

imal

4 m

eter

(unt

uk

men

jaga

jara

k da

n m

embe

ri ru

ang

gera

k pe

nyel

amat

an d

iri

apab

ila te

rjadi

ke

baka

ran)

. (c

) G

SB

bela

kang

ban

guna

n

tiap

unit

bang

unan

pe

rdag

anga

n d

an ja

sa =

m

inim

al =

0 a

tau

m

inim

al 1

/10

tingg

i ba

ngun

an.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/e

ngin

eerin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

be

sar b

isa

dim

anfa

atka

n un

tuk

gree

n be

lt ar

ea d

an a

tau

coas

tal r

oad

area

.

29 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

c.

Kaw

asan

P

erun

tuka

n

Indu

stri

40%

- 60

%

KLB

= m

aks

1 at

au k

etin

ggia

n ba

ngun

an =

2

lant

ai

40%

- 60

%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

di

man

faat

kan

untu

k zo

na

gree

n be

lt un

tuk

mer

eduk

si p

olus

i (b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

min

imal

1 k

ali t

ingg

i ba

ngun

an

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

m

inim

al 1

kal

i tin

ggi

bang

unan

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k bu

ffer z

one

area

ant

ara

daer

ah in

dust

ri de

ngan

lingk

unga

n se

kita

r dan

ata

u gr

een

belt

area

.

Page 46: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

30 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

d.

Kaw

asan

P

erun

tuka

n

Par

iwis

ata

dara

t & la

ut =

m

aks

40%

K

LB d

i dar

at

& la

ut =

mak

s 2

atau

ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 4

lant

ai

KLB

unt

uk

hote

l = m

aks

10 a

tau

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

12

lant

ai

min

60

%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

, di

man

faat

kan

untu

k ta

man

. (b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

tiap

unit

ban

guna

n re

sort

= m

inim

al 5

m

eter

, sed

angk

an h

otel

=

min

imal

1/1

0 ti

nggi

ba

ngun

an.

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

tia

p un

it re

sort

=

min

imal

5 m

eter

, se

dang

kan

hote

l =

min

imal

1/1

0 tin

ggi

bang

unan

.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er-

50 m

eter

dar

i titi

k pa

sang

terti

nggi

, at

au G

SP =

0

(pen

anga

nan

reka

yasa

tekn

is/

engi

neer

ing

haru

s pr

ofes

iona

l).

(c)

GS

P ya

ng b

esar

bi

sa

dim

anfa

atka

n un

tuk

ruan

g w

isat

a pa

ntai

dan

at

au g

reen

bel

t ar

ea.

31 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

e.

Kaw

asan

P

endi

dika

n di

dar

at &

laut

=

40%

- 60

%

KLB

di d

arat

&

laut

= m

aks

2 at

au

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

4 la

ntai

K

etin

ggia

n ba

ngun

anpe

nduk

ung

(faso

s &

fasu

m) =

min

1

lant

ai

40%

- 60

%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

(b

) G

SB

sam

ping

min

imal

8

met

er

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

min

imal

8 m

eter

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

nre

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k gr

een

belt

area

dan

ata

u co

asta

l roa

d ar

ea.

Page 47: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

30 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

d.

Kaw

asan

P

erun

tuka

n

Par

iwis

ata

dara

t & la

ut =

m

aks

40%

K

LB d

i dar

at

& la

ut =

mak

s 2

atau

ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 4

lant

ai

KLB

unt

uk

hote

l = m

aks

10 a

tau

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

12

lant

ai

min

60

%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

, di

man

faat

kan

untu

k ta

man

. (b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

tiap

unit

ban

guna

n re

sort

= m

inim

al 5

m

eter

, sed

angk

an h

otel

=

min

imal

1/1

0 ti

nggi

ba

ngun

an.

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

tia

p un

it re

sort

=

min

imal

5 m

eter

, se

dang

kan

hote

l =

min

imal

1/1

0 tin

ggi

bang

unan

.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er-

50 m

eter

dar

i titi

k pa

sang

terti

nggi

, at

au G

SP =

0

(pen

anga

nan

reka

yasa

tekn

is/

engi

neer

ing

haru

s pr

ofes

iona

l).

(c)

GS

P ya

ng b

esar

bi

sa

dim

anfa

atka

n un

tuk

ruan

g w

isat

a pa

ntai

dan

at

au g

reen

bel

t ar

ea.

31 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

e.

Kaw

asan

P

endi

dika

n di

dar

at &

laut

=

40%

- 60

%

KLB

di d

arat

&

laut

= m

aks

2 at

au

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

4 la

ntai

K

etin

ggia

n ba

ngun

anpe

nduk

ung

(faso

s &

fasu

m) =

min

1

lant

ai

40%

- 60

%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it b

angu

nan

= ½

R

OW

jala

n um

um d

i de

pan

bang

unan

(b

) G

SB

sam

ping

min

imal

8

met

er

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

min

imal

8 m

eter

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

nre

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k gr

een

belt

area

dan

ata

u co

asta

l roa

d ar

ea.

Page 48: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

32 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

f. K

awas

an

Pel

abuh

an L

aut/

Pen

yebe

rang

an

mak

s 40

%

KLB

mak

s 2

atau

ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 5

lant

ai

kecu

ali t

ower

m

ercu

sua

r

min

60%

(a

) G

SB

depa

n ba

ngun

an

tiap

unit

ban

guna

n =

½

RO

W ja

lan

umum

di

depa

n ba

ngun

an,

dim

anfa

atka

n un

tuk

tam

an/p

arki

r. (b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

tiap

unit

ban

guna

n =

min

imal

1/1

0 ti

nggi

ba

ngun

an.

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

tia

p un

it ba

ngun

an

min

imal

1/1

0 tin

ggi

bang

unan

.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 50

met

er

- 100

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k ru

ang

load

ing-

unlo

adin

g ba

rang

da

n pe

num

pang

da

n at

au p

arki

r.

33 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

KD

BK

LB

KD

HG

SB

GSS

/ G

SP

g.

Kaw

asan

B

anda

r U

dara

mak

s 40

%

KLB

mak

s 1,

5 at

au k

etin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

3 la

ntai

ke

cual

i tow

er

mer

cu s

uar

min

60%

(a

) G

SB

depa

n ba

ngun

an ti

ap

unit

ban

guna

n =

½ R

OW

ja

lan

umum

di d

epan

ba

ngun

an, d

iman

faat

kan

untu

k ta

man

/par

kir.

(b)

GS

B sa

mpi

ng b

angu

nan

tiap

un

it b

angu

nan

= m

inim

al

1/10

tin

ggi b

angu

nan.

(c

) G

SB

bela

kang

ban

guna

n

tiap

unit

bang

unan

min

imal

1/

10 ti

nggi

ban

guna

n.

(a)

GSS

= ½

leba

r bad

an

sung

ai, d

iman

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

at

au ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP =

50

met

er -

100

met

er d

ari t

itik

pasa

ng

terti

nggi

, at

au G

SP =

0

(pen

anga

nan

reka

yasa

tekn

is/

engi

neer

ing

haru

s pr

ofes

iona

l).

(c)

GSP

yan

g be

sar b

isa

dim

anfa

atka

n un

tuk

land

asan

pac

u (ru

n w

ay).

Page 49: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

32 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

f. K

awas

an

Pel

abuh

an L

aut/

Pen

yebe

rang

an

mak

s 40

%

KLB

mak

s 2

atau

ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 5

lant

ai

kecu

ali t

ower

m

ercu

sua

r

min

60%

(a

) G

SB

depa

n ba

ngun

an

tiap

unit

ban

guna

n =

½

RO

W ja

lan

umum

di

depa

n ba

ngun

an,

dim

anfa

atka

n un

tuk

tam

an/p

arki

r. (b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n

tiap

unit

ban

guna

n =

min

imal

1/1

0 ti

nggi

ba

ngun

an.

(c)

GS

B be

laka

ng b

angu

nan

tia

p un

it ba

ngun

an

min

imal

1/1

0 tin

ggi

bang

unan

.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 50

met

er

- 100

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k ru

ang

load

ing-

unlo

adin

g ba

rang

da

n pe

num

pang

da

n at

au p

arki

r.

33 dari 43

Jeni

s

Kaw

asan

KD

BK

LB

KD

HG

SB

GSS

/ G

SP

g.

Kaw

asan

B

anda

r U

dara

mak

s 40

%

KLB

mak

s 1,

5 at

au k

etin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

3 la

ntai

ke

cual

i tow

er

mer

cu s

uar

min

60%

(a

) G

SB

depa

n ba

ngun

an ti

ap

unit

ban

guna

n =

½ R

OW

ja

lan

umum

di d

epan

ba

ngun

an, d

iman

faat

kan

untu

k ta

man

/par

kir.

(b)

GS

B sa

mpi

ng b

angu

nan

tiap

un

it b

angu

nan

= m

inim

al

1/10

tin

ggi b

angu

nan.

(c

) G

SB

bela

kang

ban

guna

n

tiap

unit

bang

unan

min

imal

1/

10 ti

nggi

ban

guna

n.

(a)

GSS

= ½

leba

r bad

an

sung

ai, d

iman

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

at

au ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP =

50

met

er -

100

met

er d

ari t

itik

pasa

ng

terti

nggi

, at

au G

SP =

0

(pen

anga

nan

reka

yasa

tekn

is/

engi

neer

ing

haru

s pr

ofes

iona

l).

(c)

GSP

yan

g be

sar b

isa

dim

anfa

atka

n un

tuk

land

asan

pac

u (ru

n w

ay).

Page 50: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

34 dari 43

Cat

atan

:

a)la

ut =

are

al y

ang

dire

klam

asi

b)da

rat =

bag

ian

dara

tan

yang

ber

bata

san

deng

an a

real

yan

g di

rekl

amas

ic)

kete

ntua

n ya

ng te

rcan

tum

dal

am ta

bel in

i mer

upak

an p

ersy

arat

an m

inim

al y

ang

dapa

t dis

esua

ikan

den

gan

pera

tura

n se

tem

pat

yang

ber

laku

.

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

h.

Kaw

asan

M

ixed

-Use

(a

) di

dar

at =

m

aks

80%

(b

) di

laut

=

mak

s 50

%

KLB

di

dara

t =

mak

s 10

ata

u ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 12

lant

ai

KLB

di l

aut =

m

aks

2 at

au

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

4 la

ntai

(a)

di d

arat

=

min

20%

(b

) di

laut

=

min

50%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it ba

ngun

an =

½

RO

W ja

lan

umum

di

depa

n ba

ngun

an a

tau

= 0

(pem

ilik b

angu

nan

dibe

ri ko

mpe

nsas

i pe

mba

ngun

an d

iijink

an

deng

an K

LB m

aksi

mum

da

n di

haru

skan

m

emba

ngun

sem

i ba

sem

ent u

ntuk

par

kir).

(b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n tia

p un

it ba

ngun

an

perd

agan

gan

dan

jasa

=

min

imal

4 m

eter

(unt

uk

men

jaga

jara

k da

n m

embe

ri ru

ang

gera

k pe

nyel

amat

an d

iri a

pabi

la

terja

di k

ebak

aran

). (c

) G

SB

bela

kang

ban

guna

n tia

p un

it ba

ngun

an

perd

agan

gan

dan

jasa

=

min

imal

= 0

ata

u m

inim

al

1/10

ting

gi b

angu

nan.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k gr

een

belt

area

dan

ata

u co

asta

l roa

d ar

ea.

35 dari 43

5 Tata cara pelaksanaan

Tata cara penyusunan rencana detail tata ruang kawasan reklamasipantai meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

a) Persiapan

1) Penyusunan kerangka acuan kerja;

2) Pembentukan tim pelaksana;

3) Penyiapan kelengkapan administrasi;

4) Penyiapan pengadaan jasa konsultansi;

5) Penyusunan program kerja dan tim ahli apabila dilakukan secaraswakelola;

6) Perumusan substansi, penyiapan daftar periksa data dankuesioner, penyiapan metoda pendekatan dan peralatan yangdiperlukan;

7) Perkiraan biaya penyusunan rencana detil tata ruang.

Selain itu, dilakukan pemberitaan penyusunan rencana detil tataruang ini kepada masyarakat melalui media massa (cetak danelektronik) dan/atau forum pertemuan.

b) Pengumpulan Data

Pengumpulan data/peta dilakukan dengan survei primer (observasilapangan, wawancara, penyebaran kuesioner) dan survei sekunderkepada instansi-instansi terkait untuk memperoleh:

1) Data/peta kebijakan pembangunan;

2) Data/peta sosial ekonomi;

3) Data/peta sumberdaya manusia;

4) Data/peta sumberdaya buatan;

5) Data/peta sumberdaya alam;

Page 51: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

34 dari 43

Cat

atan

:

a)la

ut =

are

al y

ang

dire

klam

asi

b)da

rat =

bag

ian

dara

tan

yang

ber

bata

san

deng

an a

real

yan

g di

rekl

amas

ic)

kete

ntua

n ya

ng te

rcan

tum

dal

am ta

bel in

i mer

upak

an p

ersy

arat

an m

inim

al y

ang

dapa

t dis

esua

ikan

den

gan

pera

tura

n se

tem

pat

yang

ber

laku

.

Jeni

s

Kaw

asan

K

DB

KLB

K

DH

G

SB

GSS

/ G

SP

h.

Kaw

asan

M

ixed

-Use

(a

) di

dar

at =

m

aks

80%

(b

) di

laut

=

mak

s 50

%

KLB

di

dara

t =

mak

s 10

ata

u ke

tingg

ian

bang

unan

=

mak

s 12

lant

ai

KLB

di l

aut =

m

aks

2 at

au

ketin

ggia

n ba

ngun

an =

m

aks

4 la

ntai

(a)

di d

arat

=

min

20%

(b

) di

laut

=

min

50%

(a)

GS

B de

pan

bang

unan

tia

p un

it ba

ngun

an =

½

RO

W ja

lan

umum

di

depa

n ba

ngun

an a

tau

= 0

(pem

ilik b

angu

nan

dibe

ri ko

mpe

nsas

i pe

mba

ngun

an d

iijink

an

deng

an K

LB m

aksi

mum

da

n di

haru

skan

m

emba

ngun

sem

i ba

sem

ent u

ntuk

par

kir).

(b

) G

SB

sam

ping

ban

guna

n tia

p un

it ba

ngun

an

perd

agan

gan

dan

jasa

=

min

imal

4 m

eter

(unt

uk

men

jaga

jara

k da

n m

embe

ri ru

ang

gera

k pe

nyel

amat

an d

iri a

pabi

la

terja

di k

ebak

aran

). (c

) G

SB

bela

kang

ban

guna

n tia

p un

it ba

ngun

an

perd

agan

gan

dan

jasa

=

min

imal

= 0

ata

u m

inim

al

1/10

ting

gi b

angu

nan.

(a)

GS

S =

½ le

bar

bada

n su

ngai

, di

man

faat

kan

untu

k ja

lan

insp

eksi

ata

u ja

lur h

ijau.

(b

) G

SP

= 30

met

er

- 50

met

er d

ari

titik

pas

ang

terti

nggi

, at

au

GS

P =

0 (p

enan

gana

n re

kaya

sa te

knis

/ en

gine

erin

gha

rus

prof

esio

nal).

(c

) G

SP

yang

bes

ar

bisa

di

man

faat

kan

untu

k gr

een

belt

area

dan

ata

u co

asta

l roa

d ar

ea.

35 dari 43

5 Tata cara pelaksanaan

Tata cara penyusunan rencana detail tata ruang kawasan reklamasipantai meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

a) Persiapan

1) Penyusunan kerangka acuan kerja;

2) Pembentukan tim pelaksana;

3) Penyiapan kelengkapan administrasi;

4) Penyiapan pengadaan jasa konsultansi;

5) Penyusunan program kerja dan tim ahli apabila dilakukan secaraswakelola;

6) Perumusan substansi, penyiapan daftar periksa data dankuesioner, penyiapan metoda pendekatan dan peralatan yangdiperlukan;

7) Perkiraan biaya penyusunan rencana detil tata ruang.

Selain itu, dilakukan pemberitaan penyusunan rencana detil tataruang ini kepada masyarakat melalui media massa (cetak danelektronik) dan/atau forum pertemuan.

b) Pengumpulan Data

Pengumpulan data/peta dilakukan dengan survei primer (observasilapangan, wawancara, penyebaran kuesioner) dan survei sekunderkepada instansi-instansi terkait untuk memperoleh:

1) Data/peta kebijakan pembangunan;

2) Data/peta sosial ekonomi;

3) Data/peta sumberdaya manusia;

4) Data/peta sumberdaya buatan;

5) Data/peta sumberdaya alam;

Page 52: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

36 dari 43

6) Data/peta penggunaan lahan;

7) Data pembiayaan pembangunan;

8) Data kelembagaan penyelenggara dan pengelola kawasan.

c) Analisis

Aspek-aspek analisis meliputi:

1) Analisis kebijakan dan strategi pengembangan kawasan;

2) Analisis regional;

3) Analisis ekonomi dan nilai jual kawasan;

4) Analisis sumberdaya manusia;

5) Analsis sumberdaya buatan;

6) Analisis sumberdaya alam;

7) Analisis sistem permukiman;

8) Analisis penggunaan lahan;

9) Analisis pembiayaan pembangunan;

10) Analisis kelembagaan;

11) Analisis kejadian bencana.

d) Konsepsi rencana

Setelah tujuan perencanaan dirumuskan, dilakukan penyusunan konseprencana detil tata ruang kawasan reklamasi pantai yang dilengkapi peta-peta dengan tingkat ketelitian minimal skala 1:10.000, mencakup:

1) Rencana struktur dan pola ruang;

2) Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Kawasan Budi daya;

37 dari 43

3) Rencana Pengelolaan Kawasan Perumahan & Permukiman,Perdagangan & Jasa, Industri, Pariwisata, Pendidikan, Pelabuhan Laut/Penyeberangan, Bandar Udara dan Kawasan Campuran;

4) Rencana Sistem Prasarana Transportasi, Telekomunikasi, Energi,Pengairan, dan Prasarana Pengelolaan Lingkungan;

5) Rencana Penatagunaan Tanah, Penatagunaan Air, Penatagunaan RuangUdara, Penatagunaan RTH, dan Penatagunaan Sumber Daya Lainnya;

6) Rencana Implementasi dan Pembiayaan Pembangunan Kawasan.

e) Diskusi terbuka

Diskusi terbuka dengan semua pemangku kepentingan (pemerintah, swasta,masyarakat, DPRD, Perguruan tinggi, dan sebagainya) untuk membahasdraft rencana detil tata ruang yang dapat dilakukan melalui:

1) Media massa;

2) Diskusi dan seminar;

3) Pameran;

4) Pengumpulan opini masyarakat.

f) Pengesahan

Proses pengesahan rencana detil tata ruang kawasan reklamasi pantaisebagai produk yang diakui dan disahkan oleh Pemerintah Daerah.

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Djoko Kirmanto

Page 53: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

36 dari 43

6) Data/peta penggunaan lahan;

7) Data pembiayaan pembangunan;

8) Data kelembagaan penyelenggara dan pengelola kawasan.

c) Analisis

Aspek-aspek analisis meliputi:

1) Analisis kebijakan dan strategi pengembangan kawasan;

2) Analisis regional;

3) Analisis ekonomi dan nilai jual kawasan;

4) Analisis sumberdaya manusia;

5) Analsis sumberdaya buatan;

6) Analisis sumberdaya alam;

7) Analisis sistem permukiman;

8) Analisis penggunaan lahan;

9) Analisis pembiayaan pembangunan;

10) Analisis kelembagaan;

11) Analisis kejadian bencana.

d) Konsepsi rencana

Setelah tujuan perencanaan dirumuskan, dilakukan penyusunan konseprencana detil tata ruang kawasan reklamasi pantai yang dilengkapi peta-peta dengan tingkat ketelitian minimal skala 1:10.000, mencakup:

1) Rencana struktur dan pola ruang;

2) Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Kawasan Budi daya;

37 dari 43

3) Rencana Pengelolaan Kawasan Perumahan & Permukiman,Perdagangan & Jasa, Industri, Pariwisata, Pendidikan, Pelabuhan Laut/Penyeberangan, Bandar Udara dan Kawasan Campuran;

4) Rencana Sistem Prasarana Transportasi, Telekomunikasi, Energi,Pengairan, dan Prasarana Pengelolaan Lingkungan;

5) Rencana Penatagunaan Tanah, Penatagunaan Air, Penatagunaan RuangUdara, Penatagunaan RTH, dan Penatagunaan Sumber Daya Lainnya;

6) Rencana Implementasi dan Pembiayaan Pembangunan Kawasan.

e) Diskusi terbuka

Diskusi terbuka dengan semua pemangku kepentingan (pemerintah, swasta,masyarakat, DPRD, Perguruan tinggi, dan sebagainya) untuk membahasdraft rencana detil tata ruang yang dapat dilakukan melalui:

1) Media massa;

2) Diskusi dan seminar;

3) Pameran;

4) Pengumpulan opini masyarakat.

f) Pengesahan

Proses pengesahan rencana detil tata ruang kawasan reklamasi pantaisebagai produk yang diakui dan disahkan oleh Pemerintah Daerah.

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Djoko Kirmanto

Page 54: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

38 dari 43

Lampiran A(Informatif)

Contoh deliniasi ruang kawasan reklamasi pantai

Gambar A.1Potongan kawasan dan jenis pantai yang dapat direklamasi

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Djoko Kirmanto

39 dari 43

Lampiran B(Informatif)

Tipikal potongan melintang pantai

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Djoko Kirmanto

Page 55: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

38 dari 43

Lampiran A(Informatif)

Contoh deliniasi ruang kawasan reklamasi pantai

Gambar A.1Potongan kawasan dan jenis pantai yang dapat direklamasi

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Djoko Kirmanto

39 dari 43

Lampiran B(Informatif)

Tipikal potongan melintang pantai

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Djoko Kirmanto

Page 56: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

40 dari 43

Gambar 3

Keterangan:1. Reklamasi Menyambung Dengan Daratan2. Reklamasi Terpisah Dari Daratan3. Gabungan 2 Bentuk Fisik (Menyambung Dan Terpisah Dengan Daratan)

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Djoko Kirmanto

Gambar 1 Gambar 2

Lampiran C(Informatif)

Tipologi kawasan reklamasi pantai berdasarkan kondisi fisik

41 dari 43

Bibliografi

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-PokokAgraria.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah.

Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah BagiPelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran.

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.

Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri.

Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan KawasanLindung.

Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995, Reklamasi dan Pembangunan DiKawasan Pantura Jakarta.

Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas KeppresNo. 123 Tahun 2001, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

Page 57: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

40 dari 43

Gambar 3

Keterangan:1. Reklamasi Menyambung Dengan Daratan2. Reklamasi Terpisah Dari Daratan3. Gabungan 2 Bentuk Fisik (Menyambung Dan Terpisah Dengan Daratan)

MENTERI PEKERJAAN UMUM,

Djoko Kirmanto

Gambar 1 Gambar 2

Lampiran C(Informatif)

Tipologi kawasan reklamasi pantai berdasarkan kondisi fisik

41 dari 43

Bibliografi

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-PokokAgraria.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah.

Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah BagiPelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran.

Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.

Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri.

Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan KawasanLindung.

Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995, Reklamasi dan Pembangunan DiKawasan Pantura Jakarta.

Keputusan Presiden Nomor 83 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas KeppresNo. 123 Tahun 2001, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air.

Page 58: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

42 dari 43

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 1998 tentangPenyelenggaraan Pelabuhan Laut.

Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 327/KPTS/M/2002 tentang PenetapanEnam Pedoman Bidang Penataan Ruang, Lampiran V : Pedoman PenyusunanRencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan.

Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang PedomanTeknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.

Keputusan Menteri PU Nomor 269/KPTS/M/2006 tentang Pedoman PengendalianPemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan dan Pedoman Pemanfaatan Tepi Pantaidi Kawasan Perkotaan.

SNI 03-2846-1992, Tata Cara Perencanaan Kepadatan Bangunan LingkunganRumah Susun Hunian.

SNI 03-2855-1992, Spesifikasi Satuan Rumah Susun Modular.

SNI 03-3241-1994, Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan AkhirSampah.

SNI 03-3242-1994, Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman.

SNI 03-1733-2004, Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.

Departemen Pekerjaan Umum & MVROM Belanda, Penataan KawasanPerkotaan Tepi Air di Indonesia, Jakarta, November 1998.

Departemen Pekerjaan Umum, Draft Petunjuk Pelaksanaan Penataan RuangKawasan Kota Tepi Air, 2002.

Departemen Pekerjaan Umum, Draft Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang(Zoning Regulation) Kawasan Perkotaan, 2003.

Departemen Pekerjaan Umum, Kriteria Lokasi dan Standar Teknis KawasanBudidaya, 2003.

Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, PenyusunanKonsep Tata Ruang Kawasan Pantai.

43 dari 43

Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum, Buku PetunjukIrigasi, 1986.

Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum, StandarPerencanaan Irigasi, KP – 01 S/D KP – 06", 1986.

Charles G. Ramsey and Harold R. Sleeper, The American Institute Of Architects;Architectural Graphic Standards, John Wiley & Son, Inc. NY, 1970.

Page 59: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

42 dari 43

Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 Tahun 1998 tentangPenyelenggaraan Pelabuhan Laut.

Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 327/KPTS/M/2002 tentang PenetapanEnam Pedoman Bidang Penataan Ruang, Lampiran V : Pedoman PenyusunanRencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan.

Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor 403/KPTS/M/2002 tentang PedomanTeknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat.

Keputusan Menteri PU Nomor 269/KPTS/M/2006 tentang Pedoman PengendalianPemanfaatan Ruang Kawasan Perkotaan dan Pedoman Pemanfaatan Tepi Pantaidi Kawasan Perkotaan.

SNI 03-2846-1992, Tata Cara Perencanaan Kepadatan Bangunan LingkunganRumah Susun Hunian.

SNI 03-2855-1992, Spesifikasi Satuan Rumah Susun Modular.

SNI 03-3241-1994, Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan AkhirSampah.

SNI 03-3242-1994, Tata Cara Pengelolaan Sampah di Permukiman.

SNI 03-1733-2004, Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan.

Departemen Pekerjaan Umum & MVROM Belanda, Penataan KawasanPerkotaan Tepi Air di Indonesia, Jakarta, November 1998.

Departemen Pekerjaan Umum, Draft Petunjuk Pelaksanaan Penataan RuangKawasan Kota Tepi Air, 2002.

Departemen Pekerjaan Umum, Draft Pedoman Aturan Pola Pemanfaatan Ruang(Zoning Regulation) Kawasan Perkotaan, 2003.

Departemen Pekerjaan Umum, Kriteria Lokasi dan Standar Teknis KawasanBudidaya, 2003.

Direktorat Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, PenyusunanKonsep Tata Ruang Kawasan Pantai.

43 dari 43

Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum, Buku PetunjukIrigasi, 1986.

Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum, StandarPerencanaan Irigasi, KP – 01 S/D KP – 06", 1986.

Charles G. Ramsey and Harold R. Sleeper, The American Institute Of Architects;Architectural Graphic Standards, John Wiley & Son, Inc. NY, 1970.

Page 60: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANGJL.PATIMURA NO.20 KEB.BARU, JAKARTA SELATAN

PEDOMAN PENATAAN RUANGKAWASAN REKLAMASI PANTAIPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO.40/PRT/M/2007

Page 61: Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110Telp./Faks.: (021) 7236009, 7267762

Website: www.penataanruang.net; www.pu.go.id