dampak reklamasi pantai utara jakarta...

168
DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (TINJAUAN SOSIOLOGIS MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE, KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh : Ibnu Mustaqim (1110015000033) JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436 H

Upload: dothuan

Post on 02-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA TERHADAP

PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT (TINJAUAN

SOSIOLOGIS MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA

ANGKE, KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh :

Ibnu Mustaqim

(1110015000033)

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1436 H

Page 2: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

rAt:w;laewwlt-wsg"?)

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-099Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 02

Hal 1t1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

Tempat, Tgl. Lahir

NIM

Jurusan / Prodi

Judul Skripsi

: lbnu Mustaqim

: Boyolali, 11 Maret 1993

:1110015000033

: Pendidikan IPS / Sosiologi - Antropologi

: Dampak Reklamasi Pantai Utara Jakarta Terhadap

Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat (Tinjauan

Sosiologis Masyarakat di Sekitaran pelabuhan [Vluara

Angke, Kelurahan PIuit, Jakarta Utara)

: Drs. Syaripulloh, M. SiDosen Pembimbing

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri

dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat Wisuda.

Jakarta, 0B Desember 2014

Mahasiswa Ybs,

lbnu Mustaqim1110015000033

Page 3: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi
Page 4: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi
Page 5: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi
Page 6: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

v

ABSTRAK

Ibnu Mustaqim (NIM : 1110015000033). Dampak Reklamasi Pantai Utara

Jakarta Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat (Tinjauan

Sosiologis Masyarakat di Sekitaran Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan

Pluit, Jakarta Utara)

Salah satu bagian dari rencana reklamasi Pantai Utara Jakarta adalah pembagunan

Pelabuhan Muara Angke yang berfungsi sebagai sarana transportasi massal untuk

penyebrangan wisata menuju Kepulauan Seribu. Latar belakang pembangunan

Pelabuhan Muara Angke karena tingginya animo masyarakat maupun wisatawan

yang ingin berkunjung ke Kepulauan Seribu. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara

Angke, meniscayakan terjadinya perubahan sosial ekonomi masyarakat sekitar.

Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan sosial

ekonomi yang dialami oleh masyarakat sekitar. Penelitian ini termasuk dalam

jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Selain deskripsi berupa

narasi logis, penelitian ini juga diperkuat dengan data-data kuantitatif, seperti

persentase perubahan pendapatan dan pengeluaran.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa Perubahan dalam hal

pendapatan rumah tangga, rata-rata responden mengalami penurunan yaitu pada

kelompok pedagang dan pengolah kerang serta non perikanan, penurunan sebesar

lebih dari 3 kali lipat (360%) dialami oleh nelayan dari pendapatan awal sebelum

pembangunan pelabuhan. Kenaikan hanya terjadi pada kelompok pedagang dan

pengolah ikan, yaitu sebesar 10% atau senilai Rp 1.166.667,00. Sedangkan,

perubahan pengeluaran rumah tangga, kelompok pedagang dan pengolah ikan dan

nelayan mengalami kenaikan, terutama pada kelompok nelayan dengan kenaikan

sebesar 53%, penurunan dialami oleh kelompok pedagang dan pengolah kerang

dan non perikanan dengan persentase penurunan masing-masing sebesar 6%.

Kata Kunci : Perubahan, Sosial, Ekonomi, Reklamasi, Masyarakat, Pesisir.

Page 7: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

vi

ABSTRACT

Ibnu Mustaqim (NIM. 1110015000033). Impact Of Reclamation In North

Jakarta Coastal Towards People’s Economic Social Change (Sociological

Review Of People In Muara Angke Port, Pluit, North Jakarta)

The development of Muara Angke port is a part of Jakarta Northern Coast

reclamation’s planning. The port has function as the public transportation

infrastructure. The thought of its development caused of the high demand of

people visiting Kepulauan Seribu. The Muara Angke port is surely presenting

social-economic changes. Therefore, this research purposed to analyze social

economic changes that has happened. The methods of this research is quantitative-

descriptive research.

Based on the result, the changes affected the income of the responden and there is

some descending salary with the shell trader and processing, non-fishery sector,

and the fisherman with the total reached 320%. The ascending salary only affected

to fish trader, with total 10% (Rp 1.166.667,00). Whereas, outcome from fish

trader and processing with fisherman increasing 53%. The outcome of shell trader

and processing with non-fishery sector decreasing 6%.

Keywords: Social Economic Changes, Coast Reclamation, Coastal People

Page 8: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Gusti Allah SWT yang telah mengatur dan menetapkan ketentuan hidup yang

harus dilalui oleh kita sebagai makhluk ciptaan-Nya. Hanya Dialah dengan segala

kekuasaan-Nya senantiasa memberikan Nikmat kepada semua Insan, sehingga

penulis dapat menyelesaikan dengan baik skripsi yang berjudul “Dampak

Reklamasi Pantai Utara Jakarta Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi

Masyarakat (Tinjauan Sosiologis Masyarakat di Sekitaran Pelabuhan Muara

Angke, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara)”. Shalawat serta salam semoga

tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, kepada para keluarga dan

Sahabat Rasul yang selalu konsisten dijalan dakwah, juga kepada kita umatnya

yang tetap komitmen dalam menegakkan hembusan nafas Islam sampai akhir

hayat.

Penulis sepenuh hati menyadari bahwa skripsi ini selesai bukan

merupakan hasil dari diri pribadi penulis sepenuhnya, namun berkat ridho Allah

SWT dan bantuan dari semua pihak yang turut berkontribusi dalam memberikan

bantuan berupa Doa, semangat, pengorbanan, moril ataupun materil, serta

keikhlasan dalam membimbing penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan baik

ini penulis meyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah banyak membantu penulis. Dengan segala ketulusan hati, penulis ingin

mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Nurlena Rifa’i, Ph.D.

2. Dr. Iwan Purwanto, M. Pd sebagai ketua jurusan Pendidikan IPS yang

mengajarkan makna kesabaran serta seluruh dosen yang telah menjadi

fasilitator dalam memperoleh ilmu selama belajar di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 9: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

viii

3. Drs. Syaripulloh, M. Si, sebagai sekretaris jurusan Pendidikan IPS,

sekaligus sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan

pengarahan, pembelajaran, dan kemudahan dalam penyusunan skripsi.

4. Orang tua yang sangat penulis banggakan Bapak Slamet dan

Almarhumah Mama Isminingsih serta adik dan keluarga tercintaku,

Simbah, Pakde, Bude, Bulek, Paklek, Mas dan Mba yang telah

memberikan banyak motivasi, kasih sayang dan curahan perhatian

serta do’a yang selalu teriring setiap saat.

5. Bapak Khafidin sebagai ketua RW 011 dan Bapak Arfani sebagai

tokoh masyarakat setempat yang telah memberikan izin penelitian serta

kebutuhan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi.

6. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 Pendidikan IPS

(SosioAntro10, Geografi2010 dan Reaksi2010). Khususnya teman-

teman SosioAntro10 yang telah banyak memberikan kesan serta nilai

tak terlupakan, senang rasanya bisa mengenal kalian semua.

7. Semua bagian dari keluarga kecilku, ATK Fams (Febrianto, Arif

Putranto, M. Rizki Awaluddin, Ardi Wahyudi, Aldian Kurnia P, Ipan

Sunarya, Arib Jaudi, Avin Reza F, Lukmanul Hakim, Faris Pradana,

Ardi M. Arsyad, Faishal Ramdhan, M. Riza Fahlevi, Farid Iqbal,

Tarmidzi Ubadilah, Choerul Imam, Fajri Shobari, Syarif, Aidil Jufri,

Bani Rohman, Fery, Udin, Syahbani), CRC 589, dan Castelow, bangga

bisa menjadi bagian dari kalian yang selalu mengedepankan

kekeluargaan dan saling support dalam segala hal.

8. Para Timses dan sahabatku, Om Djoko, Desstia, Dara, Ida, Komeng,

Cabi, Lita, Indri, Anto dan keluarga, Jali, Ita, Chaakimah, dkk. Semoga

ikatan ini senantiasa terjalin dengan baik.

9. Kepada semua pihak yang belum dapat penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas doa dan bantuannya.

Jerih payah, perjuangan, pengorbanan, darah, keringat, air mata, serta

harapan, begitu panjang proses perjalanan untuk meraih sebuah kebanggaan.

Page 10: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

ix

Semoga pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Amin.

Jakarta, 03 November 2014

Ibnu Mustaqim

Page 11: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

x

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. iii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ........................................ iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xviii

DAFTAR ISTILAH ....................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 7

C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 9

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 11

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 11

F. Kegunaan Hasil Penelitian ..................................................................... 11

Page 12: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xi

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Potensi Sosial, Ekonomi dan Budaya Wilayah Pesisir .......................... 13

B. Penataan Ruang ..................................................................................... 14

C. Reklamasi .............................................................................................. 16

1. Pengertian Reklamasi Pantai .................................................... 16

2. Tujuan Reklamasi ..................................................................... 17

3. Dampak Reklamasi Pantai ........................................................ 18

D. Masyarakat ............................................................................................. 21

1. Pengertian Masyarakat Pesisir .................................................. 21

2. Karakteristik Masyarakat Pesisir .............................................. 22

E. Perubahan Sosial .................................................................................... 24

1. Pengertian Perubahan Sosial .................................................... 24

2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial ................ 25

3. Strategi Adaptasi ....................................................................... 29

F. Pendapatan Rumah Tangga ................................................................... 30

G. Pengeluaran Rumah Tanngga ................................................................ 31

H. Sikap ...................................................................................................... 33

1. Pengertian Sikap ....................................................................... 33

2. Komponen Sikap ...................................................................... 33

3. Fungsi Sikap ............................................................................. 34

I. Hasil Penelitian Relevan ........................................................................ 35

J. Kerangka Berpikir ................................................................................. 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 42

B. Metode Penelitian .................................................................................. 42

C. Unit Analisis .......................................................................................... 44

D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 44

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 44

Page 13: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xii

1. Kuesioner .................................................................................. 46

2. Wawancara ............................................................................... 47

3. Observasi .................................................................................. 47

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Daerah ......................................................................... 51

1. Letak Daerah Penelitian ............................................................ 51

2. Kependudukan .......................................................................... 51

B. Kondisi Sarana dan Prasarana ............................................................... 54

1. Peribadatan ............................................................................... 54

2. Kesehatan .................................................................................. 55

3. Pendidikan ................................................................................ 56

C. Keadaan Umum Pelabuhan Muara Angke ............................................ 57

1. Latar Belakang .......................................................................... 57

2. Kebijakan Pengembangan Pelabuhan Muara Angke ................ 58

3. Sarana dan Prasarana ................................................................ 59

4. Akses Transportasi ................................................................... 61

D. Karakteristik Responden ........................................................................ 62

1. Umur Responden ...................................................................... 62

2. Jumlah Tanggungan Keluarga .................................................. 63

3. Pengalaman Usaha .................................................................... 63

4. Riwayat Pendidikan .................................................................. 64

5. Kondisi dan Fasilitas Perumahan ............................................. 65

E. Dampak Pelabuhan Muara Angke Terhadap Perubahan Kondisi

Sosial-Ekonomi Masyarakat .................................................................. 67

1. Keragaman Usaha (Mata Pencaharian) .................................... 67

2. Perubahan Pendapatan Rumah Tangga .................................... 69

3. Perubahan Pengeluaran Rumah Tangga ................................... 74

F. Sikap Masyarakat Mengenai Dampak Pelabuhan Muara Angke .......... 81

Page 14: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................ 85

B. Saran ...................................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 87

LAPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................... 90

Page 15: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Indikator Kondisi dan Fasilitas Perumahan Menurut Badan

Pusat Statistik pada SUSENAS 2003 yang dimodifikasi…….… 47

Tabel 3.2. Indikator Skor Pengukuran Sikap (Positif-Negatif)………….… 49

Tabel 4.1. Komposisi Penduduk Menurut Kewarganegaraan dan Jenis

Kelamin di Kelurahan Pluit dalam Laporan Bulanan

Februari 2014……………………………………….………....... 53

Tabel 4.2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Pendidikan di Kelurahan

Pluit dalam Laporan Bulanan Februari 2014……………........... 54

Tabel 4.3. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian

di Kelurahan Pluit dalam Laporan Bulanan Februari 2014…...... 55

Tabel 4.4. Jenis Tempat Peribadatan di Kelurahan Pluit dalam

Laporan Bulanan Februari 2014……………………………....... 56

Tabel 4.5. Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kelurahan Pluit dalam

Laporan Bulanan Februari 2014……………………………....... 57

Tabel 4.6. Jumlah Sarana dan Pendidikan Formal di Kelurahan Pluit dalam

Laporan Bulanan Februari 2014………………………………... 58

Tabel 4.7. Daftar Prasarana Pelabuhan Muara Angke Tahun 2002 -2012.... 61

Tabel 4.8. Kelompok Umur Responden Tahun 2014………………....….... 64

Tabel 4.9. Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2014………………........ 66

Tabel 4.10. Rata-rata Pendapatan Utama Responden Sebelum dan Sesudah

Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014…….......... 73

Page 16: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xv

Tabel 4.11. Rata-rata Pendapatan Tambahan Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014.... 74

Tabel 4.12. Rata-rata Total Pendapatan Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014.... 75

Tabel 4.13. Rata-rata Perubahan Pendapatan Total Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan MuaraAngke Tahun 2014..... 76

Tabel 4.14. Rata-rata Pengeluaran Pangan Responden Sebelum dan Sesudah

Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014…….......... 78

Tabel 4.15. Rata-rata Pengeluaran Non Pangan Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014.... 79

Tabel 4.16. Rata-rata Pengeluaran Total Responden Sebelum dan Sesudah

Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014…….......... 80

Tabel 4.17. Rata-rata Perubahan Pengeluaran Total Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

Tahun 2014…………………………………………......…......... 81

Tabel 4.18. Sikap Responden atas Pembangunan Pelabuhan

Muara Angke………………………………………..............….. 83

Tabel 4.19. Keuntungan yang Dirasakan Responden atas Pembangunan

Pelabuhan Muara Angke………………….……....…..........…... 84

Tabel 4.20. Kerugian yang Dirasakan Responden atas Pembangunan

Pelabuhan Muara Angke………………….…….........….....…... 85

Page 17: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xvi

DAFTAR GAMBAR

1.1.Peta Rencana Pengembangan Kawasan Terbangun/Peta Rencana

Peruntukan Reklamasi Pantura Jakarta ......................................................... 6

2.1.Kerangka Berpikir ......................................................................................... 41

Page 18: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Karakteristik Responden (Umur, Jumlah Anggota Keluarga,

Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman Usaha) ............................... 87

Lampiran 2 : Kondisi Perumahan Responden Menurut Kriteria Badan

Pusat Statistik pada SUSENAS 2003 ............................................ 88

Lampiran 3 : Fasilitas Perumahan Responden Menurut Kriteria Badan

Pusat Statistik pada SUSENAS 2003 ............................................ 89

Lampiran 4 : Indikator Kondisi dan Fasilitas Perumahan Menurut

Badan Pusat Statistik pada SUSENAS 2003 yang dimodifikasi ... 90

Lampiran 5 : Hasil Skor Sikap Responden Mengenai Kehadiran

Pelabuhan Muara Angke ............................................................... 91

Lampiran 6 : Kuesioner Penelitian ....................................................................... 92

Lampiran 7 : Pedoman Wawancara Tokoh Masyarakat ...................................... 99

Lampiran 8 : Hasil Kuesioner Penelitian (Perwakilan Masing-masing

Mata Pencaharian) .......................................................................101

Lampiran 9 : Hasil Wawancara Tokoh Masyarakat ...........................................126

Lampiran 10 : Dokumentasi Lapangan ...............................................................130

Lampiran 11 : Gambar Lokasi Penelitian ...........................................................134

Lampiran 12 : Rumus Perhitungan .....................................................................135

Page 19: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Rata-rata Total Pendapatan Responden Sebelum dan Sesudah

Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014………...... 73

Grafik 4.2. Rata-rata Total Pengeluaran Responden Sebelum dan Sesudah

Pembangunan Pelabuhan Muara Angke Tahun 2014…...…....... 78

Grafik 4.3. Ketimpangan Pendapatan dan Pengeluaran Responden

Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara

Angke Tahun 2014………………………………………........... 80

Page 20: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xix

DAFTAR ISTILAH

Abrasi : Pengikisan batu oleh air, es atau angin

Bauksit : Barang tambang campuran yang merupakan bahan

dasar aluminium

Biologis : Bersifat biologi (ilmu tentang makhluk hidup)

Biota : Keseluruhan flora dan fauna yang terdapat dalam

suatu daerah

Budidaya : Usaha menghasilkan sesuatu yang baik dan

menguntungkan

Coastal and engineering : Rekayasa daerah pantai

Common property resources : Sumber daya milik bersama

Degradasi : Penurunan kualitas atau mutu

Drainase : Pengeringan air yang tergenang di daerah tertentu

secara besar-besaran

Ekosistem : Kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan,

organisme dan non organisme lain serta proses

yang menghubungkannya dalam membentuk

keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas.

Ekologi : Ilmu tentang lingkungan

Environmental services : Jasa-jasa lingkungan, seperti pariwisata dan

olahraga.

Erosi : Pengikisan / penipisan permukaan bumi oleh air

mengalir, gelombang, ombak atau arus

Page 21: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xx

Estuaria : Perairan pantai setengah tertutup, tempat air laut

bertemu dengan air tawar

Fosfor : Unsur kimia yang dalam alam dijumpai sebagai

bahan galian kalsium fosfat

Habitat : Tempat makhluk hidup

Hidraulik : Penggunaan air untuk menghasilkan tenaga

Hidrologi : Ilmu tentang air, sifat-sifat dan distribusinya

Konservasi : Perlindungan atas sesuatu dengan pemeliharaan

Lamun : Menggenangi (menutupi karang)

Mangan : Logam yang terdapat dalam tanah

Mangrove : Tanaman bakau

Mineral : Barang tambang

Moluska : Binatang triploblastik selomata tubuhnya tidak

beruas-ruas dan mempunyai cangkok (rumah),

seperti bekicot dan siput

Nelayan : Orang yg mata pencaharian utamanya dari usaha

menangkap ikan di laut

Non-renewable resources : Sumber daya tidak dapat pulih, seperti minyak

bumi, gas dan hasil tambang lainnya

Oseanografi : Ilmu tentang segala aspek yang berhubungan

dengan laut dan lautan

Overfishing : Kondisi tangkap lebih

Patron-klien : Pola hubungan yang bersifat vertikal antara

juragan dan pekerja (buruh)

Page 22: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

xxi

Pesisir : Suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan

Preservasi : Pengawetan

Reklamasi : Pekerjaan untuk mendapatkan bidang lahan

dengan luasan tertentu

Renewable resources : Sumber daya dapat pulih, seperti perikanan, hutan

mangrove dan terumbu karang

Sedimentasi : Pengendapan

Subsisten : Memenuhi kehidupan jangka pendek

Stakeholder : Pengampu kebijakan

Sumber daya hayati : Sumber daya kehidupan

Survival of the fittes : Kemampuan bertahan hidup

Sustainable capacity : Kapasitas berkelanjutan

Tangible : Hal yang nyata / dapat dihitung

Waterfront city : Pembangunan kota pantai

Page 23: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara maritim mempunyai garis pantai terpanjang

keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Kanada, dan Rusia dengan panjang

garis pantai mencapai 95.181 km. Wilayah Laut dan pesisir Indonesia mencapai ¾

wilayah Indonesia (5,8 juta km2 dari 7.827.087 km

2).1 Wilayah pesisir dan lautan

Indonesia yang kaya dan beragam sumber daya alamnya telah dimanfaatkan oleh

bangsa Indonesia sebagai salah satu sumber bahan makanan utama, khususnya

protein hewani, sejak berabad-abad lamanya. Selain menyediakan berbagai

sumber daya tersebut, wilayah pesisir dan lautan Indonesia juga memiliki fungsi

lain, seperti transportasi dan pelabuhan, kawasan industri, agribisnis dan agro

industri, rekreasi dan pariwisata, serta kawasan pemukiman dan tempat

pembuangan limbah.2 Hingga saat ini wilayah pesisir memiliki sumber daya dan

manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Wilayah pesisir merupakan

salah satu sumber daya yang potensial di Indonesia. Wilayah pesisir memiliki

pengertian suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Potensi

pengembangan yang terdapat di wilayah pesisir dan lautan secara garis besar

terdiri dari tiga kelompok yaitu:3 sumber daya dapat pulih (renewable resources)

seperti perikanan, hutan mangrove dan terumbu karang, sumber daya tak dapat

pulih (non-renewable resources) seperti minyak bumi, gas dan hasil tambang

lainnya, dan jasa-jasa lingkungan (environmental services) seperti pariwisata dan

olahraga. Namun pemanfaatan saat ini terdapat kecendrungan yang mengancam

1 Ruchyat Deni Djakapermana, Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Reklamasi

Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan, Kementerian PU 2 Rokhmin Dahuri, Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan, untuk Kesejahteraan Rakyat

(Kumpulan Pemikiran Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS), (Jakarta : Lembaga Informasi dan Studi

Pembangunan Indonesia, 2000) h. 1 3 Rokhmin Dahuri, Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan, untuk Kesejahteraan Rakyat

(Kumpulan Pemikiran Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS), h. 10

1

Page 24: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

2

kapasitas berkelanjutan (sustainable capacity) dari ekosistem tersebut, seperti

pencemaran perairan, kondisi tangkap lebih (overfishing), degradasi fisik habitat

pesisir utama (mangrove dan terumbu karang), dan abrasi pantai.4 Indonesia

sebagai Negara kepulauan, menurut Supriharyono, diperkirakan 60% dari

penduduk Indonesia hidup dan tinggal di daerah pesisir. Sekitar 9.261 desa dari

64.439 desa yang ada di Indonesia dapat dikategorikan sebagai desa atau

permukiman pesisir. Mereka ini kebanyakan merupakan masyarakat tradisional

dengan kondisi sosial ekonomi dan latar belakang pendidikan yang relatif sangat

rendah. Sekitar 90% mereka hanya berpendidikan sampai sekolah dasar.5

Pembangunan kelautan selama tiga dasawarsa terakhir selalu diposisikan sebagai

sektor pinggiran dalam pembangunan sosial-ekonomi. Dengan posisi semacam ini

bidang kelautan yang didefinisikan sebagai sektor perikanan, pariwisata bahari,

pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan dan

jasa kelautan, bukan menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi

nasional. Kondisi ini menjadi ironis mengingat hampir 75% wilayah Indonesia

merupakan lautan dengan potensi yang sangat besar serta berada pada posisi

geopolitis yang penting, yakni antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia yang

merupakan jalur vital perdagangan internasional.6

Terlebih lagi dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999

mengenai pengaturan pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang

pemerintah kabupaten dan kota, yang kemudian disempurnakan oleh Undang-

undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang memberi

kewenangan penuh dalam pengelolaan sumber daya alam di kawasan pesisir dan

lautan sampai dengan 12 mil laut untuk provinsi dan 4 mil laut untuk

kabupaten/kota. Sudah seharusnya instansi terkait memahami bahwa sektor

kelautan dalam perspektif ekonomi tidak hanya sebatas kepentingan bisnis

kelautan saja, akan tetapi memandang sektor kelautan secara ekonomi politik

4 Syamsir Salam, Amir Fadilah, Sosiologi Pedesaan, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 194 5 Supriharyono, Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir

Tropis. (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2000). h. 4 6 Syamsir Salam, Amir Fadilah, Sosiologi Pedesaan, h. 195-196

Page 25: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

3

sebagai kekuatan sosial-ekonomi yang mampu mewujudkan kesejahteraan bangsa.

Sehingga kebijaksanaan pembangunan kelautan tidak hanya di dasarkan pada

peningkatan output semata tanpa memberikan kontribusi maksimal bagi

kemakmuran bangsa dan mampu menjawab tuntutan pembangunan

berkelanjutan.7 Salah satu implikasi dari undang-undang tersebut yaitu munculnya

program pemerintah daerah dengan mereklamasi kawasan pesisir Pantai atau juga

disebut reklamasi Pantai.

Seiring dengan perkembangan peradaban, masyarakat membutuhkan

lahan-lahan baru dalam kegiatan sosial ekonominya, sedangkan lahan yang ada di

daratan semakin terbatas. Dengan keadaan seperti ini masyarakat mulai

memanfatkan wilayah pesisir untuk berbagai kepentingan, sehingga muncul

permasalahan yang berkaitan dengan penyediaan lahan bagi aktivitas sosial dan

ekonomi masyarakat. Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan akan lahan,

menjadikan usaha mereklamasi pantai sebagai salah satu konsekuensi logis bagi

penyediaan lahan baru aktifitas sosial-ekonomi masyarakat.

Oleh karena itu, wajar saja jika belakangan ini usaha untuk mereklamasi

pantai semakin banyak bermunculan. Reklamasi pantai memiliki beberapa

pengertian. Dari segi bahasa kata reklamasi berasal dari bahasa Inggris yaitu

reclamation yang berarti pekerjaan memperoleh tanah. Jadi reklamasi pantai dapat

diartikan sebagai pekerjaan untuk mendapatkan bidang lahan dengan luasan

tertentu di daerah pesisir dan laut. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal

Penataan Ruang, Kementrian PU,8 Reklamasi lahan adalah proses pembentukan

lahan baru di pesisir atau bantaran sungai. Sesuai dengan definisinya, tujuan

utama reklamasi adalah menjadikan kawasan berair yang rusak atau tidak berguna

menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan ini biasanya dimanfaatkan untuk

kawasan permukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara,

perkotaan, pertanian, serta objek wisata. Pengertian ini diperkuat oleh Undang-

7 Syamsir Salam, Amir Fadilah, Sosiologi Pedesaan, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 198 8 Ruchyat Deni Djakapermana, Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Reklamasi

Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan, Kementerian PU

Page 26: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

4

undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau

kecil, mengungkapkan bahwa reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam

rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan yang ditinjau dari sudut

lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau

drainase. Namun, dalam realitanya, program reklamasi pantai yang banyak

dilaksanakan di Indonesia kurang memenuhi kriteria definisi tersebut. Terutama

mengenai kelestarian kawasan pesisir serta keberlangsungan sosial-ekonomi

masyarakat nelayan.

DKI Jakarta dengan desakan pertambahan penduduk yang pesat,

meningkatnya kebutuhan lahan, sulitnya proses pembebasan tanah guna

mendapatkan lahan bagi pengembangan kota Jakarta, telah mendorong

Pemerintah DKI Jakarta membuat kebijakan untuk mengembangkan wilayah utara

bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diperlukan untuk

menopang keberlanjutan kota dan untuk mendorong Jakarta sejajar dengan kota-

kota besar di lingkungan dunia internasional.9 Kebijakan ini ditandai dengan

munculnya program pemerintah daerah dengan mereklamasi wilayah Pantai Utara

Jakarta. Kebutuhan akan lahan ini akan meningkatkan harga tanah bahkan

melebihi biaya pembangunan. Penghasilan dari penjualan lahan baru ini adalah

sumber dana yang akhirnya digunakan untuk membiayai reklamasi pantai

sekaligus penyerasian dari wilayah.10

Rencana pengembangan reklamasi pantai di wilayah Pantai utara Jakarta

seluas 2.700 Ha merupakan upaya Pemerintah DKI Jakarta untuk meningkatkan

kualitas lingkungan Pantai Utara Jakarta dan mewujudkan kota pantai (waterfront

city) yang dapat berdiri sejajar dengan kota-kota pantai di Asia Pasifik seperti

Sidney, Singapura dan Hongkong serta dapat mewujudkan Jakarta sebagai kota

pantai yang berkelanjutan (sustainable) serta dapat berdiri sejajar dan bersaing

dengan kota-kota lain di dunia.

9 Sapto Supono, (Desertasi), Model Kebijakan Pengembangan Kawasan Pantai Utara

Jakarta Secara Berkelanjutan, Desertasi pada Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB),

Bogor, 2009, tidak dipublikasikan. 10

A. R. Soehoed, Bunga Rampai Pembangunan : Antara Harapan dan Ancaman Masa

Depan, (Jakarta : Puri Fadjar Mandiri dan FTUI, 2002), h. 187

Page 27: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

5

Proyek pengembangan Pantai Utara Jakarta bukanlah gagasan baru yang

lahir setelah diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 1995. Inti dari

proyek ini sudah disinggung sewaktu Profesor Ir. H. Van Breen meninjau masalah

banjir kota Jakarta ketika masih menyandang nama Batavia.11

Keputusan Presiden

Nomor 52 Tahun 1995 telah memberikan kewenangan dan tanggung jawab

kepada Gubernur DKI Jakarta untuk menyelenggarakan reklamasi kawasan

Pantura Jakarta, yang ditindaklanjuti oleh Perda DKI No. 8 Tahun 1995 tentang

Penyelenggaraan Reklamasi dan Rencana Tata Ruang Kawasan Pantura Jakarta.

Sementara itu Perda DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang RTRW Jakarta 2010

dan Pergub No. 121 Tahun 2012 juga ikut memberikan panduan kebijakan

terhadap penyelenggaraan reklamasi Kawasan Pantura Jakarta.12

Reklamasi pantai utara akan menimbun laut Teluk Jakarta seluas 2.700 ha.

Batas wilayah reklamasi yaitu dari batas wilayah Tangerang sampai dengan

Bekasi yang dibagi menjadi tiga kawasan yaitu zona barat (west zone), zona

tengah (central zone), dan zona timur (east zone) dengan uraian sebagai berikut :13

1. Zona Barat, termasuk daerah proyek Pantai Mutiara dan proyek Pantai

Hijau di daerah Pluit serta wilayah Pelabuhan Muara Angke dan daerah

proyek Pantai Indah Kapuk, dimana yang merupakan daerah reklamasi

adalah daerah laut seluas kira-kira 1000 ha (kira-kira 6,5 km x 1,5 km).

2. Zona Tengah, meliputi wilayah Muara Baru dan wilayah Sunda Kelapa,

begitu pula daerah Kota, Ancol Barat dan Ancol Timur hingga pada batas

daerah Pelabuhan Tanjung Priok, dimana yang merupakan daerah

reklamasi adalah daerah laut seluas kira-kira 1400 ha (kira-kira 8 km x 1,7

km).

3. Zona Timur, yang meliputi wilayah Pelabuhan Tanjung Priok ke Timur

termasuk daerah Marunda dengan luas daerah laut yang akan direklamasi

kurang lebih 300 ha (kira-kira 3 km x 1 km).

11

A.R. Soehoed, Proyek PANTURA Transformasi dari Ibukota Propinsi ke Ibukota

Negara : Persiapan-persiapan Bagi Proyek Multifungsi, (Jakarta : Djambatan, 2004), h. 25 12

Badan Pelaksana Reklamasi Pantai Utara Jakarta, “Rencana Kawasan Reklamasi

Pantai Utara Jakarta”, 2008, (http://panturajakarta.blogspot.com/) 13

Anonim Undergraduated Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, pdf.

Page 28: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

6

Gambar 1.1. Peta Pengembangan Kawasan Terbangun/Peta

Peruntukan Reklamasi Pantura Jakarta

Dalam Pergub No. 121 Tahun 2012 tentang Penataan Ruang Kawasan

Reklamasi Pantai Utara Jakarta, diungkapkan bahwa Sub-Kawasan Barat akan

proyeksikan sebagai kawasan perumahan horizontal dan vertikal, kegiatan

pariwisata dan kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa secara terbatas, dalam

hal kegiatan pariwisata pemerintah telah membangun Pelabuhan Muara Angke

sebagai sarana transportasi massal untuk penyebrangan wisata menuju Kepulauan

Seribu. Salah satu latar belakang pembangunan Pelabuhan Muara Angke adalah

karena tingginya animo masyarakat maupun wisatawan yang ingin berkunjung ke

Kepulauan Seribu, disamping itu pembangunan Pelabuhan Muara Angke ini juga

merupakan solusi bagi pemenuhan kebutuhan wisata yang efektif dan efisien

masyarakat urban.

Pelabuhan Muara Angke dibangun sejak tahun 2004 dan memiliki luas 3,4

hektar, biaya untuk membangun pelabuhan ini menelan biaya sekitar Rp 130

miliar. Pelabuhan ini utamanya difungsikan untuk mempermudah akses

masyarakat atau wisatawan yang ingin berkunjung ke Kepulauan Seribu. Menurut

informasi narasumber sebelum dibangun menjadi pelabuhan, kawasan ini awalnya

merupakan rawa dan tambak yang dikelola oleh sebagain warga sekitar, yang

kemudian mengalami proses pembangunan dengan teknik pengerukan dan

Page 29: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

7

pengurukan sebidang lahan atau disebut juga reklamasi.14

Dengan pembangunan

pelabuhan ini meniscayakan terjadinya suatu dampak serta perubahan sosial-

ekonomi masyarakat, proses perubahan sosial terjadi karena manusia adalah

makhluk yang berpikir dan bekerja, manusia juga selalu mempertahankan

kehidupannya serta memperbaiki nasibnya.15

Disamping itu, perubahan sosial

juga terjadi karena keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan keadaan

sekelilingnya yang terus berubah baik dalam aspek sosial-budaya maupun aspek

ekologis. Dengan berubahnya kondisi fisik suatu wilayah yang diakibatkan oleh

pembangunan, masyarakat berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan

yang telah berubah (baru), terutama dalam hal aktivitas sosial-ekonomi

masyarakat, seperti penyesuaian antara pendapatan dengan pengeluaran rumah

tangga, peralihan matapencaharian, serta strategi-strategi adaptasi untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, begitu juga dengan penyesuaian sikap

masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang baru tersebut.

Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh dengan

mengadakan penelitian mengenai perubahan sosial-ekonomi masyarakat di sekitar

pelabuhan Muara Angke. Dengan demikian, maka penelitian ini diberi judul

“Dampak Reklamasi Pantai Utara Jakarta Terhadap Perubahan Sosial

Ekonomi Masyarakat (Tinjauan Sosiologis Masyarakat di Sekitaran

Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara)”.

B. Identifikasi Masalah

Jika diamati secara seksama, persoalan pemanfaatan sumber daya pesisir

dan lautan selama ini tidak optimal dan berkelanjutan disebabkan oleh faktor-

faktor kompleks yang saling terkait satu sama lain. Faktor-faktor tersebut dapat

dikategorikan kedalam faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor-

14

Wawancara dengan pengolah ikan, Bapak Kapidun (80 Tahun), Sabtu 12 Juli 2014,

Pukul 12.25 WIB, di halaman rumah. 15

Phill Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung: Bina

Cipta, 1977), h. 188.

Page 30: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

8

faktor yang berkaitan dengan kondisi internal sumber daya masyarakat pesisir dan

nelayan, seperti : 16

1. Rendahnya tingkat pemanfaatan sumber daya, teknologi dan manajemen

usaha,

2. Pola usaha tradisional dan subsisten (hanya cukup memenuhi kehidupan

jangka pendek),

3. Keterbatasan kemampuan modal usaha,

4. Kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat pesisir dan nelayan.

Sedangkan Faktor eksternal, yaitu : 17

1. Kebijakan pembangunan pesisir dan lautan yang lebih berorientasi pada

produktivitas untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, bersifat sektoral,

parsial dan kurang memihak nelayan tradisional,

2. Belum kondusifnya kebijakan ekonomi makro (political economy), suku

bunga yang masih tinggi serta belum adanya program kredit lunak yang

diperuntukan bagi sektor kelautan.

3. Kerusakan ekosistem pesisir dan laut karena pencemaran dari wilayah

darat, praktek penangkapan ikan dengan bahan kimia, eksploitasi dan

perusakan terumbu karang, serta penggunaan peralatatan tangkap yang

tidak ramah lingkungan,

4. Sistem hukum dan kelembagaan yang belum memadai disertai

implementasinya yang lemah, dan birokrasi yang beretos kerja rendah

serta sarat KKN,

5. Perilaku pengusaha yang hanya memburu keuntungan dengan

mempertahankan sistem pemasaran yang mengutungkan pedagang

perantara dan pengusaha,

16

Wahyuningsih Darajati (Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas), “Strategi

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu dan Berkelanjutan”, Makalah Sosialisasi

Nasional MFCDP, 22 September 2004 17

Wahyuningsih Darajati (Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas), “Strategi

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu dan Berkelanjutan” Makalah Sosialisasi

Nasional MFCDP, 22 September 2004

Page 31: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

9

6. Rendahnya kesadaran akan arti penting dan nilai strategis pengelolaan

sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu bagi kemajuan dan

kemakmuran bangsa.

Dengan adanya pembangunan kawasan komersial jelas akan

mendatangkan banyak keuntungan ekonomi bagi wilayah tersebut. Alasan

utamanya adalah bahwa semakin banyak kawasan komersial yang dibangun maka

akan menambah pendapatan asli daerah (PAD), kawasan komersil dalam hal ini

yaitu hasil dari reklamasi pantai. Reklamasi pantai telah memberikan keuntungan

dan dapat membantu kota dalam rangka penyediaan lahan untuk berbagai

keperluan (pengembangan kawasan), penataan daerah pantai, pengembangan

wisata bahari, dan lain-lain. Namun bagaimanapun juga reklamasi merupakan

bentuk campur tangan (intervensi) manusia terhadap keseimbangan lingkungan

alamiah pantai yang akan melahirkan perubahan ekosistem seperti perubahan pola

arus, erosi dan sedimentasi pantai, dan berpotensi menimbulkan gangguan pada

lingkungan. Tidak hanya itu, kehadiran reklamasi juga dapat berdampak pada

aspek sosial masyarakat, khususnya untuk aspek-aspek sosial yang nyata, seperti

kependudukan, tingkat pendidikan, mata pencaharian, pendapatan dan

pengeluaran rumah tangga. Mata pencaharian sebagai petani tambak, nelayan dan

buruh misalnya, dengan adanya reklamasi akan mempengaruhi hasil tangkapan

dan berimbas pada penurunan pendapatan mereka.

C. Pembatasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini hanya difokuskan pada zona barat saja, yaitu

perkampungan nelayan Muara Angke, lokasi ini merupakan salah satu wilayah

yang merasakan dampak reklamasi Pantai Utara Jakarta, hasil reklamasi yang

terlihat yaitu seperti reklamasi di bagian timur kawasan hunian mewah Pantai

Mutiara, reklamasi di bagian barat Pantai Indah Kapuk serta dibangunnya

pelabuhan Muara Angke sebagai akses penyebrangan masyarakat umum, karena

di pelabuhan sebelumnya yang sebenarnya merupakan pelabuhan nelayan

Page 32: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

10

intensitasnya sudah terlalu padat. Kehadiran reklamasi ini niscaya berpengaruh

terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat Muara Angke.

Kondisi masyarakat di kawasan perkampungan nelayan Muara Angke

tidak jauh berbeda dengan kondisi masyarakat pesisir lainnya dimana kebanyakan

masyarakat berprofesi sebagai nelayan dan pelaku usaha perikanan lainnya seperti

pedagang dan pengolah hasil laut. Sebagian besar nelayan yang ada di Muara

Angke merupakan pendatang dari luar wilayah DKI Jakarta seperti dari

Indramayu, Cirebon, Serang dan Tegal. Demikian pula para pedagang ikan dan

kerang merupakan pendatang yang umumnya sudah berdagang di Muara Angke

lebih dari lima tahun.

Permasalahan disini akan difokuskan pada aspek perubahan sosial-

ekonomi masyarakat pesisir akibat pembangunan pelabuhan Muara Angke yang

merupakan salah satu bagian dari kebijakan reklamasi Pantai Utara Jakarta,

dampak sosial-ekonomi mulai muncul ketika terdapat aktivitas : proyek, program

atau kebijaksanaan yang akan diterapkan pada suatu masyarakat. Bentuk

intervensi ini mempengaruhi keseimbangan pada suatu sistem (masyarakat).

Pengaruh yang ditimbulkan bisa bersifat positif, ataupun negatif. Perubahan yang

dimaksud adalah beralihnya keadaan sosial-ekonomi masyarakat ketika sebelum

adanya reklamasi hingga setelah reklamasi. Kemudian yang dimaksud dengan

masyarakat pada penelitian ini adalah masyarakat pesisir yang mencari nafkah di

sekitar wilayah penelitian, antara lain nelayan, pedagang dan pengolah ikan,

pedagang dan pengolah kerang, dan mata pencaharian non perikanan. Sedangkan,

aspek sosial-ekonomi difokuskan pada aspek-aspek yang dapat diukur (tangible),

seperti pengalaman usaha, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, kondisi

dan fasilitas perumahan, mata pencaharian, pendapatan rumah tangga dan

pengeluaran rumah tangga.

Page 33: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

11

D. Rumusan Masalah

Reklamasi yang tidak memperhatikan pedoman perencanaan tata ruang

kawasan reklamasi pantai dapat mengakibatkan degradasi lingkungan pesisir, hal

ini sangat berpengaruh terhadap hilangnya potensi sumber daya hayati pesisir

terutama beberapa biota laut yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat

setempat, begitu juga pada aspek sosial-ekonomi masyarakat, bagi mereka yang

tidak memiliki keterampilan selain melaut, mereka tidak memiliki alternatif usaha

lain selain menjadi buruh nelayan, dengan adanya reklamasi akan mempengaruhi

hasil tangkapan dan berimbas pada penurunan pendapatan mereka. Oleh karena

itu, perlu suatu perencanaan pembangunan yang terpadu, yang tidak hanya

berorientasi pada aspek lingkungan saja tetapi juga aspek sosial-ekonomi

masyarakat, sehingga dampak sosial-ekonomi masyarakat juga dapat diprediksi

dan diantisipasi oleh pemerintah selaku pengampu kebijakan.

Dengan demikian maka muncul rumusan masalah, Bagaimanakah dampak

pembangunan pelabuhan Muara Angke terhadap perubahan sosial-ekonomi

masyarakat perkampungan nelayan Muara Angke ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui dan menganalisis perubahan sosial-ekonomi masyarakat

perkampungan nelayan Muara Angke akibat pembangunan pelabuhan Muara

Angke.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Dalam hal ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan keilmuan dan pengetahuan, baik bagi para pembacanya maupun bagi

Page 34: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

12

para praktisi pengembangan masyarakat, khususnya yang membidangi ilmu

sosial.

Disamping itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan bahan

masukan bagi universitas yang membidangi ilmu sosial, khususnya jurusan

pendidikan ilmu pengetahuan sosial (sosiologi, geografi dan ekonomi), dalam

rangka menciptakan program pendidikan, kurikulum, serta network untuk

pendidikan.

Bagi pengampu kebijakan (stakeholder) dan lembaga swadaya masyarakat

(LSM), hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan alternatif dalam

menentukan kebijakan yang meminimumkan dampak sosial, ekonomi dan

lingkungan dalam membuat dan menjalankan suatu kebijakan pembangunan.

Kemudian bagi masyarakat yang bersangkutan, hasil penelitian ini berguna dalam

merencanakan strategi untuk meningkatkan status sosial-ekonomi mereka dan

bertahan hidup terhadap perubahan lingkungannya. Dengan adanya penelitian ini,

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai apa itu

reklamasi, dan apa saja dampak positif dan negatif yang akan mereka rasakan.

Page 35: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

13

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Potensi Sosial, Ekonomi dan Budaya Wilayah Pesisir

Potensi ekonomi dalam bentuk produk barang dan jasa di kawasan pesisir,

pantai dan pulau-pulau kecil meliputi :

1. Sumber daya diperbaharui (renewable resources) termasuk ikan, udang,

moluska, kerang mutiara, kepiting, rumput laut, hutan mangrove, hewan

karang, lamun, dan biota laut lainnya.

2. Sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable resources)

seperti minyak bumi dan gas, bauksit, timah, bijih besi, mangan, fosfor,

dan mineral lainnya.

3. Energi kelautan seperti : energi gelombang, pasang surut, angin dan OTEC

(Ocean Thermal Energy Conversion)

4. Jasa-jasa lingkungan (environmental services) termasuk tempat-tempat

(habitat) yang indah dan menyejukkan untuk lokasi pariwisata dan

rekreasi, sarana transportasi dan komunikasi, pengatur iklim, penampung

limbah, dan kawasan pemukiman serta industri.

Sejauh ini pemanfaatan sumber daya yang berada di pesisir, pantai dan

pulau-pulau kecil ini masih jauh dari optimal. Hal ini terlihat dari sumbangan

ekonomi bidang kelautan terhadap PDB (Product Domestic Bruto) nasional yang

hanya mencapai sekitar 12,4 % (Rp. 56 Trilyun) pada tahun 1997. Kontribusi

tersebut berasal dari tujuh sektor ekonomi kelautan yakni : perikanan

(penangkapan dan budidaya), pertambangan dan energi, bangunan kelautan,

industri maritim, pariwisata dan jasa kelautan.

Kawasan pesisir sarat dengan masalah-masalah sosial-ekonomi dan

budaya yang memiliki implikasi terhadap pengelolaan wilayah pesisir. Masalah

13

Page 36: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

14

yang sangat menonjol yaitu bahwa kawasan pesisir umumnya memiliki status

sebagai sumber daya milik bersama (common property resources) akibatnya

pemanfaatan sumber daya kawasan pesisir menjadi tidak bisa dikontrol karena

tidak ada keputusan kolektif. Kelebihan pemanfaatan dan eksploitasi sumber daya

terjadi dimana-mana yang akhirnya membuat sumber daya rusak dan memberikan

produktivitas, hasil, dan pendapatan yang rendah. Gejala ini disebut dengan

tragedi milik bersama (Tragedy of The Common).18

B. Penataan Ruang

Dalam melaksanakan konsep pengembangan suatu wilayah, tentunya

harus melalui proses perencanaan tata ruang wilayah yang matang, yakni

perencanaan yang komprehensif mencakup aspek fisik, ekonomi, sosial, dan

budaya demi mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, seperti pemanfaatan

ruangan untuk kawasan peruntukan pemukiman harus sesuai dengan daya dukung

tanah setempat dan harus dapat menyediakan lingkungan yang sehat dan aman

dari bencana alam serta dapat memberikan lingkungan hidup yang sesuai bagi

pengembangan masyarakat sekitar, dengan tetap memperhatikan kelestarian

fungsi ekologi. Pemanfaatan dan pengelolaan kawasan peruntukan pemukiman

harus didukung oleh ketersediaan fasilitas fisik atau utilitas umum (kemudahan

akses transportasi, pasar, pusat perdangangan dan jasa, perkantoran, sarana air

bersih, persampahan, penanganan limbah dan drainase) dan fasilitas sosial

(kesehatan, pendidikan dan agama).

Mengikuti UU Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, tujuan

kebijakan penataan ruang wilayah pesisir dan lautan dirumuskan sebagai berikut

:19

18

Rokhmin Dahuri, Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan, untuk Kesejahteraan

Rakyat (Kumpulan Pemikiran Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS), (Jakarta : Lembaga Informasi dan

Studi Pembangunan Indonesia, 2000), h. 10 19

Iwan Nugroho, Rokhmin Dahuri, Pengembangan Wilayah : Pespektif Ekonomi, Sosial

dan Lingkungan, (Jakarta : LP3ES, 2012), cet. 2, h. 306

Page 37: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

15

1. Terselenggaranya pemanfaatan ruang (sumber daya dan jasa lingkungan)

2. Terselenggaranya pengaturan pemanfatan ruang kawasan lindung dan

budidaya wilayah pesisir dan kelautan

3. Tercapainya pemanfaatan ruang wilayah pesisir dan kelautan yang

berkualitas

Tujuan-tujuan tersebut secara tidak langsung mensyaratkan adanya zoning

dalam pemanfaatan ruang. Dengan kata lain pembangunan yang dialokasikan

melalui zoning pada setiap wilayah harus disesuaikan dengan daya dukung

lingkungan dan secara ekonomis menguntungkan.

Secara konsepsional, dalam suatu wilayah dimana pembangunan

dialokasikan, setidaknya terdapat tiga zona yaitu :20

1. Zona Preservasi, yaitu suatu wilayah yang mengandung atribut ekologis

dan biologis yang sangat penting bagi kelangsungan hidup ekosistem dan

seluruh komponennya, meliputi biota (organisme) termasuk kehidupan

manusia, spesies langka atau endemik, habitat dan berpijah, berbagai biota

laut, ikan, dan biota laut lainnya, dan sumber air tawar. Di dalam zona ini

tidak diperkenankan kegiatan pemanfaatan atau pembangunan, kecuali

untuk kepentingan penelitian dan pendidikan.

2. Zona Konservasi, yaitu wilayah yang diperbolehkan adannya kegiatan

pembangunan, tetapi dengan intensitas yang terbatas dan sangat terkendali,

misalnya wisata bahari, perikanan tangkap dan budi daya yang ramah

lingkungan (responsible fisheries) dan pengusahaan hutan mangrove

secara lestari. Zona konservasi bersama preservasi berfungsi memelihara

berbagai proses penunjang kehidupan, seperti siklus hidrologi dan unsur

hara; membersihkan limbah secara alamiah; dan sumber keanekaragaman

hayati (bio diversity). Luas kedua zona ini yang optimal dalam suatu

wilayah, tergantung pada kondisi alamnya, seyogyanya berkisar antara 30

sampai 50 persen dari luas wilayah.

20

Iwan Nugroho, Rokhmin Dahuri, Pengembangan Wilayah : Pespektif Ekonomi, Sosial

dan Lingkungan, cet. 2, h. 306-307

Page 38: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

16

3. Zona pemanfaatan, yaitu wilayah yang karena sifat biologis dan

ekologisnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan pembangunan

yang lebih intensif, antara lain seperti industri, pertambangan dan

pemukiman. Namun kegiatan-kegiatan pembangunan dalam zona

pemanfaatan hendaknya harmonis mengikuti karakteristik ekologis.

C. Reklamasi

Untuk memahami suatu permasalahan menegenai reklamasi, perlu kiranya

melakukan suatu pendekatan terhadap masalah, pendekatan ini dapat diperoleh

melalui pemahaman menegenai definisi, tujuan, serta dampak dari reklamasi.

1. Pengertian Reklamasi Pantai

Istilah “reklamasi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan

sebagai pengurukan (tanah), atau juga usaha memperluas pertanian (tanah)

atau dengan memanfaatkan daerah yang sebelumnya tidak bermanfaat menjadi

bermanfaat. Sedangkan mereklamasi berarti membuka tanah untuk digarap.21

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Kementrian PU,22

Reklamasi lahan adalah proses pembentukan lahan baru di pesisir atau

bantaran sungai. Sesuai dengan definisinya, tujuan utama reklamasi adalah

menjadikan kawasan berair yang rusak atau tidak berguna menjadi lebih baik

dan bermanfaat. Kawasan ini biasanya dimanfaatkan untuk kawasan

permukiman, perindustrian, bisnis dan pertokoan, pelabuhan udara, perkotaan,

pertanian, serta objek wisata.

Dalam Undang-undang nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan

wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, mengungkapkan bahwa reklamasi

adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat sumber

21

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan

Nasional, 2008), h. 1188 22

Ruchyat Deni Djakapermana, Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang,

Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan, Kementerian PU

Page 39: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

17

daya lahan yang ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan

cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Pengertian ini sejalan

dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 40/PRT/M/2007 mengenai

Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai.

Dengan demikian, reklamasi adalah usaha pembentukan lahan baru

dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase dalam rangka

meningkatkan manfaat sumber daya lahan yang ditinjau dari sudut lingkungan

dan sosial ekonomi. Sedangkan reklamasi pantai dapat diartikan sebagai usaha

pembentukan lahan baru baik yang menyatu dengan wilayah pantai ataupun

yang terpisah dari pantai dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau

drainase dalam rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan yang

ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi.

2. Tujuan Reklamasi

Tujuan reklamasi adalah menjadikan kawasan berair yang rusak atau

tidak berguna menjadi lebih baik dan bermanfaat. Kawasan baru tersebut,

biasanya dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman, perindustrian, bisnis dan

pertokoan, pertanian, serta objek wisata.23

Khususnya pada Kota Jakarta,

tujuan utama reklamsi Pantai Utara Jakarta yaitu untuk menekan laju

pertumbuhan, dimana tempat yang baru tersebut akan dijadikan pemukiman

yang mampu menampung sekitar 1,5 juta penduduk Jakarta.24

Reklamasi pantai merupakan salah satu langkah pemekaran kota.

Reklamasi dilakukan oleh negara atau kota-kota besar yang laju pertumbuhan

dan kebutuhan lahannya meningkat demikian pesat tetapi mengalami kendala

dengan semakin menyempitnya lahan daratan (keterbatasan lahan). Dengan

23

Modul Terapan, Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai

(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 44/PRT/M/2007), Direktorat Jenderal Penataan Ruang,

Departemen Pekerjaan Umum. h. 16. 24

Ruchyat Deni Djakapermana, Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang,

Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan, Kementerian PU

Page 40: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

18

kondisi tersebut, pemekaran kota ke arah daratan sudah tidak memungkinkan

lagi, sehingga diperlukan daratan baru. Selain reklamasi, alternatif lain dari

kebutuhan lahan adalah pemekaran ke arah vertikal dengan membangun

gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah susun.25

3. Dampak Reklamasi Pantai

Sebagai proses perubahan yang terencana, jelas bahwa masalah sosial

yang timbul bukan merupakan hal yang ikut direncanakan. Oleh sebab itu,

maka lebih tepat disebut sebagai efek sampingan atau dampak dari proses

pembangunan masyarakat. Mengingat bahwa gejala sosial merupakan

fenomena yang saling terkait, maka tidak mengherankan jika perubahan yang

terjadi pada salah satu atau beberapa aspek, yang dikehendaki atau tidak

dikehendaki, dapat menghasilkan terjadinya perubahan pada aspek yang lain.

Terjadinya dampak yang tidak dikehendaki itulah yang kemudian

dikategorikan sebagai masalah sosial.26

Perubahan pantai dan dampak akibat adanya reklamasi tidak hanya

bersifat lokal, tetapi meluas. Reklamasi memiliki dampak positif maupun

negatif bagi masyarakat dan ekosistem pesisir dan laut. Dampak ini pun

mempunyai sifat jangka pendek dan jangka panjang yang dipengaruhi oleh

kondisi ekosistem dan masyarakat disekitar.27

a. Dampak positif

Secara umum dampak positif dari kegiatan reklamasi sesuai

dengan tujuan diadakannya reklamsi, seperti menghidupkan kembali

25

Modul Terapan, Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai

(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 44/PRT/M/2007), h. 16-17. 26

Soetomo, Masalah Sosial dan Pembangunan, (Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya, 1995),

h. 165. 27

Ruchyat Deni Djakapermana, Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang,

Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan, Kementerian PU

Page 41: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

19

transportasi air, membuka peluang pembangunan wilayah pesisir,

meningkatkan pariwisata bahari, serta meningkatkan pendapatan daerah.

Kegiatan reklamasi antara lain tentunya pada peningkatan kualitas

dan nilai ekonomi kawasan pesisir, mengurangi lahan yang dianggap

kurang produktif, penambahan wilayah, perlindungan pantai dari erosi,

peningkatan kondisi habitat perairan, perbaikan rejim hidraulik kawasan

pantai, dan penyerapan tenaga kerja

Reklamasi banyak memberikan keuntungan dalam

mengembangkan wilayah. Praktek ini memberikan pilihan penyediaan

lahan untuk pemekaran wilayah, penataan daerah pantai, menciptakan

alternatif kegiatan dan pengembangan wisata bahari. Pulau hasil reklamasi

dapat menahan gelombang pasang yang mengikis pantai, Selain itu juga

dapat menjadi semacam bendungan untuk menahan banjir rob di daratan.

b. Dampak negatif

Namun perlu diingat pula, reklamasi merupakan hasil campur

tangan manusia terhadap alam, sehingga memungkinkan semua kegiatan

ini juga membawa dampak buruk. Diantara dampak negatif reklamasi

pantai pada lingkungan meliputi dampak fisik seperti perubahan hidro-

oseanografi, erosi pantai, sedimentasi, peningkatan kekeruhan,

pencemaran laut, perubahan rejin air tanah, peningkatan potensi banjir dan

penggenangan di wilayah pesisir. Sedangkan, dampak biologis berupa

terganggunya ekosistem mangrove, terumbu karang, padang lamun,

estuaria dan penurunan keanekaragaman hayati.

Adanya kegiatan ini, wilayah pantai yang semula merupakan ruang

publik bagi masyarakat akan hilang atau berkurang karena dimanfaatkan

untuk kegiatan privat. Keanekaragaman biota laut juga akan berkurang,

baik flora maupun fauna, karena timbunan tanah urugan mempengaruhi

Page 42: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

20

ekosistem yang sudah ada. Sistem hidrologi gelombang air laut yang jatuh

ke pantai akan berubah dari alaminya. Berubahnya alur air akan

mengakibatkan daerah di luar reklamasi akan mendapat limpahan air yang

banyak sehingga kemungkinan akan terjadi abrasi, tergerus atau

mengakibatkan terjadinya banjir atau rob.

Disamping itu, reklamasi pantai juga berdampak pada aspek sosial-

ekonomi masyarakat, kegiatan masyarakat di wilayah pantai sebagian

besar adalah petani tambak, nelayan dan buruh, sehingga adanya reklamasi

akan mempengaruhi hasil tangkapan dan berimbas pada penurunan

pendapatan mereka.

Kondisi ekosistem di wilayah pantai yang kaya akan

keanekaragaman hayati sangat mendukung fungsi pantai sebagai

penyangga daratan. Ekosistem perairan pantai sangat rentan terhadap

perubahan sehingga apabila terjadi perubahan baik secara alami maupun

rekayasa akan mengakibatkan berubahnya keseimbangan ekosistem.

Terganggunya ekosistem perairan pantai dalam waktu yang lama, pasti

memberikan kerusakan ekosistem wilayah pantai, kondisi ini

menyebabkan kerusakan pantai. Untuk reklamasi biasanya memerlukan

material urugan yang cukup besar yang tidak dapat diperoleh dari sekitar

pantai, sehingga harus didatangkan dari wilayah lain yang memerlukan

jasa angkutan. Pengangkutan ini berakibat pada padatnya lalu lintas,

penurunan kualitas udara, debu, bising yang akan mengganggu kesehatan

masyarakat.

Sehingga untuk meminimalkan dampak fisik, ekologis, sosial

ekonomi dan budaya negatif serta mengoptimalkan dampak positif, maka

kegiatan reklamasi harus dilakukan secara hati-hati dan berdasar pada

pedoman yang ada dengan melibatkan stakeholder. Pada dasarnya,

reklamasi harus menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan

Page 43: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

21

yaitu memperhatikan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan dengan

orientasi jangka panjang.

D. Masyarakat

1. Pengertian Masyarakat Pesisir

Dalam Kamus Bahasa Indonesia, masyarakat diartikan sebagai

sekumpulan orang yang hidup bersama pada suatu tempat atau wilayah

dengan ikatan aturan tertentu dan kesamaan tertentu.28

Auguste Comte dalam

Abdulsyani mengatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok-kelompok

makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut

hukum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan yang

tersendiri.29

Definisi wilayah pesisir Menurut Dahuri dalam Syamsir Salam, hingga

saat ini belum ada definisi yang baku. Namun demikian, terdapat kesepakatan

umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara

daratan dan lautan.30

Dengan kata lain wilayah pesisir berarti tanah dasar

berpasir dipantai ditepi laut.

Masyarakat pesisir adalah kelompok orang yang bermukim di wilayah

pesisir, mempunyai mata pencaharian dari sumber daya alam dan jasa-jasa

lingkungan pesisir dan laut, misalnya nelayan, pembudidaya ikan, pedagang,

pengelola ikan, pemilik atau pekerja perusahaan perhubungan laut, pemilik

atau pekerja pertambangan dan energi di wilayah pesisir, pemilik atau pekerja

industri maritim, misalnya galangan kapal dan coastal and engineering.

28

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan

Nasional, 2008), h. 924 29

Abdulsyani, SOSIOLOGI : Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara,

2012), h. 31 30

Syamsir Salam, Amir Fadilah, Sosiologi Pedesaan, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 199

Page 44: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

22

Berdasarkan definisi di atas, maka masyarakat pesisir diartikan sebagai

sekumpulan orang yang bertempat tinggal di tepi pantai dan memiliki mata

pencaharian yang berasal dari sumber daya laut dan pantai tersebut.

2. Karakteristik Masyarakat Pesisir

Sifat dan karakteristik masyarakat pesisir sangat dipengaruhi oleh jenis

kegiatan mereka, seperti usaha perikanan tangkap, usaha perikanan tambak,

dan usaha pengolahan hasil perikanan yang memang dominan dilakukan oleh

mereka. Karena sifat dari usaha-usaha mereka sangat dipengaruhi oleh faktor-

faktor lingkungan, musim dan pasar, maka karakteristik masyarakat pesisir

juga terpengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.

Secara struktural, masyarakat nelayan dan kegiatan ekonomi

perikanannya, seperti yang digambarkan Firth memiliki kemiripan dengan

sistem ekonomi petani. Walaupun karakteristik aktivitas produksi nelayan dan

petani berbeda, tetapi dalam beberapa hal terdapat kesamaan yang bersifat

umum, seperti kerentanan secara ekonomi terhadap timbulnya ketidakpastian

yang berkaitan dengan musim-musim produksi.31

Karakteristik ini menjadi

karakteristik yang paling mencolok di kalangan masyarakat pesisir, terutama

bagi para nelayan kecil. Pada musim penangkapan para nelayan sangat sibuk

melaut. Sebaliknya, pada musim paceklik kegiatan melaut menjadi berkurang

sehingga banyak nelayan yang terpaksa menganggur.

Kondisi ini mempunyai implikasi besar pula terhadap kondisi sosial-

ekonomi masyarakat pantai secara umum dan kaum nelayan khususnya.

Kondisi di atas turut pula mendorong munculnya pola hubungan

tertentu yang sangat umum dijumpai dikalangan nelayan dan juga petani

tambak, yakni pola hubungan yang bersifat vertikal, yang terwujud dalam

31

Kusnadi, Nelayan : Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial, (Bandung : Humaniora

Utama Press, 2000), h. 23

Page 45: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

23

hubungan patron-klien. Menurut Scott dalam Kusnadi menyatakan bahwa

hubungan patron-klien merupakan kasus hubungan antara dua orang yang

sebagian besar melibatkan persahabatan instrumental, dimana seseorang yang

kedudukan sosialnya (patron) lebih tinggi menggunakan pengaruh dan sumber

daya yang dimilikinya untuk memberikan perlindungan atau keuntungan, atau

keduanya kepada orang yang kedudukannya (client) lebih rendah.32

Karena

keadaan ekonomi yang buruk, maka para nelayan kecil, buruh nelayan, petani

tambak kecil, dan buruh tambak seringkali terpaksa meminjam uang dan

barang-barang kebutuhan hidup sehari-hari dari para juragan atau para

pedangang pengumpul. Konsekuensinya, para peminjam tersebut menjadi

terikat dengan pihak juragan atau pedagang. Keterkaitan tersebut antara lain

berupa keharusan menjual produknya kepada pedagang atau juragan tersebut.

Pola hubungan yang tidak simetris ini tentu saja sangat mudah menjadi alat

mendominasi dan eksploitasi.

Aturan-aturan yang digunakan umumnya timbul dan berakar dari

permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Aturan-aturan

dan kebijakan ini kemudian ditetapkan, dan dikukuhkan sebagai hukum adat

yang disepakati bersama. Dalam penerapannya, aturan-aturan tersebut juga

langsung diaplikasikan, diawasi dan dievaluasi sendiri oleh masyarakat.

Sistem pengelolaan di atas dapat berjalan dengan baik di dalam

struktur masyarakat yang masih sederhana dan belum banyak dimasuki oleh

pihak luar. Hal ini dikarenakan baik budaya, tatanan hidup dan kegiatan

masyarakat relatif homogen dan masing-masing individu merasa mempunyai

kepentingan yang sama dan tanggung jawab dalam melaksanakan dan

mengawasi hukum yang sudah disepakati bersama.33

32

Kusnadi, Nelayan : Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial, (Bandung : Humaniora

Utama Press, 2000), h. 18 33

Rokhmin Dahuri, Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan, untuk Kesejahteraan

Rakyat (Kumpulan Pemikiran Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS), (Jakarta : Lembaga Informasi dan

Studi Pembangunan Indonesia, 2000), h.7-8

Page 46: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

24

E. Perubahan Sosial

1. Pengertian Perubahan Sosial

Kata lain dari perubahan adalah transformasi. Transformasi berasal

dari bahasa Inggris transformation yang berarti perubahan bentuk atau

penggantian rupa.34

Kemudian diserap kedalam bahasa Indonesia dengan kata

transformasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, transformasi berarti

perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi dan sebagainya).35

Perubahan sosial

merupakan segala transformasi pada individu, kelompok, masyarakat, dan

lembaga-lembaga sosial yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di

dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku diantara kelompok dalam

masyarakat.36

Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam

hidupnya akan mengalami perubahan baik sosial ataupun ekonomi. Adanya

perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan suatu

perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang

kemudian kita bandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang

lampau. Perubahan sosial ekonomi yang terjadi di dalam masyarakat

merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa setiap

masyarakat akan mengalami perubahan-perubahan dalam setiap aspek

kehidupan.

William F. Ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan

sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan yang materiil ataupun immaterial

dengan menekankan bahwa pengaruh yang besar dari unsur-unsur immareriil.

Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan yang

terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat. Perubahan sosial dikatakannya

34

Rayner Hardjono, Kamus Populer Inggris-Indonesia, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2002), h. 401 35

Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan

Nasional, 2008), h. 1544 36

Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial Dasar : Sebuah Kajian Pendekatan

Struktural, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007), h. 142

Page 47: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

25

sebagai perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap

keseimbangan hubungan sosial tersebut.

Sementara itu Selo Soemardjan mengungkapkan bahwa perubahan

sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan

di dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di

dalam nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola perilaku diantara kelompok dalam

masyarakat.37

Dari beragam definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perubahan

sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur sosial atau organisasi

sosial masyarakat, yang memengaruhi sistem sosial masyarakat secara

keseluruhan.

2. Faktor-faktor yang Menyebabkan Perubahan Sosial

Pada dasarnya, perubahan sosial terjadi oleh karena anggota

masyarakat pada waktu tertentu merasa tidak puas lagi terhadap keadaan

hidupnya yang lama. Norma-norma dan lembaga sosial atau sarana

penghidupan yang lama dianggap tidak memadai lagi untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang baru.38

Untuk mempelajari perubahan sosial masyarakat, perlu diketahui

sebab-sebab yang melatari terjadinya perubahan itu. Apabila diteliti lebih

mendalam sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin

dikarenakan adanya suatu yang dianggap sudah tidak lagi memuaskan

masyarakat sebagai pengganti faktor yang lama itu. Mungkin juga masyarakat

mengadakan perubahan karena terpaksa demi untuk menyesuaikan suatu

37

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,

2009), h. 262-263. 38

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 274.

Page 48: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

26

faktor dengan faktor-faktor lain yang sudah mengalami perubahan terlebih

dahulu.39

Proses perubahan sosial terjadi karena manusia adalah makhluk yang

berpikir dan bekerja, manusia juga selalu mempertahankan kehidupannya serta

memperbaiki nasibnya. Disamping itu, perubahan sosial juga terjadi karena

keinginan manusia untuk menyesuaikan diri dengan keadaan sekelilingnya

ataupun disebabkan oleh faktor ekologis.40

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa ada sumber sebab-sebab yang

terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya di luar.41

Sebab-sebab yang bersumber dari dalam masyarakat itu sendiri, antara lain

sebagai berikut :

a. Bertambah atau Berkurangnya Penduduk

Pertambahan penduduk yang sangat pesat di pulau Jawa

menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, terutama

pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.

Berkurang dan bertambahnya penduduk disebabkan berpindahnya

penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah lain. Perpindahan

penduduk mengakibatkan kekosongan, misalnya, dalam bidang pembagian

kerja dan stratifikasi sosial, yang memengaruhi lembaga-lembaga

kemasyarakatan.

b. Penemuan-penemuan Baru

Suatu proses sosial dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi

dalam jangka waktu tidak terlalu lama disebut dengan inovasi atau

39

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,

2009), h. 275. 40

Phill Astrid S. Susanto, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, (Bandung: Bina

Cipta, 1977), h. 188. 41

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 275-282.

Page 49: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

27

innovation. Proses tersebut meliputi suatu penemuan baru, jalannya unsur

kebudayaan baru yang tersebar keseluruh bagian masyarakat dan cara-cara

unsur kebudayaan baru diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh

masyarakat.

Menurut Koentjraningrat dalam Abdulsyani, faktor-faktor yang

mendorong individu untuk mencari penemuan baru adalah sebagai berikut

:42

1. Kesadaran dari orang perorangan akan kekurangan dalam

kebudayaannya.

2. Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.

3. Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

c. Pertentangan (conflict) Masyarakat

Pertentangan-pertentangan yang ada di dalam masyarakat yang

terjadi antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan

kelompok. Umumnya masyarakat tradisional Indonesia bersifat kolektif.

Segala kegiatan di dasarkan pada kepentingan masyarakat. Kepentingan

individu walaupun diakui, tetapi mempunyai fungsi sosial sering timbul

pertentangan antara kepentingan individu dengan kepentingan

kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan perubahan

sosial.

Suatu perubahan sosial dapat pula bersumber pada sebab-sebab yang

berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain sebagai berikut :

a. Sebab-sebab yang Berasal dari Lingkungan Alam Fisik yang Ada

di Sekitar Manusia

42

Abdulsyani, SOSIOLOGI : Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara,

2012), h. 164-165.

Page 50: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

28

Terjadinya gempa bumi, banjir besar, dan sebagainya

menyebabkan masyarakat-masyarakat yang mendiami daerah-daerah

tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat tinggalnya. Apabila

masyarakat tersebut mendiami tempat tinggalnya yang baru tersebut,

kemungkinan hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan

pada lembaga-lembaga kemasyarakatan.

Begitu juga dengan perubahan fisik lingkungan tempat hidup

masyarakat, dalam hal ini yaitu reklamasi pantai yang dapat

mengakibatkan perubahan baik pada aspek lingkungan maupun sosial

ekonomi masyarakat. Dampak negatif yang bersumber pada lingkungan

alam fisik biasanya ditimbulkan oleh tindakan dari para masyarakat itu

sendiri yang kurang memperhatikan keberlangsungan ekosistem.

Perubahan lingkungan akan memperlihatkan penyesuaian

masyarakat pada lingkungan yang baru, terutama dalam hal penyesuaian

terhadap aktivitas sosial-ekonomi masyarakat yang berkaitan dengan mata

pencaharian, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga, selain itu

masyarakat juga berusaha untuk menyesuaikan mental atau sikap terhadap

lingkungan baru tersebut. Keberhasilan masyarakat dalam proses

penyesuaian akan menentukan arah perubahan mereka, apakah mereka

akan mengalami kemunduran (regress) atau kemajuan (progress).

b. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Apabila sebab-sebab perubahan bersumber pada masyarakat lain,

itu mungkin terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan

pengaruhnya. Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua

masyarakat mempunyai kecendrungan untuk menimbulkan pengaruh

timbal balik. Artinya, masing-masing masyarakat memengaruhi

masyarakat lainnya, tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang

lain.

Page 51: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

29

3. Strategi Adaptasi

Banyaknya intervensi manusia mengakibatkan berubahnya kondisi

fisik atau lingkungan yang sekian lama menjadi sumber penghidupan

masyarakat, sehingga berpengaruh pada pendapatan masyarakat, untuk

menyikapi tekanan sosial ekonomi serta kemiskinan yang dihadapi

masyarakat, kelompok rumah tangga berusaha mengembangkan strategi

adaptasi. Dengan cara demikian, mereka tetap sanggup melangsungkan

kehidupnya (survival of the fittes).43

Corner berpendapat bahwa kalangan penduduk miskin pedesaan

terdapat beberapa pola strategi adaptasi yang dikembangkan untuk menjaga

kelangsungan hidup :44

a. Melakukan beraneka ragam pekerjaan untuk memperoleh penghasilan.

Pekerjaan-pekerjaan yang tersedia di desa dan dapat merendahkan

martabat pun akan tetap diterima, walaupun upahnya rendah. Balasan

berupa pangan membuat suatu pekerjaan menjadi lebih menarik.

b. Jika kegiatan-kegiatan tersebut masih kurang memadai, penduduk

miskin akan berpaling pada sistem penunjang yang ada di

lingkungannya. Sistem ikatan kekerabatan, ketetanggaan, dan

pengaturan tukar-menukar secara timbal balik merupakan sumber daya

yang sangat berharga bagi penduduk miskin. Pola-pola hubungan

sosial demikian memberi rasa aman dan terlindungi bagi orang miskin.

Rasa aman dan ikatan-ikatan emosional yang relatif masih kuat dalam

kehidupan suatu komunitas dapat menjelaskan bahwa tingkat

penghasilan bukanlah faktor determinan satu-satunya dari mata

pencaharian orang miskin.

43

Kusnadi, Nelayan : Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial, (Bandung : Humaniora

Utama Press, 2000) h. 5 44

Kusnadi, Nelayan : Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial, h. 7-9

Page 52: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

30

c. Bekerja lebih banyak meskipun lebih sedikit masukan. Startegi yang

bersifat ekonomis ini ditempuh untuk mengurangi tingkat kebutuhan

konsumsi sehari-hari.

d. Memilih alternatif lain jika ketiga altenatif di atas sulit dilakukan dan

memungkinkan untuk tetap bertahan hidup di desa sudah sangat kritis.

Rumah tangga miskin tersebut harus menghadapi pilihan terakhir agar

segera meninggalkan desa dan bermigrasi ke kota. Dengan cara

demikian, rumah tangga miskin dapat menganekaragamkan sumber-

sumber pendapatannya dari luar desa.

Keempat pola strategi adaptasi untuk kelangsungan hidup di atas terus

berputar sekitar akses sumber daya dan pekerjaan. Dalam perebutan sumber

daya ini, kelompok-kelompok miskin tidak hanya bersaing dengan pihak yang

kaya dan kuat (vertikal), tetapi juga di antara komunitas mereka sendiri

(horizontal).

F. Pendapatan Rumah Tangga

Menurut istilah statistik, pendapatan rumah tangga adalah pendapatan

yang diterima oleh rumah tangga bersangkutan baik yang berasal dari pendapatan

kepala rumah tangga maupun pendapatan anggota-anggota rumah tangga.

Pendapatan rumah tangga dapat berasal dari balas jasa faktor produksi tenaga

kerja (upah dan gaji, keuntungan, bonus, dan lain lain), balas jasa kapital (bunga,

bagi hasil, dan lain lain), dan pendapatan yang berasal dari pemberian pihak lain

(transfer).45

Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan bahwa pendapatan dan

penerimaan rumah tangga adalah seluruh pendapatan dan penerimaan yang terima

oleh seluruh anggota ekonomi yang terdiri atas :46

45

Istilah Statistik, Badan Pusat Statistik,

(http://www.bps.go.id/menutab.php?tab=6&ist=1&var=P) 46

Darma Utama, (Skripsi), Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Skripsi pada Prodi

Page 53: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

31

1. Pendapatan dari upah atau gaji yang mencakup upah atau gaji yang

diterima oleh seluruh keluarga ekonomi yang bekerja sebagai buruh dan

merupakan imbalan bagi pekerjaan yang dilakukan untuk suatu

perusahaan, majikan, atau instansi tertentu, baik berupa barang maupun

jasa.

2. Pendapatan dari usaha seluruh anggota keluarga yang berupa pendapatan

kotor yaitu selisih jual barang dan jasa yang diproduksi dengan biaya

produksinya.

3. Pendapatan lainnya yaitu pendapatan diluar gaji atau upah yang

menyangkut usaha lain dari: penerimaan sewa rumah milik sendiri, bunga,

dividen, royalti, paten, sewa/kontrak, lahan, rumah, gedung, bangunan dan

peralatan.

Sumber pendapatan yang beragam tersebut dapat terjadi karena anggota

rumah tangga yang bekerja melakukan lebih dari satu pekerjaan atau masing-

masing anggota rumah tangga mempunyai kegiatan yang berbeda antara yang satu

dengan lainnya. Kumpulan dari pendapatan tersebut merupakan total pendapatan

rumah tangga. Penelitian ini akan melihat pendapatan rumah tangga masyarakat

pesisir berdasarkan jenis pekerjaannya (nelayan, pedagang dan pengolah ikan,

pedagang dan pengolah kerang, dan pekerjaan non perikanan). Pendapatan rumah

tangga dalam penelitian ini berasal dari pendapatan usaha, yang terdiri dari

pendapatan utama dan pendapatan tambahan mereka selama sebulan, dengan

perbandingan waktu sebelum dan sesudah dibangunnya pelabuhan Muara Angke.

G. Pengeluaran Rumah Tangga

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pola pengeluaran rumah tangga

merupakan indikator yang dapat memberikan gambaran keadaan kesejahteraan

penduduk. Semakin tinggi pendapatan maka porsi pengeluaran akan bergeser dari

Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006, tidak dipublikasikan. h. 9-10

Page 54: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

32

pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran untuk bukan makanan. Pengeluaran

tersebut terdiri atas :47

1. Konsumsi makanan, terdiri dari kelompok padi-padian, umbi-umbian,

ikan, daging, telur, dan susu, sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah-

buahan, minyak dan lemak, bahan minuman, bumbu-bumbu, tembakau

dan sirih.

2. Konsumsi untuk barang bukan makanan, terdiri dari perumahan dan

fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, biaya pendidikan, biaya

kesehatan, barang tahan lama, keperluan pesta dan upacara.

Pada kondisi pendapatan terbatas, pemenuhan kebutuhan makanan akan

menjadi perioritas utama, sehingga pada kelompok masyarakat berpendapatan

rendah akan terlihat bahwa sebagian besar pendapatannya digunakan untuk

membeli makanan. Seiring dengan peningkatan pendapatan maka lambat laun

akan terjadi pergeseran pola pengeluaran, yaitu penurunan porsi pendapatan yang

dibelanjakan untuk makanan dan peningkatan porsi pendapatan yang dibelanjakan

untuk bukan makan.48

Pengeluaran barang dan jasa di luar makanan merupakan

bagian terbesar dari pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran tersebut mencakup

pengeluaran untuk perawatan, kesehatan, peningkatan pendidikan, rekreasi, olah

raga, dan lainnya.

Dalam penelitian ini sumber pengeluaran rumah tangga diperoleh dari

pengeluaran makanan dan bukan makanan dalam periode satu bulan. dengan

perbandingan waktu sebelum dan sesudah dibangunnya pelabuhan Muara Angke.

47

Darma Utama, (Skripsi), Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Skripsi pada Prodi

Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006, tidak dipublikasikan. h. 10-11 48

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia (Hasil SUSENAS

Panel Maret 2010), (Jakarta : Badan Pusat Statistik), h. 4

Page 55: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

33

H. Sikap

1. Pengertian Sikap

Baron dan Byrne mengemukakan definisi sikap sebagai penilaian

subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Menurut Colman, sikap adalah

sebuah pola yang menetap berupa respons evaluatif tentang orang, benda, atau

isu.

Strickland menjelaskan bahwa sikap adalah kecendrungan untuk

memberikan respon secara kognitif, emosi, dan perilaku yang diarahkan pada

suatu objek, pribadi dan situasi khusus dalam cara-cara tertentu. Menurut

Eagly & Chaiken, sikap melibatkan kecendrungan respon yang bersifat

preferensial. Dalam konteks itu, seseorang memiliki kecendrungan untuk puas

atau tidak puas, positif atau negatif, suka atau tidak suka terhadap suatu objek

sikap.49

Dengan demikian, sikap merupakan emosi atau efek yang diarahkan

oleh seseorang kepada orang lain, benda, maupun peristiwa sebagai objek

sasaran sikap, atau dengan kata lain sikap merupakan kecendrungan untuk

bereaksi puas atau tidak puas, positif atau negatif, suka atau tidak suka

terhadap suatu objek sikap.

2. Komponen Sikap

Terdapat tiga komponen sikap, yaitu komponen respon evaluatif

kognitif, komponen respon evaluatif afektif dan komponen respon evaluatif

perilaku :50

a. Komponen respon evaluatif kognitif adalah gambaran tentang cara

seseorang dalam mempersepsi objek, peristiwa, atau situasi sebagai

49

Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 64-65 50

Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, h. 65

Page 56: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

34

sasaran sikap. Komponen ini adalah pikiran, keyakinan, atau ide

seseorang tentang suatu objek. Dalam bentuk yang paling sederhana,

komponen kognitif adalah kategori-kategori yang digunakan dalam

berpikir.

b. Komponen respon evaluatif afektif adalah perasaan atau emosi yang

dihubungkan dengan suatu objek sikap. Perasaan atau emosi meliputi

kecemasan, kasihan, benci, marah, cemburu atau suka.

c. Komponen respon evaluatif perilaku adalah tendensi untuk

berperilaku pada cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Dalam hal

ini, tekanan lebih pada tendensi untuk berperilaku dan bukan pada

perilaku secara terbuka.

Ketiga komponen ini secara bersama merupakan penentu bagi jumlah

keseluruhan sikap sesorang terhadap suatu objek sikap.

3. Fungsi Sikap

D. Katz menjelaskan empat fungsi sikap, empat fungsi sikap itu adalah

fungsi penyesuaian diri, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai, dan

fungsi pengetahuan :51

a. Fungsi Penyesuaian Diri

Fungsi ini berarti bahwa orang cenderung mengembangkan sikap

yang akan membantu untuk mencapai tujuannya secara maksimal.

b. Fungsi Pertahanan Diri

Fungsi ini mengacu pada pengertian bahwa sikap dapat

melindungi diri seseorang dari keharusan untuk mengakui kenyataan

tentang dirinya.

51

Fattah Hanurawan, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 66

Page 57: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

35

c. Fungsi Ekspresi Nilai

Fungsi ini berarti bahwa sikap membentuk ekspresi positif nilai-

nilai dasar seseorang, memamerkan citra dirinya dan aktualisasi diri.

d. Fungsi Pengetahuan

Fungsi ini berarti bahwa sikap membantu seseorang menetapkan

standar evaluasi terhadap suatu hal. Standar itu menggambarkan

keteraturan, kejelasan, dan stabilitas kerangka acu pribadi seseorang

dalam menghadapi objek atau peristiwa di sekelilingnya.

I. Hasil Penelitian Relevan

Dalam penulisan ini, terdapat beberapa bahan bacaan yang berkaitan

dengan permasalahan dalam perubahan sosial-ekonomi yang diakibatkan oleh

berubahnya kondisi fisik suatu wilayah, masing-masing diantaranya adalah :

Pertama, Skripsi yang berjudul “Relevansi status sosial ekonomi terhadap

kepedulian lingkungan hidup dalam konteks Indonesia sebagai negara

berkembang (studi kasus Rukun Warga 11, Kelurahan Warakas, Tanjung Priok,

Jakarta Utara)”. Penelitian ini dilakukan oleh Andromeda M. F. K., mahasiswa

strata satu (S1) Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Indonesia (FISIP-UI), tahun 2009. Permasalahan yang diangkat

adalah mengenai permasalahan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan

manusia yang tidak ramah lingkungan serta kepedulian mereka terhadap

permasalahan lingkungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

kepedulian lingkungan masyarakat pada setiap lapisan status sosial ekonomi,

dalam konteks Indonesia sebagai negara berkembang.

Berdasarkan temuan penelitian, tidak ada hubungan antara status sosial

ekonomi dan kepedulian lingkungan. Namun, ada hubungan antara kepedulian

lingkungan khusus dan tindakan lingkungan. Implementasi nyata dari kepedulian

Page 58: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

36

masyarakat justru karena rusaknya lingkungan hidup sekitar. Di samping itu,

masyarakat setempat, pemerintah lokal, dan pelaku pasar juga memiliki peran

dalam pembentukan kepedulian lingkungan.

Kedua, Skripsi yang berjudul “Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar

Minyak terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan di Muara Angke, Jakarta

Utara, Jakarta”. Penelitian ini ditulis oleh Darma Utama, mahasiswa strata satu

(S1) Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan-Kelautan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 2006.

Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai pengaruh kenaikan harga

BBM terhadap usaha perikanan tangkap dan juga kondisi sosial ekonomi nelayan.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui presentase komponen biaya BBM

terhadap total biaya sebelum dan sesudah kenaikan harga BBM serta untuk

mengetahui dampak kenaikan harga BBM terhadap kondisi sosial ekonomi

nelayan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus, yakni

penelitian mengenai status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase

spesifik dari keseluruhan personalitas. Tujuannya adalah untuk memberikan

gambaran mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter khas

dari kasus ataupun status dari fokus penelitian, yaitu nelayan ABK dengan

kapasitas kapal 5 GT ke bawah.

Adapun hasil analisis dampak kenaikan harga BBM terhadap presentase

komponen biaya BBM terhadap total biaya usaha perikanan tangkap nelayan 5 GT

ke bawah diketahui bervariasi menurut alat tangkap yang digunakan, yaitu dengan

alat tangkap bubu rajungan, jaring rampus, gillnet dan jaring tangsi menunjukkan

adanya kenaikan total biaya usaha pasca kenaikan harga BBM. Hasil penelitian ini

juga menunjukkan bahwa dampak kenaikan harga BBM terhadap kondisi sosial

ekonomi nelayan diketahui juga bervariasi menurut indikator yang digunakan.

Kesejahteraan menurut indikator keadaan tempat tinggal, fasilitas tempat tinggal,

kesehatan, kehidupan beragama, dan kemudahan melakukan kegiatan olah raga

Page 59: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

37

tidak mengalami perubahan. Presentase perubahan kesejahteraan nelayan

bervariasi berdasarkan indikator pendapatan, pengeluaran, kemudahan

mendapatkan fasilitas kesehatan, kemudahan memasukkan anak ke jenjang

pendidikan, kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi, dan rasa aman dari

gangguan kejahatan.

Ketiga, Tesis yang berjudul “Kajian Reklamasi Pantai Dadap, Kabupaten

Tangerang (Sebuah Analisis Persepsi Stakeholder)”, yang ditulis oleh mahasiswi

strata dua (S2) Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) bernama

Indrani Dharmayanti pada tahun 2006. Permasalahan yang diangkat dalam

penelitian ini adalah bagaimana persepsi masyarakat dan stakeholder terhadap

rencana kebijakan reklamasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi

masyarakat mengenai kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi di sekitar Pantai

Dadap, serta mengetahui pengaruh reklamasi tersebut terhadap lingkungan, sosial

dan ekonomi masyarakat setempat.

Dari hasil pengumpulan data primer melalui wawancara dengan

masyarakat yang dianalisa dengan cara analisa persepsi dan uji jenjang bertanda,

membuktian bahwa kondisi lingkungan di sekitar areal reklamasi pada periode

sebelum tahun 2000 kondisinya masih tergolong baik, sedangkan setelah itu yaitu

periode tahun 2000-2005 kondisi lingkungan mengalami penurunan. Sementara

kondisi sosial masyarakat tidak terlalu berpengaruh, hanya terjadi peningkatan

konflik antar warga nelayan yang diakibatkan oleh penyempitan dan

pendangkalan sungai yang sering menyebabkan tabrakan kapal yang berujung

konflik. Sedangkan secara ekonomi, dampak negatif yang dihasilkan lebih besar

daripada dampak positifnya, terlihat dari berkurangnya manfaat lingkungan pesisir

sehingga berpengaruh pada pendapatan mereka. Hasil penelitian ini membuktikan

bahwa kecendrungan akan masalah sosial-ekonomi akan lebih signifikan, jika

pengembangan wilayah pesisir tidak dikelola secara terpadu.

Keempat, Desertasi yang berjudul “Model Kebijakan Pengembangan

Kawasan Pantai Utara Jakarta Secara Berkelanjutan”, yang ditulis oleh Sapto

Page 60: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

38

Supomo, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2009.

Penelitian ini berisi pembahasan mengenai model pengembangan kawasan

Pantura Jakarta secara berkelanjutan. Tujuan penelitian ini meliputi :

menganalisis status keberlanjutan pengembangan kawasan Pantura Jakarta,

menganalisis nilai ekonomi total kawasan hutan mangrove di Pantura Jakarta,

mengidentifikasi kebutuhan stakeholder dalam pemanfaatan ruang kawasan

Pantura Jakarta, menganalisis keterkaitan antar aspek ekologi, ekonomi, dan sosial

di kawasan Pantura Jakarta, dan menyusun arahan kebijakan pengembangan

kawasan Pantura Jakarta yang berkelanjutan.

Model analisis pengembangan kawasan pantai utara Jakarta yang

digunakan pada penelitian ini adalah analisis kondisi keberlanjutan menggunakan

multi dimensional scaling dan analisis kebutuhan stakeholder dengan metode need

assesment, perhitungan nilai ekonomi total kawasan dengan menggunakan total

economic valuation, analisis sistem dinamik, dan analytical hierarchy process

untuk menentukan prioritas kebijakan.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diperoleh beberapa

kesimpulan. Pembangunan kawasan pantura Jakarta belum mencapai kondisi

keberlanjutan. Dari lima dimensi yang dianalisis, hanya dimensi kelembangaan

yang telah mencapai status berkelanjutan sedangkan dimensi ekologi, ekonomi,

sosial, dan teknologi belum berkelanjutan.

Dari penelitian pertama, ketiga dan keempat, diketahui bahwa

permasalahan lingkungan merupakan hasil dari kegiatan manusia yang tidak

ramah lingkungan, terutama dalam kegiatan pembangunan yang tidak

memperhatikan dampak sosial, ekonomi dan lingkungan. Pola permasalahan

lingkungan menyerupai siklus, yaitu manusia sebagai titik temu antara sebab dan

akibat permasalahan lingkungan. Perubahan lingkungan akibat pembangunan,

meniscayakan berdampak pada kegiatan sosial ekonomi masyarakat, serta kondisi

ekologis kawasan pembangunan tersebut.

Page 61: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

39

Penelitian pertama dan kedua menjadi acuan utama dalam

mendeskripsikan dan menyajikan data-data sosial ekonomi masyarakat, namun

dalam penelitian ini metode yang dipakai yaitu metode survey dengan pendekatan

kuantitatif deskriptif, yang bertujuan untuk memperoleh data representatif dari

subjek penelitian dan yang dijadikan indikator perubahan hanya pendapatan dan

pengeluaran rumah tangga. Disamping itu, penelitian keempat juga merupakan

acuan, karena memiliki relevansi dalam menunjang penelitian ini, antara lain

keterkaitan dalam hal kebijakan pengembangan kawasan (reklamasi) dan data-

data terkait kondisi sosial ekonomi masyarakat Muara Angke. Namun dalam

penulisan ini analisis yang digunakan disesuaikan dengan kapasitasnya sebagai

penulisan skripsi yaitu analisis kuantitatif deskriptif, serta masalah yang akan

diungkap lebih bersifat deskripsi berdasarkan hasil survey, bukan untuk

menentukan arahan kebijakan pengembangan yang harusnya dilakukan para

stakeholder.

J. Kerangka Berpikir

Seiring dengan perkembangan peradaban dan kegiatan sosial ekonominya,

manusia memanfatkan wilayah pesisir untuk berbagai kepentingan. Konsekuensi

yang muncul adalah masalah penyediaan lahan bagi aktivitas sosial dan ekonomi

masyarakat. Jalan yang ditempuh untuk memperoleh lahan baru yaitu dengan

mengadakan kebijakan reklamasi pantai. Begitu juga dengan pembangunan

Pelabuhan Muara Angke yang merupakan hasil pengurukan dan pengerukan

lahan.

Dengan adanya reklamasi pantai diharapkan tidak hanya dapat mengatasi

masalah keterbatasan lahan, tetapi juga dapat memanfaatkan sumber daya yang

terdapat pada proyek reklamasi. Disamping itu, yang tidak kalah pentingnya dari

kebijakan reklamasi ini adalah pengembangan serta peningkatan taraf sosial-

ekonomi masyarakat pesisir, yang diketahui melalui perbandingan pendapatan

perkapita dan pengeluaran perkapita rumah tangga sebelum dan sesudah adanya

Page 62: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

40

reklamasi (pembangunan pelabuhan Muara Angke). Pemberdayaan masyarakat

pesisir harus dikelola secara optimal sehingga kondisi kehidupan masyarakat yang

sesuai dengan standar kesejahteraan dapat terwujud secara berlahan, tentunya hal

ini memerlukan perencanaan yang terpadu dan analisis dampak yang tidak hanya

mempertimbangkan aspek fisik atau lingkungan saja, tetapi juga dampak sosial-

ekonomi masyarakat perlu menjadi pertimbangan, serta peranan pedoman

pelaksanakan reklamasi dan kebijakan penataan ruang wilayah pesisir dan lautan

yang dapat menentukan masa depan potensi lingkungan, sosial dan ekonomi

masyarakat.

Reklamasi termasuk faktor eksternal yang menyebabkan perubahan sosial-

ekonomi. Dengan berubahnya kondisi fisik lingkungannya, masyarakat berusaha

menyesuaikan diri (adaptasi) dan melakukan peralihan-peralihan segala aktivitas

sosial-ekonomi sebagai upaya untuk bertahan dengan kondisi lingkungan yang

baru. Dalam proses penyesuaian ini tidak semua individu dikatakan berhasil dan

merasakan dampak positif dari reklamasi, sebagian dari mereka menemukan

kegagalan dalam proses penyesuain ini, sehingga harus merasakan dampak negatif

dari suatu perubahan lingkungan (reklamasi).

Dengan demikian, dapat dirangkaikan suatu asumsi bahwa jika penataan

ruang hasil reklamasi sesuai dengan pedoman atau ketentuan yang berlaku, maka

hal ini akan memudahkan penyesuaian kondisi sosial-ekonomi masyarakat

terhadap kehadiran reklamasi, sehingga dapat meminimalkan dampak negatif

yang ditimbulkan reklamasi serta kecendrungan dampak positif reklamasi dapat

dirasakan secara signifikan.

Page 63: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

41

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir

Perencanaan Tata Ruang

Kawasan Reklamasi Pantai

Reklamasi Pantai

(Pelabuhan Muara Angke)

Subsistem

Lingkungan

Subsistem

Sosial

Subsistem

Ekonomi

Analisis Perubahan Sosial-Ekonomi

Masyarakat

Positif Negatif

Visi Pengelolaan

Wilayah Pesisir

Stakeholder

Page 64: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di pemukiman nelayan Muara Angke,

Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Lokasi ini dipilih karena

wilayah ini merupakan salah satu yang terdaftar dalam kebijakan reklamasi Pantai

Utara Jakarta, yang ditandai dengan pembangunan pelabuhan Muara Angke

sebagai akses masyarakat untuk penyebrangan ke Kepulauan Seribu, dengan

adanya pelabuhan ini niscaya berpengaruh terhadap perubahan sosial-ekonomi

masyarakat, khususnya kependudukan, mata pencaharian, pendapatan dan

pengeluaran rumah tangga. Oleh karena itu, wilayah ini menarik untuk diteliti.

Untuk mempermudah dalam proses analisis data, penelitian lapang dilakukan

terhitung enam bulan, mulai dari bulan Februari - April 2014 merupakan tahap

survey dan observasi, kemudian tiga bulan berikutnya bulan Mei - Juli 2014

merupakan tahap pengumpulan data, baik itu data primer maupun sekunder.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan penelitian

survey. Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu

masyarakat atau kelompok orang tertentu atau gambaran mengenai gejala atau

hubungan antara dua gejala atau lebih.52

Sedangkan, penelitian survey merupakan penelitian yang mengumpulkan

informasi dari suatu sampel dengan menanyakan melalui angket atau interview

52

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 35.

42

Page 65: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

43

agar nantinya dapat menggambarkan sebagai aspek dari populasi.53

Pendekatan

dalam penelitian ini ditujukan pada sejumlah besar individu atau kelompok; unit

yang ditelaahnya. Fokus perhatian penelitian survey hanya ditujukan pada

beberapa variable saja, mengingat unit yang ditelaahnya dalam jumlah besar.54

Data dalam survey analitik biasanya merupakan data kuantitatif.55

Penelitian

survey berusaha memperoleh data mangenai karakteristik atau hubungan sebab

akibat antar variabel, dengan mengacu indikator-indikator yang bersifat umum,

sehingga memungkinkan untuk melakukan generalisasi. Artinya, individu atau

kelompok yang diambil sebagai sample penelitian, haruslah bisa mewakili

populasi individu atau kelompok yang diteliti (representatif). Teknik sampling

merupakan persoalan penting pada setiap survey, oleh karena itu dalam penelitian

ini menggunakan teknik sampling yang dapat merepresentasikan karakteristik

populasi yaitu dengan teknik purposive sampling.

Sementara untuk memperoleh persentase kecendrungan perubahan sosial-

ekonomi masyarakat, penelitian ini mengunakan metode kuantitatif, dimana data

diperoleh dari daftar kuesioner yang dilakukan di lokasi penelitian. Setelah data

kuantitatif diolah barulah dideskripsikan untuk menggambarkan kondisi yang ada

di lapangan, sehingga data yang dihasilkan mudah dipahami, karena selain

deskripsi berupa narasi yang logis, diperkuat dengan persentase perolehan data.

53

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori dan Aplikasi,

(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009), h. 47 54

Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,

2003), h. 23 55

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 54.

Page 66: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

44

C. Unit Analisis

Sebenarnya dalam perumusan masalah sudah terbayang apa yang menjadi

unit analisis penelitian. Unit analisis ini menunjukkan siapa atau apa yang

mempunyai karakteristik yang akan diteliti.56

Dalam penelitian ini, karakteristik atau variabel yang akan diteliti adalah

perubahan sosial-ekonomi masyarakat. Dengan demikian, unit analisisnya adalah

orang-orang sebagai individu atau perseorangan yang dikategorikan berdasarkan

jenis pekerjaan masyarakat pesisir, yaitu nelayan, pedagang dan pengolah ikan,

pedagang dan pengolah kerang, dan mata pencaharian non perikanan.

D. Instrumen Penelitian

Sesuai dengan metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini, maka instrumen yang akan digunakan untuk

memperoleh data yang diinginkan adalah : draft kuesioner, daftar pertanyaan

wawancara, serta alat pendukung lainnya dalam perolehan dokumentasi (alat

perekam dan kamera).

E. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data sekunder dan

data primer. Adapun data sekunder adalah data yang diambil melalui instansi

pemerintah atau lembaga-lembaga swasta dan buku-buku yang relevan dengan

pokok masalah yang terdapat pada penelitian ini. Data sekunder yang diperoleh

berupa kependudukan Kelurahan Pluit, kondisi sosial ekonomi masyarakat Muara

Angke, fasilitas Pelabuhan Muara Angke, dan rencana tata ruang wilayah Jakarta

Utara.

56

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 29

Page 67: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

45

Sedangkan, data primer diambil langsung di lapangan melalui sampel yang

akan dihimpun dari masyarakat setempat (responden) dan juga melalui informan

serta narasumber yang lebih mengetahui lokasi penelitian. Data yang diperoleh

yaitu kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mencakup pendidikan, jumlah

anggota keluarga, mata pencaharian, kondisi dan fasilitas perumahan, pendapatan,

pengeluaran, serta sikap terhadap kehadiran Pelabuhan Muara Angke.

Dalam menentukan sample, digunakan teknik pengambilan sample

berdasarkan tujuan (Purposive Sampling). Purposive Sampling didasarkan atas

ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai keterkaitan erat dengan populasi

yang diketahui sebelumnya. Dengan kata lain, unit sampel yang dihubungi

disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan

penelitian.57

Dalam teknik ini, awalnya dilakukan perolehan informasi melalui

keterangan Bapak Khafidin (Ketua RW), dengan tujuan untuk meminta gambaran

mengenai kondisi sosial-ekonomi masyarakat sekitar dan penjelasan mengenai

kehadiran pelabuhan Muara Angke, setelah menjelaskan maksud dan tujuan

penelitian, kemudian penulis meminta rekomendasai narasumber kepada Bapak

Khafidin, rekomendasi ini selain bertujuan untuk mempermudah memperoleh

rekomendasi responden representatif juga untuk menambah kelengkapan data

penelitian, dengan demikian maka dipilih Bapak Arfani (Tokoh Masyarakat).

Siapa yang akan diambil sebagai anggota diserahkan pada pertimbangan

pengumpul data (Ketua RW dan Tokoh Masyarakat) yang sesuai dengan maksud

dan tujuan peneliti.58

Prosedur yang dilalui dalam pemilihan responden yaitu dengan

menyesuaikan karakteritik responden dengan kriteria-kriteria yang diperlukan

dalam penelitian, seperti kategori mata pencaharian; apakah mereka termasuk

dalam jenis mata pencaharian nelayan, pedagang dan pengolah ikan, pedagang

dan pengolah kerang, dan non perikanan, lama usaha; berapa lama mereka

57

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori dan Aplikasi,

(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009), h. 124. 58

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 63

Page 68: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

46

menjalankan usahanya, diutamakan mereka yang sudah berusaha minimal 10

tahun dan kurang dari 10 tahun sebagai pembanding, dan lokasi responden;

apakah mereka berdekatan dengan pelabuhan Muara Angke dan merasakan

dampaknya. Dengan demikian, pengumpul data (Ketua RW dan Tokoh

Masyarakat) yang telah diberikan pejelasan akan mengambil siapa saja yang

menurut pertimbangan dapat merepresentasikan masing-masing kategori

pekerjaan masyarakat pesisir.

Berdasarkan pertimbangan kriteria-kriteria tersebut diperoleh responden

representatif sebanyak 12 orang, yaitu 2 orang nelayan, 3 orang pedagang dan

pengolah ikan, 3 orang pedangan dan pengolah kerang, dan 4 orang non

perikanan.

Sementara untuk teknik pengumpulan data, digunakan teknik-teknik yang

umumnya dilakukan dalam studi dampak sosial, Teknik tersebut diantaranya yaitu

sebagai berikut :

1. Kuesioner

Penggunaan kuesioner didasarkan oleh suatu keyakinan bahwa

responden atau narasumber adalah orang yang paling mengetahui tentang

dirinya sendiri. Apa yang dinyatakan oleh responden dianggap benar dan

dapat dipercaya. Interpretasi responden atas pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti dianggap sama dengan apa yang dimaksudkan oleh

peneliti. Dalam hal ini penyebaran kuesioner diajukan kepada seluruh

responden secara langsung, jawaban responden diperoleh dengan cara

membacakan seluruh pertanyaan kuesioner kepada responden. Teknik ini

bertujuan untuk memperoleh data mengenai kondisi sosial ekonomi

masyarakat yang mencakup pendidikan, jumlah anggota keluarga, mata

pencaharian, kondisi dan fasilitas perumahan, pendapatan, pengeluaran, serta

sikap terhadap kehadiran Pelabuhan Muara Angke.

Page 69: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

47

2. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

secara langsung oleh pewawancara kepada responden, dan jawaban-jawaban

responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.59

Wawancara ini disusun dalam bentuk pertanyaan terbuka yang

dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam agar mendapatkan

informasi secara bebas demi keluesan dalam penelitian ini. Pertanyaan-

pertanyaan dimulai dari yang bersifat umum, kemudian masuk kepada hal-hal

yang berhubungan dengan topik permasalahan. Informan dan narasumber

diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian. Wawancara

ditujukan kepada informan dan narasumber yang lebih mengetahui kondisi

lokasi penelitian, informan yang diwawancarai yaitu Bapak Khafidin (Ketua

RW), dan Bapak Arfani (Tokoh Masyarakat) sebagai narasumber. Teknik ini

bertujuan untuk memperoleh data mengenai kondisi sosial ekonomi

masyarakat, latar belakang pelabuhan Muara Angke, pola hubungan sosial

masyarakat, masalah-masalah yang dihadapi masyarakat akibat pembangunan

pelabuhan Muara Angke dan sikap masyarakat terhadap kehadiran pelabuhan

Muara Angke.

3. Observasi

Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk

melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan disini

diartikan secara sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera

pengelihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.60

59

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 67-

68 60

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, h. 69

Page 70: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

48

Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang

(tempat), pelaku, kegiatan, objek, kejadian atau peristiwa, dan juga waktu.

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang aktivitas sosial ekonomi

masyarakat perkampungan nelayan Muara Angke.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh disusun melalui beberapa langkah, yaitu editing,

coding, tabulasi, dan analisis. Data yang telah diedit disusun dalam bentuk tabel

berdasarkan hubungan variabel serta dilihat persentasenya, kemudian dianalisis

sesuai dengan kebutuhan pembahasan. Data dan informasi hasil penelitian

dianalisis secara deskriptif untuk menyajikan gambaran berbagai variabel yang

diteliti. Sebagian data yang diperoleh dari hasil wawancara, kemudian

dikategorikan sesuai dengan kebutuhan pembahasan.

Data-data yang bersifat kualitatif dianalisis dengan cara dideskripsikan

dengan narasi yang logis. Sedangkan data-data yang bersifat kuantitatif, kemudian

dianalisis menggunakan penghitungan Microsoft Excel. Data berupa mencakup

tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga, mata pencaharian, kondisi dan

fasilitas perumahan, pendapatan dan pengeluaran rumah tangga.

Untuk mengetahui kondisi dan fasilitas perumahan yang dimiliki

responden digunakan indikator menurut Badan Pusat Statistik pada SUSENAS

2003 dengan kriteria dan skor yang telah disesuaikan dengan kebutuhan analisis.61

61

Darma Utama, (Skripsi), Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Terhadap

Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan di Muara Angke, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Skripsi pada Prodi

Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006, tidak dipublikasikan. h. 87-88

Page 71: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

49

Tabel 3.1. Indikator Kondisi dan Fasilitas Perumahan Menurut

Badan Pusat Statistik pada SUSENAS 2003 yang

dimodifikasi

No Indikator Kondisi dan Fasilitas

Perumahan Kriteria Skor

1 Kondisi perumahan :

a. Atap : Genteng (3) / Asbes

(2) / Seng (1)

b. Bilik : Tembok (4) /

Setengah tembok (3) / Kayu

(2) / Bambu kayu (1)

c. Status : Milik sendiri (3) /

Sewa (2) /Numpang (1)

d. Lantai : Porselin (5) / Ubin

(4) / Plester (3) / Papan (2) /

Tanah (1)

e. Luas : > 100 m2 (3) / 50 –

100 m2 (2) / < 50 m

2 (1)

1. Permanen (Skor :

15-18)

2. Semi permanen

(Skor : 10-14)

3. Non permanen

(Skor : 5-9)

3

2

1

2 Fasilitas perumahan :

a. Pekarangan : > 100 m2 (3) /

50 – 100 m2 (2) / < 50 m

2

(1)

b. Hiburan : Video (4) / TV

(3) / Tape recorder (2) /

Radio (1)

c. Pendingin : AC (4) / Lemari

es (3) / Kipas angin (2) /

Alam (1)

d. Bahan bakar : Gas (3) /

Minyak tanah (2) / Kayu (1)

e. Sumber air : PAM (5) /

Sumur bor (4) / Mata air (3)

/ Air hujan (2) / Sungai (1)

f. MCK : Kamar mandi

sendiri (3) / Kamar mandi

umum (2) / Sungai (1)

1. Lengkap (Skor :

18-22)

2. Sedang (Skor :

12-17)

3. Kurang (Skor : 6-

11)

3

2

1

Sedangkan untuk menganalisis sikap responden, digunakan pengukuran

dengan skala Likert. Skala Likert disebut juga method of summated ratings karena

nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan dijumlahkan sehingga mendapat

Page 72: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

50

nilai total,62

Likert merupakan metode pengukuran sikap yang banyak digunakan

dalam penelitian sosial karena kesederhanaannya, metode ini bermanfaat untuk

membandingkan skor sikap seseorang dengan distribusi skala dari sekelompok

orang lainnya, serta untuk melihat perkembangan atau perubahan sikap sebelum

dan sesudah ekperimen atau suatu kegiatan.

Dalam perumusan Skala Likert, item-item harus terdiri dari item positif

dan item negatif. Item positif adalah pernyataan yang memberikan isyarat

mendukung atau menunjukkan sikap yang positif terhadap topik yang sedang

diukur, sedangkan item negatif sebaliknya, yaitu melawan topik atau

menunjukkan sikap yang negatif. Untuk setiap pilihan jawaban (Sangat Setuju,

Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju), diberikan skor dengan kriteria

apabila item positif maka angka terbesar diletakkan pada “Sangat Setuju”.

Kemudian untuk item negatif maka angka terbesar diletakkan pada “Sangat Tidak

Setuju”. Skor yang diberikan pada jawaban untuk setiap item kemudian

dijumlahkan. Item positif dan item negatif ditempatkan secara acak.

Tabel 3.2. Indikator Skor Pengukuran Sikap (Positif-Negatif)

Pilihan Jawaban Skor

Item Positif Item Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

62

Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h. 77

Page 73: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Daerah

1. Letak Daerah Penelitian

Lokasi penelitian perkampungan nelayan Muara Angke merupakan

bagian dari wilayah Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

Jakarta Utara. Kelurahan Pluit secara astronomis berada pada posisi 60. 06’.

50” – 60. 06’. 56” Lintang Selatan dan 106

0. 45’. 56” – 106

0. 46’. 28” Bujur

Timur. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 1251/1986

tanggal 29 Juli 1986, menjelaskan bahwa Kelurahan Pluit mempunyai luas

wilayah 771,19 Ha dengan batas-batas wilayah sebaai berikut :

a. Sebalah Utara : Pantai Laut Jawa.

b. Sebelah Timur : Sepanjang Tepi Waduk Pluit sebelah barat

c. Sebelah Selatan : Jl. Pluit Karang Selatan – Jl. Pluit Selatan.

d. Sebelah Barat : Kali Muara Angke – Kali Cisadane.

Kelurahan Pluit secara administratif terbagi ke dalam 18 RW dan 220

RT. Muara Angke sendiri terdiri dari atas 2 RW yaitu RW 01 dan 011 yang

masing-masing memiliki 10 dan 13 RT.

2. Kependudukan

a. Kewarganegaraan dan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Kelurahan Pluit bulan Februari 2014 untuk WNI

sebesar 49.664 jiwa yang terdiri atas 24.798 orang laki-laki dan 24.866

orang perempuan, sedangkan jumlah WNA sebesar 63 jiwa yang terdiri

atas 38 orang laki-laki dan 25 orang perempuan.

51

Page 74: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

52

Tabel 4.1. Komposisi Penduduk Menurut Kewarganegaraan dan

Jenis Kelamin di Kelurahan Pluit dalam Laporan

Bulanan Februari 2014

No Umur

(Tahun)

WNI (Orang)

Persentase

(%)

WNA (Orang)

Persentase

(%) Laki-

laki

Perem-

puan

Jum-

lah

Laki-

laki

Perem-

puan

Jum-

lah

1 0 - 4 1.435 1.699 3.134 6,34 0 1 1 1,59

2 5 - 9 th 1.782 1.608 3.390 6,86 4 3 7 11,11

3 10 - 14 th 1.629 1.592 3.221 6,52 4 1 5 7,94

4 15 - 19 th 1.747 1.723 3.470 7,02 0 4 4 6,35

5 20 - 24 th 2.023 2.011 4.034 8,17 5 1 6 9,52

6 25 - 29 th 2.463 2.433 4.896 9,91 2 0 2 3,17

7 30 -34 th 2.641 2.506 5.147 10,42 5 2 7 11,11

8 35 - 39 th 2.194 2.078 4.272 8,65 0 1 1 1,59

9 40 - 44 th 1.754 1.715 3.469 7,02 0 3 3 4,76

10 45 -49 th 1.207 1.673 2.880 5,83 2 0 2 3,17

11 50 -53 th 1.487 1.692 3.179 6,44 1 2 3 4,76

12 55 - 59 th 1.393 1.559 2.952 5,98 4 1 5 7,94

13 60 - 64 th 1.235 1.056 2.291 4,64 3 2 5 7,94

14 65 - 69 th 766 639 1.405 2,84 5 2 7 11,11

15 70 - 74 th 441 415 856 1,73 1 0 1 1,59

16

75 th

keatas 339 466 805 1,63 2 2 4 6,35

Total 24.536 24.865 49.401 100,00 38 25 63 100,00

Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pluit Februari 2014

b. Pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Pluit secara umum

tergolong cukup tinggi. Hal ini terlihat dari jumlah penduduk yang tamat

SLTA sebesar 15.840 atau 31,80% dari jumlah penduduk, serta peminatan

terhadap akademi/perguruan tinggi juga cukup baik yaitu sebesar 6.047

atau 12,14%. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Page 75: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

53

Tabel 4.2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Pendidikan di

Kelurahan Pluit dalam Laporan Bulanan Februari 2014

No Jenis Pendidikan Jenis Kelamin (Orang) Persentase

(%) Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tidak Sekolah 438 588

1.026 2,06

2 Tidak Tamat SD 788 984

1.772 3,56

3 Tamat SD 4.490 5.304

9.794 19,66

4 Tamat SLTP 7.631 7.703

15.334 30,78

5 Tamat SLTA 8.021 7.819

15.840 31,80

6 Tamat Akademi/PT 3.518 2.529

6.047 12,14

Total 24.886

24.927

49.813 100,00

Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pluit Februari 2014

c. Mata Pencaharian

Sebagaian besar penduduk Kelurahan Pluit memiliki mata

pencaharian sebagai Karyawan Swasta/Negeri/ABRI yaitu sebanyak

17.239 jiwa atau 35,35%. Kelompok mata pencaharian ini memiliki

proporsi cukup tinggi disebabkan letak Kelurahan Pluit yang berada di ibu

kota Negara sehingga memungkinkan masyarakatnya bekerja di

perusahaan-perusahaan swasta maupun instansi pemerintah. Mata

pencaharian sebagai pedagang/wiraswasta menempati posisi kedua

terbanyak setelah Karyawan Swasta/Negeri/ABRI yaitu sebesar 14.128

jiwa atau 28,97%, hal ini dikarenakan letak strategis Kelurahan Pluit

sebagai pusat pendapatan dan perdagangan perikanan terbesar di Jakarta.

Sedangkan untuk mata pencaharian nelayan hanya digeluti oleh 2.917 jiwa

atau 5,98%, hal ini dimungkinkan karena adanya relokasi pemukiman oleh

pemerintah, sehingga masih banyak penduduk Muara Angke yang belum

terdaftar di Kelurahan Pluit.

Page 76: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

54

Tabel 4.3. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian

di Kelurahan Pluit dalam Laporan Bulanan Februari

2014

No Jenis Mata Pencaharian

Jenis Kelamin (Orang) Persentase

(%) Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tani

-

-

- 0

2

Karyawan

SwastaNegeri/ABRI

9.644

7.596

17.240 35,35

3 Pedagang/Wiraswasta

8.026

6.102

14.128 28,97

4 Nelayan

2.917

-

2.917 5,98

5 Buruh Tani

-

-

- 0

6 Pensiun

761

252

1.013 2,08

7 Pertukangan

120

-

120 0,25

8 Pengangguran

749

483

1.232 2,53

9 Fakir Miskin

486

393

879 1,80

10 Lain-lain

2.201

9.036

11.237 23,04

Total 24.904

23.862

48.766 100,00

Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pluit Februari 2014

B. Kondisi Sarana dan Prasarana

1. Peribadatan

Tempat peribadatan yang terdapat di Kelurahan Pluit terdiri dari

Masjid, Musholla, Gereja, Pura, dan Vihara atau Klenteng. Pada tabel 4.4.

terlihat tempat peribadatan Gereja berjumlah 14 unit dan merupakan

terbanyak pertama, sedangkan Masjid menempati urutan ketiga setelah

Vihara / Klenteng yaitu berjumlah 7 unit.

Page 77: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

55

Tabel 4.4. Jenis Tempat Peribadatan di Kelurahan Pluit dalam

Laporan Bulanan Februari 2014

No Jenis Tempat Peribadatan Jumlah (Unit)

1 Masjid 7

2 Musholla 3

3 Gereja 14

4 Pura 1

5 Kuil / Klenteng / Vihara 11

Total 36

Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pluit Februari 2014

2. Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan terbanyak yang ada di Kelurahan Pluit

ditempati oleh Dokter Praktek sebanyak 54 unit. PPKB menjadi terbanyak

kedua yaitu berjumlah 18 unit. Tidak terdapat Rumah sakit yang berada di

wilayah administrasi Kelurahan Pluit, namun rumah sakit yang cukup dekat

untuk dijangkau dari Muara Angke yaitu Rumah Sakit Swasta Atmajaya.

Tabel 4.5. Sarana dan Prasarana Kesehatan di Kelurahan Pluit

dalam Laporan Bulanan Februari 2014

No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah (Unit)

1 Rumah Sakit 0

2 Puskesmas 1

3 Posyandu 8

4 UPGK 5

5 Karang Balita 2

6 Dokter Praktek 54

7 Apotik 6

Page 78: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

56

8 Klinik Kesehatan 1

9 Sin She 5

10 Akupuntur 3

11 PPKB 18

12 BKIA 1

13 Klinik KB 1

14 Taman Gizi 1

15 Kursus 8

16 Lain-lain 0

Total 114

Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pluit Februari 2014

3. Pendidikan

Sarana pendidikan di Kelurahan Pluit terdiri dari sarana pendidikan

formal, yaitu SD, SMP, dan SMU.

Tabel 4.6. Jumlah Sarana dan Pendidikan Formal di Kelurahan

Pluit dalam Laporan Bulanan Februari 2014

No Jenis Pendidikan

Jumlah

Gedung

(Unit)

Sekolah

(Unit)

1 Sekolah Dasar (SD)

Negeri

Bersubsidi

Swasta

Ibtidaiyah

2

0

8

1

2

0

8

1

Total 11 11

2 Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri

Bersubsidi

Swasta

1

0

9

1

0

9

Page 79: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

57

Tsanawiyah 1 1

Total 11 11

3 Sekolah Menengah Umum (SMU)

Negeri

Bersubsidi

Swasta

Aliyah

1

0

4

0

1

0

4

0

Total 5 5

Sumber : Laporan Bulanan Kelurahan Pluit Februari 2014

Disamping itu, di Kelurahan Pluit juga terdapat sarana pendidikan

informal yang terdiri dari taman kanak-kanak dan berbagai kursus kejuruan

atau keterampilan. Fasilitas pendidikan di Kelurahan Pluit yang cukup lengkap

mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah tingkat atas tidak

serta merta membuat anak-anak dari Kelurahan ini hanya bersekolah di

Kelurahan Pluit tetapi banyak diantara mereka yang bersekolah di luar

Kelurahan Pluit. Hal ini dimungkinkan karena akses yang cukup mudah untuk

menjangkau wilayah di luar Kelurahan Pluit.

C. Keadaan Umum Pelabuhan Muara Angke

1. Latar Belakang

Salah satu faktor utama dibangunnya Pelabuhan Muara Angke adalah

karena tingginya animo masyarakat maupun wisatawan yang ingin berkunjung

ke Kepulauan Seribu. Awalnya pelabuhan penyebrangan ini akan dibangun di

Pelabuhan Bahtera Jaya, Pluit. Namun, dengan berbagai pertimbangan

akhirnya dipilihlah kawasan Muara Angke.63

Disamping itu, kepadatan arus

penyebrangan yang terjadi di Pelabuhan Kali Adem, juga menjadi faktor

63 Al furqon, Pelabuhan Muara Angke Dilengkapi Pemecah Ombak, 2012,

(http://www.jakarta.go.id/v2/news/2012/01/Pelabuhan-Muara-Angke-Dilengkapi-Pemecah-

Ombak)

Page 80: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

58

pendorong mengapa Pelabuhan Muara Angke ini dibangun. Sebenarnya fungsi

utama Pelabuhan Kali Adem hanya untuk tempat pendaratan ikan atau hanya

digunakan untuk kegiatan perikanan.

Pelabuhan Muara Angke ini dibangun sejak tahun 2004 dan memiliki

luas 3,4 hektar. Yang telah dibangun seluas 7.500 meter persegi dengan

memiliki daya tampung 50 kapal. Selain itu, pemecah ombak pun telah berdiri

sepanjang 1,4 kilometer. Biaya untuk membangun pelabuhan ini menelan

biaya sekitar Rp 130 miliar.64

2. Kebijakan Pengembangan Pelabuhan Muara Angke

Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur DKI Jakarta

dengan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Tanggal 26 Mei 1995.

Berisi mengenai kesepakatan pertukaran tanah milik pemerintah DKI Jakarta

+ 11 ha terletak di Ancol Timur, Kelurahan Ancol, Kec.Penjaringan, Jakarta

Utara dengan bangunan gedung serba guna, kapal, stadion olah raga dan

kolam renang serta dermaga berikut fasilitas penunjangnya milik Departemen

Perhubungan (dermaga 500 m², ruang tunggu penumpang 150 m², lapangan

parkir berikut jalan 1400 m²) diatas lahan milik Pemprov DKI Jakarta seluas

5.000 m².65

Perda No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) DKI Jakarta, Sistem Prasarana Wilayah pada Pasal 19 ayat 10

menjelaskan bahwa Pelabuhan Muara Angke merupakan salah satu dermaga

penyeberangan yang dikhususkan untuk penyeberangan dari dan ke

Kepulauan Seribu. Rencana dermaga penyebrangan ke Kepulauan Seribu akan

di fokuskan pada Pulau F (Muara Angke) dan Pulau J (Ancol) kawasan

64

Al furqon, Pelabuhan Muara Angke Dilengkapi Pemecah Ombak, 2012,

(http://www.jakarta.go.id/v2/news/2012/01/Pelabuhan-Muara-Angke-Dilengkapi-Pemecah-

Ombak) 65

Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kebijakan Pengembangan Pelabuhan Muara Angke,

(http://dishub.jakarta.go.id/informasi/4/bidang-transportasi-laut-udara?page=10)

Page 81: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

59

reklamasi, hal ini tertuang pada Pasal 9 ayat 5 Rencana Sistem Jaringan,

Pergub No. 121 Tahun 2012 tentang Penataan Ruang Kawasan Reklamasi

Pantai Utara Jakarta. Disamping itu, Surat Keputusan Gubernur Provinsi DKI

Jakarta No. 125 tahun 1995 tentang Pembangunan Dermaga Penyeberangan

Ke Pulau Seribu, juga turut melandasi kebijakan pengembangan pelabuhan

penyebrangan Muara Angke.

3. Sarana dan Prasarana

Pelabuhan Muara Angke dilengkapi dengan bebrapa fasilitas

pendukung operasional pelabuhan. Diantaranya, fasilitas ruang loket yang

nyaman, kolam dermaga, pemecah ombak, kantor pelabuhan, ruang tunggu

penumpang (boarding pass) layakanya seperti di bandara, lahan parkir kapal

dan fasilitas penunjang lainnya. Berikut rincian daftar sarana dan prasarana

yang terdapat di Pelabuhan Muara Angke :66

Tabel 4.7. Daftar Prasarana Pelabuhan Muara Angke Tahun 2002 -2012

No Jenis Prasarana Volume Tahun

Pembangunan

Instansi

1 Breakwater 115 m2 2002 - 2003 PU

2 Breakwater 25 m2 2004 Dishub

3 Dermaga 32, 5 m2 2004 Dishub

4 Breakwater 51 m2 2005 Dishub

5 Jalan Beton 600 m2 2006 PU

6 Pematangan Lahan 3.400 m2 2006 Dishub

7 Dermaga 50 m2 2006 Dishub

8 Pengerukan Kolam 30.000 m3 2005 Dishub

66

Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kebijakan Pengembangan Pelabuhan Muara Angke,

(http://dishub.jakarta.go.id/informasi/4/bidang-transportasi-laut-udara?page=9)

Page 82: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

60

Pelabuhan

9 Pembangunan Dermaga

dan Pematangan Lahan

50 m2 dan

3. 400 m2

2007 Dishub

10 Pematangan Lahan dan

Pengerasan

1.600 m2

dan 1.600

m2

2008 Dishub

11 Pembangunan Dermaga

dan Breakwater

50 m2 dan

25 m2

2008 Dishub

12 Pematangan Lahan 2.500 m2 2009 Dishub

13 Pematangan Lahan 7.500 m2 2011 Dishub

14 Panjang Breakwater 1.415 m2 2011 Dishub

15 Dermaga 1.825 m2 2011 Dishub

16 Gedung Kantor 810 m2 2011 Dishub

17 Reklamasi Pematangan

Lahan

7.500 m2 2011 Dishub

18 Luas Shelter 270 m2 2011 Dishub

19 Luas Loket 12 m2 2011 Dishub

20 Jalan Beton 600 m2 2011 Dishub

21 Pengerukan 88.000 m3 2011 Dishub

22 Pematangan Lahan

Pelabuhan Muara

Angke

9.400 m2 2012 Dishub

23 Pembangunan Fasilitas

Penunjang di Pelabuhan

Muara Angke :

1. Pembangunan

Shelter

2. Pembangunan

Pujasera

3. Pembangunan

1.700 m2 2012 Dishub

Page 83: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

61

Lapangan Parkir

4. Pembangunan

Toilet Umum

5. Pembangunan

Taman dan

Drainase

6. Musholla

24 Peningkatan

Breakwater Pelabuhan

Muara Angke

530 m3 2012 Dishub

25 Pengerukan Kolam

Pelabuhan Muara

Angke

42.450 m3 2012 Dishub

Sumber : Situs Resmi Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta.

Di sekitar wilayah pelabuhan hingga saat ini masih terlihat belum

terbebas dari kegiatan warga sekitar, masih ada warga yang bermain dan

memancing di sekitar wilayah pelabuhan, bahkan lahan parkir pelabuhan juga

masih dijadikan pangkalan ojek odong-odong.

4. Akses Transportasi

Untuk kemudahan akses menuju Muara Angke bagi pengguna

transportasi massal, pemerintah telah membangun terminal Muara Angke dan

mengoperasikan beberapa trayek angkot dari dan menuju Muara Angke,

namun untuk mencapai Pelabuhan Muara Angke dari terminal memerlukan

sarana transportasi non-trayek, seperti ojek motor, ojek sepeda, ojek odong-

odong, dan becak.

Akses jalan menuju pelabuhan cukup dekat dan mudah dijangkau oleh

kendaraan kecil seperti mobil pribadi maupun kendaraan besar seperti Bus

Page 84: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

62

atau mobil tronton, namun kondisinya jalannya masih terdapat genagan-

genagan air yang diakibatkan oleh laut pasang dan pembuangan limbah

pengolahan ikan, kondisi inilah yang membuat akses ke pelabuhan terkesan

kumuh. Menurut informan, genangan tersebut disebabkan oleh penurunan

kontur tanah, yang diakibatkan oleh besarnya intensitas akses kendaraan

proyek ketika proses pembangunan pelabuhan.67

D. Karakteristik Responden

1. Umur Responden

Responden pada penelitian ini sampai pada waktu penelitian, rata-rata

berumur 46,4 tahun dengan umur terendah 34 tahun dan responden tertua

berumur 80 tahun. Sebagian besar responden berada pada kelompok umur 36-

40 tahun, 41-45 tahun dan 46-50 tahun, dengan jumlah yang sama yaitu

masing-masing berjumlah 3 orang (25%), sedangkan jumlah terkecil terdapat

pada kelompok umur 31-35 tahun, 51-55 tahun dan 56 tahun ke atas (80

tahun), yaitu masing-masing berjumlah 1 orang (8,3%).

Tabel 4.8. Kelompok Umur Responden Tahun 2014

No Kelompok Umur

Jumlah

(Orang)

Presentase

(%)

1 31 - 35 1 8,33

2 36 - 40 3 25,00

3 41 - 45 3 25,00

4 46 - 50 3 25,00

5 51 - 55 1 8,33

6 56 + 1 8,33

Jumlah 12 100,00

Sumber : Data Primer diolah 2014

67

Wawancara dengan tokoh masyarakat, Bapak Arfani (52 Tahun), Sabtu 13 Agustus

2014, Pukul 12.30 WIB, di dalam rumah.

Page 85: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

63

Tabel 4.8. menggambarkan bahwa sebagian responden berada pada

usia produktif dan sampai pada waktu penelitian dilakukan mereka masih

bekerja. Hanya sebagian kecil saja yang sudah dapat dikatakan tidak lagi

muda atau tidak produktif, selengkapnya ada pada Lampiran 1.

2. Jumlah Tanggungan Keluarga

Masyarakat pesisir yang menjadi responden penelitian ini memiliki

jumlah anggota keluarga yang bervariasi. Banyaknya jumlah tanggungan

keluarga menentukan seberapa besar pengeluaran dalam suatu rumah tangga.

Rata-rata jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki responden adalah 5

orang. Jumlah tanggungan keluarga terbesar adalah 8 orang, terdapat pada 2

responden (16,66%), bahkan ada salah satu responden yang memiliki dua

rumah tangga, yang di rumah dan yang di kampung. Sedangkan jumlah

tanggungan keluarga terkecil adalah 4 orang, yang memiliki anggota keluarga

terkecil ini sebanyak 5 responden (41,66%). (Lampiran 1).

3. Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha responden cukup bervariasi, hingga waktu

penelitian ada responden yang telah menekuni pekerjaannya hingga puluhan

tahun, ada yang baru beberapa tahun, dan ada juga yang baru berjalan 4 bulan,

yang diakibatkan karena peralihan mata pencaharian.

Responden yang memiliki pengalaman usaha terlama adalah 30 tahun,

bernama Bapak Kapidun yang telah menekuni pekerjaannya sebagai pengolah

limbah ikan semenjak belum ada pemukiman penduduk di Muara Angke.

Sedangkan, pengalaman usaha terendah yaitu selama kurang dari 1 tahun (4

bulan), bernama Bapak Supendi yang beralih profesi menjadi petugas

keamanan setelah sebelumnya menjadi penjaga WC umum, selain sebagai

berprofesi petugas keamanan Bapak Supendi juga memiliki warung kelontong

Page 86: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

64

dekat Pelabuhan yang sudah berjualan semenjak Pelabuhan Muara Angke baru

diresmikan. (Lampiran 1)

4. Riwayat Pendidikan

Tingkat pendidikan responden pada penelitian ini cukup tinggi, yang

dilihat dari banyaknya responden menamatkan riwayat pendidikannya hingga

SLTA. Hal ini dimungkinkan karena penetapan responden tidak secara

random melainkan secara purposive sampling, yang diambil berdasarkan

rekomendasi informan dan pertimbangan representatif masing-masing

matapencaharian. Sebagian besar responden yang menamatkan riwayat

pendidikannya hingga SLTA ini berada pada kelompok umur di bawah 40

tahun, atau dengan kata lain masih dalam usia muda atau produktif.

Posisi terbanyak pertama berada pada tingkat pendidikan SLTA, yaitu

berjumlah 4 orang (33,33%). Terbanyak kedua berada pada tingkat tamat SD,

yaitu sebanyak 3 orang (25%), tidak tamat SD dan tamat SLTP masing-

masing sebanyak 2 orang (16,66%), kemudian 1 orang (8,33%) yang berada

pada posisi terendah, yaitu pada tingkat tidak sekolah.

Tabel 4.9. Tingkat Pendidikan Responden Tahun 2014

No

Tingkat

Pendidikan

Jumlah

(Orang)

Presentase

(%)

1 Tidak Sekolah 1 8,33

2 Tidak Tamat SD 2 16,66

3 Tamat SD 3 25

4 Tamat SLTP 2 16,66

5 Tamat SLTA 4 33,33

Jumlah 12 100,00

Sumber : Data Primer diolah 2014

Page 87: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

65

5. Kondisi dan Fasilitas Perumahan

a. Kondisi Perumahan

Selain sandang dan pangan, tempat tinggal juga merupakan salah

satu bagian dari kebutuhan primer masyarakat. Kondisi tempat tinggal atau

perumahan memberikan gambaran mengenai tingkat kesejahteraan

keluarga. Perumahan yang ideal adalah tempat tinggal yang memenuhi

persyaratan kesehatan dan lokasinya mudah untuk menjangkau beberapa

fasilitas seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pasar.

Kondisi perumahan responden pada penelitian ini mayoritas berada

dalam kategori semi permanen yang berjumlah 6 rumah (50%). Hal ini

terlihat dari perumahan responden yang belum seluruhnya memenuhi

kriteria perumahan permanen menurut Badan Pusat Statistik pada

SUSENAS 2003. Kriteria atap rumah, mayoritas rumah responden masih

menggunakan asbes, yaitu sebanyak 10 rumah (83,33%) dan hanya 2

rumah (16,66%) saja yang atapnya sudah menggunakan genting. Bilik

rumah responden yang sudah menggunakan tembok sebanyak 7 rumah

(58,33%), setengah tembok 1 rumah (8,33%), dan masih banyak

perumahan responden yang masih menggunakan kayu sebagai bilik

rumahnya, yaitu sebanyak 4 rumah (33,33%). Status kepemilikan

perumahan responden, yaitu sebanyak 8 keluarga (53,33%) sudah milik

sendiri, dan 4 keluarga (33,33%) masih berstatus sewa. Bahan lantai yang

digunakan keluarga responden juga bervariasi, sebanyak 6 rumah (50%)

sudah menggunakan ubin, 2 rumah (16,66%) menggunakan lantai plester,

dan 4 rumah (33,33%) masih menggunakan kayu sebagai lantai rumahnya.

Luas perumahan responden terdiri dari 5 rumah (41,66%) tergololong

berlantai sedang dan 7 rumah (58,33%) tergolong memiliki lantai rumah

yang sempit (Lampiran 2).

Hasil penjumlahan kelima elemen keadaan perumahan di atas,

diperoleh nilai antara 5-9 sebanyak 2 keluarga (16,66%) dengan kategori

Page 88: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

66

Non Permanen, 10-14 sebanyak 6 keluarga (50%) dengan kategori Semi

Permanen, dan kategori Permanen dengan nilai antara 15-18 sebanyak 4

keluarga (33,33%). Mayoritas kriteria perumahan responden pada

penelitian ini termasuk dalam kriteria semi permanen, yaitu 6 keluarga

(50%), hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden belum

sepenuhnya menganggap bahwa tempat tinggal merupakan kebutuhan

yang harus segera dipenuhi. Pendapatan keluarga sangat mempengaruhi

keadaan atau kondisi perumahan keluarga, dengan kata lain semakin tinggi

pendapatan mereka, semakin baik keadaan atau kondisi perumahan

keluarganya.

b. Fasilitas Perumahan

Fasilitas perumahan sangat menentukan apakah perumahan

tersebut ideal atau tidak. Kelengkapan fasilitas perumahan juga menjadi

salah satu cerminan tingkat kesejahteraan keluarga.

Dalam kategori luas pekarangan rumah, seluruh (100%) keluarga

rumah tangga memiliki pekarangan rumah sempit. Fasilitas hiburan berupa

TV dimiliki oleh 8 orang (66,66%), 2 orang (16,66%) memiliki radio, dan

2 orang (16,66%) memiliki video. Fasilitas pendingin yang dimiliki,

sebanyak 8 orang (66,66%) memiliki kipas angin, sebanyak 2 orang

(16,66%) memiliki lemari es, dan AC (Air Conditioner) sebanyak 2 orang

(16,66%). Dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar sehari-hari seluruh

(100%) keluarga rumah tangga sudah menggunakan kompor gas. Sumber

air utama untuk kebutuhan sehari-sehari, seluruh (100%) keluarga rumah

tangga sudah menggunakan PAM. Hal ini disebabkan oleh sulitnya

memperoleh sumber air bersih dan layak di daerah ini. Fasilitas MCK

yang dimiliki sebagian besar, yaitu 9 orang (75%) sudah menggunakan

MCK milik sendiri dan 3 orang (25%) masih menggunakan MCK umum

(Lampiran 3). Namun demikian, fasilitas yang dimiliki oleh keluarga

Page 89: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

67

rumah tangga akan segera berubah, mungkin saja bertambah atau

berkurang. Perubahan ini utamanya disebabkan oleh faktor ekonomi,

dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari terkadang mereka terpaksa

berhutang, kemudian mereka akan menjual barang berharga milik mereka

dan akan digunakan untuk membayar hutang jika kesulitan membayarnya.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh hasil yaitu,

yang memiliki skor antara 18-22 sebanyak 7 orang (58,33%) dengan

kategori fasilitas perumahan yang lengkap dan skor antara 12-17 sebanyak

5 orang (41,66%) dengan kategori fasilitas perumahan yang sedang.

Fasilitas perumahan yang lengkap dan sedang menunjukkan sebagian

besar responden sudah menggunakan sebagian pendapatannya selain untuk

kebutuhan makanan juga untuk memenuhi kebutuhan akan kelengkapan

fasilitas perumahannya. Kelengkapan fasilitas pokok berupa sarana bahan

bakar sehari-hari, air, dan kamar mandi akan menentukan kenyamanan

suatu perumahan atau tempat tinggal keluarga.

E. Dampak Pelabuhan Muara Angke Terhadap Perubahan Kondisi Sosial-

Ekonomi Masyarakat

1. Keragaman Usaha (Mata Pencaharian)

Dengan adanya pembangunan Pelabuhan Muara Angke, mata

pencaharian masyarakat menjadi beragam, yang dahulunya sebagian besar

masyarakat hanya mengandalkan bidang perikanan (nelayan, pengolah dan

pedagang ikan atau kerang) sebagai sumber mata pencaharian, sekarang sudah

bertambah alternatif mata pencahrian lain di luar perikanan (non perikanan).

Mata pencaharian dalam bidang perikanan, yaitu nelayan, pedagang

dan pengolah ikan, serta pedagang dan pengolah kerang. Ada 2 responden

yang dijadikan sampel mata pencaharian nelayan, yang kemudian ditemukan

dua macam nelayan menurut jenis tangkapannya yaitu nelayan penangkap

ikan dan nelayan penangkap rajungan. Mereka sudah memulai usahanya sejak

Page 90: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

68

puluhan tahun lalu, pengalaman usaha paling singkat yaitu 10 tahun dan yang

paling lama yaitu 25 tahun. Salah satu responden ada yang beralih mata

pencaharian, namun masih dalam lingkup nelayan, yaitu dari buruh nelayan

karena dituakan oleh rekan-rekannya, kemudian dijadikan pengurus nelayan

penangkap ikan. Tiga responden yang dijadikan sampel mata pencaharian

pedagang dan pengolah ikan, sama seperti nelayan, mereka sudah memulai

usahanya sejak puluhan tahun lalu, pengalaman usaha paling singkat yaitu 20

tahun dan yang paling lama yaitu 30 tahun. Salah satu responden beralih mata

pencaharian dari pengasin ikan menjadi pengolah limbah ikan, peralihan ini

dikarenakan usaha pengasin ikan yang semakin menjamur. Berikut adalah

penuturan Bapak Kapidun (80 Tahun) mengenai alasan peralihan usaha yang

ditekuninya :

“Dulu waktu disini masih sepi, jadi pengasin ikan penghasilannya lumayan,

tapi karena makin banyak pendatang jadi usaha pengasin ikan juga makin

banyak, makanya saya pindah jadi tukang pengolah ikan aja”.68

Sampel untuk mata pencaharian pedagang dan pengolah kerang diambil tiga

responden, pengalaman usaha paling singkat yaitu 4 tahun dan yang paling

lama yaitu 15 tahun. Selain sebagai pedagang kerang, untuk menambah

pendapatan dua responden memiliki usaha sampingan sebagai pembudidaya

kerang, dan salah satunya juga memiliki usaha rumahan, yaitu counter HP.

Sedangkan mata pencaharian non perikanan adalah mereka yang

memiliki mata pencaharian di luar kegiatan atau aktivitas perikanan dan secara

langsung memanfaatkan kehadiran Pelabuhan Muara Angke. Terdapat empat

responden yang dijadikan sampel pada mata pencaharian non perikanan ini,

yaitu ojek odong-odong dua responden, ojek sepeda dan petugas keamanan

masing-masing satu responden. Mata pencaharian sebagai ojek odong-odong

merupakan mata pencaharian yang baru responden jalani, sebelumnya mereka

bekerja di kampung, salah satu responden ada yang memiliki usaha sampingan

sebagai tukang servis elektronik. Mata pencaharian ojek sepeda merupakan

68

Wawancara dengan pengolah ikan, Bapak Kapidun (80 Tahun), Sabtu 12 Juli 2014,

Pukul 12.25 WIB, di halaman rumah.

Page 91: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

69

peralihan dari mata pencaharian responden sebagai tukang gorengan,

responden beralih karena semakin besarnya biaya usaha gorengannya,

disamping itu banyaknya pengunjung yang berdatangan ke Pelabuhan Muara

Angke juga mendorong responden untuk beralih ke ojek sepeda yang biaya

usahanya lebih kecil. Responden terakhir sebagai petugas keamanan juga

merupakan peralihan dari mata pencaharian sebelumnya sebagai penjaga WC

umum. Sebagai tambahan penghasilan, setelah adanya Pelabuhan Muara

Angke responden juga menjadikan rumahnya untuk berjualan, yaitu dengan

membuka warung kelontong di depan pintu masuk pelabuhan yang dijaga oleh

istrinya.

2. Perubahan Pendapatan Rumah Tangga

Pendapatan rumah tangga responden dibagi menjadi dua sumber, yaitu

pendapatan utama dan pendapatan tambahan. Pendapatan utama merupakan

pendapatan yang diperoleh dari mata pencaharian utama, sedangkan

pendapatan tambahan merupakan pendapatan yang diperoleh dari mata

pencaharian selain mata pencaharian utama.

a. Pendapatan Utama

Pendapatan utama rumah tangga dalam hal ini adalah pendapatan

yang berasal dari mata pencaharian utama yang telah lama dijalani oleh

responden. Data pendapatan utama ini diperoleh berdasarkan informasi

responden mengenai pendapatan bersih dari mata pencaharian utama

selama satu bulan. Perubahan pendapatan utama terbesar pada mata

pencaharian nelayan. Mahalnya BBM, kondisi cuaca, hasil tangkapan yang

tidak menentu, jauhnnya jarak tempuh untuk mendapatkan ikan

mengakibatkan besarnya biaya operasional sehingga berdampak pada

pendapatan mereka, terutama buruh nelayan. Padahal dahulu sebelum

pelabuhan dibangun, mereka bisa memanfaatkan wilayah tersebut untuk

menangkap ikan atau membuat tambak, dengan biaya operasional yang

Page 92: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

70

kecil mereka sudah bisa memiliki pendapatan yang cukup. Nilai terbesar

pendapatan nelayan sebelum Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

adalah Rp 45.000.000,00 per bulan, sedangkan nilai terkecilnya adalah Rp

1.500.000,00 per bulan. Setelah pembangunan Pelabuhan Muara Angke

nilai terbesar dan terkecil pendapatan utama responden adalah masing Rp

6.500.000,00 dan Rp 3.000.000,00 atau rata-rata turun dari Rp

23.250.000,00 menjadi Rp 4.750.000,00, disamping itu rata-rata

pendapatan utama pedagang dan pengolah kerang juga mengalami

penurunan, dari Rp 6.666.667,00 menjadi Rp 3.666.667,00, penurunan ini

hampir sama penyebabnya dengan kelompok nelayan, terutama dalam hal

semakin sempitnya wilayah jangkauan tangkapan kerang atau budidaya

kerang. Sedangkan kenaikan rata-rata pendapatan utama terdapat pada

pedagang dan pengolah ikan, dari Rp 10.666.667,00 naik menjadi Rp

11.833.333,00 dan non perikanan dari Rp 1.350.000,00 menjadi Rp

1.575.000,00 (Tabel 4.10.). Kenaikan pendapatan mata pencaharian non

perikanan disebabkan oleh semakin banyak pengunjung yang berdatangan

dan menggunakan jasa angkutan mereka, terutama ketika hari libur atau

akhir pekan.

Tabel 4.10. Rata-rata Pendapatan Utama Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

Tahun 2014

No Jenis Mata

Pencaharian

Pendapatan Utama Rumah Tangga (Rp)

Nilai Terbesar Nilai Terkecil Rata-rata

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Nelayan 45.000.000 6.500.000 1.500.000 3.000.000 23.250.000 4.750.000

2 Pedagang dan

Pengolah Ikan 20.000.000 20.000.000 2.000.000 500.000 10.666.667 11.833.333

3

Pedagang dan

Pengolah

Kerang 10.000.000 5.000.000 4.000.000 2.000.000 6.666.667 3.666.667

4 Non Perikanan 3.000.000 2.200.000 500.000 600.000 1.350.000 1.575.000

Rata-rata 10.483.333 5.456.250

Sumber : Data Primer diolah 2014

Page 93: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

71

b. Pendapatan Tambahan

Pendapatan tambahan merupakan pendapatan bersih responden

dalam periode satu bulan yang berasal dari mata pencaharian tambahan di

luar mata pencaharian utama. Pendapatan tambahan responden,

diantaranya seperti tukang servis elektronik, teknisi listrik, budidaya

kerang, dan warung kelontong. Perubahan pendapatan sampingan terbesar

pada kelompok mata pencaharian non perikanan, sebelum Pembangunan

Pelabuhan Muara Angke adalah Rp 30.000.000,00 per bulan, sedangkan

nilai terkecilnya adalah Rp 200.000,00 per bulan. Setelah pembangunan

Pelabuhan Muara Angke nilai terbesar dan terkecil pendapatan responden

adalah masing Rp 3.000.000,00 dan Rp 500.000,00 atau rata-rata turun

dari Rp 7.550.000,00 menjadi Rp 875.000,00. Kelompok non perikanan

yang dimaksud adalah mata pencaharian pedagang (Bpk. Supendi), ketika

pelabuhan mulai beroperasi warungnya bisa mendapatkan hasil mencapai

Rp 1.000.000,00 per hari, namun sekarang mulai menurun karena

berkurangnya intensitas pengunjung yang memanfaatkan pelabuhan ini,

keramaian terjadi ketika liburan atau akhir pecan saja. Sedangkan

kenaikan rata-rata pendapatan tambahan dialami oleh kelompok mata

pencaharian nelayan dan pedagang dan pengolah ikan, yaitu masing-

masing naik dari sebelumnya Rp 200.000,00 dan Rp 500.000,00 menjadi

masing-masing Rp 350.000,00 dan Rp 833.333,00 (Tabel 4.11.).

Tabel 4.11. Rata-rata Pendapatan Tambahan Responden Sebelum

dan Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

Tahun 2014

No Jenis Mata

Pencaharian

Pendapat Tambahan Rumah Tangga (Rp)

Nilai Terbesar Nilai Terkecil Rata-rata

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Nelayan 400.000 700.000 0 0 200.000 350.000

2 Pedagang dan

Pengolah Ikan 0 0 0 0 0 0

3 Pedagang dan 1.000.000 2.000.000 500.000 500.000 500.000 833.333

Page 94: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

72

Pengolah Kerang

4 Non Perikanan 30.000.000 3.000.000 200.000 500.000 7.550.000 875.000

Rata-rata 2.032.500 462.083

Sumber : Data Primer diolah 2014

c. Total Pendapatan Rumah Tangga

Total pendapatan rumah tangga adalah nilai penjumlahan antara

pendapatan utama rumah tangga dan pendapatan tambahan rumah tangga

dalam periode satu bulan. Nilai pendapatan total rumah tangga terbesar

responden dialami oleh kelompok nelayan, yaitu Rp 45.000.000,00

sebelum pembangunan pelabuhan dan turun menjadi Rp 6.500.000,00.

Nilai terkecil pendapatan total rumah tangga kelompok nelayan, yaitu Rp

1.900.000,00 kemudian naik menjadi Rp 3.700.000,00 sesudah

pembangunan pelabuhan. Nilai rata-rata pendapatan total rumah tangga

kelompok nelayan menunjukkan adanya penurunan yang signifikan, yaitu

dari Rp 23.450.000,00 dan turun menjadi Rp 5.100.000,00 sesudah

pembangunan pelabuhan, selisih rata-rata penurunannya mencapai 360%

atau senilai Rp 18.350.000. Nilai terbesar pendapatan total rumah tangga

kelompok pedagang dan pengolah kerang, sebelum pembangunan

pelabuhan yaitu Rp 10.500.000,00 dan turun menjadi Rp 6.000.000,00

sesudah pembangunan pelabuhan. Sedangkan untuk nilai terkecilnya

menunjukkan nilai yang sama antara sebelum dan sesudah pembangunan

pelabuhan, yaitu masing-masing Rp 500.000,00. Nilai rata-rata pendapatan

total rumah tangga kelompok pedagang dan pengolah kerang sebelum dan

sesudah pembangunan pelabuhan, yaitu Rp 7.166.667,00 dan turun

menjadi Rp 4.500.000,00, dengan persentase penurunan sebesar 59%.

Nilai pendapatan total rumah tangga terbesar kelompok mata pencaharian

non perikanan juga mengalami penurunan, nilai terbesar yang diperoleh,

yaitu dari Rp 31.000.000,00 menjadi Rp 5.200.000,00. Nilai terkecilnya

yaitu sebesar Rp 700.000,00 dan turun menjadi Rp 600.000,00. Nilai rata-

Page 95: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

73

rata pendapatan total rumah tangga kelompok non perikanan juga

mengalami penurunan sebesar 263%, yaitu dari Rp 8.900.000,00 turun

menjadi Rp 2.450.000,00 (Tabel 4.12.).

Tabel 4.12. Rata-rata Total Pendapatan Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

Tahun 2014

No Jenis Mata

Pencaharian

Pendapatan Total Rumah Tangga (Rp)

Nilai Terbesar Nilai Terkecil Rata-rata

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Nelayan 45.000.000 6.500.000 1.900.000 3.700.000 23.450.000 5.100.000

2 Pedagang dan

Pengolah Ikan 20.000.000 20.000.000 2.000.000 500.000 10.666.667 11.833.333

3

Pedagang dan

Pengolah

Kerang 10.500.000 6.000.000 500.000 500.000 7.166.667 4.500.000

4 Non Perikanan 31.000.000 5.200.000 700.000 600.000 8.900.000 2.450.000

Rata-rata 12.545.833 5.970.833

Sumber : Data Primer diolah 2014

Page 96: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

74

Sedangkan nilai rata-rata pendapatan total rumah tangga kelompok

pedagang dan pengolah ikan menunjukkan adanya peningkatan sebesar

10% atau senilai Rp 1.166.667,00 (Tabel 4.13), yaitu sebelum

pembangunan pelabuhan rata-rata pendapatan total rumah tangga sebesar

Rp 10.666.667,00 kemudian naik menjadi Rp 11.833.333,00. Nilai

terbesar pendapatan total rumah tangga kelompok pedagang dan pengolah

ikan menunjukkan adanya kesamaan hasil yang diperoleh antara sebelum

dan sesudah pembangunan pelabuhan, yaitu masing-masing sebesar Rp

20.000.000,00. Sedangkan nilai terkecilnya adalah Rp 2.000.000,00 dan

turun menjadi Rp 500.000,00 sesudah pembangunan pelabuhan.

Tabel 4.13. Rata-rata Perubahan Pendapatan Total Responden

Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara

Angke Tahun 2014

No Jenis Mata Pencaharian

Rata-rata Perubahan

Pendapatan

(Rp) (%)

1 Nelayan -18.350.000 -360

2

Pedagang dan Pengolah

Ikan 1.166.667 10

3

Pedagang dan Pengolah

Kerang -2.666.667 -59

4 Non Perikanan -6.450.000 -263

Jumlah -26.300.000 -672

Rata-rata -6.575.000 -168

Sumber : Data Primer diolah 2014

3. Perubahan Pengeluaran Rumah Tangga

Pengeluaran rumah tangga adalah biaya yang dikeluarkan keluarga

untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Pengeluaran rumah tangga

dibedakan ke dalam dua hal, yaitu pengeluaran untuk kebutuhan pangan dan

non pangan. Pengeluaran untuk kebutuhan pangan antara lain pengeluaran

untuk bahan konsumsi, yaitu beras, lauk pauk dan sayuran, makanan

Page 97: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

75

tambahan, dan kebutuhan dapur. Sedangkan untuk pengeluaran non pangan,

seperti biaya pendidikan, perumahan, kesehatan, listrik, air, dan telepon.

a. Pengeluaran Pangan

Pengeluaran pangan rumah tangga ini diperoleh dari keterangan

reponden mengenai pemenuhan kebutuhan pangan mereka dalam periode

satu bulan. Kenaikan pengeluaran pangan rumah tangga sebelum dan

sesudah pembangunan pelabuhan dialami oleh kelompok nelayan dan

kelompok pedagang dan pengolah ikan. Nilai terbesar pengeluaran pangan

pada kelompok nelayan sebelum pembangunan pelabuhan, yaitu Rp

15.000.000,00 dan naik menjadi Rp 20.000.000,00. Sedangkan untuk nilai

terkecilnya naik dari Rp 420.000,00 menjadi Rp 650.000,00 sesudah

pembangunan pelabuhan. Rata-rata pengeluaran pangan untuk rumah

tangga kelompok nelayan juga mengalami kenaikan, yaitu dari Rp

7.710.000,00 menjadi Rp 10.325.000,00 (Tabel 4.14).

Sedangkan untuk kelompok pedagang dan pengolah kerang dan

kelompok non perikanan mengalami penurunan pengeluaran pangan

rumah tangga. Penurunan signifikan terjadi pada pengeluaran pangan

rumah tangga kelompok pedagang dan pengolah kerang dengan nilai rata-

rata dari Rp 1.773.333,00, sesudah pembangunan pelabuhan turun menjadi

Rp 1.266.667,00 (Tabel 4.14).

Tabel 4.14. Rata-rata Pengeluaran Pangan Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

Tahun 2014

No Jenis Mata

Pencaharian

Pengeluaran Pangan Rumah Tangga (Rp)

Nilai Terbesar Nilai Terkecil Rata-rata

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Nelayan 15.000.000 20.000.000 420.000 650.000 7.710.000 10.325.000

2 Pedagang dan

Pengolah Ikan 5.000.000 8.000.000 1.000.000 1.000.000 3.233.333 4.233.333

3 Pedagang dan

Pengolah 3.000.000 1.500.000 820.000 800.000 1.773.333 1.266.667

Page 98: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

76

Kerang

4 Non Perikanan 2.000.000 1.800.000 1.500.000 1.500.000 1.825.000 1.575.000

Rata-rata 3.635.417 4.350.000

Sumber : Data Primer diolah 2014

b. Pengeluaran Non Pangan

Pengeluaran non pangan merupakan pengeluaran rumah tangga

dalam periode satu bulan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan non

pangan, seperti biaya pendidikan, perumahan, kesehatan, listrik, air, dan

telepon. Kenaikan terbesar pengeluaran non pangan rumah tangga sebelum

dan sesudah pembangunan pelabuhan dialami oleh kelompok nelayan,

yaitu nilai terbesar Rp 8.000.000,00 naik menjadi Rp 15.400.000,00

sesudah pembangunan pelabuhan, dan nilai terkecil sebelum pembangunan

pelabuhan naik dari Rp 510.000,00 menjadi Rp 640.000,00. Rata-rata

pengeluaran non pangan rumah tangga kelompok nelayan juga mengalami

kenaikan, yaitu dari Rp 4.225.000,00 naik menjadi Rp 8.020.000,00

sesudah pembangunan pelabuhan (Tabel 4.15).

Sedangkan untuk kenaikan terendah pengeluaran non pangan

rumah tangga sebelum dan sesudah pembangunan pelabuhan dialami oleh

kelompok non perikanan, yaitu nilai terbesar Rp 1.250.000,00 naik

menjadi Rp 1.550.000,00 sesudah pembangunan pelabuhan, sedangkan

nilai terkecilnya tetap Rp 620.000,00 sebelum dan sesudah pembangunan

pelabuhan. Rata-rata pengeluaran non pangan rumah tangga kelompok non

perikanan sebelum pembangunan pelabuhan adalah Rp 850.000,00 naik

menjadi Rp 955.000,00 sesudah pembangunan pelabuhan (Tabel 4.15).

Page 99: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

77

Tabel 4.15. Rata-rata Pengeluaran Non Pangan Responden

Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara

Angke Tahun 2014

No Jenis

Matapencaharian

Pengeluaran Non Pangan Rumah Tangga (Rp)

Nilai Terbesar Nilai Terkecil Rata-rata

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Nelayan 8.000.000 15.400.000 510.000 640.000 4.225.000 8.020.000

2 Pedagang dan

Pengolah Ikan 3.000.000 5.000.000 875.000 600.000 2.158.333 2.875.000

3

Pedagang dan

Pengolah

Kerang 2.845.000 2.960.000 800.000 1.350.000 1.815.000 2.120.000

4 Non Perikanan 1.250.000 1.550.000 620.000 620.000 850.000 955.000

Rata-rata 2.269.583 3.492.500

Sumber : Data Primer diolah 2014

c. Total Pengeluaran Rumah Tangga

Total pengeluaran rumah tangga adalah nilai penjumlahan antara

pengeluaran pangan rumah tangga dan pengeluaran non pangan rumah

tangga dalam periode satu bulan. Kenaikan pengeluaran total rumah

tangga sebelum dan sesudah pembangunan pelabuhan dialami oleh

kelompok nelayan dan kelompok pedagang dan pengolah ikan. Namun

untuk nilai kenaikan terbesar dialami oleh kelompok nelayan, dengan nilai

selisih perubahan mencapai Rp 6.380.000,00 atau 53% dari nilai rata-rata.

Rata-rata pengeluaran total rumah tangga kelompok nelayan, yaitu naik

dari Rp 11.965.000,00 menjadi Rp 18.345.000,00. Nilai terbesar

pengeluaran total pada kelompok nelayan sebelum pembangunan

pelabuhan adalah Rp 23.000.000,00 dan naik menjadi Rp 35.400.000,00.

Sedangkan untuk nilai terkecilnya naik dari Rp 930.000,00 menjadi Rp

1.290.000,00 sesudah pembangunan pelabuhan (Tabel 4.16).

Page 100: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

78

Tabel 4.16. Rata-rata Pengeluaran Total Responden Sebelum dan

Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

Tahun 2014

No Jenis

Matapencaharian

Pengeluaran Total Rumah Tangga (Rp)

Nilai Terbesar Nilai Terkecil Rata-rata

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 Nelayan 23.000.000 35.400.000 930.000 1.290.000 11.965.000 18.345.000

2 Pedagang dan

Pengolah Ikan 8.000.000 13.000.000 1.875.000 1.600.000 5.391.667 7.108.333

3

Pedagang dan

Pengolah

Kerang 5.845.000 4.460.000 1.620.000 2.150.000 3.588.333 3.386.667

4 Non Perikanan 3.050.000 3.350.000 2.120.000 2.120.000 2.675.000 2.530.000

Rata-rata 5.905.000 7.842.500

Sumber : Data Primer diolah 2014

Sedangkan pengeluaran total rumah tangga pada kelompok

pedagang dan pengolah kerang dan kelompok non perikanan mengalami

penurunan. Penurunan pada kelompok pedagang dan pengolah kerang

(Tabel 4.17), yaitu sebesar 6% atau senilai Rp 201.667,00, dengan nilai

rata-rata dari Rp 3.588.333,00, sesudah pembangunan pelabuhan turun

Page 101: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

79

menjadi Rp 3.386.667,00. Pada kelompok non perikanan penurunannya

sebesar 6% atau senilai Rp 145.000,00, dengan nilai rata-rata Rp

2.675.000,00 turun menjadi Rp 2.530.000,00.

Tabel 4.17. Rata-rata Perubahan Pengeluaran Total Responden

Sebelum dan Sesudah Pembangunan Pelabuhan Muara

Angke Tahun 2014

No Jenis Matapencaharian

Rata-rata Perubahan

Pengeluaran

(Rp) (%)

1 Nelayan 6.380.000 53

2

Pedagang dan Pengolah

Ikan 1.716.667 32

3

Pedagang dan Pengolah

Kerang -201.667 -6

4 Non Perikanan -145.000 -6

Jumlah 7.750.000 73

Rata-rata 1.937.500 18

Sumber : Data Primer diolah 2014

d. Ketimpangan Pendapatan dan Pengeluaran

Sesudah pembangunan pelabuhan Muara Angke terjadi

ketimpangan antara pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan yang

diperoleh rumah tangga lebih rendah daripada pengeluaran yang

dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebelum

pembangunan pelabuhan, rata-rata pendapatan rumah tangga responden

adalah Rp 12.545.833,00 dengan pengeluaran rumah tangga sebesar Rp

5.905.000,00. Sesudah pembangunan pelabuhan, rata-rata pendapatan

rumah tangga responden adalah Rp 5.970.833 dengan pengeluaran rumah

tangga sebesar Rp 7.842.500.

Page 102: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

80

Sumber : Data Primer diolah 2014

Tampak bahwa sesudah pembangunan pelabuhan muara angke,

pendapatan rumah tangga responden berada di bawah pengeluaran rumah

tangga. Diantara responden mengakui akan ketimpangan ini dan

menyatakan bahwa untuk mengatasi hal tersebut, sebagian responden

seperti kelompok nelayan, pengolah dan pedagang ikan dan non perikanan

terpaksa berhutang pada warung, tetangga, dan bahkan juragan mereka.

Pembayaran hutang diakui responden akan dilakukan setelah mereka

memiliki rezeki atau bahkan terkadang melalui potongan imbalan juragan

mereka. Realitas ini merupakan salah satu karakteristik utama masyarakat

pesisir yang dikenal dengan istilah patron klien, yaitu hubungan antara dua

orang yang sebagian besar melibatkan persahabatan instrumental, dimana

seseorang yang kedudukan sosialnya (patron) lebih tinggi menggunakan

pengaruh dan sumber daya yang dimilikinya untuk memberikan

perlindungan atau keuntungan, atau keduanya kepada orang yang

Page 103: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

81

kedudukannya (client) lebih rendah.69

Pola hubungan seperti ini memiliki

ciri khusus yaitu adanya ketimpangan dalam pertukaran. Ketimpangan

tersebut terjadi karena juragan berada pada posisi yang lebih kuat dan kaya

dari pandeganya.70

F. Sikap Masyarakat Mengenai Dampak Pelabuhan Muara Angke

Dalam menanggapi pembangunan pelabuhan yang telah berdiri selama

hampir sepuluh tahun ini, masyarakat memiliki sikap yang menunjukkan adanya

optimisme terhadap pembangunan pelabuhan muara angke. Hal ini terlihat dari

hasil perhitungan sikap masyarakat yang diolah dengan Skala Likert (Lampiran

5), yaitu 10 orang (83,33%) setuju dan 2 orang (16,66%) sangat setuju terhadap

pembangunan pelabuhan Muara Angke (Tabel 4.18), hal ini dimungkinkan karena

kehadiran pelabuhan Muara Angke tidak menganggu kegiatan usaha mereka, di

samping itu sebagian besar responden juga belum mengetahui kepastian rencana

reklamasi Pantai Utara Jakarta, dengan kata lain belum ada sosialisasi oleh pihak

terkait bahwa lokasi mereka termasuk dalam peta rencana reklamasi Pantai Utara

Jakarta. Oleh karena itu, terlepas dari sikap optimis responden terhadap

pembangunan pelabuhan tersebut, mereka juga khawatir jika sewaktu-waktu

penggusuran terjadi di lahan yang mereka tempati, karena lahan yang selama ini

mereka tempati adalah lahan milik pemerintah. Seperti yang diutarakan oleh salah

satu responden berikut :

“Wilayah ini dahulunya rawa-rawa yang kurang terurus, terus dijadikan tambak-

tambak ikan oleh masyarakat pendatang yang mulai membangun pemukiman

disini dengan menguruk rawa-rawa, tapi pas udah ramai pemukiman tiba-tiba

wilayah yang kami tempati ini diklaim milik pemerintah”.71

69

Kusnadi, Nelayan : Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial, (Bandung : Humaniora

Utama Press, 2000), h. 18 70

Syamsir Salam, Amir Fadilah, Sosiologi Pedesaan, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 212 71

Wawancara dengan petugas keamanan, Bapak Supendi (36 Tahun), Sabtu 12 Juli 2014,

Pukul 14.15 WIB, di dalam rumah.

Page 104: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

82

Tabel 4.18. Sikap Responden atas Pembangunan

Pelabuhan Muara Angke

No Kriteria Jumlah

(orang)

Presentase

(%)

1 Sangat Setuju 2 16,66

2 Setuju 10 83,33

3 Tidak Setuju 0 0

4 Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 12 100,00

Sumber : Data Primer diolah dengan Skala Likert

Bagi sebagian besar responden, pembangunan pelabuhan Muara Angke

mampu mendatangkan keuntungan yang langsung dirasakan oleh masyarakat

setempat, terutama dalam hal menambah pendapatan keluarga (Tabel 4.19.) yang

dirasakan oleh 7 responden (58,33%), dapat memberikan kesempatan berusaha

dirasakan oleh 3 responden (25%), dengan terbukanya kesempatan bekerja bagi

anggota keluarga secara tidak langsung dapat menambah pendapatan keluarga.

Menyerap tenaga lokal dan keuntungan lan-lain sama-sama dirasakan oleh 1

responden (8,33%). Keuntungan diharapkan akan lebih besar lagi ketika

pelabuhan sudah menyelesaikan tahap pengembangan, misalnya seperti

pembuatan ruko, penginapan, rumah makan, dan jasa wisata lainnya, secara tidak

langsung hal ini akan berdampak signifikan terhadap pendapatan masyarakat

sekitar, terutama para juragan besar.

Tabel 4.19. Keuntungan yang Dirasakan Responden atas

Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

No Keuntungan Jumlah

(orang)

Presentase

(%)

1 Meningkatkan taraf

hidup/Kesejahteraan 0 0

2 Menyerap tenaga kerja lokal 1 8,33

3 Memberikan kesempatan

berusaha 3 25

4 Menambah pendapatan keluarga 7 58,33

Page 105: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

83

5 lain-lain 1 8,33

6 Tidak ada/tidak memilih 0 0

Jumlah 12 100,00

Sumber : Data Primer diolah 2014

Sedangkan dalam hal kerugian yang dirasakan responden akibat

pembangunan pelabuhan Muara Angke (Tabel 4.20.), sebanyak 7 responden

(58,33%) atau sebagian besar menunjukkan belum adannya kerugian yang

signifikan, menurut mereka kehadiran pelabuhan muara angke tidak begitu

menganggu kegiatan usaha mereka dan lebih banyak mendatangkan keuntungan,

namun mereka juga mengkhawatirkan jika suatu saat wilayah mereka terkena

penggusuran oleh pemerintah. Sebanyak 3 responden (25%) merasa tidak nyaman

berusaha, sikap ini diutarakan oleh kelompok non perikanan (ojek odong-odong)

yang merasa tidak nyaman karena terbatasnya akses perjalanan akibat penutupan

jalan oleh pihak pelabuhan sehingga berpengaruh pada pendapatan mereka.

Kemudian penurunan pendapatan dan kepadatan penduduk dirasakan oleh

masing-masing 1 responden (8,33%).

Tabel 4.20. Kerugian yang Dirasakan Responden atas

Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

No Kerugian Jumlah

(orang)

Presentase

(%)

1 Penurunan pendapatan 1 8,33

2 Bertambahnya

pengeluaran 0 0

3 membuat keributan 0 0

4 Terjadinya pungutan liar 0 0

5 Kepadatan penduduk 1 8,33

6 Timbulnya kesemrawutan 0 0

7 Mempengaruhi budaya

lokal 0 0

8 merasa tidak nyaman

berusaha 3 25

9 Lain-lain 0 0

Page 106: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

84

10 Tidak ada/tidak memilih 7 58,33

Jumlah 12 100,00

Sumber : Data Primer diolah 2014

Dari keterangan hasil pengukuran sikap diatas, diketahui bahwa seluruh

responden menunjukkan sikap optimisme terhadap pembangunan dan

pengembangan pelabuhan Muara Angke, mereka menyambut baik kehadiran

pelabuhan Muara Angke, sebagian besar mereka manyatakan bahwa dengan

kehadiran pelabuhan mereka lebih banyak merasakan keuntungan dari pada

kerugian, ada juga responden yang mempunnyai sikap netral terhadap kehadiran

pelabuhan. Namun, terlepas dari keuntungan yang mereka rasakan, sebagian besar

responden terutama mereka yang memiliki rumah non permanen

mengkhawatirkan tempat tinggal mereka yang bisa saja sewaktu-waktu terkena

penggusuran oleh pemerintah.

Page 107: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan-pemaparan di atas, disimpulkan bahwa reklamasi

pantai memberi dampak peralihan pada pola kegiatan sosial, budaya dan ekonomi

maupun habitat ruang perairan masyarakat sebelum direklamasi. Perubahan yang

terjadi harus menyesuaikan peralihan fungsi kawasan dan pola ruang kawasan,

selanjutnya, berimplikasi pada perubahan ketersediaan jenis lapangan kerja baru

dan bentuk keragaman usaha baru yang ditawarkan. Pembangunan pelabuhan

Muara Angke telah menambah keragaman jenis mata pencaharian masyarakat di

sekitar pelabuhan, tidak hanya terpaku pada mata pencaharian perikanan, tetapi

juga mata pencaharian lain di luar perikanan (non perikanan), seperti menjadi

tukang ojek odong-odong, ojek motor atau sepeda, becak dan membuka warung

kelontong.

Perubahan dalam hal pendapatan rumah tangga, rata-rata responden

mengalami penurunan pendapatan yaitu pada kelompok pedagang dan pengolah

kerang serta non perikanan, penurunan sebesar lebih dari 3 kali lipat (360%)

dialami oleh nelayan dari pendapatan awal sebelum pembangunan pelabuhan.

Kenaikan hanya terjadi pada kelompok pedagang dan pengolah ikan, yaitu sebesar

10% atau senilai Rp 1.166.667,00. Sedangkan, perubahan dalam hal pengeluaran

rumah tangga, kelompok pedagang dan pengolah ikan dan nelayan mengalami

kenaikan pengeluaran, terutama pada kelompok nelayan dengan kenaikan sebesar

53%. Penurunan dialami oleh kelompok pedagang dan pengolah kerang serta non

perikanan dengan persentase penurunan masing-masing sebesar 6%.

Sikap responden terhadap kehadiran pelabuhan Muara Angke

menunjukkan adanya sikap optimisme jika pengembangan pelabuhan tetap

memperhatikan pemberdayaan masyarakat sekitar. Namun, dibalik sikap

85

Page 108: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

86

optimisme tersebut, mereka juga mengkhawatirkan tempat tinggalnya jika suatu

saat ada penggusuran.

B. Saran

Sebagaimana yang telah dipaparkan, maka disarankan kepada pihak-pihak

terkait, supaya dapat melakukan pengembangan-pengembangan dan memberikan

solusi-solusi alternatif yang relevan bagi pengembangan sosial ekonomi

masyarakat pesisir yang terkena dampak reklamasi.

1. Guna menghindari konflik kepentingan, maka penyusunan tata ruang

disusun dengan zonasi-zonasi pengembangan yang dianalisis dari aspek

ekologis, sosial, ekonomi dan budaya. Disamping itu perlu sosialisasi

yang lebih intensif kepada masyarakat tentang pengembangan pelabuhan

Muara Angke sebagai dermaga penyeberangan dari dan ke Kepulauan

Seribu dan pengawasan serta perawatan yang efektif oleh petugas dinas

terkait.

2. Pemerintah pusat dan daerah hendaknya melibatkan masyarakat dalam

pembangunan dan pengembangan kawasan dengan cara memberikan

rangsangan dan insentif dalam mendukung kegiatan jasa dan pariwisata

dan melakukan upaya-upaya untuk membangun kelembagaan masyarakat

yang dapat mengakomodasi semua kepentingan pelaku ekonomi

masyarakat setempat khususnya pengembangan wisata terpadu.

3. Perlu dilakukan penelitian serupa di daerah atau tempat lain sebagai

pembanding dan memperluas khasanah keilmuan mengenai

pengembangan kawasan dan dampaknya bagi masyarakat pesisir.

Page 109: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

87

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani, SOSIOLOGI : Skematika, Teori, dan Terapan, Jakarta : PT. Bumi

Aksara, 2012.

Al furqon, Pelabuhan Muara Angke Dilengkapi Pemecah Ombak, 2012,

(http://www.jakarta.go.id/v2/news/2012/01/Pelabuhan-Muara-Angke

Dilengkapi-Pemecah-Ombak)

Anonim Undergraduated Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya,

pdf

Badan Pelaksana Reklamasi Pantai Utara Jakarta, “Rencana Kawasan Reklamasi

Pantai Utara Jakarta”, 2008, (http://panturajakarta.blogspot.com/)

Dahuri, Rokhmin, Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan, untuk Kesejahteraan

Rakyat (Kumpulan Pemikiran Dr. Ir. Rokhim Dahuri MS), Jakarta :

Lembaga Informasi dan Studi Pembangunan Indonesia, 2000.

Darajati, Wahyuningsih, (Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas), “Strategi

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu dan

Berkelanjutan”, Makalah Sosialisasi Nasional MFCDP, 22 September

2004.

Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Kebijakan Pengembangan Pelabuhan Muara

Angke, (http://dishub.jakarta.go.id/informasi/4/bidang-transportasi-laut

udara?page=10)

Djakapermana, Deni Ruchyat, Sekretaris Direktorat Jenderal Penataan Ruang,

Reklamasi Pantai Sebagai Alternatif Pengembangan Kawasan,

Kementerian PU.

Faisal, Sanapiah, Format-format Penelitian Sosial, Jakarta : PT. RajaGrafindo

Persada, 2003.

Page 110: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

88

Hanurawan, Fattah, Psikologi Sosial Suatu Pengantar, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2010.

Hardjono, Rayner, Kamus Populer Inggris-Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama, 2002.

Istilah Statistik, Badan Pusat Statistik,

(http://www.bps.go.id/menutab.php?tab=6&ist=1&var=P)

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

Kusnadi, Nelayan : Strategi Adaptasi dan Jaringan Sosial, Bandung : Humaniora

Utama Press, 2000.

Modul Terapan, Pedoman Perencanaan Tata Ruang Kawasan Reklamasi Pantai

(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 44/PRT/M/2007), Direktorat

Jenderal Penataan Ruang, Departemen Pekerjaan Umum.

Nugroho Iwan., dan Dahuri Rokhmin, Pengembangan Wilayah : Pespektif

Ekonomi, Sosial dan Lingkungan, Jakarta : LP3ES, 2012.

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran dan Konsumsi Penduduk Indonesia (Hasil

SUSENAS Panel Maret 2010), Jakarta : Badan Pusat Statistik.

Salam Syamsir., dan Fadilah Amir, Sosiologi Pedesaan, Jakarta : Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Soehartono, Irawan, Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Soehoed, A.R, Bunga Rampai Pembangunan : Antara Harapan dan Ancaman

Masa Depan, Jakarta : Puri Fadjar Mandiri dan FTUI, 2002.

Page 111: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

89

_______, Proyek PANTURA Transformasi dari Ibukota Propinsi ke Ibukota

Negara : Persiapan-persiapan Bagi Proyek Multifungsi, Jakarta :

Djambatan, 2004.

Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : PT. RajaGrafindo

Persada, 2009.

Soetomo, Masalah Sosial dan Pembangunan, Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya,

1995.

Supardan, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial Dasar : Sebuah Kajian Pendekatan

Struktural, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2007.

Supono, Sapto, (Desertasi), Model Kebijakan Pengembangan Kawasan Pantai

Utara Jakarta Secara Berkelanjutan, Desertasi pada Sekolah Pascasarjana

Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, 2009, tidak dipublikasikan.

Supriharyono, Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir

Tropis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Susanto. S, Phill Astrid, Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Bandung:

Bina Cipta, 1977.

Utama, Darma, (Skripsi), Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak

Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan di Muara Angke, Jakarta

Utara, DKI Jakarta, Skripsi pada Prodi Manajemen Bisnis dan Ekonomi

Perikanan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut

Pertanian Bogor (IPB), Bogor, 2006, tidak dipublikasikan.

Zuriah, Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori dan Aplikasi,

Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009.

Page 112: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

90

Lampiran 1 Karakteristik Responden (Umur, Jumlah Anggota Keluarga,

Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman Usaha)

No Umur

(Tahun)

Jumlah

Anggota

Keluarga

(Orang)

Tingkat

Pendidikan

Pengalaman

Berusaha

(Tahun)

1 53 6 SD 10

2 48 6 SLTA 25

3 44 8 SLTP 20

4 44 5 SD 20

5 80 8 SD - 30

6 45 6 SD 15

7 40 6 TIDAK

SEKOLAH

4

8 34 4 SLTA 14

9 46 4 SD - 9

10 49 4 SLTP 1

11 36 4 SLTA 4 (Bulan)

12 38 4 SLTA 1

Keterangan : SD - = SD dan tidak menamatkannya

Page 113: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

91

Lampiran 2 Kondisi Perumahan Responden Menurut Kriteria Badan Pusat

Statistik pada SUSENAS 2003

No Kondisi Perumahan

Jumlah Skor Kriteria Atap Bilik Status Lantai Luas

1 2 4 3 4 2 15 3 Permanen

2 2 4 2 4 2 14 2 Semi Permanen

3 3 4 3 4 2 16 3 Permanen

4 2 3 3 2 2 12 2 Semi Permanen

5 2 4 3 4 2 15 3 Permanen

6 2 2 3 2 1 10 2 Semi Permanen

7 3 4 3 4 1 15 3 Permanen

8 2 4 3 4 1 14 2 Semi Permanen

9 2 2 2 2 1 9 1 Non Permanen

10 2 2 2 2 1 9 1 Non Permanen

11 2 4 3 3 1 13 2 Semi Permanen

12 2 2 2 3 1 10 2 Semi Permanen

Rata-rata Semi Permanen

Page 114: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

92

Lampiran 3 Fasilitas Perumahan Responden Menurut Kriteria Badan

Pusat Statistik pada SUSENAS 2003

No

Fasilitas Perumahan

Jumlah Skor Kriteria Pekarangan Hiburan Pendingin

Bahan

Bakar

Sumber

Air MCK

1 1 3 2 3 5 3 17 2 Sedang

2 1 3 4 3 5 3 19 3 Lengkap

3 1 3 4 3 5 3 19 3 Lengkap

4 1 4 2 3 5 3 18 3 Lengkap

5 1 3 4 3 5 3 19 3 Lengkap

6 1 3 2 3 5 3 17 2 Sedang

7 1 4 2 3 5 3 18 3 Lengkap

8 1 4 4 3 5 3 20 3 Lengkap

9 1 4 2 3 5 2 17 2 Sedang

10 1 3 2 3 5 2 16 2 Sedang

11 1 3 4 3 5 3 19 3 Lengkap

12 1 3 2 3 5 2 16 2 Sedang

Rata-rata Lengkap

Page 115: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

93

Lampiran 4 Indikator Kondisi dan Fasilitas Perumahan Menurut

Badan Pusat Statistik pada SUSENAS 2003 yang

dimodifikasi

No Indikator Kondisi dan Fasilitas

Perumahan Kriteria Skor

1 Kondisi perumahan :

f. Atap : Genteng (3) / Asbes

(2) / Seng (1)

g. Bilik : Tembok (4) /

Setengah tembok (3) / Kayu

(2) / Bambu kayu (1)

h. Status : Milik sendiri (3) /

Sewa (2) /Numpang (1)

i. Lantai : Porselin (5) / Ubin

(4) / Plester (3) / Papan (2) /

Tanah (1)

j. Luas : > 100 m2 (3) / 50 –

100 m2 (2) / < 50 m

2 (1)

4. Permanen (Skor :

15-18)

5. Semi permanen

(Skor : 10-14)

6. Non permanen

(Skor : 5-9)

3

2

1

2 Fasilitas perumahan :

g. Pekarangan : > 100 m2 (3) /

50 – 100 m2 (2) / < 50 m

2

(1)

h. Hiburan : Video (4) / TV

(3) / Tape recorder (2) /

Radio (1)

i. Pendingin : AC (4) / Lemari

es (3) / Kipas angin (2) /

Alam (1)

j. Bahan bakar : Gas (3) /

Minyak tanah (2) / Kayu (1)

k. Sumber air : PAM (5) /

Sumur bor (4) / Mata air (3)

/ Air hujan (2) / Sungai (1)

l. MCK : Kamar mandi

sendiri (3) / Kamar mandi

umum (2) / Sungai (1)

4. Lengkap (Skor :

18-22)

5. Sedang (Skor :

12-17)

6. Kurang (Skor : 6-

11)

3

2

1

Page 116: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

94

Lampiran 5 Hasil Skor Sikap Responden Mengenai Kehadiran Pelabuhan

Muara Angke

Keterangan :

(+) = Pertanyaan Positif, Sangat Setuju (4), Setuju (3), Tidak Setuju (2),

Sangat Tidak Setuju (1)

(-) = Pertanyaan Negatif, Sangat Setuju (1), Setuju (2), Tidak Setuju (3),

Sangat Tidak Setuju (4)

Skor :

1 –10 = Sangat Tidak Setuju 11 – 20 = Tidak Setuju

21 – 30 = Setuju 31 – 40 = Sangat Setuju

No

Indikator (Butir Soal)

Skor Kriteria 1

(+)

2

(+)

3

(+)

4

(-)

5

(+)

6

(+)

7

(-)

8

(-)

9

(+)

10

(+)

1 4 3 3 1 4 4 3 1 4 3 30 SETUJU

2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 28 SETUJU

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 SETUJU

4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 SETUJU

5 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 29 SETUJU

6 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 23 SETUJU

7 2 2 2 3 3 3 3 3 1 3 25 SETUJU

8 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 24 SETUJU

9 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 27 SETUJU

10 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 31

SANGAT

SETUJU

11 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 25 SETUJU

12 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 35

SANGAT

SETUJU

Page 117: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

95

Lampiran 6 Kuesioner Penelitian

KUESIONER

“PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP

REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA (TINJAUAN SOSIOLOGIS

MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE,

KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)”

Nama Responden : …………………………………………

Alamat : …………………………………………

Kelurahan : …………………………………………

Kecamatan : …………………………………………

Propinsi : DKI Jakarta

Nama Pewawancara : …………………………………………

Hari/Tanggal : …………………………………………

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 118: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

96

A. Karakteristik Responden

1. Nama responden : …………………………………………

2. Jenis Kelamin : …………………………………………

3. Umur : …………………………………………

4. Suku bangsa : …………………………………………

5. Pendidikan : …………………………………………

6. Mata pencaharian utama : …………………………………………

7. Apakah mata pencaharian Anda merupakan peralihan akibat adanya

Pelabuhan Muara Angke ? ………………………………………… (Jika

tidak, lanjut No. 7)

Jika iya, apa mata pencaharian utama sebelumnya dan kenapa beralih ?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

8. Sudah berapa lama menjalani usaha tersebut ? ……………………………

9. Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil mata pencaharian

utama tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara

Angke)

Sebelum : Rp …………………………………………

Sesudah : Rp …………………………………………

10. Apakah mempunyai usaha lain, disamping mata pencaharian utama dalam

menambah pendapatan keluarga ? …………………………………………

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil usaha sampingan

tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara Angke)

Sebelum : Rp …………………………………………

Sesudah : Rp …………………………………………

Page 119: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

97

11. Usaha apa saja yang dapat dikerjakan dengan memanfaatkan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke ? …………………………………………

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil pemanfaatan

kehadiran Pelabuhan Muara Angke tersebut ? Rp

…………………………………………

Jika tidak memanfaatkan, kenapa ? ………………………………………..

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

12. Anggota Keluarga

No Nama Status dalam

keluarga

Jenis

kelamin

Umur

1

2

3

4

5

6

7

8

9

B. Pengeluaran Rumah Tangga

No Macam Kebutuhan Bulanan ( Rp ) Tahunan (Rp )

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

A. Pangan :

1. Beras

2. Lauk pauk dan

sayuran

3. Makanan

tambahan

Page 120: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

98

4. Kebutuhan dapur

Total

B. Non Pangan :

1. Pendidikan

2. Perumahan

3. Kesehatan

4. Listrik

5. Air/PAM

6. Telepon

Total

C. Kondisi dan Fasilitas Perumahan

1. Kondisi Perumahan

Atap Bilik Status Lantai Luas

1. Seng

2. Asbes

3. Genteng

1. Bambu

kayu

2. Kayu

3. Setengah

tembok

4. Tembok

1. Numpang

2. Sewa

3. Milik

sendiri

1. Tanah

2. Papan

3. Plester

4. Ubin

5. Porselin

1. < 50 m2

2. 50 –

100 m2

3. > 100

m2

2. Fasilitas Perumahan

Pekarangan Hiburan Pendingin Bahan

Bakar

Sumber

Air

MCK

1. < 50 m2

2. 50 – 100

m2

3. > 100 m2

1. Radio

2. Tape

record

er

3. TV

4. Video

1. Alam

2. Kipas

angin

3. Lemari

es

4. AC

1. Kayu

2. Minyak

tanah

3. Gas

1. Sungai

2. Air

hujan

3. Mata

air

4. Sumur

bor

5. PAM

1. Sungai

2. Kamar

mandi

umum

3. Kamar

mandi

sendiri

Page 121: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

99

D. Sikap Masyarakat Terhadap Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

1. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat menambah pendapatan rumah

tangga

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

2. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan kesejahteraan

keluarga (pangan, sandang, papan yang lebih baik)

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

3. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke dapat memberikan lapangan pekerjaan

yang lebih banyak

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

4. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi semakin

padat warganya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

5. Dengan adanya kegiatan di Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi

lebih maju dan berkembang

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

6. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan pendidikan

anak-anak di wilayah kami menjadi lebih baik

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

7. Para pengunjung yang datang ke Pelabuhan Muara Angke memberikan

pengaruh buruk bagi masyarakat di wilayah kami

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

Page 122: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

100

8. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke mengakibatkan pudarnya budaya

masyarakat nelayan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

9. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke membuat masyarakat di wilayah kami

mengenal teknologi yang lebih maju

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

10. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke lebih banyak mendatangkan keuntungan

dibandingkan dengan kerugiannya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

11. Keuntungan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (keuntungan utama)

a. Meningkatkan taraf hidup / kesejahteraan...................................................

b. Menyerap tenaga kerja lokal .......................................................................

c. Memberikan kesempatan berusaha .............................................................

d. Menambah pendapatan keluarga .................................................................

e. Lain-lain .....................................................................................................

12. Permasalahan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (permasalahan utama)

a. Penurunan pendapatan .................................................................................

b. Bertambahnya pengeluaran .........................................................................

c. Membuat keributan......................................................................................

d. Terjadinya pungutan liar .............................................................................

e. Kepadatan penduduk ...................................................................................

f. Timbulnya kesemrawutan ............................................................................

g. Mempengaruhi budaya lokal .......................................................................

h. Merasa tidak nyaman berusaha ...................................................................

i. Lain-lain ......................................................................................................

j. .....................................................................................................................

Page 123: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

101

Lampiran 7 Pedoman Wawancara Tokoh Masyarakat

PEDOMAN WAWANCARA

“PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP

REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA (TINJAUAN SOSIOLOGIS

MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE,

KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)”

Nama Responden : …………………………………………

Alamat : …………………………………………

Kelurahan : …………………………………………

Kecamatan : …………………………………………

Propinsi : DKI Jakarta

Nama Pewawancara : …………………………………………

Hari/Tanggal : …………………………………………

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 124: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

102

A. Karakteristik Responden

1. Nama responden : …………………………………………

2. Jenis Kelamin : …………………………………………

3. Umur : …………………………………………

4. Suku bangsa : …………………………………………

5. Pendidikan : …………………………………………

6. Mata pencaharian utama : …………………………………………

B. Sikap Terhadap Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

1. Bagaimana pandangan dan sikap masyarakat terhadap pembangunan

pelabuhan Muara Angke ?

2. Bagaimana sikap masyarakat terhadap proses pembebasan lahan ?

3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap lingkungan baru ini, apakah

menyenangkan atau sebaliknya ?

a. Jika lebih menyenangkan, mengapa ?

b. Jika sebaliknya, mengapa ?

4. Apakah terjadi perubahan pola hubungan sosial antar masyarakat,

Bagaimanakah prosesnya dan mengapa hal itu bisa terjadi ?

5. Apakah terjadi perubahan mata pencaharian masyarakat, Bagaimanakah

prosesnya dan mengapa hal itu bisa terjadi ?

6. Apakah ada pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan dan

operasional pelabuhan Muara Angke ?

7. Bagaimana masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dengan kehadiran

pelabuhan Muara Angke ?

Page 125: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

103

Lampiran 8 Hasil Kuesioner Penelitian (Perwakilan Masing-masing

Mata Pencaharian)

HASIL KUESIONER PENELITIAN

“PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP

REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA (TINJAUAN SOSIOLOGIS

MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE,

KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)”

Nama Responden : Warkiman

Alamat : Kampung Nelayan, Blok Empang

Kelurahan : Pluit

Kecamatan : Penjaringan

Propinsi : DKI Jakarta

Nama Pewawancara : Ibnu Mustaqim

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Juli 2014, Pukul 11.10 WIB

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 126: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

104

A. Karakteristik Responden

1. Nama responden : Warkiman

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Umur : 53 Tahun

4. Suku bangsa : Jawa

5. Pendidikan : SD

6. Mata pencaharian utama : Pengurus Nelayan

7. Apakah mata pencaharian Anda merupakan peralihan akibat adanya

Pelabuhan Muara Angke ? Iya (Jika tidak, lanjut No. 7)

Jika iya, apa mata pencaharian utama sebelumnya dan kenapa beralih ?

Nelayan

8. Sudah berapa lama menjalani usaha tersebut ? 10 Tahun

9. Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil mata pencaharian

utama tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara

Angke)

Sebelum : Rp 1.500.000,00

Sesudah : Rp 3.000.000,00

10. Apakah mempunyai usaha lain, disamping mata pencaharian utama dalam

menambah pendapatan keluarga ? Teknisi listrik

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil usaha sampingan

tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara Angke)

Sebelum : Rp 400.000,00

Sesudah : Rp 700.000,00

11. Usaha apa saja yang dapat dikerjakan dengan memanfaatkan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke ? -

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil pemanfaatan

kehadiran Pelabuhan Muara Angke tersebut ? Rp -

Jika tidak memanfaatkan, kenapa ? -

12. Anggota Keluarga

No Nama Status dalam

keluarga

Jenis

kelamin

Umur

1 Warkiman Kepala keluarga L 53

2 Munirah Istri P 49

3 Anton Anak L 30

Page 127: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

105

4 Yanto Anak L 25

5 Karyono Anak L 20

6 Febri Anak L 12

7

8

9

B. Pengeluaran Rumah Tangga

No Macam Kebutuhan Bulanan ( Rp ) Tahunan (Rp )

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

A. Pangan :

1. Beras

2. Lauk pauk dan

sayuran

3. Makanan

tambahan

4. Kebutuhan dapur

200.000

100.000

40.000

80.000

400.000

100.000

50.000

100.000

Total 420.000 650.000

B. Non Pangan :

1. Pendidikan

2. Perumahan

3. Kesehatan

4. Listrik

5. Air/PAM

6. Telepon

70.000

-

100.000

40.000

300.000

-

100.000

-

200.000

40.000

300.000

-

Total 510.000 640.000

C. Kondisi dan Fasilitas Perumahan

1. Kondisi Perumahan

Atap Bilik Status Lantai Luas

1. Seng

2. Asbes

3. Genteng

1. Bambu

kayu

2. Kayu

3. Setengah

tembok

4. Tembok

1. Numpang

2. Sewa

3. Milik

sendiri

1. Tanah

2. Papan

3. Plester

4. Ubin

5. Porselin

1. < 50 m2

2. 50 –

100 m2

3. > 100

m2

Page 128: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

106

2. Fasilitas Perumahan

Pekarangan Hiburan Pendingin Bahan

Bakar

Sumber

Air

MCK

4. < 50 m2

5. 50 – 100

m2

6. > 100 m2

5. Radio

6. Tape

record

er

7. TV

8. Video

5. Alam

6. Kipas

angin

7. Lemari

es

8. AC

4. Kayu

5. Minyak

tanah

6. Gas

6. Sungai

7. Air

hujan

8. Mata

air

9. Sumur

bor

10. PAM

4. Sungai

5. Kamar

mandi

umum

6. Kamar

mandi

sendiri

D. Sikap Masyarakat Terhadap Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

1. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat menambah pendapatan rumah

tangga

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

2. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan kesejahteraan

keluarga (pangan, sandang, papan yang lebih baik)

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

3. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke dapat memberikan lapangan pekerjaan

yang lebih banyak

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

4. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi semakin

padat warganya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

5. Dengan adanya kegiatan di Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi

lebih maju dan berkembang

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

6. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan pendidikan

anak-anak di wilayah kami menjadi lebih baik

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

7. Para pengunjung yang datang ke Pelabuhan Muara Angke memberikan

pengaruh buruk bagi masyarakat di wilayah kami

Page 129: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

107

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

8. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke mengakibatkan pudarnya budaya

masyarakat nelayan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

9. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke membuat masyarakat di wilayah kami

mengenal teknologi yang lebih maju

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

10. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke lebih banyak mendatangkan keuntungan

dibandingkan dengan kerugiannya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

11. Keuntungan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (keuntungan utama)

a. Meningkatkan taraf hidup / kesejahteraan ............................................

b. Menyerap tenaga kerja lokal .................................................................

c. Memberikan kesempatan berusaha .......................................................

d. Menambah pendapatan keluarga ...........................................................

e. Lain-lain ...............................................................................................

12. Permasalahan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (permasalahan utama)

a. Penurunan pendapatan ..........................................................................

b. Bertambahnya pengeluaran ...................................................................

c. Membuat keributan ...............................................................................

d. Terjadinya pungutan liar .......................................................................

e. Kepadatan penduduk .............................................................................

f. Timbulnya kesemrawutan......................................................................

g. Mempengaruhi budaya lokal.................................................................

h. Merasa tidak nyaman berusaha .............................................................

i. Lain-lain Belum ada

Page 130: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

108

HASIL KUESIONER PENELITIAN

“PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP

REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA (TINJAUAN SOSIOLOGIS

MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE,

KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)”

Nama Responden : Munip

Alamat : Kampung Nelayan, Blok Eceng

Kelurahan : Pluit

Kecamatan : Penjaringan

Propinsi : DKI Jakarta

Nama Pewawancara : Ibnu Mustaqim

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Agustus 2014, Pukul 15.50 WIB

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 131: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

109

A. Karakteristik Responden

1. Nama responden : Munip

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Umur : 48 Tahun

4. Suku bangsa : Madura

5. Pendidikan : SMA

6. Mata pencaharian utama : Pengurus Nelayan (Rajungan)

7. Apakah mata pencaharian Anda merupakan peralihan akibat adanya

Pelabuhan Muara Angke ? Tidak (Jika tidak, lanjut No. 7)

Jika iya, apa mata pencaharian utama sebelumnya dan kenapa beralih ?

8. Sudah berapa lama menjalani usaha tersebut ? 25 Tahun

9. Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil mata pencaharian

utama tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara

Angke)

Sebelum : Rp 45.000.000,00

Sesudah : Rp 6.500.000,00

10. Apakah mempunyai usaha lain, disamping mata pencaharian utama dalam

menambah pendapatan keluarga ? Tidak

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil usaha sampingan

tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara Angke)

Sebelum : Rp -

Sesudah : Rp -

11. Usaha apa saja yang dapat dikerjakan dengan memanfaatkan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke ? Tidak ada

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil pemanfaatan

kehadiran Pelabuhan Muara Angke tersebut ? Rp -

Jika tidak memanfaatkan, kenapa ? belum tertarik, tapi mungkin jika

pelabuhan sudah ramai saya akan membuka usaha di sana

12. Anggota Keluarga

No Nama Status dalam

keluarga

Jenis

kelamin

Umur

1 Munip Kepala keluarga L 48

2 Humiah Istri P 39

3 Khotimah Anak P 17

Page 132: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

110

4 Zainal Arifin Anak L 12

5 M. Umar Anak L 7

6 Siti Muarofah Anak P 3

7

8

9

B. Pengeluaran Rumah Tangga

No Macam Kebutuhan Bulanan ( Rp ) Tahunan (Rp )

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

A. Pangan :

1. Beras

2. Lauk pauk dan

sayuran

3. Makanan

tambahan

4. Kebutuhan dapur

4.000.000

6.000.000

2.000.000

3.000.000

6.000.000

8.000.000

2.000.000

4.000.000

Total 15.000.000 20.000.000

B. Non Pangan :

1. Pendidikan

2. Perumahan

3. Kesehatan

4. Listrik

5. Air/PAM

6. Telepon

5.000.000

200.000

1.000.000

400.000

400.000

1.000.000

8.000.000

400.000

1.000.000

400.000

600.000

2.000.000

Total 8.000.000 15.400.000

C. Kondisi dan Fasilitas Perumahan

1. Kondisi Perumahan

Atap Bilik Status Lantai Luas

1. Seng

2. Asbes

3. Genteng

1. Bambu

kayu

2. Kayu

3. Setengah

tembok

4. Tembok

1. Numpang

2. Sewa

3. Milik

sendiri

1. Tanah

2. Papan

3. Plester

4. Ubin

5. Porselin

1. < 50 m2

2. 50 –

100 m2

3. > 100

m2

Page 133: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

111

2. Fasilitas Perumahan

Pekarangan Hiburan Pendingin Bahan

Bakar

Sumber

Air

MCK

1. < 50 m2

2. 50 – 100

m2

3. > 100 m2

1. Radio

2. Tape

record

er

3. TV

4. Video

1. Alam

2. Kipas

angin

3. Lemari

es

4. AC

1. Kayu

2. Minyak

tanah

3. Gas

1. Sungai

2. Air

hujan

3. Mata

air

4. Sumur

bor

5. PAM

1. Sungai

2. Kamar

mandi

umum

3. Kamar

mandi

sendiri

D. Persepsi Mengenai Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

1. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat menambah pendapatan rumah

tangga

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

2. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan kesejahteraan

keluarga (pangan, sandang, papan yang lebih baik)

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

3. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke dapat memberikan lapangan pekerjaan

yang lebih banyak

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

4. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi semakin

padat warganya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

5. Dengan adanya kegiatan di Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi

lebih maju dan berkembang

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

6. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan pendidikan

anak-anak di wilayah kami menjadi lebih baik

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

7. Para pengunjung yang datang ke Pelabuhan Muara Angke memberikan

pengaruh buruk bagi masyarakat di wilayah kami

Page 134: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

112

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

8. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke mengakibatkan pudarnya budaya

masyarakat nelayan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

9. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke membuat masyarakat di wilayah kami

mengenal teknologi yang lebih maju

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

10. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke lebih banyak mendatangkan keuntungan

dibandingkan dengan kerugiannya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

11. Keuntungan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (keuntungan utama)

a. Meningkatkan taraf hidup / kesejahteraan ...............................................

b. Menyerap tenaga kerja lokal ....................................................................

c. Memberikan kesempatan berusaha ..........................................................

d. Menambah pendapatan keluarga ..............................................................

e. Lain-lain Banyak orang berdatangan

12. Permasalahan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (permasalahan utama)

a. Penurunan pendapatan .............................................................................

b. Bertambahnya pengeluaran ......................................................................

c. Membuat keributan ..................................................................................

d. Terjadinya pungutan liar ..........................................................................

e. Kepadatan penduduk ................................................................................

f. Timbulnya kesemrawutan.........................................................................

g. Mempengaruhi budaya lokal....................................................................

h. Merasa tidak nyaman berusaha ................................................................

i. Lain-lain Belum begitu merasakan

Page 135: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

113

HASIL KUESIONER PENELITIAN

“PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP

REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA (TINJAUAN SOSIOLOGIS

MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE,

KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)”

Nama Responden : Khafidin (Ketua RW 011)

Alamat : Kampung Nelayan, Muara Angke RW 011

Kelurahan : Pluit

Kecamatan : Penjaringan

Propinsi : DKI Jakarta

Nama Pewawancara : Ibnu Mustaqim

Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Juli 2014, Pukul 15.10 WIB

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 136: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

114

E. Karakteristik Responden

1. Nama responden : Khafidin

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Umur : 44 Tahun

4. Suku bangsa : Serang (Banten)

5. Pendidikan : SMP

6. Mata pencaharian utama : Pedagang Ikan

7. Apakah mata pencaharian Anda merupakan peralihan akibat adanya

Pelabuhan Muara Angke ? Tidak (Jika tidak, lanjut No. 7)

Jika iya, apa mata pencaharian utama sebelumnya dan kenapa beralih ?

8. Sudah berapa lama menjalani usaha tersebut ? 20 Tahun

9. Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil mata pencaharian

utama tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara

Angke)

Sebelum : Rp 10.000.000,00

Sesudah : Rp 15.000.000,00

10. Apakah mempunyai usaha lain, disamping mata pencaharian utama dalam

menambah pendapatan keluarga ? Tidak

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil usaha sampingan

tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara Angke)

Sebelum : Rp -

Sesudah : Rp -

11. Usaha apa saja yang dapat dikerjakan dengan memanfaatkan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke ? Tidak ada

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil pemanfaatan

kehadiran Pelabuhan Muara Angke tersebut ? Rp -

Jika tidak memanfaatkan, kenapa ? belum tertarik, belum ada lahan usaha

12. Anggota Keluarga

No Nama Status dalam

keluarga

Jenis

kelamin

Umur

1 Khafidin Kepala keluarga L 44

2 Hj. Evi Lusianti Istri P 35

3 Hidayat Anak L 18

4 Oji Anak L 15

Page 137: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

115

5 Indah Anak P 13

6 Arjuna Anak L 9

7 Cika Anak P 5

8 Ikbal Anak L 1

9

F. Pengeluaran Rumah Tangga

No Macam Kebutuhan Bulanan ( Rp ) Tahunan (Rp )

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

A. Pangan :

1. Beras

2. Lauk pauk dan

sayuran

3. Makanan

tambahan

4. Kebutuhan dapur

900.000

2.000.000

600.000

1.500.000

1.500.000

3.000.000

1.500.000

2.000.000

Total 5.000.000 8.000.000

B. Non Pangan :

1. Pendidikan

2. Perumahan

3. Kesehatan

4. Listrik

5. Air/PAM

6. Telepon

2.000.000

50.000

350.000

150.000

200.000

250.000

3.500.000

100.000

400.000

250.000

250.000

500.000

Total 3.000.000 5.000.000

G. Kondisi dan Fasilitas Perumahan

1. Kondisi Perumahan

Atap Bilik Status Lantai Luas

1. Seng

2. Asbes

3. Genteng

1. Bambu

kayu

2. Kayu

3. Setengah

tembok

4. Tembok

1. Numpang

2. Sewa

3. Milik

sendiri

1. Tanah

2. Papan

3. Plester

4. Ubin

5. Porselin

1. < 50 m2

2. 50 –

100 m2

3. > 100

m2

Page 138: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

116

2. Fasilitas Perumahan

Pekarangan Hiburan Pendingin Bahan

Bakar

Sumber

Air

MCK

1. < 50 m2

2. 50 – 100

m2

3. > 100 m2

1. Radio

2. Tape

record

er

3. TV

4. Video

1. Alam

2. Kipas

angin

3. Lemari

es

4. AC

1. Kayu

2. Minyak

tanah

3. Gas

1. Sungai

2. Air

hujan

3. Mata

air

4. Sumur

bor

5. PAM

1. Sungai

2. Kamar

mandi

umum

3. Kamar

mandi

sendiri

H. Persepsi Mengenai Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

1. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat menambah pendapatan rumah

tangga

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

2. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan kesejahteraan

keluarga (pangan, sandang, papan yang lebih baik)

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

3. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke dapat memberikan lapangan pekerjaan

yang lebih banyak

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

4. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi semakin

padat warganya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

5. Dengan adanya kegiatan di Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi

lebih maju dan berkembang

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

6. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan pendidikan

anak-anak di wilayah kami menjadi lebih baik

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

7. Para pengunjung yang datang ke Pelabuhan Muara Angke memberikan

pengaruh buruk bagi masyarakat di wilayah kami

Page 139: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

117

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

8. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke mengakibatkan pudarnya budaya

masyarakat nelayan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

9. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke membuat masyarakat di wilayah kami

mengenal teknologi yang lebih maju

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

10. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke lebih banyak mendatangkan keuntungan

dibandingkan dengan kerugiannya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

11. Keuntungan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (keuntungan utama)

a. Meningkatkan taraf hidup / kesejahteraan ...............................................

b. Menyerap tenaga kerja lokal ....................................................................

c. Memberikan kesempatan berusaha ..........................................................

d. Menambah pendapatan keluarga ..............................................................

e. Lain-lain

12. Permasalahan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (permasalahan utama)

a. Penurunan pendapatan .............................................................................

b. Bertambahnya pengeluaran ......................................................................

c. Membuat keributan ..................................................................................

d. Terjadinya pungutan liar ..........................................................................

e. Kepadatan penduduk ................................................................................

f. Timbulnya kesemrawutan.........................................................................

g. Mempengaruhi budaya lokal....................................................................

h. Merasa tidak nyaman berusaha ................................................................

i. Lain-lain

Page 140: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

118

HASIL KUESIONER PENELITIAN

“PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP

REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA (TINJAUAN SOSIOLOGIS

MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE,

KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)”

Nama Responden : Sasmi

Alamat : Kampung Nelayan, Blok Empang

Kelurahan : Pluit

Kecamatan : Penjaringan

Propinsi : DKI Jakarta

Nama Pewawancara : Ibnu Mustaqim

Hari/Tanggal : Kamis, 10 Juli 2014, Pukul 14.10 WIB

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 141: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

119

A. Karakteristik Responden

1. Nama responden : Sasmi

2. Jenis Kelamin : Perempuan

3. Umur : 45 Tahun

4. Suku bangsa : Jawa

5. Pendidikan : SD

6. Mata pencaharian utama : Pedagang Kerang

7. Apakah mata pencaharian Anda merupakan peralihan akibat adanya

Pelabuhan Muara Angke ? Tidak (Jika tidak, lanjut No. 7)

Jika iya, apa mata pencaharian utama sebelumnya dan kenapa beralih ?

8. Sudah berapa lama menjalani usaha tersebut ? 15 Tahun

9. Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil mata pencaharian

utama tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara

Angke)

Sebelum : Rp 6.000.000,00

Sesudah : Rp 2.000.000,00

10. Apakah mempunyai usaha lain, disamping mata pencaharian utama dalam

menambah pendapatan keluarga ? Tidak

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil usaha sampingan

tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara Angke)

Sebelum : Rp -

Sesudah : Rp -

11. Usaha apa saja yang dapat dikerjakan dengan memanfaatkan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke ? Tidak ada

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil pemanfaatan

kehadiran Pelabuhan Muara Angke tersebut ? Rp -

Jika tidak memanfaatkan, kenapa ? -

12. Anggota Keluarga

No Nama Status dalam

keluarga

Jenis

kelamin

Umur

1 Sunara Kepala keluarga L 50

2 Sasmi Istri P 45

3 Warkani Anak L 25

4 Tobiah Anak P 20

Page 142: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

120

5 Tito Anak L 12

6 Tatang Anak L 7

7

8

9

B. Pengeluaran Rumah Tangga

No Macam Kebutuhan Bulanan ( Rp ) Tahunan (Rp )

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

A. Pangan :

1. Beras

2. Lauk pauk dan

sayuran

3. Makanan

tambahan

4. Kebutuhan dapur

400.000

700.000

150.000

250.000

400.000

750.000

100.000

250.000

Total 1.500.000 1.500.000

B. Non Pangan :

1. Pendidikan

2. Perumahan

3. Kesehatan

4. Listrik

5. Air/PAM

6. Telepon

200.000

-

50.000

50.000

500.000

1.000.000

400.000

-

100.000

50.000

500.000

1.000.000

Total 1.800.000 2.050.000

C. Kondisi dan Fasilitas Perumahan

1. Kondisi Perumahan

Atap Bilik Status Lantai Luas

1. Seng

2. Asbes

3. Genteng

1. Bambu

kayu

2. Kayu

3. Setengah

tembok

4. Tembok

1. Numpang

2. Sewa

3. Milik

sendiri

1. Tanah

2. Papan

3. Plester

4. Ubin

5. Porselin

1. < 50 m2

2. 50 –

100 m2

3. > 100

m2

Page 143: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

121

2. Fasilitas Perumahan

Pekarangan Hiburan Pendingin Bahan

Bakar

Sumber

Air

MCK

1. < 50 m2

2. 50 – 100

m2

3. > 100 m2

1. Radio

2. Tape

record

er

3. TV

4. Video

1. Alam

2. Kipas

angin

3. Lemari

es

4. AC

1. Kayu

2. Minyak

tanah

3. Gas

1. Sungai

2. Air

hujan

3. Mata

air

4. Sumur

bor

5. PAM

1. Sungai

2. Kamar

mandi

umum

3. Kamar

mandi

sendiri

D. Persepsi Mengenai Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

1. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat menambah pendapatan rumah

tangga

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

2. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan kesejahteraan

keluarga (pangan, sandang, papan yang lebih baik)

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

3. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke dapat memberikan lapangan pekerjaan

yang lebih banyak

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

4. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi semakin

padat warganya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

5. Dengan adanya kegiatan di Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi

lebih maju dan berkembang

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

6. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan pendidikan

anak-anak di wilayah kami menjadi lebih baik

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

7. Para pengunjung yang datang ke Pelabuhan Muara Angke memberikan

pengaruh buruk bagi masyarakat di wilayah kami

Page 144: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

122

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

8. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke mengakibatkan pudarnya budaya

masyarakat nelayan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

9. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke membuat masyarakat di wilayah kami

mengenal teknologi yang lebih maju

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

10. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke lebih banyak mendatangkan keuntungan

dibandingkan dengan kerugiannya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

11. Keuntungan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (keuntungan utama)

a. Meningkatkan taraf hidup / kesejahteraan ...............................................

b. Menyerap tenaga kerja lokal ....................................................................

c. Memberikan kesempatan berusaha ..........................................................

d. Menambah pendapatan keluarga ..............................................................

e. Lain-lain

12. Permasalahan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (permasalahan utama)

a. Penurunan pendapatan .............................................................................

b. Bertambahnya pengeluaran ......................................................................

c. Membuat keributan ..................................................................................

d. Terjadinya pungutan liar ..........................................................................

e. Kepadatan penduduk ................................................................................

f. Timbulnya kesemrawutan.........................................................................

g. Mempengaruhi budaya lokal....................................................................

h. Merasa tidak nyaman berusaha ................................................................

i. Lain-lain

Page 145: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

123

HASIL KUESIONER PENELITIAN

“PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP

REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA (TINJAUAN SOSIOLOGIS

MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE,

KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)”

Nama Responden : Supendi

Alamat : Jl. Pelabuhan Baru, Blok Empang

Kelurahan : Pluit

Kecamatan : Penjaringan

Propinsi : DKI Jakarta

Nama Pewawancara : Ibnu Mustaqim

Hari/Tanggal : Sabtu, 12 Juli 2014, Pukul 14.15 WIB

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 146: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

124

A. Karakteristik Responden

1. Nama responden : Supendi

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Umur : 36 Tahun

4. Suku bangsa : Sunda

5. Pendidikan : STM

6. Mata pencaharian utama : Petugas Keamanan

7. Apakah mata pencaharian Anda merupakan peralihan akibat adanya

Pelabuhan Muara Angke ? Ya (Jika tidak, lanjut No. 7)

Jika iya, apa mata pencaharian utama sebelumnya dan kenapa beralih ?

Penjaga WC umum, karena terlalu banyak saingan dan adanya peluang

usaha baru dengan dibangunnya pelabuhan Muara Angke.

8. Sudah berapa lama menjalani usaha tersebut ? 4 Bulan

9. Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil mata pencaharian

utama tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara

Angke)

Sebelum : Rp 1.000.000,00

Sesudah : Rp 2.000.000,00

10. Apakah mempunyai usaha lain, disamping mata pencaharian utama dalam

menambah pendapatan keluarga ? Ya, Berdagang sejak pelabuhan

diresmikan

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil usaha sampingan

tersebut ? (sebelum dan sesudah kehadiran Pelabuhan Muara Angke)

Sebelum : Rp 30.000.000,00

Sesudah : Rp 3.000.000,00

11. Usaha apa saja yang dapat dikerjakan dengan memanfaatkan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke ? Berdagang

Berapa rata-rata pendapatan bersih per bulan dari hasil pemanfaatan

kehadiran Pelabuhan Muara Angke tersebut ? Rp 3.000.000,00

Jika tidak memanfaatkan, kenapa ? -

12. Anggota Keluarga

No Nama Status dalam

keluarga

Jenis

kelamin

Umur

1 Supendi Kepala keluarga L 36

Page 147: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

125

2 Siti Mulyani Istri P 24

3 Cindy Anak P 5

4 Rasyid Anak L 3

5

6

7

8

9

B. Pengeluaran Rumah Tangga

No Macam Kebutuhan Bulanan ( Rp ) Tahunan (Rp )

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

A. Pangan :

1. Beras

2. Lauk pauk dan

sayuran

3. Makanan

tambahan

4. Kebutuhan dapur

500.000

750.000

300.000

250.000

500.000

750.000

300.000

250.000

Total 1.800.000 1.800.000

B. Non Pangan :

1. Pendidikan

2. Perumahan

3. Kesehatan

4. Listrik

5. Air/PAM

6. Telepon

500.000

-

150.000

150.000

450.000

-

700.000

-

150.000

150.000

450.000

100.000

Total 1.250.000 1.550.000

C. Kondisi dan Fasilitas Perumahan

1. Kondisi Perumahan

Atap Bilik Status Lantai Luas

1. Seng

2. Asbes

3. Genteng

1. Bambu

kayu

2. Kayu

3. Setengah

tembok

1. Numpang

2. Sewa

3. Milik

sendiri

1. Tanah

2. Papan

3. Plester

4. Ubin

5. Porselin

1. < 50 m2

2. 50 –

100 m2

3. > 100

m2

Page 148: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

126

4. Tembok

2. Fasilitas Perumahan

Pekarangan Hiburan Pendingin Bahan

Bakar

Sumber

Air

MCK

1. < 50 m2

2. 50 – 100

m2

3. > 100 m2

1. Radio

2. Tape

record

er

3. TV

4. Video

1. Alam

2. Kipas

angin

3. Lemari

es

4. AC

1. Kayu

2. Minyak

tanah

3. Gas

1. Sungai

2. Air

hujan

3. Mata

air

4. Sumur

bor

5. PAM

1. Sungai

2. Kamar

mandi

umum

3. Kamar

mandi

sendiri

D. Persepsi Mengenai Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

1. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat menambah pendapatan rumah

tangga

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

2. Kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan kesejahteraan

keluarga (pangan, sandang, papan yang lebih baik)

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

3. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke dapat memberikan lapangan pekerjaan

yang lebih banyak

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

4. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi semakin

padat warganya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

5. Dengan adanya kegiatan di Pelabuhan Muara Angke wilayah kami menjadi

lebih maju dan berkembang

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

6. Dengan kehadiran Pelabuhan Muara Angke dapat meningkatkan pendidikan

anak-anak di wilayah kami menjadi lebih baik

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

Page 149: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

127

7. Para pengunjung yang datang ke Pelabuhan Muara Angke memberikan

pengaruh buruk bagi masyarakat di wilayah kami

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

8. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke mengakibatkan pudarnya budaya

masyarakat nelayan

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

9. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke membuat masyarakat di wilayah kami

mengenal teknologi yang lebih maju

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

10. Kegiatan di Pelabuhan Muara Angke lebih banyak mendatangkan keuntungan

dibandingkan dengan kerugiannya

a. Sangat setuju b. Setuju c. Tidak setuju d. Sangat tidak setuju

11. Keuntungan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (keuntungan utama)

a. Meningkatkan taraf hidup / kesejahteraan ...............................................

b. Menyerap tenaga kerja lokal ....................................................................

c. Memberikan kesempatan berusaha ..........................................................

d. Menambah pendapatan keluarga ..............................................................

e. Lain-lain

12. Permasalahan apa yang SANGAT Saudara rasakan dengan kehadiran

Pelabuhan Muara Angke (permasalahan utama)

a. Penurunan pendapatan .............................................................................

b. Bertambahnya pengeluaran ......................................................................

c. Membuat keributan ..................................................................................

d. Terjadinya pungutan liar ..........................................................................

e. Kepadatan penduduk ................................................................................

f. Timbulnya kesemrawutan.........................................................................

g. Mempengaruhi budaya lokal....................................................................

h. Merasa tidak nyaman berusaha ................................................................

i. Lain-lain

Page 150: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

128

Lampiran 9 Hasil Wawancara Tokoh Masyarakat

HASIL WAWANCARA

“PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP

REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA (TINJAUAN SOSIOLOGIS

MASYARAKAT DI SEKITARAN PELABUHAN MUARA ANGKE,

KELURAHAN PLUIT, JAKARTA UTARA)”

Nama Responden : Arfani

Alamat : Blok Empang, Muara Angke

Kelurahan : Pluit

Kecamatan : Penjaringan

Propinsi : DKI Jakarta

Nama Pewawancara : Ibnu Mustaqim

Hari/Tanggal : Rabu, 13 Agustus 2014, Pukul 12.30 WIB

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014/1435 H

Page 151: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

129

A. Karakteristik Responden

1. Nama responden : Arfani (Tokoh Masyarakat)

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Umur : 52 Tahun

4. Suku bangsa : Sunda (Serang)

5. Pendidikan : -

6. Mata pencaharian utama : Tukang Bambu

B. Sikap Terhadap Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

1. Bagaimana pandangan dan sikap masyarakat terhadap pembangunan

pelabuhan Muara Angke ?

Jawab : Senang dan menerima, asalkan pengembangannya sesuai dengan

standard an tetap memperhatikan nasib warga sekitar. Pihak pelabuhan

membolehkan kapal ojek untuk menepi di kawasan pelabuhan Muara

Angke, namun harus disertai dengan surat izin dan kelayakan kapal.

2. Bagaimana sikap masyarakat terhadap proses pembebasan lahan ?

Jawab : Pembebasan lahan ini ketika zamannya Pak Sutiyoso, tahun 2003-

2004 ada sekitar 3.626 m2 dibebaskan termasuk lahan garapan atau

tambak. Banyak warga yang terkena penggusuran, dan direlokasi ke rumah

susun, namun setelah beberapa bulan mereka, kembali lagi ke lahan yang

sudah dikuasai pemerintah tersebut. Pada awalnya sikap masyarakat

sempat menolak kehadiran pelabuhan karena lahan yang akan dijadikan

pelabuhan tersebut terlanjur dijadikan pemukiman dan sumber penghasilan

masyarakat.

3. Bagaimana sikap masyarakat terhadap lingkungan baru ini, apakah

menyenangkan atau sebaliknya ?

Page 152: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

130

a. Jika lebih menyenangkan, mengapa ? pada intinya kehadiran

pelabuhan ini juga dapat mendatangkan keuntungan, warga bisa

memperoleh penghasilan dari pekerjaan yang beragam. Kampung

nelayan ini harus dikelola dengan baik, Saya sudah mengelola

kampung ini sejak puluhan tahun lalu dan kerjasama warga juga

sangat saya harapkan.

b. Jika sebaliknya, mengapa ?

4. Apakah terjadi perubahan pola hubungan sosial antar masyarakat,

Bagaimanakah prosesnya dan mengapa hal itu bisa terjadi ?

Jawab : Ya ada perubahan, namun dalam hubungan sosial warga tidak

terlalu besar perubahannya, perkumpulan-perkumpulan rutin warga juga

masih berjalan sampai sekarang.

5. Apakah terjadi perubahan mata pencaharian masyarakat, Bagaimanakah

prosesnya dan mengapa hal itu bisa terjadi ?

Jawab : Perubahan mata pencaharian hanya terjadi bada sebagian kecil

warga saja seperti tukag ojek odong-odong, masih banyak warga yang

masih mengandalkan matapencaharian utama yang sudah mereka jalani

sejak lama. Saya berharap operasional pelabuhan bisa kembali normal,

sehingga banyak mendatangkan wisatawan yang nantinya akan

memberikan tambahan pendapatan bagi warga sekitar.

6. Apakah ada pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan dan

operasional pelabuhan Muara Angke ?

Jawab : Saya rasa masih kurang, paling ada hanya tukang parkir

pelabuhan, bahkan untuk kuli bangunan saja mereka lebih banyak

memperkerjakan tukang bangunan dari luar sini. Terkadang Saya juga

diminta mandor untuk mencarikan kuli bangunan dari warga sekitar.

Page 153: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

131

7. Bagaimana masalah-masalah yang dihadapi masyarakat dengan kehadiran

pelabuhan Muara Angke ?

Jawab : Untuk masalah-masalah sosial akibat pembangunan pelabuhan

belum pernah ada. Masalah lebih bersifat teknis seperti keadaan jalan

menuju pelabuhan yang ambles dan sering terjadi banjir, itu diakibatkan

karena banyaknya kendaraan proyek yang melintas ketika pembangunan

pelabuhan berlangsung. Kemudian juga penutupan akses pelabuhan

melalui jalur belakang yang tadinya merupakan jalur trayek ojek odong-

odong, dan mengakibatkan berkurangnya pendapatan tukang ojek odong-

odong.

Page 154: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

132

Lampiran 10 Dokumentasi Lapangan

Kantor Karang Taruna RW 011, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara

Page 155: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

133

Pintu masuk Pelabuhan Muara Angke

Area parkir Pelabuhan Muara Angke

Page 156: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

134

Kantor dan Shelter Pelabuhan

Dermaga Pelabuhan

Page 157: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

135

Kondisi Area pengolahan kerang Blok Empang

Page 158: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

136

Lampiran 11 Gambar Lokasi Penelitian

Sumber : http://dishub.jakarta.go.id/

Cakupan wilayah terdampak Pembangunan Pelabuhan Muara Angke

Page 159: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

137

Lampiran 12 Rumus Perhitungan

Persentase responden :

Jumlah responden ÷ Total responden × 100

Pendapatan / pengeluaran terendah :

formula Ms. Excel, contoh : =MIN(B31:B33)

Pendapatan / pengeluaran tebesar :

formula Ms. Excel, contoh : =MAX(B31:B33)

Pendapatan Total :

Pendapatan utama + pendapatan tambahan

Pengeluaran Total :

Pengeluaran pagan + pengeluaran non pangan

Rata-rata pendapatan/pengeluaran :

formula Ms. Excel, contoh : =AVERAGE(P22:P25)

Selisih pendapatan / pengeluaran :

Pendapatan / pengeluaran sesudah – pendapatan / pengeluaran sebelum

Persentase perubahan pendapatan / pengeluaran :

Formula Ms. Excel, Selisih pendapatan / pengeluaran ÷ ABS (Pendapatan /

pengeluaran sesudah, contoh : =(W27-W26)/ABS(W26)

Page 160: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

139

Page 161: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

140

Page 162: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

141

Page 163: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

142

Page 164: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

143

Page 165: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

144

Page 166: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

145

Page 167: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

146

Page 168: DAMPAK REKLAMASI PANTAI UTARA JAKARTA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28564/1/IBNU... · Antropologi: Dampak Reklamasi ... Salah satu bagian dari rencana reklamasi

147

BIODATA PENULIS

Ibnu Mustaqim (22 tahun), lahir 11 Maret 1993 di

Boyolali, Jawa Tengah. Terlahir dari pasangan orang tua

yang sangat diteladani dan dibanggakan, Bapak Slamet

dan Ibu Isminingsih (Almarhumah), anak pertama dari

dua bersaudara adiknya bernama Taufik Saifulloh.

Penulis meriwayatkan pendidikan menengahnya di

Jakarta, yaitu SDN Tegal Alur 10 Pagi, SMPN 120

Jakarta, dan MAN 17 Jakarta. Sejak MA penulis

memang sangat mendambakan bisa masuk UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, selain karena keinginan pribadi yang ingin mempelajari

ilmu secara komprehensif (Dunia dan Akhirat), dorongan dan doa orang tua juga

menjadi motivasi utama penulis untuk mewujudkannya. Pada tahap awal seleksi

masuk PTN melalui jalur PMDK, penulis gagal karena salah memperhitungkan

jurusan yang diminati, kemudian penulis mengikuti SNMPTN, dan Alhamdulillah

penulis berhasil diterima di Jurusan Pendidikan IPS, FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis sangat bangga dengan pengalaman yang didapat selama menjalami kuliah

di Jurusan Pendidikan IPS, bangga dengan persahabatan dan kekeluargaan yang

telah terjalin dengan ritme yang mirip pelana kuda, bangga dengan segala

perbedaan yang ada, memaksa kita untuk membaur dalam perbedaan karena

sebenarnya kompak itu tidak berarti seragam, bangga dengan sensitivitas yang

natural terlahir, sehingga saling dukung, saling menyemangati, dan saling

mendoakan menjadi hal yang sangat lumrah dijumpai, dan juga berbagai sense

kebanggan yang lain, yang tidak akan cukup untuk dinarasikan disini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada

teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS 2010, terlebih untuk kalian keluarga

besar 1A, @SosioAntro10, dan ATK Fams. Skripsi ini secara tidak langsung

sebenarnya merupakan bentuk dedikasi atas persahabatan dan kekeluargaan yang

telah terbangun selama ini, dan akan terus terjalin dengan baik sampai kapanpun.

Senang bisa mengenal dan berbagi dengan kalian semua, semoga ikatan ini akan

selalu survive dimanapun, bagaimanapun, dan sampai kapanpun….

Penulis adalah mahasisiwa angkatan 2010 Jurusan Pendidikan IPS Konsenterasi

Sosiologi-Antropologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selama berkuliah, penulis juga aktif di organisasi intra

ataupun ekstra kampus ; Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Volunteer Senat

Mahasiswa (SEMA 2013) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Selain itu penulis juga aktif di Pandorasquad, merupakan komunitas pecinta seni

visual kampus UIN.

Ibnu Mustaqim (1110015000033)

Contact : 08988101448, BBM : 765DD19E

Email : [email protected]