87570017-laporan-kf-n-1
TRANSCRIPT
VOLUME MOLAR PARSIAL
1. TUJUAN
Menentukan volume molar parsial NaCl sebagai fungsi rapat massa
2. TEORI DASAR
Volume molar parsial dari sebuah substansi dapat diartikan sebagai perubahan volume ketika 1
mol substansi bertambah untuk volume campuran yang sangat besar. Volume total dari campuran
dapat diartikan sebagai volume molar parsial komponen.Ada tiga sifat termodinamik molal
parsial utama, yakni ; (i) volum parsial dari komponen-kompenen dalam larutan, (ii) entalpi molal
parsial, dan (iii) enegi bebas molal parsial. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
NaCl dan aquades.
3. DATA PENGAMATAN
Truang = 25 Co
Wpikno kosong = 19.07 g
Wpikno+air = 44,53g
[NaCl] Wpicno+NaCl (g)0.3 M 44,850.6 M 45,050.9 M 45.81.2 M 46.121.5 M 46.40
4. PERHITUNGAN
a. Penentuan volume piknometer
b. Penentuan
[NaCl]
0.3 M 1.0248480.6 M 1.0369880.9 M 1.0495201.2 M 1.0616601.5 M 1.068317
c. Penentuan mol zat
0.007661mol
[NaCl] Mol NaCl (mol)0.3 M 0.0076610.6 M 0.0153210.9 M 0.0229821.2 M 0.0306431.5 M 0.038303
d. Penentuan berat pelarut (WS)
WNaCl 0.3M = molNacl 0.3M . MrNaCl = 0.007661mol x (22.98 + 35.45) = 0.007661x 58.43 =0.44763g
WS = Wpikno+NaCl 0.3M – Wpikno kosong – WNaCl 0.3M = 44,85 – 19.07- 0.44763 = 25,72g
[NaCl] Wpelarut
(g)0.3 M 25.720.6 M 25.580.9 M 25.461.2 M 25.321.5 M 25.04
e. Penentuan mol pelarut
[NaCl] Wzat(g) Wpelarut(g) Molpelarut(g)0.3 M 0.45 25.72 1.4290.6 M 0.90 25.58 1.4210.9 M 1.34 25.46 1.4141.2 M 1.79 25.32 1.4071.5 M 2.24 25.04 1.391
f. Penentuan Volume Molar Nyata (φ)
Pada NaCl 0.3 M
55.4124
g.
[NaCl]
0.3 M 55.41240.6 M 55.060350.9 M 53.604991.2 M 53.116781.5 M 52.89855
g. Grafik
[NaCl] Mol
NaCl
(mol)0.3 M 55.4124 0.007661 0.0875250.6 M 55.06035 0.015321 0.1237790.9 M 53.60499 0.022982 0.1515981.2 M 53.11678 0.030643 0.1750501.5 M 52.89855 0.038303 0.195712
h. Penentuan volume molar parsial
[NaCl] V*p Vp
0.3 M 18.05337 18.07039
0.6 M 18.05337 18.10096
0.9 M 18.05337 18.13975
1.2 M 18.05337 18.18485
1.5 M 18.05337 18.23597
5. PEMBAHASAN
Pada eksperimen ini dilakukan percobaan untuk menentukan volume molar parsial. Volume molal parsial
merupakan volume dimana terdapat perbandingan antara pelarut dengan zat terlarut, yang ditentukan oleh
banyaknya zat mol zat terlarut yang terdapat dalam 1000 gram pelarut. Tujuan dari percobaan yang
dilakukan ini adalah untuk menentukan volum molar parsial komponen larutan. Percobaan ini
menggunakan bahan NaCl dan akuades, NaCl berfungsi sebagai zat terlarut dan akuades sebagai pelarut.
NaCl digunakan karena merupakan larutan elekrolit kuat yang akan terurai menjadi ion Na+ dan Cl- di
dalam air dan mampu menyerap air tanpa adanya penambahan volume suatu larutan, sehingga disebut
dengan volume molal parsial semu. Reaksi yang terjadi pada langkah ini adalah :
NaCl Na+ + Cl-
Pada tempat terdekat dari suatu ion positif, molekul-molekul air yang mengelilingi letaknya sedemikian
rupa, sehingga ujung negative dari dipol akan mengarah ke muatan positif dari zat. Sedangkan molekul-
molekul ini yang mengelilingi ion negatif, ujung positifnya akan mengarah pada muatan negatif. Sebelum
percobaan piknometer ditimbang terlebih dulu. Piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
massa jenis larutan. Berat piknometer kosong sebesar 19,07 gram dan berat ketika penuh dengan akuades
sebesar 44,53 gram. Perlakuan awal adalah membuat larutan NaCl 3,0 M sebanyak 25 mL, perlakuan ini
dilakukan dengan melarutkan garam NaCl dengan akuades,.Larutan NaCl 3,0 M sebanyak 25 mL yang
terbentuk, kemudian dibuat lagi dengan konsentrasi 0,3M, 0,6M, 0,9M, 1,2M, 1,5M dari konsentrasi
awalnya (3,0 M). Masing-masing larutan tersebut dimasukkan dalam piknometer, kemudian piknometer
ditimbang dalam keadaan penuh NaCl dan diukur suhunya. Masing-masing larutan dalam piknometer
memiliki berat yang berbanding lurus dengan konsentrasi NaCl, yaitu semakin kecil konsentrasi NaCl
maka beratnya semakin kecil pula. Selain itu, massa jenis NaCl lebih besar dari massa jenis akuades.
Namun, secara garis besarnya, perubahan konsentrasi tidak mempengaruhi suhu larutan NaCl. Berat jenis
larutan NaCl diperoleh dari hasil kali massa jenis akuades dengan berat larutan NaCl (berat piknometer
yang berisi larutan NaCl dikurang piknometer kosong) yang kemudian dibagi dengan berat akuades (berat
piknometer berisi akuades dikurang berat piknometer kosong. Besarnya berat jenis larutan NaCl dari
konsentrasi 1,5-0,3 M semakin kecil yaitu 1.068317 g/mL, 1.061660 g/mL, 1.049520g/mL,
1.036988g/mL, 1.024848g/mL. semakin kecil konsentrasi maka akan semakin kecil berat jenisnya. Hal
ini disebabkan karena semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, menunjukkan jumlah partikel dalam
larutan tersebut semakin banyak. Dengan kata lain, konsentrasi suatu larutan berbanding lurus dengan
densitas larutan. Dari grafik antara volume molar nyata terhadap √m, diperoleh slope ∂Φ/∂√m = -26,023.
Pada percobaan ini terjadi kekurangtepatan bisa disebabka oleh pengaruh suhu dari lingkungan. Volume
molar parsial juga bergantung pada suhu. Karena jika suhu tinggi maka volume molar parsial tinggi selain
itu kesterilan alat juga sangant berpengaruh tentunya.. NaCl adalah zat padat ionik polar yang gaya
tariknya begitu kuat sehingga untuk dapat larut, NaCl memerlukan solven yang sangat polar sekali yaitu
air. Jika NaCl diganti dengan MgCl2 maka volume molar parsialnya akan berkurang. Karena garam akan
memutuskan struktur air yang terbuka ketika ion-ionya terhidrasi, sehingga volumenya sedikit menyusut.
F. Kesimpulan
Dari hasil percobaan, volume molar parsial yang didapat dari variasi konsentrasi NaCl ialah sebagai
berikut.
Volume molar parsial NaCl 0.3 M = 18.07039mL
Volume molar parsial NaCl 0.6 M = 18.10096mL
Volume molar parsial NaCl 0.9 M = 18.13975mL
Volume molar parsial NaCl 1.2 M = 18.18485mL
Volume molar parsial NaCl 1.5 M = 18.23597mL
G. Daftar Pustaka
P.W. Atkins “Physical Chemistry” 3rd. Ed. Oxford University. . Pp 161, 168
Shoemaker, David. P “Experiments in Physical Chemistry” 5th Ed.. Mc. Graw Hill, New York 1989. Pp
187-194
Anonim. 2011. aquades. http://id.wikipedia.org.wiki/Aseton, diakses tanggal 14 Maret 2012.
LAPORAN KIMIA FISIK
PERCOBAAN N-1
PENENTUAN VOLUME MOLAR PARSIAL
Vivi Fitriyanti
10510037
Kelompok VI
Shift : kamis pagi
Tanggal Percobaan : 8 Maret 2012
Tanggal Laporan : 15 Maret 2012
Assistant : Nungky Aprilia 10508040 & Aprini Dwi Bonita 10508103
LABORATORIUM KIMIA FISIK
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012
A. Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa dalam penentuan volume molar parsial dengan menggunakan piknometer harus
menggunakan thermostat?
Termostat digunakan untuk mengatur suhu larutan agar tetap sama dengan suhu ruangan.
Penambahan NaCl akan mengakibatkan jumlah partikel semakin banyak sehingga kemungkinan
untuk saling bertumbukan antar masing-masing partikel semakin besar. Hal ini mengakibatkan
besarnya energi kinetik yang dihasilkan sehingga gesekan antar partikel yang bertumbukan
menghasilkan panas dan mengakibatkan suhu dalam larutan akan naik. Kenaikan suhu ini jika
tidak distabilkan oleh thermostat akan mempengaruhi nilai kerapatan. Kerana kerapatan air
berbeda-beda pada suhu yang berbeda pula.
2. Selama piknometer direndam di dalam thermostat selama 15 menit, mengapa anda harus
melakukan penambahan larutan ke dalam piknometer?
Ditakutkan volume larutan akan berkurang, sehingga untuk menjaga agar volume tetap, dilakukan
penambahan.