802-1301-1-sm

6
PROSIDING 2011© HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6 TA7 - 1 PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT PEMENUHAN UTILITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERDESAAN DI DUSUN GIRING-GIRING DESA KALASE’RENA KEC. BONTONOMPO KAB. GOWA Moh. Mochsin Sir, Imriyanti & Rahmi Amin Ishak Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea - Makassar, 90245 Telp./Fax: (0411) 589707/(0411) 589707 e-mail: mohammadmsir @yahoo.com Abstrak Dewasa ini dalam pembangunan, kemakmuran haruslah merata kepada semua masyarakat baik yang ada di perkotaan maupun di perdesaan. Untuk mewujudkan pembangunan yang merata maka dirasakan perlunya pendekatan perencanaan dari bawah (bottom up approach) dengan melibatkan masyarakat pada tingkat bawah. Di Dusun Giring-Giring Desa kalase’rena Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa merupakan wilayah study di dalam menerapkan pengabdian masyarakat. Ini bertujuan untuk masyarakat yang dituntut lebih mandiri didalam menghadapi tantangan untuk membangun dan perbaikan sistem utilitas/prasarana lingkungan. Permasalahan yang terjadi di Dusun Giring-Giring adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemahaman dan kesadaran kebutuhan sistem utilitas/prasarana lingkungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga pelaksanaan pembangunan di perdesaan dapat bertepat guna bagi masyarakat sendiri dalam kehidupannya. Untuk membantu menangani masalah ini, maka diperlukan suatu bentuk atau pola partisipasi masyarakat dalam menangani dan membangun dan memperbaiki sistem utilitas/prasarana lingkungan permukiman. Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis permasalahan melalui observasi di lapangan kemudian diadakan pendekatan dengan masyarakat dengan cara memberikan partisipasi masyarakat secara langsung melalui pemberian informasi tentang ruang rumah sehat yang memenuhi standar. Adapun informasi yang diberikan mengenai kondisi sistem utilitas/prasarana permukiman (jaringan jalan, drainase, listrik, MCK, air bersih, persampahan). Informasi ini langsung mengarah pada partisipasi masyarakat dalam pengembangan sistem utilitas/prasarana permukiman di perdesaan. Dengan adanya kegiatan ini maka diharapkan akan menghasilkan kebutuhan utilitas/prasarana lingkungan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat di Dusun Giring-Giring dan sekaligus memberikan arahan tentang partisipasi masyarakat berdasarkan kesepakatan masyarakat setempat untuk dijadikan acuan sebagai pelaksanaan pembangunan selanjutnya di masa datang. Kata Kunci: partisipasi, utilitas/prasarana, lingkungan, observasi,masyarakat. PENDAHULUAN Pembangunan di perdesaan maupun perkotaan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun swadaya masyarakat, belum dapat memenuhi dan mengimbangi tingkat kebutuhan masyarakat akan pembangunan. Bahkan terdapat kecenderungan bahwa pembangunan di berbagai sector di desa dan kota semakin tertinggal dari laju pertumbuhan jumlah penduduk [1]. Pemerintah dalam menghadapi di perdesaan, telah banyak melakukan program-program pembangunan di berbagai sektor terutama dalam pengadaan kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan perdesaan. Dalam tahap pembangunan pada saat ini masyarakat perlu partisipasi dan ditempatkan pada posisi yang benar dalam pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan prasarana dan sarana di lingkungan permukimannya sendiri. Pembangunan perdesaan yang mengarah pada pengembangan partisipasi masyarakat adalah Dusun Giring-Giring desa Kalase’rena kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Maka permasalahan yang terjadi di Dusun Giring-Giring dalam penanganan utilitas lingkungan khususnya sarana dan prasarana di permukiman masyarakat yang perencanaannya dengan mengikutsertakan masyarakat adalah kekurangtahuan masyarakat mengenai pemahaman dan kesadaran kebutuhan prasarana tersebut.

Upload: dionzdyonz

Post on 13-Sep-2015

14 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

transportasi

TRANSCRIPT

  • PROS ID ING 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

    Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

    Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6

    TA7 - 1

    PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT PEMENUHAN

    UTILITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN PERDESAAN

    DI DUSUN GIRING-GIRING DESA KALASERENA KEC. BONTONOMPO KAB. GOWA

    Moh. Mochsin Sir, Imriyanti & Rahmi Amin Ishak

    Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin

    Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea - Makassar, 90245

    Telp./Fax: (0411) 589707/(0411) 589707

    e-mail: mohammadmsir @yahoo.com

    Abstrak

    Dewasa ini dalam pembangunan, kemakmuran haruslah merata kepada semua masyarakat

    baik yang ada di perkotaan maupun di perdesaan. Untuk mewujudkan pembangunan yang

    merata maka dirasakan perlunya pendekatan perencanaan dari bawah (bottom up

    approach) dengan melibatkan masyarakat pada tingkat bawah. Di Dusun Giring-Giring

    Desa kalaserena Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa merupakan wilayah study di dalam menerapkan pengabdian masyarakat. Ini bertujuan untuk masyarakat yang dituntut

    lebih mandiri didalam menghadapi tantangan untuk membangun dan perbaikan sistem

    utilitas/prasarana lingkungan. Permasalahan yang terjadi di Dusun Giring-Giring adalah

    kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pemahaman dan kesadaran kebutuhan sistem

    utilitas/prasarana lingkungan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga

    pelaksanaan pembangunan di perdesaan dapat bertepat guna bagi masyarakat sendiri

    dalam kehidupannya. Untuk membantu menangani masalah ini, maka diperlukan suatu

    bentuk atau pola partisipasi masyarakat dalam menangani dan membangun dan

    memperbaiki sistem utilitas/prasarana lingkungan permukiman. Metode yang digunakan

    adalah dengan menganalisis permasalahan melalui observasi di lapangan kemudian

    diadakan pendekatan dengan masyarakat dengan cara memberikan partisipasi masyarakat

    secara langsung melalui pemberian informasi tentang ruang rumah sehat yang memenuhi

    standar. Adapun informasi yang diberikan mengenai kondisi sistem utilitas/prasarana

    permukiman (jaringan jalan, drainase, listrik, MCK, air bersih, persampahan). Informasi ini

    langsung mengarah pada partisipasi masyarakat dalam pengembangan sistem

    utilitas/prasarana permukiman di perdesaan. Dengan adanya kegiatan ini maka

    diharapkan akan menghasilkan kebutuhan utilitas/prasarana lingkungan yang benar-benar

    dibutuhkan oleh masyarakat di Dusun Giring-Giring dan sekaligus memberikan arahan

    tentang partisipasi masyarakat berdasarkan kesepakatan masyarakat setempat untuk

    dijadikan acuan sebagai pelaksanaan pembangunan selanjutnya di masa datang.

    Kata Kunci: partisipasi, utilitas/prasarana, lingkungan, observasi,masyarakat.

    PENDAHULUAN

    Pembangunan di perdesaan maupun perkotaan, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun

    swadaya masyarakat, belum dapat memenuhi dan mengimbangi tingkat kebutuhan masyarakat akan

    pembangunan. Bahkan terdapat kecenderungan bahwa pembangunan di berbagai sector di desa dan kota

    semakin tertinggal dari laju pertumbuhan jumlah penduduk [1]. Pemerintah dalam menghadapi di perdesaan,

    telah banyak melakukan program-program pembangunan di berbagai sektor terutama dalam pengadaan

    kebutuhan prasarana dan sarana lingkungan perdesaan. Dalam tahap pembangunan pada saat ini masyarakat

    perlu partisipasi dan ditempatkan pada posisi yang benar dalam pembangunan, khususnya yang berkaitan

    dengan kebutuhan prasarana dan sarana di lingkungan permukimannya sendiri. Pembangunan perdesaan yang

    mengarah pada pengembangan partisipasi masyarakat adalah Dusun Giring-Giring desa Kalaserena kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Maka permasalahan yang terjadi di Dusun Giring-Giring dalam penanganan

    utilitas lingkungan khususnya sarana dan prasarana di permukiman masyarakat yang perencanaannya dengan

    mengikutsertakan masyarakat adalah kekurangtahuan masyarakat mengenai pemahaman dan kesadaran

    kebutuhan prasarana tersebut.

  • Pengembangan Partisipasi Masyarakat Pemenuhan Moh. Mochsen Sir, Imriyanti & Rahmi Amin Ishak Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

    ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 5 : Desember 2011

    TA7 - 2

    Bentuk pemenuhan sarana dan prasarana lingkungan ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan utilitas

    lingkungan yang diprioritaskan saat ini dengan melalui pengembangan partisipasi masyarakat. Dengan adanya

    kegiatan ini maka diharapkan akan menghasilkan prioritas kebutuhan sarana dan prasarana lingkungan di

    Dusun Giring-Giring dan sekaligus memberikan arahan pengembangan partisipasi berdasarkan kesepakatan

    dengan masyarakat setempat untuk dijadikan acuan sebagai pelaksanaan pembangunan selanjutnya di masa

    datang. Permukiman petani merupakan suatu bentuk lingkungan permukiman dengan fasilitas lingkungan yang

    berbatasan dengan daerah pertanian dan kehidupan perekonomiannya didapatkan dari hasil bertani. Kondisi

    rumah di lingkungan permukiman pertanian (pedesaan) dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu: rumah

    permanen, rumah semi permanen, rumah temporer [2]. Kondisi lingkungan permukiman perdesaan

    mempunyai empat kemungkinan bentuk struktur komunitas, yaitu radial, memusat ( fokus ), linear, simpul

    (nodal), lingkungan permukiman perdesaan dominan berbentuk memusat (focus) yang mengarah pada

    perkembangan perumahan yang dihubungkan dengan prasarana permukiman [3]. Pemenuhan prasarana

    permukiman perdesaan selalu diperoleh melalui partisipasi masyarakat desa setempat. partisipasi adalah suatu

    usaha berkelanjutan yang memungkinkan masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan, baik secara aktif

    maupun pasif. Partisipasi tersebut dapat dimanfaatkan pula sebagai sarana mengkomunikasikan keinginan

    masyarakat untuk ikut melakukan kontrol terhadap kegiatan pembangunan [4].

    METODA PENELITIAN

    Metode yang digunakan adalah dengan menganalisis permasalahan melalui observasi di lapangan kemudian

    diadakan pendekatan dengan masyarakat dengan cara memberikan partisipasi masyarakat secara langsung

    melalui pemberian informasi tentang ruang rumah sehat yang memenuhi standar [5]. Adapun informasi yang

    diberikan mengenai kondisi sistem utilitas/prasarana permukiman (jaringan jalan, drainase, listrik, MCK, air

    bersih, persampahan). Informasi ini langsung mengarah pada partisipasi masyarakat dalam pengembangan

    sistem utilitas/prasarana permukiman di perdesaan.

    HASIL DAN BAHASAN

    Karakter Fisik Lokasi

    Letak Geografi

    Letak dusun Giring-Giring desa Kalaserena kecamatan Bontonompo kabupaten Gowa merupakan desa permukiman petani dimana sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Bajeng, sebelah barat dengan

    kelurahan Tamallayang, sebelah selatan yakni berbatasan dengan dusun Balaburu, sebelah timur dengan

    Kabupaten Takalar. Luas wilayah Dusun Giring-Giring sebesar 0,75 Ha, dengan jumlah penduduk 881 orang.

    Penggunaan Lahan

    Tanah di Dusun Giring-Giring Desa Kalaserena Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa dominan dipergunakan sebagai lahan persawahan, perkebunan, perumahan dan lain-lain.

    Gambar 1. Peta Kabupaten Gowa dan Dusun Giring-Giring

  • PROS ID ING 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

    Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

    Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6

    TA7 - 3

    Kondisi lahan pertanian di desa tersebut merupakan persawahan tadah hujan, sehingga penduduk di desa

    tersebut memiliki dua jenis pekerjaan yaitu sebagai petani sekaligus pembuat batu bata, karena lokasi kegiatan

    ini merupakan salah satu daerah penghasil batu bata di Sulawesi Selatan.

    Tabel 1. Penggunaan Lahan di Dusun Giring-Giring

    No. Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Persentase (%)

    1

    2

    3

    4

    5

    Permukiman 62,083

    Sawah Tadah 120,492

    Pekarangan, tempat pembuatan bata 226,072

    Perkebunan 49,063

    12,87

    25,00

    46,87

    10,17

    5,09 Jalan, sungai, kuburan dll 24,660

    Jumlah 482,370 100,00

    Sumber : Monografi Kelurahan Kalaserena, 2010

    Dusun Giring-Giring desa Kalaserena yang menjadi salah satu penghasil tambang golongan C yaitu batu bata, lokasinya berbatasan langsung dengan kabupaten Takalar sehingga pencapaiannya dapat melalui kabupaten

    Takalar. Kondisi perekonomian masyarakatnya dominan ekonomi menengah kebawah.

    Kondisi Perumahan dan Permukiman

    Lingkungan permukiman yang ada di Dusun Giring-Giring Desa Kalaserena Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa sebahagian besar bangunannya berbentuk rumah tradisional Makassar yaitu berbentuk

    panggung.

    Tabel 2. Penggunaan Lahan di Dusun Giring-Giring

    Kondisi Bangunan Unit

    Permanen 11

    Semi permanen 19

    Rumah Panggung 56

    TOTAL 86

    Sumber; Monografi Kelurahan Kalaserena, 2010

    Pada musim penghujan sering terjadi genangan air yang berada di sekitar rumah-rumah penduduk di Dusun

    Giring-Giring, hal ini disebabkan banyaknya kubangan/lubang akibat kerukan tanah sebagai bahan baku

    pembuatan bata, sehingga menyebabkan pekarangan rumah mengalami jalan yang becek.

    Gambar 2. Kondisi Perkebunan, persawahan dan tempat pembuatan batu-bata

    Gambar 3. Type rumah di Dusun Giring-Giring

  • Pengembangan Partisipasi Masyarakat Pemenuhan Moh. Mochsen Sir, Imriyanti & Rahmi Amin Ishak Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

    ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 5 : Desember 2011

    TA7 - 4

    Perumusan Kebutuhan Utilitas/Prasarana Lingkungan

    Dalam perumusan kebutuhan utilitas/prasarana lingkungan diperlukan masukan atau saran dari masyarakat

    mengenai permaslahan yang menyangkut tentang prasarana lingkungan, sehingga aspirasi dari masyarakat

    dapat tertampung dalam proses perencanaan di suatu kawasan yang berupa urutan prioritas pemenuhan

    kebutuhan prasarana lingkungan di Dusun Giring-Giring desa Kalaserena. Untuk menampung aspirasi masyarakat di Dusun Giring-Giring, ada dua hal yang dilakukan yaitu:

    Pertemuan warga yang diselenggarakan di Balai Kelurahan desa Kalaserena. Pertemuan warga ini diikuti oleh masyarakat dusun Giring-Giring desa Kalaserena yang merupakan perwakilan dari dusun tersebut dan aparat kelurahan. Dari pertemuan warga tersebut menghasilkan suatu penilaian atau saran-

    saran tentang perbaikan prasarana lingkungan permukimannya, antara lain prasarana jaringan jalan, saluran

    drainase, air bersih, MCK dan persampahan

    Penyebaran kuisioner Penyebaran kuisioner kepada masyarakat dusun Giring-Giring desa Kalaserena dimaksudkan untuk menyusun ututan prioritas kebutuhan utilitas/prasarana lingkungan.

    Tabel 3. Penilaian Masyarakat Terhadap Kondisi Prasarana Lingkungan

    Lokasi Utilitas/Prasarana Keterangan

    Dusun Giring-

    Giring Desa

    Kalaserena

    Jaringan Jalan Perbaikan jaringan jalan utama sebagai sarana transportasi

    Sebaiknya dilakukan pavingsasi bagi jalan setapak.

    Saluran Drainase Belum ada saluran drainase untuk pembuangan air hujan dan limbah

    rumah tangga di dusun tersebut.

    Air Bersih Masih sangat memprihatinkan terutama pada saat musim kemarau,

    sehingga air bersih masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

    MCK MCK umum yang ada tidak bias difungsikan karena air tidak mencukupi

    dan tidak ada saluran air kotor/parit.

    Persampahan Belum adanya lahan untuk penampungan sampah.

    Sumber : Hasil Analisis, 2010

    Partisipasi masyarakat merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan

    utilitas/prasarana permukiman yang memadai di dusun Giring-Giring, partisipasi masyarakat sebenarnya bukan

    hal yang baru. Pemerintah telah membentuk berbagai lembaga yang bersifat formal di berbagai tingkatan

    masyarakat, misalnya LKMD di dusun Giring-Giring desa Kalaserena. Lembaga-lembaga formal tersebut masih didukung oleh berbagai organisasi fungsional kemasyarakatan lainnya, seperti PKK, KUD dan

    sebagainya.

    Standar Perencanaan Teknis Utilitas/Prasarana Lingkungan

    Sistem utilitas dan prasarana penunjang dalam permukiman yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah jalan, air

    bersih, saluran drainase, persampahan dan MCK.

    Jalan Lingkungan

    Hierarki jalan di lokasi sudah teratur dan berfungsi sebagai pembatas rumah dan pembagian wilayah. Kondisi

    jalan utama berupa jalan lingkungan sebagai area transportasi dalam keadaan rusak, sehingga pada saat musim

    penghujan sering becek dan bahkan terjadi genangan air yang cukup tinggi.

    Lebar jalan yang ada sekitar 2-4 m, dengan kondisi jalan belum diaspal hanya berupa pengerasan. Dengan

    partisipasi masyarakat maka pengembangan jalan di dusun tersebut disesuaikan dengan standar perencanaan

    jalan, yaitu:

    a. Ukuran Jalan Lingkungan

    Satu arah : ROW 4-5 meter Pengerasan 3 meter

    Gambar 4. Kondisi jalan Dusun Giring-Giring

  • PROS ID ING 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK

    Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

    Volume 5 : Desember 2011 Group Teknik Arsitektur ISBN : 978-979-127255-0-6

    TA7 - 5

    Dua arah : ROW 6-8 meter Pengerasan 4-6 meter

    b. Standar Pelayanan

    Untuk jalan 4 meter setidak-tidaknya dapat melayani kurang lebih 70% bangunan rumah dan berjarak 3 meter. Pada umumnya jalan lingkungan dibatasi pada kedua sisinya dengan daerah selebar 2 meter

    masing-masing (termasuk saluran) sehingga lebar ROW-nya 8 meter.

    Untuk jalan 3 meter dan 1,8 meter setidak-tidaknya dapat melayani kurang lebih 95% bangunan rumah dan berjarak 1,5 meter, pada kedua sisi jalan ditambah masing-masing 1 meter, ROW jalan ini menjadi 5

    meter.

    Saluran Drainase/Pembuangan Air Hujan dan Air Kotor

    Saluran irigasi yang terdapat di dusun Giring-Giring juga berfungsi sebagai drainase karena lahan persawahan

    yang ada merupakan sawah tadah hujan. Pada musim penghujan saluran ini sering tidak mampu menampung

    volume air yang melimpah, sehingga luapan air sampai pada jalan utama dan merusak tanggul saluran yang

    belum permanen. Saluran pembuangan ini dapat direncanakan berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5

    tahun dan daya resap tanah. Standar pelayanan saluran drainase yaitu bentuk lingkungan minimal 0,2 cm,

    bentuk bulat telur minimal 20/30 cm, kemiringan saluran 2%, kedalaman saluran minimal 40 cm, bahan

    saluran: beton, pasangan batu dan lain-lain.

    Air Bersih

    Untuk kebutuhan air minum dan MCK, masyarakat Dusun Giring-Giring menggunakan air sumur gali dengan

    kedalaman 7-20 meter. Pada musim kemarau air berkurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga.

    Selain itu sebagian masyarakat juga memanfaatkan air dari sumur untuk kebutuhan sehari-hari, hal ini

    dikarenakan keterbatasan lahan. Air bersih pada permukiman di perdesaan dapat diperoleh dari sumur gali

    umum. Standar pelayanan sumur gali, yaitu melayani maksimal 8 rumah/sumur gali umum, jarak ke rumah-

    rumah yang dilayani 50 meter, kadang-kadang yang keluar air payau, oleh karena itu digunakan untuk

    kepentingan mandi dan cuci saja.

    MCK

    Merupakan sarana pelayanan umum untuk kebutuhan mandi, mencuci, buang air kecil, air untuk masak, minum

    dan lain-lain. MCK harus terbuat dari bangunan permanen sebaiknya bertahap perbaikannya agar dapat

    diharapkan oleh masyarakat setempat.

    Pembuangan limbah manusia di Dusun Giring-Giring biasanya memanfaatkan MCK umum, dan setiap rumah

    penduduk memiliki WC walaupun dalam bentuk yang sederhana. Syarat pembuangan MCK daerah

    permukiman di perdesaan adalah:

    MCK yang dibuat harus sesuai dengan kondisi setempat dan kebiasaan masyarakat setempat.

    Kondisi daerah pertanian yang menjadi masalah utama adalah peyediaan air bersih, kadang-kadang untuk penyediaan air bersih melalui sumur galian 7-50 meter baru terdapat air bersih (tidak payau). Air tanah

    yang tinggi, menyulitkan untuk pembuatan MCK bagi desa yang letaknya berada di ketinggian.

    MCK merupakan sarana, pelayanan umum, maka jumlah unitnya harus mencukupi kebutuhan umum atau minimal 2 unit kakus berikut tempat mandi yang terpisah untuk pria dan wanita.

    Lokasi MCK letaknya strategis mudah dicapai dari segala arah.

    MCK merupakan bangunan milik bersama, maka MCK dibangun di atas lahan yang jelas statusnya. Misalnya milik desa atau tanah yang dihibahkan. Hal itu untuk menghindarkan timbulnya persoalan di

    kemudian hari.

    Gambar 5. Kondisi MCK Dusun Giring-Giring

  • Pengembangan Partisipasi Masyarakat Pemenuhan Moh. Mochsen Sir, Imriyanti & Rahmi Amin Ishak Arsitektur Elektro Geologi Mesin Perkapalan Sipil

    ISBN : 978-979-127255-0-6 Group Teknik Arsitektur Volume 5 : Desember 2011

    TA7 - 6

    Persampahan

    Masyarakat di dusun Giring-Giring mempunyai kebiasaan membuang sampah di tanah kosong, sehingga dapat

    menyumbat saluran drainase/saluran pembuangan air hujan dan merusak lingkungan. Banyak juga masyarakat

    yang membuat tempat pembuangan sampah dengan cara menggali lubang dan sampah tersebut biasanya

    dibakar atau diberikan pada binatang peliharaan seperti ayam, bebek, anjing, kambing, dan sapi/kerbau. Standar

    perencanaan untuk permukiman di perdesaan yaitu Pembuangan sampah dapat merupakan penimbunan (open

    damping, sanitair), pembakaran dan pabrik kompos.

    Penyuluhan, pelatihan dan ppartisipasi masyarakat merupakan bagian yang harus diikuti oleh masyarakat

    setempat berisikan tentang pengelolaan prasarana permukiman tentang pemahaman gambar teknis secara

    sederhana mengenai jaringan jalan (jalan setapak), saluran drainase, bak penampungan air bersih dan tempat

    sampah. Dengan partisipasi tersebut diharapkan masyarakat dapat diberdayakan untuk melakukan perbaikan

    maupun pembangunan utilitas/prasarana lingkungan secara mandiri.

    SIMPULAN

    Prioritas kebutuhan akan utilitas/prasarana lingkungan permukiman di dusun Giring-Giring desa

    Kalaserena adalah perbaikan saluran drainase, air bersih, jaringan jalan , MCK dan persampahan.

    Partisipasi masyarakat di dusun Giring-Giring desa Kalaserena dalam rangka untuk mendukung pembangunan dan perawatan prasarana lingkungan adalah dengan memberikan bekal pengetahuan dan

    ketrampilan di bidang pembangunan dan perawatan utilitas/prasarana tersebut. Beberapa pola partisipasi

    yang dapat diterapkan adalah:

    a. Penyuluhan dengan materi pemahaman gambar teknis secara sederhana mengenai jaringan jalan (jalan setapak), saluran drainase, bak penampungan air bersih dan tempat sampah.

    b. Pelatihan pembuatan paving, sebagai upaya untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat untuk dapat membangun dan merawat jalan paving yang dimilikinya.

    c. Pemanfaatan tokoh-tokoh masyarakat sebagai penggerak partisipasi masyarakat.

    Tahap sosialisasi dilaksanakan dalam waktu yang relative pendek sementara itu kendala keterbatasan waktu dari masyarakat untuk aktif berpartisipasi. Kendala lain adalah tingkat pemahaman masyarakat

    yang masih rendah dalam aspek utilitas/prasarana lingkungan. Untuk itu, pendekatan yang dilakukan

    adalah dengan melibatkan tokoh masyarakat yang diajak berperan aktif bersama dengan masyarakat di

    dalam mencapai kesepakatan permasalahan utilitas/prasarana permukiman perdesaan yang dihadapi oleh

    masyarakat dusun Girng-Giring desa Kalaserena Kabupaten Gowa.

    Bentuk pemenuhan kebutuhan utilitas/prasarana perumahan dan permukiman sangat dipengaruhi oleh adanya:

    a. Peran serta masyarakat yang menonjol dan memahami pentingnya pengetahuan teknis sederhana khususnya di bidang pembangunan utilitas/prasarana lingkungan.

    b. Peran tokoh masyarakat yang memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kondisi prasarana lingkungan. c. Adanya pedoman teknis tentang rencana prasarana lingkungan permukiman di perdesaan khususnya

    dusun Giring-Giring desa Kalaserena Kabupaten Gowa.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Safana, Cut. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penangan Kawasan Permukiman Kumuh Di Kodya

    Palembang. Kajian Strategi Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar Pekerjaan Umum. Edisi Maret, ISSN

    0854-2821. Jakarta: Pusat Analisis Pengembangan Pembangunan Pekerjaan Umum. Departemen Pekerjaan

    Umum. 1999.24-31.

    [2] Pedoman Teknik Pelaksanaan P3D Nelayan. Jakarta: Ditjen Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum.

    1989

    [3] Yodohusodo, Siswono et all. Rumah Untuk Seluruh Rakyat. Jakarta: Yayasan Padama Negeri. 1991.

    [4] Paricipatory Rural Appraisal, Gambar Teknik: Berbuat Bersama Berperan Setara, Pengkajian dan

    Perencanaan Program Bersama Masyarakat. Bandung: Studio Driya Media, 1994

    [5] Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survey. Jakarta: PT. Pustaka LP3S. 1989.

    1. Sampul depan.pdf2. Redaksi.pdf3. Pengantar dan daftar isi.pdf2. Pengantar dan Sambutan hal ii.pdf3. Pengantar dan Sambutan hal iii.pdf4. DAFTAR ISI 2011 Buku 1 hal iv.pdf5. DAFTAR ISI 2011 Buku 1 hal v.pdf

    4. ARSITEKTUR PDF.pdf1. ARSITEKTUR - A. Effendy Rauf & A. Pananrangi AS.pdf2. ARSITEKTUR - Abdul Rachman Rasyid.pdf3. ARSITEKTUR - Baharuddin & Muh. Taufik Ishak.pdf4. ARSITEKTUR - Baharuddin.pdf5. ARSITEKTUR - Imriyanti & Rahmi Amin Ishak.pdf6. ARSITEKTUR - Marly Valenti Patandianan & Zenaide Toban.pdf7. ARSITEKTUR - Moh. Mochsin Sir, Imriyanti & Rahmi Amin Ishak.pdf8. ARSITEKTUR - Muhammad Fathien Azmy & Triyatni Martosenjoyo.pdf9. ARSITEKTUR - Muhammad Syavir Latief & Muhammad Fathien Azmy.pdf10. ARSITEKTUR - Ria Wikantiri, Venni Veronica & Marwah M.pdf11. ARSITEKTUR - Samsuddin Amin & Nurmaida Amri.pdf12. ARSITEKTUR - Shirly Wunas.pdf13. ARSITEKTUR - Syarif Beddu.pdf14. ARSITEKTUR - Yusni Mustari & Dahri Kuddu.pdf15. ARSITEKTUR - Isfa Saraswati & Louis Santoso.pdf16. ARSITEKTUR - Syahriana Syam.pdf17. ARSITEKTUR - BAHARUDDIN KODDENG.pdf

    5. ELEKTRO - PDF.pdf1. ELEKTRO - A. Ejah Umraeni Salam & Cristophorus Yohannes.pdf2. ELEKTRO - Ansar Suyuti.pdf3. ELEKTRO - Elly Warni & Adi Wahyudi P.pdf4. ELEKTRO - Gassing.pdf5. ELEKTRO - Ikhlas Kitta.pdf6. ELEKTRO - Merna Baharuddin.pdf7. ELEKTRO - Novy Nur Rahmilllah Ayu Mokobombang & Hasniaty.pdf8. ELEKTRO - Sri Mawar Said & Rachmat Santosa.pdf9. ELEKTRO - Syafruddin Syarif & Zulfajri B.Hasanuddin.pdf10. ELEKTRO - Tajuddin Waris & B.M Diah.pdf11. ELEKTRO - Zaenab Muslimin & Indrabayu.pdf12. ELEKTRO - Indra Jaya Mansyur.pdf13. ELEKTRO - Andani & Subaer Kanata.pdf14. ELEKTRO - Zaenab Muslimin, Ansar Suyuti, Andani Achmad & Indrabayu.pdf15. ELEKTRO - Muh. Anshar & Rhiza S. Sadjad.pdf16. ELEKTRO - Indrabayu, Zaenab Muslimin & A. Pata.pdf

    6. GEOLOGI - PDF.pdf1. GEOLOGI - A. M. Imran, Busthan Azikin, Ratna HL & Susilawati.pdf2. GEOLOGI - Adi Tonggiroh & Purwanto.pdf3. GEOLOGI - Aryanti Virtanti Anas & Djamaluddin.pdf4. GEOLOGI - Haerany Sirajuddin & Safri Burhanuddin.pdf5. GEOLOGI - Jamal Rauf Husain, Safri Burhanuddin & Sultan.pdf6. GEOLOGI - Meinarni Thamrin & Asran Ilyas.pdf7. GEOLOGI - Muhammad Ramli & Bunga A. M.pdf8. GEOLOGI - Sultan & Agustinus T.pdf

    7. Aturan Penulisan.pdf8. Sampul Belakang.pdf