8. bab ii kajian pustaka

31
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012 Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Misalnya rencana peluncuran produk baru. 2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis (SKB) Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis yaitu: 2.2.1 Pihak Investor Pemenuhan pendanaan dapat mulai dicari kepada para investor maupun pemilik modal. Calon investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis karena calon investor mempunyai kepentingan langsung mengenai keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang ditanamkannya. 2.2.2 Pihak Kreditor Pendanaan juga dapat dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis. Misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang dimiliki perusahaan. 2.2.3 Pihak Manajemen Perusahaan Sebagai pihak yang menjadi project leader, pihak manajemen perlu mempelajari dalam hal pendanaan, berapa banyak yang dialokasikan dari modal sendiri, serta rencana pendanaa dari investor dan kreditor.

Upload: al-imr4n

Post on 26-Dec-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SKB

TRANSCRIPT

Page 1: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang

tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal

untuk waktu yang tidak ditentukan. Misalnya rencana peluncuran produk baru.

2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis (SKB)

Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis yaitu:

2.2.1 Pihak Investor

Pemenuhan pendanaan dapat mulai dicari kepada para investor

maupun pemilik modal. Calon investor akan mempelajari laporan studi

kelayakan bisnis karena calon investor mempunyai kepentingan langsung

mengenai keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas

modal yang ditanamkannya.

2.2.2 Pihak Kreditor

Pendanaan juga dapat dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum

memutuskan memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi

kelayakan bisnis. Misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang

dimiliki perusahaan.

2.2.3 Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai pihak yang menjadi project leader, pihak manajemen perlu

mempelajari dalam hal pendanaan, berapa banyak yang dialokasikan dari

modal sendiri, serta rencana pendanaa dari investor dan kreditor.

Page 2: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 10

2.2.4 Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Penyusun studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-

kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik yang secara langsung

maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kebijakan

pemerintah berupa penghematan devisa negara, penggalakan ekspor

nonmigas, dan pemakaian tenaga kerja massal.

2.2.5 Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan

ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek

yang perlu dianalisis yaitu rencana pembangunan nasional, distribusi nilai

tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh

sosial, serta analisi kemanfaatan dan beban sosial.

2.3 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

2.3.1 Penemuan Ide

Produk haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan.

Kriteri suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih

belum dipenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk tersebut

belum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk

yang lain yang memiliki nilai lebih.

2.3.2. Tahap Penelitian

Dilakukan penelitian lebih mendalam dengan memakai metode

ilmiah. Kegiatan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan teori,

menganalisis dan menginterpretasikan dengan alat-alat analisis yang sesuai,

menyimpulkan hasil, dan membuat laporan.

2.3.3. Tahap Evaluasi

Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih

standar atau kriteria. Standar dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

Page 3: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 11

2.3.4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu rencana bisnis dan manajemen memiliki

keterbatasan untuk merealisasikan semuanya, maka yang direalisasikan

adalah rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi berdasar kriteria

penilaian yang ditentukan.

2.3.5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek mulai dari jenis

pekerjaan, waktu yang dibutuhkan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,

ketersediaan dana, sumber daya lain, dan kesiapan manajemen.

2.3.6. Tahap Pelaksanaan

Merealisasikan pembangunan proyek tersebut, jika proyek selesai

dikerjakan maka melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Dalam

operasional juga dibutuhkan kajian untuk mengevaluasi bisnis, sehingga

dapat dijadikan feedback bagi perusahaan untuk mengkaji ulang proses

bisnis secara terus-menerus.

2.4 Aspek-Aspek Dalam Study Kelayak Bisnis

2.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran

2.4.1.1 Definisi Pasar Dan Pemasaran

Setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap

kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar.

Pengertian pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat

bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.

Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu.

Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat lebih luas lagi. Artinya

pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu tempat untuk melakukan

transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik seperti, faksimili atau

melalui internet. Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah

himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar

Page 4: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 12

nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat,

pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar ini

konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan konsumen didukung

dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki pendapatan atau

akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah

memiliki pendapatan dan ada akses merekan akan membeli, kelompok ini

merupakan pasar potensial.

Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi

antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan

permintaan dan penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta

konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-

faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :

a. Harga barang itu sendiri.

b. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau

barang pelengkap).

c. Pendapatan

d. Selera

e. Jumlah penduduk.

f. Faktor khusus (akses)

Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang dan atau

jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu

waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang

atau jasa adalah :

a. Harga barang itu sendiri.

b. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau

barang pelengkap).

c. Teknologi.

d. Harga input (ongko.s produksi)

e. Tujuan perusahaan.

f. Faktor khusus (akses).

Page 5: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 13

Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di

pasar saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas

produk atau jasa tersebut. Adapun struktur pasar yang ada bisa

dikelompokkan ke dalam :

a. Pasar persaingan sempurna

Suatu pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli,

sehingga tindakan penjual secara individu tidak mempengaruhi harga

barang dipasar. Produk yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen).

Dalam pasar ini setiap produsen adalah pengambil harga (price taker).

Promosi tidak begitu diperlukan dan untuk mencari keuntungan perusahaan

harus mampu menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan.

b. Pasar persaingan monopolistik

Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan

memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang

dihasilkan berbeda corak. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam

menentukan dan mempengaruhi tingkat harga, sehingga untuk memperoleh

penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.

c. Pasar oligopoli

Sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang

yang dihasilkan adalah barang standar dan barang berbeda corak. Hambatan

untuk memasuki industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal yang

diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan

penjualannya. Perusahaan dalam pasar ini jarang bersaing mengenai harga,

tetapi bersaing pada faktor lain seperti kualitas atau desain.

d. Pasar monopoli

Struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang

dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Sangat sulit

memasuki industri ini karna ada nya hambatan penguasaan bahan mentah

yang strategis oleh pihak-pihak tertentu, terdapat skala ekonomi, dan

peraturan pemerintah. Untuk memperoleh kentungan yang maksimal

Page 6: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 14

perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk

yang harus dijual secara bersamaan.

Kemudian pengertian Pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Philip

Kotler adalah :

Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan

serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.

Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual

produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha

menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada

konsumen di pasar.

Kelompok pasar terdiri dari :

a. Pasar konsumen

b. Pasar industrial

c. Pasar resseler dan

d. Pasar pemerintah

2.4.1.2 Tujuan Perusahaan Dalam Pemasaran

Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan

baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan

produknya dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba

Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan keuntungan atau

laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

2. Untuk menguasai pasar

Menguasai pasar yang ada dengan cara mempebesar market share-nya

untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan

dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari peluang baru maupun merebut

market share pesaing yang ada.

3. Untuk mengurangi saingan

Menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih

rendah dari produk utama merupakan cara untuk mengurangi saingan dan

Page 7: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 15

antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam

industri tersebut.

4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran

Dalam hal produk tertentu,terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan

perusahaan memasarkan adalah untuk meningkatkan prestise produk di depan

pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya seperti dengan

meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.

5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu

Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu

dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau

lembaga tertentu.

2.2.1.3 Segmentasi Pasar, Pasar sasaran, dan Posisi Pasar

1. Segmentasi pasar (Market Segmentation)

Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok

pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix

yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa

variabel yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat

sasaran.

Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar

konsumen dan segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan

segmentasi menurut philip Kotler, antara lain :

a. Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan,

iklim).

b. Segmentasi berdasarkan demografis (umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,

daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras).

c. Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas sosial, gaya hidup, karakteristik

kepribadian).

d. Segmentasi berdasarkan perilaku (pengetahuaan, sikap, kegunaan, tanggap

terhadap suatu produk).

Page 8: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 16

2. Pasar Sasaran (Market Targeting)

Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi

keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau

lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi :

a. Evaluasi segmen pasar

1) Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan terakhir, proyeksi

laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.

2) Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.

3) Sasaran dan sumber daya perusahaan.

b. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memilki

nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa banyak

yang dapat dilayani.

1) Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti

tidak ada perbedaan.

2) Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan,

tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil.

3) Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.

3. Posisi Pasar (Market Positioning)

Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan

penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan

mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam

benak konsumen.

2.4.1.3 Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

1. Strategi produk

Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan

mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan

konsumen yang akan dilayani. Produk dapat berupa barang (benda berwujud)

dan jasa (tidak berwujud). Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan

dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut :

a. Penentuan logo dan moto.

b. Menciptakan merek.

Page 9: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 17

c. Menciptakan kemasan.

d. Keputusan label.

2. Strategi harga

Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat

harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan.

Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang

ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar. Ada tiga cara

menentukan harga produk, yaitu :

a. Skimming pricing, harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya

dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.

b. Penetration pricing, dengan menetapkan harga yang serendah-rendahnya

mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.

c. Status quo pricing, harga ditetapkan sesuai dengan harga pesaing.

3. Strategi Lokasi Dan Distribusi

Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung

menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau

setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa. Hal- hal yang

perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan

pertimbangan sebagai berikut :

a. Dekat dengan kawasan industri.

b. Dekat dengan lokasi perkantoran.

c. Dekat dengan lokasi pasar.

d. Dekat dengan pusar pemerintahan.

e. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.

f. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.

g. Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain).

4. Strategi Promosi

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan

ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang

dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat

macam sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam

Page 10: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 18

mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi

itu adalah :

a. Periklanan (advertising)

b. Promosi penjualan (sales promotion)

c. Publisitas (publicity)

d. Penjualan pribadi (personal selling)

2.4.1.5 Cara Mengestimasi Pasar

Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar

dalam suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian

dilakukan untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti

melalui survei, kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari

berbagai sumber. Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi

dapat digunakan beberapa metode antara lain metode pendapat, metode

eksperimen dan metode survei.

Pertumbuhan penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi

pertimbangan, misalnya kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi

juga sangat menunjang. Demikian juga adanya penambahan jalur transportasi

serta meningkatnya pendapatan masyarakat juga harus menjadi pertimbangan

lebih lanjut.

2.4.2 Aspek Sumber Daya Manusia

2.4.2.1 Definisi SDM

Pengertian SDM Menurut Nawawi (2000:47) konsep SDM memiliki tiga

pengertian, yaitu:

a. SDM adalah personil, tenaga kerja, karyawan yang bekerja

dilingkungan organisasi

b. SDM adalah potensi manusia sebagai penggerak organisasi dalam

mewujudkan eksistensinya

c. SDM adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal

(nonmaterial dan ) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan

Page 11: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 19

menjadi potensi nyata secara fisik dalam mewujudkan eksestensi

organisasi.

Sumber Daya Manusia juga merupakan salah satu factor terpenting

pada sebuah organisasi atau sebuah perusahaan apa lagi dalam sebuah

manajemen karena menurut Buchari Zainun (2001, hal. 17), manajemen

sumber daya manusia merupakan bagian yang penting, bahkan dapat

dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen

sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik

dengan manajemen itu sendiri. Sumber daya manusia yang ada didalam

suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai

dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang

seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia.

Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui

pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.

Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan

SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan

kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan

calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan

lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja

yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu. Sumber daya

sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang memberikan

nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.

Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari perusahaan.

Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah

mendapatkan added value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan

competitive advantage. Adanya SDM ekspertis: manajer strategis (strategic

managers) dan SDM yang handal yang menyumbang dalam menghasilkan

added value tersebut merupakan value added perusahaan. Value added

adalah SDM strategis yang menjadi bagian dari human capital perusahaan.

Sumber Daya Manusia (SDM) juga faktor sentral dalam suatu organisasi.

Page 12: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 20

Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi

untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan

diurus oleh manusia. Maka, manusia juga merupakan faktor strategis dalam

semua kegiatan institusi atau organisasi

2.4.2.2 Perencanaan SDM

a. Memilih menajer proyek

Manajer proyek bertugas menjelaskan kepada organisasi dan kepada

pihak luar perihal proyek yang akan dibangun.

Hal pokok dalam pemilihan manajer proyek :

1) Pemilihan waktu. Manajer proyek dan tim proyek harus secepatnya terlibat

dalam perencanaan proyek sehingga mereka akan lebih terikat untuk

segera merealisasikan proyek bisnis tersebut.

2) Kriteria seleksi. Seorang pemimpin harus memiliki lima karakteristik

yaitu:

a) Latar belakang dan pengalaman. Seorang manajer proyek harus

konsisten dengan keberadaan dan kebutuhan dari persyaratan proyek.

Selain itu, harus memiliki latar belakang kemampuan pendidikan serta

pengalaman di area pekerjaan yang ditugaskan.

b) Kepemimpinan dan keahlian strategis. Manajer proyek harus

memiliki visi mengenai proyek yang tengah dibangun, di mana ia juga

mendesain tahapan kerja dan rinciannya agar diimplementasikan.

c) Kemampuan teknis. Seorang manajer proyek harus memiliki keahlian

teknis berdasarkan pengetahuan dan pelatihan yang mendukung

kinerja dari sebuah proyek.

d) Kemampuan kehumasan. Manajer proyek hendaknya memiliki

komunikasi yang baik dengan para pekerjaanya atau yang

berhubungan dengan proyek.

e) Kemampuan manajerial. Manajer proyek harus memiliki pengetahuan

perihal organisasi seperti bagaimana mengorganisasikan, menentukan

kebutuhan staf, kebutuhan [proyek, menangani permasalahan

manajemen serta mengendalikan karyawan.]

Page 13: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 21

b. Memilih tim proyek

Memilih tim proyek tergantung pada beberapa faktor yaitu tujuan dan

hasil dari proyek yang diharapkan, pekerjaan teknis yang harus dilakukan dan

kemampuan yang dibutuhkan untuk menarik, mengawasi dan melakukan

pekerjaan yang dibutuhkan di setiap tahap dari proyek.

1) Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk menentukan isi

suatu pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain.

2) Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi

Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-

banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.

Seleksi pada dasarnya merupakan usaha sistematis yang dilakukan guna

lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang

dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah

yang dibutuhkan. Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima

yang dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada situasi kerja dan

kelompok kerjanya yang baru,

3) Produktivitas

Produktivititas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil

yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan

(input). Produktivitas memiliki dua dimensi yaitu efektivitas dan efisien.

4) Pelatihan dan Pengembangan

Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan

sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan

pegawainya siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan

mendatang.

5) Prestasi Kerja

Hasil penilaian prestasi kerja karyawan dapat memperbaiki

keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada

karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.

Page 14: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 22

6) Kompensasi

Kompensasi didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan

sebagai balas jasa untuk kerja mereka.

7) Perencanaan Karier

Karier merupakan semua pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah

maupun yang sedang dilakukannya.

2.4.3 Aspek Lingkungan

2.4.3.1 Lingkungan Industri

Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di

mana bisnis perusahaan berada. Menurut Michael E.Porter dalam konsep

Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis, terdapat lima

aspek utama dalam lingkungan industri yang mempengaruhi studi kelayakan

bisnis, disebut Lima Kekuatan Bersaing. Menurut R.E. Freeman, ada enam

aspek lingkungan industri yang mempengaruhi studi kelayakan bisnis, antara

lain:

a. Ancaman masuk pendatang baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan

sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas

menjadi bertambah, perenutan pangsa pasar dan sumber daya produksi

yang terbatas.

b. Persaingan sesama perusahaan dalam industri

Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan

kenerja perusahaan.

c. Produk Pengganti

Ancaman dari produk pengganti yang dapat mengurangi pendapatan

karena adanya produk substitusi yang lebih murah atau kualitasnya sama

ataupun lebih tinggi.

d. Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)

Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk melakukan

perubahan, inovasi, peningkatan mutu dan pelayanan untuk menjamin

kompetitor produk tersebut.

Page 15: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 23

e. Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)

Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka

menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis.

f. Pengaruh kekuatan stakeholders lainnya

Kekuatan yang dimaksud di sini adalah kekuatan di luar perusahaan

yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada

perusahaan, misalnya pemerintah, lingkungan masyarakat, serikat pekerja,

kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai

kepetingan lai, dan pemegang saham.

Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek lingkungan

industri terhadap studi kelayakan bisnis, antara lain:

a. Bagaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru, perlu

untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan untuk masuk ke suatu bidang

industri

b. Bagaimana situasi persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya.

Hal ini dibutuhkan dalam rangka menyusun kekuatan untuk dapat masuk

ke suatu bidang industri

c. Ancaman dari produk pengganti yang dapat memberikan dampak buruk

bagi suatu industri

d. Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers) yang dapat mempengaruhi

seluruh perusahaan dalam industrinya

e. Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers) dalam rangka

mempenagruhi ketersediaan bahan baku industri.

f. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya yang dapat mempenagruhi

keberlangsungan sebuah industri.

2.4.3.2 Lingkungan Hidup

AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) diperlukan untuk

melakukan suatu studi kelayakan dengan 2 alasan pokok, yaitu :

a. Karena UU dan peraturan Pemerintah menghendaki demikian

Page 16: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 24

b. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan

beroperasinya proyek-proyek industri.

Kegunaan AMDAL, yaitu :

a. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan

Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila

rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan

dampak lingkungan yang timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.

b. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek

AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang

diisyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek studi kelayakan

yang lain seperti aspek teknis dan ekonomis.

c. AMDAL sebagai dokumen penting

Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi

yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek.

Peraturan dan Perundang-Undangan

Sumber peraturan dan perundangan :

a. Berlaku secara Internasional

b. Berlaku di dalam Negeri

Komponen AMDAL

Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi

mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan

mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi

keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen, yaitu : PIL (Penyajian Informasi

Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak

Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), RKL (Rencana

Pengelolaan Lingkungan).

2.4.4 Aspek Keuangan

Aspek keuangan merupakan muara dari semua aspek sebab keuangan

implikasi dari seluruh program proyek yang harus diperhitungkan. Berbagai

hal yang menyangkut keuangan perlu dibahas mulai dari awal perencanaan,

periode persiapan, pelaksanaan pembangunan proyek dan periode operasi

Page 17: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 25

ketika usaha berjalan. Kita bedakan periode tersebut menjadi dua yaitu

Periode Persiapan dan Periode Operasi. Implikasi keuangan periode

persiapan akan terkafer dalam kebutuhan dana investasi, sedangkan dalam

masa operasi tercermin pada proyeksi rugi-laba, proyeksi neraca, proyeksi

arus kas dan proyeksi kemampuan melunasi pinjaman serta tingkat

pengembalian. Untuk lebih jelasnya kita bahas aspek keuangan meliputi hal

sebagai berikut :

2.4.4.1 Biaya Pra-operasi

Dalam membangun sebuah usaha perlu diawali dengan pembuatan

gagasan, penelitian tentang produk, pasar dan aspek-aspek lain yang

dipertimbangkan untuk diambil sebuah keputusan. Guna keperluan tersebut

mempunyai konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan kita sebut biaya pra-

operasi. Penggunaan biaya tersebut keperluan penelitian, perencanaan, studi

kelayakan, perancangan (design), biaya konsultan dan biaya pemasaran

sebelum produk siap diluncurkan ke pasar. Biaya-biaya tersebut sudah harus

dikeluarkan sebelum diambil keputusan untuk melaksanakan proyek yang

dikelompokkan sebagai sunk cost atau investasi yang nilainya tetap dan

telah dikeluarkan semuanya tidak mempunyai sisa. Biaya tersebut

dikeluarkan baik usaha tersebut jadi dijalankan atau batal. Sun cost tidak

dimasukkan dalam perhitungan NPV karena biaya tersebut diluar

perhitungan studi kelayakan usaha.

2.4.4.2 Rencana Kebutuhan Investasi

Rencana kebutuhan investasi bisa diperhitungkan diawal

perencanaan usaha yang meliputi seluruh pengeluaran pembangunan

proyek dengan dikelompokkan sebagai berikut :

a. Biaya pembangunan Fisik (Harta Tetap)

Biaya pembangunan fisik adalah biaya yang dikeluarkan untuk

pengadaan sarana dan prasarana seluruh kebutuhan proyek yang meliputi

pembelian tanah, pembangunan gedung, pembelian mesin-mesin, alat

kantor, furnitur dan kendaraan.

Page 18: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 26

b. Biaya-biaya Trial Run

Trial Run adalah uji coba kelancaran operasi seluruh unit produksi

hingga terwujudnya sebuah produk yang akan dipasarkan. Kegiatan

tersebut membutuhkan waktu tertentu yang membutuhkan biaya antara

lain beli bahan baku, bahan bantu lainnya, honor tenaga kerja, beli bahan

bakar dan lain-lain sehingga tampak kegiatan pabrik beroperasi

sepenuhnya. Produk yang dihasilkan bukan untuk dijual secara profit

akan tetapi untuk keperluan evaluasi mutu, perbaikan design dan promosi

awal. Apabila produk sudah dapat dijual maka pendapatannya masuk

pada perhitungan biaya trial run. Sisa produk yang dihasilkan dalam trial

run dapat dijadikan persediaan awal barang jadi pada awal periode

operasi. Biaya trial run bisa dimasukkan sebagai harta tak berwujud akan

disusutkan dalam waktu tertentu.

c. Modal Kerja

Yang dimaksud modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk

operasi perusahaan sehari-hari dalam membuat produk yang meliputi

kebutuhan dana yang tertanam lancar dalam bentuk piutang usaha,

persediaan bahan baku, bahan dalam proses, barang jadi, bahan bakar dan

bahan bantu produksi lainnya. Termasuk sejumlah kas minimum untuk

kebutuhan tak terduga atau transaksi.

2.4.4.3 Sumber Dana

Sumber dana yang digunakan untuk belanja usaha bisa berasal

modal sendiri dan pinjaman bank.

a. Modal Sendiri

Yang dimaksud modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh

pemegang saham, yang dinyatakan dalam akte pendirian perusahaan.

Umumnya jumlah dana yang tercantum dalam akte pendirian tersebut

masih jauh dari cukup untuk antisipasi kebutuhan dana investasi

keseluruhan.

b. Pinjaman

Page 19: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 27

Guna penguatan kebutuhan modal kerja dan membeli harta tetap

dibutuhkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.

Ketentuan besaran pinjaman, periode penarikan, cicilan, tingkat bunga,

jatuh tempo pelunasan dan biaya administrasi lainya dicantumkan dalam

perjanjian kontrakkredit yang disepakati antara pihak perusahaan dan

bank.

2.4.4.4 Proyeksi Harga Pokok Produksi/ Penjualan

Proyeksi harga pokokpenjualan harus didukung oleh volume

proyeksi dan volume penjualan. Biaya produksi per unit adalah total biaya

produksi dibagi dengan volume produksi. Sedangkan harga pokok

penjualan per unit adalah total harga pokok penjualan dibagi dengan volume

penjualan.

2.4.4.5 Proyeksi Rugi-Laba

Proyeksi rugi-laba adalah gambaran keuntungan operesasi usaha

beberapa tahun kedepan. Untuk membuat proyeksi rugi-laba harus dihitung

terlebih dahulu proyeksi nilai penjualan, biaya produksi dan biaya operasi.

Biaya operasi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional

kantor dan pemasaran produk. Biaya-biaya produksi dan operasi dapat pula

dikelompokkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.

2.4.4.6 Proyeksi Arus Kas

Proyeksi arus kas bergna untuk penyusunan proyeksi neraca. Arus

kas merupakan catatan atas penerimaan (arus kas masuk) dan pengeluaran

(arus kas keluar) kas dalam satu periode. Sedangkan selisih antara keduanya

(masuk dan keluar) disebut arus kas bersih.

a. Aliran Kas Proyek (Cash Flow Proyek)

Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar

dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain

adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan

aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.

Sedangkan pengertian Arus Kas Proyek ialah arus kas yang mencakup

prakiraan Penerimaan dan Pengeluaran dana yang diperlukan untuk

Page 20: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 28

pelaksanaan proyek selama jangka waktu kontrak. Aliran kas yang

berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok

yaitu:

2) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang

berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi. Misalnya;

pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal

dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)

3) Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran

kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan,

biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional

merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash

out flow).

4) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang

berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal

kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

b. Beberapa Pertimbangan dalam Menaksir Aliran Kas

Dalam analisis keputusan investasi, ada beberapa langkah yang akan

dilakukan:

1) Menaksir aliran kas dari investasi tersebut

2) Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang

3) Mengevaluasi investasi tersebut dengan kriteria investasi seperti

Payback period, NPV, dan IRR

4) Mengambil keputusan, apakah investasi diterima atau tidak.

Langkah pertama dan keempat merupakan langkah yang paling sulit

(menurut hemat penulis). Terutama, implikasi aliran kas dari suatu

investasi tentu saja sulit diidentifikasi dan dikuantifikasikan.

2.4.4.7 Metode Penilaian Investasi

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu

investasi, yaitu NPV, IRR dan PI.

a. Metode ”Net Present Value”

Page 21: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 29

Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi

dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional

maupun terminal aliran kas) di masa yang akan datang bernilai positif.

b. Metode ”Internal Rate of Return ”

Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai

sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas

bersih di masa-masa yang akan datang. Apabila tingkat bunga ini lebih

besar daripada tingkat bunga yang relevan (tingkat keuntungan yang

disyaratkan ”MARR”)

c. Metode ”Profitability Index ”

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang

penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang

investasi. Kalau PI lebih besar dari 1, maka proyek diterima atau layak.

2.4.4.8 Menilai Proyek Dengan Metode NPV

a. Pemilihan Aktiva

Seringkali perusahaan dihadapkan pada masalah penggunaan aktiva

yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Pemilihan ini timbul karena

adanya dua atau lebih aktiva yang bias memberikan pelayanan yang sama

tapi dengan harga, usia ekonomis, dan biaya operasi yang berbeda.

b. Penggantian Aktiva

Penggantian aktiva dapat dilakukan dengan melalui banyak

pertimbangan. Untuk aktiva dengan pengganti yang sama ataupun yang

lebih baik dapat dilakukan dengan memperhitungkan NPV terlebih

dahulu. Kunci dalam menghitung NPV suatu proyek adalah pertama

menaksiralirankas, dan kedua menentukan tingkat bumga yang layak.

c. Pengaruh Inflasi

Pengaruh inflasi atau disinflasi harus dimasukkan ke dalam NCF,

karena tingkat keuntungan yang disyaratkan sudah dimasukkan inflasi

yang diharapkan. Jika inflasi menggunakan tingkat inflasi per sektor

perekonomian akan lebih baik jika menggunakan tingkat inflasi.

Perubahan harga yang tidak disebabkan inflasi atau kurangnya

Page 22: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 30

permintaan dan penawaran, akan mempengaruhi aliran kas masuk,

sebaiknya dimasukkan dalam analisis.

2.4.5 Aspek Hukum

Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan

dibangun dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan

didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan

tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Berikut ini disajikan jenis

data, sumber data dan cara memperoleh data dan cara menganalisis data

yang terkait dengan aspek hukum.

a. Jenis data dan sumber data

Jenis data yang diperlukan secara umum yaitu data kuantitatif yang

mencakup tentang bentuk badan usaha, ijin usaha dan ijin lokasi

pendirian proyek atau bisnis. Semua ini dapat diperoleh dari sumber

ekstern seperti notaries, pemda, departemen terkait maupun pemerintah

setempat.

b. Cara memperoleh dan menganalisis data

Untuk memperoleh gambaran kelengkapan data dasar dan data yang

harus dipenuhi tentang ijin usaha dan ijin lokasi pendirian dapat digali

dengan teknik wawancara dan dokumentasi.

2.4.5.1 Kelengkapan atas data ijin usaha

a. Akte pendirian usaha dari notaris setempat apakah berbentuk badan usaha

PT, CV, perseorangan, dll.

b. NPWP (nomor pokok wajib pajak)

c. Surat tanda daftar perusahaan

d. Surat ijin tempat usaha yang dilakukan oleh pemda setempat

e. Surat rekomendasi dari kadin setempat

f. Surat tanda rekanan dari pemda setempat

g. SIUP setempat

h. Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen penerangan

2.4.5.2 Kelengkapan data ijin lokasi pendirian

a. Sertifikat (akte tanah)

Page 23: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 31

b. Bukti pembayaran PBB yang terakhir

c. Rekomendasi dari RT/RW,

d. Rekomendasi dari kecamatan dan

e. KTP dari pemrakersa proyek atau bisnis

Setelah kelengkapan data tersebut terpenuhi, selanjutnya dilakukan

penganalisisan. Teknik analisis yang digunakan untuk menilai apakah

proyek atau bisnis yang akan didirikan layak dari aspek hukum adalah

teknik kualitatif (judgement). Dalam teknik ini tolak ukurnya adalah

kelengkapan dari data yang disyaratkan oleh aparat pemerintah dan

diterbitkannya surat-surat ijin tersebut.

2.4.6 Aspek Teknis Dan Teknologi

Tujuan aspek ini adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan

teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak ,

baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin.

2.4.6.1 Masalah Manajemen Operasional

Manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan

manajemen yang meliputi perancanaan, organisasi staffing, koordinasi,

pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini

merupakan suatu kegiatan (didalam perusahaan) untuk mengubah masukan

menjadi keluaran, sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat dari

masukannya. Keluaran tersebut dapat berupa barang dan / atau jasa. Tugas

menajemen di perusahaan adalaha untuk mendukung manajemen dalam

rangka pengambiulan keputusan masalah-masalah produksi/operasi.

Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu:

1) Masalah penentuan posisi perusahaan.

Penetuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar

keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat

dijalankan secara ekonomis, efektif dan efsien.

2) Masalah desain.

Masalah desain akan mencakupo perancangan fasilitas operasi yang

akan digunakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan

Page 24: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 32

pengambilan keputusan di bidang rancang bangun ( design ) . Untuk

proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan ini antara lain

meliputi; perencanaan letak pabrik, proses operasi, teknologi yang

digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan dipakai, perencanaan

bangunan, tata-letak ( layout ) ruangan, dan linkungan kerja.

3) Masalah operasional.

Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses produksi

sudah berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang,

keputusan terhadap masalah operasional ini antara lain : rencana

produksi, rencana persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai,

pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.

2.4.6.2 Masalah Proses Produksi Dan Operasi

Persoalan-persoalan dalam proses prosduksi/operasi ternyata cukup

banyak dan kompleks. Namun, Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah,

dan disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk Proses manufaktur,

persoalan – persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan

masalah manajemen operasional diatas, sebagai berikut:

a. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan

1) Pemilihan Startegi Produksi

Agar barang/jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan

konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar

dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasran ini,

berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi

alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan

aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.

2) Pemilihan dan Perencanaan Produk

Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring,selanjutnya

akan dikaji produk ( beberapa produk ) apa yang menjadi prioritas

untuk diproduksi. Biasanya, untuk menetapkan produk tersebut akan

dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliptuti:

a) Penentuan Ide Produk dan Seleksi

Page 25: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 33

b) Pembuatan Desain Produk Awal

c) Pembuatan Prototip dan Pengujian

d) Implementasi

3) Perencanaan Kualitas

Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen.

Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas

produk dari tiap dimensu kualitasnya. Dimensi kualitas produk

sebagai berikut ini:

a) Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu

barang dan merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan

pelanggan dalam membeli barang tersebut

b) Features, yaitu aspek performasi yang berguna untuk menambah

fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan

pengembangnya.

c) Reliablility, hal yang berkaitan dengan probablitas atau

kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap

kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi

tertentu pula.

d) Confermance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap

spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada

keinginan pelanggan.

e) Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya

tahan atau masa pakai barang.

f) Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan

kecepatan, kompentensi, kemudahan, dan akurasi dalam

memberikan layanan untuk perbaikan barang

g) Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif

mengenai hal-hal estetika yang berkaitan dengan pertimbangan

pribadi dan refleksi dari prefensi individual.

Page 26: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 34

h) Fit and finish, suatu sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan

pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagia produk

yang berkualitas.

2.4.6.3 Kelompok Masalah Desain

a. Pemilihan Teknologi

Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk

tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi

yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat

dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh derajat

mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.

b. Rencana Kapasitas Produksi

Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari

unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat

dilihat dari sisi masukan ( input ) dan keluaran ( output ). Rencana

kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis dan

teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem , antara lain:

1) Skala Ekonomi

Dengan faktor ini, kapasitas yang dipilih adalah yang memilki

biaya per unit yang paling rendah. Akan tetapi cara ini memiliki

kelemahan-kelemhan, seperti: waktu pengambilan modalnya

berjangka panjang , akibatnya produk menjadi kurang fleksibel untuk

disesuaikan dengan pelanggan.

2) Focused facilities

Dengan banyakanya kelemahan dengan system skala ekonomi

diatas, maka munculah system focused facilities. Dimana cara ini

mempertahankan volume produksi yang tinggi diganti dengan

penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Selain

itu, dalam perencanaan kapasitas produksi, terdapat dua ekstirm

strategi, Pertama Strategi Ekspansi , startegi ini lebih bersifat

proaktif., sedangkan cara kedua, dilakukan wait and see, dimana cara

Page 27: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 35

ini dilakukan , jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat

atau tidak meningkat.

c. Perencenaan Letak Pabrik.

Letak pabrik sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis

secara saksama karena sangat berpengaruh terhadap banyak aspek,

seperti biaya. Murah atau mahalnya harga produk tergangtunga pula pada

ketak pabrik karena jarak berpengaruih terhadap harga di pasar. Rentetan

akibat lainnya adalah masalah kemampuan di pasar, yang ujung-

ujungnya akan mempengaruhi laba yang akan dihasilkan. Faktor utama

yang perlu diperhatikan antara lain :

1) Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan dijadikan

tempat produk dijual.

2) Letak bahan baku utama.

3) sumber tenaga kerja

4) Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik di sekitar pabrik

adalah penting bagi prosees produksi agar tidak terganggu, sehingga

factor-faktor ini perlu dipertimbangkan secara saksama.

5) Fasilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan bahan baku

ke pabrik, dan memindahkan hasil produksi dari pabrik kepasar.

6) Pasilitas untuk pabrik.

7) Lingkungan masyarakat sekitar yang akan mempengaruhi aktivitas

pabrik secara positive maupun negative.

8) Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasn berikat dan

AMDAL.

d. Perencanaan Tataletak (layout)

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan layout

untuk pabrik, yaitu :

1) Sifat produk yang di buat.

2) Jenis proses produksi.

3) Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan.

4) Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.

Page 28: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 36

5) Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas- fasilitas

6) Aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa

sehingga tidak saling menghambat atau menggangu.

7) Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja,

hendaknya juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja

8) Letak mesin-mesin dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan

kemudahan-kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.

9) Tataletak kantor. Selain pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki

kantor. Terletak kantor hendaknya disesuaikan besar/kecilnya

investasi. Selain itu, tataletak harus dirancang dengan memperhatikan

kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitytas pemakaian ruangan,

struktur organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan yang

dilaksanakan secara rutin.

10) Tataletak Gudang, sebagai tempat penyimpanan bahan baku

maupun bahan jadi, hendaknya juga diatur layoutnya. Hal-hal utama

yang perlu dicermati dalam penyusunan tataletak gudang antara lain

besar/kecilnya nilai investasi, bahwa tataletak gudang fleksibel untuk

memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga harus fleksibel

untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang

disimpan berkurang atau bertambah.

2.4.6.4 Kelompok Masalah Operasional

a. Perencanaan Jumlah Produksi

Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar

jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.

Dalam industri manufactur, ada beberapa faktor utama yang akan

mempengaruhi perencenaan jumlah produksi perusahaan, yang biasanya

dijadikan sebagai pembatas jumlah produksi yang akan dihasilkan.

Faktor-faktor tersebut adalah :

1) Permintaan.

2) Kapasitas pabrik

3) Suplai bahan baku.

Page 29: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 37

4) Modal kerja

5) Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan

dalam perencanaan jumlah produksi.

b. Manajemen Persediaan

Persediaan barang biasnya digunakan untuk mengantisipasi

permintaan konsumen yang meningkat secara tajam, atau untuk

mensupalai kekurangan bahan baku. Hal-hal yang pokok yang perlu

dikaji dalam ranga studi kaelayakan antara lain adalah sebagai berikut:

1) Penentuan jumlah order

2) Safety Stock

3) Inventory Sistem

4) Materials Requiment Planning

c. Pengawasan Kualitas Produk

Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu

kesatuan karesterintik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa,

manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat

memenuhi harapan-harapan para konsumen. Perencanaan kualitas.

Aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk

memenuhi kebutuhan konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut.

1) Menentukan siapa konsumennya

2) Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen

3) Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai

4) Memgembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi.

Pengendalian Kualitas, Aktiva ini dilakukan pada tahap operasi

langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

1) Evaluasi performansi aktual

2) Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang

direncanakan

3) Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.

Page 30: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 38

Perbaikan Kualiatas. Aktivitas ketiga dari trilogi ini adalah

bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik daripada sebelumnya.

Hasil studi aspek teknis dan tekhnologi hendak memberikan informasi perihal :

a. Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya,

sehingga ada pegangan yang jelas terhadap langkah langkah yang akan

ditempuhdalam proses berikutnya.

b. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga

kemampuannya dapat ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan

pasar sasaran maupun perencanaan peninggkatan pangsa pasar.

c. Bagaimana proses pemilihan tekhnologi yang tepat guna sehingga kinerja yang

diharapkan dari tekhnologi tersebut jelas.

d. Penenentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi

industei jasa.

e. Penentuaan tataletak (layout) ini dalam pabrik atau terletak bagi industri jasa,

seperti pada ruangan-ruangan kantor.

f. Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam jumlah hal produksi,

hendaknya juga dianalisis.

g. Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak

kurang atau berlebih, demikian pula persediaan barang jadi.

h. Pengawasan kaulitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa,

hendaknya dapat dilakukan dengan baik.

Page 31: 8. Bab II Kajian Pustaka

Tenaga Penyuluh Lapangan 2012

Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 39

2.5 Analisi SWOT

Analisis SWOT

adalah metode perencanaan

strategis yang digunakan

untuk mengevaluasi kekuatan

(strengths), kelemahan

(weaknesses), peluang

(opportunities), dan ancaman

(threats) dalam suatu proyek

atau suatu spekulasi bisnis.

Keempat faktor itulah yang

membentuk akronim SWOT

(strengths, weaknesses,

opportunities, dan threats).

Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau

proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan

yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan

dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi

keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT,

dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil

keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara

mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage)

dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan

(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir

adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu

membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman

baru. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset

pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan

menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Gambar 2.1 Analisis SWOT