8. bab ii kajian pustaka
DESCRIPTION
SKBTRANSCRIPT
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Definisi Studi Kelayakan Bisnis
Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang
tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat
dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal
untuk waktu yang tidak ditentukan. Misalnya rencana peluncuran produk baru.
2.2 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis (SKB)
Pihak-pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis yaitu:
2.2.1 Pihak Investor
Pemenuhan pendanaan dapat mulai dicari kepada para investor
maupun pemilik modal. Calon investor akan mempelajari laporan studi
kelayakan bisnis karena calon investor mempunyai kepentingan langsung
mengenai keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas
modal yang ditanamkannya.
2.2.2 Pihak Kreditor
Pendanaan juga dapat dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum
memutuskan memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi
kelayakan bisnis. Misalnya bonafiditas dan tersedianya anggunan yang
dimiliki perusahaan.
2.2.3 Pihak Manajemen Perusahaan
Sebagai pihak yang menjadi project leader, pihak manajemen perlu
mempelajari dalam hal pendanaan, berapa banyak yang dialokasikan dari
modal sendiri, serta rencana pendanaa dari investor dan kreditor.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 10
2.2.4 Pihak Pemerintah dan Masyarakat
Penyusun studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan-
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah baik yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kebijakan perusahaan. Kebijakan
pemerintah berupa penghematan devisa negara, penggalakan ekspor
nonmigas, dan pemakaian tenaga kerja massal.
2.2.5 Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi
Perlu dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan
ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek
yang perlu dianalisis yaitu rencana pembangunan nasional, distribusi nilai
tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh
sosial, serta analisi kemanfaatan dan beban sosial.
2.3 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
2.3.1 Penemuan Ide
Produk haruslah berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan.
Kriteri suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih
belum dipenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk tersebut
belum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk
yang lain yang memiliki nilai lebih.
2.3.2. Tahap Penelitian
Dilakukan penelitian lebih mendalam dengan memakai metode
ilmiah. Kegiatan mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan teori,
menganalisis dan menginterpretasikan dengan alat-alat analisis yang sesuai,
menyimpulkan hasil, dan membuat laporan.
2.3.3. Tahap Evaluasi
Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih
standar atau kriteria. Standar dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 11
2.3.4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu rencana bisnis dan manajemen memiliki
keterbatasan untuk merealisasikan semuanya, maka yang direalisasikan
adalah rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi berdasar kriteria
penilaian yang ditentukan.
2.3.5. Tahap Rencana Pelaksanaan
Rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek mulai dari jenis
pekerjaan, waktu yang dibutuhkan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana,
ketersediaan dana, sumber daya lain, dan kesiapan manajemen.
2.3.6. Tahap Pelaksanaan
Merealisasikan pembangunan proyek tersebut, jika proyek selesai
dikerjakan maka melaksanakan operasional bisnis secara rutin. Dalam
operasional juga dibutuhkan kajian untuk mengevaluasi bisnis, sehingga
dapat dijadikan feedback bagi perusahaan untuk mengkaji ulang proses
bisnis secara terus-menerus.
2.4 Aspek-Aspek Dalam Study Kelayak Bisnis
2.4.1 Aspek Pasar dan Pemasaran
2.4.1.1 Definisi Pasar Dan Pemasaran
Setiap ada kegiatan pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap
kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau menciptakan pasar.
Pengertian pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat
bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.
Pengertian ini mengandung arti pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu.
Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat lebih luas lagi. Artinya
pembeli dan penjual tidak harus bertemu disuatu tempat untuk melakukan
transaksi, tetapi cukup melalui sarana elektronik seperti, faksimili atau
melalui internet. Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah
himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk. Pasar
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 12
nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat,
pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Dalam pasar ini
konsumen melakukan transaksi, hal ini disebabkan konsumen didukung
dengan minat atau keinginan untuk membeli serta memiliki pendapatan atau
akses. Jika masih merupakan keinginan dan suatu saat apabila telah
memiliki pendapatan dan ada akses merekan akan membeli, kelompok ini
merupakan pasar potensial.
Pasar juga dapat diartikan pula sebagai mekanisme yang terjadi
antara pembeli dan penjual atau tempat pertemuan antara kekuatan
permintaan dan penawaran. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta
konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah :
a. Harga barang itu sendiri.
b. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau
barang pelengkap).
c. Pendapatan
d. Selera
e. Jumlah penduduk.
f. Faktor khusus (akses)
Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang dan atau
jasa yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu
waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran suatu barang
atau jasa adalah :
a. Harga barang itu sendiri.
b. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau
barang pelengkap).
c. Teknologi.
d. Harga input (ongko.s produksi)
e. Tujuan perusahaan.
f. Faktor khusus (akses).
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 13
Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang yang ada di
pasar saat ini dapat dijadikan dasar untuk mengetahui struktur pasar atas
produk atau jasa tersebut. Adapun struktur pasar yang ada bisa
dikelompokkan ke dalam :
a. Pasar persaingan sempurna
Suatu pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli,
sehingga tindakan penjual secara individu tidak mempengaruhi harga
barang dipasar. Produk yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen).
Dalam pasar ini setiap produsen adalah pengambil harga (price taker).
Promosi tidak begitu diperlukan dan untuk mencari keuntungan perusahaan
harus mampu menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan.
b. Pasar persaingan monopolistik
Suatu pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan
memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk yang
dihasilkan berbeda corak. Perusahaan mempunyai sedikit kekuatan dalam
menentukan dan mempengaruhi tingkat harga, sehingga untuk memperoleh
penjualan yang tinggi memerlukan promosi yang sangat besar.
c. Pasar oligopoli
Sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang
yang dihasilkan adalah barang standar dan barang berbeda corak. Hambatan
untuk memasuki industri ini sangat sulit, hal ini disebabkan modal yang
diperlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk meningkatkan
penjualannya. Perusahaan dalam pasar ini jarang bersaing mengenai harga,
tetapi bersaing pada faktor lain seperti kualitas atau desain.
d. Pasar monopoli
Struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang
dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Sangat sulit
memasuki industri ini karna ada nya hambatan penguasaan bahan mentah
yang strategis oleh pihak-pihak tertentu, terdapat skala ekonomi, dan
peraturan pemerintah. Untuk memperoleh kentungan yang maksimal
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 14
perusahaan harus mampu menentukan tingkat harga dan jumlah produk
yang harus dijual secara bersamaan.
Kemudian pengertian Pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Philip
Kotler adalah :
Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana Individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan
serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.
Pemasaran dapat pula diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual
produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha
menciptakan dan mempertukarkan produk baik barang maupun jasa kepada
konsumen di pasar.
Kelompok pasar terdiri dari :
a. Pasar konsumen
b. Pasar industrial
c. Pasar resseler dan
d. Pasar pemerintah
2.4.1.2 Tujuan Perusahaan Dalam Pemasaran
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan
baik perusahaan dagang ataupun jasa, untuk memproduksi atau memasarkan
produknya dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan penjualan dan laba
Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan keuntungan atau
laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2. Untuk menguasai pasar
Menguasai pasar yang ada dengan cara mempebesar market share-nya
untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan
dengan berbagai cara, baik dengan cara mencari peluang baru maupun merebut
market share pesaing yang ada.
3. Untuk mengurangi saingan
Menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih
rendah dari produk utama merupakan cara untuk mengurangi saingan dan
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 15
antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk kedalam
industri tersebut.
4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasaran
Dalam hal produk tertentu,terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan
perusahaan memasarkan adalah untuk meningkatkan prestise produk di depan
pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya seperti dengan
meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen.
5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau
lembaga tertentu.
2.2.1.3 Segmentasi Pasar, Pasar sasaran, dan Posisi Pasar
1. Segmentasi pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok
pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix
yang berbeda pula. Untuk melakukan segmentasi pasar terdiri dari beberapa
variabel yang harus diperhatikan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat
sasaran.
Variabel untuk melakukan segmentasi terdiri dari segmentasi pasar
konsumen dan segmentasi pasar industrial. Variabel utama untuk melakukan
segmentasi menurut philip Kotler, antara lain :
a. Segmentasi berdasarkan geografis (bangsa, provinsi, kabupaten, kecamatan,
iklim).
b. Segmentasi berdasarkan demografis (umur, jenis kelamin, ukuran keluarga,
daur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras).
c. Segmentasi berdasarkan psikografis (kelas sosial, gaya hidup, karakteristik
kepribadian).
d. Segmentasi berdasarkan perilaku (pengetahuaan, sikap, kegunaan, tanggap
terhadap suatu produk).
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 16
2. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Secara umum pengertian menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi
keaktifan setiap segmen, kemudian memilih salah satu dari segmen pasar atau
lebih untuk dilayani. Kegiatan menetapkan pasar meliputi :
a. Evaluasi segmen pasar
1) Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data penjualan terakhir, proyeksi
laju pertumbuhan, dan margin laba dari setiap segmen.
2) Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.
3) Sasaran dan sumber daya perusahaan.
b. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memilki
nilai tinggi bagi perusahaan, menentukan segmen mana dan berapa banyak
yang dapat dilayani.
1) Pemasaran serbasama. Melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti
tidak ada perbedaan.
2) Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan,
tujuan atau kepribadian. Seperti beda desain untuk industri mobil.
3) Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.
3. Posisi Pasar (Market Positioning)
Menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atas suatu pasar. Tujuan
penetapan posisi pasar (martket positioning) adalah untuk membangun dan
mengkomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke dalam
benak konsumen.
2.4.1.3 Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
1. Strategi produk
Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefenisikan, memilih, dan
mendesain suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen yang akan dilayani. Produk dapat berupa barang (benda berwujud)
dan jasa (tidak berwujud). Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan
dalam mengembangkan suatu produk adalah sebagai berikut :
a. Penentuan logo dan moto.
b. Menciptakan merek.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 17
c. Menciptakan kemasan.
d. Keputusan label.
2. Strategi harga
Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk yang ditawarkan.
Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang
ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut dipasar. Ada tiga cara
menentukan harga produk, yaitu :
a. Skimming pricing, harga awal produk yang ditetapkan setinggi-tingginya
dengan tujuan bahwa produk atau jasa memiliki kualitas tinggi.
b. Penetration pricing, dengan menetapkan harga yang serendah-rendahnya
mungkin dengan tujuan untuk menguasai pasar.
c. Status quo pricing, harga ditetapkan sesuai dengan harga pesaing.
3. Strategi Lokasi Dan Distribusi
Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau
setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa. Hal- hal yang
perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi adalah dengan
pertimbangan sebagai berikut :
a. Dekat dengan kawasan industri.
b. Dekat dengan lokasi perkantoran.
c. Dekat dengan lokasi pasar.
d. Dekat dengan pusar pemerintahan.
e. Dekat dengan lokasi perumahan atau masyarakat.
f. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi.
g. Sarana dan prasarana (jalan, pelabuhan, listrik dan lain-lain).
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Dalam kegiatan
ini perusahaan berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang
dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Paling tidak ada empat
macam sarana promosi yang digunakan oleh setiap perusahaan dalam
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 18
mempromosikan baik produk maupun jasanya. Keempat macam sarana promosi
itu adalah :
a. Periklanan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales promotion)
c. Publisitas (publicity)
d. Penjualan pribadi (personal selling)
2.4.1.5 Cara Mengestimasi Pasar
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar
dalam suatu wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian
dilakukan untuk memperoleh data, baik dengan metode yang relevan seperti
melalui survei, kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari
berbagai sumber. Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi
dapat digunakan beberapa metode antara lain metode pendapat, metode
eksperimen dan metode survei.
Pertumbuhan penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi
pertimbangan, misalnya kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi
juga sangat menunjang. Demikian juga adanya penambahan jalur transportasi
serta meningkatnya pendapatan masyarakat juga harus menjadi pertimbangan
lebih lanjut.
2.4.2 Aspek Sumber Daya Manusia
2.4.2.1 Definisi SDM
Pengertian SDM Menurut Nawawi (2000:47) konsep SDM memiliki tiga
pengertian, yaitu:
a. SDM adalah personil, tenaga kerja, karyawan yang bekerja
dilingkungan organisasi
b. SDM adalah potensi manusia sebagai penggerak organisasi dalam
mewujudkan eksistensinya
c. SDM adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal
(nonmaterial dan ) di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 19
menjadi potensi nyata secara fisik dalam mewujudkan eksestensi
organisasi.
Sumber Daya Manusia juga merupakan salah satu factor terpenting
pada sebuah organisasi atau sebuah perusahaan apa lagi dalam sebuah
manajemen karena menurut Buchari Zainun (2001, hal. 17), manajemen
sumber daya manusia merupakan bagian yang penting, bahkan dapat
dikatakan bahwa manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen
sumber daya manusia atau manajemen sumber daya manusia adalah identik
dengan manajemen itu sendiri. Sumber daya manusia yang ada didalam
suatu organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf tertentu sesuai
dengan perkembangan organisasi. Apabila organisasi ingin berkembang
seyogyanya diikuti oleh pengembangan sumber daya manusia.
Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui
pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangaan
SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan
kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan
calon tenaga yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan
lebih berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja
yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas tertentu. Sumber daya
sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM strategis yang memberikan
nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.
Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari perusahaan.
Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah
mendapatkan added value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan
competitive advantage. Adanya SDM ekspertis: manajer strategis (strategic
managers) dan SDM yang handal yang menyumbang dalam menghasilkan
added value tersebut merupakan value added perusahaan. Value added
adalah SDM strategis yang menjadi bagian dari human capital perusahaan.
Sumber Daya Manusia (SDM) juga faktor sentral dalam suatu organisasi.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 20
Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi
untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan
diurus oleh manusia. Maka, manusia juga merupakan faktor strategis dalam
semua kegiatan institusi atau organisasi
2.4.2.2 Perencanaan SDM
a. Memilih menajer proyek
Manajer proyek bertugas menjelaskan kepada organisasi dan kepada
pihak luar perihal proyek yang akan dibangun.
Hal pokok dalam pemilihan manajer proyek :
1) Pemilihan waktu. Manajer proyek dan tim proyek harus secepatnya terlibat
dalam perencanaan proyek sehingga mereka akan lebih terikat untuk
segera merealisasikan proyek bisnis tersebut.
2) Kriteria seleksi. Seorang pemimpin harus memiliki lima karakteristik
yaitu:
a) Latar belakang dan pengalaman. Seorang manajer proyek harus
konsisten dengan keberadaan dan kebutuhan dari persyaratan proyek.
Selain itu, harus memiliki latar belakang kemampuan pendidikan serta
pengalaman di area pekerjaan yang ditugaskan.
b) Kepemimpinan dan keahlian strategis. Manajer proyek harus
memiliki visi mengenai proyek yang tengah dibangun, di mana ia juga
mendesain tahapan kerja dan rinciannya agar diimplementasikan.
c) Kemampuan teknis. Seorang manajer proyek harus memiliki keahlian
teknis berdasarkan pengetahuan dan pelatihan yang mendukung
kinerja dari sebuah proyek.
d) Kemampuan kehumasan. Manajer proyek hendaknya memiliki
komunikasi yang baik dengan para pekerjaanya atau yang
berhubungan dengan proyek.
e) Kemampuan manajerial. Manajer proyek harus memiliki pengetahuan
perihal organisasi seperti bagaimana mengorganisasikan, menentukan
kebutuhan staf, kebutuhan [proyek, menangani permasalahan
manajemen serta mengendalikan karyawan.]
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 21
b. Memilih tim proyek
Memilih tim proyek tergantung pada beberapa faktor yaitu tujuan dan
hasil dari proyek yang diharapkan, pekerjaan teknis yang harus dilakukan dan
kemampuan yang dibutuhkan untuk menarik, mengawasi dan melakukan
pekerjaan yang dibutuhkan di setiap tahap dari proyek.
1) Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan suatu proses untuk menentukan isi
suatu pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dijelaskan kepada orang lain.
2) Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi
Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyak-
banyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.
Seleksi pada dasarnya merupakan usaha sistematis yang dilakukan guna
lebih menjamin bahwa mereka yang diterima adalah mereka yang
dianggap paling tepat dengan kriteria yang telah ditetapkan serta jumlah
yang dibutuhkan. Orientasi dilakukan pada pegawai yang telah diterima
yang dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada situasi kerja dan
kelompok kerjanya yang baru,
3) Produktivitas
Produktivititas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil
yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan
(input). Produktivitas memiliki dua dimensi yaitu efektivitas dan efisien.
4) Pelatihan dan Pengembangan
Program pelatihan bertujuan untuk memperbaiki penguasaan berbagai
ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu untuk kebutuhan
sekarang, sedangkan pengembangan bertujuan untuk menyiapkan
pegawainya siap memangku jabatan tertentu di masa yang akan
mendatang.
5) Prestasi Kerja
Hasil penilaian prestasi kerja karyawan dapat memperbaiki
keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada
karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 22
6) Kompensasi
Kompensasi didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka.
7) Perencanaan Karier
Karier merupakan semua pekerjaan atau jabatan seseorang yang telah
maupun yang sedang dilakukannya.
2.4.3 Aspek Lingkungan
2.4.3.1 Lingkungan Industri
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan di
mana bisnis perusahaan berada. Menurut Michael E.Porter dalam konsep
Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis, terdapat lima
aspek utama dalam lingkungan industri yang mempengaruhi studi kelayakan
bisnis, disebut Lima Kekuatan Bersaing. Menurut R.E. Freeman, ada enam
aspek lingkungan industri yang mempengaruhi studi kelayakan bisnis, antara
lain:
a. Ancaman masuk pendatang baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan
sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas
menjadi bertambah, perenutan pangsa pasar dan sumber daya produksi
yang terbatas.
b. Persaingan sesama perusahaan dalam industri
Persaingan dalam industri sangat mempengaruhi kebijakan dan
kenerja perusahaan.
c. Produk Pengganti
Ancaman dari produk pengganti yang dapat mengurangi pendapatan
karena adanya produk substitusi yang lebih murah atau kualitasnya sama
ataupun lebih tinggi.
d. Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers)
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk melakukan
perubahan, inovasi, peningkatan mutu dan pelayanan untuk menjamin
kompetitor produk tersebut.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 23
e. Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers)
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka
menaikan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis.
f. Pengaruh kekuatan stakeholders lainnya
Kekuatan yang dimaksud di sini adalah kekuatan di luar perusahaan
yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung kepada
perusahaan, misalnya pemerintah, lingkungan masyarakat, serikat pekerja,
kreditor, pemasok, asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai
kepetingan lai, dan pemegang saham.
Informasi yang dapat diperoleh dari hasil studi aspek lingkungan
industri terhadap studi kelayakan bisnis, antara lain:
a. Bagaimana situasi dan kondisi ancaman masuk bagi pendatang baru, perlu
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan untuk masuk ke suatu bidang
industri
b. Bagaimana situasi persaingan sesama perusahaan di dalam industrinya.
Hal ini dibutuhkan dalam rangka menyusun kekuatan untuk dapat masuk
ke suatu bidang industri
c. Ancaman dari produk pengganti yang dapat memberikan dampak buruk
bagi suatu industri
d. Kekuatan tawar menawar pembeli (buyers) yang dapat mempengaruhi
seluruh perusahaan dalam industrinya
e. Kekuatan tawar menawar pemasok (suppliers) dalam rangka
mempenagruhi ketersediaan bahan baku industri.
f. Pengaruh kekuatan stakeholder lainnya yang dapat mempenagruhi
keberlangsungan sebuah industri.
2.4.3.2 Lingkungan Hidup
AMDAL (Analisi Mengenai Dampak Lingkungan) diperlukan untuk
melakukan suatu studi kelayakan dengan 2 alasan pokok, yaitu :
a. Karena UU dan peraturan Pemerintah menghendaki demikian
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 24
b. AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
beroperasinya proyek-proyek industri.
Kegunaan AMDAL, yaitu :
a. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan apabila
rencana pengelolaan lingkungan telah disusun berdasarkan perkiraan
dampak lingkungan yang timbul akibat dari proyek yang akan dibangun.
b. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek
AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang
diisyaratkan untuk mendapatkan perizinan selain aspek studi kelayakan
yang lain seperti aspek teknis dan ekonomis.
c. AMDAL sebagai dokumen penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi
yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek.
Peraturan dan Perundang-Undangan
Sumber peraturan dan perundangan :
a. Berlaku secara Internasional
b. Berlaku di dalam Negeri
Komponen AMDAL
Yang dimaksudkan dengan AMDAL adalah suatu hasil studi
mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi
keseluruhan kegiatan pembuatan 5 dokumen, yaitu : PIL (Penyajian Informasi
Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis Dampak
Lingkungan), RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan), RKL (Rencana
Pengelolaan Lingkungan).
2.4.4 Aspek Keuangan
Aspek keuangan merupakan muara dari semua aspek sebab keuangan
implikasi dari seluruh program proyek yang harus diperhitungkan. Berbagai
hal yang menyangkut keuangan perlu dibahas mulai dari awal perencanaan,
periode persiapan, pelaksanaan pembangunan proyek dan periode operasi
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 25
ketika usaha berjalan. Kita bedakan periode tersebut menjadi dua yaitu
Periode Persiapan dan Periode Operasi. Implikasi keuangan periode
persiapan akan terkafer dalam kebutuhan dana investasi, sedangkan dalam
masa operasi tercermin pada proyeksi rugi-laba, proyeksi neraca, proyeksi
arus kas dan proyeksi kemampuan melunasi pinjaman serta tingkat
pengembalian. Untuk lebih jelasnya kita bahas aspek keuangan meliputi hal
sebagai berikut :
2.4.4.1 Biaya Pra-operasi
Dalam membangun sebuah usaha perlu diawali dengan pembuatan
gagasan, penelitian tentang produk, pasar dan aspek-aspek lain yang
dipertimbangkan untuk diambil sebuah keputusan. Guna keperluan tersebut
mempunyai konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan kita sebut biaya pra-
operasi. Penggunaan biaya tersebut keperluan penelitian, perencanaan, studi
kelayakan, perancangan (design), biaya konsultan dan biaya pemasaran
sebelum produk siap diluncurkan ke pasar. Biaya-biaya tersebut sudah harus
dikeluarkan sebelum diambil keputusan untuk melaksanakan proyek yang
dikelompokkan sebagai sunk cost atau investasi yang nilainya tetap dan
telah dikeluarkan semuanya tidak mempunyai sisa. Biaya tersebut
dikeluarkan baik usaha tersebut jadi dijalankan atau batal. Sun cost tidak
dimasukkan dalam perhitungan NPV karena biaya tersebut diluar
perhitungan studi kelayakan usaha.
2.4.4.2 Rencana Kebutuhan Investasi
Rencana kebutuhan investasi bisa diperhitungkan diawal
perencanaan usaha yang meliputi seluruh pengeluaran pembangunan
proyek dengan dikelompokkan sebagai berikut :
a. Biaya pembangunan Fisik (Harta Tetap)
Biaya pembangunan fisik adalah biaya yang dikeluarkan untuk
pengadaan sarana dan prasarana seluruh kebutuhan proyek yang meliputi
pembelian tanah, pembangunan gedung, pembelian mesin-mesin, alat
kantor, furnitur dan kendaraan.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 26
b. Biaya-biaya Trial Run
Trial Run adalah uji coba kelancaran operasi seluruh unit produksi
hingga terwujudnya sebuah produk yang akan dipasarkan. Kegiatan
tersebut membutuhkan waktu tertentu yang membutuhkan biaya antara
lain beli bahan baku, bahan bantu lainnya, honor tenaga kerja, beli bahan
bakar dan lain-lain sehingga tampak kegiatan pabrik beroperasi
sepenuhnya. Produk yang dihasilkan bukan untuk dijual secara profit
akan tetapi untuk keperluan evaluasi mutu, perbaikan design dan promosi
awal. Apabila produk sudah dapat dijual maka pendapatannya masuk
pada perhitungan biaya trial run. Sisa produk yang dihasilkan dalam trial
run dapat dijadikan persediaan awal barang jadi pada awal periode
operasi. Biaya trial run bisa dimasukkan sebagai harta tak berwujud akan
disusutkan dalam waktu tertentu.
c. Modal Kerja
Yang dimaksud modal kerja adalah dana yang dibutuhkan untuk
operasi perusahaan sehari-hari dalam membuat produk yang meliputi
kebutuhan dana yang tertanam lancar dalam bentuk piutang usaha,
persediaan bahan baku, bahan dalam proses, barang jadi, bahan bakar dan
bahan bantu produksi lainnya. Termasuk sejumlah kas minimum untuk
kebutuhan tak terduga atau transaksi.
2.4.4.3 Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan untuk belanja usaha bisa berasal
modal sendiri dan pinjaman bank.
a. Modal Sendiri
Yang dimaksud modal sendiri adalah modal yang dimiliki oleh
pemegang saham, yang dinyatakan dalam akte pendirian perusahaan.
Umumnya jumlah dana yang tercantum dalam akte pendirian tersebut
masih jauh dari cukup untuk antisipasi kebutuhan dana investasi
keseluruhan.
b. Pinjaman
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 27
Guna penguatan kebutuhan modal kerja dan membeli harta tetap
dibutuhkan pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya.
Ketentuan besaran pinjaman, periode penarikan, cicilan, tingkat bunga,
jatuh tempo pelunasan dan biaya administrasi lainya dicantumkan dalam
perjanjian kontrakkredit yang disepakati antara pihak perusahaan dan
bank.
2.4.4.4 Proyeksi Harga Pokok Produksi/ Penjualan
Proyeksi harga pokokpenjualan harus didukung oleh volume
proyeksi dan volume penjualan. Biaya produksi per unit adalah total biaya
produksi dibagi dengan volume produksi. Sedangkan harga pokok
penjualan per unit adalah total harga pokok penjualan dibagi dengan volume
penjualan.
2.4.4.5 Proyeksi Rugi-Laba
Proyeksi rugi-laba adalah gambaran keuntungan operesasi usaha
beberapa tahun kedepan. Untuk membuat proyeksi rugi-laba harus dihitung
terlebih dahulu proyeksi nilai penjualan, biaya produksi dan biaya operasi.
Biaya operasi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional
kantor dan pemasaran produk. Biaya-biaya produksi dan operasi dapat pula
dikelompokkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
2.4.4.6 Proyeksi Arus Kas
Proyeksi arus kas bergna untuk penyusunan proyeksi neraca. Arus
kas merupakan catatan atas penerimaan (arus kas masuk) dan pengeluaran
(arus kas keluar) kas dalam satu periode. Sedangkan selisih antara keduanya
(masuk dan keluar) disebut arus kas bersih.
a. Aliran Kas Proyek (Cash Flow Proyek)
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar
dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain
adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan
aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Sedangkan pengertian Arus Kas Proyek ialah arus kas yang mencakup
prakiraan Penerimaan dan Pengeluaran dana yang diperlukan untuk
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 28
pelaksanaan proyek selama jangka waktu kontrak. Aliran kas yang
berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok
yaitu:
2) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi. Misalnya;
pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal
dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
3) Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran
kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan,
biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional
merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash
out flow).
4) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal
kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
b. Beberapa Pertimbangan dalam Menaksir Aliran Kas
Dalam analisis keputusan investasi, ada beberapa langkah yang akan
dilakukan:
1) Menaksir aliran kas dari investasi tersebut
2) Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang
3) Mengevaluasi investasi tersebut dengan kriteria investasi seperti
Payback period, NPV, dan IRR
4) Mengambil keputusan, apakah investasi diterima atau tidak.
Langkah pertama dan keempat merupakan langkah yang paling sulit
(menurut hemat penulis). Terutama, implikasi aliran kas dari suatu
investasi tentu saja sulit diidentifikasi dan dikuantifikasikan.
2.4.4.7 Metode Penilaian Investasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai suatu
investasi, yaitu NPV, IRR dan PI.
a. Metode ”Net Present Value”
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 29
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional
maupun terminal aliran kas) di masa yang akan datang bernilai positif.
b. Metode ”Internal Rate of Return ”
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai
sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa-masa yang akan datang. Apabila tingkat bunga ini lebih
besar daripada tingkat bunga yang relevan (tingkat keuntungan yang
disyaratkan ”MARR”)
c. Metode ”Profitability Index ”
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang
investasi. Kalau PI lebih besar dari 1, maka proyek diterima atau layak.
2.4.4.8 Menilai Proyek Dengan Metode NPV
a. Pemilihan Aktiva
Seringkali perusahaan dihadapkan pada masalah penggunaan aktiva
yang mempunyai karakteristik yang berbeda. Pemilihan ini timbul karena
adanya dua atau lebih aktiva yang bias memberikan pelayanan yang sama
tapi dengan harga, usia ekonomis, dan biaya operasi yang berbeda.
b. Penggantian Aktiva
Penggantian aktiva dapat dilakukan dengan melalui banyak
pertimbangan. Untuk aktiva dengan pengganti yang sama ataupun yang
lebih baik dapat dilakukan dengan memperhitungkan NPV terlebih
dahulu. Kunci dalam menghitung NPV suatu proyek adalah pertama
menaksiralirankas, dan kedua menentukan tingkat bumga yang layak.
c. Pengaruh Inflasi
Pengaruh inflasi atau disinflasi harus dimasukkan ke dalam NCF,
karena tingkat keuntungan yang disyaratkan sudah dimasukkan inflasi
yang diharapkan. Jika inflasi menggunakan tingkat inflasi per sektor
perekonomian akan lebih baik jika menggunakan tingkat inflasi.
Perubahan harga yang tidak disebabkan inflasi atau kurangnya
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 30
permintaan dan penawaran, akan mempengaruhi aliran kas masuk,
sebaiknya dimasukkan dalam analisis.
2.4.5 Aspek Hukum
Aspek hukum mengkaji tentang legalitas usulan proyek yang akan
dibangun dan dioperasikan, ini berarti bahwa setiap proyek yang akan
didirikan dan dibangun di wilayah tertentu haruslah memenuhi hukum dan
tata peraturan yang berlaku di wilayah tersebut. Berikut ini disajikan jenis
data, sumber data dan cara memperoleh data dan cara menganalisis data
yang terkait dengan aspek hukum.
a. Jenis data dan sumber data
Jenis data yang diperlukan secara umum yaitu data kuantitatif yang
mencakup tentang bentuk badan usaha, ijin usaha dan ijin lokasi
pendirian proyek atau bisnis. Semua ini dapat diperoleh dari sumber
ekstern seperti notaries, pemda, departemen terkait maupun pemerintah
setempat.
b. Cara memperoleh dan menganalisis data
Untuk memperoleh gambaran kelengkapan data dasar dan data yang
harus dipenuhi tentang ijin usaha dan ijin lokasi pendirian dapat digali
dengan teknik wawancara dan dokumentasi.
2.4.5.1 Kelengkapan atas data ijin usaha
a. Akte pendirian usaha dari notaris setempat apakah berbentuk badan usaha
PT, CV, perseorangan, dll.
b. NPWP (nomor pokok wajib pajak)
c. Surat tanda daftar perusahaan
d. Surat ijin tempat usaha yang dilakukan oleh pemda setempat
e. Surat rekomendasi dari kadin setempat
f. Surat tanda rekanan dari pemda setempat
g. SIUP setempat
h. Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh kanwil departemen penerangan
2.4.5.2 Kelengkapan data ijin lokasi pendirian
a. Sertifikat (akte tanah)
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 31
b. Bukti pembayaran PBB yang terakhir
c. Rekomendasi dari RT/RW,
d. Rekomendasi dari kecamatan dan
e. KTP dari pemrakersa proyek atau bisnis
Setelah kelengkapan data tersebut terpenuhi, selanjutnya dilakukan
penganalisisan. Teknik analisis yang digunakan untuk menilai apakah
proyek atau bisnis yang akan didirikan layak dari aspek hukum adalah
teknik kualitatif (judgement). Dalam teknik ini tolak ukurnya adalah
kelengkapan dari data yang disyaratkan oleh aparat pemerintah dan
diterbitkannya surat-surat ijin tersebut.
2.4.6 Aspek Teknis Dan Teknologi
Tujuan aspek ini adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan
teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak ,
baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin.
2.4.6.1 Masalah Manajemen Operasional
Manajemen operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan
manajemen yang meliputi perancanaan, organisasi staffing, koordinasi,
pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan. Operasi ini
merupakan suatu kegiatan (didalam perusahaan) untuk mengubah masukan
menjadi keluaran, sehingga keluarannya akan lebih bermanfaat dari
masukannya. Keluaran tersebut dapat berupa barang dan / atau jasa. Tugas
menajemen di perusahaan adalaha untuk mendukung manajemen dalam
rangka pengambiulan keputusan masalah-masalah produksi/operasi.
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu:
1) Masalah penentuan posisi perusahaan.
Penetuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar
keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat
dijalankan secara ekonomis, efektif dan efsien.
2) Masalah desain.
Masalah desain akan mencakupo perancangan fasilitas operasi yang
akan digunakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 32
pengambilan keputusan di bidang rancang bangun ( design ) . Untuk
proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan ini antara lain
meliputi; perencanaan letak pabrik, proses operasi, teknologi yang
digunakan, rencana kapasitas mesin yang akan dipakai, perencanaan
bangunan, tata-letak ( layout ) ruangan, dan linkungan kerja.
3) Masalah operasional.
Masalah operasional timbul biasanya pada saat proses produksi
sudah berjalan. Untuk proses manufaktur yang menghasilkan barang,
keputusan terhadap masalah operasional ini antara lain : rencana
produksi, rencana persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai,
pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.
2.4.6.2 Masalah Proses Produksi Dan Operasi
Persoalan-persoalan dalam proses prosduksi/operasi ternyata cukup
banyak dan kompleks. Namun, Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah,
dan disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk Proses manufaktur,
persoalan – persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan
masalah manajemen operasional diatas, sebagai berikut:
a. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan
1) Pemilihan Startegi Produksi
Agar barang/jasa yang diproduksi akan memenuhi kebutuhan
konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar
dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasran ini,
berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk yang menjadi
alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan
aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.
2) Pemilihan dan Perencanaan Produk
Setelah beberapa alternatif ide produk tersaring,selanjutnya
akan dikaji produk ( beberapa produk ) apa yang menjadi prioritas
untuk diproduksi. Biasanya, untuk menetapkan produk tersebut akan
dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliptuti:
a) Penentuan Ide Produk dan Seleksi
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 33
b) Pembuatan Desain Produk Awal
c) Pembuatan Prototip dan Pengujian
d) Implementasi
3) Perencanaan Kualitas
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen.
Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas
produk dari tiap dimensu kualitasnya. Dimensi kualitas produk
sebagai berikut ini:
a) Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu
barang dan merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan
pelanggan dalam membeli barang tersebut
b) Features, yaitu aspek performasi yang berguna untuk menambah
fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan
pengembangnya.
c) Reliablility, hal yang berkaitan dengan probablitas atau
kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap
kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi
tertentu pula.
d) Confermance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada
keinginan pelanggan.
e) Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya
tahan atau masa pakai barang.
f) Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan
kecepatan, kompentensi, kemudahan, dan akurasi dalam
memberikan layanan untuk perbaikan barang
g) Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subjektif
mengenai hal-hal estetika yang berkaitan dengan pertimbangan
pribadi dan refleksi dari prefensi individual.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 34
h) Fit and finish, suatu sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan
pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagia produk
yang berkualitas.
2.4.6.3 Kelompok Masalah Desain
a. Pemilihan Teknologi
Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk
tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu cara, sehingga teknologi
yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang dapat
dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh derajat
mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.
b. Rencana Kapasitas Produksi
Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan pembatas dari
unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat
dilihat dari sisi masukan ( input ) dan keluaran ( output ). Rencana
kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek teknis dan
teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem , antara lain:
1) Skala Ekonomi
Dengan faktor ini, kapasitas yang dipilih adalah yang memilki
biaya per unit yang paling rendah. Akan tetapi cara ini memiliki
kelemahan-kelemhan, seperti: waktu pengambilan modalnya
berjangka panjang , akibatnya produk menjadi kurang fleksibel untuk
disesuaikan dengan pelanggan.
2) Focused facilities
Dengan banyakanya kelemahan dengan system skala ekonomi
diatas, maka munculah system focused facilities. Dimana cara ini
mempertahankan volume produksi yang tinggi diganti dengan
penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan. Selain
itu, dalam perencanaan kapasitas produksi, terdapat dua ekstirm
strategi, Pertama Strategi Ekspansi , startegi ini lebih bersifat
proaktif., sedangkan cara kedua, dilakukan wait and see, dimana cara
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 35
ini dilakukan , jika permintaan produk sudah yakin benar meningkat
atau tidak meningkat.
c. Perencenaan Letak Pabrik.
Letak pabrik sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis
secara saksama karena sangat berpengaruh terhadap banyak aspek,
seperti biaya. Murah atau mahalnya harga produk tergangtunga pula pada
ketak pabrik karena jarak berpengaruih terhadap harga di pasar. Rentetan
akibat lainnya adalah masalah kemampuan di pasar, yang ujung-
ujungnya akan mempengaruhi laba yang akan dihasilkan. Faktor utama
yang perlu diperhatikan antara lain :
1) Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang akan dijadikan
tempat produk dijual.
2) Letak bahan baku utama.
3) sumber tenaga kerja
4) Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik di sekitar pabrik
adalah penting bagi prosees produksi agar tidak terganggu, sehingga
factor-faktor ini perlu dipertimbangkan secara saksama.
5) Fasilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan bahan baku
ke pabrik, dan memindahkan hasil produksi dari pabrik kepasar.
6) Pasilitas untuk pabrik.
7) Lingkungan masyarakat sekitar yang akan mempengaruhi aktivitas
pabrik secara positive maupun negative.
8) Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasn berikat dan
AMDAL.
d. Perencanaan Tataletak (layout)
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan layout
untuk pabrik, yaitu :
1) Sifat produk yang di buat.
2) Jenis proses produksi.
3) Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan.
4) Jumlah modal yang tersedia untuk proses produksinya.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 36
5) Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas- fasilitas
6) Aliran barang dalam proses produksi hendaknya sedemikian rupa
sehingga tidak saling menghambat atau menggangu.
7) Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja,
hendaknya juga memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
8) Letak mesin-mesin dan fasilitas lain hendaknya juga memperhatikan
kemudahan-kemudahan dalam hal pemeliharaan dan pengawasan.
9) Tataletak kantor. Selain pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki
kantor. Terletak kantor hendaknya disesuaikan besar/kecilnya
investasi. Selain itu, tataletak harus dirancang dengan memperhatikan
kemudahan dalam berkomunikasi, fleksibilitytas pemakaian ruangan,
struktur organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan yang
dilaksanakan secara rutin.
10) Tataletak Gudang, sebagai tempat penyimpanan bahan baku
maupun bahan jadi, hendaknya juga diatur layoutnya. Hal-hal utama
yang perlu dicermati dalam penyusunan tataletak gudang antara lain
besar/kecilnya nilai investasi, bahwa tataletak gudang fleksibel untuk
memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga harus fleksibel
untuk memudahkan pengaturan kembali jika jumlah barang yang
disimpan berkurang atau bertambah.
2.4.6.4 Kelompok Masalah Operasional
a. Perencanaan Jumlah Produksi
Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar
jumlah produksi yang dihasilkan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit.
Dalam industri manufactur, ada beberapa faktor utama yang akan
mempengaruhi perencenaan jumlah produksi perusahaan, yang biasanya
dijadikan sebagai pembatas jumlah produksi yang akan dihasilkan.
Faktor-faktor tersebut adalah :
1) Permintaan.
2) Kapasitas pabrik
3) Suplai bahan baku.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 37
4) Modal kerja
5) Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya juga berperan
dalam perencanaan jumlah produksi.
b. Manajemen Persediaan
Persediaan barang biasnya digunakan untuk mengantisipasi
permintaan konsumen yang meningkat secara tajam, atau untuk
mensupalai kekurangan bahan baku. Hal-hal yang pokok yang perlu
dikaji dalam ranga studi kaelayakan antara lain adalah sebagai berikut:
1) Penentuan jumlah order
2) Safety Stock
3) Inventory Sistem
4) Materials Requiment Planning
c. Pengawasan Kualitas Produk
Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan suatu
kesatuan karesterintik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa,
manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat
memenuhi harapan-harapan para konsumen. Perencanaan kualitas.
Aktivitas ini merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut.
1) Menentukan siapa konsumennya
2) Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen
3) Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai
4) Memgembangkan proses sebagai pedoman bagian operasi/produksi.
Pengendalian Kualitas, Aktiva ini dilakukan pada tahap operasi
langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
1) Evaluasi performansi aktual
2) Membandingkan performansi aktual dengan sasaran yang
direncanakan
3) Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 38
Perbaikan Kualiatas. Aktivitas ketiga dari trilogi ini adalah
bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik daripada sebelumnya.
Hasil studi aspek teknis dan tekhnologi hendak memberikan informasi perihal :
a. Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya,
sehingga ada pegangan yang jelas terhadap langkah langkah yang akan
ditempuhdalam proses berikutnya.
b. Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga
kemampuannya dapat ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan
pasar sasaran maupun perencanaan peninggkatan pangsa pasar.
c. Bagaimana proses pemilihan tekhnologi yang tepat guna sehingga kinerja yang
diharapkan dari tekhnologi tersebut jelas.
d. Penenentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi
industei jasa.
e. Penentuaan tataletak (layout) ini dalam pabrik atau terletak bagi industri jasa,
seperti pada ruangan-ruangan kantor.
f. Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam jumlah hal produksi,
hendaknya juga dianalisis.
g. Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak
kurang atau berlebih, demikian pula persediaan barang jadi.
h. Pengawasan kaulitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa,
hendaknya dapat dilakukan dengan baik.
Tenaga Penyuluh Lapangan 2012
Analisa Study Kelayakan Bisnis UD. Baruasa Membiri || Kota Kendari 39
2.5 Analisi SWOT
Analisis SWOT
adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan
untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan
(weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek
atau suatu spekulasi bisnis.
Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses,
opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau
proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi
keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT,
dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan
(strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir
adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman
baru. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset
pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Gambar 2.1 Analisis SWOT