78985025 makalah karies gigi rko

33
TUGAS ILMU GIGI DAN MULUT KARIES GIGI DISUSUN OLEH RIKO ALFIANDI 06310153 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYAT

Upload: dyah-kurnia-aulia

Post on 04-Aug-2015

154 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

TUGAS ILMU GIGI DAN MULUT

KARIES GIGI

DISUSUN OLEH

RIKO ALFIANDI 06310153

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MALAHAYAT

Page 2: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

KATA PENGANTAR

Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah selesai

menyusun makalah ini yang berjudul “Karies gigi”.

Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih

dosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti mata kuliah

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT.

Penulis sadar bahwa usaha penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangannya, karena keterbatasan pengetahuan yang ada pada penulis. Segala

kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah

pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam pengetahuan.

Bandar lampung, Oktober 2011

Penulis

Page 3: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………….. i

Daftar Isi…………………………………………………………… ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………….. 2

1.3 Tujuan …………….…………………………………... 2

1.4 Manfaat………………………………………………… 2

Bab II Isi/Pembahasan

2.1 Etiologi karies gigi..…………………………………….. 3

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies........ 4

2.3 Gejala karie gigi………………………………………… 7

2.4 Diagnosa karies gigi…………..………………………… 7

2.5 Pencegahan karies………………………………………. 11

2.5 Perawatan karies gigi…………………………………… 12

2.6 Indeks Tooth Caries-WHO……………………………... 13

Bab III Kesimpulan

3.1 Kesimpulan……………………………………………… 16

3.2 Saran…………………………………………………….. 17

Bab IV Penutup……………………………………………………..... 18

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 4: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yang

ditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansi

organic dari gigi atau penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan

jaringan ,dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluas

kearah pulpa.

Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. Walaupun apa

yang terlihat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir

serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur

namun berkembang menjad lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja

dilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan radiografi untuk

mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu

merusak gigi.

Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam

yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,

fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigi

sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan mengalami

demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, proses

demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih

banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.

Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, sebuah

perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi untuk

mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. Walaupun demikian, belum

diketahui cara untuk meregenerasi secara besar-besaran struktur gigi, sehingga

organisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan untuk mencegah

kerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan gigi dan makanan.

Page 5: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

1.2 Rumusan

1. Bagaimana penyebab karies gigi

2. Bagaimana gejala karies gigi

3. Bagaimana diagnosa karies gigi

4. Bagaimana Indeks Tooth Caries-WHO

5. Bagaimana cara pencegahan dan perawatan karies gigi

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan tentang penyebab karies gigi

2. Menjelaskan tentang gejala karies gigi

3. Menjelaskan tentang diagnosa karies gigi

4. Menjelaskan tentang Indeks Tooth Caries WHO

5. Menjelaskan tentang cara pencegahan dan perawatan karies gigi

1.4 Manfaat

1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca

2. Semoga pembaca mengerti tentang karies gigi

3. Semoga pembaca mengerti tentang gejala karies gigi

4. Semoga pembaca mengerti tentang cara mendiagnosa karies gigi

5. Semoga pembaca mengerti tentang cara pencegahan dan perawatan karies

gigi.

Page 6: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etiologi Karies Gigi

Etiologi atau penyebab karies atas faktor waktu penyebab primer yang

langsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang

berasal dari saliva) dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi

biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti faktor

host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor

waktu, tetapi merupakan interaksi dari faktor - faktor tersebut. Pada tahun 1960-

an oleh Keyes dan Jordan (cit. Harris and Christen, 1995), karies

dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu :

1. Host atau tuan rumah

2. Agen atau mikroorganisme

3. Substrat atau diet dan

4. Waktu.

Gambar : Faktor – factor yang mempengaruhi terjadinya karies.

Page 7: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies:

1. Keturunan

2. Ras

Ras tertentu dengan mempunyai rahang yang sempit, menyebabkan gigi

tumbuh tidak teratur sehingga menyembabkan sukar untuk membersihkan

gigi dan ini akan mempertinggi prosentase karies pada ras tersebut.

3. Jenis kelamin

Volker. Dkk mengatakan bahwa prevalensi karies gigi tetap wanita lebih

tnggi dibandingkan pria. Demikian juga halnya anak-anak, prevalensi

karies gigi sulung anak wanita lebih tinggi di bandingkan anak-anak laki-

laki.

4. Usia

Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun bertambah.

Hal ini jelas karena factor resiko terjadinya karies akan lebih lama

berpengaruh terhadap gigi.

Page 8: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

5. Vitamin

Vitamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi. Terutama pada

periode pembentukan gigi.

Tabel beberapa vitamin dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi adalah sebagai

berikut :

No Vitamin Kebutuhan

perhari

Pengaruh

1. A 1-2 mg Merusak pembentukan email dan

dentin

2. B1 1-2 mg Karies meninggi (perubahan pada

lidah, bibir, dan p”tium)

3. B2 2 mg Karies meninggi (perubahan pada

lidah, bibir, dan p”tium)

4. B6 2 mg Tidak ada pengaruh

5. C 7 5-100 mg Degenerasi odontoblas kerusakan

periodontium, stomatitis, dll

6. D 400-600 IU Hipoplasia enamel dantin

7. E 10mg Tidak diketahui

8. K 1 mg (?) Tidak diketahui

Page 9: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

6. Unsur kimia

Unsur kimia yang mempunyai pengaruh terhadap tejadinya karies gigi

masih dalam peelitian. Unsur kimia yang paling berpengaruh adalah Flour.

Tabel dibawah ini menunjukan beberapa unsure kimia yang mempengaruhi atau

memperlambat terjadinya karies :

No Unsur Kimia Pengaruh

1. Brellium Menghambat

2. Flour Menghambat

3. Aurium Menghambat

4. Cuprum Menghambat

5. Magnesium Menghambat

6. Platina Menunjang

7. Cadmium Menunjang

8. Selenium Menunjang

8. Air ludah

1. Campuran bahan-bahan yang terkandung didalamnya

2. Derajat keasaman

3. Jumlah/ volume

4. Faktor anti bakteri

Page 10: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

9. Letak geografis

10. Kultur social penduduk

2.3 Gejala Karies Gigi

Gejala karies gigi bukan hanya satu gejala saja, adapun gejala –gejalanya sebagai

berikut :

1. Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis. Gigi terasa sangant

sensitive terhadap panas, dingin, manis dan asam menandakan karies gigi

sudah sampai bagian dentin

2. Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeri akan

bersifat menetap bahkan nyeri yang dirasakan bersifat sepontan, meski

tidak ada rangsangan.

3. Jika bakteri telah mencapai pulpa. Dan pulpa mati maka nyeri untuk

sementara akan hilang lalu akan timbul lagi dalam beberapa jam atau hari

dan gigi akan menjadi peka karena peradangan dan infeksi telah menyebar

keluar dan menyebabkan abses.

2.4 Diagnosis

Gambar : Dental explorer, alat diagnostik karies.

Sumber : Wikipedia.co.id

Page 11: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaan

gigi dengan bantuan pencahayaan yang cukup, kaca gigi, dan eksplorer.

Radiografi gigi dapat membantu diagnosis, terutama pada kasus karies

interproksimal. Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata telanjang.

Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan menemukan daerah lunak pada

gigi dengan eksplorer.

Beberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer

untuk menemukan karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telah

mulai terjadi demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan melalui

eksplorer dapat merusak dan membuat lubang.

Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum

berlubang adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk

membuang embun, dan mengganti peralatan optik. Hal ini akan membentuk

sebuah efek "halo" dengan mata biasa. Transiluminasi serat optik

direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil.

Untuk dapat mendiagnosis maka harus mengenali bentuk-bentuk karies lokasi

karies.

1. Bentuk-bentuk Karies:

A. Cara meluasnya karies

B. Dalamnya karies

C. Lokasi karies

D. Berdasarkan banyaknya permukaan yang terkena

E. Berdasarkan keparahan atau kecepatan serangan karies

Page 12: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

Gambar : Dalamnya karies karies

A. Berdasarkan cara meluasnya karies

a. Karies Penetriende

Karies yang meluas dari email kedentin dalam bentuk kerucut

perluasannya secara penetrasi merembes ke dalam

b. Karies Unterminirende

Karies yang meluas dari email ke dentin dimana pada oklusal kecil

tetapi di dalam email atau dentin sudah meluas

B. Berdasarkan dalamnya karies

a. Karies Superfisialis

Karies yang baru mengenai lapisan email, tidak sampai dentin

b. Karies Media

Karies yang sudah mengenai dentin tetapi belum melebihi setengah

dentin

c. Karies Profunda

Dimana karies sudah mengenai lebih setengahnya dentin dan kadang -

kadang sudah mengenai pulpa

Page 13: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

- Profunda pulpa terbuka

Bila pulpa sudah terbuka/ mengenai pulpa

- Profunda pulpa tertutup

Bila karies belum mengenai pulpa

C. Berdasarkan Lokasi Karies (Olah G Black)

a. Karies kelas I

Karies yang terdapat pada bagian oklusal (Pits dan fissure ) dari gigi

premolar dan molar. Dapat juga terdapa ada anterior di foramen

caecum.

b. Karies kelas II

Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi molar atau

premolar yang umumnya meluas sampai bagian oklusal.

c. Karies kelas III

Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior tetapi

belum mencapai margo incisal (belum mencapai 1/3 incisal gigi).

d. Karies kelas IV

Karies yang terdapat pada bagian aproximal dari gigi anterior dan

sudah mencapai margo incisal (telah mencapai 1/3 incisal gigi )

e. Karies kelas V

Karies yang terletak di cerviks gigi anterior maupun posterior.

D. Berdasarkan Banyaknya Permukaan Yang Terkena

a. Simple karies

Bila hanya satu permukaan yang terkena.

b. Kompleks karies

Bila lebih dari satu permukaan gigi yang terkena.

E. Berdasarkan Keparahan/ Kecepatan Serangan Karies

a. Rampant karies

b. Karies terhenti

Page 14: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

2.4 Pencegahan Karies

1. Pra erupsi

Tingkat pelayanan kesehatan gigi, dapat dilakukan berdasarkan limatingkat pencegahan (five levels of prevention) dari leavell and clark yang dikutipHerijulianti (2002) didalam bukunya adalah sebagai berikut :

1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)

2. Perlindungan Khusus (Specific Protection)

3. Diagnosa Dini dan Pengobatan Segera (Early Diagnosis And

PromptTreatment)

4. Pembatasan Cacat (Disability Limitation)

5. Rehabilitasi (Rehabilitation)

2. Pasca erupsi

Tindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari

pencegahan

primer, sekunder dan tertier.

a. Pencegahan Primer

Yaitu pencegahan sebelum gejala klinik timbul yaitu dengan cara

peningkatan dan perlindungan khusus. Peningkatan kesehatan :

pendidikan kesehatan, meningkatkan keadaan sosio ekonomi

seseorang, standart nutrisi yang baik, membatasi frekuensi makanan

dan minuman yang manis-manis dan pemeriksaan berkala (Tarigan,

1991).

b. b. Pencegahan Sekunder

Diagnosa dini dengan pengobatan yang tepat dan membatasi ketidak

mampuan/cacat yaitu pengobatan yang cepat untuk menghentikan

proses penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada gigi yang

terserang karies dan masih dapat dilakukan penambalan maka

dilakukan perawatan gigi/restorasi gigi. Dengan demikian, lengkung

geligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh, fungsi pengunyahan

dipertahankan, infeksi dan peradangan kronis dapat dihilangkan

sehingga kesehatan jaringan mulut yang baik dapat dipertahankan.

Page 15: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

Selain itu, mempertahankan gigi anterior dapat mempertahankan

fungsi estetik, membantu fungsi bicara dan mencegah timbulnya efek

psikologis bila gigi tersebut harus dicabut (Tarigan, 1991).

c. Pencegahan Tertier

Gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan terhadap

rehabilitasi dengan pembuatan gigi palsu (Tarigan, 1991). Becker

(1979) mengajukan beberapa klasifikasi perilaku yang berhubungan

dengan kesehatan (Health Related Behaviour) salah satu diantaranya

adalah perilaku kesehatan (Health Behaviour), yaitu hal-hal yang

berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara

dan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakan

untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih makanan,

sanitasi dan sebagainya (Herijulianti, 2002).

2.5 Perawatan Karies Gigi

Penambalan

Gambar : Gigi yang ditambal

Sumber : Wikipedia.co.id

Gigi layak untuk ditambal bila terdapat salah satu daritanda berikut :

1. Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis.

2. Terbentuk lubang yang rentan perlekatan plak, sisa makanan.

3. Fungsi terganggu.

4. Estetik tergangu.

5. Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontak

dengan gigi yang berlubang.

Page 16: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

Berapa jenis bahan tambal

Selama bertahun-tahun kita hanya kenal bahan tambal logam dan amalgam

Namun, sekarang telah dikembangkan bahan tambal sewarna gigi yaitu resin

komposit dan semen ionomer kaca dan porselen. Berdasarkan metode

peletakannya, tambalan terbagi dalam dua kategori, yaitu tambalan langsung dan

tambalan tidak langsung. Tambalan langsung adalah tambalan yang diletakkan

langsung pada gigi, prosedur penambalan selesai dalam sekali kunjungan.

Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan amalgam, resin komposit.

Pencabutan gigi

Jika kerusakan gigi telah mencapai dekat pulpa penti atau kebih kedalam

lagi, maka sebaiknya gigi dicabut untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut.

2.6 Indeks Tooth Caries-WHO

Indeks DMFT yang dikeluarkan oleh WHO bertujuan untuk menggambarkan

pengalaman karies seseorang atau dalam suatu populasi. Semua gigi diperiksa

kecuali gigi molar tiga karena biasanya gigi tersebut sudah dicabut dan kadang-

kadang tidak berfungsi. Indeks ini dibedakan atas indeks DMFT (decayed missing

filled teeth) yang digunakan untuk gigi permanen pada orang dewasa dan deft

(decayed extracted filled tooth) untuk gigi susu pada anak-anak. Pemeriksaan

harus dilakukan dengan menggunakan kaca mulut datar. Indeks ini tidak

memerlukan gambaran radiografi untuk mendeteksi karies aproksimal. Kriteria

pemeriksaan seperti terlihat pada Tabel 1.5. Cara perhitungannya adalah dengan

menjumlahkan semua DMF atau def. Komponen D meliputi penjumlahan kode 1

dan 2, komponen M untuk kode 4 pada subjek <30 tahun, dan kode 4 dan 5 untuk

subjek >30 tahun misalnya hilang karena karies atau sebab lain. Komponen F

hanya untuk kode 3. Untuk kode 6 (fisur silen) dan 7 (jembatan, mahkota khusus

atau viner/implan) tidak dimasukkan dalam penghitungan DMFT.

Page 17: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

Kode pemeriksaan karies dengan indeks WHO

Kode

GIGI SUSU GIGI PERMANEN Kondisi/Status

Mahkotagigi

Mahkotagigi

Akargigi

A 0 0 Permukaan gigi sehat/keras

B 1 1 Gigi karies

C 2 2 Gigi dengan tumpatan, ada karies

D 3 3 Gigi dengan tumpatan baik, tidak ada karies

E 4 - Gigi yang hilang karena karies

- 5 - Gigi dengan tumpatan silen

F 6 - Jembatan, mahkota gigi atau viner/implan

G 7 7 Gigi yang tidak erupsi

- 8 8 T T - Trauma/fraktur

T T - T T - Trauma/fraktur

- 9 9 Dan lain-lain: gigi yang memakai pesawat cekatortodonti atau gigi yang mengalami hipoplasiaenamel yang berat

Umur indeks dan kelompok umur

WHO merekomendasikan kelompok umur tertentu untuk diperiksa yaitu

kelompok umur 5 tahun untuk gigi susu dan 12, 15, 35-44 dan 65-74 tahun untuk

gigi permanen. Jumlah subjek yang diperiksa untuk setiap kelompok umur

minimal 25-50 orang untuk setiap kelompok. 5 tahun. Anak-anak seharusnya

diperiksa di antara ulangtahun mereka yang ke 5 dan 6. Umur ini menjadi umur

indeks untuk gigi susu karena tingkat karies pada kelompok umur ini lebih cepat

berubah daripada gigi permanen sekaligus umur 5 tahun merupakan umur anak

mulai sekolah. Namun, di negara yang usia masuk sekolahnya lebih lambat, dapat

digunakan umur 6 atau 7 tahun sebagai umur indeksnya. Pada kelompok umur ini,

sebaiknya gigi susu yang hilang tidak dimasukkan ke dalam skor m (missing)

karena kesulitan membedakan penyebab kehilangan gigi, apakah karena sudah

waktunya tanggal atau dicabut karena karies. 12 tahun. Kelompok umur ini

Page 18: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

penting untuk diperiksa karena umumnya anak-anak meninggalkan bangku

sekolah pada umur 12 tahun. Selain itu, semua gigi permanen diperkirakan sudah

erupsi pada kelompok umur ini kecuali gigi

KARIES GIGI: Pengukuran Risiko dan Evaluasi 18 molar tiga.

Beradasarkan ini, umur 12 tahun ditetapkan sebagai umur pemantauan global

(global monitoring age) untuk karies. 15 tahun. Pada kelompok umur ini dianggap

bahwa gigi permanen sudahterekspos dengan lingkungan mulut selama 3-9 tahun,

sehingga pengukuran prevalensi karies dianggap lebih bermakna dibandingkan

usia 12 tahun. Umur ini

juga merupakan usia kritis untuk pengukuran indikator penyakit periodontal pada

remaja. 35-44 tahun (rerata = 40 tahun). Kelompok umur ini merupakan

kelompok umur standar untuk memonitor kesehatan orang dewasa dalam hal efek

karies, tingkat keparahan penyakit periodontal, dan efek pelayanan kesehatan gigi

yang diberikan. 65-74 tahun. (rerata = 70 tahun). Kelompok umur ini lebih

penting sehubungan dengan adanya perubahan distribusi umur dan bertambahnya

umur harapan hidup yang terjadi di semua negara. Data dari kelompok umur ini

diperlukan untuk membuat perencanaan pelayanan keseahatan bagi manula dan

memantau semua efek pelayanan rongga mulut yang diberikan

BAB III

Page 19: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan 

Karies gigi adalah Penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yang

ditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansi

organic dari gigi atau penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan

jaringan ,dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluas

kearah pulpa.

Etiologi atau penyebab kesatuan dari empat factor yaitu :1. Host

2. Agen atau mikroorganisme

3. Substrata tau

4. Waktu

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies:

1. Keturunan

2. Ras

3. Jenis kelamin

4. Usia

5. Vitamin

6. Unsur kimia

7. Air ludah

8. Letak geografis

9. Kultur social penduduk

DiagnosisDiagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaan gigi

Pencegahan Karies1. Pra erupsi

2. Pasca erupsi

Tindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari

pencegahan

Perawatan Karies Gigi dengan Penambalanapabila kerusakan baru mencapai pada permukaan dentin

3.2 Saran

Page 20: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

Dengan perawatan kesehatan diri yang khususnya rongga mulut, seperti

sikat gigi secara teratur . Maka resiko terjadinya karies gigi dapat dikuranggi.

Lapisan enamel gigi yang tipis mudah mengalami kerusakan terutama pada gigi

molar sebelum terjadinya karies pada gigi periksalah gigi anda ke dokter gigi

enam bulan sekali.

BAB IV

PENUTUP

Page 21: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,yang

telah melimpahkan rahmat-Nya karena atas perkenaan-Nya,maka makalah tentang

karies Gigi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Semoga makalah yang telah di tulis ini dapat bermanfaat bagi Civitas

Akademik semua pada umumnya dan bagi mahasiswa Kedokteran pada

khususnya.

Apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini, penyusun mohon

maaf yang sebesar-besarnya, dan segala saran dan kritikan yang membangun

sangat penyusun harapkan dari pembaca demi pengembangan keterampilan

menulis selanjutnya. Kiranya penyelesaian makalah ini dapat bermanfaat bagi

semuanya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 22: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

1. Dorland, W.A. Nenman, Kamus Kedokteran Dorland : ahli bahasa,

Huriawati H. dkk –Ed-29- Jakarta ; EGC, 2002.

2. Erni Gultom. Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut . Bandar Lampung

3. Pemandu Pengarang. Karies gigi.

4. Pemandu Pengarang. (Online),

http.Pondok Indah Healcare Group.html (Karies gigi)

5. Pemandu Pengarang. (Online),

http:// wikipedia bahasa Indonesia/.html (Karies gigi)

Page 23: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

LAMPIRAN

Gambar : Faktor – factor yang

mempengaruhi terjadinya karies

Gambar : Dalamnya

karies karies

Gambar :Dental explorer, alat

diagnostik

Sumber :Wikipedia.co.id

Gambar : Gigi yang ditambal

Sumber : Wikipedia.co.id

1. Dental explorer : Alat diagnostik karies

Page 24: 78985025 Makalah Karies Gigi Rko

2. Karies gigi : Proses patologis berupa kerusakan yang

terbatas pada jaringan keras gigi dimulai dari

email dan ters ke dentin (Newbrun)

3. Karies Media : Karies yang sudah mengenai dentin tetapi

belum melebihi setengah dentin

4. Karies Penetriende : Karies yang meluas dari email kedentin

dalam bentuk kerucut perluasannya secara

penetrasi merembes ke dalam

5. Karies Profunda : Dimana karies sudah mengenai lebih

setengahnya dentin dan kadang -kadang

sudah mengenai pulpa

6. Karies Superfisialis : Karies yang baru mengenai lapisan email,

tidak sampai dentin

7. Karies Unterminirende : Karies yang meluas dari email ke dentin

dimana pada oklusal kecil tetapi di dalam

email atau dentin sudah meluas

8. Kompleks karies : Bila lebih dari satu permukaan gigi yang

terkena

9. Pasca erupsi : Setalah erupsi

10. Pra erupsi : Sebelum terjadinya erupsi

11. Simple karies : Bila hanya satu permukaan yang terkena