77340240-case-asites

Upload: iche-juwice

Post on 04-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 77340240-Case-Asites

    1/8

    1

    PATOFISIOLOGI ASITES

    Oleh :

    Romi Saputra ( 02120103 )

    Tri Puspita P.A.F ( 04923044 )

    RSUD AHMAD MUCHTAR BUKITTINGGI

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNAND

    2008

  • 7/30/2019 77340240-Case-Asites

    2/8

    2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan kepada

    penulis untuk menyelesaikan Clinical Science Session yang berjudul Patofisiologi

    Asites. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada pembimbing, dr. Yunita Sp.PD yang

    telah memberikan motivasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga

    mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dokter muda yang telah membantu

    mengarahkan kami dalam membuat makalah ini.

    Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu.

    kami meminta saran dan kritik dari dr. Yunita Sp.PD sebagai pembimbing kami , dan

    kritik dari rekan-rekan dokter muda serta saran rekan-rekan dari dokter muda . Semoga

    makalah ini dapat menambah pengetahuan kita mengenai patofisilogi asites.

  • 7/30/2019 77340240-Case-Asites

    3/8

    3

    Patofisiologi Asites

    1. Pendahuluan

    Asites adalah penimbunan cairan secara abnormal di rongga peritoneum. Asites

    dapat disebabkan oleh banyak penyakit. Antara lain sirrosis hepatis, juga merupakan

    gejala yang sering terjadi pada penderita kanker ovarium, gejala ini juga sering

    digunakan sebagai tanda diagnostik adanya kemungkinan keganasan pada tumor ovarium

    (Brahmana Askandar). Pada dasarnya penimbunan cairan di rongga peritoneum dapat

    terjadi melalui dua mekanisme dasar, yakni transudasi dan eksudasi. Asites yang ada

    hubungannya dengan sirosis hati dan hipertensi porta adalah salah satu contoh penurunan

    cairan di rongga peritoneum yang terjadi melalui mekanisme transudasi. Asites jenis ini

    paling sering dijumpai di Indonesia. Asites merupakan tanda prognosis yang rawan pada

    beberapa penyakit. Contohnnya asites pada kanker ovarium merupakan prognosis yang

    buruk, ditandai dengan perut yang makin membesar karen a rongga berisi cairan, yang

    lama kelamaan akan menyebabkan penekanan pada rongga traktus gastrointestinal

    sehingga akan timbul keluhan anoreksia. Bahkan jika cairan makin bertambah akan

    menekan daerah diafragma sehingga akan timbul gangguan pernapasan. (Brahmana

    Askandar). Asites juga menyebabkan pengelolaan penyakit dasarnya menjadi semakin

    kompleks. Seperti Infeksi pada cairan asites akan lebih memperberat perjalanan penyakir

    dasarnya. Oleh karena itu asites harus dikelola dengan baik. (Hirlan)

  • 7/30/2019 77340240-Case-Asites

    4/8

    4

    2. Patofisiologi

    Ada beberapa teori yang menerangkan patofisiologi asites transudasi. Teori-teori

    itu misalnya underfilling, overfilling, dan peripheral vasodilatation. Menurut teori

    underfilling asites dimulai dari volume cairan plasma yang menurun akibat hipertensi

    porta dan hipoalbuminemia. Hipertensi porta akan meningkatkan tekanan hidrostatik

    venosa ditambah hipoalbuminemia akan menyebabkan transudasi, sehingga volume

    cairan intravascular menurun. Akibat volume cairan intravascular menurun, ginjal akan

    bereaksi dengan melakukan reabsorpsi air dan garam melalui mekanisme neurohormonal.

    Sindroma hepatorenal terjadi bila penurunan cairan intravaskuler sangat menurun. Teori

    ini tidak sesuai dengan hasil penelitian selanjutnya yang menunjukkan bahwa pada pasien

    sirosis hati terjadi vasodilatasi perifer, vasodilatasi splanchnic bed, peningkatan volume

    cairan intravaskuler dan curah jantung. Teori overfilling mengatakan bahwa asites

    dimulai dari ekspamsi cairan plasma akibat reabsorpsi air oleh ginjal. Gangguan fungsi

    itu terjadi akibat peningkatan aktivitas hormone anti-diuretik (ADH) dan penurunan

    aktivitas hormone natriuretik karena penurunan fungsi hati. Teori overfilling tidak dapat

    menerangkan kelanjutan asites menjadi sindrom hepatorenal. Teori ini juga gagal

    menerangkan gangguan neurohormonal yang terjadi pada sirosis hati dan asites. Evolusi

    dari kedua teori itu adalah teori vasodilatas perifer. Menurut teori ini, factor patogenesis

    pembentukan asites yang amat penting adalah hipertensi portal yang sering disebut

    sebagai factor local dan gangguan fungsi ginjal yang sering disebut factor

    sistemik.(Hirlan) Pada karsinoma Ovari, cairan asites diproduksi oleh ovarium yang akan

    mensekresikan cairan yang dapat bersifat serous atau musin. (Brahmana Askandar).

  • 7/30/2019 77340240-Case-Asites

    5/8

    5

    Akibat vasokonstriksi dan fibrotisasi sinusoid terjadi peningkatan system portal

    dan terjadi hipertensi portal. Peningkatan resistensi vena porta diimbangi dengan

    vasodilatasi splanchnic bedmenyebabkan hipertensi portal menjadi menetap. Hipertensi

    portal akan meningkatkan tekanan transudasi, terutama di sinusoid dan selanjutnya

    kapiler usus. Transudat akan terkumpul di rongga peritoneum. Vasodilator endogen yang

    dicurigai berperan antara lain : glukagon , nitric oxide ( NO), calcitonine gene related

    peptide (CGRP), endotelin, factor natriuretik atrial (ANF), polipeptida vasoaktif intestinal

    (VIP), substansi P, prostaglandin, enkefalin, dan tumor necrosis factor(TNF).

    Vasodilatasi endogen pada saatnya akan mempengaruhi sirkulasi arterial sistemik;

    terdapat peningkatan vasodilatasi perifer sehingga terjadi proses underfilling relative.

    Tubuh akan bereaksi dengan meningkatkan aktivitas system saraf simpatik, sisten rennin-

    angiotensin-aldosteron dan arginin vasopressin. Akibat selanjutnya adalah peningkatan

    reabsorpsi air dan garam oleh ginjal dan peningkatan indeks jantung.

    Asites dapat dikendalikan dengan terapi konservatif yang terdiri atas :

    istirahat diet rendah garam : untuk asites ringan dicoba dulu dengan istirahat dan diet rendah

    garam dan penderita dapat berobat jalan dan apabila gagal maka penderita harus

    dirawat.

    DiuretikPemberian diuretic hanya bagi penderita yang telah menjalani diet rendah garam

    dan pembatasan cairan namun penurunan berat badannya kurang dari 1 kg setelah 4

    hari. Mengingat salah satu komplikasi akibat pemberian diuretic adalah

    hipokalemia dan hal ini dapat mencetuskan encepalophaty hepatic, maka pilihan

  • 7/30/2019 77340240-Case-Asites

    6/8

    6

    utama diuretic adalah spironolacton, dan dimulai dengan dosis rendah, serta dapat

    dinaikkan dosisnya bertahap tiap 3-4 hari, apabila dengan dosis maksimal

    diuresisnya belum tercapai maka dapat kita kombinasikan dengan furosemid.

    Sebagian kecil penderita asites tidak berhasil dengan pengobatan konservatif. Pada

    keadaan demikian pilihan kita adalah parasintesis. Mengenai parasintesis cairan asites

    dapat dilakukan 5 10 liter / hari, dengan catatan harus dilakukan infus albumin sebanyak

    6 8 gr/l cairan asites yang dikeluarkan. Ternyata parasintesa dapat menurunkan masa

    opname pasien. Prosedur ini tidak dianjurkan pada Childs C, Protrombin < 40%, serum

    bilirubin > dari 10 mg/dl, trombosit < 40.000/mm 3, creatinin > 3 mg/dl dan natrium urin

    < 10 mmol/24 jam. (Sri Maryani Sutadi)

    Peritonitis Bakterial Spontan (PBS) adalah komplikasi serius pada pasien sirosis

    dengan asites. PBS didefinisikan sebagai infeksi cairan asites tanpa dapat ditemukan

    penyebab dari intraabdominal yang dapat diterapi secara bedah. Disebut PBS bila

    didapatkan peningkatan sel polimorfonuklear PMN melebihi 250/mm dengan atau tanpa

    bakteriemia yang diisolasi dari dalam cairan asites. Perkembangan penyakit PBS pada

    sirosis hati dipengaruhi oleh respon imun cairan asites, yang tergantung pada mekanisme

    pertahanan dalam rongga peritoneal yaitu opsonisasi dan bakterisidal cairan asites yang

    sangat ditentukan oleh kadar protein cairan asites.( Anak Agung Ayu Yuli Gayatri, I

    Dewa Nyoman Wibawa)

    Asites pada kanker ovarium merupakan prognosis yang buruk, ditandai dengan

    perut yang makin membesar karen a rongga berisi cairan, yang lama kelamaan akan

    menyebabkan penekanan pada rongga traktus gastrointestinal sehingga akan timbul

  • 7/30/2019 77340240-Case-Asites

    7/8

    7

    keluhan anoreksia. Bahkan jika cairan makin bertambah akan menekan daerah diafragma

    sehingga akan timbul gangguan pernapasan. Pada karsinoma Ovari, cairan asites

    diproduksi oleh ovarium yang akan mensekresikan cairan yang dapat bersifat serous atau

    musin. (Brahmana Askandar).

  • 7/30/2019 77340240-Case-Asites

    8/8

    8

    DAFTAR PUSTAKA

    Anak Agung Ayu Yuli Gayatri, I Dewa Nyoman Wibawa. Peritonitis bacterial spontan

    pada sirosis hati dan hubungannya dengan beberapa factor risiko Studi Potong

    Lintang pada Pasien Sirosis Hati di RS Sanglah Denpasar. Diakses dari:http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/peritonitis%20bakterial%20spontan%20(dr%20aa

    %20yuli).pdf

    Dr. Brahmana Askandar, SpOG (K). Palliative Care In Advanced Gynecologic Cancer

    diakses dari: http://www.palliative-surabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vi-

    bagian_1508082008.pdf.

    Hirlan, 2006. Asites Dalam: Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Ed:4 Jakarta. Pusat

    penerbitan, departemen ilmu penyakit dalam FKUI; 449

    Sri Maryani Sutadi. Sirosis hepatis. Diakses dari:http://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-srimaryani5.pdf. )

    http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/peritonitis%20bakterial%20spontan%20%28dr%20aa%20yuli%29.pdfhttp://ejournal.unud.ac.id/abstrak/peritonitis%20bakterial%20spontan%20%28dr%20aa%20yuli%29.pdfhttp://www.palliative-surabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vi-bagian_1508082008.pdfhttp://www.palliative-surabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vi-bagian_1508082008.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-srimaryani5.pdfhttp://library.usu.ac.id/download/fk/penydalam-srimaryani5.pdfhttp://www.palliative-surabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vi-bagian_1508082008.pdfhttp://www.palliative-surabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vi-bagian_1508082008.pdfhttp://ejournal.unud.ac.id/abstrak/peritonitis%20bakterial%20spontan%20%28dr%20aa%20yuli%29.pdfhttp://ejournal.unud.ac.id/abstrak/peritonitis%20bakterial%20spontan%20%28dr%20aa%20yuli%29.pdf