76645389 pemerintah pusat daerah

34
Tugas dan Wewenang Pemerintah daerah bersama-sama DPRD mengatur (regelling) urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Pemerintah daerah mengurus (bestuur) urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Pemerintah daerah wajib menyebarluaskan Perda yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang telah diundangkan dalam Berita Daerah. Pada saat pemilihan kepala daerah pemerintah daerah memberikan kesempatan yang sama kepada pasangan calon untuk menggunakan fasilitas umum. KPUD berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan kampanye. Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang bersumber dari Pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan masyarakat untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang berasal dari penerusan pinjaman hutang luar negeri dari Menteri Keuangan atas nama Pemerintah setelah memperoleh pertimbangan Menteri Dalam Negeri. Perjanjian penerusan pinjaman tersebut dilakukan antara Menteri Keuangan dan Kepala Daerah. Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasi daerah untuk membiayai investasi yang menghasilkan penerimaan daerah. Pemerintah daerah dalam meningkatkan perekonomian daerah dapat memberikan insentif

Upload: helio-araujo

Post on 29-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fsfsf

TRANSCRIPT

Page 1: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Tugas dan Wewenang

Pemerintah daerah bersama-sama DPRD mengatur (regelling) urusan pemerintahan

daerah yang menjadi kewenangannya. Pemerintah daerah mengurus (bestuur) urusan

pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Pemerintah daerah wajib

menyebarluaskan Perda yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah dan Peraturan

Kepala Daerah yang telah diundangkan dalam Berita Daerah.

Pada saat pemilihan kepala daerah pemerintah daerah memberikan kesempatan yang

sama kepada pasangan calon untuk menggunakan fasilitas umum. KPUD berkoordinasi

dengan pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan

kampanye.

Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang bersumber dari Pemerintah,

pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan

masyarakat untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah

dapat melakukan pinjaman yang berasal dari penerusan pinjaman hutang luar negeri dari

Menteri Keuangan atas nama Pemerintah setelah memperoleh pertimbangan Menteri Dalam

Negeri. Perjanjian penerusan pinjaman tersebut dilakukan antara Menteri Keuangan dan

Kepala Daerah.

Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasi daerah

untuk membiayai investasi yang menghasilkan penerimaan daerah. Pemerintah daerah dalam

meningkatkan perekonomian daerah dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan kepada

masyarakat dan/atau investor yang diatur dalam Perda dengan berpedoman pada peraturan

perundang-undangan.

Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik

Pemerintah dan/atau milik swasta. Penyertaan modal tersebut dapat ditambah, dikurangi,

dijual kepada pihak lain, dan/atau dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah.

Pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan, penggabungan, pelepasan

kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan dengan Perda yang berpedoman pada

peraturan perundangundangan.

Page 2: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna membiayai kebutuhan

tertentu yang dananya tidak dapat disediakan dalam satu tahun anggaran. Pengaturan tentang

dana cadangan daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pemerintah daerah wajib melaporkan posisi surplus/defisit APBD kepada Menteri

Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap semester dalam tahun anggaran berjalan.

Pemerintah daerah mengajukan rancangan Perda tentang perubahan APBD, disertai

penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD.

Pemerintah daerah dapat membentuk badan pengelola pembangunan di kawasan

perdesaan yang direncanakan dan dibangun menjadi kawasan perkotaan. Pemerintah daerah

mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan,

pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan. Pemerintah daerah bersama-

sama DPRD mengatur (regelling) urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya.

Pemerintah daerah mengurus (bestuur) urusan pemerintahan daerah yang menjadi

kewenangannya. Pemerintah daerah wajib menyebarluaskan Perda yang telah diundangkan

dalam Lembaran Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang telah diundangkan dalam Berita

Daerah.

Pada saat pemilihan kepala daerah pemerintah daerah memberikan kesempatan yang

sama kepada pasangan calon untuk menggunakan fasilitas umum. KPUD berkoordinasi

dengan pemerintah daerah untuk menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk keperluan

kampanye.

Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang bersumber dari Pemerintah,

pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan

masyarakat untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pemerintah daerah

dapat melakukan pinjaman yang berasal dari penerusan pinjaman hutang luar negeri dari

Menteri Keuangan atas nama Pemerintah setelah memperoleh pertimbangan Menteri Dalam

Negeri. Perjanjian penerusan pinjaman tersebut dilakukan antara Menteri Keuangan dan

Kepala Daerah.

Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasi daerah

untuk membiayai investasi yang menghasilkan penerimaan daerah. Pemerintah daerah dalam

meningkatkan perekonomian daerah dapat memberikan insentif dan/atau kemudahan kepada

Page 3: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

masyarakat dan/atau investor yang diatur dalam Perda dengan berpedoman pada peraturan

perundang-undangan.

Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu Badan Usaha Milik

Pemerintah dan/atau milik swasta. Penyertaan modal tersebut dapat ditambah, dikurangi,

dijual kepada pihak lain, dan/atau dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah.

Pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan, penggabungan, pelepasan

kepemilikan, dan/atau pembubarannya ditetapkan dengan Perda yang berpedoman pada

peraturan perundangundangan.

Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna membiayai kebutuhan

tertentu yang dananya tidak dapat disediakan dalam satu tahun anggaran. Pengaturan tentang

dana cadangan daerah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pemerintah daerah wajib melaporkan posisi surplus/defisit APBD kepada Menteri

Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap semester dalam tahun anggaran berjalan.

Pemerintah daerah mengajukan rancangan Perda tentang perubahan APBD, disertai

penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD.

Pemerintah daerah dapat membentuk badan pengelola pembangunan di kawasan

perdesaan yang direncanakan dan dibangun menjadi kawasan perkotaan. Pemerintah daerah

mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam perencanaan,

pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan.1

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_daerah_di_Indonesia

Page 4: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

PENGERTIAN PEMERINTAHAN DAERAH

Definisi Pemerintahan Daerah berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan

daerah pasal 1 ayat 2, adalah sebagai berikut :

“Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

1945.”

            Melihat definisi pemerintahan daerah seperti yang telah dikemukakan diatas, maka

yang dimaksud pemerintahan daerah disini adalah penyelenggaraan daerah otonom oleh

pemerintah daerah dan DPRD menurut asas desentralisasi dan unsur penyelenggara

pemerintah daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan perangkat daerah.

            Sedangkan menurut S. Pamudji dalam bukunya Kerja Sama Antar Daerah dalam

Rangka Membina Wilayah menyebutkan, bahwa yang dimaksud dengan Pemerintahan

Daerah adalah :“Pemerintahan Daerah adalah daerah otonom diselenggarakan secara

bersama-sama oleh seorang kepala wilayah yang sekaligus merupakan kepala daerah

otonom.” (Pamudji,1985:15)

            Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas, maka pengertian dari

Pemerintahan Daerah pada dasarnya sama yaitu suatu proses kegiatan antara pihak yang

berwenang memberikan perintah dalam hal ini pemerintah dengan yang menerima dan

melaksanakan perintah tersebut dalam hal ini masyarakat.

            Pemerintah daerah memperoleh pelimpahan wewenang pemerintahan umum dari

pusat, yang meliputi wewenang mengambil setiap tindakan untuk kepentingan rakyat

berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Urusan pemerintahan umum yang

dimaksud sebagian berangsur-angsur diserahkan kepada pemerintah daerah sebagai urusan

rumah tangga daerahnya, kecuali yang bersifat nasional untuk menyangkut kepentingan

umum yang lebih luas.2

2 http://makalah-ip.blogspot.com/2011/03/pengertian-pemerintahan-daerah.html

Page 5: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Dalam hubungan antara pemerintah pusat dan daerah pada dsarnya dikenal “asas sentralisasi,

asas desentralisasi, asas dekonsentrasi, asas perbantuan, dan otonomi daerah.

A. Asas Sentralisasi

Asas sentralisasi mengandung suatu pengertian bahwa penyelengaraan pemerintah

sepenuhnya diatur oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya melaksanakan kebijakan-

kebijakan yang telah digariskan oleh pemerintah pusat tanpa diberi kesempatan untuk

mengembangkan diri. Urusan rumah tangga daerah sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah

pusat.

Negara republic Indonesia tidak menganut asas sentralisasi, sebagaimana diatur dalam

pasal 18 UUD 1945. Di dalam penjelasannya, menghendaki pembagian daerah Indonesia

dalam bentuk daerah otonom dan administrative.

B. Asas Desentralisasi

Asas desentralisasi merupakan penyerahan urusan pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah atau dari pemerintah daerah tingkat atasnya kepada daerah tingkat

dibawahnya. Misalnya dari pemerintah pusat kepada propinsi atau dari propinsi kepada

kabupaten.

Urusan-urusan pemerintah yang telah diserahkan asas desentralisasi, sepenuhnya jadi

wewenang dan tanggung jawab dari pemerintah daerah. Penyerahan urusan pemerintah itu

dilahirkan daerah otonom, sesuai dengan pasal 18 UUD 1945, yang kemudian dijabarkan

dalam UU No. 5 tahun 1974 yang telah diperbaharui dengan UU No. 22 Tahun 1999 di

dalamnya dinyatakan bahwa Indonesia menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan

pemerintah di daerah.

C. Asas Dekonsentrasisasi

Menurut undang-undang No. 5 tahun 1974, asas dekosentrasi adalah pelimpahan

wewenang pemerintah atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabat di

daerah, misalnya dari menteri kepada gubernur atau dari gubernur kepada

bupati/walikotamadya, atau dari direktur jendral kepada kepala kantor wilayah departemen.

Page 6: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

D. Asas Perbantuan (Asas Medebewind)

Asas perbantuan mengandung pengertian bahwa adanya pemberian tugas dari

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, atau dari pemerintah daerah tingkat atasnya

kepada tingakt bawahnya. Pemberian tugas itu harus dipertanggungjawabkan kepada yang

menegaskannya.

Adanya asas pembantuan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa, pelimpahan

wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah berdasarkan kemampuan

perangkat pemerintah pusat di daerah-daerah.

E. Otonomi Daerah

Otonomi daerah merupakan perwuudan dari asas desentralisasi dengan diterapkannya

asas desentralisasi, berarti daerah mempunyai hak untuk mengatur and mengurus rumah

tangganya sendiri. Hak inilah sebenarnya disebut otonomi daerah. Jadi, dengan diberikannya

hak otonomi ini, daerah mempunyai kebebasan untuk menentukan cara mengurus dan

menyelenggarkan kepentingan rumah tangga sendiri.

Sebagai dasar hukum diberikannya hak otonomi daerah adalah pasal 18 ayat 12

perubahan kedua UUD 1945. Berdasarkan pasal 18 UUD 1945 pemerintah atas persetujuan

PDR mengeluarkan undang-undang tentang pokok-pokok pemerintah di daerah No. 5 tahun

1974 yang telah diganti dengan undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah

di dalam undang-undang ini, disebutkan bahwa pelaksanaan otonomi didasarkan kepada

prinsip nyata, luas dan bertanggung jawab.3

3 http://www.masbied.com/2011/06/30/hubungan-pemerintah-pusat-dan-daerah/

Page 7: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era otonomi daerah sesuai dengan ketentuan dalam UU No 22 Tentang

Pemerintahan Daerah, maka kewenangan daerah akan sedemikian kuat dan luas sehingga

diperlukan suatu peraturan perundang-undangan yang ketat untuk menghindari

ketidakteraturan dalam menyusun kebijakan dalam bidang lingkungan hidup terutama dalam

masalah penanganan penegakan hukum lingkungan dalam era otonomi daerah.

Kewenangan pemerintah Daerah menurut UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah sangatlah besar sehingga tuntutan untuk meningkatkan kinerja dan penerapan

kebijakan dalam bidang lingkungan hidup sangatlah dibutuhkan.

Sistem Pemerintahan Daerah otonom sebelum UU No 22 tahun 1999 terbagi dalam

Sistem Pemerintahan Administratif dan Otonomi, dalam Sistem Pemerintahan Administratif

Pemerintah Daerah berperan sebagai pembantu dari penyelenggaraan pemerintah pusat yang

dikenal sebagai azas dekosentrasi dalam UU No 54 tahun 1970 tentang Pemerintah Daerah,

hal ini diaplikasikan dalam Pemerintahan Daerah Tingkat I dan Pemerintahan Daerah tingkat

II.

Sedangkan dalam Sistem Pemerintahan Otonomi Pemerintahan Daerah adalah

mandiri dalam menjalankan urusan rumah tanganya. Pemerintahan Daerah memerlukan alat-

alat perlengkapannya sendiri sebagai pegawai/pejabat –pejabat daerah dan bukan

pegawai/pejabat pusat. Memberikan wewenang untuk menyelenggarakan rumah tangga

sendiri berarti pula membiarkan bagi daerah untuk berinisiatif sendiri dan untuk merealisir

itu, daerah memerlukan sumber keuangan sendiri dan pendapatan-pendapatan yang diperoleh

dari sumber keuangan sendiri memerlukan pengaturan yang tegas agar di kemudian hari tidak

terjadi perselisihan antara pusat dan daerah mengenai hal –hal tersebut diatas.

Tetapi dalam UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah maka terjadi

perubahan besar dalam kewenangan Pemerintahan Daerah. Pengelolaan lingkungan hidup

sangatlah penting untuk dilihat dalam era otonomi daerah sekarang ini karena lingkungan

hidup sudah menjadi isu internasional yang mempengaruhi perekonomian suatu negara.

Page 8: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Pemerintahan Daerah diberikan kekuasaan yang sangat besar dalam mengelola daerahnya

terutama sekali Pemerintahan Kota atau Kabupaten.

Dalam makalah ini akan dibahas masalah lingkungan hidup di era otonomi daerah dan

bagaimana Kewenangan daerah terhadap lingkungan hidup juga akibat kewenangan yang

besar tersebut.

B. Pokok Permasalahan

1. Bagaimana Kewenangan Pemerintah Daerah dijalankan dalam bidang lingkungan

hidup?

2. Apa dampak dari Kewenangan tersebut terhadap lingkungan hidup ?

Page 9: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pemerintah Kewenangan Pusat dan daerah dalam UU No 22 tahun 1999.

Dalam bidang lingkungan hidup kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah sangat

menentukan akan tetapi dengan adanya UU No 22 tentang Otonomi daerah maka

kewenangan pengelolaan lingkungan hidup menjadi terbagi dua hal ini dapat dicermati dalam

pasal 7 UU NO 22 tahun 1999, yaitu:

1) Kewenangan daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang pemerintah,

kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan,

peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.

2) Kewenangan bidang lain, sebagaimana dimaksud pada ayat(1), meliputi

kebijakan tentang perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan

nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi

negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan

sumber daya alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan

standarisasi nasional.

Dalam UU nomor 22 tahun 1999 memperlihatkan kewenangan pemetrintah pusat

yang ingin dibagi kepada daerah akan tetapi jika dilihat dari pasal 7 ayat 2 sangat terlihat

pembatasan kewenangan pemerintahan daerah, sebenarnya pasal 7 ayat 2 harus diperjelas lagi

apa yang dimaksud dengan kewenangan bidang lain yang diatur oleh UU No 22 tahun 1999.

Kalau dilihat dari ayat 2 maka akan terlihat kewenangan pemerintah pusat yang masih besar.

2. Penjelasan Kewenangan dalam Sistem Pemerintahan setelah UU No 22 tahun 1999

Untuk mengantisipasi berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tim kerja

Menko Wasbangpan dan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup/Bapedal telah mencoba

merumuskan interpretasi kewenangan pengelolaan lingkungan hidup menurut Undang-

undang Nomor 22 Tahun 1999.

Secara umum, kewenangan pengelolaan lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi :

Kewenangan Pusat

Kewenangan Propinsi

Kewenangan Kabupaten/Kota.

Page 10: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Kewenangan Pusat terdiri dari kebijakan tentang :

Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara makro;

Dana perimbangan keuangan seperti menetapkan dan alokasi khusus untuk

mengelola lingkungan hidup;

Sistem administrasi negara seperti menetapkan sistem informasi dan peraturan

perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup;

Lembaga perekonomian negara seperti menetapkan kebijakan usaha di bidang

lingkungan hidup;

Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia;

Teknologi tinggi strategi seperti menetapkan kebijakan dalam pemanfaatan

teknologi strategi tinggi yang menimbulkan dampak;

Konservasi seperti menetapkan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup kawasan

konservasi antar propinsi dan antar negara;

Standarisasi nasional;

Pelaksanaan kewenangan tertentu seperti pengelolaan lingkungan dalam

pemanfaatan sumber daya alam lintas batas propinsi dan negara, rekomendasi

laboratorium lingkungan dsb.

Kewenangan Propinsi terdiri dari :

Kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat lintas Kabupaten/Kota;

Kewenangan dalam bidang tertentu, seperti perencanaan pengendalian

pembangunan regional secara makro, penentuan baku mutu lingkungan propinsi,

yang harus sama atau lebih ketat dari baku mutu lingkungan nasional, menetapkan

pedoman teknis untuk menjamin keseimbangan lingkungan yang ditetapkan dalam

rencana tata ruang propinsi dan sebagainya.

Kewenangan dekonsentrasi seperti pembinaan AMDAL untuk usaha atau dan

kegiatan di luar kewenangan pusat.

Kewenangan Kabupaten/Kota terdiri dari :

Perencanaan pengelolaan lingkungan hidup;

Pengendalian pengelolaan lingkungan hidup;

Page 11: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Pemantauan dan evaluasi kualitas lingkungan;

Konservasi seperti pelaksanaan pengelolaan kawasan lindung dan konservasi,

rehabilitasi lahan dsb.

Penegakan hukum lingkungan hidup

Pengembangan SDM pengelolaan lingkungan hidup.

3. Pelaksanaan Kewenangan Pemerintah Pusat dan daerah dalam melakukan pengelolaan

lingkungan hidup.

Pemerintah Pusat dalam melakukan kewenangannya di bidang pengelolaan lingkungan

hidup harus mengikuti kebijakan yang telah diterapkan oleh Menko Wasbangpan dan Menteri

Negara Lingkungan Hidup. Jangan sampai pengurangan kewenangan pemerintah Pusat di

bidang lingkungan hidup tidak bisa mencegah kesalahan pengelolaan lingkungan hidup demi

mengejar Pemasukan APBD khususnya dalam pos Pendapatan Asli Daerah.

Menurut Menteri Negara Lingkungan Hidup Sonny Keraf, bahwa desentralisasi

adalah mendelegasikan secara bertahap wewenang pemerintah pusat kepada pemda dalam

pelaksanaan pengelolaan sumber daya alam secara selektif. Dalam penerapan desentralisasi

itu, menurut Sonny harus tercakup pula pemeliharaan lingkungan hidup sehingga kualitas

ekosistem tetap terjaga dan lestari. Dengan demikian, kendati desentralisasi ala Indonesia

tersebut pada awalnya merupakan reaksi politik untuk mempertahankan stabilitas dan

integritas teritorial, namun paradigma otonomi demi kesejahteraan masyarakat lokal tetap

bisa diwujudkan tanpa merusak kualitas lingkungan hidup setempat.

Permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah sekarang adalah Pemerintahan

daerah harus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah mereka untuk memenuhi target APBD

(Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah) sehingga jalan termudah untuk memenuhi itu

semua adalah mengeksploitasi kembali lingkungan hidup karena cara tersebut adalah cara

yang biasa dilakukan pemerintah pusat untuk memenuhi APBN, dan cara ini akan terus

dilakukan oleh Pemerintah daerah dengan baik.

Sehingga jika waktu yang lalu pemusatan eksploitasi lingkungan hidup hanya di

daerah-daerah tertentu seperti Daerah Istimewa Aceh, Riau, Irian Jaya/ Papua, Kalimantan

dan sebagian Proponsi di Pulau Jawa maka sekarang semua Pemerintah daerah di Indonesia

akan mengekspoitasi lingkungan hidup sebesar-besarnya untuk memenuhi target APBD

untuk daerah-daerah yang mempunyai sumber kekayaan lingkungan hidup yang besar,

Page 12: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

sehingga akan dapat terbayang semua daerah kota dan kabupaten di Indonesia akan

melakukan eksploitasi lingkungan hidup secara besar-besaran.

Karena desentralisasi dalam UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

dipunyai oleh daerah kota dan kabupaten.

Permasalahan yang timbul adalah antisipasi dari pemerintah pusat sebagai pemegan

kewenangan tertinggi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Karena seperti kita ketahui

kewenangan Pemerintah Pusat adalah:

Perencanaan nasional dan pengendalian pembangunan secara makro;

Dana perimbangan keuangan seperti menetapkan dan alokasi khusus untuk mengelola

lingkungan hidup;

Sistem administrasi negara seperti menetapkan sistem informasi dan peraturan

perundang-undangan di bidang pengelolaan lingkungan hidup;

Lembaga perekonomian negara seperti menetapkan kebijakan usaha di bidang

lingkungan hidup;

Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia;

Teknologi tinggi strategi seperti menetapkan kebijakan dalam pemanfaatan teknologi

strategi tinggi yang menimbulkan dampak;

Konservasi seperti menetapkan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup kawasan

konservasi antar propinsi dan antar negara;

Standarisasi nasional;

Pelaksanaan kewenangan tertentu seperti pengelolaan lingkungan dalam pemanfaatan

sumber daya alam lintas batas propinsi dan negara, rekomendasi laboratorium

lingkungan dsb.

Seperti dijelaskan diatas maka kewenangan pemerintah pusat dalam melaksanakan

otonomi daerah sangatlah penting dalam lingkungan hidup. Sehingga jika terjadi berbagai

permaslahan yang timbul pemerintahan pusat harus menanganinya secara baik karena

pemrintah pusat masih mempunyai kewenangan untuk mengadakan berbagi evaluasi

kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sehingga pemerintah daerah dapat

menjalankan kewenanganya secara proporsional dalam bidang pengelolaan lingkungan

hidup.

Page 13: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN

Kewenangan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengelolaan lingkungan

sangatlah besar sehingga perlu adanya pembatasan yang jelas dalam pengelolaan

lingkungan tersebut.

Dalam melaksanakan hal tersebut telah diatur beberapa batasan yang jelas dalam

Keputusan Bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Menko Wasbangpan.

Yang perlu dicermati adalah kewenangan Pemerintah Daerah yang sangat besar

sehingga perlu adanya bentuk pengawasan yang baik yang dilakukan oleh Pemerintah

Pusat sehingga janagn sampai terjadi berbagai kebijakan yang merusak lingkungan yang

terjadi di setiap kabupaten atau kota yang ada di Indonesia. Pemerintah Pusat harus aktif

dalam melakukan pengawasan sehingga pembangunan yang berwawasan lingkungan

dapat dijalankan dengan baik oleh Pemerintah Indonesia baik oleh Pemerintah Pusat

maupun Pemerintah Daerah.4

4 http://theceli.blogspot.com/2008/04/kewenangan-pemerintah-pusat-dan.html

Page 14: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH

Pendahuluan

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi itu

dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten,

dan daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.

Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang

oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. Pemerintahan daerah

berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan

otonomi dan tugas pembantuan. Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah

diatur dalam undang-undang.

Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. Gubernur, Bupati,

dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan

Kota dipilih secara demokratis.

Hukum administrasi negara menjadi dasar pijakan utama dan legitimasi kebijakan

penyelenggaraan pemerintahan daerah, sehingga format hukum sangat menentukan nuansa

dan dialektika otonomi daerah yang ditetapkan pemerintah pusat. Hukum tidak dapat

dilepaskan dari kebijakan pemerintahan daerah karena melalui hukum dapat diperoleh arah

tujuan negara dalam membagi kewenangan antar-tingkatan pemerintahan.

PEMBAHASAN

1. A. Pengertian Pemerintah Daerah

Definisi Pemerintahan Daerah (Pasal 1 angka 2 UU Nomor 32 Tahun 2004):

Page 15: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

“Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas

otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan

prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.”

Definisi Pemerintah Daerah (Pasal 1 angka 3 UU Nomor 32 Tahun 2004):

“Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara

pemerintahan daerah.”

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah

Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi

seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam UUD 1945.

Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri atas Pemerintah Daerah Provinsi dan DPRD

Provinsi.

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota dan DPRD Kabupaten/Kota.

1. B. Legaligrafi pemerintahan daerah

UU NOMOR 1 TAHUN 1945

UU NOMOR 22 TAHUN 1948

UU NOMOR 44 TAHUN 1950

UU NOMOR 1 TAHUN 1957

UU NOMOR 6 TAHUN 1959

UU NOMOR 5 TAHUN 1960

UU NOMOR 18 TAHUN 1965

UU NOMOR 5 TAHUN 1974

UU NOMOR 22 TAHUN 1999

UU NOMOR 32 TAHUN 2004

Page 16: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

1. C. Organ Pemerintahan Daerah

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah:

1. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih melalui pemilihan kepala daerah

langsung.

2. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dapat diberhentikan karena meninggal

dunia, permintaan sendiri, atau diberhentikan.

3. Kepala Daerah dan atau Wakil Kepala Daerah dapat diberhentikan Presiden tanpa

melalui usulan DPRD apabila dinyatakan melakukan tindakan pidana kejahatan

dengan pidana minimal 5 tahun atas tuduhan korupsi, terorisme, makar, dan atau

tindak pidana terhadap keamanan negara.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur

penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan

pengawasan. DPRD mempunyai tugas dan wewenang. DPRD mempunyai hak: (a).

interpelasi; (b). angket; dan (c). menyatakan pendapat.

Alat kelengkapan DPRD terdiri atas: (a). pimpinan; (b). komisi; (c). panitia musyawarah; (d).

panitia anggaran; (e). Badan Kehormatan; dan (f). alat kelengkapan lain yang diperlukan.

Anggota DPRD mempunyai hak dan kewajiban. Anggota DPRD mempunyai larangan dan

dapat diganti antar waktu. Ketentuan tentang DPRD sepanjang tidak diatur dalam Undang-

Undang mengenai pemerintahan daerah berlaku ketentuan Undang-Undang yang mengatur

Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, DPD, dan DPRD.

Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungan kerja yang

kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yang setara bermakna bahwa

diantara lembaga pemerintahan daerah itu memiliki kedudukan yang sama dan sejajar, artinya

tidak saling membawahi. Hal ini tercermin dalam membuat kebijakan daerah berupa

Peraturan Daerah. Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan

DPRD adalah sama-sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untuk

melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing sehingga antar kedua

lembaga itu membangun suatu hubungan kerja yang sifatnya saling mendukung bukan

Page 17: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

merupakan lawan ataupun pesaing satu sama lain dalam melaksanakan fungsi masing-

masing.

Posisi Yuridis DPRD:

1. Pasal 41 UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah:

“DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.”

1. Pasal 42 huruf c UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah:

“DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan

perda dan peraturan perundang-undangan lainnya, peraturan kepala daerah, APBD, kebijakan

pemerintah daerah dalam melaksanakan program pembangunan daerah, dan kerja sama

internasional di daerah.”

Perangkat Daerah, yang meliputi  :

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya

urusan pemerintahan yang perlu ditangani. Namun tidak berarti bahwa setiap penanganan

urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi

perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan;

kebutuhan daerah; cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis

dan banyaknya tugas; luas wilayah kerja dan kondisi geografis; jumlah dan kepadatan

penduduk; potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani; sarana dan

prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi

masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

Perangkat daerah provinsi terdiri atas :

1. Sekretariat Daerah

Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris daerah mempunyai tugas dan

kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan

dinas daerah dan lembaga teknis daerah.

1. Sekretariat DPRD

Page 18: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRD mempunyai tugas: (a).

menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD; (b). menyelenggarakan administrasi

keuangan DPRD; (c). mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan (d).

menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam

melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.

1. Dinas Daerah

Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Kepala dinas daerah bertanggung

jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah.

1. lembaga teknis Daerah

Lembaga teknis daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan

dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk badan, kantor, atau rumah

sakit umum daerah. Kepala badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah tersebut

bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah.

Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan Perda berpedoman pada Peraturan

Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh

pelimpahan sebagian wewenang bupati atau walikota untuk menangani sebagian urusan

otonomi daerah. Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda berpedoman pada

Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya

memperoleh pelimpahan dari Bupati/Walikota.

1. D. Urusan Pemerintahan Daerah

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas,

dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan pemerintahan.

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan

berdasarkan kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan

dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang

bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk

Page 19: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi

unggulan daerah yang bersangkutan.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah kabupaten atau daerah kota

merupakan urusan yang berskala kabupaten atau kota meliputi 16 buah urusan. Urusan

pemerintahan kabupaten atau kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang

secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan

kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah,

pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan

dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut

meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam,

dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya

alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang,

keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya

menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.

Penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila

penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-sumber penerimaan

yang cukup kepada daerah, dengan mengacu kepada Undang-Undang yang mengatur

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dimana besarnya

disesuaikan dan diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara Pemerintah dan Daerah.

Semua sumber keuangan yang melekat pada setiap urusan pemerintah yang diserahkan

kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah.

Daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan yang antara lain berupa :

kepastian tersedianya pendanaan dari Pemerintah sesuai dengan urusan pemerintah yang

diserahkan; kewenangan memungut dan mendayagunakan pajak dan retribusi daerah dan hak

untuk mendapatkan bagi hasil dari sumber-sumber daya nasional yang berada di daerah dan

dana perimbangan lainnya; hak untuk mengelola kekayaan Daerah dan mendapatkan sumber-

Page 20: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

sumber pendapatan lain yang sah serta sumber-sumber pembiayaan. Dengan pengaturan

tersebut, dalam hal ini pada dasarnya Pemerintah menerapkan prinsip uang mengikuti fungsi.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerja sama

dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas pelayanan

publik, sinergi dan saling menguntungkan. Kerja sama tersebut dapat diwujudkan dalam

bentuk badan kerjasama antar daerah yang diatur dengan keputusan bersama. Dalam

penyediaan pelayanan publik, daerah dapat bekerja sama dengan pihak ketiga. Kerja sama

yang membebani masyarakat dan daerah harus mendapatkan persetujuan DPRD.

Apabila terjadi perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar

kabupaten/kota dalam satu provinsi, Gubernur menyelesaikan perselisihan dimaksud. Apabila

terjadi perselisihan antarprovinsi, antara provinsi dan kabupaten/kota di wilayahnya, serta

antara provinsi dan kabupaten/kota di luar wilayahnya, Menteri Dalam Negeri menyelesaikan

perselisihan dimaksud. Keputusan Guberneur atau Menteri Dalam Negeri sebagaimana

dimaksud bersifat final.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, Presiden dapat membentuk suatu

dewan yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan otonomi

daerah. Dewan ini dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri yang susunan organisasi

keanggotaan dan tata laksananya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden. Dewan

tersebut bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden antara lain mengenai

rancangan kebijakan: pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah serta

pembentukan kawasan khusus; perimbangan keuangan antara Pemerintah dan pemerintahan

daerah.

1. E. Pembagian Urusan Pemerintah

Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya,

kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ini  ditentukan menjadi urusan

Pemerintah. Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemerintahan daerah menjalankan otonomi

seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas

otonomi  dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah

meliputi:

Page 21: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Politik luar negeri

Pertahanan

Yustisi

Moneter

Fiscal nasional

Agama

Dalam urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah di luar urusan

pemerintahan, Pemerintah dapat:

1. Menyelenggarakan sendiri sebagian urusan pemerintahan.

2. Melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada Gubernur selaku wakil

Pemerintah atau;

3. Menugaskan sebagian urusan kepada pemerintahan daerah dan/atau pemerintahan

desa berdasarkan asas tugas pembantuan.

(1) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria

eksternalitas,akuntabilitas, dan efisiensi dengan                 memperhatikan keserasian

hubungan antar susunan    pemerintahan.

(2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

pelaksanaan hubungan kewenangan antara Pemerintah dan pemerintahan daerah provinsi,

kabupaten dan kota atau antarpemerintahan daerah yang saling terkait, tergantung, dan

sinergis sebagai satu sistem pemerintahan.

(3) Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang

diselenggarakan berdasarkan                 kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri

atas         urusan wajib dan urusan pilihan.

(4) Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib              yang berpedoman pada

standar pelayanan minimal              dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh        

Pemerintah.

Page 22: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

1) Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi   merupakan urusan

dalam skala provinsi yang meliputi:

a. perencanaan dan pengendalian pembangunan;

b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang;

c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

d. penyediaan sarana dan prasarana umum;

e. penanganan bidang kesehatan;

f. penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial;

g. penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota;

h. pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota;

i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas   

kabupaten/kota;

j. pengendalian lingkungan hidup;

k. pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota;

l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil;

m. pelayanan administrasi umum pemerintahan;

n. pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota;

o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh

kabupaten/kota; dan

p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Kesimpulan

Page 23: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah

dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-

luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam UUD 1945.

Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan

dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut

meliputi hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam,

dan sumber daya lainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya

alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang,

keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya

menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.

Pelaksanaan pemerintahan daerah yang seharusnya didalam prakteknya haruslah sesuai

dengan asas legalitas. Pemerintah daerah harus bertindak sesuai kewenangan yang berlaku.

Pemerintah daerah tidak boleh bertindak dengan menyalahgunakan wewenang dan

melampaui wewenang, atau tanpa wewenang, sehingga dengan demikian dapat mewujudkan

Negara Sejahtera (welfare state )

Saran

1. Pemerintahan daerah didalam menjalankan wewenangnya didalam melaksanakan

otonomi daerahnya tidak terlepas dari prinsip – prinsip NKRI.

2. Pemerintah daerah diharapkan dapat melakukan pengawasan yang lebih optimal

terhadap pembangunan yang dilakukan oleh desa-desa di daerah otonomi tersebut

agar tercipta pembangunan yang merata didaerah otonomi tersebut.5

5 http://medizton.wordpress.com/2010/05/15/kewenangan-pemerintah-daerah/

Page 24: 76645389 Pemerintah Pusat Daerah

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat meliputi:1. Politik Luar Negeri, diantaranya adalah 1] mengangkat pejabat politik dan menunjuk

warga negara untuk duduk dalam jabatan lembaga internasonal; 2] menetapkan kebijakan luar negeri; 3] melaksanakan perjanjian dengan negara lain; 4] menetapkan kebijakan perdagangan luar negeri dan lain-lain.

2. Pertahanan, diantaranya adalah 1] mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata; 2] menyatakan damai dan perang; 3] menyatakan negara atau sebagian wilayah negara dalam keadaan bahaya; 4] membangun dan mengembangkan sistem pertahanan negara dan persenjataan; 5] menetapkan kebijakan wajib militer dan bela negara bagi setiap warga negara.

3. Keamanan, diantaranya adalah 1] mendirikan dan membentuk kepolisian negara; 2] menetapkan kebijakan keamanan nasional; 3] menindak setiap orang yang melanggar hukum negara; 4] menindak kelompok atau organisasi yang kegiatannya melanggar keamanan negara.

4. Moneter dan Fiskal, diantaranya adalah 1] mencetak uang dan menentukan nilai mata uang; 2] menetapkan kebijakan moneter; 3] mengendalikan peredaran uang.

5. Yustisia, diantaranya adalah 1] mendirikan lembaga peradilan; 2] mengangkat hakim dan jaksa; 3] mendirikan lembaga pemasyarakatan; 4] menetapkan kebijakan kehakiman dan keimigrasian, memberi grasi, amnesti, abolisi, membentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (PERPU), Peraturan Pemerintah, dan peraturan lain yang berskala nasonal.

6. Agama, diantaranya adalah 1] menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional; 2] memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama; 3] menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan.

Selain hal-hal tersebut di atas, terdapat juga urusan pemerintahan yang bersifat concurrent yaitu urusan pemerintahan yang penanganannya dalam bagian tertentu dapat dilaksanakan bersama-sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pada dasarnya pemerintah pusat dapat menyelenggarakan sendiri sebagian urusan pemerintahan, melimpahkan sebagian urusan pemerintahan kepada Gubernur, Walikota, dan bupati serta menugaskan sebagian urusan pemerintahan kepada pemerintah daerah berdasarkan asas tugas pembantuan.6

6 http://id.shvoong.com/law-and-politics/administrative-law/2203806-urusan-pemerintahan-yang-menjadi-kewenangan/#ixzz1hd3Kxb00