74_doc_1
DESCRIPTION
bahan bakar berbasis thoriumTRANSCRIPT
1
Teknologi Pembuatan Bahan Bakar Pelet Reaktor Daya Berbasis Thorium Oksida
EXECUTIVE SUMMARY
Dalam rangka untuk mengatasi adanya kekurangan energi yang terjadi di
dalam negri saat ini, maka banyak penelitian yang bermunculan tentang pembangkit
energi yang ramah lingkungan dan tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil seperti
minyak bumi, gas dan batu bara. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya
semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil di dunia saat ini dan semakin
mahal serta kurang ramah lingkungan.
PLTN dengan bahan bakar (BB) berbasis thorium makin menarik perhatian
dunia apalagi bila dikaitkan dengan kecelakaan nuklir di Fukushima Jepang akhir-
akhir ini.
Penggunaan bahan nuklir berbasis thorium oksida telah dikembangankan oleh
beberapa negara maju sebagai bahan bakar nuklir untuk mengurangi dan
menggantikan uranium yang banyak digunakan sebagai bahan bakar untuk
pembangkit listrik (PLTN) di dunia. Pada umumnya bahan bakar reaktor daya
sebagai reaktor pembangkit tenaga listrik, banyak menggunakan bahan bakar
berbentuk pelet yang mengandung uranium, yaitu UO2 (uranium oksida) atau PuO2
(Plutonium oksida). Penggunaan bahan bakar ini semakin ditinggalkan karena
dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan dan dapat digunakan sebagai
senjata pemusnah masal. Cadangan thorium secara global jauh lebih besar dari
cadangan uranium di alam, yaitu sekitar 3 atau 4 kali dibandingkan dengan
uranium, oleh karena itu dapat menjadi sumber daya yang melimpah dan
berkelanjutan. Thorium bukan bahan fisil namun dapat diubah menjadi U-233
dengan mereksikannya dengan neutron menjadi isotop fisil.
Di sisi lain, logam thorium tersedia cukup melimpah di Indonesia dan murah,
karena monasit (yang mengandung thorium sekitar 0,26-14,9%) sudah ada sebagai
produk samping dari Tailing Pasir timah dan juga Terak II yang berasal dari Industri
tambang timah di Kep. Banka dan belitung, dan juga saat ini sudah ditemukan pula
bahan baku pasir timah di Kalimantan, Kep. Riau (Kondur) dan Halmahera.
Sehingga Indonesia tidak perlu lagi berhubungan dengan kartel uranium yang dapat
2
memainkan harga uranium sesuka hati. Lagi pula, limbah monasit membawa produk
samping yang berupa logam tanah jarang (di antaranya adalah Y, La, Ce, Pr, Nd)
yang mempunyai harga cukup mahal di dunia saat ini.
Bahan bakar Thorium oksida yang apabila digunakan sebagai bahan bakar nuklir
akan bereksi secara keseluruhan menjadi U233 dengan adanya neutron didalam
teras reaktor nuklir secara terus menerus dan sekaligus menghasilkan energi yang
dapat digunakan sebagi energi listrik.
Dengan telah berhasilnya penelitian yang dilakukan oleh Ki Won Kang dan
kawan-kawan dari Korea Atomic Energy Research Institute, mengenai pembuatan
bahan bakar pelet campuran thorium oksida dan uranium oksida dengan
perbandingan 65 % : 35 % berat (ThO2 dan UO2). P. Balakrishna) dan Kawan-
kawan dari Departmen of Atomic Energy Nuclear Fuel Complex, Hyderabad, India
juga telah melakukan penelitian bembuatan Blanket assemblies yang terdiri dari
bahan bakar nuklir berbasis thorium oksida yang digunakan untuk bahan bakar pada
teras Fast Breeder Reactor, menunjukkan bahwasanya logam thorium dapat
digunakan sebagai bahan bakar nuklir yang dapat dicampur dengan uranium untuk
dijadikan bahan bakar berbentuk pelet.
Pada penelitian ini telah dilakukan pembuatan bahan bakar pelet campuran
thorium oksida – uranium oksida dengan komposisi 70 % - 30 % berat, yang akan
digunakan untuk bahan bakar reaktor daya sebagai reaktor pembangkit listrik tenaga
nuklir. Pelet ThO2 bisa dibuat, sama seperti pelet UO2 cara perlakuaannya, melalui
pengolahan serbuk keramik; preparasi serbuk, pencampuran, “milling”, “pressing”
dan sintering. Hal ini secara umum dapat dilakukan dengan mengetahui sifat-sifat
dari serbuk thorium oksida seperti luas permukaan dan ukuran partikel, besar
partikel metode pencampuran dan teknologi sintering. Luas permukaan serbuk UO2
berkisar dari 2 sampai 5 g/m2, dan pelet hijau serbuk UO2 dapat disinter sekitar
1700oC. Perlu dicatat bahwa titik leleh ThO2 adalah 3300oC dan lebih tinggi 500°C
dari pada UO2 tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sintering ThO2 memerlukan
suhu yang lebih tinggi daripada UO2. Namun, sangat sulit dan tidak ekonomis untuk
menaikkan suhu sintering ThO2 di atas 1800°C. Sehingga sangat penting dalam
fabrikasi pelet ThO2 untuk mempersiapkan serbuk ThO2 yang dapat disinter pada
suhu relatif rendah. Untuk mendapatkan suhu sinter yang relatif rendah diperlukan
adanya teknik pencampuran secara baik.
3
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 3 buah pelet hasil sinter dan 3
buah pelet mentah dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil uji karakterisasi dari pelet (Th,U)O2 dengan perbandingan 30 % - 70 % ThO2 berat
Jenis serbuk
: (U+Th) Oksida eks pelarut HCl
Laju pemanasan : 250 der/jam
Posisi Hidrolik : 0
Suhu sinter : 1750 der C
Tinggi Dies
: 58
Waktu sinter : 4 jam
Posisi Punch
: 20
Laju pendinginan : 150 der/jam
Tekanan
: 5 MP
Atmosfir
: Helium
No.
Diameter Pelet (mm) Diameter Rata-rata
(mm)
Tinggi Pelet (mm) Tinggi Rata-rata
(mm)
Vol. Kotor Pelet (cc)
Vol. Bersih
(cc)
Berat Pelet
(g)
Densitas (g/cc)
Densitas Teoritis
(%) 1 2 3 1 2
Pelet Mentah
1 11,12 11,13 11,13 13,85 13,79 13,82 1,3427 1,3427 6,7631 5,0370 53,5846
2 11,16 11,16 11,16 14,07 14,08 14,08 1,3761 1,3761 6,9355 5,0400 53,6171
3 11,15 11,14 11,15 12,85 12,85 12,85 1,2529 1,2529 6,6159 5,2803 56,1731
Pelet Sinter
1 10,29 10,41 10,45 10,38 12,22 12,36 12,29 1,0401 1,0401 6,7043 6,4455 68,5694
2 10,51 10,42 10,47 10,47 12,47 12,44 12,46 1,0711 1,0711 6,8927 6,4352 68,4591
3 10,35 10,34 10,5 10,40 11,58 11,64 11,61 0,9851 0,9851 6,6559 6,7564 71,8768
Gambar 1. 5 buah pelet hasil sinter dan 3 buah pelet mentah dari pelet (Th,U)O2
dengan perbandingan 30 % - 70 % ThO2 berat
4
Gambar 2. Struktur mikro dari pelet (Th,U)O2 hasil sinter dengan perbandingan
30 % - 70 % ThO2 berat
Nilai True Density (TD) dari pelet (Th,U)O2 hasil sinter dengan perbandingan 30 % - 70 %
ThO2 berat adalah 9,4087 g/cc
Tabel 2. Hasil uji analisis komposisi serbuk thorium oksida menggunakan alat
uji Spektograf Emisi Atomik Spektroskopi
Nama
Contoh
Kode
Contoh
Label Parametrer Hasil Uji Satuan Metode Uji
Serbuk
Thorium
oksida
076/P/KA/10
Thorium
oksida
murni
B
Cd
Mg
Pb
Fe
Al
Cu
Cr
Si
0,12
< 0,10
< 5,00
1,51
11,59
13,16
<1,00
1,77
11,25
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
5
Thorium
oksida dari
pasir
monasit
B
Cd
Mg
Pb
Fe
Al
Cu
Cr
Si
0,102
< 0,10
< 5,00
1,07
9,17
8,47
<1,00
1,24
7,56
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
g/g
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Spek.emisi
Dari hasil yang diperoleh pelet (Th,U)O2 hasil sinter dengan perbandingan 30 % - 70 %
ThO2 mempunyai kualitas baik, dan dapat digunakan untuk dipakai sebagai bahan bakar
eksperiment pada operasi rektor daya pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)