7. bab ii fixx lanjutan

4
2.3. Menentukan Penyebab Masalah Yang Paling Dominan Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari dua prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah- masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja Puskesmas Cempaka Putih : 1. MS10. Cakupan kunjungan balita di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka Putih periode Januari – April 2015 sebesar 61,5% berada di atas target 30%. 2. MS5. Cakupan kunjungan nifas pada ibu bersalin di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka Putih periode Januari – April 2015 sebesar 4,7% berada di bawah target 32%. 2.3.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang ikan) pada cakupan kunjungan balita di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka Putih periode Januari – April 2015 sebesar 61,5% berada di atas target 30% 63

Upload: indiindhysa

Post on 01-Feb-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kedkel

TRANSCRIPT

Page 1: 7. Bab II Fixx Lanjutan

2.3. Menentukan Penyebab Masalah Yang Paling Dominan

Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari dua

prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal

dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar

penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat

dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan

adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar

masalah-masalah yang lainnya dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang

paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang

cukup. Di bawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program di wilayah kerja

Puskesmas Cempaka Putih :

1. MS10. Cakupan kunjungan balita di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka

Putih periode Januari – April 2015 sebesar 61,5% berada di atas target 30%.

2. MS5. Cakupan kunjungan nifas pada ibu bersalin di wilayah puskesmas

sekecamatan Cempaka Putih periode Januari – April 2015 sebesar 4,7% berada

di bawah target 32%.

2.3.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram tulang

ikan) pada cakupan kunjungan balita di wilayah puskesmas sekecamatan Cempaka

Putih periode Januari – April 2015 sebesar 61,5% berada di atas target 30%

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :

1. Kurangnya minat masyarakat untuk menjadi kader (man)

2. Jumlah kunjungan balita melebihi target (money)

3. Tidak adanya bentuk fisik alur, seperti poster yang menjelaskan alur kegiatan

posyandu (method)

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :

1. NAKES merasa program yang ada sudah cukup (planning)

2. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan (organizing)

3. Kurangnya komunikasi antara NAKES dan kader (actuating)

4. Jumlah NAKES yang bekerja kurang (controlling)

63

Page 2: 7. Bab II Fixx Lanjutan

Dari tujuh akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah

yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang

cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah:

1. Tidak adanya bentuk fisik alur, seperti poster yang menjelaskan alur kegiatan

posyandu (method)

2. Kurangnya komunikasi antara NAKES dan kader (actuating)

3. Kurangnya jumlah tenaga kesehatan (organizing)

2.3.2. Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram

tulang ikan) pada cakupan kunjungan nifas pada ibu bersalin di wilayah puskesmas

sekecamatan Cempaka Putih periode Januari – April 2015 sebesar 4,7% berada di

bawah target 32%

Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input :

1. Belum ada penerimaan NAKES baru (man)

2. Pihak puskesmas tidak membuat alur prosedur yang jelas untuk kunjungan nifas

(method)

Akar penyebab masalah yang ditemukan di proses :

1. Koordinasi yang kurang baik antara RS dan puskesmas (controlling)

2. Tidak adanya kesepakatan yang jelas mengenai data ibu bersalin (actuating)

3. Kurangnya koordinasi pada pembagian program kerja (organizing)

4. Kurangnya pelatihan NAKES mengenai perencanaan program penyuluhan pentingnya

kunjungan nifas (planning)

Akar penyebab masalah yang ditemukan di lingkungan :

1. Lokasi puskesmas yang sulit dijangkau (environment)

Dari tujuh akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah

yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang

64

Page 3: 7. Bab II Fixx Lanjutan

cukup. Ketiga akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut adalah:

1. Pihak puskesmas tidak membuat alur prosedur yang jelas untuk kunjungan nifas

(method)

2. Tidak adanya kesepakatan yang jelas mengenai data ibu bersalin (actuating)

3. Kurangnya pelatihan NAKES mengenai perencanaan program penyuluhan pentingnya

kunjungan nifas (planning)

65