askep tn.a fixx

62
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.A Disusun untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Ners (PPN) Stase Keperawatan Keluarga Dosen Pembimbing: Hanny Rasni, M.Kep oleh Rosalind Prihandini, S.Kep NIM 092311101031

Upload: rosalind-prihandini

Post on 19-Jan-2016

72 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

askep heluarga

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.A

Disusun untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Ners (PPN) Stase

Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing: Hanny Rasni, M.Kep

oleh

Rosalind Prihandini, S.Kep

NIM 092311101031

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS (P3N)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2014

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.A DENGAN TAHAP

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

Hari, tanggal : Selasa, 03 Juni 2014 Jam : 08.00 WIB

Oleh: Rosalind Prihandini, S.Kep.

I. DATA UMUM

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.A

2. Usia : 24 tahun

3. Pendidikan : SD

4. Pekerjaan : Wiraswasta

5. Alamat : Jl.Branjangan RT 01 RW 09

Plalangan Bintoro

6. Komposisi anggota keluarga :

No Nama JK Hubungan

dgn KK

Umur Pendidika

n

Agama Pekerjaan

1 TN.A L KK 24

tahun

SD Islam Wiraswasta

2 Ibu.I P Istri 19

tahun

SLTP Islam IRT

3 Bp.A L Orangtua 51

tahun

- Islam Wiraswasta

4 Ibu.T P Orangtua 50

tahun

- Islam Buruh tani

5 An.Y L Anak 3

tahun

- Islam Belum

Bekerja

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Genogram :

Keterangan:

Laki-laki

Perempuan

Hubungan darah

Menikah

Serumah

Meninggal

Anggota keluarga yang sakit

7. Tipe keluarga :

Keluarga tipe extended family. Keluarga TN.A terdiri dari tiga generasi

yaitu generasi pertama adalah Bp.A dan Ibu.T yang merupakan orangtua

kandung dari TN.A, sedangkan Ibu.I adalah istri dari TN.A dan

merupakan menantu dari Bp.A dan Ibu.T. An.Y merupakan anak dari

TN.A dan cucu dari Bp.T. Keluarga Bp.A sebenarnya memiliki 3 anak

laki-laki yaitu Bp.Ms, TN.A dan Bp.Mt. Anak Bp.A yaitu TN.A

memiliki trauma dengan tempat pelayanan kesehatan, sehingga TN.A

Ibu.TBp.A

TN.AIbu.I

An.Y

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

tidak pernah mengantarkan Bp.A ke petugas kesehatan. Sedangkan anak

Bp.A yang lain yakni Bp.Ms dan Bp.Mt kurang peduli dengan kesehatan

Bp.A dibuktikan dengan tidak adanya perawatan kesehatan yang dimiliki

Bp.A untuk mengatasi masalah kesehatannya. Anggota keluarga lain

yang tinggal bersama Bp.A tidak mengert cara menggunakan pelayanan

ksehatan, padahal keluarga Bp.A memiliki layanan kartu jamkesmas.

8. Suku bangsa :

Madura. Ibu T mengatakan tidak memiliki pantangan khusus mengenai

makanan terkait suku Madura. Ibu T mengatakan bahwa selama Bp.A

sakit mengalami pantangan makanan kubis, ketan, daun singkong, kopi,

the karena dipercaya dapat meningkatkan tekanan darah. Jenis makanan

yang sering diberikan Ibu.T kepada Bp.A adalah tahu, dikukus, sayuran

bening.

9. Agama :

Islam. Keluarga TN.A memiliki kebiasaan beribadah sholat secara

berjamaah di masjid. Bp.A terlihat rutin mengikuti sholat jumat

meskipun dalam keadaan sakit. Letak rumah TN.A berada di samping

masjid. Kegiatan keagamaan yang sering diiuti oleh TN.A dan Bp.A

adalah kegiatan pengajian tahlilan setiap hari jumat. Namun, semenjak

Bp.A sakit semakin jarang mengikuti kegiatan keagamaan. Pendekatan

agama atau spiritual sering dilakukan oleh Bp.A dan Ibu.T ketika

mengahadapi masalah.

10. Status sosial ekonomi keluarga :

Keluarga sejahtera tahap II. Semenjak sakit, Bp.A tidak bekerja sehingga

kebutuhan makan dipenuhi oleh TN.A. Istri Bp.A yaitu Ibu.T memiliki

pekerjaan sebagai tukang pijat dan terkadang mencari kayu di hutan.

Menantu Bp.A memiliki pekejaan sebagai buruh cuci dengan

penghasilan kurang lebih Rp.400.000,- per bulan. TN.A tidak memiliki

pekerjaan tidak tetap, terkadang TN.A ikut temannya menebang kayu

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

sengon dan menjadi buruh bangunan. Kebutuhan sehari-sehari keluarga

TN.A dipenuhi dengan semua penghasilan anggota keluarga yang

bekerja yaitu TN.A, Ibu.T dan Ibu.I. Penghasilan keluarga per bulan

tidak menentu dikarenakan pekerjaan masing-masing anggota keluarga

tidak tetap. Pengeluaran keluarga TN.A untuk makan setiap hari rata-rata

adalah Rp 30.000 dengan biaya beras 2 kg (Rp 15.000) dan lauk-pauk

(Rp 15.000). Bila keluarga TN.A sedang tidak memiliki uang, maka

Ibu.T biasa mencari sayuran di pinggir sungai seperti kangkung dan

pakis untuk lauk-pauk. Ibu.T beberapa kali meminjam bahan-bahan

makanan di warung sebelah rumah jika sedang mengalami kesulitan

uang.

11. Aktivitas rekreasi keluarga:

Keluaga tidak pernah memiliki jadwal rekreasi. setiap hari minggu atau

hari libur digunakan keluarga untuk berkumpul dan menonton televisi

bersama. Selain berkumpul bersama, keluarga sering mengadakan

kegiatan kerja bakti di sekitar rumah keluarga TN.A. Beberapa keluarga

TN.A tinggal di daerah Slawu, sehingga pada hari libur terkadang

keluarga berkunjung ke sanak saudara.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

12. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap tiga yaitu keluarga

dengan anak prasekolah. Keluarga belum dapat melakukan pemenuhan

kebutuhan perkembangan keluarga dengan anak prasekolah. Hal ini

terjadi karena keluarga tinggal dengan orangtua sehingga tipe keluarga

menjadi extended family. Pada kondisi extended family, keluarga

memiliki lebih sedikit privasi dan ruang dibandingkan tipe keluarga inti.

Keluarga TN.A belum dapat melakukan pembagian waktu bagi pasangan

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

dan anak. Selama merawat An.Y, keluarga masih belum mampu

melakukan stimulasi tumbuh dan kembang anak.

13. Tahap Perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tugas perkembangan keluarga saat ini yang masih belum dapat

dilaksanakan secara optimal oleh keluarga TN.A adalah belum bisa

melakukan pembagian waktu bagi pasangan dan anak. Selain itu,

keluarga masih belum mampu melakukan stimulasi tumbuh dan kembang

anak. Beberapa tugas perkembangan yang belum terpenuhi tersebut

muncul dikarenakan ibu dari An.Y memiliki pekerjaan selama kurang

lebih 10 jam sehingga Ibu.I tidak memiliki waktu cukup untuk merawat

An.Y sehingga Ibu.I menitipkan anaknya kepada neneknya setiap hari

yaitu Ibu.T. Berdasarkan pengkajian, Ibu.T mengawasi kegiatan An.Y,

mulai dari aktivitas bermain hingga kebutuhan tidur. Namun, selama

wawancara Ibu.T tidak mengetahui cara merangsang tumbuh kembang

An.Y supaya dapat berkembang secara optimal.

14. Riwayat keluarga inti

Keluarga TN.A merupakan orang asli Plalangan, kecuali Ibu.I yang

berasal dari daerah Pagah yang merupakan istri TN.A. Bp.A sejak kecil

telah tinggal di Lingkungan Plalangan. Rumah yang sekarang ditempati

oleh keluarga TN.A merupakan rumah milik orangtua Bp.A yang telah

ditinggali sejak kecil. Pernikahan Bp.A dan Ibu.T merupakan hasil

perjodohan yang telah ditentukan oleh orangtuanya. Dalam pernikahan

tersebut, Ibu.T melahirkan 5 orang anak yaitu Bp.Ms, Bp.Mf, TN.A, Br,

dan Kh. ketika berusia 7 tahun, Br meninggal dikarenakan kejang

demam. Disusul kemudian, Kh juga meninggal pada usia 7 bulan

dikarenakan kekurangan nutrisi akibat tidak dapat menyusu pada Ibu.T

dikarenakan Ibu.T mengalami tumor payudara. Bp.Ms memiliki rumah

disamping rumah Bp.A, sedangkan Bp.Mf tinggal di daerah bangsalsari,

namun masih sering berkunjung ke rumah Bp.A. TN.A merupakan anak

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

ketiga yang ikut tinggal serumah dengan Bp.A. Pernikahan antara TN.A

dan Ibu.I merupakan pernikahan yang telah disetujui oleh orangtua kedua

belah pihak. Hasil pernikahan TN.A dan Ibu.I melahirkan An.Y.

15. Riwayat keluarga sebelumnya

Keluarga TN.A berasal dari keluarga menengah ke bawah. Sebelum

Bp.A sakit, beliau memiliki pekerjaan sebagai penjual es keliling, buruh

bangunan dan lain-lain. Keluarga dari Bp.A memiliki penyakit keturunan

asma dan hipertensi, sedangkan Ibu.T tidak memiliki penyakit keturunan.

Umumnya, selain Bp.A anggota keluarga hanya menderita penyakit

ringan seperti batuk, pilek, demam dan hanya berobat ke bidan terdekat.

TN.A yang mengalami trauma terhadap pelayanan kesehatan, jika

mengalami sakit lebih memilih pengobatan alternatif seperti pijat dan

jamu-jamuan dibandingkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di

lingkungan tempat tinggal.

III. Lingkungan

16. Karakteristik rumah

Rumah terletak di pingir jalan raya dan merupakan milik Bp.Ali. Luas

rumah. Pembagian ruangan. Cahaya masuk rumah karena jendela dan

pintu sering dibuka, ventilasi udara baik sehingga ruangan terlihat luas

dan bersih. Keluarga tidak memiliki kamar mandi dan WC. Sumber air

minum berasal dari sumber. Air limbah rumah tangga langsung dibuang

ke aliran sungai.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Denah Rumah :

9 m

6 m

17. Karakteristik tetangga dan komunitas

Rumah keluarga Bp.A berada di pinggir jalan raya. Kanan dan kiri serta

belakang rumah Bp.A dibatasi oleh pagar tanaman dan tembok rumah

tetangga. Pada malam hari semua keluarga berkumpul dirumah.

Sebagian besar tetangga keluarga Bp.A berprofesi sebagai tukang ojek,

buruh cuci, dan penjual bahan sembako.

18. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Bp.A merupakan penduduk asli Plalangan. Keluarga Bp.A

menurut Ibu.I jarang pergi keluar kota. Beberapa kali, Bp.A pergi ke

Madura untuk berkunjung ke saudara, karena orangtua laki-laki dari

Bp.A merupakan penduduk asli Madura.

U

KasurRuang Tamu

Televisi

Kamar Bp.A dan Ibu.T

Tempat Makan

Kamar TN.A dan

Ibu.T

Dapur

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga TN.A berinteraksi dengan tetangga dalam bentuk

perbincangan dengan tujuan untuk mencari informasi pekerjaan sebagai

penambah penghasilan. Bp.A dulu aktif mengikuti kegiatan keagamaan

seperti pengajian atau tahlilan, namun semenjak sakit jadi tidak pernah

aktif mengiuti kegiatan tersebut.

20. Sistem pendukung keluarga dan Ecomap

Keluarga TN.A memenuhi kebutuhan sehari-hari berasal dari

penghasilan TN.A, Ibu.T dan Ibu.I. Semua anggota keluarga sering

menggunakan pelayanan kesehatan, kecuali TN.A yang memiliki

trauma dengan pelayanan kesehatan.

a. Sistem pendukung keluarga dan Ecomap

Keterangan :

: Hubungan kuat

: Hubungan sedang

: Hubungan renggang

IV. Struktur Keluarga

21. Pola komunikasi keluarga

Kelompok yasinan

Tetangga

Keluarga besar

Bidan

Kader posyandu balita

Puskesmas

Praktik Dokter

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Keluarga TN.A kurang dapat menerapkan pola komunikasi yang baik di

dalam keluarga. Pada saat berkumpul bersama, keluarga TN.A sering

mengobrol mengenai berbagai hal. Namun, dalam perbincangan

tersebut kebanyakan didominasi oleh anak-anak Bp.A sehingga

terkadang Bp.A sebagai orangtua kurang dihargai pendapatnya dalam

musyawarah bersama. Pada saat keluarga TN.A mengalami masalah

keuangan, maka yang mencari pinjaman uang adalah Ibu.T. Pada

beberapa masalah keluarga yang menyangkut kesehatan biasa

diselesaikan dengan cara musyawarah bersama.

22. Struktur kekuatan keluarga

Pengambil keputusan dalam keluarga adalah Bp.A. Hal ini dikarenakan

Bp.A merupakan orangtua dalam keluarga TN.A. Namun, dalam

beberapa kesempatan anak-anak Bp.A mengambil alih peran Bp.A

sebagai pengambil keputusan. Pada saat keluarga mengalami kesulitan

uang, terkadang Ibu.T memiliki inisiatif sendiri untuk mengambil

keputusan yakni meminjam uang untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

23. Struktur peran keluarga

Pada keluarga TN.A memiliki pembagian peran yakni Ibu.T bertugas

memasak, mencuci baju, dan mengurus An.Y saat Ibu.I sedang bekerja.

TN.A bertugas bekerja mencari uang untuk menambah penghasilan

keluarga. Ibu.I juga turut membantu TN.A mencari penghasilan

tambahan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

24. Nilai dan norma budaya

Keluarga TN.A menerapkan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam

kehidupan sehari-hari seperti menjalankan ibadah sholat secara

bersama-sma, berpuasa dan ibadah sunnah lainnya. An.Y juga telah

diajarkan cara menerapkan sopan santun dan sikap menghormati kepada

orang yang lebih tua seperti menjabat tangan dan menerima barang

dengan menggunakan tangan kanan.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

V. Fungsi Keluarga

25. Fungsi Afektif

Keterangan :

: Pertalian sangat kuat

: Pertalian sedang

: Pertalian lemah

Berdasarkan observasi, keluarga yang paling sering merawat

Bp.A adalah Ibu.T. Semua anggota keluarga saling menunjukkan

sikap empati dan perhatian satu sama lain.

26. Fungsi Ekonomi

Ibu.T mengatakan sebenarnya kebutuhan ekonomi keluarganya

dicukupi oleh anak dan menantunya, tetapi terkadang Ibu.T merasa

untuk saat ini kebutuhan ekonomi keluarganya kurang karena

kebutuhan hidup semakin meningkat. Setiap harinya untuk kebutuhan

masak dapur kurang lebih Rp 30.000,-. Sementara Ibu.T mengatakan

bahwa penghasilan keluarga tidak menentu. Terkadang bila Ibu.T

memperoleh penghasilan dari memijat maka uang tersebut akan

langsung habis oleh pengeluaran dapur. Pada saat mengalami kesulitan

uang, Ibu.T sering meminjam bahan sembako pada warung sebelah

rumah.

Bp.A Ibu.T

TN.A Ibu.I

An.Y

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

27. Fungsi reproduksi

Keluarga TN.A masih berada masa reproduksi aktif. Ibu.I masih dalam

periode reproduksi, sehingga untuk merencanakan kehamilan Ibu.I

memilih kontrasepsi suntik setiap 1 bulan sekali untuk mencegah

kehamilan. Ibu.I biasanya melakukan suntik kontrasepsi pada praktek

bidan dekat rumah. Ibu.T sudah dalam fase pre menopouse, sehingga

tidak lagi menggunakan kontrasepsi, namun bekas penggunaan

konrasepsi jenis implant masih jelas terlihat pada lengan kiri.

28. Fungsi sosialisasi

Ibu.T memiliki tanggung jawab merawat An.Y sehari-hari karena

sering ditinggal bekerja oleh Ibu.I. Pada saat jam tidur siang, An.Y

selalu disuruh tidur siang. Terkadang An.Y menolak untuk tidur siang,

sikap yang ditunjukkan Ibu.T adalah membiarkan An.Y untuk bermain

kembali daripada dipaksakan untuk tidur siang. An.Y telah mengenal

lingkungannya tanpa harus dikenalkan oleh orangtua dikarenakan

kehidupan di desa lebih mudah untuk bergaul. Ibu.T mengatakan bahwa

An.Y tidak pernah ikut-ikutan seperi teman-temannya yang nakal.

Kebiasaan An.Y yang sulit dikontrol adalah jika meminta sesuatu harus

dituruti.

29. Fungsi perawatan keluarga

a. Praktik Diet Keluarga

Keluarga Tn.A memiliki jadwal makan 2 kali sehari. Berikut

adalah catatan harian diet keluarga (catatan asupan diet keluarga

selama tiga hari).

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Penyajian Makanan Jumlah Keterangan (Mis,

Tempat,Aktivitas, Uang)

Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-1 Hari-2 Hari-3 Hari-1 Hari-2 Hari-3

Sarapan Nasi,

Tumis

kangk

ung,

tahu

goreng

,

tempe

goreng

Mie

goreng

,

kerupu

k,

dadar

jagung

,

tempe

goreng

tepung

Sayur

bayam

,

tempe

goreng

,

sambal

, tahu

goreng

Beras=

2 kg

Tahu:

10

potong

Tempe

: 10

potong

Beras=

2 kg

Tahu:

10

potong

Dadar

jagung

: 10

potong

Beras= 2

kg

Tahu: 10

potong

Tempe :

10

potong

Uang

untuk

belanj

a

mengg

unaka

n uang

Ibu.T

Uang

untuk

belanja

menggu

nakan

uang

Tn.E

Uang

untuk

belanj

a

mengg

unaka

n uang

Tn.E

Kudapan

(antara

waktu

makan)

- - - - - - - - -

Makan

siang

- - - - - - - - -

Kudapan

(antara

waktu)

- - - - - - - - -

Makan

malam

Nasi,

Tumis

kangk

ung,

tahu

Mie

goreng

,

kerupu

k,

Sayur

bayam

,

tempe

goreng

Beras=

2 kg

Tahu:

10

potong

Beras=

2 kg

Tahu:

10

potong

Beras= 2

kg

Tahu: 10

potong

Tempe :

Uang

untuk

belanj

a

mengg

Uang

untuk

belanja

menggu

nakan

Uang

untuk

belanj

a

mengg

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

goring

,

tempe

goreng

dadar

jagung

,

tempe

goreng

tepung

,

sambal

, tahu

goreng

Tempe

: 10

potong

Dadar

jagung

: 10

potong

10

potong

unaka

n uang

Ibu.T

uang

Tn.E

unaka

n uang

Tn.E

Kudapan

(antara

waktu

makan)

- - - - - - - - -

b. Praktik Belanja, Perencanaan dan Penyiapan Makanan

Ibu.T dalam keluarga memiliki peran untuk belanja, merencanakan

dan menyiapkan makanan. Bahan makanan biasa dibeli di warung

sebelah rumah setiap hari. Bahan makanan yang dibeli digunakan

untuk sarapan dan makan malam. Anggaran belanjan untuk

memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga kurang lebih Rp

30.000. Cara pengolahan makanan biasanya digoreng, kecuali

untuk Tn.A makanan harus direbus atau dikukus.

c. Praktik Tidur dan Istirahat Keluarga

Keluarga Tn.E tidak memiliki gangguan pola tidur. Keluarga Tn.E

rata-rata mulait tidur pul 21.00 hingga 04.30 WIB.

d. Aktivitas Fisik dan Rekreasi Keluarga

Keluarga Tn.E tidak memiliki ativitas fisik yang dilakukan secara

rutin. halini dikarenakan seluruh anggota keluarga sibuk dengan

pekerjaan masing-masing. Pemenuhan kebutuhan makan lebih

diutamakan dibandingkan kebutuhan aktivitas fisik. Keluarga

memiliki anggapan bahwa aktivitas bekerja sama dengan aktivitas

fisik. Keluarga melakukan rekreasi seminggu sekali yakni pada

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

hari minggu. Kegiatan dilakukan dengan berkumpul bersama

dirumah sekaligus melakukan kegiatan kerjas bakti dan bersih-

bersih pekarangan sekiar rumah.

e. Pola Konsumsi Obat Terapeutik dan Penenang, Tembakau dan

Alkohol dalam Keluarga

Tn.E memiliki kebiasaan merokok hingga dapat menghabiskan 12

batang/1 pak rokok per hari. Tn.A dulu juga memiliki kebiasaan

merokok, namum semenjak sakit Tn.A berhenti mengkonsumsi

rokok.

f. Praktik Perawatan Diri Keluarga

Selama Tn.A sakit, yang paling sering merawat adalah Ibu.T yakni

istrinya. Untu mengatasi penyakit Tn.A, Ibu.T sering memijat

punggung Tn.A supaya sesak napas yang dirasakan lebih rigan.

Selain itu, Ibu.T rutin menyediakan air hangat untuk diminum

Tn.A sebagai pengencer dahak. Keluarga tidak melakukan tindakan

pencegahan terakait kondisi Tn.A. Beberapa kali Tn.A dibelikan

obat batuk oleh anaknya untuk mengatasi keluhan penyakitnya.

g. Praktik Lingkungan dan Higiene

Keluarga Tn.E melaksanakan kegiatan mandi dan kegiatan

kebersihan lainnya di sungai. Alat makan di keluarga digunakan

secara bersama-sama dengan anggota keluarga yang sakit.

Pemenuhan kebutuhan air dilakukan dengan cara mengangkut air

dari sumber. Keluarga melakukan cuci tangan sebelum makan,

namun tidak menggunakan sabun.

h. Tindakan Pencegahan Berbasis Pengobatan

Berdasarkan keterangan kader posyandu, An.Y telah mendapatkan

imunisasi secara lengkap. Ibu.T secara rutin setiap bulan membawa

An.Y ke posyandu untuk diperiksa pertumbuhan dan

perkembangannya. Keluarga Tn.E tidak pernah melakukan

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

pemeriksaan fisik tahunan dikarenakan kesulitan ekonomi.

Keluarga melakukan kegiatan perawatan gigi dengan menggosok

gigi 2 kali sehari yakni pada saat mandi dengan menggunakan air

sungai. Berdasarkan pengkajian didapatkan bahwa semua anggota

keluarga memiliki plak dan lubang pada giginya. Pada Tn.A dan

Ibu.T mengalami gigi tanggal dikarenakan usia dan praktik

perawatan kesehatan gigi yang kurang tepat.

i. Terapi Komplementer dan Alternatif

Keluarga pernah memberikan jamu temulawak pada Tn.A untuk

meningkatkan nafsu makan, karena Tn.A mengalami penurunan

nafsu makan terkait penyakit yang diderita. Tn.A sering dipijat

oleh Ibu.T ketika Tn.A mengalami sesak.

VI. Stress dan Koping Keluarga

30. Stressor jangka pendek

Bp.A masih mengalami sesak nafas, anoreksia, malaise dan batuk-

batuk, sedangkan stressor jangka panjang yaitu keluarga cemas akan

kondisi Bp.A yang masih mengalami penyakit sesak nafas. Ibu.T

mengatakan bahwa saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan

dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

31. Kemampuan keluarga berespons terhadap masalah

Bp.A tidak mengunjungi pelayanan kesehatan walaupun kondisinya

sedang sakit dikarenakan tidak ada anaknya yang mau mengantarkan ke

pelayanan kesehatan. Alasannya, anak-anak Bp.A sibuk bekerja

sehingga enggan untuk mengantarkan ke pelayanan kesehatan.

32. Strategi koping yang digunakan

Selama Bp.A sakit, anak-anaknya tidak lagi memperbolehkan Bp.A

untuk bekerja. Sehari-hari, Bp.A hanya duduk berdiam diri dirumah dan

terkadang bercengkerama dengan tetangga sekitar di poskamling.

33. Strategi adaptasi disfungsional

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Bp.A cenderung berpasrah tanpa usaha untuk menyelesaikan masalah

kesehatan yang diderita.

VII.

VIII. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga

1. Persepsi terhadap masalah : menurut Bp.A, baik dirinya maupun

anggota keluarganya dapat menerima masalah kesehatan yang

dialaminya dan memandang masalah tersebut sebagai suatu ujian dari

Allah swt.

2. Harapan terhadap masalah : Bp.A menyatakan harapan ingin segera

sembuh dari penyakit yang dideritanya dan hal tersebut juga sangat

diharapkan oleh seluruh anggota keluarga yang lain. Ibu.T berharap

perawat dapat membantu mengatasi masalah kesehatan yang

ditemukan di keluarga terutama untuk kesembuhan Bp.A.

ANALISIS DATA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Data Diagnosis Keperawatan

Pengkajian tahap 1

Data Objektif

1. RR=25 kali/menit

2. Dispneu

3. Otot bantu alat pernapasan (otot

intercostal)

4. Nadi=110 kali/menit

5. Produksi sputum setiap kali batuk

6. Klien terlihat sesak ketika terlalu banyak

bicara.

7. Pemeriksaan radiologi : kardiomegali,

atelektasis pada paru bagian kanan.

Data Subjektif

1. Klien mengatakan sesak napas setelah

melakukan aktivitas

2. Klien mengatakan merasa letih dan

lemah

Pengkajian tahap 2

1. Keluarga Tn. E kurang mengenal tentang

penyebab klien mengalami sesak napas

2. Keluarga Tn. E tidak mengenal cara

perawatan klien dengan PPOM yang

mengalami sesak napas

3. Keluarga kurang mampu merawat Tn. A

yang terkena sesak napas untuk

mengembalikan kondisi sebelumnya.

4. Keluarga Tn. E kurang mampu

Bersihan jalan nafas tidak

efektif Tn.A di keluarga Tn.E

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat Tn.A dengan

PPOM

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

memodifikasi lingkungan sesuai dengan

kondisi anggota keluarganya yang

mengalami sesak napas.

5. Keluarga Tn. E kurang mampu untuk

menggunakan fasilitas pelayanan

kesehatan.

Pengkajian tahap 1

Data Objektif

1. BB=34 kg, TB=162,5 cm, IMT=12,87

(Underweight)

2. Penampilan umum:lemah

3. Rambut klien terlihat kusam, kering, tipis

dan kasar

4. Kulit klien tampak kasar, kering, pucat.

5. Postur tubuh klien tampak jelek, dan

tonus otot lemah dan kurus.

6. Porsi makan ½ piring per hari.

Data Subjektif

1. Klien mengatakan tidak nafsu makan.

2. Klien mengatakan malaise dan malas

untuk makan.

Pengkajian tahap 2

1. Keluarga Tn.E kurang mengenal tentang

penyebab PPOM

2. Keluarga Tn.E kurang mampu

memutuskan untuk menaggulangi

masalah kesehatan pernapasan pada Tn.A

3. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

membantu anggota keluarga yang

Ketidakseimbangan nutrisi :

kurang dari kebutuhan tubuh

pad Tn.A di keluarga Tn.E

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat Tn.A dengan

PPOM

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

memiliki masalah kesehatan PPOM

4. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

memodifikasi lingkungan untuk

keselamatan masalah kesehatan anggota

keluarga yang mengalami masalah

PPOM.

5. Keluarga Tn. A kurang mampu

menggunakan fasilitas kesehatan dalam

menangani masalah PPOM.

Pengkajian tahap 1

Data Objektif

1. Keluarga Tn.E selama 3 tahun terakhir

tidak pernah mengantarkan Tn.A ke

pelayanan kesehatan untuk mengatasi

penyakitnya.

2. Keluarga tidak mampu menunjukkan cara

membuang dahak Tn.A secara benar

3. Keluarga tidak menunjukkan tindakan

pencegahan terhadap penyakit Tn.A

dengan mencampur peralatan makan

Tn.A dengan seluruh anggota keluarga.

4. Keluarga tidak pernah memanfaatkan

jamkesmas karena tidak tahu cara

menggunakannya.

Data Subjektif

1. Tn.A mengatakan bahwa “saya pasrah

dengan keadaan saya, mau bagaimana

lagi karena tidak ada biaya”

2. Tn.A mengatakan “saya pernah

Ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat Tn.A dengan

PPOM

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

mendapatkan pengobatan 3 tahun lalu”

3. Ibu.T mengatakan “saya tidak tahu cara

memanfaatkan jamkesmas untuk

mendapat pengobatan”

4. Tn.E mengatakan “saya tidak berani ke

tempat pelayanan kesehatan karena

pernah trauma, dan saya sibuk bekerja

sehingga saya tidak bisa membawa bapak

ke puskesmas”

Pengkajian tahap 2

1. Keluarga Tn.E kurang mengenal tentang

penyebab PPOM

2. Keluarga Tn.E kurang mampu

memutuskan untuk menaggulangi

masalah kesehatan pernapasan pada Tn.A

3. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

membantu anggota keluarga yang

memiliki masalah kesehatan PPOM

4. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

memodifikasi lingkungan untuk

keselamatan masalah kesehatan anggota

keluarga yang mengalami masalah

PPOM.

5. Keluarga Tn. A kurang mampu

menggunakan fasilitas kesehatan dalam

menangani masalah PPOM.

Pengkajian tahap 1

Data Objektif:

Nyeri Akut (00132) pada

Ibu.T di keluarga Tn.E

berhubungan dengan

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

1. TD=100/80 mmHg, Nadi=90 kali/menit

2. Suhu =36,80C , RR=20 kali/menit

3. Wajah Ibu.T terlihat meringis dan sayu

dengan skala nyeri=7

4. Nafsu makan menurun

5. Klien terlihat melindungi area yang nyeri

Data Subjektif

1. Ny.T mengatakan nyeri pada abdomen

regio lumbal kanan

2. Ny.T mengatakan nyeri bila kaki kanan

ditekuk

3. Ny.T mengatakan tidak nafsu makan

karen merasa nyeri pada perutnya.

Pengkajian tahap 2

1. Keluarga Tn.E kurang mengenal tentang

penyebab infeksi saluran pencernaan

2. Keluarga Tn.E kurang mampu

memutuskan untuk menaggulangi

masalah gangguan pencernaan pada

Ibu.T

3. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

membantu anggota keluarga yang

memiliki masalah kesehatan infeksi

saluran pencernaan

4. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

memodifikasi lingkungan untuk

keselamatan masalah kesehatan anggota

keluarga yang mengalami masalah

infeksi saluran pencernaan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat Ibu.T yang

memiliki masalah kesehatan

infeksi saluran pencernaan.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Pengkajian tahap 1

Data Objektif :

1. Nyeri abdomen

2. Perubahan bising usus (hipoaktif)

sebanyak 5 kali/menit

3. Mual, muntah

Data Subjektif

1. Klien mengatakan tadi malam sudah

muntah sebanyak 2 kali, sekarang masih

terasa mual

2. Klien mengatakan nyeri pada abdomen

Pengkajian tahap 2

1. Keluarga Tn.E kurang mengenal tentang

penyebab infeksi saluran pencernaan

2. Keluarga Tn.E kurang mampu

memutuskan untuk menaggulangi

masalah gangguan pencernaan pada

Ibu.T

3. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

membantu anggota keluarga yang

memiliki masalah kesehatan infeksi

saluran pencernaan

4. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

memodifikasi lingkungan untuk

keselamatan masalah kesehatan anggota

keluarga yang mengalami masalah

infeksi saluran pencernaan

Disfungsi motilitas

gastrointestinal pada Ibu.T di

keluarga Tn.E berhubungan

dengan ketidakmampuan

keluarga Tn.E dalam merawat

Ibu.T dengan penyakit infeksi

saluran pencernaan.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Pengkajian tahap 1

Data Objektif:

1. Dispnea setelah beraktivitas

2. Klien terlihat letih dan lemas setelah

berjalan agak jauh

Data Subjektif

1. Klien mengatakan “saya tidak kuat jika

berjalan terlalu jauh”

2. Klien mengatakan “saya merasa ngos-

ngosan setelah berjalan terlalu jauh dan

terlalu banyak melakukan aktivitas”

Pengkajian tahap 2

1. Keluarga Tn.E kurang mengenal tentang

penyebab PPOM

2. Keluarga Tn.E kurang mampu

memutuskan untuk menaggulangi

masalah kesehatan pernapasan pada Tn.A

3. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

membantu anggota keluarga yang

memiliki masalah kesehatan PPOM

4. Keluarga Tn.E kurang mampu untuk

memodifikasi lingkungan untuk

keselamatan masalah kesehatan anggota

keluarga yang mengalami masalah

PPOM.

5. Keluarga Tn. A kurang mampu

menggunakan fasilitas kesehatan dalam

menangani masalah PPOM.

Intoleransi aktivitas pada

Tn.A di keluarga Tn.E

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat Tn.A dengan

penyakit infeksi paru dan

kardiomegali

Pengkajian tahap 1 Penurunan koping keluarga

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Data Objektif:

1. Keluarga pernah mengusahakan

pengobatan bagi Tn.A namun penyakit

Tn.A tidak pernah sembuh

2. Keluarga telah melarang Tn.A untuk

bekerja.

3. Aktivitas Tn.A sehari-hari sudah sangat

minimal namun Tn.A tetap mengalami

sesak.

Data Subjektif

1. Keluarga mengatakan “bapak itu sudah

kami obatkan dulu, tapi gara-gara

kekurangan biaya ya kami hanya bisa

membiarkan saja”

2. Keluarga mengatakan “penyakit bapak ya

sesak, tapi kami gak tahu apa

penyebabnya”

3. Keluarga mengatakan “dulu bapak saya

obatkan di puskesmas patrang, tapi Cuma

2 bulan dan gag diteruskan. Sekarang

saya mau ngobatkan gak ada biaya”

Pengkajian tahap 2

1. Keluarga Tn.A kurang mengenal tentang

penyebab PPOM

2. Keluarga Tn.A kurang mampu

memutuskan untuk menaggulangi

masalah kesehatan pernapasan pada Tn.A

3. Keluarga Tn.A kurang mampu untuk

(family coping compromised)

pada keluarga Tn.A

berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga

dalam merawat Tn.A dengan

penyakit PPOM.

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

membantu anggota keluarga yang

memiliki masalah kesehatan PPOM

4. Keluarga Tn.A kurang mampu untuk

memodifikasi lingkungan untuk

keselamatan masalah kesehatan anggota

keluarga yang mengalami masalah

PPOM.

5. Keluarga Tn. A kurang mampu

menggunakan fasilitas kesehatan dalam

menangani masalah PPOM

PRIORITAS MASALAH

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Tn.A di keluarga Tn.E berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Tn.A dengan PPOM.

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Sifat Masalah :

Ancaman Kesehatan

= 3

3/3*1

= 1

1 Tn.A mengatakan 3 tahun yang lalu

telah mengalami batuk dan sesak napas.

Kemungkinan

masalah dapat

diubah :

Sebagian = 1

1/2*2

= 1

2 Tn.A mengatakan tidak mampu

beraktivitas dengan baik karena sering

merasa sesak napas

Potensial masalah

dapat dicegah

Tinggi = 2

2/3*1

= 1

1 Tn.A mengatakan jika beristirahat maka

sesak napas dapat berkurang

Menonjolnya

masalah :

Masalah berat, harus

segera ditangani

2/2*1

= 1

1 Tn.A mengalami kesulitan untuk

bernapas ketika terlalu banyak bicara

Total 4

2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pad Tn.A di

keluarga Tn.E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam

merawat Tn.A dengan PPOM.

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah :

Ancaman kesehatan

= 2

2/3*1

= 0,67

1 Status nutrisi Tn.A dapat semakin

menurun jika tidak diatasi secara cepat

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Kemungkinan

masalah dapat

diubah

Mudah = 2

2/2*2

= 2

2 Tn.A dapat mengkonsumsi makanan

sebanyak ¼ porsi pada waktu sekali

makan

Potensial masalah

dapat dicegah

Cukup

2/3*1

= 0,67

1 Tn.A tidak mengalami mual dan muntah

setelah mengkonsumsi makanan.

Menonjolnya

masalah :

Ada masalah berat,

harus segera

ditangani = 2

2/2*1

= 1

1 Kondisi IMT (underweight) Tn.A dapat

turun menjadi gizi kurang bila kondisi

anoreksia tidak ditangani

Total 4,34

3. aKetidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat Tn.A dengan PPOM

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah :

Ancaman kesehatan

= 2

2/3*1

= 0,67

1 Ketidakmampua keluarga melakukan

praktik dasar kesehatan seperti

mencampur peralatan makan dengan

anggota keluarga yang sakit

menyebabkan anngota keluarga lain

beresiko menderita penyakit yang sama.

Kemungkinan

masalah dapat

diubah

2/2*1

= 1

1 Ketidakmampuan keluarga dalam

memelihara kesehatan dikarenakan

ketiadaan informasi yang diperoleh

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Mudah = 2 keluarga mengenai praktik kesehatan

dasar.

Potensial masalah

dapat dicegah

Cukup

2/3*1

= 0,67

1 .Pemberian informasi yang adekuat

mengenai praktik dasar kesehatan dapat

mencegah timbulnya masalah kesehatan.

Menonjolnya

masalah :

Ada masalah berat,

harus segera

ditangani = 2

2/2*1

= 1

1 Praktik dasar kesehatan yang tidak

dilakukan dengan baik dapat

menimbulkan masalah kesehatan.

Total 3,34

Dari skoring di atas diagnosa keperawatan pada keluarga TN.A adalah sebagai

berikut ;

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif Tn.A di keluarga Tn.E berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat Tn.A dengan PPOM.

2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh pad Tn.A di

keluarga Tn.E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam

merawat Tn.A dengan PPOM..

3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga dalam merawat Tn.A dengan PPOM.

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Klien: Tn.A Penanggung Jawab: Tn.E

Umur/Jenis Kelamin: 51 tahun/ Laki-laki Manajer Kasus: Rosalind Prihandini, S.Kep

Diagnosa Medis: PPOM Tanda Tangan:

Tanggal Mulai dirawat: 03 Juni 2014

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Tindakan1. Bersihan jalan nafas tidak

efektif Tn.A di keluarga Tn.E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Tn.A dengan PPOM

Setelah diberikan intervensi selama 2x30 menit pada Tn.A diharapkan kepatenan jalan napas dapat dicapaiSetelah diberikan intervensi diharapkan keluarga Tn. E dapat mempertahankan status pernapasan kepatenan jalan napas Tn.A dengan kriteria hasil:1.frekuensi pernapasan 16-20 kali/menit2. Irama nafas teratur3. mampu mengeluarkan dahak4. Batuk dapat berkurang5. klien tidak menggunakan otot bantu pernapasan

Airway Management (3140)1. Posisikan pasien untuk meningkatkan ventilasi secara maksimal2. Ajarkan cara batuk efektif3. Gunakan teknik nafas dalam dengan cara meniup balon, bulu, dan

peluit.4. Auskultasi suara napas, tandai area yang memiliki ventilasi dan

tidak5. Atur masukan cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan6. Posisikan pasien untuk mengurangi sesak napas7. Monitor status pernapasan dan oksigenasi.

2. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan

Setelah diberikan intervensi selama 2x30 menit pada Tn.A

Nutrition Therapy (1120)1. Monitor dan hitung intake kalori harian secara tepat

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

tubuh pada Tn.A di keluarga Tn.E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.E dalam merawat Tn.A dengan PPOM

diharapkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhiSetelah diberikan intervensi diharapkan keluarga Tn. E dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Tn.A dengan kriteria hasil:1. memilih makanan dan cairan secara konsisten sesuai yang diresepkan2. memilih porsi secara tetap sesuai yang diresepkan

2. Tetapkan jumlah dan jenis kalori sesuai yang dibutuhkan3. Anjurkan intake nutrisi yang tinggi kalsium4. Anjurkan makanan dan cairan yang tinggi potassium5. Memastikan diet makanan yang tinggi serat6. Menyediakan makanan tinggi kalori, tinggi protein.7. Bantu pasien memilih makanan yang lembut, lunak dan tidak asam8. Tawarkan bumbu dan rempah sebagai pengganti garam.

Setelah diberikan intervensi selama 2x30 menit pada Tn.A diharapkan IMT menjadi normal dengan kriteria hasil :1. Berat Badan2. Ketebalan Kulit Trisep3. Ketebalan Kulit Subscapula4.Rasio Lingkar5.Leher/Pingggang

Weight Gain Assistance (1240)1. Monitor kondisi mual dan muntah pada klien2. Koreksi penyebab mual dan muntah, berikan terapi untuk

mengatasinya3. Pantau konsumsi kalori harian4. Anjurkan peningkatan masukan kalori dan tekniknya5. Sediakan pilihan variasi makanan yang tinggi kaloti untuk dipilih

klien6. Ajarkan klien dan keluarga tentang perencanaan makanan7. Ajarkan klien dan keluarga untuk membeli makanan bernutrisi

dengan harga yang murah8. Puji pasien untuk penambahan berat badan9. Catat kemajuan penambahan berat badan

3. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan

Tujuan Umum :Setelah diberikan intervensi selama 4 x 60 menit diharapkan

Health System Guidance (7400)1. Explain the immediate health care system, how it works, and what

the patient/family can expect

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

keluarga dalam merawat Tn.A dengan PPOM

keluarga Tn.E memiliki perilaku pemeliharaan kesehatan yang efektif.

Tujuan Khusus :Setelah diberikan intervensi selama 2 x 60 menit diharapkan keluarga Tn.E memiliki perilaku pencarian kesehatan dengan kriteria hasil:

NOC : Health Seeking Behaviour (1603)a.Asks health-related questionsb.Obtains assistance from health

professionalc. Describe strategies to eliminate

unhealthy behaviord.Performs prescribed health

behaviore. Uses reputable health

informationf. Describe strategies to optimize

healthg.Seeks assistance from family

members when needed

2. Assist patient or family to coordinate health care and communication

3. Assist patient or family to choose appropriate health care professionals

4. Instruct patient on what type of services to expect from each type of health care provider (e.g nurse specialist, registered dietitians, registered nurse)

5. Inform the patient about different types of health care facilities (e.g general hospital, specialty hospital, teaching hospital, walk-in clinic and outpatient surgical clinic) as appropriate

6. Inform the patient of accreditation and state health department requirements for judging the quality of a facility

7. Inform patient how to acces emergency services by telephone and vehicle, as appropriate

8. Coordinate referrals to relevant health care providers, as appropriate

9. Inform patient of the cost, time, alternatives and risks involved in a specific test or procedure

10. Provide follow-up contact with patient, as appropriate11. Monitor adequacy of current health care follow-up12. Encourage the patient/family to ask questions about services and

charges.

Tujuan Khusus : Referral (8100)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Setelah diberikan intervensi selama 2 x 60 menit diharapkan keluarga Tn.E memiliki pengetahuan tentang sumber-sumber kesehatan.

NOC : Knowledge: Health Resources (1806)a.Reputable health care

resourcesb.When to obtain assistance from

a health professionalc. Emergency measuresd.Emergency care resourcese. Importance of follow-up caref. Plan for follow-up careg.Available community resourcesh.Strategies to access health care

services

1. Perform ongoing monitoring to determine the need for referral2. Identify preference of patient/family/significant others for referral

agency3. Identify health care providers recommendation for referral, as

needed4. Identify nursing/health care required5. Determine whether appropriate supportive care is available in the

home/community6. Determine whether rehabilitation services are available for use in

the home7. Evaluate strengths and weakness of family/significant others for

responsibility of care8. Evaluate accessibility of environmental needs for the patient in the

home/community9. Determine appropriate equipment for use after discharge, as

necessary10. Determine patient’s financial resources for payment to another

provider11. Complete appropriate written referral12. Discuss patient’s plan of care with next health care provider.

4. Nyeri Akut (00132) pada Ny.T di keluarga Tn.E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny.T yang memiliki masalah infeksi saluran pencernaan

Tujuan Umum :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit pada keluarga Tn.S, maka Ny. H tidak mengalami nyeri.

Tujuan Khusus:

NIC : Pain management ()1. Perform a comprehensive assessment of pain to include location,

characteristics, onset/duration, frequency, quality, intensity or severy of pain and precipitating factors

2. Observe for nonverbal cues of discomfort, especially in those unable to communicate effectively

3. Use therapeutic communication strategies to acknowledge the pain

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit pada keluarga Tn.E, maka Ny.T dapat mengontrol nyeri.

NOC: Pain controla. Reports pain controlledb. Recognizes pain onsetc. Uses non-analgesic relief

measuresd. Reports changes in pain

symptoms to health

experience and convey acceptance of the patient’s response to pain4. Explore patient’s knowledge and beliefs about pain5. Determine the impact of the pain experience on quality of life (e.g., sleep,

appetite, activity, cognition, mood, relationships, performance of job, and role responsibilities)

6. Explore with patient the factors that improve/worsen pain7. Evaluate with the patient and the health care team, the effectiveness of

past pain control measures that have been used8. Determine the needed frequency of making an assessment of patient

comfort and implement monitoring plan9. Reduce or eliminate factors that precipitate or increase the pain

experience (e.g., fear, fatigue, monotony, and lack of knowledge)10. Select and implement a variety of measures (e.g., pharmacological,

nonpharmacological, interpersonal) to facilitatepain relief as appropriate

11. Teach principles of pain management12. Teach the use of nonphamacological techniques(relaxation, activity

therapy, hot applications) before, after and if possible, during painful activities; before pain occurs or increases; and along with others pain relief measures

13. Promote adequate rest/sleep to facilitate pain relief14. Inform other health care professionals/family members of

nonphamacologic strategies being used by the patient to encourage preventive approaches to pain management

Medication Management (2380)1. Determine what drugs are needed, and administer according to

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

prescriptive authority and protocol2. Determine patient’s ability to self medicate, as appropriate3. Monitor patient for the therapeutic effect of the medication4. Monitor for sign and symptoms of drug toxicity5. Monitor for nontherapeutic drug interactions6. Monitor for response to changes in medication regimen, as appropriate7. Determine the patient’s knowledge about medication8. Monitor adherence with medication regimen9. Develop strategies to manage side effects of drugs

5. Disfungsi motilitas

gastrointestinal pada Ibu.T di keluarga Tn.E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.E dalam merawat Ibu.T dengan penyakit infeksi saluran pencernaan.

Tujuan Umum :Setelah dilakukan intervensi selama 1 minggu pada keluarga Tn.E, maka fungsi motilitas gastrointestinal Ibu.T menjadi normal.

Tujuan Khusus:NOC :Nausea and Vomiting Severity1. Frequency of nausea2. Intensity of nausea3. Distress of nausea4. Frequency of vomiting5. Intensity of vomiting6. Distress of vomiting7. Alteration in taste

NIC : Nutritional Counseling (5246)1. Determine patients food intake and eating habits2. Facilitate identification of eating behaviours to be changed3. Discuss patient’s food like and dislikes4. Assist patient to record what is usually eaten in a 24 hour period

Vomiting Management:1. Assess emesis for color, consistency, blood, timing, and extent to which it

is forceful2. Measure or estimate emesis volume3. Ensure that effective antiemetic drugs are given to prevent vomiting

when possible4. Positions to prevent aspiration5. Use oral hygiene to clean mouth and nose6. Clean up after the vomiting episode with special attention to removal off

odors7. Wait at list 30 minutes after vomiting episode before offering fluids to

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

8. Gastric pain9. Projectile vomiting10. Fecal odor of emesis

patient (assuming gastrointestinal tract and normal peristaltic).8. Begin by offering fluids that are clear and free of carbonation9. Gradually increase fluids if no vomiting occurs over a 30 inutes period

10. Monitor fluid and electrolyte balance11. Encourage rest12. Teach the use of nonpharmacological techniques (e.g, biofeedback,

hypnosis, relaxation, guided imagery, music therapy, distraction, acupressure) to manage vomiting

6. Intoleransi aktivitas pada Tn.A di keluarga Tn.E berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Tn.A dengan penyakit infeksi paru dan kardiomegali

Tujuan Umum :Setelah dilakukan intervensi selama 3 minggu pada keluarga Tn.E, maka toleransi aktivitas Tn.A menjadi meningkat.

NOC : Activity Tolerance1. Pulse rate with activity2. Respiratory rate with activity3. Ease of breathing with

activity4. Systolic blood with activity5. Diastolic blood pressure

with activity6. Walking pace7. Walking distance8. Ease of performing activities

of daily living (ADL)9. Ability to speak with physical

NOC : Energy Management1. Determine patient’s physical limitations2. Encourage verbalization of feelings about limitations3. Determine what and how much activity is required to build endurance4. Monitor nutritional intake to ensure adequate energy resources5. Monitor cardiorespiratory response to activity (tachycardia, dyspnea,

hemodynamic pressure, and respiratory rate)6. Monitor/record patient’s sleep patterns and number of sleep hours7. Promote bed rest/activity limitation (e.g., increase number of rest

periods)8. Encourage patient to choose activities that gradually build endurance9. Assist with regular physical activities (ambulation, transfer, turning and

personal care), as needed10. Monitor patient’s oxygen response (e.g, pulse rate, cardiac rhytm, RR)11. Teach patient and significant other techniques of self care that will

minimize oxygen consumption12. Instruct patient to recognize signs and symptomps of fatigue that require

reduction in activity.13. Teach activity organization and time management techniques to prevent

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

activity fatigue14. Assist the patient in assigning priority to activities to accommodate

energy levels.15. Evaluate programmed increases in levels of activities

7. Penurunan koping keluarga (family coping compromised) pada keluarga Tn.B berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat An.E dengan berat badan kurang.

Tujuan Umum : Setelah diberikan intervensi selama 4x60 menit pada keluarga Tn.B diharapkan koping keluarga dapat meningkat

Tujuan Khusus:Setelah diberikan intervensi selama 2x60 menit pada keluarga Tn.B diharapkan keluarga Tn.B memiliki koping yang adaptif untuk menangani stress yang ada dalam keluarga dengan kriteria

NOC : Family Coping (2600)1. Establishes role

flexibility(4)2. Enables member role

flexibility(4)3. Confronts family

problems(4)4. Manages family problems

NIC : Family therapy1. Share therapy plan with fatmily2. Determine patient’s usual roles within the family system3. Determine specific disabilities related to role expectations4. Determine areas of dissatisfaction and/or conflict and see whether family

members want to resolve them5. Use family history taking to encourage family discussion 6. Use data tracking to monitor family7. Monitor family boundaries as an attempt to change distance between

family subsystem 8. Monitor for adverse therapeutic responses9. Incorporate therapeutic use of self as nurse change agent10.Plan termination and evaluation strategies11.Progress discussion from least to most emotionally laden material 12.Ask family members to participate in homework assignments of

experiential activities, such as eating some of their meals together13.Facilitate family discussion, as members prioritize data and select the

most immediate family issue to address14. Help family members clarify what they need and expect from each other15.Use therapeutic spontaneity in interactions with families16.Give confirmation to family members to recognize and reward positives17.Provide challenge within family discussion to break or expand contests

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

(4)5. Involves family members

in decision making (4)6. Expresses feelings and

emotions openly among members(4)

7. Uses strategies to manage family conflict(4)

8. Uses family centered stress reduction strategies(4)

9. Cares for needs of all family members(4)

10. Establishes family priorities(4)

11. Establishes schedule for family routines and activities(4)

12. Shares responsibility for family tasks(4)

13. Arranges for respite care (4)

14. Plans for emergencies (4)15. Maintains financial

stability (4) 16. Reports need for family

assistance (4)

and to encourage new possibilities to emerge18.Facilitate challenging or confronting family subsystem, as appropriate 19.Discuss hierarchical relationship of subsystem members20.Assist family members to change by changing self as they relate to other

family members21.Facilitate restructuring family subsystems, as appropriate 22.Help family reset goals away from continuity of the same toward a more

competent way of handling dysfunctional behavior

NIC : Family Support1. Assure family that best care possible is being given to patient2. Appraise family’s emotional reaction to patient’s condition3. Determine the psychological burden of prognosis for family4. Foster realistic hope5. Listen to my family concerns, feelings, and questions6. Fasilitate communication of concerns/feelings between patient and

family or between family member7. Promote trusting relationship with family8. Accept the family’s values in a nonjudmental manner9. Answer all questions of family members or assist them to get

answers10. Orient family to the health care setting, such as hospital unit or

clinic11. Provide assistance in meeting basic needs for family, such as

sheller, food, and clothing12. Identify nature of spiritual support for family13. Identify congruence between patient, family, and health professional

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

17. Obtains family assistance (4)

18. Uses available family support system (4)

19. Uses available community resources (4)

NOC : Family Normalization (2604)1. Acknowledges potential

of impairment to alter family routines (4)

2. Maintains usual family routines (4)

3. Adapts family routines to accommodate needs of affected member (4)

4. Meets physical needs of family members (4)

5. Meets psychosocial needs of family members (4)

6. Meets developmental needs of family members (4)

7. Reports family life returned to precrisis state (4)

expectations14. Reduce discrepancies in patient, family, and health professional

expectations through use of communication skills15. Assist family members in identifying and resolving a conflict in

values16. Respect and support adaptive coping mechanisms used by family17. Provide feedback for family regarding their coping18. Counsel family members on additional effective coping skills for

their own use19. Provide spiritual resources for family, as appropriate20. Provide family with information about patient’s profress frequently,

according to patient prefence21. Teach the medical and nursing plans of care to family22. Provide necessary knowledge of options to family that will assist

them to make decisions about patient care23. Include family members with patient in decision making about care,

when appropriate24. Encourage family decision making in planning long-term patient

care affecting family structure and finance25. Acknowledge understanding of family decision about postdischarge

care26. Assist family to acquire necessary knowledge, skill, and equipment

to sustain their decision about patient care27. Advocate for family, as appropriate28. Foster family assertiveness in information seeking, as appropriate29. Provide opportunities for visitation by extended family members, as

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

8. Maintains activities and routines as appropriate (4)

9. Maintains usual expectations for member (4)

10. Provide activities appropriate to age and ability for affected member(4)

11. Structures activities to avoid embarrassment of affected member(4)

12. Structures environment to avoid embarrassment of affected member (4)

13. Uses community support groups (4)

appropriate30. Introduce family to other families undergoing similar experiences,

as appropriate31. Give care to patient in lieu of family to relieve them and/or when

family is unable to give care32. Arrange for on going respite care, when indicated and desired33. Provide opportunities for peer group support

NIC : Counseling1. Establish a therapeutic relationship based on trust and respect2. Demonstrate empathy, warmth, and genuineness3. Establish the length of the counseling relationship4. Establish goals5. Provide privacy and ensure confidentiality6. Provide factual information as necessary and appropriate7. Encourage expression of feelings8. Assist patient to identify the problem or situation that is causing the

distress9. Use techniques of reflection and clarification to facilitate expression of

concerns10. Ask patient /significant others to identify what they can /cannot do

about what is happening11. Assist patient to list and prioritize all possible alternatives to a problem12. Identify any difference between patient’s view of the situation and the

view of the health care team13. Determine how family behavior affects patient

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL R.IUNIVERSITAS JEMBERPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANAlamat : Jl. Kalimantan No.37 Telp/Fax (0331)323450 Jember

14. Verbalize the discrepancy between the patient’s feelings and behaviors15. Use assessment tools (e.g., paper and pencil measures, audiotape,

videotape, interactional exercises with other people) to help increase patient’s self awareness and counselor’s knowledge of situation, as appropriate

16. Assist patient to identify strengths, and reinforce these17. Encourage new skill development as appropriate 18. Encourage substitution of undesirable habits with desirable habits19. Reinforce new skill20. Discourage decision making when the patient is under severe stress,

when possible