6._praktek_pengoperasian__kubikel_20_kv

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Praktek Pengoperasian Kubikel 20

kV

6. LEMBAR PRAKTEK

KURSUS Pengoperasaian Kubikel 20 kV

POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

Praktek Pengoperasian Kubikel 20 kVPraktek Pengoperasian Kubikel 20 kV Tanpa Tegangan (simulasi pengoperasian)

TUJUAN POKOK BAHASAN Setelah menyelesaikan mata pelajaran peserta mampu : Mengoperasikan Kubikel 20 kV

TUJUAN SUB POKOK BAHASANSetelah menyelesaikan mata pelajaran peserta mampu : Mengoperasikan Kubikel 20 kV pada gardu distribusi

Gambar :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 88


kV

KEGIATAN NO.

LANGKAH-LANGKAH GAMBARPERKAKAS /

PERALATAN/APD

1.

1.1.

1.2.

1.3.

1.4.

1.5.

1.6.

2.

2.1.

2.2.

Persiapan Pengoperasian

Periksa hasil pemeriksaan kondisi kubikel yang akan dioperasikan

Siapkan SOP pengoperasian kubikel pada gardu distribusi yang dimaksud

Siapkan Instruction Manual kubikel sesuai mereknya

Siapkan single diagram gardu dan jaringan yang akan dioperasikan

Siapkan alat kerja dan perlengkapan K3 yang diperlukan

Koordinasikan personil yang diperlukan

Pengoperasian Kubikel

Buka pintu gardu pastikan kondisinya aman untuk bekerja

Laporkan kepada pengatur bahwa telah siap mengoperasikan kubikel

Alat kerja : - Radio komunikasi- Kunci gardu- Handle kubikel- Meger

5000/10.000 Volt- Lampu

penerangan- Gambar single

line diagram jaringan

- Tool kit- Avo meter- Phase squence

indikasi

Perlengkapan K3 :- Sepatu 20 kV- Sarung tangan

20 kV- Helm pengaman- Lembar isolasi 20

kV- Perlengkapan K3


Daftar perlengkapan K3

Daftar peralatan kerja

Single line diagram

Manual Instrction

SOP

Komisioning Kubikel


kV

2.3.

2.4.

2.5.

2.6.

2.7.

2.8.

2.9.

pada gardu yang dimaksud

Koordinasikan dengan pengatur adanya personil yang berada pada sisi hulu dan hilir gardu

Pastikan lampu kubikel dalam keadaan padam (kubikel dalam keadaan bebas tegangan)

Pastikan saklar pentanahan kubikel pada posisi terhubung

Bukalah pintu-pintu kubikel

Mintakan pada pengatur agar personil yang berada disisi hulu dan hilir membuka pintu kubikel dan membuka saklar pentanahan

Buka saklar pentanahan sehingga kubikel dan kabel dalam keadaan tidak terhubung

Laporkan kepada pengatur untuk mengukur tahanan isolasi kabel saluran

KEGIATAN NO.

LANGKAH-LANGKAH GAMBARPERKAKAS / PERALATAN


Sisi Hulu

Sisi Hilir

Gardu yang dioperasikan

LBS ≠

PMS Bumi ≠

LBS ≠

PMS Bumi ≠LBS ≠

PMS Bumi ≠

LBS ≠

PMS Bumi ≠

LBS ≠

PMS Bumi ≠


kV

2.10.

2.11.

2.12.

2.13.

Laporkan hasil pengukuran isolasi kabel antara :Fasa dengan fasaFasa dengan grounding

Mintakan pendapat pada pengatur terhadap hasil pengukuran tahanan isolasi tersebut(bila hasilnya memenuhi syarat prosedur pengoperasian dapat dilanjutkan)

Laporkan kepada pengatur untuk menguji urutan fasa kabel dari sisi hilir maupun hulu

Ukurlah tahanan antara fasa dan pentanahan dimana disisi ujung kabel (hulu atau hilir) dihubungkan dengan pentanahan. Bila nilainya “ Nol “ berarti urutan fasa kabel yang dimaksud benar. Secara bertahap lakukan pada ketiga fasanya.


R S

T


kV

2.14.

2.15.

2.16.

2.17.

2.18.

Laporkan hasil pengukuran dan mintakan pendapat pengatur terhadap hasil pengukuranBila pengatur menyatakan baik berarti kubikel siap dioperasikan

Masukkan saklar pentanahan dan tutup kembali pintu-pintu kubikel

Buka kembali saklar-saklar pentanahan

Laporkan kepada pengatur kubikel siap dioperasikan :- Menerima tegangan dari sisi hulu

dan sisi hilir, atau- Menerima tegangan dari sisi hulu

dan mengirim tegangan ke sisi hilir

Bila pengatur menyampaikan bahwa tegangan sudah dikirim dari sisi hulu / hilir maka laporkan tegangan sudah masuk kondisi aman dan siap mengukur urutan fasa dengan menggunakan phase squence indicator


LBS //PMS Bumi ≠

LBS //PMS Bumi ≠

LBS //PMS Bumi ≠


kV

2.19.

2.20.

2.21.

2.22.

2.23.

2.24.

Bila arah putaran sesuai dengan arah jam, maka urutan fasa adalah benarModel lain alat ukur ini menggunakan indicator nyalanya lampu, dimana :- Bila lampu menyala maka urutan

fasa benar- Bila lampu mati, maka urutan fasa

salah

Laporkan hasil pengukuran urutan fasa.

Mintakan ijin ke pengatur untuk mengoperasikan LBS / PMT

Masukkan LBS / PMT sisi masuk (incoming) dan perhatikan dan amati perubahan yang terjadi

Laporkan bahwa tegangan masuk ke busbar dalam keadaan aman dan mintakan ijin pengoperasian LBS / PMT sisi keluar (out going)

Masukkan LBS / PMT out going, perhatikan dan amati perubahan yang terjadi



kV

2.25.

2.26.

2.27.

2.28

3.

3.1.

3.2.

3.3.

Laporkan bahwa LBS / PMT out going masuk dalam keadaan aman dan mintakan ijin untuk mengoperasikan LBS - Beban

Masukkan LBS beban, perhatikan dan amati perubahan yang terjadi

Ukuran urutan fasa pada sisi tegangan rendah trafo distribusi

Laporkan kepada pengatur bahwa beban telah beroperasi dengan urutan fasa benar

Memadamkan kubikel

Mintakan ijin kepada pengatur untuk mema damkan kubikel

Buka LBS – beban, dan sesaat kemudian masukkan saklar pentanahannya

Laporkan bahwa beban telah di keluarkan, dan mintakan ijin untuk mengeluarkan LBS / PMT incoming dan out going



kV

3.4.

3.5.

3.6.

3.7.

3.8.

3.9

3.10.

3.11.

Buka LBS / PMT incoming dan out going

Laporkan bahwa LBS / PMT incoming dan out going dalam posisi terbuka, tetapi tegangan masih timbul

Mintakan agar tegangan dari sisi Hulu / Hilir dipadamkan

Bila pengatur menyatakan tegangan sudah dipadamkan, periksa lampu indicator harus dalam keadaan padam

Masukkan saklar pentanahan kubikel incoming dan out going

Laporkan pekerjaan telah selesai dalam kondisi aman

Kembalikan peralatan kerja dan perlengkapan K3 pada tempatnya

Periksa kembali gardu pada posisi aman untuk ditinggalkan



kV

4.

4.1.

4.2.

Pembuatan laporan

Susunlah kronologis pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan urutan waktu

Buatlah kesimpulan hasil pengoperasian kubikel


6._praktek_pengoperasian__kubikel_20_kv

Documents