6084_tugas akhir fatmawati_2007410572
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PAL INDONESIA SURABAYA
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi Program Studi Akuntansi
Oleh :
FATMAWATI
NIM : 2007410572
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2010
ii
TUGAS AKHIR
SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PAL INDONESIA SURABAYA
Diajukan Oleh :
FATMAWATI NIM : 2007410572
Telah siap dipresentasikan
Dosen Pembimbing
Tanggal : ...............................
Kautsar R. Salman, SE., MSA., Ak, BKP
iii
TUGAS AKHIR
SISTEM PENGGAJIAN PADA PT. PAL INDONESIA SURABAYA
Dipresentasikan Oleh :
FATMAWATI NIM : 2007410572
dan dinyatakan lulus evaluasi presentasi
Pada tanggal 10 Februari 2010
Tim Evaluasi,
Evaluator I Evaluator II
Supriyati, SE.,M.Si,Ak Dr. Wahyudiono. MM
iv
PENGESAHAN TUGAS AKHIR Nama : FATMAWATI
Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 18 juli 1988
NIM : 2007410572
Jurusan : Akuntansi
Program Pendidikan : Diploma III
Program Study : Akuntansi
Judul : Sistem Penggajian pada PT. PAL INDONESIA
Surabaya.
Disetujui dan Diterima baik oleh :
Dosen Pembimbing Ketua Program Diploma Tanggal : .............. Tanggal : .............. Kautsar R. Salman, SE., MSA., Ak Drs.Ec. Mochammad Farid.,MM
v
Jangan sekali-kali kita merasa nyaman disuatu tempat
sehingga lupa mengembangkan diri guna menghadapi
perubahan dan tantangan yang lebih besar.
PERSEMBAHAN
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
menumpahkan serta melimpahkan Rahmad dan Hidayah-nya atas terlaksananya pengamatan
hingga terselesainya Tugas Akhir.
Selama proses penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun ingin menghaturkan rasa terima
kasih kepada ibu ku tercinta yang tak henti-hentinya selalu memberi do’a dan semangat untuk
menyelesaikan tugas akhir sampai selesainya.
Buat keluarga besar ku terutama paman nasuki & budhe sukarsih terima kasih banyak
telah membantu penulis baik secara materiil maupun dalam spirituil yang selalu memberi
dukungan, semangat untuk menyelesaikan tugas akhir sehingga selesai. mungkin tanpa beliau
tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Buat Sahabatku Maya Intan, Enggar dan teman-temanku diploma akuntansi. terima
kasih banyak, karena udah mau menjadi temen-temen ku yang paling baik selama ini.
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya yang
tak terhingga, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat
waktu. Dengan judul “ Sistem Penggajian pada PT.PAL INDONESIA SURABAYA“
Adapun penyusun Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan
dalam menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Jurusan Akuntansi Program
Studi Akuntansi di STIE Perbanas Surabaya.
Selama proses penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun tidak luput dari
bimbingan, bantuan, dukungan dan petunjukan ingin menghaturkan rasa terima kasih
yang tidak terbatas kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Dra. Psi. Hj. Tatik Suryani, M.M. selaku ketua STIE Perbanas
Surabaya
2. Bapak Drs. Ec. Moch. Farid, M.M. Selaku ketua program Diploma STIE
Perbanas Surabaya.
3. Bapak Kautsar Riza Salman, SE, MSA., Ak Selaku dosen wali dan dosen
pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dalam memberikan
pengarahan, petunjuk, bimbingan dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir
ini.
4. Bapak Ibu dosen dan seluruh civitas akademik STIE Perbanas Surabaya yang
telah membimbing selama penulis menjadi mahasiswa.
vii
5. Ibu Tuti Yuliati selaku karyawan PT. PAL INDONESIA yang telah
membimbing selama Penyusunan Tugas Akhir.
6. Kepada Ibu ku tercinta yang tak henti-hentinya selalu memberi do’a dan
semangat untuk menyelesaikan tugas akhir sampai selesainya.
7. Buat paman nasuki & budhe sukarsih terima kasih banyak telah membantu
penulis baik secara materiil maupun dalam spirituil yang memberi semangat
untuk menyelesaikan tugas akhir sehingga selesai.
8. Buat Sahabatku Maya Intan Reksawati dan Enggar Cahya Erani terima kasih
banyak, karena telah membantu mengerjakan tugas akhir..
9. Buat Teman-temanku Diploma akuntansi.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini jauh dari sempurna maka,
segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusunan
harapan untuk perbaikan di kemudian hari, dan penyusun terima dengan
rendah hati dan lapang dada.
Semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat bagi saya
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Surabaya, 20 Januari 2010
Penulis
Fatmawati
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………. ii
HALAMAN LULUS EVALUASI………………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN …………………………. v
KATA PENGANTAR …………………………………………………..... vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………… viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….… xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..... xii
BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………….. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………... 1
1.2 Penjelasan Judul…………………………………………………. 3
1.3 Rumusan Masalah……………………………………………….. 4
1.4 Tujuan Penelitian……………………………………………….... 4
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 5
1.5.1 Bagi PT. PAL INDONESIA……………………………… 5
1.5.2 Bagi Peneliti………………………………………………. 5
1.5.3 Bagi Pembaca……………………………………………... 5
1.5.4 Bagi Lembaga Pendidikan………………………………… 5
ix
1.6. Metode Pengamatan………………………………………………… 5
1.6.1 Ruang Lingkup Pengamatan…………………………………. 5
1.6.2 Prosedur Pengamatan Data……………………………........... 6
BAB II : LANDASAN TEORI……………………………………………… 7
2.1. Sistem dan Prosedur Penggajian…………………………………… 7
2.2. Sistem Akuntansi…………………………………………………… 9
2.2.1 Pengertian Sistem Akuntansi………………………………… 9
2.2.2 Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi…………………… 9
2.3. Sistem Akuntansi Penggajian…………………………………...…. 10
2.3.1 Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian……………………. 10
2.3.2 Informasi yang diperlukan oleh manajemen………………… 11
2.3.2 Dokumen Yang digunakan………………………………….. 12
2.3.4 Catatan Akuntansi yang digunakan…………………………. 14
2.3.5 Fungsi yang yang terkait dengan sistem penggajian……….. 15
2.3.6 Jaringan prosedur yang membentuk Sistem………………… 17
2.4. Sistem pengendalian Intern………………………………………... 37
2.4.1 Pengertian Sistem Pengendalian Intern……………………... 37
2.4.2 Tujuan Sistem Pengendalian Intern…………………………. 39
2.4.3 Unsur Pengendalian Intern……………………………........... 40
BAB III : GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN……………………….. 43
3.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan……………………………………… 43
x
3.2. Visi da Misi PT. PAL INDONESIA………………………………… 45
3.3. Sturuktur Organisasi ………………………………………………... 46
3.4. Job Description (uraian tugas)………………………………………. 47
3.5. Profil Usaha…………………………………………………............. 48
BAB IV : PEMBAHASAN MASALAH PENELITIAN……………… …. 54
4.1. Sistem Penggajian karyawan pada PT. PAL INDONESIA…………. 54
4.1.1 Dokumen yang digunakan pada Sistem Penggajian
Karyawan PT.PAL …………………………………………. 55
4.1.2 Catatan Akuntansi dan Laporan yang digunakan…………… 57
4.1.3 Fungsi yang terkait dengan Sistem Penggajian………........... 58
4.1.4 Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem Penggajian…….. 59
4.1.5 Narasi Sistem Penggajian pada PT.PAL Surabaya………….. 62
Bab V : KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 64
5.1. Kesimpulan………………………………………………………... 64
5.2. Saran………………………………………………………………. 65
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Dokumen Daftar Hadir Karyawan............................................... 20
Gambar 2.2 : Dokumen Kartu Jam Kerja........................................................... 21
Gambar 2.3 : Dokumen Jam Kerja..................................................................... 22
Gambar 2.4 : Dokumen Gaji dan Upah.............................................................. 23
Gambar 2.5 : Dokumen Daftar Gaji................................................................... 24
Gambar 2.6 : Dokumen Daftar Upah................................................................. 25
Gambar 2.7 : Dokumen Surat pernyataan Gaji dan Upah................................. 26
Gambar 2.8 : Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian.................................... 27
Gambar 2.9 : Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan)..................................... 28
Gambar 2.10 : Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan)..................................... 29
Gambar 2.11 : Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan)..................................... 30
Gambar 2.12 : Sistem Akuntansi Penggajian (lanjutan)..................................... 31
Gambar 2.13 : Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan.................................. 32
Gambar 2.14 : Sistem Akuntansi Pengupahan (lanjutan)................................... 33
Gambar 2.15 : Sistem Akuntansi Pengupahan (lanjutan)................................... 34
Gambar 2.16 : Sistem Akuntansi Pengupahan (lanjutan)................................... 35
Gambar 2.17 : Sistem Akuntansi Pengupahan (lanjutan)................................... 36
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT. PAL INDONESIA(Persero)................. 46
Gambar 4.1 : Flow Proses Penggajian……………………………………….. 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sumber Daya manusia (SDM) merupakan modal dasar pembangunan
nasional, oleh karena itu maka kualitas SDM senantiasa harus dikembangkan dan
diarahkan agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Berbicara mengenai sumber
daya manusia sebenarnya dapat dilihat dari 2 aspek yaitu aspek kualitas dan aspek
kuantitas. Aspek kuantitas mencakup jumlah SDM yang tersedia/penduduk,
sedangkan aspek kualitas mencakup kemampuan SDM baik fisik maupun non
fisik/kecerdasan dan mental dalam melaksanakan pembangunan. Sehingga dalam
proses pembangunan pengembangan sumber daya manusia sangat diperlukan, sebab
kuantitas SDM yang besar tanpa didukung kualitas yang baik akan menjadi beban
pembangunan suatu bangsa.
Dalam mewujudkan misi dan visi perusahaan maka organisasi dapat
memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya seoptimal mungkin, supaya
dapat memberikan ‘added value’ bagi organisasi tersebut. Oleh karena itu untuk
mewujudkannya, diperlukan SDM yang terampil dan handal di bidangnya. Salah satu
cara untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam perusahaan yaitu dengan
jalan meningkatkan kompetensi individu karyawan pada perusahaan tersebut.
Kata kunci dalam mengembangkan kompetensi karyawan adalah rekayasa
perilaku/behaviour engineering tenaga kerja. Rekayasa perilaku mengandung makna
2
tersirat bahwa perilaku dapat diubah dan diperbaiki. Untuk mencapai pengembangan
perilaku harus dilakukan secara sadar, yaitu melalui proses perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi sistem. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengembangan
sumbert daya manusia adalah usaha meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual dan moral pegawai yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan
dalam suatu perusahaan.
Walaupun telah diketahui banyak kritikan terhadap berbagai macam sistem
penggajian dan perubahaannya dari waktu ke waktu. Tetapi pada saat yang sama
sejumlah besar organisasi dan perusahaan baik dari sektor publik maupun swasta
berupaya untuk menemukan cara-cara baru guna mengkaitkan secara lebih langsung
antara kinerja organisasional, kontribusi individual dan penggajian. Sehingga
muncullah istilah-istilah seperti gaji baru, gaji strategis, penggajian berdasar
kontribusi dan strategi penghargaan alternatif yang tampil begitu dominan di berbagai
buku dan artikel yang menyarankan alternatif-alternatif desain dan administrasi
penggajian pegawai(Kanter 1989, dkk). Sementara itu Gaji dan upah merupakan
balas jasa yang di berikan perusahaan kepada karyawan besarnya harus sesuai dengan
peraturan dan prosedur yang ada. Sistem dan prosedur penggajian dan pengupahan
setiap perusahaan memiliki kelebihan dan kekurangan dengan melihat dari pratek
serta peristiwa-peristiwa yang sering terjadi, sehingga kemudian dilakukan perbaikan-
perbaikan baik pada organisasi yang terkait, tugas dan fungsinya bahkan terhadap
sistem dan prosedur itu sendiri bila dianggap perlu.
3
PT. PAL Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan terbesar di bidang
manufaktur di Indonesia saat ini juga tengah berbenah dalam rangka memperbaiki
kompetensi pada organisasinya, baik kompetensi perusahaan maupun kompetensi tiap
individu di dalamnya. Hal ini dilaksanakan terutama untuk memperbaiki performa
dalam perusahaan tersebut dalam rangka mempersiapkan diri ke arah yang lebih baik.
Aktivitas perusahaan dalam sistem penggajian berjalan dengan baik, maka
sudah selayaknya perusahaan melakukan penerapan sistem penggajian yang benar
dan keterpaduan dari berbagai fungsi yang terkait, sehingga diharapkan dapat
mengatasi adanya resiko kecurangan dan penyelewengan terhadap sistem penggajian.
Memperhatikan hal-hal tersebut di atas maka penyusunan memilih judul
“Sistem penggajian pada PT. PAL Indonesia Surabaya”. Masalah ini dianggap sangat
menarik bagi penyusun untuk mengetahui bagaimana sistem yang sesuai dengan
prosedur dari sistem tersebut, sehingga dapat diketahui masing-masing dari sistem
dan urutan kegiatan kerjanya.
1.2 PENJELASAN JUDUL
Agar tidak terjadi kesalafahaman terhadap judul dalam Tugas Akhir, maka
penyusun akan memberikan pengertian dan batasan mengenai judul tersebut
SISTEM
Merupakan suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk
melaksanakan kegiatan pokok perusahaan
4
PENGGAJIAN
Penggajian adalah suatu pembayaran upah sebagai balas jasa yang dibayarkan secara
berkala.
PT. PAL INDONESIA
PT. PAL INDONESIA adalah perusahaan pabrikasi yang berproduksi untuk
memproduksi kapal niaga, kapal perang, serta produk non kapal.
1.3. Rumusan Masalah
Oleh karena itu dirumuskan permasalahan berkenaan dengan penerapan
sistem penggajian sebagai berikut :
“Bagaimana penerapan sistem penggajian pada PT. PAL INDONESIA.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah
1. untuk mengetahui sistem penggajian pada PT. PAL INDONESIA.
2. untuk mendapatkan gambaran dan informasi lebih lanjut tentang penggajian
yang dilakukan oleh PT. PAL INDONESIA.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan pengamatan dalam Tugas Akhir, antara Lain:
1.5.1 Bagi PT. PAL Indonesia
Dapat dipakai sebagai salah satu cara dalam melakukan penyempurnaan
sistem penggajian yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya
5
manusia dengan pendekatan terhadap kompetensi individu dan aspirasi
karyawan.
1.5.2. Bagi peneliti.
sebagai sarana menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama
perkuliahan terutama dalam hal mengembangkan sistem penggajian
berbasis kompetensi terhadap karyawan.
1.5.3. Bagi pembaca
Dapat digunakan untuk menambah informasi mengenai sistem
akuntansi atas penggajian yang dilakukan oleh PT. PAL INDONESIA.
1.5.4. Bagi lembaga pendidikan
Diharapkan dapat menambah jumlah perbendaharaan perpustakaan.
1.6. Metode pengamatan
1.6.1. Ruang lingkup pengamatan
Ruang lingkup pengamatan Tugas Akhir dibatasi hanya pada sistem
penggajian pada PT. PAL INDONESIA Surabaya.
1.6.2. Prosedur Pengamatan Data
Untuk memperoleh data-data yang akurat adalah maka penulis
menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1. Metode Interview
Suatu pengumpulan data melalui Tanya jawab atau wawancara
langsung dengan karyawan bagian SDM untuk mengetahui sistem
penggajian karyawan pada PT. PAL INDONESIA.
6
2. Menggunakan Data sekunder
Suatu pengumpulan data dengan cara menggunakan dokumen-
dokumen, Laporan-laporan yang terkait yang berasal dari PT. PAL
INDONESIA.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem dan Prosedur Penggajian
Sistem dan prosedur mempunyai beberapa definisi atau pengertian yang
telah diuraikan atau didefinisikan oleh beberapa ilmuan dalam ruang lingkup yang
berbeda penekananya. Berikut ini kan dijelaskan pengertian menurut beberapa
definisi sebagai berikut :
Pengertian sistem dan prosedur menurut Mulyadi (2001:5) adalah sebagai berikut:
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Pengertian sistem dan prosedur menurut Tata Sutabri (2004 : 18) adalah sebagi
berikut :
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Pengertian sistem menurut Marshal Romney dan Paul John Steinbart (2006 : 2)
adalah sebagai berikut:
Sistem adalah merupakan rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
8
Pengertian sistem menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 2) adalah sebagai berikut:
Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang sering berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui dua tahap, yaitu input proses dan output.
Pengetian sistem menurut James A. Hall (2001 : 5) adalah sebagai berikut:
Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).
Dalam beberapa definisi atau pengertian yang telah dikemukakan oleh
beberapa ilmuan diatas, dapatlah diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya semua
definisi atau pengertian sistem dan prosedur diatas mempunyai pengertian yang
sama yang hampir tidak jauh beda antara pengertian atau definisi yang satu
dengan yang lain. Hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi penekananya. Ada
yang menekankan pada aspek manajemen dan ada pula yang penekanan pada
struktur pekerjaan tulis-menulis dan arus informasi.
Sistem merupakan suatu rangkaian peraturan tertentu yang terkoordinasi
untuk mengendalikan semua aktifitas perusahaan. Adapun sistem dapat dibagi
berdasarkan beberapa subsistem yaitu prosedur dimana antara yang satu dengan
yang lainya berguna untuk mengumpulkan informasi, mengelola dan
menghasilkan informasi yang secara otomatis berguna untuk mengendalikan dan
menilai hasil prestasi kerja perusahaan.
Maka dari itu prosedur-prosedur inilah yang digunakan untuk
melaksanakan segala aktifitas-aktifitas perusahaan berdasarkan pedomanya.
Pedoman itu terdiri dari peraturan-peraturan yang dikoordinasikan agar tercipta
9
keseragaman dalam pekerjaan atau transaksi-transaksi yang terjadi berulang kali
secara rutin.
2.2 Sistem akuntansi
2.2.1. Pengertian Sistem Akuntansi
Pengertian sistem akuntansi menurut Mulyadi (2001:3) memberikan pengertian
sebagai berikut :
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dengan adanya pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
sistem akuntansi tidak hanya dapat digunakan untuk melihat transaksi yang terjadi
saja, tetapi juga memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan bisnis
perusahaan. Sistem akuntansi merupakan subsistem informasi manajemen yang
berfungsi untuk mengelola data keuangan guna memenuhi kebutuhan pemakai
internal maupun eksternal.
2.2.2 Tujuan Pengembangan Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001 : 19) tujuan pengembangan system akuntansi dalam
system penjualan tunai adalah
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh system yang sudah
ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun sruktur
informasinya.
10
3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi dan
untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertangungjawaban dan
perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan
akuntansi.
Sistem akuntansi yang ditetapkan hendaknya selalu diarahkan pada keempat aspek
tersebut diatas, hal tersebut diharapkan agar system yang dijalankan dapat menjadi
efektif dan efisien.
2.3 Sistem Akuntansi Penggajian
2.3.1 Pengertian Sistem akuntansi penggajian
Sistem akuntansi penggajian merupakan bagian dari sistem akuntansi yang
disusun untuk transaksi dalam perhitungan gaji dan upah karyawan.
Selama ini sering kali terjadi persepsi antara gaji dan upah. Saat ini dalam
masyarakat pada umumnya pengrtian gaji dan upah dianggap sama. Padahal
terdapat perbedaan definisi diantara keduanya. Menurut Mulyadi (2001:373),
bahwa gaji didefinisikan secara umum sebagai pembayaran atas penyerahan jasa
yang dibayarkan kepada karyawan yang memiliki jenjang jabatan manajer dan
umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh
karyawan pelaksana ( bagian produksi ) dan dibayarkan berdasarkan hari kerja,
jam kerja, atau jumlah satuan produk yang telah dihasilkan oleh karyawan.
Dalam pelaksanaan sistem penggajian di tiap-tiap perusahaan tidak selalu
sama, hal tersebut tergantung dari kondisi perusahaan. Dalam sistem penggajian,
11
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu informasi yang diperlukan oleh
manajemen, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang diperlukan oleh
manajemen, fungsi-fungsi yang terkait, jaringan prosedur yang membentuk sistem
penggajian, serta tidak kalah pentingya yaitu sistem pengendalian intern
perusahaan. Jika suatu sistem penggajian dilakukan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan, maka kan tercapai suatu kedisiplinan kerja pada bagian yang
terkait.
2.3.2 Informasi yang diperlukan oleh manajemen
Dalam suatu perusahaan informasi tentang keuanagn merupakan suatu hal
yang sangatlah penting dan dibutuhkan oleh banyak pihak terutama pihak
manajemen.
Untuk mengetahui kegiatan sistem penggajian, pihak manajemen membutuhkan
informasi seperti yang telah dikemukakan oleh Mulyadi (2001 : 374) adalah
sebagai berikut :
1. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban perusahaan sealam periode tertentu.
2. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat pertanggung jawaban
selama periode akuntansi tertentu.
3. Jumlah gaji yang terima setiap karyawan selama periode akuntansi
tertentu.
4. Rincian unsur biaya yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat
pertanggungjawaban selama periode tertentu.
12
2.3.3 Dokumen yang digunakan
Dokumen-dokumen yang digunakan atau dibutuhkan dalam sistem
penggajian seperti yang telah dikemukakan oleh Mulyadi (2001 : 374) adalah
sebagai berikut :
1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji dan Upah
Dokumen-dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-
surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan. Seperti misalnya
surat keputusan pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat,
perubahan tariff upah, pemberhentian sementara, pemindahan, dan lain
sebagainya. Tembusan dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuatan
daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.
2. Kartu jam hadir
Dokumen ini digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam
hadir setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat
berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi
dengan mesin pencatat waktu.
3. Kartu jam kerja
Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh
tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu.
Dokumen ini diisi oleh mandor pabrik dan diserahkan ke fungsi pembuat
daftar gaji dan upah untuk kemudian dibandingakan dengan kartu jam
hadir, sebelum digunakan untuk distribusi biaya upah langsung kepada
setiap jenis produk atau pesanan.
13
4. Daftar Gaji dan Upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi
potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuaran untuk
organisasi karyawan, dan lain senagainya.
5. Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, yang
dibuat berdasarkan pesanan, rekap daftar upah dibuat untuk membebankan
upah langsung dalam hubunganya denga produk kepada pesanan yang
besangkutan. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi
akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah.
6. Surat Pernyataan Gaji dan Upah
Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftra gaji dan upah atau
dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah.
Dokumen ini dibuat sebagai catatan bagi setiap karyawan mengenai
rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai
potongan yang menjadi beban seiap karyawan.
7. Amplop Gaji dan Upah
Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam
amplop gaji dan upah. Di halaman muka ampolp gaji dan upah setiap
karyawan ini berisi informasi mengenai nam karyawan, nomor identifikasi
karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan
tertentu.
14
8. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh
fungsi akuntasi kepada fungi keuangan. Berdasarkan informasi dalam
daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan
upah.
2.3.4 Catatan Akuntansi yang digunakan dan fungsi yang terkait
Dalam pembayaran gaji pada suatu perusahaan dicatat dengan
menggunakan jurnal dengan kartu yang terdapat dalam perusahaan tersebut.
Menurut Mulyadi (2001 : 382) catatan akuntansi yang digunakan dalam
pencatatan gaji adalah:
1. Jurnal umum
Dalam pencatatan gaji dan upah ini jurnal umum digunakan untuk
mancatat distribusi biaya tenaga kerja kedalam setiap departemen dalam
perusahaan.
2. Kartu Harga Pokok Produk
Catatan ini digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang
dikeluarkan untuk pesanan tertentu.
3. Kartu Biaya
Catatat ini digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung
dan biaya tenaga kerja nonproduksi setiap departemen dalam perusahaan.
Sumber informasi untuk pencatatan dalam kartu biaya ini adalah bukti
15
memorial. Kartu biaya dapat menggunakan formulir rekening dengan
debet lebar (wide debit ledger).
4. Kartu Penghasilan Karyawan
Catatan ini digunakan untuk mencatatan penghasilan dan berbagai
potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Informasi dalam kartu
penghasilan ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang
menjadi beban setiap karyawan. Disamping itu, kartu penghasilan
karyawan ini digunakan sebagai tanda terima gaji dan upah karyawan
dengan ditandatanganinya kartu tersebut oleh karyawan yang
bersangkutan. Dengan tanda tangan pada kartu penghasilan karyawan ini,
setiap karyawan hanya mengetahui gaji atau upahnya sendiri, sehingga
rahasia penghasilan karyawan tertentu tidak diketahui oleh karyawan yang
lain.
2.3.5 Fungsi yang terkait dengan sistem penggajian
Menurut Mulyadi (2001 : 382), bahwa yang terkait dalam system
akuntansi penggajian ada 5 fungsi, yaitu:
1. Fungsi Kepegawaian
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi
calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat
keputusan tarif gaji, kenaikan pangkat dan golongan mutasi karyawan dan
pemberhentian karyawan.
16
2. Fungsi Pencatatan waktu
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu
hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang
bagi mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh
dilaksanakan oleh fungsi operasi atau fungsi pembuat daftar gaji dan upah.
3. Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah
Fungsi bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi
penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi
beban setiap karyawan selam jangka waktu pembayaran gaji dan upah.
Daftar gaji dan upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah
kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai
sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan.
4. Fungsi Akuntansi
Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi
bertanggungjawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungan
dengan pembayaran gaji dan upah karyawan.
Fungsi akuntansi yang menangani sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan berada ditangan:
a. Bagian Utang
Bagian ini memegang fungsi pencatatan uang yang
bertanggungjawab untuk memproses gaji seperti yang tercantum
dalam daftar gaji.
17
b. Bagian Kartu biaya
Bagian ini memegang fungsi akuntansi yang bertanggungjawab
untuk mencatat distribusi biaya ke dalam harga pokok produk dan
kartu biaya berdasarkan rekap daftar gaji dan upah dan kartu jam
kerja.
c. Bagian Jurnal
Bagian ini memegang fungsi pencatat jurnal yang
bertanggungjawab untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam
jurnal umum.
5. Fungsi Keuangan
Fungsi ini bertanggungjawab untuk mengisi cek guna pembayaran gaji dan
upah dan menguangkan cek tersebut ke bank. Uang tunai tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan,
untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan yang berhak.
2.3.6 Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Dalam sistem penggajian dan pengupahan terdapat jaringan prosedur yang
membentuk system tersebut. Seperti yang ditulis Mulyadi (2001: 385) adalah :
Sistem penggajian dan pengupahan terdiri dari jaringan prosedur sebagai berikut:
1. Prosedur pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan
waktu ini diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan
menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau
18
pabrik. Daftar hadir ini juga digunakan untuk menetukan apakah karyawan
bekerja diperusahaan dalam jam biasa atau lembur (overtime), sehingga
dapat digunakan untuk menetukan apakah karyawan akan menerima gaji
saja atau tunjangan lembur.
2. Prosedur pencatatan waktu kerja
Dalam perusahaan manufaktur yang diproduksinya berdasarkan pesanan,
pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di fungsi
produksi untuk keperluan distribusi biaya upah karyawan kepada produk
atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut.
3. Prosedur pembuatan daftar gaji
Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji membuat daftar, gaji
karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah
surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru. Kenaikan
pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan
sebelumnyan dan daftar hadir.
4. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur distribusi biaya gaji tenaga kerja didistribusikan kepada
departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
5. Prosedur pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran gaji upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi
keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada
fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Fungsi
19
keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke bank dan kemudian
memasukan uang ke amplop gaji dan upah karyawan.
20
Gambar 2.1
Dokumen Daftar Hadir Karyawan
DAFTAR HADIR KARYAWAN Minggu yang berakhir tanggal………….
No Senin Selasa Rabu Nama Karyawan Masuk Keluar Jam
total Masuk Keluar Jam
total Masuk Keluar Jam
total 1 2 3 4 5 6 7
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001 : 375)
Kamis Jum’at Total jam seminggu Tanda Tangan Karyawan Masuk Keluar Jam
total Masuk Keluar Jam
total Jam biasa Jam
lembur 1 2 3 4 5 6 7
21
Gambar 2.2
Dokumen Kartu Jam Kerja
KARTU HADIR
No. :………………..
Nama :……………………………….. Periode :…………….
Jam biasa :…………… Tarif :………… Jml :……...
Jam lembur :…………… Tarif :………… Jml :………
Jml. Penghasilan :………
Potongan :……………….
PPh psl 21 :………………..
Utang :………………..
Lain-lain :………………...
Jml. Potongan :…………..
…………...
Jumlah yang harus dibayar
M K M K M K
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001 : 376)
22
Gambar 2.3
Dokumen Kartu Jam Kerja
KARTU JAM KERJA
Box Potong Box Potong Nama Jam kerja
Waktu
Tgl No. Kartu Jam Kerja
Nama barang No. Order
Jumlah potong barang.
Mandor Kepala bagian Total jam kerja
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001 : 377)
23
Gambar 2.4
Dokumen Daftar Gaji
Nama
karyawan
Nomor
induk
Jumlah
hari
Jumlah
jam
lembur
Tarif gaji Gaji
Biasa
Gaji
Lembur
Total
Gaji Jumlah Per
1
2
3
4
5
6
7
Potongan Gaji Karyawan
Gaji bersih
PPh
Pasal
21
Iuran
organisasi
karyawan
Dana
pensiun
Kopersi
Yayasan
Lain-
lain
Jumlah
potongan
1
2
3
4
5
6
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001 : 378)
24
Gambar 2.5
Dokumen Daftar Upah
DAFTAR UPAH UNTUK MINGGU PER TANGGAL
Nama karyawan
Nomor
induk
Hari dan jam kerja
Jml.
Jam
kerja
biasa
Jml.
Jam
lembur
Tarif Upah Upah
biasa
jumlah per
1
2
3
4
5
6
7
Upah Lembur Total
Upah
Potongan Upah Karyawan
Upah Bersih
PPh psl
21
Dana
pensiun
Koperasi
Yayasan
Lain-lain
Jumlah
Potonga
1
2
3
4
5
6
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001 : 379)
25
Gambar 2.6
Dokumen Rekap Daftar Gaji dan Rekap Daftar Upah
REKAPITULASI GAJI BULAN DAN
Departemen
bagian
Gaji
biasa
Gaji
lembur
Potongan gaji karyawan
Gaji
bersih
PPh psl 21 Iuran Org.
karyawan
Dana
Pensiun
Lain-lain
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001 : 380)
REKAPITULASI UPAH MINGGU YG AKHIR TANGGAL
Pesanana/Dep.
Bagian
Upah
biasa
Upah
lembur
Potongan Upah karyawan
Upah
bersih
PPh psl
21
Iuran Org.
karyawan
Dana
Pensiun
Lain-lain
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
26
Gambar 2.7
Dokumen Surat Pernyataan Gaji dan Upah
PT. Eliona Sari
Jln. Sawa CT 8
Yogyakarta
SURAT PERNYATAAN GAJI DAN UPAH
Bulan………………. Nama : ……………………………………………… No. Induk Karyawan : ……………………………………………… Departemen : ………………………………………………. Bagian : ……………………………………………….. Gaji/ upah biasa Rp. xxxxx Gaji/ upah lembur Rp. xxxxx …………………… …………………… …………… Jumlah gaji/ upah bruto Rp. xxxxx PPh Pasal 21 Rp. xxxx Iuran org, karyawan Rp. xxxx Dana pensiun Rp. xxxx Lain-lain Jumlah potongan Rp. xxxxx Gaji/upah bersih Rp. xxxxx Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001 : 381)
27
Gambar 2.8 Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:392)
Mulai
Mencatat jam hadir karyawan
Kartu Jam Hadir
Membuat daftar hadir
KJH 2
Daftar Hadir Karyawan
1
KJH 2
Daftar 1 hadir
Membuat daftar gaji
Membuat daftar gaji
SPG
2
RDG 1
2
Daftar Gaji 1
Kartu Penghasilan Karyawan
2
1
T
Bagian Pencatat Waktu Bagian Gaji dan Upah
28
Bagian Gaji dan Upah Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:392)
8
Kartu Penghasilan Karyawan
DG 2 Bukti Kas 2 Keluar
T A
KJH = Kartu jam hadir RDG = Rekap dafTAR Gaji SPG = Surat Pernyataan Gaji DG = Daftar gaji
Gambar 2.9
Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
29
2
KPK
SPG
2
RDG 1
2
Daftar 1 Gaji
KPK
SPG
2
RDG 1
2
DG 1 3
2
Bukti kas 1 keluar
2 2
Membuat bukti kas
keluar
RDG 2
DG 1
Buku kas keluar
2
KPK
2
Mencatat nomor cek pada regristasi Bukti kas keluar
BAGIAN UTANG
KPK = Kartu Penghasilan Karyawan
Gambar 2.10
Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:393)
30
4
KPK
SPG
RDG 2
2
DG 1
3
Mengisi cek & memintakan tanda tangan
atas cek
Buku Kas 1 Keluar
Menguangkan cek ke Bank &
memasukkan uang ke amplop gaji
Membayarkan gaju kepada karyawan &
meminta tanda tangan atas kartu penghasilan
karyawan
Membutuhkan cap lunas pada bukti
dan dokumen pendukungnya
6
KPK
SPG
RDG 2
2
DG 1
3
Buku Kas 1 Keluar
6
7
8
Dimasukkan Kedalam amplop gaji Dengan Pemasukan uang gaji
Gambar 2.11
Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:394)
31
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:395)
3
BKK 2
RGD 1
Membuat bukti
memorial
BKK 2
RGD 1
Bukti Memorial
Jurnal Umum
5
RDG 2
Daftar Gaji 1
Bukti Kas 1 Keluar
Register Cek
9
N
Selesai
BKK 2
RGD 1
Bukti Memorial
Kartu Biaya
5
N
Gambar 2.12
Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)
32
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2007:397)
Mulai
Mencatat jam hadir
Kartu jam hadir
Membuat daftar hadir
KJH Daftar Hadir Karyawan
1
Mulai
Mencatat jam kerja
Kartu jam kerja
Membuat daftar kerja
KJK Daftar Jam Kerja Karyawan
2
Gambar 2.13
Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan
RDU = Rekap Daftar Nilai SPU = Surat Pernyataan Upah KPK = Kartu Penghasilan Karyawan
33
KJH
Daftar 1 Hadir Karyawan
1
KJK
Daftar Jam Kerja Karyawan
2
Membandingkan daftar hadir dan daftar jam
kerja karyawan
Membuat daftar upah
Membuat rekap daftar upah dan surat
pernyataan upah
SPU
2 Hadir Karyawan RDU 1
2
Daftar 1 Upah
Kartu Penghasilan Karyawan
3
KPK
Daftar Uapah 2
Bukti Kas 3 Keluar
2
T A
Gambar 2.14
Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan (Lanjutan)
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:397)
34
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:398)
3
SPU
2
RDU 1
2
Daftar 1 Gaji
KPK
SP
2
RDU 1
2
DU 1 3
2
Bukti kas 1 keluar
5
Membuat bukti kas
keluar
RDU 2
DU 1
Buku kas1 keluar
7
Register Bukti Kas
10
4
Mencatat nomor cek pada regristasi Bukti kas
Gambar 2.15
Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan (Lanjutan)
35
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:398)
4
KPK
SPU
RDU 2
2
Daftar Upah1
3
Mengisi cek & memintakan tanda tangan
atas cek
Buku Kas 1 Keluar
Menguangkan cek ke Bank &
memasukkan uang ke amplop upah
Membayarkan upah kepada karyawan &
meminta tanda tangan atas kartu penghasilan
karyawan
Membutuhkan cap lunas pada bukti
dan dokumen pendukungnya
6
KPK
SPU
RDU 2
2
Daftar Upah1
3
Buku Kas 1 Keluar
6
7
8
Dimasu dalam amplop gaji bersama dengan pemasukan uang upah
Gambar 2.16
Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan (Lanjutan)
36
Sumber : Mulyadi, Sistem Akuntansi (2001:399)
5
BKK 2
RGD 1
Membuat bukti memorial
BKK 2
RDG 1
Bukti Memorial
Jurnal Umum
9
RDG 2
DG 1
Bukti Kas 1 Keluar
Register Cek
10
N
Selesai
BKK 2
RGD 1
Bukti Memorial
Kartu Biaya
9
N
Kartu Harga Pokok Produk
Gambar 2.17
Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan (Lanjutan)
37
2.4 Sistem Pengendalian Intern
2.4.1 Pengertian Sistem pengendalian intern
Dalam hal pengertian pengendalian intern menurut mulyadi (2001 :163)
memberikan pengertianya sebagai berikut:
Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Sedangkan pengrtian pengendalian intern menurut Marshall B. Romney, Paul
John Steinbart (2006 :229) adalah sebagai berikut:
Pengendalian intern adalah merupakan rencana organisasi dan metode bisnis handal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalanya organisasi serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Pengertian pengendalian intern menurut Nugroho Widjajanto (2001 : 18) adalah
sebagai berikut:
Pengendalian intern (internal control) adalah suatu Sistem pengendalian yang meliputi stuktur organisasi serta metode dan ukuran yang ditetapkan dalam perusahaan.
Menurut Carter Usry intern (2001 : 252) definisi dari pengendalian intern adalah:
Pengendalian adalah usaha sistematis manajemen untuk mencapai tujuan, aktivitas-aktivitas di monitor terus menerus untuk memastikan bahwa hasilnya berada batasan yang diinginkan.
Menurut Haryono Yusuf intern (2001 : 252) definisi dari pengndalian intern
adalah:
Pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen dan personil satuan usaha lainya, yang
38
dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut:
1. keandalan pelaporan keuangan. 2. kesesuaian dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. 3. Efektifitas dan efisiensi operasi.
Definisi dari sistem pengendalian intern diatas merupakan suatu penekanan guna
mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Pengertian tersebut berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah
informasi secara manual maupun dengan komputerisasi.
Pengertian pengendalian intern pada awalnya dianggap hanya sebagai
masalah pengecekan intern (internal check) saja yang menyangkut segi teknis
pembukuan dan pencatatan yang menyangkut kebenaran data perusahaan, pada
saat ini pengrtian pengendalian intern menyangkut unsur peningkatan efisiensi
kerja dan mendorong dipatuhinya setiap kebijaksanaan manajemen.
2.4.2 Tujuan sistem pengendalian intern
Dalam sistem pengendalian intern menurut mulyadi (2001 : 178) dapat
diketahui bahwa tujuan sistem pengendalian intern terbagi menjadi dua
yaitu:
1. Tujuan pengendalian akuntansi, meliputi:
a. melindungi atau mengamankan harta dan kekayaan perusahaan
atau organisasi.
b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
2. Tujuan pengendalian adminstrasi, meliputi:
a. melakukan pengendalian secara administrasi untuk mencegah
pemborosan dan penggunaaan sumber daya yang tidak efisien.
39
b. mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan.
Tujuan sistem pengendalian intern menurut Nugroho Widjajanto (2001:
18) adalah sebagai berikut:
1. Mengamankan aktiva perusahaan.
2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi.
3. meningkatkan efisien.
4. Mendorong agar kebijaksanaan manajemen dipatuhi oleh segenap
jajaran organisasi.
Sehingga secara keseluruhan tujuan dari sistem pengendalian intern atau
pengendalian intern tersebut dapat dilihat dari sudut pandang yang berbeda, akan
tetapi disioni arah yang dituju atau difokuskan tetap sama yaitu menjaga harta
kekayaan perusahaan dan mendorong setiap individuyang ada dalam organisasi
perusahaan untuk menaati kebijakan-kebijakan yang dibuat untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
2.4.3 Unsur pengendalian intern
Berdasarkan definisi tentang pengendalian intern diatas, maka penting juga untuk
diketahui tentang unsur-unsur pengendalian intern dalam sisten penggajian yang
baik kan menunjang kegiatan penggajian. Hal ini dikemukakan oleh Mulyadi
(2001 : 387), yang meliputi:
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara
tegas diantaranya:
40
a) Fungsi pembuat daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi
keuangan.
b) Fungsi pencatat waktu hadir hanis terpisah dari fungsi operasi.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan
perlindungan yang cukup untuk kekayaan, utang pendapatan dan biaya
yang terdiri dari:
a) Setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah
harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan
perusahaan yang ditandatangani oleh direktur utama perusahaan
tersebut.
b) Setiap perubahan karyawan karena perubahan pangkat, perubahan
tarif gaji dan upah, harus didasarkan pada surat keputusan direktur
keuangan.
c) Setiap potongan gaji dan upah karyawan selain dari pajak
penghasilan karyawan harus didasarkan surat potongan gaji dan
upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian.
d) Kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu.
e) Perintah lembur harus diotorisasi oleh kepala departemen yang
bersangkutan.
f) Daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia.
g) Bukti kas keluar pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh
fungsi akuntansi.
41
h) Perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi
dengan daftar gaji dan upah karyawan.
3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi, diantaranya:
a) Kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum
kartu yang terakhir ini dipakai sebagai dasar distribusi biaya tenaga
kerja langsung.
b) Pemasukan kartu jam hadir ke dalam mesin pencatat waktu harus
diawasi oleh fungsi pencatat waktu.
c) Pembuatan daftar gaji dan upah harus diverifikasi kebenaran dan
ketelitian perhitungan oleh fungsi akuntansi sebelum dilakukan
pembayaran.
d) Perhitungan pajak penghasilan karyawan direkonsiliasikan dengan
catatan penghasilan karyawan.
e) Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi peinbuat daftar
gaji dan upah.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Untuk mendorong tercapainya praktek yang sehat semuanya tergantung
kepada karyawan yang melaksanakannya. Jika perusahaan memiliki
karyawan yang kompeten dan jujur, unsur pengendaban yang lain dapat
dikurangi sampai batas minimum dan karyawan yang jujur dan ahli
dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya akan dapat
42
melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien, meskipun hanya
sedikit unsur sistem pengendalian intern yang mendukungnya.
43
BAB III
GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN
3.1. sejarah berdirinya perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan pembangunan disektor industri Maritim maka
dalam hal ini pemerintah membuka perusahaan galangan kapal yaitu PT. PAL
INDONESIA (Persero). Perusahaan ini disamping tugas utamanya membangun kapal
baru juga ikut serta membangun dan memajukan Teknologi dan Industri
kemaritimnya yang ada diindonesia.
Terbentuknya Perusahaan PT PAL INDONESIA (Persero) merupakan
kelanjutan dari Marine Estabiishment (ME) yang ddirikan oleh pemerintah hindia
belanda. ME diresmikan dengan lembar nomer 22/1939 pada tahun 1939 yang
mepunya tugas dan fungsi untuk melakukan perawatan dan perbaikan kapal-kapal
laut yang digunakan sebagai armada angkatan laut belanda yang menjaag
kepentingan-kepentingan daerah kolonialnya. Pada dasarnya ME sendiri merupakan
kelanjutan dari” PAL” artinya penataran angkatan laut yang didirikan Hindia Belanda
pada tahun 1848.
Pada masa perang dunia kedua, pemerintah Hindia Belanda di Indonesia
menyerah kepada pemrintah jepang sehingga dalam masa pendudukan Jepang ME
diganti menjadi Haigun SB 21/24 Butai yang mempunyai tugas dan fungsi yang sama
dengan pada masa pemerintahan India belanda. Setelah Jepang menyerah pada
sekutu, maka pemerintah Hindia Belanda menguasai kembali selama dua bulan
44
sehingga tahun 1945 namanya diganti seperti semula menjadi Marine Establishment
yang fungsinya sama.
Pada masa perang kemerdekaan setelh republic Indonesia diproklamasikan
namanya dirubah menjadi PAL (Penataran Angkatan Laut), hanya saja penyerahan
ME oleh pemerintah Hindia Belanda berkesan setengah hati dan sering terjadi
sabotase.
Dengan berdasarkan keputusan presiden RI nomer 370/61 tahun 1961,
Penataran Angkatan Laut dilebur ke dalam department angkatan laut dan namanya
dirubah menjadi komando angkatan laut (Konatal). Sejak tahun 1961 Konatal tidak
lagi berstatus sebagai perusahaan Negara. Dan bertugas untuk memelihara
memperbaiki dan membangun kapal-kapal angkatan laut.
Perkembangan selanjutnya adalah perubahan status konatal menjadi
perusahaan umum Negara berdasarkan peraturan pemerintah Nomer 4 tahun 1978.
Perusahaan Negara ini dikenal dengna nama perusahaan umum Dok dan galangan
kapal (Perumpal). Akhirnya dengan lembaran Negara RI nomer 8 tahun 1980 dan
akte pendirian nomer 12 tahun 1980 tanggal 15 april 1980 perumpal diubah statusnya
menjadi perseoan dengan nama PT PAL INDONESIA (persero) dan sampe dengan
saat ini telah diadakan perubahan yang terakhir dengan akte pendirian nomer 1
tanggal 4 november 2002.
45
3.2. Visi dan Misi PT PAL INDONESIA.
A. Visi:
Menjadi perusahaan perkapalan dan rekayasa berkelas Dunia yang dihormati.
B. Misi ;
1. meningkatkan kesejahteraan bangsa melalui kepuasan pelanggan dan insane PAL.
2. menjadi bagian penting dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional.
3.3. Struktur Organisasi dan penjelasan tugas PT. PAL INDONESIA ( persero)
Struktur Organisasi PT. PAL INDONESIA (Persero) terdiri dari 5 (lima)
Direktorat dan 19 (sembilan belas) Divisi. Adapun bagan struktur Organisasi PT.
PAL INDONESIA.
Kantor Pusat ; Ujung Surabaya PO. BOX, 1134, TELP : (62 31) 3292275 (Hunting), FAX : (62 31) 3292530, 3292516, 3292426, 3292889, E-Mail ; [email protected] Perwakilan ; Jl. Tanah Abang II No.27 Jakarta Pusat (10160), TELP. (62 21) 3846833 (Hunting), FAX : (62 21) 3843717, E-Mail ; [email protected] ; [email protected]
Web Site ; http://www.pal.co.id
KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA ;SKEP/038a/10000/XII/2007Tanggal 22 Januari 2008
STRUKTUR ORGANISASIPT PAL INDONESIA (PERSERO)
KEPALA DIVISIAKUNTANSI
GENERALMANAGER
ACCOUNTING
KEPALA DIVISIPERBENDAHARAAN
GENERALMANAGERTREASURY
KEPALA UNITMANAJEMEN
RESIKO
CHIEF of RISK MANAGEMENT
UNIT
KEPALA UNITPROGRAM KEMITRAAN &
BINA LINGKUNGAN
CHIEF of PARTNERSHIP & ENV. DEV. PROGRAM
UNIT
KEPALA DIVISIPEMBINAAN
ORGANISASI & SDM
GENERALMANAGER
ORGANIZATION & HRD
KEPALA DIVISIKAWASAN
PERUSAHAAN
GENERALMANAGER
CORPORATE AREA
DIREKTUR UTAMAPRESIDENT DIRECTOR
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
DIREKTUR SDM & UMUM
DIRECTOR OFHUMAN RESOURCES &
GENERAL AFFAIR
KEPALAPROGRAM STAR 50
GENERAL MANAGER OFSTAR 50 PROGRAM
KEPALAPROGRAM KRVET NASIONAL
GENERAL MANAGER OFSTAR 50 PROGRAM
KEPALA DIVISIJAMINAN KUALITAS &
STANDARISASIGENERAL MANAGER OFQUALITY ASSURANCE &
STANDARDZATION
KEPALA SATUANPENGAWAS INTERN
GENERAL MANAGER OFAUDIT INTERNAL
DIREKTUR KEUANGAN
DIRECTOR OF FINANCE
DIREKTURREKAYASA UMUM &
PEMELIHARAAN
DIRECTOR OFGE & MAINTENANCE
DIREKTURPEMBANGUNAN KAPAL
DIRECTOR OFSHIPBUILDING
DIREKTURPENGEMBANGAN USAHA
DIRECTOR OFBUSINESS DEVELOPMENT
KEPALA DIVISIPEMASARAN &
PENJUALAN
GENERAL MANAGERSALES &
MARKETING
KEPALA DIVISI TEKNOLOGI
GENERALMANAGER
TECHNOLOGY
KEPALA DIVISIKAPAL PERANG
GENERALMANAGERWARSHIP
KEPALA DIVISIKAPAL NIAGA
GENERAL MANAGER
MERCHANSHIP
KEPALA DIVISIREKAYASA
UMUM
GENERALMANAGERGENERAL
ENGINEERING
KEPALA DIVISIPENGADAAN &
PERGUDANGAN
GENERALMANAGER
PROCUREMENT
KEPALA DIVISIPEMELIHARAAN &
PERBAIKAN
GENERALMANAGER
MAINTENANCE & REPAIR
Keterangan ;--------------------____________
Organisasi StrukturalOrganisasi Fungsional
47
3.4. Job Description
Pada setiap bagan struktur organisasi mempunyai tugas dan wewenang
masing-masing. Pada setiap bagian akan dijelaskan mengenai tugas pokok dalam
satuan organisasi yang ada pada PT. PAL Surabaya.
1. Direktur utama
Bertugas pokok untuk menjabarkan kebijakan Direktur Umum di bidang
perencanaan dan pembinaan SDM, pembinaan kesehatan, keselamatan kerja dan
lingkungan hidup maupun pembinaan organisasi dan metode serta
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan umum, yang meliputi : pengamanan
perusahaan, kontrak, asuransi, hokum.
2. Sekretaris perusahaan
a) Mengadakan pembinaan, pengelolaan dan penyempurnaan sistem administrasi
yang ada dengan mengacu kepada prinsip manajemen keadministrasian.
b) Melaksanakan pembinaan hubungan baik dengan Stake Holder (Public
Relation) guna menumbuhkan citra positif terhadap perusahaan ( komuniasi,
publikasi dan penyebaran informasi mengenai kebijakan maupun aktivitas
perusahaan).
3. Divisi Audit intern
a) Menyelenggarakan pengawasan, pengamatan, analisa dan evaluasi terhadap
penyelenggaranoperasional dan pengelolaan keuangan perusahaan
b) Mencegah kemungkinan penyimpangan operasional perusahaan melalui
pembinaan sumber daya dan sumber dana.
48
3.5. Profil Usaha
PT PAL INDONESIA (PERSERO), bermula dari sebuah galangan kapal yang
bernama MARINA dan didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1939. Pada
masa pendudukan Jepang, Perusahaan ini beralih nama menjadi Kaigun SE 2124.
Setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Perusahaan ini dan
merubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Pada tanggal 15 april
1980, pemerintah merubah status perusahaan dari perusahaan umum menjadi
perseroan terbatas sesuai akta No. 12, yang dibuat oleh Notaris Hadi Moentoro, SH.
Lokasi Perusahaan di Ujung, Surabaya, dengan kegiatan utama memproduksi kapal
perang dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan dan pemeliharaan kapal, serta
rekayasa umum dengan spesifikasi tertentu berdasarkan pesanan.
Kemampuan rancang bangun yang menonjol dari PT PAL INDONESIA (Persero)
telah memasuki pasaran internasional dan kualitasnya telah diakui dunia. Kapal-
kapal produksi PT PAL INDONESIA (Persero) telah melayari perairan di seluruh
dunia.
Sebagai galangan kapal dengan pengalaman lebih dari dua dasawarsa, PT PAL
INDONESIA (PERSERO) memiliki beragam produk-produk berkualitas seperti
dijabarkan di bawah:
49
PRODUK KAPAL NIAGA
Pengembangan produk kapal niaga diarahkan pada pasar internasional,
pengembangan model-model industri pelayaran nasional dan pelayaran perintis bagi
penumpang dan barang (cargo).
Pada saat ini PT PAL INDONESIA (PERSERO) telah menguasai teknologi
produksi untuk kapal-kapal seperti Kapal Bulker sampai dengan 50.000 DWT,
kapal container sampai dengan 1.600 TEUS, kapal tanker sampai dengan 30,000
DWT, kapal penumpang sampai dengan 500 PAX.
Saat ini PT. PAL INDONESIA (PERSERO) tengah mengembangkan produk-
produk yang akan dipasarkan di dalam negeri, terutama untuk memenuhi kebutuhan
badan-badan pemerintah pusat seperti Departemen Pertahanan, Kepolisian Rl,
Departemen Kelautan, Departemen Keuangan/Direktorat Jenderal Bea & Cukai
serta Otonomi Daerah maupun swasta
PRODUK KAPAL CEPAV DAN KAPAL KHUSUS Produk yang telah dikuasai antara lain:
a. Kapal Patroli Cepat Lambung Baja klas 57 m
b. Kapal Patroli Cepat/ Kapal Khusus Lambung Aluminium klas sampai
dengan 28 m
50
c. Kapal Tugboat dan Anchor Handling Tug/Supply sampai dengan klas 6.000
BHP
d. Kapal Ikan sampai dengan 600 GRT
e. Kapal Ferry dan Penumpang sampai dengan 500 pax
PRODUK JASA HARKAN
Produk Jasa harkan kapal maupun non kapal meliputi jasa pemeliharaan dan
perbaikan kapal tingkat depo dengan kapasitas docking 600.000 DWT per tahun.
Selain itu jasa yang disediakan adalah annual/ special survey dan overhaul bagi
kapal niaga dan kapal perang, pemeliharaan dan perbaikan elektronika dan senjata
serta overhaul kapal selam. Peluang pasar untuk kategori pelayanan jasa seperti ini
berasal dari TNI - AL, swasta, pemerintah serta kapal-kapal yang singgah dan
berlabuh di Surabaya, dengan jumlah yang mencapai 6.800 kapal per tahun.
REKAYASA UMUM
Pada saat ini PT PAL INDONESIA (PERSERO) telah menguasai teknologi
produksi komponen pendukung industri pembangkit tenaga listrik seperti Boiler dan
Balance of Point. Kemampuan ini akan terus ditingkatkan sampai pada taraf
kemampuan modular dan EPC bagi industri pembangkit tenaga listrik skala kecil
51
menengah sampai dengan 50 Mega Watt.
Saat ini PT PAL INDONESIA (PERSERO) telah menguasai produk Rekayasa
Umum seperti Steam Turbine Assembly sampai dengan 600 MW, Komponen
Balance of Plant dan Boiler sampai dengan 600 MW, Compressor Module 40 MW,
Barge Mounted Power Plant 30 MW, Pressure Vessels dan Heat Exchangers,
Generator Stator Frame s.d 600 MW. Sementara itu produk rekayasa umum yang
sedang dikembangkan adalah Steam Turbine Power Plant, Jacket's structure sampai
dengan 1000 ton serta Monopod dan Anjungan (Platform) sampai dengan 1000 ton.
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Sejarah telah membuktikan kemampuan insan Indonesia sebagai pelaut yang
tersohor, namun untuk dapat bersaing di arena internasional yang semakin keras, PT
PAL INDONESIA (Persero) menyadari bahwa sejarah dan tradisi dapat menjadi
pendorong, namun pendidikan dan training bagi para karyawannya adalah mutlak
untuk menghasilkan Sumber Daya manusia yang tangguh dan memiliki kemampuan
tinggi. Sebagai tulang punggung perusahaan, bidang Sumber Daya Manusia
mendapat perhatian yang khusus dengan beragam kegiatan yang bertujuan
meningkatkan basis kompetensi dari para karyawan PT PAL INDONESIA
(Persero).
Dengan jumlah karyawan mencapai 2.685 personil, PT PAL INDONESIA (Persero)
52
menerapkan langkah-langkah strategis pengelolaan Sumber Daya Manusia yang
meliputi :
1. Pemangkasan bisnis proses dengan membangun sistim informasi SDM
dengan penggunaan sofware SDM yang disebut ASP
2. Penataan fungsi organisasi, dengan memisahkan fungsi-fungsi Non-core/
pendukung tidak lagi dikelola oleh perusahaan tetapi dengan cara
outsourcing
3. Peningkatan kompetensi, dengan membangun standard kompetensi baik
fungsional maupun structural sebagai bahan assessment
4. Restrukturisasi personil yang kompetensinya tidak bisa dikembangkan
secara optimal
5. Penggunaan outsourcing
6. Mendukung peningkatan produksi disertai dengan pelatihan peningkatan
keahlian seperti misalnya pengelasan.
Selama kurun waktu 5 tahun terahir ini, PT. PAL INDONESIA (Persero) telah
berhasil menerapkan sistem yang dapat meningkatkan kompetensi, keahlian dan
manajemen sumber daya manusia serta pemagangan (apprenticeship) Kesemuanya
ini menunjukkan upaya yang sungguh-sungguh dari PT PAL INDONESIA
(Persero) untuk meningkatkan kemampuan inti (core competence) dari para
karyawan
53
PENGEMBANGAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
PT PAL INDONESIA (Persero) menyadari posisinya sebagai sebuah perusahaan
besar di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang majemuk dan tugasnya dalam
melestarikan alam sekitarnya. Keperdulian PT PAL INDONESIA (Persero)
terhadap masyarakat dan lingkungannya tersebut diwujudkan dalam berbagai
kegiatan amal dan gerakan pelestarian lingkungan.
Perusahaan menerapkan standar manajemen lingkungan ISO 14001 dan
memberikan bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan (beasiswa) dan
fasilitas sekolah, sarana ibadah (mushola, mesjid dan gereja), pembangunan
prasarana umum, peningkatan kesehatan masyarakat dan peningkatan prestasi.
Bentuk-bentuk kemitraan yang telah dikembangkan oleh perusahaan meliputi
pemberian pinjaman lunak untuk modal kerja dan investasi kepada para pengusaha
berskala kecil di wilayah Jawa Timur dan program pelatihan untuk mitra binaan.
Saat ini jumlah mitra binaan mencapai 880 usaha kecil.
54
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
PT. PAL INDONESIA merupakan perusahaan manufaktur yang berproduksi
berdasarkan kontrak/pesanan (job order) untuk memproduksi kapal niaga, kapal
perang serta produk non kapal (General Engineering) yang antara lain berupa
assembling dan manufacturing peralatan pembangkit tenaga listrik, mesin diesel,
peralatan angkat, perakitan ketel dan bejana tekan yang merupakan perusahaan jasa
yang bergerak ddalam bidang jasa pemeliharaan dan perbaikan kapal (harka kapal),
baik kapal perang maupun kapal niaga. Lingkup pembahasan Tugas Akhir ini sebatas
hanya pada pendistribusian gaji karyawan di PT. PAL INDONESIA akan dijelaskan
pada sub bab dibawah ini.
4.1 Sistem Penggajian Karyawan pada PT.PAL INDONESIA
Sistem penggajian PT. PAL menggunakan sistem bulanan, dan perusahaan
membedakan antar karyawan yang baru dengan karyawan yang lama. Untuk
karyawan yang baru masuk kerja berdasarkan upah minimum, sedangkan untuk
karyawan yang lama berdasarkan prestasi kerja dan lama bekerja serta jabatan.
Sistem penggajian yang berlaku atau digunakan pada PT. PAL adalah sistem
merit atau jasa. Sistem Merit adalah pembayaran atas penyerahan yang dilakukan
oleh karyawan dimana besar kecilnya jumlah yang diberikan disesuaikan dengan
kemampuan karyawan dalam melaksanakan atau mengemban jabatan yang
55
disediakan oleh perusahaan. Jabatan yang tersedia atau yang terdapat di PT. PAL
mempunyai beberapa tingkatan dimana dalam setiap tingkatan perusahaan
memberikan harga atau nilai tersendiri atas jasa karyawan yang mengembannya.
Penggajian yang diperlakukan pada PT. PAL dibagi menjadi 2 P yaitu :
a) P 1 (Yang digaji adalah jabatanya )
Pada posisi ini perusahaan memberikan imabalan jasa atau gaji kepada
karyawan yang tersedia mengemban dan mampu melaksanakan suatu jabatan
yang disediakan oleh perusahaan. Hal ini tanpa disadarkan pada tingkat tinggi
rendahnya pendidikan yang dimiliki karyawan sebagai calon pelaksana
jabatan tersedia.
b) P2 (yang digaji adalah pendidikan)
Pada posisi ini perusahaan memberikan imbalan jasa / gaji kepada karyawan
yang berdasarkan pada pengalaman, kursus-kursus pelatihan-pelatihan dan
treaning. P2 hanya merupakan penambahan jumlah dari pada P1, sebesar
maksimum 4% dari P1.
4.1.1 Dokumen yang digunakan pada Sistem Penggajian Karyawan PT. PAL
Terdapat beberapa dokumen yang digunakan dalam sistem penggajian pada
PT. PAL Surabaya yang terdiri dari :
1. Dokumen Pendukung Perubahan Gaji
dolumen ini dikeluarkan oleh Divisi MSDM biro Bina Penta yang berupa
surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya surat
56
keputusan pengangkatan pegawai baru, kenaikan pangkat, pemindahan dan
lain-lain.
2. Daftar Hadir Karyawan
Dokumen ini digunakan oleh divisi HRIS (Human Resousces Information
system) yang digunakan untuk mengecek data yang tampil dari mesin BCR
(Bar Code Reoder) disetiap divisi yang muncul dengan menggunakan jaringan
IFS (Information Sistem) dalam bentuk soft copy.
3. Daftar Gaji dan Upah
Dokumen ini berisi jumlah gaji bruto setiuap karyawan, dikurangi potongan-
potongan berupa PPH pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi
karyawan dan sebagainya.
4. Surat Penetapan Gaji
Dokumen ini dikeluarkan oleh divisi MSDM pada Biro Remunerasi.
Dokumen ini berisi tentang penetapan gaji karyawan (berapa banyak rupiah
yang akan dibayarkan kepada karyawan perusahaan).
5. Slip Gaji Karyawan
Dokumen ini berisi nama karyawan, nama bank, gaji pokok, dikurangi
potongan-potongan internal dan eksternal, ditambah dengan upah lembur, dan
bonus atau THR. Dokumen ini diberikan sebagai bukti pengambilan atau
penerimaan gaji.
6. O15 / Bukti Pengeluaran Kas Bank
Dokumen ini beris dibuat oleh divisi akuntansi yang merupakan dokumen
57
pengeluaran uang berdasarkan informasi dalam daftar gaji yang diterima dari
divisi MSDM pembuat daftar gaji bulanan,
7. Rekapan Gaji
Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah per item yang dibuat
berdasarkan daftar gaji.
8. Surat Perintah Transfer
Dokumen ini dikeluarkan oleh divisi Tresury pada masing-masing bank yang
ditunjuk untuk memberikan perintah transfer uang kepada masing-masing
rekening karyawan PT. PAL Indonesia.
4.1.2 Catatan Akuntansi dan Laporan yang digunakan.
Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penggajian
pada PT. PAL Surabaya yaitu :
1. Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam
setiap biaya dalam perusahaan.
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat berdasarkan hasil dari jurnal umum yang telah
diotorisasi untuk mencatat secara keseluruhan keluar masuknya keuangan di
PT. PAL Surabaya.
58
4.1.3 Fungsi Yang Terkait Dengan Sistem Penggajian
Terdapat beberapa fungsi dalam sistem penggajian pada PT. PAL Indonesia, yaitu:
1. Divisi MSDM
Bertanggung jawab dalam pengangkatan karyawan, seleksi dan penempatan
karyawan serta pengawasan dalam penilaian kinerja karyawan. Disamping itu
juga bertanggung jawab dalam mengolah data-data yang mendukung dalam
perhitungan gaji untuk menjadi informasi berapa besarnya gaji yang
diperlukan. Divisi MSDM dibagi menjadi beberapa biro-biro untuk
memudahkan dalam melaksanakan tugasnya sebagai fungsi kepegawaian yang
terdiri dari :
a. Biro Remunesasi yang bertanggung jawab dalam pengawasan penilaian
kinerja karyawan dan pemrosesan data-data pendukung perubahan gaji.
b. Biro BinaPenta yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan surat
keputusan mutasi atau demosi. Dan juga berhak melakukan promosi
karyawan untuk kenaikan jabatan atau pemindahan jabatan yang setara.
c. Biro HRIS (Human Resources Information System) yang bertanggung
jawab untuk mengolah keseluruhan data-data absensi karyawan yang
diperlukan untuk data pendukung dalam perhitungan besarnya gaji.
d. Biro HK (Hubungan Kerja) yang mempunyai tanggung jawab untuk
mengolah kelengkapan data-data absensi yang didapat dari biro HRIS
(Human Resources Information System) dan yang bertanggung jawab
untuk mengeluarkan surat pemberhentian atau skorsing.
59
2. Divisi Akuntansi
Mempunyai tanggung jawab untuk memverifikasi data-data atau kelengkapan
data yang diterima melalui disket dari divisi MSDM biro Remunerasi.
3. Divisi Treasury (Keuangan)
Mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang
diperlukan untuk melakukan pembayaran gaji melalui bank dan sebagai pintu
pembayaran seluruh kegiatan operasional PT. PAL Surabaya. Dalam hal ini
PT. PAL bekerja sama dengan beberapa bank yang ditunjuk untuk
pembayaran gaji karyawan dalam bentuk tabungan.
4.1.4 Jaringan Prosedur Yang Membentuk Sistem Penggajian Karyawan
Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian karyawan PT. PAL
Surabaya, yaitu:
1. Prosedur Pencatatan Waktu
Prosedur ini mempunyai tujuan untuk mencatat kehadiran karyawan yang
digunakan oleh divisi MSDM biro Remunerasi dengan menggunakan ID
CARD yang dimasukkan pada mesin BCR (Bar Code Reorder) yang secara
otomatis akan tercatat waktu kehadiran melalui nomor pin yang tercetak,
kemudian oleh biro HRIS digunakan untuk menghitung total jam lembur,
apabila karyawan hari kerjanya dalam satu bulan penuh maka, karyawan
tersebut akan mendapatkan indeks full dari perusahaan.
60
2. Prosedur Pembuatan Master Gaji
Pada Prosedur ini mempunyai tujuan untuk membuat master gaji karyawan
yang dibuat oleh divisi MSDM biro Remunerasi. Dasar pembuatan master
gaji taitu data-data mengenai lembur, jaga, tunjangan-tunjangan, potongan-
potongan, cuti, absen non BUM yang dilakukan oleh biro remunerasi.
3. Prosedur Pembuatan Slip Gaji
Pada prosedur pembuatan slip gaji ini, berdasarkan pad master gaji yang telah
dihasilkan oleh biro remunerasi, yang nantinya akan diberikan kepada
karyawan yang bersangkutan. Pembuatan gaji bulanan ini dilakukan juga oleh
biro remunerasi.
4. Prosedur Pembuatan O15 / Bukti Pengeluaran Kas Bank
Pada Prosedur ini melibatkan divisi akuntansi untuk membuat bukti mengenai
pendebetan yang telah dilakukan oleh bank di dalam prosedur penggajian.
5. Prosedur Pembayaran Gaji Bulanan
Prosedur pembayaran gaji ini melibatkan divisi akuntansi dan divisi treasury
divisi akuntansi memberikan memo siap bayar kepada divisi treasury agar
divisi treasury dapat mengeluarkan surat perintah transfer kepada bank yang
telah ditunjuk untuk melakukan pendebetan pada rekening PT. PAL.
61
UNIT BAGIAN TERKAIT DIVISI MSDM DIV. AKUNTANSI & TREASURY
BANK
tidak
PREPARATION
(MUTASI DATA)
HARD / SOFT COPY
Tgl. 16
Gambar 4.1 Flow Proses Penggajian
DATA PENDUKUNG : - Absensi - Lembur/jaga - Potongan
PROSES : - Imjab - Lembur/jaga - Potongan
CETAK REPORT REKAP & SLIP
PROSES GAJI
PENCATATAN BEBAN
Tgl 5
UP DATE
MASTER TRANSAKSI
Tgl 20
VALID
MASTER GAJI B
PENGAJUAN PEMBAYARAN
PERINTAH BAYAR
PEMINDAH BUKUAN KE REK.
PEKERJA
Tgl.18
Tgl.25
Tgl. 27
Tgl.20
Tgl.21
Tgl.15 Ya
Tgl.22
Sumber : Divisi MSDM (Biro Remunerasi) PT. PAL
Mencatat kehadiran karyawan
62
4.1.5 Narasi Sistem Penggajian pada Karyawan PT. PAL Surabaya.
1. Divisi MSDM melakukan persiapan dan penyiapan master upah seperti
master transaksi. Master Transaksi adalah orang yang ahli dalam kerja sama.
2. Sedangkan data-data seperti data Imbalan jabatan, lembur, jaga, tunjangan-
tunjangan, potongan-potongan, cuti, absensi yang diolah oleh biro remunerasi
yang kemudian menjadi satu untuk menghasilkan master transaksi.
3. Divisi SDM Biro remunerasi melakukan validasi potongan terkait dengan data
pekerja.
4. Divisi SDM Biro Remunerasi melakukan proses dengan Output akhir berupa
detil dan rekap pembayaran upah dan benefit (iuran pensiun, iuran jamsostek,
premi asuransi, premi kesehatan, dll).
5. Hasil proses gaji kemudian diadakan penggabungan dengan master transaksi
dengan nama master Gaji B.
6. Dari master gaji B yang dihasilkan dari penggabungan antara proses gaji
dengan master transasksi, kemudian dicetak slip gaji dan membuat rekap serta
mengajukan pembayaran untuk diserahkan ke divisi akuntansi.
7. Divisi SDM menyiapkan dokumen pembayaran upah dan benefit untuk
ditetapkan Direktur SDM & Umum dan diajukan pembayaranya kepada
Direktur Keuangan
8. Divisi SDM mendistribusikan Slip pembayaran upah kepada seluruh pekerja
H-1 dari tanggal pembayaran.
63
9. Divisi Akuntansi bertanggung jawab melakukan pencatatan pembebanan
upah.
10. Sedangkan Divisi Treasury bertanggung jawab mengeluarkan perintah bayar
kepada bank yang ditunjuk sesuai data pembayaran per-rekening pekerja,
11. Bank bertanggung jawab melakukan pemindah bukuan ke masing-masing
Rekening pekerja.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa penulis pada PT. PAL INDONESIA
Surabaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Sistem penggajian yang digunakan pada PT. PAL INDONESIA Surabaya
adalah sistem bulanan dan sistem merit atau jasa. Sistem merit atau jasa
adalah pembayaran atas penyerahan yang dilakukan oleh karyawan dimana
besar kecilnya jumlah yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan
karyawan dalam melaksanakan atau mengemban jabatan yang disediakan oleh
perusahaan.
2. Dalam perhitungan penggajian di PT. PAL INDONESIA Surabaya dibagi
menjadi 2P, yaitu P1 (yang digaji adalah jabatannya ), dan P2 (yang digaji
adalah pendidikanya).
3. Adanya penyimpangan yang signifikan dalam pengawasan secara langsung
mengenai absensi karyawan PT. PAL INDONESIA Surabaya.
4. Adanya kemungkinan keterlambatan dalam pelaporan biaya tenaga kerja yang
didistribusikan menurut hubunganya dengan departemen atau divisi, kegiatan,
order, produksi atau kombinasi diantara berbagai jenis klasifikasi tersebut.
Hal ini dikarenakan sistem yang digunakan masih off line.
65
5. Harapan lain dari disusunnya Sistem Penggajian pada PT. PAL Indonesia
selain sebagai salah satu solusi dalam mengatasi masalah penggajian pada
perusahaan.
5.2. Saran-saran
Setelah mengetahui kesimpulan yang disampaikan dari pembahasan
atas fungsi-fungsi yang terkait pada PT. PAL INDONESIA Surabaya
mengenai penggajian karyawan, maka penulis dapat memberikan sedikit saran
yang mungkin dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitas
kerja karyawan, sebagai berikut:
1. Harus memperhatikan absensi kehadiran karyawan PT. PAL INDONESIA
Surabaya dengan cara meletakkan mesin BCR didekat ruangan pengawas,
yang telah diberi kewenangan. Sistem ini perlu ditingkatkan untuk
menghindari peyimpangan atau kecurangan yang dilakukan oleh karyawan
dan untuk memastikan bahwa karyawan yang telah melukukan absent berada
pada divisi masing-masing.
2. Untuk melancarkan pelaksanaan sistem baik pada saat pelaksanaannya
maupun pada ketepatan waktu pengembalian datanya, sebaiknya divisi
MSDM menggunakan sistem on line dalam proses menggaji karyawanya.
71
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K, dan Usry, Milton F. 2001. Akuntansi biaya. 13 th
Edition. Jakarta: Salemba empat.
Hall, James A. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi kesatu, Jakarta: Penerbit
Salemba empat.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke tiga. Jakarta: Salemba Empat
Nugroho Widjajanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta : Erlangga, STIE Trisakti
Romney, Marshall, dan Paul John Steinbart. 2006. Accounting Informationi
System. Tenth Edition, New Jersey: Prentice Hall Publishing.
Tata Subari. 2004.Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi