6. penykt khamilan
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
OBSTETRI PATOLOGI
1
Penyakit & penyulit kehamilan
2
PENYAKIT PADA VULVA, VAGINA & SERVIKS
1. Varises• Keluhan: berat & nyeri• Pecah saat persalinan ok mengejan
atau terkena bagian anak• Terapi:• Perdarahan – hentikan dg tampon &
posisi bokong ditinggikan• Di luar hamil: injeksi vena yg melebar –
tertutup 3
Gonokokus bartolinitis Labia mayora edema, nyeri, abses Sebelum persalinan – abses diinsisi ok fokus infeksi
Kista kelenjar bartolin Ok penutupan saluran keluar keljr
bartolini Ssdh partus: ekstirpasi Bila halangi persalinan – pungsi
4
Kondiloma akuminata: Pertumbuhan spt kutil di sekitar vulva Btk runcing ok flour albus yg banyak
infeksi virus Predisposis ca cerviks Ekstirpasi sblm persalinan fokus
infeksi
Kondiloma lata: Kutil dg puncak datar – stad sifilis Causa: Treponema palidum
5
Kehamilan: Dinding depan/belakang vagina ok
relaksasi otot Ddg vagina menonjo keluar dr vulva
nyeri Istirahat utk kurangi keluhan
4. Tumor vagina Kista Gartner:
Asal dari sal Muller – lateral 2/3 atas vagina Ekstirpasi atau pungsi cairan
6
Gejala: Sekret bercampur darah, bau busuk Perdarahan kontak: stlh koitus atau BAB Gatal pada kelamin luar
Pemeriksaan dalam: Tukak/tumor di serviks yg mudah berdarah &
rapuh
Inspekulo: terlihat tukak/tumor biopsi utk diagnosa
Diagnosa dini: pap smear (apusan serviks vagina) 7
Hamil muda: Ca cervix: penyinaran agar terjadi
abortus; Bila dlm 4 mgg blm abortus -- histerotomi
Kehamilan lanjut: Sectio cesarea Tdk boleh pervaginam – sulit dilatasi &
resiko perdarahan Penyinaran: post SC 2 mgg
8
Kelainan bawaan uterus Embriologis uterus , vagina, servik dibentuk
dari kedua duktus muller yang dalam pertumbuhan mudigah mengalami proses penyatuan
• Gangguan pertumbuhan sal Muller:• Aplasi atau hipoplasi alat kandungan
• Gangguan persatuan sal Muller:• Kelainan alat kandungan
9
• Uterus ada 2• Kehamilan di satu uterus – lainnya ikut
membesar • Kelemahan his & ruptur uteri ok lap
otot tipis• Menghalangi jalan lahir
10
Dapat terjadi: Kelainan letak – sungsang tdk dpt
dilakukan versi Abortus Prematur Pembukaan dpt terganggu ok serviks
satunya Kornu satunya ikut membesar – sbg
tumor yg halangi jln lahir Inertia dan ruptur uteri
11
• Uterus subseptus 1 korpus uteri dengan septum yang tidak lengkap, 1 servik, 1 vagina
• cavum uteri kanan dan kiri terpisah secara tidak lengkap
• Sebabkan letak lintang tp tdk dpt dilakukan versi
• Plasenta akreta: plasenta melekat pd septum• Penyebab abortus habitualis
12
• Uterus mempunyai cekungan di fundus uteri • sering dijumpai• Sebabkan letak lintang
Uterus unikornis 1 uterus, 1 servik yang berkembang dari satu saluran kanan dan kiri
Kelainan ini dapat menyebabkan abortus, kehamilan ektopik dan kelainan letak janin
13
• Uterus bikornis unilateral rudimentarius 1 uterus dan disampingnya terdapat tanduk lain
• Kehamilan dp kornu rudimenter – kehamilan ektopik mll migrasi eksterna
• Ruptur dr kornu stlh bln 3• Tx: ekstirpasi kornu rudimenter
14
1. Retrofleksi uteri Kadang2 menyebabkan kemandulan karena
kedua tuba tertekuk Uterus gravidus yang bertumbuh terus bisa
terkurung dalam rongga panggul retrofleksio uteri gravidi inkarserata
Pada kehamilan dpt terjadi: Terkoreksi secara spontan
Pelurusan scr berangsur Dpt terhambat ok perlekatan alat
kandungan & alat sekitar, promontorium sangat menonjol 15
Abortus Inkarserasi rahim trs membesar dlm rongka
panggul kecil = retrofleksi uteri gravidi inkarserata Kemungkinan abortus >> Terjadi mgg 13 - 17
Nasib kehamilan pada retrofleksio uterikoreksi spontan, abortus, koreksi tidak lengkap, inkrserasi
16
a. Retensi urine spi Inkontinensia paradoksa Komplikasi: sistitis, pielitis, pielonefritis &
uremi; ruptur kandung kencing peritonitis kematian
b. Tekanan pd alat sekitarnya Nyeri, tenesmi, obstipasi
c. Abortus Ok ruangan sempit
Ibu hamil muda dg keluhan anuria ingat retrofleksi uteri gravidi
17
18
Sebelum usia 12 mgg: uterus dpt perbaiki letaknya Posisi lutut saat malam hari & pagi hari selama
10 menit – agar uterus jatuh ke depan Minggu 12:
Reposisi tangan Bila tdk berhasil – pasang pesarium Hodge spi
mgg 18 Inkarserata:
Rawat inap, pasang kateter tetap – kosongkan kandung kencing berangsur
Usahakan reposisi dr luar reposisi operatif 19
Turunya uterus dari tempat biasa 3 tingkat:1. Tingkat 1 servik belum keluar dari
vulva2. Tingakt 2 servik sudah keluar vulva
tapi corpus belum3. Tingkat 3korpus uteri sudah berada di
luar vulva Kehamilan dapat terjadi pada prolap tk 1&2
20
Prolapsus parsialis (stadium 1 dan 2) terjd kehamilan: Uterus membesar – keluar dari rongga kecil
& terus tumbuh dlm rongga perut Uterus naik – serviks ikut tertarik ke atas
prolapsus berkurang Uterus tdk keluar dr rongga panggul terjd
inkarserasi kmdn abortus
Prolaps dlm kehamilan: Uterus ditahan dg pesarium spi bl 4 &
istirahat
21
• Menyulitkan terjadinya kehamilan
• Namun tidak mengganggu kehamilan
22
• Tumor jinak otot rahim• Pengaruh thd kehamilan:
– Mengurangi kemungkinan kehamilan krn endometrium kurang baik
– Kemungkinan abortus lbh besar– Menekan alat sekitarnya– Kelainan letak & inersia uteri– Sebabkan plasenta previa dan plasenta
akreta– Menghalangi jalan lahir bila di dekat serviks
23
24
Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma
1. tumor tumbuh lebih cepat
2. Tumor menjadi lebih lunak, dapat berubah bentuk dan mudah terjadi gangguan sirkulasi didalamnya. Tumor tampak merah degenerasi merah atau tampak seperti daging degenerasi daging
3. Torsi pada mioma subserosum 25
Penanganan Pada umumnya tidak dilakukan
operasi untuk mengangkat mioma Bila degenerasi merah maka diambil
sikap koservatif dengan istirahat baring dan kontrol yang ketat
Bila mioma menghalangi jalan lahir SC
Pengangkatan setelah 3 bln postpartum
26
• Pengobatan mioma:– Konservatif
– Enukleasi saat hamil – sebabkan perdarahan hebat & abortus
– Operatif:• Bila penyulit yg menimbulkan gejala
akut atau sangat membesar• Halangi jln lahir – SC + histerektomi• Enukleasi: ditunda saat nifas
27
Pengaruh thd kehamilan & persalinan Abortus Torsi dari tumor Kelainan letak Menghalangi jalan lahir
Sebaiknya diambil w/p hamil: dpt ditunda spi bl -4 hindari terangkatnya
korpus luteum gravidi agar tak terjd abortus Pre & post operasi diberi progesteron 25 mg
im/hr utk cegah abortus
28
Tumor menghalangi jln lahir: Sectio sesarea & pengangkatan
tumor Pungsi dilakukan bila tdk
memungkinkan operasi – utk hindari ruptura uteri
29
Kanker leher rahim mempunyai pengaruh tidak baik terhadap kehamilan kemandulan, abortus, perdarahan, hambatan pertumbuhan janin.
Penanganan trisemester I penyinaran maupun opersi radikal
Trisemester II histerotomi, penyinaran dan operasi radikal
Trisemester III>36 mg SC, bl < Tunggu30
31
Hampir tidak mungkin hamil
Terapi dalam kehamilan sama seperti yang tidak hamil histerektomi dengan atau tanpa penyinaran sebelum atau sesudahnya
32
33
34
Tuba patensi tuba mutlak untuk pembuahan.
Ovarium dalam kehamilan tumor ovarium jarang paling sering kista dermoid
Komplikasi yang paling sering dan berbahaya torsi
Kista dapat pecah karena trauma dan pengakhiran persalinan
35
Penanganan Kehamilan tumor ovarium lebih besar
telor angsa harus dikeluarkan karena1. Kemungkinan keganasan2. Kemungkinan torsi3. Kemungkinan menimbulkan
komplikasi Triwulan I operasi ditunda sampai 16
mg Operasi paling baik antara 16-20 mg
36
Pada kehamilan > 16 minggu plasenta sudah terbentuk sehingga fungsi corpus luteum diambil alih plasenta dan produksi progesteron berlangsung terus,
Pada kehamilan > 20 mg teknik lebih sulit sehingga rangsangan mekanis pada uterus sulit dihindarkan partus prematurus
Bila tumor diketahui pada kehamilan tua tanpa komplikasi partus spontan 37
Penyakit alat kandungan
38
PENTING: Apakah kehamilan perburuk jalannya peny
Apakah peny tsb lbh berbahaya pd ibu hamil?
Apakah penyakit mempengaruhi kehamilan abortus, prematur, pengaruhi bayi / jalannya persalinan
39
Dpt sebabkan gangguan kehamilan: Abortus, persalinan kurang bulan, kematian dlm
rahim Janin mati ok:
Suhu tinggi dr toksin & kuman yg menyerang janin atau
krn perdarahan dl desidua spt pd tifus & kolera
Umumnya: Infx akut lbh berat pd ibu hamil atau saat persalinan Persalinan – tenaga, kehilangan darah, daya tahan
ibu berkurang Obati peny infeksi – usahakan persalinan ditunda dg
istirahat rebah & progesteron 40
1. Varisela zoster
Herpes virus DNA – menetap laten post infeksi primer di ganglion posterior
Reaktivitas – dlm bbrp tahun
Pencegahan: varisela zoster imunoglobulin (VZIG)
125 U/ 10 kg IM do maks 625 U41
Kelainan: Eksantem Triwulan I: 50% lahir cacat bawaan:
katarak, kelainan jantung, kelainan telinga dlm/tuli, mikrosefalus
Preventif: Imunisasi wanita usia reproduksi Vaksinasi petugas kesehatan yg kontak
dg pasien rubela
42
Herpes virus DNA Infeksi perinatal: 0,5 – 2% neonatus
Transmisi penyakit: Transmisi horisontal: Infeksi tetes & kontak
dg air liur/urine Transmisi vertikal: Infeksi dr ibu ke janin Hubungan seksual
Morbiditas: RM, kebutaan, ketulian, gangguan neurologik,
kematian 43
Infeksi CMV maternal: Umumnya asimtomatik 15% dg sindrom: demam, faringitis,
limfadenopati, poliartritis
Infeksi CMV kongenital: = sitomegalik inklusif Sindroma:
BBLR, mikrosefal, kalsifikasi intrakranial, korioreinitis, RM & motorik, hepatosplenomegali, ikterus, anemi hemolitik, purpura trombositopenik
Pengelolaan: Tdk ada terapi efektif utk infeksi maternal
44
Sebabkan persalinan kurang bulan Infeksi intra uterine
5. Influenza Famili Ortomixoviridae; RNA virus Penyulit: penumonia, pleuritis Prognosa baik bila tak ada komplikasi,
buruk bila disertai demam > 4 hr Petugas kesehatan di bag kebidanan – tdk
boleh sedang pilek
45
a. SALMONELA & SHIGELA Transmisi: makanan Gejala: enteritis, diare, nyeri perut, demam,
menggigil, mual, muntah
Tifus: sebabkan abortus/ persalinan prematur Kolera: abortus/partus prematur
Terapi: Salmonela: kloramfenikol, alternatif: trimetoprim-
sulfa, ampisilin, siprofloksasin, ofloksasin, sefotaksim
Shigelosis: trimetoprom - sufametoksazol 46
Sebabkan abortus / partus prematur
c. LISTERIOSIS Causa: Lysteria monocytogenesis Sebabkan sepsis neonatus (walau
jarang) Basil motil aerobik gram (+) dr tanah,
air, kotoran, limbah
47
a. Toxoplasmosis Causa : Toxoplasma gondii, mll
Btk kista daging mentah/krg matang Kontak oocyst pd kotoran kucing terinfeksi Kongenital: transplasental
Imunitas maternal proteksi infeksi intrauterin
Toksoplasmosis kongenital: Ibu hamil terinfeksi: Dpt subklinis Simptom: lemah, nyeri otot, limfadenopati Komplikasi: abortus , kelainan bawaan
48
Toksoplasmosis akut: Resiko janin terinfeksi meningkat sesuai dg
lamanya kehamilan
Infeksi ibu hamil trimester III: Toksoplasmosis kongenital lbh tinggi dp saat
trim I
Gejala toksoplasmosis kongenital: BBLR, hepatosplenomegali, ikterus, anemia Kelainan saraf, kejang, kalsifikasi intrakranial,
RM, hidrosefalus, mikrosefalus, korioretinitis
49
Skreening toksoplasmosis Skrining serologis: blm rutin dilakukan
Konfirmasi: peningkatan IgG pd 2 kali pemeriksaan serum
Titer tinggi: 1:512 infeksi baru atau sdg terinfeksi
Kelainan bawaan: bila titer > 1: 256
Terapi: Pd penderita aktif: Spiramisin atau kombinasi
dg sulfadiazin
50
1. Sifilis Causa: Treponema palidum Prevalensi tinggi:
penyalahgunaan obat adiktif, infeksi virus, imunodefisiensi, perawatan antenatal buruk, gagal tx, reinfeksi
Sifilis antepartum: Partus prematur, kematian janin, infeksi
neonatus transplasental, infeksi perinatal
51
Gejala klinis sifilis Sifilis primer
Masa inkubasi < 6 mgg Kehamilan tidak berpengaruh thd sifilis, tp
pengaruh penyakit thd kehamilan sgt besar: Partus prematurus, IUFD, lues kongenital Penyebab kematian anak Infeksi dini: bln 5 hamil
Infeksi berlangsung < 6 mgg sblm persalinan – anak lahir sehat
Plasenta lbh besar & terdpt infark
52
Diagnosa sifilis pada kehamilan1. Anamnesa: riwayat partus prematur, atau lahir
mati2. Serologis:
Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) slide test atau
Rapid Plasma Reagin (RPR) Positif stlh 4-6 mgg infeksi Konfirmasi dg test utk trepponema:
Fluorescent Treponemal antibody absorption test (FTA-ABS)
Microhemaglutination assay for antibodies to Treponema pallidum (TPHA)
53
3. Gejala klinis sifilis pd ibu: efek primer, kondiloma lata
4. Tanda lues pada anak: Hepatosplenomegali Osteokondritis luetik Pemfigus luetik (gelembung berisi cairan pd
kulit, telapak tangan & kaki) Rinitis hemorrhagi dan anemi
54
Gejala lues dpt timbul stlh bbrp mgg/bln stlh anak lahir
Lues kongenita dg trias Hutchinson
Tanda anak menderita sifilis:1. Titer serologis dlm darah anak lbh tinggi dp ibu2. Titer naik dlm bln pertama kehidupan3. Reaksi (+) stlh 3 bln4. Tanda osteokondritis atau periostitis pd Rontgen5. Ada T.palida dlm preparat dr kelainan kulit anak
Terapi: Penisilin
55
KATEGORI PENGOBATAN
SIFILIS AWAL
SIFILIS > 1 TAHUN
NEUROSIFILIS
Benzathine Penisilin 2,4 juta U IM do tunggal, anjuran dosis ulangan 1 mgg kmdn
Benzathine Penisilin G 2,4 juta IM tiap mgg utk 3 kali pemberian
Aqueous Crystalline penisilin G 2,4 juta U IV tiap 4 jam selama 10 – 14 hari
Terapi utk bayi:600.000 penilin G/kgBB tiap hari dinaikkan
56
Causa: Neiseria gonorrhoeae Pd wanita: uretra, serviks, kel bartolini
Gejala: Kencing sakit, kencing bernanah Fluor albus bernanah, kadang disertai
kondilomata akuminata
GO tidak mempengaruhi kehamilan Saat persalinan dan nifas – timbul penyulit
57
Penyulit saat persalinan: Saat hamil: GO tak menjalar ke atas ok terhalang
lendir kental dlm serviks
Persalinan: Lendir hilang & osteum terbuka GO dpt naik dan dpt sebabkan endometritis & salphingitis
Salphingitis: dpt sebabkan kemandulan dan kehamilan ektopik
Anak lahir dpt sebabkan blenorrhoeae neonatorum (konjungtivitis gonorrhoeae)
Diagnosis: Pemeriksaan getah uretra dan vulva
58
Pengobatan: Suntikan penisilin 1 juta unit selama 6-7
hari
Bila resistensi atau alergi: Kloramfenikol 1 gr IV atau IM sehari selama 3 hari
Teramisin 4 x 250 mg/hari selama 5 hari
59
= limfogranuloma venereum/LGV Causa: Chlamydia trachomatis
Termasuk PHS dpt sebabkan: pengisutan jaringan Di rektum striktur Di vagina sempit hingga halangi jalan lahir
SC
Terapi: Eritromisin atau sulfisoksazol 4 x 500 mg
selama 21 hari60
Penekanan kekebalan mgg imunitas seluler infeksi & neoplasma
Gejala klinik: Asimtomatik viremia sindrom imune Oportunistik infection: kandidiasis
pulmonal/esofagus, herpes simpleks persisten, TB, CMV, neuromiosistis karinii, penumoni, toksoplasmosis
Neoplasma: sarkoma kaposi, limfoma B-sel, kanker serviks
AIDS: kadar CD4 < 200 / ul61
Uji serologis: ELISA: Sensitivitas 99,5% Konfirmasi bila (+):
Western blot atau immunofluorescence assay
Penapisan Petugas kesehatan – test pd semua bumil Indonesia: blm dpt dilakukan – mahal
Transmisi: Cairan tubuh: semen, darah, getah vagina,
air susu, LCS, ludah, air mata Mll: hub sexual, jarum suntuk IV bersama
penular, transfusi darah yg terinfeksi62
Aktivitas lain yg sebabkan cairan tubuh msk mulut, anus, vagina atau mll luka
Bumil HIV (+): Dpt m’infeksi janin dlm kandungan atau saat
persalinan Dpt mll ASI – tp msh boleh diberikan utk
cegah malnutrisi & infeksi oportunistik
Tidak ditularkan mll kontak badan, makan bersama, pakaian, pemakaian toilet umum
63
Pencegahan penularan Abstenensia Memiliki pasangan seks satu atau tdk
terinfeksi Biasakan memakai kondom Tidak memakai jarum suntik yg tidak steril
Pencegahan transmisi vertikal: Terapi dg antiretrovirus Persalinan mll SC
Pengelolaan: Konseling pd wanita dg HIV (+) sejak awal
kehamilan utk dorongan psikologis64
Zidovudin 5 x 100 mg peroral mulai hamil 14 – 34 mgg lanjut selama kehamilan
Persalinan: Zidovudin intrapartum (loading dose) 2
mg/kg IV lanjut perinfus 1 mg/kg
Bayi Zidovudin syruf: 2 mg/kgBB tiap 6 jam utk 6
mgg awal kehidupan
65
66
Penyakit jantung
Penyakit hati dan usus
Kelainan endokrin
Penyakit darah
Penyakit saluran kemih
67
Terbanyak ok rheuma (90%) – stenosis mitralis Kelainan jantung kongenital Kelainan otot jantung
Mrp penyebab kematian penting
Diagnosa berdasar:a. Bising diastolis atau bising sistolis yang
kuatb. Pembesaran jantung pada rontgenc. Ada aritmia
68
Klasifikasi pasien jantung:
Golongan 1: Pasien tdk usah membatasi aktivitas fisik
Golongan 2: Pasien hrs membatasi aktivitas fisik Jika lakukan aktivitas sehari2 – capai, jtg
berdebar, sesak nafas, angina pectoris Golongan 3:
Pasien hrs batasi aktivitas fisik – senang istirahat,
Aktivitas sedikit – GK di atas Golongan 4:
Tiap lakukan aktivitas fisik timbul gejala 69
Hal yg pengaruhi prognosa peny jtg: Umur pasien Anamnesis penyakit: pernah dekompensasi –
prognosa buruk Fibrilasi jantung
Peny jantung berat: Sebabkan persalinan kuran g bulan Intra uterine fetal death ok kurang O2 Kehamilan dpt memberatkan kerja jtg: kel 1 &
2 dpt memberat jd kel 3 & 4
70
Pengobatan peny jantung Batasi penambahan BB, anemi diatasi,
jauhkan preeklamsi
Hal yg hrs diperhatikan:1. Cukup istirahat: 10 jam mlm, ½ jam stlh
makan, aktivitas ringan2. Hindarkan Infeksi tu jln nafas3. Tanda dini dekompensasi deteksi cepat:
batuk darah, dispnea, ronkhi basal4. Msk RS 2 mgg sblm persalinan
71
Pimpinan persalinan Antibiotik selama persalinan Tdk boleh terlalu lama mengedan, 15 menit
mengedan anak blm lahir bantu alat: forceps dg anestesi lokal
Posisi ibu: kepala dan dada ditinggikan Observasi ketat: nadi & pernafasan : tiap ½
jam pd kala I, tiap 10 menit pd kala II Waspada: nadi > 115 atau nafas > 28 x
Bila terjd dekompensasi: tx morfin dan digitalis
72
Post partum: Pasang gurita utk cegah kolaps
Semua pasien jtg: Hrs istirahat rebah 2 mgg post partum
Terapi antibiotik utk cegah infeksi Sebaiknya tdk hamil lagi Pasang kontrasepsi mantap
73
1. HEPATITIS Causa: virus hepatitis A, B, C, D, E Hepatitis infeksiosa – virus hepatitis A Hepatitis serum – virus hepatitis B
Berat: dpt sebabkan hepatitis fulminan Hepatitis delta:
Sifat antigen hep B lbh ringan, cpt sembuh, dpt kronis
Hepatitis C: Transmisi = hepatitis B
Hepatitis E: Sifat = hepatitis A74
Gejala klinis hepatitis Demam, anoreksia, malaise, sakit kepala,
mual, BAK kuning tua Ikterus
Pd kehamilan dpt sebabkan: abortus & partus prematurus Atrofi hati kuning akut post partum – fatal
Terapi: Hospitalisasi, istirahat rebah, dier baik Kortikosteroid Vitamin K utk cegah perdarahan post partum75
Vaksinasi: Pada bayi dg ibu karier virus heptitis B:
hepatitis B immune globulin segera stlh lahir
Diikuti vaksin hepatitis B
Bumil dg resiko tinggi hepatitis B: diberikan vaksin hepatitis B dlm masa kehamilan
76
Gejala = di luar kehamilan Nyeri berpindah ke atas dg lanjutnya kehamilan
– ok terdesak
Serangan dpt terjd pd trimester I & II Harus segera dioperasi agar tdk ruptur
peritonitis
Utk perkecil resiko abortus: beri progesteron pre & post operasi
77
2. DIABETES MELITUS GESTASIONAL Intoleransi KH, ringan (toleransi glukosa
terganggu) & berat (DM) diketahui saat kehamilan berlangsung
Pengaruh kehamilan pd diabetes: Sukar diatur ok toleransi thd glukosa
berubah2 Mudah terjd asidosis
Terapi insulin – dosis disesuaikan78
GLUKOSA PLASMA VENA (MG/DL)
PUASA 2 JAM PP
NORMAL
DIABETES MELITUS
TGT
< 100
> 140
100 - 139
< 140
> 200
140 - 199
79
Pengaruh diabetes thd kehamilan:1. Gestosis 4 kali lbh besar2. Infeksi: pielitis & pielonefritis3. Kemungkinan abortus & partus prematurus4. Giant baby – GH berlebih/fkt genetis
Foetus dysmaturus fungsional sbg anak kurang bulan dirawat sbg prematur
5. Sering IUFD ok hipoglikemia6. Anak lahir sering hipoglikemi & hipoks7. Hidramnion8. Kelainan kongenital9. Perdarahan post partum10.Laktasi kurang
80
Diagnosis DM gestasional
Bumil (dlm puasa) :diberikan 75 gr glukosa ambil plasma vena puasa Dan 2 jam stlh puasa
Penatalaksanaan: Bagan DM gestasional
81
82
Pengobatan
Kerjasama dg penyakit dalam sejak hamil muda atau sebelum hamil
Tujuan: Pengawasan dan pengendalian
diabetes Periksa fundus okuli (keadaan PD) dan
faal ginjal Pengawasan paru – sering aktivasi TBC
83
Segera stlh diagnosa – masuk RS utk penilaian & rencana terapi Pengawasan pd kehamilan muda: 2 mgg
sekali Pada hamil tua: tiap minggu Meliputi: laboratorium, penentuan diet,
penyesuaian dosis insulin Pada bl ke-7
Dirawat inap lagi utk pantau perubahan toleransi glukosa yg sering terjd
Rawat bila ada asetonuri, gestosis dan infeksi Hamil 34 mgg
Rawat lagi utk persiapan persalinan84
Pemeriksaan serial tiap pekan: USG dan kardiotokografi
Amniosentesis: utk cek kematangan paru
Persalinan anjuran: sebelum saat persalinan yg diperhitungkan
kemungkinan kematian anak menjelang akhir kehamilan
Dilakukan bila terdapat pertumbuhan janin terhambat, gawat janin, makrosomi
Steroid dpt diberikan utk pematangan paru Janin sehat: persalinan normal pada 40 mgg
85
Indikasi sectio sesarea1. Adanya gestosis2. Anak yg sangat besar3. Gawatjanin4. Pertumbuhan janin terhambat5. Primi tua6. Riwayat kelahiran mati pada
anamnesa
86
Insulin yang dapat diberikan: Insulin kerja cepat
Humulin R (40 IU, 100 IU) Actrapid Human 40, 100
Insulin kerja menengah Monotrad Human 40, 100 Mixtrard 30/70
87
Prognosa: Kematian ibu : 50% 0,4 – 2% Kematian anak: 10 – 20%
Prognosa anak dipengaruhi: Lama ibu DM, kelainan PD, penyulit kehamilan
Penyebab kematian anak: Kelainan metabolik: asidosis, koma,
hipoglikemia Penyakit kehamilan – gestosis & hidramnion Kelainan pertumbuhan janin
88
Morbiditas anak tinggi:
Kelainan kongenital lbh sering DM diturunkan Kelainan neurologik Kelainan kejiwaan
89
Causa: Perdarahan Penyakit darah Penyakit menahun: TBC, maoaria,
ankilostomiasis Makanan tak sempurna: kurang zat besi,
protein & vitamin
Penting: ANEMIA defisiensi besi -- 95% pada ibu hamil
90
Pengukuran hemoglobin selama hamil – tiap 3 bulan sekali
Normal: 12 – 15% Indonesia lbh rendah Anemia: < 12 g% saat tdk hamil Hamil: < 11 g% Ht: < 37%
Penyebab: cadangan besi pd wanita kurang – ok tiap bulan haid
Saat hamil: cadangan akan berkurang krn kebutuhan
janin akan besi sgt besar Penambahan volume darah – menurunkan
Hb 91
Profilaksis Semua wanita hrs diberi garam besi ekstra,
tu pd 4-5 bln terakhir
Pengobatan: Garam besi peros: lbh baik garam ferro
sulfas feroosus 3 x 200 mg Suntikan IM, jika:
Obat tdk masuk peros (muntah) Tidak diabsorpsi ( mencret) Persalinan sdh dekat Dpt diberikan transfusi dg packed cell bila
persalinan sd dekat & anemia berat92
1. Nefritis akut Ssdh infeksi akut: tonsilitis atau keracunan
timah, air raksa, arsen Gejala: Hematuri, oliguri – anuri, proteinuri, edema,
hipertensi, silinder (+) dlm sedimen Dibedakan dg preeklamsi: tdk ada
hematuria/ringan sekali Dpt sebabkan gestosis & abortus Terapi = di luarkehamilan
93
2. SISTITIS Tu dlm nifas ok trauma kandung kencing saat
partus, kurang sensitif kandung kemih – ada sisa urine memudahkan infeksi
Gejala: Nyeri saat BAK, sering BAK, nyeri di atas
simfisis, demam ringan
Terapi: Cegah trauma saat partus, hindarkan urine
sisa dg kateter tiap 8 jam Bila kateter menetap: beri antibiotik
94
3. BAKTERIURIA ASIMTOMATIK
Pertumbuhan bakteri di kandung kemih tanpa gejala
Prevalensi 3-7% kehamilan
Diagnosa: pada urine ditemukan 100.000 kuman/ml
Terapi: Nitrofurantoin selama 10 hari atau Ampisilin, amoksisilin, sefalosporin, preparat
sulfa95
4. PIELITIS
Radang piala ginjal; dpt bilateral atau unilateral – sering di sebelah kanan
Sering pd triwulan III
Gejala: Nyeri pinggang kanan, panas tinggi, dlm
urine leukosit (+) Bentuk akut, subakut, atau afebril dg gejala
hanya nyeri pinggang Nyeri pinggang pd kehamilan – waspada
penyebab sering E.coli96
Predisposisi infeksi: Bendungan urine ok atoni ureter
Bendungan & atoni ureter – disebabkan : progesteron, obstipasi, tekanan uterus
yg membesar
Penjalaran E.coli dari usus besar mll limfogen ke pielum
Kadang infeksi meluas spi jar ginjal pielonefritis 97
Pengaruh pielonefritis pada kehamilan: Gestosis (5%) Membahayakan janin ok infeksi koli toksin
merusak atau gestosis (insufisiensi plasenta atau hipoksemi)
Persalinan kurang bulan ok demam tinggi Pielonefritis menahun sebabkan ginjal kisut
Pengobatan Ampisilin, sefalosporin atau Kombinasi gentamisin/aminoglikosida dg
ampisilin, gantrisin Selama 7 – 10 hari Periksa serial serum kreatinin selama terapi
98
Advis :
Minum banyak BAK banyak utk kurangi bendungan dlm rongga panggul
BAB hrs teratur
Tidur miring kadang diperlukan ke arah sehat utk memudahkan drainase ginjal sakit
99