6. bab 2

8
Makalah Management Trainee Tahun 2015 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bekisting Bekisting adalah suatu tempat cetakan untuk membentuk dimensi beton pada pekerjaan proyek konstruksi terutama pada pekerjaan struktur beton bertulang. Tujuan dari bekisting adalah untuk membentuk ukuran dari struktur seperti kolom, balok, pelat, dinding, lisplank, dan lain-lain. Pada dasarnya sebuah konstruksi bekisting menjalani tiga fungsi,yaitu: 1. Menentukan bentuk dari beton yang akan dibuat bentuk sederhana dari sebuah konstruksi beton menuntut bekisting yang sederhana. 2. Bekisting harus dapat dengan cara sederhana dipasang, dilepas dan dipindahkan. 3. Dapat memikul beban dari beton, sehingga konstruksi tersebut cukup keras untuk dapat memikul beban sendiri, peralatan dan tenaga kerja. Dalam menentukan sebuah metode kerja yang akan dilakukan di lapangan, fungsi dimana keperluan material bekisting ini digunakan yaitu salah satunya dari segi ketebalan yang akan diaplikasikan pada cetakan beton sesuai kebutuhan. Ada beberapa alternatif keuntungan dan kelemahan setiap metode 5

Upload: valdi-at-teknik

Post on 16-Feb-2016

224 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

v

TRANSCRIPT

Page 1: 6. Bab 2

Makalah Management TraineeTahun 2015

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bekisting

Bekisting adalah suatu tempat cetakan untuk membentuk dimensi beton pada

pekerjaan proyek konstruksi terutama pada pekerjaan struktur beton bertulang. Tujuan dari

bekisting adalah untuk membentuk ukuran dari struktur seperti kolom, balok, pelat, dinding,

lisplank, dan lain-lain.

Pada dasarnya sebuah konstruksi bekisting menjalani tiga fungsi,yaitu:

1. Menentukan bentuk dari beton yang akan dibuat bentuk sederhana dari sebuah

konstruksi beton menuntut bekisting yang sederhana.

2. Bekisting harus dapat dengan cara sederhana dipasang, dilepas dan dipindahkan.

3. Dapat memikul beban dari beton, sehingga konstruksi tersebut cukup keras untuk

dapat memikul beban sendiri, peralatan dan tenaga kerja.

Dalam menentukan sebuah metode kerja yang akan dilakukan di lapangan, fungsi

dimana keperluan material bekisting ini digunakan yaitu salah satunya dari segi ketebalan

yang akan diaplikasikan pada cetakan beton sesuai kebutuhan. Ada beberapa alternatif

keuntungan dan kelemahan setiap metode yang digunakan. Ada beberapa tujuan penting

dalam merancang kebutuhan bekisting saat dilapangan yaitu:

1. Keselamatan, bekisting harus dirancang dan didirikan dengan kekuatan yang

cukup dan faktor safety yang memadai sehingga dapat menahan / menyangga

seluruh beban hidup dan beban mati tanpa mengalami keruntuhan atau berbahaya

bagi pekerja dan konstruksi beton tersebut.

2. Ekonomis, bekisting yang digunakan dibuat secara efisien, meminimalisasi biaya

dalam proses pelaksanaan dan schedule demi keuntungan kontraktor.

3. Kualitas, bekisting harus didesain dengan keakurasian dengan kekuatan yang baik

sehingga bentuk, ukuran, posisi, dan penyelesaian dari pengecoran dapat

dilaksanakan sesuai dengan toleransi yang diinginkan.

5

Page 2: 6. Bab 2

6Makalah Management Trainee

Tahun 2015

2.2 Batako

Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu

bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland dan air dengan

perbandingan 1 semen : 4 pasir. Bentuk dari batako/batu cetak itu sendiri terdiri dari dua

jenis, yaitu batu cetak yang berlubang (hollow block) dan batu cetak yang tidak berlubang

(solid block) serta mempunyai ukuran yang bervariasi.

Gambar 2.1. Batu Cetak Berlubang (kiri) ; Batu Cetak Tidak Berlubang

(kanan)

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian batako adalah

bahan bangunan yang berupa batu-batuan yang dibentuk dengan bahan pembentuk berupa

campuran pasir, semen, air dan dalam pembuatannya dapat ditambahkan dengan bahan

tambah lainnya (additive), kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi

bentuk balok - balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui

pembakaran serta dalam pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak

terkena sinar matahari langsung atau hujan, tetapi dalam pembuatannya dicetak sedemikian

rupa hingga memenuhi syarat. Karakteristik bata beton yang umum ada dipasaran adalah

memiliki densitas rata-rata > 2000 kg/m3, dengan kuat tekan bervariasi 3-5 Mpa. (Simbolon

T. 2009).

Page 3: 6. Bab 2

7Makalah Management Trainee

Tahun 2015

2.2.1 Semen

Semen adalah suatu jenis bahan yang memiliki sifat adhesive dan kohesif yang

memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral lain menjadi suatu massa yang

padat. Pengertian ini dapat diterapkan untuk banyak jenis bahan semen yang biasa

digunakan untuk konstruksi beton. Secara kimia semen dicampur dengan air untuk

membentuk massa yang mengeras, semen semacam ini disebut semen hidrolis atau

semen portland. Semen portland merupakan bahan utama atau komponen beton

terpenting yang berfungsi sebagai bahan pengikat anorganik dengan bantuan air dan

mengeras secara hidrolik. Macam-macam Tipe Semen :

1 Semen portland type I, penggunaannya tidak memerlukan persyaratan khusus seperti jenis-jenis lainnya.

2 Semen portland type II, penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi senang.

3 Semen portland type III, penggunaannya memerlukan kekuatan awal yang tinggi dalam fase permulaan setelah pengikatan terjadi.

4 Semen portland type IV, penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah.

5 Semen Portland type V, penggunaannya memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat, biasa digunakan untuk bangunan yang berhubungan dengan air laut, air buangan industri, bangunan yang terkena pengaruh gas atau uap kimia.

2.2.2 Pasir

Pasir adalah bahan bangunan yang banyak dipergunakan dari struktur paling

bawah hingga paling atas dalam bangunan. Baik sebagai pasir urug, adukan hingga

campuran beton. Beberapa pemakaian pasir dalam bangunan dapat dijumpai seperti:

Page 4: 6. Bab 2

8Makalah Management Trainee

Tahun 2015

1. Penggunaan sebagai urugan, misalnya pasir urug bawah pondasi, pasir

urug bawah lantai, pasir urug dibawah pemasangan paving block dan lain-

lain.

2. Penggunaan sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai

adukan untuk lantai kerja, pemasagan pondasi batu kali, pemasangan

dinding bata, spesi untuk pemasangan keramik, dan lain-lain.

3. Penggunaan sebagai campuran beton baik untuk beton bertulang maupun

tidak bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang,

sloof, lantai, dan lain-lain.

Ada beberapa jenis pasir yang biasa dipakai, antara lain:

1. Pasir Beton

Pasir Beton adalah pasir yang bagus untuk bangunan dan harganya

lumayan mahal. Biasanya berwarna hitam dan butirannya cukup halus,

baik digunakan untuk pengecoran, plesteran dinding, pondasi, juga

pemasangan bata dan batu.

2. Pasir Pasang

Pasir Pasang adalah pasir yang lebih halus dari pasir beton, ciri-cirinya

apabila dikepal pasir tersebut akan menggumpal tidak kembali lagi ke

semula. Pasir pasang biasa dipakai untuk plesteran dinding.

3. Pasir Merah

Pasir Merah bagus untuk bahan cor arena cirinya hampir sama dengan

pasir beton namun lebih kasar dan batuannya agak lebih besar.

Pada proyek West Java Sweetener pasir yang dipakai untuk adalah pasir pasang untuk

adukan pasangan batako pada slab on pile.

2.3 Mutipleks / Plywood

Plywood / multipleks merupakan kayu olahan yang relatif lebih kuat dibanding jenis

kayu olahan lainnya seperti hdf, mdf, blockboard atau partikel board . Bahan dasar plywood

adalah kulit kayu yang berlapis-lapis dan dipress, sedangkan mdf atau hdf adalah serbuk kayu

halus yang diproses menyerupai bahan kertas yangg tebal dan solid.

Plywood / multipleks memiliki kualitas lebih baik dibanding jenis kayu olahan

lainnya. Tekstur lapisan kayunya lebih rapat, sehingga memiliki kekuatan yang lebih baik dan

Page 5: 6. Bab 2

9Makalah Management Trainee

Tahun 2015

daya tahan terhadap air lebih kuat . Urutan berikutnya dari yang lebih kuat dan yang kurang

kuat adalah bahan Plywood / multipleks, bloackboard, mdf, dan particle board.

Bahan ini sangat tahan terhadap resiko pecah/retak, melengkung atau melintir yang

tergantung pula pada ketebalannya antara lain 3 mm, 6 mm, 9 mm, 12 mm, dan lain – lain.

Pada makalah ini lebih ditekankan pada ketebalan 9 mm dengan tujuan agar dapat digunakan

beberapa kali pemakaian.

Kelebihan plywood adalah karena daya tahannya terhadap penyusutan kayu dan

ukuran panjang lebar yang tidak mungkin didapatkan dari kayu solid pada posisi kualitas

yang sama.

Kelemahan paling besar pada plywood terdapat pada sisi tebalnya, sisi tebal plywood

merupakan bagian yang paling mudah menyerap air dan permukaannya sangat kasar. Untuk

mendapatkan kehalusan yang baik harus ditambahkan penutup sisi tebal.

2.4 Slab on pile

Kondisi tanah dalam proyek West Java Sweetener merupakan tanah dengan kondisi

kurang baik. Dikarenakan kondisi kontur tanah sebelumnya merupakan daerah berair atau

rawa. Sehingga pemasangan pile atau tiang pancang secara group, dimana jarak antara pile

tidak terlalu jauh. Untuk menghubungkan antara pile tersebut dengan slab bangunan maka

dibutuhkan slab on pile. Dimana slab on pile tersebut berguna sebagai pengikat antara pile

dan slab diatasnya.

Gambar 2.2 Slab on pile