bab ii profil perusahaan (6-27) 2
TRANSCRIPT
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Profil Umum PT Indonesia Power
PT Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (persero)
dibangun pada 3 Oktober 1995 dengan nama awal peresmian yaitu PT PLN
Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I (PT PLN PJB I). Setelah lima tahun
pengoperasian, yaitu pada tanggal 3 Oktober 2000, PT Pembangkit Jawa Bali I
berganti nama menjadi Indonesia Power. Perubahan itu bertujuan agar tercipta
suatu kesatuan bisnis yang berkompetisi di bisnis pembangkitan listrik. Selama
sepuluh tahun beroperasi, Indonesia Power menunjukkan performa bisnis yang
semakin meningkat.
PT Indonesia Power mengoperasikan delapan Unit Bisnis Pembangkitan
(UBP). Diantaranya UBP Suralaya, Priok, Kamojang, Saguling, Mrica, Semarang,
Perak-Grati, dan Bali ditambah Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan di Jakarta. Melalui
127 Power Plant dengan kapasitas 8888 MW, Indonesia Power menjadi
perusahaan pembangkit listrik terbesar di Indonesia. Indonesia Power terus
melanjutkan untuk memperbesar kapasitas di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa
seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jambi, dan Nusa
Tenggara Timur.
Dengan identitas baru, Indonesia Power mendeklarasikan visi dan misi yang
terintegrasi untuk menjadi perusahaan publik dengan performa kelas dunia yaitu,
Visi : Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat
dengan lingkungan.
Misi : Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan
usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang
sehat, guna menjalin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka
pandang.
Motto : Trust Us for Power Excellence..
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
6
Indonesia Power telah dipercaya selama sepuluh tahun untuk menyediakan
listrik di Indonesia dan mendapatkan beberapa penghargaan sertifikasi manajemen
seperti ISO 9001, ISO 14001, OHSAS, Sertifikasi SMK3 dan departemen tenaga
kerja dan transmigrasi Republik Indonesia, PADMA penghargaan untuk
pengembangan komunitas, dan penghargaan energy terbarukan dari ASEAN.
Dengan kemampuan manajemen, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan
teknologi yang terintegrasi, Indonesia Power berusaha meningkatkan kompetisi
bisnis untuk menghadapintantangan di masa depan.
2.1.1 Bisnis Inti
Berdasarkan misinya PT Indonesia Power mengoperasikan bisnis
pembangkitan daya sebagai bisnis inti di Jawa Bali. Pada 2006, Indonesia Power
menyuplai 45.071 GWh atau sekitar 40.08% dari total produksi ke Jawa dan Bali.
Dengan faktor kapasitas rata-rata atau kapasitas ketergantungan sebesar 59.39%
menunjukkan kapabilitas pembangkitan listrik Indonesia Power dalam
mendukung kebutuhan listrik Jawa, Madura, dan Bali. Dengan faktor ekuivalen
ketersediaan diatas 86% (tahun 2007) diharapkan perusahaan dapat menyediakan
listrik untuk Jawa, Madura, dan Bali sesuai rencana.
Gambar 2.1 Unit Pembangkitan Indonesia Power (Jawa – Bali)
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
Unit Bisnis
Pembangkitan
Kapasitas Terpasang Jenis Pembangkit
Suralaya 3400 MW Coal Fired Steam Power
Plant
Priok 1248 MW SPP, Combined Cycle PP
(CCPP)
Saguling 797 MW Hydro Electric Power Plant
Kamojang 375 MW Geothermal Power Plant
Mrica 306 MW Hydro Electric Power Plant
Semarang 1469 MW SPP, Gas Turbine PP
(GTPP), CCPP
Perak – Grati 864 MW SPP, GTPP, CCPP
Bali 428 MW Diesel Power Plant, GTPP
Tabel 1.2 Unit Pisnis PT.Indonesia Power
Kiprah PT. Indonesia Power dalam pengembangan di bidang pembangkit tenaga
listrik juga dilakukan dengan membentuk anak perusahaan PT. Cogindo Daya
bersama ( saham 99.9% ) yang bergerak di bidang jasa pelayanan dan manajemen
energi dengan penetapan konsep co-generation and distributed generation, juga
PT. Indonesia Power mempunyai saham 60% di PT Arta Daya Coalindo yang
bergerak di bidang usaha perdagangan batubara. Aktivitas kedua anak perusahaan
ini diharapkan dapat lebih menunjang peningkatan pendapatan perusahaan di
masa mendatang.
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
2.2 Profil Unit Bisnis Pembangkit Saguling
2.2.1 Sejarah Singkat PLTA UBP Saguling
Karena pertumbuhan ekonomi dan industri di Pulau Jawa maka kebutuhan
tenaga listrik di seluruh Pulau Jawa diperkirakan naik menjadi 2849 MW pada
tahun 1985/1986. Untuk itu pada agustus 1981 dimulai pembangunan proyek
PLTA Saguling yang dimaksud sabagai salah satu pemasok utama bagi kebutuhan
beban tenaga listrik seluruh jawa, yang diperkirakan melalui satu jaringan
interkoneksi pada tahun 1985 dan dibangun atas kerjasama antara Perusahaan
Umum Listrik Negara dengan Mitsubishi Corporation.
PLTA Saguling terletak sekitar 30 km sebelah kota Bandung dan 100 km
sebelah tenggara kota Jakarta dengan kapasitas terpasang 4 x 175.18 MW dan
produksi listrik rata – rata per tahun 2.158 GWH (CF = 35.12%). PLTA Saguling
terletak di area pegunungan pada hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di
Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung. Aliran sungai
Citarum mempunyai debit tahunan sebesar 80 m3/s sehingga berpotensi besar
untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Sepanjang sungai Citarum
terdapat PLTA lainnya yang terletak antara PLTA Saguling dengan bendungan
atau PLTA Jatiluhur yaitu proyek PLTA Cirata.
Unit pembangkit Saguling adalah salah satu unit pembangkit yang berada di
bawah PT Indonesia Power. Unit Pembangkit Saguling adalah unit pembangkitan
yang menggunakan tenaga air sebagai penggerak utama. Pengembangan Pusat
Listrik Tenaga Air merupakan perwujudan upaya pemerintah untuk melakukan
diversifikasi tenaga listrik dan konversi minyak bumi.
Beberapa kelebihan PLTA Saguling adalah :
1. Waktu start-up relatif lebih cepat (15 menit)
2. Sistem operasinya mudah mengikuti dengan frekuensi yang diinginkan
oleh sistem penyaluran.
3. Biaya produksinya relatif lebih murah, karena menggunakan air.
4. Putaran turbin relatif rendah dan kurang menimbulkan panas. Sehingga
tingkat kerusakan peralatan lebih kecil.
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
10
10
5. PLTA adalah jenis pembangkit yang ramah lingkungan, tanpa melalui
proses pembakaran sehingga tidak menghasilkan emisi hasil pembakaran.
6. PLTA yang dilengkapi dengan waduk dapat digunakan secara multiguna.
Sampai saat ini telah beroperasi 3 PLTA sistem kaskad dialirkan sungai
Citarum dan salah satunya adalah PLTA Saguling yang lokasinya berada paling
hulu. Sedangkan di bagian hilirnya berturut – turut adalah PLTA Cirata dan PLTA
Jatiluhur.
PLTA Saguling dioperasikan untuk mensuplai beban saat keadaan jam-jam
beban puncak di daerah bagian barat Pulau Jawa melalui saluran interkoneksi
Jawa-Bali. Hal ini dikarenakan karakteristik PLTA yang mampu beroperasi
dengan cepat(untuk unit pembangkit di Saguling mampu beroperasi kurang lebih
15 menit sejak start sampai masuk ke jaringan interkoneksi). Selain itu berfungsi
sebagai pengatur frekuensi sistem dengan menerapkan peralatan Load Frequency
Control(LFC) dan dapat melakukan pengisian tegangan (Line Charging) pada saat
terjadi Black Out pada saluran interkonesi 500 kV Jawa-Bali.
Energi Listrik yang dihasilkan PLTA Saguling disalurkan GITET Saguling
dan diinterkoneksikan ke sistem se Jawa-Bali melalui Saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTET 500 kV) untuk selanjutnya melalui GIGI dan Gardu Distribusi
disalurkan ke konsumen.
Generator di PLTA Saguling terdiri dari 4 unit generator berkapasitas 175.18
MW/unit dan dapat menghasilkan jumlah energi listrik 2.56 x 103 MWH per
tahunnya. Total produksi unit-unit PLTA Saguling adalah 700 MW atau 9.3% dari
total produksi PT Indonesia Power (8.470 MW).
Dengan adanya perubahan struktur organisasi dalam rangka menuju kearah
spesialisasi, maka keluar surat keputusan pemimpin PLN Pembangkit dan
Penyaluran Jawa Bagian Barat No.001.K/DIR/1995 tanggal 16 Oktober 1995,
yaitu yang semula mengelola 1 unit PLTA ditambah 7 unit PLTA
Tabel 2.2 Total unit yang dikelola UBP Saguling menjadi 8 buah yaitu :
No
.
PLTA Tahun
Operasi
Daya Terpasang Total (MW)
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
1 Saguling 1985,1986 4 x 175.18 700.72
2 Kracak 1827,1958 3 x 6.30 18.90
3 Ubrug 1924
1950
2 x 5.94
1 x 6.48
18.36
4 Plengan 1922
1982
1996
3 x 1.08
1 x 2.02
1 x .61
6,87
5 Lamajan 1925,1934 3 x 6.52 19.56
6 Cikalong 1961 3 x 1.05 19.20
7 Bengkok dan Dago 1923 3 x 1.05
1 x 0.70
3.85
8 P.Kondang 1955 2 x 2.49
2 x 2.46
9.90
Jumlah Daya Terpasang 797.36
2.2.4 Peristiwa paling penting selama pembangunan PLTA Saguling
Agustus 1981 : Memulai konstruksi
31 Mei 1983 : Upacara peringatan peresmian pembangkit di atas batu
sebagai permulaan pembangunan tanggul utama Dam oleh presiden Soeharto.
15 Februari 1985 : Di mulainya pembangunan pondasi lahan diversi tunel
oleh Aang Kunaefi, Gubernur propinsi Jawa Barat.
15 Mei 1985 : Untuk pertama kalinya pondasi menjangkau tingkat
permukaan air tertinggi.
12 Oktober 1985 : Unit 1 selesai dengan kapasitas terpasang 175 MW mulai
menghasilkan
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
15
28 November 1985 : Unit 2 selesai dengan kapasitas terpasang 175 MW mulai
menghasilkan
3 April 1986 : Unit 3 selesai dengan kapasitas terpasang 175 MW mulai
menghasilkan
29 Mei 1986 : Unit 4 selesai dengan kapasitas terpasang 175 MW mulai
menghasilkan
24 Juli 1986 : Upacara pembukaan di mulainya pembangkitan PLTA
Saguling olehPresiden Soeharto.
2.2.6 Keunggulan Manajemen
Dengan komitmen dan kebijakan yang dicanangkan di tahun 1999 didalam
Stratergi Rencana Panjang Tahun 2001 s.d 2005 dan ditindaklanjuti pada Rencana
Kerja dan Anggaran serta Kontak Manajemen Tahun berjalan didapat hasil
dengan diraihnya sertifikat :
1. Sertifikat I Zero Accident(Nihil Kecelakaan periode tahun 1996 s.d 2001)
2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja-Bendera Emas
Tahun 2001 dan 2004.
3. Penerimaan Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan ISO 9002 di awal
Tahun 2000
4. Penerimaan Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Tahun
2001
5. Penghargaan Forum efficiency drive Program Terbaik 1 Tahun 2001
6. Penghargaan Terbaik 1 Kategori “Bersahabat Dengan Lingkungan” Tahun
2001
7. Penghargaan Citec Award Juara 1 Tingkat Asia Pasific Tahun 2005
8. Rekor Muri untuk perusahaan pembangkit pertama yang menggunakan
Biogas eceng gondok untuk masyarakat disekitar Waduk Saguling.
9. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kategori Perusahaan Peduli
Pendidikan Masyarakat.
2.2.7 Peralatan pembangkitan di PLTA Saguling
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
17
I. Peralatan Utama
PLTA Saguling terdiri dari empat unit pembangkit dengan total kapasitas
daya terpasang 700,72 MW yang beroperasi untuk memenuhi permintaan listrik
pada saat beban puncak. Bangunan PLTA Saguling terdiri atas bangunan sipil,
peralatan listrik dan gedung serta fasilitas perlengkapannya yang semuanya saling
mendukung dalam menjelaskan fungsinya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air
(PLTA).
Instalasi waduk dan peralatan utama PLTA Saguling:
- Daya Maksimum : 700 MW
- Energi yang dihasilkan pertahun : 2,156 x 103 MWH
1. Bendungan
Bendungan berfungsi membendung aliran sungai sehingga terkumpul
sejumlah air dan digunakan sesuai kebutuhan. Fasilitas bendungan semuanya
diawasi dan dikontrol melalui Dam Control Centre.
Data teknik Bendungan :
Type : Urugan batu inti kedap air
Tinggi : 99.00 m
Elevasi puncak bendungan : 650.20 m
Panjang puncak : 301.40 m
Isi tubuh bendungan : 2.79 Juta m3
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
19
2. Waduk/Reservoir
Waduk berfungsi untuk mengumpulkan air dari aliran air sungai,
mengumpulkan air dari aliran sungai bertujuan untuk mengumpulkan energi
potensial dari air yang ditampung.Mengumpulkan air pada musim hujan untuk
persediaan dan pemakaian air pada musim kemarau atau waduk beban puncak.
Data teknik Waduk :
Luas waduk : 5.340 Ha
Duga muka air banjir : 645 m
Duga muka air efektif normal : 643 m
Duga muka airefektif rendah : 623 m
Isi seluruhnya : 875 juta m3
Efektif : 611,5 juta m3
3. Pusat Pengendali Bendungan (Dam Control Centre)
Data teknik pusat pengendali bendungan :
Tipe : Concrete (Beton)
Ukuran :
Panjang : 18.00 m
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
Lebar : 18.00 m
Tinggi : 18.70 m
Alat bantu :
- Sistem peringatan pelepasan debit air
- Sistem Telekomunikasi
- Sistem pemrosesan data DAM
- Alat pemantauan Cuaca (Meteorologi)
- Sistem operasi pintu air dan spillway
- Sistem pemetaan curah hujan
4. Saluran pelimpah/Spillway
Fungsi dari bangunan ini untuk menyalurkan air yang melebihi kapasitas
penampungan. Perkiraan air yang harus dapat dibuang adalah 1,2 kali debit pada
saat air banjir.
Data teknik saluran pelimpah :
Type : Peluncuran dengan pintu aliran samping
Kapasitas : 2400 m3/s
Pintu : 3 pintu dengan lebar 10 m dan tinggi 8.3 m
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
20
5. Bangunan Pengambil Air/ Water Intake Gate
Bangunan ini digunakan untuk pengambilan air dari tempat penampungan
air ke dalam saluran air yang terletak terpisah dengan bendungan yang dilengkapi
pintu air untuk pengaturan dan saringan untuk mencegah masuknya kotoran-
kotoran yang terbawa oleh aliran air.
Data teknik Bangunan Pengambilan Air :
Type : Menara
Panjang x lebar : 29 m x 50 m
Kapasitas air masuk : Maks 224 m3/s
Pintu :2 buah pintu roler dengan lebar dan
tinggi 5.8 m
6. Terowongan Tekan / Head Race Tunnel
Saluran ini menyalurkan air dari bangunan pengambilan air ke tangki
pendatar dan pipa pesat.
Data teknik Terowongan Tekan :
Type : Terowongan tekan dengan circular
section
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
Jumlah : 2 buah dan diameter 5.8 m
Panjang terowongan 1 : 4.689.182 m
Panjang terowongan 2 : 4.639.261 m
Debit : Max 224 m3/s
7. Tangki Pendatar Air / Surge Tank
Merupakan suatu tangki atau pipa tegak yang dipasang pada penstock
untuk melindungi saluran pipa pesat dari fluktuasi tekanan air pada saat
jumlah air yang disuplaikan ke turbin berubah dengan tiba – tiba akibat
gerakan yang cepat dari pintu – pintu turbin. Disamping itu surge tank
berfungsi untuk meredam guncangan pipa pesat yang disebabkan oleh
penghentian turbin secara tiba – tiba (Water Hammer).
Gambar 2.2 Surge Tank PLTA Saguling
Data teknik Tangki Pendatar :
Type : Reinforced concentrate Differential
Diameter : 12 m
Tinggi : 103.6 m (no 1) dan 98.6 m (no 2)
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
21
8. Pipa Pesat / Penstock
Tipe dari pipa pesat adalah pipa baja terbuka dengan cincin penyangga
yang dipasang dari dua tangki pendatar ke hulu gedung pusat pembangkit
listrik. Katup pipa pesat (penstock valve) bertipe kupu – kupu yang
dipasang pada saluran keluar portal terowongan pipa pesat.
Data teknik Pipa Pesat :
Type : reinforced concentrate differential
Jumlah : 2 buah
Panjang pipa 1 : 1.880 m
Diameter dalam : 4.3 m - 2.83 m
Panjang pipa 2 : 1.884 m
Diameter dalam : 4.3 m – 2.83 m
9. Gedung Pusat Pembangkit Listrik
Gedung ini terletak 6 km dari bendungan. Pada gedung ini terdapat turbin,
generator, trafo utama, ruang kendali, dan peralatan bantu lainnya.
Data teknik gedung pusat pembangkit listrik :
Type : semi underground indoor (2 lantai
di atas tanah dan 5 lantai di bawah
tanah)
Panjang : 104.4 m
Lebar : 32.5 m
Tinggi : 42.5 m
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
22
10. Switch Yard ( Daerah Penghubung Distribusi)
Serandang hubung merupakan terminal dari energi yang keluar dari
transformator pada level tegangan ekstra tinggi untuk kemudian
ditransmisikan.
Data teknik serandang hubung :
Type : 500 kV full GIS (Gas Insulated
Switch gear)
Kapasitas : 550 kV-4000 A
Frekuensi : 50 Hz
Withstand Voltage
- Power frekuensi voltage : 620 kV
- Lighting arrester : 1.550 kV
- Switching surge : 1.175 kV
- Distribusi jaringan : 2 crt ke Gandul, 2 crt ke Bandung
Selatan,2 crt ke Cirata
11. Turbin
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
23
Turbin ini merupakan mesin konversi energi yang mengkonversi energi
Kinetik air menjadi energi putaran mekanik poros. Jenis turbin pada PLTA
Saguling adalah tipe turbin francis poros vertikal yaitu suatu turbin reaksi
yang aliran air masuknya arah radial yang keluarannya aksial.
Data teknik turbin :
Pihak manufaktur : Toshiba Corporation
Type : Francis dengan poros vertikal.
Jumlah : 4 unit
Kecepatan normal : 333 rpm
Kecepatan jenis : 91.2 m – kW
Faktor kavitasi kritis : 0.030
Debit maksimum : 54.8 m3/s
Nilai getaran maksimum : 0.05
Gaya dorong hidrolik
- Kondisi transien : 500 t
- Kondisi kontinu : 295 t
Tingkat kebisingan : 90 dB ( 1 meter dari barrel )
Kapasitas maksimum : 178.800 kW
Efektif head : max 263.6 m
Pembuangan air (discharge) : max 56 m3/s
Inlet valve : Rotary valve dengan diameter 2.25
m
Governor : electro hydraulic
Efisiensi
- 93.2% untuk output 178.800 MW
- 92.5% untuk output 143.040 MW
- 89.1% untuk output 107.280 MW
- 82.7% untuk output 71.520 MW
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
24
Bagian – bagian turbin diantaranya :
a) Poros turbin
Poros dipasang sejajar dengan turbin, apabila turbin berputar maka
poros akan berputar untuk menggerakkan alternator. Poros turbin
terbuat dari baja tempa yang dilengkapi dengan protection sleeve.
Protection sleeve ini berfungsi sebagai sekat bagian poros yang
berhubungan dengan air terhadap atmosfer, poros ini juga berfungsi
untuk meneruskan daya yang diperoleh dari runner ke poros alternator.
b) Runner
Runner ditempatkan secara vertical dipusat turbin sejajar dengan poros
dan merupakan bagian yang berputar dari turbin. Fungsi runner adalah
mengubah energi kinetik dan potensial menjadi energi mekanik berupa
poros turbin. Runner terbuat dari baja tuang stain less yang tingkat
korosif dan kehilangan bahan akibat kavitasinya sangat kecil.
c) Spiral Case
Spiral case (rumah keong) berfungsi sebagai pendistribusi air pada
sekeliling sudu pengatur kecepatan dan tekanan yang sama dan
mengarahkan pancaran air yang lepas dari sudu jalan dan diteruskan ke
saluran pembuang. Spiral case terbuat dari besi tuang yang dipasang
dan ditanam pada ring dan guide vane.
12. Generator
Generator adalah suatu peralatn tenaga listrik yang berfungsi mengubah
tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Jenis arah poros generator turbin air
yang dipakai pada PLTA Saguling adalah golongan poros vertikal, yaitu
untuk pembangkit yang mempunyai daya besar atau untuk pembangkit
yang mempunyai putaranrendah.
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
25
Data teknik generator :
Type : AC Sinkron 3 phase
Kapasitas : 206.1 MVA
Kecepatan Putar : 333 rpm
Frekuensi : 50 Hz
Jumlah generator : 4 unit
Jumlah kutub : 18 kutub
Tegangan : 16.5 KVA/525 KV
Arus : 7.212 A
Eksitasi : Statik
PF : 0.85 lagging
13. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik untuk memindahkan dan mengubah
energi listrik dari suatu lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya
melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi
elektromagnetik.
Data teknik transformator :
Jumlah : 2 unit
Type : outdoor 3 fasa
Kapasitas : 412.2 MVA / unit
Ratio tegangan : 16.5 KVA / 500 KV
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
14. Peralatan Bantu
Peralatan bantu adalah peralatan yang berfungsi untuk mendukung
bekerjanya atau operasinya peralatan utama.
Peralatan-peralatan tersebut antara lain :
a) Katup utama
b) Sistem suplai minyak tekan governor
c) Sistem suplai udara bertekan
d) Sistem pendinginan
e) Sistem pelumasan
f) Sistem drainage
g) Diesel dan generator set dan sebagainya
Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta
26