bab ii profil perusahaan (6-27) 2

25
UBP SAGULING BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Profil Umum PT Indonesia Power PT Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (persero) dibangun pada 3 Oktober 1995 dengan nama awal peresmian yaitu PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I (PT PLN PJB I). Setelah lima tahun pengoperasian, yaitu pada tanggal 3 Oktober 2000, PT Pembangkit Jawa Bali I berganti nama menjadi Indonesia Power. Perubahan itu bertujuan agar tercipta suatu kesatuan bisnis yang berkompetisi di bisnis pembangkitan listrik. Selama sepuluh tahun beroperasi, Indonesia Power menunjukkan performa bisnis yang semakin meningkat. PT Indonesia Power mengoperasikan delapan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP). Diantaranya UBP Suralaya, Priok, Kamojang, Saguling, Mrica, Semarang, Perak- Grati, dan Bali ditambah Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan di Jakarta. Melalui 127 Power Plant dengan kapasitas 8888 MW, Indonesia Power menjadi perusahaan pembangkit listrik terbesar di Indonesia. Indonesia Power terus melanjutkan untuk memperbesar kapasitas di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jambi, dan Nusa Tenggara Timur. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Jakarta

Upload: irma-vania-rahma

Post on 24-Apr-2015

96 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Profil Umum PT Indonesia Power

PT Indonesia Power merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (persero)

dibangun pada 3 Oktober 1995 dengan nama awal peresmian yaitu PT PLN

Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I (PT PLN PJB I). Setelah lima tahun

pengoperasian, yaitu pada tanggal 3 Oktober 2000, PT Pembangkit Jawa Bali I

berganti nama menjadi Indonesia Power. Perubahan itu bertujuan agar tercipta

suatu kesatuan bisnis yang berkompetisi di bisnis pembangkitan listrik. Selama

sepuluh tahun beroperasi, Indonesia Power menunjukkan performa bisnis yang

semakin meningkat.

PT Indonesia Power mengoperasikan delapan Unit Bisnis Pembangkitan

(UBP). Diantaranya UBP Suralaya, Priok, Kamojang, Saguling, Mrica, Semarang,

Perak-Grati, dan Bali ditambah Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan di Jakarta. Melalui

127 Power Plant dengan kapasitas 8888 MW, Indonesia Power menjadi

perusahaan pembangkit listrik terbesar di Indonesia. Indonesia Power terus

melanjutkan untuk memperbesar kapasitas di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa

seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Jambi, dan Nusa

Tenggara Timur.

Dengan identitas baru, Indonesia Power mendeklarasikan visi dan misi yang

terintegrasi untuk menjadi perusahaan publik dengan performa kelas dunia yaitu,

Visi : Menjadi perusahaan publik dengan kinerja kelas dunia dan bersahabat

dengan lingkungan.

Misi : Melakukan usaha dalam bidang ketenagalistrikan dan mengembangkan

usaha-usaha lainnya yang berkaitan, berdasarkan kaidah industri dan niaga yang

sehat, guna menjalin keberadaan dan pengembangan perusahaan dalam jangka

pandang.

Motto : Trust Us for Power Excellence..

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

6

Page 2: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

Indonesia Power telah dipercaya selama sepuluh tahun untuk menyediakan

listrik di Indonesia dan mendapatkan beberapa penghargaan sertifikasi manajemen

seperti ISO 9001, ISO 14001, OHSAS, Sertifikasi SMK3 dan departemen tenaga

kerja dan transmigrasi Republik Indonesia, PADMA penghargaan untuk

pengembangan komunitas, dan penghargaan energy terbarukan dari ASEAN.

Dengan kemampuan manajemen, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan

teknologi yang terintegrasi, Indonesia Power berusaha meningkatkan kompetisi

bisnis untuk menghadapintantangan di masa depan.

2.1.1 Bisnis Inti

Berdasarkan misinya PT Indonesia Power mengoperasikan bisnis

pembangkitan daya sebagai bisnis inti di Jawa Bali. Pada 2006, Indonesia Power

menyuplai 45.071 GWh atau sekitar 40.08% dari total produksi ke Jawa dan Bali.

Dengan faktor kapasitas rata-rata atau kapasitas ketergantungan sebesar 59.39%

menunjukkan kapabilitas pembangkitan listrik Indonesia Power dalam

mendukung kebutuhan listrik Jawa, Madura, dan Bali. Dengan faktor ekuivalen

ketersediaan diatas 86% (tahun 2007) diharapkan perusahaan dapat menyediakan

listrik untuk Jawa, Madura, dan Bali sesuai rencana.

Gambar 2.1 Unit Pembangkitan Indonesia Power (Jawa – Bali)

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

Page 3: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

Unit Bisnis

Pembangkitan

Kapasitas Terpasang Jenis Pembangkit

Suralaya 3400 MW Coal Fired Steam Power

Plant

Priok 1248 MW SPP, Combined Cycle PP

(CCPP)

Saguling 797 MW Hydro Electric Power Plant

Kamojang 375 MW Geothermal Power Plant

Mrica 306 MW Hydro Electric Power Plant

Semarang 1469 MW SPP, Gas Turbine PP

(GTPP), CCPP

Perak – Grati 864 MW SPP, GTPP, CCPP

Bali 428 MW Diesel Power Plant, GTPP

Tabel 1.2 Unit Pisnis PT.Indonesia Power

Kiprah PT. Indonesia Power dalam pengembangan di bidang pembangkit tenaga

listrik juga dilakukan dengan membentuk anak perusahaan PT. Cogindo Daya

bersama ( saham 99.9% ) yang bergerak di bidang jasa pelayanan dan manajemen

energi dengan penetapan konsep co-generation and distributed generation, juga

PT. Indonesia Power mempunyai saham 60% di PT Arta Daya Coalindo yang

bergerak di bidang usaha perdagangan batubara. Aktivitas kedua anak perusahaan

ini diharapkan dapat lebih menunjang peningkatan pendapatan perusahaan di

masa mendatang.

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

Page 4: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

2.2 Profil Unit Bisnis Pembangkit Saguling

2.2.1 Sejarah Singkat PLTA UBP Saguling

Karena pertumbuhan ekonomi dan industri di Pulau Jawa maka kebutuhan

tenaga listrik di seluruh Pulau Jawa diperkirakan naik menjadi 2849 MW pada

tahun 1985/1986. Untuk itu pada agustus 1981 dimulai pembangunan proyek

PLTA Saguling yang dimaksud sabagai salah satu pemasok utama bagi kebutuhan

beban tenaga listrik seluruh jawa, yang diperkirakan melalui satu jaringan

interkoneksi pada tahun 1985 dan dibangun atas kerjasama antara Perusahaan

Umum Listrik Negara dengan Mitsubishi Corporation.

PLTA Saguling terletak sekitar 30 km sebelah kota Bandung dan 100 km

sebelah tenggara kota Jakarta dengan kapasitas terpasang 4 x 175.18 MW dan

produksi listrik rata – rata per tahun 2.158 GWH (CF = 35.12%). PLTA Saguling

terletak di area pegunungan pada hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di

Desa Rajamandala, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung. Aliran sungai

Citarum mempunyai debit tahunan sebesar 80 m3/s sehingga berpotensi besar

untuk dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Sepanjang sungai Citarum

terdapat PLTA lainnya yang terletak antara PLTA Saguling dengan bendungan

atau PLTA Jatiluhur yaitu proyek PLTA Cirata.

Unit pembangkit Saguling adalah salah satu unit pembangkit yang berada di

bawah PT Indonesia Power. Unit Pembangkit Saguling adalah unit pembangkitan

yang menggunakan tenaga air sebagai penggerak utama. Pengembangan Pusat

Listrik Tenaga Air merupakan perwujudan upaya pemerintah untuk melakukan

diversifikasi tenaga listrik dan konversi minyak bumi.

Beberapa kelebihan PLTA Saguling adalah :

1. Waktu start-up relatif lebih cepat (15 menit)

2. Sistem operasinya mudah mengikuti dengan frekuensi yang diinginkan

oleh sistem penyaluran.

3. Biaya produksinya relatif lebih murah, karena menggunakan air.

4. Putaran turbin relatif rendah dan kurang menimbulkan panas. Sehingga

tingkat kerusakan peralatan lebih kecil.

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

10

10

Page 5: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

5. PLTA adalah jenis pembangkit yang ramah lingkungan, tanpa melalui

proses pembakaran sehingga tidak menghasilkan emisi hasil pembakaran.

6. PLTA yang dilengkapi dengan waduk dapat digunakan secara multiguna.

Sampai saat ini telah beroperasi 3 PLTA sistem kaskad dialirkan sungai

Citarum dan salah satunya adalah PLTA Saguling yang lokasinya berada paling

hulu. Sedangkan di bagian hilirnya berturut – turut adalah PLTA Cirata dan PLTA

Jatiluhur.

PLTA Saguling dioperasikan untuk mensuplai beban saat keadaan jam-jam

beban puncak di daerah bagian barat Pulau Jawa melalui saluran interkoneksi

Jawa-Bali. Hal ini dikarenakan karakteristik PLTA yang mampu beroperasi

dengan cepat(untuk unit pembangkit di Saguling mampu beroperasi kurang lebih

15 menit sejak start sampai masuk ke jaringan interkoneksi). Selain itu berfungsi

sebagai pengatur frekuensi sistem dengan menerapkan peralatan Load Frequency

Control(LFC) dan dapat melakukan pengisian tegangan (Line Charging) pada saat

terjadi Black Out pada saluran interkonesi 500 kV Jawa-Bali.

Energi Listrik yang dihasilkan PLTA Saguling disalurkan GITET Saguling

dan diinterkoneksikan ke sistem se Jawa-Bali melalui Saluran Udara Tegangan

Tinggi (SUTET 500 kV) untuk selanjutnya melalui GIGI dan Gardu Distribusi

disalurkan ke konsumen.

Generator di PLTA Saguling terdiri dari 4 unit generator berkapasitas 175.18

MW/unit dan dapat menghasilkan jumlah energi listrik 2.56 x 103 MWH per

tahunnya. Total produksi unit-unit PLTA Saguling adalah 700 MW atau 9.3% dari

total produksi PT Indonesia Power (8.470 MW).

Dengan adanya perubahan struktur organisasi dalam rangka menuju kearah

spesialisasi, maka keluar surat keputusan pemimpin PLN Pembangkit dan

Penyaluran Jawa Bagian Barat No.001.K/DIR/1995 tanggal 16 Oktober 1995,

yaitu yang semula mengelola 1 unit PLTA ditambah 7 unit PLTA

Tabel 2.2 Total unit yang dikelola UBP Saguling menjadi 8 buah yaitu :

No

.

PLTA Tahun

Operasi

Daya Terpasang Total (MW)

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

Page 6: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

1 Saguling 1985,1986 4 x 175.18 700.72

2 Kracak 1827,1958 3 x 6.30 18.90

3 Ubrug 1924

1950

2 x 5.94

1 x 6.48

18.36

4 Plengan 1922

1982

1996

3 x 1.08

1 x 2.02

1 x .61

6,87

5 Lamajan 1925,1934 3 x 6.52 19.56

6 Cikalong 1961 3 x 1.05 19.20

7 Bengkok dan Dago 1923 3 x 1.05

1 x 0.70

3.85

8 P.Kondang 1955 2 x 2.49

2 x 2.46

9.90

Jumlah Daya Terpasang 797.36

2.2.4 Peristiwa paling penting selama pembangunan PLTA Saguling

Agustus 1981 : Memulai konstruksi

31 Mei 1983 : Upacara peringatan peresmian pembangkit di atas batu

sebagai permulaan pembangunan tanggul utama Dam oleh presiden Soeharto.

15 Februari 1985 : Di mulainya pembangunan pondasi lahan diversi tunel

oleh Aang Kunaefi, Gubernur propinsi Jawa Barat.

15 Mei 1985 : Untuk pertama kalinya pondasi menjangkau tingkat

permukaan air tertinggi.

12 Oktober 1985 : Unit 1 selesai dengan kapasitas terpasang 175 MW mulai

menghasilkan

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

15

Page 7: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

28 November 1985 : Unit 2 selesai dengan kapasitas terpasang 175 MW mulai

menghasilkan

3 April 1986 : Unit 3 selesai dengan kapasitas terpasang 175 MW mulai

menghasilkan

29 Mei 1986 : Unit 4 selesai dengan kapasitas terpasang 175 MW mulai

menghasilkan

24 Juli 1986 : Upacara pembukaan di mulainya pembangkitan PLTA

Saguling olehPresiden Soeharto.

2.2.6 Keunggulan Manajemen

Dengan komitmen dan kebijakan yang dicanangkan di tahun 1999 didalam

Stratergi Rencana Panjang Tahun 2001 s.d 2005 dan ditindaklanjuti pada Rencana

Kerja dan Anggaran serta Kontak Manajemen Tahun berjalan didapat hasil

dengan diraihnya sertifikat :

1. Sertifikat I Zero Accident(Nihil Kecelakaan periode tahun 1996 s.d 2001)

2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja-Bendera Emas

Tahun 2001 dan 2004.

3. Penerimaan Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan ISO 9002 di awal

Tahun 2000

4. Penerimaan Sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 Tahun

2001

5. Penghargaan Forum efficiency drive Program Terbaik 1 Tahun 2001

6. Penghargaan Terbaik 1 Kategori “Bersahabat Dengan Lingkungan” Tahun

2001

7. Penghargaan Citec Award Juara 1 Tingkat Asia Pasific Tahun 2005

8. Rekor Muri untuk perusahaan pembangkit pertama yang menggunakan

Biogas eceng gondok untuk masyarakat disekitar Waduk Saguling.

9. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kategori Perusahaan Peduli

Pendidikan Masyarakat.

2.2.7 Peralatan pembangkitan di PLTA Saguling

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

17

Page 8: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

I. Peralatan Utama

PLTA Saguling terdiri dari empat unit pembangkit dengan total kapasitas

daya terpasang 700,72 MW yang beroperasi untuk memenuhi permintaan listrik

pada saat beban puncak. Bangunan PLTA Saguling terdiri atas bangunan sipil,

peralatan listrik dan gedung serta fasilitas perlengkapannya yang semuanya saling

mendukung dalam menjelaskan fungsinya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA).

Instalasi waduk dan peralatan utama PLTA Saguling:

- Daya Maksimum : 700 MW

- Energi yang dihasilkan pertahun : 2,156 x 103 MWH

1. Bendungan

Bendungan berfungsi membendung aliran sungai sehingga terkumpul

sejumlah air dan digunakan sesuai kebutuhan. Fasilitas bendungan semuanya

diawasi dan dikontrol melalui Dam Control Centre.

Data teknik Bendungan :

Type : Urugan batu inti kedap air

Tinggi : 99.00 m

Elevasi puncak bendungan : 650.20 m

Panjang puncak : 301.40 m

Isi tubuh bendungan : 2.79 Juta m3

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

19

Page 9: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

2. Waduk/Reservoir

Waduk berfungsi untuk mengumpulkan air dari aliran air sungai,

mengumpulkan air dari aliran sungai bertujuan untuk mengumpulkan energi

potensial dari air yang ditampung.Mengumpulkan air pada musim hujan untuk

persediaan dan pemakaian air pada musim kemarau atau waduk beban puncak.

Data teknik Waduk :

Luas waduk : 5.340 Ha

Duga muka air banjir : 645 m

Duga muka air efektif normal : 643 m

Duga muka airefektif rendah : 623 m

Isi seluruhnya : 875 juta m3

Efektif : 611,5 juta m3

3. Pusat Pengendali Bendungan (Dam Control Centre)

Data teknik pusat pengendali bendungan :

Tipe : Concrete (Beton)

Ukuran :

Panjang : 18.00 m

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

Page 10: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

Lebar : 18.00 m

Tinggi : 18.70 m

Alat bantu :

- Sistem peringatan pelepasan debit air

- Sistem Telekomunikasi

- Sistem pemrosesan data DAM

- Alat pemantauan Cuaca (Meteorologi)

- Sistem operasi pintu air dan spillway

- Sistem pemetaan curah hujan

4. Saluran pelimpah/Spillway

Fungsi dari bangunan ini untuk menyalurkan air yang melebihi kapasitas

penampungan. Perkiraan air yang harus dapat dibuang adalah 1,2 kali debit pada

saat air banjir.

Data teknik saluran pelimpah :

Type : Peluncuran dengan pintu aliran samping

Kapasitas : 2400 m3/s

Pintu : 3 pintu dengan lebar 10 m dan tinggi 8.3 m

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

20

Page 11: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

5. Bangunan Pengambil Air/ Water Intake Gate

Bangunan ini digunakan untuk pengambilan air dari tempat penampungan

air ke dalam saluran air yang terletak terpisah dengan bendungan yang dilengkapi

pintu air untuk pengaturan dan saringan untuk mencegah masuknya kotoran-

kotoran yang terbawa oleh aliran air.

Data teknik Bangunan Pengambilan Air :

Type : Menara

Panjang x lebar : 29 m x 50 m

Kapasitas air masuk : Maks 224 m3/s

Pintu :2 buah pintu roler dengan lebar dan

tinggi 5.8 m

6. Terowongan Tekan / Head Race Tunnel

Saluran ini menyalurkan air dari bangunan pengambilan air ke tangki

pendatar dan pipa pesat.

Data teknik Terowongan Tekan :

Type : Terowongan tekan dengan circular

section

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

Page 12: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

Jumlah : 2 buah dan diameter 5.8 m

Panjang terowongan 1 : 4.689.182 m

Panjang terowongan 2 : 4.639.261 m

Debit : Max 224 m3/s

7. Tangki Pendatar Air / Surge Tank

Merupakan suatu tangki atau pipa tegak yang dipasang pada penstock

untuk melindungi saluran pipa pesat dari fluktuasi tekanan air pada saat

jumlah air yang disuplaikan ke turbin berubah dengan tiba – tiba akibat

gerakan yang cepat dari pintu – pintu turbin. Disamping itu surge tank

berfungsi untuk meredam guncangan pipa pesat yang disebabkan oleh

penghentian turbin secara tiba – tiba (Water Hammer).

Gambar 2.2 Surge Tank PLTA Saguling

Data teknik Tangki Pendatar :

Type : Reinforced concentrate Differential

Diameter : 12 m

Tinggi : 103.6 m (no 1) dan 98.6 m (no 2)

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

21

Page 13: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

8. Pipa Pesat / Penstock

Tipe dari pipa pesat adalah pipa baja terbuka dengan cincin penyangga

yang dipasang dari dua tangki pendatar ke hulu gedung pusat pembangkit

listrik. Katup pipa pesat (penstock valve) bertipe kupu – kupu yang

dipasang pada saluran keluar portal terowongan pipa pesat.

Data teknik Pipa Pesat :

Type : reinforced concentrate differential

Jumlah : 2 buah

Panjang pipa 1 : 1.880 m

Diameter dalam : 4.3 m - 2.83 m

Panjang pipa 2 : 1.884 m

Diameter dalam : 4.3 m – 2.83 m

9. Gedung Pusat Pembangkit Listrik

Gedung ini terletak 6 km dari bendungan. Pada gedung ini terdapat turbin,

generator, trafo utama, ruang kendali, dan peralatan bantu lainnya.

Data teknik gedung pusat pembangkit listrik :

Type : semi underground indoor (2 lantai

di atas tanah dan 5 lantai di bawah

tanah)

Panjang : 104.4 m

Lebar : 32.5 m

Tinggi : 42.5 m

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

22

Page 14: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

10. Switch Yard ( Daerah Penghubung Distribusi)

Serandang hubung merupakan terminal dari energi yang keluar dari

transformator pada level tegangan ekstra tinggi untuk kemudian

ditransmisikan.

Data teknik serandang hubung :

Type : 500 kV full GIS (Gas Insulated

Switch gear)

Kapasitas : 550 kV-4000 A

Frekuensi : 50 Hz

Withstand Voltage

- Power frekuensi voltage : 620 kV

- Lighting arrester : 1.550 kV

- Switching surge : 1.175 kV

- Distribusi jaringan : 2 crt ke Gandul, 2 crt ke Bandung

Selatan,2 crt ke Cirata

11. Turbin

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

23

Page 15: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

Turbin ini merupakan mesin konversi energi yang mengkonversi energi

Kinetik air menjadi energi putaran mekanik poros. Jenis turbin pada PLTA

Saguling adalah tipe turbin francis poros vertikal yaitu suatu turbin reaksi

yang aliran air masuknya arah radial yang keluarannya aksial.

Data teknik turbin :

Pihak manufaktur : Toshiba Corporation

Type : Francis dengan poros vertikal.

Jumlah : 4 unit

Kecepatan normal : 333 rpm

Kecepatan jenis : 91.2 m – kW

Faktor kavitasi kritis : 0.030

Debit maksimum : 54.8 m3/s

Nilai getaran maksimum : 0.05

Gaya dorong hidrolik

- Kondisi transien : 500 t

- Kondisi kontinu : 295 t

Tingkat kebisingan : 90 dB ( 1 meter dari barrel )

Kapasitas maksimum : 178.800 kW

Efektif head : max 263.6 m

Pembuangan air (discharge) : max 56 m3/s

Inlet valve : Rotary valve dengan diameter 2.25

m

Governor : electro hydraulic

Efisiensi

- 93.2% untuk output 178.800 MW

- 92.5% untuk output 143.040 MW

- 89.1% untuk output 107.280 MW

- 82.7% untuk output 71.520 MW

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

24

Page 16: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

Bagian – bagian turbin diantaranya :

a) Poros turbin

Poros dipasang sejajar dengan turbin, apabila turbin berputar maka

poros akan berputar untuk menggerakkan alternator. Poros turbin

terbuat dari baja tempa yang dilengkapi dengan protection sleeve.

Protection sleeve ini berfungsi sebagai sekat bagian poros yang

berhubungan dengan air terhadap atmosfer, poros ini juga berfungsi

untuk meneruskan daya yang diperoleh dari runner ke poros alternator.

b) Runner

Runner ditempatkan secara vertical dipusat turbin sejajar dengan poros

dan merupakan bagian yang berputar dari turbin. Fungsi runner adalah

mengubah energi kinetik dan potensial menjadi energi mekanik berupa

poros turbin. Runner terbuat dari baja tuang stain less yang tingkat

korosif dan kehilangan bahan akibat kavitasinya sangat kecil.

c) Spiral Case

Spiral case (rumah keong) berfungsi sebagai pendistribusi air pada

sekeliling sudu pengatur kecepatan dan tekanan yang sama dan

mengarahkan pancaran air yang lepas dari sudu jalan dan diteruskan ke

saluran pembuang. Spiral case terbuat dari besi tuang yang dipasang

dan ditanam pada ring dan guide vane.

12. Generator

Generator adalah suatu peralatn tenaga listrik yang berfungsi mengubah

tenaga mekanis menjadi tenaga listrik. Jenis arah poros generator turbin air

yang dipakai pada PLTA Saguling adalah golongan poros vertikal, yaitu

untuk pembangkit yang mempunyai daya besar atau untuk pembangkit

yang mempunyai putaranrendah.

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

25

Page 17: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

Data teknik generator :

Type : AC Sinkron 3 phase

Kapasitas : 206.1 MVA

Kecepatan Putar : 333 rpm

Frekuensi : 50 Hz

Jumlah generator : 4 unit

Jumlah kutub : 18 kutub

Tegangan : 16.5 KVA/525 KV

Arus : 7.212 A

Eksitasi : Statik

PF : 0.85 lagging

13. Transformator

Transformator adalah suatu alat listrik untuk memindahkan dan mengubah

energi listrik dari suatu lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya

melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-prinsip induksi

elektromagnetik.

Data teknik transformator :

Jumlah : 2 unit

Type : outdoor 3 fasa

Kapasitas : 412.2 MVA / unit

Ratio tegangan : 16.5 KVA / 500 KV

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

Page 18: BAB II Profil Perusahaan (6-27) 2

14. Peralatan Bantu

Peralatan bantu adalah peralatan yang berfungsi untuk mendukung

bekerjanya atau operasinya peralatan utama.

Peralatan-peralatan tersebut antara lain :

a) Katup utama

b) Sistem suplai minyak tekan governor

c) Sistem suplai udara bertekan

d) Sistem pendinginan

e) Sistem pelumasan

f) Sistem drainage

g) Diesel dan generator set dan sebagainya

Teknik Konversi EnergiPoliteknik Negeri Jakarta

26