6-7-tekpan-kuliah-6-dan7-010
TRANSCRIPT
PENGOLAHAN PENGOLAHAN BAHAN/ MATERIALBAHAN/ MATERIAL
ASAL LIMBAH ASAL LIMBAH AGROAGRO INDUSTRIINDUSTRI
KULIAH KULIAH VI & VIIVI & VIIKULIAH KULIAH VI & VIIVI & VII
FERMENTASI/DEFINISI- Cara pengolahan dengan menggunakan jasa mikroba (Kapang, bakteri atau ragi), baik yang ditambahkan dari luar atau secara spontan sudah terdapat dalam bahan bakunya.- Proses kimia dari senyawa-senyawa organik baik dalam keadaan aerob maupun anaerob melalui kerja enzim yang berasal dari mikroorganisma yang dihasilkannya.- Proses pemecahan bahan-bahan organik oleh mikroorganisma sehingga diperoleh bahan-bahan yang diinginkan
Hijauan asal limbah pertanian pada umumnya mengandung serat kasar tinggi
Contoh : - Jerami padi- Ampas tebu dll.
Limbah pertanian berpotensi sebagai sumber bahan pakan yang murah, mudah didapat dan ekonomis, namun memiliki kualitas yang rendah serta memiliki beberapa kelemahan seperti :
-Protein kasar rendah-Serat kasar tinggi-Daya cerna rendah-palatabilitas rendah
Rendahnya daya cerna pada limbah disebabkan karena :Dinding sel tanaman (limbah pertanian) dilindungi oleh ikatan fisika dan kimia sehingga menghambat penetrasi enzim saluran pencernaan.
Ikatan Fisika : Ikatan hidrogen antar molekul-molekul selulosa
Ikatan Kimia : - Ikatan ester antar molekul selulosa dengan molekul hemiselulosa- Ikatan ester antara molekul selulosa
dengan molekul lignin- Ikatan kovalen antara molekul selulosa dengan molekul silika atau antara molekul hemiselulosa
dengan silika.
Teknik pengolahan limbah pertanian dapat dilakukan dengan cara :
1. Fisik : Pemanasan dengan uap panas bertekanan/ steam
2. Kimia : - Perlakuan dengan asam (H2SO4, HCL, CH3COOH, dll )
- Perlakuan dengan basa kuat (NaOH, KOH,dll)
- Perlakuan dengan basa lemah (NH4OH)3. Perlakuan dengan enzim exogen (papain, bromelin)4. Fermentasi (Perlakuan dengan menggunakan mikroorganisma)
I. CARA FERMENTASI
Kelebihan proses fermentasi:Proses biologis berlangsung
secara spontan dan kontinyu sehingga memungkinkan terjadinya degradasi seluruh ikatan yang terdapat pada dinding sel
Perubahan Substrat Selama Proses Fermentasi :
- Komponen Kimia -Asam Amino, Karbohidrat,
Lemak, Mineral, dan Vitamin- pH- Aroma, Flavour
Hal-hal yang harus dipertimbang- kan dalam proses fermentasi :
1. Sifat bahan yang akan diolah yaitu : Ketersediaan, komposisi kimia, nilai manfaat,adanya
anti nutrisi, racun, dll.
2. Sifat enzimatis dari mikroorganisma yang akan digunakan :
Bahan yang mengandung serat kasar tinggi harus memiliki enzim yang beraktivitas selulolitik, seperti β-glukosidase , dll
3. Jenis mikroorganisma yang dipakai :
Bakteri, Ragi, Kapang, atau jamur (mushrom).
Jenis Mikroorganisma yang digunakan akan menentukan proses fermentasi yang dilaksanakan.
4. Jenis/type fermentasi :
- Jenis fermentasi : Fermentasi aerob dan
fermentasi anaerob
-Type fermentasi :Fermentasi substrat padat dan fermentasi substrat cair
Limbah pertanian yang berserat kasar tinggi pada umumnya dilakukan melalui fermentasi substrat padat, karena :
Aplikasi proses lebih sederhana serta penanganan pascapanen lebih mudah, cukup menghentikan proses dengan melakukan pengeringan (dehidrasi).
Faktor-faktor yang berpengaruh pada fermentasi substrat padat :- Dosis inokulum/starter- Temperatur/suhu- Waktu- Laju aerasi oksigen (berkaitan dengan ketebalan substrat dan ukuran partikel)- Kelembaban relatif
Diagram Alir Degradasi Bahan Berserat Kasar Tinggi
Lignoselulosa
Prehidrolisis dan biodegradasi
Selulosa
Biodegradasi
PROTEIN SEL TUNGGAL
Lignin
Xilosa
Fermentasi Xylosa
Etanol
Bio Syrup
Etanol
Asam Asetat Bahan Bakar Minyak
Fermentasi Jerami Padi dengan Jamur Tiram Putih
Jerami Padi
Dicacah Nutrien yang Dibutuhkan JamurSterilisasi
Dinginkan
Inokulasi Jamur
Fermentasi
Panen
Proses Fementasi Anaerob Ampas Tebu Dengan Lactobacillus Acidophilus atau dengan L. Plantarum
Ampas Tebu
Dicacah Inokulasi Dengan Bakteri Anaerob
Dipaking dalam wadah hampa udara
Fermentasi
Panen
II. Cara Kimia1. Perlakuan dengan menggunakan asam
Jenis asam yang biasa digunakan adalahH2SO4, CH3COOH, dan HCOOH
- Hidrolisis asam akan memutuskan/mendegrasi ikatan hidrogen, ester, dan kovalen tergantung pada konsentrasi asam yang digunakan
2. Perlakuan dengan Basa Kuat
- Jenis basa kuat yang biasa digunakan adalah NaOH, KOH.
- Perlakuan dengan basa kuat akan terjadi proses penyabunan/pemasakan, dan dikenal dengan proses soaking
3. Perlakuan dengan Basa Lemah
Jenis Basa yang digunakan adalah NH4OH dan dikenal dengan proses amoniasi
Cara Kimia :- Hanya dapat meningkatkan daya cerna bahan dan tidak dapat meningkatkan palatabilitas.
Hal demikian disebabkan karena setelah bahan diperlakukan diperlukan suatu proses netralisasi dari bahan yang diperlakukan tersebut, akibatnya akan terjadi kehilangan bahan – bahan nutrisi yang dapat meningkatkan palatabilitas.
CARA KIMIA
PERLAKUAN DG MENGGUNAKAN ASAMJENIS ASAM YG BIASA DIGUNAKAN ADALAH: H2SO4, CH3COOH DAN
HCOOHHIDOLISIS ASAM AKAN MEMUTUS / MENDEGRADASI IKATAN HIDROGEN, ESTER DAN KOVALEN, TERGANTUNG PADA KONSENTRASI ASAM YANG
DIGUNAKAN.
PERLAKUAN DENGAN BASA KUATJENIS BASA KUAT YANG BIASA DIGUNAKAN SEPERTI: NAOH, KOH
PERLAKUAN DG BASA KUAT AKAN TERJADI PROSES PENYABUNAN/PEMASAKAN, DAN DIKENAL DENGAN PROSES SOAKING.
PERLAKUAN DENGAN BASA LEMAHJENIS BASA YANG DIGUNAKAN ADALAH NH4OH, DAN DIKENAL DENGAN
PROSES AMONIASI
CARA KIMIAWI : HANYA DAPAT MENINGKATKAN DAYA CERNA BAHAN DAN TIDAK DAPAT
MENINGKATKAN PALATABILITAS, KARENA : SETELAH BAHAN DIPERLAKUKAN, DIPERLUKAN SUATU PROSES NETRALISASI DARI
BAHAN YANG DIPERLAKUKAN TERSEBUT, AKIBATNYA AKAN TERJADI KEHILANGAN BAHAN2 NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN
PALATABILITAS.