5.pl-dual

Upload: fahrudin-zakaria

Post on 04-Feb-2018

370 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    1/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    BAB VI

    PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS

    SENSITIVITAS

    6.1 Teori Dualitas

    Teori dualitas merupakan salah satu konsep programa linier yang

    penting dan menarik ditinjau dari segi teori dan praktisnya. Ide dasar yang

    melatarbelakangi teori ini adalah bahwa setiap persoalan programa linier

    mempunyai suatu programa linier lain yang saling berkaitan yang disebut

    dual, sedemikian sehingga solusi pada persoalan semula (yang disebut

    "primal) juga memberi solusi pada dualnya.

    Pendefinisian dual ini akan tergantung pada jenis pembatas, tanda-

    tanda variabel, dan bentuk optimasi dari persoalan primalnya. Akan tetapi,

    karena setiap persoalan programa linier harus dibuat dalam bentuk standar

    lebih dahulu sebelum modelnya dipecahkan , maka pendefinisian dibawah ini

    akan secara otomatis meliputi ketiga hal di atas.

    Bentuk umum masalah primal dual adalah sebagai berikut :

    Primal :Maksimumkan : z = c1x1+ c2x2+ . + cnxn

    Berdasarkan pembatas :

    a11x1+ a12x2+ . + a1nxnb1

    a21x1+ a22x2+ . + a2nxnb2

    .

    .

    .

    am1x1+ am2x2+ . + amnxnbm

    x1, x2, ., xn 0

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    2/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Dual :

    Minimumkan : w = b1y1+ b2y2+ . + bmym

    Berdasarkan pembatas :

    a11y1+ a21y2+ . + am1ymc1

    a12y1+ a22y2+ . + am2ymc2

    .

    .

    .

    a1ny1+ a2ny2+ . + amnymcn

    y1, y2, . , ym 0

    Kalau kita bandingkan kedua persoalan di atas, ternyata terdapat

    korespondensi antara primal dengan dual sebagai berikut :

    1. Koefisien fungsi tujuan primal menjadi konstanta ruas kanan bagi dual,

    sedangkan konstanta ruas kanan primal menjadi koefisien fungsi tujuan

    bagi dual.

    2. Untuk tiap pembatas primal ada satu variaebl dual, dan untuk setiap

    variabel primal ada satu pembatas dual.

    3. Tanda ketidaksamaan pada pembatas akan bergantung pada fungsi

    tujuannya.

    4. Fungsi tujuan berubah bentuk (maksimasi menjadi minimasi dan

    sebaliknya).

    5. Setiap kolom pada primal berkorespondensi dengan baris (pembatas) pada

    dual.

    6. Setiap baris (pembatas) pada primal berkorespondensi dengan kolom pada

    dual.

    7. Dual dari dual adalah primal.

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    3/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    6.2 Hubungan Primal Dual

    Nilai tujuan dalam suatu pasangan masalah primal dan dual harus

    memenuhi hubungan berikut ini :

    1. Untuk setiap pasangan pemecahan primal dual yang layak

    imasimasalahdalam

    tujuannilai

    maksimasimasalahdalam

    tujuannilai

    min

    2. Di pemecahan optimum untuk kedua masalah

    imasimasalahdalam

    tujuannilai

    maksimasimasalahdalam

    tujuannilai

    min

    Untuk menjelaskan hubungan antara primal dan dual, perhatikan

    ilustrasi berikut ini :

    Primal

    Minimumkan : z = 16x1+ 30x2+ 36x3

    Berdasarkan pembatas :

    2x1+ 3x2+ 2x3 60

    2x1+ 5x2+ 3x3 80

    x1, x2, x3 0

    Soal ini kita selesaikan melalui penyelesaian dualnya, yakni :

    Maksimumkan : w = 60y1+ 80y2

    Berdasarkan pembatas :

    2y1+ 2y2 16

    3y1+ 5y2 30

    2y1+ 3y2 36y1, y2, y3 0

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    4/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Karena soal ini hanya terdiri dari dua choice variabel sehingga dapat

    diselesaikan dengan metode grafis, namun soal ini kita selesaikan dengan

    metode simpleks, sebab dengan cara ini dari tabel akhir dapat kita baca

    jawaban untuk persoalan primalnya. Untuk ini bentuk constraint di atas diubah

    dulu menjadi persamaan dengan memasukkan slack variable t1, t2, dan t3(untuk primal problem ; slack/surplus variable kita pakai lambang S), yakni :

    2y1+ 2y2 + t1 = 16

    3y1+ 5y2 + t2 = 30

    2y1+ 3y2 + t3 = 36

    Sedangkan fungsi objectivenya ditulis dalam bentuk :

    w - 60y1- 80y2+ 0 t1+ 0 t2+ 0 t3= 0

    Dengan demikian penyelesaian dari persoalan diatas adalah sebagai berikut :

    Basis y1 y2 t1 t2 t3 Solusi

    t1 2 2 1 0 0 16

    t2 3 5 0 1 0 30

    t3 2 3 0 0 1 36

    w -60 -80 0 0 0 0

    t1 4/5 0 1 -2/5 0 4

    y2 3/5 1 0 1/5 0 6

    t3 1/5 0 0 -3/5 1 18

    w -12 0 0 0 0 480

    y1 1 0 5/4 -1/2 0 5

    y2 0 1 -3/4 1/2 0 3

    t3 0 0 -1/4 -1/2 1 17

    w 0 0 15 10 0 540

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    5/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Karena pada tabek di atas tidak terdapat lagi entry negatif pada baris w, maka

    tabel ini merupakan tabel akhir dan fungsi objective telah mencapai nilai

    optimal, yakni :

    wmax= 540 untuk y1 = 5 unit, y2 = 3 unit dan t3 = 17 unit, yakni bahan yang tidakterpakai dari konstraint ketiga, sedangkan t1 = t2= 0.

    Dari tabel ini dapat kita baca nilai x1, x2, dan x3 dari primal problem, yakni :

    x1 = entry dari kolom t1 pada baris w, sehingga x1= 15

    x2 = entry dari kolom t2 pada baris w, sehingga x2= 10

    x3 = entry dari kolom t3 pada baris w, sehingga x3= 0

    Nilai shoice variable dari primal ini kalau kita masukkan pada fungsi objective

    dari primal harus cocok = 540, yakni :

    Z = 16x1+ 30x2+ 36x3

    = 16 (5) + 30 (10) + 36 (0) = 540

    zmin = wmax

    6.3 Sifat-sifat Primal Dual yang Penting

    Sifat-sifat primal dua penting untuk dipahami terutama pada saat kita

    membicarakan masalah analisis sensitivitas. Dengan menggunakan sifat-sifat

    ini kita dapat menentukan nilai variabel-variabel tertentu dengan cara yang

    sangat efisien. Ada empat sifat yang perlu diketahui, yaitu :

    Sifat 1 : Menentukan ko efisien fung si tuju an variabel-variabel basis awal.Pada setiap iterasi solusi simpleks, baik primal maupun dual, koefisien

    fungsi tujuan variabel-variabel basis awalnya dapat dicari dengan cara :

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    6/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    a. Mengalikan fungsi tujuan yang original dari variabel-variabel basis pada

    iterasi yang bersangkutan dengan matriks di bawah variabel basis awal

    pada iterasi yang bersangkutan. Koefisien ini biasa disebut simplex

    multiplier.

    multiplier

    simplex

    bersangkuyang

    iterasipadaawal

    basisiabel

    bawahdimatriks

    bersangkuyang

    iterasipadabasisabel

    idarioriginalyang

    tujuanfungsikoefisien

    tan

    var

    tan

    var

    b. Kurangi nilai-nilai simplex multiplier ini dengan fungsi tujuan yang original

    dari variabel-variabel basis awal.

    Sifat 2 : Menentukan koef is ien fungs i tu juan variabel-variabel no nbasis

    awal.

    Pada setiap iterasi dari persoalan primal, koefisien fungsi tujuannya

    dapat ditentukan dengan menyubstitusikan simplex multiplier pada variabel-

    variabel pembatas dari dual, kemudian mencari selisih antara ruas kiri dan ruas

    kanan dari pembatas dual tersebut.

    Sifat 3 : Menentukan n ilai ruas kanan (solu si) dari variabel-variabel basis.

    Pada setiap iterasi, baik primal maupun dual, nilai ruas kanan (kolom

    solusi) variabel-variabel basis pada iterasi yang bersangkutan dapat ditentukan

    dengan cara sebagai berikut :

    basisiabel

    kananruas

    kolommatriks

    original

    kananruas

    kolommatriks

    bersangku

    yangiterasipada

    awalbasisiabel

    bawahdimatrikas

    var

    tan

    var

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    7/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Sifat 4 : Menentukan ko efisien pembatas.

    Pada setiap iterasi, baik primal maupun dual, koefisien pembatas dari

    setiap variabel dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :

    tantan

    var

    bersangkuyang

    iterasipadapembatas

    koefisienkolom

    darikolommatriks

    original

    yangpembatas

    koefisienkolom

    darikolommatriks

    bersangku

    yangiterasipada

    awalbasisiabel

    bawahdimatriks

    Contoh :

    Maksimumkan : z = 4x1+ 6x2+ 2x3

    Berdasarkan pembatas :

    4x14x2 5

    -x1+ 6x2 5

    -x1+ x2+ x3 5

    x1, x2, x3 0

    Salah satu iterasi dari persoalan di atas adalah sebagai berikut :

    Basis x1 X2 x3 S1 S2 S3 Solusi

    x1 j m q 6/20 4/20 0 g

    x2 k n r 1/20 4/20 0 h

    S3 l p s 5/20 0 1 i

    z d e f a b c t

    Tentukanlah harga-harga a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, q, r, s, dan t

    dengan menggunakan sifat-sifat primal dual.

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    8/28

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    9/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    i = 25/4

    4. Sifat 4 :

    00

    1

    11

    4

    1020/5020/420/1

    020/420/6

    j = 1

    k= 0

    l = 0

    01

    0

    16

    4

    1020/5020/420/1

    020/420/6

    m = 0

    n = 1

    p = 0

    1

    0

    0

    1

    0

    0

    1020/5

    020/420/1

    020/420/6

    q = 0

    r = 0

    s = 1

    Dengan demikian, t dapat dicari dengan memasukkan harga-harga g, h dan i

    ke dalam persamaan z, sehingga diperoleh :

    t = 4 (5/2) + 6(5/4) _ 0(25/4)

    t = 70/4

    6.4 Metode Dual Simpleks

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    10/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Apabila pada suatu iterasi kita mendapat persoalan programa linier yang

    sudah optimum (berdasarkan kondisi optimalitas), tetapi belum fisibel (ada

    pembatas nonnegatif yang tidak terpenuhi), maka persoalan tersebut harus

    diselesaikan dengan menggunakan metode dual simpleks. Syarat

    digunakannya metode ini adalah bahwa seluruh pembatas harus merupakanketidaksamaan yang bertanda ( ), sedangkan fungsi tujuan bisa berupa

    maksimasi atau minimasi.

    Pada dasarnya metode dual simpleks ini menggunakan tabel yang sama

    seperti metode simpleks pada primal, tetapi leaving variable dan entering

    variable-nya ditentukan sebagai berikut :

    1. Leaving variable(kondisi fisibilitas)

    Yang menjadi leaving variable pada dual simpleks adalah variabel basis

    yang memiliki harga negatif terbesar. Jika semua variabel basis telah

    berharga positif atau nol, berarti keadaan fisibel telah tercapai.

    2. Entering variable(kondisi optimalitas)

    a. Tentukan perbandingan (rasio) antara koefisien persamaan z dengan

    koefisien persamaan leaving variable. Abaikan penyebut yang positif

    atau nol. Jika semua penyebut berharga positif atau nol, berarti

    persoalan yang bersangkutan tidak memiliki solusi fisibel.

    b. Untuk persoalan minimasi, entering variable adalah variabel dengan

    rasio terkecil, sedangkan untuk persoalan maksimasi, entering variable

    adalah variabel dengan rasio absolut terkecil.

    Contoh :

    Minimumkan : z = 2x1+ x2

    Berdasarkan pembatas :

    3 x1+ x23

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    11/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    4x1+ 3x26

    x1+ 2x23

    x1, x20

    Langkah pertama yang harus dilakukan ialah mengubah arah ketidaksamaan

    pembatas sehingga bertanda ( ), kemudian menambahkan variabel-variabel

    slack.

    Diperoleh formulasi baru sebagai berikut :

    Minimumkan : z = 2x1+ x2

    Berdasarkan pembatas :

    -3x1- x2 + S1 = -3

    -4x1- 3x2 + S2 = -6x1+ 2x2 + S3 = 3

    x1, x2, S1, S2, S30

    Tabel simpleks awalnya adalah :

    Iterasi Basis x1 x2 S1 S2 S3 Solusi

    S1 -3 -1 1 0 0 -3

    0 S2 -4 -3 0 1 0 -6S3 1 2 0 0 1 3

    z -2 -1 0 0 0 0

    Perhatikan bahwa variabel-variabel basis awalnya tidak memberikan solusi

    awal yang fisibel (S1 dan S2 berharga negatif), tetapi koefisien persamaan z

    sudah memenuhi kondisi optimalitas.

    Pada iterasi di atas, S2 (= -6) terpilih sebagai leaving variable, sedangkan

    entering variabledipilih berdasarkan :

    x1 x2 S1 S2 S3

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    12/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Koefisien persamaan z -2 -1 0 0 0

    Koefisien persamaan S2 -4 -3 0 1 0

    Rasio 1/2 1/3 - - -

    Dengan demikian, x2terpilih sebagai entering variable.Langkah berikutnya dilakukan dengan cara seperti biasa.

    Iterasi Basis x1 x2 S1 S2 S3 Solusi

    S1 -5/3 0 1 -1/3 0 -1

    1 x2 4/3 1 0 -1/3 0 2

    S3 5/3 0 0 2/3 1 -1

    z -2/3 0 0 -1/3 0 2

    x1 1 0 -3/5 1/5 0 3/52 x2 0 1 4/5 -3/5 0 6/5

    S3 0 0 -1 1 1 0

    z 0 0 -2/5 -1/5 0 12/5

    Solusi optimal telah tercapai.

    Metode dual simpleks ini juga sangat penting untuk digunakan dalam

    analisis sensitivitas. Sebagai contoh, hal ini akan terjadi apabila suatu

    pembatas baru ditambahkan ke dalam persoalan semula setelah persoalan itu

    mencapai solusi optimum. Apabila ternyata bahwa pembatas baru ini tidak

    terpenuhi oleh solusi optimum yang telah dicapai itu, maka persoalannya akan

    menjadi optimum, tetapi tidak fisibel, sehingga untuk menyelesaikan

    ketidakfisibelannya ini perlu digunakan metode dual simpleks.

    6.5 Analisis Sensitivitas dengan Tabel Simpleks

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    13/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Analisis sensitivitas adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui

    akibat/pengaruh dari perubahan yang terjadi pada parameter-parameter LP

    terhadap solusi optimal yang telah dicapai.

    Ada enam tipe perubahan dalam analisis sensitivitas dengan menggunakan

    tabel simpleks yaitu :1. Perubahan koefisien fungsi tujuan untuk variabel nonbasis.

    2. Perubahan koefisien fungsi tujuan untuk variabel basis.

    3. Perubahan pada ruas kanan suatu pembatas.

    4. Perubahan kolom untuk suatu variabel nonbasis.

    5. Penambahan suatu variabel atau aktivitas baru.

    6. Penambahan suatu pembatas baru.

    Dalam perubahan kasus-kasus di atas digunakan soal LP berikut :

    Maksimumkan : z = 60 x1+ 30 x2+ 20 x3

    Berdasarkan :

    8 x1 + 6 x 2+ x3 48

    4 x1 + 2 x2+ 1,5 x3 20

    2 x1 + 1,5 x2+ 0,5 x3 8

    x1, x2, x3 0

    Tabel optimalnya adalah sebagai berikut :

    BV x1 x2 x3 S1 S2 S3 Solusi

    S1 0 -2 0 1 2 -8 24

    x3 0 -2 1 0 2 -4 8

    x1 1 1,25 0 0 -0,5 1,5 2

    z 0 5 0 0 10 0 280

    Dari tabel ini dapat didefinisikan beberapa hal sebagai berikut :

    BV = 322131 ,,;,, SSxNBVxxS

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    14/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    1;

    3

    2

    2

    1

    3

    1

    xmvektormerupakanyang

    S

    S

    x

    x

    x

    x

    S

    x NBVBV

    1. Perubahan koef is ien fungsi tu juan untuk variabel nonb asis.

    Kasus ini terjadi karena adanya perubahan, baik pada kontribusi

    keuntungan maupun pada kontribusi ongkos dari kegiatan yang

    direpresentasikan oleh variabel nonbasis. Pada contoh soal di atas, satu-

    satunya variabel keputusan nonbasis adalah x2. Saat ini koefisien fungsi tujuan

    x2 adalah c2= 30. Jika c2berubah, bagaimana pengaruhnya terhadap solusi

    optimal ? Harga-harga c2manakah yang menyebabkan BV = 131 ,, xxS tetap

    optimal ?

    Kita tahu bahwa perubahan c2 dari 30 menjadi ( 30 + ) tidak

    mengubah harga B -1dan b. Karena itu, ruas kanan untuk tabel BV, yaitu B-1b,

    tidak akan berubah sehingga BV tetap fisibel. Karena c2 adalah variabel

    nonbasis, maka CBV juga tidak akan berubah. Satu-satunya variabel yang

    koefisien baris 0-nya akan berubah karena perubahan c2ini adalah x2.

    Dengan demikian, BV akan tetap optimal jika c2 0, dan BV akan

    menjadi suboptimal jika c20. Dalam hal terakhir ini, harga z mungkin dapat

    diperbaiki dengan memasukkan x2ke dalam basis.

    Dari contoh soal, kita tahu bahwa :

    5303530

    5,1

    26

    10100

    10100

    5,15,00

    420

    821

    60200

    2

    1

    csehingga

    BC VB

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    15/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Agar c20 dan BV tetap optimal, maka ( 5 - ) harus 0 atau 5.

    Sebaliknya, harga c2akan 0 jika 5 sehingga BV tidak lagi optimal. Artinya,

    jika harga c2 naik atau turun sebesar 5 atau kurang, maka BV akan tetap

    optimal, tetapi jika naik atau turunnya lebih dari 5, maka BV tidak lagi optimal.

    Misalnya, jika c2 = 40, solusi basis saat ini akan menjadi suboptimalkarena c2= -5 sehingga x2akan menjadi entering variable. Untuk mengetahui

    solusi optimal yang baru, lanjutkan perhitungan dengan menggunakan metode

    simpleks seperti biasa.

    2. Perubahan koef is ien fungsi tu juan untuk variabel basis.

    Mengubah koefisien fungsi tujuan variabel basis artinya mengubah CBV

    sehingga beberapa koefisien pada baris 0 dari tabel optimal akan berubah.

    Misalkan c1 berubah dari 60 menjadi ( 60 + ). Maka CBV yang baru

    adalah [ 0 20 (60 + )] sehingga :

    25,1530

    5,1

    2

    6

    5,1105,0100

    .

    :0

    5,1105,0100

    5,15,00

    420

    821

    60200

    22

    1

    2

    1

    caBCca

    menjadibarisKoefisien

    BC

    BV

    BV

    b. Koefisien S2= elemen kedua dari CBVB-1

    = 100,5

    c. Koefisien S3= elemen ketiga dari CBVB-1

    = 10 + 1,5

    Dengan demikian, BV akan tetap optimal jika :

    5 + 1,25 0 atau -4

    100,5 0 atau 20

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    16/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    10 + 1,5 0 atau -(20/3)

    Hal ini berarti bahwa solusi basis saat ini akan tetap optimal sepanjang -4,

    20, dan -(20/3). Jika digambarkan, daerah harga-harga c1 yang

    menyebabkan solusi basis saat ini tetap optimal adalah sebagai berikut :

    -20/3 -(20/3)

    -4 -4

    20 20

    Dengan kata lain, solusi basis saat ini akan tetap optimal jika -4

    20. Artinya, jika c1turun sebesar 4 atau kurang, atau c1naik hingga 20, maka

    solusi basis saat ini akan tetap optimal. Atau, sepanjang 56 = (60 4 ) c

    (60 + 20) = 80, solusi basis saat ini akan tetap optimal, tetapi jika c156 atau

    c180, maka solusi basis saat ini tidak lagi optimal. Jika solusi basis saat ini

    tetap optimal, maka harga variabel keputusannya juga tidak akan berubah

    karena B-1 b tidak berubah. Namun, nilai z optimal tentu saja akan berubah.

    Contoh : jika c1= 70, maka z = 70 (2) + 20 (8) = 300.

    3. Perubahan pada ruas kanan suatu pembatas.

    Dari sifat-sifat primal dual kita tahu bahwa perubahan ruas kanan

    pembatas ini tidak akan mengubahn baris 0 pada tabel optimal sehingga solusi

    basis saat ini tidak akan menjadi suboptimal. Yang mungkin berubah adalah

    ruas kanan pada tabel optimal. Tetapi, sepanjang ruas kanan setiap pembatas

    pada tabel optimal tetap nonnegatif, solusi basis saat ini tetap fisibel dan

    optimal. Dalam hal ini, yang perlu kita lakukan adalah menyubstitusikan harga-harga baru dari variabel keputusan ke dalam persamaan garis z sehingga

    diperoleh harga z yang baru.

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    17/28

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    18/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Misalkan kita mengubah b2menjadi 30. Ruas kanan yang baru adalah

    sebagai berikut :

    Karena x1= -3, sedangkan koefisien fungsi tujuan untuk baris 0 tidak berubah

    (tetap memenuhi syarat optimalitas), maka untuk memperoleh solusi optimal

    yang baru, kita harus mengunakan metode dual simpleks.

    4. Perubahan kolom untuk su atu variabel nonbasis.

    Pada contoh soal, variabel nonbasis adalah x2yang mempunyai kolom :

    5,1

    2

    6

    2a

    Apa yang terjadi jika kolom tersebut berubah menjadi :

    2

    2

    5

    2a

    Kita tahu bahwa perubahan ini tidak akan mengubah baik B ataupun b

    sehingga ruas kanan tabel optimal juga tidak akan berubah. Yang akan

    berubah adalah c2, yaitu jika c20. Tetapi, jika c20, maka solusi basis saat

    ini akan tetap optimal. Dengan berubahnya kolom a2, maka :

    0343

    2

    2

    5

    101002

    c

    Karena c2 0, maka solusi basis saat ini tidak lagi optimal. Kolom a 2 untuk

    pembatas pada tabel optimal menjadi :

    1

    12

    28

    8

    22

    48

    5,15,00

    420

    8211

    1

    3

    1

    bB

    x

    x

    S

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    19/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    2

    4

    7

    2

    2

    5

    5,15,00

    420

    821

    2

    1 aB

    Karena c20, maka x2akan menjadi variabel basis pada solusi optimal yang

    baru.Jika perubahan kolom terjadi pada variabel basis, maka B dan CBV

    mungkin berubah sehingga baria 0 dan ruas kanan dari tabel optimal juga

    mungkin berubah. Dalam hal ini, sebaiknya kita memecahkan kembali

    persoalannya dari awal.

    5. Penambahan suatu variabel atau aktivitas baru.

    Pada situasi tertentu, kita mungkin memproleh kesempatan untukmelakukan satu atau beberapa aktivitas baru. Dalam hal ini, kita harus dapat

    menentukan apakah aktivitas baru ini sebaiknya dilakukan atau tidak, dengan

    mempertimbangkan kebaikan/keburukan aktivitas baru tersebut terhadap solusi

    basis yang telah diperoleh.

    Sebagai contoh, misalkan akan dibuat produk ke-4 sehingga formula

    menjadi :

    Maksimumkan : z = 60 x1+ 30 x2+ 20 x3 + 15 x4

    Berdasarkan :

    8 x1 + 6 x 2+ x3 + x4 48

    4 x1 + 2 x2+ 1,5 x3 + x4 20

    2 x1 + 1,5 x2+ 0,5 x3 + x4 8

    x1, x2, x3, x40

    Kita tahu bahwa ruas kanan seluruh pembatas dan koefisien baris 0 untuk

    variabel yang lama tidak akan berubah. Karena itu, solusi basis saat ini akan

    tetap optimal jika c4 0.

    Dari formulasi di atas kita peroleh :

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    20/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    05151

    1

    1

    101004

    c

    Karena c4 0, maka solusi basis saat ini tetap optimal sehingga produk ke-4

    sebaiknya tidak dibuat. Alasannya adalah karena untuk setiap unit produk ke-4yang dibuat, kita hanya akan mengeluarkan ongkos sebesar 5, tanpa

    memperoleh keuntungan apa-apa.

    6. Penambahan suatu pemb atas baru.

    Jika suatu pembatas baru ditambahkan, maka kita akan berada pada

    salah saru dari ketiga kasus berikut ini :

    Kasus 1 : Solusi optimal saat ini memenuhi pembatas baru.Kasus 2 : Solusi optimal saat ini tidak memenuhi pembatas baru, tetapi

    persoalan tetap mempunyai solusi fisibel.

    Kasus 3 : Pembatas baru menyebabkan persoalan tidak mempunyai solusi

    fisibel.

    Contoh kasus 1 :

    Misalkan pada contoh soal ditambahkan pembatas baru x1 + x2 + x3 11.

    Maka solusi basis saat ini, yaitu x1 = 2, x2 = 0, x3 = 8 dan z = 280 akan

    memenuhi pembatas baru tersebut. Karena solusi basis saat ini tetap fisibel

    dan z tetap 280, maka solusi ini tetap optimal.

    Contoh kasus 2 :

    Misalkan pada contoh soal ditambahkan pembatas x21. Karena saat ini x2=

    0, maka solusi saat ini tidal lagi fisibel. Untuk menentukan solusi optimal yang

    baru, ubahlah ketidaksamaan x21 menjadi persamaan x2S4= 1, kemudian

    kalikan dengan (-1) sehingga diperoleh x2+ S4= -1. Tambahkan pembatas

    ini ke dalam tabel sehingga diperoleh :

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    21/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    BV x1 x2 x3 S1 S2 S3 S4 Solusi

    S1 0 -2 0 1 2 -8 0 24

    x3 0 -2 1 0 2 -4 0 8

    x1 1 1,25 0 0 -0,5 1,5 0 2

    S4 0 -1 0 0 0 0 1 -1z 0 5 0 0 10 0 0 280

    Lakukan dual simpleks sehinga diperoleh tabel optimal :

    BV x1 x2 x3 S1 S2 S3 S4 Solusi

    S1 0 0 0 1 2 -8 -2 26

    x3 0 0 1 0 2 -4 -2 10

    x1 1 0 0 0 -0,5 1,5 1,25 0,75x2 0 1 0 0 0 0 -1 1

    z 0 0 0 0 10 10 5 275

    Maka, jika pembatas x2 1 ditambahkan terhadap persoalan semula, solusi

    optimal akan menjadi z = 275, x3= 10, x1= 0,75, dan x2= 1.

    Contoh kasus 3 :Misalkan pada contoh soal ditambahkan pembatas x1 + x2 12 sehingga

    diperoleh x1+ x2S4= 12 atau x1x2+ S4= - 12. Tabelnya menjadi :

    BV x1 x2 x3 S1 S2 S3 S4 Solusi

    S1 0 -2 0 1 2 -8 0 24

    x3 0 -2 1 0 2 -4 0 8

    x1 1 1,25 0 0 -0,5 1,5 0 2

    S4 0 -1 0 0 0 0 1 -12

    z 0 5 0 0 10 0 0 280

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    22/28

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    23/28

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    24/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    b. Bagaimana jawaban optimum yang baru jika koefisien ruas kanan

    persamaan semula diubah

    130

    110

    20

    100

    120

    15

    menjadidari

    c. Bagaimana jika fungsi objectivenya menjadi

    z = 6x1+ 5x2+ 9x3+ 12x4

    d. Bagaimanakah jawaban optimum yang baru jika ditambahkan variabel

    baru x5yang mempunyai koefisien sebagai berikut :

    - dalam fungsi objective = 13 ?

    - dalam fungsi konstrain :

    18

    1

    1

    2. Sebuah persoalan diformulasikan sebagai berikut :

    Maksimumkan : z = 2x1+ 4x2+ x3

    Berdasarkan :

    2x1+ 3x2 - 2x3 12

    2x1+ x2+ x3 10

    2x1+ 2x2+ x3 16

    x1, x2,x3 0

    Pada suatu iterasi diperoleh keadaan sebagai berikut :

    Basis x1 x2 x3 S1 S2 S3 Solusi

    x2 1/2 0 0 6

    S2 -1/2 1 0 4

    S3 -1 0 1 4

    z 2 0 0

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    25/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    Dengan mempergunakan sifat-sifat primal dual, lengkapilah iterasi di atas,

    dan lanjutkan untuk mendapatkan nilai z maksimum. Tentukan variabel

    basis optimum.

    3. Perhatikan persoalan di bawah ini :Maksimumkan : z = 3x1+ 2x2

    Berdasarkan :

    x1+ 2x2 6

    2x1+ x2 8

    -x1+ x2 1

    x2 2

    x1, x2 0

    Jika jawaban optimum persoalan di atas adalah :

    Basis x1 x2 S1 S2 S3 S4 Solusi

    x1 0 1 2/3 -1/3 0 0 4/3

    x2 1 0 -1/3 2/3 0 0 10/3

    S3 0 0 -1 1 1 0 3

    S4 0 0 -2/3 1/3 0 1 2/3z 0 0 1/3 4/3 0 0 38/3

    Bagaimanakah jawaban optimum yang baru jika :

    a. Ruas kanan dari pembatas ke-1 dan ke-2 masing-masing menjadi 7 dan

    4 ?

    b. Ditambahkan pembatas baru x1 4 ?

    c. Fungsi tujuan berubah menjadi z = 3x1+ 2x2d. Ditambahkan variabel baru x3 dengan koefisien pada fungsi tujuan

    sebesar 3/2, sedangkan koefisien pada konstrain ke-1, ke-2, dan ke-3

    masing-masing adalah 3/4, 3/4, dan1 dimana x2 0

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    26/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    4. Perhatikan persoalan program linier di bawah ini :

    Maksimumkan : z = 5x1+ 2x2+ 3x3

    Berdasarkan :

    x1+ 5x2 + 2x3 = 30

    x1 - 5x2 - 6x3 40x1, x2,x3 0

    Jika solusi optimum persoalan di ats adalah :

    Basis x1 x2 x3 A1 S1 Solusi

    x1 1 5 2 1 0 30

    S1 0 -10 -8 -1 1 10

    z 0 23 7 5+M 0 150

    Bagaimanakah persoalan dualnya, dan berapakah solusi optimum variabel-

    variabel dual tersebut ?

    5. Formulasi suatu persoalan programa linier adalah sebagai berikut :

    Maksimumkan : z = ax1+ bx2+ cx3+ dx4+ ex5

    Berdasarkan :

    a1x1+ b1x2+ c1x3+ d1x4+ e1x5 F

    a2x1+ b2x2+ c2x3+ d2x4+ e2x5 G

    a. Jika iterasi optimum dari persoalan di atas adalah :

    Basis x1 x2 x3 x4 x5 S1 S2 Solusi

    x5 -54/138 0 30/138 60/138 1 24/138 -1/23 114/138

    x2 -15/23 1 16/23 9/23 0 -1/23 6/23 323/23

    z 630/138 0 294/138 36/138 0 456/138 119/23 49362/138

    Bagaimanakah formulasi persoalan ini yang sebenarnya ?

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    27/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    b. Jika pada solusi optimum itu ditambahkan konstrain baru

    6x1+ 2x2 + 2x3 + 2x4 + 2x5 40 bagaimanakah solusi optimum yang

    baru ?

    6. Tentukan dual dari persoalan berikut :

    Maksimumkan : z = 36x1+ 28x2+ 32x3

    Berdasarkan :

    2x1+ 2x2 + 8x3 30

    3x1+ 2x2 + 2x3 40

    x1, x2,x3 0

    Kemudian selesaikan soal ini dan tunjukkan marginal value dari bahan baku

    pada konstraint pertama dan kedua.

    7. Tentukan dual dari persoalan berikut :

    Minimumkan : z = 40x1+ 20x2+ 60x3

    Berdasarkan :

    2x1+ 4x2 + 10x3 24

    5x1+ x2 + 5x3 8

    x1, x2,x3 0

    Kemudian selesaikan dualnya dengan metode Simplex dan tunjukkan

    marginal value dari konstraint pertama dan kedua.

    8. Sebuah perusahaan memproduksi jaket dan tas kulit. Sebuah jaket

    memerlukan 8 meter persegi kulit dan sebuah tas hanya menggunakan 3

    meter persegi. Persyaratan kerja untuk kedua produk tersebut masing-

  • 7/21/2019 5.PL-Dual

    28/28

    Programa Linier : Dual i tas dan A nal is is Sensi t iv i tas

    masing adalah 12 jam dan 4 jam. Harga pembelian kulit adalah $8 per

    meter persegi dan biaya tenaga kerja diperkirakan sebesar $15 per jam.

    Persediaan kulit mingguan saat ini dan tenaga kerja dibatasi sampai 1200

    meter persegi dan 1800 jam. Perusahaan menjual jaket dan tas masing-

    masing dengan harga $350 dan $ 120. Tujuannya adalah untukmenentukan jadwal produksi yang memaksimumkan pendapatan bersih.

    Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk mmeperluas produksinya.

    Berapa harga pembelian maksimum yang harus dibayar perusahaan untuk

    kulit ? Untuk tenaga kerja ?

    9. Tentukan dual dari persoalan dibawah ini :

    Minimumkan : z = 12x1+ 26x2+ 80x3

    Berdasarkan :

    2x1+ 6x2 + 5x3 4

    4x1+ 2x2 + x3 10

    x1+ x2 + 2x3 6

    x1, x2,x3 0

    10. Tunjukkan bahwa persoalan yang diberikan pada soal No. 9 memiliki nilai

    optimal yang sama seperti dualnya dengan memecahkan kedua persoalan

    ini secara langsung.