5.bab iii

31
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Manna, Jalan Pangeran Duayu Kabupaten Bengkulu Selatan. Waktu pelaksanaan penelitian di semester genap tahun pelajaran 2010/2011 selama + 3 bulan, yaitu pada bulan Maret s.d. Mei 2011. Pada bulan Maret dilakukan penelitian pendahuluan, yang fungsinya untuk mencari informasi dan fakta mengenai pembelajaran di lokasi penelitian, kemudian menentukan subyek penelitian dengan cara memilih sampel secara sederhana, yaitu dengan berdialog dengan guru yang mengajar mata pelajaran TIK di kelas X. Dari hasil dialog ini maka disepakati bahwa kelas X.5 merupakan kelas yang dipilih menjadi sasaran penelitian. Lalu pada bulan berikutnya dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Kegiatannya

Upload: anta-santai-kayadipantai

Post on 25-Jul-2015

437 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5.BAB III

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Manna, Jalan

Pangeran Duayu Kabupaten Bengkulu Selatan. Waktu pelaksanaan

penelitian di semester genap tahun pelajaran 2010/2011 selama + 3 bulan,

yaitu pada bulan Maret s.d. Mei 2011. Pada bulan Maret dilakukan penelitian

pendahuluan, yang fungsinya untuk mencari informasi dan fakta mengenai

pembelajaran di lokasi penelitian, kemudian menentukan subyek penelitian

dengan cara memilih sampel secara sederhana, yaitu dengan berdialog

dengan guru yang mengajar mata pelajaran TIK di kelas X. Dari hasil dialog

ini maka disepakati bahwa kelas X.5 merupakan kelas yang dipilih menjadi

sasaran penelitian. Lalu pada bulan berikutnya dilakukan perencanaan dan

pelaksanaan penelitian. Kegiatannya meliputi, menyiapkan instrumen,

menentukan waktu, dan melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

B. Subyek Penelitian

Penelitian ini melibatkan siswa kelas X.5 MAN Manna yang berjumlah 20

orang, terdiri dari 4 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan

sebagai subyek penelitian. Siswa dalam kelas ini mempunyai kreativitas dan

48

Page 2: 5.BAB III

49

motivasi serta prestasi belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan

Komunikasi tergolong rendah dilihat dari nilai harian, baik dari aspek

pengetahuan maupun keterampilannya. Selain siswa subyek penelitian juga

guru yang mengajar mata pelajaran TIK di kelas X.5 MAN Manna. Guru

diikutsertakan dalam penelitian sebagai subjek yang melakukan tindakan ,

yang diamati, sekaligus yang diminta untuk merefleksikan hasil pengalaman

selama melakukan tindakan (Arikunto, 2010 : 132). Penentuan kelas X.5

sebagai kelas yang menjadi sampel penelitian berdasarkan hasil observasi

pendahuluan bersama guru Mata Pelajaran TIK Kelas X.5.

C. Peran Peneliti

Dalam Penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru yang mengajar

Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas X.5. Menurut

Arikunto (2010: 138) Secara ideal penelitian tindakan sebetulnya dilakukan

secara berpasangan, karena adanya upaya untuk mengurangi unsur

subyektifitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan.

Dengan dasar pemikiran ini maka penelitian ini akan menempatkan peneliti

sebagai kolaborator.

D. Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dengan menggunakan

lembar observasi dan test. Lembar observasi digunakan untuk mengambil

data pelaksanaan pembelajaran. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan

Page 3: 5.BAB III

50

kolaborator/peneliti selama pelaksanaan tindakan di tiap siklus. Data prestasi

belajar siswa diperoleh dari siswa dengan memberikan tes kepada siswa di

akhir siklus setelah dilakukannya tindakan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi untuk mengambil

data aktivitas guru dan siswa dikelas. Tes untuk memperoleh data tentang

prestasi belajar siswa. Sebagai instrumen utama dalam penelitian ini adalah

peneliti sendiri, karena menurut Nasution dalam Sugiyono (2009:307) peneliti

sebagai alat yang peka dan mampu menyesuaikan diri, juga dapat segera

menganalisis data yang diperoleh dan menyimpulkannya.

F. Rancangan Siklus Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menggunakan Model Penelitian Tindakan

Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan

tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek-praktek

pembelajaran di kelas secara professional, Arikunto (2009: 67).

Melihat Model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin dalam Arikunto

(2010:131) bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok

yaitu : (a) perencanaan atau planning, (b) tindakan atau acting, (c)

pengamatan atau observing, dan (d) refleksi atau reflecting. Dari Model dan

pengertian yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini menggunakan

Page 4: 5.BAB III

51

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari Arikunto yang dilaksanakan

dalam beberapa siklus. Tiap siklus terdiri dari tahapan-tahapan seperti

berikut ini :

1. Perencanaan Tindakan

2. Pelaksanaan Tindakan

3. Tahap Observasi

4. Refleksi.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas tersebut membentuk

sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali kelangkah

semula. Jadi satu siklus dimulai dari tahap perencanaan tindakan hingga

tahap refleksi.

Gambar 3.1Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto,2008:16)

Page 5: 5.BAB III

52

Secara detail akan dijabarkan tahapan penelitian pada siklus satu,

sementara tahapan pada siklus kedua dan seterusnya akan menyesuaikan

dengan perkembangan yang dialami siswa setelah mendapatkan perlakuan

di siklus pertama. Detail tahapa di siklus pertama adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Tindakan

Sebelum tindakan dilakukan, dibuat perencanaan awal untuk siklus

pertama antara lain sebagai berikut :

a. Identifikasi masalah

Hal yang dilakukan pertama kali untuk memulai proses siklus PTK

secara keseluruhan adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada

seputar proses belajar mengajar Mata Pelajaran TIK di Kelas X.5 MAN

Manna. Dari hasil observasi awal didapatkan beberapa permasalahan

yang dikaitkan dengan tujuan belajar yaitu untuk memenuhi standar

kompetensi proses belajar mengajar M.P TIK untuk semester ganjil

dalam hal ini adalah penguasaan perangkat lunak pengolah kata

Microsoft Word. Beberapa permasalahan yang berhasil ditemukan

antara lain :

1) Sebagian besar siswa masih belum mengerti dan memahami

perangkat lunak pengolah kata yang bisaa dipergunakan sehari-

hari dalam hal ini adalah program Microsoft Word.

2) Pemanfaatan laboratorium komputer yang terdapat di kampus

MAN Manna masih belum maksimal terbukti dari kekurang tahuan

Page 6: 5.BAB III

53

siswa mengenai bagian-bagian dari keseluruhan perangkat keras

komputer yang bisaa digunakan untuk mengoperasikannya.

Dari permasalahan yang berhasil diungkap tersebut maka peneliti

kemudian merumuskan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) untuk

siklus pertama yang tujuannya adalah untuk mengenalkan siswa

tentang perangkat keras komputer dasar yang digunakan untuk

mengoperasikan komputer serta pengenalan terhadap perangkat lunak

pengolah kata Microsoft Word.

b. Merancang lembar tes kemampuan siswa

Tes yang diberikan adalah tes tertulis yang terdiri dari tes awal dan tes

akhir. Tes awal atau biasa disebut pre-test diberikan kepada siswa

diawal pertemuan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh

siswa tentang materi yang nantinya akan disampaikan oleh peneliti.

Sementara tes akhir diberikan di akhir siklus untuk mengetahui

perkembangan yang telah didapatkan oleh siswa.

c. Mempersiapkan materi pelajaran

Materi pelajaran yang diberikan adalah pengenalan dan penguasaan

perangkat lunak pengolah kata Microsoft Word, didalamnya

direncanakan materi yang disampaikan secara verbal, maupun secara

praktek untuk nantinya dipahami dan dipraktekkan oleh siswa dalam

kegiatan praktek di ruang komputer.

Page 7: 5.BAB III

54

d. Memberikan penjelasan

Penjelasan kepada siswa mengenai metode pembelajaran penugasan

terstruktur yang nantinya akan diberikan oleh guru sebagai perlakuan

kepada siswa.

2. Pelaksanaan Tindakan

a. Kegiatan Awal

Rencana kegiatan awal siklus pertama antara lain :

1) Guru memberikan salam

2) Guru mengenalkan materi pelajaran perangkat lunak pengolah kata

Microsoft Word

3) Guru memberikan tes awal kepada siswa

b. Kegiatan Inti

Rencana kegiatan inti siklus pertama antara lain :

1) Guru memberikan materi tentang perangkat lunak pengolah kata

Microsoft Word

2) Guru memberikan penugasan terstruktur tentang materi yang telah

disampaikan

3) Guru berkeliling untuk melihat keaktifan dan kemampuan siswa

4) Guru berdiskusi dengan siswa tentang kesulitan yang dialami oleh

siswa

Page 8: 5.BAB III

55

5) Guru memberikan tes akhir pada siklus pertama untuk mengetahui

dampak dari pemberian perlakuan penugasan terstruktur terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa

3. Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan seorang rekan pengamat selama

jalannya penelitian di kelas dengan objek penelitian adalah keaktifan

siswa dan efektivitas metode pembelajaran.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan di akhir siklus pertama, dilakukan oleh peneliti bersama

guru dan rekan pengamat untuk melihat apakah metode pembelajaran

yang diberikan kepada siswa sudah mencapai tujuan atau belum, serta

berbagai kendala / hambatan yang dialami selama siklus pertama

berlangsung.

Hasil refleksi dari siklus pertama ini kemudian menjadi bahan referensi

bagi peneliti untuk menyusun rencana proses pembelajaran siklus kedua

dengan tujuan untuk menyempurnakan berbagai hal yang masih mengalami

hambatan di siklus pertama.

Page 9: 5.BAB III

56

G. Teknik Analisis Data

Data yang dibutuhkan untuk dapat melakukan penilaian efektivitas

penerapan metode penugasan terstruktur antara lain :

1) Data keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang antara

lain meliputi :

a. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran

b. Keaktifan dalam mencatat materi pelajaran

c. Reaksis siswa dalam menerima tugas

d. Kemampuan siswa dalam berdiskusi

e. Kemampuan siswa dalam melaksanakan praktik materi

2) Data Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran

a. Penguasaan materi

b. Cara penyampaian materi

c. Waktu dalam penyampaian materi

d. Kemampuan guru dalam berdiskusi dengan siswa

e. Kemampuan guru dalam mempraktekkan materi yang diberikan

3) Data prestasi belajar siswa

Prestasi belajar siswa yang didapat dari hasil tes per-siklus : tes pada

siklus 1, tes siklus 2, tes siklus 3 dan tes akhir pada siklus 4

Untuk dapat memperoleh data seperti yang sudah diuraikan sebelumnya,

maka dibutuhkan instrumen pengambilan data yang antara lain terdiri dari :

Page 10: 5.BAB III

57

1. Lembar tes siswa

Lembar tes siswa digunakan dalam rangka untuk mengetahui

kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan.

Lembar tes ini diberikan kepada siswa diawal siklus dan diakhir siklus

guna mengetahui perkembangan siswa dalam penguasaan materi.

Terdapat dalam Lampiran 1.

2. Lembar observasi guru

Lembar observasi guru digunakan untuk mengetahui kinerja guru dalam

proses pembelajaran sehingga diketahui kemampuan guru dalam

menguasai materi dan mengaplikasikannya di kelas.

Pengisian lembar observasi dilakukan oleh pengamat dengan

memmberi tanda centang () pada pilihan yang sesuai. Skala penilaian

1-5. Indikator penilaian dan deskriptor dapat dilihat pada Lampiran 2.

3. Lembar observasi siswa

Lembar observasi siswa digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran TIK yang disampaikan selama proses

penelitian berlangsung.

Pengisian lembar observasi siswa dilakukan oleh guru/kolaborator

sebagai pengamat selama proses pembelajaran berlangsung dengan

mencentang deskriptor yang sesuai. Skala penilaian 1-5. Indikator

penilaian dan deskriptor dapat dilihat pada Lampiran 3.

Page 11: 5.BAB III

58

Analisis yang digunakan dalam melakukan penilaian efektivitas

pembelajaran Microsoft Word dengan metode penugasan terstruktur ini terdiri

dari analisis data hasil observasi yang dilakukan secara deskriptif untuk data

kualitatif, dan analisis data kuantitatif untuk melakukan penilaian terhadap

prestasi belajar siswa dan peningkatannya.

1. Analisis Data Hasil Observasi

Analisis yang digunakan untuk menilai hasil observasi adalah analisis

deskripsi kuantitatif, yaitu metode analisis penggambaran kondisi obyek

penelitian dengan mengkualifikasikan masing-masing kondisi kedalam kelas

skor yang telah ditentukan sesuai dengan justifikasi kondisi seperti yang

sebelumnya sudah disampaikan.

a. Analisis Data Observasi Siswa

Data yang dianalisis adalah data observasi siswa dengan rumus

perhitungan sebagai berikut :

1. Setiap indikator penilaian diberikan range nilai 1- 5

2. Rumus analisis data hasil observasi: K= jumlahskor setiap siswajumlahindikator

Keterangan :

K = Keaktifan siswa dari hasil observasi

(Sudjana,2005:13)

Untuk melihat keaktifan siswa dalam proses belajar dilakukan analisis

skoring dengan asumsi sebagai berikut :

Page 12: 5.BAB III

59

3. Jumlah skor terendah = 5

4. Jumlah skor tertinggi = 25

5. Jumlah kelas klasifikasi = 5

6. Interval masing-masing kelas : x=a−bn

Keterangan :

x = interval kelas

a = jumlah skor tertinggi

b = jumlah skor terendah

n = banyaknya kelas

dari rumus perhitungan tersebut, didapatkan interval kelas sebagai

berikut : i¿ a−bn

i¿ (5x 5 )−(5 x1)5

i¿ 205

i=4

Dengan demikian klasifikasi kelas untuk masing-masing kriteria

adalah :

Nilai 1 = Sangat rendah = 5 - 9

Nilai 2 = Rendah = 9,1 - 13

Nilai 3 = Cukup = 13,1 - 17

Nilai 4 = Tinggi = 17,1 - 21

Page 13: 5.BAB III

60

Nilai 5 = Sangat tinggi = 21,1 – 25

7. Untuk mengetahui rata-rata data hasil observasi siswa :

RN= jumlah skor seluruhsiswajumlah siswa

Keterangan :

RN = Rata-rata nilai hasil observasi siswa (Sudjana,2005:13)

b. Analisis Data Observasi Guru

Data yang dianalisis adalah data observasi guru dengan rumus

perhitungan sebagai berikut :

1. Setiap indikator penilaian diberikan range nilai 1- 5

2. Rumus analisis data hasil observasi :

KG= jumlah skor observasi gurujumlahindikator

Keterangan :

KG = Kinerja Guru dari hasil observasi (Sudjana, 2005:13)

Analisis data hasil observasi guru ini digunakan untuk mengetahui

keefektifan metode pembelajaran guru. Analisis skoring yang

digunakan untuk menilai keefektifan metode pembelajaran, akan

menghasilkan nilai skor yang selanjutnya akan dimasukkan kedalam

klasifikasi skor yang dibuat oleh peneliti.

Klasifikasi skor hasil observasi guru dibagi menjadi 5 kelas yaitu :

Sangat rendah = 1

Rendah = 2

Page 14: 5.BAB III

61

Cukup = 3

Tinggi = 4

Sangat tinggi = 5

Selanjutnya dilakukan adalah memasukkan skor total hasil observasi

guru kedalam kelas interval. Rumus untuk mencari kelas interval

adalah : x=a−bn

Keterangan :

x = interval kelas

a = jumlah skor tertinggi

b = jumlah skor terendah

n = banyaknya kelas

dari rumus perhitungan tersebut, maka interval kelasnya : x=a−bn

x=(5 x5 )−(5 x1)

5

x=25−55

x=205

x=4

Dengan demikian klasifikasi untuk masing-masing kelas adalah :

Sangat rendah = 5 - 9

Rendah = 9,1 - 13

Cukup = 13,1 - 17

Page 15: 5.BAB III

62

Tinggi = 17,1 - 21

Sangat tinggi = 21,1 – 25

c. Analisis Prestasi Belajar

Analisis Prestasi Belajar digunakan untuk melihat prestasi siswa serta

peningkatan prestasi belajar yang dialami dengan membandingkan

hasil tes awal dengan tes akhir. Data ini dianalisis dengan

menggunakan nilai-nilai rata-rata siswa, dan ketuntasan belajar.

1. Nilai rata-rata siswa : X=∑xN

Keterangan :

X = Nilai rata-rata siswa pada akhir pembelajaran

Σ x = Jumlah nilai siswa pada hasil pre-test dan post-test

N = Banyaknya siswa (Sudjana, 2005:10)

Asumsi yang digunakan untuk menentukan skor nilai rata-rata siswa

adalah :

nilai rata-rata terendah = 0

nilai rata-rata tertinggi = 100

kelas skor = 5

Interval kelas diambil dari rumus perhitungan :

Page 16: 5.BAB III

63

i=a−bn

i=100−05

i=1005

i=20

Keterangan :

i = interval kelas

a = nilai rata-rata tertinggi

b = nilai rata – rata terendah

n = jumlah kelas

Klasifikasi kelas :

1 = sangat rendah = 0 - 20

2 = rendah = 21 – 40

3 = cukup = 41 - 60

4 = tinggi = 61 – 80

5 = sangat tinggi = 81 – 100

2. Persentase ketuntasan belajar : KB = Nsnx100%

Keterangan :

KB = Ketuntasan Belajar

Page 17: 5.BAB III

64

Ns = Jumlah siswa yang mendapat nilai ≥ nilai KKM

n = Jumlah siswa (Sudjana, 2005:10)

Asumsi yang digunakan untuk menentukan skor presentase

kelulusan siswa adalah :

Presentase terendah = 0%

Presentase tertinggi = 100%

kelas skor = 5

Interval kelas diambil dari rumus perhitungan :

x=a−bn

x=100−05

x=1005

x=20

Klasifikasi kelas :

1 = sangat rendah = 0% - 20%

2 = rendah = 21% - 40%

3 = cukup = 41% - 60%

4 = tinggi = 61% - 80%

5 = sangat tinggi = 81% - 100%

Page 18: 5.BAB III

65

3. Menggunakan rumus T (test)

t0=

M 1−M2

SE M1−M 2

Keterangan :

t 0 = T test

M 1 = Rata-rata nilai siklus 1

M 2 = Rata-rata nilai siklus 2

SEM1 = Standar error siklus 1

SEM2 = Standar error siklus 2

( Sudijono dalam Februani, 2010 : 20)

d. Analisis Tingkat Efektifitas Metode Penugasan Terstruktur

Analisis tingkat efektivitas metode penugasan terstruktur ini digunakan

untuk melihat apakah metode pembelajaran yang dilakukan sudah

efektif atau belum.

Untuk dapat melihat tingkat efektivitas metode pembelajaran maka

setiap variabel yang digunakan sebelumnya dijadikan sebagai variabel

Page 19: 5.BAB III

66

penentu, lalu mengklasifikasikan hasil perhitungan kedalam kelas yang

sebelumnya telah ditentukan intervalnya.

Dari hasil analisis perhitungan sebelumnya didapatkan beberapa

ketentuan sebagai berikut :

1. Variabel Analisis Hasil Observasi

a. Indikator Hasil Observasi Siswa

Perhitungan untuk mengetahui hasil observasi siswa secara

keseluruhan dari 4 siklus yang dilakukan, menggunakan rumus

perhitungan : K= k 1+k 2+k3+k 44

Keterangan :

K = Keaktifan Siswa

k1 = keaktifan siswa pada siklus 1

k2 = keaktifan siswa pada siklus 2

k3 = keaktifan siswa pada siklus 3

k4 = keaktifan siswa pada siklus 4

Kriteria penilaian sebagai berikut :

1) Ketentuan skor,

Skor terendah = 1

Skor tertinggi = 4

Page 20: 5.BAB III

67

2) Kelas skor = 5

3) Interval kelas

Rumus perhitungan interval, i=a−bn

i=4−15

i=35

i=0,6

Sehingga kelas interval masing-masing kelas :

Sangat rendah = 1 – 1,6 = skor 1

Rendah = 1,7 – 2,2 = skor 2

Cukup = 2,3 – 2,8 = skor 3

Tinggi = 2,9 – 3,4 = skor 4

Sangat tinggi = 3,5 – 4 = skor 5

b. Indikator Hasil Observasi Guru

Perhitungan untuk mengetahui hasil observasi siswa secara

keseluruhan dari 4 siklus yang dilakukan, menggunakan rumus

perhitungan : KG= kg1+kg2+kg3+kg 44

Keterangan :

Page 21: 5.BAB III

68

MK = Kinerja Guru

ep1 = kinerja guru pada siklus 1

ep 2 = kinerja guru pada siklus 2

ep 3 = kinerja guru pada siklus 3

ep 4 = kinerja guru pada siklus 4

Kriteria penilaian sebagai berikut :

1) Ketentuan skor,

Skor terendah = 1

Skor tertinggi = 4

Kelas skor = 5

Interval kelas

Rumus perhitungan interval, i=a−bn

i=4−15

i=35

i=0,6

Sehingga kelas interval masing-masing kelas :

Sangat rendah = 1 – 1,6 = skor 1

Rendah = 1,7 – 2,2 = skor 2

Page 22: 5.BAB III

69

Cukup = 2,3 – 2,8 = skor 3

Tinggi = 2,9 – 3,4 = skor 4

Sangat tinggi = 3,5 – 4 = skor 5

2. Variabel Analisis Prestasi Belajar

a. Indikator nilai rata-rata siswa

Skor terendah = 1

Skor tertinggi = 5

b. Indikator Presentase Kelulusan Belajar

Skor terendah = 1

Skor tertinggi = 5

Kelas klasifikasi dari analisis tingkat keefektifan ini terdiri dari 5 kelas

yaitu :

1 = sangat tidak efektif

2 = tidak efektif

3 = cukup efektif

4 = efektif

5 = sangat efektif

Interval dari kelas klasifikasi ditentukan dengan rumus berikut :

x=a−bn

Page 23: 5.BAB III

70

Keterangan :

x = interval kelas

a = jumlah skor tertinggi

b = jumlah skor terendah

n = banyaknya kelas

Dari rumus perhitungan tersebut, didapatkan interval kelas sebagai

berikut :

x=a−bn

x=(4 x 5 )−(4 x1)

5

x=20−45

x=165

x=3,2

Dengan demikian klasifikasi untuk masing-masing kriteria adalah :

Skor 1 = Sangat tidak efektif = 4 – 7,2

Skor 2 = Tidak efektif = 7,3 – 10,4

Skor 3 = Cukup efektif = 10,5 – 13,6

Skor 4 = Efektif = 13,7 – 16,8

Skor 5 = Sangat efektif = 16,9 - 20