5215097004,haryadi,jpevote,thn lulus 096 efektivitas program psg di pt
TRANSCRIPT
Page 1
EFEKTIVITAS PROGRAM PSG di PT. SCHNEIDER ELECTRIC PADA
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI
26 JAKARTA
Rizeki Pambudi
Alumni angkatan 2012 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Bambang Dharmaputra
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika
Edy Sutadi
Dosen Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Haryadi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Noreg 5215097004
Abstract
The purpose of the research-grade student know the opinion of the participants XIII PSG in PT.
Schneider Electric, and the opinion of the instructor in PT. Schneider Electric.
Place of study in PT. Schneider Electric is located in Jalan Raya Pulo Buaran Blok III. Kav EE, 2-3-6.
From January to December 2011 and SMK Negeri 26 Jakarta at Jalan Balai Pustaka I, Rawamangun,
East Jakarta. From May 2011 until January 2012. The method used is descriptive qualitative surveys.
PSG student opinion; XIII grades PSG participant are less able to do the job that the cognitive
perspective, student can only do background work in the areas of psychomotor. Of the opinion that
employee background SMK Negeri 26 Jakarta graduates who worked at PT. Schneider Electric; PSG
student participants are not qualified enough and have not experienced in the job competency cognitive
perspective. Of opinion the instructor in PT. Schneider Electric; is not qualified enough and did not fully
versed in the realm of competence insight cognitive work. As well as student participant PSG less,
especially in terms of attitude or aspect of insight affective. PSG competency attaiment has not fully
competent or effective against all three sphere, cognitive, psychomotorvand affective.
Kata Kunci: pendapat responden, siswa peserta PSG.
PENDAHULUAN
Kurangnya keterampilan hidup
dalam menghadapi tuntutan dunia kerja
seringkali menjadi kendala, terlebih bagi
mereka yang baru lulus dari masa
pendidikan. Hal tersebut dikarenakan
dunia kerja menganggap belum cukupnya
pengalaman pencari kerja sehingga belum
siap pakai melainkan perlu dilatih terlebih
dahulu. Menurut Sirageldin, terdapat 4
(empat) faktor yang menentukan
penyerapan lulusan sekolah kedalam
lapangan kerja. Pertama: faktor angkatan
kerja yang meliputi rasio antara mereka
yang masuk dengan mereka yang keluar
dari angkatan kerja. Kedua: kebutuhan
spesifik menyangkut jumlah dan
karakteristik (termasuk jurusan dan tingkat
Efektifitas Program PSG di PT. Schneider Electric
Page 2
pendidikan) yang dibutuhkan oleh sektor-
sektor produksi. Ketiga: faktor simulasi
pendidikan yang menyediakan lulusan
untuk jenjang-jenjang pekerjaan menurut
tingkat pendidikannya. Besaran dan waktu
serta karakteristik lulusan sekolah akan
menentukan besaran dan mutu penyediaan
tenaga kerja oleh sistem pendidikan yang
ada. Keempat: faktor kebijakan terhadap
tenaga kerja yang menentukan penempatan
lulusan sekolah atau tenaga kerja pada
matriks sektor, jabatan, wilayah maupun
penyebaran geografinya.
Pemerintah melalui Depdikbud
menetapkan kebijakan link and match
yang lebih mempererat hubungan antara
sekolah dengan dunia kerja melalui
Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Program Pendidikan Sistem Ganda adalah
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan
keahlian profesional, yang memadukan
secara sistematik dan sinkron program
pendidikan di sekolah dan program
penguasaan kompetensi yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung di dunia
kerja untuk mencapai suatu tingkat
keahlian profesional. Tujuan
diselenggarakan PSG untuk; menghasilkan
tenaga kerja yang memiliki keahlian
profesional, memperkokoh “link and
match” antara sekolah dengan dunia kerja,
meningkatkan efisien proses pendidikan
dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
profesional, memberikan pengakuan dan
penghargaan terhadap pengalaman kerja
sesuai dengan kompetensi pada bidang
keahliannya, wujud peran serta
dunia/industri dalam pendidikan.
PT. Schneider Electric yang
berlokasi di Jalan Pulo Buaran Raya III EE
Kav,2-3-6, adalah salah satu diantara
perusahaan/industri yang bekerja sama
memberi kesempatan dalam pelaksanaan
PSG pada SMK Negeri 26 Jakarta yang
mempunyai cakupan kerja pada sistem
jaringan transmisi sampai dengan jaringan
distribusi listrik yang menyediakan
produk, sistem dan jasa.
Peneliti hanya membatasi
permasalahan mengenai efektifitas
Program PSG di PT. Schneider Electric
pada Program Keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Negeri 26 Jakarta
angkatan 2007-2008. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui efektifitas
program PSG yang diadakan di PT.
Schneider Electric pada Program Keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Negeri 26 Jakarta.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelian: 1)
Tempat dilakukan penelitian adalah SMK
Negeri 26 Jakarta yang berada di Jalan
Balai Pustaka Baru I, Rawamangun.
Jakarta Timur. Waktu Penelitian dilakukan
pada bulan Mei 2011 sampai Januari 2012.
2) PT. Schneider Electric yang berlokasi di
Pevote, Vol 7, No.12, April 2012: 1-10
Page 3
Jalan Pulo Buaran Raya III EE Kav,2-3-6.
Dari observasi pada bulan januari sampai
pengambilan tes sampel instrumen sampai
bulan Desember 2011. Tujuan yang
hendak dicapai pada penelitian sesuai
dengan permasalahan yang akan dibahas
yakni mengetahui: 1) Pendapat siswa
peserta PSG tentang tuntutan dunia kerja
yang harus dibekali oleh SMK Negeri 26
Jakarta. 2) Pendapat karyawan di PT.
Schneider Electric. 3) Pendapat instruktur
di PT. Schneider Electric.
Metode penelitian adalah metode
kualitatif deskriptif yang bersifat survei
dengan tujuan untuk membuat gambaran
secara sistematis, aktual dan faktual dari
efektifitas Program PSG di PT. Schneider
Electric pada Program Keahlian Teknik
Instalasi Tenaga Listrik angkatan 2007-
2008 SMK Negeri 26 Jakarta. Dalam
bentuk gambar diagram, populasi dan
sampel di PT. Schneider Electric disajikan
dalam gambar 1.
POPULASI
Siswa
peserta PSG
15
orang
Karyawan
PT.
Schneider
Electric
40
orang
Instruktur
PT.
Schneider
Electric
5 orang
Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006).
Kemudian obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Pada penelitian populasi
sasaran adalah 2 (dua) kelas Program
Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
SMK Negeri 26 Jakarta sebanyak 15 (lima
belas) siswa kelas XIII yang melakukan
PSG di PT. Schneider Electric, 40
Karyawan bekerja di PT. Schneider
Electric dan 5 Instruktur di PT. Schneider
Electric. Sampel adalah sebagian
karakteristik yang dimiliki oleh suatu
populasi. Sampel penelitian merupakan
sebagian dari populasi yang akan diteliti.
Pada penelitian sampel yang
digunakan adalah siswa Program Keahlian
Teknik Instalasi Tenaga Listrik angkatan
2007-2008 sebanyak 15 (lima belas) orang
siswa kelas XIII yang melakukan PSG di
PT. Schneider Electric, 20 (dua puluh)
karyawan yang bekerja di PT. Schneider
Electric dan instruktur di PT. Schneider
Electric sebanyak 5 (lima) orang dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel
adalah purposive sampling yakni teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2009). Kisi-kisi dari
instrument penelitian adalah: 1) Kisi-kisi
instrument kuesioner siswa PSG tampak
pada lampiran 4 halaman 104. 2) Kisi-kisi
SAMPEL
Siswa
peserta PSG
15
orang
Karyawan
PT.
Schneider
Electric
20
orang
Instruktur
PT.
Schneider
Electric
5 orang
Diam
bil
secara
Purpo
sive
Gambar 1. Diagram Populasi dan Sampel
Efektifitas Program PSG di PT. Schneider Electric
Page 4
instrument kuesioner karyawan di PT.
Schneider Electric pada lampiran 5
halaman 105. 3) Kisi-kisi instrument
kuesioner instruktur di PT. Schneider
Electric pada lampiran 6 halaman 107.
Suatu instrument yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi, validitas disini
bukan ditekankan pada tes tersebut tetapi
pada hasil pengamatan observasi dan
pelaksanaan wawancara tentang kisi-kisi
instrument tersebut dan mendapat
persetujuan yakni instruktur siswa PSG,
karyawan dan siswa peserta PSG tersebut
mengenai kisi-kisi instrument yang
nantinya akan dilakukan penyebaran
angket di PT. Schneider Electric.
Pengujian reliabilitas alat tes yang dipakai
dalam penelitian menggunakan teknik
koefisiensi Alpha Cronbach. Rumus yang
dipakai adalah sebagai berikut:
(
)(
)
Keterangan:
: reliabilitas instrument
k : Banyaknya butir pernyataan atau soal
: jumlah varians butir
: varians total
Dalam penelitian ini data
dikumpulkan dengan cara: a) Observasi:
pengumpulan data dan fakta dengan cara
pengamatan, mempelajari semua data
Panduan Pelaksanaan PSG SMK Negeri
26, data siswa peserta PSG dan data lainya
yang ada hubungannya dengan penelitian
yang dilakukan secara relevan dengan
permasalahan penelitian. b) Metode
dokumentasi: metode yang digunakan
untuk mendapatkan data tentang
banyaknya siswa peserta PSG, karyawan
di PT. Schneider Electric yang berlatar
belakang alumni SMK Negeri 26 Jakarta
dan instruktur siswa PSG sebagai
responden penelitian. c) Wawancara:
wawancara yang dilakukan peneliti
terhadap responden yaitu wawancara tidak
terstruktur atau terbuka. Wawancara ini
dilakukan kepada salah satu instruktur dan
siswa PSG di PT. Schneider Electric. d)
Tes: dengan cara mengadakan penyebaran
angket secara langsung kepada responden
semua siswa peserta PSG yakni 15 (lima
belas orang), karyawan sebanyak 20 (dua
puluh orang) dan instruktur 5 (lima orang).
Dalam teknik analisis data, skala
yang digunakan adalah Rating Scale.
Sebagai pedoman menentukan nilai dapat
diambil jenjang dan dalam hal tersebut ada
beberapa pilihan yakni: (1) 3 jenjang
(1,2,3) (2) 5 jenjang (1,2,3,4,5) (3) 7
jenjang (1,2,3,4,5,6,7). Selanjutnya dengan
menggunakan variabel untuk menghitung
mean, median, modus, standar deviasi,
varians, persentil, sebaran data. Kemudian
hasil kuesioner dimasukkan kedalam garis
kontinum untuk menentukan kategori
tinggi,sedang,atau rendah menggunakan
nilai indeks minimum, maksimum dan
intervalnya.
Pevote, Vol 7, No.12, April 2012: 1-10
Page 5
HASIL
Dari pengolahan data untuk kuesioner siswa PSG diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut:
Tabel 1. Hasil Penelitian Kuesioner Siswa PSG
No
. Indikator
Kategori Jumlah
Skor Keterangan
Rendah Sedang Tinggi
1 Kuantitas 33,3%
(0-33,3%)
33,3%
(33,4%-
66,6%)
66,6%
(66,7%-100%) 70% Tinggi
2
Tercapainya
Tujuan
Program
33,3%
(0-33,3%)
33,3%
(33,4%-
66,6%)
66,6%
(66,7%-100%) 63,3% Sedang
3 Kualitas 33,3%
(0-33,3%)
33,3%
(33,4%-
66,6%)
66,6%
(66,7%-100%) 82,7% Tinggi
4 Ketepatan
Waktu
33,3%
(0-33,3%)
33,3%
(33,4%-
66,6%)
66,6%
(66,7%-100%) 76,6% Tinggi
Dari tabel 1. dapat diketahui bahwa efektifitas Program PSG adalah cukup tinggi.
Sementara dari pengolahan data kuesioner Instruktur diperoleh hasil penelitian sebagai
berikut:
Tabel 2. Hasil Penelitian Kuesioner Karyawan di PT. Schneider Electric
No. Indikator
Kategori Jumlah
Skor Keterangan Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat
Tinggi
1 Kuantitas 20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
59% Sedang
Efektifitas Program PSG di PT. Schneider Electric
Page 6
2
Tercapain
ya Tujuan
Program
20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
52,5% Sedang
3 Kualitas 20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
67% Tinggi
4 Ketepatan
Waktu
20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
69,5% Tinggi
5 Sikap
20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
41,5% Sedang
Dari tabel 2. Dapat diketahui bahwa efektifitas Program PSG adalah cukup tinggi,
Tabel 3. Hasil Penelitian Kuesioner Instruktur di PT. Schneider Electric
No. Indikator
Kategori Jumlah
Skor Keterangan Sangat
Rendah Rendah Sedang Tinggi
Sangat
Tinggi
1 Kuantitas 20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
52,3% Sedang
2
Tercapain
ya Tujuan
Program
20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
52 % Sedang
3 Kualitas 20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
64% Tinggi
4 Ketepatan
Waktu
20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
56% Sedang
5 Sikap
20%
(0-20%)
40%
(21%-
40%)
60%
(41%-60%)
80%
(61%-
80%)
100%
(81%-
100%)
41,7% Sedang
Pevote, Vol 7, No.12 April 2012: 1-10
Page 7
PEMBAHASAN
Responden Siswa PSG
Menurut tabel 1. Bahwa dalam
dimensi tercapainya tujuan program
diperoleh hasil “sedang”serta dari hasil
penelitian pengamatan dari peneliti di PT.
Schneider Electric terbukti dari indikator
mengoperasikan program PLC yang
merupakan ranah kognitif siswa peserta
PSG kurang mampu melakukan pekerjaan
tersebut karena terbiasa dengan pekerjaan
pada aspek psikomotorik saja.
Responden Karyawan di PT. Schneider
Electric
Dari tabel 2. Bahwa dalam dimensi
kuantitas dan tercapainya tujuan program
diperoleh hasil “sedang” sesuai pendapat
para karyawan di PT. Schneider Electric
dan dari peneliti telah mengidentifikasi
bahwa terdapat beberapa kompetensi,
untuk siswa peserta PSG tersebut kurang
mampu melakukan kegiatan tersebut
dikarenakan dalam hasil studi di lapangan
yakni dari indikator seperti revisi
pengawatan instalasi, membaca gambar
schematic, melakukan pengujian
mechanical tes panel dan mengoperasikan
program PLC. Keempat indikator tersebut
mencakup ranah kognitif dalam aspek
pengetahuan, pemahaman, aplikasi,
analisis, dan evaluasi. Indikator inilah para
siswa peserta PSG belum cukup matang
dan berpengalaman karena pekerjaan
tersebut biasanya dikerjakan oleh
karyawan yang memiliki kemampuan dan
pengalaman yang cukup.
Responden Instruktur di Industri
Sesuai tabel 3. Bahwa dalam
dimensi kuantitas, tercapainya tujuan
program, ketepatan waktu dan sikap
diperoleh hasil “sedang”. Menurut hasil
penelitian dari data kuesioner responden
instruktur yakni untuk dimensi ketepatan
waktu dan sikap dengan hasil efektifitas
“sedang”. Dari pendapat instruktur
mengidentifikasi bahwa beberapa
kompetensi dari siswa PSG. Adapun
kompetensi itu adalah menyelesaikan
pekerjaan sesuai jadwal, memiliki
kreatifitas dan menangani masalah yang
ada semua itu termasuk dalam kawasan
“afektif”. Dari uraian tersebut disimpulkan
bahwa dari beberapa kompetensi tersebut
siswa peserta PSG perlu diberikan latihan
bimbingan karakter, latihan dasar
kepemimpinan, bimbingan penyuluhan
sebelum pelaksanaan PSG. Sebelum
melaksanakan kegiatan PSG ini dari pihak
sekolah melakukan “pembekalan” yakni
berupa latihan kepemimpinan, latihan
dasar pembentukan karakter siswa, latihan
kesiplinan yang bertujuan meningkatkan
mutu dan efektifitas PSG.
Efektifitas Program PSG di PT. Schneider Electric
Page 8
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
SARAN
Berdasarkan hasil temuan dan
pembahasan yang telah diuraikan pada bab
terdahulu dapat disimpulkan bahwa:
Hasil penelitian dari kuisioner siswa PSG,
menunjukkan bahwa untuk hasil efektifitas
dimensi kualitas dengan persentase 70%
dengan katagori “tinggi” (66,7%-70%),
untuk dimensi tercapainya tujuan program
dengan persentase 63,3% dengan katagori
“sedang” (33,4%-66,6%), untuk dimensi
kualitas dengan persentase 82,7% dengan
katagori “tinggi” (66,7%-82,7%), untuk
dimensi ketepatan waktu dengan
persentase 76,6% dengan katagori
“Tinggi” (66,7%-76,6%). Menurut
pendapat peserta siswa PSG terdapat
beberapa kompetensi/tuntutan yang
dikerjakan oleh peserta siswa PSG di PT.
Schneider Electric. Dikarenakan pada
kompetensi tersebut tidak semua siswa
peserta PSG mampu melakukan pekerjaan
itu karena dari hasil penelitian pengamatan
dari peneliti di PT. Schneider Electric
yakni dari indikator mengoperasikan
program PLC berlatar belakang ranah
kognitif.
Hasil penelitian kuisioner
karyawan di PT. Schneider Electric,
menunjukkan bahwa untuk hasil efektifitas
dimensi kualitas dengan persentase 59%
dengan katagori “sedang” (41%-59%),
untuk dimensi tercapainya tujuan program
dengan persentase 52,5% dengan katagori
“sedang” (41%-52,5%), untuk dimensi
kualitas dengan persentase 67% dengan
katagori “tinggi” (61%-69,5%), untuk
dimensi ketepatan waktu dengan
persentase 69,5% dengan katagori
“Tinggi” (61%-69,5%). Menurut pendapat
para karyawan di PT. Schneider Electric
dan dari peneliti telah mengidentifikasi
juga bahwa terdapat beberapa
kompetensi/tuntutan, untuk siswa peserta
PSG tersebut kurang mampu melakukan
pekerjaan tersebut dikarenakan dalam hasil
studi lapangan yakni dari indikator-
indikator seperti revisi pengawatan
instalasi, membaca gambar schematic,
melakukan pengujian mechanical tes panel
dan mengoperasikan program PLC.
Keempat indikator tersebut mencakup
ranah kognitif dalam aspek pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, dan
evaluasi.
Hasil penelitian kuisioner
instruktur di Industri bahwa untuk hasil
efektifitas kualitas dengan persentase
52,3% dengan kategori “sedang” (41%-
52,3%), untuk dimensi tercapainya tujuan
program dengan persentase 52% dengan
kategori “sedang” (41%-52%), untuk
dimensi kualitas dengan persentase 64%
dengan kategori “sedang” (41%-64%),
untuk dimensi ketepatan waktu dengan
persentase 56% dengan kategori “sedang”
(41%-56%), dan untuk dimensi sikap
Pevote, Vol 7 No.12, April 2012: 1-10
Page 9
dengan persentase 41,7% dengan kategori
“tinggi” (41%-41,7%). Sesuai pendapat
para instruktur dan penelitian dilapangan
ditemukan beberapa dimensi yang akan
diteliti. Untuk dimensi kuantitas dan
tercapainya tujuan program , kompetensi
yang dimaksud adalah revisi pengawatan
instalasi, membaca gambar schematic,
pengujian mechanical tes panel dan
mengoperasikan program PLC. Dari
pendapat instruktur mengidentifikasi
bahwa terdapat beberapa kompetensi dari
siswa PSG. Adapun kompetensi itu adalah
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal,
memiliki kreatifitas dan semua itu masuk
dalam ranah “afektif”.
Implikasi dari penelitian ini adalah
siswa peserta PSG seharusnya diberikan
kesempatan seluas-luasnya terhadap
pekerjaan yang berkaitan dengan aspek
kognitif, siswa peserta PSG perlu
diberikan latihan bimbingan karakter,
latihan dasar kepemimpinan, bimbingan
penyuluhan sebelum pelaksanaan PSG.
Sebelum melaksanakan kegiatan PSG ini
dari pihak sekolah melakukan
“pembekalan” yakni berupa latihan
kepemimpinan, latihan dasar pembentukan
karakter siswa, latihan kesiplinan yang
bertujuan meningkatkan mutu dan
efektifitas PSG. Terdapat beberapa
tuntutan pekerjaan yakni melakukan
pengawatan pintu ke panel, melakukan tes
wiring, mengukur tahanan, polarirty, CT
dan VT, serta mengukur megger. Dalam
tuntutan tersebut siswa kurang mampu
melakukan pekerjaan tersebut karena
tuntutan tersebut memerlukan analisa,
ketelitian, kecermatan yang memang
dilakukan oleh pekerja yang
berpengalaman dan memiliki kemampuan
yang cukup dalam hal tersebut. Seharusnya
untuk proses PSG pada sekolah kejuruan
yang menerapkan pendidikan 3 (tiga)
tahun, yang ideal yakni menerapkan PSG
selama 1 tahun agar siswa dapat dibekali
latihan dan kecakapan dalam menghadapi
tuntutan dunia kerja. Seharusnya juga
pihak sekolah mengikut sertakan para
siswanya untuk magang ke luar negeri
untuk bekal pelatihan dan kecakapan
memperoleh keahlian profesional dan
peningkatan sumber daya manusia.
Berdasarkan penelitian ada
beberapa saran: 1) Disarankan bagi pihak
perusahaan tidak hanya memberikan
pelatihan pada aspek “psikomotor”, tapi
juga aspek “kognitif”. Sebaiknya untuk
peserta PSG selanjutnya diberikan
kesempatan seluas-luasnya terhadap
pelatihan aspek kognitif. 2) Disarankan
kepada instruktur melatih siswa PSG
sedini mungkin dalam lingkup revisi
pengawatan instalasi, membaca gambar
schematic, melakukan pengujian
mechanical tes panel dan mengoperasikan
program PLC. Dan para karyawan untuk
memberikan pelatihan yang intensif agar
Efektifitas Program PSG di PT. Schneider Electric
Page 10
dapat meringankan pekerjaan para
karyawan dan instruktur. 3) Sebelum PSG
siswa diwajibkan diberikan latihan dasar
kepemimpinan, bimbingan penyuluhan.
Dari pihak sekolah melakukan pembekalan
latihan kepemimpinan, pembentukan
karakter, latihan kedisiplinan. 4) Pihak
sekolah hendaknya melakukan monitoring
rutin di Industri agar dapat menemukan
solusi permasalahan di lapangan serta
bahan evaluasi.
PENGHARGAAN
Penelitian ini tidaklah dapat
terwujud tanpa ada bimbingan, dorongan,
saran-saran dan bantuan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan ucapan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1) Drs. Wisnu Djatmiko, M.T., selaku
Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri Jakarta. 2) Muhammad Yusro,
M.T., selaku Kaprodi Teknik Elektronika
Universitas Negeri Jakarta. 3) Dr.
Bambang DP, M.Pd., dan Drs. Edy Sutadi,
M.Pd., selaku Dosen Pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA
Agus, Dharma, Manajemen Prestasi.
Jakarta : Rajawali Press, 1991.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Asdi Mahasatya, 2003.
Mulyasa, E, Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2003.
Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2009.
Oemar, Hamalik, Media Pendidikan.
Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,
1989.
Oemar, Hamalik, Pendidikan Tingkat
Nasional Kejuruan Kewiraswastaan
dan Manajemen. Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti, 1990.
Riduwan, Skala Pengukuran variabel-
variabel Penelitian. Bandung :
Alfabeta, 2007.
Riwanto, Tirtosudarmo, Dinamika
Pendidikan dan Ketenagakerjaan
Pemuda di Perkotaan Indonesia.
Jakarta : PT. Gramedia, 1994.
Schippers, Uwe, Pendidikan Kejuruan di
Indonesia. Bandung : Angkasa, 1994.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif
dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2009.
Sudjana, Metode Statistika. Bandung :
Tarsito, 2005.
Westra, Organisasi dan Manajemen.
Jakarta : Erlangga, 1989.
Pevote, Vol 7, No.12, April 2012: 1-10