5 pasien gangguan hepar

27
penyesuaian dosis untuk pasien penurunan fungsi hati Farmakokinetika Klinik

Upload: ulhy-yuliana-diadi

Post on 06-Nov-2015

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

farm

TRANSCRIPT

  • penyesuaian dosis untuk pasien penurunan fungsi hatiFarmakokinetika Klinik

  • Fungsi Hati: Sintesis dan sekresi empedu Sintesis dan sekresi empedu disimpan dalam kandung empedu disekresi ke dalam usus halusEmpedu: air, elektrolit, garam empedu, forfolipid, kolesterol, garam anorganik, pigmen empedu.Garam empedu digesti dan absorbsi lemak reabsorbsi di ileum resirkulasi ke hati dimetabolisme disekresi

  • Fungsi Hati: Metabolisme makronutrienKarbohidrat, lemak, dan proteinHomeostasis glukosaGlikogenesis: monosakarida glikogen disimpan dalam hati Glikogenolisis: glikogen glukosa dilepaskan ke dalam darahGlukoneogenesis: protein dan lemak glukosa

  • Fungsi Hati: Sintesis ProteinSintesis albumin, asam alfa dan beta globulin untuk pertahankan tekanan osmotik koloidalSintesis faktor pembekuan darah

  • Fungsi Hati: Metabolisme XenobiotikaDetoksifikasiEnzim mikrosomal sitokrom P450Oksidasi, reduksi, hidrolisis, konjugasi.Zat endogen: indol, skatol, dan fenolZat eksogen: xenobiotika

  • Fungsi Hati: Gudang darah dan filtrasiSinusoid hati depot darah krn terletak antara usus dan sirkulasi sistemik.Gagal jantung kanan udema hepar karena banyaknya darah.Sel Kupffer pada sinusoid filtrasi bakteri dan bahan berbahaya dari darah portal fagositosis

  • Biasanya Penetapan Dosis.dosis tanpa menggunakan berbagai variabel farmakokinetik. Berdasarkan data klinik empirik, pengalaman pribadi, dan pengamatan. Pasien wakil dari suatu populasi klinik yang sama yang telah diteliti dengan baik yang menggunakan obat dengan berhasil.

  • Hepatic disease drug accumulation failure to form an active or inactive metabolite increased bioavailability after oral administrationTests include the ability of the liver to eliminate marker drugs such as antipyrine, Furthermore, endogenous substrates such as albumin or bilirubin, or a functional measure such as prothrombin time, have been used for the evaluation of liver impairment.

  • Fungsi hati: metabolisme obat enzim mikrosomalObat dapat mempengaruhi fungsi hati obat penginduksi kerusakan hati hepatotoksikbila hati mempunyai kemungkinan yang cukup besar untuk dirusak oleh obat. Lazimnya, istilah yang digunakan untuk obat penyebab kerusakan hati disebut obat penginduksi kerusakan hati (drug induced liver injury). Sedangkan efeknya disebut hepatotoksik atau toksik ke hepar (hati). Prevalensi kerusakan hati akibat obat sangat tinggi, mulai dari

  • Patofisiologi HeparInflamasi akibat infeksi virus dan terpapar xenobiotika. Gangguan sirkulasi: gagal jantungUnit fungsional lobul memiliki suplai darah sendiri. Gangguan terhadap suplai darah nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.

  • Sirosis Hepatikumperadangan hati bertambah jaringan ikat (fibrosis), degenerasi, dan regenerasi sel-sel hati mengubah susunan parenkim hati mengubah sirkulasi mikro, anatomi pembuluh darah besaTerbentuk banyak jaringan ikat dan regenerasi noduler dengan berbagai ukuran yang dibentuk oleh sel parenkim hati yang masih sehat berubah bentuk hati berubah pembuluh darah tertekan aliran darah portal terganggu hipertensi portal.

  • Sirosis alkoholikAlkohol dimetabolisme di hati, terbentuk asetaldehid dan asetatAsetat + koenzim asetil ko-A biosintesis menjadi asam lemak perlemakan hati.Pajanan alkohol hepatotoksikPenggunaan jangka panjang peningkatan kadar asetaldehid

  • Asites

    Cairan menumpuk dalam rongga abdomen portal hypertension (tekanan yang meningkat dalam aliran darah hati) tidak seimbang tekanan antara sirkulasi dalam (sistim tekanan tinggi) dan luar (rongga perut )Kenaikan dalam tekanan darah portal dan pengurangan dalam albumin (protein yang diangkut dalam darah)

    Atau retensi garam dan air. Ginjal menganggap volme sirkulasi menjadi rendah (padahal tertahan di rongga abdomen)

  • Patofisiologi HeparHepatitisSirosis distorsi arsitektur sel hati normal fibrosis dan nodul sel gantikan sel parenkim berubah fungsiManifestasi sirosis:Kegagalan hepatoselular: ikterus, gangguan endokrin, gangguan hematologi, edema perifer, gangguan metabolismeHipertensi portal: asites

  • Peningkatan tekanan vena portameningkatnya resistensi terhadap aliran darahpeningkatan aliran darah arteri splangnikusAliran darah keluar menurun, Aliran darah masuk meningkat

  • Disposisi Obat: AbsorbsiSirosis penurunan motilitas saluran cerna akibatnya??Bisa diberikan secara iv bagaimana dengan metabolismenya??Contoh prodrug yang inaktif: kodein, proguanil, klopidogrel bagaimana metabolitnya??

  • Nilai Child-PughMeramalkan tingakt kerusakan fungsi heparBerdasarkan ada tidaknya asites, kadar bilirubin, kadar albumin serum, dan waktu protrombin.Tidak ada hubungannya dgn aktivitas enzim sitokromTidak berhubungan dengan aliran darah hepatik

  • KolestasisDisebabkan oleh udema hepar, kelainan saluran empedu, gangguan metabolisme asam empedu, obat (estrogen dan troglitazon)Menghambat ekskresi obat melalui empeduEkskresi obat polar dan molekul besar diekskresi melalui feses. contoh lain: estradiol dan simetidin direabsorbsi setelah terhidrolisis di usus halus masuk ke dalam hep[ar kembali siklus entero-hepatik bagaimana kadar dalam darah?Obat yg mengalami siklus entero hepatik sebaiknya diberikan secara iv liat tabel 3.57Bagaimana dengan dosis berulang??

  • Klirens BilierKecepatan ekskresi biler ukur kadar obat dalam cairan empedu menuju duodenum.Kecepatan aliran darah empedu: 0,5-0,8 ml/menitKlirens bil = vemp x Cemp / Cp

  • Faktor Fisiologis yang Mampu Mengubah kecepatan Aliran Darah Hepatik:Meningkat: gangguan respirasi kronik, makan, digesti, posisi tubuh terlentang.Berkurang: gangguan nafas akut, stress akibat panas, olahraga, posisi tubuh tegak, tekanan darah sistemik turun, hipovolemia, lansia.

  • Meningkat: Viral hepatitis, diabetes uncontrolled, gagal ginjal beratMenurun: gagal jantung kongestif, luka prah, sirosis, kolaps sirkulasi, hipertensi renovaskular.Faktor Patologis yang Mampu Mengubah kecepatan Aliran Darah Hepatik:

  • Meningkat: glukagon, dopamin dosis rendah, isoproterenol, salbutamol, fenobarbital, fentolamin, Prostaglandin E2, klonidin.Menurun: Anastetik, dopamin dosis tinggi, dimetilbiguanida, fenilefrin, labetalol, propanolol, norepiefrin, ranitidin, dan simetidin.Faktor Farmakologis yang Mampu Mengubah kecepatan Aliran Darah Hepatik:

  • Analisis Penurunan Fungsi Hati dengan Child-Pugh ScoresPenentuan Child-Pugh Score indikator kemampuan pasien untuk memetabolisme obat yang dieliminasi pada hati. Child-Pugh Score tidak mencerminkan fungsi Dengan kata lain, nilai Child-Pugh digunakan untuk menentukan dosis dosis awal obat yang dieliminasi melalui hati

  • Pengaruh Patologis Hepar terhadap Farmakokinetika ObatGangguan hati penurunan jumlah dan aktivitas enzim sitokrom bioavailabilitas obat kadar obat dalam darah pun akan meningkat.Terutama obat yang dimetabolisme di first pass effect pada fungsi hati normal

  • Pengaruh Patologis Hepar terhadap Farmakokinetika ObatGangguan hati penurunan ekspresi albumin dan as.alfa glikoprotein Ikatan O-P menurun kadar obat bebas meningkat.Sirosis + udema Vd obat hidrofilik meningkat

  • TugasJelaskan patofisiologi jantungUraikan penyesuaian regimen dosis utuk pasien gangguan jantungFarmakokinetika klinik obat: furosemida, hidroklorotiazida, dan hidralazina.