5. keperawatan paliatif pada pasien dengan hiv

Upload: elisanggeria

Post on 02-Nov-2015

168 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

Paliatif

TRANSCRIPT

  • Keperawatan Paliatif pada Pasien dengan HIV/AIDS

  • Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 812/Menkes/SK/VII/2007Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang dapat mengancam jiwa, melalui pencegahan dan peniadaan melalui identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik, psikososial dan spiritual .

  • Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit degeneratif, penyakit paru obstruktif kronis, stroke, gagal jantung/heart failure, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti HIV/ AIDS yang memerlukan perawatan paliatif, disamping kegiatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif

  • Rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan perawatan paliatif di Indonesia masih terbatas di 5 (lima) ibu kota propinsi yaitu Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar dan Makassar. Ditinjau dari besarnya kebutuhan dari pasien, jumlah dokter yang mampu memberikan pelayanan perawatan paliatif juga masih terbatas.

  • Keadaan sarana pelayanan perawatan paliatif di Indonesia masih belum merata sedangkan pasien memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu, komprehensif dan holistik, maka diperlukan kebijakan perawatan paliatif di Indonesia yang memberikan arah bagi sarana pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan perawatan paliatif. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007)

  • Perawatan paliafif pada pasien dengan HIV/AIDS adalah suatu perawatan yang bertujuan mencapai kualitas hidup optimal bagi ODHA dan keluarganya, meminimalkan penderitaan dengan perawatan klinis, psikologis, spiritual, dan sosial sepanjang seluruh perjalanan penyakit HIV.

  • Tujuan Perawatan PaliatifMemberikan bantuan sebanyak mungkin dalam mengendalikan gejala penyakit.Mengusahakan kenyamanan pasien semaksimal mungkin.Membantu pasien, keluarganya dan semua yang merawatnya untuk mengatur mereka secara baik dan memusatkan perhatian pada masalah menghadapi kematian.Mempersiapkan pasien dan semua yang dicintainya untuk mempersiapkan kematian.

  • Prinsip Perawatan PaliatifMenghilangkan nyeri dan gejala-gejala yang menyiksa lainnya. Menghargai kehidupan dan menghormati kematian sebagai suatu proses normalTidak bermaksud mempercepat atau menunda kematianPerawatan yang mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual, sosial, budaya dari pasien dan keluarganya, termasuk dukungan saat berkabung.Memberi sistim dukungan untuk mengusahakan pasien sedapat mungkin tetap aktif sampai kematiannya.Memberi sistim dukungan untuk menolong keluarga pasien melalui masa sakit pasien, dan sewaktu masa berkabung.

  • Prinsip Etika Dalam HIV/AIDSEmpati: Ikut merasakan dengan penuh simpati, kasih sayang dan kesediaan saling menolongSolidaritas: Secara bersama bahu membahu meringankan penderitaan dan melawan ketidakadilan yang diakibatkan HIV/AIDSTanggung jawab: Semua individu dan lembaga bertanggung jawab mencegah penyebaran dan memberikan perawatan para pengidap HIV

  • Karakteristik Perawatan PaliatifMenggunakan pendekatan tim untuk mengetahui kebutuhan pasien dan keluarganya, termasuk konseling kedukaan bila diperlukan.Meningkatkan kualitas hidup, dan juga secara positif mempengaruhi perjalanan penyakit. Merupakan komponen esensial dari perawatan komprehensif kontinu ODHA.Perawatan aktif, total bagi pasien yang menderita penyakit yang tidak dapat disembuhkan.Pendekatan holistik: fisik, mental, spiritual, sosialPendekatan multi-disipliner: medis, non-medis, keluarga

  • Manfaat Perawatan PaliatifMeningkatkan kualitas hidup ODHA dan keluarganyaMengurangi penderitaan pasienMengurangi frekuensi kunjungan ke rumah sakitMeningkatkan kepatuhan pengobatan

  • Lingkup Kegiatan Perawatan Paliatif Jenis kegiatan perawatan paliatif meliputi penatalaksanaan nyeri, penatalaksanaan keluhan fisik lain, asuhan keperawatan, dukungan psikologis, dukungan sosial, dukungan kultural dan spiritual, dukungan persiapan dan selama masa dukacita (bereavement). Perawatan paliatif dilakukan melalui rawat inap, rawat jalan, dan kunjungan/rawat rumah. (KEPMENKES RI NOMOR: 812, 2007).

  • Penatalaksanaan nyeriNyeri merupakan masalah utama pada perawatan paliatifUpaya penatalaksanaan nyeri Tentukan penyebab nyeri : sakit kepala berat, nyeri neurogenikTentukan jenis nyeriTentukan beratnya nyeri: numeric rating scale, perilaku non-verbal, Wong Baker Faces pain scale

  • Penatalaksanaan NyeriGunakan analgesik sesuai panduan penatalaksanaan nyeri dari WHO : anak tangga analgesik Step 1. : aspirin, parasetamol +adjuvanStep 2. : kodein +adjuvan + NSAIDStep 3. : morfin, pethidin, fentanyl +non-opioid (NSAID)Obat diberikan rutin tiap 3 6 jam, jangan hanya bila perluMulai dengan dosis rendah lalu dititrasiPada nyeri terobosan, berikan dosis ekstra ( dosis /4 jam)Adjuvan : anti-depresant, steroid, terapi kognitif, hipnosis, dll.

  • Penatalaksanaan Gejala LainMuntah Mual Penyebab : efek samping obat, infeksi oportunistik, gangguan fungsi hati/ginjal Terapi : metoclopamideLemahPenyebab : anemia, infeksi oportunistik misal TB Terapi : transfusi, eritropoetin

  • Asuhan KeperawatanPengkajian

    Riwayat : tes HIV positif, riwayat perilaku beresiko tinggi, menggunakan obat-obat.Penampilan umum : pucat, kelaparan.Gejala subyektif : demam kronik, dengan atau tanpa menggigil, keringat malam hari berulang kali, lemah, lelah, anoreksia, BB menurun, nyeri, sulit tidur.Psikososial : kehilangan pekerjaan dan penghasilan, perubahan pola hidup, ungkapkan perasaan takut, cemas, meringis.Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati, hilang interest pada lingkungan sekitar, gangguan prooses piker, hilang memori, gangguan atensi dan konsentrasi, halusinasi dan delusi.HEENT : nyeri periorbital, fotophobia, sakit kepala, edem muka, tinitus, ulser pada bibir atau mulut, mulut kering, suara berubah, disfagia, epitaksis.

  • Neurologis :gangguan refleks pupil, nystagmus, vertigo, ketidakseimbangan , kaku kuduk, kejang, paraplegia.Muskuloskletal : focal motor deifisit, lemah, tidak mampu melakukan ADL.Kardiovaskuler ; takikardi, sianosis, hipotensi, edem perifer, dizziness.Pernapasan : dyspnea, takipnea, sianosis, SOB, menggunakan otot Bantu pernapasan, batuk produktif atau non produktif.GI : intake makan dan minum menurun, mual, muntah, BB menurun, diare, inkontinensia, perut kram, hepatosplenomegali, kuning.Gu : lesi atau eksudat pada genitalIntegument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie

  • Bagaimana kita dapat membantu semaksimal mungkin ODHA dan keluarga agar tetap sehat dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien?Bagaimana membantu meringankan penderitaan baik lahir maupun bathin pasien ODHA?

  • SEMOGA BERMANFAAT