5) bab 3

12
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross-sectional yaitu suatu penelitian untuk memepelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal itu tidak berarti semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama melainkan variabel-variabel yang terkait penelitian pada tiap subjek yang diobservasi sekaligus pada waktu yang sama. 81,82 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RST. Tk. II dr. J. A. Latumeten Ambon. 3.2.2 Waktu penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai dengan Desember 2014. 36

Upload: nurfa

Post on 06-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab 3 skripsi

TRANSCRIPT

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan

cross-sectional yaitu suatu penelitian untuk memepelajari dinamika korelasi

antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya, tiap

subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan

terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal itu tidak

berarti semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama melainkan

variabel-variabel yang terkait penelitian pada tiap subjek yang diobservasi

sekaligus pada waktu yang sama.81,82

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Bagian Obstetri dan Ginekologi RST.

Tk. II dr. J. A. Latumeten Ambon.

3.2.2 Waktu penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2014 sampai dengan

Desember 2014.

36

37

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti81

,

dalam penelitian ini, populasi yang diamati terdiri atas:

1). Populasi target

Populasi yang menjadi sasaran akhir penerapan hasil penelitian. Populasi

target dalam penelitian ini adalah semua pasien ibu hamil trimester pertama.

2). Populasi terjangkau

Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dapat

dijangkau oleh peneliti. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua

pasien ibu hamil trimester pertama di Bagian Obstetri dan Ginekologi RST. Tk. II

dr. J. A. Latumeten Ambon Tahun 2014.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi

yang memenuhi kriteria inklusi penelitian..Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah accidental sampling atau pengambilan sampel atau

responden yang kebetulan ada atau tersedia sesuai dengan konteks penelitian

dengan jumlah minimal sebanyak 82 orang terhitung dari bulan Agustus sampai

dengan Desember 201479

, adapun rumus pengambilan sampel yang digunakan

yaitu:

38

Keterangan:

Jadi, dengan memasukkan angka-angka tersebut kedalam rumus diatas,

didapatkan hasil jumlah minimal sampel dalam penelitian ini sebanyak 82 sampel.

Dari jumlah minimal sampel tersebut, sampai penelitian selesai dilaksanakan

(Agustus – Desember 2014) didapatkan jumlah sampel sebanyak 114 sampel

tanpa drop out.

39

3.4 Alur Penelitian

Gambar 3.4 Bagan Alur Penelitian

40

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner Beck Anxiety

Inventory (BAI) yang merupakan salah satu instrumen pengukur ansietas yang

memiliki validitas sebesar 0.92 dan reliabilitas sebesar 0.72. Kuesioner ini pernah

digunakan di Indonesia dalam tesis Sisca Imelda Tambunan dari Universitas

Sumatera Utara Tahun 2013 dengan judul Hubungan Antara Obat Anti Epilepsi

dengan Kognitif dan Behaviour Pasien Epilepsi.

3.6 Kriteria Subjek Penelitian

Adapun kriteria subjek penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi

a. Wanita berusia 15 - 35 tahun.

b. Wanita hamil trimester pertama dengan usia kehamilan 4 - 12 minggu.

c. Pasien dengan frekuensi pemeriksaan antenatal (PAN) satu kali atau

lebih selama trimester pertama.

d. Pasien datang dengan kehamilan pertama atau kurang dari sama

dengan tiga.

e. Pasien dengan gejala mual muntah berat dan mengganggu aktivitas

setelah menyingkirkan kemungkinan penyakit lain seperti gastritis,

mola hidatidosa dan gemelli.

41

Kriteria eksklusi penelitian ini adalah sebagai berikut:

2. Kriteria Eksklusi

a. Pasien hamil trimester pertama dengan penyakit penyerta (mola

hidatidosa, penyakit gastrointestinal ataupun gemelli) yang memiliki

gejala serupa dengan Hyperemesis gravidarum yaitu mual muntah.

b. Pasien tidak bersedia menjadi responden penelitian.

3.7 Identifikasi Variabel

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok

lain. Variabel pada penelitian ini terdiri dari:

1) Variabel bebas (independent variabel) yaitu Kecemasan pada ibu hamil

trimester pertama di RST. Tk. II dr. J. A. Latumeten Ambon.

2) Variabel terikat (dependent variabel) yaitu kejadian Hyperemesis

gravidarum di RST. Tk. II dr. J. A. Latumeten Ambon.

42

3.8 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

Tabel 3.8. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif pada Penelitian

No. Jenis

Variabel

Nama

Variabel

Definisi

Operasional Indikator Kategori

Skala

Ukur

1. Variabel

Bebas

Kecemasan Kecemasan atau

rasa rakut,

khawatir yang

dialami oleh ibu

hamil trimester

pertama di RST.

Tk. II dr. J.A

Latumeten

Ambon yang

diukur dengan

kuesioner Beck

Anxiety Inventory

(BAI)

Terdapat 21 gejala dengan

poin yang berbeda sesuai

derajat keluhan yang

dimulai dari 0-3,

0 berarti tidak sama sekali

dirasakan pasien,

1 berarti ringan tapi tidak

banyak mengganggu,

2 berarti sedang, kadang

membuat tidak senang,

3 berarti berat dan banyak

mengganggu.

Responden menandai

kuesioner sesuai dengan

gejala yang dirasakan. 21

gejala tersebut antara lain:

1. Kebas atau kesemutan

2. Perasaan panas

3. Lemas atau goyah pada

kaki

4. Tidak dapat rileks

5. Takut sesuatu yang

jelek terjadi

6. Pusing atau kepala

terasa ringan

7. Jantung berdebar-debar

8. Goyah atau tidak tahan

berdiri

9. Ketakutan

10. Gugup

11. Perasaan tercekik

atau tersedak

12. Tangan gemetaran

13. Badan gemetar atau

goyah

14. Takut hilang kendali

15. Kesulitan bernafas

16. Takut sekarat

17. Ciut hati/pengecut

18. Pencernaan atau perut

terganggu

19. Pingsan atau perasaan

mau pingsan

20. Wajah merona

21. Keringat panas atau

dingin

Jumlah skor:

0-7 = minimal

8-15 = ansietas

ringan

16-25 =

ansietas sedang

26-63 =

ansietas berat

Ordinal

Dilanjutkan

43

No. Jenis

Variabel

Nama

Variabel

Definisi

Operasional Indikator Kategori

Skala

Ukur

2. Variabel

terikat

Hyperemesis

gravidarum

Hyperemesis

gravidarum yang

dimaksud ialah

keluhan mual

muntah lebih dari

10 kali dalam

sehari, pada

kehamilan

trimester pertama

(4-12 minggu),

mengganggu

aktivitas, nadi

meningkat, pasien

lemas, merasa

nyeri pada

epigastrium, berat

badan menurun,

tensi darah

menurun, mulai

terlihat tanda

dehidrasi (mata

cekung, turgor

kulit menurun).

Hasil diagnosis dokter

kebidanan dan kandungan

yang ditegakkan

berdasarkan anamnesis,

pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan penunjang.

Ya:

Terdiagnosis

Hyperemesis

gravidarum

Tidak:

Tidak

terdiagnosis

Hyperemesis

gravidarum

Nominal

3.9 Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data dalam penelitian ini antara lain:

1. Mengajukan surat permintaan data awal kepada Kepala RST. Tk. II dr. J.A.

Latumeten Ambon untuk melakukan studi pendahuluan.

2. Melakukan studi pendahuluan untuk melihat data kasus Hyperemesis

gravidarum di RST. Tk. II dr. J.A. Latumeten Ambon sejak Tahun 2009

sampai dengan 2013 sehingga tidak terjadi kesalahan saat identifikasi sampel.

Selain itu juga untuk mendapatkan gambaran dalam menentukan metode dan

prosedur dalam penelitian ini.

3. Menyiapkan instrumen penelitian berupa kuesioner yang telah digunakan pada

penelitian sebelumnya dan sudah diuji validitas serta reliabilitasnya.

Lanjutan Tabel 3.8. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif pada Penelitian

44

3.10 Analisis Data

Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dengan

langkah langkah sebagai berikut:

1) Editing (Penyuntingan Data)

Hasil kuesioner yang diperoleh atau dikumpulkan harus dilakukan

penyuntingan atau editing terlebih dahulu untuk mengecek kembali apakah

semua jawaban pertanyaan telah terisi, apakah jawaban pertanyaan cukup

jelas atau terbaca, apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya, dan

apakah jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban pertanyaan lainnya.

2) Coding (Kode)

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau

huruf menjadi data angka atau bilangan. Salah satu contoh pada penelitian

ini, jika pasien merasakan gejala yang tertera dalam tabel misalnya

ketakutan, pasien akan memilih tingkat ketakutannya apakah 1= ringan

dan tidak banyak mengganggu atau 3= berat dan sangat mengganggu.

Pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (data entry).

3) Data Entry (Memasukkan Data)

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode

angka dimasukkan kedalam program komputer, SPSS 20.0.

45

4) Tabulating (Tabulasi)

Data disusun dalam bentuk tabel tabulasi silang (crosstabs) untuk melihat

hubungan antar variabel (minimal 2 variabel) kategori nominal dan

ordinal.

5) Chi-Square Test

Uji statistik ini digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara

baris dan kolom dari sebuah crosstabs atau hubungan antara variabel

terikat dan variabel bebas dengan skala kedua variabel yaitu nominal dan

ordinal. Variabel nominal mempunyai kategori yang sederajat atau tidak

bertingkat sedangkan variabel ordinal mempunyai kategori yang tidak

sederajat atau kategori yang bertingkat. Jika syarat menggunakan uji Chi-

Square tidak terpenuhi maka akan digunakan penggabungan sel dan jika

masih belum memenuhi syarat maka uji statistik yang akan digunakan

yaitu uji Fisher.82

3.11 Aspek Etik Penelitian

Secara garis besar, dalam penelitian ini ada 4 aspek etik penelitian, yakni:

1) Menghormati harkat dan martabat manusia. (Respect for human dignity)

Peneliti menghormati harkat dan martabat subjek penelitian dalam bentuk

mempersiapkan formulir persetujuan subjek (informed concent) yang

mencakup:

a. Penjelasan tujuan penelitian

b. Penjelasan manfaat penelitian.

46

c. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek penelitian

kapan saja.

d. Jaminan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang diberikan oleh

responden.

2) Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian. (Respect for privacy

and confidentiality)

Peneliti menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian dalam

bentuk tidak menampilkan informasi mengenai identitas dan kerahasiaan

identitas subjek. Peneliti hanya menggunakan coding sebagai pengganti

identitas responden.

3) Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan. (Justice and inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu

dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan

menjelaskan prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa

semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama,

tanpa membedakan agama, etnis, dan sebagainya.

4) Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. (Balancing

harms and benefits)

Penelitian ini hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi

masyarakat pada umumnya dan subjek penelitian pada khususnya. Peneliti

berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek.

47

3.12 Jadwal Penelitian

Tabel 3.12 Jadwal Penelitian