bab 3- 5 3a selesai

Upload: ampudan

Post on 05-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    1/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 1

    BAB III

    PENGUMPULAN DATA

    3.1 Data Denyut Nadi Sebelum dan Pada Saat Melakukan Kerja

    a) Kecepatan 1 (15 menit)Operator : Cesar Gomgom

    Berat Badan : 64 kg

    Tinggi Badan : 163 cm

    DenyutNadisebelumKerja : 110

    Menit

    keDenyut/menit

    1 138

    2 141

    3 140

    4 130

    5 123

    6 135

    7 138

    8 134

    9 135

    10 137

    11 135

    12 118

    13 129

    14 134

    15 125

    Jumlah denyut nadi : 1992

    Rata-rata : 132,8

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    2/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 2

    b) Kecepatan 3 (15 menit)Operator : Cesar Gomgom

    Berat Badan : 64 kg

    Tinggi Badan : 163 cm

    DenyutNadisebelumKerja : 110

    Menit

    keDenyut/menit

    1 94

    2 123

    3 1284 132

    5 130

    6 130

    7 129

    8 128

    9 126

    10 137

    11 126

    12 129

    13 121

    14 133

    15 116

    Jumlah denyut nadi : 1882

    Rata-rata : 125,467

    c) Kecepatan 6 (5 menit)Operator : Cesar Gomgom

    Berat Badan : 64 kg

    Tinggi Badan : 163 cm

    DenyutNadisebelumKerja : 110

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    3/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 3

    Menit

    ke

    Denyut/menit

    1 102

    2 132

    3 112

    4 135

    5 126

    Jumlah denyut nadi : 607

    Rata-rata : 121,4

    3.2 Data Denyut Nadi Pada Saat Periode Pemulihan

    a) Kecepatan 1 (15 menit)Operator : Cesar Gomgom

    Berat Badan : 64 kg

    Tinggi Badan : 163 cm

    DenyutNadisebelumKerja : 110

    Menitke

    Denyut/menit

    1 110

    2 110

    3 112

    4 106

    5 106

    6 100

    7 110

    8 103

    9 11610 101

    11 103

    12 98

    13 94

    14 87

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    4/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 4

    15 98

    Jumlah denyut nadi : 1554

    Rata-rata : 103,6

    b) Kecepatan 3 (15 menit)Operator : Cesar Gomgom

    Berat Badan : 64 kg

    Tinggi Badan : 163 cm

    DenyutNadisebelumKerja : 110

    Menit

    keDenyut/menit

    1 108

    2 103

    3 108

    4 116

    5 93

    6 112

    7 105

    8 93

    9 105

    10 98

    Jumlah denyut nadi : 1041

    Rata-rata : 104,1

    c) Kecepatan 6 (5 menit)Operator : Cesar Gomgom

    Berat Badan : 64 kg

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    5/21

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    6/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 6

    BAB IV

    PENGOLAHAN DATA

    4.1 Perhitungan Konsumsi Energi, Penentuan Waktu Istirahat, dan % CVL untuk

    Tiap-tiap Beban Kerja

    4.1.1 Beban Kerja Kecepatan 1, 3, dan 6

    a) Kecepatan 1 (15 menit) Konsumsi Energi

    1. Rata-rata saat melakukan kerja : 132,8

    2. Rata-rata saat periode pemulihan : 103,6

    3. Pengukuran secara fisiologis saat melakukan kerja :

    VO2 = 0,019 HR0,024 h + 0,016 w + 0,045 a + 1,15

    = 0,019 (132,8)0,024 (163) + 0,016 (64) + 0,045 (20) + 1,15

    = 1,685

    Et = 5 x VO2

    = 5 x 1,685

    = 8,426

    4. Pengukuran secara fisiologis saat pemulihan:

    VO2 = 0,019 HR0,024 h + 0,016 w + 0,045 a + 1,15

    = 0,019 (110)0,024 (163) + 0,016 (64) + 0,045 (20) + 1,15

    = 1,252

    Ei = 5 x VO2= 5 x 1,252

    = 6,26

    Persamaan konsumsi energi :

    KE = EtEi

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    7/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 7

    = 8,4266,26

    = 2,166

    Waktu IstirahatR = 0 karena KE < 5

    Perhitungan CVL (%)% CVL =

    =

    = 25,33%

    b) Kecepatan 3 (15 menit) Konsumsi Energi

    1. Rata-rata saat melakukan kerja : 125,467

    2. Rata-rata pada periode pemulihan : 104,1

    3. Pengukuran secara fisiologis saat melakukan kerja :

    VO2 = 0,019 HR0,024 h + 0,016 w + 0,045 a + 1,15

    = 0,019 (125,467)0,024 (163) + 0,016 (64) + 0,045 (20) + 1,15

    = 1,546

    Et = 5 x VO2

    = 5 x 1,546

    = 7,729

    4. Pengukuran secara fisiologis saat pemulihan:

    VO2 = 0,019 HR0,024 h + 0,016 w + 0,045 a + 1,15

    = 0,019 (110)0,024 (163) + 0,016 (64) + 0,045 (20) + 1,15

    = 1,252

    Ei = 5 x VO2

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    8/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 8

    = 5 x 1,252

    = 6,26

    Persamaan konsumsi energi :

    KE = EtEi

    = 7,7296,26

    = 1,469

    Waktu IstirahatR = 0 karena KE < 5

    Perhitungan CVL (%)% CVL =

    =

    = 17,19 %

    c) Kecepatan 6 (5 menit) Konsumsi Energi

    1. Rata-rata saat melakukan kerja : 121,4

    2. Rata-rata pada periode pemulihan : 133,667

    3. Pengukuran secara fisiologis saat melakukan kerja :

    VO2 = 0,019 HR

    0,024 h + 0,016 w + 0,045 a + 1,15

    = 0,019 (121,4)0,024 (163) + 0,016 (64) + 0,045 (20) + 1,15

    = 1,469

    Et = 5 x VO2

    = 5 x 1.469

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    9/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 9

    = 7,343

    4. Pengukuran secara fisiologis saat pemulihan:

    VO2 = 0,019 HR0,024 h + 0,016 w + 0,045 a + 1,15

    = 0,019 (110)0,024 (163) + 0,016 (64) + 0,045 (20) + 1,15

    = 1,252

    Ei = 5 x VO2

    = 5 x 1,252

    = 6,26

    Persamaan konsumsi energi :

    KE = EtEi

    = 7,3436,26

    = 1,083

    Waktu IstirahatR = 0 karena KE < 5

    Perhitungan CVL (%)% CVL =

    =

    = 12,67 %

    4.2 Perhitungan Heart Reserve

    a. Kecepatan 1% HRR =

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    10/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 10

    =

    = 25,33%

    b. Kecepatan 3% HRR =

    =

    = 17,19 %

    c. Kecepatan 6% HRR =

    =

    = 12,67 %

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    11/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 11

    4.3 Grafik Perbandingan

    Grafik Saat Melakukan Kerja

    Gambar 4.1 GrafikDenyutNadiSaatBekerja

    Grafik Saat Pemulihan

    Gambar 4.2 GrafikDenyutNadiSaatPemulihan

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Denyu

    tNadi

    Grafik Denyut Nadi Saat Bekerja

    Denyut Nadi

    Kecepatan 1

    Denyut NadiKecepatan 3

    Denyut Nadi

    kecepatan 6

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    D

    enyutNadi

    Grafik Denyut Nadi Saat Pemulihan

    Denyut Nadi

    Kecepatan 1

    Denyut Nadi

    Kecepatan 3

    Denyut Nadi

    Kecepatan 6

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    12/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 12

    BAB V

    ANALISIS

    5.1 Analisis Grafik dari Hasil Percobaan Fisiologi

    Grafik Saat Melakukan Kerja

    Gambar 5.1 Grafik Denyut Nadi Saat Bekerja

    Analisis :

    Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat perbedaan antara rata-rata working

    pulse pada kecepatan 1, 3, dan 6. Dimana working pulse tersebut terjadi kenaikan dan

    penurunan pada grafiknya. Denyut nadi maksimal pada kecepatan 1 terjadi pada

    menit ke-2 dengan nilai 141, kecepatan 3 terjadi pada menit ke-10 dengan nilai 137,

    sedangkan kecepatan 6 terjadi pada menit ke-4 dengan nilai 135. Pada kecepatan 1

    mempunyai nilai working pulse yang paling tinggi daripada yang lain, hal ini

    disebabkan faktor ketegangan dari dalam diri operator. Dapat dilihat bahwa nilai

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    DenyutNadi

    Grafik Denyut Nadi Saat Bekerja

    Denyut Nadi

    Kecepatan 1

    Denyut Nadi

    Kecepatan 3

    Denyut Nadi

    kecepatan 6

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    13/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 13

    working pulse yang didapatkan pada kecepatan 1, 3 dan 6 terlihat cenderung

    menurun, hal ini juga dapat disebabkan oleh faktor individu yang merasa tegang

    ketika melakukan pekerjaannya. Pada kecepatan 3 dapat dilihat bahwa working

    pulsenya lebih rendah daripada working pulse pada kecepatan 1. Selain itu dapat

    dilihat pada grafik, laju dari grafik pada kecepatan 1, 3 dan 6 cenderung tidak stabil

    dan naik turun, hal tersebut dikarenakan seorang operator yang belum terbiasa dalam

    melakukan pekerjaannya. Maka dari itu, angka yang didapat cenderung tidak stabil

    dapat dilihat dari grafik yang dihasilkan. Pada kecepatan 6 working pulsenya bernilai

    lebih rendah daripada working pulse pada kecepatan 1 dan 3, hal tersebut dapat

    dikarenakan operator lebih tenang dan tidak merasa tegang pada saat melakukan

    pekerjaannya, jadi pada kecepatan 6 operator dapat lebih stabil walaupun

    kecepatannya bertambah.

    Grafik Saat Pemulihan

    Gambar 5.2 grafik denyut nadi saat pemulihan

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    DenyutNadi

    Grafik Denyut Nadi Saat Pemulihan

    Denyut Nadi

    Kecepatan 1

    Denyut Nadi

    Kecepatan 3

    Denyut Nadi

    Kecepatan 6

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    14/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 14

    Analisis :

    Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa recovery pulse antara

    kecepatan 1, 3, dan 6 terdapat perbedaan dimana denyut nadi mengalami peningkatan

    dan penurunan. Pada kecepatan 1 mempunyai nilai resting pulse paling rendah karena

    kecepatan ketika bekerja masih rendah dan denyut nadi masih konstan. Pada

    kecepatan 1 saat pemulihan terjadi penurunan denyut nadi dari menit pertama sampai

    menit ke empat, hal ini disebabkan karena kondisi operator semakin lama semakin

    bertambah baik atau kembali ke kondisi normal. Pada menit ke lima hingga menit ke

    sebelas denyut nadi mengalami kenaikan dan penurunan, hal tersebut dikarenakan

    operator melakukan pergerakan kecil. Tetapi, pada menit ke duabelas hingga ke

    limabelas, denyut nadi hampir selalu konstan, hal ini disebabkan karena operator

    sudah dalam kondisi normal. Pada kecepatan 3 mempunyai nilai resting pulse lebih

    besar daripada kecepata 1 karena kecepatan ketika bekerja lebih besar. Pada kecepata

    3 terjadi penurunan denyut nadi dari menit ke dua sampai menit ke lima. Hal tersebut

    menunjukkan bahwa operator benar-benar melakukan pemulihan denyut nadi

    sehingga grafik mengalami penurunan. Pada menit ke enam hingga ke sepuluh denyutnadi mengalami kenaikan dan penurunan, karena operator tidak sepenuhnya

    melakukan istirahat setelah melakukan lari di treatmill, operator terkadang melakukan

    kegiatan kecil seperti bergerak, berbicara sehingga denyut nadi tidak konstan. Pada

    kecepatan 6 mempunyai nilai resting pulse paling besar karena kecepatan saat bekerja

    paling besar sehingga denyut nadi semakin tinggi. Pada menit pertama hingga ke dua

    mengalami penurunan denyut nadi, sedangkan pada menit ke tiga mengalami

    kekonstanan, hal ini disebabkan operator benar-benar melakukan pemulihan.

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    15/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 15

    5.2 Analisis Penentuan Beban Kerja

    Tabel 5.1 PenentuanBebanKerjaTerhadapNilai KE

    Kecepatan KE (kkal/menit) Tingkat Pekerjaan KE (kkal/menit)

    1 2,166 Sangat Ringan < 2,5

    3 1,469 Sangat Ringan < 2,5

    6 1,083 Sangat Ringan < 2,5

    Analisis :

    Kecepatan 1 :

    Padakecepatan 1 operator membutuhkankonsumsioksigensebesar 2,166

    kkal/menit.Besarnilaitersebuttermasukdalamklasifikasitingkatpekerjaansangatringan

    yang beradapada< 2,5 kkal/menit, sehinggakonsumsioksigen yang

    dibuthkanberkisar< 0,5 liter/detik.

    Kecepatan 3 :

    Padakecepatan 3 operator

    membutuhkankonsumsioksigensebesar1,469kkal/menit.Besarnilaitersebuttermasukd

    alamklasifikasitingkatpekerjaansangatringan yang beradapada< 2,5 kkal/menit,

    sehinggakonsumsioksigen yang dibuthkanberkisar< 0,5 liter/detik.

    Kecepatan 6 :

    Padakecepatan6 operator

    membutuhkankonsumsioksigensebesar1,083kkal/menit.Besarnilaitersebuttermasukd

    alamklasifikasitingkatpekerjaansangatringan yang beradapada< 2,5 kkal/menit,

    sehinggakonsumsioksigen yang dibuthkanberkisar< 0,5 liter/detik.

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    16/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 16

    5.3 Analisis HeartReserve

    Tabel 5.2 RekapanHasil % HRR

    Kecepatan % HRR

    1 25,33%

    3 17,19%

    6 12,67%

    Analisis :

    Peningkatan denyut nadi mempunyai peran yang sangat penting di dalam

    peningkatan cardio output dari istirahat sampai kerja maksimum. Hal

    inidapatkitalihatpadatabelhasilrekapanHRR.Terjadipenurunandenyutnadiseiringden

    ganpeningkatanbebankerja.Padakecepatan 1 nilai %HRR sebesar 25,33%,

    kecepatan 3 sebesar 17,19%, danpadakecepatan 6 sebesar 12,67%. Besarnilai

    %HRR padakecepatan 1,3, dan 6 kurangdari 30%

    sehinggabebankerjatersebuttidakberpengaruhterhadapkondisi operator. Hal

    initerjadidikarenakankondisi operator memilikidarahtinggi.

    5.4 Perbedaan yang Terjadi Pada Konsumsi Energi Maupun Lamanya Periode

    Pemulihan dan Kaitannya dengan Prestasi Total Rest Time serta Siklus Kerja

    Fisiologi

    Tabel 5.3Rekapan Working Pulse, Recovery Pulse, danKonsumsiEnergi

    Kecepatan

    Lama

    Kerja

    (menit)

    Waktu

    Pemulihan

    Waktu

    Istirahat

    (menit)

    Working

    Pulse

    (denyut/

    menit)

    Recovery

    Pulse

    (Denyut/

    menit)

    Konsumsi

    Energi

    (Kkal/menit

    1 15 15 0 132,8 103,6 2,166

    3 15 10 0 125,467 104,1 1,469

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    17/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 17

    6 5 3 0 121,4 133,667 1,083

    Analisis :

    Berdasarkantabel di

    atasdapatdiketahuibahwaterjadipenurunandenyutnadisaatbekerja.Padakecepatan 1

    dengan lama bekerja 15 menitbesardenyutnadinya 132,8 denyut/menit, kecepatan 3

    dengan lama bekerja 15 menitsebesar 125,467 denyut/menit, dankecepatan 6

    denganlama bekerja 5 menitsebesar 121,4 denyut/nadi.

    Sehinggakonsumsienergijugaterjadipenurunanseiringkenaikankecepatankerja.Saatke

    cepatankerja 1 dengan lama kerja 15 menit operator

    membutuhkankonsumsienergisebesar 2,166 Kkal/menit, kecepatan 3 dengan lama

    waktubekerja 15 menitbesarkonsumsienergi yang dibutuhkan 1,469 Kkal/menit,

    dankecepatan 6 dengan lama waktubekerja 5 menitsebesar 1,083

    Kkal/menit.Namun,

    saatpemulihandaribekerjaterjadikenaikandenyutnadi.Saatkecepatan 1

    denyutnyasebesar 103,6 denyut/menit, kecepatan 3 sebesar 104,1 denyut/menit,

    dankecepatan 6 sebesar 133,667 denyut/menit.

    Untuk periode pemulihan, operator diberiwaktupemulihandenganwaktu yang

    berbeda beda.Pada kecepatan 1, waktupemulihan yang dilakukanselama15 menit,

    sementara untuk kecepatan 3selama10 menit, dankecepatan 6 waktu pemulihannya

    selama 3 menit. Operator tidakmemerlukanistirahattambahandikarenakannilai KE

    padasemuakecepatankurangdari 5 (nilai S padapria).

    5.5 Analisis Perbedaan Rumus VO2 max

    5.6 Manfaat Perhitungan Waktu Istirahat Total dengan Perancangan Kerja

    5.7 Analisis Hubungan antara Beban Kerja, Tingkat Konsumsi Energi, dan

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    18/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 18

    Lamanya Waktu Istirahat beserta Aplikasi Dunia Nyata

    Berdasarkan hasil pengolahan data diketahui bahwa semakin tinggi beban kerja

    yang diberikan kepada seseorang (operator), maka semakin rendah pula jumlah energi

    yang dikonsumsinya. Hal ini terlihat pada percobaan yang kami lakukan, yaitu pada

    kecepatan 3 (beban kerja) operatornya membutuhkan energy sebesar 1,469 kkal/menit,

    sedangkan pada kecepatan 6 (beban kerja yang meningkat) dibutuhkan 1,083

    kkal/menit. Sedangkan faktor lamanya waktu istirahat yang dibutuhkan tidak terlihat

    ada perbedaan pada percobaan ini, karena kedua jenis beban kerja menghasilkan nilai K

    < 5 yang menyatakan bahwa pekerja tidak membutuhkan istirahat.

    Diketahui bahwa nilai waktu total untuk beristirahat dipengaruhi oleh beberapa

    faktor. Namun, sebelum menentukan besarnya waktu istirahat total yang diterapkan

    untuk karyawan perlu diketahui seberapa besarkah energi yang dikeluarkan/dikonsumsi

    untuk melakukan kerja yang diberikan. Apabila nilai KE kurang dari pengeluaran

    energi cadangan yang direkomendasikan (S), maka operator tidak perlu beristirahat

    total untuk memulihkan kembali kondisinya. Sebaliknya, apabila nilai KE diantara

    nilai S dan 2 kali nilai S atau lebih dari atau sama dengan nilai S, maka diperlukanperhitungan untuk menentukan total waktu istirahat bagi operator untuk memulihkan

    kondisinya menuju normal kembali. Dalam dunia nyata penentuan lamanya total waktu

    istirahat dapat diterapkan untuk perancangan kerja pada perusahaan industri sepatu.

    Dimana karyawan yang bekerja terdiri atas pria dan wanita. Penentuan beban kerja

    disesuaikan dengan fisiologi kerjanya. Misalkan dalam departemen produksi.

    Karyawan wanita tentu dapat diberikan beban kerja yang lebih ringan dari karyawan

    pria. Untuk menentukan waktu istirahat dapat dihitung berdasarkan proporsi beban

    kerja dan lamanya waktu kerja. Untuk karyawan dengan beban kerja pengangkutan

    tentu berbeda pemberian waktu istirahatnya dengan karyawan dengan beban kerja

    penghalusan material (mengamplas), hal ini diasumsikan dengan jenis kelamin dan

    kondisi fisik yang sama. Atau untuk satu jenis pekerjaan dengan jenis kelamin dan

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    19/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 19

    kondisi fisik yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menjaga produktivitas karyawan

    dalam bekerja. Tentu saja, karyawan dengan kondisi yang kurang baik pastinya tidak

    lebih produktif dibandingkan dengan karyawan dengan kondisi yang baik, waktu kerja

    dan waktu istirahatnya teratur sehingga ketika bekerja karyawan tersebut lebih

    semangat dan lebih cepat menyelesaikan tugas-tugasnya. Dengan ini, perusahaan akan

    diuntungkan karena hasil produksinya yang bagus dan dapat diselesaikan tepat waktu

    atau bahkan lebih cepat, sehingga mengundang banyak konsumen untuk membeli

    produk-produknya.

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    20/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 20

    BAB VI

    PENUTUP

    6.1 Kesimpulan

    Setelah melakukan percobaan, maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Pada praktikum yang dilakukan kecepatan treadmill 1, 3, dan 6 , Dari hasilpengamatan, kecepatan 1, operator memerlukan waktu istiahat total dalam waktu

    15 menit dengan S = 5, R =0, karena KE = 2,166

  • 7/31/2019 Bab 3- 5 3A Selesai

    21/21

    Laporan Praktikum Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi

    Modul 3A FisiologiKerja

    Kelompok 5

    Program Studi Teknik Industri

    Universitas Diponegoro 21

    yang tidak konstan saat lari di atas treatmill sehingga denyut nadi yang didapatkan

    tidak stabil dan menyebabkan grafik naik turun ( tidak konstan ). Untuk proses

    pemulihan, grafik yang dihasilkan pada kecepatan 1 adalah hampir konstan. Hal ini

    diakibatkan kondisi operator semakin bertambah baik atau kembali ke kondisi

    normal. Pada kecepatan 3 dan 6 percobaan, grafik yang diperoleh tidak konstan /

    naik turun. Hal ini bisa disebabkan pada saat istirahat / saat pemulihan setelah

    melakukan lari di treatmill, operator melakukan kegiatan kecil di selasela istirahat

    tersebut sehingga denyut nadi tidak konstan.

    6.2 Saran

    1. Operator yang melaksanakan kerja sebaiknya dipilih yang memiliki kondisi stabildan fisik yang ideal.

    2. Dalam melakukan penghitungan denyut jantung peralatan otomatis memangseharusnya digunakan sehingga jumlah denyut nadi per menit dapat diketahui

    dengan tepat.

    3. Pada saat melakukan kerja, sebaiknya operator fokus pada pekerjannya, agar tidakmengganggu proses kerjanya yang bisa berakibat juga pada perubahan denyut

    nadi/menitnya.

    4. Adanya perancangan suatu sistem kerja yang lebih baik lagi, sehingga akanmeningkatkan produktifitas kerja.