4.h.hemoptisis jurnal fachri

22
HEMOPTISIS MUHAMMAD FACHRI

Upload: zulfa-n-fath

Post on 30-Sep-2015

237 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

fdshfj

TRANSCRIPT

  • HEMOPTISISMUHAMMAD FACHRI

  • PendahuluanHemoptisis sebagai gejala dari berbagai penyakit yang memerlukan pertolongan segera mengancam jiwaHemoptisis masif masalah kedaruratan paruHemoptisis berbeda dengan hematemesis

  • Definisi Hemoptisis adalah ekspektorasi darah atau dahak mengandung darah yang berasal dari bawah glotis / pita suara

  • ANATOMI VASKULARISASI PARUSirkulasi pulmoner dan sirkulasi bronkial

    Sirkulasi bronkial : nutrisi pada paru dan saluran napas tekanan pembuluh darah sistemik cenderung terjadi perdarahan lebih hebat Sirkulasi pulmonar mengatur pertukaran gas

  • Anatomi

  • Perbedaan

  • Perbedaan

  • Etiologi ParuInfeksi (bronkitis, pneumonia, abses paru, tuberkulosis,bronkiektasis)Keganasan (karsinoma, adenoma)Jamur (aspergiloma)Endometriosis catamenial haemoptysis Penyebab lain : kelainan jantung, hematologis, pembuluh darah, kelainan sistemik, akibat obat, trauma/iatrogenik, benda asing,

  • PatogenesisPerdarahan berasal dari sirkulasi bronkial; jarang pulmoner kecuali pd malformasi arteriovenaAsal anatomis perdarahan berbeda tiap proses patologik tertentuBronkitis pembuluh darah superfisial di mukosaTB robekan atau ruptur aneurisma arteri pulmoner (dinding kaviti aneurisma Rassmussen)

  • TB pecah anastomosis bronkopulmoner atau proses erosif pada arteri bronkialisInfeksi kronik inflamasi pembesaran & proliferasi arteri bronkial (BE, aspergilosis atau fibrosis kistik)Kanker paru pembuluh darah yg terbentuk rapuh shg mudah berdarah

  • DiagnosisHemoptisis masif berbeda di berbagai institusi yaitu antara 100-600 mL/24 jam, antara 200-1000 mL/24 jam Umumnya laju perdarahan 600 ml/24 jam.

  • Bagian Pulmonologi FKUI/RS Persahabatan Jakarta masih menggunakan kriteria hemoptisis masif yang diajukan Busroh (1978), mengancam jiwa & indikasi pembedahan segera, yaitu :Batuk darah sedikitnya 600 mL /24 jamBatuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih dari 250 mL/24 jam, Hb < 10g% dan masih terus berlangsungBatuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih dari 250 mL/24 jam, Hb > 10g% dalam 48 jam belum berhenti.

  • Pemeriksaan Fisis

    DemamPembesaran kelenjar getah bening (supraklavikular) Jari tabuh (clubbing finger) petunjuk kemungkinan keganasan intratorakal dan supurasi intratorakal (abses paru, bronkiektasis)Stridor atau mengi dapat memberikan petunjuk tumor/benda asing di daerah trakeolaring.Ronki terutama dibasal bronkiektasis / edema paru

  • Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan sputum (BTA, MO, Jamur)Pemeriksaan laboratorium darah (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Masa pembekuan Darah)Pemeriksaan Foto Toraks (PA & Lat)BronkoskopiDll sesuai indikasi (AGD)

  • KomplikasiMengancam jiwa : asfiksia kegagalan kardiosirkulasi penyebaran ke sisi paru yang sehat

  • Penatalaksanaan Konservatif Menenangkan pasien perdarahan mudah berhenti, jgn takut batukBerbaring pd posisi bagian paru yg sakit, sedikit trendelenberg ,terutama pd refleks batuk tdk adekuatJaga agar jalan nafas tetap terbuka. Bila terdpt tanda-tanda sumbatan jalan nafas lakukan suction, suction dpt dilakukan dgn bronkoskop. Bila perlu dilakukan pipa endotrakeal, berikan O2 bila perlu dan pastikan jalan nafas bebas sumbatan

  • Pemasangan IV line utk penggantian cairan/obat IVPemberian obat hemostatik (belum jelas manfaat), dpt diberikan asam traneksamat, karbazokrom, antikoagulan lain spt Vit K, Vit C secara bolus atau IV

  • 6. Obat dgn efek sedasi ringan bila pasien gelisah. Obat penekan refleks batuk hanya diberikan bila batuk berlebihan & merangsang perdarahan lebih banyak. Kodein sulfat 10-20 mg tiap 3-4 jamTransfusi darah bila Hb < 10 gr% sedang perdarahan masih berlanjut, Ht < 25-30%

  • Penatalaksanaan BedahUntuk pembedahan segera memenuhi kriteria batuk darah masif mengancam jiwa Sumber / asal perdarahan diketahui pasti BDMO (bronkoskopi di atas meja operasi)