4.h.hemoptisis jurnal fachri

22
HEMOPTISIS MUHAMMAD FACHRI

Upload: fikri-al-munawar

Post on 30-Dec-2014

86 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

dr. fachri

TRANSCRIPT

Page 1: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

HEMOPTISIS

MUHAMMAD FACHRI

Page 2: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Pendahuluan

• Hemoptisis sebagai gejala dari berbagai penyakit yang memerlukan pertolongan segera mengancam jiwa

• Hemoptisis masif masalah kedaruratan paru

• Hemoptisis berbeda dengan hematemesis

Page 3: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Definisi

• Hemoptisis adalah ekspektorasi darah atau dahak mengandung darah yang berasal dari bawah glotis / pita suara

Page 4: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

ANATOMI VASKULARISASI PARUANATOMI VASKULARISASI PARU

• Sirkulasi pulmoner dan sirkulasi bronkial

• Sirkulasi bronkial : – nutrisi pada paru dan saluran napas – tekanan pembuluh darah sistemik – cenderung terjadi perdarahan lebih hebat

• Sirkulasi pulmonar – mengatur pertukaran gas

Page 5: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri
Page 7: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri
Page 8: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Hemoptisis Hematemesis

Prodromal Rasa tidak enak di tenggorok, batuk

Mual, gangguan lambung

Onset Darah dibatukkan dapat disertai muntah

Darah dimuntahkan

dapat disertai batuk

Penampilan Berbuih Tidak berbuih

Warna Merah segar Merah tua

Isi Leukosit, mikrorgan makrofag

Sisa makanan

Perbedaan

Page 9: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Hemoptisis Hematemesis

Reaksi pH Alkalis Asam

Riwayat penyakit

Penyakit paru Peminum alkohol, ulkus peptikum, penyakit hati

Anemia Kadang-kadang Sering

Perbedaan

Page 10: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Etiologi

Paru• Infeksi (bronkitis, pneumonia, abses paru,

tuberkulosis,bronkiektasis)• Keganasan (karsinoma, adenoma)• Jamur (aspergiloma)• Endometriosis catamenial haemoptysis

Penyebab lain : kelainan jantung, hematologis, pembuluh darah, kelainan sistemik, akibat obat, trauma/iatrogenik, benda asing,

Page 11: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Patogenesis

• Perdarahan berasal dari sirkulasi bronkial; jarang pulmoner kecuali pd malformasi arteriovena

• Asal anatomis perdarahan berbeda tiap proses patologik tertentu Bronkitis → pembuluh darah superfisial di

mukosa TB → robekan atau ruptur aneurisma arteri

pulmoner (dinding kaviti “aneurisma Rassmussen”)

Page 12: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

TB → pecah anastomosis bronkopulmoner atau proses erosif pada arteri bronkialis

Infeksi kronik → inflamasi → pembesaran & proliferasi arteri bronkial (BE, aspergilosis atau fibrosis kistik)

Kanker paru → pembuluh darah yg terbentuk rapuh shg mudah berdarah

Page 13: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Diagnosis

• Hemoptisis masif berbeda di berbagai institusi yaitu antara 100-600 mL/24 jam, antara 200-1000 mL/24 jam – Umumnya laju perdarahan 600 ml/24 jam.

Page 14: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

• Bagian Pulmonologi FKUI/RS Persahabatan Jakarta masih menggunakan kriteria hemoptisis masif yang diajukan Busroh (1978), mengancam jiwa & indikasi pembedahan segera, yaitu :– Batuk darah sedikitnya 600 mL /24 jam– Batuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih dari 250

mL/24 jam, Hb < 10g% dan masih terus berlangsung– Batuk darah < 600 mL/24 jam, tapi lebih dari 250

mL/24 jam, Hb > 10g% dalam 48 jam belum berhenti.

Page 15: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Pemeriksaan Fisis

• Demam• Pembesaran kelenjar getah bening

(supraklavikular) • Jari tabuh (clubbing finger) petunjuk

kemungkinan keganasan intratorakal dan supurasi intratorakal (abses paru, bronkiektasis)

• Stridor atau mengi dapat memberikan petunjuk tumor/benda asing di daerah trakeolaring.

• Ronki terutama dibasal bronkiektasis / edema paru

Page 16: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan sputum (BTA, MO, Jamur)

• Pemeriksaan laboratorium darah (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, Masa pembekuan Darah)

• Pemeriksaan Foto Toraks (PA & Lat)

• Bronkoskopi

• Dll sesuai indikasi (AGD)

Page 17: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Komplikasi

Mengancam jiwa : asfiksia kegagalan kardiosirkulasi penyebaran ke sisi paru yang sehat

Page 18: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Penatalaksanaan Konservatif

1. Menenangkan pasien perdarahan mudah berhenti, jgn takut batuk

2. Berbaring pd posisi bagian paru yg sakit, sedikit trendelenberg ,terutama pd refleks batuk tdk adekuat

3. Jaga agar jalan nafas tetap terbuka. Bila terdpt tanda-tanda sumbatan jalan nafas lakukan suction, suction dpt dilakukan dgn bronkoskop.

Bila perlu dilakukan pipa endotrakeal, berikan O2 bila perlu dan pastikan jalan nafas bebas sumbatan

Page 19: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

4. Pemasangan IV line utk penggantian cairan/obat IV

5. Pemberian obat hemostatik (belum jelas manfaat), dpt diberikan asam traneksamat, karbazokrom, antikoagulan lain spt Vit K, Vit C secara bolus atau IV

Page 20: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

6. Obat dgn efek sedasi ringan bila pasien gelisah. Obat penekan refleks batuk hanya diberikan bila batuk berlebihan & merangsang perdarahan lebih banyak. Kodein sulfat 10-20 mg tiap 3-4 jam

7. Transfusi darah bila Hb < 10 gr% sedang perdarahan masih berlanjut, Ht < 25-30%

Page 21: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri

Penatalaksanaan Bedah

Untuk pembedahan segera

• memenuhi kriteria batuk darah masif mengancam jiwa

• Sumber / asal perdarahan diketahui pasti BDMO (bronkoskopi di atas meja operasi)

Page 22: 4.H.hemoPTISIS Jurnal Fachri