document4

6
4. Oral Ulceration in ALL(Acute Lymphoblastic Leukemia) Leukemia hasil dari proliferasi sel hematopoietik yang abnormal dimana sel tersebut berproliferasi lebih banyak dari jumlah sel yang lain sehingga akan mensupresi sumsum tulang, perubahan dalam jumlah sel darah. Klasifikasi: Acute (ALL-AML) Leukemia akut : Sel darah sangat tidak normal, tidak berfungsi seperti sel normal, dan jumlahnya meningkat secara cepat. Kondisi pasien dengan leukemia jenis ini memburuk dengan cepat. Chronic (LL-CML) Leukemia kronik : Pada awalnya sel darah yang abnormal masih dapat berfungsi, dan orang dengan leukemia jenis ini mungkin tidak menunjukkan gejala. Perlahan-lahan leukemia kronik memburuk dan mulai menunjukkan gejala ketika sel leukemia bertambah banyak dan produksi sel normal berkurang. ALL proliferasi sel limfosit yang immatur Biasanya terjadi pada anak-anak GK/ Flu-like-syndrome Bone paint, joint paint atau keduanya Trombositopenia petechiae dan hemoragi pada bagian posterior dari palatum serta perdarahan gingiva Ulserasi pada gingiva neutropenia sehingga menyebabkan perubahan flora normal di rongga mulut. Ulserasi pada rongga mulut penderita leukemia akut diduga disebabkan karena adanya kegagalan mekanisme pertahanan tubuh. Neutrofil mengalami penurunan fungsi

Upload: annisa-rosalina

Post on 07-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

4

TRANSCRIPT

Page 1: Document4

4. Oral Ulceration in ALL(Acute Lymphoblastic Leukemia)

Leukemia hasil dari proliferasi sel hematopoietik yang abnormal dimana sel tersebut berproliferasi

lebih banyak dari jumlah sel yang lain sehingga akan mensupresi sumsum tulang, perubahan dalam

jumlah sel darah.

Klasifikasi: Acute (ALL-AML)

Leukemia akut : Sel darah sangat tidak normal, tidak berfungsi seperti sel normal, dan jumlahnya

meningkat secara cepat. Kondisi pasien dengan leukemia jenis ini memburuk dengan cepat.

Chronic (LL-CML)

Leukemia kronik : Pada awalnya sel darah yang abnormal masih dapat berfungsi, dan orang dengan

leukemia jenis ini mungkin tidak menunjukkan gejala. Perlahan-lahan leukemia kronik memburuk

dan mulai menunjukkan gejala ketika sel leukemia bertambah banyak dan produksi sel normal

berkurang.

ALL proliferasi sel limfosit yang immatur

Biasanya terjadi pada anak-anak

GK/ Flu-like-syndrome

Bone paint, joint paint atau keduanya

Trombositopenia petechiae dan hemoragi pada bagian posterior dari palatum serta

perdarahan gingiva

Ulserasi pada gingiva neutropenia sehingga menyebabkan perubahan flora normal di rongga

mulut. Ulserasi pada rongga mulut penderita leukemia akut diduga disebabkan karena adanya

kegagalan mekanisme pertahanan tubuh. Neutrofil mengalami penurunan fungsi berupa kegagalan

fagositosis dan migrasi . Pada kondisi ini trauma yang kecil pun dapat menyebabkan terjadinya ulser

( Rusliyanto, 1986 ). Ulserasi yang terjadi lebih luas daripada ulserasi yang terjadi pada stadium

kronis.

Jumlah sel leukemik yang banyak pada darah tepi dapat menyebabkan statis pembuluh darah kecil

sehingga terjadi anemia (Burket, 1940 cit Berkovitz , 1995, Sinrod, 1957 cit Berkovitz , 1995 ; Bodey,

1971 cit Berkovitz , 1995 ; Segelman dan Doku, 1977, cit Berkovitz , 1995) selanjutnya terjadi

nekrosis dan ulkus (Rusliyanto, 1986).

Page 2: Document4

Th/

Manajemen yang diberikan merupakan Causatif dan Suportif, dikarenakan untuk menghilangkan

secara permanen manifestasi oral yaitu dengan memperbaiki keadaan umum terlebih dahulu.

Pencabutan atau ekstraksi gigi tidak dianjurkan atau dihindari karena ditakutkan terjadi resiko infeksi

berat, perdarahan, dan anemia. Bila terpaksa dilakukan ekstraksi, dpat dibantu dengan transfusi

darah dan pemberian antibiotik. Berikut ini merupakan beberapa hal yang dapat dilakukan dokter

gigi terhadap penderita leukemia :

DHE (Dental Health Education)

Yaitu memberitahukan kepada pasien untuk selalu menjaga kesehatan gigi dan mulutnya agar tidak

menjadi fokal infeksi yang berhubungan dengan penyakit yang diderita. Seperti pemilihan sikat gigi

dan cara menyikat gigi yang benar, waktu dan frekuensi menyikat gigi yang tepat, serta penggunaan

sikat lidah.

Pemberian obat kumur

Penggunaan obat kumur dengan kandungan chlorhexidine 0,2%, dapat mengendalikan infeksi pada

pembengkakan gingiva

Terapi antibiotik spesifik

Terapi ini diperlukan untuk ulserasi yang terjadi pada mukosa.

(Arfani, 2011)

5. Acute Necrotizing Ulcerative Gingivitis (ANUG)

Adalah penyakit gingiva spesifik yang jarang menular pada orang muda

Etiologi: Fusobacterium nucleatum, Treponema vicentii, dan mungkin bakteri lain yang memainkan

peran penting. Faktor predisposisi: stress emosional, merokok, kebersihan mulut yang buruk, trauma

lokal, da infksi terutama HIV.

Gambaran klinis: Jaringan nekrotik pada papila interdental dan margin gingiva, crater-like (bentuk

kawah tertutup dengan pseudomembran abu-abu). Perdarahan

11. Chronic Ulcerative Stomatitis

Page 3: Document4

Penyakit mukokutaneus terutama menginfeksi

e/ autoimun

12. Leukoplakia

WHO 1978, Leukoplakia adalah bercak atau plak putih yang tidak termasuk karakter klinis dan patologi dari penyakit lainnya

Etiologi

a. Tidak diketahui secara pastib. Diduga akibat penggunaan tembakau, alkohol, kandidiasis, HPV, radiasi sinar

matahari (sinar ultraviolet)

Klasifikasi

1. Tipe Homogen: bercak putih berbatas tegas terlokalisasi/ menyebar, permukaan berfisur, berkerut, berlipat apabila dipalpasi kulit terasa kering, “ cracked mud- like”

2. Verrucous: lesi putih tebal, berkeratin tebal3. Proliferatif verrucous leukoplakia: berkembang lambat, persisten, permukaan

hiperkeratotik sampai berbintil-bintil, mudah pecah

Gambaran Klinis

Tidak terasa sakit, Daerah yang sering terserang: lidah bagian ventral dan lateral, dasar mulut, alveolar, bibir, trigonum retromolar, palatum lunak, gusi cekat. Lesi awal dapat berupa lesi putih translusen sampai abu-abu atau coklat. Leukoplakia juga dapat berkembang dan berubah bentuk menjadi eritroplakia.

DD/ lichen planus, LE, Candidiasis , white spnge nevus

Terapi

Mengeliminasi fakt. Predisposisi

Jika menetap biopsi

Terapi:

Eksisi laser

Terapi topikal: aplikasi topikal vit A, Bleomycin dalam bentuk larutan

Terapi sistemik: Retinoid

Page 4: Document4

13. Oral Candidiasis

Definisi:

Infeksi jamur oportunistik umum, yang muncul karena adanya satu atau beberapa faktor predisposisi.

Etiologi

Candida albicans

Spesies lainnya: Candida Parasilosis, Candida tropicalis, candida krusei, Candida pseudotropicalis, Candida guillermondii

Faktor predisposisinya:

1. Imunodefisiensi2. Ketidaksempurnaan imun pada bayi3. Penggunaan obat2 imunosupresan 4. Gangguan endokrin5. DM6. Hipoparatiroidisme7. Kehamilan8. Terapi kortikosteroid9. Xerostomia

Klinis:

Erythematous candidiasis

Permukaaan merah yang tidak hanya disebabkan oleh atrofi tetapi juga dapat diperparah dengan meningkatnya vaskularisasi. Lesi ini memiliki batas difus. Infeksi biasanya terjadi di palatum dan permukaaan dorsal lidah

Terapi

Topikal

Suspensi nystatin 12 ml ( 1 botol)

Aturan pakai Dewasa: 1-2 ml 4x sehari

Anak: 1ml: 3-4 x/ hari

Neonatus dan profilaksis: 1 ml 1x / hari ( dikumurkan hingga mengenai seluruh permukaaan mulut kemudian ditelan

Sistemik:

1. 50 mg Fluoconazole 1x/ hari selama 7-14 hari

Page 5: Document4

2. 200 mg ketoconazole 1x/ hari selama 14 hari3. 100-200 mg / hari Itraconazole oral suspension selama 14 hari

[email protected]

[email protected]

[email protected]