43047-6-934374844642

14
MODUL 6 Jenis-Jenis Hipotesis A.Pengertian Hipotesis Penelitian Semula istilah hipotesis dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata ialah kata ”hupo” (sementara) dan ”thesis (pernyataan ayau teori).Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya.Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variable atau lebih (Kerlinger,1973:18 dan Tuckman,1982:5).Selanjutnya Sudjana (1992:219) mengartikan hipotesis adalah asmusi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Atas dasar defenisi diatas,sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan. Metodologi Penelitian Dr. Harnovinsah, Ak. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana ‘12 1

Upload: ali-sahbana-siregar

Post on 30-Dec-2014

21 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 43047-6-934374844642

MODUL 6

Jenis-Jenis Hipotesis

A.Pengertian Hipotesis

Penelitian Semula istilah hipotesis dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata

ialah kata ”hupo” (sementara) dan ”thesis (pernyataan ayau teori).Karena hipotesis

merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya.Kemudian para

ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua

variable atau lebih (Kerlinger,1973:18 dan Tuckman,1982:5).Selanjutnya Sudjana

(1992:219) mengartikan hipotesis adalah asmusi atau dugaan mengenai suatu hal

yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan

pengecekannya. Atas dasar defenisi diatas,sehingga dapat diartikan bahwa hipotesis

adalah jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.Hipotesis

penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu hipotesis

yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori

yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan

fakta serta dukungan data yang nyata di lapangan.

B.Macam-macam Permasalahan Penelitian

Penelitian pada tingkat eksplanasi (artinya memberikan keterangan terhadap variebel-

variabel yang akan diteliti tentang objek penelitian melalui data yang dikumpulkan)

dibagi menjadi tiga,yaitu:deskriptif,komparatif,dan asosiatif.

Berdasarkan uraian di atas,maka permasalahan penelitian diuraikan sebagai berikut:

a. Permasalahan yang bersifat deskriptif yaitu permasalahan yang tidak

membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain hanya

menggambarkan variabel saja.

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘121

Page 2: 43047-6-934374844642

Contoh:

Seberapa banyak hasil panen udang windu di Kabupaten Sidoarjo?

Seberapa tinggi disiplin kerja pegawai di lembaga CJDW?

b. Permasalahan bersifat komparatif adalah permasalahan yang menggambarkan

perbedaan karakteristik dari dua variabel atau lebih.

Contoh:

Adakah perbedaan kualitas belajar mahasiswa tugas belajar dengan

mahasiswi izin belajar

dalam pelajaran statistik?

c. Permasalahan bersifat asosiatif adalah permasalahan yang menghubungkan

atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.Adapun menurut sifat

hubungannya terdiri dari tiga jenis yaitu:

1) Hubungan simentris ialah hubungan yang bersifat kebersamaan antara

dua variabel atau lebih.Contoh: adakah hubungan antara keaktifan

mengikuti kegiatan organisasi dengan tingginya prestasi belajar?

2) Hubungan sebab akibat (kausal) ialah hubungan yang bersifat

mempengaruhi antara dua variabel atau lebih. Contoh: seberapa besar

pengaruh pupuk terhadap hasil panen padi?

3) Hubungan interaktif ialah hubungan antara dua variabel atau lebih

yang bersifat saling mempengaruhi. Contoh: adakah hubungan antara

pemberian insentif dengan efektifitas kerja?

C.Jenis-jenis Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tiga macam masalah penelitian tadi,maka ada tiga macam hipotesis

penelitian (Hipotesis Alternatif),yaitu:

a. Hipotesis Deskriptif yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan

menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis yang dirumuskan untuk

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘122

Page 3: 43047-6-934374844642

menentukan titik peluang,hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab

permasalahan taksiran (estimatif). Contoh: gaya mengajar dosen statistik

mencapai 70% dari kriteria rata-rata nilai ideal.

b. Hipotesis deskriptif untuk keperluan pengujian dengan statistik,bentuk

rumusan hipotesis deskriptif lengkap ialah ”Terdapat perbedaan antara titk

taksiran (yang diperkirakan 5 ton/ha)”.

d. Hipotesis Komparatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada

permasalahan yang bersifat membedakan. Contoh: ada perbedaan kemampuan

berbahasa asing antara lulusan pondok pesantren X dengan lulusan SMU

Y,yaitu lulusan pondok pesantren X lebih baik dari pada lulusan SMU Y.

e. Hipotesis Asosiatif dirumuskan untuk memberikan jawaban pada

permasalahan yang bersifat hubungan.Sedangkan menurut sifat hubungannya

hipotesis penelitian atau alternatif ada tiga jenis yaitu:

1) Hipotesis hubungan simentris ialah hipotesis yang menyatakan

hubungan bersifat kebersamaan antara dua variabel atau lebih,tetapi

tidak menunjukkan sebab akibat.Contoh: ada hubungan antara

berpakaian mahal dengan penampilan.

2) Hipotesis hubungan sebab-akibat (kausal) ialah hipotesis yang

menyatakan hubungan bersifat mempengaruhi antara dua variabel atau

lebih. Contoh: pergaulan bebas berpengaruh positif terhadap penyakit

AIDS.

3) Hipotesis hubungan interatif ialah hipotesis hubungan antara

hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling

mempengaruhi. Contoh: terdapat hubungan yang saling

mempengaruhi antara status sosial ekonomi dengan terpenuhi gizi

keluarga.

Berdasarkan contoh hipotesis di atas,maka tampak jelas bahwa rumusan hipotesis

penelitian yang berupa hipotesis kerja atau hipotesis alternatif merujuk pada tiga

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘123

Page 4: 43047-6-934374844642

tingkatan yaitu:tingkat gambaran ataupun peluang terhadap keadaan satu

variabel,perbedaan antara dua variabel atau lebih,dan hubungan antar dua variabel

atau lebih.

PENYUSUNAN HIPOTESIS

Bagaimana memecahkan suatu masalah, yang perlu diperhatikan adalah mencari

sebab dari masalah tersebut. Untuk mencari sebab-sebab dari masalah tersebut, maka

dilakukan penelitian. Agar penelitian dapat terarah, dirumuskan pendugaan terlebih

dahulu terhadap penyebab terjadinya masalah tersebut. Pendugaan terhadap penyebab

masalah tersebut disebut hipotesis. Hipotesis terdiri dari dua kata, yakni hipo (yang

berarti keraguan), dan tesis(yang berarti kebenaran). Jadi hipotesis berarti kebenaran

yang masih diragukan. Dalam pandangan Kerlinger, hipotesis adalah kesimpulan

sementara atau proposisi tentatif tentang hubungan antara dua variabel atau lebih;

sedangkan menurut Bailey, hipotesis merupakan suatu proposisi yang dinyatakan

dalam bentuk yang dapat diuji dan meramalakan suatu hubungan tertentu antara dua

variabel (Malo dan Trisnoningtias, 1990:39). Hipotesis tersebut akan ditolak jika

salah, dan diterima jika fakta-fakta dalam penelitian membenarkan. Oleh karenanya

penolakan dan penerimaan hipotesis sangat tergantung kepada hasil-hasil penelitian

empiris.

Hipotesis dapat juga dipandang sebagai suatu konklusi yang sifatnya sementara.

Sebagai konklusi sudah tentu hipotesis dibuat dengan sembarangan, tetapi atas dasar

pengetahuan tertentu yang sebagian dapat diambil dari hasil-hasil penelitian

terdahulu, dan teori-teori yang relevan. Hipotesis mempunyai fungsi pengarah, yang

memberikan batasan-batasan mengenai macam-macam data yang harus dikumpulkan,

cara-cara pengumpulan data, dan model-model analisisnya (Mantra, 2001:10).

Suatu hipotesis penelitian ilmiah harus memenuhi syarat-syarat tertentu, diantaranya

adalah:Pertama, hipotesis adalah hasil kontruksi dari gagasan-gagasan yang dapat

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘124

Page 5: 43047-6-934374844642

diterangkan berdasarkan teori-teori atau hasil-hasil pengamatan tertentu; Kedua,

hipotesis harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan (statement) dan sama sekali

tidak boleh dalam bentuk pertanyaan; Ketiga, hipotesis selalu dikaitkan dengan

keadaan populasi, bukan hanya keadaan sampel yang diteliti, sampel penelitian hanya

berfungsi sebagai ajang atau wahana pengujian hipotesis, hasil penelitian pada sampel

akan digeneralisasikan pada populasi sumber sampel yang diambil; Keempat, dalam

hipotesis harus dilibatkan sedikitnya dua variabel (ubahan), pernyataan mengenai

hanya satu variabel tidak merupakan hipotesis yang perlu diuji; Kelima, suatu

hipotesis penelitian harus dapat dites, agar suatu hipotesis dapat diuji.

Paling kurang ada ada tiga macam perumusan hipotesis, yakni yang bersifat deskriptif

(menggambarkan karakteristik suatu satuan awal yang menjadi fokus perhatian

penelitian),korelasional (menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel

tetapi tidak menunjukkan variabel mana yang menjadi sebab dan variabel mana yang

menjadi akibat dalam hubungan tersebut), dan kausalitas (telah menunjukkan variabel

mana yang menjadi sebab dan variabel mana yang menjadi akibat)

Kriteria Hipotesis yang baik:

Dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan logis atau hasil hasil

penelitian sebelumnya.

Hipotesis menunjukkan maksudnya dengan jelas.

hjipotesis dapat diuji

Hipotesis ini lebih baik dibanding hipotesis kompetisinya.

MACAM-MACAM HIPOTESIS

1. Hipotesis Deskriptif

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘125

Page 6: 43047-6-934374844642

Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu

sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.

Contoh Hipotesis Deskriptif:

Permasalahan Penelitian: Apakah penerimaan terhadap proses “perdamaian di Poso”

mempunyai perbedaan pada mereka yang berasal dari suatu lingkungan tertentu?

Assumsi:

1. Tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang memungkinkan keterbukaan

untuk menerima proses perdamaian.

2. Nilai yang dianut seseorang merupakan dasar pengaruh bagi penerimaan

proses perdamaian.

3. Tingkat informasi yang dimiliki seseorang dapat memberikan pandangan

mengenai suatu proses perdamaian.

Hipotesis Umum:

Orang yang berasal dari lingkungan sosial yang terbuka lebih mudah menerima

proses perdamaian.

Hipotesis khusus:

1. Orang dengan pendidikan yang tinggi relatif lebih mudah menerima proses

perdamaian.

2. Orang yang berorientasi pada nilai-nilai yang moderen lebih menerima proses

perdamaian.

3. Orang yang memiliki banyak informasi lebih mudah menerima proses

perdamaian.

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘126

Page 7: 43047-6-934374844642

2. Hipotesis Korelasional/hubungan

Hipotesis korelasional adalah hipotesis yang berisi pernyataan tentang hubungan

antara dua atau lebih variabel. Jika pola hubungan antara dua atau lebih variabel

bersifat kausal (sebab-akibat) , maka hipotesisnya disebut hipotesis kausalitas

Contoh Hipotesis Korelasional:

Permasalahan Penelitian: Hal-hal yang berhubungan dengan tingkat Hasil Produksi

suatu Perusahaan.

Asumsi:

1. Jumlah tenaga ahli dalam suatu perusahaan berhubungan dengan tingkat hasil

produksi

2. Tenaga ahli akan sulit bekerja di bawah peraturan kerja yang ketat

3. Peraturan kerja dalam perusahaan berhubungan dengan tingkat hasil produksi.

Hipotesis:

Semakin besar jumlah tenaga ahli dalam suatu perusahaan, semakin rendah tingkat

keketatan peraturan kerja perusahaan, berhubungan dengan h menerima proses

perdamaian hasil produksi yang semakin meningkat.

Hipotesis Korelasional terdiri dari hipotesis kausal dan korelasi

Hipotesis Kausalitas

Contoh Hipotesis Kausalitas:

Permasalahan Penelitian: Mengapa timbul kecenderungan melakukan tindakan

kriminal dalam suatu lingkungan masyarakat.

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘127

Page 8: 43047-6-934374844642

Asumsi:

1. Suatu lingkungan masyarakt mempunyai suatu daya absorbsi, yaitu daya serap

atau peredam terhadap suatu gejala sosial yang dapt menimbulkan goncangan

2. Seseorang dapat merasa frustasi apabila merasa tersisihkan dari lingkungan

masyarakatnya.

3. Seseorang yang merasa frustasi lebih mudah dirangsang untuk cenderung

melakukan tindakan kriminal.

Hipotesis:

Untuk mereka yang berada di lingkungan masyarakat yang sangat rendah daya

absorbsinyajika   mereka merasa semakin tersisihkan dari lingkungan

masyarakat,  maka  mereka semakin mudah terangsang untuk cenderung melakukan

tindakan kriminal.

Hipotesis korelasi

hipotesis korelasi (correlational hypothesis), merupakan hipotesis yang mengatakan

dua variabel terjadi bersamaantanpa diketahui mana yang mempengaruhi yang

lainnya.

Contoh:

- HA : Terdapat hubungan positif antara besarnya kompensasi dan laba perusahaan.

3. Hipotesis asosiasi

Pengukurana asosiasi merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok

teknik dalam statistik bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan

antara dua variabel

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘128

Page 9: 43047-6-934374844642

Hipotesa Kerja (Hk) dan Hipotesa Nol (Ho)

Hipotesa-hipotesa yang dirumuskan oleh peneliti, baik yang bersifat deskriftif,

relasional maupun hipotesa kausalitas disebut hipotesa kerja (Hk). Supaya hipotesa

kerja tersebut dapat diuji secara statistik, maka diperlukan suatu hipotesa

pembanding. Dalam penelitian sosial hipotesa pembanding tersebut dibuat secara

arbritrer yang berbentuk hipotesa nol(Ho). Hipotesa nol (Ho) adalah

formulasi/rumusan terbalik dari hipotesa kerja..

Contoh Hipotesa Kerja (Hk):

1. Tindakan agresif lebih tinggi pada kelompok masyarakat yang memiliki

tingkat kepadatan yang tinggi daripada yang memiliki tingkat kepadatan

rendah.

2. Bila persepsi tentang sikap kelompok panutan dikontrol, suami-isteri yang

memiliki pekerjaan berpenghasilan tetap, mempunyai persepsi yang rendah

tentang nilai ekonomis anak, dan karena itu cenderung untuk lebih menerima

norma keluarga kecil. Keduanya menyebabkan persepsi mereka yang tinggi

tentang manfaat penggunaan kontrasepsi moderen, sehingga niat serta

penggunaan kontrasepsi moderen mereka relatif lebih tinggi bila

dibandingkan dengan suami-isteri yang memiliki pekerjaan berpenghasilan

tidak tetap.

Contoh Hipotesa Nol (Ho):

1. Tidak terdapat perbedaan tindakan agresif antara masyarakat yang memiliki

tingkat kepadatan yang tinggi dan masyarakat yang memiliki tingkat

kepadatan penduduk yang rendah.

2. Bila persepsi tentang sikap kelompok panutan dikontrol, tidak ada perbedaan

yang signifikan antara pasangan yang memiliki pekerjaan berpenghasilan

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘129

Page 10: 43047-6-934374844642

tetap dan berpenghasilan tidak tetap dalam persepsi tentang nilai anak, norma

keluarga kecil, persepsi tentang manfaat kontrasepsi moderen, dan dalam niat

menggunakan serta perilaku kontrasepsi moderen.

Metodologi PenelitianDr. Harnovinsah, Ak.

Pusat Bahan Ajar dan ElearningUniversitas Mercu Buana

‘1210