41002-14-461631951881

12
1 Pertemuan 14 MODUL OPERASIONAL STASIUN PENYIARAN OLEH : Drs.H.SYAFEI.S POKOK BAHASAN Pengertian operasional Stasiun penyiaran mencakup tentang Penyiaran program yakni fungsi Transmisi Televisi/Antena, Teresterial, Broadcasting Satelit, Stasiun Televisi. DESKRIPSI Pokok bahasan tentang operasional penyiaran membahas mengenai fungsi Transmisi Televisi/Antena, Teresterial, Broadcasting Satelit pada Stasiun Penyiaran Televisi TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah mengikuti pokok bahasan ini setidaknya Mahasiswa mengerti dengan jelas operasional Stasiun penyiaran yang mencakup tentang fungsi Transmisi Televisi/Antena, Teresterial, Broadcasting Satelit pada Stasiun Penyiaran Televisi. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.S OPRASIONAL STASIUN PENYIARAN

Upload: muhammad-abdi-fadilat-mufti

Post on 29-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asdfg

TRANSCRIPT

Page 1: 41002-14-461631951881

1

Pertemuan 14

MODUL

OPERASIONAL STASIUN

PENYIARAN

OLEH : Drs.H.SYAFEI.S

POKOK BAHASAN

Pengertian operasional Stasiun penyiaran mencakup tentang Penyiaran program

yakni fungsi Transmisi Televisi/Antena, Teresterial, Broadcasting Satelit, Stasiun

Televisi.

DESKRIPSI

Pokok bahasan tentang operasional penyiaran membahas mengenai fungsi

Transmisi Televisi/Antena, Teresterial, Broadcasting Satelit pada Stasiun Penyiaran

Televisi

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti pokok bahasan ini setidaknya Mahasiswa mengerti dengan jelas

operasional Stasiun penyiaran yang mencakup tentang fungsi Transmisi

Televisi/Antena, Teresterial, Broadcasting Satelit pada Stasiun Penyiaran Televisi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.SOPRASIONAL STASIUN PENYIARAN

Page 2: 41002-14-461631951881

2

OPERASIONAL STASIUN PENYIARAN

KEPUSTAKAAN

1.WAHYUDI J.B, DASAR-DASAR JURNALISTIK RADIO DAN TELEVISI, GAJAH

GITA

2.ASEPSYAMSUL .ROMLI, BROADCAST JOURNALISM, YAYASAN NUSANTARA

CENDIA, BANDUNG,2004

3. MORISSAN , MEDIA PENYIARAN

RAMDINA, PRAKARSA, JAKARTA 2005

SYSTEM TRANSMISI TELEVISISYSTEM TRANSMISI TELEVISI

Siaran Televisi sebelum dapat dinikmati oleh para Pemirsanya atau Audien Televisi

melalui layar televisi / pesawat penerima Televisi telah melalui proses yang cukup panjang

karena melibatkan begitu banyak orang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya

masing-masing tentang pertelevisian.

Audio dan Video atau Gambar dan Suara yang dikirim sampai kerumah-rumah Penonton

atau Audien bisa mempunyai jarak yang sangat dekat dengan Stasiun Televisi dan dapat

juga sangat jauh dari Stasiun Televisi atau dari sumber mana acara itu berada, seperti

diluar negeri , Eropa, Amerika, jepang dan Negara lainnya didunia ini.

Hal ini dimungkinkan dengan adanya Satelit Komunikasi yang mengorbit diangkasa atau

di geostsioner orbit. Dalam pelaksanaannya untuk pemancaran signal gambar dan suara,

Stasiun Televisi menggunakan Radio frekuency seperti sebagai berikut :

• Very high frequency (Frekuensi yang sangat tinggi)

• Ultra high frequency (Frekuency ultra yang tinggi)

Kedua system transmisi ini digunakan oleh Pemancar Televisi yang merupakan bagian

dari Stasiun Televisi dalam memancarkan atau mentransmitkan signal audio(suara) &

signal video (gambar) ke televisi yang ada dirumah-rumah

Pada system transmisi Very High Frekuensi (VHF) getaran frekuensinya bergerak pada

frekuensi sekitar antara 54 MHZ (megahertz) sampai dengan 216 MHZ (megahertz) untuk

Frequency Carrier (frekuensi pembawa)nya. Yang dimaksud frekuensi pembawa disini

adalah frekuensi yang membawa signal gambar dan suara tersebut dengan frequency

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.SOPRASIONAL STASIUN PENYIARAN

Page 3: 41002-14-461631951881

3

sekitar 5 MHZ dari sebuah Pemancar Televisi agar sampai ke antenna receiver yang ada

dirumah-rumah pemirsa.

Sementara system transmisi Ultra High Frequency (UHF) sinyal yang bergerak pada

frekuensi antara 470 MHZ (Megaherzt ) sampai 890 MHZ (Mega hertz), dengan panjang

gelombang antar 0.1 meter – 1 meter.

Stasiun Televisi Swasta dan Stasiun Televisi Public (TVRI) di Indonesia mengirim

siarannya dengan menggunakan Pemancar dengan system frekuensi Utra High

Frequency ( UHF).

Daftar frekuensi teresterial yang dipakai pemancar Televisi di Indonesia menurut Ciptono

Setyo budi, Pengantar Tehnik Broadcasting Televisi, Graha Ilmu Jakarta 2005 yang

dikutip Morissan, Media penyiaran adalah sebagai berikut:

Stasiun Televisi Channel Frekuensi

Trans TV 29 UHF 535,25 MHZ

TPI 37 UHF 599,25 MHZ

TVRI 39 UHF 615,25 MHZ

Indosiar 41 UHF 631,25 MHZ

SCTV 45 UHF 663,25 MHZ

RCTI 47 UHF 647,25 MHZ

ANTV 48 UHF 679,25 MHZ

TV7 49 UHF 695,25 MHZ

Lativi/TV ONE 53 UHF 727,25 MHZ

Metro TV 57 UHF 759,25 MHZ

Radio frekuensi yang memancarkan signal Televisi (Audio/Video) berprilaku seperti

cahaya, dimana signal tersebut mengembara berjalan diudara lurus seperti cahaya dan

tidak dapat menembus object yang keras seperti gedung dan gunung yang tinggi.

Dia juga tidak dapat dibengkokkan disekitar bumi oleh Ionosphere seperti layaknya

gelombang pendek Radio, oleh sebab itu maka kita tidak dapat menerima siaran Televisi

langsung dari beratus-ratus kilometer jaraknya dari Stasiun Televisi seperti yang dapat

dilakukan Siaran Radio.

Transmissi Siaran Televisi hanya dapat menjangkau area kira-kira 70 kilometer radius

tergantung dari Power atau kekuatan pemancar serta ketinggian Tiang/Menara Pemancar

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.SOPRASIONAL STASIUN PENYIARAN

Page 4: 41002-14-461631951881

4

dan struktur alam. Untuk memancarkan signal Televisi berupa Gambar dan Suara untuk

jarak yang sangat jauh, diperlukan microwave Relay Station dan Satelit bumi.

Suara dan gambar dipancarkan melalui link station ini dengan power yang rendah dan

diperkuat oleh stasiun lokal untuk keperluan siaran didaerah mereka.

Untuk dapat menerima siaran yang dipancarkan Stasiun Televisi melalui antenna

pemancar nya, maka pesawat penerima dirumah harus menggunakan Yagi Antena yang

ditempatkan pada tempat yang tinggi atau diatas atap rumah. Antena ini berfungsi

menerima sinyal yang dikirim oleh stasiun Televisi melalui Pemancarnya. Secara tehnis

Antena penerima sendiri terdiri dari, director, antena dan reflector dan secara lebih rinci

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Director terletak posisi paling depan berfungsi untuk mengarahkan signal yang datang

untuk memasuki pesawat televisi

Reflektor terletak pada posisi yang paling belakang dari antena yang berfungsi menolak

signal yang datang dari samping, agar signal ini tidak memasuki pesawat receiver, kalau

dia tetap masuk yang diakibatkan oleh tidak terarahnya posisi antenna maka gambar akan

berbayang ( ghost)

Kemudian antenanya sendiri yang melingkar berupa coil menerima signal Televisi yang

disebut dipole antenna berfungsi meneruskan signal frequency carrier yang telah

dipancarkan oleh transmisi Televisi ke Pesawat Televisi penerima.

Untuk melaksanakan transmisi siaran televisi ada beberapa system penyiaran sebagai

berikut: .

TRANSMITION SYSTEMTRANSMITION SYSTEM

• 1 Terrestrial system, atau disebut juga ground wave system

• 2 Satellite system,

- Rebroadcast System, Repeating system over ground station, Transmisi signal dari

satelit dikirim langsung ke ground station( stasiun bumi) kemudian dikirim ke pemancar

baru dipancarkan kerumah-rumah -

Semi DBS system (semi Direct broadcasting satellite) system. Transmisi dari satelit

kemudian diterima oleh ground stasiun atau antenna parabola dan dikirim langsung

kerumah-rumah. -

Direct Broadcasting Satellite system,Transmisi signal dari satelit langsung ke antenna

parabola dirumah dan diteruskan ke pesawat penerima televisi.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.SOPRASIONAL STASIUN PENYIARAN

Page 5: 41002-14-461631951881

5

• 3 Cable system, over Television cable, Transmisi signal langsung dikirim melalui

kabel kerumah-rumah.

SYSTEM TERRESTERIALSYSTEM TERRESTERIAL

Pada sistem ini Pemancaran dari satu microwave ke microwave yang lain menggunakan

frekuensi SHF (Super high frequency) yang mempunyai karakter yang tidak dapat

diganggu oleh benda keras seperti pohon, gedung tinggi dan gunung.

Itulah sebabnya microwave links ditempatkan pada daerah yang cukup tinggi seperti

gunung, bukit, dan gedung yang tinggi.

Disebabkan bahwa kemampuan suatu Pemancar hanya dapat memancarkan signal

televisi sekitar 70 kilometer radius, maka kita terpaksa harus meletakkan pemancar lain

sebagai Repeater, agar signal yang dikirim dapat mencapai tempat yang lebih jauh.

System pemancaran ini disebutkan juga system pemancar diatas tanah Karena

pemancaran signalnya melalui link stasiun yang dibangun diatas tanah yang selalu

bersamaan dengan gedung pemancar ataupun relay station (stasiun relay).

System microwave ini juga dapat dipakai untuk keperluan siaran langsung yang dilakukan

diluar Stasiun Televisi.

Caranya adalah dengan menempatkan field pick up unit di mobil OB Van dan signal dari

OB Van unit dikirim ke FPU (field pick up unit) transmitter dan kemudian signal tadi dirim

langsung ke Studio disebuah Stasiun Televisi dan dan Studio Stasiun televisi ini baru

dikirim ke pemancar dan baru sampai kerumah-rumah

Sehingga signal microwave ini mempunyai tugas penyiaran dengan 2 fungsi, yakni

membuat siaran langsung dari suatu tempat kejadian acara dan memperluas jangkauan

siaran televisi dengan membangun beberapa repeater stasiun pengulang dan pemancar

Televisi.

SYSTEM SATELITSYSTEM SATELIT

System satelit dalam pelaksanaannya dapat melakukan beberapa cara untuk System satelit dalam pelaksanaannya dapat melakukan beberapa cara untuk

mentransmisi signal televisi;mentransmisi signal televisi;

2.REBROADCASTING SYSTEM (Sistem siaran Pemancaran Ulang)

system ini yang dipakai oeh Satelit komunikasi di Indonesia seperti Satelit SKSD ( Sistem

komunikasi satelit domestic ) Palapa, dan juga dipakai banyak Negara didunia

menggunakan system ini untuk komunikasi Televisi penyiarannya baik untuk keperluan

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.SOPRASIONAL STASIUN PENYIARAN

Page 6: 41002-14-461631951881

6

didalam negeri maupun luar negeri. Pada system komunikasi satelit ini dalam

penyebar luasan informasi, satelit dibantu oleh ground station (stasiun bumi).

Beberapa daerah di Indonesia dibangun stasiun bumi untuk dapat menangkap

gelombang elektro magnetic yang dihasilkan peralatan elektronik di Studio Stasiun

Televisi. Untuk Transmisi menggunakan Satelit Palapa, maka siaran Televisi dari

Stasiun pusat Jakarta dipancarkan ke Stasiun Bumi di Cibinong provinsi jawa barat

terlebih dahulu , kemudian dari Cibinong dipancarkan ke Satelit Palapa.

Untuk dapat menjangkau Dunia, dibutuhkan tiga Satelit komunikasi seperti Satelit Intelsat

yang dapat melayani komunikasi seluruh Dunia dengan menempatkan Satelitnya ditiga

tempat diantaranya satu diatas Lautan Atlantik, satu diatas Lautan Fasifik, dan satu lagi

diatas Lautan Hindia

Untuk lebih jelasnya dalam penyiaran menggunakan Satelit komunikasi secara Tehnis

adalah sebagai berikut:

Sebagai contoh adalah Satelit Palapa yang banyak dipakai Stasiun Televisi Publik

maupun swasta,baik untuk konsumsi Lokal, maupun Nasional.

Siaran dari ibukota provinsi, dari Studio Stasiun Nasional , signal gambar dan suara

dikirim ke Satelit melalui ground station (stasiun bumi).

Dalam penyampaiannya, signal Stasiun tersebut dikirim dari Master control dan dari ruang

Master control inilah signal diteruskan kepemancar Stasiun Televisi. Dari Pemancar

Televisi signal gambar dan suara di transmisikan melalui system VHF ataupun UHF ( Very

high frekquency atau Ultra high frequency) dan langsung ditransmisikan ke receiver

(pesawat penerima televisi) yang berada dirumah-rumah.

Namun untuk disiarkan atau dipancarkan kedaerah-daerah karena cukup jauh maka route

perjalanan signal audio video tadi adalah sebagai berikut:

Audio dan Video (suara dan gambar) dari gedung Stasiun Televisi yakni dari Master

control dan Program continuity, signal Audio Video tersebut dikirim ke Ground Station

(Stasiun bumi) yang ada di komplek Stasiun Penyiaran dan dari Stasiun Bumi ini yang

juga disebut Uplink, signal Audio Video ditranmisikan ke Satelit yang ada atau yang

mengorbit didaerah Geostasionary Orbit . Melalui transponder Satelit ini signal Gambar

dan Suara dtransmisikan lagi ke Stasiun bumi ( Downlink) dan selanjutnya signal diproses

di Pemancar dan langsung ditransmisikan ke receiver (Pesawat penerima televisi)

Pemirsa yang ada dirumah-rumah.

SEMI DBS SYSTEM, (Sistem semi siaran langsung dari satelit)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.SOPRASIONAL STASIUN PENYIARAN

Page 7: 41002-14-461631951881

7

Sistem ini digunakan bila sekelompok orang menginginkan menerima siaran televisi

melalui antena parabola dan dari antenna parabola ini signal audio dan video disalurkan

melalui kabel kerumah-rumah secara parallel atau bersamaan. Kegunaan lain juga dapat

dilakukan kepada penghuni flat yang tinggal atau berada ditempat yang paling bawah dari

gedung sehingga tidak memungkinkan memasang antenna, maka dia perlu melakukan

sistem Semi DBS ini.

Secara tehnis perjalanan signal audio dan video adalah sebagai berikut:

Signal audio dan video dikirim atau ditranmisikan mulai dari studio melalui stasiun bumi

Yang ada, dan dari stasiun bumi signal audio/video dipancarkan kesatelit komunikasi yang

berada digeostasioner orbit. Bila Transmisi ini berhasil maka signal audio dan video dapat

diterima dengan baik melalui antenna parabola dan langsung ke pesawat penerima

televise dan dapat dinikmati dengan baik.

System semi DBS ini dapat juga dilakukan pada daerah terpencil dimana tidak adanya

pemancar televise terdekat dari daerah itu sehingga system ini sangat membantu bagi

daerah tersebut yang belum dapat menikmati siaran televise dengan baik.

3.Direct broadcasting satellite; program from TV Station transmitted to DBS and repeated

transmit to TV Receiver at home

DIRECT BROADCASTING SATELITTE (Sistem siaran langsung dari satelit)

System direct broadcasting satellite ini memungkinkan pemirsa menerima sinyal audio

video langsung dari satelit , karena daya pancar satelit sangat besar dan pancarannya

diarahkan, maka disk antenna atau antenna parabola dibumi dapat dibuat cukup kecil

dengan garis tengah sekitar 60 sampai dengan 80 centi meter, dengan demikian harga

jualnya dapat lebih murah dibandingkan antenna parabola dari stasiun bumi untuk satelit

rebroadcast yang cukup mahal dan mempunyai antenna cukup besar pula dan tidak

cocok untuk pemakaian dirumah-rumah pemirsa

Pengertiannya adalah bahwa satelit DBS mempunyai daya pancar cukup besar dan

diarahkan kesatu arah dan antenna penerimanya cukup kecil. Sedangkan satelit

Rebroadcast dipancarkan dengan daya yang tidak besar, namun antenna penerimanya

cukup besar sehingga harganyapun cukup mahal seperti yang dipergunakn stasiun bumi

di cibinong milik PT Telkom.

Namun system DBS ini mempunyai pengaruh negative dalam penggunaannya yakni

adanya spill over atau peluberan komunikasi kenegara lain , misalnya bila Indonesia

menggunakan satelit DBS untuk komunikasi dalam negerinya maka Negara tetangga atau

yang berdekatan dengan Negara Indonesia akan dapat menikmati langsung siaran ini.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.SOPRASIONAL STASIUN PENYIARAN

Page 8: 41002-14-461631951881

8

CABLE SYSTEM (SISTEM KABEL)

Pada system ini gambar dan suara dari Studio Televisi/Stasiun Televisi langsung dikirim

atau disalurkan melalui kabel ke pesawat Penerima Televisi di rumah-rumah Pemirsa

Stasiun televisi kabel dilengkapi juga dengan Studio untuk memproduksi Program Siaran

dan juga memiliki peralatan Video Cassette Recorder untuk menyiarkan bahan siap siar

atau canned product dan hasilnya disalurkan melalui kabel kepada pelanggan. Stasiun

Televise Kabel juga mempunyai Satelit Stasiun Bumi agar dapat menerima Siaran dari

luar Negeri yang akan disalurkan kerumah pelanggan seperti Siaran langsung sepak bola

dan Siaran lainnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Drs.H.SYAFEI.SOPRASIONAL STASIUN PENYIARAN