4. rasio profitabilitas

14
Rasio Profitabilitas Pengertian Rasio Profitabilitas Rasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Manfaat Rasio Profitabilitas - Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode. - Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. - Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu - Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri - Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Jenis-jenis Rasio Profitabilitas Adapun jenis rasio aktivits yang sering digunkan perusahaan : 1. profit margin (profit margin on sales) 2. return on investment (ROI) 3. return on equity (ROE) 4. laba per lembar saham Contoh : Neraca PT. Yumiko Maharani, Tbk Per 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan) . Pos-Pos Neraca 2005 2006 Aktiva Lamcar Kas Giro Surat-surat berharga Piutang Persediaan 250 350 140 550 250 260 300 160 360 310

Upload: fitri

Post on 13-Jun-2015

48.696 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. rasio profitabilitas

Rasio ProfitabilitasPengertian Rasio ProfitabilitasRasio ini merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan.

Manfaat Rasio Profitabilitas- Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode.- Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.- Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu- Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri- Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan

baik modal pinjaman maupun modal sendiri.

Jenis-jenis Rasio ProfitabilitasAdapun jenis rasio aktivits yang sering digunkan perusahaan :

1. profit margin (profit margin on sales)2. return on investment (ROI)3. return on equity (ROE)4. laba per lembar saham

Contoh :

Neraca PT. Yumiko Maharani, TbkPer 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan).

Pos-Pos Neraca 2005 2006Aktiva LamcarKasGiroSurat-surat berhargaPiutangPersediaanAktiva lancar lainnyaTotal Aktiva Lancar (Current Assets)Aktiva TetapTanahMesinKendaraanAkumulasi Penyusutan

2503501405502501001.640

9001.050650(200)2.400

2603001603603101501.340

1.0001.050750(250)2.550

Page 2: 4. rasio profitabilitas

Total Aktiva TetapAktiva LainnyaTotal Aktiva LainnyaTotal AktivaUtang Lancar Utang Bank (10 %)Utang dagangUtang lainnyaTotal Utang LancarUtang Jangka PanjangUtang Bank (10 %)Utang Obligasi (8 %)Total Utang Jangka Panjang EkuitasModal SetorCadangan LabaTotal EkuitasTotal Pasiva

1604.200

50020050750

9004001.300

1.6006502.2504.200

1104.000

5502000750

7504001.150

1.6005002.1004.000

Neraca PT. Yumiko Maharani, TbkLaporan Laba RugiPer 31 Desember 2005 dan 2006 (dalam jutaan).

Komponen R/L 2005 2006

Total PenjualanHarga Pokok PenjualanLaba KotorBiaya OperasiBiaya umum dan administrasiBiaya penjualanBiaya lainnyaTotal Biaya OperasiLaba Kotor OperasiPenyusutanPendapatan Bersih OperasiPendapatan lainnyaEBITBiaya BungaBunga bankBunga ObligasiTotal Biaya BungaEBTPajak 20 %

5.9504.0501.900

185145403701.5302001.3304701.800

140401801.620324

5.5503.8501.700

200180304101.2902501.0402601.300

130401701.130226

Page 3: 4. rasio profitabilitas

EAITEarning per Share

1.296 904

Page 4: 4. rasio profitabilitas

Menghitung rasio profitabilitas dengan ;

1. Profit Margin on SalesRasio profit margin atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan.

Rumus :

a. untuk margin laba kotor, dapat digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan.

Untuk mencari Profit margin on Sales tahun 2005 dan 2006 maka :

dik :Penjualan = SalesHarga Pokok Penjualan = HPP

- untuk tahun 2005

- untuk tahun 2006

Jika rata- rata industri untuk profit margin adalah 30 % margin laba perusahaan tahun 2005 dan tahun 2006 baik karena berada di atas rata-rata industri.

b. untuk margin laba bersih, menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.

Untuk mencari Net Profit margin on Sales tahun 2005 dan 2006 maka :

dik :Penjualan = SalesEarning After and Tax = EAIT

Page 5: 4. rasio profitabilitas

- untuk tahun 2005

- untuk tahun 2006

Jika rata- rata industri untuk profit margin adalah 20 % margin laba perusahaan tahun 2005 sebesar 21.8 % baik karena berada di atas rata-rata industri. Namun, untuk tahun 2006 dengan margin laba yang hanya sebesar 16.3 % dapat dikatakan kurang baik karena masih di bawah rata-rata industri.Hal ini menunjukkan bahwa harga barang – barang perusahaan ini relatif rendah atau biaya-biayanya relatif tinggi atau keduanya.Hasil dari kedua tahun ini juga menunjukkan adanaya penurunan rasio yang cukup besar dari tahun 2005 ke tahun 2006, yaitu 5.5 % dan hal ini perlu dicari tahu penyebabnya karena sangat membahayakan perusahaan.

Dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa margin laba kotor tidak mengalami perubahan berarti, sedangkan marginlaba bersih justru turun sangat drastis. Hal ini berarti kemungkinan meningkatnya biaya tidak langsung yang relatif tingi terhadap penjualan, atau mungkin juga karena beban pajak yang juga tinggi untuk periode tersebut.

2. Hasil Pengembalian Investasi (Return on Investment / ROI)ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Rumus :

dik : laba sesudah bunga dan pajak = EAITtotal aktiva = total assets

- untuk tahun 2005

- untuk tahun 2006

Page 6: 4. rasio profitabilitas

Perhitungan ROI tahun 2005 menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 31 %. Kemudian, pada tahun 2006 turun menjadi hanya sebesar 31 %. Kemudian, pada tahun 2006 turun menjadi hanya sebesar 23 %. Artinya hasil pengembalian investasi berkurng sebesar 8 % dan ini menunjukkan ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh ROI.

Jika rata-rata industri untuk ROI adalah 30 %, berarti margin laba perusahaan untuk tahun 2005 cukup baik, kecuali untuk tahun 2006 sebesar 23 %, masih di bawah rata-rata industri. Rendahnya rasio ini disebabkan rendahnya margin laba karena rendahnya perputaran aktiva.

3. Hasil Pengembalian Investasi (ROI) dengan pendekatan Du PontHasil pengembalian investasi seperti rumus di atas dapat juga dicari dengan menggunakan pendekatan Du Pont dengan rumus seperti berikut di bawah ini.

Rumus :

Berikut ini adalah contoh data pengukuran yang digunakan diambil dari perhitungan rasio sebelumnya unutk tahun 2005 dan tahun 2006.

dik :

Komponen hasil perhitungan rasio 2005 2006Hasil pengenmabilan investasi / ROI

margin laba bersihperputaran total aktiva

30.8 %21.78 %1.416 kali

22.6 %16.28 %1.387 kali

Dengan demikian hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :1. untuk tahun 2005 :

ROI = margin laba bersih x perputaran total aktiva= 21.78 % x 1.416= 0.308= 30. 8 %

2. untuk tahun 2006 :ROI = margin laba bersih x perputaran total aktiva

= 16.28 % x 1.387= 0.2258= 22.6 %

Page 7: 4. rasio profitabilitas

4. Hasil Pengembalian Ekuitas (Return on Equity/ ROE)Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini juga menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik. artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian pula sebaliknya.

Rumus :

dik : EAITtotal Equity

- untuk tahun 2005

- untuk tahun 2006

perhitungan ROE tahun 2005, menunjukkan bahwa tingkat pengembalian investasi yang diperolehnya sebesar 58 %. Kemudian, tahun 2006 turun menjadi hanya sebesar 43 %. Artinya hasil pengembalian investasi berkurang sebesar 15 % dan ini menunjukkan ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh ROE seiring dengan menurunya ROI

namun jika rata-rata industri untuk ROE adalah 40 % berarti kondisi perusahaan cukup baik karena keduanya masih di atas rata-rata industri

5. Hasil Pengembalian Ekuitas / ROE dengan pendekatan Du PontSama dengan ROI untuk mencari hasil penembalian ekuitas, selain dengan cara yang sudah dikemukakan di atas, juga dapat pula digunakan pendekatan Du Pont.

Rumus :

ROE = margin laba bersih x perputaran total aktiva x pengganda ekuitas

Page 8: 4. rasio profitabilitas
Page 9: 4. rasio profitabilitas

Berikut ini adalah contoh data pengukuran yang digunakan diambil dari perhitungan rasio sebelumnya unutk tahun 2005 dan tahun 2006.

dik :

Komponen hasil perhitungan rasio

2005 2006

ROEMargin laba bersihPerputaran laba bersihTotal aktiva / ekuitas

57.6 %21.78 %1.416 kali4200/2250 = 1.866 kali

43 %16.28 %1.387 kali4200/2250 = 1.866 kali

Dengan demikian hasil yang diperoleh :1. untuk tahun 2005

ROE = margin laba bersih x perputaran total aktiva x pengganda ekuitas= 21.78 % x 1.416 x 1.866= 57.6 %

2. untuk tahun 2006ROE = margin laba bersih x perputaran total aktiva x pengganda ekuitas

= 16.28 % x 1.387 x 1.904= 43 %

6. Laba per Lembar Saham Biasa (Earning per Share of Common Stock)Rasio laba per lembar saham atau disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuantungan bagi pemegang saham.Rasio yang rendah berarti menejemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat.

Rumus :Mencari laba perlembar saham biasa

dik : Komponen hasil perhitungan

rasio2005 2006

KeuntunganJumlah saham biasa yang beredar

1.296.0001.600

904.0001.600

Untuk tahun 2005 :

Page 10: 4. rasio profitabilitas

Untuk tahun 2005 :

dari hasil perhitungan di atas, terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun, sehubungan dengan menurunnya laba per lembar saham yang dihasilkan perusahaan. Penurunan ini cukup lumayan besar, yaitu Rp. 255,- per lembar saham.

Apabila di dalam perusahaan tersebut, di samping saham biasa, juga terdapat saham prioritas, kita dapat menentukan mana yang menjadi hak pemegang saham prioritas estela dikurangkan dari laba yang diperoleh. Baru kemudian menghitung laba perlembar masing-masing saham.

8. Hasil PengukuranDari pengukuran rasio di atas dapat kita lihat kondisi dan posisi perusahaan seperti yang terlihat dalam tabel berikut ini.

No Jenis Ratio 2005 2006 Standar Industri1234

Net Profit MarginROIROEEearning per Sahare of Common Stock

21.78 %31 %57.60 %Rp. 810,-

16.28 %23 %43 %Rp. 565,-

20 %30 %40 % -

Kondisi NPM perusahaan cukup memprihatinkan karena turun cukup drastis di tahun 2006, yaitu dari 21.78 % turun menjadi 16.28 % atau sebesar 5.5 %. Jika rata-rata industri untuk NPM adalah 20 %, berarti margin laba perusahaan tahun 2005 sebesar 21.78 % baik karena berada di atas rata-rata industri. Namun untuk tahun 2006 dengan margin laba hanya sebesar 16.28 % dapat dikatakan kurang baik. Ini juga berarti bahwa harga barang –barang perusahaan ini relatif rendah atau biaya-biayanya relatif tinggi atau keduanya.

Kondisi ROI juga menurun yaitu sebesar 8 %, di mana tahun 2005 ROI yang diperoleh 31 %, namun pada tahun 2006 turun menjadi 23 %. Jika rata-rata industri adalah 30 % berarti margin laba perusahaan tahun 2005 sebesar 30.8 % baik. Untuk tahun 2006 23 % kurang baik karena masih berada di bawah rata-rata.

Page 11: 4. rasio profitabilitas

Tidak jauh berebeda dengan ROI, kondisi ROE juga mengalami penurunan yang cukup tajam, yaitu sebesar 14.6 % dari semula tahun 2005 sebesar 57.6 % menjadi hanya 43 % tahun 2006. jika rata-rata industri 40 % berarti kondisi perusahaan baik untuk tahun 2005 dan 2006.

Page 12: 4. rasio profitabilitas

Kodisi laba per lembar saham juga menurun dari tahun ke tahun, dari hasil perhitungan tersebut di atas terlihat bahwa kesejahteraan pemegang saham menurun, penurunan ini cukup lumayan besar, yaitu Rp. 255, per lembar saham.Artinya kemampuan perusahaan untuk mencari keuntungan dapat dikatakan gagal. Kedepan manajemen perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh menagapa semua rasio profitabilitas perusahaan menurun.