4. bab iiirepository.poltekkes-tjk.ac.id/454/4/3.pdf · 2019-12-04 · 28 bab iii metode penelitian...
TRANSCRIPT
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini
menggunakan metode ilmiah yang memiliki kriteria seperti: berdasarkan
fakta bebas prasangka, menggunakan prinsip analisa, menggunakan hipotesa,
menggunakan ukuran objektif dan menggunakan data kuantitatif atau yang
dikuantitatifkan.
B. Desain Penelitian
Metode yang dilakukan pada penelitian saat ini adalah penelitian Quasy
Experiment dengan rancangan one group pretest – posttest. Peneliti memilih
jenis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh terapi
bermain imajinatif asosiatif terhadap kecemasan praoperasi pada anak usia 4-
6 tahun. Data yang diperoleh sesudah dilakukan observasi pertama (pretest)
terlebih dahulu sebelum diberikan intervensi (perlakuan), setelah itu berikan
intervensi (perlakuan), dan kemudian dilakukan observasi kedua (posttest).
Desain rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1rancangan penelitian
Keterangan :
�� : Pretest
� : Perlakuan
�� : Posttest
Prosedur pelaksanaan penelitian ini melalui berbagai kegiatan yang
akan dilakukan antara lain: penetapan responden, pengukuran kecemasan
�� � ��
28
29
sebelum pemberian terapi bermain imajinatif asosiatif, terapi bermain
imajinatif asosiatif, pengukuran kecemasan sesudah pemberian terapi
bermain imajinatif asosiatif, dan Uji T pada pengukuran kecemasan sebelum
dan sesudah terapi bermain imajinatif asosiatif.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Mei–Juni2019di Ruang Bedah Anak
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2019.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti,
sedangkan sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
anak yang dirawat di Ruang Bedah Anak dan akan menjalani pembedahan
diRSUD Dr. H Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019.
2. Sampel penelitian
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karektiristiknya diteliti.
Sampel pada penelitian ini adalah pasien praoperasi anak dengan usia 4 – 6
tahun. Agar karakteristik sampel tidak menyimpang dari populasinya, maka
sebelum dilakukan pengambilan sampel maka perlu kriteria inklusi dan
eksklusi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan di dasarkan
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya
(Notoatmojo, 2010 ).
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri anggota populasi yang tidak
dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi dan
eksklusi dalam penelitian ini antara lain:
a. Kriteria inklusi dalam penelitain ini adalah:
1) Pasien bersedia menjadi responden dan koperatif
30
2) Pasien anak usia 4-6 tahun
b. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Pasien mengalami penurunan kesadaran
2) Pasien dengan diagnosa fraktur pada lengan
Penentuan besar sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus
komparatif numericberpasangan pengukuran berulang dua kali pengukuran
Dahlan (2016) yaitu:
n= ��������������
��
Keterangan :
n = Jumlah subjek
Zα = Kesalahantipe 1 ditetapkansebesar 5%,sehingga Zα = 1,64
Zβ = Kesalahantipe II ditetapkansebesar20%, sehingga Zβ= 0,84
s = Simpangan baku
�1 − �2 =Perbedaan minimal yang dianggapbermakna
n= ��������������
��
n =���,����,�������
��
n =��,�� � ����
��
n =�5,7��
n = 32,49
Berdasarkan hasil perhitungan sampel didapatkan hasil 32,49 sehingga
dibulatkan menjadi 32responden.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel independen yaitu terapi bermain imajinatif asosiatif serta variabel
dependen yaitu nilai kecemasan.
31
F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud,
atau tentang apa yang diukur dan bagaimana cara mengukur variabel
(Notoatmodjo, 2010). Dalam penelitian ini, skor kecemasan diukur
menggunakan alat ukur MYPAS (Modified Yale Preoperative Anxiety Scale)
untuk menilai kecemasan anak usia 2 sampai 7 tahun.
Tabel 3.2definisi operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur CaraUkur HasilUkur Skala
Kecemasanana
k dalam
mengahadapi
praoperasi
Sekumpulan rasa takut
yang dialami anak usia 4-6
tahun yang sedang
menjalani perawatan untuk
persiapan menghadapi
tindakan operasi.
Dilakukan
pengukuran h-1
sebelum operasi
dengan
menggunakan
MYPAS
(Modified Yale
Preoperative
Anxiety Scale)
Observasi 23,33 - 100 Interval
Terapi
bermain
imajinatif
asosiatif
Terapi yang berisi
permainan untuk
merangsang stimulasi
imajinasi anak usia 4-6
tahun dengan permainan
teka – teki gambar
binatang. Media bermain
yang digunakan
adalahgambar binatang.
Permainan yang akan
dilaksanakan dengan cara
bersama dalam satu
kelompok dan terdiri
minimal 2 orang anak.
Observasi
32
G. Pengumpulan Data
1. Instrumen pengumpulan data
Instrument penelitian menggunakan kuisioner untuk menilai tingkat
kecemasan pasien. Kuisioner merupakan tehnik pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Notoatmojo, 2010). Kuisioner yang digunakan
ialah MYPAS (Modified Yale Preoperative Anxiety Scale) untuk menilai
kecemasan anak usia 2 sampai 7 tahunyang terdiri dari 22 kriteria pengkajian
yang berada pada 5 domain yang menggambarkan kecemasan dalam rentang
23,33-100, dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan kecemasan yang
lebih tinggi(Jenkins et al., 2014). Skor kecemasan di bagi menjadi 2 yaitu jika
x ≤ 30 : tidak cemas dan x > 30 : cemas(Kim et al., 2015).
2. Teknik pengumpulandata
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan
data (Notoatmodjo, 2010). Pada pengumpulan data ini dilakukan dengan cara
mengukur skor kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi bermain
imajinatif asosiatif.
Gambar 3.1 langkah penelitian
3. Uji validitas dan reabilitas
a. Validitas
PenetapanResponden Pengukuran Kecemasan Sebelum Pemberian
Terapi Bermain Imajinatif Asosiatif
Uji T
Pengukuran Kecemasan Sesudah Pemberian
Terapi Bermain Imajinatif Asosiatif
Terapi Bermain Imajinatif Asosiatif
33
Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
benar mengukur apa yang diukur(Notoatmodjo, 2010).Pada penelitian ini
instrumen yang digunakan MYPAS (Modified Yale Preoperative Anxiety
Scale) diambil dari jurnal Jenkins et al., (2014) untuk mengukur kecemasan
anak 2-7 tahun. Sudah dilakukan content validity oleh ahli perawatan anak
sekaligus wakil kepala instalasi Rindu B RSUP. H. Adam Malik Medan
yaitu Ibu Saodah Hanim, S.Kep, Ns dan Ibu Efri Suriati Pakpahan, S. Kep,
Ns sebagai Kepala ruang Kenanga III RSUD Dr. Pirngadi Medan, dengan
nilai CVI yang didapatkan yaitu 0,8(Roswati, 2015).
b. Realiabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejumlah mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010). Pada
penelitian instrumen MYPAS (Modified Yale Preoperative Anxiety Scale)
telah diuji realiabilitas oleh Roswati (2015).Nilai reliabilitas kappa masing-
masing domain pada instrument Modified Yale Preoperative Anxiety Scale
didapatkan sebagai berikut:
Tabel 3.3nilai reliabilitas Domain Nilai Kapa Nilai Reliabilitas
Kegiatan 0,65 Baik
Pernyataan 0,65 Baik
Luapan emosi 0,74 Baik
Keadaan ingin tahu 0,65 Baik
Peranan orang tua 0,55 Sedang
Sumber : (Roswati, 2015)
H. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
1. Fase persiapan
a. Memilih sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi.
b. Responden yang bersedia menandatangani lembar informed consent.
2. Fase pelaksanaan
a. Pengukuran sebelum
34
1) Peneliti menilai kecemasan responden dengan mengisi lembar
kuisioner MYPAS (Modified Yale Preoperative Anxiety Scale)
untukmengukur nilai kecemasan sebelum dilakukan intervensi sebagai
data pretest.
b. Melaksanakan terapi bermain imajinatif asosiatif pada kelompok
intervensi
1) Membentuk kelompok anak, minimal 2 orang.
2) Melakukan terapi bermain imajinatif asosiatif (teka – teki gambar
binatang) selama 10 menit.
c. Pengukuran sesudah
1) Peneliti menilai kecemasan responden dengan mengisi lembar
kuisioner MYPAS (Modified Yale Preoperative Anxiety Scale)
untukmengukur nilai kecemasan setelah dilakukannya intervensi
sebagai dataposttest.
I. AnalisisData
1. Tahapan pengolahan data
Pengolahan data merupakan salah satu langkah yang penting untuk
memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang
baik (Notoatmodjo, 2010). Data yang telah dikumpulkan melalui observasi
dan pengukuran kemudian akan dilakukan tahap pengolahan data sebagai
berikut:
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan dan
perbaikan isian formulir atau kuisioner. Pada tahap ini, peneliti melakukan
pengecekan data yang diperoleh dari responden sehingga hasil pengukuran
dari responden telah dinyatakan lengkap, jelas, relevan dan konsisten.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Setelang di lakukan editing,
selanjutnya peneliti memberikan kode tertentu pada setiap data untuk
35
memudahkan dalam melakukan analisis. Dalam penelitian ini variabel jenis
kelamin, skala kecemasan dilakukan pengkodingan.
1) Jenis kelamin
Kode “1” untuk jenis kelamin perempuan dan kode “2” untuk jenis
kelamin laki-laki.
2) Usia
Kode “1” untuk usia 4 tahun, kode “2” untuk usia 5 tahun, dan kode
“3” untuk usia 6 tahun.
c. Processing
Setelah lembar observasi terisi dengan benar dan data hasil pengukuran
telah didapatkan dan telah melewati pengkodingan (pemberian kode)
selanjutnya peneliti memproses data yang sudah di-entry dapat dianalisis,
proses data dilakukan dengan cara meng-entry data dari kuisioner dan data
hasil pengukuran ke paket program komputer. Kemudian menghitung dan
mencatat data yang telah terkumpul selanjutnya diolah dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi.
d. Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali
data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah
pemasukan data selesai, telah dicek kembali sehingga tidak ada
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan
sebagainya yang kemudian dilakukan pembeetulan atau koreksi.
2. Analisa data
Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2010) analisa data dilakukan untuk
memperoleh gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan dalam
tujuan penelitian, membuktikan hipotesis peneliti yang telah dirumuskan,
memperoleh kesimpulan secara umum dari penelitian, yang merupakan
kontribusi dalam pengembangan ilmu yang bersangkutan. Analisa data suatu
penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap yaitu:
a. Analisis univariat
36
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian.Dalam penelitian ini dilakukan
penilaian kecemasan sebelum dan sesudah terapi bermain imajinatif
asosiatif dengan MYPAS (Modified Yale Preoperative Anxiety Scale). Pada
analisis ini menghasilkan nilai min-max, mean, median, standar deviasi.
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain
imajinatif asosiatif terhadap nilai kecemasan praoperasi pada anak 4-6 tahun
pada kelompok intervensi. Setelah data didapat selanjutnya dilakukan uji
normalitas terlebih dahulu. Dalam penelitian ini untuk menguji validitas
item dan komperatif antara faktor digunakan uji t jika data normal, namun
apabila data tidak normal maka uji yang digunakan adalah uji wilcoxon.
1) Probabilitas (p-value) <� (0,05) artinya bermakna atau signifikan,
yaitu ada pengaruh yang bermakna antara variabel independent
dengan variabel dependent atau hipotesis (��) ditolak.
2) Probabilitas (p-value) >� (0,05) artinya tidak bermakna atau
signifikan, yaitu tidak ada pengaruh yang bermakna antara variabel
independent dengan variabel dependent atau hipotesis (��) diterima.